Anda di halaman 1dari 251

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili perkara perdata pada

do
gu tingkat Pertama, menjatuhkan putusan sebagaimana tertera dibawah ini dalam

perkara antara:

In
A
PERKUMPULAN KESATUAN NIAGA CELLULER INDONESIA (KNCI)

Perkumpulan berbadan hukum yang dibentuk berdasarkan hukum Negara


ah

lik
Republik Indonesia yang berkedudukan di Indonesia, diwakili oleh Azni Tubas
am

ub
dan Tatang Bunyamin, sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal,

memberikan kuasa kepada : Noval El Farveisa, S.H dan kawan-kawan, para


ep
Advokat pada Kantor Hukum El Joesoef & Partners, beralamat di Gedung Plaza
k
ah

Sua Lt. 2 Suite 205, Jl Prof. DR. Soepomo No. 27, Tebet, Jakarta Selatan ,
R

si
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 27 September 2019, selanjutnya

ne
disebut : PENGGUGAT; -------------------------------------------------------------------------
ng

Lawan:

do
gu

I. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA c.q. KEMENTERIAN

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA


In
A

beralamat di Jalan Medan Merdeka Barat No. 9, Jakarta Pusat, diwakili oleh

Johnny Gerald Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, memberikan kuasa


ah

lik

kepada Ahmad M.Ramli dan kawan-kawan, para Aparatur Sipil Negara pada
m

ub

Kementerian Komunikasi dan Informatika, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

tanggal April 2020, selanjutnya disebut : TERGUGAT I; --------------------------------


ka

ep

II.- PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA c.q. KEMENTERIAN KOMUNIKASI


ah

DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA c.q. BADAN REGULASI


R

TELEKOMUNIKASI INDONESIA (BRTI)


es
M

beralamat di Jl. Kebon Sirih Kav. 75 Kebon Sirih Menteng Jakarta Pusat,
ng

on

diwakili oleh : Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi


gu

Hal. 1 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Informatika, selaku Wakil Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia

si
(BRTI), memberikan kuasa kepada : Bertiana Sari dan kawan-kawan, para

Aparatur Sipil Negara pada Kementerian Komunikasi dan Informatika,

ne
ng
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 April 2020, selanjutnya disebut :

do
gu TERGUGAT II; -----------------

III. PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR (Telkomsel)

In
A
beralamat di Telkom Landmark Tower Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52

Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh : Haji Ir. Heri Supriadi dan Irfan
ah

lik
Ahadi, Direktur Keuangan dan Direktur Human Capital Management

PT.Telekomunikasi Seluer, memberikan kuasa kepada Ignatius Andy, S.H dan


am

ub
kawan-kawan, para Advokat dari Kantor Hukum Ignatius Andy Law Offices,

beralamat di Equity Tower Lantai 11 Kawasan Bisnis Sudirman, Jalan Jenderal


ep
k

Sudirman Kav.52-53 Jakarta Selatan 12190, berdasarkan Surat Kuasa Khusus


ah

R
tanggal 30 Desember 2019, selanjutnya disebut : TERGUGAT III;

si
--------------------------------------------------------

ne
ng

IV. PT. INDOSAT OOREDOO Tbk

beralamat di Jl. Medan Merdeka Barat No.21 Jakarta Pusat, diwakili oleh :

do
gu

Ahmad Abdulaziz A.A.Al-Neama, Direktur Utama, memberikan kuasa kepada :

Gilang Hermawan, S.H dan kawan-kawan, para karyawan PT.Indosat Tbk,


In
A

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 November 2019, selanjutnya


ah

lik

disebut : TERGUGAT IV;

------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

V. PT. XL AXIATA Tbk


ka

yang berlamat di XL Axiata Tower, JL. H. R. Rasuna Said X5 Kav. 11-12


ep

Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, diwakili oleh : Diaan Siswarini,


ah

Presiden Direktur / Chief Executive Offier, memberikan kuasa kepada : Elvina


R

es

Sidabutar, S.H.,M.H.,MBA dan kawan-kawan, para karyawan perseroan,


M

ng

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Desember 2019, selanjutnya


on
gu

Hal. 2 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disebut : TERGUGAT V; -------------------------------------------------------------------------

si
VI. PT HUTCHISON 3 INDONESIA

yang beralamat di Menara Mulia, Lantai 10 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11

ne
ng
Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, diwakili oleh : Muhammad

do
gu Buldansyah, Wakil Presiden Direktur, memberikan kuasa kepada : Patricia Ruri

W. S.H.,LL.M, para karyawan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal

In
A
9 Desember 2019 dan 31 Desember 2019, selanjutnya disebut :TERGUGAT VI;

VII. PT. SMARTFREN TELECOM, Tbk


ah

lik
beralamat di Kantor Smartfren Jl. H. Agus Salim No. 45 Menteng Jakarta Pusat,

diwakili oleh : Merza Fachys dan Marco P.Sumampouw, Presiden Direktur dan
am

ub
Direktur, memberikan kuasa kepada : M.Rasyid Ridho, S.H.,M.H dan kawan-

kawan, para Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “Y & K
ep
k

Partners, beralamat di Grand Slipi Tower, Lantai 41, Unit-J, Jalan Letjen
ah

R
S,Parman Kav.22-24 Jakarta Barat 11480, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

si
tanggal 6 Desember 2019, selanjutnya disebut : TERGUGAT VII;

ne
ng

-----------------------------------------------

do
Pengadilan Negeri tersebut; -----------------------------------------------------------
gu

Telah membaca berkas perkara; -----------------------------------------------------


In
A

Telah mendengar kedua belah pihak; -----------------------------------------------


ah

lik

Telah memperhatikan bukti surat yang diajukan kedua belah pihak;

--------
m

ub

TENTANG DUDUK PERKARA:


ka

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal


ep

18 Oktober 2019, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan NegeriJakarta Pusat,


ah

dibawah Register Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst. tanggal 18 Oktober 2019,


R

es

telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :


M

ng

on
gu

Hal. 3 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A. KEDUDUKAN DAN KEPENTINGAN HUKUM (LEGAL STANDING)

si
PENGGUGAT;

1. Bahwa PENGGUGAT adalah kelompok masyarakat pedagang pulsa

ne
ng
(selama ini dikenal dengan istilah Outlet atau konter pulsa) yang

do
gu kepengurusan dan anggotanya mencakup di seluruh wilayah Indonesia

yang berhimpun dalam suatu wadah organisasi berbadan hukum

In
A
perkumpulan, dengan nama Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI),

merupakan pihak yang kepentingannya dirugikan akibat Perbuatan


ah

lik
Melawan Hukum yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT;

------------------------------------------------------
am

ub
2. Bahwa PENGGUGAT yang merupakan Badan Hukum Privat, yang memiliki

legal standing dan menggunakan haknya untuk mengajukan permohonan


ep
k

ini sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 8 Jo. Pasal 18 Jo. Pasal 19
ah

R
Anggaran Dasar PERKUMPULAN KESATUAN NIAGA CELLULER

si
INDONESIA sebagaimana dalam Akta Pendirian PERKUMPULAN

ne
ng

KESATUAN NIAGA CELLULER INDONESIA No. 42 Tahun 2017 Jo. Akta

No. 01 Tahun 2019 Tentang Pernyataan Keputusan Musyawarah Nasional

do
gu

PERKUMPULAN KESATUAN NIAGA CELLULER INDONESIA; ---------------

3. Bahwa badan hukum atau Rechtpersoon adalah entitas yang mengemban


In
A

hak dan kewajiban berdasarkan hukum serta mampu melakukan suatu


ah

lik

tindakan hukum (rechtsbevoegd), sehingga dapat dijadikan subjek hukum.

Berdasarkan Pasal 1635 KUH Perdata, setiap perkumpulan orang harus


m

ub

dianggap sebagai badan hukum, selama orang-orang yang tergabung


ka

didalamnya memang bermaksud untuk mendirikan suatu organisasi; ---------


ep

4. Bahwa organisasi dapat bertindak mewakili kepentingan publik/umum


ah

adalah organisasi yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam


R

es

berbagai peraturan perundang-undangan maupun yurisprudensi, yaitu:


M

ng

a) berbentuk badan hukum atau yayasan; -------------------------------------------


on
gu

Hal. 4 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b) dalam anggaran dasar organisasi yang bersangkutan menyebutkan

si
dengan tegas mengenai tujuan didirikannya organisasi tersebut;

----------

ne
ng
c) telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan Anggaran Dasarnya; -------

do
gu 5. Bahwa dengan demikian PENGGUGAT memiliki kedudukan hukum (legal

standing) sebagai PENGGUGAT dikarenakan terdapat keterkaitan sebab

In
A
akibat (causal verband) dengan Perbuatan Melawan Hukum PARA

TERGUGAT yang menyebabkan hak - hak PENGGUGAT sebagai warga


ah

lik
negara dirugikan; -----------------------------------------------------------------------------

B. DASAR HUKUM DIAJUKANNYA GUGATAN


am

ub
6. Bahwa PENGGUGAT mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat terhadap PARA TERGUGAT melalui mekanisme pertanggung-


ep
k

jawaban perdata yaitu Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur


ah

R
dalam pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)

si
dengan bunyi sebagai berikut :

ne
ng

“Setiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada

seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan

do
gu

kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”; -------------------------------------

Kemudian pada Pasal 1367 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata


In
A

(KUHPerdata) disebutkan:
ah

lik

”majikan-majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain untuk

mewakili urusan-urusan mereka, adalah bertanggungjawab tentang


m

ub

kerugian yang diterbitkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan-


ka

bawahan mereka didalam melakukan pekerjaan untuk mana orang-


ep

orang ini dipakainya”; ------------------------------------------------------------------


ah

C. URAIAN FAKTA-FAKTA HUKUM


R

es

7. Bahwa PENGGUGAT (selama ini dikenal dengan istilah Outlet atau konter
M

ng

pulsa) telah hadir sejak pertama kali industri telekomunikasi booming di


on
gu

Hal. 5 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia pada awal tahun 2000-an, dan hingga sekarang menjadi sebuah

si
bentuk usaha kemasyarakatan yang populer. Outlet merupakan bagian

paling penting dalam ekosistem industri seluler. Berikut fakta posisi penting

ne
ng
dan kontribusi Outlet secara keseluruhan :

do
gu (1) Kontribusi Outlet Untuk Industri Seluler Indonesia;

----------------------------

In
A
Outlet bahkan bisa dikatakan sebagai front office atau juga marketing

utamanya Operator Telekomunikasi. Dari mulai iklan, spesifikasi produk,


ah

lik
sampai distribusi dan penjualannya, Outlet yang menjelaskan kepada

masyarakat, sehingga kemajuan telekomunikasi di Indonesia sekarang


am

ub
ini tidak bisa dilepaskan dari peran serta Outlet; -------------------------------

(2) Kontribusi Outlet Untuk “Melek Teknologi” Telekomunikasi Di


ep
k

Masyarakat;-------------------------------------------------------------------------------
ah

R
Outletlah yang memberikan edukasi secara langsung kepada

si
masyarakat mengenai segala aspek tentang layanan telekomunikasi

ne
ng

seluler. Bahkan sampai cara menggunakan smartphone atau membuat

akun media sosial, Outlet sangat berperan mengedukasi masyarakat.

do
gu

Faktanya dari dulu, urusan apapun terkait telekomunikasi, mayoritas

masyarakat datang ke Outlet untuk bertanya; -----------------------------------


In
A

(3) Kontribusi Outlet Untuk Perekonomian Nasional Dan Serapan Tenaga


ah

lik

Kerja; ---------------------------------------------------------------------------------------

(a) Terdapat sekitar 500ribu Outlet se-Indonesia menjadi tulang


m

ub

punggung ekonomi di sektor jasa telekomunikasi; ------------------------


ka

(b) Rata – rata setiap Outlet menyerap tenaga kerja 3 orang, artinya
ep

1,5juta tenaga kerja yang terserap. Jumlah ini “mungkin” jauh lebih
ah

besar dari tenaga kerja yang diserap oleh modern market


R

es

(minimarket) yang banyak tersebar di Indonesia); ------------------------


M

ng

on
gu

Hal. 6 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(c) Termasuk dengan pemilik Outlet (dihitung 1 orang istri dan 2 anak),

si
maka sekitar 5 juta jiwa masyarakat Indonesia yang bergantung

penghidupannya pada Outlet selaku UMKM seluler; ---------------------

ne
ng
8. Bahwa pada tahun 2016 TERGUGAT I telah mengesahkan Peraturan

do
gu Menteri Komunikasi dan Informatika No. 12 Tahun 2016 tentang Registrasi

Pelanggan Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah diubah dengan

In
A
Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika kemudian diubah dengan


ah

lik
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 21 Tahun 2017

Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri No. 12 Tahun 2016


am

ub
tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi (selanjutnya disebut

Permen a quo). Dimana sebelumnya mengenai Registrasi Terhadap


ep
k

Pelanggan Jasa Telekomunikasi diatur dalam Peraturan Menteri


ah

R
Komunikasi dan Informatika No. 23/M.KOMIMNFO/10/2005 Tentang

si
Registrasi Terhadap Pelanggan Jasa Telekomunikasi karena dianggap

ne
ng

sudah tidak sesuai dengan perkembangan;

-------------------------------------------------------------------------------

do
gu

9. Bahwa dalam Peraturan Menteri Kominfo No. 12 Tahun 2016 tentang

Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, terdapat aturan yang telah


In
A

merugikan kepentingan masyarakat Outlet pulsa yang merupakan UMKM


ah

lik

dalam Industri Telekomunikasi yang dalam GUGATAN ini diwakili oleh

PENGGUGAT; --------------------------------------------------------------------------------
m

ub

Aturan tersebut dikenal dengan istilah “Pembatasan Registrasi Kartu


ka

Perdana yang berarti Pembatasan Kepemilikan Kartu Perdana”, ada di


ep

Bagian Kelima Pasal 11 yang berjudul “Upaya Pencegahan


ah

Penyalahgunaan Nomor Pelanggan Prabayar” :


R

es

(1) Calon Pelanggan Prabayar hanya dapat Melakukan Registrasi sendiri


M

ng

sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) paling banyak 3 (tiga)


on
gu

Hal. 7 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor MSISDN atau Nomor Pelanggan untuk setiap NIK pada setiap

si
Penyelenggara Jasa Telekomunikasi; ---------------------------------------------

(2) Nomor MSISDN yang digunakan untuk keperluan tertentu seperti

ne
ng
komunikasi M2M yang kebutuhannya melebihi 3 (tiga) Nomor MSISDN

do
gu hanya dapat diregistrasi melalui gerai milik Penyelenggara Jasa

Telekomunikasi atau gerai milik Mitra; ---------------------------------------------

In
A
(3) Penyelenggara Jasa Telekomunikasi wajib menonaktifkan Nomor

MSISDN atau Nomor Pelanggan Prabayar yang terbukti atau diketahui


ah

lik
menggunakan identitas palsu, tidak benar atau milik orang lain tanpa

hak atau tanpa seizin orang yang bersangkutan;


am

ub
------------------------------------

(4) Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Wajib menonaktifkan Nomor


ep
k

MSISDN atau Nomor Pelanggan Prabayar yang terbukti


ah

R
disalahgunakan;

si
(5) Dalam hal Nomor MSISDN atau Nomor Pelanggan Prabayar

ne
ng

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dinonaktifkan,

Penyelenggara Jasa telekomunikasi tidak mempunyai kewajiban

do
gu

membayar kerugian kepada Pelanggan Prabayar; ----------------------------

10. Bahwa pada Pasal 11 Peraturan Menteri Kominfo No. 12 Tahun 2016
In
A

tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi tersebut, mewajibkan


ah

lik

jumlah yang bisa diregistrasi dan dimiliki oleh Pelanggan (masyarakat

Indonesia) hanya sebanyak 3 (tiga) nomor kartu perdana untuk setiap NIK
m

ub

pada setiap Penyelenggara Jasa Telekomunikasi (Operator);


ka

-----------------------------------
ep

11. Bahwa sejak aturan ini disosialisasikan lalu diberlakukan, hingga pada
ah

setiap kali dialog dengan TERGUGAT I dan TERGUGAT II, baik dialog
R

es

langsung ataupun dalam surat menyurat yang PENGGUGAT sampaikan


M

ng

termasuk ke media massa, PENGGUGAT selalu menyatakan setuju,


on
gu

Hal. 8 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mendukung, bahkan siap mensukseskan program registrasi kartu

si
perdana (Nomor MSISDN) pelanggan jasa telekomunikasi.

PENGGUGAT merupakan ujung tombak keberhasilan program registrasi,

ne
ng
sebab yang mensosialisasikan secara langsung (tatap muka) bahkan turut

do
gu serta membantu proses registrasi kartu perdana milik pelanggan adalah

“konter – konter pulsa” PENGGUGAT yang tersebar di seluruh pelosok dan

In
A
“gang pemukiman” di Indonesia. Perkara yang diprotes dan ditolak oleh

PENGGUGAT adalah Pembatasan Registrasi, bukan Registrasinya; ----


ah

lik
12. Bahwa pembatasan registrasi kartu perdana prabayar hanya sebanyak

3 (tiga) kartu untuk setiap Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor
am

ub
Kartu Keluarga (NKK) oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II, bagi

PENGGUGAT itu berarti membatasi jumlah kartu perdana yang bisa


ep
k

dijual oleh PENGGUGAT; ----------------------------------------------------------------


ah

R
13. Bahwa jumlah kartu perdana prabayar yang dicetak oleh seluruh Operator

si
Jasa Telekomunikasi mencapai ratusan juta setiap tahunnya. Dan seluruh

ne
ng

kartu perdana tersebut, sebelum sampai ke Pelanggan, menumpuk dan

tersebar di seluruh Outlet pulsa PENGGUGAT di Indonesia. Pada saat

do
gu

aturan registrasi (PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 Tentang Registrasi

Pelanggan Jasa Telekomunikasi) diberlakukan tanggal 31 Oktober 2017,


In
A

minimal terdapat 25juta kartu perdana milik Outlet, (secara rata – rata, 50pc
ah

lik

kartu perdana di setiap Outlet x 500.000 Outlet = 25juta kartu perdana); -----

Maka pada saat itu, dengan adanya pembatasan registrasi kartu perdana,
m

ub

sebagian kartu perdana milik Outlet pulsa di seluruh Indonesia terancam


ka

tidak terjual dan hangus (habis masa expired dan masa tenggangnya). Itu
ep

berarti kerugian yang teramat besar, serta mematikan sumber pendapatan


ah

Outlet pulsa. Dan terbukti, hingga saat ini, di setiap Outlet selalu saja ada
R

es

kartu perdana yang hangus karena tidak terjual sebab terkendala


M

ng

on
gu

Hal. 9 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembatasan registrasi kartu perdana;

si
-----------------------------------------------

14. Bahwa PENGGUGAT telah berupaya dengan mengajukan berbagai

ne
ng
keberatan, pertemuan, dan dialog dengan PARA TERGUGAT. Pertama kali,

do
gu PENGGUGAT mendatangi TERGUGAT II pada bulan Juli 2017. Tidak

hanya upaya dialog dan diplomasi yang dilakukan oleh PENGGUGAT,

In
A
bahkan Unjuk Rasa pun PENGGUGAT selenggarakan terhadap

TERGUGAT I dan TERGUGAT II;


ah

lik
--------------------------------------------------------------------------------

15. Bahwa pada saat masa sosialisasi aturan tersebut, PENGGUGAT pernah
am

ub
diundang menjadi panelis dan diminta tinjauannya dalam bentuk materi oleh

TERGUGAT I , dalam kegiatan FGD (Focus Group Discussion) dengan


ep
k

tema : “Pengendalian Dampak Implementasi Kartu Perdana” yang


ah

R
diselenggarakan oleh TERGUGAT I di Batam tanggal 22 Agustus 2017,

si
yang juga dihadiri oleh seluruh PARA TERGUGAT;

ne
ng

---------------------------------------

PENGGUGAT menyampaikan analisis bahwa registrasi kartu perdana

do
gu

dengan identitas valid terverifikasi (menggunakan NIK dan NKK) saja, itu

sudah cukup. Tidak perlu adanya pembatasan, karena selain mematikan


In
A

usaha PENGGUGAT, pembatasan registrasi kartu perdana ini berbahaya


ah

lik

dari segi keamanan data masyarakat. Akan terjadi penggunaan data orang

lain, jual beli data kependudukan, serta kelak pihak kepolisian akan
m

ub

disibukkan oleh berbagai aduan dan penyelidikan tentang penyalahgunaan


ka

data orang lain. Dan analisis yang PENGGUGAT sampaikan terbukti saat
ep

ini.
ah

Berikut ringkasan dan intisari analisis yang PENGGUGAT telah sampaikan


R

es

kepada PARA TERGUGAT dalam setiap kali pertemuan dari Juli 2017
M

ng

sampai dengan 14 Mei 2018 :


on
gu

Hal. 10 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15a. Mengapa Ada Kebutuhan Yang Tinggi Terhadap Kartu Perdana

si
Dari Masyarakat?; ---------------------------------------------------------------------

TERGUGAT I dan TERGUGAT II selalu mengatakan bahwa masyarakat

ne
ng
kita memiliki kebiasaan yang buruk yaitu selalu berganti kartu perdana.

do
gu Kebiasaan ini harus dirubah menjadi kebiasaan berbelanja pulsa, bukan

lagi kartu perdana. Berikut PENGGUGAT paparkan dengan ringkas,

In
A
sebab terciptanya kebutuhan yang tinggi terhadap kartu perdana, yaitu :

(1) Dari dahulu Operator lebih banyak promosi pada seputar kartu
ah

lik
perdana. Berbagai edisi kartu perdana dengan spesifikasi benefit

yang berbeda – beda dari seluruh Operator diproduksi dan


am

ub
diiklankan secara massal;

---------------------------------------------------------------------
ep
k

(2) Mayoritas iklan Operator, didominasi pada focus term kartu


ah

R
perdana, sehingga ketika kita (masyarakat) melihat iklan layanan

si
jasa telekomunikasi sebuah Operator, maka yang terbayang selalu

ne
ng

kartu perdana sebab iklan dilampiri gambar kartu perdana;

-------------------

do
gu

Dua fakta di atas menggambarkan persaingan antar Operator

dalam kurva persaingan pasar yang wajar, baik untuk menambah


In
A

jumlah pelanggan dan atau sekaligus mempertahankan jumlah


ah

lik

pelanggan. Sehingga :

(1) Benefit dalam kartu perdana lebih padat dan menarik daripada
m

ub

benefit dalam recharge (isi ulang pulsa);


ka

-------------------------------
ep

(2) Harga benefit dalam kartu perdana jauh lebih murah


ah

dibandingkan dengan benefit dalam recharge (isi ulang pulsa); -


R

es

Contoh : paket internet 8GB beserta kartu perdana harganya


M

ng

50ribu, tapi ketika beli pulsa 50ribu hanya dapat 2Gb paket
on
gu

Hal. 11 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
internet); ---

si
Maka kemudian :

(1) Tercipta kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap kartu

ne
ng
perdana prabayar;

do
gu ------------------------------------------------------------

(2) Kartu perdana prabayar memberikan manfaat positif, yaitu

In
A
sebagai komoditas unggulan; ---------------------------------------------

(3) Lebih 5 juta masyarakat Indonesia bergantung pada usaha


ah

lik
penjualan kartu perdana prabayar; --------------------------------------

(4) Outlet sebagai pelaku pasar akhir menjadi UMKM unggulan


am

ub
yang mengurangi pengangguran dan berkontribusi terhadap

perekonomian nasional; ----------------------------------------------------


ep
k

15b. Perbandingan Manfaat Tanpa Pembatasan Kartu Perdana Dengan


ah

R
Kerugian Akibat Pembatasan

si
MANFAAT Tanpa

ne
ng

KERUGIAN Akibat Pembatasan


Pembatasan
Kartu Perdana
Kartu Perdana

do
gu

(1) Kartu perdana menjadi (1) Outlet mengalami kerugian langsung

komoditas unggulan berupa banyaknya perdana yang


In
A

dalam perdagangan hangus karena tidak terjual akibat

produk seluler; aturan pembatasan;


ah

lik

(2) Outlet tumbuh sebagai (2) Outlet selaku UKM akan musnah.
m

ub

UKM yang memberikan Kemusnahan outlet menyebabkan

manfaat ekonomi di bisnis ritel seluler akan dikuasai


ka

ep

masyarakat sekaligus sekelompok golongan tertentu;

distribusi pendapatan (3) Tidak akan terjadi distribusi pendapatan


ah

yang merata di dan ekonomi di masyarakat.


es
M

masyarakat; Sepenuhnya, semua lapisan


ng

on

(3) Tenaga kerja terserap masyarakat hanya akan jadi konsumen


gu

Hal. 12 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sampai jutaan tenaga dalam bisnis industri seluler;

si
kerja. Lebih dari 1% (4) Jumlah pengangguran bertambah lebih

tenaga kerja dari dari 1%, dan lebih dari 5 juta jiwa

ne
ng
keseluruhan angkatan masyarakat Indonesia kehilangan

do
gu kerja terserap oleh outlet

seluler;
sumber usaha penghidupannya;

(5) Terjadi tindakan penggunaan data NIK

In
A
(4) Pelanggan atau dan KK orang lain;

pengguna mendapatkan (6) Para penipu dan pelaku kejahatan yang


ah

lik
harga layanan menggunakan kartu perdana tentu akan

telekomunikasi yang lebih sulit diungkap, karena pastinya


am

ub
lebih murah dan mereka akan menggunakan NIK dan

kompetitif bahkan dari KK orang lain untuk mengaktifkan kartu


ep
k

aspek kualitas. perdana;


ah

R
(7) NIK dan KK sebagai data privasi

si
masyarakat justru menjadi sangat tidak

ne
ng

aman.

do
gu

In
A

15c. Analisis Dan Perbandingan Faktual Terhadap Terhadap

Pernyataan TERGUGAT I
ah

lik

Mengenai Manfaat Pembatasan Registrasi Kartu Perdana


m

ub

Terdapat 4 alasan yang melatarbelakangi Registrasi dan

Pembatasan kartu perdana menurut TERGUGAT I (diuraikan


ka

ep

dalam FGD tanggal 22 Agustus 2017, serta disampaikan dalam

banyak kesempatan di media oleh TERGUGAT I), yaitu :


ah

(1) Peredaran bebas kartu perdana menimbulkan inefisiensi


es
M

sumberdaya penomoran. Ratusan juta perdana terbuang sia –


ng

on

sia setiap tahunnya. Sehingga dengan registrasi dan aturan


gu

Hal. 13 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang mengikutinya (termasuk pembatasan), maka bertujuan

si
dan bermanfaat untuk menghilangkan kesia – siaan;

--------------------

ne
ng
Fakta Bantahan dari PENGGUGAT bahwa ratusan juta

do
gu perdana tersebut bukanlah kesia – siaan :

Operator Jual Sampai Ke Outlet Outlet beli cash lalu

In
Jual Ke Konsumen.
A
Pengguna beli, pakai
Operator Produksi
ah

sampai habis, lalu buang

lik
Kartu Perdana Ratusan juta kartu perdana tersebut setelah dipakai dan kartu perdana tersebut.
dibuang, masa berlaku kartu akan habis dengan sendirinya, lalu
hangus, dan beberapa bulan kemudian dicetak ulang oleh
Operator dengan nomor yang sama.
am

ub
Dari siklus produksi sampai penggunaan kartu perdana di atas,
ep
k

terlihat jelas bahwa seluruh aktivitas dalam siklus membawa


ah

R
manfaat. Terlebih lagi,kartu perdana diproduksi dan dijual

si
menggunakan pola daur ulang atau recycle, sehingga jauh dari

ne
ng

azas kesia – siaan;

-----------------------------------------------------------

do
gu

Dalam FGD yang diselenggarakan TERGUGAT I tersebut,

PENGGUGAT bertanya kepada TERGUGAT I: “Berapa jumlah


In
A

total nomor kartu perdana yang sudah dirilis (tentu sudah


ah

lik

diizinkan oleh TERGUGAT I) oleh semua Operator ?”;

-------------
m

ub

Tidak ada satupun Pejabat TERGUGAT I beserta tim nya yang


ka

hadir saat itu bisa menjawab; ---------------------------------------------


ep

PENGGUGAT jawab sendiri sesuai dengan fakta dan


ah

memberitahu TERGUGAT I cara menghitung sumber daya


R

es

nomor kartu perdana yang sudah dirilis, yaitu totalnya hampir


M

ng

2 Milyar nomor saat ini di semua Operator. Dari kisaran 2 Milyar


on
gu

Hal. 14 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
nomor tersebut, yang dicetak tiap tahun sebanyak 500 juta

si
nomor (hanya sekitar 30%). Itu pun dicetak secara berulang –

ulang dengan nomor yang sama (recycle); ----------------------------

ne
ng
Sekali lagi, Bagaimanakah caranya mendefinisikan semua

do
gu manfaat yang sudah terjadi ini, menjadi inefisiensi dan kesia –

siaan?; --------------------------------------------------------------------------

In
A
Maka, pernyataan inefisiensi penomoran dan terbuang sia –

sia, justru bertolak belakang dengan fakta dan manfaatnya;


ah

lik
-----------

Faktanya, sudah 2 tahun registrasi diberlakukan, Operator


am

ub
Jasa Telekomunikasi (TERGUGAT III, TERGUGAT IV,

TERGUGAT V, TERGUGAT VI, TERGUGAT VII) tetap


ep
k

produksi kartu perdana (sesuai siklus di atas) dan iklan


ah

R
Operator tetap melampirkan gambar kartu perdana. Dan

si
kartu perdana tersebut Outletlah (PENGGUGAT) yang

ne
ng

membelinya tetapi dibatasi dalam berjualan melalui aturan

Pembatasan Registrasi;

do
gu

(2) Peredaran bebas kartu perdana meningkatkan nilai churn.

Menurut TERGUGAT I, berdasarkan data tahun 2016, jumlah


In
A

pelanggan 339 juta dikomparasi dengan sekitar 800 juta kartu


ah

lik

perdana yang dicetak, maka nilai churn adalah 21%. Artinya

produksi kartu perdana senilai 1,7 Trilyun yang sebagai


m

ub

operational expenditure, tidak menambah satu pelanggan pun.


ka

Sehingga, registrasi dan pembatasan bertujuan dan bermanfaat


ep

menekan churn rate dan Operator Telekomunikasi akan


ah

diuntungkan dengan penghematan Rp 2 Trilyun per tahun; ------


R

es

Manfaat yang disampaikan TERGUGAT I tersebut tentu


M

ng

bersifat prediksi (analisis). Berikut bantahan PENGGUGAT


on
gu

Hal. 15 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan manfaat yang sudah terjadi, bukan prediksi.

si
(a) Seringnya hal ini disampaikan oleh TERGUGAT I, maka

seolah – olah keuntungan Operator ditentukan oleh

ne
ng
pengurangan produksi kartu perdana. Semua ahli ekonomi

do
gu dan industri pasti sepakat, pertambahan keuntungan

Operator bukan semata – mata karena faktor pembatasan

In
A
kartu perdana; -----------------------------------------------------------

(b) Sejak awal industri seluler lahir hingga tahun 2017, secara
ah

lik
umum faktanya Operator selalu untung. Kemudian selalu

terjadi peningkatan jumlah pelanggan. Hal ini berbanding


am

ub
lurus dengan senantiasanya Operator membanjiri pasar

dengan kartu perdana;


ep
k

-------------------------------------------------
ah

R
(c) Menurut pandangan PENGGUGAT, relevansi antara kartu

si
perdana dan jumlah pelanggan, terbuka kemungkinan

ne
ng

bahwa produksi dan penjualan kartu perdana oleh

Operator, kalaupun tidak menambah jumlah pelanggan,

do
gu

pastilah bermanfaat untuk mempertahankan trafik dan

jumlah pelanggan. PENGGUGAT mengukurnya dengan


In
A

mudah, dari banyaknya jenis benefit (value) kartu perdana


ah

lik

yang ditawarkan oleh Operator, dan pengaruhnya terhadap

perilaku konsumen dalam memilih dan belanja kartu


m

ub

perdana; -------------------------------------------------------------------
ka

(d) PENGGUGAT memang tidak mampu membuat teoritis atas


ep

fakta – fakta empiris dalam studi ilmiah ilmu ekonomi


ah

(bukan ranah PENGGUGAT). Tetapi patut dicatat, dari


R

es

TERGUGAT I sendiri tidak ada hasil riset dan studi ilmiah


M

ng

on
gu

Hal. 16 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang mengukur semua hal ini dalam membuat regulasi;

si
---------------------------

(e) Selain itu, seperti yang disampaikan oleh TERGUGAT I di

ne
ng
berbagai kesempatan, bahwa regulasinya tidak mengurusi

do
gu urusan tata niaga. Tentu pernyataan ini sangat

bertentangan dengan alasan churn rate dan operational

In
A
expenditure yang tidak menambah satu pelanggan pun

melalui produksi massal kartu perdana. Sebab aspek churn


ah

lik
rate, jumlah pelanggan, operational expenditure, adalah

aspek tata niaga;


am

ub
----------------------------------------------------------------------

(f) Istilah penghematan ini, dari awal hanya TERGUGAT I


ep
k

yang selalu sampaikan. Kalaupun misalnya penghematan


ah

R
industri itu benar adanya, tentu penyelesaian seharusnya

si
bukan dengan menghancurkan sektor UMKM (500 ribu

ne
ng

outlet dengan 1,5 juta pekerja di dalamnya);

-----------------------------

do
gu

TERGUGAT I menyatakan industri akan diuntungkan.

Faktanya, sudah 2 tahun PM Kominfo No.12 Tahun 2016


In
A

Tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi


ah

lik

diberlakukan, seluruh Operator Laba Bersihnya justru

menurun tajam bila dibandingkan sebelum aturan


m

ub

registrasi berlaku. Lantas dimana kebenaran kalimat


ka

“Operator diuntungkan?”; ---------------


ep

(3) Peredaran bebas kartu perdana meningkatkan tingkat


ah

penipuan ataupun kejahatan lainnya.


R

es

Menurut TERGUGAT I, sejak tahun 2012 sampai 2016,


M

ng

kejahatan penipuan dan cybercrime lainnya, 497 orang telah


on
gu

Hal. 17 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditangkap dengan total kerugian 33,29 Milyar. Sehingga dengan

si
registrasi dan pembatasan kartu perdana, akan bertujuan dan

bermanfaat untuk menghilangkan penipuan dan kejahatan

ne
ng
lainnya;

do
gu --------------------------------------------------------------------------

Menurut PENGGUGAT, justru aturan ini kontraproduktif

In
A
dengan tujuan untuk menekan atau menghilangkan

penipuan atau kejahatan lainnya. Kartu perdana bukan


ah

lik
penyebab dan media utama tindak penipuan dan terorisme.

Berikut argumentasinya :
am

ub
(a) Tidak ada penelitian dan dokumen akademis (bahkan oleh

TERGUGAT I) yang mempertanggungjawabkan relevansi


ep
k

penipuan, tindak kejahatan dengan kartu perdana; ------------


ah

R
(b) Ada atau tidaknya kartu perdana, penipuan dan tindak

si
pidana akan tetap terjadi;----------------------------------------------

ne
ng

(c) Tindakan tersebut tentu merupakan ranahnya penegak

hukum;---------------------------------------------------------------------

do
gu

(d) Di beberapa negara, telah dinyatakan tidak ada relasi yang

kuat dan dominan antara kartu perdana, registrasi, dan


In
A

tindak kejahatan. Bahkan aturan kewajiban registrasi pun


ah

lik

dibatalkan dan penggunaan kartu perdana tidak perlu

registrasi sebab dianggap sebagaimana komoditas


m

ub

ekonomi lainnya;---------------------------------------------------------
ka

(e) Perbandingan yang lebih akurat dan urgen, misalnya,


ep

tindak pembunuhan dengan senjata tajam. Tentu lebih


ah

berharga nyawa daripada harta yang ditipu. Tetapi


R

es

pemerintah sampai saat ini tidak membuat aturan batasan


M

ng

kepemilikan (pisau dan sajam lainnya) oleh masyarakat;-----


on
gu

Hal. 18 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(f) Bagian yang kontraproduktif adalah, para penipu dan

si
pelaku kejahatan tentu akan lebih sulit diungkap, karena

pastinya mereka akan menggunakan NIK dan KK orang

ne
ng
lain untuk mengaktifkan kartu perdana;----------------------------

do
gu (g) Dikarenakan akses untuk mendapatkan NIK dan KK sangat

mudah di Indonesia, maka aturan pembatasan akan

In
A
mendorong banyak orang untuk menggunakan data orang

lain. Terjadilah “tindakan kejahatan” baru yang pasti


ah

lik
angkanya lebih masif ketimbang angka penipuan. Dan hari

ini, analisis yang kami sampaikan, terbukti.----------------------


am

ub
Faktanya, sudah 2 tahun registrasi dan pembatasan

kartu perdana berlaku, tidak ada sama sekali


ep
k

penurunan angka penipuan. Berikut kami nukil salah satu


ah

R
liputan media dengan judul berita : ---------------------------------

si
Registrasi Simcard Gagal Atasi Penipuan Seluler?------------

ne
ng

"Sepanjang yang kami lihat sekarang adalah tidak ada

penurunan customer yang complaint mengenai penipuan

do
gu

ini. Sehingga mungkin, kalau disimpulkan registrasi

prabayar tidak terlalu banyak penurunan (penipuan)," kata


In
A

Andri Wibawanto, Vice President Customer Care


ah

lik

Management Telkomsel di Jakarta, Selasa (6/11/2018).------

Kasus penipuan melalui telepon dan SMS yang


m

ub

mengatasnamakan Telkomsel malah kian marak.


ka

Setidaknya, sepanjang tahun ini ada 13 ribu pelanggan


ep

yang melaporkan penipuan tersebut kepada customer


ah

service operator anak perusahaan plat merah ini. (sumber :


R

es

detik.com / 06 Nov 2018)----------------------------------------------


M

ng

Andaipun dipaksakan kerangka berpikir TERGUGAT I, mari kita


on
gu

Hal. 19 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
simulasikan komparasi antara jumlah pelaku kejahatan dan

si
nilai rupiah yang dirugikan dengan angka pendapatan dan

jumlah pekerja di Outlet pada 2012 – 2016 :--------------------------

ne
ng
ANGKA KEJAHATAN

do
gu ANGKA PENDAPATAN OUTLET
(CYBERCRIME)

In
A
2012 – 2016, (dalam 4 500.000 Outlet sebagai UKM tumbuh

tahun) = dengan 1,5juta pekerja dengan total lebih


ah

lik
497 pelaku kejahatan 5 juta jiwa berpenghidupan dari Outlet;

dengan Rp 33 Milyar 1,5juta pekerja + 500.000 pemilik outlet =


am

ub
nilai kejahatan , ep 2 juta orang;
k

Asumsi pendapatan rata – rata,


ah

R
Atau Rp 2,5juta x 2 juta orang

si
= Rp 5 TRILYUN SETIAP TAHUN.

ne
ng

125 pelaku per tahun

dan,

do
gu

Rp 8,25 Milyar per

tahun.!
In
A

Maka, tentulah tidak bisa diterima akal, untuk


ah

lik

menghilangkan 125 pelaku kejahatan dengan nilai Rp 8,25

Milyar setiap tahun, caranya dengan mengorbankan Rp 5


m

ub

Trilyun dan 2 juta orang kehilangan pekerjaan.------------------


ka

(4) Refilling Trafic. Peredaran bebas kartu perdana menyebabkan


ep

terjadinya refilling trafic menurut TERGUGAT I. Tetapi, karena


ah

suatu sebab, dalam FGD pada tanggal 22 Agustus 2017


R

es

tersebut tidak jadi dibahas. Dan juga tidak pernah disampaikan


M

ng

on
gu

Hal. 20 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di media. Oleh karena itu, PENGGUGAT juga tidak membuat

si
pandangannya.----------------------------------------------------------------

15d. Analisis Dan Tinjauan Tambahan : Mekanisme Registrasi

ne
ng
Kartu Perdana Prabayar Sebabkan Ketidakamanan Dan

do
gu Kekacauan Data NIK dan NKK-----------------------------------------------

Karena PENGGUGAT telah mulai berjualan sejak industri

In
A
telekomunikasi lahir di Indonesia, serta PENGGUGAT merupakan

pelaku pasar yang langsung berhubungan dengan konsumen atau


ah

lik
pengguna, maka PENGGUGAT sangat memahami bagaimana

perilaku masyarakat Indonesia dalam segala hal mengenai


am

ub
telekomunikasi dan penggunaannya.-----------------------------------------

Sebagai informasi tambahan yang sangat penting untuk ditinjau,


ep
k

berikut PENGGUGAT paparkan pandangan Pemohon bahwa


ah

R
mekanisme registrasi kartu perdana prabayar yang diatur

si
dalam (PM Kominfo Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi

ne
ng

Pelanggan Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah diubah dengan

PM Kominfo Nomor 14 Tahun 2017 dan terakhir diubah dengan PM

do
gu

Kominfo Nomor 21 Tahun 2017 Tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan Menteri No. 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan


In
A

Jasa Telekomunikasi) justru menimbulkan ketidakamanan serta


ah

lik

kekacauan data NIK KK masyarakat dalam penggunaan jasa

layanan telekomunikasi.-------------------------------------------------------
m

ub

(1) Mekanisme Registrasi Kartu Perdana Prabayar (PM


ka

Kominfo Nomor 12 Tahun 2016)


ep
ah

Registrasi oleh Pengguna


R

es

Verifikasi
M

Validasi
ng

on

Notifikasi kepada DUKCAPIL


Pengguna, registrasi
gu

berhasil atau tidak.

PENGGUNA Hal. 21 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Mekanisme registrasi yang dibuat oleh TERGUGAT I dalam

ne
ng
bagan di atas, memperlihatkan Pengguna meng-input NIK dan

do
gu NKK dengan angka atau mengetik secara manual.------------------

Maka pertanyaan yang sangat penting adalah :

In
A
“Bagaimanakah caranya TERGUGAT I (Kemkominfo)

memastikan bahwa NIK dan nomor KK yang diketik (di-


ah

lik
input) oleh Pengguna tersebut merupakan NIK & KK

miliknya Pengguna itu sendiri?”---------------------------------------


am

ub
Jawabannya, tentu Tidak Bisa. Kemudian, dikarenakan :

(a) NIK dan No KK adalah instrumen yang sangat privasi;--------


ep
k

(b) Akses untuk mendapat NIK dan NKK sangat mudah;---------


ah

R
(c) Pada zaman digital ini, kesadaran masyarakat mulai tinggi

si
terhadap keamanan bertelekomunikasi (contoh,

ne
ng

penggunaan nama samaran / anonim, dll);-----------------------

(d) Metode input manual dalam registrasi yang dibuat oleh

do
gu

TERGUGAT I,------------------------------------------------------------

maka, potensi registrasi menggunakan NIK dan KK


In
A

orang lain, tentulah sangat tinggi. Selain itu, logika


ah

lik

registrasi manual tersebut, justru membantu penipu untuk

lebih sulit diungkap. 1000 persen, para penipu akan


m

ub

menggunakan NIK dan NKK orang lain.---------------------------


ka

Ditambah dengan aturan Pembatasan, maka kesimpulannya


ep

adalah :
ah

(a) Slogan registrasi yang disampaikan TERGUGAT I supaya


R

es

aman, malah justru tidak aman;-------------------------------------


M

ng

on
gu

Hal. 22 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(b) Tidak ada penanggungjawab yang jelas terhadap

si
kebocoran data Pengguna, apakah Operator (TERGUGAT

III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI,

ne
ng
TERGUGAT VII), Dukcapil, atau TERGUGAT I dan

do
gu TERGUGAT II ?----------------------------------------------------------

(c) Terjadi kekacauan data pengguna sebab terjadinya

In
A
penggunaan NIK dan NKK orang lain secara massif.----------

(d) Penipuan melalui kartu perdana tetap terjadi dan


ah

lik
samasekali tidak berkurang;------------------------------------------

(e) Outlet sebagai UMKM merugi dan hancur.-----------------------


am

ub
16. Bahwa TERGUGAT II pernah menyatakan secara terbuka di sebuah media

bahwa, “pedagang boleh mengaktifkan seribu atau sejuta nomor sekalipun,


ep
k

tetapi harus datang ke gerai Operator”. namun tidak ada satupun gerai
ah

R
Operator yang berani meregistrasikan kartu perdana milik Outlet lebih dari 3

si
(tiga) kartu, dengan alasan dilarang oleh pemerintah;------------------------------

ne
ng

17. Bahwa PENGGUGAT berkali – kali menyampaikan dalam pertemuan, baik

dengan TERGUGAT I, TERGUGAT II ataupun dengan PARA TERGUGAT,

do
gu

bahwa jikalau memang tujuan (4 tujuan atau latar belakang seperti yang

disampaikan pada nomor 8.b. di atas) diterapkannya aturan pembatasan


In
A

dan registrasi ini persis seperti yang disampaikan oleh TERGUGAT I dan
ah

lik

TERGUGAT II, maka langkah yang paling efektif dan tidak ada keberatan

dari PENGGUGAT, adalah dengan membatasi produksi kartu perdana.


m

ub

Tidak ada lagi produksi massal kartu perdana. Kartu perdana hanya dijual
ka

terbatas di gerai - gerai resmi Operator Telekomunikasi. Bukan dengan cara


ep

membatasi registrasi kartu perdana;-----------------------------------------------------


ah

18. Bahwa setelah aturan diberlakukan, TERGUGAT III, TERGUGAT IV,


R

es

TERGUGAT V, TERGUGAT VI, dan TERGUGAT VII sampai dengan saat


M

ng

ini, tetap memproduksi massal kartu perdana dengan siklus target aktivasi
on
gu

Hal. 23 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan penjualan kartu perdana berjenjang mulai dari Dealer (Distributor

si
Utamanya Operator Telekomunikasi) sampai ke PENGGUGAT (Outlet).

Dikarenakan tumpang tindihnya antara kebutuhan penghidupan, dagang

ne
ng
yang harus tetap berlanjut, Sales Dealer yang juga dikejar target dan selalu

do
gu membujuk Outlet untuk belanja kartu perdana, serta harapan (diplomasi,

protes, demonstrasi, janji TERGUGAT I yang mengakomodir Outlet ternyata

In
A
selalu berbohong (berkali – kali kebohongan)), Outlet tetap terpaksa belanja

kartu perdana walaupun situasinya dilematis; ----------------------------------------


ah

lik
19. Bahwa Pada tanggal 04 November 2017 PENGGUGAT dihubungi oleh

pihak TERGUGAT I. Dalam sambungan telepon tersebut TERGUGAT I


am

ub
mengajak untuk bertemu pada keesokan harinya. Pertemuan terjadi di

daerah Senayan pada hari Minggu 05 November 2017 bersama beberapa


ep
k

pejabat dari TERGUGAT I. Dalam pertemuan tersebut ditawarkan solusi,


ah

R
yaitu pembatasan registrasi tetap berlaku, tetapi PENGGUGAT (Outlet)

si
bisa melakukan registrasi untuk kartu perdana yang ke-4, ke-5, ke-6,

ne
ng

dan seterusnya. Artinya, registrasi kartu perdana ke-4, ke-5, ke-6, dan

seterusnya tanpa batasan milik masyarakat atau konsumen, dilakukan

do
gu

(diregistrasikan) oleh Outlet, dengan persyaratan PENGGUGAT tidak

melakukan demonstrasi, dimana pada saat itu PENGGUGAT sudah


In
A

mengumumkan akan melakukan aksi unjuk rasa di seluruh kota di


ah

lik

Indonesia pada tanggal 08 November 2017;------------------------------------------

20. Bahwa pada tanggal 07 November 2017 tercapai kesepakatan dan


m

ub

diumumkan secara resmi oleh TERGUGAT I (melalui Dirjen PPI


ka

Kemkominfo, Prof Ahmad Ramli) bahwa Outlet kewenangannya disamakan


ep

dengan gerai milik Operator, sehingga diperbolehkan menyelenggarakan


ah

registrasi kartu perdana prabayar yang ke-4, ke-5, ke-6 dan seterusnya
es

milik masyarakat/pelanggan. Saat itu, TERGUGAT III, TERGUGAT IV dan


M

ng

TERGUGAT V selaku Operator Seluler diminta berdiskusi dengan


on
gu

Hal. 24 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT dan TERGUGAT II agar segera membuat sistem

si
penyelenggaraan registrasi di Outlet dan bisa langsung diimplementasikan

1 (satu) bulan kemudian. Maka, sesuai permintaan TERGUGAT I, rencana

ne
ng
aksi unjuk rasa pada tanggal 08 November 2017 yang telah PENGGUGAT

do
gu rencanakan, akhirnya PENGUGGAT batalkan.---------------------------------------

Kesepakatan dan pengumuman ini berlangsung di kantor TERGUGAT I

In
A
(Gedung Kemkominfo Jalan Medan Merdeka Barat No. 9, Jakarta Pusat)

yang dihadiri oleh PARA TERGUGAT, Perwakilan Mabes Polri, Dukcapil


ah

lik
mewakili Kementerian Dalam Negeri, ATSI, YLKI dan perwakilan
am

ub
Kementerian Polhukam;--------------------------------------------------------------------

21. Bahwa setelah tanggal 07 November 2017, PENGGUGAT telah rapat


ep
berkali-kali dengan TERGUGAT II, TERGUGAT III, TERGUGAT IV, dan
k
ah

TERGUGAT V, TERGUGAT VI, TERGUGAT VII, dan ATSI (Asosiasi


R

si
Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia) yang anggotanya

terdapat TERGUGAT III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI,

ne
ng

TERGUGAT VII, untuk membuat dan membahas sistem registrasi di Outlet.

do
gu

Rapat pembahasan sistem pertama kali diselenggarakan oleh TERGUGAT

II pada tanggal 20 November 2017. Dalam rapat pertama kali tersebut,


In
A

PENGGUGAT membuat dan mengusulkan proposal konsep model sistem

registrasi yang mengedepankan keamanan data masyarakat. Dan model itu


ah

lik

diapresiasi serta disetujui oleh TERGUGAT II dan PARA TERGUGAT

lainnya. -----------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

Ketika ada salah satu Operator seluler menanyakan dasar hukum kepada
ka

TERGUGAT II, saat itu Bapak I Ketut Prihadi Kresna Mukti (mewakili
ep

TERGUGAT II) menyatakan bahwa, “berdasarkan PM Kominfo No 12 dan


ah

kesepakatan 07 November, maka tidak ada masalah bagi Operator untuk


es

merealisasikan sistem yang diusulkan oleh PENGGUGAT”.----------------------


M

ng

on
gu

Hal. 25 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam rapat bersama pada tanggal 21 Desember 2017 TERGUGAT III,

si
TERGUGAT IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI, TERGUGAT VII, dan ATSI

sepakat akan mengimplementasikan sistem paling lambat tanggal 31

ne
ng
Januari 2018. Pada pertemuan berikutnya di bulan Januari 2018,

do
gu TERGUGAT III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI,

TERGUGAT VII, mengatakan kepada PENGGUGAT bahwa sistem

In
A
Registrasi Kartu Perdana untuk Outlet sebagaimana yang telah

diamanatkan dalam Kesepakatan 07 November 2017, implementasinya


ah

lik
hanya menunggu izin dari TERGUGAT I atau TERGUGAT II;--------------------

22. Bahwa pada tanggal 07 Februari 2018, PENGGUGAT mengirimkan surat


am

ub
kepada Dirjen PPI (TERGUGAT I) meminta audiensi untuk menanyakan

implementasi sistem. Pertemuan berlangsung pada tanggal 14 Februari


ep
k

2018 di kantor TERGUGAT I. Dalam rapat tersebut TERGUGAT I bersama


ah

R
TERGUGAT II berjanji akan segera merealisasikan sistem dengan

si
membuat dasar hukumnya terlebih dahulu. Keduanya memperkirakan pada

ne
ng

akhir Februari atau awal Maret 2018 sudah bisa terselenggara;-----------------

23. Bahwa pada tanggal 19 Februari 2018, TERGUGAT II mengirimkan surat

do
gu

kepada PENGGUGAT (sesuai dengan hasil pertemuan 14 Februari 2018)

yang menyatakan akan segera menuangkan ketentuan mengenai


In
A

kewenangan Outlet dalam menyelenggarakan registrasi.-------------------------


ah

lik

Dan Pada tanggal yang sama (19 Februari 2018), PENGGUGAT mendapat

informasi bahwa TERGUGAT II juga mengirimkan surat kepada


m

ub

TERGUGAT III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI, dan


ka

TERGUGAT VII (Operator Telekomunikasi) yang menegaskan bahwa


ep

setelah batas akhir 28 Februari 2018, apabila seluruh kartu perdana yang
ah

aktif belum juga di registrasi ulang, maka wajib diblokir. Surat tersebut jelas
R

es

memperlihatkan adanya itikad buruk dari TERGUGAT II terhadap


M

ng

PENGGUGAT. Sebab, perintah TERGUGAT II untuk memblokir kartu


on
gu

Hal. 26 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perdana aktif yang belum diregistrasi ulang sampai dengan batas akhir 28

si
Februari 2018, mengindikasikan bahwa implementasi sistem registrasi yang

dijanjikan kepada PENGGUGAT, tidak akan terealisasi. PENGGUGAT tentu

ne
ng
tidak bisa meregistrasikan stok kartu perdana milik PENGGUGAT, karena

do
gu terkendala pembatasan registrasi.-------------------------------------------------------

Kemudian, pada tanggal 27 Februari 2018 (mengingat batas registrasi

In
A
ulang adalah 28 Februari 2018), PENGGUGAT mengirimkan surat kepada

TERGUGAT I. Dalam surat tesebut PENGGUGAT menuntut agar


ah

lik
TERGUGAT I segera merealisasikan implementasi sistem dengan batas

waktu paling lambat 15 Maret 2018. Tetapi, surat tersebut tidak di respon
am

ub
hingga bulan Maret berakhir;--------------------------------------------------------------

24. Bahwa pada pertengahan bulan Maret 2018, PENGGUGAT melakukan


ep
k

komunikasi dengan Komisi I DPR RI. PENGGUGAT diterima oleh fraksi


ah

R
PKS dalam Rapat Aspirasi. Mereka menyarankan agar PENGGUGAT

si
melayangkan Surat Permohonan RDPU mengenai pembatasan registrasi

ne
ng

ini kepada Komisi I DPR RI. Selain itu, Ketua Tenaga Ahli Komisi I DPR RI

juga telah meneruskan permasalahan dan permintaan PENGGUGAT

do
gu

kepada Ketua Komisi I DPR.--------------------------------------------------------------

Pada tanggal 19 Maret 2018, Komisi I DPR RI mengadakan RDPU dengan


In
A

Kemkominfo. Hadir dalam RDPU tersebut antara lain, Menkominfo


ah

lik

Rudiantara, BRTI, ATSI, dan seluruh Operator. RDPU diadakan terkait

keamanan data dalam program registrasi kartu prabayar Kemkominfo.


m

ub

Sebelum RDPU berlangsung, PENGGUGAT berusaha melobi beberapa


ka

fraksi agar permasalahan PENGGUGAT dimasukkan dalam pembahasan


ep

RDPU. Tapi ternyata tidak bisa. Salah satu anggota fraksi Golkar yang
ah

hadir, sempat menyinggung permasalahan Outlet yang timbul akibat


R

es

registrasi kartu perdana dalam RDPU tersebut. Sayangnya, setelah


M

ng

pernyataan itu, tidak ada yang merespon lebih lanjut. Setelah RDPU
on
gu

Hal. 27 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
selesai, Ketua Komisi I menyerahkan Surat Permohonan PENGGUGAT

si
kepada TERGUGAT I (Menkominfo Bapak Rudiantara).---------------------------

Dalam ruang penonton sidang RDPU, PENGGUGAT bertemu dengan

ne
ng
Bapak Sutrisman (salah satu pengurus ATSI yang biasa memimpin rapat

do
gu implementasi sistem registrasi Outlet). PENGGUGAT pun menanyakan

kelanjutan dari kesepakatan sistem, jawab Beliau:----------------------------------

In
A
“kami sudah berusaha mas, tapi begitu sudah sampai di tangan para Dewa,

kami ga bisa apa – apa...”------------------------------------------------------------------


ah

lik
Setelah RDPU selesai, keluar dari ruangan, PENGGUGAT “mencegat” dan

berhasil bicara dengan Menkominfo Bapak Rudiantara. PENGGUGAT


am

ub
menanyakan komitmen 07 November 2017, juga mengenai Surat

PENGGUGAT ke Dirjen PPI tanggal 27 Feb 2018 yang memberi batas


ep
k

waktu kepada Kemkominfo untuk mengimplementasikan sistem pada


ah

R
tanggal 15 Maret 2018. Jawabannya antara lain saat itu,--------------------------

si
“ya..,menterinya kan saya...”---------------------------------------------------------------

ne
ng

“tunggu aja...,”---------------------------------------------------------------------------------

25. Bahwa pada tanggal 02 April 2018, akhirnya PENGGUGAT melakukan

do
gu

demonstrasi serentak di hampir 20 (dua Puluh) kota di Indonesia (Aceh,

Padang, Pekanbaru, Batam, Medan, Lampung, Bandung, Garut,


In
A

Tasikmalaya, Surabaya, Malang, Semarang, Solo, Yogyakarta, DKI Jakarta,


ah

lik

Bali, NTB, Kalimantan, Makassar) dengan tuntutan cabut Pasal 11 PM

Kominfo No. 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa


m

ub

Telekomunikasi atau realisasikan sistem registrasi di Outlet sesuai dengan


ka

kesepakatan pada 07 November 2017.-------------------------------------------------


ep

Demonstrasi di Jakarta, diterima dan difasilitasi oleh Deputi Bidang


ah

Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretaris


R

es

Negara, Prof Dadan Wildan Anas M. Hum. Pertemuan dihadiri oleh PARA
M

ng

TERGUGAT. Saat itu TERGUGAT I (Dirjen PPI Kemkominfo) secara tertulis


on
gu

Hal. 28 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan akan segera merealisasikan sistem registrasi untuk Outlet

si
seperti yang dijanjikannya pada tanggal 07 November 2018. Secara lisan

disampaikan akan selesai pada akhir April 2018.------------------------------------

ne
ng
Dalam pertemuan tanggal 02 April 2018 tersebut juga, PENGGUGAT

do
gu menyerahkan kepada Kemensetneg Surat Permohonan untuk Presiden RI;

26. Bahwa Penyampaian secara lisan dari TERGUGAT I (Dirjen PPI Prof

In
A
Ahmad Ramli), bahwa sistem registrasi perdana di Outlet akan

terselenggara pada akhir April 2018, juga kembali disampaikan kepada


ah

lik
PENGGUGAT (Ketum KNCI, Bpk Qutni Tysari) dalam wawancara Live

dengan CNN TV pada tanggal 04 April 2018;-----------------------------------------


am

ub
27. Bahwa pada 19 April 2018, TERGUGAT II mengeluarkan Ketetapan BRTI

No 02 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Registrasi Pelanggan Jasa


ep
k

Telekomunikasi, yang melegalisasikan Outlet untuk melakukan registrasi


ah

R
sama seperti gerai Operator. Dan yang lebih menarik, dalam Ketetapan

si
BRTI No 02 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Registrasi Pelanggan Jasa

ne
ng

Telekomunikasi tersebut, tidak ada tercantum pembatasan registrasi nomor

telepon seluler (nomor MSISDN) atau kartu perdana, padahal pembatasan

do
gu

registrasi seharusnya berada dalam kerangka petunjuk pelaksanaan

registrasi. Maka, berdasarkan Ketetapan BRTI No. 02 tersebut,


In
A

PENGGUGAT beranggapan dan menafsirkan bahwa sistem registrasi kartu


ah

lik

perdana akan segera diimplementasikan;----------------------------------------------

28. Bahwa PENGGUGAT terus mendesak dan selalu mengkonfirmasi


m

ub

implementasi sistem yang dijanjikan (sesuai kesepakatan 02 April 2018).


ka

Dalam rapat bersama pada tanggal 24 April 2018, terungkap bahwasanya


ep

TERGUGAT I atau TERGUGAT II tetap memerintahkan kepada Operator


ah

(TERGUGAT III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI, dan


R

es

TERGUGAT VII) agar membatasi jumlah kartu perdana prabayar yang bisa
M

ng

diregistrasikan oleh Outlet.-----------------------------------------------------------------


on
gu

Hal. 29 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Bahwa dalam sebuah pertemuan yang lain antara PENGGUGATdengan

si
TERGUGAT II (masih kisaran akhir April 2018), TERGUGAT II (Komisioner

BRTI, Dr Agung Harsoyo), dalam perdebatan dengan PENGGUGAT,

ne
ng
akhirnya mengatakan : “Sebenarnya dari awal membuat kebijakan ini, kami

do
gu juga menyatakan tak perlu ada pembatasan, registrasi yang valid saja

sudah cukup, tapi.., Pak Menteri yang maunya begini....,”;------------------------

In
A
30. Bahwa pada 30 April 2018, TERGUGAT I (Menkominfo Rudiantara)

membuat pernyataan di media massa, bahwasanya sampai batas tengah


ah

lik
malam tanggal 30 April 2018 nomor (kartu perdana) yang belum

diregistrasi, maka sudah tidak bisa lagi digunakan per 01 Mei 2018, dan
am

ub
juga tidak bisa lagi melakukan registrasi, ini berarti hangus. Pernyataan ini

membuat seluruh Outlet panik, karena tentu seluruh perdana milik Outlet
ep
k

akan hangus, sebab tidak bisa diregistrasikan karena pembatasan.


ah

R
Pernyataan Menkominfo tersebut, juga tertuang dalam Siaran Pers No

si
101/HM/KOMINFO/04/2018 Tanggal 30 April 2018.---------------------------------

ne
ng

Sementara, pada hari yang sama beberapa jam sebelumnya, TERGUGAT I

(Dirjen PPI Kemkominfo) melalui siaran pers No 99/HM/KOMINFO/04/2018,

do
gu

menyatakan bahwa Operator Seluler wajib melakukan pemblokiran total

pada 01 Mei 2018. Hanya pemblokiran total (nomor yang belum diregistrasi
In
A

tidak bisa digunakan baik untuk voice, sms, atau internet), bukan hangus.
ah

lik

Dua siaran pers yang bertolakbelakang ini bahkan menimbulkan

kegaduhan di awak media.----------------------------------------------------------------


m

ub

Ancaman penghangusan yang disampaikan Menkominfo samasekali tidak


ka

memiliki dasar hukum, sebab bahkan dalam PM Kominfo No 12 Tahun 2016


ep

yang dibuat TERGUGAT I, tidak ada aturan yang menyatakan nomor yang
ah

tidak diregistrasi akan dihanguskan.-----------------------------------------------------


R

es

Pada 30 April itu juga, Menkominfo juga membuat pernyataan terkait


M

ng

regulasi ini, yaitu :


on
gu

Hal. 30 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“..,semua diuntungkan, “..,yang rugi hanya pedagang kartu saja..,”.--------

si
Pernyataan ini sekaligus puncak kemarahan dan kekesalan Outlet.

PENGGUGAT merasa sangat dilecehkan, tidak dihargai, padahal terdapat

ne
ng
lebih dari 5 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari

do
gu usaha Outlet, sekaligus juga outletlah yang sangat berjasa memajukan

industri seluler di tanah air. ----------------------------------------------------------------

In
A
Karena tetap tidak ada realisasi bahkan tanggapan dari TERGUGAT I

ataupun TERGUGAT II mengenai implementasi sistem sesuai kesepakatan


ah

lik
02 April 2018, maka pada 05 Mei 2018, PENGGUGAT langsung melakukan

persiapan demonstrasi. Pada tanggal 07 Mei 2018, kami mengumumkan


am

ub
dan mengeluarkan rilis pers bahwa akan menyelenggarakan demonstrasi di

Istana Negara pada 09 Mei 2018;--------------------------------------------------------


ep
k

31. Bahwa pada tanggal 08 Mei 2018, tiba – tiba TERGUGAT I dan
ah

R
TERGUGAT II menyatakan di banyak media, bahwa 1 NIK tidak lagi

si
dibatasi, tetapi boleh registrasi untuk banyak nomor (kartu perdana).

ne
ng

Anehnya, TERGUGAT I dan TERGUGAT II tidak membalas surat

PENGGUGAT atau tidak memberitahu kepada PENGGUGAT secara

do
gu

langsung kalau memang betul 1 NIK sudah boleh registrasi untuk banyak

nomor. Hal ini menunjukkan, apa yang mereka sampaikan di media,


In
A

“mungkin” tidak lebih hanya opini untuk mendiskreditkan demonstrasi yang


ah

lik

akan PENGGUGAT selenggarakan.-----------------------------------------------------

Disebutkan juga bahwa, TERGUGAT I (Dirjen PPI Kominfo Prof Ahmad


m

ub

Ramli), memberikan surat kepada seluruh Operator, yang isinya antara lain,
ka

Operator jangan menunda – nunda hak outlet. Dan Faktanya, memang


ep

sama sekali tidak bisa registrasi 1 NIK untuk banyak nomor. Sistem yang
ah

dijanjikan sesuai kesepakatan 07 November 2017 lalu diulangi kembali


R

es

dengan kesepakatan 02 April 2018 juga tidak terselenggara. Sehingga


M

ng

pada 09 Mei, PENGGUGAT tetap melakukan aksi demonstrasi;----------------


on
gu

Hal. 31 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
32. Bahwa pada tanggal 09 Mei 2018, PENGGUGAT tetap menyelenggarakan

unjuk rasa di depan Istana Negara (kurang lebih 10ribu orang).

ne
ng
PENGGUGAT mendesak agar dipertemukan dengan Bapak Presiden atau

do
gu Wakil Presiden atau Kepala KSP Bapak Moeldoko. Surat Permohonan

untuk Presiden RI, Bpk Ir Joko Widodo diterima dan diteruskan oleh pihak

In
A
Kepolisian yang memediasi saat itu.-----------------------------------------------------

Tapi sampai pukul 18.00 batas waktu unjuk rasa usai, Polisi menyatakan,
ah

lik
Presiden, Wapres, dan Kepala KSP, tidak ada di tempat. PENGGUGAT

diminta untuk bubar atau dibubarkan paksa. PENGGUGAT memilih


am

ub
bertahan, walau resikonya harus dibubarkan paksa. Akhirnya, Kepolisian

mempertemukan PENGGUGAT kembali dengan Perwakilan dari


ep
k

Kementerian Sekretariat Negara. Terjadi pertemuan di Pos Polisi di depan


ah

R
Istana, antara PENGGUGAT, Kesekretariatan Negara, TERGUGAT I,

si
TERGUGAT II dan ATSI.--------------------------------------------------------------------

ne
ng

Tercapai kesepakatan bahwa, Kesekretariatan Negara bertanggungjawab

untuk mengadakan pertemuan pada tanggal 14 Mei 2018, dengan

do
gu

memanggil semua pihak termasuk Menteri Rudiantara, dengan agenda

tunggal, yaitu tuntutan PENGGUGAT bahwa Pasal 11 PM Kominfo No. 12


In
A

Tahun 2016 Tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi harus


ah

lik

dicabut. Aksi demonstrasi PENGGUGAT barulah bubar kurang lebih pukul 9

malam;-------------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

33. Bahwa pada tanggal 14 Mei 2018 terjadi pertemuan di Gedung


ka

Kesekretariatan Negara, dimana Pertemuan kembali dipimpin oleh Deputi


ep

Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian


ah

Sekretaris Negara, Prof Dadan Wildan Anas M. Hum yang Dihadiri oleh :
R

es

(1) TERGUGAT I (Dirjen PPI Kemenkominfo Prof Ahmad Ramli);--------------


M

ng

(2) Kementerian Polhukam;---------------------------------------------------------------


on
gu

Hal. 32 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil);--------------------------------------------

si
(4) TERGUGAT II (BRTI);------------------------------------------------------------------

(5) ATSI;----------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
(6) Seluruh Operator (TERGUGAT III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V,

do
gu TERGUGAT VI, dan TERGUGAT VII);---------------------------------------------

(7) Mabes Polri;-------------------------------------------------------------------------------

In
A
(8) YLKI.----------------------------------------------------------------------------------------

Sementara, Menkominfo Bapak Rudiantara dari TERGUGAT I yang


ah

lik
dijanjikan hadir, ternyata tidak hadir pada saat itu. Setelah berdebat

panjang, TERGUGAT I tetap menolak mencabut pasal 11, dan kembali


am

ub
berjanji dan menjamin paling lama pada 21 Juni 2018, sistem registrasi di

Outlet akan terselenggara. Janji itu dituangkan dalam dokumen yang


ep
k

ditandatangani oleh seluruh pihak yang hadir. Akhirnya karena keawaman


ah

R
dan kelemahan PENGGUGAT, terpaksalah kembali, PENGGUGAT terima

si
janji yang tak ada bedanya dengan 2 kali janji sebelumnya(kesepakatan 07

ne
ng

Nov 2017 dan kesepakatan 02 Aprill 2018).-------------------------------------------

Adanya kembali Kesepakatan 14 Mei ini, menunjukkan dengan jelas

do
gu

bahwa apa yang mereka infokan ke media pada tanggal 08 Mei 2018

mengenai 1 NIK tidak lagi dibatasi dan sudah boleh untuk banyak
In
A

nomor, hanyalah kebohongan yang disengaja;----------------------------------


ah

lik

34. Bahwa Sesuai dengan kesepakatan pada 14 Mei 2018, akhirnya pada

tanggal 21 Juni 2018 sistem registrasi di Outlet pun terselenggara.


m

ub

PENGGUGAT bisa meregistrasikan kartu perdana yang dibeli oleh


ka

pelanggan, ataupun stok kartu perdana yang PENGGUGAT miliki;-------------


ep

35. Bahwa tiba – tiba Sistem Registrasi Kartu Perdana Prabayar yang ada
ah

di seluruh Outlet MENGHILANG/DICABUT pada 21 November 2018.


R

es

Seluruh stok kartu perdana prabayar milik PENGGUGAT yang tadinya


M

ng

on
gu

Hal. 33 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam keadaan aktif teregistrasi melalui sistem, keadaan seluruhnya

si
TERBLOKIR.----------------------------------------------------------------------------------

Sama sekali tidak ada pemberitahuan kepada PENGGUGAT, mengapa

ne
ng
dilakukan oleh PARA TERGUGAT. Padahal legalitas sistem registrasi

do
gu jelas tertuang dalam Kesepakatan 14 Mei 2018.----------------------------------

Setelah PENGGUGAT konfirmasi kepada Operator (TERGUGAT III,

In
A
TERGUGAT IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI, dan TERGUGAT VII),

terungkap bahwa pencabutan merupakan mandat dari BRTI melalui :


ah

lik
(1) Surat Edaran BRTI No 01 Tahun 2018 Tentang Larangan Penggunaan

Data Kependudukan Dan/Atau Melawan Hukum Untuk Keperluan


am

ub
Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, serta;-----------------------------

(2) Ketetapan BRTI No 03 Tahun 2018 Tentang Larangan Penggunaan


ep
k

Data Kependudukan Dan/Atau Melawan Hukum Untuk Keperluan


ah

R
Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi.-------------------------------------

si
Saat itu, PENGGUGAT mencoba menghubungi TERGUGAT II melalui

ne
ng

sambungan telpon, tapi tidak ada respon. Salah satu tujuan dari

diterbitkannya SE BRTI No 01 Tahun 2018, tercantum pada nomor 2 point b

do
gu

SE BRTI No 01 Tahun 2018, yaitu :

“Tidak terjadi registrasi nomor MSISDN dengan jumlah yang tidak


In
A

terbatas, tanpa hak dan/atau melawan hukum”--------------------------------


ah

lik

Kalimat larangan “Tidak terjadi registrasi nomor MSISDN dengan

jumlah yang tidak terbatas..” bertentangan dengan kesepakatan 14


m

ub

Mei 2019. Dalam Kesepakatan 14 Mei 2019 pada Nomor 2, jelas


ka

disebutkan bahwa : “tidak ada pembatasan jumlah nomor yang


ep

diregistrasi dalam sistem registrasi melalui outlet”.----------------------


ah

Dengan demikian cukup jelas bahwa, PARA TERGUGAT telah


R

es

melakukan perbuatan melawan hukum dengan berkali – kali


M

ng

mengingkari kesepakatan dan pernyataan serta aturan yang mereka


on
gu

Hal. 34 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ubah – ubah secara sepihak, yang akhirnya menimbulkan kerugian

si
kepada PENGGUGAT. Kemudian, sepanjang Desember 2018 sampai

dengan Januari 2019, PENGGUGAT secara internal memutuskan untuk

ne
ng
menempuh jalur hukum;---------------------------------------------------------------

do
gu 36. Bahwa pada tanggal 21 Februari 2019 sampai dengan 23 Februari 2019,

terjadi peristiwa yang menurut kami merupakan “kejahatan yang sebenar –

In
A
benarnya”. Jutaan kartu perdana, khususnya Telkomsel (TERGUGAT III)

milik PENGGUGAT (Outlet) di seluruh Indonesia tiba – tiba dihanguskan.


ah

lik
Tanpa ada sosialisasi atau konfirmasi apapun. Dalam rapat dan

pembicaraan non formil yang kami terima terdapat 3,6 juta kartu perdana
am

ub
yang dihanguskan oleh TERGUGAT III. Hampir di seluruh wilayah di

Indonesia, Outlet mengalami stok kartu perdananya hangus, padahal


ep
k

kondisi kartu perdana tersebut dalam keadaan aktif (mengikuti masa aktif
ah

R
kartu) tanpa teregistrasi atau keadaan terblokir. Ada juga pelanggan yang

si
datang ke Outlet menanyakan mengapa nomor mereka tiba – tiba hangus

ne
ng

tidak bisa digunakan. PENGGUGAT melayangkan surat protes keras ke

TERGUGAT II pada tanggal 25 Februari 2019 dan juga kepada TERGUGAT

do
gu

III. PENGGUGAT juga langsung merilis ke teman – teman pers mengenai

peristiwa penghangusan massal serta melampirkan surat protes kami ke


In
A

BRTI; --------------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

37. Bahwa PENGGUGAT mengadakan “Aksi Nasional Geruduk Telkomel

(TERGUGAT III)” di seluruh Indonesia (Aceh, Padang, Pekanbaru, Batam,


m

ub

Medan, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, Makassar, Tangerang, DKI


ka

Jakarta) pada tanggal 27 Februari 2019 sampai dengan 01 Maret 2019.


ep

Dalam pertemuan dengan TERGUGAT III di semua area yang disebutkan di


ah

atas, pihak TERGUGAT III menyatakan bahwa penghangusan merupakan


R

es

mandat atau perintah dari TERGUGAT II (BRTI), berdasarkan Surat Edaran


M

ng

on
gu

Hal. 35 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BRTI No 01 Tahun 2018, Ketetapan BRTI No 03 Tahun 2018, serta Surat

si
BRTI No 22 tanggal 10 Januari 2019.---------------------------------------------------

Surat BRTI No 22 Tanggal 10 Januari 2019 yang ditujukan kepada Direktur

ne
ng
Utama Penyelenggara Jasa Telekomunikasi yang Menggunakan MSISDN,

do
gu menerangkan dan menegaskan kepada Operator (Penyelenggara Jasa

Telekomunikasi) bahwa makna kata “non aktif” dalam TAP BRTI 03/2018

In
A
adalah tidak dapat digunakan lagi atau hangus. Surat ini pulalah yang

menjadi salah satu acuan Operator dalam menghanguskan massal kartu


ah

lik
perdana milik PENGGUGAT. Dikarenakan TAP BRTI 03/2018 sendiri sudah

banyak melanggar ketentuan hukum di atasnya, maka Surat BRTI No 22 ini


am

ub
tentu sudah pasti juga merupakan pelanggaran;-------------------------------------

38. Bahwa setelah “Aksi Nasional Geruduk Telkomsel” yang PENGGUGAT


ep
k

lakukan dan juga pemberitaan media yang marak, antara tanggal 03 Maret
ah

R
sampai dengan 10 Maret 2019, kartu perdana milik PENGGUGAT yang

si
tadinya dihanguskan kembali dihidupkan oleh Operator (tetap dalam

ne
ng

keadaan terblokir), tetapi tetap ada himbauan dari Operator agar segera

diregistrasikan. Pertanyaan PENGGUGAT, bagaimana cara meregistrasikan

do
gu

kartu perdana lebih dari 3 (tiga), sementara aturan dan sistemnya hanya

bisa 1 NIK untuk 3 nomor kartu perdana?----------------------------------------------


In
A

Peristiwa dihidupkannya kembali kartu perdana yang telah dihanguskan


ah

lik

oleh PARA TERGUGAT, menunjukkan bahwa mereka sadar apa yang

mereka lakukan adalah pelanggaran hukum. Terlihat seperti upaya


m

ub

kesengajaan atau “akal - akalan”, mungkin dengan tujuan agar


ka

PENGGUGAT tidak melakukan tuntutan hukum kepada mereka;--------------


ep

39. Bahwa pada tanggal 20 Maret 2019, PENGGUGAT mensomasi Operator


ah

(TERGUGAT III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V, dan TERGUGAT VI) atas


R

es

penghangusan massal tersebut. Tujuan somasi adalah untuk mendapatkan


M

ng

on
gu

Hal. 36 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jawaban yang resmi dari mereka mengenai penghangusan massal kartu

si
perdana;-----------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
40. Bahwa pada tanggal 25 Maret dan 26 Maret 2019 TERGUGAT III,

do
gu TERGUGAT IV, TERGUGAT V, dan TERGUGAT VI menjawab semua

somasi kami. Kesimpulan jawabannya tetap sama, yaitu penghangusan

In
A
yang terjadi karena mereka mematuhi aturan atau perintah dari TERGUGAT

I dan TERGUGAT II;-------------------------------------------------------------------------


ah

lik
41. Bahwa analisis yang PENGGUGAT sampaikan sebagai panelis pada acara

FGD yang dibuat oleh TERGUGAT I (Batam, 22 Agustus 2017) dan di


am

ub
banyak pertemuan dengan PARA TERGUGAT, jadi kenyataan. Setelah 2

(dua) tahun berjalan, aturan registrasi kartu perdana justru


ep
k

kontrapoduktif dengan tujuan. Pembatasan registrasi kartu perdana dan


ah

R
mekanisme registrasilah yang menjadi pangkal semua kesemrawutan.

si
Berikut PENGGUGAT kelompokkan bentuk – bentuk fakta kegagalan

ne
ng

registrasi kartu perdana prabayar yang tertuang dalam PM Kominfo No. 12

Tahun 2016 Beserta Seluruh Perubahannya, yaitu :

do
gu

(1) Aturan Registrasi kartu perdana oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II

tidak didahului oleh riset akademis yang matang dan melibatkan semua
In
A

pemangku kepentingan. Justru di banyak negara, dikatakan bahwa


ah

lik

registrasi kartu perdana tidak memiliki relasi dengan tingkat penipuan,

kejahatan dan lainnya, sehingga registrasi kartu perdana prabayar tidak


m

ub

banyak negara yang mewajibkannya. Kemudian, dari yang


ka

PENGGUGAT ketahui, sebagai contoh Hongkong, Malaysia, Singapura,


ep

tidak terdapat pembatasan registrasi kartu perdana;--------------------------


ah

(2) Pada awal 2018 terjadi penggunaan NIK KK orang lain untuk aktivasi
R

es

jutaan kartu perdana. 1 (satu) NIK bisa dipakai untuk registrasi ratusan
M

ng

ribu kartu perdana. Akibat hal itulah yang mendorong terjadi RDPU
on
gu

Hal. 37 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
antara Komisi I DPR RI dengan PARA TERGUGAT terkait keamanan

si
data registrasi;----------------------------------------------------------------------------

(3) Polemik yang menjadi bahasan bahkan membuat anggota DPR sempat

ne
ng
berkomentar, yaitu mengenai kerjasama Dukcapil Kementerian Dalam

do
gu Negeri dengan banyak pihak perusahaan swasta mengenai dibukanya

atau diberikannya akses data kependudukan kepada pihak swasta.

In
A
Patut dicatat, dalam data kependudukan pasca registrasi kartu perdana

sudah tercantum nomor telepon seluler penduduk, dengan demikian


ah

lik
kerjasama antara Dukcapil dengan swasta tentu membuat swasta

sangat diuntungkan, sebab marketing mereka akan tepat sasaran ke


am

ub
nomor telepon seluler penduduk;---------------------------------------------------

(4) Bukankah tujuan dari Registrasi Kartu Perdana beserta


ep
k

Pembatasannya, adalah untuk keamanan data, kenyamanan,


ah

R
menghindari penipuan dan kejahatan lainnya, sms spam atau sampah

si
yang membanjiri pengguna, serta memberikan keuntungan yang lebih

ne
ng

baik bagi Operator (Penyelenggara Jasa Telekomunikasi)?-----------------

Jangankan data aman, justru terjadi kebocoran data dalam jumlah sangat

do
gu

masif. Hampir semua orang mengeluhkan, tetap saja usaha – usaha

penipuan lewat telpon dan sms masih terus terjadi (tidak ada
In
A

penurunan sama sekali). Kemudian, berbagai penawaran pinjaman,


ah

lik

kartu kredit, promo segala macam, tetap membanjiri nomor inbox

handphone masyarakat;---------------------------------------------------------------
m

ub

(5) Pada bulan Juli 2019 kemarin, geger berita tentang jual beli data KTP
ka

yang jumlah datanya mencapai jutaan data;-------------------------------------


ep

(6) TERGUGAT I menyatakan, Operator diuntungkan kira – kira 2 Trilyun


ah

setiap tahunnya dengan kebijakan registrasi kartu perdana ini.


R

es

Faktanya, sampai materi gugatan ini dilayangkan, Laba bersih Operator


M

ng

justru menyusut dibandingkan laba bersih sebelum aturan registrasi; ----


on
gu

Hal. 38 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(7) Fakta yang seharusnya jadi perhatian nasional terutama oleh

si
pemerintah, PENGGUGAT merupakan UMKM Seluler (outlet pulsa)

yang berjasa membesarkan industri jasa telekomunikasi serta

ne
ng
mengedukasi masyarakat mengenai segala hal tentang telekomunikasi,

do
gu penggunaan smartphone sampai internet di masyarakat, telah dirugikan

serta terancam punah oleh aturan ini.---------------------------------------------

In
A
D. SIFAT MELAWAN HUKUM DALAM PERBUATAN MELAWAN HUKUM

PARA TERGUGAT
ah

lik
42. Bahwa Perbuatan-Perbuatan PARA TERGUGAT merupakan Perbuatan

Melawan Hukum sebagaimana diatur Pasal 1365 jo. Pasal 1366 jo. Pasal
am

ub
1367 ayat (3) KUHPerdata. Pasal 1365 KUHPerdata: -----------------------------

“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada


ep
k

seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan


ah

R
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”--------------------------------------------

si
Pasal 1366 KUHPerdata: ------------------------------------------------------------------

ne
ng

"Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian ynag

disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang

do
gu

disebabkankelalaian atau kurang hati-hatinya"----------------------------------

Pasal 1367 ayat (3) KUHPerdata: -------------------------------------------------------


In
A

“Majikan-majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain untuk


ah

lik

mewakili urusan-urusan mereka, adalah bertanggungjawab tentang

kerugian yang diterbitkan oleh pelayan-pelayan atau bawah-bawahan


m

ub

mereka di dalam melakukan pekerjaan untuk mana orang-orang ini


ka

dipakainya”.-------------------------------------------------------------------------------
ep

43. Bahwa yang dimaksud dengan Perbuatan Melawan Hukum menurut


ah

M.A.Moegni Djodjodirdjo di dalam bukunya yang berjudul "Perbuatan


R

es

Melawan Hukum" adalah “Kealpaan berbuat, yang melanggar hak orang


M

ng

lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku atau melanggar


on
gu

Hal. 39 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesusilaan ataupun bertentangan dengan kepatutan yang harus diindahkan

si
dalam pergaulan masyarakat tentang orang lain atau barang”;------------------

ne
ng
44. Bahwa sebagaimana fakta hukum yang telah uraikan diatas, berikut

do
gu pelanggaran dan bentuk perbuatan yang jelas melanggar hukum yang

dilakukan secara sadar dan sengaja oleh PARA TERGUGAT, yaitu :

In
A
(1) Bahwa Sifat Melawan Hukum pada kebijakan Tergugat I dan

TERGUGAT II yaitu, sama sekali tidak memiliki kajian dan naskah


ah

lik
akademis yang melibatkan banyak pihak terkait dalam membuat suatu

kebijakan publik;-------------------------------------------------------------------------
am

ub
(2) Bahwa Sifat Melawan Hukum pada kebijakan Tergugat I dan

TERGUGAT II yaitu, sebagai pelaku utama atau pemerintah yang


ep
k

seharusnya diwajibkan mendengarkan dan menerima masukan publik


ah

R
atas setiap kebijakan, telah secara sadar dan sengaja mengabaikan

si
analisis, pertimbangan, saran dan masukan yang disampaikan oleh

ne
ng

PENGGUGAT dalam forum resmi yang diselenggarakan oleh

TERGUGAT I pada tanggal 22 Agustus 2017 di Batam. Padahal,

do
gu

mengingat posisi serta pengalaman PENGGUGAT yang sangat vital

dalam ruang lingkup kebijakan ini, PENGGUGAT yang betul – betul


In
A

memahami segala aspek tentang peredaran kartu perdana secara riil di


ah

lik

lapangan, PENGGUGAT yang berkomunikasi langsung tatap muka

dengan seluruh masyarakat pengguna jasa telekomunikasi prabayar,


m

ub

seharusnya TERGUGAT I dan TERGUGAT II betul – betul


ka

mendengarkan dan menyerap analisis dari PENGGUGAT.------------------


ep

Apalagi, PENGGUGAT sendiri sudah menyampaikan, bahwa PENGGUGAT


ah

sangat mendukung dan siap membantu program registrasi kartu


R

es

perdana, tetapi saran PENGGUGAT adalah mekanisme registrasinya


M

ng

diperbaiki agar tidak terjadi penggunaan NIK dan NKK orang lain dan
on
gu

Hal. 40 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kekacauan keamanan data masyarakat, serta PENGGUGAT menolak

si
adanya pembatasan registrasi kartu perdana prabayar;----------------------

(3) Bahwa perbuatan pertama kali pembohongan dan pengingkaran

ne
ng
yang melawan hukum yang dilakukan secara sengaja dan sadar

do
gu oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II yaitu, ketika PENGGUGAT

hendak melakukan aksi unjuk rasa pada tanggal 08 November 2017,

In
A
TERGUGAT I yang terlebih dahulu dalam sambungan telepon pada

tanggal 04 November 2017, membujuk PENGGUGAT agar jangan


ah

lik
melakukan aksi unjuk rasa dan mengajak PENGGUGAT untuk bertemu

pada tanggal 05 November 2017, kemudian menawarkan solusi sistem


am

ub
registrasi untuk Outlet. Pada tanggal 07 November 2017 secara resmi

di hadapan seluruh PENGGUGAT dan PARA TERGUGAT, serta


ep
k

perwakilan beberapa Kementerian lain, juga di media massa,


ah

R
TERGUGAT I mengumumkan persetujuan bahwa Outlet boleh

si
melakukan registrasi kartu perdana yang ke-4, ke-5, ke-6 milik

ne
ng

masyarakat dan seterusnya tanpa batas yang bisa diimplementasikan

sekitar 1 (satu) bulan kemudian sejak tanggal 07 November 2017. -------

do
gu

Faktanya berbulan – bulan kemudian, sistem registrasi kartu perdana yang

dijanjikan tidak terealisasi, padahal berbagai diskusi dan pertemuan


In
A

telah digelar dalam rangka membuat sistem registrasi untuk Outlet,


ah

lik

serta terungkap ternyata untuk implementasi sistem, Operator

Telekomunikasi (TERGUGAT III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V,


m

ub

TERGUGAT VI, TERGUGAT VII) menyatakan bahwa hanya menunggu


ka

persetujuan dari TERGUGAT I dan TERGUGAT II;----------------------------


ep

(4) Bahwa perbuatan kedua kali pembohongan dan pengingkaran


ah

yang melawan hukum yang dilakukan secara sengaja dan sadar


R

es

oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II yaitu, pada saat pengumuman


M

ng

oleh TERGUGAT I pada tanggal 07 November 2017, tidak ada


on
gu

Hal. 41 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pernyataan baik dari TERGUGAT I ataupun TERGUGAT II bahwa harus

si
dituangkan terlebih dahulu dalam bentuk aturan tertentu mengenai

kewenangan sistem registrasi untuk Outlet. Bahkan pada pertemuan

ne
ng
pertama (setelah 07 November 2017) pada tanggal 20 November 2017

do
gu yang membahas pembuatan sistem registrasi untuk Outlet, PARA

TERGUGAT telah setuju pada rancangan awal model sistem yang

In
A
diajukan PENGGUGAT, kemudian TERGUGAT II juga menyatakan

secara eksplisit “berdasarkan PM Kominfo No 12 dan kesepakatan 07


ah

lik
November, maka tidak ada masalah bagi Operator untuk

merealisasikan sistem yang diusulkan oleh PENGGUGAT”.-----------------


am

ub
Akan tetapi, setelah beberapa bulan, TERGUGAT I dan TERGUGAT II

berdalih, bahwa untuk merealisasikan sistem registrasi untuk Outlet,


ep
k

harus disusun terlebih dahulu aturannya;-----------------------------------------


ah

R
(5) Bahwa perbuatan ketiga kali pembohongan dan pengingkaran

si
yang melawan hukum yang dilakukan secara sengaja dan sadar

ne
ng

oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II yaitu, TERGUGAT II

memberikan Surat kepada PENGGUGAT pada tanggal 19 Februari

do
gu

2019 yang isinya menyatakan akan segera menuangkan dasar hukum

agar Outlet bisa segera meregistrasikan kartu perdana milik masyarakat


In
A

tanpa batasan. Tetapi pada tanggal yang sama, TERGUGAT II juga


ah

lik

menyampaikan surat penegasan kepada TERGUGAT III, TERGUGAT

IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI, dan TERGUGAT VII yang isinya


m

ub

justru bertentangan secara substansi dengan surat yang diberikan oleh


ka

TERGUGAT II kepada PENGGUGAT;---------------------------------------------


ep

(6) Bahwa perbuatan keempat kali pembohongan dan pengingkaran


ah

yang melawan hukum yang dilakukan secara sengaja dan sadar


R

es

oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II yaitu, TIDAK JUGA


M

ng

MEREALISASIKAN sistem registrasi untuk Outlet, padahal telah


on
gu

Hal. 42 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
banyak desakan dari banyak DPRD serta adanya kesepakatan tertulis

si
antara PENGGUGAT dengan PARA TERGUGAT dalam pertemuan

unjuk rasa di banyak kota yang diselenggarakan PENGGUGAT pada

ne
ng
tanggal 02 April 2018. TERGUGAT I bahkan menyampaikan secara

do
gu terbuka di media televisi (CNN TV) pada tanggal 04 April 2018, bahwa

paling lama akhir April 2018 sistem registrasi untuk Outlet akan

In
A
diimplementasikan. Faktanya, tidak juga terealisasi walaupun sudah

berganti bulan;---------------------------------------------------------------------------
ah

lik
(7) Bahwa Sifat Melawan Hukum pada kebijakan Tergugat I yaitu,

adanya pengumuman di media oleh TERGUGAT I (Menkominfo, Bapak


am

ub
Rudiantara) bahwasanya sampai batas tengah malam tanggal 30 April

2018, nomor (kartu perdana) yang belum diregistrasi, maka tidak bisa
ep
k

lagi digunakan per 01 Mei 2018, dan juga tidak bisa lagi melakukan
ah

R
registrasi, atau dalam kata lain hangus. Pernyataan tersebut, tertuang

si
dalam Siaran Pers No 101/HM/KOMINFO/04/2018 Tanggal 30 April

ne
ng

2018.----------------------------------------------------------------------------------------

Pengumuman atau ancaman kartu perdana sudah tidak akan bisa

do
gu

digunakan lagi ini, menunjukkan kesewenang – wenangan seorang

Menteri tanpa dasar hukum, bahkan dalam aturan yang dibuatnya


In
A

sendiri yaitu PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 tentang Registrasi


ah

lik

Pelanggan Jasa Telekomunikasi, sama sekali tidak ada ketentuan

nomor (kartu perdana) yang belum diregistrasikan sampai batas waktu


m

ub

tertentu, akan dinonaktifkan/dihanguskan/tidak akan bisa digunakan


ka

lagi;------------------------------------------------------------------------------------------
ep

(8) Bahwa perbuatan kelima kali pembohongan dan pengingkaran


ah

yang melawan hukum yang dilakukan secara sengaja dan sadar


R

es

oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II yaitu, pada tanggal 08 Mei 2018,


M

ng

tiba – tiba TERGUGAT I dan TERGUGAT II menyatakan di banyak


on
gu

Hal. 43 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
media, bahwa 1 NIK tidak lagi dibatasi, tetapi boleh registrasi untuk

si
banyak nomor (kartu perdana) bahkan sampai 1000 sekalipun.

Faktanya, sampai dengan tanggal 20 Juni 2018 samasekali tidak bisa,

ne
ng
hal ini terbukti dengan adanya unjuk rasa oleh PENGGUGAT pada

do
gu tanggal 09 Mei 2018 serta kesepakatan PENGGUGAT dengan PARA

TERGUGAT pada tanggal 14 Mei 2018;------------------------------------------

In
A
(9) Bahwa perbuatan keenam kali pembohongan dan pengingkaran

yang melawan hukum yang dilakukan secara sengaja dan sadar


ah

lik
oleh PARA TERGUGAT yaitu, tiba – tiba Sistem Registrasi Kartu

Perdana Prabayar yang ada di seluruh Outlet MENGHILANG/DICABUT


am

ub
secara sepihak dan semena – mena pada 21 November 2018 tanpa

ada pemberitahuan, konfirmasi, atau apapun kepada PENGGUGAT.


ep
k

Padahal legalitas sistem registrasi jelas tertuang dalam Kesepakatan 14


ah

R
Mei 2018;----------------------------------------------------------------------------------

si
(10) Bahwa Sifat Melawan Hukum pada kebijakan yang dibuat secara

ne
ng

sengaja dan sadar oleh Tergugat I dan TERGUGAT II yaitu,

dikeluarkannya Surat Edaran BRTI No. 01 Tahun 2018 Tentang

do
gu

Larangan Penggunaan Data Kependudukan Dan/Atau Melawan Hukum

Untuk Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, serta


In
A

Ketetapan BRTI No 03 Tahun 2018 Tentang Larangan Penggunaan


ah

lik

Data Kependudukan Dan/Atau Melawan Hukum Untuk Keperluan

Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, sebagai dasar hukum


m

ub

pencabutan sistem registrasi kartu perdana prabayar di Outlet.------------


ka

Salah satu tujuan dari diterbitkannya SE BRTI No. 01 Tahun 2018,


ep

tercantum pada Nomor 2 Point (b) SE BRTI No 01 Tahun 2018, yaitu :


ah

“Tidak terjadi registrasi nomor MSISDN dengan jumlah yang tidak terbatas,
R

es

tanpa hak dan/atau melawan hukum”---------------------------------------------


M

ng

Kebijakan tersebut jelas bertentangan dengan kesepakatan 14 Mei


on
gu

Hal. 44 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2019. Dalam Berita Acara 14 Mei 2019 pada nomor 2, jelas

si
disebutkan bahwa Kementerian Kominfo serta pihak – pihak

lainnya (termasuk BRTI) menyepakati bahwa : “tidak ada

ne
ng
pembatasan jumlah nomor yang diregistrasi dalam sistem

do
gu registrasi melalui outlet”. Menurut PENGGUGAT, dikarenakan

TERGUGAT II adalah lembaga yang kedudukannya berada di

In
A
bawah Kementerian, tentulah, aturan yang dibuat oleh BRTI

seharusnya tidak bisa melewati aturan di tingkat Kementerian.------


ah

lik
Kemudian, berikut beberapa aturan pada Pasal 1 TAP BRTI No 03 Tahun

2018 Tentang Larangan Penggunaan Data Kependudukan Dan/Atau


am

ub
Melawan Hukum Untuk Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa

Telekomunikasi, yang menurut PENGGUGAT bertentangan dengan


ep
k

aturan sebelumnya serta tidak memiliki dasar hukum, yaitu :


ah

R
e. Nomor MSISDN yang digunakan untuk keperluan tertentu seperti

si
komunikasi M2M yang kebutuhannya melebihi 3 (tiga) nomor

ne
ng

MSISDN hanya dapat diregistrasi melalui gerai milik Penyelenggara

Jasa Telekomunikasi atau Gerai milik Mitra;--------------------------------

do
gu

Pelanggarannya, menurut PENGGUGAT adalah :

Pasal 1 huruf e ini jelas bertentangan dengan dengan kesepakatan 14


In
A

Mei 2019 yang membolehkan Outlet (PENGGUGAT)


ah

lik

meregistrasikan nomor MSISDN tanpa adanya batasan melalui

sistem registrasi kartu perdana prabaya di Outlet. Artinya, registrasi


m

ub

nomor MSISDN melebihi 3 (tiga) bukan hanya kewenangan Gerai


ka

milik Penyelenggara Jasa Telekomunikasi (TERGUGAT III,


ep

TERGUGAT IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI, TERGUGAT VII)


ah

dan gerai milik Mitra, tetapi juga kewenangan PENGGUGAT


R

es

(Outlet).-------------------------------------------------------------------------------
M

ng

Sesuai dengan kesepakatan 14 Mei 2018 tersebut, sejak 21 Juni 2018


on
gu

Hal. 45 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pun Outlet sudah diberikan sistem registrasi (berupa aplikasi) oleh

si
Operator dan Outlet sudah bisa meregistrasikan nomor MSISDN

selayaknya Gerai atau Mitra Operator;---------------------------------------

ne
ng
f. Mitra adalah badan usaha yang memiliki kerjasama bisnis dengan

do
gu Penyelenggara Jasa Telekomunikasi yang dituangkan dalam

perjanjian tertulis;------------------------------------------------------------------

In
A
Pelanggaran dan pertentangan Huruf (f) ini, adalah :

Pasal 1 huruf f ini selain secara prinsip bertentangan dengan


ah

lik
Kesepakatan 14 Mei 2018 yang disepakati oleh PARA TERGUGAT

dan beberapa Kementerian lain, juga bertentangan dengan aturan


am

ub
TERGUGAT II (BRTI) sendiri yaitu Ketetapan BRTI No 02 Tahun

2018 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Registrasi Pelanggan Jasa


ep
k

Telekomunikasi pada Angka 3, yaitu “Mitra sebagaimana dimaksud


ah

R
pada angka 2 merupakan badan usaha berbadan hukum atau

si
badan usaha tidak berbadan hukum termasuk usaha perseorangan

ne
ng

(outlet)”.-------------------------------------------------------------------------------

Jelas disebutkan pada TAP BRTI No. 02 Tahun 2018 tersebut,

do
gu

bahwa outlet termasuk dalam klasifikasi sebagai mitra atau

kedudukannya sejajar dengan Mitra dari Operator (Penyelenggara


In
A

Jasa Telekomunikasi). Tetapi dengan mudahnya aturan ini secara


ah

lik

sewenang – wenang diganti oleh BRTI melalui TAP BRTI No 03

Tahun 2018, yang tidak menyebutkan lagi Outlet sebagai Mitra.------


m

ub

Mungkin sebagai bentuk alibinya karena telah melanggar aturan –


ka

aturan lain dan Kesepakatan 14 Mei 2018, pada Pasal 5 ayat (2)
ep

TAP BRTI No 02 Tahun 2018, TERGUGAT II (BRTI) mengatur


ah

bahwa “Ketentuan lain yang bertentangan dengan dan/atau tidak


R

es

sesuai dengan Ketetapan ini tidak berlaku dan tidak dapat dijadikan
M

ng

pedoman.” Ini sangat memperlihatkan arogansi dan


on
gu

Hal. 46 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesewenang – wenangan TERGUGAT II tanpa dasar hukum.

si
Tentulah sangat tidak mungkin apabila ada sebuah UU atau

bahkan Peraturan Menteri (PM) yang ternyata bertentangan

ne
ng
dengan TAP BRTI ini, lantas kemudian UU atau PM tersebut

do
gu bisa dilangkahi atau dinyatakan tidak berlaku oleh TAP BRTI.- - -

Justru, pembuatan pasal seperti ini bisa jadi merupakan

In
A
bentuk penghinaan terhadap hukum dan perundang –

undangan di Indonesia. Padahal, kedudukan BRTI itu hanya


ah

lik
berada di bawah Dirjen PPI Kemkominfo.--------------------------------

g. Penyelenggara Jasa Telekomunikasi wajib menonaktifkan Nomor


am

ub
MSISDN atau nomor Pelanggan Prabayar yang terbukti atau

diketahui menggunakan identitas palsu, tidak benar atau milik orang


ep
k

lain tanpa hak atau tanpa seizin orang yang bersangkutan;------------


ah

R
Pasal 1 Huruf (g) ini sudah benar sesuai dengan ketentuan yang

si
diatur dalam PM Kominfo No 12 Tahun 2016. Kami samasekali

ne
ng

tidak berkeberatan, bahkan setuju dengan pasal ini. Hanya saja,

tentu sebelum ada tindakan menonaktifkan harus ada langkah

do
gu

hukum dan pembuktian terhadap tindakan serta melibatkan

pelaku tersebut. ------------------------------------------------------------------


In
A

h. Sebelum menonaktifkan nomor MSISDN atau nomor Pelanggan


ah

lik

Prabayar sebagaimana dimaksud pada huruf g, terhadap MSISDN

yang diregistrasi dengan menggunakan NIK dan NKK yang sama


m

ub

dengan jumlah yang tidak wajar, Penyelenggara Jasa


ka

Telekomunikasi wajib melakukan penertiban dengan cara


ep

mengirimkan notifikasi kepada pengguna MSISDN yang teregistrasi


ah

lebih dari 3 (tiga) MSISDN per Penyelenggara Jasa Telekomunikasi,


R

es

untuk melakukan registrasi ulang;---------------------------------------------


M

ng

on
gu

Hal. 47 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pelanggaran dan pertentangan Huruf (h) ini, menurut kami

si
adalah :

Kalimat “terhadap MSISDN yang diregistrasi dengan menggunakan

ne
ng
NIK dan NKK yang sama dengan jumlah yang tidak wajar”

do
gu bertentangan dengan Kesepakatan 14 Mei 2019 yang memberikan

Hak kepada Outlet meregistrasikan nomor MSISDN tanpa adanya

In
A
batasan melalui sistem registrasi yang diberikan oleh Operator

kepada Outlet.----------------------------------------------------------------------
ah

lik
Pelanggaran Kesepakatan 14 Mei 2019 juga terlihat jelas dalam

kalimat “Penyelenggara Jasa Telekomunikasi wajib melakukan


am

ub
penertiban dengan cara mengirimkan notifikasi kepada pengguna

MSISDN yang teregistrasi lebih dari 3 (tiga) MSISDN per


ep
k

Penyelenggara Jasa Telekomunikasi, untuk melakukan registrasi


ah

R
ulang”.---------------------------------------------------------------------------------

si
i. Penonaktifan dan registrasi ulang nomor MSISDN sebagaimana

ne
ng

dimaksud pada huruf g dan huruf h, dilakukan paling lambat 30 (tiga

puluh) hari kalender terhitung sejak ditetapkannya Ketetapan ini;

do
gu

Huruf (i) pada TAP BRTI No 03 Tahun 2018 ini sudah jelas

bertentangan sekali lagi dengan Kesepakatan 14 Mei 2018;------


In
A

q. Setelah batas waktu registrasi ulang sebagaimana dimaksud pada


ah

lik

huruf p, Penyelenggara Jasa Telekomunikasi wajib menonaktifkan

nomor MSISDN yang belum melakukan registrasi ulang;---------------


m

ub

Huruf (q) ini samasekali tidak memiliki dasar hukum.


ka

TERGUGAT II (BRTI) telah jauh melampaui batas


ep

kewenangannya sebagai sebuah lembaga yang berkedudukan


ah

di bawah Kementerian. Dari mulai UU tentang Telekomunikasi,


R

es

bahkan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 Beserta Perubahannya


M

ng

pun, sama sekali tidak ada perintah untuk menghanguskan


on
gu

Hal. 48 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kartu perdana atau Nomor MSISDN yang belum diregistrasi

si
dengan NIK dan NKK. Dalam PM Kominfo tersebut perintah

aturannya terhadap nomor -nomor aktif yang belum

ne
ng
diregistrasi, hanya diblokir. Bukan dinonaktifkan atau

do
gu dihanguskan. Dalam hal ini, tentulah TERGUGAT II telah

melanggar aturan yang berada di atasnya.------------------------------

In
A
x. Untuk mencegah penyalahgunaan, alat bantu/aplikasi untuk

melakukan registrasi pelanggan telekomunikasi untuk nomor


ah

lik
MSISDN dalam jumlah banyak (masif), termasuk namun tidak

terbatas pada Digipos dan Salmo, atau aplikasi sejenis lainnya,


am

ub
dilarang digunakan oleh gerai milik Mitra (distributor, agen, outlet,

atau pelapak) dan hanya dapat digunakan untuk registrasi di gerai


ep
k

Penyelenggara Jasa Telekomunikasi hanya untuk keperluan


ah

R
komunikasi M2M;-------------------------------------------------------------------

si
Pasal 1 Huruf (x) inilah yang melangkahi Kesepakatan 14 Mei

ne
ng

2018. Adanya perintah dari TERGUGAT II kepada Operator

(TERGUGAT III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI,

do
gu

TERGUGAT VII) melalui aturan ini, menyebabkan sistem atau

aplikasi registrasi yang kami miliki dan memiliki dasar hukum


In
A

berdasarkan Kesepakatan 14 Mei 2018, tanpa ada konfirmasi


ah

lik

ataupun pemberitahuan kepada kami, pada akhir November

2018 tiba – tiba dihilangkan atau dicabut.--------------------------------


m

ub

(11) Bahwa perbuatan ketujuh kali pembohongan, pengingkaran


ka

bahkan tindakan yang teramat melawan berbagai Hukum di


ep

Indonesia yang dilakukan secara sengaja dan sadar oleh


ah

PARA TERGUGAT yaitu, tanggal 21 Februari 2019 sampai


R

es

dengan 23 Februari 2019, terjadi penghangusan Jutaan kartu


M

ng

perdana, khususnya Telkomsel (TERGUGAT III) milik


on
gu

Hal. 49 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT (Outlet) di seluruh Indonesia. Tanpa ada sosialisasi

si
atau konfirmasi apapun. Padahal kartu perdana tersebut dibeli

secara tunai oleh Outlet ataupun pelanggan. Kesengajaan yang

ne
ng
terencana ini jelas terlihat pada jawaban TERGUGAT III,

do
gu TERGUGAT IV, TERGUGAT V, dan TERGUGAT VI dalam surat

balasan mereka terhadap Somasi yang PENGGUGAT sampaikan,

In
A
kemudian terlihat juga unsur kesengajaan tindakan melawan

hukum yang direncanakan pada Surat BRTI No 22 Tanggal 10


ah

lik
Januari 2019 yang ditujukan kepada Direktur Utama

Penyelenggara Jasa Telekomunikasi yang Menggunakan


am

ub
MSISDN, yang menerangkan dan menegaskan kepada Operator

secara eksplisit bahwa makna kata “non aktif” dalam TAP BRTI
ep
k

03/2018 adalah tidak dapat digunakan lagi atau hangus.--------------


ah

R
Pembuktian lainnya adalah, PARA TERGUGAT menghidupkan

si
kembali kartu perdana yang dihanguskan, setelah PENGGUGAT

ne
ng

melakukan “Aksi Nasional Geruduk Telkomsel” dan juga

pemberitaan media yang marak, antara tanggal 03 Maret sampai

do
gu

dengan 10 Maret 2019. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sadar

apa yang mereka lakukan adalah pelanggaran hukum. Kalaulah


In
A

penghangusan yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT tersebut


ah

lik

memiliki bukti dasar hukum yang kuat, tentu PARA TERGUGAT

tidak akan menghidupkannya kembali.-------------------------------------


m

ub

45. Bahwa perbuatan TERGUGAT I dengan menerbitkan Permen a quo serta


ka

perbuatan TERGUGAT II yang menerbitkan Surat Edaran BRTI No. 01


ep

Tahun 2018 Tentang Larangan Penggunaan Data Kependudukan Dan/Atau


ah

Melawan Hukum Untuk Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa


R

es

Telekomunikasi, dan Ketetapan BRTI No 03 Tahun 2018 Tentang Larangan


M

ng

Penggunaan Data Kependudukan Dan/Atau Melawan Hukum Untuk


on
gu

Hal. 50 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, serta Surat BRTI No

si
22 Tanggal 10 Januari 2019, telah merampas hak berpenghidupan orang

banyak sebagai masyarakat Indonesia yang seharusnya menjadi tujuan

ne
ng
pekerjaan TERGUGAT I dan TERGUGAT II yaitu melindungi dan berupaya

do
gu mensejahterakannya, serta teramat prinsip bertentangan dengan :

(1) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yaitu pada :

In
A
Pasal 28 A : “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak

mempertahankan hidup dan kehidupannya.”------------------------------------


ah

lik
Pasal 28F : ”Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh

informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya,


am

ub
serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,

mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala


ep
k

jenis saluran yang tersedia.”----------------------------------------------------------


ah

R
Pasal 28H ayat (4) : ”Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan

si
hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang

ne
ng

oleh siapa pun.”;-------------------------------------------------------------------------

(2) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan

do
gu

Peraturan Perundang-undangan dan Undang-undang Nomor 36 Tahun

1999 tentang Telekomunikasi serta Pasal 68 Peraturan Pemerintah


In
A

Nomor 52 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi,


ah

lik

dimana tidak ada ketentuan yang menjadi dasar hukum atau

mengamanatkan dibatasinya registrasi penggunaan serta kepemilikan


m

ub

kartu perdana;----------------------------------------------------------------------------
ka

(3) Pasal 14 UU No. 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia disebutkan


ep

bahwa:
ah

“1. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi


R

es

yang diperlukan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan


M

ng

sosialnya.”---------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 51 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“2. Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,

si
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala

jenis sarana yang tersedia.’-----------------------------------------------------------

ne
ng
(4) UU No 11 tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant on

do
gu Economic, Social and Cultural Rights (Kovenan Internasional tentang

Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya). Sebagai negara peserta

In
A
Kovenan, negara Indonesia yang juga dijalankan oleh TERGUGAT I

dan TERGUGAT II, memiliki kewajiban hukum untuk melaksanakan


ah

lik
Hak-Hak Asasi Manusia dalam Kovenan tersebut. Pasal 2 ayat (2)

Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya


am

ub
(Kovenan EKOSOB): ------------------------------------------------------------------

“Negara Pihak pada kovenan ini berjanji untuk menjamin bahwa hakhak
ep
k

yang diatur dalam Kovenan ini akan dilaksanakan tanpa diskriminasi


ah

R
apapun seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik

si
atau pendapat lainnya, asal-usul kebangsaan atau sosial, kekayaan,

ne
ng

kelahiran atau status lainnya.” ------------------------------------------------------

Pasal 6 ayat (1) Kovenan EKOSOB:

do
gu

“Negara Pihak dari Kovenan ini mengakui hak atas pekerjaan, termasuk

hak semua orang atas kesempatan untuk mencari nafkah melalui


In
A

pekerjaan yang dipilih atau diterimanya secara bebas, dan akan


ah

lik

mengambil langkah-langkah yang memadai guna melindungi hak ini.”---

(5) UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM yaitu pada :


m

ub

Pasal 3 : “Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan


ka

mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian


ep

nasional berdasarkan demokrasi ekonomi”---------------------------------------


ah

Pasal 4 : “Prinsip pemberdayaan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah : ”


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 52 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“1. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan,dan kewirausahaan

si
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk berkarya dengan

prakarsa sendiri”;-------------------------------------------------------------------

ne
ng
“2. Perwujudan kebijakan publik yang transparan,akuntabel,dan

do
gu berkeadilan”;-------------------------------------------------------------------------

“3. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi

In
A
pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah”;--------------------------------------------------------------------------
ah

lik
“4. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”;--------

“5. Penyelenggaraan perencanaan,pelaksanaan,dan pengendalian


am

ub
secara terpadu”.--------------------------------------------------------------------

Pasal 5 : “Tujuan pemberdayaan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah : ”


ep
k

“1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,


ah

R
berkembang, dan berkeadilan”;------------------------------------------------

si
“2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro,

ne
ng

Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri,

dan”;-----------------------------------------------------------------------------------

do
gu

“3. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam

pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan


In
A

pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan”-


ah

lik

Pasal 7 : “Pemerintah dan pemerintah daerah menumbuhkan iklim usaha

dengan menetapkan peraturan perundang – undangan dan kebijakan


m

ub

yang meliputi aspek :”------------------------------------------------------------------


ka

“1. Pendanaan;”-----------------------------------------------------------------------
ep

“2. Sarana dan prasarana;”--------------------------------------------------------


ah

“3. Informasi Usaha;”----------------------------------------------------------------


R

es

“4. Kemitraan;”-------------------------------------------------------------------------
M

ng

“5. Perizinan usaha;”-----------------------------------------------------------------


on
gu

Hal. 53 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“6. Kesempatan berusaha;”--------------------------------------------------------

si
“7. Promosi dagang, dan;”----------------------------------------------------------

“8. Dukungan kelembagaan.”------------------------------------------------------

ne
ng
46. Bahwa TERGUGAT III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V, TERGUGAT VI, dan

do
gu TERGUGAT VII sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi terus

memproduksi kartu perdana baru serta program dan target penjualan kartu

In
A
perdana tetap diberikan kepada Dealernya sampai ke Outlet. Akibatnya,

kartu perdana menumpuk di Outlet serta sulit bagi Outlet untuk menjualnya,
ah

lik
hingga berujung pada kerugian bagi Outlet karena banyak yang hangus

tidak terjual akibat terkendala pembatasan registrasi;------------------------------


am

ub
E. KERUGIAN PENGGUGAT

47. Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan secara sengaja,
ep
k

sadar, dan terencana oleh PARA TERGUGAT sebagaimana fakta


ah

R
hukumnya telah diuraikan di atas, telah menimbulkan kerugian yang

si
teramat besar bagi PENGGUGAT;-------------------------------------------------------

ne
ng

48. Bahwa kerugian immateril yang dialami PENGGUGAT adalah :

(1) Hancurnya sampai saat ini harapan untuk terus berpenghidupan dalam

do
gu

usaha di sektor ritel industri telekomunikasi;-------------------------------------

(2) Tekanan emosional kekecewaan yang mendalam karena samasekali


In
A

tidak dihargai sebagai kelompok usaha yang telah berjasa memajukan


ah

lik

industri jasa telekomunikasi serta berjasa mengedukasi dan

menumbuhkembangkan penggunaan telekomunikasi di masyarakat,


m

ub

tetapi malah secara sengaja oleh PARA TERGUGAT dihancurkan


ka

usaha penghidupannya;---------------------------------------------------------------
ep

(3) PENGGUGAT selalu bertindak prosedural dan taat hukum dalam


ah

memprotes dan menuntut penghapusan Pasal 11 Permen A Quo,


R

es

dimulai dari berdialog sejak masa sosialisasi Permen A Quo, sampai


M

ng

mempresentasikan secara faktual mengenai kelemahan – kelemahan


on
gu

Hal. 54 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
fatal Permen A quo di hadapan seluruh PARA TERGUGAT. Bahkan aksi

si
unjuk rasa yang diselenggarakan oleh PENGGUGAT pun tidak sampai

menjadi keributan, anarkis atau merusak. Tetapi “mungkin” bagi

ne
ng
TERGUGAT I atau TERGUGAT II, proses yang PENGGUGAT jalankan

do
gu hanya dianggap “tekanan yang lembek”, bukan dianggap sebagai

bentuk taat hukumnya PENGGUGAT, sehingga mereka secara sengaja

In
A
mengabaikan, membohongi dan mengingkari perjanjian dengan

PENGGUGAT;----------------------------------------------------------------------------
ah

lik
(4) Harapan yang dikerahkankan oleh seluruh Outlet se-Indonesia melalui

aksi unjuk rasa pada 02 April 2018 dan 09 Mei 2019, merupakan
am

ub
sebuah perjuangan yang menghabiskan tenaga, waktu, pikiran, emosi

dan perasaan, terlebih PENGGUGAT (Outlet) yang merupakan


ep
k

pedagang tidak terbiasa berunjukrasa;--------------------------------------------


ah

R
(5) 2 (dua) tahun adalah waktu yang panjang dan melelahkan bagi

si
PENGGUGAT yang berjuang dengan kesabaran, tetapi selalu

ne
ng

dibohongi, dikhianati dan diperlakukan semena – mena oleh PARA

TERGUGAT. Menerima perlakuan semena – mena ini tentu

do
gu

menimbulkan pengaruh psikologi dan juga trauma kepada Pemerintah

dan Koorporasi bagi PENGGUGAT;------------------------------------------------


In
A

49. Bahwa kerugian materiil yang PENGGUGAT alami sejak Permen A Quo
ah

lik

diberlakukan mulai tanggal 31 Oktober 2017 hingga sekarang, adalah :

(1) Kartu perdana memberikan keuntungan paling baik dibandingkan pulsa.


m

ub

Sehingga ketika omZet perdagangan Outlet pulsa di seluruh Indonesia


ka

dari kartu perdana menuruh bahkan lebih dari 50%, sangat banyak
ep

Outlet PENGGUGAT yang tutup, karyawan yang kehilangan pekerjaan,


ah

bahkan ada Outlet yang bangkrut sampai meninggalkan tagihan hutang


R

es

di bank;
M

ng

on
gu

Hal. 55 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Menghilangnya pendapatan yang seharusnya seperti sebelum Permen

si
A quo diterapkan;------------------------------------------------------------------------

(3) Kartu perdana sangat banyak sekali yang hangus (habis masa expired

ne
ng
dan masa tenggangnya), karena tidak terjual. Tidak terjual, sebab

do
gu terkendala pembatasan registrasi kartu perdana. Terdapat kurang lebih

500.000 Outlet Pulsa se-Indonesia, baik yang terdaftar atau tidak

In
A
terdaftar di Operator. Menurut Operator, terdapat sekitar 300.000 Outlet

yang terdaftar di mereka.--------------------------------------------------------------


ah

lik
Harga modal yang PENGGUGAT beli secara tunai dari Dealer atau

Distributor masing – masing Operator, terendahnya adalah Rp 1.000,-


am

ub
(seribu rupiah) dan tertingginya mencapai Rp 80.000,- (delapan puluh

ribu rupiah), PENGGUGAT rata – ratakan nilai terendahnya anggap Rp


ep
k

25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah).----------------------------------------------


ah

R
Maka, perhitungan kerugian minimalnya adalah :

si
1 (satu) buah kartu perdana saja yang hangus tiap bulan;

ne
ng

1 x 24 (bulan) = 24 buah kartu perdana hangus selama 2 (dua)

tahun per Outlet;--------------------------------------------------------------

do
gu

24 x 300.000 Outlet = 7.200.000 buah kartu perdana hangus di

seluruh Outlet;-----------------------------------------------------------------
In
A

7.200.000 x Rp 25.000 (harga rata – rata) = Rp


ah

lik

180.000.000.000,-(seratus delapan puluh milliar rupiah).

Nilai ini adalah angka kerugian terendah sebetulnya.


m

ub

Mayoritas pada umumnya, kartu perdana hangus ini dibuang begitu saja
ka

oleh Outlet, kemudian sangat banyak yang dibakar di seluruh Indonesia


ep

pada saat aksi nasional di 20 kota di Indonesia pada 02 April 2018.


ah

Sehingga yang berhasil PENGGUGAT kumpulkan fisiknya sebagai


R

es

bukti, hanya sebanyak 250.000 buah kartu perdana hangus, atau


M

ng

on
gu

Hal. 56 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
senilai Rp 6.250.000.000 (enam milliar dua ratus lima puluh juta

si
rupiah).

50. Memang sangat sulit menentukan nilai materiil dari kerugian yang bersifat

ne
ng
immateriil, tetapi dengan parameter berdasarkan :

do
gu (1) Fungsi dan posisi TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang seharusnya

tugas utamanya yang diamanatkan oleh Undang – undang adalah

In
A
untuk menjamin keberlangsungan dan kesejahteraan masyarakat

Indonesia, (dalam hal ini PENGGUGAT merupakan masyarakat


ah

lik
langsung dari wilayah kerja Kemenkominfo);------------------------------------

(2) Skala kerugian yang teramat luas yaitu, hajat hidup orang banyak yang
am

ub
tersebar di seluruh Indonesia dan bentuk kerugian immateriil seperti

yang dijelaskan di atas;----------------------------------------------------------------


ep
k

(3) Waktu yang panjang dan melelahkan dalam perkara ini, serta;-------------
ah

R
(4) Kesengajaan dan kesadaran TERGUGAT I dan TERGUGAT II dalam

si
melakukan perbuatan melawan hukum;-------------------------------------------

ne
ng

Maka agar terdapat kepastian hukum, kerugian immateril yang diderita oleh

PENGGUGAT, PENGGUGAT tetapkan senilai Rp 100.000.000.000,-

do
gu

(seratus milyar Rupiah).---------------------------------------------------------------------

F. PETITUM
In
A

Bahwa berdasarkan semua uraian tersebut diatas, maka selanjutnya


ah

lik

PENGGUGAT mohon kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat untuk berkenan memeriksa dan memutuskan sebagai berikut :


m

ub

Dalam Provisi :
ka

Menyatakan tidak berlaku sementara Peraturan Menteri Komunikasi dan


ep

Informatika No. 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa


ah

Telekomunikasi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Nomor 14


R

es

Tahun 2017 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan


M

ng

Informatika kemudian diubah dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan


on
gu

Hal. 57 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Informatika Nomor 21 Tahun 2017 Ten---[tang Perubahan Kedua atas Peraturan

si
Menteri No. 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi

sampai ada putusan yang berkekuatan hukum tetap, sehingga PENGGUGAT

ne
ng
tetap bisa menjalankan mata pencahariannya;--------------------------------------------

do
gu Dalam Pokok Perkara :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;-------

In
A
2. Menyatakan PARA TERGUGAT telah melakukan Perbuatan Melawan

Hukum ;-----------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
3. Menyatakan seluruh Ayat dalam Pasal 11 pada Permen A quo tidak berlaku

dan atau batal demi hukum karena tidak mempunyai kekuatan hukum yang
am

ub
mengikat;---------------------------------------------------------------------------------------

4. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar secara tanggung renteng


ep
k

total kerugian materiil yang dialami oleh PENGGUGAT yaitu sebesar Rp


ah

R
6.250.000.000 (enam milliar dua ratus lima puluh juta rupiah);-------------------

si
5. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membayar kerugian

ne
ng

immateriil yang dialami oleh PENGGUGAT sebesar Rp 100.000.000.000,-

(seratus milyar Rupiah);---------------------------------------------------------------------

do
gu

6. Menghukum para pejabat TERGUGAT I pada masa Permen A Quo dibuat

dan diberlakukan yaitu Menkominfo Rudiantara dan Dirjen PPI


In
A

Kemenkominfo Prof. Dr. Ahmad M Ramli, serta para pejabat TERGUGAT II


ah

lik

(seluruh Komisioner BRTI) pada masa Permen A Quo dibuat dan

diberlakukan, dengan hukuman tidak boleh lagi menjabat selamanya


m

ub

sebagai pejabat negara di lembaga/intansi manapun di pemerintahan,


ka

termasuk di BUMN. Tuntutan ini PENGGUGAT mohonkan dengan tujuan


ep

agar menjadi pelajaran berharga bagi pejabat atau lembaga pemerintah


ah

manapun untuk tidak sewenang – wenang terhadap masyarakat;--------------


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 58 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Menghukum PARA PENGGUGAT untuk membayar uang paksa

si
(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari

keterlambatan, bilamana lalai untuk menjalankan putusan ini; ------------------

ne
ng
8. Menyatakan menjatuhkan Putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu

do
gu meskipun ada upaya Banding, Kasasi, Verzet dari Pihak Ketiga (Uit

Voerbaar Bij Voerraad); --------------------------------------------------------------------

In
A
9. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar biaya perkara secara

tanggung renteng;----------------------------------------------------------------------------
ah

lik
Atau,

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berpendapat lain,


am

ub
mohon kiranya diberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); --------
ep
k

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan,


ah

R
Penggugat hadir kuasanya, Tergugat / I sampai dengan Tergugat VII masing-

si
masing hadir diwakili kuasanya dan selanjutnya Majelis Hakim telah

ne
ng

menganjurkan kedua belah pihak (Penggugat dan Para Tergugat) agar

menyelesaikan perkara ini dengan perdamaian, yang kemudian diikuti dengan

do
gu

acara perdamaiaan melalui lembaga Mediasi, sebagaimana diatur dalam

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 2016 jo pasal


In
A

130 HIR, dan untuk itu Majelis Hakim telah bermusyawarah dan menunjuk :
ah

lik

Heru Hanindyo, S.H.,M.H, LL.M salah seorang Hakim pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat sebagai Mediator, berdasarkan Penetapan Nomor


m

ub

648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst, tanggal 27 Januari 2019; ----------------------------------


ka

Menimbang, bahwa Mediator telah melaksanakan upaya perdamaian


ep

melalui acara mediasi, namun upaya perdamaian tersebut tidak berhasil


ah

(gagal), sesuai dengan Laporan Mediator tertanggal 9 Maret 2020;


R

es

----------------------------
M

ng

Menimbang, bahwa selanjutnya persidangan dilanjutkan dengan


on
gu

Hal. 59 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membacakan surat gugatan Penggugat dan atas surat gugatan tersebut,

si
Penggugat pada pokoknya menyatakan tidak ada perubahan pada gugatannya

serta tetap pada gugatannya tersebut;

ne
ng
-------------------------------------------------------

do
gu Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I s/d

Teergugat VII telah mengajukan Jawabannya, masing-masing tanggal 27 April

In
A
2020, 23 April 2020 dan 20 April 2020, yang berbunyi sebagai berikut :
ah

lik
Jawaban Tergugat I :
am

ub
I. DALAM EKSEPSI----------------------------------------------------------------------------

A. Eksepsi Terhadap Kompetensi Absolut---------------------------------------------


ep
k

1. Pengadilan Negeri Tidak Berwenang Mengadili Perkara Permohonan


ah

si
Pengujian Peraturan Perundang-undangan

a. Bahwa memperhatikan gugatan Penggugat, dapat disimpulkan yang

ne
ng

menjadi tujuan utama Penggugat dalam mengajukan gugatan adalah

do
gu

untuk membatalkan pengaturan yang terdapat dalam Pasal 11

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 12 Tahun 2016


In
A

tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan


ah

lik

Informatika No. 21 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.12 Tahun 2016 (PM


m

ub

Kominfo No. 12 Tahun 2016)----------------------------------------------------------


ka

ep

b. Bahwa tujuan Penggugat untuk membatalkan pengaturan Pasal 11 PM

Kominfo No. 12 Tahun 2016 terlihat jelas dalam petitumnya halaman


ah

42 yaitu pada bagian: ------------------------------------------------------------------


es
M

Dalam Provisi:
ng

on
gu

Hal. 60 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menyatakan tidak berlaku sementara Peraturan Menteri Komunikasi

si
dan Informatika Nomor 12 Tahun 2016 ……. sampai ada putusan yang

berkekuatan hukum tetap, sehingga PENGGUGAT tetap bisa

ne
ng
menjalankan mata pencahariannya; dan -----------------------------------------

do
gu Dalam Pokok Perkara angka 3:

“Menyatakan seluruh ayat dalam Pasal 11 pada Permen a quo tidak

In
A
berlaku dan atau batal demi hukum karena tidak mempunyai kekuatan

hukum yang mengikat”.----------------------------------------------------------------


ah

lik
c. Bahwa terhadap Petitum dimaksud sesuai dengan ketentuan Pasal 31
am

ub
ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang


ep
k

Mahkamah Agung (UU No. 5 Tahun 2004), yang menyatakan:


ah

“(1) Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji peraturan


R

si
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-

ne
ng

undang--------------------------------------------------------------------------------
(2) Mahkamah Agung menyatakan tidak sah peraturan perundang-

do
gu

undangan di bawah undang-undang atas alasan bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau


In
A

pembentukannya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku”--------------


maka kewenangan absolut untuk memeriksa perkara a quo adalah
ah

lik

ranah uji materiil peraturan perundang-undangan di bawah undang-

undang yang merupakan kewenangan Mahkamah Agung.----------------


m

ub

d. Bahwa sebagai informasi, Penggugat telah mengajukan permohonan uji


ka

ep

materiil terhadap PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 pada tanggal tanggal

19 Juli 2019, dimana terhadap permohonan uji materiil tersebut telah


ah

diputus oleh Mahkamah Agung pada tanggal 26 September 2019


es
M

dengan amar permohonan hak uji materiil dari Pemohon (in casu
ng

Penggugat perkara a quo) ditolak, sehingga secara hukum PM


on
gu

Hal. 61 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kominfo No. 12 Tahun 2016 tetap berlaku dan mengikat sebagai

si
hukum positif.---------------------------------------------------------------------------

ne
ng
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan, Peradilan Negeri Jakarta Pusat tidak memiliki

do
gu kewenangan untuk mengadili permohonan pembatalan Pasal 11 PM

Kominfo No. 12 Tahun 2016, sehingga sudah sepatutnya gugatan a quo

In
A
dinyatakan tidak dapat diterima/NO (niet ontvankelijke verklaard) oleh

Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo.-- - -


ah

lik
2. Pengadilan Negeri Tidak Berwenang Mengadili Gugatan Perbuatan
am

ub
Melawan Hukum yang dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan.--------------

a. Bahwa Penggugat mendalilkan Tergugat I melakukan perbuatan


ep
k

melawan hukum dalam menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016


ah

dimana pengaturan pembatasan registrasi kartu perdana menimbulkan


R

si
kerugian bagi Penggugat.--------------------------------------------------------------

ne
ng

b. Bahwa berdasarkan Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 39

Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (UU No. 39 Tahun 2008) jo.

do
gu

Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang

Telekomunikasi (UU No. 36 Tahun 1999) jo. Pasal 1 angka 3 Undang-


In
A

Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (UU


ah

lik

No. 30 Tahun 2014), Pasal 1 s.d Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 7

Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Perpres No. 7


m

ub

Tahun 2015), maka Tergugat I adalah Pejabat Pemerintahan yang


ka

menyelenggarakan tugas dan fungsi pemerintahan di bidang


ep

komunikasi dan informatika.-----------------------------------------------------------


ah

c. Bahwa untuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pejabat


R

es

pemerintahan, Mahkamah Agung melalui Pasal 2 ayat (1) Peraturan


M

ng

Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyelesaian


on
gu

Hal. 62 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili

si
Pebuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat

Pemerintahan (Perma No. 2 Tahun 2019) telah mengatur yang

ne
ng
berwenang mengadili perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau

do
gu Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) adalah peradilan

tata usaha negara (PTUN). Selengkapnya Pasal 2 ayat (1) Perma No. 2

In
A
Tahun 2019 mengatur sebagai berikut: “Perkara perbuatan melanggar

hukum yang dilakukan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan


ah

lik
(Onrechtmatige Overheidsdaad) merupakan kewenangan peradilan tata

usaha negara.”
am

ub
d. Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Perma No. 2 Tahun 2019
ep
dimaksud, yang berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
k

perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I selaku


ah

si
Pejabat Pemerintahan merupakan kompetensi PTUN. Hal ini sesuai

dengan ketentuan Pasal 25 ayat (5) Undang-Undang Nomor 48 Tahun

ne
ng

2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (UU No. 48 Tahun 2009) jo. Pasal

do
4 dan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
gu

Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali


In
A

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 (UU No. 5

Tahun 1986) yang dikutip sebagai berikut:----------------------------------------


ah

lik

Pasal 25 ayat (5) UU No. 48 Tahun 2009:

“Peradilan tata usaha negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


m

ub

berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan


ka

ep

sengketa tata usaha negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.”-----------------------------------------------------------------
ah

Pasal 4 UU No. 5 Tahun 1986:


es
M

“Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaku kekuasaan


ng

on

kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha


gu

Hal. 63 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara.”------------------------------------------------------------------------------------

si
Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986:

ne
ng
“Kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara

dilaksanakan oleh:

do
gu a. --------------------------------------------------Pengadilan Tata Usaha Negara;

b. ----------------------------------------Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.”

In
A
e. Bahwa mengingat perbuatan melawan hukum oleh Tergugat I
ah

merupakan kewenangan PTUN, maka pengajuan gugatan a quo ke

lik
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah bertentangan dengan ketentuan
am

ub
peraturan perundang-undangan (vide Perma No. 2 Tahun 2019). Oleh

karena itu, menurut hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta


ep
k

Pusat kiranya menyatakan dirinya tidak berwenang untuk mengadili


ah

dalil-dalil gugatan terkait perbuatan melawan hukum oleh Tergugat I


R

si
karena merupakan yurisdiksi PTUN, sebagaimana diatur Pasal 134 HIR

ne
ng

dan Pasal 132 Rv yang dikutip sebagai berikut:

Pasal 134 HIR:----------------------------------------------------------------------------

do
gu

“Jika perselisihan itu suatu perkara yang tidak termasuk kekuasaan

Pengadilan Negeri, maka pada setiap waktu dalam pemeriksaan


In
A

perkara itu dapat diminta supaya Hakim menyatakan dirinya tidak


ah

lik

berkuasa, dan Hakim wajib pula mengakui karena jabatannya.”-----------

Pasal 132 Rv:-----------------------------------------------------------------------------


m

ub

“Dalam hal hakim tidak berwenang karena jenis pokok perkaranya,


ka

maka ia meskipun tidak diajukan tangkisan tentang


ep

ketidakwenangannya, karena jabatannya wajib menyatakan dirinya


ah

tidak berwenang.”-----------------------------------------------------------------------
R

es

f. Bahwa selanjutnya Perma No. 2 Tahun 2019 mengatur perkara


M

ng

perbuatan melawan hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan


on
gu

Hal. 64 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diajukan ke Pengadilan Negeri agar dilimpahkan kepada

si
Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Negeri harus

menyatakan tidak berwenang mengadili sebagaimana diatur dalam

ne
ng
Pasal 10 dan Pasal 11 Perma No. 2 Tahun 2019, sebagai berikut:---------

do
gu Pasal 10 Perma No. 2 Tahun 2019:-------------------------------------------------

“Pada saat Peraturan Mahkamah Agung ini mulai berlaku, Perkara

In
A
perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat
ah

Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) yang diajukan ke

lik
Pengadilan Negeri tetapi belum diperiksa, dilimpahkan kepada
am

ub
Pengadilan Tata Usaha Negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan”------------------------------------------------------------------
ep
k

Pasal 11 Perma No. 2 Tahun 2019:-------------------------------------------------


ah

“Perkara Perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat


R

si
Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) yang sedang diperiksa

ne
ng

oleh Pengadilan Negeri, Pengadilan Negeri harus menyatakan tidak

berwenang mengadili”------------------------------------------------------------------

do
gu

g. Bahwa Mahkamah Agung juga telah memberikan kaedah hukum


In
mengenai tidak berwenangnya Pengadilan Negeri untuk memeriksa,
A

mengadili, serta memutus perkara apabila yang digugat adalah Badan


ah

lik

atau Pejabat TUN dan objek gugatan menyangkut perbuatan yang

menjadi wewenang pejabat tersebut, sebagaimana termuat dalam


m

ub

Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 620 K/Pdt/1999 tanggal 29


ka

Desember 1999 sebagai berikut: “Bila yang digugat adalah Badan atau
ep

Pejabat Tata Usaha Negara dan objek gugatan menyangkut perbuatan


ah

yang menjadi wewenang pejabat tersebut, maka yang berwenang untuk


R

es

mengadili perkara tersebut adalah peradilan Tata Usaha Negara bukan


M

ng

wewenang Pengadilan Negeri.”------------------------------------------------------


on
gu

Hal. 65 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, pengadilan perdata pada

si
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk mengadili

perbuatan melawan hukum oleh Tergugat I yang merupakan pejabat

ne
ng
pemerintahan karena merupakan kompetensi peradilan tata usaha

do
gu negara, sehingga sudah sepatutnya gugatan a quo dinyatakan tidak dapat

diterima/NO (niet ontvankelijke verklaard) oleh Majelis Hakim yang

In
A
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo.-------------------------------

B. Gugatan a quo Tidak Jelas atau Kabur (Obscuur Libel)


ah

lik
Gugatan yang diajukan Penggugat tidak jelas atau kabur (obscuure libel)
am

dengan alasan sebagai berikut:

ub
1. Posita Gugatan Sama Sekali Tidak Menjelaskan Adanya Dalil-Dalil
ep
k

Perbuatan Melawan Hukum Tanggung Gugat Atasan -------------------------


ah

a. Bahwa dalam gugatan halaman 4, Penggugat menjelaskan dasar


R

si
pengajuan gugatan dengan mekanisme Pasal 1367 ayat (3) KUH

ne
ng

Perdata yang mengatur: “majikan dan orang yang mengangkat orang

lain untuk mewakili urusan-urusan mereka, bertanggungjawab atas

do
gu

kerugian yang disebabkan oleh pelayan atau bawahan mereka dalam

melakukan pekerjaan yang ditugaskan orang-orang itu”-----------------------


In
A

b. Bahwa untuk mendukung kelengkapan dasar gugatan, posita gugatan


ah

lik

harus dilengkapi dengan alasan-alasan adanya perbuatan melawan

hukum tanggung gugat atasan.-------------------------------------------------------


m

ub

c. Bahwa dalam gugatannya Penggugat tidak menjelaskan siapa yang


ka

menjadi atasan, siapa yang menjadi bawahan, perbuatan hukum apa


ep

yang dilakukan bawahan yang menimbulkan kerugian bagi Penggugat


ah

yang harus menjadi tanggung jawab dari atasan.-------------------------------


R

es

d. Bahwa ketidakmampuan Penggugat dalam mendalilkan adanya unsur-


M

ng

unsur tanggung gugat atasan dalam perkara a quo mengakibatkan


on
gu

Hal. 66 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Petitum No. 6 yang meminta “Menghukum para pejabat Tergugat I pada

si
masa Permen a quo dibuat dan diberlakukan yaitu Menkominfo

Rudiantara dan Dirjen PPI Kemkominfo Prof. Dr. Ahmad M Ramli, serta

ne
ng
para pejabat Tergugat II (seluruh Komisioner BRTI) pada masa Permen

do
gu a quo dibuat dan diberlakukan, dengan hukuman tidak boleh lagi

menjabat selamanya sebagai pejabat negara di lembaga/instansi

In
A
maupun di pemerintahan, termasuk BUMN. Tuntutan ini Pengugat

mohonkan dengan tujuan agar menjadi pelajaran berharga bagi pejabat


ah

lik
atau lembaga pemerintah manapun untuk tidak sewenang-wenang

terhadap masyarakat”, menjadi tidak berdasar karena Penggugat dalam


am

ub
gugatannya tidak dapat menjelaskan hubungan hukum antara Tergugat I

dan Tergugat II dalam menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016.------


ep
k

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, dengan tidak dijelaskannya


ah

si
hubungan hukum antara Tergugat I dan Tergugat II menyebabkan gugatan

a quo menjadi tidak jelas dan kabur (obscuur libel), sehingga menurut

ne
ng

hukum harus dinyatakan ditolak atau setidak tidaknya tidak diterima

do
(NO/Niet Onvankelijk verklaard) oleh Majelis Hakim yang memeriksa,
gu

mengadili, dan memutus perkara a quo.------------------------------------------------


In
A

2. Dasar Pengajuan Gugatan, Dalil Gugatan, dan Petitum Penggugat

Saling Bertentangan dan Mencampuradukkan Tugas dan Fungsi


ah

lik

Pejabat Negara Sesuai dengan Jabatannya dengan Perbuatan Pribadi

Tergugat I dan Tergugat II----------------------------------------------------------------


m

ub

a. Bahwa untuk memenuhi persyaratan formil pengajuan gugatan, materi


ka

ep

suatu gugatan harus terang, tegas, dan jelas. Dalam hal ini posita atau
ah

fundamentum petendi harus menjelaskan dasar hukum (rechts grond)


R

dan peristiwa atau fakta-fakta yang mendasari gugatan, dimana dasar


es
M

gugatan, dalil gugatan (posita), dan petitum harus saling mendukung


ng

on

dan tidak boleh bertentangan.--------------------------------------------------------


gu

Hal. 67 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa gugatan a quo diajukan dengan posita bahwa Tergugat I dan

si
Tergugat II melakukan perbuatan melawan hukum karena menerbitkan

PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 dan peraturan kebijakan terkait berupa

ne
ng
ketetapan dan surat edaran Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia

do
gu (BRTI) yang menimbulkan kerugian bagi Penggugat.--------------------------

c. Bahwa tindakan Tergugat I dan Tergugat II dalam menerbitkan kebijakan

In
A
registrasi pelanggan jasa telekomunikasi dalam PM Kominfo No. 12

Tahun 2016 merupakan tindakan dalam kapasitasnya sebagai Pejabat


ah

lik
Pemerintahan yang menurut hukum memiliki kewenangan untuk
am

membentuk peraturan (regeling). ---------------------------------------------------

ub
d. Bahwa dengan demikian tindakan Tergugat I dalam menerbitkan PM
ep
k

Kominfo No. 12 Tahun 2016 dan tindakan Tergugat II dalam menerbitkan


ah

Surat Edaran BRTI Nomor 01 Tahun 2018 (SE BRTI No. 01 Tahun 2018)
R

si
dan Ketetapan BRTI Nomor 03 Tahun 2018 (TAP BRTI No. 03 Tahun

ne
ng

2018) adalah tindakan Pejabat Administrasi Negara/Pemerintahan

dan bukan merupakan tindakan individu (pribadi). Apabila dalam

do
gu

penerbitan PM Kominfo Nomor 12 Tahun 2016 terdapat unsur tidak

berwenangnya Pejabat Pemerintahan dan kesalahan substansi dalam


In
A

PM Kominfo Nomor 12 Tahun 2016 karena bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan diatasnya maka sesuai dengan


ah

lik

ketentuan hukum acara hal tersebut merupakan kewenangan

Mahkamah Agung dalam proses hak uji materiil. -------------------------------


m

ub

e. Oleh karenanya menurut hukum tindakan Tergugat I dan Tergugat II


ka

ep

sebagai Pejabat Pemerintahan tidak dapat dikategorikan sebagai


ah

perbuatan individu dan tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban


R

secara pribadi. Sehingga Petitum Penggugat nomor 4, nomor 5, dan


es
M

nomor 6 dalam gugatan halaman 42, tidak beralasan menurut hukum.- - -


ng

on
gu

Hal. 68 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
f. Bahwa selain itu terhadap Petitum nomor 6 perlu dipahami bahwa

si
pengangkatan dan pemberhentian Menteri merupakan hak preogatif

Presiden yang dilakukan melalui Keputusan Presiden No. 113/P Tahun

ne
ng
2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan

do
gu Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024 serta

pengangkatan dan pemberhentian Dirjen selaku Pejabat Eselon I

In
A
merupakan kewenangan Presiden melalui Keputusan Presiden Nomor

U8/TPA Tahun 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari


ah

lik
dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Di Lingkungan Kementerian

Komunikasi dan Informatika. Dengan demikian sesuai dengan


am

ub
kewenangannya, yang berwenang untuk memberhentikan Menteri dan

Dirjen PPI adalah Presiden RI. Selanjutnya dengan mengingat


ep
k

pemberhentian Pejabat Negara merupakan lingkup administrasi


ah

R
Pemerintahan yang dilakukan dalam keputusan Tata Usaha Negara

si
maka apabila terjadi kesalahan dan kekeliruan merupakan kewenangan

ne
ng

Peradilan Tata Usaha Negara.--------------------------------------------------------

do
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka gugatan Penggugat yang
gu

mencampuradukkan tugas dan fungsi Pejabat Negara sesuai dengan


In
A

Jabatannya dengan perbuatan pribadi Tergugat I dan Tergugat II

menjadikan gugatan a quo menjadi kabur dan tidak jelas (obscuur libel)
ah

lik

sehingga sudah sepatutnya dinyatakan tidak dapat diterima (NO/Niet

Ontvankelijk verklaard) oleh Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan


m

ub

memutus perkara a quo.


ka

ep

3. Penggugat Menggabungkan dan Mencampuradukkan antara Gugatan

Perbuatan Melawan Hukum dengan “Cidera Ingkar Janji”-------------------


ah

a. Bahwa memperhatikan rumusan gugatan Penggugat, dalil-dalil gugatan


es
M

dibangun dengan mencampurkan dalil perbuatan melawan hukum dan


ng

on
gu

Hal. 69 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalil terjadinya cidera ingkar janji yang dilakukan oleh Tergugat I dan

si
Tergugat II.---------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
b. Bahwa dalil Penggugat terkait Sifat Melawan Hukum terlihat dalam dalil

dalam gugatan sebagai berikut:

do
gu 1) Dalil pada Angka 42 s.d Angka 43 halaman 27 s.d halaman 28

mengenai perbuatan melawan hukum yang diatur dalam Pasal 1365,

In
A
Pasal 1366, dan Pasal 1367 KUHPerdata.------------------------------------
ah

lik
2) Dalil pada Angka 44 halaman 28 s.d halaman 35 butir (1), butir (2),

butir (7) dan butir (10) dan Angka 45 terkait pembentukan PM


am

ub
Kominfo No. 12 Tahun 2016 dan peraturan kebijakan (ketetapan dan

surat edaran) yang diterbitkan Tergugat II dianggap bertentangan


ep
k

dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, dan


ah

dilakukan dengan cara melawan hukum dan melanggar


R

si
“kesepakatan” 14 Mei 2018.-----------------------------------------------------

ne
ng

3) Dalil pada Angka 45 terkait keberatan atas PM Kominfo No. 12 Tahun

2016 dan peraturan kebijakan terkait PM Kominfo No. 12 Tahun 2016

do
gu

yang diterbitkan Tergugat II yang dianggap bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.---------------------------


In
A

c. Bahwa Dalil Penggugat terkait “Pembohongan dan Pengingkaran”


ah

lik

terlihat dalam gugatan sebagai berikut:

Dalil pada Angka 44 Butir (3), butir (4), butir (5), butir (6), butir (8), butir
m

ub

(9), butir (10), dan butir (11) halaman 29 s.d halaman 35 mendalilkan
ka

mengenai dugaan pembohongan dan pengingkaran utamanya atas


ep

atas hal yang Penggugat anggap “kesepakatan” 14 Mei 2019 yang


ah

melawan hukum oleh Para Tergugat terkait sistem registrasi oleh outlet
es

dan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi di gerai tanpa batas.--------


M

ng

on
gu

Hal. 70 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Bahwa memperhatikan uraian di atas nampak jelas pencampuran dalil

si
gugatan melawan hukum dan ingkar janji dalam Gugatan Penggugat

tersebut, dan terhadap hal tersebut Yuriprudensi Mahkamah Agung RI

ne
ng
telah mengatur bahwa gugatan Perbuatan Melawan Hukum dan Cidera

do
gu Janji tidak dapat digabungkan sebagaimana dalam Yurisprudensi tetap

Putusan MARI Nomor: 1875 K/Pdt/1984 tanggal 24 April 1986 dan

In
A
Putusan MARI Nomor: 879 K/Pdt/1997 tanggal 29 Januari 2001 pada

pokoknya telah memberikan kaidah hukum bahwa:


ah

lik
"penggabungan gugatan perbuatan melawan hukum dengan perbuatan

ingkar janji tidak dibenarkan dalam tertib beracara dan harus


am

ub
diselesaikan tersendiri pula". ------------------------------------------------------
ep
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas penggabungan/pencampuran
k
ah

dalil gugatan Perbuatan Melawan Hukum dan Ingkar Janji dalam satu
R

si
posita yang tidak terpisah merupakan hal yang tidak dibenarkan dalam

tertib beracara, sehingga sudah sepatutnya Gugatan Penggugat dinyatakan

ne
ng

tidak dapat diterima (NO/Niet Ontvankelijk verklaard) oleh Majelis Hakim

do
gu

yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo.------------------------

4. Unsur Kerugian yang didalilkan Penggugat Tidak Didasarkan pada


In
A

Kerugian Yang Nyata dan Jelas Dialami oleh Penggugat sendiri


ah

a. Bahwa kerugian perdata yang didalilkan Penggugat (halaman 40 s.d 41)


lik

bukan merupakan kerugian Penggugat sebagai organisasi serta tidak


m

ub

didukung dengan fakta-fakta hukum yang mendasari rincian

penghitungan kerugian Penggugat. ------------------------------------------------


ka

ep

b. Bahwa Penggugat dalam mengajukan gugatan a quo menyatakan


ah

sebagai perkumpulan masyarakat pedagang pulsa (outlet atau konter


R

es

pulsa) yang bergabung dalam wadah Perkumpulan Kesatuan Niaga


M

ng

Celluler Indonesia (KNCI) sehingga dalam mengajukan gugatan


on
gu

Hal. 71 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengugat mewakili anggota KNCI, namun dalam perhitungan kerugian

si
yang dilakukan Penguggat didasarkan pada jumlah outlet yang terdaftar

pada operator dan bukan outlet yang terdaftar sebagai anggota dari

ne
ng
Penggugat.---------------------------------------------------------------------------------

do
gu c. Bahwa dengan demikian perhitungan kerugian Pengugat tidak

berdasarkan data kerugian yang nyata melainkan hanya hitungan

In
A
perkiraan rata-rata yang tidak jelas dasarnya dan tidak dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya karena bukan didasarkan


ah

lik
pada jumlah outlet yang terdaftar sebagai anggota dari Penggugat
am

melainkan yang terdaftar pada operator telekomunikasi, sehingga hal ini

ub
menjadikan gugatan a quo menjadi kabur dan tidak jelas.--------------------
ep
k

d. Bahwa adanya tuntutan immateriil Penggugat sejumlah Rp


ah

100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) sangat mengada-ada dan tidak


R

si
berdasar, karena semua tindakan yang dilakukan Tergugat I sesuai

ne
ng

dengan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 sebagai hukum positif. Tuntutan

ini menunjukkan sikap Penggugat yang tidak mendukung program

do
gu

Pemerintah dalam melindungi masyarakat dari penipuan, kejahatan,

tindakan terorisme, dan gangguan keamanan nasional, namun


In
A

hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Masih terdapatnya

berbagai tindak kejahatan dan penipuan melalui sarana telekomunikasi


ah

lik

justru membuktikan keharusan untuk meningkatkan daya laku dan

implementasi dari PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 yang dilakukan oleh


m

ub

Pemerintah dalam hal ini Tergugat I. Sehingga gugatan Penggugat


ka

ep

sangat mengada-ada, kabur (obscuur libel), dan tidak ada dasar

perhitungannya.--------------------------------------------------------------------------
ah

berdasarkan uraian tersebut diatas, gugatan yang tidak sesuai antara fakta
es
M

dan kerugian mengakibatkan gugatan a quo menjadi tidak jelas/kabur


ng

on

(obscuur libel), sehingga sudah sepatutnya dinyatakan tidak dapat diterima


gu

Hal. 72 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(NO/Niet Ontvankelijk verklaard) oleh Majelis Hakim yang memeriksa,

si
mengadili, dan memutus perkara a quo.------------------------------------------------

II. DALAM POKOK PERKARA

ne
ng
A. Hubungan Hukum Antara Tergugat I dan Tergugat II Dalam

do
gu Menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016

1. Bahwa sebelumnya Tergugat I akan menjelaskan hubungan hukum antara

In
A
Tergugat I dan Tergugat II dalam menjalankan salah satu tugas pembinaan
ah

telekomunikasi yang diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan

lik
telekomunikasi yang meliputi penetapan kebijakan, pengaturan,
am

ub
pengawasan dan pengendalian.----------------------------------------------------------

2. Bahwa UU No. 36 Tahun 1999 mengatur Menteri dapat melimpahkan


ep
k

sebagian fungsi pengaturan, pengawasan, dan pengendalian


ah

penyelenggaraan telekomunikasi kepada badan regulasi. ------------------------


R

si
3. Bahwa berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Komunikasi

ne
ng

dan Informatika No. 15 Tahun 2018 tentang Badan Regulasi

Telekomunikasi Indonesia (PM Kominfo No. 15 Tahun 2018), BRTI memiliki

do
gu

tugas penyusunan dan penetapan pengaturan, pengawasan, dan

pengendalian dalam menjalankan fungsi pengaturan, pengawasan, dan


In
A

pengendalian yang merupakan bagian dari pembinaan teknologi informasi


ah

lik

dan komunikasi.-------------------------------------------------------------------------------

4. Bahwa dalam menjalankan tugasnya BRTI terlebih dahulu melakukan


m

ub

konsultasi kepada Menteri dalam hal menerbitkan keputusan, ketetapan,


ka

dan/atau surat edaran dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada


ep

Menteri (Pasal 5 PM Kominfo No. 15 Tahun 2018).----------------------------------


ah

5. Bahwa Anggota BRTI terdiri atas Ditjen PPI atau Ditjen SDPPI, Ditjen
es

Aptika, dan Komite Regulasi Telekomunikasi (KRT) yang terdiri atas unsur
M

ng

pemerintah dan unsur masyarakat. Anggota KRT dalam menjalankan


on
gu

Hal. 73 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tugasnya wajib mematuhi kode etik yang ditetapkan oleh Menteri (Pasal 6

si
PM Kominfo No. 15 Tahun 2018).--------------------------------------------------------

ne
ng
6. Bahwa Pasal 8 PM Kominfo No. 15 Tahun 2018 mengatur ketentuan lebih

lanjut mengenai organisasi, hubungan tata kerja, susunan anggota, tugas,

do
gu dan kewenangan BRTI ditetapkan dengan Keputusan Menteri.------------------

7. Bahwa dengan demikian, hubungan antara Anggota KRT dengan Menteri

In
A
Kominfo muncul berdasarkan UU No. 36 Tahun 1999 yang menyatakan
ah

Menteri dapat melimpahkan sebagian fungsi pengaturan, pengawasan, dan

lik
pengendalian penyelenggaraan telekomunikasi kepada badan regulasi.
am

ub
KRT adalah bagian dari BRTI. Tugas KRT dalam BRTI meliputi penyusunan

dan penetapan pengaturan, pengawasan, dan pengendalian di bidang


ep
k

teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi aspek telekomunikasi dan


ah

konvergensi telematika yang mencakup juga infrastruktur penyiaran dan


R

si
internet, serta ekonomi digital. Seluruh hasil pelaksanaan tugas ini

ne
ng

dilaporkan kepada Menteri Kominfo.----------------------------------------------------

B. Perbuatan Tergugat I yang Menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun

do
gu

2016 Sudah Sesuai dengan Kewenangannya dan Ketentuan Peraturan

Perundang-undangan
In
A

1. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil Penggugat

dalam gugatannya dan hal-hal yang telah diuraikan pada bagian eksepsi
ah

lik

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pokok perkara ini.--------------


m

ub

2. Bahwa memperhatikan dalil-dalil gugatan Penggugat sebagaimana tertuang


ka

dalam gugatan pada halaman 5 s.d 7, menunjukkan ketidakpaham


ep

Penggugat terhadap kebijakan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi


ah

yang terdapat dalam Pasal 11 PM Kominfo No. 12 Tahun 2016.----------------


R

es

3. Bahwa tindakan Tergugat I dalam menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun


M

ng

2016 dilakukan berdasarkan kewenangannya sebagai Menteri Komunikasi


on
gu

Hal. 74 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Informatika yang diatur dalam undang-undang. PM Kominfo No. 12

si
Tahun 2016 dibentuk untuk mengatur lebih lanjut norma-norma

penyelenggaran telekomunikasi sebagaimana diatur dalam UU No. 36

ne
ng
Tahun 1999 dan PP No. 52 Tahun 2000, khususnya dalam rangka

do
gu mewujudkan efisiensi penggunaan penomoran (Pasal 23 UU No. 36 Tahun

1999), pengamanan dan perlindungan terhadap penyelenggaraan

In
A
telekomunikasi (Pasal 79 PP No. 52 Tahun 2000), serta kepatuhan

pelanggan jasa telekomunikasi terhadap ketentuan berlangganan jasa


ah

lik
telekomunikasi (Pasal 19 PP No. 52 Tahun 2000).----------------------------------
am

4. Bahwa pengaturan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi tidak

ub
menghilangkan ataupun menghalangi hak dari pengguna jasa untuk
ep
mendapatkan layanan telekomunikasi. Pasal 11 PM Kominfo No. 12 Tahun
k

2016 mengatur 1 (satu) Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan 1 (satu)


ah

si
Nomor Kartu Keluarga (KK) hanya dapat melakukan registrasi terhadap

paling banyak 3 (tiga) nomor MSISDN atau nomor pelanggan pada setiap

ne
ng

penyelenggara telekomunikasi, sehingga dengan mengingat saat ini

do
terdapat 7 (tujuh) penyelenggara jasa telekomunikasi pada jaringan
gu

bergerak seluler, maka seorang pelanggan jasa telekomunikasi seluler


In
A

dapat menggunakan paling banyak 21 (dua puluh satu) nomor MSISDN.--- -

5. Bahwa menurut Tergugat I, 21 (dua puluh satu) nomor MSISDN atau nomor
ah

lik

pelanggan untuk satu orang pengguna jasa telekomukasi sudah sangat

mencukupi kebutuhan layanan telekomunikasi pelanggan tersebut.


m

ub

Selanjutnya demi mencapai salah satu tujuan PM Kominfo No. 12 Tahun


ka

ep

2016 yaitu efisiensi penomoran maka pelanggan tidak perlu membeli dan

menggunakan nomor MSISDN atau nomor pelanggan baru untuk


ah

mendapatkan layanan telekomunikasi karena pelanggan dapat


es
M

mempertahankan nomor yang telah digunakannya dan cukup melakukan


ng

on
gu

Hal. 75 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengisian deposit prabayar, yang pelaksanaannya dapat dilakukan melalui

si
outlet/counter pulsa.-------------------------------------------------------------------------

ne
ng
6. Bahwa tindakan Tergugat I dalam menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun

2016 telah sesuai dengan kewenangan dan ketentuan peraturan

do
gu perundang-undangan sebagaimana termuat dalam pertimbangan

Mahkamah Agung pada Putusan Hak Uji Materiil No. 58P/HUM/2019 pada

In
A
halaman 99 s.d 103 antara lain sebagai berikut:

-------“Menimbang bahwa jenis dan hierarki peraturan perundang undangan


ah

lik
sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang-
am

Undang Nomor 12 Tahun 2011 terdiri atas:

ub
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;---------
ep
k

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat:-----------------------------------


ah

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;----


R

si
d. Peraturan Pemerintah/Peraturan Presiden;--------------------------------------

ne
ng

e. Peraturan Daerah Frovinsi, dan-----------------------------------------------------

do
gu

f. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.-----------------------------------------------

----------Menimbang, bahwa objek perrnohonan keberatan dibentuk sebagai


In
A

pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang


ah

Telekomunikasi, khususnya Pasal 23 yang mengatur tentang sistem


lik

penornoran dalam penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan jasa


m

ub

telekomunikasi. dan menurut Pasal 23 tersebut kewenangan untuk

menetapkan sistem penomoran diberikan kepada menteri yang diatur lebih


ka

ep

lanjut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang


ah

Penyelenggaraan Telekomunikasi, sehingga dalam hal ini Menteri


R

Telekomunikasi dan Informatika (Termohon) secara hukum memiliki


es
M

ng

kewenangan untuk menetapkan objek permohonan.-------------------------------


on
gu

Hal. 76 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------Menimbang, bahwa dalam Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 52

si
Tahun 2000 menentukan: "Penyelenggara jasa telekomunikasi wajib

memenuhi setiap permohonan dari calon pelanggan telekomunikasi yang

ne
ng
telah memenuhi syarat-syarat berlangganan telekomunikasi sepanjang

do
gu akses jasa telekomunikasi tersedia", hal mana dalam Penjelasan pasal

tersebut menyebutkan yang dimaksud dengan syarat-syarat berlangganan

In
A
adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon pelanggan jasa

telekomunikasi seperti tanda bukti diri, alamat tetap, dan denah lokasi-------.
ah

lik
-------Bahwa dari segi asas pembentukannya, objek permohonan keberatan
am

dibentuk dengan tujuan untuk mengatur registrasi pelanggan jasa

ub
telekomunikasi, lembaga atau pejabat yang membentuk adalah Menteri
ep
Komunikasi dan Inrformatika yang secara atributif diberi kewenangan untuk
k

membentuk objek permohonan a quo, substansi materi muatan yang diatur


ah

si
adalah terkait dengan telekomunikasi beserta segala aspek yang

tersangkut sesuai dengan peraturan yang melatarbelakangi

ne
ng

pembentukannya, yaitu Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang

do
Telekomunikasi. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Undang-
gu

Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


In
A

Perundang-undangan.-----------------------------------------------------------------------

- -Bahwa muatan materi objek permohonan yang mengatur 1 (satu) NIK dan
ah

lik

1 (satu) Nomor KK hanya dapat digunakan untuk melakukan registrasi

terhadap 3 (tiga) nomor MSISDN pada setiap penyelenggara jasa


m

ub

telekomunikasi yang bertujuan untuk menekan laju pergantian nomor


ka

ep

MSISDN pelanggan jasa telekomunikasi prabayar merupakan perwujudan

bentuk tindakan pengamanan dan perlindungan dalam penyelenggaraan


ah

telekomunikasi dari gangguan tindak kriminal dan penyalahgunaan. Hal ini


es
M

mencerminkan asas pengayoman sesuai Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang


ng

Nomor 12 Tahun 2011 dan merupakan pelaksanaan dari asas pengamanan


on
gu

Hal. 77 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang merupakan ruh dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang

si
Telekomunikasi sebagaimana termuat dalam Pasal 2 undang-undang

tersebut.-----------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
--------------Bahwa masyarakat bebas memilih untuk menjadi pelanggan jasa

do
gu telekomunikasi prabayar danlatau pelanggan jasa telekomunikasi

pascabayar sesuai dengan kebutuhannya sepanjang pelanggan jasa

In
A
telekomunikasi melakukan registrasi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan Dengan demikian kebijakan pembatasan registrasi


ah

lik
pelanggan jasa telekomunikasi prabayar tidak akan mengurangi hak asasi
am

manusia guna berkomunikasi dan memperoleh informasi yang diperlukan

ub
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya karena sarana
ep
yang tersedia sudah cukup untuk mencari, memperoleh, memiliki,
k

menyimpan. mengolah, dan menyampaikan informasi, sesuai ketentuan


ah

si
Pasal 14 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia.----------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

Menimbang bahwa objek permohonan keberatan yang mengatur mengenai

do
gu

registrasi pelanggan jasa telekomunikasi dengan Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)


In
A

merupakan jenis peraturan yang berbeda dari segi muatan maupun

rumusannya, dan tidak terdapat keterkaitan antara keduanya, maka


ah

lik

ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tidak dapat

dijadikan sebagai batu uji dalam menilai objek permohonan.---------------------


m

ub

-------Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 11 ayat (5) objek keberatan tidak


ka

ep

bertentangan dengan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999


ah

tentang Telekomunikasi juncto Pasal 68 Peraturan Pemerintah Nomor 52


R

Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi. karena dalam


es
M

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 maupun Peraturan Pemerintah


ng

on

Nomor 52 Tahun 2000 adanya kewajiban bagi penyelenggara


gu

Hal. 78 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telekomunikasi untuk memberikan ganti rugi kepada pihak-pihak yang

si
dirugikan adalah dalam hal terdapat kesalahan dan atau kelalaian dari

penyelenggara telekomunikasi yang menimbulkan kerugian. sedangkan

ne
ng
Pasal 11 ayat (5) objek keberatan menentukan tidak adanya kewajiban

do
gu membayar kerugian dari Penyelenggara Jasa Telekomunikasi kepada

Pelanggan Prabayar yang Nomor MSISDN atau nomor pelanggan

In
A
prabayarnya dinonaktifkan dalam hal Nomor MSISDN atau nomor

pelanggan prabayar terbukti atau diketahui menggunakan identitas palsu,


ah

lik
tidak benar atau milik orang lain tanpa hak atau tanpa seizin orang yang

bersangkutan. Meskipun keduanya sama-sama memuat pengaturan


am

ub
mengenai ganti rugi tetapi keduanya memiliki hubungan causalitas yang

berbeda dengan sebab musabab yang telah jelas dan tidak saling
ep
k

bertentangan-----------------------------------------------------------------------------------
ah

si
-------Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan di atas,

terbukti bahwa Peraturan Menteri Komunikasi dan lnformatika Nomor 12

ne
ng

Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi yang telah

do
diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan lnformatika
gu

Nomor 21 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri


In
A

Komunikasi dan lnformatika Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi

Pelanggan Jasa Telekomunikasi tidak bertentangan dengan peraturan yang


ah

lik

lebih tinggi yaitu Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Undang-Undang Nomor 19


m

ub

Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun


ka

2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Nomor


ep

36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Undang-Undang Nomor 39 Tahun


ah

1999 tentang Hak Asasi Manusia, Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun


es

2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, dan Undang-Undang


M

ng

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, oleh
on
gu

Hal. 79 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karenanya permohonan keberatan hak uji materiil dan Pemohon harus

si
ditolak, dan selanjutnya sebagai pihak yang kalah Pemohon dihukum untuk

membayar biaya perkara”------------------------------------------------------------------

ne
ng
7. Bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 58P/HUM/2019

do
gu tersebut d iatas telah jelas bahwa perbuatan Tergugat I dalam

menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 dari segi kewenangan,

In
A
rumusan dan substansi muatannya telah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi dan sesuai dengan


ah

lik
kewenangan Tergugat I, dengan demikian gugatan yang diajukan
am

Penggugat dengan Petitum “Menyatakan seluruh ayat dalam Pasal 11 pada

ub
Permen a quo tidak berlaku dan atau batal demi hukum karena tidak
ep
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat” sangatlah mengada-ada dan
k

tidak berdasar.---------------------------------------------------------------------------------
ah

si
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka perbuatan Tergugat I yang

ne
ng

menerbitkan PM Kominfo Nomor 12 Tahun 2016 sudah sesuai dengan

kewenangannya dan ketentuan peraturan perundang-undangan karena

do
gu

dibentuk atas perintah dari peraturan yang lebih tinggi dan diterbitkan

berdasarkan kewenangan dari Tergugat I, sehingga sudah sepatutnya


In
A

gugatan Penggugat ditolak oleh Majelis Hakim yang memeriksa,

mengadili dan memutus perkara a quo.------------------------------------------------


ah

lik

C. Penggugat Tidak Memiliki Alas Hak Untuk Mengajukan Ganti Rugi

Dalam Perkara A quo


m

ub

1. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas dalil Penggugat yang menyatakan


ka

ep

penerbitan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 telah menimbulkan kerugian


ah

bagi Penggugat yaitu kerugian Materiil sebesar Rp. 6. 250.000.000 (enam


R

milyar dua ratus lima puluh juta) dan kerugian Immateriil sebesar Rp.
es
M

100.000.000.000 (seratus milyar).--------------------------------------------------------


ng

on
gu

Hal. 80 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa salah satu unsur yang harus terpenuhi dalam suatu gugatan

si
perbuatan melawan hukum adalah adanya kerugian yang diderita

Penggugat sebagai akibat langsung (hubungan kausal) dari unsur

ne
ng
perbuatan melawan hukum.---------------------------------------------------------------

do
gu 3. Bahwa kerugian dalam perbuatan melawan hukum dapat digolongkan

menjadi dua yaitu: Kerugian Materil: kerugian yang nyata-nyata ada yang

In
A
diderita oleh Pemohon; dan Kerugian Immateril: kerugian atas manfaat

yang kemungkinan akan diterima oleh pemohon di kemudian hari atau


ah

lik
kerugian dari kehilangan keuntungan yang mungkin diterima oleh Pemohon
am

di kemudian hari.------------------------------------------------------------------------------

ub
4. Bahwa sebagaimana telah Tergugat I jelaskan di bagian II huruf B, tindakan
ep
k

Tergugat I dalam menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 telah sesuai


ah

dengan kewenangan dan ketentuan peraturan perundang-undangan


R

si
sehingga pada Tergugat I tidak terdapat perbuatan melawan hukum.

ne
ng

Dengan demikian Penggugat tidak memiliki alas hak (landasan) untuk

mengajukan gugatan ganti rugi dalam perkara a quo dan Tergugat I tidak

do
gu

dapat diminta pertanggung jawaban atas kerugian yang dialami oleh

Penggugat. -----------------------------------------------------------------------------------
In
A

5. Bahwa selain itu sebagaimana telah Tergugat jelaskan dalam Eksepsi huruf

B angka 4, kerugian yang didalilkan oleh Pengugat bukan merupakan


ah

lik

kerugian yang nyata-nyata dialami oleh Penggugat melainkan hanya


m

ub

hitungan perkiraan rata-rata yang tidak jelas dasarnya dan tidak dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya karena bukan didasarkan pada


ka

ep

jumlah outlet yang terdaftar sebagai anggota dari Penggugat


ah

melainkan yang terdaftar pada operator telekomunikasi.--------------------------


R

es

6. Bahwa dengan tidak adanya perbuatan Tergugat yang melawan hukum


M

ng

atau bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan


on
gu

Hal. 81 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak dapat dirumuskannya kerugian nyata yang dialami oleh Penggugat,

si
maka Penggugat tidak memiliki landasan untuk mengajukan tuntutan ganti

rugi dalam perkara a quo. Oleh karena itu tuntutan ganti rugi materiil dan

ne
ng
immateriil yang didalilkan Penggugat merupakan dalil yang keliru dan tidak

do
gu berdasar, sehingga sudah sepatutnya ditolak oleh Majelis Hakim yang

memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo.-------------------------------

In
A
Berdasarkan hal-hal sebagaimana terurai di atas, perkenankan Tergugat

I mengajukan permohonan kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan


ah

lik
Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk

memberikan putusan sebagai berikut:


am

ub
DALAM PROVISI----------------------------------------------------------------------------------
ep
k

Menolak Provisi Penggugat untuk seluruhnya.---------------------------------------------


ah

DALAM EKSEPSI----------------------------------------------------------------------------------
R

si
1. Menerima dan Mengabulkan Eksepsi dari Tergugat I-------------------------------

ne
ng

2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima/NO (Niet

Ontvankelijke verklaard).-------------------------------------------------------------------

do
gu

DALAM POKOK PERKARA---------------------------------------------------------------------


In
A

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;--------------------------------------


ah

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.--------------------------


lik

Jawaban Tergugat II :
m

ub

DALAM EKSEPSI
ka

ep

C. Eksepsi Terhadap Kompetensi Absolut


ah

1. Pengadilan Negeri Tidak Berwenang Mengadili Perkara Permohonan


R

Pengujian Peraturan Perundang-undangan


es
M

ng

a. Bahwa memperhatikan gugatan Penggugat, dapat disimpulkan yang


on
gu

Hal. 82 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menjadi tujuan utama Penggugat dalam mengajukan gugatan adalah untuk

si
membatalkan pengaturan yang terdapat dalam Pasal 11 Peraturan

Menteri Komunikasi dan Informatika No. 12 Tahun 2016 tentang

ne
ng
Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah beberapa

do
gu kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika

No. 21 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri

In
A
Komunikasi dan Informatika No.12 Tahun 2016 (PM Kominfo No. 12 Tahun

2016). --------------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
b. Bahwa tujuan Penggugat untuk membatalkan pengaturan Pasal 11 PM
am

Kominfo No. 12 Tahun 2016 terlihat jelas dalam petitumnya halaman 42

ub
yaitu pada bagian: ep
Dalam Provisi:
k
ah

“Menyatakan tidak berlaku sementara Peraturan Menteri Komunikasi


R

si
dan Informatika Nomor 12 Tahun 2016 ……. sampai ada putusan yang

ne
ng

berkekuatan hukum tetap, sehingga PENGGUGAT tetap bisa

menjalankan mata pencahariannya; dan -----------------------------------------

do
gu

Dalam Pokok Perkara angka 3:

“Menyatakan seluruh ayat dalam Pasal 11 pada Permen a quo tidak


In
A

berlaku dan atau batal demi hukum karena tidak mempunyai kekuatan
ah

lik

hukum yang mengikat”.----------------------------------------------------------------

c. Bahwa terhadap Petitum dimaksud sesuai dengan ketentuan Pasal 31 ayat


m

ub

(1) dan ayat (2) Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
ka

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (UU No.


ep

5 Tahun 2004), yang menyatakan: ------------------------------------------------------


ah

“(3) Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji peraturan


es

perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-


M

ng

undang----------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 83 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(4) Mahkamah Agung menyatakan tidak sah peraturan perundang-

si
undangan di bawah undang-undang atas alasan bertentangan

ne
ng
dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau

pembentukannya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku”--------------

do
gu maka kewenangan absolut untuk memeriksa perkara a quo adalah

ranah uji materiil peraturan perundang-undangan di bawah undang-

In
A
undang yang merupakan kewenangan Mahkamah

Agung.---------------------------
ah

lik
d. Bahwa sebagai informasi, Penggugat telah mengajukan permohonan uji

materiil terhadap PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 pada tanggal tanggal 19


am

ub
Juli 2019, dimana terhadap permohonan uji materiil tersebut telah diputus
ep
oleh Mahkamah Agung pada tanggal 26 September 2019 dengan amar
k

permohonan hak uji materiil dari Pemohon (in casu Penggugat perkara
ah

si
a quo) ditolak, sehingga secara hukum PM Kominfo Nomor 12 Tahun

2016 tetap berlaku dan mengikat sebagai hukum positif.---------------------

ne
ng

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka sesuai ketentuan peraturan

do
gu

perundang-undangan, Peradilan Negeri Jakarta Pusat tidak memiliki

kewenangan untuk mengadili permohonan pembatalan Pasal 11 PM


In
A

Kominfo No. 12 Tahun 2016, sehingga sudah sepatutnya gugatan a quo

dinyatakan tidak dapat diterima/NO (niet ontvankelijke verklaard) oleh


ah

lik

Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo.-- - -

2. Pengadilan Negeri Tidak Berwenang Mengadili Gugatan Perbuatan


m

ub

Melawan Hukum yang dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan.


ka

ep

a. Bahwa Penggugat mendalilkan Tergugat I dan Tergugat II melakukan

perbuatan melawan hukum dalam menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun


ah

2016 dimana pengaturan pembatasan registrasi kartu perdana


es
M

menimbulkan kerugian bagi Penggugat;------------------------------------------------


ng

on
gu

Hal. 84 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa berdasarkan Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 39 Tahun

si
2008 tentang Kementerian Negara (UU No. 39 Tahun 2008) jo. Pasal 1

angka 17 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi

ne
ng
(UU No. 36 Tahun 1999) jo. Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 30

do
gu Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (UU No. 30 Tahun 2014),

Pasal 1 s.d Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

In
A
Organisasi Kementerian Negara (Perpres No. 7 Tahun 2015), maka

Tergugat I adalah Pejabat Pemerintahan yang menyelenggarakan tugas


ah

lik
dan fungsi pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika;--------------

c. Bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut di atas dan


am

ub
mendasarkan pada Penjelasan Pasal 4 UU No. 36 Tahun 1999, Tergugat I
ep
melimpahkan sebagian fungsi pengaturan, pengawasan, dan
k

pengendalian penyelenggaraan telekomunikasi kepada Tergugat II melalui


ah

si
Peraturan Menteri Kominfo Nomor 15 Tahun 2018 tentang Badan Regulasi

Telekomunikasi Indonesia (PM Kominfo No. 15 Tahun 2018) yang

ne
ng

merupakan pengganti dari Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika

do
Nomor 36/PER/M.KOMINFO/10/2008 tentang Penetapan Badan Regulasi
gu

Telekomunikasi Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir


In
dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
A

01/PER/M.KOMINFO/02/2011;-----------------------------------------------------------
ah

lik

d. Bahwa sebagai penetapan ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi,

hubungan tata kerja, susunan anggota, tugas, dan kewenangan Tergugat II


m

ub

berdasarkan Pasal 6 dan Pasal 8 PM Kominfo No. 15 Tahun 2018, Tergugat


ka

I telah menetapkan Keputusan Menteri Kominfo Nomor 995 Tahun 2018


ep

tentang Anggota Komite Regulasi Telekomunikasi pada Badan Regulasi


ah

Telekomunikasi Indonesia Periode Tahun 2018-2022 sebagaimana telah


es

diubah dengan Keputusan Menteri Kominfo Nomor 685 Tahun 2019 (KM
M

ng

Kominfo Penetapan Anggota BRTI). Dengan demikian Tergugat II


on
gu

Hal. 85 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan Pejabat Pemerintahan yang menjalankan sebagian tugas dan

si
fungsi pemerintahan yang telah dilimpahkan Tergugat I melalui PM

Kominfo No. 15 Tahun 2018;---------------------------------------------------------------

ne
ng
e. Bahwa selanjutnya untuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh

do
gu pejabat pemerintahan, Mahkamah Agung melalui Pasal 2 ayat (1)

Peraturan Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2019 tentang Pedoman

In
A
Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan

Mengadili Pebuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat


ah

lik
Pemerintahan (Perma No. 2 Tahun 2019) telah mengatur yang berwenang

mengadili perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat


am

ub
Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) adalah peradilan tata usaha
ep
negara (PTUN). Selengkapnya Pasal 2 ayat (1) Perma No. 2 Tahun 2019
k

mengatur sebagai berikut: “Perkara perbuatan melanggar hukum yang


ah

si
dilakukan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige

Overheidsdaad) merupakan kewenangan peradilan tata usaha negara.”;-----

ne
ng

f. Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Perma No. 2 Tahun 2019 dimaksud,

do
gu

yang berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perbuatan

melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II selaku


In
A

Pejabat Pemerintahan merupakan kompetensi PTUN. Hal ini sesuai

dengan ketentuan Pasal 25 ayat (5) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009


ah

lik

tentang Kekuasaan Kehakiman (UU No. 48 Tahun 2009) jo. Pasal 4 dan

Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan


m

ub

Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir


ka

dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 (UU No. 5 Tahun 1986)


ep

yang dikutip sebagai berikut:


ah

Pasal 25 ayat (5) UU No. 48 Tahun 2009:-----------------------------------------


es
M

“Peradilan tata usaha negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ng

on

berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan


gu

Hal. 86 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sengketa tata usaha negara sesuai dengan ketentuan peraturan

si
perundang-undangan.”-----------------------------------------------------------------

ne
ng
Pasal 4 UU No. 5 Tahun 1986:--------------------------------------------------------

“Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaku kekuasaan

do
gu kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha

Negara.”------------------------------------------------------------------------------------

In
A
Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986:---------------------------------------------
ah

“Kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara

lik
dilaksanakan oleh:-----------------------------------------------------------------------
am

ub
a. --------------------------------------------------Pengadilan Tata Usaha Negara;

b. ----------------------------------------Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.”


ep
k

g. Bahwa mengingat perbuatan melawan hukum oleh Tergugat I dan Tergugat


ah

II merupakan kewenangan PTUN, maka pengajuan gugatan a quo ke


R

si
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah bertentangan dengan ketentuan

ne
ng

peraturan perundang-undangan (vide Perma No. 2 Tahun 2019). Oleh

karena itu, menurut hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

do
gu

kiranya menyatakan dirinya tidak berwenang untuk mengadili dalil-dalil

gugatan terkait perbuatan melawan hukum oleh Tergugat I dan Tergugat II


In
A

karena merupakan yurisdiksi PTUN, sebagaimana diatur Pasal 134 HIR

dan Pasal 132 Rv yang dikutip sebagai berikut:--------------------------------------


ah

lik

Pasal 134 HIR:----------------------------------------------------------------------------


m

ub

“Jika perselisihan itu suatu perkara yang tidak termasuk kekuasaan

Pengadilan Negeri, maka pada setiap waktu dalam pemeriksaan


ka

ep

perkara itu dapat diminta supaya Hakim menyatakan dirinya tidak


ah

berkuasa, dan Hakim wajib pula mengakui karena jabatannya.”-----------


R

es

Pasal 132 Rv:-----------------------------------------------------------------------------


M

ng

“Dalam hal hakim tidak berwenang karena jenis pokok perkaranya,


on
gu

Hal. 87 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maka ia meskipun tidak diajukan tangkisan tentang

si
ketidakwenangannya, karena jabatannya wajib menyatakan dirinya

tidak berwenang.”-----------------------------------------------------------------------

ne
ng
h. Bahwa selanjutnya Perma No. 2 Tahun 2019 mengatur perkara

do
gu perbuatan melawan hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan

yang diajukan ke Pengadilan Negeri agar dilimpahkan kepada

In
A
Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Negeri harus

menyatakan tidak berwenang mengadili sebagaimana diatur dalam


ah

lik
Pasal 10 dan Pasal 11 Perma No. 2 Tahun 2019, sebagai berikut:---------
am

ub
Pasal 10 Perma No. 2 Tahun 2019:-------------------------------------------------

“Pada saat Peraturan Mahkamah Agung ini mulai berlaku, Perkara


ep
k

perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat


ah

Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) yang diajukan ke


R

si
Pengadilan Negeri tetapi belum diperiksa, dilimpahkan kepada

ne
ng

Pengadilan Tata Usaha Negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan”------------------------------------------------------------------

do
gu

Pasal 11 Perma No. 2 Tahun 2019:-------------------------------------------------

“Perkara Perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat


In
A

Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) yang sedang diperiksa


ah

oleh Pengadilan Negeri, Pengadilan Negeri harus menyatakan tidak


lik

berwenang mengadili”-------------------------------------------------------------------
m

ub

i. Bahwa Mahkamah Agung juga telah memberikan kaedah hukum


ka

mengenai tidak berwenangnya Pengadilan Negeri untuk memeriksa,


ep

mengadili, serta memutus perkara apabila yang digugat adalah Badan


ah

atau Pejabat TUN dan objek gugatan menyangkut perbuatan yang


R

es

menjadi wewenang pejabat tersebut, sebagaimana termuat dalam


M

ng

Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 620 K/Pdt/1999 tanggal 29


on
gu

Hal. 88 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Desember 1999 sebagai berikut: “Bila yang digugat adalah Badan atau

si
Pejabat Tata Usaha Negara dan objek gugatan menyangkut perbuatan

yang menjadi wewenang pejabat tersebut, maka yang berwenang untuk

ne
ng
mengadili perkara tersebut adalah peradilan Tata Usaha Negara bukan

do
gu wewenang Pengadilan Negeri.”------------------------------------------------------

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, pengadilan perdata pada

In
A
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk mengadili

perbuatan melawan hukum oleh Tergugat I dan Tergugat II yang


ah

lik
merupakan pejabat pemerintahan karena merupakan kompetensi
am

peradilan tata usaha negara, sehingga sudah sepatutnya gugatan a quo

ub
dinyatakan tidak dapat diterima/NO (niet ontvankelijke verklaard) oleh
ep
Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo.-- - -
k

B.------------------------Gugatan a quo Tidak Jelas atau Kabur (Obscuur Libel)


ah

si
Gugatan yang diajukan Penggugat tidak jelas atau kabur (obscuure libel)

ne
ng

dengan alasan sebagai berikut:--------------------------------------------------------------

1. Posita gugatan sama sekali tidak menjelaskan adanya dalil-dalil

do
gu

perbuatan melawan hukum tanggung gugat atasan -----------------------------

a. Bahwa dalam gugatan halaman 4, Penggugat menjelaskan dasar


In
A

pengajuan gugatan dengan mekanisme Pasal 1367 ayat (3) KUH


ah

lik

Perdata yang mengatur: “majikan dan orang yang mengangkat

orang lain untuk mewakili urusan-urusan mereka,


m

ub

bertanggungjawab atas kerugian yang disebabkan oleh pelayan atau


ka

bawahan mereka dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan orang-


ep

orang itu”---------------------------------------------------------------------------------
ah

b. Bahwa untuk mendukung kelengkapan dasar gugatan, posita gugatan


R

es

harus dilengkapi dengan alasan-alasan adanya perbuatan melawan


M

ng

hukum tanggung gugat atasan.----------------------------------------------------


on
gu

Hal. 89 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Bahwa dalam gugatannya Penggugat tidak menjelaskan siapa yang

si
menjadi atasan, siapa yang menjadi bawahan, perbuatan hukum apa

yang dilakukan bawahan yang menimbulkan kerugian bagi Penggugat

ne
ng
yang harus menjadi tanggung jawab dari atasan.-----------------------------

do
gu d. Bahwa ketidakmampuan Penggugat dalam mendalilkan adanya

unsur-unsur tanggung gugat atasan dalam perkara a quo

In
A
mengakibatkan Petitum No. 6 yang meminta “Menghukum para

pejabat Tergugat I pada masa Permen a quo dibuat dan diberlakukan


ah

lik
yaitu Menkominfo Rudiantara dan Dirjen PPI Kemkominfo Prof. Dr.
am

Ahmad M Ramli, serta para pejabat Tergugat II (seluruh Komisioner

ub
BRTI) pada masa Permen a quo dibuat dan diberlakukan, dengan
ep
hukuman tidak boleh lagi menjabat selamanya sebagai pejabat
k

negara di lembaga/instansi maupun di pemerintahan, termasuk


ah

si
BUMN. Tuntutan ini Pengugat mohonkan dengan tujuan agar menjadi

pelajaran berharga bagi pejabat atau lembaga pemerintah manapun

ne
ng

untuk tidak sewenang-wenang terhadap masyarakat”, menjadi tidak

do
berdasar karena Penggugat dalam gugatannya tidak dapat
gu

menjelaskan hubungan hukum antara Tergugat I dan Tergugat II


In
A

dalam menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016.------------------------

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, dengan tidak dijelaskannya


ah

lik

hubungan hukum antara Tergugat I dan Tergugat II menyebabkan gugatan

menjadi tidak jelas dan kabur (obscuur libel), sehingga menurut hukum harus
m

ub

dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak diterima (NO/Niet Onvankelijk


ka

ep

verklaard) oleh Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus

perkara a quo.--------------------------------------------------------------------------------------
ah

2. Dasar pengajuan gugatan, dalil gugatan, dan petitum Penggugat saling


es
M

bertentangan dan mencampuradukkan tugas dan fungsi Pejabat


ng

on
gu

Hal. 90 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara sesuai dengan Jabatannya dengan perbuatan pribadi Tergugat

si
I dan Tergugat II.

ne
ng
a. Bahwa untuk memenuhi persyaratan formil pengajuan gugatan,

materi suatu gugatan harus terang, tegas, dan jelas. Dalam hal ini

do
gu posita atau fundamentum petendi harus menjelaskan dasar hukum

(rechts grond) dan peristiwa atau fakta-fakta yang mendasari

In
A
gugatan, dimana dasar gugatan, dalil gugatan (posita), dan petitum

harus saling mendukung dan tidak boleh bertentangan.------------------


ah

lik
b. Bahwa gugatan a quo diajukan dengan posita bahwa Tergugat I dan
am

ub
Tergugat II melakukan perbuatan melawan hukum karena

menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 dan peraturan


ep
k

kebijakan terkait berupa ketetapan dan surat edaran Badan Regulasi


ah

Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang menimbulkan kerugian bagi


R

si
Penggugat.----------------------------------------------------------------------------

ne
ng

c. Bahwa tindakan Tergugat I dan Tergugat II dalam menerbitkan

kebijakan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi dalam PM

do
gu

Kominfo No. 12 Tahun 2016 merupakan tindakan dalam

kapasitasnya sebagai Pejabat Pemerintahan yang menurut hukum


In
A

memiliki kewenangan untuk membentuk peraturan (regeling). ---------


ah

lik

d. Bahwa sesuai dengan kewenangan membentuk peraturan (regeling),

pembentukan suatu peraturan perundang-undangan dan peraturan


m

ub

kebijakan oleh Tergugat I dan Tergugat II merupakan ranah hukum


ka

publik yaitu menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan, yang


ep

akan Tergugat II jelaskan sebagai berikut:


ah

1) Tindakan Tergugat I dalam menerbitkan PM Kominfo No. 12


R

es

Tahun 2016 adalah untuk menjalankan tugas pembinaan


M

ng

telekomunikasi sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UU No. 36


on
gu

Hal. 91 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (UU No. 36 Tahun 1999).

si
PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 disusun untuk mengatur lebih

lanjut norma-norma penyelenggaran telekomunikasi

ne
ng
sebagaimana diatur dalam UU No.36 Tahun 1999 dan PP No. 52

do
gu Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (PP No.

52 Tahun 2000), khususnya dalam rangka mewujudkan efisiensi

In
A
penggunaan penomoran (Pasal 23 UU No. 36 Tahun 1999),

pengamanan dan perlindungan terhadap penyelenggaraan


ah

lik
telekomunikasi (Pasal 79 PP No. 52 Tahun 2000), serta

kepatuhan pelanggan jasa telekomunikasi terhadap ketentuan


am

ub
berlangganan jasa telekomunikasi (Pasal 19 PP No. 52 Tahun

2000).------------------------------------------------------------------------------
ep
k

2) Tindakan Tergugat II dalam menerbitkan beleidsregel yang


ah

si
Pengggugat merasa berkeberatan yaitu Surat Edaran BRTI

Nomor 01 Tahun 2018 tentang Larangan Penggunaan Data

ne
ng

Kependudukan Tanpa Hak dan/atau Melawan Hukum untuk

do
Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi (SE BRTI
gu

No. 01 Tahun 2018) dan Ketetapan BRTI Nomor 03 Tahun 2018


In
A

tentang Larangan Penggunaan Data Kependudukan Tanpa Hak

dan/atau Melawan Hukum untuk Keperluan Registrasi Pelanggan


ah

lik

Jasa Telekomunikasi (TAP BRTI No. 03 Tahun 2018) adalah

dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi BRTI sebagaimana


m

ub

diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 4 PM Kominfo No. 15 Tahun


ka

2018, dan peraturan kebijakan dimaksud didasarkan pada PM


ep

Kominfo No. 12 Tahun 2016, dengan tujuan agar tidak terjadi


ah

misinterpretasi atau penafsiran yang salah dan tidak terjadi


es

registrasi nomor MSISDN dengan jumlah yang tidak terbatas,


M

ng

tanpa hak, dan/atau melawan hukum.------------------------------------


on
gu

Hal. 92 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Bahwa dengan demikian, tindakan Tergugat I dalam menerbitkan PM

si
Kominfo No. 12 Tahun 2016 dan tindakan Tergugat II dalam

menerbitkan SE BRTI No. 01 Tahun 2018 dan TAP BRTI No. 03

ne
ng
Tahun 2018 adalah tindakan Pejabat Administrasi

do
gu Negara/Pemerintahan dan bukan merupakan tindakan individu

(pribadi). Apabila dalam penerbitan PM Kominfo Nomor 12 Tahun

In
A
2016 terdapat unsur tidak berwenangnya Pejabat Pemerintahan dan

kesalahan substansi dalam PM Kominfo Nomor 12 Tahun 2016


ah

lik
karena bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

diatasnya maka sesuai dengan ketentuan hukum acara hal tersebut


am

ub
merupakan kewenangan Mahkamah Agung dalam proses hak uji

materiil. --------------------------------------------------------------------------------
ep
k

f. Oleh karenanya menurut hukum tindakan Tergugat I dan Tergugat II


ah

si
sebagai Pejabat Pemerintahan tidak dapat dikategorikan sebagai

perbuatan individu dan tidak dapat dimintakan

ne
ng

pertanggungjawaban secara pribadi. Sehingga Petitum

Penggugat nomor 4, nomor 5, dan nomor 6 dalam gugatan halaman

do
gu

42, tidak beralasan menurut hukum.----------------------------------------


In
A

g. Bahwa selain itu terhadap Petitum nomor 6 perlu dipahami bahwa

pengangkatan dan pemberhentian Menteri merupakan hak preogatif


ah

lik

Presiden yang dilakukan melalui Keputusan Presiden No. 113/P

Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan


m

ub

Pengangkatan Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-


ka

2024 serta pengangkatan dan pemberhentian Dirjen selaku Pejabat


ep

Eselon I merupakan kewenangan Presiden melalui Keputusan


ah

Presiden Nomor U8/TPA Tahun 2016 tentang Pemberhentian dan


es

Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Di


M

ng

Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dengan


on
gu

Hal. 93 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
demikian sesuai dengan kewenangannya, yang berwenang untuk

si
memberhentikan Menteri dan Dirjen PPI adalah Presiden RI.

Selanjutnya dengan mengingat pemberhentian Pejabat Negara

ne
ng
merupakan lingkup administrasi Pemerintahan yang dilakukan dalam

do
gu keputusan Tata Usaha Negara maka apabila terjadi kesalahan dan

kekeliruan merupakan kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara.- - -

In
A
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka gugatan Penggugat yang

mencampuradukkan tugas dan fungsi Pejabat Negara sesuai dengan


ah

lik
Jabatannya dengan perbuatan pribadi Tergugat I dan Tergugat II menjadikan
am

gugatan a quo menjadi kabur dan tidak jelas (obscuur libel) sehingga sudah

ub
sepatutnya dinyatakan tidak dapat diterima (NO/Niet Ontvankelijk verklaard)
ep
oleh Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo.- - -
k
ah

3. Penggugat Menggabungkan dan Mencampuradukkan antara Gugatan


R

si
Perbuatan Melawan Hukum dengan “Cidera Ingkar Janji”-------------------

ne
ng

a. Bahwa memperhatikan rumusan gugatan Penggugat, dalil-dalil

gugatan dibangun dengan mencampurkan dalil perbuatan melawan

do
gu

hukum dan dalil terjadinya cidera ingkar janji yang dilakukan oleh

Tergugat I dan Tergugat II.---------------------------------------------------------


In
A

b. Bahwa dalil Penggugat terkait Sifat Melawan Hukum terlihat dalam


ah

dalil dalam gugatan sebagai berikut:


lik

1) Dalil pada Angka 42 s.d Angka 43 halaman 27 s.d halaman 28


m

ub

mengenai perbuatan melawan hukum yang diatur dalam Pasal

1365, Pasal 1366, dan Pasal 1367 KUHPerdata.----------------------


ka

ep

2) Dalil pada Angka 44 halaman 28 s.d halaman 35 butir (1), butir


ah

(2), butir (7) dan butir (10) dan Angka 45 terkait pembentukan
R

es

PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 dan peraturan kebijakan


M

ng

(ketetapan dan surat edaran) yang diterbitkan Tergugat II


on
gu

Hal. 94 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dianggap bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

si
yang lebih tinggi, dan dilakukan dengan cara melawan hukum

dan melanggar “kesepakatan” 14 Mei 2018.--------------------------

ne
ng
3) Dalil pada Angka 45 terkait keberatan atas PM Kominfo No. 12

do
gu Tahun 2016 dan peraturan kebijakan terkait PM Kominfo No. 12

Tahun 2016 yang diterbitkan Tergugat II yang dianggap

In
A
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih

tinggi.------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
c. Bahwa Dalil Penggugat terkait “Pembohongan dan Pengingkaran”
am

terlihat dalam gugatan sebagai berikut:----------------------------------------

ub
Dalil pada Angka 44 Butir (3), butir (4), butir (5), butir (6), butir (8),
ep
butir (9), butir (10), dan butir (11) halaman 29 s.d halaman 35
k
ah

mendalilkan mengenai dugaan pembohongan dan pengingkaran


R

si
utamanya atas hal yang Penggugat anggap sebagai “kesepakatan”

14 Mei 2019 yang melawan hukum oleh Para Tergugat terkait sistem

ne
ng

registrasi oleh outlet dan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi di

do
gu

gerai tanpa batas.--------------------------------------------------------------------

d. Bahwa memperhatikan uraian di atas nampak jelas pencampuran


In
A

dalil gugatan melawan hukum dan ingkar janji dalam Gugatan

Penggugat tersebut, dan terhadap hal tersebut Yuriprudensi


ah

lik

Mahkamah Agung RI telah mengatur bahwa gugatan Perbuatan

Melawan Hukum dan Cidera Janji tidak dapat digabungkan


m

ub

sebagaimana dalam Yurisprudensi tetap Putusan MARI Nomor:


ka

ep

1875 K/Pdt/1984 tanggal 24 April 1986 dan Putusan MARI

Nomor: 879 K/Pdt/1997 tanggal 29 Januari 2001 pada pokoknya


ah

telah memberikan kaidah hukum bahwa: -------------------------------------


es
M

"penggabungan gugatan perbuatan melawan hukum dengan


ng

on

perbuatan ingkar janji tidak dibenarkan dalam tertib beracara dan


gu

Hal. 95 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus diselesaikan tersendiri pula". -----------------------------------------

si
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas penggabungan/pencampuran dalil

ne
ng
gugatan Perbuatan Melawan Hukum dan Ingkar Janji dalam satu posita

yang tidak terpisah merupakan hal yang tidak dibenarkan dalam tertib

do
gu beracara, sehingga sudah sepatutnya Gugatan Penggugat dinyatakan tidak

dapat diterima (NO/Niet Ontvankelijk verklaard) oleh Majelis Hakim yang

In
A
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo.-------------------------------------

4. Unsur Kerugian yang didalilkan Penggugat Tidak Didasarkan pada


ah

lik
Kerugian Yang Nyata dan Jelas Dialami oleh Penggugat sendiri-----------
am

ub
a. Bahwa kerugian perdata yang didalilkan Penggugat (halaman 40 s.d

41) bukan merupakan kerugian Penggugat sebagai organisasi serta


ep
tidak didukung dengan fakta-fakta hukum yang mendasari rincian
k
ah

penghitungan kerugian Penggugat. ----------------------------------------------


R

si
b. Bahwa Penggugat dalam mengajukan gugatan a quo menyatakan

ne
ng

sebagai perkumpulan masyarakat pedagang pulsa (outlet atau konter

pulsa) yang bergabung dalam wadah Perkumpulan Kesatuan Niaga

do
gu

Celluler Indonesia (KNCI) sehingga dalam mengajukan gugatan

Pengugat mewakili anggota KNCI, namun dalam perhitungan kerugian


In
A

yang dilakukan Penguggat didasarkan pada jumlah outlet yang

terdaftar pada operator dan bukan outlet yang terdaftar sebagai


ah

lik

anggota dari Penggugat.-------------------------------------------------------------


m

ub

c. Bahwa dengan demikian perhitungan kerugian Pengugat tidak

berdasarkan data kerugian yang nyata melainkan hanya hitungan


ka

ep

perkiraan rata-rata yang tidak jelas dasarnya dan tidak dapat


ah

dipertanggungjawabkan kebenarannya karena bukan didasarkan


R

pada jumlah outlet yang terdaftar sebagai anggota dari


es
M

Penggugat melainkan yang terdaftar pada operator telekomunikasi,


ng

on
gu

Hal. 96 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga hal ini menjadikan gugatan a quo menjadi kabur dan tidak

si
jelas.--------------------------------------------------------------------------------------

ne
d. Bahwa adanya tuntutan immateriil Penggugat sejumlah Rp

ng
100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) sangat mengada-ada dan

do
gu tidak berdasar, karena semua tindakan yang dilakukan Tergugat I dan

Tergugat II sesuai dengan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 sebagai

In
A
hukum positif. Tuntutan ini menunjukkan sikap Penggugat yang tidak

mendukung program Pemerintah dalam melindungi masyarakat dari


ah

lik
penipuan, kejahatan, tindakan terorisme, dan gangguan

keamanan nasional, namun hanya mementingkan kepentingannya


am

ub
sendiri. Masih terdapatnya berbagai tindak kejahatan dan penipuan
ep
melalui sarana telekomunikasi justru membuktikan keharusan untuk
k

meningkatkan daya laku dan implementasi dari PM Kominfo No. 12


ah

si
Tahun 2016 yang dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini Tergugat I

dan Tergugat II. Sehingga gugatan Penggugat sangat mengada-ada,

ne
ng

kabur (obscuur libel), dan tidak ada dasar perhitungannya.----------------

do
gu

Berdasarkan uraian tersebut di atas, gugatan yang tidak sesuai antara fakta

dan kerugian mengakibatkan gugatan a quo menjadi tidak jelas/kabur (obscuur


In
A

libel), sehingga sudah sepatutnya dinyatakan tidak dapat diterima (NO/Niet

Ontvankelijk verklaard) oleh Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan


ah

lik

memutus perkara a quo; -------------------------------------------------------------------------


m

ub
ka

ep

III. DALAM POKOK PERKARA


ah

A. Hubungan Hukum Antara Tergugat I dan Tergugat II Dalam


R

es

Menerbitkan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016


M

ng

on
gu

Hal. 97 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa sebelumnya Tergugat II akan menjelaskan hubungan hukum antara

si
Tergugat I dan Tergugat II dalam menjalankan salah satu tugas pembinaan

telekomunikasi yang diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan

ne
ng
telekomunikasi yang meliputi penetapan kebijakan, pengaturan,

do
gu pengawasan dan pengendalian.----------------------------------------------------------

2. Bahwa UU No. 36 Tahun 1999 mengatur Menteri dapat melimpahkan

In
A
sebagian fungsi pengaturan, pengawasan, dan pengendalian

penyelenggaraan telekomunikasi kepada badan regulasi. -----------------------


ah

lik
3. Bahwa berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Komunikasi
am

ub
dan Informatika No. 15 Tahun 2018 tentang Badan Regulasi

Telekomunikasi Indonesia (PM Kominfo No. 15 Tahun 2018), BRTI memiliki


ep
k

tugas penyusunan dan penetapan pengaturan, pengawasan, dan


ah

pengendalian dalam menjalankan fungsi pengaturan, pengawasan, dan


R

si
pengendalian yang merupakan bagian dari pembinaan teknologi informasi

ne
ng

dan komunikasi.-------------------------------------------------------------------------------

4. Bahwa dalam menjalankan tugasnya BRTI terlebih dahulu melakukan

do
gu

konsultasi kepada Menteri dalam hal menerbitkan keputusan, ketetapan,

dan/atau surat edaran dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada


In
A

Menteri (Pasal 5 PM Kominfo No. 15 Tahun 2018).----------------------------------


ah

lik

5. Bahwa Anggota BRTI terdiri atas Ditjen PPI atau Ditjen SDPPI, Ditjen

Aptika, dan Komite Regulasi Telekomunikasi (KRT) yang terdiri atas unsur
m

ub

pemerintah dan unsur masyarakat. Anggota KRT dalam menjalankan


ka

tugasnya wajib mematuhi kode etik yang ditetapkan oleh Menteri


ep

(Pasal 6 PM Kominfo No. 15 Tahun 2018).--------------------------------------------


ah

6. Bahwa Pasal 8 PM Kominfo No. 15 Tahun 2018 mengatur ketentuan


R

es

lebih lanjut mengenai organisasi, hubungan tata kerja, susunan


M

ng

on
gu

Hal. 98 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
anggota, tugas, dan kewenangan BRTI ditetapkan dengan Keputusan

si
Menteri.-----------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
7. Bahwa dengan demikian, hubungan antara Anggota KRT dengan Menteri

Kominfo muncul berdasarkan UU No. 36 Tahun 1999 yang menyatakan

do
gu Menteri dapat melimpahkan sebagian fungsi pengaturan, pengawasan, dan

pengendalian penyelenggaraan telekomunikasi kepada badan regulasi.

In
A
KRT adalah bagian dari BRTI. Tugas KRT dalam BRTI meliputi penyusunan

dan penetapan pengaturan, pengawasan, dan pengendalian di bidang


ah

lik
teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi aspek telekomunikasi dan
am

konvergensi telematika yang mencakup juga infrastruktur penyiaran dan

ub
internet, serta ekonomi digital. Seluruh hasil pelaksanaan tugas ini
ep
dilaporkan kepada Menteri Kominfo. ----------------------------------------------------
k
ah

B. Tindakan Tergugat II Menerbitkan Surat Edaran BRTI dan Ketetapan


R

si
BRTI adalah Tidak Melawan Hukum dan Dimaksudkan Untuk

ne
ng

Memperjelas Implementasi PM Kominfo No. 12 Tahun 2016;----------------

Tergugat telah keliru dalam mendalilkan penerbitan Surat Edaran BRTI

do
gu

(SE BRTI) dan Ketetapan BRTI) (TAP BRTI) adalah melawan hukum

karena bertentangan dengan Berita Acara tanggal 14 Mei 2018;----------------


In
A

1. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak dengan tegas dalil Penggugat


ah

lik

yang menyatakan Tergugat I dan Tergugat II melakukan pembohongan dan

ingkar janji sebagaimana tertuang dalam gugatan halaman 29 s.d halaman


m

ub

35 dan perbuatan Tergugat II dalam menerbitkan SE BRTI dan TAP BRTI


ka

bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan


ep

sebagaimana didalilkan dalam gugatan halaman 31 huruf e dan halaman


ah

35.
R

es
M

ng

on
gu

Hal. 99 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa dalam rangka mendukung implementasi PM Kominfo No. 12

si
Tahun 2016 yang diterbitkan Tergugat I, Tergugat II telah menerbitkan

peraturan kebijakan yang bersifat publik yaitu:

ne
ng
a. Ketetapan BRTI Nomor: 01/TAP/BRTI/II/2018 tentang Batas Waktu

do
gu Registrasi dan Pemblokiran Layanan Secara Bertahap Pelanggan Jasa

Telekomunikasi, tanggal 28 Februari 2018 (TAP BRTI No 01 Tahun

In
A
2018);---------------------------------------------------------------------------------------

b. Ketetapan BRTI Nomor: 02/TAP/BRTI/II/2018 tentang Petunjuk


ah

lik
Pelaksanaan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, tanggal 19
am

April 2018 2018 (TAP BRTI No 02 Tahun 2018);--------------------------------

ub
c. Ketetapan BRTI Nomor 03 Tahun 2018 tentang Larangan Penggunaan
ep
Data Kependudukan dan/atau Melawan Hukum untuk Keperluan
k

Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, tanggal 21 November 2018


ah

si
2018 (TAP BRTI No. 03 Tahun 2018);----------------------------------------------

d. Surat Edaran BRTI Nomor 01 Tahun 2018 tentang Larangan

ne
ng

Penggunaan Data Kependudukan Tanpa Hak dan/atau Melawan

do
Hukum untuk Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi;
gu

tanggal 21 November 2018 (SE BRTI No. 01 Tahun 2018);------------------


In
A

e. Ketetapan BRTI Nomor 04 Tahun 2018 tentang Penanganan

Pengaduan Penyalahgunaan Jasa Telekomunikasi, tanggal 30


ah

lik

November 2018 (TAP BRTI No. 04 Tahun 2018); dan-------------------------

f. Ketetapan BRTI Nomor 01 Tahun 2020 tentang Perubahan atas


m

ub

Ketetapan Badan Regulasi Nomor 04 Tahun 2018 tentang Penanganan


ka

Pengaduan Penyalahgunaan Jasa Telekomunikasi (TAP BRTI No. 01


ep

Tahun 2020).------------------------------------------------------------------------------
ah

3. Bahwa peraturan kebijakan yang diterbitkan Tergugat II dibentuk sebagai


es
M

pelaksanaan kewenangan, tugas dan fungsi yang dimiliki Tergugat II


ng

yang antara lain berdasarkan:


on
gu

Hal. 100 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Norma-norma dalam PM Kominfo No. 15 Tahun 2018 yang

si
merupakan pengganti dari Peraturan Menteri Komunikasi dan

Informatika Nomor 36/PER/M.KOMINFO/10/2008 tentang Penetapan

ne
ng
Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia sebagaimana telah

do
gu beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi

dan Informatika Nomor: 01/PER/M.KOMINFO/02/2011 (PM Kominfo

In
A
No. 36 Tahun 2008), yang mengatur hal-hal yang pada pokoknya

mengatur pelimpahan sebagian fungsi Tergugat I kepada


ah

lik
Tergugat II (vide Pasal 3 ayat (2) PM Kominfo No. 15 Tahun 2018

d.h. Pasal 5 PM Kominfo No. 36 tahun 2008) yaitu pada pokoknya


am

ub
sebagai berikut: ep
1) Pengaturan meliputi penyusunan dan penetapan ketentuan:
k

a) bidang telekomunikasi dan penyiaran: Standar kinerja


ah

si
operasi, standar kualitas layanan, standar layanan

interkoneksi, standar alat dan perangkat telekomunikasi

ne
ng

dan penyiaran, pengembangan digitalisasi pemyiaran

do
dan multimedia; dan penataan spektrum frekuensi radio
gu

dan orbit satelit.-------------------------------------------------------


In
A

b) bidang informatika: peningkatan teknologi dan

infrastruktur, pemberdayaan, ekonomi digital, dan


ah

lik

internet.-----------------------------------------------------------------

2) Pengawasan----------------------------------------------------------------
m

ub

a) kinerja operasi dan persaingan usaha penyelenggara


ka

telekomunikasi, alat dan perangkat telekomunikasi dan


ep

penyiaran, dan penggunana frekuensi radio dan orbit


ah

satelit;-------------------------------------------------------------------
es

b) peningkatan teknologi dan infrastruktur, pemberdayaan,


M

ng

ekonomi digital, dan internet.-------------------------------------


on
gu

Hal. 101 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) Pengendalian---------------------------------------------------------------

si
a) penyelesaian perselisihan antar penyelenggara

telekomunikasi, standar kualitas layanan, alat dan

ne
ng
perangkat telekomunikasi dan penyiaran, dan/atau

do
gu penggunaan frekuensi radio dan orbit satelit;----------------

b) pelaksanaanan peningkatan teknologi dan infrastruktur,

In
A
pemberdayaan, ekonomi digital, dan internet.----------------

(vide Pasal 4 PM Kominfo No. 15 Tahun 2018 d.h. Pasal 6


ah

lik
PM Kominfo No. 36 tahun 2008).-------------------------------------
am

b. Norma-norma dalam PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 dan

ub
Perubahannya baik itu PM Kominfo No 14 Tahun 2017 maupun PM
ep
Kominfo No 21 Tahun 2017, yang pada pokoknya mengatur
k

kewenangan, tugas, dan fungsi Tergugat II terkait registrasi


ah

si
pelanggan jasa telekomunikasi sebagai berikut:

ne
ng

1) menerima pelaporan dari penyelenggara jasa telekomunikasi

terkait registrasi pelanggan jasa telekomunikasi serta

do
gu

pengawasan dan pengendalian pelaksanaan PM Kominfo

No. 12 Tahun 2016 (vide Pasal 15, Pasal 18, dan Pasal 19
In
A

PM Kominfo No. 12 Tahun 2016); ------------------------------------

2) kewenangan BRTI untuk dapat memperpanjang batas waktu


ah

lik

registrasi ulang pelanggan prabayar yang datanya belum

divalidasi paling lambat tanggal 28 Februari 2018 dengan


m

ub

mempertimbangkan jumlah pelanggan jasa telekomunikasi


ka

ep

serta kesiapan dan/atau kehandalan sistem untuk melakukan

validasi data pelanggan jasa telekomunikasi (vide Pasal 15


ah

ayat (5)); dan---------------------------------------------------------------


es
M

3) mengevaluasi dan menyetujui penerapan mekanisme


ng

Registrasi dan Validasi data calon pelanggan dan/atau


on
gu

Hal. 102 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pelanggan Jasa Telekomunikasi selain dari mekanisme

si
Registrasi dan Validasi data calon pelanggan dan/atau

Pelanggan Jasa Telekomunikasi dalam PM Kominfo No. 12

ne
ng
Tahun 2016 dengan mempertimbangkan kepentingan industri

do
gu telekomunikasi secara keseluruhan (vide Pasal 21A);----------

4. Bahwa setelah diterbitkannya PM Kominfo No.12 Tahun 2016, Penggugat

In
A
menyatakan keberatan dengan melakukan demontrasi di kantor Tergugat I

dan di kantor Kementerian Sekretarian Negara, dimana inti dari keberatan


ah

lik
yaitu meminta pelaksanaan registrasi tidak terbatas dan diberikan sistem
am

untuk melakukan registrasi sendiri oleh gerai.----------------------------------------

ub
Terhadap keberatan Penggugat dimaksud, telah dilakukan pertemuan
ep
antara Tergugat I, Tergugat II, Polres Jakarta Pusat, Penggugat, dan
k

penyelenggara jasa telekomunikasi seluler yang difasilitasi oleh


ah

si
Kementerian Sekretariat Negara, dimana dalam pertemuan tersebut

terdapat beberapa pokok pembahasan sebagaimana terkutip dalam Berita

ne
ng

Acara tanggal 14 Mei 2018, yaitu:

do
gu

“1. Gerai operator atau mitra outlet hanya membantu registrasi

pelanggan, tidak melakukan registrasi dengan nomor Kartu


In
A

Keluarga (KK) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pemilik

outlet:--------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

2. Tidak ada pembatasan jumlah nomor yang diregistrasi dalam


m

ub

sistem registrasi melalui outlet;-----------------------------------------------

3. Outlet bertanggung jawab sepenuhnya atas segala akibat hukum


ka

ep

yang timbul akibat registrasi yang dilakukan oleh outlet;---------------


ah

4. Outlet wajib membuat laporan nomor-nomor yang diregistrasikan


R

kepada operator;-----------------------------------------------------------------
es
M

ng

5. Apabila registrasi dilakukan terhadap lebih dari 10 (sepuluh) kartu


on
gu

Hal. 103 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perdana, outlet wajib melaporkannya kepada operator;

si
6. Operator wajib segera memberikan lisensi kepada outlet untuk

ne
implementasi kesepakan ini yang dituangkan dalam bentuk

ng
Perjanjian Kerja Sama (PKS);-------------------------------------------------

do
gu 7. Sistem registrasi sebagaimana tersebut pada butir (6) paling

lambat harus terselenggara pada tanggal 21 Juni 2018.”--------------

In
A
5. Bahwa Berita Acara tanggal 14 Mei 2018 khususnya terkait butir 2

merupakan hasil rapat yang implementasinya memerlukan tindak lanjut


ah

lik
yaitu Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Penggugat dengan para operator
am

ub
telekomunikasi (sebagaimana dalam Berita Acara butir 6). Dalam hal

terdapat PKS maka pelaksanaan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi


ep
tetap harus dilakukan dalam koridor PM Kominfo No.12 Tahun 2016,
k
ah

antara lain:
R

si
a. menggunakan Nomor Identitas Kependudukan (NIK) secara sah

ne
ng

dan benar, yang dilakukan oleh:

1) gerai milik penyelenggara telekomunikasi atau gerai milik

do
gu

Mitra yang memiliki kerja sama bisnis dengan

Penyelenggara Jasa Telekomunikasi yang dituangkan


In
A

dalam perjanjian tertulis; atau-----------------------------------------


ah

lik

2) secara sendiri.----------------------------------------------------------------

b. penggunaan lebih dari 3 (tiga) adalah untuk keperluan tertentu


m

ub

seperti komunikasi Machine to Machine (M2M) yang


ka

kebutuhannya dapat melebihi 3 (tiga) nomor MSISDN yang hanya


ep

dapat diregistrasi melalui gerai Penyelenggara Jasa


ah

Telekomunikasi atau gerai Milik Mirta.-----------------------------------


R

es
M

6. Bahwa selain itu pelaksanaan PKS dimaksud juga perlu memperhatikan


ng

ketentuan penggunaan data kependudukan oleh pihak yang berhak


on
gu

Hal. 104 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi

si
Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun

ne
ng
2006 tentang Administrasi Kependudukan (UU No. 23 Tahun 2006).-----------

do
gu 7. Bahwa dalam melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap

pelaksanaan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016, Tergugat I dan Tergugat II

In
A
menemukenali banyaknya terjadi penyalahgunaan NIK dan Nomor KK oleh

orang yang tidak berhak dalam melakukan registrasi pelanggan jasa


ah

lik
telekomunikasi prabayar, dimana 1 (satu) NIK dan 1 (satu) Nomor KK
am

digunakan untuk meregistrasi sejumlah nomor MSISDN pada beberapa

ub
penyelenggara jasa telekomunikasi, bahkan 1 (satu) NIK digunakan untuk
ep
meregistrasi sebanyak 1.964.596 Nomor MSISDN sebagaimana termuat
k

dalam Data 10 Besar Hits Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi


ah

si
Prabayar Bulan Mei 2018.------------------------------------------------------------------

ne
ng

8. Bahwa penggunaan data kependudukan (NIK dan Nomor KK) tanpa hak

dan/atau secara melawan hukum juga terjadi pada kejahatan terorisme

do
gu

yang menewaskan anggota Kepolisian RI, dimana pelakunya ditemukenali

menggunakan Nomor MSISDN yang diregistrasi dengan menggunakan NIK


In
A

dan Nomor KK pihak lain secara tidak sah. Oleh karena Kepolisian Negara

Republik Indonesia meminta Tergugat I dan Tergugat II untuk meninjau


ah

lik

kembali pelaksanaan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi melalui

Surat atas nama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia


m

ub

Kabareskrim No. R/1765/XI/HUK.5.2/2018/Bareskrim, tanggal 7 November


ka

ep

2018, perihal: Saran Pertimbangan Pelaksanaan Registrasi MSISDN.--------


ah

9. Bahwa terhadap penyalahgunaan NIK dan Nomor KK serta kejahatan


R

terorisme sebagaimana dimaksud pada angka 8, Tergugat I dan Tergugat II


es
M

mempertimbangkan untuk mempertegas kembali pelaksanaan registrasi


ng

on

pelanggan jasa telekomunikasi prabayar sebagaimana yang telah diatur


gu

Hal. 105 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam PM Kominfo No. 12 Tahun 2016, yang dilakukan bersinergi dengan

si
Bareskrim Mabes Polri untuk menindak setiap pelanggaran registrasi yang

menggunakan data kependudukan (NIK dan Nomor KK) secara tidak benar

ne
ng
dan tanpa hak melalui penerbitan SE BRTI No. 01 Tahun 2018, tanggal 21

do
gu November 2018 jo. TAP BRTI No. 03 Tahun 2018, tanggal 21 November

2018, dengan tujuan agar:

In
A
a. ketentuan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi prabayar tidak

diintepretasikan atau ditafsirkan berbeda dan tidak disalahgunakan oleh


ah

lik
Setiap Orang, termasuk oleh para penyelenggara jasa telekomunikasi,
am

mitra penyelenggara jasa telekomunikasi, distributor penjual kartu

ub
perdana prabayar, agen penjual kartu perdana prabayar dan/atau
ep
pelapak/outlet penjual kartu perdana prabayar; dan---------------------------
k
ah

b. tidak terjadi registrasi nomor MSISDN dengan jumlah yang tidak


R

si
terbatas, tanpa hak dan/atau melawan hukum.---------------------------------

ne
ng

10. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka dalil Penguggat

mengenai dugaan pembohongan dan pengingkaran yang melawan

do
gu

hukum oleh Tergugat I dan Tergugat II dan dalil Penggugat yang

menyatakan TAP BRTI No. 03 Tahun 2018 dan SE BRTI No. 01 Tahun 2018
In
A

bertentangan dengan Berita Acara tanggal 14 Mei 2018 dan

bertentangan dengan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 merupakan dalil


ah

lik

yang tidak berdasar dan mengada-ada dengan alasan sebagai berikut:


m

ub

a. bahwa dalil melanggar janji yang diungkapkan Penggugat seperti

“melalui telepon, pernyataan di media, tidak mendengarkan masukan,


ka

ep

dan hasil rapat” adalah suatu hal yang masih dalam diskusi dan belum
ah

bersifat final ditetapkan oleh pejabat pemerintahan yang


R

berwenang sehingga dasar pengingkaran ini bersifat kabur dan tidak


es
M

ng

jelas;----------------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 106 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. bahwa dalam menetapkan kebijakan instrumen hukum yang

si
digunakan adalah berbentuk pengaturan atau penetapan dari

pejabat pemerintahan yang berwenang. Selain itu, apabila ada

ne
ng
pelaksanaan bersifat teknis yang memerlukan kesepakatan tertulis

do
gu secara business to business (B2B), harus dilihat apakah perjanjian

secara tertulis dengan pihak-pihak tersebut telah dibuat, dan apakah

In
A
semua pihak termasuk Penggugat mematuhi perjanjian bersifat B2B

tersebut. Dalam hal ini apabila hal-hal tersebut tidak ada, maka
ah

lik
argumen Penggugat yang menyatakan pengingkaran janji yang

diungkapkan “melalui telepon, pernyataan di media, tidak


am

ub
mendengarkan masukan, dan hasil rapat”, tidak dapat dijadikan dasar

pengingkaran janji. ---------------------------------------------------------------------


ep
k

c. Berita Acara tanggal 14 Mei 2018 merupakan hasil rapat yang


ah

si
implementasinya memerlukan tindak lanjut yaitu Perjanjian Kerja Sama

antara Penggugat dengan para operator telekomunikasi, sebagaimana

ne
ng

termuat dalam Berita Acara tanggal 14 Mei 2018 angka 6.------------------

do
gu

d. Bahwa dengan demikian dalam prosesnya, penerbitan SE dan TAP

BRTI oleh Tergugat II dilakukan dengan mempertimbangkan Berita


In
A

Acara 14 Mei 2018, hasil pengawasan dan pengendalian terhadap

implementasi PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 dan saran dan


ah

lik

pertimbangan Mabes Polri terkait pelaksanaan registrasi pelanggan

jasa telekomunikasi.--------------------------------------------------------------------
m

ub

Norma Pengaturan SE dan TAP BRTI telah selaras dan tidak bertentangan
ka

ep

dengan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016


ah

1. Bahwa Tergugat II menolak secara tegas dalil Penggugat yang


R

es

menyatakan norma pengaturan dalam SE BRTI No. 01 Tahun 2018 dan


M

ng

on
gu

Hal. 107 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TAP BRTI No. 03 Tahuun 2018 telah bertentangan dengan PM Kominfo

si
No. 12 Tahun 2016.----------------------------------------------------------------------

ne
ng
2. Bahwa SE BRTI No. 01 Tahun 2018 merupakan tindakan pengawasan

dan pengendalian dari BRTI sebagaimana diamanatkan Pasal 19 PM

do
gu Kominfo No. 12 Tahun 2016 yang sejalan dengan asas pengayoman

dalam Pasal 6 ayat (1) UU No 12/2011 dan asas keamanan UU No. 36

In
A
Tahun 1999 karena merupakan perwujudan bentuk tindakan

pengamanan dan perlindungan dalam penyelenggaraan


ah

lik
telekomunikasi, maka dari itu jelas dalil Penggugat menjadi tidak

berdasar.-----------------------------------------------------------------------------------
am

ub
3. Bahwa sebagaimana SE BRTI No 01 Tahun 2018, TAP BRTI No. 03
ep
Tahun 2018 juga jelas mendasarkan pada PM Kominfo No. 12 Tahun
k
ah

2016¸ sebagai berikut:


R

si
ne
ng

Ketentuan TAP BRTI No. 03 PM Kominfo No. 12 Tahun 2016

Tahun 2018 yang dan Perubahannya beserta Asas

do
gu

dipermasalahkan Penggugat Hukum


Pasal 1 huruf e Pasal 11 ayat (2)
In
A

Nomor MSISDN yang digunakan Nomor MSISDN yang digunakan

untuk keperluan tertentu seperti untuk keperluan tertentu seperti


ah

lik

komunikasi M2M yang komunikasi M2M yang

kebutuhannya melebihi 3 (tiga) kebutuhannya melebihi 3 (tiga)


m

ub

Nomor MSISDN hanya dapat Nomor MSISDN hanya dapat


ka

diregistrasi melalui gerai milik diregistrasi melalui gerai milik


ep

penyelenggara Jasa Penyelenggara Jasa


ah

Telekomunikasi atau Gerai milik Telekomunikasi atau gerai milik


es
M

Mitra Mitra.
ng

Pasal 1 huruf g Pasal 11 ayat (3) dan ayat (4)


on
gu

Hal. 108 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketentuan TAP BRTI No. 03 PM Kominfo No. 12 Tahun 2016

si
Tahun 2018 yang dan Perubahannya beserta Asas

ne
dipermasalahkan Penggugat Hukum

ng
Penyelenggara Jasa (5) Penyelenggara Jasa

Telekomunikasi wajib Telekomunikasi wajib

do
gu menonaktifkan Nomor MSISDN menonaktifkan Nomor MSISDN

atau nomor Pelanggan Prabayar atau Nomor Pelanggan

In
A
yang terbukti atau diketahui Prabayar yang terbukti atau
ah

lik
menggunakan identitas palsu, diketahui menggunakan

tidak benar, atau milik orang lain identitas palsu, tidak benar atau
am

ub
tanpa hak atau tanpa seizin orang milik orang lain tanpa hak atau

yang bersangkutan tanpa seizin orang yang


ep
k

bersangkutan.
ah

(6) Penyelenggara Jasa


R

si
Telekomunikasi wajib

ne
ng

menonaktifkan Nomor MSISDN

atau Nomor Pelanggan

do
gu

Prabayar yang terbukti

disalahgunakan
In
A

Pasal 1 huruf h Pasal 11 ayat (3)

Sebelum menonaktifkan nomor Penyelenggara Jasa


ah

lik

MSISDN atau nomor Pelanggan Telekomunikasi wajib

Prabayar sebagaimana dimaksud menonaktifkan Nomor MSISDN


m

ub

pada huru g, terhadap MSISDN atau Nomor Pelanggan Prabayar


ka

ep

yang diregistrasi dengan yang terbukti atau diketahui

menggunakan NIK dan NKK yang menggunakan identitas palsu,


ah

sama dengan jumlah yang tidak tidak benar atau milik orang lain
es
M

wajar, Penyelenggara Jasa tanpa hak atau tanpa seizin orang


ng

Telekomunikasi, wajib melakukan yang bersangkutan.


on
gu

Hal. 109 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketentuan TAP BRTI No. 03 PM Kominfo No. 12 Tahun 2016

si
Tahun 2018 yang dan Perubahannya beserta Asas

ne
dipermasalahkan Penggugat Hukum

ng
penertiban dengan cara

mengirimkan notifikasi kepada

do
gu pengguna MSISDN yang

teregistrasi lebih dari 3 (tiga)

In
A
MSISDN per penyelenggara Jasa
ah

lik
Telekomunikasi, untuk melakukan

regitrasi ulang
am

ub
Pasal 1 huruf f Pasal 1 angka 11

Mitra adalah badan usaha yang Mitra adalah badan usaha yang
ep
memiliki kerjasama bisnis dengan memiliki kerja sama bisnis dengan
k
ah

penyelenggara Jasa Penyelenggara Jasa


R

si
Telekomunikasi yang dituangkan Telekomunikasi yang dituangkan

dalam perjanjian tertulis dalam perjanjian tertulis

ne
ng

Pasal 5 ayat (2)  Pasal 19

Ketentuan lain yang bertentangan Pengawasan dan pengendalian

do
gu

dengan dan/atau tidak sesuai atas pelaksanaan Peraturan

dengan ketetapan ini tidak berlaku Menteri ini dilaksanakan oleh


In
A

dan tidak dapat dijadikan BRTI.


ah

lik

pedoman  Asas Lex posterior derogat

legi priori
m

ub

(TAP BRTI ini menundukkan


ka

TAP BRTI sebelumnya)


ep

 Asas presumptio justia causa


ah

(TAP BRTI ini memiliki akibat


es

hukum sepanjang belum


M

ng

dibatalkan/dinyatakan batal)
on
gu

Hal. 110 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, menjadi jelas bahwa

ne
ng
Tergugat II mempunyai dasar hukum dalam menerapkan peraturan

kebijakan termasuk penetapan TAP BRTI No. 03 Tahun dan SE BRTI

do
gu No 01 Tahun 2018 tanggal 21 November 2018, dan peraturan kebijakan

tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

In
A
yang lebih tinggi, dengan demikian dalil Penggugat dimaksud adalah

dalil yang sama sekali tidak berdasar, sehingga sudah sepatutnya


ah

lik
ditolak oleh Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus
am

perkara a quo.-----------------------------------------------------------------------------

ub
C. Penggugat Tidak Memiliki Alas Hak Untuk Mengajukan Ganti Rugi
ep
Dalam Perkara A quo
k
ah

1. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil Penggugat yang


R

si
menyatakan penerbitan PM Kominfo No. 12 Tahun 2016 telah menimbulkan

ne
ng

kerugian bagi Penggugat yaitu kerugian Materiil sebesar Rp. 6.

250.000.000 (enam milyar dua ratus lima puluh juta) dan kerugian

do
gu

Immateriil sebesar Rp. 100.000.000.000 (seratus milyar).-------------------------

2. Bahwa salah satu unsur yang harus terpenuhi dalam suatu gugatan
In
A

perbuatan melawan hukum adalah adanya kerugian yang diderita


ah

Penggugat sebagai akibat langsung (hubungan kausal) dari unsur


lik

perbuatan melawan hukum.---------------------------------------------------------------


m

ub

3. Bahwa kerugian dalam perbuatan melawan hukum dapat digolongkan


ka

menjadi dua yaitu: Kerugian Materil: kerugian yang nyata-nyata ada yang
ep

diderita oleh Pemohon; dan Kerugian Immateril: kerugian atas manfaat


ah

yang kemungkinan akan diterima oleh pemohon di kemudian hari atau


R

es

kerugian dari kehilangan keuntungan yang mungkin diterima oleh Pemohon


M

ng

di kemudian hari.------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 111 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa sebagaimana telah Tergugat II jelaskan di bagian II huruf B,

si
tindakan Tergugat II dalam menerbitkan SE BRTI dan TAP BRTI yang

dimaksudkan untuk memperjelas implementasi PM Kominfo Nomor 12

ne
ng
Tahun 2016 telah sesuai dengan kewenangan dan ketentuan peraturan

do
gu perundang-undangan sehingga pada Tergugat II tidak terdapat

perbuatan melawan hukum. Dengan demikian Penggugat tidak memiliki

In
A
alas hak (landasan) untuk mengajukan gugatan ganti rugi dalam perkara a

quo dan Tergugat II tidak dapat diminta pertanggung jawaban atas


ah

lik
kerugian yang dialami oleh Penggugat. --------------------------------------------

5. Bahwa selain itu sebagaimana telah Tergugat II jelaskan dalam Eksepsi


am

ub
huruf B angka 4, kerugian yang didalilkan oleh Pengugat bukan merupakan
ep
kerugian yang nyata-nyata dialami oleh Penggugat melainkan hanya
k

hitungan perkiraan rata-rata yang tidak jelas dasarnya dan tidak dapat
ah

si
dipertanggungjawabkan kebenarannya karena bukan didasarkan pada

jumlah outlet yang terdaftar sebagai anggota dari Penggugat

ne
ng

melainkan yang terdaftar pada operator telekomunikasi.--------------------------

do
gu

6. Bahwa dengan tidak adanya perbuatan Tergugat II yang melawan hukum

atau bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan


In
A

tidak dapat dirumuskannya kerugian nyata yang dialami oleh Penggugat,

maka Penggugat tidak memiliki landasan untuk mengajukan tuntutan ganti


ah

lik

rugi dalam perkara a quo. Oleh karena itu, tuntutan ganti rugi materiil dan

immateriil yang didalilkan Penggugat merupakan dalil yang keliru dan tidak
m

ub

berdasar, sehingga sudah sepatutnya ditolak oleh Majelis Hakim yang


ka

memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo.-------------------------------


ep
ah

Berdasarkan hal-hal sebagaimana terurai di atas, perkenankan Tergugat II


R

mengajukan permohonan kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri


es
M

Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberikan
ng

on

putusan sebagai berikut:


gu

Hal. 112 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM PROVISI :

si
Menolak Provisi Penggugat untuk seluruhnya.---------------------------------------------

ne
ng
DALAM EKSEPSI :

1. Menerima dan Mengabulkan Eksepsi dari Tergugat II;-----------------------------

do
gu 2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima/NO (Niet

In
Ontvankelijke verklaard).-------------------------------------------------------------------
A
DALAM POKOK PERKARA :
ah

lik
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;--------------------------------------
am

ub
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;--------------------------

Jawaban Tergugat III :


ep
k

DALAM EKSEPSI
ah

si
A. GUGATAN PENGGUGAT/KNCI SAMA DENGAN PERKARA YANG TELAH DIPUTUS
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DAN TELAH BERKEKUATAN

ne
ng

HUKUM TETAP (NE BIS IN IDEM)

1. Kami mohon Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan Gugatan

do
gu

Penggugat/KNCI tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) karena

Gugatan Penggugat/KNCI Ne bis in idem.---------------------------------------------


In
A

2. Penggugat/KNCI dalam Gugatan a quo mempermasalahkan Permen


ah

lik

Kominfo No. 12/2016 dengan berbagai peraturan perundang-undangan di

atasnya. Padahal sebelumnya Penggugat/KNCI telah mengajukan


m

ub

permohonan uji materiil atas Permen Kominfo No. 12/2016 ke Mahkamah


ka

Agung RI yang tercatat dalam Perkara No. 58 P/HUM/2019. Dalam hal ini,
ep

Mahkamah Agung RI telah menjatuhkan putusan yang MENOLAK


ah

permohonan uji materiil tersebut pada tanggal 26 September 2019. Putusan


R

es

Mahkamah Agung RI tersebut bersifat final dan berkekuatan hukum tetap.- -


M

ng

on
gu

Hal. 113 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 3 Tahun 2002 Tentang Penanganan

si
Perkara yang berkaitan dengan Azas Ne bis in idem menyatakan bahwa

seluruh Majelis Hakim perlu memberikan perhatian dengan sungguh-

ne
ng
sungguh atas penerapan asas “Ne bis in idem” untuk menghindari putusan

do
gu yang saling bertentangan / berbeda atas perkara yang memiliki kesamaan:

“Sehubungan dengan banyaknya laporan mengenai

In
A
pengulangan perkara dengan objek dan subjek yang sama dan

telah diputus serta mempunyai kekuatan hukum tetap baik dari


ah

lik
tingkat judex factie sampai dengan tingkat kasasi baik dari

lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, dan Peradilan Tata


am

ub
Usaha Negara, maka dengan ini Mahkamah Agung meminta

perhatian sungguh-sungguh dari seluruh Ketua Pengadilan Tingkat


ep
k

Pertama mengenai masalah tersebut. ---------------------------------------


ah

R
Agar azas “nebis in idem” dapat terlaksana dengan baik dan

si
demi kepastian bagi pencari keadilan dengan menghindari

ne
ng

adanya putusan yang berbeda, ...”------------------------------------------

4. Selain itu yurisprudensi Mahkamah Agung RI juga menegaskan mengenai

do
gu

Ne bis in idem sebagai berikut:

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1226 K/PDT/2001 tanggal 20


In

A

Mei 2002:
ah

lik

“Meskipun kedudukan subjeknya berbeda, objeknya sama

dengan perkara yang telah diputus terdahulu dan sudah


m

ub

berkekuatan hukum tetap, sehingga gugatan dinyatakan ne bis


ka

in idem.”---------------------------------------------------------------------------
ep

 Putusan Pengadilan Negeri Sengkang Nomor


ah

19/Pdt.G/2011/PN.SKG Tanggal 2 Agustus 2012 yang telah


R

es

memperoleh kekuatan hukum tetap:--------------------------------------------


M

ng

on
gu

Hal. 114 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“… bahwa ada atau tidaknya Azas Ne bis in idem tidak semata

si
oleh para pihak saja melainkan terutama bahwa objek dari

sengketa sudah diberi status tertentu oleh keputusan

ne
ng
Pengadilan Negeri yang lebih dahulu dan telah mempunyai

do
gu kekuatan pasti dan alasannya adalah sama, ...”------------------------

5. Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI dan yurisprudensi di atas,

In
A
suatu perkara memenuhi syarat Ne bis in idem apabila:

- Objek perkara sama dengan objek perkara yang telah diputus


ah

lik
sebelumnya dan sudah berkekuatan hukum tetap;-----------------------------

- Subjek perkara sama dengan subjek perkara yang telah diputus


am

ub
sebelumnya dan sudah berkekuatan hukum tetap.-----------------------------

Gugatan Penggugat/KNCI memenuhi seluruh syarat Ne bis in idem:


ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 115 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PERMOHONAN UJI GUGATAN A QUO

si
MATERIIL No. 648/PDT.G/2019/PN.Jkt.Pst.

NO. 58 P/HUM/2019

ne
ng
Subjek KNCI (sebagai Pemohon) KNCI (sebagai Penggugat)

perkara

do
gu
Objek

perkara
Permohonan Keberatan/Hak Gugatan

Uji Materil Terhadap Pasal pembatalan Pasal 11 Peraturan


a quo menuntut

In
A
11 Peraturan Menteri Menteri Komunikasi dan

Komunikasi dan Informatika Nomor 12 Tahun


ah

lik
Informatika Nomor 12 2016:

Tahun 2016 tentang Halaman 42 Butir 3 Petitum


am

ub
Registrasi Pelanggan Jasa Gugatan:

Telekomunikasi sebagaimana “3. Menyatakan seluruh Ayat


ep
k

telah diubah dengan dalam Pasal 11 pada


ah

R
Peraturan Menteri Permen A quo tidak berlaku

si
Komunikasi dan Informatika dan atau batal demi hukum

ne
ng

Nomor 14 Tahun 2017 karena tidak mempunyai

tentang Perubahan atas kekuatan hukum yang

do
gu

Peraturan Menteri mengikat. ”


In
Komunikasi dan Informatika
A

yang kemudian diubah


ah

lik

dengan Peraturan Menteri

Komunikasi dan Informatika


m

ub

Nomor 21 Tahun 2017


ka

Tentang Perubahan Kedua


ep

atas Peraturan Menteri


ah

Komunikasi dan Informatika


R

es

No. 12 Tahun 2016 tentang


M

ng

Registrasi Pelanggan Jasa


on

Telekomunikasi.
gu

Hal. 116 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Hal-hal yang dipermasalahkan Penggugat/KNCI dalam perkara ini sudah

si
pernah diajukan oleh Penggugat/KNCI dalam perkara No. 58 P/HUM/2019

dan telah diputus oleh Mahkamah Agung RI. Pada intinya Mahkamah

ne
ng
Agung RI menyatakan menolak permohonan Penggugat/KNCI. Putusan

do
gu Mahkamah Agung RI tersebut bersifat final dan berkekuatan hukum

tetap.--------------------------------------------------------------------------------------------

In
A
7. Berdasarkan seluruh penjelasan dan dasar hukum di atas, jelas bahwa

Gugatan Penggugat/KNCI Ne bis in idem. Dengan demikian, demi


ah

lik
kepastian hukum dan untuk menghindari adanya putusan yang berbeda

mengenai HAL YANG SAMA maka kami mohon agar Majelis Hakim Yang
am

ub
Terhormat menyatakan Gugatan Penggugat/KNCI tidak diterima (Niet

Ontvankelijke Verklaard).-------------------------------------------------------------------
ep
k
ah

B. GUGATAN PENGGUGAT/KNCI PATUT DINYATAKAN TIDAK DAPAT


R
8. Kami mohon agar Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan Gugatan

si
DITERIMA KARENA SURAT KUASA PENGGUGAT/KNCI TIDAK SAH

ne
ng

9. Penggugat/KNCI tidak dapat diterima karena Surat Kuasa

Penggugat/KNCI tidak sah sebagai berikut:

do
gu

a. Penggugat/KNCI tidak menuliskan tanggal, bulan dan tahun

penandatanganan pada meterai dalam Surat Kuasa;-------------------------


In
A

b. Penggugat/KNCI salah menyebutkan identitas Tergugat III/Telkomsel

dan tidak menyebutkan kedudukan para pihak dalam Surat Kuasa;------


ah

lik

c. Penggugat/KNCI tidak menyebutkan objek gugatan yang


m

dipermasalahkan dalam perkara a quo;-------------------------------------------


ub

d. Penggugat/KNCI tidak mencantumkan secara khusus dan lengkap


ka

ep

kewenangan penerima kuasa.-------------------------------------------------------

a. Penggugat/KNCI Tidak Menuliskan Tanggal, Bulan dan Tahun


ah

Penandatanganan pada Meterai dalam Surat Kuasa


es
M

10. Penggugat/KNCI wajib mencantumkan tanggal, bulan dan tahun pada


ng

on

meterai dalam Surat Kuasanya. Hal ini sesuai dengan Pasal 7 ayat (5) jo.
gu

Hal. 117 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ayat (9) Undang-Undang No. 13 tahun 1985 tentang Bea Meterai (“UU Bea

si
Meterai”). Pasal ini juga mengatur konsekuensi hukum jika meterai tidak

diberi tanggal, bulan dan tahun, maka dokumen yang bersangkutan harus

ne
ng
dianggap tidak bermeterai. Hal ini kami kutip sebagai berikut:

do
gu “(5) Pembubuhan tandatangan disertai dengan pencantuman

tanggal, bulan, dan tahun dilakukan dengan tinta atau yang

In
A
sejenis dengan itu, sehingga sebagian tandatangan ada di atas

kertas dan sebagian lagi di atas meterai tempel.---------------------


ah

lik

(9) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)


am

ub
sampai dengan ayat (8) tidak dipenuhi, dokumen yang

bersangkutan dianggap tidak bermeterai.” -----------------------


ep
k

11. Selanjutnya, Pasal 11 ayat (1) huruf a UU Bea Meterai mengatur bahwa
ah

R
hakim tidak dibenarkan untuk menerima serta tidak dibenarkan

si
mempertimbangkan suatu dokumen yang tidak bermeterai. Hal ini kami

ne
ng

kutip sebagai berikut:

do
gu

“(1 Pejabat Pemerintah, hakim, panitera, jurusita, notaris, dan pejabat

umum lainnya, masing-masing dalam tugas atau jabatannya tidak


In
A

dibenarkan:

a. menerima, mempertimbangkan atau menyimpan dokumen yang Bea


ah

lik

Meterai-nya tidak atau kurang dibayar.”


m

ub
ka

12. Berdasarkan Pasal 7 ayat (5) jo. ayat (9) dan Pasal 11 ayat (1) huruf a UU
ep

Bea Meterai di atas, Surat Kuasa Penggugat/KNCI dianggap tidak


ah

bermeterai dan oleh karenanya Surat Kuasa tersebut tidak sah. Surat
es

Kuasa Penggugat/KNCI cacat formil sehingga Majelis Hakim Yang


M

ng

Terhormat sudah sepatutnya tidak menerima serta tidak


on
gu

Hal. 118 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempertimbangkan Gugatan Penggugat/KNCI yang diajukan berdasarkan

si
Surat Kuasa tersebut.-----------------------------------------------------------------------

13. Mahkamah Agung RI dalam yurisprudensinya menyatakan bahwa Gugatan

ne
ng
tidak dapat diterima karena meterai pada surat kuasa tidak diberi tanggal,

do
gu bulan dan tahun. Hal ini kami kutip sebagai berikut:

 Putusan No. 110/PDT/2010/PT.BDG tanggal 13 Juli 2010 yang

In
A
dikuatkan oleh Putusan Mahkamah Agung RI No. 215 K/Pdt/2011

tanggal 26 September 2012:-------------------------------------------------------


ah

lik
“…, ternyata dalam menandatangani Surat Kuasa Penggugat

dan Tergugat tidak mencantumkan tanggal, bulan dan tahun


am

ub
pada meterai, sedang dalam pasal 7 ayat (5) UU No: 13 tahun

1985 tentang biaya materai harus dicantumkan tanggal, bulan dan


ep
k

tahun pada meterai, dihubungkan dengan pasal 7 ayat (9) UU


ah

R
No:13 tahun 1985 tentang biaya meterai… apabila ketentuan

si
sebagaimana ayat (1) sampai dengan ayat (8) tidak dipenuhi

ne
ng

dokumen yang bersangkutan dianggap tidak bermeterai;---------

Menimbang, bahwa atas pertimbangan tersebut maka gugatan

do
gu

Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (niet

onvankelijke verklaard).” ------------------------------------------------------


In
A

 Putusan No. 47/Pdt.G/2009/Msy-Prov tanggal 12 Agustus 2009:


ah

lik

“Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 Pasal

2 ayat (1) dan penjelasannya, Pasal 7 ayat (5) dan ayat (9) dan
m

ub

Pasal 11 ayat (1) huruf (a) surat kuasa harus dikenakan bea
ka

meterai, pembubuhan tanda tangan disertai pencantuman tanggal,


ep

bulan dan tahun dilakukan dengan tinta sehingga sebagian tanda


ah

tangan di atas kertas dan sebagian lagi di atas meterai tempel,


R

es

apabila ketentuan tersebut tidak dipenuhi dokumen yang


M

ng

bersangkutan dianggap tidak bermeterai, Hakim dalam tugas


on
gu

Hal. 119 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jabatannya tidak dibenarkan menerima dan mempertimbangkan

si
dokumen tersebut;-----------------------------------------------------------------

Menimbang bahwa karena surat kuasa Pembanding dianggap

ne
ng
tidak bermeterai, maka surat kuasa tersebut adalah tidak sah.”--

do
gu 14. Berdasarkan dasar hukum di atas, jelas bahwa Surat Kuasa

Penggugat/KNCI adalah Surat Kuasa yang TIDAK SAH karena

In
A
Penggugat/KNCI tidak menuliskan tanggal, bulan dan tahun

penandatanganan pada meterai dalam Surat Kuasa. Dengan demikian,


ah

lik
sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan Gugatan

Penggugat/KNCI tidak dapat diterima.------------------------------------------------


am

ub
b. Penggugat/KNCI Salah Menyebutkan Identitas Tergugat III/Telkomsel

dan Tidak Menyebutkan Kedudukan Para Pihak dalam Surat Kuasa -----
ep
k

15. Penggugat/KNCI dalam surat kuasanya menyebut nama Tergugat


ah

R
III/Telkomsel adalah PT Telekomunikasi Selular, Tbk yang kami kutip

si
sebagai berikut:

ne
ng

“… mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Terhadap…,

PT. Telekomunikasi Selular, Tbk…”-----------------------------------------

do
gu

Nama Tergugat III/Telkomsel tersebut SALAH. Nama Tergugat

III/Telkomsel adalah PT Telekomunikasi Selular BUKAN PT


In
A

Telekomunikasi Selular, Tbk.-------------------------------------------------------------


ah

lik

16. Dalam surat kuasanya, Penggugat/KNCI juga sama sekali tidak

menyebutkan kedudukan masing-masing pihak dalam perkara a quo


m

ub

dengan jelas (apakah sebagai Penggugat, Tergugat atau Turut Tergugat)


ka

yang kami kutip sebagai berikut:


ep

“… mewakili Pemberi Kuasa sebagai Pengurus Perkumpulan


ah

Kesatuan Niaga Celular Indonesia (KNCI) dalam hal mengajukan


R

es

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Pemerintah


M

ng

Republik Indonesia c.q Kementerian Komunikasi dan Informasi


on
gu

Hal. 120 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Republik Indonesia, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia,

si
PT. Telekomunikasi Selular, Tbk, PT. Indosat Ooredoo, PT. XL

Axiata, Tbk, PT. Hutchison 3 Indonesia Tbk, PT. Smartfren, Tbk,

ne
ng
di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.”---------------------------------------

do
gu 17. Kesalahan-kesalahan Penggugat/KNCI ini (salah menyebut identitas

Tergugat III/Telkomsel dan tidak menyebutkan kedudukan para pihak dalam

In
A
perkara a quo) mengakibatkan Surat Kuasa Penggugat/KNCI melanggar

Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 1994 tentang Surat


ah

lik
Kuasa Khusus. Surat Edaran tersebut menyatakan bahwa surat kuasa

khusus harus mencantumkan secara jelas nama tergugat dan kedudukan


am

ub
para pihak dalam perkara a quo sebagai berikut:

“1. Surat Kuasa harus bersifat khusus dan menurut Undang-undang


ep
k

harus dicantumkan dengan jelas bahwa surat kuasa itu hanya


ah

R
dipergunakan untuk keperluan tertentu, misalnya: -------------------

si
a. Dalam perkara perdata harus dengan jelas disebut antara

ne
ng

A sebagai Penggugat dan B sebagai Tergugat, ...”-----------

18. M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya “Hukum Acara Perdata tentang

do
gu

Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan”

halaman 15 pada intinya juga menyatakan bahwa Penggugat/KNCI harus


In
A

mencantumkan nama dan kedudukan para pihak secara benar dan jelas.
ah

lik

Apabila surat kuasa tidak mencantumkan hal tersebut maka surat kuasa

menjadi tidak sah sebagai berikut:


m

ub

“Dengan demikian, syarat kuasa khusus yang sah adalah...:--------


ka

i. …----------------------------------------------------------------------------
ep

ii. …----------------------------------------------------------------------------
ah

iii. Menyebut identitas dan kedudukan para pihak, dan -----


R

es

iv. …----------------------------------------------------------------------------
M

ng

…, syarat ini bersifat kumulatif. Tidak dipenuhinya salah satu


on
gu

Hal. 121 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
syarat, mengakibatkan kuasa tidak sah.”------------------------------

si
19. Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa Surat Kuasa Penggugat/KNCI

adalah Surat Kuasa yang TIDAK SAH karena Penggugat/KNCI salah

ne
ng
menyebutkan identitas Tergugat III/Telkomsel dan tidak menyebutkan

do
gu kedudukan para pihak dalam Surat Kuasa. Oleh karena itu, sudah

sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan Gugatan

In
A
Penggugat/KNCI tidak dapat diterima.--------------------------------------------------

c. Penggugat/KNCI Tidak Menyebutkan Objek Gugatan yang


ah

lik
Dipermasalahkan dalam Perkara a quo ---------------------------------------------

20. Penggugat/KNCI dalam Surat Kuasanya SAMA SEKALI tidak menyebutkan


am

ub
objek gugatan yang dipermasalahkan dalam perkara a quo. Hal ini

melanggar Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 7 Tahun 2012 tentang


ep
k

Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung RI Sebagai


ah

R
Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan. Surat Edaran tersebut

si
pada intinya mengatur bahwa surat kuasa harus mencantumkan secara

ne
ng

konkret isu yang menjadi pokok permasalahan sebagai berikut:

do
gu

“I. Tentang surat kuasa yang telah menyebutkan untuk digunakan

dari tingkat pertama sampai tingkat kasasi dan peninjauan


In
A

kembali, disepakati:----------------------------------------------------------------

…---------------------------------------------------------------------------------------
ah

lik

d. Di dalam surat kuasa harus disebutkan secara lengkap dan

jelas pihak pemberi kuasa, pihak penerima kuasa, dan pokok


m

ub

sengketa.”---------------------------------------------------------------------------
ka

M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya “Hukum Acara Perdata tentang


ep

Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan”


ah

halaman 15 juga menyatakan bahwa surat kuasa harus menyebutkan


es
M

secara konkret pokok dan objek sengketa yang dipermasalahkan. Apabila


ng

surat kuasa tidak mencantumkan hal tersebut maka surat kuasa menjadi
on
gu

Hal. 122 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak sah sebagai berikut:

si
“Dengan demikian, syarat kuasa khusus yang sah adalah…:--------

i. ... -----------------------------------------------------------------------------

ne
ng
ii. ... -----------------------------------------------------------------------------

do
gu iii. … -----------------------------------------------------------------------------

iv. menyebut secara ringkas dan konkret pokok dan objek

In
A
sengketa yang diperkarakan.------------------------------------------

…, syarat ini bersifat kumulatif. Tidak dipenuhinya salah satu


ah

lik
syarat, mengakibatkan kuasa tidak sah.”-------------------------------

21. Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa Surat Kuasa Penggugat/KNCI


am

ub
adalah Surat Kuasa yang TIDAK SAH karena Penggugat/KNCI tidak

menyebutkan objek gugatan yang dipermasalahkan dalam perkara a quo.


ep
k

Oleh karena itu, sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat


ah

R
menyatakan Gugatan Penggugat/KNCI tidak dapat diterima.---------------------

si
ne
d. Penggugat/KNCI Tidak Mencantumkan Secara Khusus dan Lengkap
ng

Mengenai Kewenangan Penerima Kuasa-------------------------------------------

do
gu

22. Dalam surat kuasanya, Penggugat/KNCI tidak mencantumkan secara

khusus dan lengkap mengenai kewenangan penerima kuasa.


In
A

Penggugat/KNCI tidak menguraikan secara khusus dan lengkap tindakan-

tindakan apa yang menjadi kewenangan penerima kuasa agar syarat surat
ah

lik

kuasa yang bersifat “khusus” dapat terpenuhi.----------------------------------------

23. Mahkamah Agung RI dalam putusannya tidak menerima suatu gugatan


m

ub

yang surat kuasanya tidak “khusus” sebagai berikut:


ka

ep

Putusan Mahkamah Agung RI No. 116 K/Sip/1973 tanggal 16


ah

September 1975:-------------------------------------------------------------------
R

“Surat Kuasa yang isinya demikian: ‘Dengan ini kami memberi


es
M

ng

kuasa kepada Sdr. Abdul Salam…dst…dst. untuk mengurusi


on

kepentingan kami guna mengajukan gugatan, bukti-bukti, serta


gu

Hal. 123 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi-saksi di Pengadilan Negeri…’ adalah bukan ‘Surat Kuasa

si
Khusus’, sehingga Surat Gugat yang diajukan oleh ‘Kuasa’

berdasar atas ‘Surat Kuasa’ tersebut harus dinyatakan tidak dapat

ne
ng
diterima.”------------------------------------------------------------------------------

do
gu (dikompilasi oleh M. Ali Boediarto, S.H dalam bukunya “Kompilasi

Kaidah Hukum Putusan Mahkamah Agung Hukum Acara Perdata

In
A
Masa Setengah Abad” halaman 9)--------------------------------------------

Berdasarkan putusan tersebut jelas bahwa surat kuasa yang tidak secara
ah

lik
khusus dan lengkap mencantumkan kewenangan penerima kuasa sudah

sepatutnya dinyatakan tidak sah;-------------------------------------------------------


am

ub
24. Berdasarkan uraian di atas, terbukti bahwa Surat Kuasa Penggugat/KNCI

adalah Surat Kuasa yang TIDAK SAH. Oleh karena itu, sudah sepatutnya
ep
k

Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan Gugatan Penggugat/KNCI tidak


ah

R
dapat diterima;---------------------------------------------------------------------------------

si
ne
ng

C. PENGGUGAT/KNCI TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN HUKUM/LEGAL STANDING


UNTUK MENGAJUKAN GUGATAN A QUO SEHINGGA GUGATAN

do
gu

PENGGUGAT/KNCI HARUS DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA In


A

25. Kami mohon agar Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan Gugatan

Penggugat/KNCI tidak dapat diterima karena Penggugat/KNCI bukan


ah

lik

lembaga/organisasi yang memiliki hak untuk mengajukan gugatan

mengatasnamakan atau mewakili SELURUH outlet-outlet pulsa di


m

ub

Indonesia.
ka

26. Dalam butir 1 halaman 2 dan butir 49 halaman 40 Gugatannya,


ep

Penggugat/KNCI pada intinya menyatakan sebagai kelompok masyarakat


ah

pedagang pulsa (outlet/konter pulsa) di seluruh Indonesia yang dalam


es
M

perkara a quo mewakili 300.000 outlet. Dalam hal ini, Tergugat III/Telkomsel
ng

mensomir Penggugat/KNCI untuk membuktikan bahwa Penggugat/KNCI


on
gu

Hal. 124 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan wakil yang sah dari 300.000 outlet tersebut dengan bukti surat

si
kuasa yang sah. ------------------------------------------------------------------------------

27. Penggugat/KNCI tidak memiliki kewenangan untuk mengajukan Gugatan a

ne
ng
quo yang mengatasnamakan atau mewakili seluruh outlet tersebut. Tidak

do
gu ada satupun peraturan perundang-undangan di bidang telekomunikasi

yang memberikan hak kepada Penggugat/KNCI sebagai sebuah

In
A
lembaga/organisasi untuk mengajukan gugatan mewakili outlet-outlet.

28. Hak bagi suatu lembaga/organisasi untuk mengajukan gugatan mewakili


ah

lik
pihak-pihak tertentu harus berdasarkan pada peraturan perundang-

undangan yang secara khusus yang memberikan wewenang tersebut


am

ub
misalnya:

A. Pasal 46 ayat (1) huruf c Undang-Undang tentang Perlindungan


ep
k

Konsumen sebagai berikut:


ah

R
“(1) Gugatan atas pelanggaran pelaku usaha dapat dilakukan

si
oleh: ----------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

a.----------------------------------------------------------------------------...

b.----------------------------------------------------------------------------...

do
gu

c. lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat

yang memenuhi syarat, ...”-----------------------------------------


In
A

B. Pasal 92 ayat (1) Undang-Undang tentang Perlindungan dan


ah

lik

Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagai berikut:

“(1) ...organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan


m

ub

untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup.” --


ka

C. Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang tentang Kehutanan sebagai


ep

berikut:
ah

“(1) ...organisasi bidang kehutanan berhak mengajukan


R

es

gugatan perwakilan untuk kepentingan pelestarian fungsi


M

ng

hutan.”----------------------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 125 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam hal ini, Penggugat/KNCI tidak memiliki alas hak/legal standing untuk

si
mengajukan Gugatan a quo mewakili outlet-outlet karena tidak ada

ketentuan apapun atau dasar aturan undang-undang yang memberikan hak

ne
ng
kepada Penggugat/KNCI untuk melakukan hal tersebut. --------------------------

do
gu 29. Suatu gugatan yang diajukan oleh pihak yang tidak berhak mengakibatkan

gugatan tersebut tidak dapat diterima. Retnowulan Sutantio, S.H. dan

In
A
Iskandar Oeripkartawinata, S.H. dalam bukunya “Hukum Acara Perdata

dalam Teori dan Praktek”, halaman 19 menegaskan sebagai berikut:


ah

lik
“Dalam mengajukan gugatan harus diperhatikan dengan baik,

bahwa yang diberi kuasa dan juga tergugat atau para tergugat
am

ub
harus benar-benar orang yang dapat mewakili pihak yang

bersangkutan.----------------------------------------------------------------------
ep
k

Pengajuan gugat secara keliru, artinya, yang diajukan atau


ah

R
ditujukan terhadap orang yang tidak dapat mewakili suatu badan

si
hukum atau yang tidak dapat bertindak sebagai wali, jadi bukan

ne
ng

wakil yang sah dari penggugat atau tergugat, akan berakibat

fatal bagi penggugat. Gugatan akan dinyatakan tidak dapat

do
gu

diterima.”-----------------------------------------------------------------------------

30. Selain itu, Penggugat/KNCI juga tidak memiliki kepentingan untuk


In
A

mengajukan Gugatan a quo. Hal ini karena Penggugat/KNCI mendalilkan


ah

lik

bahwa pihak yang kepentingannya dirugikan dalam perkara a quo adalah

300.000 outlet/toko sebagai berikut:


m

ub

“Maka, perhitungan kerugian minimalnya adalah:-------------------------


ka

...
ep

...
ah

24 x 300.000 Outlet = 7.200.000 buah kartu perdana hangus di


R

es

seluruh Outlet.”----------------------------------------------------------------------
M

ng

on
gu

Hal. 126 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat/KNCI mengakui sendiri bukan sebagai pihak yang

si
kepentingannya dirugikan dalam perkara a quo. Penggugat/KNCI adalah

pihak yang mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum namun

ne
ng
Penggugat/KNCI meminta ganti rugi untuk 300.000 outlet/toko.

do
gu Penggugat/KNCI adalah entitas yang berbeda dari outlet/toko-toko. Hal ini

jelas membuktikan bahwa Penggugat/KNCI tidak memiliki kepentingan

In
A
dalam perkara a quo. -----------------------------------------------------------------------

31. H. Riduan Syahrani, S.H. dalam bukunya “Buku Materi Dasar Hukum Acara
ah

lik
Perdata” halaman 25 menyatakan bahwa suatu gugatan hanya bisa

diajukan oleh pihak yang kepentingannya dirugikan sebagai berikut:


am

ub
“…Pihak yang merasa dirugikan hak perdatanya dapat

mengajukan perkaranya ke pengadilan untuk memperoleh


ep
k

penyelesaian sebagaimana mestinya, yakni dengan menyampaikan


ah

R
gugatan terhadap pihak yang dirasa merugikan…”-----------------------

si
32. Mahkamah Agung RI dalam Putusannya No. 1973 K/PDT/2013 tanggal 20

ne
ng

November 2013 menyatakan bahwa suatu perkumpulan atau asosiasi

pengusaha wartel tidak memiliki hak untuk mengajukan gugatan

do
gu

mengatasnamakan seluruh pengusaha wartel dengan pertimbangan hukum

sebagai berikut:
In
A

“Bahwa Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia (APWI)


ah

lik

mengajukan gugatan a quo untuk dan atas nama semua

pengusaha wartel di Indonesia dengan salah satu petitumnya


m

ub

meminta pembayaran sejumlah uang yang menjadi hak Para


ka

Pengusaha Wartel Secara Individu;-------------------------------------------


ep

...--------------------------------------------------------------------------------
ah

Bahwa Penggugat mengajukan gugatan dengan prosedur


R

es

biasa, tidak melalui prosedur gugatan perwakilan, lagi pula


M

ng

Penggugat ternyata bukan satu-satunya organisasi yang


on
gu

Hal. 127 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mewadahi individu-individu pengusaha wartel dan tuntutan

si
terkait pembayaran sejumlah uang untuk kepentingan tiap-tiap

Pengusaha Wartel, maka Penggugat tidak dapat dibenarkan

ne
ng
untuk bertindak demi kepentingan hukum individu-individu

do
gu pengusaha wartel kecuali ada kuasa dari Para Pengusaha

Wartel secara individu kepada Penggugat;------------------------------

In
A
Bahwa sebuah organisasi tanpa kuasa dari anggota-

anggotanya hanya dapat mengajukan gugatan untuk


ah

lik
memperjuangkan kepentingan organisasi dan Para anggotanya,

misalkan visi, misi atau ideologi organisasi;---------------------------------


am

ub
Bahwa dalam perkara a quo, Penggugat/Termohon Kasasi

tidak memiliki hak untuk mengajukan gugatan mengatas-


ep
k

namakan pengusaha wartel dengan petitum pembayaran


ah

R
sejumlah uang untuk individu pengusaha wartel.”--------------------

si
33. Dengan demikian, Majelis Hakim Yang Terhormat sudah sepatutnya tidak

ne
ng

menerima Gugatan a quo karena Penggugat/KNCI tidak memiliki

kedudukan hukum/legal standing untuk mengajukan Gugatan a quo. ---------

do
gu

D. GUGATAN PENGGUGAT/KNCI PATUT DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA


In
A

KARENA GUGATAN KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS CONSORTIUM)


ah

lik

34. Kami mohon Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan Gugatan

Penggugat/KNCI tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard)


m

ub

karena Gugatan Penggugat/KNCI kurang pihak (plurium litis consortium). ---


ka

35. Penggugat/KNCI tidak mengikutsertakan seluruh pihak yang mempunyai


ep

hubungan dengan tuntutan-tuntutan yang diajukan oleh Penggugat/KNCI


ah

dalam Gugatan a quo.-----------------------------------------------------------------------


R

es

36. Penggugat/KNCI pada halaman 42 butir 6 Petitum Gugatan, menyatakan


M

ng

sebagai berikut:
on
gu

Hal. 128 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menghukum para Pejabat TERGUGAT I … yaitu Menkominfo

si
Rudiantara dan Dirjen PPI Kemenkominfo Prof. Dr. Ahmad M

Ramli, serta para pejabat TERGUGAT II (seluruh komisioner

ne
ng
BRTI) pada masa Permen A Quo dibuat dan diberlakukan, …”--------

do
gu Dalam Petitum di atas, jelas bahwa Penggugat/KNCI juga mengajukan

tuntutan terhadap beberapa pihak lain yaitu:

In
A
a. Rudiantara; -------------------------------------------------------------------------------

b. Prof.Dr. Ahmad M. Ramli; dan -------------------------------------------------------


ah

lik
c. para pejabat Tergugat II (seluruh komisioner BRTI). --------------------------

Namun demikian, Penggugat/KNCI tidak mengikutsertakan pihak-pihak


am

ub
tersebut sebagai pihak dalam perkara a quo. Hal ini mengakibatkan

Gugatan Penggugat/KNCI cacat formil karena kurang pihak (Plurium Litis


ep
k

Consortium).-----------------------------------------------------------------------------------
ah

R
37. Mahkamah Agung RI dalam beberapa putusannya menegaskan bahwa

si
perkara/gugatan yang kurang pihak harus dinyatakan tidak diterima:

ne
ng

 Putusan Mahkamah Agung RI No. 2872 K/Pdt/1998 tanggal 29

Desember 1998:

do
gu

“Pihak ketiga yang erat kaitannya dengan Gugatan seharusnya

ditarik masuk sebagai salah satu pihak dalam Gugatan tersebut.


In
A

Bila hal ini tidak dilakukan, maka Gugatan tersebut


ah

lik

mengandung cacat hukum “Plurium Litis Consorsium.”-----------

 Putusan Mahkamah Agung RI No. 1424.K/Sip/1975 tanggal 8 Juni


m

ub

1976:
ka

“Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima, karena terdapat


ep

kesalahan formil mengenai pihak yang harus digugat, tetapi


ah

belum digugat sehingga Gugatannya tidak sempurna/tidak


R

es

lengkap…”---------------------------------------------------------------------------
M

ng

on
gu

Hal. 129 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Putusan Mahkamah Agung RI No.201 K/Sip/1974 tanggal 28 Januari

si
1976, bahwa:

“Suatu gugatan yang tidak lengkap para pihaknya, dengan

ne
ng
pengertian masih terdapat orang-orang/badan hukum lain yang

do
gu harus digugat, tetapi tidak diikutkan, maka gugatan yang demikian

harus dinyatakan tidak dapat diterima.”----------------------------------

In
A
38. Lebih lanjut, M. Yahya Harahap dalam buku “Hukum Acara Perdata tentang

Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan”,


ah

lik
Jakarta: Sinar Grafika, cetakan kelima belas, 2015, halaman 112

menyatakan bahwa:
am

ub
“c. Gugatan Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium)-------------------

Bentuk error in persona yang lain disebut plurium litis


ep
k

consortium. Pihak yang bertindak sebagai penggugat atau


ah

R
yang ditarik sebagai tergugat:-------------------------------------------

si
 tidak lengkap, masih ada orang yang mesti ikut

ne
ng

bertindak sebagai penggugat atau ditarik tergugat;---------

 oleh karena itu, gugatan mengandung error in persona

do
gu

dalam bentuk plurium litis consortium, dalam arti gugatan

yang diajukan kurang pihaknya.”-----------------------------------


In
A

39. Berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa Gugatan Penggugat/KNCI kurang


ah

lik

pihak (plurium litis consortium) karena tidak mengikutsertakan seluruh pihak

yang memiliki hubungan dengan tuntutannya dalam Gugatan a quo. Oleh


m

ub

karena itu, sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan


ka

Gugatan Penggugat/KNCI tidak dapat diterima. -------------------------------------


ep

E. GUGATAN PENGGUGAT/KNCI SALAH PIHAK (ERROR IN PERSONA)


ah

SEHINGGA GUGATAN HARUS DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA


R

es

40. Kami mohon Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan Gugatan


M

ng

Penggugat/KNCI tidak dapat diterima karena Gugatan a quo salah pihak


on
gu

Hal. 130 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(error in persona). Penggugat/KNCI dalam perkara a quo mengajukan

si
gugatan terhadap PT Telekomunikasi Selular Tbk. Padahal Tergugat

III/Telkomsel BUKAN perusahaan Tbk. atau terbuka. ------------------------------

ne
ng
41. Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

do
gu Terbatas mengatur bahwa suatu perseroan memiliki nama yang ditentukan

dalam anggaran dasarnya:

In
A
“Perseroan mempunyai nama dan tempat kedudukan dalam wilayah

Negara Republik Indonesia yang ditentukan dalam anggaran dasar.”


ah

lik
42. Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar Tergugat III/Telkomsel yang

dimuat dalam Akta Notaris No. 69 tanggal 26 Juni 2008 yang telah disahkan
am

ub
oleh Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No: AHU-

36943.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 30 Juni 2008, Tergugat III/Telkomsel


ep
k

tercatat sebagai perseroan terbatas dengan nama PT Telekomunikasi


ah

R
Selular. Tergugat III/Telkomsel BUKAN tercatat dengan nama PT

si
Telekomunikasi Selular Tbk dan BUKAN merupakan perusahaan terbuka:

ne
ng

“Perseroan terbatas ini bernama PT TELEKOMUNIKASI SELULAR

atau disingkat “TELKOMSEL” (selanjutnya dalam anggaran dasar ini

do
gu

disebut “Perseroan”), berkedudukan di Jakarta Selatan.”--------------------

43. Selain itu, Penggugat/KNCI dalam Gugatan a quo mempermasalahkan


In
A

peraturan pembatasan registrasi kartu perdana prabayar berdasarkan


ah

lik

Permen Kominfo No. 12/2016 serta ketentuan-ketentuan teknis

sehubungan dengan pembatasan registrasi tersebut yang diatur oleh


m

ub

Tergugat II/BRTI. -----------------------------------------------------------------------------


ka

44. Tergugat III/Telkomsel BUKAN pihak yang berwenang untuk membuat


ep

regulasi pada sektor telekomunikasi (dalam kasus ini Permen Kominfo No.
ah

12/2016 serta peraturan-peraturan teknisnya). Hal ini merupakan


R

es

kewenangan Tergugat I/Kemenkominfo dan Tergugat II/BRTI berdasarkan


M

ng

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (“UU


on
gu

Hal. 131 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
36/1999”) dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik

si
Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Badan Regulasi Telekomunikasi

Indonesia (“Permen Kominfo 15/2018”). ---------------------------------------------

ne
ng
45. Tergugat III/Telkomsel sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi justru

do
gu merupakan pihak yang wajib mematuhi peraturan-peraturan Tergugat

I/Kemenkominfo dan/atau Tergugat II/BRTI (dalam kasus ini Permen

In
A
Kominfo No. 12/2016 dan peraturan-peraturan teknisnya). -----------------------

46. Berdasarkan uraian-uraian di atas, jelas bahwa Gugatan Penggugat/KNCI


ah

lik
adalah salah pihak (error in persona). Gugatan yang salah pihak adalah

gugatan yang cacat formil sehingga harus dinyatakan tidak dapat


am

ub
diterima. M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya “Hukum Acara Perdata

tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan


ep
k

Pengadilan”, Jakarta: Sinar Grafika, cetakan kelima belas, Februari 2015,


ah

R
halaman 113 menyatakan: ----------------------------------------------------------------

si
“... kekeliruan pihak mengakibatkan gugatan cacat error in

ne
ng

persona (kekeliruan mengenai orang)…----------------------------------

do
gu

 Akibat lebih lanjut, gugatan harus dinyatakan tidak dapat

diterima (niet ontvankelijke verklaard).”--------------------------


In
A

47. Mahkamah Agung RI dalam putusan-putusannya secara konsisten


ah

lik

menyatakan bahwa gugatan yang salah pihak (error in persona) dinyatakan

tidak dapat diterima:


m

ub

 Putusan Mahkamah Agung RI No. 1260 K/Sip/1980 tanggal 31 Maret


ka

1982:
ep

“Gugatan yang salah pihak tidak dapat diterima.” ---------------


ah

 Putusan Mahkamah Agung RI No. 1078 K/Sip/1972 tanggal 11


R

es

November 1975:
M

ng

“Bahwa berdasarkan kekurangan formil gugatan Penggugat


on
gu

Hal. 132 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Terbanding) harus dinyatakan tidak dapat diterima.” ---------

si
48. Dengan demikian, sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat

menyatakan Gugatan Penggugat/KNCI tidak dapat diterima (niet

ne
ng
onvankelijke verklaard) karena Gugatan Penggugat/KNCI salah pihak

do
gu (error in persona). ----------------------------------------------------------------------------

F. GUGATAN PENGGUGAT/KNCI TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL)

In
A
SEHINGGA GUGATAN A QUO PATUT DINYATAKAN TIDAK DAPAT
ah

lik
49. Tergugat III/Telkomsel mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk

menyatakan Gugatan Penggugat/KNCI tidak dapat diterima karena


am

ub
gugatan kabur/tidak jelas (obscuur libel). Hal ini karena:

a. Penggugat/KNCI menggabungkan gugatan perbuatan melawan hukum


ep
k

dengan wanprestasi (samenvoeging);---------------------------------------------


ah

R
b. Dasar hukum (rechtelijke grond) yang digunakan Penggugat/KNCI tidak

si
jelas; ---------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

c. Penggugat/KNCI menggabungkan isu perbuatan melawan hukum

dengan permintaan pembatalan Pasal 11 Permen Kominfo No.

do
gu

12/2016; dan------------------------------------------------------------------------------

d. Dalil-dalil Penggugat/KNCI di dalam Gugatan saling bertentangan. ------


In
A

Alasan-alasan tersebut di atas kami uraikan masing-masing sebagai berikut:


ah

lik

a. Penggugat/KNCI menggabungkan gugatan perbuatan melawan hukum


m

ub

dengan wanprestasi (Samenvoeging)-----------------------------------------------


ka

50. Penggugat/KNCI dalam Gugatan menyatakan bahwa Gugatan a quo


ep

adalah gugatan perbuatan melawan hukum.------------------------------------------


ah

51. Namun pada bagian lain Gugatannya, Penggugat/KNCI


R

es

mempermasalahkan mengenai perbuatan ingkar janji/wanprestasi. Berikut


M

ng

on
gu

Hal. 133 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kami kutip beberapa dalil Penggugat/KNCI mengenai hal ini di dalam

si
Gugatan:

Butir 31 halaman 21 - 22 Gugatan:

ne

ng
“…Sistem yang dijanjikan sesuai kesepakatan 07 November

do
gu 2017 lalu diulangi kembali dengan kesepakatan 02 April 2018 juga

tidak terselenggara...”-----------------------------------------------------------

In
A
 Butir 35 halaman 23 - 24 Gugatan:

“…bertentangan dengan kesepakatan 14 Mei 2019…PARA


ah

lik
TERGUGAT…berkali-kali mengingkari kesepakatan…”-------------

 Butir 48 (3) halaman 39 - 40 Gugatan:


am

ub
“… mengingkari perjanjian dengan PENGGUGAT.”--------------------

52. Maka jelas bahwa Penggugat/KNCI telah


ep
k

mencampuradukkan/menggabungkan gugatan perbuatan melawan hukum


ah

R
dengan gugatan wanprestasi dalam perkara a quo (Samenvoeging). Hal ini

si
melanggar hukum acara yang berlaku dan mengakibatkan gugatan

ne
ng

Penggugat/KNCI cacat formil.----------------------------------------------------------

53. Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI secara konsisten melarang

do
gu

penggabungan gugatan perbuatan melawan hukum dan gugatan

wanprestasi, antara lain sebagai berikut:


In
A

 Putusan Mahkamah Agung RI No. 1875 K/Pdt/1984 tanggal 29 April


ah

lik

1986:

”Dalam perkara ini ada pencampuradukan atau kumulasi


m

ub

penggabungan gugat, padahal nyatanya antara yang satu dengan


ka

yang lain saling terpisah dan harus diselesaikan secara tersendiri


ep

dalam pemeriksaan dan putusan yang berdiri sendiri. Cara


ah

penggabungan gugat yang seperti itu tidak dibenarkan dalam


R

es

tertib beracara... Penggabungan tersebut ternyata mengenai


M

ng

gugatan cidera janji dan gugatan mengenai perbuatan


on
gu

Hal. 134 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melawan hukum...” --------------------------------------------------------------

si
 Putusan Mahkamah Agung RI No. 879 K/Pdt/1999 tanggal 29

Januari 2001:

ne
ng
”Bahwa suatu gugatan yang didasarkan atas dasar perbuatan

do
gu melawan hukum tidak dapat juga diajukan sebagai akibat dari

suatu ingkar janji, karena kedua dasar hukum itu diatur dalam

In
A
pasal-pasal yang berbeda dalam KUHPerdata, yaitu perbuatan

melawan hukum dalam pasal 1365 KUHPerdata dan wanprestasi


ah

lik
dalam pasal 1243 KUHPerdata, juga akibat hukum yang dapat

dituntut dari akibat perbuatan itu adalah berbeda, ...” --------------------


am

ub
 Putusan Mahkamah Agung RI No. 2452 K/Pdt/2009 tanggal 28

Oktober 2010:
ep
k

“Bahwa karena gugatan Penggugat merupakan penggabungan


ah

R
antara perbuatan melawan hukum dan wanprestasi, maka

si
gugatan menjadi tidak jelas dan kabur (obscuur libel).” -------------

ne
ng

54. Sejalan dengan yurisprudensi Mahkamah Agung RI di atas, M. Yahya

Harahap dalam bukunya yang berjudul ”Hukum Acara Perdata tentang

do
gu

Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan”,

pada halaman 455 menyatakan:


In
A

“Oleh karena itu, dalam merumuskan posita atau dalil gugatan:


ah

lik

tidak dibenarkan mencampuradukkan wanprestasi dengan

PMH dalam Gugatan...” ---------------------------------------------------------


m

ub

55. Berdasarkan seluruh uraian di atas, jelas bahwa Gugatan Penggugat/KNCI


ka

cacat formil karena menggabungkan gugatan perbuatan melawan hukum


ep

dan gugatan wanprestasi. Maka Majelis Hakim Yang Terhormat sudah


ah

sepatutnya menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima.------------------


R

es

b. Dasar hukum (rechtelijke grond) yang digunakan Penggugat/KNCI


M

ng

Tidak Jelas------------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 135 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
56. Penggugat/KNCI dalam Gugatan mendalilkan bahwa Gugatan a quo adalah

si
gugatan perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365, Pasal 1366

dan Pasal 1367 KUH Perdata:

ne
ng
 Huruf B butir 6 halaman 4 Gugatan:

do
gu “Bahwa PENGGUGAT mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat terhadap PARA TERGUGAT ... Perbuatan Melawan

In
A
Hukum sebagaimana diatur dalam pasal 1365 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dengan bunyi sebagai


ah

lik
berikut…------------------------------------------------------------------------------

Kemudian pada Pasal 1367 Kitab Undang-Undang Hukum


am

ub
Perdata (KUHPerdata) disebutkan…”---------------------------------------

Huruf D butir 42 halaman 27 - 28 Gugatan:--------------------------------------



ep
k

“Bahwa Perbuatan-Perbuatan PARA TERGUGAT merupakan


ah

R
Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur Pasal 1365 jo.

si
Pasal 1366 jo. Pasal 1367 ayat (3) KUHPerdata…”---------------------

ne
ng

57. Penggugat/KNCI mendasarkan Gugatannya pada lebih dari 1 (satu) dasar

hukum yaitu:

do
gu

a. Pasal 1365 KUH Perdata yang mengatur bahwa setiap orang yang

melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain wajib


In
A

mengganti kerugian yang diakibatkannya;---------------------------------------


ah

lik

b. Pasal 1366 KUH Perdata yang mengatur mengenai ganti rugi karena

kelalaian seseorang;-------------------------------------------------------------------
m

ub

c. Pasal 1367 KUH Perdata yang mengatur bahwa majikan bertanggung


ka

jawab atas tindakan bawahannya selama tindakan tersebut untuk


ep

melaksanakan pekerjaan majikan. ------------------------------------------------


ah

Pasal 1365 KUH Perdata, Pasal 1366 KUH Perdata dan Pasal 1367 KUH
R

es

Perdata jelas mengatur mengenai jenis perbuatan melawan hukum yang


M

ng

BERBEDA. -----------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 136 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
58. Pasal-pasal ini tidak dapat digabungkan menjadi dasar Gugatan a quo

si
karena mengatur mengenai bentuk perbuatan melawan hukum yang

berbeda dalam masing-masing pasal tersebut. Dengan demikian,

ne
ng
penggabungan berbagai dasar gugatan ini menyebabkan Gugatan a quo

do
gu menjadi cacat formil karena gugatan menjadi tidak jelas atau kabur

(obscuur libel).---------------------------------------------------------------------------------

In
A
59. Selain itu, Penggugat/KNCI dalam Gugatan a quo menuduh adanya

perbuatan melawan hukum terhadap Tergugat III/Telkomsel. Namun,


ah

lik
Penggugat/KNCI sama sekali tidak menjelaskan perbuatan melawan hukum

spesifik apa yang dilakukan oleh Tergugat III/Telkomsel. Hal ini juga
am

ub
menunjukkan bahwa tuduhan perbuatan melawan hukum yang didalilkan

Penggugat/KNCI adalah tidak benar.----------------------------------------------------


ep
k

60. Suatu gugatan harus memuat uraian dasar hukum (rechtelijke grond)
ah

R
yang jelas. Hal ini sesuai dengan pendapat ahli Prof. Abdulkadir

si
Muhammad, S.H., dalam bukunya “Hukum Acara Perdata Indonesia”,

ne
ng

halaman 41 yang menyatakan:

“Dalam surat gugatan, dasar gugatan itu harus jelas dan

do
gu

mendukung apa yang dimohonkan atau dituntut oleh penggugat.”- - -

61. Berdasarkan seluruh uraian di atas, jelas bahwa Gugatan Penggugat/KNCI


In
A

kabur (obscuur libel) karena dasar hukum (rechtelijke grond) Gugatan tidak
ah

lik

jelas. Oleh karena itu, sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Terhormat

menyatakan Gugatan Penggugat/KNCI tidak dapat diterima.---------------------


m

ub

c. Penggugat/KNCI Menggabungkan Isu Perbuatan Melawan Hukum


ka

dengan Permintaan Pembatalan Pasal 11 Permen Kominfo No. 12/2016


ep

62. Penggugat/KNCI mendalilkan bahwa Gugatan a quo adalah gugatan


ah

perbuatan melawan hukum. Namun di bagian lain Gugatannya,


R

es

Penggugat/KNCI justru mempermasalahkan mengenai Permen Kominfo


M

ng

on
gu

Hal. 137 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 12/2016 yang merupakan wewenang absolut dari Mahkamah Agung RI

si
sebagai berikut:

Butir 3 Petitum dalam Pokok Perkara halaman 42 Gugatan:

ne

ng
”3. Menyatakan seluruh Ayat dalam Pasal 11 pada Permen A quo

do
gu tidak berlaku dan atau batal demi hukum…”--------------------------

 Butir 25 halaman 19 Gugatan:

In
A
“Bahwa pada tanggal 02 April 2018, akhirnya PENGGUGAT

melakukan demonstrasi serentak … dengan tuntutan cabut Pasal


ah

lik
11 PM Kominfo No.12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan

Jasa Telekomunikasi atau realisasikan sistem registrasi di Outlet


am

ub
sesuai dengan kesepakatan pada 07 November 2017.”-----------------

63. Alih-alih menguraikan dan membuktikan pemenuhan unsur-unsur


ep
k

perbuatan melawan hukum yang dituduhkan, Penggugat/KNCI justru


ah

R
menjelaskan dan menguraikan mengenai penerapan Permen Kominfo No.

si
12/2016 serta meminta pembatalan Pasal 11 Permen Kominfo No. 12/2016.

ne
ng

----------------------------------------------------------------------------------------------------

64. Tindakan Penggugat/KNCI yang menggabungkan isu perbuatan melawan

do
gu

hukum dan permintaan pembatalan Permen Kominfo No. 12/2016 ini

mengakibatkan Gugatan a quo menjadi tidak jelas.---------------------------------


In
A

65. Berdasarkan hal di atas terbukti bahwa Gugatan Penggugat/KNCI tidak

memenuhi syarat formil sehingga Majelis Hakim Yang Terhormat sudah


ah

lik

sepatutnya menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima karena


m

ub

Gugatan tersebut kabur (obscuur libel).------------------------------------------------

d. Dalil-dalil Penggugat/KNCI Di Dalam Gugatan Saling Bertentangan


ka

ep

66. Tergugat III/Telkomsel mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat untuk

menyatakan Gugatan Penggugat/KNCI tidak dapat diterima (niet


ah

ontvankelijke verklaard) karena dalil-dalil Penggugat/KNCI dalam posita


es
M

Gugatan saling bertentangan dengan tuntutannya (petitum).---------------------


ng

on
gu

Hal. 138 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
67. Penggugat/KNCI pada butir 9 halaman 5 - 6 Gugatan mendalilkan bahwa

si
penerbitan Permen Kominfo No. 12/2016 telah merugikan kepentingan

masyarakat outlet pulsa. Namun di dalam Petitum Gugatan butir 4 dan 5

ne
ng
halaman 42 Gugatan Penggugat/KNCI menuntut pembayaran ganti rugi

do
gu sejumlah uang untuk dirinya sendiri. Dalil-dalil Penggugat/KNCI ini jelas

saling bertentangan. Di satu sisi, Penggugat/KNCI mendalilkan kerugian

In
A
masyarakat, namun di sisi lain Penggugat/KNCI justru meminta ganti rugi

untuk kepentingannya sendiri;-------------------------------------------------------------


ah

lik
68. Selain itu, Penggugat/KNCI pada butir 2 Petitum Gugatannya meminta

Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menyatakan Para Tergugat melakukan


am

ub
perbuatan melawan hukum. Namun di dalam posita Gugatannya,

Penggugat/KNCI membuat dalil-dalil yang menuduh Para Tergugat


ep
k

melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi. Hal ini telah kami uraikan


ah

R
secara lengkap pada bagian eksepsi “Penggugat/KNCI menggabungkan

si
gugatan perbuatan melawan hukum dengan wanprestasi (Samenvoeging)”.

ne
ng

69. Lebih lanjut, Penggugat/KNCI dalam Petitum butir 6, 7 dan 8 halaman 42 –

43 Gugatan menuntut hal-hal yang sama sekali tidak dijelaskan di dalam

do
gu

posita Gugatan. Penggugat/KNCI mengajukan petitum yang meminta

Majelis Hakim untuk menghukum para pejabat Tergugat I/Kemenkominfo


In
A

dan Tergugat II/BRTI serta mengajukan tuntutan uang paksa (dwangsom)


ah

lik

dan putusan serta merta (Uit Voerbaar Bij Voeraad) namun

Penggugat/KNCI di dalam posita tidak menjelaskan dasar tuntutan-


m

ub

tuntutannya tersebut. Hal ini jelas menunjukan posita dan petitum Gugatan
ka

Penggugat/KNCI saling bertentangan;--------------------------------------------------


ep

70. Mahkamah Agung RI dalam putusan-putusannya secara konsisten


ah

menyatakan bahwa gugatan yang bertentangan antara posita dengan


R

es

petitumnya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard):


M

ng

on
gu

Hal. 139 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1075 K/Sip/1980 tanggal 8

si
Desember 1982:

“Pengadilan Tinggi tidak salah menerapkan hukum karena petitum

ne
ng
bertentangan dengan posita gugatan, gugatan tidak dapat

do
gu diterima.”-----------------------------------------------------------------------------

 Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 586 K/Pdt/2000 tanggal 23

In
A
Mei 2001:

“- Bahwa petitum tidak mendukung posita dari gugatan, dimana


ah

lik
semula disebutkan luas tanah sengketa 4.960 m2 atau 4.993 m2

tetapi ternyata dalam petitum seluas 1.005 m2 dan 596 m2;--------


am

ub
- Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas gugatan

penggugat tidak jelas dan kabur sehingga harus dinyatakan


ep
k

tidak dapat diterima.”---------------------------------------------------------


ah

R
71. Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, sepatutnya Majelis Hakim Yang

si
Terhormat menyatakan Gugatan Penggugat/KNCI tidak dapat diterima

ne
ng

karena dalil-dalil (posita) Gugatan Penggugat/KNCI bertentangan

dengan tuntutan (petitum) yang diajukannya.------------------------------------

do
gu

DALAM POKOK PERKARA


In
A

A. TERGUGAT III/TELKOMSEL TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN


HUKUM JUSTRU TERGUGAT III/TELKOMSEL MELAKUKAN PERBUATAN YANG
ah

lik

TAAT HUKUM KARENA MEMATUHI DAN MELAKSANAKAN ATURAN-ATURAN


YANG DIBUAT OLEH TERGUGAT I/KEMENKOMINFO DAN TERGUGAT II/BRTI
m

ub
ka

72. Kami mohon Majelis Hakim Yang Terhormat menolak seluruh Gugatan
ep

Penggugat/KNCI karena Tergugat III/Telkomsel tidak melakukan perbuatan


ah

melawan hukum apapun. Tergugat III/Telkomsel justru melakukan


R

es

perbuatan yang taat hukum karena mematuhi dan melaksanakan


M

ng

on
gu

Hal. 140 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
aturan-aturan di bidang telekomunikasi yang dibuat oleh Tergugat

si
I/Kemenkominfo dan Tergugat II/BRTI.----------------------------------------------

73. Tergugat I/Kemenkominfo merupakan pihak yang memiliki wewenang untuk

ne
ng
mengatur dan melaksanakan telekomunikasi di Indonesia termasuk

do
gu membuat kebijakan dan aturan-aturan di bidang telekomunikasi. Hal ini

diatur secara tegas dalam:-----------------------------------------------------------------

In
A
 Pasal 4 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang

Telekomunikasi (“UU Telekomunikasi”):


ah

lik
“(1) Telekomunikasi dikuasai oleh Negara dan pembinaannya

dilakukan oleh Pemerintah;----------------------------------------------


am

ub
(2) Pembinaan telekomunikasi diarahkan untuk meningkatkan

penyelenggaraan telekomunikasi yang meliputi penetapan


ep
k

kebijakan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian.”-----


ah

R
Pasal 2 Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2015 tentang Kementerian

si

Komunikasi dan Informatika:

ne
ng

“Kementerian Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi

do
gu

dan informatika untuk membantu Presiden dalam

menyelenggarakan pemerintahan Negara.”---------------------------------


In
A

74. Lebih lanjut, Tergugat II/BRTI juga memiliki kewenangan untuk melakukan
ah

lik

pengaturan, pengawasan dan pengendalian di bidang telekomunikasi

dengan menerbitkan keputusan, ketetapan dan/atau surat edaran sebagai


m

ub

berikut:
ka

a. Pasal 3 ayat (2) Permen No. 15/2018:


ep

“(2)- - Menteri melimpahkan kepada BRTI sebagian kewenangan


ah

yang meliputi fungsi pengaturan, pengawasan, dan


R

es

pengendalian...”---------------------------------------------------------------
M

ng

b. Pasal 5 ayat (2) Permen 15/2018:


on
gu

Hal. 141 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“(2) BRTI dalam pelaksanaan tugasnya dapat menerbitkan:-----------

si
a. keputusan;-----------------------------------------------------------------

b. ketetapan; dan/atau-----------------------------------------------------

ne
ng
c. surat edaran.”-------------------------------------------------------------

do
gu 75. Berdasarkan seluruh dasar hukum di atas, jelas bahwa Tergugat

I/Kemenkominfo dan Tergugat II/BRTI memiliki wewenang untuk

In
A
menerbitkan aturan-aturan di bidang telekomunikasi termasuk Permen

Kominfo No.12/2016 yang dipermasalahkan dalam perkara a quo. ------------


ah

lik
76. Pasal 19 Permen Kominfo No. 12/2016 bahkan secara khusus mengatur

bahwa Tergugat II/BRTI memiliki tugas untuk melakukan pengawasan dan


am

ub
pengendalian atas pelaksanaan Permen Kominfo No. 12/2016 sebagai

berikut:
ep
k

“Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan Peraturan


ah

R
Menteri ini dilaksanakan oleh BRTI.”-----------------------------------------

si
77. Dalam konteks ini, Tergugat II/BRTI telah menyusun dan menerbitkan

ne
ng

berbagai kebijakan dan aturan sehubungan dengan pelaksanaan Permen

Kominfo No. 12/2016 antara lain:

do
gu

a. Ketetapan BRTI No. 01/TAP/BRTI/II/2018 tentang Batas Waktu

Registrasi dan Pemblokiran Layanan Secara Bertahap Pelanggan Jasa


In
A

Telekomunikasi tanggal 28 Februari 2018;----------------------------------------


ah

lik

b. Ketetapan BRTI No. 02/TAP/BRTI/IV/2018 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi tanggal 19


m

ub

April 2018;---------------------------------------------------------------------------------
ka

c. Ketetapan BRTI No. 03 Tahun 2018 tentang Larangan Penggunaan


ep

Data Kependudukan Tanpa Hak dan/atau Melawan Hukum Untuk


ah

Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi Prabayar tanggal


R

es

21 November 2018;---------------------------------------------------------------------
M

ng

on
gu

Hal. 142 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Surat Edaran BRTI No. 01 Tahun 2018 tentang Larangan Penggunaan

si
Data Kependudukan Tanpa Hak dan/atau Melawan Hukum Untuk

Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa Telkomsel tanggal 21 November

ne
ng
2018.----------------------------------------------------------------------------------------

do
gu 78. Permen Kominfo No.12/2016 dan peraturan pelaksananya merupakan

sumber hukum berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang

In
A
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Oleh karena itu, Tergugat

III/Telkomsel selaku penyelenggara telekomunikasi memiliki kewajiban


ah

lik
untuk mematuhi dan melaksanakan setiap aturan, kebijakan, arahan dan

instruksi yang dibuat oleh Tergugat I/Kemenkominfo dan Tergugat II/BRTI.- -


am

ub
79. Selain itu, aturan-aturan tentang pembatasan registasi kartu perdana

prabayar yang diatur dalam Permen Kominfo No. 12/2016 dan aturan
ep
k

pelaksananya merupakan aturan yang bermanfaat. Secara faktual,


ah

R
pembatasan registrasi memberikan manfaat positif sebagai berikut:

si
a. Mengurangi tindakan penipuan melalui sarana telekomunikasi

ne
ng

seperti SMS/telepon--------------------------------------------------------------------

Data Tergugat III/Telkomsel menunjukkan adanya penurunan aduan

do
gu

masyarakat mengenai penipuan melalui SMS/telepon sebagai berikut:


In
A

Tahun 2018 Tahun 2019


13.239 aduan 5.148 aduan
ah

lik

b. Mengurangi tindakan kejahatan lain dalam bentuk pengalihan


m

ub

panggilan internasional menjadi panggilan lokal ----------------------------


ka

Pengalihan panggilan internasional menjadi panggilan lokal secara ilegal


ep

merupakan tindak kejahatan yang dapat merugikan operator (termasuk


ah

Tergugat III/Telkomsel) karena biaya panggilan menjadi lebih murah dari


R

es

biaya yang seharusnya dibayarkan kepada operator. Penyalahgunaan


M

ng

on
gu

Hal. 143 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan melalui sarana mesin simbox dan kartu perdana prabayar

si
sebagai berikut:

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
Mesin simbox Kartu perdana Tergugat
am

ub
III/Telkomsel

yang disalahgunakan
ep
k

Data Tergugat III/Telkomsel menunjukkan adanya penurunan


ah

R
penyalahgunaan kartu perdana prabayar untuk tindakan kejahatan

si
tersebut setelah berlakunya Permen Kominfo No. 12/2016 sebagai

ne
ng

berikut:

2017 2018 2019

do
gu

822.313 kartu 697.055 kartu 140.105 kartu


In
c. Meningkatkan efisiensi penomoran
A

Pembatasan registrasi kartu perdana secara langsung juga berdampak


ah

lik

kepada efisiensi penomoran. Setelah Permen Kominfo No. 12/2016

berlaku, produksi kartu perdana Tergugat III/Telkomsel pada tahun 2017-


m

ub

2019 secara faktual juga mengalami penurunan. --------------------------------


ka

d. Menurunkan tingkat churn rate


ep

Data Tergugat III/Telkomsel menunjukan penurunan tingkat churn rate


ah

(tingkat persentase pelanggan suatu operator yang berpindah ke


R

es

operator lain. Dalam konteks ini, semakin rendah presentase churn rate
M

ng

on
gu

Hal. 144 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menunjukkan bahwa pelanggan operator setia dan tidak berpindah ke

si
operator lain) sebagai berikut:

Tahun 2018 Tahun 2019

ne
ng
10,9% 6,6%

do
gu Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa Permen Kominfo No. 12/2016

beserta seluruh aturan pelaksananya terbukti memberikan manfaat bagi

In
A
masyarakat dan juga Tergugat III/Telkomsel sebagai operator sehingga

SELURUH dalil Penggugat/KNCI yang pada intinya menyatakan tidak


ah

lik
ada manfaat dari pembatasan registrasi adalah tidak benar.------------------

Ancaman Sanksi bagi Tergugat III/Telkomsel


am

ub
80. Seluruh operator termasuk Tergugat III/Telkomsel diancam sanksi

administratif berupa teguran tertulis sampai dengan pencabutan izin apabila


ep
k

tidak melaksanakan Permen Kominfo No. 12/2016 beserta seluruh aturan


ah

R
pelaksananya termasuk aturan mengenai pembatasan registrasi. Hal ini

si
diatur secara tegas dalam Pasal 22 Permen Kominfo No.12/2016:

ne
ng

“Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 2 ayat (1), Pasal 9 ayat

(2) huruf b, Pasal 11 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 14 ayat (1),

do
gu

Pasal 15 ayat (1), Pasal 15 ayat (3), Pasal 16 ayat (1), Pasal 17
In
ayat (1), Pasal 17 ayat (2), Pasal 17 ayat (3), Pasal 17 ayat (4),
A

Pasal 17 ayat (5), Pasal 18 ayat (1), Pasal 20, dan/atau Pasal 21
ah

lik

dikenai sanksi administratif berupa:

a. teguran tertulis;------------------------------------------------------------------
m

ub

b. denda administratif;-------------------------------------------------------------
ka

c. pemberhentian sementara; dan/atau---------------------------------------


ep

d. pencabutan izin.”----------------------------------------------------------------
ah

81. Tergugat III/Telkomsel dan operator-operator bahkan diancam sanksi


R

es

pidana apabila tidak melaksanakan Permen Kominfo No. 12/2016 beserta


M

ng

seluruh aturan pelaksananya yang antara lain diatur dalam:


on
gu

Hal. 145 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Pasal 35 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman

si
hukuman pidana 12 tahun penjara;-------------------------------------------------

b. Pasal 55 KUHP dalam hal operator (termasuk Tergugat III/Telkomsel)

ne
ng
ikut serta dalam penyalahgunaan NIK untuk registrasi prabayar;-----------

do
gu c. UU Administrasi Data Kependudukan dengan ancaman hukuman

pidana paling lama 10 tahun dan denda Rp 1 miliar.---------------------------

In
A
82. Ancaman sanksi pidana ini merupakan hal yang serius dan nyata bagi

Tergugat III/Telkomsel karena Mabes Polri secara langsung melakukan


ah

lik
pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan registrasi termasuk

pembatasan registrasi yang diatur dalam Surat Edaran BRTI No. 01/2018
am

ub
jo. Ketetapan BRTI No. 03/2018 sebagai berikut:

Pasal 4 Ketetapan BRTI No. 03/2018:


ep
k

“BRTI bersama dengan MABES POLRI melakukan pengawasan


ah

R
dan pengendalian terhadap pelaksanaan Ketetapan ini.”-----------

si
Tindakan Tergugat III/Telkomsel sehubungan dengan pembatasan registrasi

ne
ng

juga dievaluasi dan diawasi langsung oleh MABES POLRI sebagai berikut:

Pasal 1 huruf k Ketetapan BRTI No. 03/2018:

do
gu

“Data hasil penonaktifan dan registrasi ulang sebagaimana

dimaksud pada huruf I, akan dicocokan dan dievaluasi oleh BRTI


In
A

dan MABES POLRI.”-------------------------------------------------------------


ah

lik

Dalam konteks ini, Tergugat III/Telkomsel bersama-sama dengan MABES

POLRI dan Tergugat II/BRTI secara rutin melakukan pertemuan untuk


m

ub

mengevaluasi pelaksanaan Ketetapan BRTI No. 03/2018 ini.---------------------


ka

83. Keterlibatan Mabes Polri dalam menegakkan aturan pembatasan registrasi


ep

juga didukung oleh Tergugat I/Kemenkominfo. Tergugat I/Kemenkominfo


ah

secara aktif menampilkan berita-berita dalam laman resminya mengenai


R

es

dampak dari keterlibatan Bareskrim Mabes Polri khususnya mengenai


M

ng

on
gu

Hal. 146 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ancaman sanksi pidana bagi seluruh operator (termasuk Tergugat

si
III/Telkomsel) apabila tidak melaksanakan aturan-aturan tersebut.--------------

84. Dengan demikian, semakin kuat dasar bagi Tergugat III/Telkomsel untuk

ne
ng
MEMATUHI dan MELAKSANAKAN seluruh aturan yang diterbitkan oleh

do
gu Tergugat I/Kemenkominfo dan Tergugat II/BRTI. ------------------------------------

85. Berdasarkan seluruh uraian di atas, kami mohon Majelis Hakim Yang

In
A
Terhormat sudah sepatutnya MENOLAK Gugatan Penggugat/KNCI. ---------
ah

lik
B. GUGATAN PENGGUGAT/KNCI HARUS DITOLAK KARENA TUNTUTAN
GANTI RUGI YANG DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT/KNCI SALAH DAN
am

ub
TIDAK BERDASARKAN HUKUM
86. Kami mohon Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menolak Gugatan

Penggugat/KNCI karena tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh


ep
k

Penggugat/KNCI adalah tuntutan yang salah dan tidak berdasarkan hukum


ah

R
karena Tergugat III/Telkomsel TIDAK melakukan perbuatan melawan

si
hukum apapun. -------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

87. Tergugat III/Telkomsel tidak melakukan perbuatan melawan hukum apapun

yang menimbulkan kerugian bagi Penggugat/KNCI. Penggugat/KNCI

do
gu

menyatakan bahwa pihaknya menderita kerugian sebagai akibat penerbitan

Permen Kominfo No. 12/2016. Tergugat III/Telkomsel jelas BUKAN pihak


In
A

yang menerbitkan peraturan tersebut. Tergugat III/Telkomsel adalah


ah

lik

penyelenggara jasa telekomunikasi yang justru wajib mematuhi Permen

Kominfo No. 12/2016. Hal ini telah kami uraikan secara lengkap pada
m

ub

bagian A dalam Pokok Perkara dalam Jawaban ini.---------------------------------


ka

88. Mahkamah Agung RI di dalam Putusan No. 3888 K/PDT/1994 tanggal 19


ep

Juni 1999 menegaskan bahwa permohonan ganti rugi dianggap tidak


ah

berdasar dan patut ditolak apabila pihak yang dimintakan ganti rugi tidak
R

es

melakukan perbuatan melawan hukum:


M

ng

“Bahwa permohonan ganti rugi kepada Pemohon-kasasi tidak


on
gu

Hal. 147 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
punya dasar sama sekali, karena di samping tidak dapat

si
dibuktikan berapa besarnya ganti rugi tersebut, juga tidak

ternyata bahwa Pemohon-kasasi telah melakukan perbuatan

ne
ng
melanggar hukum.”--------------------------------------------------------------

do
gu 89. Penggugat/KNCI mengajukan tuntutan ganti rugi materiil terhadap Para

Tergugat sebesar Rp 6.250.000.000.- (enam miliar dua ratus lima puluh juta

In
A
Rupiah) secara tanggung renteng. Tuntutan ganti rugi Penggugat/KNCI

tersebut hanya merupakan dalil sepihak, tanpa dasar dan tanpa didukung
ah

lik
oleh alat bukti atau rincian apapun. -----------------------------------------------------

90. Mahkamah Agung RI di dalam putusan-putusannya secara tegas


am

ub
menyatakan bahwa tuntutan ganti rugi yang tidak dapat dibuktikan oleh

penggugat sudah sepatutnya ditolak. Hal ini kami kutip sebagai berikut:
ep
k

 Putusan Mahkamah Agung RI No. 598 K/Sip/1971 tanggal 18


ah

R
Desember 1971 ------------------------------------------------------------------------

si
“Penggugat mengajukan gugatan perdata yang menuntut agar

ne
ng

Tergugat dihukum membayar ganti kerugian kepada Penggugat.

Dalam persidangan Pengadilan ternyata Penggugat tidak dapat

do
gu

membuktikan secara rinci adanya dan besarnya kerugian yang

diderita oleh Penggugat. Karena tidak berhasil membuktikannya,


In
A

maka Hakim menolak tuntutan pembayaran ganti rugi yang


ah

lik

diajukan oleh Penggugat tersebut.”--------------------------------------------

 Putusan Mahkamah Agung RI No. 117 K/Sip/1971 tanggal 2 Juni


m

ub

1971----------------------------------------------------------------------------------------
ka

“Suatu gugatan baik dalam posita maupun petitumnya, pihak


ep

Penggugat tidak menjelaskan dengan lengkap dan sempurna


ah

tentang ganti rugi yang dituntutnya. Dan Penggugat tidak dapat


R

es

membuktikan mengenai jumlah/besarnya kerugian yang dituntut


M

ng

dan harus dibayarkan kepadanya oleh Tergugat, maka gugatan


on
gu

Hal. 148 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang menuntut uang ganti rugi ini, tidak dapat dikabulkan atau

si
ditolak oleh hakim.”--------------------------------------------------------------

Putusan Mahkamah Agung RI No. 3888 K/PDT/1994 tanggal 19

ne

ng
Juni 1999---------------------------------------------------------------------------------

do
gu “Bahwa permohonan ganti rugi kepada Pemohon-kasasi tidak

punya dasar sama sekali, karena di samping tidak dapat

In
A
dibuktikan berapa besarnya ganti rugi tersebut, juga tidak

ternyata bahwa Pemohon-kasasi telah melakukan perbuatan


ah

lik
melanggar hukum.”--------------------------------------------------------------

91. Selain itu, Penggugat/KNCI juga sama sekali tidak menjelaskan dasar
am

ub
hukum Penggugat/KNCI mengajukan tuntutan ganti rugi secara tanggung

renteng kepada Para Tergugat. Pasal 1282 KUHPerdata jelas mengatur


ep
k

bahwa perikatan tanggung renteng/tanggung menanggung harus


ah

R
diperjanjikan sebelumnya sebagai berikut:

si
“Tiada perikatan dianggap tanggung-menanggung, melainkan jika

ne
ng

hal itu dinyatakan secara tegas.”--------------------------------------------

Ny. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, S.H, dalam bukunya yang berjudul

do
gu

“Hukum Perdata Hukum Perutangan, Bagian A” halaman 47 juga

menyatakan bahwa perikatan tanggung renteng harus diperjanjikan


In
A

terlebih dahulu sebagai berikut:


ah

lik

“Tanggung-rentengnya suatu perutangan, harus dipandang sebagai

pengecualian; itu hanya boleh dianggap ada apabila ditentukan


m

ub

tegas-tegas (Pasal 1282).”-------------------------------------------------------


ka

Berdasarkan hal tersebut di atas, jelas bahwa Penggugat/KNCI salah


ep

mengajukan tuntutan pembayaran ganti rugi secara tanggung renteng


ah

kepada Para Tergugat.---------------------------------------------------------------------


R

es

92. Lagipula, dalil Penggugat/KNCI yang menyatakan dirinya menderita


M

ng

kerugian karena penurunan penjualan kartu perdana prabayar adalah dalil


on
gu

Hal. 149 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang mengada-ada. Penggugat/KNCI telah membuat dalil yang SALAH

si
seolah-olah keuntungan outlet hanya diperoleh dari penjualan kartu

perdana prabayar. Pada faktanya, keuntungan outlet tidak hanya

ne
ng
tergantung dari penjualan kartu perdana prabayar. Outlet juga bisa menjual

do
gu pulsa, menyediakan layanan lain bagi para pelanggan seperti pembayaran

tagihan (listrik, BPJS), MILA (Mitra Link Aja), yang bisa menciptakan

In
A
keuntungan bagi outlet.---------------------------------------------------------------------

93. Berdasarkan seluruh penjelasan-penjelasan di atas, maka jelas bahwa


ah

lik
tuntutan ganti rugi dari Penggugat/KNCI adalah salah dan tidak

berdasarkan hukum. Oleh karena itu sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang
am

ub
Terhormat menolak tuntutan ganti rugi dari Penggugat/KNCI.--------------------
ep
k

C. TUNTUTAN UANG PAKSA (DWANGSOM) PENGGUGAT/KNCI HARUS DITOLAK


ah

KARENA BERTENTANGAN DENGAN KETENTUAN HUKUM YANG BERLAKU


R

si
94. Kami mohon Majelis Hakim Yang Terhormat menolak tuntutan uang paksa

ne
ng

(dwangsom) yang diajukan oleh Penggugat/KNCI karena tuntutan

tersebut bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku.-----------

do
gu

95. Penggugat/KNCI dalam butir 7 petitum halaman 43 Gugatannya menuntut

pembayaran sejumlah uang paksa (dwangsom). Hal ini kami kutip sebagai
In
A

berikut:
ah

lik

“Menghukum PARA PENGGUGAT untuk membayar uang paksa

(dwangsom) sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari


m

ub

keterlambatan, bilamana lalai untuk menjalankan putusan ini.”--------


ka

Namun demikian, dalam butir 4 dan 5 petitum halaman 42 Gugatannya,


ep

Penggugat/KNCI justru menuntut pembayaran sejumlah uang (ganti rugi).


ah

Hal ini kami kutip sebagai berikut:


R

es

“4. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar secara


M

ng

tanggung renteng total kerugian materiil yang dialami oleh


on
gu

Hal. 150 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT yaitu sebesar Rp 6.250.000.000.- (enam milliar

si
dua ratus lima puluh juta rupiah);----------------------------------------

5. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membayar

ne
ng
kerugian immateriil yang dialami oleh PENGGUGAT sebesar

do
gu Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah).”-----------------------

96. Penggugat/KNCI jelas mengajukan tuntutan pembayaran uang paksa

In
A
(dwangsom) bersamaan dengan tuntutan pembayaran sejumlah uang

dalam Gugatannya. Hal ini bertentangan dengan Pasal 606 a Rv yang


ah

lik
mengatur bahwa tuntutan uang paksa (dwangsom) hanya dapat dikabulkan

terhadap gugatan yang menuntut hal lain selain tuntutan pembayaran


am

ub
sejumlah uang. Dengan demikian, tuntutan uang paksa (dwangsom)

Penggugat/KNCI yang diajukan bersamaan dengan tuntutan pembayaran


ep
k

sejumlah uang harus DITOLAK. ---------------------------------------------------------


ah

R
97. Mahkamah Agung RI dalam yurisprudensinya juga menegaskan bahwa

si
tuntutan uang paksa (dwangsom) tidak dapat diajukan bersamaan dengan

ne
ng

tuntutan pembayaran sejumlah uang. Hal ini kami kutip sebagai berikut:

 Putusan Mahkamah Agung RI No. 791 K/SIP/1972 tanggal 23

do
gu

Februari 1973 --------------------------------------------------------------------------

“Uang paksa (dwangsom) tidak berlaku terhadap tindakan untuk


In
A

membayar uang.”
ah

lik

 Putusan Mahkamah Agung RI No. 1172 K/Pdt/2005 tanggal 30

Januari 2006----------------------------------------------------------------------------
m

ub

“Namun tentang amar pembayaran uang denda sebesar Rp


ka

100.000,- setiap hari bila Tergugat lalai menjalankan putusan


ep

tersebut harus ditiadakan, karena pada hakekatnya hukuman


ah

tersebut merupakan hukuman pembayaran uang


R

es

paksa/dwangsom yang menurut Pasal 611 a ayat (1) kalimat


M

ng

terakhir B.Rv, lembaga uang paksa tidak dapat diterapkan


on
gu

Hal. 151 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam suatu putusan yang mengandung diktum

si
penghukuman membayar sejumlah uang, karena

penghukuman untuk membayar sejumlah uang itu selalu dapat

ne
ng
diwujudkan (misalnya dengan upaya paksa/eksekusi).”---------------

do
gu 98. lebih lanjut, R. Soeroso, S.H. dalam bukunya “Praktik Hukum Acara

Perdata – Tata Cara dan Proses Persidangan” (Sinar Grafika, Jakarta:

In
A
1996, Cetakan kedua) halaman 28 – 29 menyatakan:

“5. Biasanya sebagai tuntutan tambahan berwujud:--------------------


ah

lik
...

d. Tuntutan agar Tergugat dihukum untuk membayar uang


am

ub
paksa (dwangsom), apabila hukuman itu tidak berupa

pembayaran sejumlah uang selama ia tidak memenuhi isi


ep
k

putusan.”-------------------------------------------------------------------
ah

R
99. Berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa tuntutan uang paksa

si
(dwangsom) yang diajukan oleh Penggugat/KNCI bertentangan dengan

ne
ng

ketentuan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, sudah sepatutnya Majelis

Hakim Yang Terhormat menolak tuntutan uang paksa (dwangsom)

do
gu

tersebut.
In
A

D. TUNTUTAN PUTUSAN SERTA MERTA (UITVOERBAAR BIJ VOORRAAD) DARI


PENGGUGAT/KNCI HARUS DITOLAK KARENA BERTENTANGAN DENGAN
ah

lik

KETENTUAN HUKUM YANG BERLAKU


m

ub

100. Majelis Hakim Yang Terhormat sepatutnya menolak tuntutan putusan serta
ka

merta (uitvoerbaar bij voorraad) dari Penggugat/ KNCI pada butir 8 petitum
ep

dalam pokok perkara halaman 43 Gugatan karena:


ah

a. Penggugat/KNCI SAMA SEKALI tidak menguraikan mengenai tuntutan


R

es

putusan serta merta dalam posita Gugatannya. Hal ini jelas


M

ng

bertentangan dengan hukum yang berlaku. M. Yahya Harahap, S.H.


on
gu

Hal. 152 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam buku “Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan,

si
Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan” halaman 452, pada

intinya menyatakan bahwa hal yang diminta dalam petitum harus

ne
ng
dijelaskan dalam posita, yang kami kutip sebagai berikut:

do
gu “Hanya yang dijelaskan dalam posita yang dapat diminta dalam

petitum. Sesuatu yang tidak dikemukakan dalam dalil gugatan,

In
A
tidak dapat diminta dalam petitum, …”----------------------------------------

b. Persyaratan dalam Pasal 180 ayat (1) HIR dan Surat Edaran
ah

lik
Mahkamah Agung RI No. 3 Tahun 2000 tentang Putusan Serta Merta

(Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil (“SEMA No. 3/2000”) tidak


am

ub
terpenuhi. -----------------------------------------------------------------------------

c. SEMA No. 3/2000 dan Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 4


ep
k

Tahun 2001 tentang Permasalahan Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar


ah

R
Bij Voorraad) dan Provisionil (“SEMA No. 4/2001”) secara tegas

si
mengatur agar para hakim mempertimbangkan, memperhatikan,

ne
ng

berpedoman dan dengan sungguh-sungguh mentaati syarat-syarat

yang harus dipenuhi berdasarkan Pasal 180 ayat (1) HIR dan SEMA

do
gu

No. 3/2000 sebelum mengabulkan tuntutan Putusan Serta Merta

(Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan tuntutan Provisionil.-------------------------


In
A

d. Penggugat/KNCI sama sekali tidak menyertakan jaminan apapun


ah

lik

dalam mengajukan tuntutan putusan serta merta (uitvoerbaar bij

voorraad) yang disyaratkan dalam SEMA No. 4/2001.---------------------


m

ub

e. Gugatan Penggugat/KNCI tidak memenuhi syarat formil antara lain


ka

karena Penggugat/KNCI tidak memiliki kedudukan hukum/tidak


ep

memiliki legal standing untuk mengajukan Gugatan a quo, gugatan


ah

Penggugat/KNCI tidak jelas atau kabur (obscuur libel), gugatan


R

es

Penggugat/KNCI error in persona. Maka sesuai dengan butir 4 huruf


M

ng

e dan f halaman 86 Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis


on
gu

Hal. 153 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan, Buku II, Edisi 2007 Mahkamah Agung RI, Majelis Hakim

si
dilarang menjatuhkan putusan serta merta karena gugatan

Penggugat/KNCI tidak memenuhi syarat formil. ------------------------

ne
ng
101. Berdasarkan uraian di atas, Majelis Hakim Yang Terhormat sudah

do
gu sepatutnya menolak tuntutan putusan serta merta (uitvoerbaar bij

voorraad) Penggugat/KNCI dalam Gugatan a quo. -----------------------------

In
A
DALAM PROVISI
ah

lik
102. Majelis Hakim Yang Terhormat sudah sepatutnya menolak permohonan
am

ub
provisi dari Penggugat/KNCI pada petitum dalam provisi halaman 42

Gugatan karena permohonan tersebut bertentangan dengan ketentuan


ep
k

hukum yang berlaku. ----------------------------------------------------------------------


ah

R
103. Permohonan provisi Penggugat/KNCI TIDAK memenuhi syarat-syarat

si
Pasal 180 ayat (1) HIR dan SEMA No. 3/2000. -------------------------------------

ne
ng

104. Pasal 180 ayat (1) HIR dan SEMA No. 3/2000 menentukan bahwa putusan

provisi hanya dapat dijatuhkan apabila:

do
gu

a. Gugatan didasarkan pada bukti surat autentik;---------------------------------

b. Gugatan berdasarkan Putusan yang telah memperoleh kekuatan


In
A

hukum tetap (in kracht van gewijsde).---------------------------------------------


ah

lik

105. Dalam perkara a quo, permohonan putusan provisi Penggugat/KNCI tidak

memenuhi satupun syarat berdasarkan Pasal 180 ayat (1) HIR dan
m

ub

SEMA No. 3/2000 di atas:


ka

a. Gugatan Penggugat/KNCI tidak didasarkan pada bukti surat autentik;---


ep

b. Gugatan Penggugat/KNCI tidak didasarkan pada suatu putusan


ah

pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.


R

es

106. Selain itu, Penggugat/KNCI juga SAMA SEKALI tidak menguraikan dalil-
M

ng

dalil mengenai permohonan provisi dalam posita Gugatannya namun


on
gu

Hal. 154 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat/KNCI mengajukan permohonan provisi di dalam petitum

si
Gugatannya. Hal ini jelas bertentangan dengan hukum acara perdata yang

berlaku. ----------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
107. Permohonan provisi Penggugat/KNCI juga sudah sepatutnya ditolak oleh

do
gu Majelis Hakim Yang Terhormat karena:

a. Penggugat/KNCI meminta agar Majelis Hakim Yang Terhormat

In
A
menyatakan Perkominfo 12/2016 tidak berlaku sementara. Hal ini jelas

bukan kewenangan dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Yang


ah

lik
Terhormat untuk memutuskannya sehingga sudah sepatutnya

permohonan provisi ini ditolak;------------------------------------------------------


am

ub
b. Permohonan provisi Penggugat/KNCI telah memasuki pembahasan

mengenai pokok perkara yaitu mengenai permasalahan Permen


ep
k

Kominfo No. 12/2016. Hal ini bertentangan dengan Buku II Pedoman


ah

R
Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan dalam Empat

si
Lingkungan Peradilan Mahkamah Agung RI Tahun 2007 yang

ne
ng

menyatakan bahwa tuntutan provisi tidak boleh mengenai pokok

perkara. Lagipula, Tergugat III/Telkomsel telah menjelaskan bahwa

do
gu

setiap hal yang didalilkan Penggugat/KNCI adalah tidak benar dan

tidak berdasar hukum;-----------------------------------------------------------------


In
A

c. Gugatan Penggugat/KNCI tidak memenuhi syarat formil gugatan antara


ah

lik

lain Penggugat/KNCI tidak memiliki legal standing, gugatan

Penggugat/KNCI obscuur libel, gugatan Penggugat/KNCI error in


m

ub

persona. Berdasarkan butir 4 huruf e dan f halaman 86 Buku II


ka

Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan dalam


ep

Empat Lingkungan Peradilan Mahkamah Agung RI tahun 2007, Majelis


ah

Hakim sudah sepatutnya tidak menjatuhkan putusan yang bersifat


R

es

serta merta (termasuk putusan provisi ini) yang tidak memenuhi syarat
M

ng

formil.--------------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 155 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
108. Berdasarkan seluruh uraian di atas, Majelis Hakim Yang Terhormat sudah

si
sepatutnya MENOLAK permohonan putusan provisi pada petitum

Penggugat/KNCI karena permohonan provisi tersebut bertentangan

ne
ng
dengan ketentuan hukum yang berlaku. ----------------------------------------------

do
gu PETITUM

In
A
Berdasarkan alasan-alasan, fakta-fakta, bukti-bukti dan dasar-dasar hukum di

atas maka dengan ini Tergugat III/Telkomsel memohon kepada Majelis Hakim
ah

lik
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Yang Terhormat untuk memberikan putusan

sebagai berikut:
am

ub
M E N G A D I L I:

I. DALAM EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT --------------------------------------------------


ep
k

1. Menerima seluruh Eksepsi Absolut Kewenangan Mengadili dari Tergugat


ah

R
III/Telkomsel;-----------------------------------------------------------------------------------

si
2. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak memiliki

ne
ng

kompetensi, yurisdiksi atau wewenang secara absolut untuk memeriksa

Gugatan Penggugat/KNCI;-----------------------------------------------------------------

do
gu

3. Menyatakan Gugatan Penggugat/KNCI tidak dapat diterima;-----------------

4. Menghukum Penggugat/KNCI untuk membayar semua biaya perkara.----


In
A

II. DALAM PROVISI


ah

lik

Menolak permohonan provisi dari Penggugat/KNCI untuk seluruhnya.---------

III. DALAM EKSEPSI


m

ub

1. Menerima dan mengabulkan seluruh eksepsi dari Tergugat III/Telkomsel;----


ka

2. Menyatakan Gugatan Penggugat/KNCI tidak dapat diterima;---------------------


ep

3. Menghukum Penggugat/KNCI untuk membayar seluruh biaya perkara.-------


ah

IV. DALAM POKOK PERKARA


R

es

1. Menolak Gugatan Penggugat/KNCI untuk seluruhnya;-----------------------------


M

ng

on
gu

Hal. 156 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan Tergugat III/Telkomsel tidak melakukan perbuatan melawan

si
hukum;-------------------------------------------------------------------------------------------

3. Menolak tuntutan ganti rugi materiil yang diajukan oleh Penggugat/KNCI

ne
ng
untuk seluruhnya; ----------------------------------------------------------------------------

do
gu 4. Menolak tuntutan pembayaran uang paksa (dwangsom) dari

Penggugat/KNCI untuk seluruhnya;-----------------------------------------------------

In
A
5. Menolak permohonan putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) dari

Penggugat/KNCI untuk seluruhnya;-----------------------------------------------------


ah

lik
6. Menghukum Penggugat/KNCI untuk membayar seluruh biaya perkara.-------

ATAU, apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, kami mohon
am

ub
putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).-------------------------------------------
ep
Jawaban Tergugat IV :
k
ah

I. DALAM EKSEPSI
R

si
Yang terhormat Majelis Hakim pemeriksa perkara, sebelum Tergugat IV

ne
ng

menyampaikan tanggapan/jawaban tentang pokok-pokok perkara,

Tergugat IV terlebih dahulu akan menyampaikan kepada Majelis Hakim

do
gu

pemeriksa perkara mengenai kesalahan-kesalahan formalitas gugatan

Penggugat, yaitu:
In
A

A. Eksepsi Mengenai Kompetensi Absolut

1. Bahwa Pengadilan Negeri, dalam hal ini Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
ah

lik

tidak mempunyai kewenangan secara absolut untuk memeriksa dan

memutus perkara aquo, dalam hal ini tuntutan Penggugat agar Peraturan
m

ub

Menteri Komunikasi dan Informatika No. 12 Tahun 2016 tentang Registrasi


ka

ep

Pelanggan Jasa Telekomunikasi, sebagaimana diubah dengan Peraturan

Menteri Komunikasi dan Informatika No. 14 Tahun 2017 dan diubah kembali
ah

dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 21 Tahun 2017


es
M

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Komunikasi dan


ng

Informatika No. 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa


on
gu

Hal. 157 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Telekomunikasi (untuk selanjutnya disebut sebagai “Permenkominfo No.

si
12 Tahun 2016”)untuk sementara waktu dinyatakan tidak berlaku.-------------

2. Bahwa dalam butir 9 halaman 5 gugatan, Penggugat mengkritisi

ne
ng
Permenkominfo No. 12 Tahun 2016, karena dianggap peraturan tersebut

do
gu telah merugikan Penggugat, selengkapnya kami kutip sebagai berikut:

“Bahwa dalam Peraturan Menteri Kominfo No. 12 Tahun 2016 tentang

In
A
Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, terdapat aturan yang

telah merugikan kepentingan masyarakat Outlet pulsa yang


ah

lik
merupakan UMKM dalam Industri Telekomunikasi yang dalam Gugatan

ini diwakili oleh Penggugat.-----------------------------------------------------------


am

Aturan tersebut dikenal dengan istilah “Pembatasan Registrasi Kartu


ub
ep
k

Perdana yang Pembatasan Kepemilikan Kartu Perdana”, ada di


ah

R
Bagian Kelima Pasal 11 yang berjudul “Upaya Pencegahan

si
Penyalahgunaan Nomor Pelanggan Prabayar”:

ne
ng

1. Calon pelanggan prabayar hanya dapat melakukan registrasi

sendirisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) paling

do
gu

banyak 3 (tiga) Nomor MSISDN atau Nomor Pelanggan untuk

setiap NIK pada setiap Penyelenggara Jasa Telekomunikasi;-------


In
A

2. Nomor MSISDN yang digunakan untuk keperluan tertentu seperti


ah

lik

komunikasi M2M yang kebutuhannya melebihi 3 (tiga) Nomor

MSISDN hanya dapat diregistrasi melalui gerai milik


m

ub

Penyelenggara Jasa Telekomunikasi atau gerai milik Mitra;----------


ka

3. Penyelenggara Jasa Telekomunikasi wajib menonaktifkan Nomor


ep

MSISDN atau Nomor Pelanggan Parabayar yang terbukti atau


ah

diketahui menggunakan identtas palsu, tidak benar atau milik


R

es

orang lain tanpa hak atau tanpa seizin orang yang bersangkutan;--
M

ng

on
gu

Hal. 158 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Penyelenggara Jasa Telekomunikasi wajib menonaktifkan Nomor

si
MSISDN atau Nomor Pelanggan Prabayar yang terbukti

disalahgunakan;------------------------------------------------------------------

ne
ng
5. Dalam hal Nomor MSISDN atau Nomor Pelanggan Prabayar

do
gu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dinonaktifkan,

Penyelenggara Jasa Telekomunikasi tidak mempunyai kewajiban

In
A
membayar kerugian kepada Pelanggan Prabayar.”---------------------

Selanjutnya Penggugat juga meminta kepada Majelis Hakim agar


ah

lik
Permenkominfo No. 12 Tahun 2016 yang dianggap telah merugikan

tersebut, untuk sementara waktu dinyatakan tidak berlaku. Hal ini


am

ub
sebagaimana yang disampaikan Penggugat dalam butir F halaman 42

bagian Petitum gugatan, yaitu sebagai berikut:


ep
k

“Menyatakan tidak berlaku sementara Peraturan Menteri


ah

R
Komunikasi dan Informatika Nomor 12 Tahun 2016 tentang

si
Registrasi Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah diubah dengan

ne
ng

Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika dan kemudian

do
gu

diubah dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika

Nomor 21 Tahun 2017 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan


In
A

Menteri No. 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa


ah

lik

Telekomunikasi sampai ada putusan yang berkekuatan hukum

tetap, sehingga Penggugat tetap bisa menjalankan mata


m

ub

pencahariannya.”-------------------------------------------------------------------
ka

6. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 25 ayat (1) jo. ayat (2) Undang-
ep

Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (untuk


ah

selanjutnya disebut sebagai “UU Kekuasaan Kehakiman”), dijelaskan


R

es

sebagai berikut:
M

ng

“(1) Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi


on
gu

Hal. 159 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama,

si
peradilan militer dan peradilan tata usaha negara.-----------------------------

(2) Peradilan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang

ne
ng
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana dan perdata

do
gu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”-----------------

Lebih lanjut, dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 2 Tahun 1986

In
A
tentang Peradilan Umum, sebagaimana telah diubah dengan Undnag-

Undang No. 8 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor


ah

lik
2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, dan terakhir diubah dengan

Undang-Undang No.49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas


am

ub
Undang-Undang No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum (untuk

selanjutnya disebut sebagai “UU Peradilan Umum”) dijelaskan sebagai


ep
k

berikut:
ah

R
“Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Umum dilaksanakan

si
oleh:

ne
ng

a. Pengadilan Negeri;-----------------------------------------------------------

b. PengadilannTinggi.”----------------------------------------------------------

do
gu

7. Bahwa apabila merujuk pada ketentuan di atas, jelas bahwa kewenangan

Pengadilan Negeri adalah memeriksa, mengadili dan memutus perkara


In
A

pidana dan perdata, bukan untuk menguji suatu peraturan perundang-


ah

lik

undangan. Sedangkan, dalam gugatan yang diajukan oleh Penggugat

kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Penggugat justru menguraikan


m

ub

kerugian yang dialaminya akibat diterbitkannya Permenkominfo No. 12


ka

Tahun 2016, bahkan Penggugat juga meminta kepada Majelis Hakim agar
ep

Permenkominfo No. 12 Tahun 2016 dinyatakan tidak berlaku untuk


ah

sementara waktu, yang mana hal tersebut sama sekali di luar kewenangan
R

es

dari Pengadilan Negeri.---------------------------------------------------------------------


M

ng

on
gu

Hal. 160 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, lembaga

si
yang memiliki hak untuk menguji peraturan perundang-undangan dibawah

Undang-Undang terhadap undang-undang yang lebih tinggi adalah

ne
ng
Mahmakah Agung. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 24a ayat

do
gu (1) Undang-Undang Dasar 1945 (untuk selanjutnya disebut sebagai “UUD

1945”), yang berbunyi sebagai berikut:

In
A
“Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji

peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap


ah

lik
undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan

oleh undang-undang.”----------------------------------------------------------------
am

ub
Lebih lanjut, hak uji materiil yang dimiliki oleh Mahkamah Agung diatur

dalam Pasal 31 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah


ep
k

Agung, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004


ah

R
tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang

si
Mahkamah Agung dan terakhir diubah dengan Undang-Undang No. 3

ne
ng

Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang No. 14 Tahun 1985

tentang Mahkamah Agung (untuk selanjutnya disebut sebagai “UU MA”) jo.

do
gu

Pasal 1 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2011 tentang

Hak Uji Materiil (untuk selanjutnya disebut sebagai “Perma


In
A

No. 1 Tahun 2011”), yaitu sebagai berikut:


ah

lik

Pasal 31 UU MA:------------------------------------------------------

“(1) Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji peraturan


m

ub

perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap undang-


ka

undang.-----------------------------------------------------------------------------
ep

(2) Mahkamah Agung menyatakan tidak sah peraturan perundang-


ah

undangan di bawah undang-undang atas alasan bertentangan


R

es

dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau


M

ng

pembentukannya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.----------


on
gu

Hal. 161 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Putusan mengenai tidak sahnya peraturan perundang-undangan

si
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diambil baik

berhubungan dengan pemeriksaan pada tingkat kasasi maupun

ne
ng
berdasarkan permohonan langsung pada Mahkamah Agung.-------

do
gu (4) Peraturan perundang-undangan yang dinyatakan tidak sah

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak mempunyai kekuatan

In
A
hukum mengikat.”----------------------------------------------------------------

Pasal 1 ayat (1) Perma No. 1 Tahun 2011:


ah

lik
“Hak Uji Materiil adalah hak Mahkamah Agung untuk menilai

materi muatan peraturan perundang-undangan di bawah Undang-


am

ub
Undang terhadap peraturan perundang-undangan tingkat lebih

tinggi”--------------------------------------------------------------------------------
ep
k

9. Bahwa faktanya, sebelum mengajukan gugatan a quo, Penggugat telah


ah

R
mengajukan permohonan uji materiil kepada Mahkamah Agung atas

si
Permenkominfo No. 12 Tahun 2016 dengan register perkara No. 58

ne
ng

P/HUM/2019, dan diketahui bahwa permohonan tersebut telah diputus

berdasarkan Putusan No. 58 P/HUM/2019, dengan amar putusan sebagai

do
gu

berikut:

“(1) Menolak permohonan keberatan hak uji materiil dari Pemohon


In
A

Perkumpulan Kesatuan Niaga Cellular Indonesia tersebut;-----


ah

lik

(2) Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).”----------------------------------------


m

ub

10. Bahwa apabila merujuk pada kewenangan Mahkamah Agung terkait hak uji
ka

materiil sebagaimana diatur dalam UU MA dan Perma No. 1 Tahun 2011,


ep

maka yang berwenang untuk menguji peraturan perundang-undangan serta


ah

menyatakan sah atau tidaknya suatu peraturan perundang-undangan


R

es

adalah Mahkamah Agung. Hal tersebut diketahui benar oleh Penggugat,


M

ng

terbukti dengan fakta bahwa Penggugat sudah mengajukan permohonan uji


on
gu

Hal. 162 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
materiil kepada Mahkamah Agung atas Permenkominfo No. 12 Tahun 2016

si
dengan register perkara No. 58 P/HUM/2019 dan telah diputus berdasarkan

Putusan No. 58 P/HUM/2019. Oleh sebab itu, sikap Penggugat yang

ne
ng
mengajukan gugatan a quo kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk

do
gu meminta agar Permenkominfo No. 12 Tahun 2016 dinyatakan tidak berlaku

adalah tindakan licik dari Penggugat. Karena sesungguhnya Penggugat

In
A
paham bahwa seharusnya gugatan diajukan kepada Mahkamah Agung

seperti yang telah dilakukan oleh Penggugat sebelumnya, bukan kepada


ah

lik
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.-----------------------------------------------------

Oleh sebab itu, seharusnya Majelis Hakim tidak menerima gugatan yang
am

ub
diajukan oleh Penggugat sebagaimana dimaksud. Hal tersebut sejalan

dengan ketentuan dalam Pasal 132 reglement op de Burgerlijke


ep
k

Rechtsvordering (untuk selanjutnya disebut sebagai “Rv”) dan Pasal 134


ah

R
Herzien Inlandsch Reglement (untuk selanjutnya disebut sebagai “HIR”),

si
yang berbunyi sebagai berikut:

ne
ng

Pasal 132 Rv:

“Dalam hal hakim tidak berwenang karena jenis pokok perkaranya,

do
gu

maka ia meskipun tidak diajukan tangkisan ketidakwenangannya,

karena jabatan wajib menyatakan dirinya tidak berwenang.”-----------


In
A

Pasal 134 HIR:


ah

lik

“Jika perselisihan itu adalah suatu perkara yang tidak masuk kuasa

pengadilan negeri, maka pada sembarang waktu dalam


m

ub

pemeriksaan perkara itu, boleh diminta supaya hakim mengaku


ka

dirinya tidak berkuasa dan hakim itupun wajib pula mengaku


ep

karena jabatannya bahwa ia tidak berkuasa”.------------------------------


ah

11. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka terbukti dengan jelas
R

es

bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak memiliki kewenangan secara


M

ng

absolut untuk mengadili perkara a quo, karena pada prinsipnya hak uji
on
gu

Hal. 163 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
materiil merupakan kewenangan dari Mahkamah Agung. Oleh sebab itu,

si
kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat mengabulkan eksepsi

Tergugat IV dengan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat

ne
ng
diterima (niet onvankelijke verklaard) karena Pengadilan Negeri

do
gu Jakarta Pusat tidak memiliki kewenangan secara absolut untuk

memeriksa dan mengadili perkara a quo.------------------------------------------

In
A
1. Gugatan Penggugat Salah Alamat (Error In Persona), Karena

Gugatan Yang Diajukan Kepada Tergugat IV Telah Salah


ah

lik
Menyebutkan Subjek Hukum...;--------------------------------------------

2. ...;-------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
3. ...;-------------------------------------------------------------------------------------

B. PT INDOSAT OOREDOO Tbk yang beralamat di Jl. Medan Merdeka Barat


ep
k

No. 21 Jakarta Pusat, selanjutnya--------------------------------------------------------


ah

R
1. Bahwa faktanya, Penggugat mengajukan gugatan kepada PT Indosat

si
Ooredoo Tbk, sebagaimana disebutkan dalam butir 2, halaman 2 gugatan,

ne
ng

yang berbunyi sebagai berikut:

“Dengan ini PENGGUGAT mengajukan gugatan Perbuatan

do
gu

Melawan Hukum terhadap:

4. disebut sebagai TERGUGAT IV.”------------------------------


In
A

2. Bahwa berdasarkan pada anggaran dasar Tergugat IV yang dimuat dalam


ah

lik

Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Indosat Tbk.

No. 30 tertanggal 10 Juni 2015, dibuat dihadapan Aryanti Artisari, S.H.,


m

ub

M.H., Notaris di Jakarta (untuk selanjutnya disebut sebagai “Anggaran


ka

Dasar”), maka pada Pasal 1 Anggaran Dasar, disebutkan sebagai berikut:


ep

“Perseroan Terbatas ini bernama “PT Indosat Tbk” berkedudukan dan


ah

berkantor pusat di Jakarta Pusat ...”------------------------------------------------


R

es

3. Bahwa berdasarkan Anggaran Dasar tersebut, Tergugat IV tidak pernah


M

ng

mengubah namanya menjadi PT Indosat Ooredoo Tbk. sebagaimana yang


on
gu

Hal. 164 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disebutkan oleh Penggugat pada bagian persona standi in judicio.

si
Sehingga, nama badan hukum dari Tergugat IV yang benar sesuai dengan

Aggaran Dasar adalah PT Indosat Tbk.-----------------------------------------------

ne
ng
4. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka terbukti bahwa

do
gu penyebutan nama PT Indosat Ooredoo Tbk. sebagai Tergugat IV oleh

Penggugat jelas merupakan suatu kesalahan dan/atau kekeliruan yang

In
A
membuat gugatan a quo salah alamat (error in persona). Oleh sebab itu,

kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat mengabulkan eksepsi


ah

lik
Tergugat IV dengan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat

diterima (niet onvankelijke verklaard) karena gugatan salah alamat


am

ub
(error in persona).---------------------------------------------------------------------------

C. Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Yang Diajukan Penggugat Kabur


ep
k

Dan Tidak Jelas (Exceptio Obscuur Libel) Karena Didasarkan Dengan


ah

R
Menggunakan Dalil-Dalil Wanprestasi-----------------------------------------------

si
1. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat kabur dan tidak jelas

ne
ng

(obscuur libel). Apabila dicermati secara seksama dan menyeluruh,

Penggugat mengajukan gugatan a quo didasarkan adanya suatu perbuatan

do
gu

melawan hukum, akan tetapi Penggugat justru menguraikan dalil-dalil

wanprestasi dalam gugatannya tersebut.----------------------------------------------


In
A
ah

lik

2. Bahwa berdasarkan gugatan a quo, gugatan Penggugat didasarkan pada

perbuatan melawan hukum, yang dapat dilihat pada huruf B butir 6 halaman
m

ub

4, dan huruf D butir 42 gugatan. Untuk lebih jelasnya berikut ini kami kutip
ka

dalil-dalil Penggugat tersebut:


ep
ah

 Huruf B butir 6 halaman 4:


R

es

“Bahwa Penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta


M

ng

Pusat terhadap PARA TERGUGAT melalui mekanisme pertanggung


on
gu

Hal. 165 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jawaban perdata yaitu Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur

si
dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ...”---------------

ne
ng
 Huruf D butir 42 halaman 28:

do
gu “Bahwa perbuatan-perbuatan PARA TERGUGAT merupakan Perbuatan

Melawan Hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 jo. Pasal 1366

In
A
jo. Pasal 1367 ayat (3) KUHPerdata.”----------------------------------------------

Namun demikian, berdasarkan dalil-dalil Penggugat dalam butir 35 halaman


ah

lik
24 gugatan, butir 44 angka (3) s/d (11) halaman 29 s/d 36 gugatan,

Penggugat secara tegas justru menguraikan dalil-dalil perbuatan


am

ub
wanprestasi. Untuk lebih jelasnya berikut kami kutip dalil Penggugat

tersebut:
ep
k

 Butir 35 Halaman 24 Gugatan:


ah

R
“Bahwa tiba-tiba sistem registrasi kartu perdana prabayar yang

si
ada di seluruh outlet menghilang/dicabut pada 21 November

ne
ng

2018 ......”---------------------------------------------------------------------------

Padahal legalitas sistem registrasi jelas tertuang dalam

do
gu

kesepakatan 14 Mei 2018 ......-----------------------------------------------


In
A

Dengan demikian cukup jelas bahwa, Para Tergugat telah


ah

lik

melakukan perbuatan melawan hukum dengan berkali-kali

mengingkari kesepakatan dan pernyataan serta aturan yang


m

ub

mereka ubah-ubah secara sepihak, yang akhirnya menimbulkan


ka

kerugian kepada Penggugat ......”;-------------------------------------------


ep

 Butir 44 angka (3) Gugatan:


ah

“Bahwa perbuatan pertama kali pembohongan dan


R

es

pengingkaran yang melawan hukum dilakukan secara sengaja


M

ng

dan sadar oleh Tergugat I dan Tergugat II yaitu ketika


on
gu

Hal. 166 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT hendak melakukan aksi unjuk rasa ...”------------------

si
 Butir 44 angka (4) Gugatan:

“Bahwa perbuatan kedua kali pembohongan dan

ne
ng
pengingkaran yang melawan hukum yang dilakukan sengaja dan

do
gu sadar oleh Tergugat I dan Tergugat II, yaitu pada saat

pengumuman ...”-----------------------------------------------------------------

In
A
 Butir 44 angka (5) Gugatan:

“Bahwa perbuatan ketiga kali pembohongan dan


ah

lik
pengingkaran yang melawan hukum yang dilakukan sengaja dan

sadar oleh Tergugat I dan Tergugat II, yaitu memberikan surat


am

ub
kepada Penggugat pada tanggal 19 Februari 2019 ...”-----------------

Butir 44 angka (6) Gugatan:



ep
k

“Bahwa perbuatan keempat kali pembohongan dan


ah

R
pengingkaran yang melawan hukum yang dilakukan sengaja dan

si
sadar oleh Tergugat I dan Tergugat II, yaitu Tidak Juga

ne
ng

Merealisasikan ...”----------------------------------------------------------------

 Butir 44 angka (8) Gugatan:

do
gu

“Bahwa perbuatan kelima kali pembohongan dan


In
pengingkaran yang melawan hukum yang dilakukan sengaja dan
A

sadar oleh Tergugat I dan Tergugat II, yaitu pada tanggal 9 Mei
ah

lik

2018 ...”-----------------------------------------------------------------------------

 Butir 44 angka (9) Gugatan:


m

ub

“Bahwa perbuatan keenam kali pembohongan dan


ka

pengingkaran yang melawan hukum yang dilakukan sengaja dan


ep

sadar oleh PARA TERGUGAT yaitu tiba-tiba Sistem Registrasi


ah

Kartu Perdana Prabayar yang ada diseluruh Outlet


R

es

menghilang/dicabut ...”----------------------------------------------------------
M

ng

 Butir 44 angka (11) Gugatan:


on
gu

Hal. 167 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Bahwa perbuatan ketujuh kali pembohongan, pengingkaran

si
bahkan tindakan yang teramat melawan berbagai hukum di

Indonesia, yang dilakukan secara sengaja dan sadar oleh PARA

ne
ng
TERGUGAT, yaitu pada tanggal 21 Ferbruari 2019 sampai dengan

do
gu 23 Februari 2019, terjadi penghapusan jutaan kartu perdana, ...”---

3. Bahwa gugatan Penggugat tersebut kabur dan tidak jelas, sehingga

In
A
menjadi tidak jelas pula apakah Tergugat IV melakukan suatu perbuatan

wanprestasi atau perbuatan melawan hukum, karena pada dasarnya suatu


ah

lik
gugatan wanprestasi dan gugatan perbuatan melawan hukum memiliki sifat

dan hakekat yang berbeda serta didasarkan pada ketentuan yang berbeda
am

ub
pula. Suatu gugatan wanprestasi didasarkan pada adanya cidera janji

dalam perjanjian/kontrak, sehingga pihak yang melakukan cidera janji harus


ep
k

bertanggung jawab atas perbuatannya. Mengenai perbuatan wanprestasi ini


ah

R
diatur dalam ketentuan Pasal 1243 KUHPerdata. Sedangkan, suatu

si
gugatan perbuatan melawan hukum, pihak yang melakukan pelanggaran

ne
ng

hukum dan menimbulkan kerugian, berkewajiban untuk memberikan ganti

kerugian. Mengenai perbuatan melawan hukum ini diatur dalam ketentuan

do
gu

Pasal 1365 KUHPerdata.------------------------------------------------------------------

4. Bahwa pemisahan antara gugatan wanprestasi dengan gugatan perbuatan


In
A

melawan hukum pada dasarnya harus diterapkan agar tidak menimbulkan


ah

lik

kontradiksi dalam suatu konstruksi gugatan, baik pada posita semata

maupun antar posita dan petitum dalam gugatan. Adanya kontradiksi


m

ub

tersebut, seringkali menimbulkan suatu gugatan yang tidak jelas dan kabur.
ka

5. Bahwa terkait dengan penggabungan antara gugatan wanprestasi dengan


ep

gugatan perbuatan melawan hukum sebagaimana yang telah dijelaskan di


ah

atas jelas telah bertentangan dengan hukum acara perdata. Mengenai


R

es

pernggabungan gugatan ini, Mahkamah Agung telah mengeluarkan


M

ng

beberapa yurisprudensi, yaitu sebagai berikut:


on
gu

Hal. 168 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(a) Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Perkara

si
Nomor 1875 K/Pdt/1984 tertanggal 24 April 1986 dengan kaidah

hukum “Perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365

ne
ng
KUHPerdata tidak dibenarkan digabungkan dengan perbuatan ingkar

do
gu janji (wanprestasi) berdasarkan 1243 KUHPerdata dalam satu gugatan

menurut tertib beracara perdata, keduanya harus diselesaikan secara

In
A
tersendiri.”;--------------------------------------------------------------------------------
ah

lik
(b) Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Perkara

Nomor 897 K/PDT/1997 tertanggal 29 Januari 2001 dengan kaidah


am

ub
hukum “penggabungan PMH dengan wanprestasi dalam satu gugatan,

melanggar tata tertib beracara, atas alasan keduanya harus


ep
k

diselesaikan tersendiri. Dalam posita, gugatan didasarkan atas


ah

R
perjanjian, namun dalam petitum dituntut agar tergugat dinyatakan

si
melakukan PMH, konstruksi gugatan seperti itu mengandung

ne
ng

kontradiksi, dan gugatan dikategorikan obscuur libel, sehingga tidak

dapat diterima”; dan--------------------------------------------------------------------

do
gu

(c) Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Perkara


In
A

Nomor 2452 K/Pdt/2009 tertanggal 28 Oktober 2010 dengan kaidah


ah

lik

hukum “Bahwa karena gugatan Penggugat merupakan penggabungan

antara perbuatan melawan hukum dan wanprestasi, maka gugatan


m

ub

menjadi tidak jelas dan kabur (obscuur libel)”------------------------------------


ka

Selain dari yurisprudensi-yurisprudensi di atas, penggabungan gugatan


ep

yang serupa juga dipergunakan dalam pertimbangan oleh Majelis Hakim


ah

pemeriksa perkara, seperti contohnya dalam Putusan Pengadilan Negeri


R

es

Surakarta No. 194/Pdt.G/2011/PN.Ska yang telah berkekuatan hukum


M

ng

tetap, dalam pertimbangannya Majelis Hakim menyatakan:


on
gu

Hal. 169 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Majelis Hakim

si
berpendapat, bahwa dalam gugatannya Penggugat telah

menggabungkan dalilnya antara perbuatan wanprestasi dengan

ne
ng
perbuatan melawan hukum, oleh karenanya berdasarkan Yurisprudensi

do
gu Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 492 K/Sip/1970

tertanggal

In
A
21 Nopember 1970 jo Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor: 897/K/Sip/Pdt/1997 yang pada pokoknya menyatakan bahwa


ah

lik
penggabungan gugatan perbuatan melawan hukum dan wanprestasi

dalam satu gugatan melanggar tertub beracara, karena keduanya


am

ub
harus diselesaikan secara sendiri-sendiri, sehingga berdasarkan hal

tersebut, maka menurut Majelis Hakim gugatan Penggugat yang seperti


ep
k

itu adalah kabur”;------------------------------------------------------------------------


ah

R
Selain itu, mengenai penggabungan gugatan wanprestasi dengan gugatan

si
perbuatan melawan hukum juga ditegaskan dalam pendapat hukum yang

ne
ng

disampaikan oleh M. Yahya Harahap, S.H. dalam buku yang berjudul

“Hukum Acara Perdata”, Sinar Grafika, Jakarta, 2006, pada halaman 455,

do
gu

yang pada pokoknya:

“Oleh karena itu, dalam merumuskan posita atau dalil gugatan: tidak
In
A

dibenarkan mencampuradukkan wanprestasi dengan PMH dalam


ah

lik

gugatan.”;--------------------------------------------------------------------------------

6. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka terbukti


m

ub

bahwa penggabungan dalil-dalil wanprestasi dengan dalil-dalil perbuatan


ka

melawan hukum yang dilakukan Penggugat tidak diperbolehkan. Oleh


ep

sebab itu, kami mohon kepada Majelis Hakim agar dapat mengabulkan
ah

eksepsi Tergugat IV dengan menyatakan gugatan Penggugat tidak


R

es

dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) karena gugatan Penggugat


M

ng

tidak jelas dan kabur (obscuur libel).------------------------------------------------


on
gu

Hal. 170 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. DALAM POKOK PERKARA

si
Bahwa segala sesuatu yang telah diuraikan pada bagian Dalam Eksepsi

tersebut di atas, mutatis-mutandis, merupakan satu kesatuan dengan uraian

ne
ng
pada bagian Dalam Pokok Perkara di bawah ini. Adapun bantahan kami

do
gu terhadap dalil-dalil hukum Penggugat pada bagian Pokok Perkara adalah

sebagai berikut:

In
A
A. Tergugat IV Tidak Melakukan Perbuatan Melawan Hukum, Karena

Tergugat IV Justru Melaksanakan Peraturan Perundang-Undangan


ah

lik
1. Bahwa Tergugat IV menolak dengan tegas dalil yang disampaikan

Penggugat dalam butir 44 angka (9) halaman 31 Gugatan dan butir 44


am

ub
angkat (11) halaman 35 Gugatan, yang mendalilkan sebagai berikut:

 Butir 44 angka (9) Gugatan:


ep
k

“Bahwa perbuatan keenam kali pembohongan dan pengingkaran yang


ah

R
melawan hukum yang dilakukan sengaja dan sadar oleh PARA

si
TERGUGAT yaitu tiba-tiba Sistem Registrasi Kartu Perdana Prabayar

ne
ng

yang ada diseluruh Outlet menghilang/dicabut sepihak dan semena-

mena pada 21 November 2018 tanpa ada pemberitahuan, konfirmasi,

do
gu

atau apapun kepada Penggugat. Padahal legalitas sistem registrasi

jelas tertuang dalam Kesepakatan 14 Mei 2018”-------------------------------


In
A
ah

lik

 Butir 44 angka (11) Gugatan:

“Bahwa perbuatan ketujuh kali pembohongan, pengingkaran bahkan


m

ub

tindakan yang teramat melawan berbagai hukum di Indonesia, yang


ka

dilakukan secara sengaja dan sadar oleh PARA TERGUGAT, yaitu


ep

pada tanggal 21 Ferbruari 2019 sampai dengan 23 Februari 2019,


ah

terjadi penghapusan jutaan kartu perdana, khususnya Telkomsel


R

es

(Tergugat III) milik Penggugat (Outlet) di seluruh Indonesia. Tanpa ada


M

ng

sosialisasi atau konfirmasi apapun. Padahal kartu perdana tersebut


on
gu

Hal. 171 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibeli secara tunai oleh Outlet ataupun Pelanggan. Kesengajaan yang

si
terencana ini jelas pada jawaban Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V

dan Tergugat VI dalam surat balasan mereka terhadap Somasi yang

ne
ng
Penggugat sampaikan, kemudian terlihat juga unsur kesengajaan

do
gu tindakan melawan hukum yang direncanakan pada Surat BRTI No. 22

Tanggal 10 Januari 2019 yang ditujukan kepada Direktur Utama

In
A
Penyelenggara Jasa Telekomunikasi yang merugikan MSISDN, yang

menerangkan dan menegaskan kepada Operator secara eksplisit


ah

lik
bahwa makna kata “non aktif” dalam TAP BRTI No. 3/2018 adalah tidak

dapat digunakan lagi atau hangus. Pembuktian lainnya adalah Para


am

ub
Tergugat menghidupkan kembali kartu perdana yang dihanguskan,

setelah Penggugat melakukan “Aksi Nasional Geruduk Telkomsel” dan


ep
k

juga pemberitaan media yang marak, antara tanggal 3 Maret sampai


ah

R
dengan

si
10 Maret 2019. Hal ini menunjukan bahwa mereka sadar apa yang

ne
ng

mereka lakukan adalah pelanggaran hukum. Kalaulah penghapusan

yang dilakukan oleh Para Tergugat tersebut memiliki bukti dasar hukum

do
gu

yang kuat, tentu Para Tergugat tidak akan menghidupkannya kembali.”-

2. Bahwa dalil Penggugat sebagaimana tersebut di atas, jelas merupakan dalil


In
A

yang tidak berdasar dan mengada-ada, karena alasan sebagai berikut:


ah

lik

(i) Pencabutan Sistem Registrasi Kartu Perdana Prabayar yang ada di

outlet merupakan mandat dari Badan Regulasi Telekomunikasi


m

ub

Indonesia (untuk selanjutnya disebut sebagai “BRTI”)------------------------


ka

a. Bahwa pencabutan sistem registrasi kartu perdana prabayar oleh


ep

Tergugat IV, dilakukan bukan tanpa alasan yang jelas. Pada


ah

tanggal 21 November 2018, BRTI menerbitkan Surat Edaran BRTI


R

es

No. 01 Tahun 2018 tentang Larangan Penggunaan Data


M

ng

Kependudukan Tanpa Hak dan/atau Melawan Hukum Untuk


on
gu

Hal. 172 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 172
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi (untuk

si
selanjutnya disebut sebagai “SE BRTI No.1 Tahun 2018”) dan

Surat Edaran BRTI No. 03 Tahun 2018 tentang Larangan

ne
ng
Penggunaan Data Kependudukan dan/atau Melawan Hukum

do
gu untuk Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi

(untuk selanjutnya disebut sebagai “SE BRTI No. 3 Tahun 2018”),

In
A
yang bertujuan agar:

(1) Ketentuan resgistrasi pelanggan jasa telekomunikasi


ah

lik
prabayar tidak diinterpretasikan atau ditafsirkan berbeda dan

tidak disalahgunakan oleh setiap orang, termasuk oleh para


am

ub
penyelenggara jasa telekomunikasi, distributor penjual kartu

perdana prabayar, agen penjual kartu perdana prabayar


ep
k

dan/atau pelapak/outlet penjual kartu perdana prabayar; dan-


ah

R
(2) Tidak terjadi registrasi nomor Mobile Subscriber Integrated

si
Services Digital Network (MSISDN) dengan jumlah yang

ne
ng

tidak terbatas, tanpa hal dan/atau melawan hukum.-------------

b. Bahwa pada Pasal 1 butir a dan b SE BRTI No. 3 Tahun 2018,

do
gu

dijelaskan sebagai berikut:

“a. Penyelenggara Jasa Telekomunikasi wajib mengedarkan


In
A

Kartu Perdana dalam keadaan tidak aktif untuk semua


ah

lik

layanan Jasa Telkomunikasi, kecuali akses kepada

Penyelennggara Jasa Telekomunikasi untuk keperluan


m

ub

registrasi; dan--------------------------------------------------------------
ka

b. Ketentuan mengedarkan Kartu Perdana dalam keadaan


ep

tidak aktif sebagaimana dimaksud pada huruf a berlaku juga


ah

untuk setiap Orang yang menjual Kartu Perdana, yaitu


R

es

distributor, agen, outlet, pelapak dan/atau orang


M

ng

perorangan.”----------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 173 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 173
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka Tergugat IV selaku penyelenggara

si
jasa telekomunikasi diwajibkan untuk mengedarkan atau menjual kartu

perdana dalam keadaan tidak aktif. Ketentuan tersebut juga berlaku untuk

ne
ng
setiap orang (in casu dapat berupa distributor, agen, outlet dll) yang

do
gu mengedarkan atau menjual kartu perdana.--------------------------------------------

c. Bahwa selanjutnya, pada butir 2 SE BRTI No.1 Tahun 2018, maka

In
A
resgitrasi pelanggan jasa telekomunikasi prabayar wajib berpedoman

pada Permenkominfo No. 12 Tahun 2016.----------------------------------------


ah

lik
Adapun lebih lanjut, terkait dengan registrasi pelanggan prabayar itu

sendiri diatur dalam Pasal 4 ayat (1) Permenkominfo No. 12 Tahun


am

ub
2016, dimana dijelaskan bahwa registrasi pelanggan prabayar

dilakukan melalui:
ep
k

(1) Gerai milik Penyelenggara Jasa Telekomunikasi atau gerai milik


ah

R
Mitra; atau--------------------------------------------------------------------------

si
(2) Registrasi sendiri.----------------------------------------------------------------

ne
ng

Adapun berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka jelas registrasi

pelanggan prabayar dibatasi hanya dapat dilakukan pada gerai milik

do
gu

penyelenggara jasa telekomunikasi atau milik mitra atau dilakukan

sendiri oleh pelanggan jasa telekomunikasi.-------------------------------------


In
A

d. Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, maka terbukti perbuatan


ah

lik

Tergugat IV yang mencabut sistem registrasi pelanggan prabayar

bukanlah suatu perbuatan pengingkaran atau pembohongan yang


m

ub

melawan hukum sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat,


ka

namun pencabutan sistem registrasi pelanggan prabayar tersebut


ep

dilakukan oleh Tergugat IV semata-mata hanya untuk menjalankan


ah

perintah dari BRTI selaku regulator yang memiliki fungsi


R

es

pengaturan, pengawasan dan pengendalian terhadap Tergugat IV


M

ng

selaku penyelenggara jasa telekomunikasi.-------------------------------


on
gu

Hal. 174 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 174
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(ii) Pemblokiran kartu perdana dilakukan oleh Tergugat IV

si
semata-mata untuk menjalankan peraturan perundang-

undangan.---------------------------------------------------------------

ne
ng
a. Bahwa berdasarkan Pasal 16 ayat (1)

do
gu Permenkominfo No. 12 Tahun 2016, dijelaskan

sebagai berikut:

In
A
“Penyelenggara Jasa Telekomunikasi wajib

melakukan pemblokiran layanan bagi


ah

lik
Pelanggan Prabayar yang datanya belum

tervalidasi dan tidak melakukan Registrasi


am

ub
ulang sesuai dengan tahapan waktu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat


ep
k

(2).”----------------------------------------------------------
ah

R
Adapun, penyelesaian registrasi ulang pelanggan prabayar telah

si
ditentukan paling lambat sampai dengan tanggal

ne
ng

28 Februari 2018 (vide Pasal 15 ayat (1) Permenkominfo

No 12 Tahun 2016).--------------------------------------------------------------

do
gu

b. Bahwa selanjutnya dalam Pasal 22 Permenkominfo No 12

Tahun 2016, dijelaskan sebagai berikut:


In
A

“Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 2 ayat (1), Pasal 9


ah

lik

ayat (2) huruf b, Pasal 11 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal

14 ayat (1), Pasal 15 ayat (1), Pasal 15 ayat (3), Pasal 16


m

ub

ayat (1), Pasal 17 ayat (1), Pasal 17 ayat (2), Pasal 17 ayat
ka

(3), Pasal 17 ayat (4), Pasal 17 ayat (5), Pasal 18 ayat (1),
ep

Pasal 20 dan/atau Pasal 21 dikenai sanksi administratif


ah

berupa:
R

es

a. Teguran tertulis;---------------------------------------------------
M

ng

b. Denda administratif;---------------------------------------------
on
gu

Hal. 175 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 175
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Pemberhentian sementara; dan/atau-----------------------

si
d. Pencabutan izin.”-------------------------------------------------

Berdasarkan ketentuan Pasal 22 Permenkominfo No 12 Tahun 2016

ne
ng
tersebut, artinya apabila Tergugat IV tidak melakukan pemblokiran atas

do
gu kartu-kartu perdana yang belum dilakukan registrasi sebagaimana yang

dijelaskan dalam Pasal 16 ayat (1) Permenkominfo No 12 Tahun 2016,

In
A
akan menimbulkan konsekuensi berupa pengenaan sanksi administratif

bagi Tergugat IV.


ah

lik
e. Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, maka terbukti

perbuatan Tergugat IV yang melakukan pemblokiran


am

ub
terhadap kartu perdana prabayar yang ada di outlet-outlet

Penggugat bukanlah suatu perbuatan pengingkaran atau


ep
k

pembohongan yang melawan hukum, sebagaimana yang


ah

R
didalilkan oleh Penggugat, namun pemblokiran terhadap

si
kartu perdana prabayar tersebut dilakukan oleh Tergugat IV

ne
ng

semata-mata untuk menjalankan kewajibannya sebagaimana

yang diatur dalam Permenkominfo No 12 Tahun 2016.---------

do
gu

3. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dengan demikian terbukti

bahwa dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat IV telah


In
A

melakukan pembohongan dan pengingkaran yang melawan hukum adalah


ah

lik

dalil yang tidak berdasar dan mengada-ada. Oleh sebab itu, sudah

seharusnya berdasarkan hukum, Majelis Hakim menolak dan


m

ub

mengesampingkan dalil-dalil Penggugat dalam gugatannya.---------------


ka

B. Tergugat IV Tidak Memenuhi Unsur-Unsur Melakukan Perbuatan


ep

Melawan Hukum
ah

1. Bahwa Tergugat IV dengan tegas menolak seluruh dalil Penggugat pada


R

es

butir 6 halaman 4, butir 35–36 halaman 23, butir 42 halaman 27, butir 44
M

ng

angka (9) halaman 31 dan butir 44 angka (11) halaman 35 gugatan, yang
on
gu

Hal. 176 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 176
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada pokoknya bahwa Tergugat telah melakukan suatu perbuatan melawan

si
hukum.-------------------------------------------------------------------------------------------

2. Bahwa mengenai perbuatan melawan hukum diatur dalam Pasal 1365

ne
ng
KUHPerdata, yang berbunyi sebagai berikut:

do
gu “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian

kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu

In
A
karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.”-------------

Merujuk pada Pasal 1365 KUHPerdata, dan perluasan pengertian


ah

lik
perbuatan melawan hukum berdasarkan putusan Hoge Raad 31 Januari

1919 dalam perkara Cohen v. Lindembaum, serta pendapat hukum yang


am

ub
disampaikan oleh Prof. Rosa Agustina dalam bukunya yang berjudul

“Hukum Perikatan (Law of Obligation)”, Pustaka Larasan, Bali, halaman


ep
k

8-11, maka suatu perbuatan adalah merupakan perbuatan melawan hukum,


ah

R
apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

si
(i) Perbuatan

ne
ng

Perbuatan yang dimaksud adalah perbuatan yang dilakukan oleh

pelaku. Unsur perbuatan ini digolongkan menjadi 2 (dua) bagian,

do
gu

yaitu perbuatan yang merupakan kesengajaan (dilakukan secara

aktif) dan kelalaian (dilakukan secara pasif/tidak berniat melakukan).-


In
A

(ii) Melawan hukum


ah

lik

Perbuatan yang dilakukan si pelaku sebagaimana disebutkan dalam

unsur pertama tersebut diatas, dikatakan memenuhi unsur melawan


m

ub

hukum apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut:


ka

(a) Bertentangan dengan hak subjektif orang lain;----------------------


ep

(b) Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku;----------------


ah

(c) Bertentangan dengan kesusilaan; dan--------------------------------


R

es

(d) Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian, dan kehati-hatian.-


M

ng

Bahwa dalam perkara a quo, perbuatan yang dilakukan oleh


on
gu

Hal. 177 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 177
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat IV bukan merupakan suatu perbuatan melawan

si
hukum, namun sebaliknya perbuatan yang dilakukan oleh

Tergugat IV semata-mata hanya untuk memenuhi kewajiban

ne
ng
Tergugat IV sebagaimana yang diatur dalam peraturan

do
gu perundang-undangan.---------------------------------------------------

(iii) Kesalahan

In
A
Unsur kesalahan pada suatu perbuatan tidak berbeda jauh dengan

unsur melawan hukum. Merujuk pada uraian diatas, maka secara


ah

lik
mutatis mutandis dalam perkara a quo, terbukti tidak ada kesalahan

apapun yang dilakukan oleh Tergugat IV.--------------------------------------


am

ub
(iv) Kerugian

Pasal 1365 KUHPerdata menentukan kewajiban pelaku perbuatan


ep
k

melawan hukum untuk membayar ganti rugi.---------------------------------


ah

R
(v) Adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian-----------

si
Bahwa dengan tidak terpenuhinya unsur kesalahan maupun kerugian,

ne
ng

maka jelas tidak terpenuhi unsur kausalitas dalam perkara aquo.---------------

3. Bahwa merujuk pada unsur-unsur perbuatan melawan hukum sebagaimana

do
gu

disebut di atas, faktanya perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat IV

bukanlah suatu perbuatan yang melawan hukum, karena sebagaimana


In
A

yang telah dijelaskan dalam Bab II huruf A di atas, maka perbuatan yang
ah

lik

dilakukan oleh Tergugat IV semata-mata hanya untuk memenuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Oleh sebab itu, dengan tidak


m

ub

terbuktinya Tergugat IV melakukan perbuatan melawan hukum maka tidak


ka

ada ganti rugi yang wajib dibayar oleh Tergugat IV.---------------------------------


ep

4. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dalil Penggugat yang


ah

pada pokoknya menyatakan bahwa Tergugat IV melakukan perbuatan


R

es

melawan hukum adalah tidak benar dan tidak terbukti. Oleh karena itu,
M

ng

on
gu

Hal. 178 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 178
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mohon kepada Majelis Hakim menolak dan mengesampingkan dalil-

si
dalil Penggugat dalam gugatannya.--------------------------------------------------

C. Kerugian Yang Didalilkan Oleh Penggugat Adalah Kerugian Yang

ne
ng
Mengada-Ada Dan Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan---------------------

do
gu 1. Bahwa Tergugat IV dengan tegas menolak dalil Penggugat pada bagian

Petitum butir 4 halaman 42 gugatan, mengenai mengenai tuntutan atas

In
A
kerugian materiil yang diajukan oleh Penggugat, yang kami kutip sebagai

berikut:
ah

lik
“4. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar secara

tanggung renteng total kerugian materiil yang dialami oleh


am

ub
PENGGUGAT yaitu sebesar Rp. 6.250.000.000,- (enam milyar

dua ratus lima puluh juta rupiah)”------------------------------------------


ep
k

Adapun nilai kerugian materiil sebesar Rp. 6.250.000.000,- (enam milyar


ah

R
dua ratus lima puluh juta rupiah) tersebut, hanya berdasarkan hitungan

si
Penggugat sebagaimana diuraikan dalam butir 49 halaman 40 s/d 41

ne
ng

gugatan, yang berbunyi sebagai berikut:

“Bahwa kerugian materiil yang PENGGUGAT alami sejak Permen

do
gu

A Quo diberlakukan mulai tanggal 31 Oktober 2017 hingga

sekarang, adalah:----------------------------------------------------------------
In
A

(1) ....;
ah

lik

(2) Kartu perdana sangat banyak sekali yang hangus (habis masa

expired dan masa tenggangnya), karena tidak terjual. Tidak


m

ub

terjual, sebab terkendala pembatasan registrasi kartu perdana.


ka

Terdapat kurang lebih 500.000 Outlet Pulsa se-Indonesia baik


ep

yang terdaftar atau tidak terdaftar di Operator. Menurut Operator,


ah

terdapat sekitar 300.000 Outlet yang terdaftar di mereka.-------------


R

es

Harga modal yang PENGGUGAT beli secara tunai dari Dealer


M

ng

atau Distributor masing-masing Operator, terendah adalah Rp.


on
gu

Hal. 179 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 179
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1.000,- (seribu rupiah) dan tertingginya mencapai Rp. 80.000,-

si
(delapan puluh ribu rupiah), Penggugat rata-ratakan nilai

terendahnya anggap Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah). ----

ne
ng
Maka perhitungan kerugian minimalnya adalah:

do
gu 1 (satu) kartu perdana saja yang hangus tiap bulan:--------------------

1 x 24 (bulan) = 24 buah kartu perdana hangus selama 2 (dua)

In
A
tahun per Outlet;------------------------------------------------------------------

24 x 300.000 Outlet = 7.200.000 buah kartu perdana yang hangus


ah

lik
di seluruh Outlet;-----------------------------------------------------------------

7.200.000 x Rp.25.000,- (harga rata-rata) =


am

ub
Rp. 180.000.000.000,- (seratus delapan puluh milyar rupiah). Nilai

ini adalah angka kerugian terendah sebetulnya.


ep
k

Mayoritas pada umumnya, kartu perdana hangus ini dibuang


ah

R
begitu saja oleh Outlet, kemudian sangat banyak yang dibakar di

si
seluruh Indonesia pada saat aksi nasional di 20 kota di Indonesia

ne
ng

pada 02 April 2018. Sehingga yang berhasil PENGGUGAT

kumpulkan fisiknya sebagai bukti, hanya sebanyak 250.000

do
gu

buah kartu perdana hangus, atau senilai Rp. 6.250.000.000,-

(enam milyar dua ratus lima puluh ribu rupiah)”.-------------------.


In
A

2. Bahwa tuntutan ganti rugi materiil yang diminta oleh Penggugat kepada
ah

lik

Para Tergugat dalam gugatan a quo, sangat mengada-ada dan tidak dapat

dipertanggungjawabkan, dengan alasan sebagai berikut:


m

ub

a. Perhitungan nilai kerugian materiil, didasarkan pada


ka

asumsi Penggugat semata, sebagaimana yang didalilkan


ep

oleh Penggugat, yaitu:


ah

“... Harga modal yang PENGGUGAT beli secara


R

es

tunai dari Dealer atau Distributor masing-masing


M

ng

Operator, terendah adalah Rp. 1.000,- (seribu


on
gu

Hal. 180 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 180
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rupiah) dan tertingginya mencapai Rp. 80.000,-

si
(delapan puluh ribu rupiah), Penggugat rata-ratakan

nilai terendahnya anggap Rp. 25.000,- (dua puluh

ne
ng
lima ribu rupiah).”---------------------------------------------

do
gu Nilai ganti rugi sebesar Rp. 6.250.000.000,- (enam milyar

dua ratus lima puluh juta rupiah) didapat dari rata-rata

In
A
harga terendah kartu perdana yaitu sebesar Rp. 25.000,-

(dua puluh lima ribu rupiah) dikalikan dengan 7.200.000


ah

lik
(tujuh juta dua ratus) jumlah kartu perdana yang hangus di

outlet seluruh Indonesia. Hal ini sangat tidak logis dan


am

ub
mengada-ada, dimana Penggugat membeli kartu perdana

dengan harga terendah Rp. 1.000,- (seribu rupiah) dan


ep
k

harga tertinggi Rp. 80.000,- (delapan puluh ribu rupiah),


ah

R
namun tanpa perhitungan yang jelas tiba-tiba muncul

si
harga rata-rata terendah sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh

ne
ng

lima ribu rupiah) per- kartu perdana yang menjadi dasar

perhitungan kerugian materiil Penggugat.-----------------------

do
gu

b. Tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp. 6.250.000.000,-

(enam milyar dua ratus lima puluh ribu rupiah) yang


In
A

didalilkan oleh Penggugat tersebut, tidak didukung oleh


ah

lik

alat bukti yang sah.----------------------------------------------------

3. Bahwa dalil Tergugat IV tersebut di atas, didukung dan diakomodir dengan


m

ub

beberapa Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, sebagai


ka

berikut:
ep

 Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal


ah

02 Juni 1971, No. 117.K/Sip/1975, yang menyatakan sebagai


R

es

berikut:
M

ng

“Suatu gugatan baik dalam positanya maupun dalam petitumnya, pihak


on
gu

Hal. 181 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 181
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat tidak menjelaskan dengan lengkap dan sempurna tentang

si
ganti rugi yang dituntutnya. Dan Penggugat tidak dapat membuktikan

mengenai jumlah/besarnya kerugian yang dituntut dan harus

ne
ng
dibayarkan kepadanya oleh Tergugat, maka gugatan yang menuntut

do
gu uang ganti rugi ini, tidak dapat dikabulkan atau ditolak oleh hakim.”-------

 Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal

In
A
28 Mei 1983, No. 586K/Sip/1980, yang menyatakan sebagai

berikut :
ah

lik
“Tuntutan Penggugat mengenai ganti rugi, karena tidak

disertai dengan bukti harus ditolak.”------------------------------


am

ub
 Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal

18 Agustus 1988, No. 1720/K/Pdt/1986, yang menyatakan sebagai


ep
k

berikut :
ah

R
“Setiap tuntutan ganti rugi harus disertai perincian

si
kerugian dalam bentuk apa yang menjadi dasar

ne
ng

tuntutannya. Tanpa perincian dimaksud maka tuntutan

ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima

do
gu

karena tuntutan tersebut tidak jelas/tidak sempurna.”--------

Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal


In

A

03 September 2003, No. 19.K/Sip/1983, yang menyatakan


ah

lik

sebagai berikut :

“…karena gugatan ganti rugi tidak diperinci, maka gugatan


m

ub

ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima.”-


ka

4. Bahwa berdasaran uraian tersebut di atas, maka dengan demikian terbukti


ep

bawa dalil Penggugat yang meminta tuntutan ganti kerugian materiil


ah

sebesar Rp. 6.250.000.000,- (enam milyar dua ratus lima puluh ribu rupiah)
R

es

adalah dalil yang tidak berdasar dan mengada-ada. Oleh sebab itu, sudah
M

ng

on
gu

Hal. 182 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 182
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seharusnya berdasarkan hukum permohonan ganti kerugian materiil

si
yang diajukan Penggugat dinyatakan ditolak.------------------------------------

D. Permohonan Uang Paksa (Dwangsom) Yang Diajukan Penggugat

ne
ng
Bertentangan Dengan Hukum

do
gu 1. Bahwa Tergugat IV dengan tegas menolak dalil Penggugat pada bagian

Petitum butir 7 halaman 43 gugatan yang pada pokoknya Penggugat

In
A
memohon kepada Majelis Hakim agar Para Tergugat dihukum untuk

membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta


ah

lik
rupiah) setiap hari keterlambatan dalam hal lalai untuk menjalankan

putusan perkara a quo. Dalil yang disampaikan Penggugat tersebut


am

ub
merupakan dalil yang tidak berdasar dan mengada-ada.--------------------------
ep
k

2. Bahwa mengenai uang paksa (dwangsom), Pasal 606 Rv mengatur


ah

R
sebagai berikut:

si
“Sepanjang suatu keputusan hakim mengandung hukuman untuk

ne
ng

sesuatu yang lain daripada membayar sejumlah uang maka dapat

ditentukan bahwa sepanjang atau setiap kali terhukum tidak memenuhi

do
gu

hukuman tersebut, olehnya harus diserahkan sejumlah uang yang

besarnya ditetapkan dalam keputusan hakim, dan uang tersebut


In
A

dinamakan uang paksa.”--------------------------------------------------------------


ah

lik

Selain itu, berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia

tertanggal 26 Februari 1973, No. 791K/Sip/1972, menyatakan sebagai


m

ub

berikut:
ka

“Uang Paksa (dwangsom) tidak berlaku terhadap tindakan membayar


ep

uang”--------------------------------------------------------------------------------------
ah

Berdasarkan pada kedua sumber hukum di atas, pada pokoknya


R

es

permintaan uang paksa (dwangsom) hanya dapat dimintakan atau hanya


M

ng

berlaku terhadap perintah selain daripada untuk membayar sejumlah uang.


on
gu

Hal. 183 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 183
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Artinya, apabila Penggugat meminta kepada Majelis Hakim agar Para

si
Tergugat membayar sejumlah uang, maka permintaan Penggugat atas

uang paksa (dwangsom) tersebut seharusnya ditolak.-----------------------------

ne
ng
3. Bahwa apabila merujuk pada gugatan yang diajukan Penggugat, pada

do
gu bagian Petitum butir 4 dan butir 5 halaman 42 gugatan, maka terbukti

bahwa gugatan a quo hanya mengandung hukuman untuk membayar

In
A
sejumlah uang. Dengan demikian, terbukti bahwa permohonan uang paksa

(dwangsom) Penggugat bertentangan dengan hukum. Untuk lebih jelasnya


ah

lik
berikut ini kami kutip dalil-dalil Penggugat tersebut:

“4. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar secara tanggung


am

ub
renteng total kerugian materiil yang dialami oleh PENGGUGAT yaitu

sebesar Rp. 6.250.000.000,- (enam milyar dua ratus lima puluh juta
ep
k

rupiah);-----------------------------------------------------------------------------------
ah

R
5. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membayar

si
kerugian immateriil yang dialami oleh PENGGUGAT sebesar Rp.

ne
ng

100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah)”-------------------------------------

4. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dengan demikian terbukti

do
gu

bahwa dalil Penggugat pada bagian Petitum yang memohon kepada Majelis

Hakim agar Para Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa


In
A

(dwangsom) merupakan dalil-dalil yang tidak berdasar dan mengada-ada,


ah

lik

karena pada prinsipnya permintaan uang paksa (dwangsom) tidak berlaku

terhadap perintah untuk membayar sejumlah uang. Oleh sebab itu, sudah
m

ub

seharusnya berdasarkan hukum permohonan uang paksa (dwangsom)


ka

yang diajukan Penggugat dinyatakan ditolak.------------------------------------


ep

E. Permohonan Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorrad) Tidak


ah

Berdasar
R

es

1. Bahwa Tergugat IV dengan tegas menolak dalil yang disampaikan


M

ng

Penggugat pada bagian Petitum butir 8 halaman 43 gugatan, yang pada


on
gu

Hal. 184 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 184
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pokoknya Penggugat meminta agar putusan perkara a quo dapat

si
dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya banding, kasasi, verset

dari pihak ketiga (uitvoerbaar bij voorraad).-------------------------------------------

ne
ng
2. Bahwa pada dasarnya putusan serta merta tidak dapat dilaksanakan,

do
gu kecuali dalam keadaan khusus sebagaimana yang diatur dalam ketentuan-

ketentuan sebagai berikut:

In
A
a. Pasal 180 ayat (1) Herzien Inlandsch Reglement (untuk selanjutnya

disebut sebagai “HIR”)---------------------------------------------------------------


ah

lik
“Ketua Pengadilan Negeri dapat memerintahkan agar keputusan

itu dijalankan dahulu biarpun ada perlawanan atau bandingan, jika


am

ub
ada surat yang sah, suatu surat tulisan yang menurut aturan yang

berlaku dapat diterima sebagai bukti atau jika ada hukuman lebih
ep
k

dahulu dengan keputusan yang sudah mendapat kekuasaan pasti,


ah

R
demikian juga jika dikabulkan tuntutan dahulu, lagi pula di dalam

si
perselisihan tentang hak kepunyaan”---------------------------------------

ne
ng

b. Pasal 191 ayat (1) Reglement Voor de Buitengewesten (selanjutnya

disebut “RBg”)----------------------------------------------------------------------------

do
gu

“Pengadilan Negeri dapat memerintahkan pelaksanaan putusan

meskipun ada perlawanan atau banding, jika ada bukti yang otentik
In
A

atau ada surat yang ditulis dengan tangan yang menurut ketentuan-
ah

lik

ketentuan mempunyai kekuatan pembuktian atau karena

sebelumnya sudah ada keputusan yang mempunyai kekuatan


m

ub

hukum yang pasti, begitu juga jika ada suatu tuntutan sebagian
ka

yang dikabulkan atau juga mengenai sengketa tentang hak bezit”- - -


ep

c. Pasal 54 Rv
ah

“Pelaksanaan sementara putusan-putusan hakim meskipun ada


R

es

banding atau perlawanan dapat diperintakan apabila:


M

ng

1. Putusan didasarkan atas suatu alas hak otentik; dan-----------------


on
gu

Hal. 185 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 185
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Putusan didasarkan atas surat dibawah tangan yang diakui oleh

si
pihak terhadap siapa dapat dipakai sebagai dasar, atau yang

dianggap diakui menurut hukum, juga dianggap diakui jika

ne
ng
perkara diputus tanpa kehadiran tergugat (verstek).------------------

do
gu Dalam hal telah ada penghukuman dengan keputusan hakim

yang mendahuluinya yang terhadapnya tidak dapat diajukan

In
A
perlawanan atau tidak dapat dimintakan banding”---------------------

3. Bahwa selanjutnya Mahkamah Agung dalam Surat Edaran Mahkamah


ah

lik
Agung 3 Tahun 2000 tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorrad)

dan Provisionil tertanggal 21 Juli 2000 memberikan petunjuk agar putusan


am

ub
serta merta tidak dapat dilaksanakan, kecuali dalam hal-hal sebagai berikut:

a. Gugatan didasarkan pada bukti surat autentik atau surat tulisan tangan
ep
k

(handschrift) yang tidak dibantah kebenaran tentang isi dan tanda


ah

R
tangannya, yang menurut Undang-undang tidak mempunyai kekuatan

si
bukti;----------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

b. Gugatan tentang utang-piutang yang jumlahnya sudah pasti dan tidak

dibantah;-----------------------------------------------------------------------------------

do
gu

c. Gugatan tentang sewa menyewa tanah, rumah, gudang dan lain-lain,

dimana hubungan sewa menyewanya sudah habis lampau, atau


In
A

penyewa terbukti melalaikan kewajibannya sebagai penyewa yang


ah

lik

beritikat baik;------------------------------------------------------------------------------

d. Pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta perkawinan (gono-


m

ub

gini) setelah mengenai putusan mengenai gugatan cerai mempunyai


ka

kekuatan hukum tetap;-----------------------------------------------------------------


ep

e. Dikabulkannya gugatan provisionil, dengan pertimbangan hukum yang


ah

tegas dan jelas serta memenuhi Pasal 332 Rv;---------------------------------


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 186 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 186
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
f. Gugatan berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum

si
tetap (in kracht van gewijsde) dan mempunyai hubungan dengan pokok

gugatan yang diajukan; dan ---------------------------------------------------------

ne
ng
g. Pokok sengketa mengenai bezitsrecht.--------------------------------------------

do
gu 4. Bahwa gugatan a quo, sama sekali tidak memenuhi persyaratan

sebagaimana diatur oleh perundang-undangan tersebut diatas, apalagi

In
A
dalil-dalil gugatan Penggugat seluruhnya dibantah oleh Tergugat, karena

memang faktanya Tergugat IV sama sekali tidak melakukan suatu


ah

lik
perbuatan melawan hukum, melainkan hanya menjalankan peraturan

perundang-undangan. Di samping itu, gugatan Penggugat tidak didasarkan


am

ub
pada putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dan tidak ada gugatan

provisionil yang dikabulkan.


ep
k

5. Bahwa selain itu, Surat Edaran Mahkamah Agung No. 6 tahun 1975 tanggal
ah

R
1 Desember 1975 jo. Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 tahun 1978

si
tanggal 1 April 1978 secara jelas menginstruksikan kepada Ketua/Hakim

ne
ng

Pengadilan Negeri seluruh Indonesia agar tidak menjatuhkan Putusan Serta

Merta walaupun syarat-syarat dalam Pasal 180 ayat 1 HIR atau Pasal 191

do
gu

ayat 1 Rechtsreglement voor de Buitengewesten (“RBg”) telah dipenuhi,

kecuali “dalam hal-hal yang tidak dapat dihindarkan”. Putusan mana sangat
In
A

eksepsionil sifatnya untuk dapat dijatuhkan.-------------------------------------------


ah

lik

6. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dengan demikian terbukti

bahwa dalil Penggugat pada bagian Petitum butir 8 halaman 43 gugatan


m

ub

merupakan dalil-dalil yang tidak berdasar dan mengada-ada. Oleh sebab


ka

itu, sudah seharusnya berdasarkan hukum permohonan pelaksanaan


ep

putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) yang diajukan


ah

Penggugat dinyatakan ditolak.---------------------------------------------------------


R

es

III. PERMOHONAN PUTUSAN (PETITUM)


M

ng

Berdasarkan uraian-uraian tersebur di atas, maka sangatlah beralasan menurut


on
gu

Hal. 187 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 187
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum bagi Tergugat IV agar Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Perdata

si
No. 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt-Pst. berkenan untuk memeriksa, mengadili dan

menjatuhkan putusan sebagai berikut:

ne
ng
DALAM EKSEPSI

do
gu - Mengabulkan eksepsi Tergugat IV untuk seluruhnya;--------------------

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.-------------------

In
A
DALAM PROVISI

- Menolak permohonan putusan provisi Penggugat


ah

lik
untuk seluruhnya.

DALAM POKOK PERKARA


am

ub
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;---------------------------

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang


ep
k

timbul.
ah

R
Atau :

si
Apabila Majelis Hakim pemeriksa perkara aquo berpendapat lain, mohon

ne
ng

putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono); -------------------------------------------

do
gu

Jawaban Tergugat V :
In
A

DALAM EKSEPSI
ah

EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT


lik

PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT TIDAK BERWENANG


m

ub

MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA A QUO, KARENA OBJEK

GUGATAN MENGENAI PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN


ka

ep

INFORMATIKA NOMOR 12 TAHUN 2016 JO. NOMOR 14 TAHUN 2017 JO.


ah

NOMOR 21 TAHUN 2017, TENTANG REGISTRASI PELANGGAN JASA


R

TELEKOMUNIKASI YANG MERUPAKAN KEWENANGAN PENGADILAN


es
M

ng

TATA USAHA NEGARA-------------------------------------------------------------------------


on
gu

Hal. 188 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 188
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat secara

si
absolut tidak berwenang memeriksa dan mengadili materi gugatan perkara

aquo, karena yang menjadi permasalahan pokok dalam posita gugatan

ne
ng
PENGGUGAT berkaitan dengan berlakunya Peraturan Menteri Komunikasi

do
gu dan Informatika Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Registrasi Pelanggan Jasa

Telekomunikasi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

In
A
Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Komunikasi dan Informatika yang kemudian diubah dengan Peraturan


ah

lik
Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 21 Tahun 2017;---------------------
am

ub
2. Bahwa berdasarkan dalil dalam gugatan pada
ep
k

halaman 5 angka 9, jelas bahwa PENGGUGAT dalam posita gugatannya


ah

pada pokoknya menyatakan dalam peraturan Menteri Kominfo No. 12


R

si
Tahun 2016, tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telemomunikasi, pulsa

ne
ng

terdapat aturan yang telah merugikan kepentingan Pemilik Outlet yang

merupakan UMKM dalam Industri Telekomunikasi;----------------------------------

do
gu

3. Bahwa kemudian dalam petitumnya PENGGUGAT


In
juga menegaskan baik dalam provisi maupun pokok perkara menyatakan
A

agar tidak berlaku sementara Peraturan Menteri Komunikasi dan


ah

lik

Informatika Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Registrasi Pelanggan Jasa

Telekomunikasi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri


m

ub

Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri


ka

Komunikasi dan Informatika yang kemudian diubah dengan Peraturan


ep

Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 21 Tahun 2017 sampai ada


ah

putusan yang berkekuatan hukum tetap serta meminta agar seluruh ayat
R

es

dalam pasal 11 Permenkominfo dimaksud tidak berlaku atau batal demi


M

ng

hukum;
on
gu

Hal. 189 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 189
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
4. Bahwa adanya fakta Putusan Perkara Hak Uji

ne
ng
Materil Reg. No. 58 P/HUM/2019 Mahkamah Agung RI Nomor

13/P.PTS/II/2020/58 P/HUM/2019, tertanggal 27 Februari 2020 yang

do
gu diajukan oleh Perkumpulan Kesatuan Niaga Cellular Indonesia i,c

PENGGUGAT yang pada pokoknya menolak permohonan keberatan hak uji

In
A
materil dari Pemohon, nyata terbukti bahwa objek gugatan dalam perkara

aquo adalah mengenai putusan pejabat tata usaha negara yang secara
ah

lik
absolut menjadi kewenanangan Pengadilan Tata Usaha Negara untuk
am

memeriksa dan mengadilinya dan bukan kewenangan Pengadilan Jakarta

ub
Pusat; ep
k

5. Bahwa berdasarkan seluruh uraian dalil TERGUGAT


ah

V di atas, jelas bahwa PENGGUGAT sesungguhnya telah keliru


R

si
mengajukan gugatan yang pokok permasalahannya adalah mengenai

ne
ng

pelaksanaan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang

Registitrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi yang seharusnya gugatan

do
gu

tersebut secara absolut merupakan kompetensi dari Pengadilan Tata Usaha

Negara yang berwenang memeriksa, mengadili serta memutus gugatan


In
A

tersebut di tingkat pertama;----------------------------------------------------------------

6. Bahwa oleh karena dalil Eksepsi TERGUGAT I ini


ah

lik

adalah eksepsi kompetensi absolut, maka sesuai hukum acara perdata


m

ub

Indonesia, TERGUGAT V mohon dengan hormat kepada Majelis Hakim

untuk terlebih dahulu memeriksa dan menjatuhkan putusan atas Eksepsi


ka

ep

Kompetensi Absolut ini sebelum memeriksa materi pokok perkara dalam


ah

gugatan a quo, sesuai dengan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan


R

Teknis Peradilan Perdata Umum Edisi 2007, yang pada pokoknya


es
M

menyebutkan :“Tangkisan atau eksepsi yang diajukan oleh tergugat,


ng

on

diperiksa dan diputus bersama-sama dengan pokok perkara, kecuali


gu

Hal. 190 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 190
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jika eksepsi itu mengenai tidak berwenangnya Pengadilan Negeri

si
untuk memeriksa perkera tersebut maka harus diputus dengan

putusan sela (Pasal 136 HIR)”;---------------------------------------------------------

ne
ng
7. Bahwa dalil eksepsi TERGUGAT V, juga telah

do
gu sejalan dengan ketentuan Pasal 132 RV yang pada pokoknya menyebutkan

:‘‘Dalam hal hakim tidak berwenang karena jenis pokok perkaranya,

In
A
maka ia meskipun tidak diajukan tangkisan tentang

ketidakwenangannya, karena jabatan wajib menyatakan dirinya tidak


ah

lik
berwenang;
am

ub
8. Bahwa dengan tidak berwenangnya Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat memeriksa perkara a quo, dan agar tidak terjadi
ep
k

tumpeng tindih terhadap kewenangan mengadili dalam melaksanakan


ah

fungsi peradilan sebagaimana diatur didalam UU No. 48 Tahun 2009


R

si
tentang Kekuasaan Kehakiman, maka sudah sepatutnya Majelis Hakim

ne
ng

yang memeriksa dan mengadili perkara a quo menyatakan dan

memutuskan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet onvankelijke

do
gu

Verklaard), serta menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak

berwenang mengadili perkara a quo; ---------------------------------------------------


In
A
ah

lik

Berdasarkan seluruh uraian TERGUGAT V tersebut diatas, mohon kiranya agar

Majelis Hakim yang terhormat bersedia memutuskan dalam Putusan Sela


m

ub

dengan amar sebagai berikut:


ka

- Mengabulkan eksepsi TERGUGAT V mengenai kompetensi absolut;----------


ep

- Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk


ah

memeriksa dan memutus Perkara Aquo------------------------------------------------


R

es

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-


M

ng

adilnya(ex aquo et bono);


on
gu

Hal. 191 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 191
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
------------------------------------------------------------------------

si
ne
ng
EKSEPSI TENTANG PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI KUALITAS/LEGAL

STANDING UNTUK MENGAJUKAN GUGATAN DALAM PERKARA AQUO

do
gu 9. Bahwa PENGGUGAT adalah perkumpulan

In
berbadan hukum yang menamakan dirinya PERKUMPULAN KESATUAN
A
NIAGA CELLULAR INDONESIA, yang entitasnya bertindak untuk mewakili
ah

lik
kepentingan publik/umum, sehingga dalam perkara aquo sama sekali tidak

memiliki kedudukan hukum (legal standing) mengajukan gugatan mewakili


am

ub
pemilik Outlet dan/atau konter pulsa sebagai entitas bisnis;----------------------
ep
10. Bahwa Pemilik Outlet /Konter Pulsa sebagai Usaha
k
ah

Kecil Menengah (UKM) dalam Industri Telekomunikasi dimana bidang


R

si
usahanya berkaitan dengan penjualan pulsa yang diperuntukkan bagi

Pelanggan Jasa Telekomunikasi, adalah Subjek Hukum yang memiliki hak

ne
ng

dan kewajiban menurut hukum serta dapat bertindak untuk dan atas nama

do
gu

serta dirinya sendiri dan atau diwakili serta dibantu oleh pihak lain dalam

melakukan perbuatan hukum sepanjang diberikan kewenangan dan atau


In
A

kuasa ;
ah

11. Bahwa namun demikian dalam perkara aquo,


lik

kedudukan hukum (legal standing) PENGGUGAT dalam melakukan


m

ub

perbuatan hukum yang mengatasnamakan serta mewakili pemilik Outlet

/Konter Pulsa sama sekali tidak ada dasar hukumnya dan meskipun
ka

ep

sebagai rechtpersoon, PENGGUGAT tidak dapat secara mutatis mutandis


ah

bertindak atas nama pemilik Outlet/Konter Pulsa mengajukan gugatan


R

hukum dengan mengatasnamakan dirinya mewakili pemilik Outlet/Konter


es
M

ng

Pulsa;
on
gu

Hal. 192 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 192
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Bahwa dalil TERGUGAT V dimaksud diatas, sejalan

si
dengan pendapat M. Yahya Harahap, SH (halaman 111 s/d 136) dalam

bukunya yang berjudul Hukum Acara Perdata yang pada pokoknya

ne
ng
mengatakan bahwa yang bertindak sebagai penggugat harus benar-benar

do
gu orang yang memiliki kedudukan dan kapasitas tepat menurut hukum,

karena kesalahan bertindak sebagai Penggugat akan berakibat pada

In
A
gugatan menjadi cacat formil;-------------------------------------------------------------
ah

13. Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas,

lik
TERGUGAT V, mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat agar menolak
am

ub
gugatan PENGGUGAT atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa gugatan

PENGGUGAT tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard) ;--------------


ep
k
ah

si
EKSEPSI TENTANG GUGATAN PENGGUGAT DISKUALIFIKASI IN PERSON

ne
ng

KARENA TERGUGAT V SAMA SEKALI TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN

HUKUM DENGAN PENGGUGAT

do
gu

14. Bahwa PENGGUGAT, bukanlah pihak dan/atau


In
A

orang yang mempunyai hak dan kepentingan hukum terhadap TERGUGAT

V (persona standi in judicio) dan TERGUGAT V juga tidak pernah terlibat


ah

lik

dalam suatu urusan apapun, berselisih ataupun mengadakan hubungan

hukum dengan PENGGUGAT, sehingga oleh karenanya PENGGUGAT


m

ub

tidak mempunyai kewenangan bertindak di pengadilan (diskualifikasi in


ka

person) untuk menarik TERGUGAT V dalam perkara a quo;---------------------


ep
ah

15. Bahwa hal tersebut terlihat dari Posita gugatan


R

PENGGUGAT yang tidak menguraikan adanya hubungan hukum antara


es
M

PENGGUGAT dengan TERGUGAT V, sehingga menjadi tidak jelas maksud


ng

on

PENGGUGAT mengajukan perkara a quo;--------------------------------------------


gu

Hal. 193 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 193
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa selain itu PENGGUGAT juga sama sekali

si
tidak menguraikan dalam dalil gugatannya tentang adanya peselisihan

hukum yang nyata antara TERGUGAT V dengan PENGGUGAT, sehingga

ne
ng
karenanya jelas dan terang bahwa tidak terdapatnya hubungan hukum

do
gu apapun antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT V telah menyebabkan

gugatan PENGGUGAT yang ditujukan kepada TERGUGAT V tidaklah

In
A
mempunyai dasar yang jelas;-------------------------------------------------------------
ah

17. Bahwa dalil TERGUGAT V dimaksud sejalan dengan

lik
Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I Nomor 4/K/Sip/1958, tanggal 13
am

ub
Desember 1958 disebutkan bahwa" Syarat mutlak untuk menggugat

seseorang di depan Pengadilan adalah adanya perselisihan hukum


ep
k

antara kedua belah pihak ";--------------------------------------------------------------


ah

18. Bahwa selain itu Prof. Dr. Soedikno Mertokusumo,


R

si
S.H., dalam bukunya Hukum Acara Perdata Indonesia, Penerbit Liberti,

ne
ng

Yogjakarta, 1979, hal. 30, juga mengatakan : ''Adanya kepentingan

hukum yang cukup merupakan syarat utama untuk dapat diterimanya

do
gu

suatu gugatan oleh pengadilan, guna diperiksa atas poin d'interest,

point d'action";
In
A

19. Bahwa dengan demikian maka jelas gugatan


ah

lik

PENGGUGAT hanya dapat diajukan atas dasar adanya hubungan hukum,

kemudian ditariknya TERGUGAT V sebagai pihak dalam perkara a quo,


m

ub

merupakan suatu kekeliruan yang tidak dapat dibenarkan dalam beracara,


ka

dan oleh karenanya gugatan PENGGUGAT haruslah ditolak atau setidak-


ep

tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima atau setidak-tidaknya


ah

mengeluarkan TERGUGAT V dari perkara ini;----------------------------------------


es
M

ng

on
gu

Hal. 194 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 194
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
EKSEPSI TENTANG GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS, KABUR

si
(OBSCUUR LIBEL) KARENA TIDAK MENGURAIKAN DENGAN JELAS

PERBUATAN MELAWAN HUKUM APA YANG DILAKUKAN TERGUGAT V

ne
ng
TERHADAP PENGGUGAT

do
gu 20. Bahwa PENGGUGAT dalam gugatannya sama

sekali tidak menguraikan dengan jelas dan terang perbuatan apa yang

In
A
sesungguhnya telah dilakukan oleh TERGUGAT V terhadap PENGGUGAT
ah

lik
sehubungan dengan gugatan PENGGUGAT;-----------------------------------------

21. Bahwa kemudian dalam gugatan PENGGUGAT juga


am

ub
tidak satupun yang menguraikan dan menyatakan bahwa ada suatu

perselisihan hukum yang nyata antara PENGGUGAT dan TERGUGAT V;- - -


ep
k
ah

22. Bahwa selanjutnya PENGGUGAT juga sama sekali


R

si
tidak memberikan penjelasan yang terang tentang hubungan hukum

ne
ng

PENGGUGAT dengan TERGUGAT V dalam dalil gugatanya, sementara hal

tersebut sangatlah penting dan mutlak dalam setiap gugatan, karena setiap

do
gu

gugatan yang menarik salah satu pihak dalam satu perkara haruslah

disebutkan dengan jelas perbuatan-perbuatan hukum yang telah dilakukan;


In
A

23. Bahwa dengan tidak dijelaskannya uraian perbuatan


ah

lik

dan dasar hukum menarik TERGUGAT V, dalam perkara a quo maka oleh

karenanya sangat berdasar hukum untuk menyatakan bahwa gugatan


m

ub

PENGGUGAT adalah kabur (obscuur libel), sebagaimana yang termuat


ka

dalam buku yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung RI yang berjudul


ep

"Bunga Rampai Makalah Hukum Acara Perdata" terbitan tahun 2003


ah

halaman 8 yang menyatakan “bahwa salah satu standar untuk menyatakan


R

es

suatu gugatan adalah kabur adalah posita (fundamentum petendi) tidak


M

ng

on
gu

Hal. 195 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 195
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menjelaskan dasar hukum (rechtsgrond) dan kejadian yang mendasari

si
gugat (vide pasal 8 RV)”;-------------------------------------------------------------------

ne
ng
24. Bahwa dengan kenyataan kaburnya gugatan

PENGGUGAT, maka gugatan PENGGUGAT haruslah ditolak atau setidak-

do
gu tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima atau setidak-tidaknya

mengeluarkan TERGUGAT V dari perkara a quo;-----------------------------------

In
A
II. DALAM POKOK PERKARA
ah

lik
25. Bahwa TERGUGAT V menolak dengan tegas seluruh dalil gugatan
am

ub
PENGGUGAT kecuali yang secara tegas dan jelas diakui TERGUGAT V;----

26. Bahwa mohon agar hal-hal yang telah dikemukakan dalam bagian eksepsi
ep
k

di atas, berlaku mutatis mutandis dan dianggap sebagai bagian dalam


ah

pokok perkara ini;-----------------------------------------------------------------------------


R

si
27. Bahwa TERGUGAT V selaku Penyelenggara Jasa Telekomunikasi dalam

ne
ng

hal Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, senantiasa wajib

do
berpedoman pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 12
gu

Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi


In
A

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Komunikasi dan Informatika Nomor 21 Tahun 2017 (PM Registrasi


ah

lik

Pelanggan);------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

28. Bahwa berdasarkan Surat Edaran Badan Regulasi Telekomunikasi

Indonesia (“BRTI”) No.01/2018 Tentang Larangan Penggunaan Data


ka

ep

Kependudukan Tanpa Hak Dan/Atau Melawan Hukum Untuk keperluan


ah

Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi yang berisi lampiran Ketetapan


R

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia N0.03/2018 dengan perihal yang


es
M

sama, TERGUGAT V diwajibkan mengedarkan Kartu Perdana dalam


ng

on

keadaan tidak aktif untuk semua layanan Jasa Telekomunikasi;-----------------


gu

Hal. 196 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 196
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Bahwa ketentuan mengedarkan Kartu Perdana dalam keadaan tidak aktif

si
tersebut, tidak hanya berlaku pada TERGUGAT V selaku Penyelenggara

Telekomunikasi, akan tetapi berlaku juga bagi setiap orang yang menjual

ne
ng
Kartu Perdana, baik distributor, agen, outlet pelapak maupun orang

do
gu perorangan;------------------------------------------------------------------------------------

30. Bahwa untuk Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi wajib dilakukan

In
A
dengan NIK dan NKK secara benar dan berhak, dan bagi pelanggan yang
ah

memiliki lebih dari 3 (tiga) nomor MSISDN, diberikan waktu selama 30

lik
(tiga puluh) hari untuk melakukan registrasi ulang sesuai NIK dan NKK
am

ub
dimaksud, sampai dengan tanggal 21 Desember 2018, dan TERGUGAT V

telah mengirimkan SMS Broadcast ke pelanggan yang masuk kriteria


ep
k

tersebut, sehingga pada tanggal 28 Desember 2018, TERGUGAT V


ah

melakukan penonaktifan/UNREG terhadap nomor-nomor yang tidak


R

si
melakukan registrasi ulang dan melaporkannya ke BRTI;-------------------------

ne
ng

31. Bahwa berdasarkan laporan TERGUGAT V tersebut telah dibuatkan Berita

Acara Evaluasi Implementasi TAP BRTI Nomor 03 Tahun 2018 pada rapat

do
gu

tanggal 9 Januari 2019 di Ruang Rapat Direktorat Pengendalian Pos dan

Informatika yang dihadiri oleh KRT BRTI, Perwakilan Bareskrim Polri, Plt.
In
A

Direktur Pengendalian Pos dan Informatika, yang pada pokoknya


ah

lik

menerangkan TERGUGAT V telah melakukan pemblokiran sesuai dengan

Surat Edaran BRTI Nomor 01 Tahun 2018 dan TAP BRTI Nomor 03 Tahun
m

ub

2018, dan TERGUGAT V diwajibkan memberikan sejumlah data tambahan


ka

sesuai yang tercantum di Berita Acara 03/BA/REGISTRASI/DJPPI.6.4/2019


ep

selambatnya 16 Januari 2019;------------------------------------------------------------


ah

32. Bahwa selanjutnya pada rapat evaluasi 21 Januari 2019 dievaluasi data
es

tambahan yang diserahkan TERGUGAT V dan dipertegas dalam Berita


M

ng

Acara 07/BA/REGISTRASI/DJPPI.6.4/1/2019 bahwa nomor pelanggan


on
gu

Hal. 197 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 197
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang tidak melakukan Registrasi Ulang dan diblokir TERGUGAT V, harus

si
dihanguskan (diperkuat dengan Surat BRTI No.22/BRTI/1/2019 Tentang

Makna Kata Non Aktif dalam Ketetapan BRTI No.03/2018), dan oleh karena

ne
ng
berdasarkan permintaan regulator inilah kemudian TERGUGAT V

do
gu melakukan penghangusan terhadap nomor-nomor yang sudah

dinonaktifkan pada posisi 28 Desember 2019;---------------------------------------

In
A
33. Bahwa berdasarkan dalil dan uraian tersebut diatas, jelas dan terang
ah

segala sesuatu perbuatan dan/atau tindakan yang TERGUGAT V lakukan

lik
terkait dengan pelaksanaan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi,
am

ub
semata-mata dilakukan atas dasar kepatuhan menjalankan Peraturan

Menkominfo sebagai regulator yang harus dijalankan dan dilaksanakan oleh


ep
k

TERGUGAT V selaku Pelaku Usaha Jasa Telekomunikasi;-----------------------


ah

34. Bahwa adapun akibat dari terbitnya Menkominfo tersebut telah merugikan
R

si
Outlet /Konter Pulsa karena banyaknya kartu perdana yang tidak terjual

ne
ng

dan hangus hal tersebut sama sekali bukanlah suatu perbuatan melawan

hukum oleh TERGUGAT V namun hal tersebut adalah menjadi bagian dari

do
gu

konsekwensi bisnis pemilik Outlet/ Konter Pulsa yang kehilangan

keuntungan (benefit);------------------------------------------------------------------------
In
A

35. Bahwa pada dasarnya, suatu perbuatan melawan hukum adalah perbuatan
ah

lik

yang karena kesalahan, kelalaian atau kurang hati-hati, membawa kerugian

bagi orang lain, sehingga mewajibkan si pelaku mengganti kerugian


m

ub

tersebut vide Pasal 1365 Kitab Undang Undang Hukum Perdata sesuai
ka

kutipan sebagai berikut;


ep
ah

Pasal 1365 KUH Perdata:


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 198 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 198
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang

si
lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena

kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut”;---------------------------------

ne
ng
36. Bahwa berdasarkan uraian dimaksud dapat definisikan, unsur-unsur

do
gu perbuatan melawan hukum terdiri antara lain :

- Adanya suatu perbuatan; -------------------------------------------------------------

In
A
- Perbuatan tersebut melawan hukum; ---------------------------------------------
ah

lik
- Adanya kesalahan atau kelalaian atau kurang hati-hati dari si pelaku; ---
am

ub
- Adanya kerugian bagi korban; ------------------------------------------------------

- Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian;--------------


ep
k

37. Bahwa untuk dapat dikatakan suatu perbuatan melawan hukum, selain
ah

perbuatan yang melawan undang-undang, maka perbuatan tersebut harus


R

si
dapat dibuktikan terlebih dahulu apakah perbuatan dimaksud bertentangan

ne
ng

dengan :

a. bertentangan dengan hak orang lain; ---------------------------------------------

do
gu

b. bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri;---------------------------


In
A

c. bertentangan dengan kesusilaan;---------------------------------------------------

d. bertentangan dengan kehati-hatian atau keharusan dalam pergaulan


ah

lik

masyarakat yang baik------------------------------------------------------------------


m

ub

38. Bahwa jika melihat dari rumusan unsur-unsur perbuatan melawan hukum

dimaksud diatas ternyata dalam gugatan a quo tidak diuraikan sama sekali
ka

ep

unsur-unsur perbuatan melawan hukum apa yang didalilkan oleh


ah

PENGGUGAT telah dilakukan oleh TERGUGAT V dalam perkara aquo


R

sehingga merugikan PENGGUGAT;-----------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

Hal. 199 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 199
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
39. Bahwa disamping itu juga tidak jelas tindakan-tindakan apa yang

si
dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, bertentangan dengan

hak orang lain dan melanggar hak subyektif orang lain ataupun tindakan-

ne
ng
tindakan apa yang dapat dikategorikan sebagai kesalahan/kelalaian/

do
gu ketidak hati-hatian apa yang telah dilakukan oleh TERGUGAT V, sehingga

dengan demikian terbukti dalil PENGGUGAT tentang adanya perbuatan

In
A
melawan hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT V adalah dalil yang tidak

berdasar hukum dan mengada ada;-----------------------------------------------------


ah

lik
40. Bahwa oleh karena dalam gugatan a quo tidak dapat dibuktikan unsur-
am

ub
unsur perbuatan melawan hukum, bertentangan dengan hak orang lain,

melanggar hak subyektif orang lain, serta PENGGUGAT juga tidak dapat
ep
k

membuktikan adanya kerugian yang nyata, maka secara hukum tidak


ah

terbukti adanya perbuatan melawan hukum yang dituduhkan PENGGUGAT


R

si
kepada TERGUGAT V, maka sangat berdasar hukum apabila Majelis Hakim

ne
ng

Yang Terhormat menolak gugatan a quo atau setidak tidaknya menyatakan

tidak dapat diterima;-------------------------------------------------------------------------

do
gu

Bahwa berdasarkan kepada seluruh uraian-uraian seperti yang telah disebutkan

di atas, maka dengan ini disampaikan kepada Yang Terhormat Majelis Hakim
In
A

yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, agar terhadap TERGUGAT V


ah

lik

dalam perkara ini diberikan keadilan sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :
m

ub

- Menerima eksepsi TERGUGAT V; --------------------------------------------------------


ka

ep

- Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (niet onvankelijk


ah

verklaard);
R

---------------------------------------------------------------------------------------
es
M

- Menyatakan mengeluarkan TERGUGAT V sebagai pihak dalam perkara ini;


ng

on
gu

Hal. 200 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 200
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM POKOK PERKARA :

si
1. Menolak atau setidak-tidaknya menyatakan seluruh gugatan PENGGUGAT

tidak dapat diterima; (niet onvanklijke verklaard);

ne
ng
-------------------------------------

do
gu 2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara; -----------

Atau,

In
A
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan

mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex


ah

lik
aequo et bono);
am

----------------------------------------------------------------------------------------------

ub
Jawaban Tergugat VI :
ep
k

EKSEPSI MENGENAI KEWENANGAN MENGADILI


ah

si
PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT TIDAK MEMILIKI KEWENANGAN

ne
ng

UNTUK MEMERIKSA GUGATAN A QUO KARENA OBJEK GUGATAN

ADALAH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

do
gu

EKSEPSI KEWENANGAN ABSOLUT (EXCEPTIO DECLINATOIR)


In
A
ah

lik

I. HAKIM WAJIB UNTUK MEMERIKSA EKSEPSI KEWENANGAN


m

ub

MENGADILI SEBELUM PEMERIKSAAN POKOK PERKARA

1. Bahwa sesuai dengan ketentuan Hukum Acara Perdata,


ka

ep

apabila terdapat eksepsi mengenai kewenangan mengadili, maka hakim


ah

wajib memeriksa dan memutus terlebih dahulu eksepsi tersebut sebelum


R

memeriksa pokok perkara sebagaimana diatur di dalam Pasal 125 ayat (2)
es
M

HIR sebagai berikut:


ng

on

Pasal 125 (2) HIR:


gu

Hal. 201 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 201
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Akan tetapi jika si tergugat dalam surat jawabnya yang tersebut

si
dalam Pasal 121 mengajukan perlawanan bahwa Pengadilan Negeri

tidak berhak akan memeriksa perkara itu, hendaklah Pengadilan

ne
ng
Negeri, walaupun si tergugat sendiri atau wakilnya tidak menghadap,

do
gu sesudah mendengar si penggugat, mengadili perlawanannya dan hanya

kalau perlawanan itu ditolak, maka keputusan dijatuhkan mengenai pokok

In
A
perkara.”---------------------------------------------------------------------------------------

2. Bahwa menurut pakar hukum M. Yahya Harahap dalam


ah

lik
bukunya Hukum Acara Perdata halaman 484, Penerbit Sinar Grafika, Edisi

kedua, cetakan pertama, 2017, hakim secara ex officio, wajib menyatakan


am

ub
diri tidak berwenang mengadili perkara yang diperiksanya:

a. Apabila perkara yang diajukan, secara absolut berada di luar


ep
k

yurisdiksinya, atau termasuk dalam kewenangan lingkungan peradilan


ah

R
lain;----------------------------------------------------------------------------------------

si
b. Kewajiban itu mesti dilakukannya secara ex-officio, meskipun tergugat

ne
ng

tidak mengajukan eksepsi tentang itu.-------------------------------------------

3. Berdasarkan ketentuan hukum dan doktrin ahli hukum di

do
gu

atas, maka Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo wajib untuk

terlebih dahulu memeriksa dan memutus eksepsi kewenangan mengadili


In
A

yang diajukan oleh Tergugat VI berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:


ah

lik

II. OBJEK GUGATAN A QUO ADALAH PERATURAN MENTERI

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NO. 12 TAHUN 2016 TENTANG


m

ub

REGISTRASI PELANGGAN JASA TELEKOMUNIKASI


ka

4. Bahwa dalam posita dan petitum Gugatan a quo,


ep

Penggugat pada intinya mempersoalkan mengenai Pasal 11 Peraturan


ah

Menteri Komunikasi dan Informatika No. 12 tahun 2016 tentang Registrasi


R

es

Pelanggan Jasa Telekomunikasi sebagaimana diubah oleh Peraturan


M

ng

Menteri Komunikasi dan Informatika No. 14 Tahun 2017 dan Peraturan


on
gu

Hal. 202 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 202
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menteri Komunikasi dan Informatika No. 21 Tahun 2017 (“Permenkominfo

si
12/2016”), yang dianggap telah merugikan kepentingan masyarakat outlet

pulsa.

ne
ng
5. Bahwa lebih lanjut, dalam petitum Gugatan a quo,

do
gu Penggugat memohon agar ketentuan Pasal 11 Permenkominfo 12/2016

dinyatakan tidak berlaku dan/atau batal demi hukum karena tidak

In
A
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Selain itu, dalam bagian

provisi, Penggugat juga memohon Majelis Hakim perkara a quo untuk


ah

lik
menyatakan tidak berlaku sementara Permenkominfo 12/2016 sampai

dengan ada putusan yang berkekuatan hukum tetap. -----------------------------


am

ub
6. Bahwa dalil-dalil Penggugat dalam Gugatan a quo selalu

merujuk kepada Permenkominfo 12/2016 dan pada intinya mendasarkan


ep
k

kerugian yang dialaminya karena diberlakukannya Permenkominfo 12/2016


ah

R
oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. -----------

si
7. Bahwa apabila Penggugat dalam Gugatan a quo

ne
ng

mempersoalkan mengenai Permenkominfo 12/2016 yang dianggap telah

melawan hukum, maka seharusnya keberatan tersebut diajukan kepada

do
gu

Mahkamah Agung Republik Indonesia, bukan kepada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat.
In
A

8. Bahwa berdasarkan Pasal 31A Undang-Undang No. 14


ah

lik

Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana terakhir diubah

melalui Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 (“UU Mahkamah Agung”),


m

ub

permohonan pengujian peraturan perundang-undangan di bawah undang-


ka

undang terhadap undang-undang diajukan langsung oleh pemohon atau


ep

kuasanya kepada Mahkamah Agung dan dibuat secara tertulis dalam


ah

bahasa Indonesia.----------------------------------------------------------------------------
R

es

9. Berdasarkan ketentuan Pasal 31A UU Mahkamah Agung


M

ng

tersebut, jelas bahwa Penggugat telah keliru mengajukan Gugatan a quo ke


on
gu

Hal. 203 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 203
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang mana seharusnya gugatan diajukan

si
kepada Mahkamah Agung.-----------------------------------------------------------------

10. Bahwa Pasal 134 HIR lebih lanjut menyatakan sebagai

ne
ng
berikut:

do
gu “Jika perselisihan itu adalah suatu perkara yang tidak masuk kuasa

pengadilan negeri, maka pada sebarang waktu dalam pemeriksaan

In
A
perkara itu, boleh diminta supaya hakim mengaku dirinya tidak

berkuasa dan hakim itu pun wajib pula mengaku karena jabatannya
ah

lik
bahwa ia tidak berkuasa”.--------------------------------------------------------------

11. Bahwa ketentuan dalam Pasal 134 HIR tersebut telah


am

ub
diperkuat dan/atau diakomodir oleh Putusan Mahkamah Agung No. 317

K/Pdt/1984 tanggal 9 Mei 1984, yang menyatakan sebagai berikut:


ep
k

“Dalam hal hakim tidak berwenang karena jenis pokok perkaranya,


ah

R
maka meskipun tidak diajukan tangkisan tentang ketidak-

si
berwenangannya, karena jabatannya wajib menyatakan dirinya tidak

ne
ng

berwenang.”--------------------------------------------------------------------------------

12. Bahwa Penggugat telah nyata-nyata mengajukan

do
gu

permohonan keberatan hak uji materiil terhadap Permenkominfo 12/2016

kepada Mahkamah Agung yang mana keberatan tersebut telah DITOLAK


In
A

oleh Mahkamah Agung melalui Putusan Mahkamah Agung No. 58


ah

lik

P/HUM/2019 tertanggal 26 September 2019 (“Putusan Mahkamah

Agung”).
m

ub

Mohon perhatian dari Majelis Hakim yang terhormat bahwa sebelum


ka

menolak permohonan keberatan Penggugat, Mahkamah Agung dalam


ep

salah satu pertimbangan hukum nya telah menyatakan berwenang untuk


ah

melakukan uji materiil atas Permenkominfo 12/2016, sebagaimana kami


R

es

kutip sebagai berikut:


M

ng

“Menimbang, bahwa objek keberatan hak uji materiil berupa Peraturan


on
gu

Hal. 204 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 204
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 12 Tahun 2016 tentang

si
Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi yang telah diubah kedua kali

dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 21 Tahun

ne
ng
2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Komunikasi dan

do
gu Informatika Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa

Telekomunikasi merupakan jenis peraturan perundang-undangan di

In
A
bawah undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2011, sehingga memenuhi syarat sebagai jenis


ah

lik
peraturan yang dapat menjadi objek permohonan keberatan hak uji

materiil sehingga Mahkamah Agung berwenang untuk mengujinya.”--


am

ub
13. Bahwa Putusan Mahkamah Agung telah secara jelas dan

gamblang menunjukkan kepada kita semua bahwa pemeriksaan perkara


ep
k

yang objeknya adalah keberatan atas Permenkominfo 12/2016 merupakan


ah

R
kewenangan dari Mahkamah Agung.----------------------------------------------------

si
14. Bahwa oleh karena itu, tindakan Penggugat yang

ne
ng

mengajukan Gugatan a quo ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidaklah

tepat karena Penggugat telah keliru dan salah memahami mengenai

do
gu

pembagian wewenang badan pengadilan (kompetensi absolut) sehingga

salah mendaftarkan Gugatan a quo di mana Penggugat seharusnya


In
A

mendaftarkan Gugatan a quo kepada Mahkamah Agung.-------------------------


ah

lik

Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan di atas, Tergugat VI

mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk berkenan memberikan


m

ub

putusan sela:
ka

1. Menerima eksepsi mengenai kewenangan pengadilan (kompetensi


ep

absolut) yang diajukan oleh Tergugat VI;-----------------------------------------------


ah

2. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak


R

es

mempunyai kompetensi untuk memeriksa, mengadili, dan memutuskan


M

ng

Gugatan a quo;--------------------------------------------------------------------------------
on
gu

Hal. 205 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 205
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

si
verklaard); dan--------------------------------------------------------------------------------

4. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara;----

ne
ng
Apabila Majelis Hakim yang terhormat berpendapat bahwa Pengadilan Negeri

do
gu Jakarta Pusat memiliki kewenangan untuk memeriksa dan mengadili Gugatan a

quo, perkenankan kami menyampaikan eksepsi-eksepsi dan jawaban sebagai

In
A
berikut:

DALAM EKSEPSI
ah

lik
1. Bahwa Tergugat VI menolak dengan tegas seluruh dalil–dalil yang diajukan

oleh Penggugat di dalam Gugatan a quo, kecuali yang kebenarannya diakui


am

ub
secara tegas dan tertulis dalam Eksepsi dan Jawaban ini.------------------------

2. Bahwa Tergugat VI tetap berpegang teguh kepada dalil-dalil yang telah


ep
k

disampaikan dalam Eksepsi Mengenai Kewenangan Mengadili dan mohon


ah

R
dalil-dalil tersebut dianggap sebagai satu kesatuan dan bagian yang tidak

si
terpisahkan dengan Eksepsi dan Jawaban Pokok Perkara ini.-------------------

ne
ng

EKSEPSI GUGATAN KABUR DAN TIDAK JELAS (EXCEPTIO OBSCURUM

do
gu

LIBELLUM)
In
A

Bahwa gugatan obscuur libel adalah suatu gugatan yang dikonstruksi secara
ah

lik

kabur, tidak jelas dan secara prinsip membingungkan. Hal tersebut jelas terlihat

dalam Gugatan a quo sebagaimana kami uraikan di bawah ini:


m

ub

I. KETIDAK-JELASAN KEDUDUKAN DAN PERANAN TERGUGAT VI


ka

DALAM GUGATAN A QUO


ep

1. Bahwa pada butir 6 halaman 4 Gugatan a quo, Penggugat menarik


ah

Tergugat VI sebagai pihak dalam perkara ini dengan berlandaskan dan


R

es

mendasarkan pada perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam


M

ng

Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Namun


on
gu

Hal. 206 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 206
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam posita Gugatan a quo, Penggugat menekankan pada adanya aturan

si
yang telah merugikan kepentingan masyarakat outlet pulsa yang tidak

memiliki hubungan dan relevansi terhadap perbuatan melawan hukum yang

ne
ng
dilakukan oleh Tergugat VI sebagaimana didalilkan oleh Penggugat.----------

do
gu 2. Bahwa Penggugat juga tidak jelas menunjukkan hubungan yang tegas

antara Tergugat VI dengan pokok permasalahan dalam posita di Gugatan a

In
A
quo. Namun demikian, Penggugat dalam petitum nya malah menuntut

Tergugat VI untuk secara tanggung renteng membayar kerugian materiil


ah

lik
yang didalilkan oleh Penggugat. Ketidaksesuaian antara posita dengan

petitum jelas menunjukkan bahwa Gugatan a quo adalah gugatan yang


am

ub
tidak jelas atau kabur (obscuur libel).----------------------------------------------------

3. Bahwa keharusan posita (fundamentum petendi) sejalan dan konsisten


ep
k

dengan petitum tampak dalam putusan Mahkamah Agung RI No. 67


ah

R
K/Sip/1975 tanggal 13 Mei 1975 yang menegaskan sebagai berikut:

si
“Bahwa karena petitum tidak sesuai dengan dalil-dalil gugatan

ne
ng

(posita), maka permohonan kasasi diterima dan putusan Pengadilan

Tinggi dan Pengadilan Negeri dibatalkan.”--------------------------------------

do
gu

Sehingga meskipun Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi

mengabulkan gugatan yang nyata-nyatanya petitumnya tidak sesuai atau


In
A

bertentangan dengan dalil-dalil Gugatan, maka Mahkamah Agung RI akan


ah

lik

membatalkan putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi tersebut;

---------------------
m

ub

4. Bahwa pendirian yang demikian ditegaskan kembali dalam putusan


ka

Mahkamah Agung RI No. 28/K/Sip/1973 tanggal 5 November 1975 sebagai


ep

berikut:
ah

“Karena rechtsfeiten diajukan bertentangan dengan petitum,


R

es

gugatan harus ditolak.”-----------------------------------------------------------------


M

ng

II. KETIDAK-JELASAN POKOK PERMASALAHAN GUGATAN A QUO


on
gu

Hal. 207 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 207
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dalam Gugatan a quo, Penggugat tidak jelas menguraikan

si
permasalahan apa yang digugat, apakah:

a. permasalahan karena berlakunya aturan registrasi kartu perdana

ne
ng
berdasarkan Permenkominfo 12/2016 (Vide butir 9 halaman 5

do
gu Gugatan a quo)?; --------------------------------------------------------------------

b. permasalahan produksi massal kartu perdana yang dilakukan oleh

In
A
Tergugat VI (Vide butir 18 halaman 15 Gugatan a quo)?; ----------------

c. permasalahan mengenai sistem registrasi kartu perdana prabayar


ah

lik
(Vide butir 44 (9) halaman 28 Gugatan a quo)?; ----------------------------

d. permasalahan karena melakukan penghangusan jutaan kartu


am

ub
perdana oleh Para Tergugat (Vide butir 44 (11) halaman 35 Gugatan

a quo)?; atau;
ep
k

-------------------------------------------------------------------------
ah

R
e. permasalahan karena Tergugat III sampai dengan Tergugat VII terus

si
melakukan produksi kartu perdana baru sehingga menumpuk dan

ne
ng

menyebabkan kerugian bagi Outlet (Vide butir 46 halaman 39

Gugatan a quo)?;

do
gu

--------------------------------------------------------------------------------

Fakta bahwa Penggugat tidak dapat menguraikan secara jelas apa yang
In
5.
A

menjadi pokok permasalahan a quo menunjukkan bahwa tidak ada


ah

lik

kepentingan yang cukup dari Penggugat untuk menggugat Tergugat VI.

Oleh karenanya, sudah selayaknya Gugatan a quo dinyatakan tidak dapat


m

ub

diterima oleh Majelis Hakim karena gugatan sangat kabur dan tidak jelas
ka

(obscuur libel).---------------------------------------------------------------------------------
ep

6. Bahwa terdapat yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA


ah

RI) yang menyatakan bahwa suatu gugatan harus dilandasi suatu


R

es

kepentingan yang cukup, atau dapat berakibat gugatan tidak dapat diterima,
M

ng

on
gu

Hal. 208 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 208
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yaitu Yurisprudensi MA RI No. 1357 K/Sip/1984 tanggal 27 Februari 1986

si
yang dikutip dari Kaidah Hukum Putusan MA, halaman 48, sebagai berikut:

“Bahwa dengan pendirian di atas, maka berdasarkan atas asas-asas

ne
ng
Hukum Acara Perdata yang berlaku umum, yaitu seseorang yang akan

do
gu mengajukan suatu gugatan perdata harus dilandasi suatu kepentingan

yang cukup, dan karena ternyata dari posita dan petitum surat gugatan,

In
A
tidak ternyata adanya kepentingan atau setidak-tidaknya kabur, maka

gugatan Penggugat ini harus dinyatakan tidak dapat diterima.”


ah

lik
III. PETITUM DALAM GUGATAN A QUO DIDASARKAN PADA POSITA

YANG TIDAK JELAS


am

ub
7. Bahwa dalam petitum dari Gugatan a quo butir 2 dan butir 4, Penggugat

menyatakan bahwa:
ep
k

”… 2. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan


ah

R
Hukum.:

si
”… 4. Menghukum Para Tergugat untuk membayar secara tanggung

ne
ng

renteng total kerugian materill yang dialami oleh Penggugat yaitu sebesar

Rp 6.250.000.000,- (enam milliar dua ratus lima puluh juta rupiah)…”-------

do
gu

8. Akan tetapi, permohonan Penggugat dalam petitum tersebut di atas tidak

didasarkan pada posita yang jelas, karena:


In
A

a. Penggugat tidak pernah menguraikan unsur-unsur perbuatan


ah

lik

melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat VI; dan -------------------

b. Penggugat tidak menguraikan secara jelas peran masing-masing dari


m

ub

Para Tergugat dan terutama Tergugat VI di dalam dasar perhitungan


ka

kerugian materiil sebesar Rp6.250.000.000,- (enam milliar dua ratus


ep

lima puluh juta Rupiah) yang didalilkan oleh Penggugat di butir 49 (3)
ah

berasal dari hangusnya kartu perdana sebanyak 250.000 (dua ratus


R

es

lima puluh ribu) buah.---------------------------------------------------------------


M

ng

on
gu

Hal. 209 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 209
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa sebagaimana Yurisprudensi MA RI No. 492 K/Sip/1970, tanggal 16

si
Desember 1970 dan Yurisprudensi MA RI No. 720 K/Pdt/1997 tanggal 9

Maret 1999, pada pokoknya menyatakan bahwa tuntutan yang tidak jelas

ne
ng
atau tidak sempurna, bilamana hubungan antara posita dan petitum tidak

do
gu ada atau tidak jelas, maka menjadikan gugatan kabur (obscuur libel) dan

menurut hukum acara perdata, gugatan demikian harus dinyatakan “tidak

In
A
dapat diterima”.--------------------------------------------------------------------------------

Berdasarkan uraian fakta-fakta dan dasar-dasar hukum tersebut di atas, maka


ah

lik
terbukti dengan sah dan meyakinkan bahwa dalil Gugatan a quo sangat kabur

dan tidak jelas (obscuur libel) sehingga mengandung cacat formil, dan sudah
am

ub
seharusnya Majelis Hakim yang terhormat menerima eksepsi gugatan kabur

dan tidak jelas (exceptio obscurum libellum) yang diajukan Tergugat VI, dan
ep
k

selanjutnya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet


ah

R
onvantkelijke verklaard); -------------------------------------------------------------------------

si
ne
ng

GUGATAN YANG DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT TERHADAP TERGUGAT

VI ADALAH SALAH PIHAK (EXCEPTIO ERROR IN PERSONA)

do
gu

In
A

10. Bahwa Penggugat telah salah dan keliru menjadikan Tergugat VI sebagai
ah

lik

salah satu Tergugat dalam perkara a quo, seakan-akan Tergugat VI

merupakan pihak yang melakukan perbuatan melawan hukum.-----------------


m

ub

11. Bahwa dari dalil-dalil yang disebutkan pada posita 9, 28 dan 46 dalam
ka

gugatan a quo Penggugat sepertinya menyatakan bahwa Tergugat VI telah


ep

melakukan perbuatan melawan hukum karena telah melakukan


ah

pembatasan registrasi kartu perdana sebagaimana diatur dalam


R

es

Permenkominfo 12/2016. Namun demikian, posisi Tergugat VI dalam


M

ng

Gugatan a quo hanya sebagai pihak yang menjalankan ketentuan dalam


on
gu

Hal. 210 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 210
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila ketentuan

si
pembatasan registrasi kartu perdana dalam Permenkominfo 12/2016

diubah atau dicabut oleh peraturan lain di kemudian hari, maka Tergugat VI

ne
ng
tentu akan melaksanakan ketentuan tersebut.----------------------------------------

do
gu 12. Bahwa oleh karena itu, gugatan yang ditujukan pada Tergugat VI dalam

perkara a quo adalah salah pihak (error in persona), karena Tergugat VI

In
A
bukan merupakan pihak yang berperan dalam berlakunya Permenkominfo

12/2016 yang didalilkan telah mengakibatkan kerugian secara materiil dan


ah

lik
immateriil terhadap Penggugat. Dengan demikian, sangat patut dan layak

apabila Majelis Hakim yang terhormat menyatakan Gugatan Penggugat


am

ub
tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard). -----------------------------------

DALAM POKOK PERKARA


ep
k

1. Bahwa apabila Majelis Hakim berpendapat lain terhadap eksepsi


ah

R
mengenai kewenangan mengadili (kompetensi absolut) dan eksepsi yang

si
diajukan oleh Tergugat VI, maka Tergugat VI merasa perlu untuk

ne
ng

menyampaikan dalil-dalil dalam Pokok Perkara ini sebagai bahan

pertimbangan Majelis Hakim.--------------------------------------------------------------

do
gu

2. Bahwa Tergugat VI mohon agar hal-hal yang telah dimuat dalam eksepsi

mengenai kewenangan mengadili (kompetensi absolut) dan eksepsi secara


In
A

mutatis mutandis dianggap telah termasuk dan merupakan bagian yang


ah

lik

tidak terpisahkan dari Pokok Perkara ini.-----------------------------------------------

3. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat


m

ub

sebagaimana tercantum dalam Gugatan a quo dengan alasan-alasan


ka

hukum berikut ini.-----------------------------------------------------------------------------


ep
ah

TIDAK ADA KORELASI ANTARA DALIL-DALIL PENGGUGAT DENGAN


R

es

PERAN TERGUGAT VI DALAM PERKARA A QUO


M

ng

on
gu

Hal. 211 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 211
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
4. Bahwa Tergugat VI menolak dalil-dalil Penggugat di butir 7 s.d 14 karena

hal tersebut tidak relevan dan Penggugat sama sekali tidak menjelaskan

ne
ng
peran Tergugat VI dalam dalil-dalil tersebut.-------------------------------------------

do
gu 5. Bahwa dalil-dalil Penggugat di butir 15 tidak menguraikan apa peran dari

Tergugat VI dan terkesan spekulatif karena tidak didukung oleh bukti faktual

In
A
dan kajian akademis.------------------------------------------------------------------------
ah

lik
6. Bahwa dalil-dalil Penggugat dalam butir 16 s.d 18 yang pada pokoknya

menyalahkan Tergugat VI karena memproduksi kartu perdana (SIM) secara


am

ub
terus-menerus telah menyebabkan kerugian bagi Penggugat adalah dalil

yang sangat mengada-ada dan tidak berdasar. Bahwa produksi kartu


ep
k

perdana merupakan salah satu kegiatan usaha dari Tergugat VI yang


ah

bergerak dalam bidang penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi.


R

si
Apabila Tergugat VI tidak memproduksi kartu perdana, maka calon

ne
ng

konsumen tidak dapat mengakses layanan telekomunikasi Tergugat VI.

Oleh karena itu, sangatlah tidak masuk akal apabila produksi kartu perdana

do
gu

yang sudah selayaknya dilakukan oleh Tergugat VI sebagai penyedia

layanan telekomunikasi dihubung-hubungkan menjadi kerugian yang


In
A

dialami oleh Penggugat mengingat hal tersebut memang merupakan bagian

dari kegiatan usaha Tergugat VI. Selain itu, dalil Penggugat juga sangatlah
ah

lik

tidak berdasar karena tidak ada peraturan perundang-undangan yang


m

ub

melarang atau membatasi jumlah produksi kartu perdana.------------------------


ka

7. Bahwa dalil-dalil Penggugat dalam butir 19 s.d 34 tidak relevan untuk


ep

ditanggapi oleh Tergugat VI karena Penggugat tidak menguraikan apa


ah

peran Tergugat VI dalam perkara a quo.-----------------------------------------------


R

es
M

ng

TERGUGAT VI TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM


on
gu

Hal. 212 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 212
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng
8. Bahwa Tergugat VI menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat dalam

butir 35 s.d butir 43 Gugatan a quo yang pada pokoknya menyatakan

do
gu bahwa sistem/aplikasi registrasi kartu perdana Penggugat yang tiba-tiba

menghilang/dicabut sehingga seluruh stok kartu perdana milik Penggugat

In
A
yang tadinya dalam keadaan aktif teregistrasi melalui sistem/aplikasi
ah

menjadi seluruhnya terblokir merupakan tindakan perbuatan melawan

lik
hukum.-------------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
9. Bahwa Tergugat VI juga menolak dengan tegas dalil Penggugat dalam

butir 44 Gugatan a quo yang pada pokoknya menyatakan bahwa pada


ep
k

tanggal 21 Februari 2019 sampai dengan 23 Februari 2019, terjadinya


ah

penghangusan jutaan kartu perdana Penggugat merupakan tindakan


R

si
melawan berbagai hukum di Indonesia yang dilakukan secara sengaja dan

ne
ng

sadar oleh Para Tergugat; -----------------------------------------------------------------

10. Bahwa perbuatan melawan hukum diatur dalam Pasal 1365 Kitab

do
gu

Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang pada intinya


In
menyatakan sebagai berikut:
A

“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada


ah

lik

orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena

kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.”---------------------------


m

ub

Bahwa sebagaimana diuraikan di bawah ini, Tergugat VI tidak melakukan


ka

dan tidak memenuhi unsur-unsur perbuatan melawan hukum:


ep

a) Perbuatan itu harus melawan hukum (onrechtmatige)


ah

Penggugat dalam Gugatan a quo mendalilkan bahwa kartu perdana


es
M

milik Penggugat yang tadinya dalam keadaan aktif teregistrasi melalui


ng

sistem/aplikasi menjadi seluruhnya terblokir merupakan tindakan


on
gu

Hal. 213 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 213
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan melawan hukum dan penghangusan jutaan kartu perdana

si
Penggugat merupakan tindakan melawan berbagai hukum di

Indonesia adalah dalil yang sangat mengada-ada dan tidak

ne
ng
berdasar. -------------------------------------------------------------------------------

do
gu Dalam hal ini, tindakan Tergugat VI yang dianggap melawan hukum

oleh Penggugat justru merupakan tindakan yang dilakukan untuk

In
A
mematuhi serangkaian ketentuan atau peraturan yang dibuat dalam

rangka pelaksanaan proses registrasi pelanggan jasa telekomunikasi.


ah

lik
Dengan kata lain, Tergugat VI semata-mata hanya menjalankan
am

ub
kewajibannya sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku sebagai berikut, termasuk namun tidak


ep
terbatas pada:
k
ah

(i) Permenkominfo 12/2016;-------------------------------------------------------


R

si
(ii) Surat Edaran Menkominfo No. 01 Tahun 2018 tentang

ne
ng

Pelaksanaan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi;------------

do
(iii) Ketetapan BRTI No. 02/TAP/BRTI/IV/2018 tentang Petunjuk
gu

Pelaksanaan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi;------------


In
A

(iv) Surat Edaran BRTI No. 01 Tahun 2018 tentang Larangan

Penggunaan Data Kependudukan Tanpa Hak dan/atau Melawan


ah

lik

Hukum untuk Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa

Telekomunikasi;-------------------------------------------------------------------
m

ub

(v) Ketetapan BRTI No. 03 Tahun 2018 tentang Larangan


ka

ep

Penggunaan Data Kependudukan Tanpa Hak dan/atau Melawan


ah

Hukum untuk Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa


R

Telekomunikasi Prabayar (“Tap BRTI 03/2018”); dan------------------


es
M

ng

(vi) Surat BRTI No. 22/BRTI/I/2019 tanggal 10 Januari 2019 perihal


on

Makna Kata Non Aktif Dalam Tap BRTI 03/2018.------------------------


gu

Hal. 214 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 214
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa lebih lanjut, Mahkamah Agung melalui salah satu

si
pertimbangan hukum dalam Putusan Mahkamah Agung telah

menyatakan secara tegas bahwa Permenkominfo 12/2016 tidak

ne
ng
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. Untuk kemudahan

do
gu Majelis Hakim yang terhormat, pertimbangan hukum yang dimaksud

telah kami kutip sebagai berikut:

In
A
“Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan di

atas, terbukti bahwa Peraturan Menteri Komunikasi dan


ah

lik
Informatika Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan

Jasa Telekomunikasi yang telah diubah kedua kali dengan


am

ub
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 21 Tahun

2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri


ep
k

Komunikasi dan Informatika Nomor 12 Tahun 2016 tentang


ah

R
Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi tidak bertentangan

si
dengan peraturan yang lebih tinggi yaitu Undang-Undang Nomor

ne
ng

12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

Undangan, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang

do
gu

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Informasi Dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Nomor 36 Tahun


In
A

1999 tentang Telekomunikasi, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999


ah

lik

tentang Hak Asasi Manusia, Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun

2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, dan Undang-Undang


m

ub

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,


ka

oleh karenanya permohonan keberatan hak uji materiil dari


ep

Pemohon harus ditolak, dan selanjutnya sebagai pihak yang kalah


ah

Pemohon dihukum untuk membayar biaya perkara.”------------------------


R

es

Putusan Mahkamah Agung telah secara jelas menunjukkan kepada


M

ng

kita semua bahwa Permenkominfo 12/2016 tidak melawan hukum.


on
gu

Hal. 215 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 215
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Oleh karenanya, tindakan Tergugat VI yang semata-mata menjalankan

si
kewajibannya untuk mematuhi Permenkominfo 12/2016 adalah tidak

dan bukan perbuatan melawan hukum di Indonesia.-------------------------

ne
ng
Bahwa berdasarkan uraian di atas, jelas dan terbukti bahwa tidak

do
gu terdapat perbuatan Tergugat VI yang dianggap melawan hukum.--------

b) Perbuatan itu harus dilakukan dengan adanya kesalahan

In
A
Bahwa tidak ada kelalaian/kesalahan yang dilakukan Tergugat VI

sehingga mengakibatkan Tergugat VI melakukan perbuatan melawan


ah

lik
hukum karena jelas terbukti bahwa tindakan Tergugat VI tersebut

adalah untuk menjalankan ketentuan dalam peraturan perundang-


am

ub
undangan yang berlaku;

-------------------------------------------------------------
ep
k

c) Perbuatan itu harus menimbulkan kerugian


ah

R
Bahwa kerugian yang dialami oleh Penggugat, apabila ada (quod

si
non), bukanlah karena perbuatan Tergugat VI karena hal tersebut

ne
ng

semata-mata dilakukan untuk menaati kewajiban Tergugat VI sesuai

dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku;

do
gu

-----------------------------------------

Selain itu, bagaimana bisa Penggugat mendalilkan bahwa ia telah


In
A

mengalami kerugian di saat Penggugat sendiri tidak dapat


ah

lik

menghitung dengan pasti jumlah kerugian yang dideritanya?

(Vide butir 49 (3) halaman 40 Gugatan a quo);


m

ub

-------------------------------------
ka

d) Perbuatan itu dengan kerugian yang timbul harus ada hubungan


ep

kausal;
ah

Bahwa unsur adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan dan


R

es

kerugian berarti kerugian yang terjadi disebabkan oleh perbuatan si


M

ng

pelaku atau dengan kata lain, kerugian tidak akan terjadi jika pelaku
on
gu

Hal. 216 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 216
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak melakukan perbuatan melawan hukum tersebut;

si
----------------------

Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di atas, tidak ada kerugian yang

ne
ng
ditimbulkan atas perbuatan Tergugat VI. Oleh karena itu, jelas tidak ada

do
gu hubungan antara perbuatan Tergugat VI dengan kerugian yang timbul

sebagaimana didalilkan oleh Penggugat dalam Gugatan a quo;

In
A
--------------

Bahwa tidak ada satupun tindakan Tergugat VI yang memenuhi unsur-unsur


ah

lik
perbuatan melawan hukum sebagaimana dijelaskan di atas, sehingga Tergugat

VI sama sekali tidak melakukan perbuatan melawan hukum


am

ub
(onrechtmatige daad);

------------------------------------------------------------------------------------------------
ep
k

Berdasarkan uraian kami atas fakta-fakta dan dasar-dasar hukum di atas,


ah

R
dengan ini kami mohon Majelis Hakim yang terhormat untuk menyatakan

si
menolak Gugatan Penggugat atau setidaknya menyatakan Gugatan tidak dapat

ne
ng

diterima; ----------------------------------------------------------------------------------------------

do
gu

PENGHITUNGAN KERUGIAN MATERIIL DARI PENGGUGAT TIDAK


In
BERDASAR
A
ah

lik

13. Bahwa dalam butir 49 (3) halaman 40 Gugatan a quo, Penggugat


m

ub

mendalilkan:
ka

“Bahwa kerugian materiil yang Penggugat alami sejak Permen A Quo


ep

diberlakukan mulai tanggal 31 Oktober 2017 hingga sekarang adalah:…”


ah

“… (3) Kartu perdana banyak sekali yang hangus (habis masa expired
es

dan masa tenggangnya), karena tidak terjual. Tidak terjual, sebab


M

ng

terkendala pembatasan registrasi kartu perdana.----------------------------------


on
gu

Hal. 217 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 217
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a

si
Harga Modal yang PENGGUGAT beli secara tunai dari Dealer atau

Distributor masing-masing Operator, terendahnya adalah Rp 1.000,-

ne
ng
(seribu rupiah) dan tertingginya mencapai Rp 80.000,- (delapan puluh ribu

do
gu rupiah), PENGGUGAT rata-ratakan nilai terendahnya anggap Rp 25.000,-

(dua puluh lima ribu rupiah);

In
A
--------------------------------------------------------------------


ah

lik
Sehingga yang berhasil PENGGUGAT kumpulkan fisiknya sebagai bukti,

hanya sebanyak 250.000 buah kartu perdana hangus, atau senilai Rp


am

ub
6.250.000.000,- (enam milyar dua ratus lima puluh juta rupiah).”--------------

Kemudian, Penggugat dalam petitum pada butir 4 mengenai Pokok


ep
k

Perkara meminta Majelis Hakim yang terhormat untuk:


ah

R
“Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar secara tanggung

si
renteng total kerugian materiil yang dialami oleh Penggugat yaitu sebesar

ne
ng

Rp 6.250.000.000,- (enam milyar dua ratus lima puluh juta rupiah).”---------

14. Bahwa tidak jelas “Permen” apa yang dirujuk oleh Penggugat dalam

do
gu

perhitungan di atas.

Apabila Permen yang dirujuk adalah Permenkominfo 12/2016 termasuk


In
A

dua perubahannya, yakni Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika


ah

lik

No. 14 Tahun 2017 dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika

No. 21 Tahun 2017, tidak ada satu pun peraturan tersebut yang
m

ub

diberlakukan mulai tanggal 31 Oktober 2017.--------------------------------------


ka

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 12 Tahun 2016


ep

berlaku sejak tanggal 4 Agustus 2016, Peraturan Menteri Komunikasi dan


ah

Informatika No. 14 Tahun 2017 berlaku sejak tanggal 5 September 2017


R

es

sementara Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 21 Tahun


M

ng

2017 mulai berlaku sejak tanggal 18 Oktober 2017.------------------------------


on
gu

Hal. 218 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 218
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pertanyaannya: Permen apa yang dirujuk oleh Penggugat?

si
15. Selain ketidakjelasan peraturan yang dirujuk oleh Penggugat, berdasarkan

uraian di angka 15 di atas, sudah jelas dan terang benderang bahwa

ne
ng
Penggugat tidak mampu untuk memberikan rincian pasti dan sempurna

do
gu mengenai kerugian yang dideritanya (termasuk tidak dapat menyampaikan

jumlah kartu perdana yang hangus (habis masa expired dan masa

In
A
tenggangnya) hingga sebesar Rp6.250.000.000,- (enam milyar dua ratus

lima puluh juta Rupiah). Padahal, kewajiban untuk menguraikan ganti


ah

lik
rugi/kompensasi secara jelas dan rinci telah disebutkan dalam

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI berikut:


am

ub
a) Putusan MA No. 492 K/SIP/1970 tanggal 16 Desember 1970 yang

kaidah hukumnya menyatakan:


ep
k

“Gugatan kerugian sejumlah uang tertentu tanpa perincian kerugian-


ah

R
kerugian dalam bentuk apa yang menjadi dasar tuntutan itu harus

si
dinyatakan tidak dapat diterima karena tuntutan-tuntutan tersebut

ne
ng

adalah tidak jelas/tidak sempurna.”-----------------------------------------------

b) Putusan MA No. 117 K/Sip/1971 tanggal 2 Juni 1971 yang kaidah

do
gu

hukumnya menyatakan:

“Gugatan atas ganti rugi yang tidak dijelaskan secara sempurna dan
In
A

tidak disertai dengan pembuktian yang meyakinkan mengenai jumlah


ah

lik

ganti kerugian yang harus diterima oleh Tergugat I tidak dapat

dikabulkan oleh Pengadilan.”-------------------------------------------------------


m

ub

c) Putusan MA No. 550 K/Sip/1979 tanggal 8 Mei 1980 yang kaidah


ka

hukumnya menyatakan:
ep

“Petitum tentang ganti rugi harus dinyatakan tidak dapat diterima


ah

karena tidak diadakan perincian mengenai kerugian-kerugian yang


R

es

dituntut.”----------------------------------------------------------------------------------
M

ng

on
gu

Hal. 219 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 219
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d) Putusan MA No. 842 K/Pdt/1986 tanggal 23 Desember 1987

si
yang kaidah hukumnya menyatakan:

“Suatu Ganti rugi baru dapat dikabulkan apabila si Penggugat dapat

ne
ng
memperinci dan membuktikan kerugian yang dimaksud.”------------------

do
gu 16. Bahwa Tergugat VI menjadi bertanya-tanya dan terheran-heran atas dalil

Penggugat dalam butir 49 (3) halaman 40 Gugatan a quo tersebut di atas,

In
A
pertanyaan terbesar dari Tergugat VI adalah berapa sebenarnya jumlah

kerugian pasti yang diderita oleh Penggugat sendiri sebab dasar


ah

lik
permintaan Penggugat tidak jelas apakah timbulnya angka tersebut sebesar

Rp6.250.000.000,- (enam milyar dua ratus lima puluh juta Rupiah) lahir dari
am

ub
suatu kerugian yang secara riil telah diderita oleh Penggugat sendiri?; -------

Penggugat telah melakukan perhitungan dengan berandai-andai sehingga


ep
k

terkesan bahwa perhitungan kerugian yang dilakukan Penggugat hanya


ah

R
berdasarkan asumsi dan tidak disertai bukti yang mendukung; ----------------

si
Bahwa berdasarkan uraian di atas, Tergugat VI mohon kepada Majelis Hakim

ne
ng

yang terhormat untuk menyatakan Gugatan a quo tidak memiliki dasar hukum

yang jelas, sehingga sudah selayaknya Majelis Hakim yang terhormat untuk

do
gu

menolak Gugatan Penggugat.------------------------------------------------------------------

DALAM PROVISI
In
A
ah

lik

PERMOHONAN PENCABUTAN SEMENTARA PERATURAN MENTERI

KOMUNIKASI DAN INFORMASI TIDAK BERDASAR


m

ub

17. Bahwa permohonan provisi yang diajukan oleh Penggugat yang meminta
ka

ep

untuk menyatakan tidak berlaku sementara Permenkominfo 12/2016 adalah


ah

tidak berdasar karena yang menjadi objek yang dimohonkan adalah


R

peraturan perundangan-undangan.------------------------------------------------------
es
M

18. Bahwa maksud dari pengajuan tuntutan provisi adalah tuntutan agar para
ng

on

pihak yang berperkara tidak melakukan/menghentikan sesuatu kegiatan


gu

Hal. 220 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 220
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada objek perkara, agar tidak menambah kerugian kepada pihak setelah

si
putusan terhadap objek perkara berkekuatan hukum tetap. Tuntutan provisi

harus memuat dasar alasan permintaaan yang menjelaskan urgensi dan

ne
ng
relevansinya.-----------------------------------------------------------------------------------

do
gu 19. Bahwa tuntutan provisi yang diajukan Penggugat tidak memiliki dasar

hukum dan bertentangan dengan hukum acara karena meminta Majelis

In
A
Hakim yang terhormat untuk menghentikan sementara keberlakuan suatu

peraturan perundangan-undangan dan tidak sesuai dengan maksud dari


ah

lik
pengajuan tuntutan provisi.----------------------------------------------------------------

20. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada bagian Eksepsi


am

ub
Mengenai Kewenangan Mengadili Tergugat VI, Majelis Hakim yang

terhormat tidak berwenang memeriksa perkara ini karena objek Gugatan a


ep
k

quo, yakni Permenkominfo 12/2016, adalah Peraturan Menteri yang


ah

R
seharusnya tuntutannya diajukan kepada Mahkamah Agung.--------------------

si
21. Bahwa selain diatur dalam UU Mahkamah Agung, ketentuan dalam Pasal

ne
ng

24A ayat (1) UUD 1945 sebenarnya telah memandatkan bahwa Mahkamah

Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan

do
gu

perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang,

dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.----


In
A

22. Bahwa sejalan dengan UUD 1945 dan UU Mahkamah Agung, Pasal 9 ayat
ah

lik

(2) Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan juga mengamanatkan bahwa dalam hal suatu


m

ub

peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang diduga


ka

bertentangan dengan undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh


ep

Mahkamah Agung.---------------------------------------------------------------------------
ah

23. Berdasarkan uraian tersebut di atas, kami mohon kepada Majelis Hakim
R

es

untuk menolak permohonan provisi Penggugat untuk seluruhnya.-------


M

ng

on
gu

Hal. 221 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 221
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PERMOHONAN PENGGUGAT TENTANG UANG PAKSA (DWANGSOM)

si
TIDAK JELAS DAN TIDAK BERDASAR

ne
ng
24. Bahwa dalil Penggugat perihal permohonan untuk menghukum uang paksa

do
gu (dwangsom) tidak jelas dan tidak cermat karena Penggugat dalam petitum

butir 7 bagian Pokok Perkara dari Gugatan a quo justru meminta Majelis

In
A
Hakim yang terhormat untuk menghukum Para Penggugat untuk membayar

uang paksa (dwangsom). ------------------------------------------------------------------


ah

lik
25. Bahwa dalam ini, Penggugat justru meminta kepada Majelis Hakim yang

terhormat untuk menghukum dirinya sendiri atau pihak lain yang tidak ada
am

ub
dalam Gugatan a quo. Oleh karena Penggugat tidak cermat dalam
ep
menyusun petitum, maka sudah seharusnya permohonan uang paksa
k

(dwangsom) ini ditolak oleh Majelis Hakim yang terhormat.-----------------------


ah

si
26. Bahwa apabila benar (quad non), permohonan untuk menghukum uang

paksa (dwangsom) diajukan kepada Para Tergugat, maka Tergugat VI

ne
ng

secara tegas menolak dalil Penggugat tersebut karena Gugatan dari

do
Penggugat sama sekali tanpa dasar dan bertentangan dengan Hukum
gu

Acara Perdata. --------------------------------------------------------------------------------


In
A

27. Berdasarkan ketetapan 606 a Reglement op de Rechtsvordering (R.V),

kelembagaan uang paksa (dwangsom) tidak diterapkan dalam putusan


ah

lik

yang mengandung diktum penghukuman membayar sejumlah uang.----------

28. Bahwa menurut Prof R. Subekti, SH dalam bukunya Hukum Acara Perdata,
m

ub

Badan Pembinaan Hukum Nasional, Penerbit Bina Cipta, Cetakan Ketiga,


ka

Bandung, Maret 1989 pada halaman 133:


ep

“Uang Paksa hanyalah diperlukan terhadap suatu diktum yang tidak bisa
ah

diwujudkan tanpa bantuan si tergugat/si terhukum, misalnya


es

penghukuman membuat sebuah lukisan, penghukuman membuat suatu


M

ng

perhitungan tanggung jawab dan lain sebagainya.”--------------------------------


on
gu

Hal. 222 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 222
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka sudah sepatut dan sepantasnya

si
apabila tuntutan uang paksa (dwangsom) yang didalilkan Penggugat

ditolak oleh Majelis Hakim yang terhormat.---------------------------------------------

ne
ng

do
gu PERMOHONAN PUTUSAN SERTA MERTA (UITVOERBAAR BIJ

VOORRAAD) TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN HUKUM UNTUK

In
A
DIKABULKAN
ah

lik
Bahwa Tergugat VI keberatan dan menolak dengan tegas tuntutan
am

ub
29.

Penggugat agar putusan dalam perkara ini berlaku secara serta merta
ep
(uitvoerbaar bij voorraad) walau ada perlawanan, banding, ataupun
k

kasasi. Keberatan dan penolakan tersebut berdasarkan pada:


ah

si
a) Pasal 180 ayat 1 HIR/191 ayat 1 R.Bg yang secara tegas mengatur

sebagai berikut:

ne
ng

“Pengadilan Negeri dapat memerintahkan supaya keputusan itu

do
dijalankan terlebih dahulu biarpun ada perlawanan atau banding, jika
gu

ada surat yang sah, suatu surat tulisan yang menurut aturan yang
In
A

berlaku dapat diterima sebagai bukti atau jika ada hukuman lebih

dahulu dengan keputusan yang sudah mendapat kekuatan hukum


ah

lik

yang pasti, demikian juga tuntutan yang dikabulkan terlebih dahulu

dan perselisihan tentang hak kepunyaan.”-------------------------------------


m

ub

b) Selanjutnya, dalam angka 4 Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3


ka

tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000, yang secara tegas mensyaratkan


ep

beberapa unsur untuk dapat dikabulkannya permohonan akan suatu


ah

putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad), sebagai berikut:


es

i) Gugatan didasarkan pada bukti surat otentik atau surat tulisan


M

ng

tangan yang tidak dibantah kebenarannya tentang isi dan


on
gu

Hal. 223 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 223
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tandatangannya, yang menurut Undang-undang mempunyai

si
kekuatan bukti;-----------------------------------------------------------------

ii) Gugatan tentang utang-piutang yang jumlahnya sudah pasti dan

ne
ng
tidak dibantah;------------------------------------------------------------------

do
gu iii) Gugatan tentang sewa menyewa tanah, rumah, gudang dan

lain-lain, dimana hubungan sewa-menyewa sudah

In
A
habis/lampau, atau penyewa terbukti melalaikan kewajibannya

sebagai penyewa yang beritikad baik;------------------------------------


ah

lik
iv) Pokok-pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta

perkawinan (gono-gini) setelah putusan mengenai gugatan cerai


am

ub
mempunyai kekuatan hukum yang tetap;--------------------------------

v) Dikabulkannya gugatan provisional, dengan pertimbangan


ep
k

hukum yang tegas dan jelas serta memenuhi Pasal 332 Rv;------
ah

R
vi) Gugatan berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan

si
hukum yang tetap (in kracht van gewijsde) dan mempunyai

ne
ng

hubungan dengan pokok perkara gugatan yang diajukan;----------

vii) Pokok sengketa mengenai bezitsrecht.----------------------------------

do
gu

Bahwa dalam perkara a quo, GUGATAN PENGGUGAT sama sekali tidak

memenuhi syarat-syarat untuk dijatuhkannya Putusan Serta Merta


In
A

(uitvoerbaar bij voorraad) sebagaimana tersebut di atas. Oleh karena itu,


ah

lik

sudah patut dan layak jika Majelis Hakim yang terhormat menolak dalil

tuntutan Penggugat mengenai putusan serta merta (uitvoerbaar bij


m

ub

voorraad) karena tidak sesuai dengan, dan tidak berdasar kepada, hukum
ka

yang berlaku.--------------------------------------------------------------------------------------
ep
ah

PETITUM
R

es
M

ng

Berdasarkan fakta-fakta, bukti-bukti, uraian dalil hukum, dan penolakan-


on

penolakan di atas, Tergugat VI mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat


gu

Hal. 224 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 224
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
agar berkenan menerima seluruh dalil-dalil Tergugat VI dengan memberikan

si
putusan sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI MENGENAI KOMPETENSI (KEWENANGAN MENGADILI)

ne
ng
1. Menerima eksepsi mengenai kewenangan pengadilan (kompetensi

do
gu absolut) yang diajukan oleh Tergugat VI;

--------------------------------------------------------

In
A
2. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak mempunyai

kompetensi untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan Gugatan a quo;--


ah

lik
3. Menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

verklaard); dan; -----------------------------------------------------------------------------


am

ub
4. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara;

-------------
ep
k

DALAM PROVISI
ah

R
- Menolak Gugatan Provisi yang diajukan oleh Penggugat;

si
------------------------

ne
ng

DALAM EKSEPSI

1. Menerima Eksepsi Tergugat VI untuk seluruhnya; ---------------------------------

do
gu

2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk

verklaard); dan; -----------------------------------------------------------------------------


In
A

3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara;


ah

lik

-------------

DALAM POKOK PERKARA


m

ub

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; -------------------------------------


ka

2. Menyatakan Tergugat VI tidak terbukti melakukan perbuatan melawan


ep

hukum; ------------------------------------------------------------------------------------------
ah

3. Menolak permohonan ganti rugi materiil yang diajukan oleh Penggugat; -----
R

es

4. Menolak permohonan uang paksa (dwangsom) Penggugat; ---------------------


M

ng

on
gu

Hal. 225 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 225
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menolak permohonan putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) yang

si
diajukan oleh Penggugat; dan;

------------------------------------------------------------

ne
ng
6. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara; --------------

do
gu Atau

Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang

In
A
memeriksa perkara a quo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya

menurut hukum dan kebenaran (ex aequo et bono); -------------------------------------


ah

lik
Jawaban Tergugat VII :
am

I. DALAM EKSEPSI

ub
1. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang secara absolut
ep
memeriksa gugatan Penggugat (Absolute Competency).--------------------------
k

a. Bahwa maksud dari Gugatan Penggugat adalah Perbuatan Melawan


ah

si
Hukum yang merupakan kewenangan dari Peradilan Umum

sebagaimana Pasal 25 ayat (2) Undang Undang Republik Indonesia

ne
ng

No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menyebutkan:

do
“Peradilan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang
gu

memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana dan perdata


In
A

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”--------------

Namun demikian, terdapat kekeliruan dalam butir 3 Petitum dari


ah

lik

Gugatan Penggugat di mana Penggugat, meminta kepada Majelis

Hakim dari perkara a quo:


m

ub

“Menyatakan seluruh Ayat dalam Pasal 11 pada Peraturan


ka

Menteri A quo tidak berlaku dan atau batal demi hukum karena
ep

tidak mempunyai kekuatan mengikat.”--------------------------------------


ah

b. Bahwa apa yang diminta oleh Penggugat dalam Petitum tersebut


es

di atas merupakan kewenangan dari Mahkamah Agung Republik


M

ng

Indonesia (selanjutnya disebut “MA”) sebab Penggugat meminta


on
gu

Hal. 226 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 226
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembatalan salah satu pasal dari Peraturan Menteri Komunikasi

si
dan Informatika Republik Indonesia No. 12 Tahun 2016 tentang

Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi (selanjutnya disebut

ne
ng
“Permenkominfo No. 12/2016”), yang mana seharusnya terhadap

do
gu permintaan pembatalan tersebut diajukan Hak Uji Materiil oleh

Penggugat kepada MA. ----------------------------------------------------------

In
A
Hal tersebut sebagaimana ditegaskan oleh: (i) Pasal 31A ayat (1)

Undang Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 1985 tentang


ah

lik
Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah beberapa kali dan

terakhir oleh Undang Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun


am

ub
2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang No. 14

Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (selanjutnya disebut


ep
k

“UUMA”); dan (ii) Pasal 9 ayat (2) Undang Undang Republik


ah

R
Indonesia No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

si
Perundang-undangan (selanjutnya disebut “UUP3”):

ne
ng

Pasal 31A ayat (1) UUMA:

do
gu

“Permohonan pengujian peraturan perundang-undangan di

bawah undang-undang terhadap undang-undang diajukan


In
A

langsung oleh pemohon atau kuasanya kepada Mahkamah

Agung dan dibuat secara tertulis dalam bahasa Indonesia.”--------


ah

lik

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

--------------------------------------------------------------------------Pasal 9 ayat (2) UUP3:

“Dalam suatu hal Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-


ka

ep

Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang, pengujiannya


ah

dilakukan oleh Mahkamah Agung.”----------------------------------------------


R

2. Gugatan Penggugat Error In Persona (Gemis aan hoedanigheid)


es
M

a. Bahwa Penggugat telah keliru dalam menarik Tergugat VII kedalam


ng

on

perkara a quo karena faktanya Tergugat VII sama sekali tidak


gu

Hal. 227 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 227
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan suatu perbuatan melawan hukum seperti yang didalilkan

si
oleh Penggugat, melainkan segala tindakan Tergugat VII dalam

perkara a quo adalah merupakan amanat dari peraturan perundang-

ne
ng
undangan yang berlaku dalam hal ini peraturan yang ditetapkan oleh

do
gu Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (selanjutnya disebut

“BRTI”) atau, dalam perkara a quo, Tergugat II, yakni Ketetapan BRTI

In
A
No. 3 Tahun 2018 tentang Larangan Penggunaan Data

Kependudukan Tanpa Hak dan/atau Melawan Hukum untuk


ah

lik
Keperluan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi Prabayar

(selanjutnya disebut “TAP BRTI No. 3/2018”);


am

ub
-------------------------------------------------------------------
ep
M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul “Hukum
k
ah

Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,


R

si
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan”, dengan tegas menyatakan:

ne
“Seperti yang dijelaskan terdahulu, kekeliruan pihak mengakibatkan
ng

gugatan cacat error in persona (kekeliruan mengenai orang). Cacat

do
gu

yang ditimbulkan kekeliruan itu, berbentuk diskualifikasi (salah orang

yang bertindak sebagai penggugat). Dapat juga berbentuk, salah


In
A

pihak yang ditarik sebagai tergugat (gemis aan hoedanigheid) atau

mungkin juga berbentuk plurium litis consortium (kurang pihak dalam


ah

lik

gugatan). Bentuk kekeliruan apa pun yang terkandung dalam

gugatan, sama-sama mempunyai akibat hukum; gugatan dianggap


m

ub

tidak memenuhi syarat formil, oleh karena itu gugatan dikualifikasi


ka

mengandung cacat formil; akibat lebih lanjut, gugatan harus


ep

dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).”----------


ah

-----------Bahwa dengan menarik Tergugat VII kedalam perkara aquo merupakan


es
M

kekeliruan yang semata-mata ditujukan untuk memenuhi syarat formil dari


ng

pengajuan suatu gugatan dan memperlihatkan bahwa Penggugat berusaha


on
gu

Hal. 228 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 228
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk mencari keuntungan yang memperkaya dirinya sendiri dengan cara licik

si
sebagaimana yang dimintakan oleh Penggugat dalam butir 4 Petitum dari

Gugatannya, yaitu penggantian kerugian materiil dari para tergugat (termasuk

ne
ng
Tergugat VII) secara tanggung renteng sebesar Rp6.250.000.000,00 (enam

do
gu miliar dua ratus lima puluh juta rupiah). Padahal faktanya Tergugat VII hanyalah

pihak yang sengaja ditarik oleh Penggugat dan bukan merupakan pihak yang

In
A
memiliki keterkaitan ataupun tanggung jawab apapun kepada Penggugat,

karena setiap perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat VII merupakan amanat
ah

lik
dari TAP BRTI No. 3/ 2018 yang mana sebenarnya telah diketehui oleh

Penggugat.------------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
c. Bahwa sebagaimana yang telah Tergugat VII kemukakan di atas, serta

dengan merujuk kepada Petitum yang diajukan oleh Penggugat dalam


ep
k

Gugatannya, maka jelas terlihat pada dasarnya Tergugat VII tidaklah


ah

R
tepat dijadikan pihak dalam perkara a quo. Karenanya sepatutnya

si
Gugatan Penggugat dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya

ne
ng

dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankelijkheid verklaard).-----------

3. Gugatan Penggugat tidak jelas atau kabur (Obscuur Libel)

do
gu

a. Bahwa terdapat kontradiksi antara Posita dan Petitum dari Gugatan

Penggugat yang mana, dalam butir 2 Petitum dari Gugatannya,


In
A

Penggugat menyatakan bahwa “Tergugat telah melakukan Perbuatan


ah

lik

Melawan Hukum”, namun, dalam Posita dari Gugatan Penggugat, tidak

ada satu pun penjelasan yang menyatakan bahwa Tergugat VII telah
m

ub

melakukan Perbuatan Melawan Hukum sehingga Petitum tersebut


ka

tidak didukung oleh Positanya sendiri. ---------------------------------------


ep

b. Bahwa faktanya Penggugat, dalam butir 35 dan 37 Posita dari


ah

Gugatannya, mengakui tindakan penghapusan kartu perdana yang


R

es

dilakukan oleh Tergugat VII adalah melaksanakan TAP BRTI No.


M

ng

3/2018 , yang mana ini berarti bahwa tindakan Tergugat VII tersebut
on
gu

Hal. 229 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 229
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah semata melaksanakan amanat dari peraturan perundang-

si
undangan yang berlaku.---------------------------------------------------------------

Dr. Munir Fuady, S.H., M.H., LL.M., dalam bukunya yang berjudul

ne
ng
“Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan Kontemporer”, dengan jelas

do
gu menyatakan:

“Menjalankan ketentuan hukum juga dapat menjadi alasan untuk

In
A
menghindari tuduhan perbuatan melawan hukum.”-------------------------

Karena itu sangat jelas bahwa dalil Penggugat sangat tidak


ah

lik
berdasarkan hukum karena Tergugat VII sama sekali tidak melakukan

Perbuatan Melawan Hukum sehingga tidak ada keharusan bagi


am

ub
Tergugat VII untuk bertanggung jawab secara hukum dalam perkara

a quo. Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (selanjutnya


ep
k

disebut “KUHPerdata”) menjelaskan “Tiap perbuatan melawan


ah

R
hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain mewajibkan

si
orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti

ne
ng

kerugian tersebut.”-------------------------------------------------------------------

do
gu

c. Bahwa untuk dapat dikatakan telah terjadinya suatu Perbuatan

Melawan Hukum, menurut KUHPerdata, harus memenuhi 4 (empat)


In
A

unsur, yaitu: (i) ada perbuatan; (ii) ada kesalahan; (iii) ada kerugian; dan

(iv) ada hubungan sebab akibat. Namun, di dalam Posita dari


ah

lik

Gugatannya, Penggugat tidak menjelaskan perbuatan apa yang telah

dilakukan oleh Tergugat VII karena kesalahannya yang telah


m

ub

menimbulkan kerugian kepada Penggugat sebagai akibatnya.-------------


ka

d. Bahwa sehubungan hal tersebut di atas, maka secara jelas terlihat


ep

bahwa Petitum dalam Gugatan Penggugat bertentangan dengan Posita


ah

dalam Gugatannya dan karenanya Gugatan Penggugat seharusnya


es
M

tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim dari perkara a quo. Hal ini
ng

sesuai dengan Putusan MA No. 1075K/SIP/1982 yang berbunyi “karena


on
gu

Hal. 230 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 230
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Petitum bertentangan dengan posita gugatan, gugatan tidak dapat

si
diterima” dan dipertegas olehPutusan MA No. 879K/Pdt/1997 yang

berbunyi “Suatu gugatan yang positanya didasarkan atas suatu

ne
ng
perjanjian antara penggugat dengan tergugat (kredit export yang

do
gu diartikan) namun dalam Petitumnya gugatannya menuntut agar

tergugat dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum, maka

In
A
konstruksi surat gugatan yang demikian mengandung arti Petitum tidak

didukung oleh positanya.”-------------------------------------------------------------


ah

lik
Berdasarkan uraian tersebut dalam bagian eksepsi di atas, Tergugat VII

memohon dengan hormat kiranya Majelis Hakim perkara a quo berkenan


am

ub
untuk menjatuhkan putusan sela yang amarnya adalah sebagai berikut:
ep
MENGADILI:
k

DALAM EKSEPSI:
ah

si
- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur (Obscuur Libel);------

- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke

ne
ng

Verklaard).----------------------------------------------------------------------------------

do
II. DALAM POKOK PERKARA:
gu

1. Bahwa guna menghindari pengulangan yang tidak perlu, Tergugat VII


In
A

memohon agar seluruh dalil yang telah dikemukakannya dalam bagian

eksepsi di atas dianggap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


ah

lik

dalil-dalil yang dikemukakannya dalam bagian pokok perkara ini.---------------

2. Bahwa Tergugat VII menolak seluruh dalil Penggugat yang dikemukannya


m

ub

dalam Gugatannya, kecuali buat dalil-dalil yang diakui secara tegas oleh
ka

Tergugat VII.-----------------------------------------------------------------------------------
ep

3. Bahwa sekalipun Gugatan Penggugat tidak jelas atau kabur (Obscuur


ah

Libel), namun, guna mengungkapkan fakta-fakta hukum sebenarnya, maka


es

Tergugat VII juga menanggapi dalil-dalil Penggugat yang dikemukannya


M

ng

dalam Gugatannya dalam bagian pokok perkara ini.--------------------------------


on
gu

Hal. 231 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 231
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa adalah perlu buat Tergugat VII untuk menjelaskan lebih dulu bahwa

si
Penggugat sebelumnya pernah mengajukan permohonan Hak Uji Materiil

kepada MA berdasarkan mana Penggugat meminta MA untuk membatalkan

ne
ng
seluruh ayat yang terkandung dalam Pasal 11 Permenkominfo No. 12/

do
gu 2016.

5. Bahwa terhadap permohonan Hak Uji Materiil tersebut, MA, melalui situs

In
A
resminya, telah menolaknya sebagaimana ternyata dalam Putusan MA No.

58P/HUM/2019 tertanggal 26 September 2019.--------------------------------------


ah

lik
6. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, terlihat dengan jelas bahwa

Penggugat mencoba mengakali keadaan di mana permohonan Hak Uji


am

ub
Materiilnya telah secara hukum ditolak oleh MA dengan kemudian

menggugat para tergugat (termasuk Tergugat VII) yang mana alasan


ep
k

sebenarnya adalah dikarenakan keberatan Penggugat terhadap Pasal 11


ah

R
Permenkominfo No. 12/2016. Penggugat berusaha untuk mengambil

si
keuntungan dengan mendalilkan Perbuatan Melawan Hukum yang telah

ne
ng

dilakukan oleh para tergugat (termasuk Tergugat VII) dan meminta

penggantian kerugian materiil sebesar Rp6.250.000.000,00 (enam miliar

do
gu

dua ratus lima puluh juta rupiah), namun, Penggugat sama sekali tidak

menjelaskan unsur-unsur dari Perbuatan Melawan Hukum tersebut.


In
A

Karenanya Gugatan Penggugat terbukti mengada-ada dan berdasarkan


ah

lik

itikad yang tidak baik.------------------------------------------------------------------------

7. Bahwa Tergugat VII dengan tegas menolak dalil Penggugat yang


m

ub

menyatakan bahwa ada kesengajaan dalam penonaktifan kartu perdana


ka

yang dilakukan oleh Tergugat VII. Faktanya adalah penonaktifan kartu


ep

perdana yang dilakukan oleh Tergugat VII adalah amanat dari: (a) Surat
ah

Edaran BRTI No. 1 Tahun 2018 tentang Larangan Penggunaan Data


R

es

Kependudukan Tanpa Hak dan/atau Melawan Hukum untuk Keperluan


M

ng

Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi (selanjutnya disebut “SE BRTI


on
gu

Hal. 232 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 232
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 1/2018”); dan (b) Pasal 1 butir g TAP BRTI No. 3/ 2018; serta (c) Pasal

si
11 ayat (3) Permenkominfo No. 12/ 2016:

Pasal 1 butir g Tap BRTI No. 3/ 2018:

ne
ng
“Pernyelenggara jasa telekomunikasi wajib menonaktifkan Nomor

do
gu MSISDN atau Nomor Pelanggan Prabayar yang terbukti atau diketahui

menggunakan identitas palsu, tidak benar atau milik orang tanpa hak

In
A
atau tanpa seizin orang yang bersangkutan.” -------------------------------------

Pasal 11 ayat (3) Permenkominfo No. 12/ 2016:


ah

lik
“Penyelenggara Jasa Teleomunikasi wajib menonaktifkan Nomor

MSISDN atau Nomor Pelanggan Prabayar yang terbukti atau diketahui


am

ub
menggunakan identitas palsu, tidak benar atau milik orang lain tanpa hak

atau tanpa seizin orang yang bersangkutan.”--------------------------------------


ep
k

8. Bahwa dalam perkara a quo, Tergugat VII sama sekali tidak melakukan
ah

R
Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat

si
dalam Gugatannya karena tindakan Tergugat VII adalah menjalankan

ne
ng

ketentuan hukum. Hal ini senada dengan Dr. Munir Fuady, S.H., M.H.,

LL.M., dalam bukunya yang berjudul “Perbuatan Melawan Hukum

do
gu

Pendekatan Kontemporer”, yang menyatakan “Menjalankan ketentuan

hukum juga dapat menjadi alasan untuk menghindari tuduhan perbuatan


In
A

melawan hukum.”-----------------------------------------------------------------------------
ah

lik

9. Bahwa terlihat dengat jelas dalil Penggugat dalam Gugatannya juga

sangat mengada-ada karena melibatkan dan menyatakan bahwa Tergugat


m

ub

VII telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum, namun, Penggugat sama


ka

sekali tidak menjelaskan Perbuatan Melawan Hukum apa yang dilakukan


ep

oleh Tergugat VII sehingga Penggugat patut untuk dinyatakan beritikad


ah

tidak baik.
R

es

Bahwa untuk dapat dinyatakan telah melakukan Perbuatan Melawan


M

ng

Hukum, seorang harus memenuhi unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum


on
gu

Hal. 233 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 233
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata dan sebagaimana

si
dijelaskan lebih lanjut oleh Dr. Munir Fuady, S.H., M.H., LL.M., dalam

bukunya yang berjudul “Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan

ne
ng
Kontemporer”, sebagai berikut:

do
gu “Perbuatan melawan hukum haruslah mengandung:

In
A
1. Adanya suatu perbuatan.----------------------------------------------------------

2. Perbuatan tersebut melawan hukum.------------------------------------------


ah

lik
3. Adanya kesalahan dari pihak pelaku.------------------------------------------

4. Adanya kerugian bagi korban.---------------------------------------------------


am

ub
5. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian.“---------

10. Bahwa apabila tidak terpenuhi unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum


ep
k

sebagaimana yang telah Tergugat VII kemukakan di atas, maka tidaklah


ah

R
seorang dapat dinyatakan telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum.-----

si
11. Bahwa adalah perlu untuk Tergugat VII kemukakan bahwa Tergugat VII,

ne
ng

melalui PT Distribusi Sentra Jaya (selanjutnya disebut “PT DISTRA”)

berdasarkan Surat Keterangan tertanggal 10 April 2019 (Bukti T7-1) dan

do
gu

demi menjalankan amanat Permenkominfo No. 12/ 2016, telah melakukan

sosialisasi kepada mitra distributor upaya pencegahan penyalahgunaan


In
A

nomor pelanggan prabayar sebagaimana dimaksud oleh Pasal 11


ah

lik

Permenkominfo No. 12/ 2016 melalui Surat-surat No. TT/341/III/2018 dan

No. TT/342/III/2018, masing-masing tertanggal 26 Maret 2018 dan


m

ub

berperihal Aturan Registrasi Jasa Telekomunikasi (Bukti-bukti T7-1 dan T7-


ka

2).-------------------------------------------------------------------------------------------------
ep

12. Bahwa selanjutnya Tergugat VII, melalui PT DISTRA, juga telah melakukan
ah

sosialisasi dan memberikan pemberitahuan melalui Surat No.


R

es

TT/425/IV/2018 tertanggal 16 April 2018 perihal Aturan Registrasi


M

ng

on
gu

Hal. 234 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 234
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pelanggan (Larangan Menggunakan NIK & KK tanpa Ijin) kepada Mitra

si
Distributor dan Mitra Outlet (Bukti T7-3).-----------------------------------------------

13. Bahwa Tergugat VII, melalui PT DISTRA, juga telah memberikan

ne
ng
pemberitahuan kepada Mitra Distributor mengenai registrasi Mobile Device

do
gu Number (selanjutnya disebut “MDN”) dalam jumlah banyak atau massal

bukan untuk dijadikan sebagai barang dijual atau stok dan registrasi MDN

In
A
dilakukan hanya buat pelanggan akhir (end user) dengan menggunakan

Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Kartu Keluarga dari pelanggan


ah

lik
sendiri, sebagaimana ternyata dalam Surat No. TT/620/V/2018 tertanggal

21 Mei 2018 perihal Update Syarat & Ketentuan Retail Oultet (Bukti T7-
am

ub
4).-------------------------------------------------------------------------------------------------

14. Bahwa Tergugat II, melalui Surat No. 462/BRTI/VII/2018 tertanggal 29


ep
k

Agustus 2018, telah memberitahukan para operator jasa telekomunikasi


ah

R
(termasuk Tergugat VII) bahwa masih ditemukan registrasi MDN yang

si
dilakukan dengan menggunakan identitas orang lain tanpa hak atau tanpa

ne
ng

sepengetahuan orang tersebut (Bukti T7-5).------------------------------------------

15. Bahwa Tergugat VII telah menerima peringatan dari Tergugat II terkait

do
gu

kepada pelanggaran registrasi beberapa nomor pelanggan (atau Mobile

Subscriber Integrated Services Digital Number) yang bermasalah melalui


In
A

Surat No. 466/BRTI/VIII/2018 tertanggal 29 Agustus 2018 perihal Surat


ah

lik

Peringatan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi, yang intinya

Tergugat II meminta Tergugat VII untuk menonaktifkan beberapa nomor


m

ub

pelanggan yang bermasalah tersebut dan mematuhi seluruh ketentuan


ka

registrasi pelanggan jasa telekomunikasi sebagaimana diatur dalam


ep

Permenkominfo No. 12/ 2016 dan TAP BRTI No. 3/ 2018 (Bukti T7-6).--------
ah

16. Bahwa adalah perlu untuk Tergugat VII kemukakan dan tegaskan bahwa
R

es

penonaktifan kartu perdana yang dilakukan oleh Tergugat VII adalah


M

ng

semata-mata demi menjalankan amanat dari Permenkominfo No. 12/2016


on
gu

Hal. 235 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 235
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan peraturan-peraturan terkait lainnya sebagaimana yang telah Tergugat

si
VII kemukakan di atas dan Tergugat VII pun, melalui PT DISTRA, telah

memberikan peringatan lebih dulu kepada mitra outlet yang melakukan

ne
ng
pelanggaran registrasi MDN sebagaimana ternyata dalam Surat No.

do
gu TT/908/VIII/2018 tertanggal 13 September 2019 perihal surat pelanggaran

proses registrasi pelanggan (Bukti T7-7).----------------------------------------------

In
A
17. Bahwa kemudian Tergugat II telah mengeluarkan SE BRTI No. 1/2018 dan

TAP BRTI No. 3/2018 yang merupakan penegasan kembali dari upaya
ah

lik
pencegahan penyalahgunaan nomor pelanggan prabayar (Bukti T7-8).-------

18. Bahwa penggantian kerugian materiil yang dimintakan oleh Penggugat


am

ub
dalam Petitumnya sebesar Rp6.250.000.000,00 (enam miliar dua ratus lima

puluh juta rupiah) merupakan dalil yang sangat mengada-ada dan tidak
ep
k

dapat dipertanggungjawabkan karena Tergugat VII sama sekali tidak


ah

R
melakukan Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana didalilkan oleh

si
Penggugat mengingat penonaktifan kartu perdana yang dilakukan oleh

ne
ng

Tergugat VII semata-mata demi menjalankan amanat dari peraturan

perundang-undangan yang berlaku.-----------------------------------------------------

do
gu

19. Bahwa Penggugat juga tidak dengan jelas merincikan kerugian seperti apa

yang dialami olehnya dari tiap-tiap Perbuatan Melawan Hukum yang


In
A

dilakukan oleh masing-masing tergugat sebagaimana didalilkan oleh


ah

lik

Penggugat sehingga kerugian yang dialami oleh Penggugat sama sekali

tidak jelas dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini sesuai dengan
m

ub

Putusan MA No. 79/1969/Perd./PTB tertanggal 23 Juli 1970 yang berbunyi:


ka

“Gugatan atas ganti rugi yang tidak dijelaskan dengan sempurna dan tidak
ep

disertai dengan pembuktian yang meyakinkan mengenai jumlah ganti


ah

kerugian yang harus diterima oleh Penggugat, tidak dapat dikabulkan oleh
R

es

Pengadilan.”------------------------------------------------------------------------------------
M

ng

Karena itu adalah sepatutnya apabila Majelis Hakim menolak Gugatan


on
gu

Hal. 236 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 236
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima.------------

si
20. Bahwa tindakan Penggugat yang melibatkan Tergugat VII kedalam perkara

a quo adalah upaya dari Penggugat untuk menghindari pengajuan suatu

ne
ng
gugatan yang tidak memenuhi syarat formil dan dilaksanakan atas dasar

do
gu manipulasi hukum yang berlaku (law manipulation) dari ketentuan hukum

acara yang berlaku. Dalam sistem hukum Anglo Saxon, hal ini dikenal

In
A
dengan istilah “Vexatious Proceeding“atau “Vexatious Litigation.“---------------

Pengertian dari “Vexatious Proceeding“, menurut Henry Campbell Black


ah

lik
dalam Black’s Law Dictionary, adalah:

“Proceeding instituted maliciously and without probable cause.”-----------------


am

ub
---------------------------------------------------------------------------Terjemahan bebas:

“Proses pemeriksaan pengadilan yang diadakan dengan dasar suatu


ep
k

kecurangan dan tanpa berdasarkan suatu alasan yang memungkinkan.”


ah

R
Sementara itu, dalam Gilbert Law Summaries, Pocket Size, , pengertian

si
“Vexatious Litigation“ adalah:

ne
ng

“Proceeding instituted which is not bona ride, but which is instituted without

probable cause, maliciously, or intended to harass the opponent.”--------------

do
gu

Terjemahan bebas:---------------------------------------------------------------------------

“Suatu proses pemeriksaan pengadilan yang diadakan secara tidak benar,


In
A

yang mana diadakan tidak berdasarkan suatu alasan yang memungkinkan,


ah

lik

mengandung kecurangan, atau dilakukan untuk mengganggu lawan

(tergugat).”--------------------------------------------------------------------------------------
m

ub

21. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat VII kemukakan di atas: (i)
ka

terbukti dengan jelas bahwa Penggugat tidak beritikad baik dan


ep

Gugatannya sangat mengada-ada dan tidak dapat dipertanggungjawabkan


ah

yang semata-mata diajukan untuk memperoleh keuntungan dirinya sendiri


R

es

dengan cara yang licik dan tanpa berdasar dengan tujuan untuk
M

ng

menggangu lawan para tergugat (termasuk Tergugat VII); dan (ii) tidak
on
gu

Hal. 237 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 237
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terbukti satupun Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh para

si
tergugat (termasuk Tergugat VII); serta (iii) tidak terbukti pula ada kerugian

yang secara jelas dan nyata dialami oleh Penggugat sebagai akibat dari

ne
ng
Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh para tergugat (termasuk

do
gu Tergugat VII) sebagaimana didalilkan oleh Penggugat. Karena itu, jelaslah

keliru seluruh dalil Penggugat dan sepatutnyalah Gugatan Penggugat

In
A
ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;

-------------------------------------------------------------------------
ah

lik
Berdasarkan uraian tersebut dalam bagian pokok perkara di atas, Tergugat VII

memohon dengan hormat kiranya Majelis Hakim perkara a quo berkenan untuk
am

ub
menjatuhkan putusan pokok yang amarnya adalah sebagai berikut:

MENGADILI:
ep
k

DALAM POKOK PERKARA:


ah

R
- Menolak Gugatan Penggugat buat seluruhnya; --------------------------------------

si
- Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam

ne
ng

perkara a quo;

---------------------------------------------------------------------------------

do
gu

Atau, apabila Majelis Hakim perkara a quo berpendapat lain, Tergugat VII
In
memohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); ---------------------------
A

Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat I sampai dengan Tergugat


ah

lik

VII tersebut, Penggugat telah mengajukan Replik tertanggal 4 Mei 2020 serta

Tergugat I sampai dengan Tergugat VII telah mengajukan Duplik di persidangan


m

ub

tanggal tanggal 11 Mei 2020;


ka

-------------------------------------------------------------------
ep

Menimbang, bahwa dalam jawaban Tergugat I sampai dengan


ah

Tergugat VII telah mengajukan eksepsi kewenangan mengadili dan untuk


es
M

membuktikan dalil eksepsi tersebut, Tergugat I sampai dengan Tergugat VII


ng

telah mengajukan bukti permulaan (awal) berupa bukti surat, yakni :


on
gu

Hal. 238 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 238
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti surat Tergugat I :

si
1. 1 (satu) set foto copy Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

ne
ng
Mahkamah Agung, diberi tanda : T.I- 1;

do
gu ----------------------------------------------------------------

2. 1 (satu) set foto copy Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

In
A
58P/HUM/2019, tanggal 26 September 2019, diberi tanda : T.II- 2;

-------------
ah

lik
3. 1 (satu) set foto copy Peraturan Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2019
am

ub
tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan

Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau


ep
k

Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad), diberi tanda : T.I- 3;


ah

----------
R

si
Menimbang, bahwa seluruh bukti surat Tergugat I telah diberi meterai

ne
ng

secukupnya dan bukti surat Tergugat I bertanda T.I- 2 telah diperlihatkan

aslinya, sedangkan bukti surat bertanda : T,I- 1 dan T.I- 3 tidak dapat

do
gu

diperlihatkan aslinya,

Bukti surat Tergugat II :


In
A

1. 1 (satu) set foto copy Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 tentang


ah

lik

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang

Mahkamah Agung, diberi tanda : T.II- 1;


m

ub

---------------------------------------------------------------
ka

2. 1 (satu) set foto copy Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
ep

58P/HUM/2019, tanggal 26 September 2019, diberi tanda : T.II- 2;


ah

-------------
R

es

3. 1 (satu) set foto copy Peraturan Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2019
M

ng

tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan


on
gu

Hal. 239 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 239
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau

si
Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad), diberi tanda : T.II-

3; ----------

ne
ng
Menimbang, bahwa seluruh bukti surat Tergugat II telah diberi meterai

do
gu secukupnya dan bukti surat Tergugat II bertanda T.II- 2 telah diperlihatkan

aslinya, sedangkan bukti surat bertanda : T,II- 1 dan T.II- 3 tidak dapat

In
A
diperlihatkan aslinya; -----------------------------------------------------------------------------

Bukti surat Tergugat III :


ah

lik
1. 2 (dua) lembar foto copy Pasal 24A ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945,
am

ub
diberi tanda : T.III- 1;

-------------------------------------------------------------------------
ep
k

2. 2 (dua) lembar foto copy Pasal 31A ayat (1) Undang-Undang No. 14 Tahun
ah

1985 tentang Mahkamah Agung yang terakhir diubah melalui Undang-


R

si
Undang No. 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang

ne
ng

Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung, diberi tanda : T.III- 2; -----

3. 3 (tiga) lembar foto copy Buku Dr. H. Imam Soebechi, S.H., M.H., yang

do
gu

berjudul Hak Uji Materiil, Sinar Grafika, Jakarta, 2016, halaman 121, diberi

tanda : T.III- 3; ---------------------------------------------------------------------------------


In
A

4. 1 (satu) set foto copy Putusan No. 58P/HUM/2019 tanggal 26 September


ah

lik

2019, diberi tanda : T.III- 4; ----------------------------------------------------------------

5. 2 (dua) lembar foto copy Pasal 134 HIR : ”Jika perselisihan itu suatu
m

ub

perkara yang tidak masuk kekuasaan pengadilan negeri, maka pada setiap
ka

waktu dalam pemeriksaan perkara itu, dapat diminta supaya hakim


ep

menyatakan dirinya tidak berkuasa dan hakimpun wajib pula mengakui


ah

karena jabatannya.”, diberi tanda : T.III-


es

5;-------------------------------------------------------
M

ng

on

6. 2 (dua) lembar foto copy Pasal 136 HIR : ”Perlawanan yang sekiranya
gu

Hal. 240 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 240
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hendak dikemukakan oleh tergugat (exceptie), kecuali tentang hal hakim

si
tidak berkuasa, tidak akan dikemukakan dan ditimbang masing-masing,

tetapi harus dibicarakan dan diputuskan bersama-sama dengan pokok

ne
ng
perkara.”, diberi tanda : T.III- 6; -----------------------------------------------------------

do
gu 7. 2 (dua) lembar foto copy Buku H. Riduan Syahrani, S.H., yang berjudul

Materi Dasar Hukum Acara Perdata, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000,

In
A
halaman 70, diberi tanda : T.III- 7;

--------------------------------------------------------------------
ah

lik
8. 2 (dua) lembar foto copy Buku Retno Wulan Soetantio yang berjudul Hukum
am

ub
Acara Perdata dalam Teori dan Praktek, CV Mandar Maju, Bandung: 1997,

halaman 41, diberi tanda : T.III- 8; -------------------------------------------------------


ep
k

9. 2 (dua) lembar foto copy Buku Prof. Dr. Soepomo, S.H., yang berjudul
ah

Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Pradnya Paramita, Jakarta 2004,


R

si
halaman 49, diberi tanda : T.III- 9;

ne
ng

--------------------------------------------------------------------

10. 2 (dua) lembar foto copy Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang No. 48 Tahun

do
gu

2009 tentang Kekuasaan Kehakiman: “Peradilan dilakukan dengan

sederhana, cepat, dan biaya ringan, diberi tanda : T.III- 10;


In
A

--------------------------------------
ah

lik

Menimbang, bahwa seluruh bukti surat Tergugat III telah diberi meterai

secukupnya dan bukti surat Tergugat III bertanda : T.III- 1, T.III- 3, T. III- 5,
m

ub

T.III-6, T.III- 8 dan T.III- 9 telah diperlihatkan aslinya sedangkan bukti surat
ka

lainnya tidak dapat diperlihatkan aslinya;


ep

--------------------------------------------------------------
ah

Bukti surat Tergugat IV :


R

es

1. 1 (satu) set foto copy Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
M

ng

58 P/HUM/2019, diberi tanda : T.IV- 1;


on
gu

Hal. 241 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 241
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
--------------------------------------------------

si
2. 1 (satu) set foto copy Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang

Kekuasaan Kehakiman, diberi tanda : T.IV- 2a; --------------------------------------

ne
ng
3. 1 (satu) set foto copy Undang-Undang No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan

do
gu Umum, diberi tanda : T.IV- 2b; ------------------------------------------------------------

4. 1 (satu) set foto copy Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen &

In
A
Proses Amandemen UUD 1945 Secara Lengkap, diberi tanda : T.IV- 3a;

-----
ah

lik
5. 1 (satu) set foto copy Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang

Mahkamah Agung, diberi tanda : T.IV- 3b; ---------------------------------------------


am

ub
6. 1 (satu) set foto copy Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2011

tentang Hak Uji Materiil, diberi tanda : T.IV- 3c;


ep
k

-------------------------------------------------
ah

R
Menimbang, bahwa seluruh bukti surat Tergugat IV telah diberi meterai

si
secukupnya dan seluruh bukti surat Tergugat IV tidak dapat diperlihatkan

ne
ng

aslinya, kecuali bukti surat Tergugat IV bertanda : T.IV- 3a dapat diperlihatkan

aslinya; ---

do
gu

Bukti surat Tergugat V :


In
A

1. 1 (satu) set foto copy Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika

Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Registrasi Pelanggan


ah

lik

Jasa Telekomunikasi yang dtetapkan di Jakarta pada tanggal 1 Agustus

2016 dan diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, diberi tanda : T.V- 1;
m

ub

--------
ka

ep

2. 1 (satu) set foto copy Salinan Putusan Perkara Hak Uji Materil oleh
ah

Mahkamah Agung RI Reg. No. 58 P/HUM/2019, diberi tanda : T.V- 2; ---------


R

Menimbang, bahwa seluruh bukti surat Tergugat V telah diberi meterai


es
M

secukupnya dan seluruh bukti surat Tergugat V tidak dapat diperlihatkan


ng

on

aslinya;
gu

Hal. 242 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 242
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti surat Tergugat VI :

si
1. 1 (satu) set foto copy Putusan Mahkamah Agung No. 58 P/HUM/2019

ne
ng
tertanggal 26 September 2019, diberi tanda : T.VI- 1; ------------------------------

2. 1 (satu) set foto copy Buku karangan M. Yahya Harahap dengan judul

do
gu “Hukum Acara Perdata”, Penerbit Sinar Grafika, Edisi kedua, cetakan

pertama, 2017, halaman 484, diberi tanda : T.VI- 2; --------------------------------

In
A
3. 1 (satu) set foto copy Putusan Mahkamah Agung No. 1357 K/Sip/1984
ah

lik
tanggal 27 Februari 1986, diberi tanda : T.VI- 3; -------------------------------------

4. 1 (satu) set foto copy Putusan Mahkamah Agung No. 492 K/Sip/1970
am

ub
tanggal 16 Desember 1970, diberi tanda : T.VI- 4;

---------------------------------------------
ep
k

5. 1 (satu) set foto copy Putusan Mahkamah Agung No. 720 K/Pdt/1997
ah

si
tanggal 9 Maret 1999, diberi tanda : T.VI- 5;

-----------------------------------------------------

ne
ng

6. 1 (satu) set foto copy Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 12

do
gu

tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi

sebagaimana diubah oleh Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika


In
A

No. 14 Tahun 2017 dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.

21 Tahun 2017, diberi tanda : T.VI- 6;


ah

lik

-------------------------------------------------------
m

ub

7. 1 (satu) set foto copy Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika

Republik Indonesia (“Menkominfo”) No. 01 Tahun 2018 tanggal 19 April


ka

ep

2018 tentang Pelaksanaan Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi,

diberi tanda : T.VI- 7;


ah

---------------------------------------------------------------------------------
es
M

ng

8. 1 (satu) set foto copy Ketetapan BRTI No. 02/TAP/BRTI/IV/2018, tanggal


on

19 April 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Registrasi Pelanggan Jasa


gu

Hal. 243 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 243
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Telekomunikasi, diberi tanda : T.VI- 8; --------------------------------------------------

si
9. 1 (satu) set foto copy Surat Edaran BRTI No. 01 Tahun 2018 tanggal

ne
ng
21 November 2018 tentang Larangan Penggunaan Data Kependudukan

Tanpa Hak dan/atau Melawan Hukum untuk Keperluan Registrasi

do
gu Pelanggan Jasa Telekomunikasi, diberi tanda : T.VI- 9;

-------------------------------------------

In
A
10. 1 (satu) set foto copy Ketetapan BRTI No. 03 Tahun 2018 tanggal
ah

21 November 2018 tentang Larangan Penggunaan Data Kependudukan

lik
Tanpa Hak dan/atau Melawan Hukum untuk Keperluan Registrasi
am

ub
Pelanggan Jasa Telekomunikasi Prabayar, diberi tanda : T.VI- 10;

-----------------------------
ep
k

11. 1 (satu) lembar foto copy Surat BRTI No. 22/BRTI/I/2019 tanggal 10 Januari
ah

2019 perihal Makna Kata Non Aktif Dalam Tap BRTI 03/2018, diberi tanda :
R

si
T.VI- 11; -----------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

12. 1 (satu) set foto copy Putusan Mahkamah Agung No. 550 K/Sip/1979,

tanggal 8 Mei 1980, diberi tanda : T.VI- 12;

do
gu

------------------------------------------------------

13. 1 (satu) set foto copy Putusan Mahkamah Agung No. 842 K/Pdt/1986
In
A

tanggal 23 Desember 1987, diberi tanda : T.VI- 13;


ah

lik

-------------------------------------------

Menimbang, bahwa seluruh bukti surat Tergugat VI telah diberi meterai


m

ub

secukupnya dan bukti surat Tergugat VI bertanda : T. VI- 2 telahdiperlihatkan


ka

aslinya, sedangkan bukti surat lainnya tidak dapat diperlihatkan aslinya ; ---
ep

Bukti surat Tergugat VII :


ah

1. 1 (satu) set foto copy Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun


R

es

2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, diberi tanda : T.VII- 1; --------------------


M

ng

2. 1 (satu) set foto copy Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun


on
gu

Hal. 244 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 244
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun

si
1985 Tentang Mahkamah Agung, diberi tanda : T.VII- 2;

---------------------------

ne
ng
3. 1 (satu) set foto copy Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

do
gu 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, diberi tanda :

T.VII- 3;

In
A
------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa seluruh bukti surat Tergugat VII telah diberi meterai
ah

lik
secukupnya dan seluruh bukti surat Tergugat VII tidak dapat diperlihatkan

aslinya; -----------------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
Menimbang, bahwa untuk membantah eksepsi para Tergugat tersebut,

Penggugat telah mengajukan bukti surat permulaan (awal) berupa :


ep
k

1. 1 (satu) set fotokopi Putusan Mahkamah Agung Reg. No 58 P/HUM/2019,


ah

R
diberi tanda: P. 1 ;-----------------------------------------------------------------------------

si
ne
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat telah diberi meterai
ng

secukupnya dan telah disesuaikan dengan aslinya;

do
gu

--------------------------------------

Menimbang, bahwa para pihak dalam perkara a quo baik Penggugat


In
A

maupun para Tergugat tidak mengajukan apa-apa lagi dalam perkara ini dan

mohon putusan; ------------------------------------------------------------------------------------


ah

lik

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka


m

ub

segala sesuatu yang termuat dalam Berita Acara Persidangan dianggap telah

termuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
ka

ep

--------------------------
ah

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM:


R

es

Menimbang, bahwa Tergugat I sampai dengan VII dalam Jawabannya


M

ng

masing-masing telah mengajukan eksepsi / keberatan yang berkaitan dengan


on
gu

Hal. 245 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 245
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewenangan / kompetensi mengadili Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yakni :

si
1. Eksepsi Tergugat I, II, III, IV,, VI dan VII :

bahwa untuk membatalkan pengaturan yang terdapat dalam Pasal 11

ne
ng
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.12 Tahun 2016 Tentang

do
gu Registrasi Pelanggan Jasa Komunikasi sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi No.21

In
A
Tahun 2017 Tentang Perubahan Kedua atas 11 Peraturan Menteri

Komunikasi dan Informatika No.12 Tahun 2016 adalah kewenangan


ah

lik
Mahkamah Agung, bukan kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;

---
am

ub
2. Eksepsi Tergugat I, II dan V :

bahwa yang berwenang mengadili gugatan perbuatan melawan hukum


ep
k

yang dilakukan Pejabat Pemerintahan / pejabat tata usaha negara adalah


ah

R
Pengadilan Tata Usaha Negara, bukan Pengadilan Negeri; ----------------------

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

ne
ng

mempertimbangkan eksepsi kewenangan mengadili tersebut; -----------------------

Menimbang, bahwa oleh karena yang dipertimbangkan hanya tentang

do
gu

kewenangan mengadili, maka eksepsi lainnya akan dipertimbangkan bersama-

sama pokok perkara, apabila eksepsi kewenangan mengadili a quo dinyatakan


In
A

tidak dapat diterima dan sebaliknya apabila eksepsi kewenangan mengadili


ah

lik

a quo dinyatakan diterima, maka eksepsi lainnya tidak akan dipertimbangkan

lebih lanjut; ------------------------------------------------------------------------------------------


m

ub

Menimbang, bahwa setelah mencermati dalil gugatan Penggugat,


ka

ternyata bahwa dalil gugatan Penggugat berkaitan dengan perbuatan Tergugat I


ep

mengesahkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi No.12 Tahun 2016


ah

Tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah diubah


R

es

dengan Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Perubahan atas


M

ng

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi kemudian diubah dengan


on
gu

Hal. 246 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 246
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 21 Tahun 2017 Tentang

si
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi No.12

Tahun 2016 Tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi;

ne
ng
------------------------------------

do
gu bahwa Peraturan Menteri tersebut telah mengakibatkan kerugian bagi

masyarakat outlet pulsa, yang merupakan UMKM dalam industri

In
A
telekomunikasi, yang diwakili oleh Penggugat;

------------------------------------------------------------------
ah

lik
bahwa dalil gugatan yang berkaitan dengan terbitnya Peraturan Menteri

tersebut juga terlihat dalam petitum yang tercantum Dalam Provisi gugatan
am

ub
Penggugat, yang menyatakan tidak berlaku sementara Peraturan Menteri

tersebut, sampai ada putusan yang berkekuatan hukum tetap, sehingga


ep
k

Penggugat tetap bisa menjalankan mata pencahariannya. Juga petitum


ah

R
gugatan Penggugat Dalam Pokok Perkara antara lain menyebutkan :

si
Menyatakan seluruh Ayat dalam Pasal 11 Peraturan Menteri tersebut tidak

ne
ng

berlaku dan / atau batal demi hukum karena tidak mempunyai kekuatan hukum

mengikat; -------------------

do
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

eksepsi para Tergugat tersebut; ---------------------------------------------------------------


In
A

Menimbang, bahwa untuk menyatakan Peraturan Menteri tidak sah atau


ah

lik

dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, haruslah ditinjau dari

sisi, apakah materi dalam Peraturan Menteri tersebut bertentangan dengan


m

ub

peraturan yang lebih tinggi, termasuk undang-undang; ---------------------------------


ka

Menimbang, bahwa oleh karenanya Majelis Hakim berpedoman pada


ep

ketentuan Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang


ah

Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5


R

es

Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun


M

ng

2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985


on
gu

Hal. 247 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 247
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tentang Mahkamah Agung, yang menyebutkan : Mahkamah Agung mempunyai

si
wewenang menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang

terhadap undang-undang; -----------------------------------------------------------------------

ne
ng
Menimbang, bahwa selain itu pula, Pasal 1 ayat (1) Peraturan

do
gu Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Hak Uji Materil menyebutkan :

Hak Uji Materil adalah hak Mahkamah Agung untuk menilai materi muatan

In
A
peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang terhadap peraturan

perundang-undangan tingkat lebih tinggi;


ah

lik
------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa dengan demikian, maka yang berwenang


am

ub
menyatakan Peraturan Menteri tidak sah atau dinyatakan tidak mempunyai

kekuatan hukum mengikat adalah Mahkamah Agung; ----------------------------------


ep
k

Menimbang, bahwa hal ini sejalan pula dengan bukti surat Penggugat
ah

R
bertanda : P. 1, bukti surat para Tergugat yakni bertanda : T.I- 2, T.II- 2, T.III- 4,

si
T. IV- 1, T.V- 2 dan T.VI- 1, masing-masing berupa Putusan Mahmakah Agung

ne
ng

Nomor 58 P/HUM/2019, tanggal 26 September 2019, yang pada pokoknya

berisi tentang Penggugat dalam perkara a quo sebagai Pemohon, telah

do
gu

mengajukan permohonan keberatan hak uji materil terhadap Peraturan Menteri

Komunikasi dan Informasi No.12 Tahun 2016 Tentang Registrasi Pelanggan


In
A

Jasa Telekomunikasi yang kemudian telah diubah kedua kalinya dengan


ah

lik

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor 21 Tahun 2017 Tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi No.12


m

ub

Tahun 2016 Tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi dan


ka

permohonan Pemohon (Penggugat dalam perkara a quo) telah ditolak oleh


ep

Mahkamah Agung dan Pemohon (Penggugat dalam perkara a quo) dihukum


ah

untuk membayar biaya perkara;


R

es

----------------------------------------------------------------------------------------------
M

ng

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat tersebut tersebut, telah


on
gu

Hal. 248 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 248
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ternyata bahwa Penggugat menyadari sepenuhnya bahwa lembaga yang

si
berwenang untuk menilai apakah materi Paraturan Menteri Komunikasi dan

Informasi tersebut bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi adalah

ne
ng
Mahkamah Agung; --------------------------------------------------------------------------------

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena kewenangan tersebut ada pada

Mahkamah Agung, maka Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang

In
A
mengadili perkara a quo; ------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa dengan demikian, maka eksepsi Tergugat I sampai


ah

lik
dengan Tergugat VII haruslah dinyatakan dikabulkan;

-----------------------------------
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I sampai dengan

Tergugat VII dikabulkan, maka eksepsi lainnya (eksepsiTergugat I, Tergugat II


ep
k

dan Tergugat III) tidak akan dipertimbangkan lebih lanjut; -----------------------------


ah

R
Menimbang, bahwa oleh karena Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak

si
berwenang mengadili perkara a quo, maka Penggugat haruslah dihukum untuk

ne
ng

membayar biaya perkara, yang jumlahnya akan ditetapkan dalam amar

putusan;

do
gu

Memperhatikan Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985

Tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang


In
A

Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3


ah

lik

Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun

1985 Tentang Mahkamah Agung, Pasal 1 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung
m

ub

Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Hak Uji Materil serta ketentuan lain yang terkait;
ka

--
ep

MENGADILI:
ah

- Mengabulkan eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,


R

es

Tergugat VI dan Tergugat VII; -----------------------------------------------------------


M

ng

on
gu

Hal. 249 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 249
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili

si
perkara a quo;

---------------------------------------------------------------------------------

ne
ng
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah

do
gu Rp.5.226.000,00 (lima juta dua ratus dua puluh enam ribu rupiah); ------------

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

In
A
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari : Senin, tanggal 8 Juni 2020, oleh

kami : Desbenneri Sinaga, SH sebagai Ketua Majelis, Robert, S.H, M.Hum dan
ah

lik
Made Sukereni, S.H.,M.H, masing – masing sebagai Hakim Anggota, putusan

tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Kamis,
am

ub
tanggal 11 Juni 2020 oleh Hakim Ketua tersebut, dengan didampingi oleh

Hakim – Hakim Anggota dan dibantu oleh : M.Indra Lesmana, S.H,,M.H,


ep
k

Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dengan dihadiri oleh
ah

R
: Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat I, Kuasa Tergugat II Kuasa Tergugat III,

si
Kuasa Tergugat IV, Kuasa Tergugat V, Kuasa Tergugat VI dan Kuasa Tergugat

ne
ng

VII. Hakim Anggota, Hakim Ketua,

do
gu

In
ROBERT, S.H, M.Hum. DESBENNERI SINAGA, S.H.,M.H.
A
ah

lik

MADE SUKERENI, S.H, M.H.


m

ub

Panitera Pengganti,
ka

ep
ah

M.INDRA LESMANA, S.H.,M.H.


R

es
M

ng

on
gu

Hal. 250 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 250
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rincian Biaya Perkara :

si
1. Pendaftaran : Rp. 30.000,-

2. Proses : Rp. 150.000,-

ne
ng
3. Redaksi : Rp. 10.000,-

do
gu 4. Meterai : Rp. 6.000,-

5. Panggilan : Rp. 4.950.000,-

In
A
6. PNBP : Rp. 80.000,-

Jumlah : Rp.5.226.000,00
ah

lik
(lima juta dua ratus dua puluh enam ribu rupiah)
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 251 Putusan Perkara Nomor 648/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Pst


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 251

Anda mungkin juga menyukai