Anda di halaman 1dari 5

Traktor

A. Latar Belakang Pengembangan Alat


Teknologi pengolahan tanah adalah teknik atau cara pengolahan tanah mulai
dari mempersiapkan tanah yang digarap sampai tanah tersebut siap ditanami (Rifai
Abu, 1990: 58). Salah satu teknologi pertanian yang digunakan masyarakat untuk
mengolah tanah dengan menggunakan mesin berupa traktor.
Traktor adalah kendaraan konstruksi berat yang digunakan untuk mendukung
operasi pertanian dan konstruksi. Di bidang pertanian, traktor biasanya digunakan
dalam kombinasi dengan peralatan pertanian lainnya seperti pembudidaya.
Keberadaan traktor telah menggantikan fungsi hewan sebagai penggerak budidaya.
Semenjak adanya traktor, petani hampir tidak lagi mengunakan sapi untuk
membajak lahan pertaniannya. Pembajakan dengan mengunakan sapi hanya mencapai
±1000meter perhari kerja, namun dengan penggunaan traktor mencapai 2 Ha bahkan
lebih perhari kerja. Penggunaan traktor yang lebih efisien dari segi waktu telah
membawa pengaruh bagi petani sawah untuk menggunakannya dilahan pertanian.
Tahun 2016 sebagian besar petani sudah menggunakan traktor untuk membajak lahan
pertaniannya.
Alat dengan traksi hewan atau tenaga traktor biasanya digunakan untuk
budidaya. Penggunaan tenaga traktor memudahkan, mempersingkat waktu kerja,
meningkatkan kapasitas kerja dan produktivitas petani dengan jumlah yang relatif
lebih besar dibandingkan dengan tenaga hewan dan manusia di bidang pertanian.
Dalam perkembangan mesin pertanian (traktor), biasanya banyak ditemukan faktor
yang dapat mempengaruhinya. Faktor tersebut antara lain:
1. Faktor Teknis
Penggunaan traktor di lapangan menunjukkan bahwa lahan budidaya
masih memiliki banyak sisa jerami, yang dapat menghambat penggunaan alat
budidaya, sehingga mengurangi kapasitas dan efisiensi kerja alat. Ini mengurangi
pendapatan dari penggunaan traktor. Selain itu, sebagian besar kerusakan
peralatan disebabkan oleh banyaknya tunggul di area kerja.
2. Faktor Ekonomi
Harga sewa pengolahan penggunaan traktor adalah Rp 625.000/Ha. Selain
itu, jumlah traktor yang tersedia cukup banyak yaitu 378 unit dengan kapasitas
kerja 17,72 ha/unit. Jika efisiensi rata-rata traktor dalam pekerjaan lapangan
adalah 36 ha/buah. Berdasarkan tingkat efisiensi tersebut, jumlah traktor dirasa
cukup. Artinya, perkembangan traktor telah berkembang dari segi finansial atau
kepemilikan.
3. Faktor Sosial
Bekerja dengan alat/mesin pertanian biasanya membutuhkan pengetahuan
dan keterampilan. Hal yang sama berlaku untuk penggunaan alat budidaya.
Secara umum, tingkat pendidikan petani masih rendah dengan rata-rata tamat
SLTA. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin luas areal yang ditanami
dengan penggunaan traktor.
Jika pada pengembangan traktor terutama pada roda dua harus dilaksanakan
melalui beberapa pendekatan, yaitu pendekatan sistem, pendekatan wilayah dan
pendekatan sumber daya manusia.
1. Pendekatan system
Keberhasilan penggunaan traktor secara luas di tingkat pertanian sangat
dipengaruhi oleh dan berinteraksi dengan faktor-faktor lain seperti pertimbangan
teknis, pertanian/pertanian, sumber daya, modal, sosial, lingkungan dan kebijakan
pemerintah. Sistem juga dapat terdiri dari beberapa subsistem, yaitu penelitian dan
pengembangan, konsultasi, pengrajin/produsen dan pengguna (petani). Semua sub
sistem ini terkait sebagai jaringan kolaboratif dengan mekanisme kerja yang
terkelola dan terkoordinasi dalam suatu program/kegiatan yang terpadu, koheren
dan berkelanjutan.
2. Pendekatan regional
Perhatian utama dari pendekatan regional adalah
a. Dalam rangka usaha tani, pengembangan traktor difokuskan pada peningkatan
pendapatan rumah tangga pedesaan di daerah, sehingga perbedaan pendapatan
rumah tangga dan taraf hidup antar daerah berkurang dan berkurang.
b. Pemilihan traktor akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat/petani di wilayahnya.
3. Pendekatan sumber daya manusia
Diharapkan inisiatif pengembangan traktor datang dari masyarakat/petani
yang melihat berbagai peluang untuk meningkatkan efisiensi pertanian dan nilai
tambah. Dalam mengembangkan inisiatif ini, perlu adanya pemberdayaan
masyarakat untuk menjadi pelaku utama dalam pengembangan traktor roda dua
ini dengan cara memperluas pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan
yang efektif dan berkesinambungan.
B. Tujuan Alat
Dalam pelaksanaan penggunaan traktor, terdapat beberapa hal yang wajib
diperhatikan. Salah satunya merupakan tujuan yang ingin dituju. Secara garis tujuan
penggunaan traktor merupakan buat menarik atau menggerakkan implement.
Yang paling generik merupakan penggunaan traktor menjadi indera mekanisasi
pertanian. Traktor pertanian dipakai buat menarik atau mendorong instrumen
pertanian atau trailer. Berbagai variasi dan spesialisasi traktor sudah dikembangkan,
antara lain yang paling generik merupakan instrumen buat memanen yang generik
dipakai di lahan gandum yang luas. Selain buat memanen, terdapat pula yang dibuat
buat menanam, memasak dan memperbaiki huma, atau pengangkut output pertanian.
Tujuan penggunaan traktor dalam budidaya adalah untuk menciptakan kondisi
fisik tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman, secara mekanis dan dengan alat
yang besar.
C. Cara Kerja Alat
Prinsip kerja traktor tangan merupakan mesin pengolah tanah menggunakan
memakai energi penggerak motor bakar yamg dalam biasanya motor diesel. Sebagai
mesin pengolah tanah, traktor dipakai buat menarik alat-alat pengolahan tanah,
misalnya bajak piring, garu piring.
Traktor roda empat yangg dirangkai menggunakan alat-alat pengolah tanah
perlu diatur atau disetel posisi peralatannya supaya bisa difungsikan menggunakan
baik. Pengaturan tadi dilakukan menggunakan mamanjangkan atau memendekkan
dalam ikatan sambungan alat-alat atau dalam “3 titik penyambungan”.
Berikut contoh cara kerja operasi menjalankan Traktor Roda Dua/Hand Tractor:
1. Menghidupkan motor.
2. Memajukan Tractor Roda Dua.
3. Menghentikan traktor.
4. Membelokkan traktor.
5. Memundurkan traktor.
6. Menjalankan lurus ke depan.
7. Melintasi galengan/bedengan.
8. Menanjak tanah yang miring.
9. Menjalankan traktor pada tanah yang berlumpur.
10. Menggunakan traktor di tanah yang berdebu.
D. Efisiensi Penerapan Alat
Traktor adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan
petani dalam mengolah lahan pertaniannya, dan biasanya digunakan pada lahan
persawahan dengan irigasi untuk membantu petani mengelola lahan garapannya.
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah ada sejak lama, dan
perkembangannya mengikuti perkembangan kebudayaan manusia. Alat dengan traksi
hewan atau tenaga traktor biasanya digunakan untuk budidaya. Menggunakan daya
tarik traktor meningkatkan efisiensi kerja dan hasil pemrosesan yang lebih baik
dicapai dibandingkan dengan tenaga hewan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengoperasian dan efisiensi traktor meliputi
kecepatan traktor, ukuran dan bentuk petak, kondisi vegetasi, kondisi tanah, metode
kerja dan waktu yang hilang selama belok. Penggunaan tenaga tarik traktor
akan meningkatkan kapasitas kerja dan hasil yang didapatkan pada pengolahan akan
lebih baik dibandingkan dengan menggunakan tenaga hewanserta penggunaan
traktor dapat membuat pekerjaan lebih ringan, cepat dan tepat guna serta dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan besar dalam waktu yang relatif cepat
dibandingkan dengan pengolahan tanah secara tradisional (Yuswar, 2009).
Faktor yang mempengaruhi efisiensi yaitu waktu pembelokan dan slip roda
traktor yang di dapatkan sangatlah rendah. Sehingga tingakat efisiensi tractor yang di
uji sangat tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yuswar, (2004) yang
menyatakan bahwa efisiensi suatu traktor tergantung dari kapasitas lapang
teoritis dan kapasitas lapang efektif. Karena efisiensi merupakan perbandingan
antara kapasitas lapang efektif dengan kapasitas lapang teoritis yang
dinyatakan dalam bentuk (%).
DAFTAR PUSTAKA

Amin, A., Iqbal, & Suhardi. (2005). Uji Kinerja dan Analisis Ekonomi Traktor Tangan (YM
80) Dengan Bajak Singkal (Moldboard Plow) Pada Lahan Sawah Di Desa
Galesong Kabupaten Takalar. Jurnal AgriTechno, 123-130.
Bachrein, S., Ruswandi, A., & Subarna, T. (2009). Penggunaan Traktor Roda Dua pada
Lahan Padi. Jurnal Agrikultura, 195-196.

P, J., Husain, S., Nunik, L., & Muhammad, R. (2019). ALAT DAN MESIN PERTANIAN.
Makasar: h Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Zahara, I., Yoesoef, A., & Nurasiah. (2007). TEKNOLOGI PERTANIAN DAN
PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DAN BUDAYA
MASYARAKAT DI KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN DI ACEH
BESAR. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah, 31-
38.

Anda mungkin juga menyukai