Juliana Ellen - E1f121054 - Tugas 4 RPL
Juliana Ellen - E1f121054 - Tugas 4 RPL
DISUSUN OLEH :
JULIANA ELLEN
E1F121054
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik hingga selesai dan tepat
waktu. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ranno Marlany
Rachman ST., M. Kes. Selaku dosen yang telah memberikan tugas ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “REKAYASA
PENYEHATAN LINGKUNGAN (RPL)”. Penyusun sangat berharap semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Konsep Rethinking sebagai Landasan Transformasi Paradigma
Masyarakat.............................................................................................................3
2.2 Peran Penting Recycling dalam Mengatasi Masalah Limbah............................4
2.3 Kebijakan Renewing untuk Mengurangi Ketergantungan pada Sumber Daya
Alam.........................................................................................................................7
2.4 Strategi Efektif dalam Reducing Pemakaian Sumber Daya...............................9
2.5 Peran Responsibility dalam Pembentukan Sikap Bertanggung Jawab
Terhadap Lingkungan.........................................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
4.2 Saran......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep rethinking dapat menjadi landasan untuk mengubah
paradigma masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam
secara berkelanjutan?
2. Apa peran penting recycling dalam mengatasi masalah limbah dan bagaimana
implementasinya dapat ditingkatkan untuk mencapai dampak positif yang lebih
besar?
3. Bagaimana kebijakan renewing dapat membantu mengurangi ketergantungan
pada sumber daya alam yang terbatas dan mendorong penggunaan energi
terbarukan?
4. Apa strategi yang efektif dalam reducing pemakaian sumber daya untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menjaga keseimbangan
ekosistem?
5. Sejauh mana responsibility masyarakat dan peran pemerintah dapat membentuk
sikap bertanggung jawab terhadap lingkungan, terutama dalam konteks
pengelolaan sumber daya?
1.3 Tujuan
Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan Konsep Rethinking sebagai Landasan Transformasi Paradigma
Masyarakat.
2. Mengkaji Peran Penting Recycling dalam Mengatasi Masalah Limbah.
3. Mempelajari Kebijakan Renewing untuk Mengurangi Ketergantungan pada
Sumber Daya Alam Terbatas.
4. Merumuskan Strategi Efektif dalam Reducing Pemakaian Sumber Daya.
5. Mengukur Peran Responsibility dalam Pembentukan Sikap Bertanggung Jawab
Terhadap Lingkungan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
hubungan yang seimbang antara manusia dan alam, di mana manusia tidak hanya
menjadi pemakai sumber daya alam tetapi juga penjaga dan pengelola yang
bertanggung jawab.
Keberlanjutan bukan lagi sekadar konsep terpisah yang hanya terkait dengan
sektor lingkungan, tetapi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan di berbagai
bidang, termasuk ekonomi, sosial, dan politik. Masyarakat yang menerapkan konsep
Rethinking akan mengintegrasikan pertimbangan keberlanjutan dalam perencanaan
pembangunan, kebijakan publik, dan aktivitas sehari-hari mereka. Rethinking membawa
konsep pembangunan berkelanjutan yang menekankan pada pertumbuhan yang inklusif
dan ramah lingkungan. Model ekonomi yang berpusat pada keberlanjutan akan
mempertimbangkan dampak dari kegiatan ekonomi terhadap lingkungan, serta
kesejahteraan sosial masyarakat. Partisipasi masyarakat memastikan bahwa kebijakan
yang dihasilkan mencerminkan kebutuhan dan nilai lokal, sekaligus menciptakan rasa
kepemilikan dan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan.
Selanjutnya, Rethinking mendorong inovasi dalam teknologi dan praktik
pengelolaan sumber daya alam. Inovasi ini tidak hanya mencakup teknologi yang ramah
lingkungan, tetapi juga perubahan dalam cara kita mendesain, menggunakan, dan
mendaur ulang produk. Masyarakat yang menerapkan Rethinking akan memanfaatkan
teknologi untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, mengurangi limbah,
dan meningkatkan efisiensi. Tidak hanya itu, Rethinking juga melibatkan pendidikan
dan kesadaran Masyarakat. Rethinking menekankan peran pendidikan dalam
membentuk nilai-nilai keberlanjutan, mengembangkan pemahaman yang mendalam
tentang lingkungan, dan menginspirasi tindakan nyata untuk melindungi sumber daya
alam.
4
Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi betapa vitalnya peran recycling dalam
menanggulangi masalah limbah.
5
2.2.3 Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Recycling bukan hanya tentang perlindungan lingkungan, tetapi juga memberikan
dampak positif pada perekonomian lokal. Industri daur ulang menciptakan lapangan
pekerjaan baru, mulai dari pekerjaan pengumpulan limbah hingga pekerjaan dalam
pengolahan limbah. Ini membantu mengurangi tingkat pengangguran dan memberikan
peluang ekonomi kepada masyarakat setempat. Selain itu, daur ulang menciptakan pasar
untuk bahan bekas, seperti kertas, plastik, dan logam. Ini memberikan insentif ekonomi
untuk mendaur ulang dan mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam. Dengan
menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan, daur ulang membantu menciptakan
kestabilan ekonomi jangka panjang.
6
2.2.6 Tantangan dan Upaya Perbaikan
Meskipun recycling memiliki banyak manfaat, masih ada beberapa tantangan yang
perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah kesadaran masyarakat dan partisipasi
aktif dalam program recycling. Banyak orang masih kurang menyadari pentingnya
mendaur ulang atau mungkin menghadapi kendala dalam mengakses fasilitas daur
ulang. Oleh karena itu, perlu adanya upaya lebih lanjut dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat dan menyediakan infrastruktur yang memadai untuk mendukung kegiatan
recycling.
Selain itu, perlu terus ditingkatkan pula inovasi dalam daur ulang, terutama dalam
hal pemrosesan material yang sulit didaur ulang. Beberapa jenis plastik, misalnya,
masih menimbulkan tantangan karena sulit diuraikan menjadi bahan baku yang dapat
digunakan kembali. Penelitian dan pengembangan teknologi baru perlu didorong untuk
mengatasi kendala-kendala ini dan meningkatkan efisiensi recycling.
7
proyek-proyek pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan
teknologi energi terbarukan lainnya.
8
2.3.5 Riset dan Pengembangan
Investasi dalam riset dan pengembangan adalah langkah krusial dalam
mendukung kebijakan renewing. Penemuan teknologi baru, peningkatan efisiensi energi
terbarukan, dan pengembangan solusi inovatif lainnya adalah hasil dari upaya riset yang
berkelanjutan. Pemerintah perlu mendukung lembaga-lembaga riset, universitas, dan
perusahaan swasta dalam upaya mereka untuk mengembangkan solusi berkelanjutan
yang dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.
9
teknologi terbarukan dapat meningkatkan daya saing suatu negara dalam pasar global
yang semakin berorientasi pada keberlanjutan.
10
masih dapat digunakan. Recycle melibatkan pengumpulan dan pengolahan material
bekas untuk dijadikan produk baru. Peningkatan infrastruktur daur ulang dan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya "3R" dapat mengurangi limbah dan memperpanjang
siklus hidup produk.
11
sementara LSM dapat memberikan pandangan independen dan mendesak untuk
kebijakan yang lebih berkelanjutan. Inisiatif kolaboratif ini dapat menciptakan sinergi
yang diperlukan untuk mengatasi masalah kompleks pemakaian sumber daya.
12
praktik-praktik berkelanjutan dan mendorong perubahan positif dalam perilaku
masyarakat dan bisnis.
Tanggung jawab juga menciptakan kesadaran tentang dampak sosial dan ekonomi
dari keputusan lingkungan. Sikap bertanggung jawab terhadap lingkungan bukan hanya
tentang menjaga ekosistem, tetapi juga mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat
dan keberlanjutan ekonomi. Dengan demikian, responsibility melibatkan pengambilan
keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek tersebut untuk mencapai
keseimbangan yang berkelanjutan. Dalam konteks lebih luas, peran responsibility bukan
hanya pada tingkat individu, tetapi juga pada tingkat organisasi dan pemerintahan.
Organisasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan akan mengintegrasikan praktik
berkelanjutan dalam operasional mereka, mengurangi dampak lingkungan, dan
memastikan bahwa kegiatan bisnis mereka sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Pada tingkat pemerintah, responsibility mencakup pengembangan kebijakan yang
mendukung praktik-praktik berkelanjutan, memberikan insentif untuk investasi dalam
energi terbarukan, dan memberlakukan regulasi yang mengurangi emisi dan limbah.
Tanggung jawab pemerintah juga melibatkan pendidikan masyarakat tentang
pentingnya keberlanjutan dan dampak dari tindakan kolektif. Dengan demikian, peran
responsibility dalam pembentukan sikap bertanggung jawab terhadap lingkungan adalah
mendasar dalam menciptakan masyarakat yang peduli terhadap keberlanjutan.
Tanggung jawab menciptakan sikap proaktif, kesadaran akan dampak tindakan, dan
keterlibatan dalam solusi berkelanjutan. Ketika responsibility diterapkan secara
konsisten pada tingkat individu, organisasi, dan pemerintah, maka kita dapat mencapai
transformasi positif menuju lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
13
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi yang dibahas, dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan
beberapa hal penting:
1. Konsep "Rethinking" atau pemikiran ulang memiliki peran krusial dalam
mengubah paradigma masyarakat terhadap lingkungan. Transformasi ini
melibatkan perubahan pola pikir dari eksploitatif menuju berkelanjutan, dengan
memperlakukan sumber daya alam sebagai warisan yang perlu dilestarikan.
Diperlukan upaya kolektif untuk mengintegrasikan konsep ini dalam kebijakan
publik, perencanaan pembangunan, dan aktivitas sehari-hari.
2. Recycling, sebagai strategi untuk mengatasi masalah limbah, memiliki dampak
positif pada lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Dengan memanfaatkan ulang
bahan-bahan bekas, kita dapat mengurangi tekanan terhadap alam, mereduksi
emisi gas rumah kaca, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pendidikan dan
kesadaran masyarakat terhadap manfaat recycling sangat penting untuk
meningkatkan partisipasi.
3. Kebijakan renewing atau kebijakan pembaharuan dapat membantu mengurangi
ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak terbarukan. Ini mencakup
insentif untuk energi terbarukan, pelibatan pihak swasta, regulasi lingkungan yang
14
ketat, dan kerjasama internasional. Pengembangan teknologi berkelanjutan dan
peningkatan kesadaran masyarakat perlu menjadi fokus utama.
4. Strategi efektif dalam mengurangi pemakaian sumber daya mencakup langkah-
langkah seperti pendidikan masyarakat, efisiensi energi, prinsip "3R," desain
produk berkelanjutan, kebijakan pemerintah, pengembangan teknologi, dan
kolaborasi antarstakeholder. Implementasi ekonomi lingkungan, termasuk pajak
karbon dan subsidi untuk energi terbarukan, dapat menjadi instrumen yang efektif.
5. Peran responsibility dalam membentuk sikap bertanggung jawab terhadap
lingkungan sangat penting. Tanggung jawab ini menciptakan kesadaran, mengajak
pada tindakan konkret, dan mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi. Baik
pada tingkat individu, organisasi, maupun pemerintah, responsibility harus
diintegrasikan secara konsisten untuk mencapai transformasi positif.
4.2 Saran
Dalam implementasinya, beberapa saran dapat menjadi pertimbangan penting:
1. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Perlu adanya investasi lebih lanjut
dalam program pendidikan dan kampanye kesadaran untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang isu lingkungan dan keberlanjutan.
2. Dukungan Terhadap Teknologi Berkelanjutan: Pemerintah dan sektor swasta
harus meningkatkan dukungan terhadap riset dan pengembangan teknologi
berkelanjutan untuk memfasilitasi transisi ke sumber daya terbarukan.
3. Kolaborasi Antarstakeholder: Inisiatif bersama antara pemerintah, bisnis, LSM,
dan masyarakat dapat menciptakan kerangka kerja yang mendukung implementasi
strategi berkelanjutan.
4. Penerapan Kebijakan Lingkungan: Pemerintah perlu menjalankan peran aktif
dalam menerapkan kebijakan lingkungan yang mendukung praktik-praktik
berkelanjutan dan memberikan insentif untuk keberlanjutan.
5. Peningkatan Infrastruktur Recycling: Investasi dalam infrastruktur daur ulang
dan fasilitas pengelolaan limbah dapat meningkatkan efisiensi dan partisipasi
masyarakat dalam praktik daur ulang.
15
6. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
upaya keberlanjutan melalui pelibatan, pendidikan, dan penyuluhan.
DAFTAR PUSTAKA
Abson, D. J., Fischer, J., Leventon, J., Newig, J., Schomerus, T., Vilsmaier, U., ... &
Lang, D. J. (2017). Leverage points for sustainability transformation. Ambio,
46(1), 30-39.
Ellen MacArthur Foundation. (2015). Towards the Circular Economy: Economic and
business rationale for an accelerated transition.
Hawken, P. (2017). Drawdown: The most comprehensive plan ever proposed to reverse
global warming. Penguin.
Hertwich, E. G., & Peters, G. P. (2009). Carbon footprint of nations: a global, trade-
linked analysis. Environmental Science & Technology, 43(16), 6414-6420.
IPCC. (2018). Global warming of 1.5°C: An IPCC special report on the impacts of
global warming of 1.5°C above pre-industrial levels and related global greenhouse
gas emission pathways, in the context of strengthening the global response to the
threat of climate change.
Sprecher, B., Tiezzi, S., Oskam, I., Kusch, S., & Tukker, A. (2017). Assessing the
environmental impacts of EU consumption at macro-scale. Environmental
Research Letters, 12(7), 074013.
16
Steffen, W., Richardson, K., Rockström, J., Cornell, S. E., Fetzer, I., Bennett, E. M., ...
& Sörlin, S. (2015). Planetary boundaries: Guiding human development on a
changing planet. Science, 347(6223), 1259855.
Stahel, W. R. (2016). The circular economy. Nature News, 531(7595), 435.
Wiek, A., & Lang, D. J. (2016). Transformational sustainability research methodology.
In U. M. A. B. I. G. S. Leal Filho (Ed.), Handbook of Theory and Practice of
Sustainable Development in Higher Education (pp. 135-162). Springer.
17