Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2 INDIVIDU

MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH SEMESTER 5

NAMA : YANCE NATANIEL REFASI


NPM : 143015C21006
KELAS : 5 F (KONVERSI)

BAB II
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

a. Penganggaran Yang Ditandai Dengan Ditetapkannya APBD


APBD adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Penganggaran
yang ditandai dengan ditetapkannya APBD adalah proses penyusunan dan penetapan
anggaran pendapatan dan belanja yang dilakukan oleh pemerintah daerah, seperti
pemerintah kabupaten, kota, provinsi, dan daerah otonom lainnya di Indonesia. APBD
adalah instrumen kebijakan keuangan yang sangat penting dalam pemerintahan daerah.
Proses penganggaran yang dimulai dengan penyusunan draft APBD oleh eksekutif
daerah dan kemudian dibahas dan disetujui oleh legislatif daerah, seringkali merupakan
tahap yang kompleks dan penting dalam siklus keuangan pemerintahan daerah. Proses ini
mencakup:
1. Penyusunan Rancangan APBD: Eksekutif daerah, seperti gubernur atau bupati/wali
kota, menyusun Rancangan APBD berdasarkan proyeksi pendapatan dan kebutuhan
belanja untuk tahun anggaran berikutnya. Rancangan ini mencakup berbagai program
dan proyek yang akan didanai oleh pemerintah daerah.
2. Pembahasan dan Persetujuan: Rancangan APBD kemudian diajukan ke legislatif daerah,
yaitu dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD). DPRD akan memeriksa, membahas,
dan memutuskan anggaran yang akan diadopsi. Dalam proses ini, ada kemungkinan
perubahan dan penyesuaian anggaran.
3. Penetapan APBD: Setelah melalui proses pembahasan, DPRD akan mengesahkan APBD
melalui mekanisme tertentu, seperti pembahasan bersama antara eksekutif dan
legislatif atau pemungutan suara. Setelah disetujui, APBD ditetapkan dan menjadi
dasar hukum bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan kebijakan dan program
yang termasuk dalam anggaran tersebut.
4. Pelaksanaan Anggaran: Setelah APBD ditetapkan, pemerintah daerah harus
melaksanakan program dan kegiatan yang telah dianggarkan sesuai dengan rencana
yang telah disepakati.

APBD memiliki peran penting dalam mengatur alokasi dana publik di tingkat daerah dan
menentukan prioritas pembangunan serta pelayanan publik yang akan disediakan oleh
pemerintah daerah. Proses penetapan APBD juga harus mengikuti aturan dan regulasi
yang berlaku serta mempertimbangkan keseimbangan antara pendapatan yang tersedia
dan belanja yang direncanakan untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat di daerah tersebut

b. Pelaksanaan dan Penatausahaan atas APBD


Pelaksanaan dan penatausahaan atas APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
adalah tahap penting dalam pengelolaan anggaran pemerintah daerah. Ini mencakup
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dianggarkan serta pencatatan, pelaporan,
dan pengawasan terhadap penggunaan dana sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Berikut adalah beberapa aspek yang terkait dengan pelaksanaan dan
penatausahaan APBD:
1. Pelaksanaan Program dan Kegiatan: Setelah APBD ditetapkan, pemerintah daerah
harus mengimplementasikan program dan kegiatan yang telah dianggarkan. Hal ini

Page | 1
mencakup pengadaan barang dan jasa, pelayanan publik, pembangunan infrastruktur,
dan program-program lain yang telah direncanakan.
2. Pengendalian dan Pengawasan: Selama pelaksanaan APBD, pemerintah daerah harus
menjalankan kontrol dan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan dana. Ini
mencakup pemantauan realisasi anggaran, pengendalian pengeluaran agar sesuai
dengan anggaran yang telah ditetapkan, dan pencegahan penyalahgunaan atau
penyimpangan dana.
3. Pencatatan dan Pelaporan: Setiap transaksi keuangan yang terkait dengan APBD harus
dicatat secara akurat dan terperinci. Pencatatan ini termasuk penerimaan
pendapatan, pengeluaran belanja, serta penyusunan laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban. Pelaporan yang tepat waktu dan akurat sangat penting untuk
transparansi dan pertanggungjawaban.
4. Auditor dan Pengawas Keuangan: Biasanya, ada lembaga auditor eksternal atau badan
pengawas keuangan yang bertugas memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan APBD.
Mereka memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku.
5. Evaluasi Kinerja: Selain pengendalian keuangan, evaluasi kinerja program dan kegiatan
yang dilaksanakan dengan dana APBD juga penting. Ini melibatkan penilaian terhadap
efektivitas dan efisiensi penggunaan dana untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
6. Perubahan Anggaran: Terkadang, selama pelaksanaan APBD, perubahan anggaran
mungkin diperlukan karena perubahan situasi atau prioritas. Perubahan ini harus
diatur dengan ketentuan hukum dan prosedur yang berlaku.
7. Akuntabilitas dan Transparansi: Pemerintah daerah harus menjaga akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaan APBD. Informasi tentang anggaran, pelaksanaan, dan
hasil pencapaian harus tersedia untuk publik agar masyarakat dapat memahami
bagaimana dana publik digunakan.
8. Penanganan Masalah dan Pelanggaran: Jika terdapat masalah atau pelanggaran dalam
pelaksanaan APBD, pemerintah daerah harus bertindak cepat untuk menanganinya
dan mengambil tindakan yang sesuai terhadap pihak yang bertanggung jawab.

Penting untuk diingat bahwa pelaksanaan dan penatausahaan APBD harus dilakukan
sesuai dengan peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku di daerah tersebut. Hal ini
untuk memastikan integritas dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik dan untuk
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.

c. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD


Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
adalah proses di mana pemerintah daerah memberikan laporan dan penjelasan mengenai
bagaimana dana publik yang telah dialokasikan dalam APBD digunakan dan hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan. Pertanggungjawaban ini merupakan
komponen penting dalam menjaga transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah daerah. Berikut adalah beberapa aspek yang terkait
dengan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD:
1. Laporan Pertanggungjawaban: Pemerintah daerah harus menyusun dan mengajukan
laporan pertanggungjawaban keuangan yang mencakup semua transaksi dan
penggunaan dana dalam APBD. Laporan ini harus sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku dan harus mencakup informasi tentang penerimaan pendapatan,
pengeluaran belanja, serta saldo dan realisasi anggaran.
2. Laporan Hasil Program dan Kegiatan: Selain laporan keuangan, pemerintah daerah
juga harus memberikan laporan mengenai hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang didanai oleh APBD. Ini mencakup informasi tentang
pencapaian tujuan, indikator kinerja, dampak sosial, dan ekonomi dari program
tersebut.

Page | 2
3. Pemeriksaan dan Audit Eksternal: Laporan keuangan dan hasil program dan kegiatan
biasanya akan diperiksa dan diaudit oleh lembaga atau badan auditor eksternal yang
independen. Auditor ini akan memeriksa keabsahan transaksi, kepatuhan terhadap
peraturan, dan kelengkapan laporan. Hasil audit ini akan menjadi dasar untuk
menentukan apakah pelaksanaan APBD telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Pertanggungjawaban kepada DPRD: Pemerintah daerah juga harus memberikan
penjelasan dan pertanggungjawaban kepada dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD)
tentang penggunaan dana APBD. DPRD memiliki peran pengawasan dan pembahasan
atas pelaksanaan APBD, dan pertanggungjawaban kepada DPRD merupakan salah satu
mekanisme untuk mendiskusikan hasil dan kendala yang mungkin timbul selama
pelaksanaan.
5. Tindak Lanjut dan Perbaikan: Jika ditemukan masalah atau ketidaksesuaian selama
proses pertanggungjawaban, pemerintah daerah harus mengambil tindakan untuk
memperbaikinya. Ini bisa mencakup perbaikan sistem pengendalian internal,
perbaikan prosedur, atau tindakan disiplin terhadap pihak yang bertanggung jawab.
6. Transparansi dan Partisipasi Publik: Informasi mengenai pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD juga harus dibuat tersedia untuk publik. Ini memungkinkan
masyarakat untuk memahami bagaimana dana publik digunakan dan untuk
memberikan masukan atau kritik jika diperlukan.

Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD merupakan bagian integral dari sistem


pengelolaan anggaran yang baik di tingkat daerah. Ini membantu menjaga integritas dan
akuntabilitas dalam penggunaan dana publik serta memastikan bahwa dana tersebut
digunakan untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah. Jika terdapat
ketidaksesuaian atau penyimpangan dalam pelaksanaan APBD, tindakan perbaikan dan
tindakan hukum yang sesuai harus diambil untuk memastikan penggunaan yang benar dan
adil dari dana tersebut.

Page | 3

Anda mungkin juga menyukai