5. Bernalar Kritis, Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang
mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun
kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Elemen
kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran
dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
Integrasi Al quran/hadits :
Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh
memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku,
naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang
kafir." (Q.S. Huud : 42)
Ayat di atas mengisahkan tentang Nuh ‘alaihissalam dan anaknya yang durhaka. Nabi Nuh
‘alaihissalam memberitahu anaknya bahwa banjir akan memusnahkan daerah mana saja yang
dia lewati, sehingga beliau meminta kepada anaknya untuk ikut serta bersamanya ke dalam
kapal agar diselamatkan Allah. Akan tetapi anaknya ingkar tidak mau mematuhi ayahnya
tersebut.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan variabel getaran
2. Mengidentifikasi jenis-jenis gelombang
3. Mengidentifikasi bunyi
4. Mengidentifikasi resonansi dan pemantulan bunyi
Pertanyaan Pemantik :
Mengapa kaca jendela bergetar ketika ada pesawat melintas di atas rumah kita?
Langkah Pembelajaran :
1. Guru membuka kelas, mengecek kehadiran siswa, doa pembuka
2. Guru bertanya pada siswa “Mengapa kaca jendela bergetar ketika ada pesawat melintas di
atas rumah kita?"
3. Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran.
4. Guru dan siswa mendemontrasikan terjadinya getaran
5. Guru dan siswa berdiskusi tentang getaran
6. Guru dan siswa mendemontrasikan terjadinya gelombang
7. Guru dan siswa berdiskusi tentang gelombang
8. Siswa melakukan kegiatan sesuai LKPD “Bunyi”
9. Siswa melakukan kegiatan sesuai LKPD “Resonansi Bunyi”
10. Siswa melakukan kegiatan sesuai LKPD “Pemantulan Bunyi”
11. Sebagai kegiatan penutup, guru membuat penguatan materi, memberi Tugas Projek, dan
Tugas Akhir SubBab, serta doa penutup
Assessment :
Dianogtis
√ Individu
Kelompok
Jenis Assessment :
√ Tertulis
Performa
Refleksi guru :
Apakah semua peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan
baik?
Apakah kesulitan yang dialami peserta didik selama mengikuti
Refleksi siswa :
Apa yang sudah kita pelajari hari ini?
Apakah kegiatan belajar hari ini sudah berhasil?
Kesulitan apa yang dialami?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Langkah Kerja :
1. Memetik gitar
a. Petiklah gitar sehingga mengeluarkan suara!
b. Amatilah senar yang dipetik, bagaimanakah keadaan senar?
c. Pegang senar yang dipetik, apa yang kamu rasakan dan apakah kamu masih dapat
mendengarkan suara gitar yang dipetik?
2. Memukul tong/kentongan
a. Pukullah tong/kentongan hingga mengeluarkan suara!
b. Sentuhlah tong/kentongan itu secara perlahan dengan jarimu, apa yang kamu
rasakan?
c. Pegang permukaan tong/kentongan sampai tidak bersuara, kemudian sentuhlah
dengan jari. Apa yang kamu rasakan?
3. Memukul garpu tala
a. Peganglah garpu tala!
b. Pukullah garpu tala dengan alat pemukul garpu tala hingga mengeluarkan suara!
Sentuh garpu tala dengan tanganmu, apa yang kamu rasakan?
Garpu tala bergetar
c. Setelah garpu tala tidak bersuara, apa yang kamu rasakan?
Kesimpulan :
Langkah Kerja :
1. Siapkan garpu tala!
2. Getarkan garpu tala secara bergantian!
3. Dengarkan dan bandingkan bunyi yang terdengar!
Kesimpulan :
Langkah Kerja :
1. Petiklah secara bergantian senar gitar nomor 1, 3, 6!
2. Dengarkan bunyi yang dihasilkan masing-masing senar. Apakah bunyi yang
dihasilkan semakin tinggi atau rendah frekuensinya? Bagaimana hubungan ketebalan
tali dawai dengan frekuensi?
3. Gaya tegang pada senar nomor 6 diperbesar dengan memutar setelannya, petiklah
senarnya dan dengarkan nada yang dihasilkan. Kurangi tegangan senar dengan
memutar setelannya, kemudian petik senarnya. Bandingkan bunyi senar yang
dihasilkan ketika tegangannya diperbesar dan dikurangi!
4. Apakah frekuensi bunyinya semakin besar ketika tegangan diperbesar? Bagaimana
hubungan tegangan dawai dengan frekuensi?
5. Petiklah senar nomor 6 dengan menekan senar pada kolom 2, 3, 4 (panjang senar
semakin pendek) secara bergantian. Bandingkan bunyi yang dihasilkan. Apakah
semakin pendek senarnya akan semakin tinggi frekuensi bunyi yang dihasilkan?
Kesimpulan :
Langkah Kerja :
a. Percobaan 1
1. Susunlah garpu tala seperti pada Gambar
2. Pukullah garpu tala A dengan menggunakan pemukul garpu tala, sehingga terdengar
bunyi! Setelah beberapa lama, peganglah garpu tala A!
3. Amatilah garpu tala B, apa yang terjadi pada garpu tala B ketika garpu tala A
dipukul?
4. Mengapa itu terjadi dan disebut peristiwa apakah itu? Jelaskan!
b. Percobaan 2
1. Siapkan alat dan bahan!
2. Pukullah garpu tala dengan menggunakan pemukul garpu tala, kemudian dengarkan
bunyi dari garpu tala.
3. Pukullah garpu tala di meja kamu lagi, kemudian dekatkan pada bibir gelas yang
kosong. Coba dengarkan!
4. Isilah air dalam gelas sebanyak ½ gelas!
5. Pukullah garpu tala dengan menggunakan pemukul garpu tala, kemudian dekatkan
pada bibir gelas yang berisi air, coba dengarkan.
6. Lakukan kegiatan langkah ke-4 dan ke-5, dengan melakukan variasi jumlah air pada
gelas, yaitu berisi air ¾ gelas dan penuh dengan air!
7. Gelas manakah yang menghasilkan suara paling keras? Urutkan manakah yang
menghasilkan suara paling keras sampai paling rendah?
Pertanyaan :
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
Kesimpulan :
Langkah Kerja :
1. Susunlah alat dan bahan seperti pada Gambar !
Kesimpulan :
Bahan Bacaan
Suara yang kamu keluarkan bersumber dari getaran pita suara yang ada di
tenggorokan.
Frekuensi gelombang (f) adalah banyaknya gelombang (n) yang terjadi dalam satu detik
(t).
1. Arah bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Besarnya sudut datang (i) sama dengan besarnya sudut pantul (r)
Apabila kita berbicara di dalam ruangan kecil, suara yang terdengar akan lebih keras
dibandingkan dengan berbicara di ruang terbuka, misalnya di lorong gua.
Hal ini disebabkan jarak sumber bunyi dan dinding pemantul berdekatan sehingga selang
waktu antara bunyi asli dan bunyi pantul sangat kecil.
Antara bunyi asli dan bunyi pantul akan terdengar hampir bersamaan, sehingga bunyi asli
terdengar lebih keras.
Bunyi asli : Fi – si – ka
Bunyi pantul : ........Fi.... si..... ka
Bunyi yang terdengar jelas : Fi .....................ka
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersama-sama dengan
bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas.
Agar dapat menghindari terjadinya gaung, pada dinding ruangan yang besar harus
dilengkapi peredam suara
Bahan peredam suara: karet busa, karton tebal, karpet, dan bahan-bahan lain yang bersifat
lunak.
Untuk mengindari gaung, di gedung bioskop, gedung pertemuan, studio musik dll
dindingnya diberi peredam bunyi.
Bahan peredam bunyi yang sering dipakai adalah glasswool, rockwool, fiber, busa telur,
gabus, foam, dan sebagainya.
Tugas Projek
Buat Rancangan Percobaan tentang Pemantulan Gelombang!