Anda di halaman 1dari 10

Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

PERTEMUAN 4:
ANGGARAN PRODUKSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai anggaran produksi, diharapkan
mahasiswa mampu untuk:
4.1 Menjelaskan tentang anggaran produksi
4.2 Menjelaskan tentang kegunaan anggaran produksi
4.3 Menyusun anggaran produksi

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 4.1:
Anggaran Produksi

1. ANGGARAN PRODUKSI
Setelah anggaran penjualan tersusun, langkah selanjutnya adalah
penyusunan anggaran produksi. Rencana penjualan secara lengkap harus
disampaikan pada manajemen untuk dijabarkan menjadi program produksi
yang sejalan dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Departemen produksi bertugas untuk merencanakan produksi dan
mengkoordinir pemanfaatan sumber daya yang dimilliki agar tingkat produksi
yang sudah direncanakan dapat dicapai.
Pengertian anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci
mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan
datang yang didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), waktu
(kapan) produksi akan dilaksanakan (Tendi haaruman: 2007).
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa anggaran produksi ini dibuat
untuk menunjang rencana penjualan yang sudah ditentukan sebelumnya. Jadi
untuk membuat anggaran produksi ini terlebih dahulu kita harus membuat
anggaran penjualan.
Anggaran produksi dapat disusun dengan menggunakan formula sebagai
berikut:

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 39


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Rencana Penjualan (dari anggaran penjualan) xxxx


Persediaan Akhir xxxx +
Jumlah barang yang tersedia xxxx
Persediaan awal xxxx –
Rencana Produksi xxxx

Tujuan Pembelajaran 4.2:


Kegunaan Anggaran Produksi

2. KEGUNAAN ANGGARAN PRODUKSI


Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan
pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi
harus bekerja berdasar anggaran produksi.
Di samping itu anggaran produksi berguna untuk:
a. Menunjang kegiatan penjualan;
b. Menjaga tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu diminta oleh
konsumen;
c. Mengendalikan kegiatan produksi agar dapat menetapkan harga pokok
produksi yang serendah-rendahnya.
Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja,
pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus
anggaran produksi dapat berguna sebagai:
a. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan.
b. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan
persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
c. Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai berikut:
a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang
diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase
tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap
mempunyai market share tertentu.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 40


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

c. Untuk mengusahakan agar perusahaan pabrik bekerja pada tingkat efisien


tertentu.
d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan agar pekerjaan dan kesempatan
kerja yang sudah ada dapat semakin berkembang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi
Anggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan
menentukan anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan,
anggaran biaya upah buruh atau anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan
anggaran biaya overhead pabrik. Perencanaan dan penjadwalan produksi
adalah tugas pabrik yang menyangkut penentuan jumlah barang yang
diproduksi dan penentuan waktu produksi. Oleh sebab itu faktor-faktor yang
mempengaruhi penyusunan anggaran produksi antara lain adalah:
a. Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan;
b. Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi
yang digunakan;
c. Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, pengupahan,
dan pemutusan hubungan kerja;
d. Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan; dan
e. Modal kerja untuk menjalankan proses produksi.
Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam Penyusunan Budget Produksi
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang
mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan:
1) Penjualan tahun lalu bisa jadi patokan.
2) Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual.
3) Syarat pembayaran barang yang dijual.
4) Pemilihan saluran distribusi.
5) Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif).
6) Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset-Current liabilities)
7) Fasilitas yang dimiliki perusahaan.
8) Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang
lain.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 41


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tetapi memiliki pengaruh
terhadap perusahaan:
1) Persaingan.
2) Tingkat pertumbuhan penduduk.
3) Tingkat penghasilan masyarakat.
4) Tingkat pendidikan masyarakat.
5) Tingkat penyebaran masyarakat.
6) Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat.
7) Kebijaksanaan pemerintah.
8) Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan
teknologi.

Tujuan Pembelajaran 4.3:


Penyusunan Anggaran Produksi

3. METODE PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI


Dalam praktek umumnya, terdapat kebijakan tertentu mengenai tingkat
produksi dan tingkat persediaan barang. Setiap kebijakan yang diambil tentu
mempunyai implementasi yang berbeda. Apakah manajemen akan melakukan
pendekatan kebijakan terhadap produksi dengan mengutamakan stabilitas
produksi atau akan mengutamakan stabilitas persediaan dan bisa juga
manajemen mengkombinasikan dari dua kebijakan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka pendekatan atau kebijakan dalam menyusun
anggaran dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
a. Anggaran produksi dengan stabilitas produksi.
b. Anggaran produksi dengan stabilitas persediaan.
c. Anggaran produksi dengan kombinasi stabilitas.

a. Anggaran Produksi dengan Stabilitas Produksi. Metode ini digunakan untuk


perusahaan/ manajemen yang sangat memperhatikan kestabilan produksi.
Langkah-langkah penyusunan anggaran produksi dangan stabilitas
produksi:

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 42


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

1) Langkah pertama tentukan rencana produksi dengan formula:


Rencana penjualan xxxx
Persediaan akhir xxxx +
Jumlah barang yang tersedia xxxx
Persediaan awal xxxx –
Rencana produksi xxxx
2) Langkah kedua setelah rencana produksi satu tahun diketahui, kemudian
tetukan rencana produksi per periode (disesuaikan dengan rencana
penjualan).
Jika rencana penjualan periode perbulan, untuk mendapatkan tingkat
produksi perbulannya adalah dari rencana produksi satu tahun dibagi 12.
Misalnya dari hasil perhitungan diperoleh tingkat produksi pertahun
sebesar 12.000 unit, maka rencana produksi perbulannya adalah 12.000/
1.000 unit.
Untuk jelasnya dibawah ini disampaikan ilustrasi dari metode
stabilitas produksi Rencana penjualan satu tahun 4.000 unit terbagi dalam
triwulan yang penjualan triwulan I, II, III, dan IV adalah sebagai berikut:
1.030 unit, 1.000 unit, 1.000 unit, dan 970 unit. Persediaan awal 120 unit
dan persediaan akhir 80 unit.
Berdasarkan uraian diatas, anggaran produksi dapat disusun sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Anggaran Produksi
Keterangan Unit
Anggaran penjualan 4.000
Persedian akhir 80 +
Jumlah barang yang tersedia 4.080
Persediaan awal 120
Rencana produksi 3.960

Dalam menyusun anggaran produksi dengan pendekatan stabilitas


produksi, seperti contoh diatas, maka produksi setiap triwulan sebesar 3.960
dibagi empat sama dengan 990 unit, jadi tiap-tiap triwulan divisi pabrik
harus memproduksi 990 unit.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 43


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Sedang persediaan awal dan persediaan akhir barang jadi mengikuti


kebijakan produksi yang stabil tersebut. Jika manajemen produksi
menetapkan kebijakan stabilitas produksi, maka unit persediaan awal dan
akhir dibiarkan berfluktuasi menurut penjual yang telah ditetapkan.
Tabel 4.2 Persediaan Awal dan Akhir
Keterangan Tri-1 Tri-2 Tri-3 Tri-4 Total
Anggaran penjualan 1.030 1.000 1.000 970 4.000
Persediaan akhir 80 + 70 + 60 + 80 + 80 +
Jumlah barang yang tersedia 1.110 1.070 1.060 1.050 4.080
Persediaan awal 120 - 80 - 70 - 60 - 120 -
Rencana produksi 990 990 990 990 3.960

Catatan: persedian akhir akan menjadi persediaan awal di periode


sebelumnya
b. Anggaran Produksi Dengan Stabilitas Persediaan
Stabilitas persediaan maksudnya disini adalah perubahan persediaan
sama untuk setiap periode (fluktuasi dari persediaan) setiap periodenya
sama.
Misalkan selisih persediaan awal dan akhir pada triwulan I sebesar
20.000 unit, maka untuk triwulan berikutnya (II, III, dan IV) harus sama
dengan triwulan (20.000).
Jika manajer produksi menetapkan kebijakan persediaan awal, maka
unit diproduksi dibiarkan berfluktuasi menurut persediaan yang telah
ditetapkan secara stabil.
Adapun langkah-langkah dalam menyusun anggaran dengan metode
stabilitas persediaan adalah sebagai berikut:
Langkah I Tentukan selisih antara persediaan awal dan akhir (Persediaan
awal dan akhir).
Langkah II Setelah kita memperoleh dari kedua persediaan tersebut,
kemudian dibagi dengan periode penjualan dalam satu tahun. Jika periode
penjualan dalam bentuk bulan, maka dibagi 12 (karena dalam saatu tahun
ada 12 bulan). Dan jika rencana penjualannya dalam triwulan, maka
selisihnya dibagi 4.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 44


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Langkah III Jika selisihnya negatif, maka untuk memperoleh persediaan


akhirnya ditambahkan sebesar selisihnya dan jika selisihnya positif maka
untuk memperoleh persediaan akhirnya dikurangi sebesar selisihnya.
Contoh: Jika diketahui persediaan awal 25.000 unit dan persediaan akhir
30.000 unit dan periode rencana penjualannya per triwulan, maka untuk
menghitung persediaan akhir triwulan I adalah sebagai berikut:

Maka persediaan akhir triwulan I adalah: 25.000 + 1.250 = 26.250


Ilustrasi sebagai berikut:
PT. Takjub merencanakan penjualan dengan pola sebagai berikut:
Triwulan 1 115.000 unit
Triwulan 2 85.000 unit
Triwulan 3 85.000 unit
Triwulan 4 115.000 unit
Persediaan awal 60.000 unit
Persediaan akhir 40.000 unit
Anggaran produksi dengan pengendalian tingkat persediaan
Tabel 4.3 Anggaran Produksi Dengan Pengendalian Tingkat Persediaan
Keterangan Tri-1 Tri-2 Tri-3 Tri-4 Total
Anggaran penjualan 115.000 85.000 85.000 115.000 400.000
Persediaan akhir 55.000 + 50.000 + 45.000 + 40.000 + 40.000 +
Jumlah barang yang tersedia 170.000 135.000 130.000 155.000 440.000
Persediaan awal 60.000 - 55.000 - 50.000 - 45.000 - 60.000 -
Rencana produksi 110.000 80.000 80.000 110.000 380.000

c. Anggaran Produksi Dengan Menggunakan Metode Kombinasi


Kebijakan kombinasi maksudnya adalah mengkombinasikan dua
kebijakan yaitu kebijakan persediaan stabil dan kebijakan produksi stabil.
Kebijakan yang merupakan kombinasi, dimana tingkat produksi maupun
tingkat persediaan berfluktuasi.
Dengan cara kombinasi ini, suatu saat produksi stabil dan pada saat
lain persediaan stabil atau pada saat produksi berubah dan pada saat lain
tingkat persediaan yang mengalami perubahan.

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 45


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Berubahnya tingkat produksi dan persediaan biasanya diberi batasan


minimal dan maksimal.
Disini meskipun ditetapkan dengan cara kombinasi, tetapi perusahaan
masih harus menetapkan asumsi-asumsi lain agar dapat dicapai
keseimbangan yang optimum antara tingkat pejualan persediaan dan
produksi.
Contoh: Krisis moneter yang melanda Indonesia mengakibatkan PT
Takjub merencanakan penjualan sebagai berikut:
Uraian Rencana Penjualan Triwulan I 115.000 unit Triwulan II 85.000 unit
Triwulan III 85.000 unit Triwulan IV 115.000 unit Jumlah 400.000 unit
Perkiraan tingkat persediaan awal 60.000 unit dan akhir 40.000 unit
Tingkat produksi berfluktuasi tidak lebih dari 20% diatas atau dibawah
tingkat produksi rata-rata. Tingkat persediaan triwulan I dan II berfluktuasi
6.000 unit sedangkan triwulan III dan IV berfluktuasi 4.000 unit.
Berdasarkan data diatas, susunanlah anggaran produksi dengan asumsi
yang digunakan.
Jawab:
Asumsi yang digunakan adalah:
Triwulan I fluktuasi persediaan 6.000. Diketahui persediaan awal 60.000
unit, maka persedian akhir triwulan I adalah 54.000 unit (60.000 – 6.000)
Triwulan III fluktuasi persediaan 4.000 unit. Diketahui persediaan awal
triwulan III 48.000 unit (sama dengan persediaan akhir triwulan II), maka
persediaan akhir triwulan III adalah 44.000 unit (48.000 - 4.000)
Triwulan IV fluktuasi persediaan 4.000 unit. Diketahui persediaan awal
triwulan IV 44.000 unit (sama dengan persediaan akhir triwulan III), maka
persediaan akhir triwulan IV adalah 40.000 unit (44.000 - 4.000) Dari hasil
perhitungan diatas maka anggaran produksi dengan metode kombinasi
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Anggaran Produksi Dengan Metode Kombinasi
Keterangan Tri-1 Tri-2 Tri-3 Tri-4 Total
Anggaran penjualan 115.000 85.000 85.000 115.000 400.000
Persediaan akhir 54.000 + 48.000 + 44.000 + 40.000 + 40.000 +

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 46


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

Jumlah barang yang tersedia 169.000 133.000 129.000 155.000 440.000


Persediaan awal 60.000 - 54.000 - 48.000 - 44.000 - 60.000 -
Rencana produksi 109.000 75.000 81.000 111.000 380.000

C. SOAL LATIHAN/ TUGAS


Perusahaan “Maju Bersama” sedang menyusun anggaran untuk tahun 2016.
Perusahaan ini menghasilkan dua macam produksi, yaitu barang A dan
barang B yang dijual di dua daerah penjualan.
Data yang tersedia sebagai berikut:
1. Data rencana penjualan
Barang A Barang B
Bulan Jakarta Surabaya Jakarta Surabaya
(unit) (unit) (unit) (unit)
Januari 2.000 3.000 3.000 4.000
Februari 2.200 3.400 3.300 4.500
Maret 2.300 3.400 3.500 4.600
Triwulan 2 6.600 9.000 8.000 10.000
Triwulan 3 7.000 9.900 8.500 10.300
Triwulan 4 5.000 7.000 6.000 8.000

2. Harga penjualan di kedua daerah sama, untuk produk A sebesar Rp100/


unit dan produk B sebesar Rp150/ unit
3. Persediaan barang
Januari 2016 Desember 2016
Produk
(unit) (unit)
A 6.000 6.500
B 9.000 10.000

Diminta:
1. Susunlah anggaran penjualan yang terperinci menurut jenis barang dan
daerah penjualan
2. Tentukan besarnya anggaran produksi selama setahun baik untuk
barang A dan barang B

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 47


Modul Penganggaran Perusahaan (Budgeting) AKUNTANSI S1

3. Susunlah anggaran produksi bilamana perusahaan lebih mengutamakan


volume produksi yang relatif stabil untuk barang A
4. Susunlah anggaran produksi bilamana perusahaan lebih mengutamakan
pengendalian jumlah persediaan yang memadai untuk barang A

D. DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan. 2000. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta. BPFE-
Yogyakarta

Christina, Ellen. 2001. Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta.


PT. Gramedia Pustaka Utama

Munandar. 2000. Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,


Pengawasan Kerja. Yogyakarta. BPFE – Yogyakarta

Muhammad, Nafarin. 2013. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta. Salemba


Empat

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 48

Anda mungkin juga menyukai