Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN KARANG JAYA


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sub Poko Materi :
a. Makna persatuan dan kesatuan bangsa
b. Kehidupan bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
c. Faktor pendorong persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
d. Faktor penghambat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia

Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning dengan
pendekatan saintifik, peserta didik dapat Mengidentifikasikan faktor pendorong dan
penghambat persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dengan rasa proaktif dalam menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan serta mampu mengembangkan dan menyajikan hasil analisis tentang tentang
faktor pedorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

C. KOMPETENSI INTI
No. Kompetensi Inti (K I)
K.I . 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K.I. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

K.I . 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

K.I. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
D. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi
1.9.1 Membangun nilai-nilai toleran atas
nilai-nilai persatuan dan kesatuan
bangsa dalam Negara Kesatuan
Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Republik Indonesia.
Esa atas nilai-nilai persatuan dan
1.9
kesatuan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia Membangun nilai-nilai kejujuran atas
1.9.2 nilai-nilai persatuan dan kesatuan
bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2.9.1 Membangun nilai-nilai toleran dalam
menerapkan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa dalam Negara
Bersikap proaktif dalam Kesatuan Republik Indonesia.
menerapkan nilai-nilai persatuan
2.9
dan kesatuan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia Membangun nilai-nilai kejujuran dalam
2.9.2 menerapkan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3.9.1 Menguraikan Makna persatuan dan
kesatuan bangsa

3.9.2 Menunjukan Kehidupan bernegara


dalam Konsep Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan
Undang-Undang Dasar Negara
Mengidentifikasikan faktor Republik Indonesia Tahun 1945
pendorong dan penghambat
3.9 persatuan dan kesatuan bangsa 3.9.3 Menjelaskan Faktor pendorong
dalam Negara Kesatuan Republik persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia Indonesia

3.9.4 Menganalisis faktor penghambat


persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia
3.9.5 Mengidentifikasi Perilaku yang
menunjukkan sikap menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.9.1 Menyajikan hasil analisis tentang
faktor pedorong dan penghambat
Menyaji hasil identifikasi tentang persatuan dan kesatuan bangsa dalam
faktor pedorong dan penghambat Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.9 persatuan dan kesatuan bangsa 4.9.2 Mengomunikasikan hasil analisis
dalam Negara Kesatuan Republik tentang faktor pedorong dan
Indonesia penghambat persatuan dan kesatuan
bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa
a. Makna persatuan dan kesatuan bangsa
b. Kehidupan bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
c. Faktor pendorong persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
d. Faktor penghambat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
e. Perilaku yang menunjukkan sikap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

F. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi, Tanya Jawab & Penugasan

G. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Laptop
b. LCD Projector
c. Video dan Gambar

H. SUMBER BELAJAR
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
c. UUD NRI Tahun 1945

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam ke pada siswa 15 Menit
Guru meminta salah seorang siswa memimpin do’a
(Pendidikan Karakter)
Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap
belajar serta mencek kehadiran siswa
Apersepsi mengenai Makna persatuan dan kesatuan
bangsa (Kegiatan Literasi & berfikir kritis
(Critical thinking)
Memotivasi siswa terhadap materi yang telah dan akan
disampaikan
Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menyampaikan topik “Makna persatuan dan
kesatuan bangsa”
Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil orang,
menjadi kelompok (Collaboration)

Kegiatan inti  Stimulation (simulasi / pemberi rangsangan) 60 menit


Peserta didik mengamati Makna persatuan dan
kesatuan bangsa (dapat melalui gambar-gambar
dan video)
 Problem Statemen (mengidentifikasi masalah)
Peserta didikyang telah dibagi dalam kelompok
melakukan diskusi untuk mengidentifikasi
permasalahan mengenai Makna persatuan dan
kesatuan bangsa kemudian dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah) Komunikasi
(Communication skill)
 Data Collection (pengumpulan Data)
Peserta didik diberi kesempatan mengumpulkan
data berkaitan dengan melalui berbagai informasi
yang relevan termasuk sumber dari guru
(KegiatanLiterasi)

 Data Processing (pengolahan Data)


Peserta didik mengolah data hasil kajian yang
telah dilakukan kritik sumber sampai dengan
menafsirkankemudian menganalisis informasi dan
data yang didapat dari sumber
 Verification (pembuktian)
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan teori yang diterapkan
(misal: Peserta didik akan mendapatkan hasil
verifikasi dalam bentuk; benar atau tidak).
 Generalization (menarik kesimpulan)
- Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil
diskusi kelompoknya melalui format lembar
kerja yang diberikan oleh guru (Creativity and
Innovation)
- Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan
cara guru menunjuk secara acak untuk
melaporkan hasil diskusi kelompok, sampai
semua masalah selesai dibahas (Komunikasi
(Communication skill)
- Siswa yang lain menanggapi
Penutup  Klarifikasi/ kesimpulan siswa dibantu oleh guru 15 menit
menyampaikan materi
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dan pelajaran apa yang telah
diperoleh (Pendidikan Karakter)
 Guru melakukan evaluasi untuk mengukur
keterapaian tujuan pembelajaran melalui
penugasan tes tertulis pada siswa
 Siswa membuat laporan tertulis hasil diskusi
mengenai materi yang diberikan (tugas individu
dikumpulkan 2 minggu yang akan datang)
 Guru menyampaikan tema materi untuk pertemuan
selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.

Pertemuan 2
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam ke pada siswa 15 Menit
 Guru meminta salah seorang siswa memimpin do’a
(Pendidikan Karakter)
 Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap
belajar serta mencek kehadiran siswa
 Apersepsi mengenai Kehidupan bernegara dalam
Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (Kegiatan Literasi
& berfikir kritis (Critical thinking)
 Memotivasi siswa terhadap materi yang telah dan
akan disampaikan
 Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan topik “Kehidupan bernegara
dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945”
 Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil
orang, menjadi kelompok (Collaboration)

Kegiatan inti  Stimulation (simulasi / pemberi rangsangan) 60 menit


Peserta didik mengamati Makna persatuan dan
kesatuan bangsa (dapat melalui gambar-gambar
dan video)
 Problem Statemen (mengidentifikasi masalah)
Peserta didikyang telah dibagi dalam kelompok
melakukan diskusi untuk mengidentifikasi
permasalahan mengenai Kehidupan bernegara
dalam Konsep Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 kemudian
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah) Komunikasi
(Communication skill)
 Data Collection (pengumpulan Data)
Peserta didik diberi kesempatan mengumpulkan
data berkaitan dengan melalui berbagai informasi
yang relevan termasuk sumber dari guru
(KegiatanLiterasi)

 Data Processing (pengolahan Data)


Peserta didik mengolah data hasil kajian yang
telah dilakukan kritik sumber sampai dengan
menafsirkankemudian menganalisis informasi dan
data yang didapat dari sumber
 Verification (pembuktian)
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan teori yang diterapkan
(misal: Peserta didik akan mendapatkan hasil
verifikasi dalam bentuk; benar atau tidak).
 Generalization (menarik kesimpulan)
- Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil
diskusi kelompoknya melalui format lembar
kerja yang diberikan oleh guru (Creativity and
Innovation)
- Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan
cara guru menunjuk secara acak untuk
melaporkan hasil diskusi kelompok, sampai
semua masalah selesai dibahas (Komunikasi
(Communication skill)
- Siswa yang lain menanggapi
Penutup  Klarifikasi/ kesimpulan siswa dibantu oleh guru 15 menit
menyampaikan materi
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dan pelajaran apa yang telah
diperoleh (Pendidikan Karakter)
 Guru melakukan evaluasi untuk mengukur
keterapaian tujuan pembelajaran melalui
penugasan tes tertulis pada siswa
 Siswa membuat laporan tertulis hasil diskusi
mengenai materi yang diberikan (tugas individu
dikumpulkan 2 minggu yang akan datang)
 Guru menyampaikan tema materi untuk pertemuan
selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.

Pertemuan 3
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam ke pada siswa 15 Menit
 Guru meminta salah seorang siswa memimpin do’a
(Pendidikan Karakter)
 Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap
belajar serta mencek kehadiran siswa
 Apersepsi mengenai Faktor pendorong persatuan
dan kesatuan Bangsa Indonesia (Kegiatan
Literasi & berfikir kritis (Critical
thinking)Memotivasi siswa terhadap materi yang
telah dan akan disampaikan
 Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan topik “Faktor pendorong
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dan
Faktor penghambat persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia”
 Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil
orang, menjadi kelompok (Collaboration)

Kegiatan inti  Stimulation (simulasi / pemberi rangsangan) 60 menit


Peserta didik mengamati Faktor pendorong
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia (dapat
melalui gambar-gambar dan video)
 Problem Statemen (mengidentifikasi masalah)
Peserta didikyang telah dibagi dalam kelompok
melakukan diskusi untuk mengidentifikasi
permasalahan mengenai Faktor pendorong
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
Komunikasi (Communication skill)
 Data Collection (pengumpulan Data)
Peserta didik diberi kesempatan mengumpulkan
data berkaitan dengan melalui berbagai
informasi yang relevan termasuk sumber dari
guru (KegiatanLiterasi)

 Data Processing (pengolahan Data)


Peserta didik mengolah data hasil kajian yang
telah dilakukan kritik sumber sampai dengan
menafsirkankemudian menganalisis informasi
dan data yang didapat dari sumber
 Verification (pembuktian)
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan teori yang diterapkan
(misal: Peserta didik akan mendapatkan hasil
verifikasi dalam bentuk; benar atau tidak).
 Generalization (menarik kesimpulan)
- Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil
diskusi kelompoknya melalui format lembar
kerja yang diberikan oleh guru (Creativity and
Innovation)
- Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan
cara guru menunjuk secara acak untuk
melaporkan hasil diskusi kelompok, sampai
semua masalah selesai dibahas (Komunikasi
(Communication skill)
- Siswa yang lain menanggapi
Penutup  Klarifikasi/ kesimpulan siswa dibantu oleh guru 15 menit
menyampaikan materi
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dan pelajaran apa yang telah
diperoleh (Pendidikan Karakter)
 Guru melakukan evaluasi untuk mengukur
keterapaian tujuan pembelajaran melalui
penugasan tes tertulis pada siswa
 Siswa membuat laporan tertulis hasil diskusi
mengenai materi yang diberikan (tugas individu
dikumpulkan 2 minggu yang akan datang)
 Guru menyampaikan tema materi untuk
pertemuan selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

J. Penilaian

1. Teknikpenilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis dan Lisan
c. Penilaian Ketrampilan: Unjuk kerja; Presentasi; Laporan penugasan
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi ; Jurnal guru
b. Tes Tertulis : Uraian ; Laporan ; Paparan
c. Unjuk Kerja : Laporan ; Paparan
3. Instrumen penilaian Sikap, pengetahuan dan ketrampilan (terlampir)
4. Remedial
 (Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus:
- Tugas membuat rangkuman dengan indikator yang tidak mampu dicapai
- Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari materi dengan Indikator
yang belum dicapai
 Pemanfaatan tutor sebaya:
- Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum
dicapai)
 Pemberian pembelajaran ulangdengan metode dan media yang berbeda
 Bimbingan secara Individu
 Bimbingan secara kelompok

5. Pengayaan
 Belajar kelompok
- Membaca di perpustakaan terkait dengan KD di luar jam pelajaran sekolah
dan menyelesaikan masalah yang diminta guru
 Belajar mandiri
- Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai KKM
pada indikatornya
 Pembelajaran berbasis tema
Memberi tugas dengan tema besar yang mengkaitkan beberapa mata pelajaran
LAMPIRAN
Penilaian KI 1

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL


(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi. Observasi
merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan instrument yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Pada
jenjang SMA/MA, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian
Secara periodik, misalnya 1 atau 2 minggu sekali guru melakukan penilaian sikap
spiritual peserta didik. Caranya, guru memberi tanda cek (√) pada kolom skor sesuai
sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = selalu, apabila peserta didik selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = sering, apabila peserta didik sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukannya.
2 = kadang-kadang, apabila peserta didik kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukannya.
1 = tidak pernah, apabila peserta didik tidak pernah melakukannya.

C. Lembar Observasi
Kelas : ….
Semester : ….
TahunAjaran : ….
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ….

No Aspek Pengamatan

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu


2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan
5 Melaksanakan ibadah keseharian baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan
sesuai
dengan agama yang dianutnya
Jumlah Skor
Lembar Observasi
Aspek

Rerata Skor

Keterangan
Nama Pengamatan

Jumlah

Nilai
No. Peserta
Didik 1 2 3 4 5

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst

Penilaian KI 2

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL


(LEMBAR OBSERVASI)
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi. Sikap sosial yang
dikembangkan pada Kompetensi Inti 2 di jenjang SMA/MA meliputi:
a. jujur
b. kreatif
c. disiplin
d. tanggung jawab
e. toleransi
f. gotong royong
g. santun
h. responsif
i. pro aktif
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Secara periodik, misalnya 1 atau 2 minggu sekali guru melakukan penilaian sikap sosial
peserta didik. Caranya, guru memberi tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap sosial
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = selalu, apabila peserta didik selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = sering, apabila peserta didik sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukannya.
2 = kadang-kadang, apabila peserta didik kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukannya.
1 = tidak pernah, apabila peserta didik tidak pernah melakukannya.
Guna memudahkan penilian, guru dapat membaca indikator tiap-tiap aspek sosial sebagai
berikut.
Tabel Daftar Deskripsi Indikator
Sikap dan Pengertian Contoh Indikator
1. Jujur  Tidak menyontek dalam
adalah perilaku dapat dipercaya dalam mengerjakan ujian/ulangan
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.  Tidak menjadi plagiat
(mengambil/menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan sumber)
 Mengungkapkan perasaan apa
adanya
 Menyerahkan kepada yang
berwenang barang yang ditemukan
 Membuat laporan berdasarkan data
atau informasi apa adanya
 Mengakui kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki
2. Kreatif  Menghasilkan ide/karya inovatif
Kemampuan seseorang untuk melahirkan yang dipublikasikan/dipasarkan.
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan  Menghasilkan ide/karya inovatif
maupun karya nyata, baik dalam bentuk untuk kalangan sendiri/ skala kecil.
karya baru maupun kombinasi dengan  Memodifikasi dan menggabungkan
hal-hal yang sudah ada, yang belum beberapa ide/karya untuk
pernah ada sebelumnya. menghasilkan gagasan/karya baru.
 Mencoba membuat ide/karya dari
contoh yang sudah ada.
3. Disiplin  Datang tepat waktu
adalah tindakan yang menunjukkan  Patuh pada tata tertib atau aturan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai bersama/ sekolah
ketentuan dan peraturan.  Mengerjakan/mengumpulkan tugas
sesuai dengan waktu yang
ditentukan
 Mengikuti kaidah berbahasa tulis
yang baik dan benar
4. Tanggungjawab  Melaksanakan tugas individu dengan
adalah sikap dan perilaku seseorang untuk baik
melaksanakan tugas dan kewajibannya,  Menerima resiko dari tindakan yang
yang seharusnya dia lakukan, terhadap dilakukan
diri sendiri, masyarakat, lingkungan  Tidak menyalahkan/menuduh orang
(alam, sosial dan budaya), negara dan lain tanpa bukti yang akurat
Tuhan Yang Maha Esa  Mengembalikan barang yang
dipinjam
 Mengakui dan meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan
 Menepati janji
 Tidak menyalahkan orang lain utk
kesalahan tindakan kita sendiri
 Melaksanakan apa yang pernah
dikatakan tanpa disuruh/diminta
5. Toleransi  Tidak mengganggu teman yang
Sikap dan Pengertian Contoh Indikator
adalah sikap dan tindakan yang berbeda pendapat
menghargai keberagaman latar belakang,  Menerima kesepakatan meskipun
pandangan, dan keyakinan berbeda dengan pendapatnya
 Dapat menerima kekurangan orang
lain
 Dapat mememaafkan kesalahan
orang lain
 Mampu dan mau bekerja sama
dengan siapa pun yang memiliki
keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan
 Tidak memaksakan pendapat atau
keyakinan diri pada orang lain
 Kesediaan untuk belajar dari
(terbuka terhadap) keyakinan dan
gagasan orang lain agar dapat
memahami orang lain lebih baik
 Terbuka terhadap atau kesediaan
untuk menerima sesuatu yang baru
6. Gotongroyong  Terlibat aktif dalam bekerja bakti
adalah bekerja bersama-sama dengan membersihkan kelas atau sekolah
orang lain untuk mencapai tujuan bersama  Kesediaan melakukan tugas sesuai
dengan saling berbagi tugas dan tolong kesepakatan
menolong secara ikhlas.  Bersedia membantu orang lain tanpa
mengharap imbalan
 Aktif dalam kerja kelompok
 Memusatkan perhatian pada tujuan
kelompok
 Tidak mendahulukan kepentingan
pribadi
 Mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat/pikiran antara
diri sendiri dengan orang lain
 Mendorong orang lain untuk bekerja
sama demi mencapai tujuan bersama
7. Santun  Menghormati orang yang lebih tua.
adalah sikap baik dalam pergaulan baik  Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan
dalam berbahasa maupun bertingkah laku. takabur.
Norma kesantunan bersifat relatif, artinya  Tidak meludah di sembarang tempat.
yang dianggap baik/santun pada tempat  Tidak menyela pembicaraan pada
dan waktu tertentu bisa berbeda pada waktu yang tidak tepat
tempat dan waktu yang lain.  Mengucapkan terima kasih setelah
menerima bantuan orang lain
 Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
 Meminta ijin ketika akan memasuki
ruangan orang lain atau
menggunakan barang milik orang
lain
 Memperlakukan orang lain
Sikap dan Pengertian Contoh Indikator
sebagaimana diri sendiri ingin
diperlakukan

8. Responsif  Tanggap terhadap kerepotan pihak


Adalah kesadaran akan tugas yang harus lain dan segera memberikan solusi
dilakukan dengan sungguh-sungguh. dan atau pertolongan
Kepekaan yang tajam dalam menyikapi  Berperan aktif terhadap berbagai
berbagai hal yang dihadapinya dan kegiatan sekolah dan/atau sosial
kepahaman makna tanggungjawab yang  Bergerak cepat dalam melaksanakan
harus dipikul adalah ciri utama tugas/kegiatan
kepribadiannya  Berfikir lebih maju terhadap segala
hal
9. Proaktif  Berinisiatif dalam bertindak terkait
Adalah sikap seseorang yang mampu dengan tugas/pekerjaan atau social
membuat pilihan dikala mendapatkan  Mampu memanfaatkan peluang
stimulus. Seseorang yang bersikap yang ada
proaktif mampu memberi jeda antara  Memiliki motivasi untuk terus maju
datangnya stimulus dengan keputusan dan berkembang
untuk memberi respon. Pada saat jeda  Fokus pada hal-hal yang
tersebut seseorang yang proaktif dapat memungkin-kan untuk diubah atau
membuat pilihan dan mengambil respon diperbaik
yang dipandang terbaik bagi dirinya.

C. Lembar Observasi
Kelas : ….
Semester : ….
TahunAjaran : ….
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ….
Nama Sikap Keterangan
Pesert
Tanggung Jawab

Gotong Royong

Rerata Skor

a
Jumlah
Responsif
Toleransi

Pro aktif

Nilai

Didik
Disiplin
Kreatif

Santun
Jujur

1
2
3
4
5
dst

Penilaian KI 3
(Ambil soal di ulangan harian)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas dan tepat!
Kerjakan dengan jujur! Yakinlah pada kemampuanmu!
1. Untuk memupuk persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan
dengan cara….
a. a. Mempelajari dan memahami kesenian tradisional
b. Mengadakan pertukaran pemuda antar daerah
c. Mengakui keanekaragaman budaya daerah
d. Mengembangkan kebudayaan daerah masing-masing
e. Mengadakan pertukaran pemuda
2. Cinta tanah air merupakan perwujudan pengamalan Pancasila sila ke….
a. Ketuhanan yang maha esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan indonesia
d. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
e. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan perwakilan
3. Pernyataan:
1. adanya rakyat 3. adanya pemerintahan yang berdaulat
2. adanya wilayah 4. pengakuan dari negara lain
Dari pernyataan di atas yang merupakan unsur konstitutif (pokok) berdirinya negara
adalah pernyataan nomor….
a. 1,2, dan 3 c. 2 dan 4 e. 3 dan 4
b. 1 dan 3 d. 1,2,3,dan 4
4. Usaha bela negara untuk melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah
darah indonesia tidak memiliki banyak arti tanpa….
a. Dihormati negara lain yang berbatasan dengan indonesia
b. Didukung aparatur negara yang jujur dan terbuka
c. Didukung adanya partisipasi dari warga negara
d. Didukung dana yang cukup dari anggaran Negara
e. Didukung aparatur negara
5. Kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam upaya bela negara diatur dalam UUD
1945 pasal….
a. 27 ayat 1 c. 29 e. 35
b. 28 d. 30 ayat 1,2,3, dan 4

KUNCI JAWABAN
1 B
2 E
3 A
4 C
5 C

NILAI = Skor yang diproleh X 100


Jumlah Soal

Penilaian KI 4
Penilaian Kinerja

Nama : ............................................
Kelas : ............................................
No. Absen : ............................................

Lakukan kegiatan berikut ini! Bekerjasamalah dengan kelompokmu!


Bentuklah kelompok beranggotakan 5 orang! Dalam berdiskusi hargailah pendapat
anggota kelompok Anda
dalam menyampaikan suatu pendapat dan saling menghormati dengan pendapat yang
berbeda.
1. Indonesia pernah mengalami persengketaan dengan Malayasia yang berkaita
dengan hak penguasaan atau kepemilikan atas Pulau Sipadan dan Ligitan, serta
perselisihan di Blok Ambalat. Berkaitan dengan hal tesebut:
1. Coba kalian uraikan kronologi terjadi persengketaan tersebut baik yang
berkaitan pulau Sipadan dan Ligitan maupun di Blok Ambalat.
2. Apakah persengketaan tersebut dapat mengancam keutuhan wilayah negara
kita? Berikan alasanmu.
3. Apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengahadapi persengketaan
tersebut? Bagaiman hasilnya?
4. Bagaimana perasaanmu ketika tahu bahwa pada akhirnya Pulau Sipadan dan
Ligitan lepas ke tangan Malaysia?
5. Apa penyebab lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan lepas ke tangan Malaysia?
6. Apa yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia baik pemerintah maupun
rakyat Indonesia supaya peristiwa lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan lepas
ke tangan Malaysia tidak terulang kembali?
2. Kerjakan di buku tugas Anda dan kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada guru untuk
dinilai!

LAMPIRAN MATERI KD 3.9


Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia

1. Makna Persatuan dan Kesatuan

Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia baik
dalam rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan. Persatuan
mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia.

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini terjadi dalam proses yang
dinamis dan berlangsung lama karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses
yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa
dalam jangkauan waktu yang lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti
sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok
bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan.

Masuknya kebudayaan dari luar terjadi melalui proses akulturasi (percampuran kebudayaan).
Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen, dan unsur-unsur
kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan yang datang dari luar
diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian, sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan
keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan
musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa
Indonesia. Jadi, persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa
gotong-royong, musyawarah, dan lain-lain.

Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan


Republik Indonesia. Negara Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri negara adalah
negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan,
“Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”. Sila ketiga Pancasila
menegaskan kembali bagaimana tekad bangsa Indonesia mewujudkan persatuan.

Namun, apabila hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia dikaji
lebih jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami, lalu kita
amalkan.Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia yang
dimaksud adalah sebagai berikut.

a. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal itu
mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.

b. Prinsip Nasionalisme Indonesia

Kita mencintai bangsa kita, tetapi bukan berarti kita mengagung-agungkan bangsa kita
sendiri. Nasionalisme tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita
tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain karena pandangan seperti itu
hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila
Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

c. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab


Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki kebebasan
dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya, dan dalam hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa.

d. Prinsip Wawasan Nusantara

Dengan wawasan nusantara itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka
kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu,
manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta
mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.

e. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi

Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur. Persatuan merupakan
modal dasar pembangunan nasional.

2. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan serta Bhinneka Tunggal Ika

Mungkinkah mobil tanpa ban dapat melaju di jalan raya? Dapatkah sebatang lidi dijadikan
alat untuk membersihkan lantai? Mobil tidak mungkin berjalan tanpa ada ban walaupun baru
dan bensinnya penuh. Kita juga mengetahui bahwa puluhan atau ratusan batang lidi yang
disatukan akan lebih berguna untuk menjadi alat kebersihan.

Itulah gambaran kehidupan. Dalam kehidupan, seorang manusia tidak akan memiliki banyak
arti jika ia sendiri. Ketika bersama setiap orang merupakan bagian dari masyarakat harus
bersatu padu mendukung tetap berjalannya tata nilai dan keharmonisan masyarakat.

Apabila semua aspek kehidupan manusia ingin terbentuk secara harmonis, sebaiknya didasari
oleh nilai persatuan dan kesatuan. Dalam kehidupan bernegara, pengamalan sikap persatuan
dan kesatuan diwujudkan dalam bentuk perilaku, antara lain:

1. mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia;


2. meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika;
3. mengembangkan semangat kekeluargaan; serta
4. menghindari penonjolan SARA. Lebih dari 84 tahun yang lalu para pemuda Indonesia
telah mengikrarkan bentuk perilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan. Ikrar
kesepakatan para pemuda tersebut diwujudkan dalam sumpah yang dicetuskan pada
tanggal 28 Oktober 1928.

Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia seperti dinyatakan dalam Sumpah Pemuda
merupakan bentuk perilaku mengamalkan tetap tegaknya persatuan dan kesatuan. Salah satu
contoh perilaku mendukung persatuan dan kesatuan lainnya, yaitu kita memiliki rasa bangga
sebagai bangsa dan negara.

Bentuk dari rasa bangga terhadap bangsa dan negara diwujudkan dengan sikap mencintai dan
menggunakan produk dalam negeri. Apabila produk dalam negeri digunakan, dengan
sendirinya para pengusaha yang menciptakan berbagai produk dan pegawainya akan tetap
memiliki penghasilan dan dapat menciptakan kesejahteraan rakyat Indonesia. Masyarakat
Indonesia yang sejahtera akan lebih kuat memiliki bangsa dan negara Indonesia jika
dibandingkan dengan masyarakat yang tidak sejahtera.
Alinea kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan, “… merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan, seluruh tindakan pemerintah, rakyat, dan bangsa
Indonesia harus mengarah kepada terciptanya keadilan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai