Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri Karangjaya


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, dan keamanan
Sub Pokok Materi :
a. Ancaman terhadap integrasi nasional
b. Strategi dalam mengatasi berbagai ancaman terhadap bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan dalam membangun integrasi nasional
c. Kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, dan keamanan

Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning dengan
pendekatan saintifik, peserta didik dapat Mengkaji kasus-kasus ancaman terhadap
Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dan strategi
mengatasinya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan rasa responsif dan proaktif
atas ancaman terhadap negara strategi mengatasinya berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
Ika sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan serta mampu mengembangkan
dan menyajikan hasil analisis tentang potensi ancaman terhadap Ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dan strategi mengatasinya dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan baik.

B. KOMPETENSI INTI
No. Kompetensi Inti (K I)
K.I . 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K.I. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

K.I . 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

K.I. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi
1.8.1 Membangun nilai-nilai toleran yang
membentuk kesadaran akan ancaman
terhadap negara strategi mengatasinya
Bersyukur pada Tuhan Yang Maha berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
Esa atas nilai-nilai yang membentuk Ika.
kesadaran akan ancaman terhadap
1.8
negara strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal 1.8.2 Membangun nilai-nilai kejujuran yang
Ika membentuk kesadaran akan ancaman
terhadap negara strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
Ika
2.8.1 Membangun nilai-nilai toleran yang
membentuk kesadaran akan ancaman
terhadap negara strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
Bersikap responsif dan proaktif atas Ika.
ancaman terhadap negara strategi
2.8
mengatasinya berdasarkan asas
Bhinneka Tunggal Ika 2.8.2 Membangun nilai-nilai kejujuran yang
membentuk kesadaran akan ancaman
terhadap negara strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
Ika.
3.8.1 Menunjukan Ancaman terhadap
integrasi nasional.

3.8.2 Menggolongkan Strategi dalam


Mengkaji kasus-kasus ancaman mengatasi berbagai ancaman terhadap
terhadap Ideologi, politik, ekonomi, bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan sosial, budaya, pertahanan, dan
3.8
keamanan dan strategi mengatasinya keamanan dalam membangun integrasi
dalam bingkai Bhinneka Tunggal nasional
Ika
3.8.3 Mengkaji kasus-kasus ancaman
terhadap Ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan
4.8.1 Menyajikan hasil analisis tentang
potensi ancaman terhadap Ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya,
Merancang dan melakukan
pertahanan, dan keamanan dan strategi
penelitian sederhana tentang potensi
mengatasinya dalam bingkai
ancaman terhadap Ideologi, politik,
4.8 ekonomi, sosial, budaya,
4.8.2
pertahanan, dan keamanan dan Mengomunikasikan hasil analisis
strategi mengatasinya dalam bingkai tentang potensi ancaman terhadap
Bhinneka Tunggal Ika Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, dan keamanan dan
strategi mengatasinya dalam bingkai .
D. Materi Pembelajaran
1. Kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan
a. Ancaman terhadap integrasi nasional
b. Strategi dalam mengatasi berbagai ancaman terhadap bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam membangun integrasi
nasional
c. Kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi, Tanya Jawab & Penugasan

F. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Laptop
b. LCD Projector
c. Video dan Gambar

G. SUMBER BELAJAR
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
c. UUD NRI Tahun 1945

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam ke pada siswa 15 Menit
Guru meminta salah seorang siswa memimpin do’a
(Pendidikan Karakter)
Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap belajar
serta mencek kehadiran siswa
Apersepsi mengenai Ancaman terhadap integrasi nasional
(Kegiatan Literasi & berfikir kritis (Critical
thinking)
Memotivasi siswa terhadap materi yang telah dan akan
disampaikan
Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menyampaikan topik “Ancaman terhadap
integrasi nasional”
 Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil orang,
menjadi kelompok (Collaboration)
Kegiatan inti  Stimulation (simulasi / pemberi rangsangan) 60 menit
Peserta didik mengamati Ancaman terhadap integrasi
nasional (dapat melalui gambar-gambar dan video)
 Problem Statemen (mengidentifikasi masalah)
Peserta didikyang telah dibagi dalam kelompok
melakukan diskusi untuk mengidentifikasi
permasalahan mengenai Ancaman terhadap integrasi
nasional kemudian dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
Komunikasi (Communication skill)
 Data Collection (pengumpulan Data)
Peserta didik diberi kesempatan mengumpulkan data
berkaitan dengan melalui berbagai informasi yang
relevan termasuk sumber dari guru (KegiatanLiterasi)

 Data Processing (pengolahan Data)


Peserta didik mengolah data hasil kajian yang telah
dilakukan kritik sumber sampai dengan
menafsirkankemudian menganalisis informasi dan data
yang didapat dari sumber
 Verification (pembuktian)
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan teori yang diterapkan
(misal: Peserta didik akan mendapatkan hasil verifikasi
dalam bentuk; benar atau tidak).
 Generalization (menarik kesimpulan)
- Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil diskusi
kelompoknya melalui format lembar kerja yang
diberikan oleh guru (Creativity and Innovation)
- Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan cara
guru menunjuk secara acak untuk melaporkan hasil
diskusi kelompok, sampai semua masalah selesai
dibahas (Komunikasi (Communication skill)
- Siswa yang lain menanggapi
Penutup  Klarifikasi/ kesimpulan siswa dibantu oleh guru 15 menit
menyampaikan materi
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dan pelajaran apa yang telah diperoleh
(Pendidikan Karakter)
 Guru melakukan evaluasi untuk mengukur keterapaian
tujuan pembelajaran melalui penugasan tes tertulis
pada siswa
 Siswa membuat laporan tertulis hasil diskusi mengenai
materi yang diberikan (tugas individu dikumpulkan 2
minggu yang akan datang)
 Guru menyampaikan tema materi untuk pertemuan
selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
Pertemuan 2
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam ke pada siswa 15 Menit
 Guru meminta salah seorang siswa memimpin do’a
(Pendidikan Karakter)
 Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap
belajar serta mencek kehadiran siswa
 Apersepsi mengenai Strategi dalam mengatasi berbagai
ancaman terhadap bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
dalam membangun integrasi nasional (Kegiatan
Literasi & berfikir kritis (Critical thinking)
 Memotivasi siswa terhadap materi yang telah dan akan
disampaikan
 Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan topik “Strategi dalam mengatasi
berbagai ancaman terhadap bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
dalam membangun integrasi nasional”
 Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil orang,
menjadi kelompok (Collaboration)
Kegiatan inti  Stimulation (simulasi / pemberi rangsangan) 60 menit
Peserta didik mengamati Strategi dalam mengatasi
berbagai ancaman terhadap bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
dalam membangun integrasi nasional (dapat melalui
gambar-gambar dan video)
 Problem Statemen (mengidentifikasi masalah)
Peserta didikyang telah dibagi dalam kelompok
melakukan diskusi untuk mengidentifikasi
permasalahan mengenai Strategi dalam mengatasi
berbagai ancaman terhadap bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
dalam membangun integrasi nasional kemudian
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah) Komunikasi
(Communication skill)
 Data Collection (pengumpulan Data)
Peserta didik diberi kesempatan mengumpulkan data
berkaitan dengan melalui berbagai informasi yang
relevan termasuk sumber dari guru (KegiatanLiterasi)

 Data Processing (pengolahan Data)


Peserta didik mengolah data hasil kajian yang telah
dilakukan kritik sumber sampai dengan
menafsirkankemudian menganalisis informasi dan data
yang didapat dari sumber
 Verification (pembuktian)
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan teori yang diterapkan
(misal: Peserta didik akan mendapatkan hasil verifikasi
dalam bentuk; benar atau tidak).
 Generalization (menarik kesimpulan)
- Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil diskusi
kelompoknya melalui format lembar kerja yang
diberikan oleh guru (Creativity and Innovation)
- Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan cara
guru menunjuk secara acak untuk melaporkan hasil
diskusi kelompok, sampai semua masalah selesai
dibahas (Komunikasi (Communication skill)
- Siswa yang lain menanggapi
Penutup  Klarifikasi/ kesimpulan siswa dibantu oleh guru 15 menit
menyampaikan materi
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dan pelajaran apa yang telah diperoleh
(Pendidikan Karakter)
 Guru melakukan evaluasi untuk mengukur keterapaian
tujuan pembelajaran melalui penugasan tes tertulis
pada siswa
 Siswa membuat laporan tertulis hasil diskusi mengenai
materi yang diberikan (tugas individu dikumpulkan 2
minggu yang akan datang)
(Creativity and Innovation)

Siswadapatmenarikkesimpula
ndanmenyampaikan/
mempresentasikanhasildiskus
 Guru menyampaikan tema materi untuk pertemuan
selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.

Pertemuan 3
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam ke pada siswa 15 Menit
 Guru meminta salah seorang siswa memimpin do’a
(Pendidikan Karakter)
 Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap
belajar serta mencek kehadiran siswa
 Apersepsi mengenai Kasus-kasus ancaman terhadap
Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan (Kegiatan Literasi & berfikir kritis
(Critical thinking)
 Memotivasi siswa terhadap materi yang telah dan akan
disampaikan
 Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan topik “Kasus-kasus ancaman
terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan”
 Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil orang,
menjadi kelompok (Collaboration)

Kegiatan inti  Stimulation (simulasi / pemberi rangsangan) 60 menit


Peserta didik mengamati Kasus-kasus ancaman
terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan (dapat melalui gambar-
gambar dan video)
 Problem Statemen (mengidentifikasi masalah)
Peserta didikyang telah dibagi dalam kelompok
melakukan diskusi untuk mengidentifikasi
permasalahan mengenai Ancaman terhadap integrasi
nasional kemudian dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
Komunikasi (Communication skill)
 Data Collection (pengumpulan Data)
Peserta didik diberi kesempatan mengumpulkan data
berkaitan dengan melalui berbagai informasi yang
relevan termasuk sumber dari guru (KegiatanLiterasi)

 Data Processing (pengolahan Data)


Peserta didik mengolah data hasil kajian yang telah
dilakukan kritik sumber sampai dengan
menafsirkankemudian menganalisis informasi dan data
yang didapat dari sumber
 Verification (pembuktian)
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan teori yang diterapkan
(misal: Peserta didik akan mendapatkan hasil verifikasi
dalam bentuk; benar atau tidak).
 Generalization (menarik kesimpulan)
- Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil diskusi
kelompoknya melalui format lembar kerja yang
diberikan oleh guru (Creativity and Innovation)
- Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan cara
guru menunjuk secara acak untuk melaporkan hasil
diskusi kelompok, sampai semua masalah selesai
dibahas (Komunikasi (Communication skill)
- Siswa yang lain menanggapi
Penutup  Klarifikasi/ kesimpulan siswa dibantu oleh guru 15 menit
menyampaikan materi
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dan pelajaran apa yang telah diperoleh
(Pendidikan Karakter)
 Guru melakukan evaluasi untuk mengukur keterapaian
tujuan pembelajaran melalui penugasan tes tertulis
pada siswa
 Siswa membuat laporan tertulis hasil diskusi mengenai
materi yang diberikan (tugas individu dikumpulkan 2
minggu yang akan datang)
 Guru menyampaikan tema materi untuk pertemuan
selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.

I. Penilaian
No. Kompetensi Teknik Instrumen Keterangan
1. KI 1 dan Observasi  Lembar observasi Terlampir
KI 2
2. KI 3 Tes tertulis  Pilihan ganda Terlampir
 Uraian
 Tugas (mandiri atau
kelompok)
3. KI 4 Kinerja  Lembar laporan tugas Terlampir

LAMPIRAN

Penilaian KI 1

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL


(LEMBAR OBSERVASI)
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi. Observasi
merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan instrument yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Pada
jenjang SMA/MA, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian
Secara periodik, misalnya 1 atau 2 minggu sekali guru melakukan penilaian sikap
spiritual peserta didik. Caranya, guru memberi tanda cek (√) pada kolom skor sesuai
sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = selalu, apabila peserta didik selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = sering, apabila peserta didik sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukannya.
2 = kadang-kadang, apabila peserta didik kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukannya.
1 = tidak pernah, apabila peserta didik tidak pernah melakukannya.

C. Lembar Observasi
Kelas : ….
Semester : ….
TahunAjaran : ….
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ….

No Aspek Pengamatan

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu


2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan
5 Melaksanakan ibadah keseharian baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan
sesuai
dengan agama yang dianutnya
Jumlah Skor

Lembar Observasi
Aspek
Rerata Skor

Keterangan

Nama Pengamatan
Jumlah

Nilai

No. Peserta
Didik 1 2 3 4 5

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst

Penilaian KI 2

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL


(LEMBAR OBSERVASI)
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi. Sikap sosial yang
dikembangkan pada Kompetensi Inti 2 di jenjang SMA/MA meliputi:
a. jujur
b. kreatif
c. disiplin
d. tanggung jawab
e. toleransi
f. gotong royong
g. santun
h. responsif
i. pro aktif
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Secara periodik, misalnya 1 atau 2 minggu sekali guru melakukan penilaian sikap sosial
peserta didik. Caranya, guru memberi tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap sosial
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = selalu, apabila peserta didik selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = sering, apabila peserta didik sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukannya.
2 = kadang-kadang, apabila peserta didik kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukannya.
1 = tidak pernah, apabila peserta didik tidak pernah melakukannya.
Guna memudahkan penilian, guru dapat membaca indikator tiap-tiap aspek sosial sebagai
berikut.
Tabel Daftar Deskripsi Indikator
Sikap dan Pengertian Contoh Indikator
1. Jujur  Tidak menyontek dalam
adalah perilaku dapat dipercaya dalam mengerjakan ujian/ulangan
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.  Tidak menjadi plagiat
(mengambil/menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan sumber)
 Mengungkapkan perasaan apa
adanya
 Menyerahkan kepada yang
berwenang barang yang ditemukan
 Membuat laporan berdasarkan data
atau informasi apa adanya
 Mengakui kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki
2. Kreatif  Menghasilkan ide/karya inovatif
Kemampuan seseorang untuk melahirkan yang dipublikasikan/dipasarkan.
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan  Menghasilkan ide/karya inovatif
maupun karya nyata, baik dalam bentuk untuk kalangan sendiri/ skala kecil.
karya baru maupun kombinasi dengan  Memodifikasi dan menggabungkan
hal-hal yang sudah ada, yang belum beberapa ide/karya untuk
pernah ada sebelumnya. menghasilkan gagasan/karya baru.
 Mencoba membuat ide/karya dari
contoh yang sudah ada.
3. Disiplin  Datang tepat waktu
adalah tindakan yang menunjukkan  Patuh pada tata tertib atau aturan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai bersama/ sekolah
ketentuan dan peraturan.  Mengerjakan/mengumpulkan tugas
sesuai dengan waktu yang
ditentukan
 Mengikuti kaidah berbahasa tulis
yang baik dan benar
4. Tanggungjawab  Melaksanakan tugas individu dengan
adalah sikap dan perilaku seseorang untuk baik
melaksanakan tugas dan kewajibannya,  Menerima resiko dari tindakan yang
yang seharusnya dia lakukan, terhadap dilakukan
diri sendiri, masyarakat, lingkungan  Tidak menyalahkan/menuduh orang
(alam, sosial dan budaya), negara dan lain tanpa bukti yang akurat
Tuhan Yang Maha Esa  Mengembalikan barang yang
dipinjam
 Mengakui dan meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan
 Menepati janji
 Tidak menyalahkan orang lain utk
kesalahan tindakan kita sendiri
 Melaksanakan apa yang pernah
dikatakan tanpa disuruh/diminta
5. Toleransi  Tidak mengganggu teman yang
adalah sikap dan tindakan yang berbeda pendapat
menghargai keberagaman latar belakang,  Menerima kesepakatan meskipun
pandangan, dan keyakinan berbeda dengan pendapatnya
Sikap dan Pengertian Contoh Indikator
 Dapat menerima kekurangan orang
lain
 Dapat mememaafkan kesalahan
orang lain
 Mampu dan mau bekerja sama
dengan siapa pun yang memiliki
keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan
 Tidak memaksakan pendapat atau
keyakinan diri pada orang lain
 Kesediaan untuk belajar dari
(terbuka terhadap) keyakinan dan
gagasan orang lain agar dapat
memahami orang lain lebih baik
 Terbuka terhadap atau kesediaan
untuk menerima sesuatu yang baru
6. Gotongroyong  Terlibat aktif dalam bekerja bakti
adalah bekerja bersama-sama dengan membersihkan kelas atau sekolah
orang lain untuk mencapai tujuan bersama  Kesediaan melakukan tugas sesuai
dengan saling berbagi tugas dan tolong kesepakatan
menolong secara ikhlas.  Bersedia membantu orang lain tanpa
mengharap imbalan
 Aktif dalam kerja kelompok
 Memusatkan perhatian pada tujuan
kelompok
 Tidak mendahulukan kepentingan
pribadi
 Mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat/pikiran antara
diri sendiri dengan orang lain
 Mendorong orang lain untuk bekerja
sama demi mencapai tujuan bersama
7. Santun  Menghormati orang yang lebih tua.
adalah sikap baik dalam pergaulan baik  Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan
dalam berbahasa maupun bertingkah laku. takabur.
Norma kesantunan bersifat relatif, artinya  Tidak meludah di sembarang tempat.
yang dianggap baik/santun pada tempat  Tidak menyela pembicaraan pada
dan waktu tertentu bisa berbeda pada waktu yang tidak tepat
tempat dan waktu yang lain.  Mengucapkan terima kasih setelah
menerima bantuan orang lain
 Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
 Meminta ijin ketika akan memasuki
ruangan orang lain atau
menggunakan barang milik orang
lain
 Memperlakukan orang lain
sebagaimana diri sendiri ingin
diperlakukan
Sikap dan Pengertian Contoh Indikator
8. Responsif  Tanggap terhadap kerepotan pihak
Adalah kesadaran akan tugas yang harus lain dan segera memberikan solusi
dilakukan dengan sungguh-sungguh. dan atau pertolongan
Kepekaan yang tajam dalam menyikapi  Berperan aktif terhadap berbagai
berbagai hal yang dihadapinya dan kegiatan sekolah dan/atau sosial
kepahaman makna tanggungjawab yang  Bergerak cepat dalam melaksanakan
harus dipikul adalah ciri utama tugas/kegiatan
kepribadiannya  Berfikir lebih maju terhadap segala
hal
9. Proaktif  Berinisiatif dalam bertindak terkait
Adalah sikap seseorang yang mampu dengan tugas/pekerjaan atau social
membuat pilihan dikala mendapatkan  Mampu memanfaatkan peluang
stimulus. Seseorang yang bersikap yang ada
proaktif mampu memberi jeda antara  Memiliki motivasi untuk terus maju
datangnya stimulus dengan keputusan dan berkembang
untuk memberi respon. Pada saat jeda  Fokus pada hal-hal yang
tersebut seseorang yang proaktif dapat memungkin-kan untuk diubah atau
membuat pilihan dan mengambil respon diperbaik
yang dipandang terbaik bagi dirinya.

C. Lembar Observasi
Kelas : ….
Semester : ….
TahunAjaran : ….
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ….
Nama Sikap Keterangan
Peserta
Tanggung Jawab

Gotong Royong

Rerata Skor

Didik
Jumlah
Responsif
Toleransi

Pro aktif

Nilai
Disiplin
Kreatif

Santun
Jujur

1
2
3
4
5
dst
Penilaian KI 3
(Ambil soal di ulangan harian)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas dan tepat!
Kerjakan dengan jujur! Yakinlah pada kemampuanmu!
1. Tunjukan contoh Ancaman terhadap integrasi nasional.
2. bagaimana Strategi dalam mengatasi berbagai ancaman terhadap bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam
membangun integrasi nasional

Penilaian pengetahuan

1. Berikut ini yang bukan merupakan hal-hal yang membedakan bangsa Indonesia
berbhinneka adalah …
a. agama
b. budaya
c. suku bangsa
d. ideologi
e. paham politik

2. Hal positif yang dapat dipetik dari kondisi bangsa Indonesia yang beraneka adalah …
a. menjadi kekayaan bangsa
b. potensi politik
c. sumber perpecahan
d. rentan disintegrasi bangsa
e. menurunkan ketahanan nasional

3. Hal berikut ini yang bukan merupakan kebanggaan bangsa Indonesia saat ini adalah …
a. tanah yang luas dan subur
b. penduduk yang besar
c. alam yang indah
d. posisi yang strategis
e. penduduk ramah dan santun

4. Berikut ini yang bukan merupakan hal-hal yang bisa menghambat terjadinya integrasi
nasional adalah …
a. kemiskinan
b. wilayah yang luas
c. etnosentrisme
d. ekstrimisme
e. toleransi

5. Hal yang mendorong integrasi nasional bangsa Indonesia adalah …


a. etnosentrisme
b. sikap individualistis
c. semangat sumpah pemuda
d. otonomi daerah
e. demokratisasi

6. Kosep yang menggambarkan bahwa bangsa Indonesia tetap satu tujuan meskipun
terdiri atas berbagai suku, paham politik, agama, adat istiadat, dan kebudayaan adalah …
a. wawasan nusantara
b. keahanan nasional
c. Bhinneka Tunggal Ika
d. wawasan nasional
e. patriotisme

7. Cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungan dengan Pancasila dan
UUD 1945 sebagai kesatuan wilayah dan bangsa adalah pengertian dari …
a. wawasan nusantara
b. ketahanan nasional
c. Bhinneka Tunggal Ika
d. wawasan nasional
e. patriotisme

8. Ancaman terhadap suatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


merupakan ancaman terhadap segenap wilayah serta bangsa Indonesia. Pernyataan ini
merupakan perwujudan wawasan nusantara sebagai suatu kesatuan …
a. ideologi
b. politik
c. ekonomi
d. sosial busaya
e. pertahanan keamanan

9. Ketangguhan suatu bangsa dalam menghadapi tantangan, ancaman, gangguan, dan


hambatan yang masuk dari dalam maupun dari luar untuk melangsungkan kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah intisari pengertian dari …
a. wawasan nusantara
b. wawasan nasional
c. Bhinneka Tunggal Ika
d. Ketahanan Nasional
e. nasionalisme

10. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, keanekaragaman bangsa kita telah
sukses dalam mendobrak kesombongan kolonialisme karena adanya unsur-unsur perekat
integrasi nasional, yaitu …
a. nasib dan cita-cita
b. rasa persaudaraan
c. kekayaan bangsa
d. bahasa melayu
e. kesamaan agama

KUNCI JAWABAN
1 B 6 D
2 E 7 E
3 A 8 A
4 C 9 B
5 C 10 D

NILAI = Skor yang diproleh X 100


Jumlah Soal

Penilaian KI 4
Penilaian Kinerja

Nama : ............................................
Kelas : ............................................
No. Absen : ............................................

Lakukan kegiatan berikut ini! Bekerjasamalah dengan kelompokmu!


Bentuklah kelompok beranggotakan 5 orang! Dalam berdiskusi hargailah pendapat
anggota kelompok Anda
dalam menyampaikan suatu pendapat dan saling menghormati dengan pendapat yang
berbeda.
1. Buatlah sebuah karya ilmiah yang membahas tentang hal-hal berikut ini!
a. Ancaman terhadap integrasi nasional
b. Strategi dalam mengatasi berbagai ancaman terhadap bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam membangun integrasi
nasional
c. Kasus-kasus ancaman terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan
2. Gunakan kaidah-kaidah dan tata tulis penulisan karya ilmiah!
3. Kerjakan di buku tugas Anda dan kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada guru untuk
dinilai!

Karangjaya, Juli 2017


Mengetahui Guru Mata Pelajaran PPKn
Kepala Sekolah

Junjun Nugraha S, S.Pd, M.M Inaiyah, S.Pd.


NIP: 197501152005011007

LAMPIRAN MATERI KD 3.8

Ancaman Integrasi Nasional


Ancaman merupakan setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan suatu
negara. Kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman tersebut agar
keutuhan NKRI tetap terjaga. Kewaspadaan terhadap ancaman diberbagai bidang, seperti
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.
A. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
1. Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata, yaitu idea dan logi.
Ideaberarti melihat(idean), sedangkan logi berasal dari kata logos yang berarti pengetahuan
atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan dalam pikiran yang berupa
pengetahuan atau teori. Ideologi dapat juga diartikan suatu kumpulan konsep bersistem yang
dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.
2. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah ancaman yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga
akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila.
3. Contoh Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
Dari luar negeri
Ø Maraknya berbagai kebudayaan dan oaham baru dari luar negeri
Ø Adanya campur tangan politik dari badan badan asing didalam negeri
Ø Maraknya media propaganda asing
Ø Adu domba yang dilakukan pihak asing
Ø Pemberlakuan aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan
negara lain
Dari dalam negeri
Ø Munculnya paham paham radikal dan ekstremis dalam negeri
Ø Munculnya berbagai aliran sesat diIndonesia
Ø Sikap apatis terhadap pemerintah
Ø Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
Ø Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri
Ø Pemberontakan PKI
Ø Gerakan separatis GAM diaceh, RMS dimaluku dab OPM di papua
Ø Adanya provokasi dari kelompok masyarakat tertentu yang dilakukan terhadap kelompok
masyarakat lainnya yang mengandung unsur SARA
4. Contoh kasus ancaman pada bidang Ideologi
a. Pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948. Partai Komunis Indonesia (PKI)
mengadakan pemberontakan pada tanggal 30 September 1948 yang dikenal dengan Gerakan
G30 S PKI yaitu gerakan yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.
b. Kasus yang terjadi pada salah satu penyanyi dangdut Indonesia yaitu Zakia Gotik yang
tersandung hukum karena ia menghina lambang negara Indonesia pada Selasa, 15 Maret
2016, mengatakan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia jatuh pada 32 Agustus dan
menyebutkan lambang sila kelima Pancasila adalah bebek nungging. Semua itu diucapkannya
saat tampil di sebuah acara televisi nasional
B. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
1. Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani (politicos) yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan
dengan warga negara.
2. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik adalah setiap usaha dan
kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang
membahayakan dan memecah belah persatuan dengan mengatas namakan politik. Ancaman di
bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri,
ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik
terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman
non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan
yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
a. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik
i. Politik uang (money politics)
Kasus korupsi yang marak terjadi pada Pemil 2014 kemaren, banyak partai politik yang
melakukan politik uang ini dengan cara konvensional yaitu dengan memberikan sejumlah
uang maupun barang.
ii. Politik SARA
Politik sara adalah politik yang mengeksplorasikan perbedaan agama dan etnis bahkan
ideologi. Contoh kasusnya adalah puluhan orang yang mengaku warga Lenteng Agung,
Jakarta Selatan berdemo menolak Lurah Susan dengan alasan agama Lurah Susan yang
dilantik sebagai Lurah Lenteng Agung baru-baru ini merupakan produk kebijakan lelang
lurah dari Gubernur DKI Jakarta, Jokowi penolakan atas Lurah Susan atas alasan agama
sangatlah tidak tepat.
iii. Politik Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan berikut sistem politik yang kekuasaan politiknya secara
efektif dipegang oleh satu kelompok ataupun golongan masyarakat. Baik dibedakan menurut
keluarga ataupun kekayaan. Ini merupakan pelanggaran dalam hal demokrasi. Demokrasi ini
memiliki dua dimensi.
Sebagai kasus contohnya, berkaitan dengan kasus suap yang ditijikan kepada Ratu Atut dan
adiknya Tubagus (Wawan), yang ternyata memiliki Dinasti Politiknya sendiri, diantaranya
Kakak Tri Atut sebagai Walikota Tanggerang Selatan, Kakak Tri Atut menjadi Walikota
Serang, dan anak tirinya Hervani yang menjadi wakil bupati Pandeglang. Hal ini
menimbulkan kontroversi karena sistem politik di Banten ridak lagi murni atas nama
domokrasi.
iv. Penyerangan batas wilayah negara
Kasus Ambalat. Ambalat adalah blok laut yang terletak di Laut Sulawesi dan Selat Makasar di
dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah Malaysia dan Kalimantan Timur. Persoalan
klaim dimulai saat adanya perjanjian Tapal Batas Kontonental Indonesia yang ditanda tangani
oleh Indonesia dan Malaysia. Namun Indonesia akhirnya melihat hal tersebut sebagai
ekspansi terhadap wilayah Indonesia dan mengurangi kedaulatan NKRI.
3. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ekonomi
a. Pengertian ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan
Internasional.ancaman ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu :
i. Ancaman Internal, dapat berupa inflasi, pengangguran, infranstruktur yang
tidak memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas.
ii. Ancaman Eksternal, dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing
rendah, ketidak siapan menghadapi globalisasi, dan tingkat ketergantungan pada pihak asing.
b. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ekonomi
i. Inflansi harga baju mendekati hari raya Idul Fitri
Mendekati hari raya Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong ke pasar atau mall untuk
membeli baju lebaran. Ketika sebelum lebaran harga baju tersebut Rp 50.000,00. Karena
pedangang mengambil kesempatan itu untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, maka
pedagang menaikkan menjadi Rp 75.000,00 dan menambah pasokan barang yang dijual. Mau
tidak mau sang pembeli menyetujuinya meskipun harganya lebih tinggi Rp 25.000,00.
Kejadian seperti ini dikatakan sebagai Demand Pull Inflation.
ii. Ketergantungan pada pihak asing
Indonesia merupakan salah satu dari negara yang menyimpan banyak kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Salah satu kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah
minyak bumi. Wilayah di Indonesia yang menghasilkan minyak bummi begitu banyak, antara
lain: Irian Jaya, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Riau merupakan salah satu penghasil
minyak terbesar di Indonesia bahkan Laut Jawa yang merupakan daerah perairan juga ikut
menghasilkan sumber daya tersebut. Akan tetapi banyaknya daerah penghasil minyak bumi di
Indonesia belum menjamin ketercukupan dan murahnya harga minyak di Indonesia sendiri.
Sebagai salah satu negara penghasil minyak bumi seharusnya Indonesia dapat mencukupi
kebutuhan minyak dalam negerinya sendiri. Akan tetapi Indonesia harus mengimport minyak
dari luar negeri untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Padahal di negeri tercinta ini banyak
kantong-kantong minyak bumi yang masih belum dijamah oleh pemerintah.
4. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Sosial
a. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Sosial
Sosial dapat berarti kemasyarakatan, jadi ancaman sosial dapat diartikan ancaman yang
berasal dari masyarakat dimana pengertian masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka)yang sebagian besar berinteraksi antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut.
b. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Sosial
i. Perang
Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari
2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan
Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi
antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura. Konflik tersebut pecah
pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak.
Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga
Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal
kepalanya oleh suku Dayak.
ii. Terorisme
Bom Bali 2002 (disebut juga Bom Bali I)adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman
yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di
Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir
terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat. Rangkaian pengeboman ini merupakan
pengeboman pertama yang kemudian disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih
kecil yang juga bertempat di Bali pada tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang
luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang
berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai
peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk
menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di
depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50-150 kg.
iii. Kemiskinan absolut
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun
sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Bahkan merupakan masalah terbesar di Indonesia.
Keterbatasan ekonomi membuat warga Kecamatan Katapang, Bandung, Jawa Barat
terpaksa tinggal di kandang kambing. Hidayat bersama keluarganya diketahui sudah tinggal di
kandang kambing tersebut sejak 5 tahun terakhir.
Hidayat beserta istri dan ketiga anaknya menjalani kegiatan sehari-hari di rumah yang
sejatinya merupakan bekas kandang kambing milik saudaranya tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Hidayat yang kehilangan pekerjaan setelah mengalami
kecelakaan dan mengakibatkan kakinya patah kini hanya mencari nafkah dengan
mengumpulkan barang rongsokan, dan istrinya mencari kayu bakar untuk dijual. Sulitnya
mencari uang membuat keluarga ini akhirnya memilih tinggal dalam kondisi yang tidak layak.
Mereka membangun sebuah bilik di atas bekas kandang kambing. Meski bantuan dari
tetangga kerap diterima, keluarga Hidayat mengaku belum pernah sekalipun mendapat
perhatian dari pemerintah setempat. Padahal lokasi rumah kandang kambingnya berada sangat
dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung.
5. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Budaya
a. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni.
b. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Budaya
i. LBGT
Perilaku dari para pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) semakin
mengkhawatirkan. Belakangan, para pelaku LGBT seakan tidak takut lagi menunjukkan
perilaku menyimpang mereka dan menentang pelarangan LGBT.Keberanian para pelaku
dalam menyuarakan dukungan atau dorongan untuk melegalkan perilaku LGBT, harus diakui
banyak diinspirasi negara-negara barat. Apa yang terjadi di Amerika Serikat menjadi yang
paling menginspirasi, lantaran pemerintah AS telah mensahkan perilaku LGBT menjadi
kegiatan yang legal.
Banyak yang berpendapat kalau legalisasi yang dilakukan negara-negar barat,
khususnya Amerika Serikat, tidak berangkat atau didasarkan dari norma etika dan agama. Ia
menilai, legalisasi perilaku LGBT di negara-negara tersebut semata didasarkan pada
pendekatan sekularis ateistik, yang tentu bertentangan dengan norma-norma yang agama.
2. Negeri Jiran Malaysia mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai miliknya
Malaysia mengklaim dan mempatenkan batik motif “Parang Rusak”, angklung, wayang kulit
hingga rendang. Sehingga Sekjen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar
menyatakan bahwa pemerintah telah mendaftarkan batik dan angklung ke UNESCO, sebagai
masterpiece world heritage. Langkah ini merupakan reaksi setelah munculnya klaim tersebut.
3. Pada acara “Kemilau Nusantara 2007” di Bandung, Wakil Duta Besar Malaysia untuk
Indonesia, Datuk Abdul Azis Harun, mengancam mengklaim Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Melayu. “Bahasa Melayu adalah Bahasa Malaysia,” katanya. Ancaman tersebut akan
dilaksanakan bila masyarakat dan Pemerintah Indonesia masih mempermasalahkan klaim
Malaysia terhadap lagu “Rasa Sayange” yang dibuat di Malaysia pada tahun 1907 dan tari
Barongan.
i. Lagu yang sangat mirip “Rasa Sayang” menjadi soundtrack iklan
pariwisata Malaysia yang dicurigai diambil dari lagu “Rasa Sayange”. Lagu ini pernah di-
upload di situs resmi pariwisata Malaysia, dan disiarkan oleh televisi-televisi di Malaysia.
Klaim ini menuai kecaman hebat dari masyarakat Indonesia hingga DPR. Tapi Malaysia
sempat berdalih lagu tersebut sudah terdengar di Kepulauan Nusantara sebelum lahirnya
Indonesia. Sehingga tak bisa diklaim sendiri oleh Indonesia. Demikian juga lagu “Indang
Bariang” yang merupakan lagu asal daerah Sumatera tersebut.
ii. Para seniman Ponorogo kaget oleh munculnya Tari Barongan yang
sangat mirip Reog Ponorogo. Padahal Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah mendaftarkan
Reog Ponorogo dan mendapatkan Hak Cipta No.026377 pada 11 Februari 2004. Oleh
Malaysia, tarian ini diberi nama Tari Barongan. Website Kementerian Kebudayaan, Kesenian
dan Warisan Malaysia pernah memampangnya dan menyatakan tarian itu warisan dari Batu
Pahat, Johor dan Selanggor Malaysia.
4. Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara
a. Pengertian Pertahanan dan Keamanan Negara
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
b. Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
Negara
i. Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun
1967 ketika dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masing-masing negara
ternyata memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya.
Kedua negara lalu sepakat agar Sipadan dan Ligitan dinyatakan dalam keadaan status status
quo akan tetapi ternyata pengertian ini berbeda. Pihak Malaysia membangun resor parawisata
baru yang dikelola pihak swasta Malaysia karena Malaysia memahami status quo sebagai
tetap berada di bawah Malaysia sampai persengketaan selesai, sedangkan pihak Indonesia
mengartikan bahwa dalam status ini berarti status kedua pulau tadi tidak boleh
ditempati/diduduki sampai persoalan atas kepemilikan dua pulau ini selesai.
ii. Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah organisasi yang
didirikan pada tahun 1965 untuk mengakhiri pemerintahan provinsi Papua dan Papua Barat
yang saat ini di Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya, dan untuk
memisahkan diri dari Indonesia.
Gerakan ini dilarang di Indonesia, dan memicu untuk terjadinya kemerdekaan bagi provinsi
tersebut yang berakibat tuduhan pengkhianatan. Sejak awal OPM telah menempuh jalur
dialog diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, dan dilakukan
aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Pendukung secara rutin menampilkan bendera
Bintang Kejora dan simbol lain dari kesatuan Papua, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku
Papua" dan lambang negara, yang telah diadopsi pada periode 1961 sampai pemerintahan
Indonesia dimulai pada Mei 1963 di bawah Perjanjian New York.
iii. Tersebarnya dokumen-dokumen rahasia milik pribadi atau pemerintah
Provinsi DKI Jakarta yang membuat ketidaknyamanan pada masyarakat.
iv. Penyadapan bukti ketahanan Indonesia kurang karena kurangnya
penguasaan teknologi yang semakin maju. Penyadapan adalah masalah yang mengancam
keamanan baik dari individu maupun orang banyak. Penyadapan ini pula berkaitan dengan
sila ke-dua dan ke-lima.

Anda mungkin juga menyukai