Anda di halaman 1dari 3

PR STASE ANAK RSUD GOETENG

Fadhila Defandra Auliya Syifa


G4A022054

1. Refleks Bayi
a. Refleks menghisap (sucking reflex)
Cara pemeriksaan: menyentuhkan benda atau putting susu di ujung mulut bayi
Positif: bayi otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka
Refleks ada sejak bayi lahir hingga usia 3-4 bulan
b. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex)
Cara pemeriksaan: menyentuh telapak tangan bayi
Positif: bayi menggenggam
Refleks ada sejak bayi lahir hingga usia 5-6 bulan
c. Refleks menggenggam pada kaki (plantar grasp reflex)
Cara pemeriksaan: menekan pangkal ibu jari pada bagian plantar atau menekan plantar
Positif: fleksi seluruh jari kaki
Refleks ada sejak bayi lahir hingga usia 9-10 bulan
d. Refleks leher (asymmetric tonic neck reflex)
Cara pemeriksaan: bayi ditidurkan, kepala diarahkan ke satu sisi
Postif: lengan dan tungkai yang sesisi menjadi hipertonus dan ekstensi, sedangkan sisi
lainnya menjadi hipertonus dan fleksi
Refleks ada sejak bayi lahir hingga usia 5-6 bulan
e. Refleks mencari (rooting reflex)
Cara pemeriksaan: menyentuh atau mengusap bagian pipi atau pinggir mulut bayi
Positif: bayi akan memalingkan kepala ke arah benda yang menyentuhnya
Refleks ada sejak bayi lahir hingga usia 3-4 bulan
f. Refleks moro (moro reflex)
Cara pemeriksaan: bayi dikejutkan dengan suara atau Gerakan
Positif: Punggung bayi melengkung, kepala mendongak ke belakang, tangan dan kaki
merentang
Refleks ada sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan
g. Babinski reflex
Cara pemeriksaan: menggores telapak kaki bagian lateral
Positif: ibu jari kaki dorso fleksi diikuti mekarnya jari lain
Refleks ada sejak bayi lahir hingga usia 18 bulan
h. Swalowing reflex
Cara pemeriksaan: mendekatkan benda ke arah mulut
Positif: muncul gerakan menelan
i. Refleks tonic labyrinthine
Cara pemeriksaan: pada posisi bayi telentang, tungkai diangkat beberapa saat lalu
dilepaskan
Positif: tungkai yang diangkat akan bertahan beberapa saat kemudia jatuh
Refleks akan menghilang pada usia 6 bulan
j. Refleks merangkak (crawling)
Cara pemeriksaan: menlungkupkan bayi
Positif: bayi membentuk posisi merangkak
k. Refleks berjalan dan melangkah (stepping reflex)
Cara pemeriksaan: bayi dipegang pada daerah dada, kemudian mendaratkan bayi pada
posisi berdiri
Positif: kaki bayi seolah-olah melangkah untuk melakukan gerakan berjalan
l. Swimming reflex
Cara pemeriksaan: meletakkan bayi di kolam berisi air
Positif: bayi akan mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang

2. Mengapa pada pengobatan TB ada 2 fase, yaitu fase intensif dan fase lanjutan
 Fase intensif bertujuan untuk menonaktifkan kuman TBC. Fase ini dimaksudkan untuk
secara efektif menurunkan jumlah kuman yang ada di dalam tubuh pasien dan
meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resisten sejak
awal pada semua pasien baru.
 Fase lanjutan bertujuan untuk mematikan kuman TBC. Fase ini merupakan tahap yang
penting untuk membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada di dalam tubuh khususnya
kuman persisten sehingga pasien daapt sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan.

3. Membaca hasil foto thoraks

Identitas: Nama, jenis kelamin, usia, tanggal foto, R/L, PA/AP


Airway: trakea berada di tengah
Bone: tulang tidak tampak fraktur maupun kelainan lain
Cardiac silhouette: CTR <50%
Diafragma: sudut costophrenicus tajam
Edge of heart: shilhoutte sign (-)
Field of lung: tampak peningkatan corakan bronkovaskular
Gastric bubble: (-)
Hilum: penebalan (-), penarikan hilus ke superior (-)
Instrument: (-)

Anda mungkin juga menyukai