Anda di halaman 1dari 13

INFORMASI UMUM

IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun Annestiana Handini, S.Pd

Institusi MTsN 4 Sidoarjo

Tahun Pelajaran 2023/2024

Jenjang Sekolah MTs

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas VII

Fase D

Elemen Membaca dan Memirsa

Capaian Pembelajaran Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran,


pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks misalnya
teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks
visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat
dan tersirat.
Alokasi Waktu 5 Pertemuan ( 12 X 40 menit)
Profil Pelajar Pancasila - Mandiri
- Berpikir Kritis
Sarana dan Prasarana

OMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN (TP)
Peserta didik menerapkan strategi memahami Memahami isi berita dengan strategi prediksi.
teks berita eksplanasi dengan mengonfirmasi
prediksi yang telah dibuatnya dengan tepat.

Peserta didik berlatih menerapkan strategi Mencari kosakata baru untuk memahami berita.
kosakata dengan menemukan arti kata pada
kamus atau ensiklopedia dengan mandiri.

Peserta didik mengenali ragam berita dalam Membandingkan berita cetak dan digital.
jenis media yang berbeda dengan
membandingkan fitur berita cetak dan daring
dengan kritis.

Peserta didik memperdalam pengetahuan Mencermati unsur kebahasaan dalam berita eksplanasi.
tentang unsur kebahasaan dalam teks berita
eksplanasi dengan menandai jenis kalimat
dalam teks berita tersebut dengan teliti.

Peserta didik mengembangkan keterampilan Menganalisis sumber berita.


memilah informasi dengan kritis dengan
menganalisis kevalidan dengan sumber berita
degan kritis.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Keterampilan membaca teks berita merupakan salah satu bagian dari budaya literasi
yang perlu terus ditumbuhkembangkan agar menjadi generasi masa depan yang
mampu berpikir kritis. Keterampilan membaca teks berita melatih kemampuan
menemukan informasi penting yang terkandung di dalamnya sehingga mampu
memperkuat karakter yang mencerminkan profil pelajar Pancasila
C. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Pernahkah kamu membaca teks berita, baik dari buku, media cetak, atau media elektronik
(internet)?
2. Masih ingatkah kamu dengan pokok-pokok berita berdasarkan peristiwa yang kamu baca?
3. Apa saja informasi yang kita dapatkan ketika membaca teks berita?

D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN

1. Pendidik menyusun LKPD.


2. Pendidik menyiapkan media pembelajaran.
3. Pendidik menyusun instrumen assesmen yang digunakan.
4. Pendidik melakukan tes diagnostik.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE-1

Pendahuluan

1. Guru menyapa peserta didik.


2. Guru mengajak peserta didik untuk berdo'a sebelum memulai pelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Pendidik mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik.
5. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti

1. Guru menstimulasi peserta didik dengan pertanyaan pemantik.


2. Guru menampilkan ppt yang berisi contoh teks berita.
3. Peserta didik membaca isi teks tersebut secara bergilir.
4. Peserta didik mendiskusikan informasi yang terdapat dalam isi teks tersebut.
5. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab terkait informasi dalam teks berita tersebut.
6. Peserta didik mengidentifikasi informasi penting dalam teks berita menggunakan strategi
prediksi dengan bimbingan guru.
7. Guru dan peserta didik menyimpulkan informasi penting yang ada dalam teks berita secara
bersama-sama.
8. Peserta didik dan guru mendaftar kosakata sulit dalam teks tersebut.
9. Peserta didik dan guru mencari arti kata dan maknanya melalui KBBI Online.
10. Guru memberikan penjelasan tentang kata yang terdaftar.
11. Peserta didik mengisi buku pembendaharaan kata dengan kata-kata tersebut.
Penutup

1. Peserta didik membuat simpulan dari apa yang sudah dipelajari dari kegiatan memahami
2. Guru dan peserta didik merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Pendidik memberikan apresiasi proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
PERTEMUAN KE-2

Pendahuluan

1. Guru menyapa peserta didik.


2. Guru mengajak peserta didik untuk berdo'a sebelum memulai pelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Pendidik mereviu materi pada pertemuan sebelumnya.
5. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti

1. Peserta didik membaca teks berita berjudul “Menpolhukam Minta Semua Pihak
Bersiap Atasi Karhutla Tahun 2023” di LKPD 1.
2. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang informasi dalam teks berita mengacu
pada LKPD 1 Berlatih 1.
3. Peserta didik berlatih mengidentifikasi unsur-unsur penyusun berita dan mendaftar kosakata
sulit mengacu pada LKPD 1 Berlatih 2.
Penutup

1. Peserta didik membuat simpulan dari apa yang sudah dipelajari dari kegiatan
memahami
2. Guru dan peserta didik merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Pendidik memberikan apresiasi proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
4. Pendidik memberitahu peserta didik untuk membawa selembar berita dari
koran/majalah untuk pertemuan selanjutnya.
PERTEMUAN KE-3

Pendahuluan

1. Guru menyapa peserta didik.


2. Guru mengajak peserta didik untuk berdo'a sebelum memulai pelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Pendidik mereviu materi pada pertemuan sebelumnya.
5. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti

1. Guru menampilkan berita digital melalui PPT dan menunjukkan berita dari koran cetak dengan
berita yang sama.
2. Guru dan peserta didik mendiskusikan aspek pembeda antara media cetak dan
media digital.
3. Guru dan peserta didik menyimpulkan aspek-aspek perbedaan antara media cetak
dan media digital.
4. Peserta didik berlatih membandingkan berita pada media cetak (berita yang dibawa peserta
didik dari rumah) and media digital (mencari melalui smartphone) mengacu LKPD 2 di
lampiran.
Penutup

1. Peserta didik membuat simpulan dari apa yang sudah dipelajari dari kegiatan
memahami
2. Guru dan peserta didik merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Pendidik memberikan apresiasi proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
PERTEMUAN KE-4

Pendahuluan

1. Guru menyapa peserta didik.


2. Guru mengajak peserta didik untuk berdo'a sebelum memulai pelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Pendidik mereviu materi pada pertemuan sebelumnya.
5. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti

1. Peserta didik membaca kembali teks berita yang berjudul “Menpolhukam Minta
Semua Pihak Bersiap Atasi Karhutla Tahun 2023” di LKPD 1.
2. Guru dan peserta didik mendiskusikan aspek kebahasaan dalam teks berita
tersebut.
3. Guru dan peserta didik menyimpulkan kebahasaan yang digunakan dalam
teks berita.
4. Peserta didik berlatih menganalisis kebahasaan teks berita berjudul “Suku Maya Jaga
Kelestarian Alam Raja Ampat dengan Kearifan Lolak” mengacu pada LKPD 4.
Penutup

1. Peserta didik membuat simpulan dari apa yang sudah dipelajari dari kegiatan
memahami
2. Guru dan peserta didik merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Pendidik memberikan apresiasi proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
PERTEMUAN KE-5

Pendahuluan

1. Guru menyapa peserta didik.


2. Guru mengajak peserta didik untuk berdo'a sebelum memulai pelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Pendidik mereviu materi pada pertemuan sebelumnya.
5. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti

1. Guru dan peserta didik mendiskusikan tentang berita hoax atau berita
palsu.
2. Guru dan peserta didik menyimpulkan karakteristik berita hoax/ berita
palsu.
3. Peserta didik berlatih menelisik berita palsu mengacu pada LKPD 5.
Penutup

1. Peserta didik membuat simpulan dari apa yang sudah dipelajari dari kegiatan
memahami
2. Guru dan peserta didik merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Pendidik memberikan apresiasi proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
F. ASESMEN
Asesmen Diagnostik Asesmen awal pembelajaran dilakukan untuk mengukur kemampuan
peserta didik.

Asesmen Formatif Asesmen formatif dilakukan pada proses kegiatan pembelajaran


(terlampir).

Asesmen Sumatif Asesmen sumatif berupa hasil akhir menulis teks berita (terlampir).

G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

1. 2. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan sangat
baik, yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih tinggi.
3. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik,
yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi spesifik yang
kurang dikuasai oleh peserta didik . (Materi pengayaan dan remedial terlampir)

H. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU

Refleksi Pendidik
1. Apakah model pembelajan yang saya gunakan sesuai dengan materi dan
karakteristik peserta didik?
2. Apakah semua peserta didik nyaman belajar dengan metode yang diterapkan?
3. Pada bagian mana dari materi ini peserta didik mudah memahami?
4. Bagaimana kesesuaian durasi waktu dan tujuan belajar yang ingin dicapai pada
pembelajaran ini?

Refleksi peserta didik


1. Apakah kalian menyukai pembelajaran hari ini?
2. Apakah peserta didik memahami materi yang diajarkan?
3. Materi apa yang masih sulit kalian pahami?

LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD yang disusun oleh pendidik meliputi LKPD menyusun kerangka teks berita dan menulis
teks berita secara utuh sesuai dengan unsur adiksimba dan struktur berita. (LKPD terlampir)

B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

1. Lembar Kerja Peserta Didik .


2. Buku Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII.
3. E-Book: Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia Bab 2-Fase D.pdf

C. DAFTAR PUSTAKA
Subarna, Rakhma dkk. 2021. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Subarna, Rakhma, dkk. 2021. Buku Guru Bahasa Indonesia Bab 2 Fase-D.pdf. diunduh dari
laman https://guru.kemdikbud.go.id/login?from=/perangkat-
ajar/books/K1aZ89pW0B pada hari Jumat, 24 September 2022.
Portal edukasi. 2022. Bahasa Indonesia Kelas 7 Teks Berita.
https://portaledukasi.org/2022/09/15/bahasa-indonesia-kelas-7-bab-4-
kurikulum-merdeka/. Diakses pada hari Jumat, 24 September 2022.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA 01
LEMBAR MENGIDENTIFIKASI INFORMASI DAN KOSAKATA BARU

Nama : ………………….
Kelas : ………………….

Bacalah teks di bawah ini!


Menko polhukam Minta Semua Pihak Bersiap Atasi Karhutla Tahun 2023

Menko Polhukam Mahfud MD meminta semua pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan
atas potensi peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun 2023. Hal ini disampaikan pada
Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla)
dilaksanakan secara daring dan luring dari Jakarta, Jumat (20/01/2023).
Pada rapat khusus yang dilaksanakan dalam rangka evaluasi pelaksanaan pengendalian karhutla
tahun 2022, serta dalam rangka persiapan antisipasi menghadapi karhutla tahun 2023. Rapat dihadiri oleh
Menteri LHK, Wakil Menteri LHK, Wakil Kepala Polri, Perwakilan Panglima TNI, Kepala BNPB, Kepala
BMKG, Kepala BRGM, serta Kepala Daerah dari tiga Provinsi yaitu Kalimantan Barat, Riau, dan
Kalimantan Tengah dan para Pangdam/Danrem serta Kapolda, Kepala Kejaksaan Tinggi, dan para
pelaksana teknis lapangan BPBD, Kepala UPT Kementerian LHK, baik yang mengikuti secara langsung di
Jakarta, maupun secara daring di provinsi masing-masing.
Dalam agenda Rakorsus kali ini kembali ditegaskan agar semua pihak secara intensif, kontinyu
dan konsisten melakukan upaya pengendalian karhutla, salah satunya karena tahun 2023 menurut prediksi
BMKG iklim akan lebih kering dari tahun 2022.
"Dari prediksi BMKG terdapat potensi terjadinya El Nino setelah 3 tahun terakhir 2020, 2021,
2022 terjadi La Nina. Sehingga diperkirakan akan terjadi peningkatan potensi karhutla seperti yang terjadi
di tahun 2019," ujar Menko Mahfud MD.
Untuk itu Menko Polhukan meminta Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah agar dapat
bersinergi saling membantu guna mempersiapkan sebaik-baiknya, baik dari kelengkapan sarana prasarana,
anggaran, peraturan dan hal-hal terkait lainnya guna antisipasi peningkatan potensi karhutla.
"Segera selesaikan hambatan dan kendala yang dapat mengganggu jalannya penanggulangan
karhutla, jangan biarkan hal-hal teknis menghambat kinerja kita," tegasnya.
Sejalan dengan itu Menteri LHK Siti Nurbaya juga mengungkapkan jika berdasarkan data
pemantauan hotspot tahun 2023 jumlah hotspot dari tanggal 1-19 Januari 2023 itu ada 31 titik. Angkanya
ini disebutnya naik 29% dari periode yang sama pada tahun lalu. "Oleh karena itu Pak Menko menegaskan
untuk kita berhati hati karena ini datanya mengkonfirmasi catatan dari BMKG bahwa di tahun 2023 ini kita
akan mengalami anomali iklim, dimana curah hujannya menipis yang bisa jadi lebih panas di Bulan Mei
dan Juni nanti," ujarnya.
Untuk itu Menteri Siti menegaskan bahwa operasi pencegahan karhutla sudah dimulai di awal
bulan Maret ini. "Mungkin pada akhir Februari atau awal Maret ini kita akan sudah mulai operasi
modifikasi cuaca. Karena Pak Presiden biasanya akan pesan jangan sampai hari lebaran ada asap," ucap
Menteri Siti.
Kepala BMKG Dwikorita pun menjelaskan bahwa berdasarkan perkiraan yang dibuat lembaganya
musim kemarau yang meningkatkan potensi Karhutla perlu diwaspadai di Bulan Februari untuk wilayah
Riau, sebagian Jambi, dan sebagian Sumatera Utara, meskipun pada saat yang sama dapat terjadi hujan
lebat di wilayah lainnya.
"Kewaspadaan yang pertama perlu dilakukan di bulan Februari dimana meskipun sebagai besar
wilayah Indonesia masih mengalami hujan, tetapi di wilayah Riau, sebagai Jambi, dan sebagian Sumatera
Utara memasuki kemarau," ujarnya.
Musim kemarau tersebut diungkapkan sesuai dengan prediksi yang pernah disampaikan BMKG
pada Bulan Oktober tahun lalu bahwa kondisi La Nina makin melemah dan masuk ke netral. Namun
kondisi netral ini sangat dekat hampir berimpit dengan kondisi El Nino lemah.
Kondisi potensi peningkatan karhutla ini juga perlu diantisipasi lebih tinggi karena pada tahun
2023 ini Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan memperoleh mandat untuk memimpin KTT ASEAN dan
KTT terkait yang direncanakan pada bulan Mei dan September yang diperkirakan merupakan puncak
musim kemarau tahun 2023. Indonesia juga akan mememasuki masa pra pemilu yang membutuhkan
kewaspadaan terhadap hal-hal yang dapat menggangu kestabilan kamtibnas termasuk dari peningkatan
karhutla di daerah.
Pada kesempatan ini Menteri LHK juga menyampaikan kabar gembira mengenai tenaga honorer
anggota Manggala Agni setelah diterbitkannya Peraturan MenPAN RB No. 54 tahun 2022 tentang Jabatan
Fungsional Manggala Agni dan Peraturan MenPAN RB Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional.
(*)

Sumber: https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7005/menkopolhukam-minta-semua-pihak-bersiap-
atasi-karhutla-tahun-2023

BERLATIH 1

N PERNYATAAN B S Pernyataan
o
1 Karhutla perlu diwaspadai pada musim kemarau.
2 Peningkatan potensi karhutla tahun 2023 perlu diantisipasi
lebih tinggi karena Indonesia menjadi Ketua ASEAN.
3 Menko Polhukam Mahfud MD menyoroti potensi peningkatan
karhutla di tahun 2023 berdasarkan prediksi BMKG tentang
perubahan iklim.
4 Terjadinya karhutla akan berpengaruh pada keamanan dan
pertahanan NKRI.
5 Operasi pencegahan karhutla dilakukan untuk melihat persiapan
pencegahan karhutla.

BERLATIH 2

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan isi berita di atas!

Pertanyaan 5W+1H Jawaban

(What) Apa yang terjadi?

(Who) Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?

(When) Kapan peristiwa itu terjadi?

(Where) Di mana peristiwa itu terjadi?

(Why) Mengapa peristiwa itu terjadi?

(How) Bagaimana peristiwa itu terjadi?

B. SIMPULAN
C. KOSAKATA BARU
No. Kosakata yang Penggunaannya Artinya Menurut Arti dalam KBBI
Sulit bagi Saya dalam Kalimat Saya
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA 02
LEMBAR MEMBANDINGKAN MEDIA CETAK DAN MEDIA DIGITAL
Petunjuk
1. Carilah berita di media cetak dan media digital.
2. Bandingkan dua berita tersebut dan isikan ke dalam tabel-tabel di bawah ini
BERLATIH 1
Aspek Media Cetak Media Digital
Apa yang kalian ketahui
tentang media berita jenis
ini?

Sebutkan nama media /


portal media dari jenis ini?

BERLATIH 2
Aspek Media Cetak Media Digital

Nama Portal Berita

Judul Berita

Isi Berita

Tampilan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA 04
LEMBAR MENGIDENTIFIKASI UNSUR KEBAHASAAN
Petunjuk
Bacalah teks di bawah ini!
Suku Maya Jaga Kelestarian Alam Raja Ampat dengan Kearifan Lokal
RAJA AMPAT - Suku Maya merupakan penduduk asli Raja Ampat, Papua Barat yang menggantungkan
hidup dari hasil laut. Mereka berusaha menjaga kelestarian alam dengan kearifan lokal agar generasi
mendatang memiliki ketersediaan sumber daya alam (SDA). Meski demikian, kerusakan alam Raja Ampat
masih saja terjadi, di antaranya sampah wisatawan yang berserakan. Minimnya kesadaran wisatawan
memperburuk kondisi lingkungan.
Guna menjaga kelestarian alam, Suku Maya menerapkan hukum adat dengan mengedepankan kearifan
lokal. Terlebih Suku Maya sebagai pemilik hak kawasan laut dan darat. "Dengan menjaga ekosistem, otomatis
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Ketua Dewan Adat Suku Maya, Johanes C Arempeley
dalam keterangan tertulis, Senin (17/7).
Hal ini karena kerusakan biota laut, seperti terumbu karang terus meluas diakibatkan penangkapan
ikan menggunakan peledak. Pola ini umumnya dilakukan para pendatang. Padahal, Raja Ampat menjadi
destinasi unggulan pariwisata di Indonesia dengan pemandangan bawah laut yang indah menyimpan
terumbu karang dan berbagai biota laut.
Keindahan kehidupan bawah laut menarik turis. Namun seiring waktu, kerusakan terjadi disebabkan kapal
melempar jangkar sembarangan hingga kapal kandas. “Seperti peristiwa tahun 2017 saat ada kapal pesiar
kandas. Ini sangat disayangkan karena merusak ekosisitem dasar laut,” ungkap Johanes C Arempeley.
Dia mendesak pemerintah menuntut ganti rugi segala kerusakan tersebut. Kawasan Raja Ampat
memang memiliki kontur dasar laut yang unik dan kerap menyebabkan kapal kandas jika nakoda tidak
mengetahui karakteristiknya. Kerusakan terumbu karang sangat luas, terutama pada zona inti perikanan dan
pariwisata sehingga perlu restorasi. Kerusakan ini harus menjadi evaluasi semua pihak. Johanes mengimbau
pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program lingkungan hendaknya melibatkan penduduk
setempat dan langsung ke Suku Maya.
Hal senada dikatakan Kepala Suku Adat Wawiyai, Kawe Matius Arempeley. Dia menyatakan restorasi
menjadi pilihan yang paling mungkin dilakukan. Namun perlu diukur variasi spesies terumbu karang untuk
restorasi. Dari pantauan yang dilakukan, terdapat beberapa koloni besar terumbu karang yang rusak. Ini
memerlukan waktu lama untuk memulihkan.
Dia menambahkan, menumbuhkan terumbu karang sampai memiliki koloni sebesar 30 cm butuh
waktu lebih dari 30 tahun. Jika diukur kesuksesan restorasinya dari sisi ekosistem, maka membutuhkan
waktu panjang.
Selain restorasi, pemerintah perlu melindungi terumbu karang dan ekosistem bawah laut dari jangkar
kapal besar yang singgah maupun hanya lewat. Pemerintah harus membuat tambatan strategis sehingga
kapal besar tidak langsung masuk ke perairan dangkal. Pemerintah juga harus segera membuat zonasi di
mana kapal besar bisa masuk atau tidak, serta peta kawasan laut. Sementara itu, Ketua Dewan Adat Papua
Wilayah III Doberay Papua Barat, Manawir Paul Finsen Mayor menambahkan, dalam pemeliharaan
lingkungan, pemerintah daerah sudah melibatkan semua suku. Hanya saja pelibatannya sebatas turun ke
setiap suku yang ada di Papua Barat dan belum sampai pada tahap kerja sama.

Sumber: https://daerah.sindonews.com/read/829719/174/suku-maya-jaga-kelestarian-alam-raja-ampat-
dengan-kearifan-lokal-1658135259/10

Berlatih 1
Isilah tabel di bawah ini sesuai dengan teks di atas!

No Unsur Kebahasaan Ada/Tidak Ada Penggunaan Dalam Kalimat

1 Kalimat Tunggal

2 Kalimat Majemuk

Konjungsi
3
Kronologis
Konjungsi
4
Kausalitas

5 Kalimat Langsung

Kalimat Tidak
6
Langsung

7 Pronomina
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA 05
LEMBAR MENELISIK BERITA PALSU
Petunjuk

Anda mungkin juga menyukai