Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

SUB MENU UKM ESENSIAL PRIMER


UPAYA DETEKSI DINI,PREVENTIF,DAN RESPON PENYAKIT
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MAJALENGKA TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Dasar Hukum penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Dana
Operasional Kesehatan yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19
Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022.
2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan visi misi
Presiden yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia kedepan, titik
dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan
ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia
sekolah, ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia
Indonesia unggul ke depan.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi- tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan
dan UKM, dengan pendekatan promotif, preventif, tanpa
meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh,
dan berkesinambungan. Dalam konsep pembangunan nasional,
Kementerian Kesehatan bertanggung jawab melaksanakan Program
Indonesia Sehat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam
lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu
sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi,
diantaranya untuk meningkatkanpembangunan kesehatan sehingga
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan
pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas. Pasal
298 ayat (7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan mengatur belanja DAK diprioritaskan untuk
mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk kegiatan
nonfisik.
Pengalokasian DAK Bidang Kesehatan ini tidak untuk
mengambil alih tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam
pelaksanaan pembiayaan pembangunan kesehatan di daerah
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
pemerintahan daerah dan peraturan perundang- undangan bidang
kesehatan.
Pelaksanaan dan pengelolaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan
tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik
(good governance) yakni transparan, efektif, efisien, akuntabel dan
tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan lainnya.
Dalam rangka pelaksanaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan
UPTD Puskesmas Majalengka menyusun rencana kegiatan sebagai
pedoman penggunaan anggaran yang berisi penjelasan rincian
kegiatan pemanfaatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

Kegiatan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan direncanakan dan


dilaksanakan secara terpadu, untuk mencapai beberapa tujuan
kegiatan prioritas dengan melibatkan para pelaksana program,
kader kesehatan, lintas sektor seperti bintara pembina desa
(Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat (Babinkamtibmas) unsur masyarakat seperti tokoh
agama, tokoh masyarakat, guru sekolah, camat, lurah/kepala desa
dan jajarannya serta unsur lainnya. Dalam penggunaan tidak dibagi
setiap bidang dan seksi berdasar struktur organisasi perangkat
daerah tetapi pelaksanaan program secara terintegrasi.
Adapun rincian menu kegiatan yang diusulkan sebagai berikut :

No Rinciaan Uraian
Menu/Kompoen
1 Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat
1) Penemuan kasus aktif Meliputi kegiatan :
dan pemantauan a. Deteksi dini/Skrining faktor risiko & PTM
pengobatan penyakit Prioritas di masyarakat dan institusi
menular, serta Program b. Skrining perilaku merokok pada usia 10-18
Pemberian Obat tahun di sekolah
Pencegahan Masal
(POPM)
2) Meliputi kegiatan :
a. Pemeriksaan massal kasus malaria (Mass Blood
Survey)
b. Penemuan kasus hepatitis B(HBsAg reaktif)
pada bayi usia 9-12 bulan di masyarakat
c. Penemuan aktif kasus PD3I, kasus HIV, NTD's,
dan penyakit menular lainnya
d. Penemuan kasus aktif melalui pemeriksaan
penyakit tropis terabaikan
(kusta/frambusia/cacingan) pada anak sekolah
dasar/MI dan Masyarakat Desa
e. Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Filarasis/cacingan/schistosomiasis/frambusia
dan pemantauan minum oralit dan zinc bagi
diare balita di masyarakat
3) Penemuan kasus aktif Meliputi Kegiatan :
TBC a. Penemuan kasus aktif TBC, investigasi kontak
TBC, pelacakan kasus mangkir TBC
b. Kunjungan rumah untuk terapi pencegahan
TBC, pemantauan minum obat TBC
4) Pemberdayaan Meliputi kegiaatan :
masyarakat serta a. Pemberdayaan kader masyarakat dalam
pembinaan kader pencegahan Penyakit Menular: Malaria, TBC,
kesehatan dalam penangulangan penyakit Tropis Terabaikan
penanggulangan (Kusta / frambusia / schistosomiasis /
permasalahan P2P dan Filariasis / cacingan)
Penyehatan Lingkungan b. Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam
pelaksanaan deteksi dini Faktor Risiko Penyakit
Tidak Menular
c. Pemberdayaan kader masyarakat melalui
pemicuan untuk ber-Perilaku Hidup Bersih
Sehat dan stop Buang Air Besar Sembarangan,
cuci tangan pakai sabun bagi Desa/Kelurahan
non Prioritas
d. Pemberdayaan kader masyarakat untuk
melakukan kegiatan Pengawasan Minum Obat
dan Investigasi Kontak TBC serta pemberian
Terapi Pencegahan TBC
5) Pelaksanaan STBM Meliputi kegiatan :
untuk Desa/ Kelurahan a. Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan
Prioritas Prioritas

6) Inpeksi kesehatan Meliputi kegiatan :


lingkungan di TPP a. Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan Fasilitas
(Tempat Pengelolaan Umum, Sarana Tempat Pengelolaan Pangan,
Pangan), TFU (Tempat Sarana Air Minum, Fasyankes
Fasilitas Umum), sarana b. Pengambilan sampel untuk surveilans kualitas
air minum, dan air minum di tingkat rumah tangga (SKAMRT)
Fasyankes
7) Pengiriman spesimen Meliputi kegiatan :
penyakit menular a. Pengiriman dan pemeriksaan Spesimen
tertentu dan penyaikit Penyakit Potensi KLB/Wabah/Penyakit Infeksi
berpotensi KLB ke Emerging ke Laboratorium Rujukan serta
laboratorium daerah Pengembalian Spesimen Carrier
atau laboratorium
rujukan daerah di
kabupaten/kota
8) Pelayanan Imunisasi Meliputi kegiatan :
a. Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, antigen
baru, BIAS, sweeping, DOFU, Catch up, ORI,
BLF, dll) di Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi
Lainnya
b. Investigasi kejadian kasus KIPI

9) Penyelidikan dan respon Meliputi kegiatan :


kasus atau Kejadian a. Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi
Luar Biasa (KLB) (PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi
KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging,
PD3I, Zoonosis, hewan berbisa beracun, NTD's,
dan penyakit menular lainnya Investigasi
kejadian kasus KIPI

10) Survei dan pengendalian Meliputi kegiatan :


vektor penyakit menular a. Survei vektor malaria, DBD dan reservoar
di masyarakat Leptospirosis
b. Penyemprotan dinding rumah / Indoor Residual
Spray (IRS) dan larvasidasi Malaria
c. Penyemprotan/pengasapan foging dan
larvasidasi DBD
d. Survei Keong dan hewan penular
Schistosomiasis
e. Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) / Pelepasan liaran nyamuk Wolbachia

B. PENERIMA MANFAAT
Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) bertujuan untuk
meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat
(promotif dan preventif) di wilyah kerja puskesmas. Dana BOK
dimanfaat kan untuk menyelenggrakan pelayana promotif dan preventif
di wilayah kerja puskesmas dan menyelenggarakan fungsi manajemen
puskesmas. Penerima manfaat dana BOK yaitu masyarakat, kader
posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


No Rincian Output Metode Tahapan
Menu/Komponen Satuan Volume Pelaksanaa Pelaksana
n
1 UKM ESENSIAL PRIMER
B Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
1) Deteksi dini faktor risiko Dokume 1 1. Persiapan
dan penyakit tidak n Administrasi
menular di masyarakat Laporan 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
2) Penemuan kasus aktif dan Dokume 1 1. Persiapan
pemantauan pengobatan n Administrasi
penyakit menular, serta Laporan 2. Pelaksanaan
Program Pemberian Obat Kegiatan
Pencegahan Masal (POPM) 3. Waktu
Pelaksanaan
(januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
3) Penemuan kasus aktif TBC Dokume 1 1. Persiapan
n Administrasi
Laporan 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
4) Pemberdayaan masyarakat Dokume 1 1. Persiapan
serta pembinaan kader n Administrasi
kesehatan dalam Laporan 2. Pelaksanaan
penanggulangan Kegiatan
permasalahan P2P dan 3. Waktu
Penyehatan Lingkungan Pelaksanaan
(januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
5) Pelaksanaan STBM untuk Dokume 1 1. Persiapan
Desa/ Kelurahan Prioritas n Administrasi
Laporan 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
6) Inpeksi kesehatan 1. Persiapan
lingkungan di TPP (Tempat Administrasi
Pengelolaan Pangan), TFU 2. Pelaksanaan
(Tempat Fasilitas Umum), Kegiatan
sarana air minum, dan 3. Waktu
Fasyankes Pelaksanaan
(januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
7) Pengiriman spesimen 1. Persiapan
penyakit menular tertentu Administrasi
dan penyaikit berpotensi 2. Pelaksanaan
KLB ke laboratorium Kegiatan
daerah atau laboratorium 3. Waktu
rujukan daerah di Pelaksanaan
kabupaten/kota (januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
8) Pelayanan Imunisasi 1. Persiapan
Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
9) Penyelidikan dan respon 1. Persiapan
kasus atau Kejadian Luar
Administrasi
Biasa (KLB)
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(januari-
Desember)
Pembuatan
Laporan Akhir
10) Survei dan pengendalian 1. Persiapan
vektor penyakit menular di Administrasi
masyarakat 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(januari-
Desember)
Pembuatan
Laporan Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Waktu pelaksanaan pemanfaatan dana alokasi khusus (DAK) Nonfisik
Bantuan Operasional Keshatan (BOK) yaitu Januari – Desember 2024

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Jumlah biaya yang diperlukan untuk kegiatan UKM Esensial Primer
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Majalengka sebesar
228.480.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Delapan Juta Empat Ratus
Delapan Puluh Ribu Rupiah)
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala Puskesmas
Majalengka

Hj. Tati Susilawati, S.ST


NIP. 197004211991032003

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE


PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
SUB MENU UPAYA DETEKSI DINI,PREVENTIF,
DAN RESPON PENYAKIT
UPTD PUSKESMAS MAJALENGKA TAHUN ANGGARAN 2024

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MAJALENGKA

Anda mungkin juga menyukai