SKRIPSI
Oleh
TAHUN 2023
i
ii
iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
hasilnya.
maksimal.
Persembahan:
S.T.
pembimbing
dosen pembimbing
Pelayaran Semarang
iv
PRAKATA
Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan meraih gelar Sarjana
skripsi ini, penulis juga banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak yang sangat membantu dan bermanfaat, oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
Pelayaran Semarang.
2. Ibu Yustina Sapan, S.Si.T., M.M. selaku ketua jurusan Nautika Politeknik
4. Kepada Bapak Riyanto dan Ibu Iin Riantini, sebagai orang tua tercinta
yang selalu memberikan dukungan dan do’a yang tidak pernah terputus,
Kakak Riana Annisa Maharani, S.T. dan Fahmi Abdillah, S.T. yang
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. 1
PRAKATA ............................................................................................................. v
ABSTRAKSI ......................................................................................................... ix
ABSTRACT ........................................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................... 3
vii
D. Hipotesis Penelitian. ................................................................................. 16
A. Simpulan ................................................................................................... 18
B. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 19
C. Saran.......................................................................................................... 19
LAMPIRAN ......................................................................................................... 23
viii
ABSTRAKSI
Larat jangkar adalah sebuah keadaan dimana ketika kapal sedang berlabuh
jangkar dan jangkar kapal tidak menancap kuat pada dasar laut dan kapal
mengalami pergeseran dari posisi berlabuh jangkar yang seharusnya. Untuk para
perwira nautika di atas kapal agar lebih dapat diperhatikan ketika terjadi cuaca
buruk yang dapat berpotensi menyebabkan laratnya jangkar pada saat kapal
berlabuh setiap kapal yang berlabuh jangkar memiliki batasan terluar untuk
memantau pergerakan kapal apakah kapal mengalami larat atau tetap berada pada
posisinya.
Dalam penelitian ini memiliki tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada
pengaruh dari kecepatan angin, arus, dan cuaca terhadap laratnya jangkar kapal
pada saat berlabuh, dan untuk mengetahui bagaimana cara menangani laratnya
jangkar kapal saat berlabuh.
Kata kunci: larat jangkar, Kecepatan Angin, Kecepatan Arus, Cuaca, Berlabuh
ix
ABSTRACT
Dragging anchor is a condition where when the ship is anchored and the
anchor of the ship is not firmly stuck on the seabed and the ship undergoes a
shift from the position where the anchor berth should be. For nautical officers
on board to be more attentive when there is bad weather that can potentially cause
anchorage at the time the ship anchorage every ship anchored has the outermost
boundary is to monitor the movement of the ship whether the ship is stalled or
remains in position.
In this study, the purpose of the study is to find out whether there is an
influence of wind speed, current, and weather on the anchor of the ship at the
time of docking, and to find out how to handle the anchor of the ship when
anchoring.
Based on data analysis, it shows that Wind Speed has a significant positive
effect on the Ship's Dragging anchor, shows that Weather has a significant
positive effect on Dragging anchor, and shows that Wind Speed, Current, and
Weather have a significant positive effect on Dragging Anchor.
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
Tabel 4. 27 Uji validitas variabel larat jangkar .....................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 28 Uji realibilitas setiap variabel ............................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 29 Uji normalitas ....................................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 30 Uji linearitas variabel kecepatan angin ..............Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 31 Uji linearitas variabel kecepatan arus ................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 32 Uji linearitas variabel cuaca ..............................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 33 Hasil uji kolerasi ...............................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 34 Uji koefisiensi determinasi ................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 35 Perhitungan koefisien kolerasi ..........................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 36 hasil uji koefisiensi regresi beta.........................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 37 hasil uji sumbangan efektif ................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 38 Uji sumbangan relatif (SR) ................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 39 Hasil uji F simultan ...........................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 40 Hasil uji parsial / Uji T ......................................Error! Bookmark not defined.
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian besar dunia ini mencakup dari lautan 361 juta km2 beserta
daratan 149 juta km2, maka luas lautan sebesar 71% sedangkan luas daratan
sebesar 29% dari luas permukaan bumi (id.wikipedia.org, 2023). Maka dari itu
bahkan pengiriman material seperti minyak, gas, batu bara, dan lain-lain.
pengangkutan orang atau barang. Yang dimana mobil sendiri itu termasuk bus,
memiliki bandara, dan kapal juga memiliki pelabuhan, yang dimana semuanya
penumpang. Jika kapal sudah tiba di pelabuhan tujuan lebih cepat dari jadwal
yang sudah ditetapkan oleh pihak pelabuhan setempat, kapal akan menunggu
1
2
di tempat yang sudah ditetapkan yaitu tempat untuk berlabuh jangkar yang
biasanya agak menjorok keluar dari pelabuhan tetapi tidak sampai melebihi
dari garis otoritas pelabuhan setempat. Yang mana pada saat kapal berlabuh
terlepas dari adanya kemungkinan faktor alam yang dapat mempengaruhi baik
jangkar kapal, terlepasnya jangkar kapal, dan lain-lain. Yang dimana bisa
ketinggian ombak, dan cuaca dan faktor internal itu sendiri, seperti kurangnya
saat berlabuh.
Dari pengalaman praktek laut yang sudah dilakukan peneliti di kapal MT.
mengalami larat sejauh 3 mile. Laratnya jangkar kapal itu disebabkan oleh
faktor cuaca yang tidak baik, kecepatan angin yang terbaca dalam anemometer
di bawah lambung kapal, yang sudah masuk ke dalam beaufort wind scale
yang lebih aman dan menurunkan lebih banyak rantai jangkar untuk
Berdasarkan dari hasil penguraian masalah yang ada pada latar belakang
Angin, Arus, dan Cuaca Terhadap Laratnya Jangkar Kapal Saat Berlabuh”
B. Identifikasi Masalah
yang krusial.
kapal, kecepatan angin dan cuaca buruk sangat berpengaruh pada kapal yang
sedang berlabuh jangkar. Karena kapal yang sedang berlabuh jangkar itu tidak
memiliki kekuatan dalam melawan arus dan angin yang dapat berpengaruh
pada posisi kapal pada saat berlabuh jangkar. Dalam kata lain ketika kapal
untuk bertahan di dalam kondisi lautan pada saat cuaca baik maupun buruk.
4
Maka dari itu peneliti mengambil permasalahan ini bahan sebagai bahan
arus, dan cuaca buruk saja yang bisa membuat laratnya jangkar dari sebuah
kapal atau ada faktor lain yang berpengaruh juga yang bisa membuat laratnya
C. Batasan Masalah
tersebut lebih bisa fokus guna dilaksanakan. Hal tersebut dilaksanakan supaya
pembahasan tidak sangat luas terhadap aspek yang jauh dari relevansi maka
praktik di atas kapal tentang laratnya jangkar pada saat kapal berlabuh.
seperti kecepatan angin, kecepatan arus, dan cuaca yang menjadi penyebab
D. Rumusan Masalah
jangkar, bisa mengakibatkan laratnya jangkar dari sebuah kapal, maka bisa
kapal yang tengah berlayar melewati kapal yang tengah berlabuh jangkar dan
1. Apakah ada pengaruh dari faktor kecepatan angin, arus, dan cuaca
E. Tujuan Penelitian
Arus, dan Cuaca Terhadap Laratnya Jangkar Kapal Saat Berlabuh”, sehingga
a. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari faktor kecepatan angin, arus,
dan cuaca yang menjadi penyebab laratnya jangkar pada saat berlabuh.
6
b. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi jangkar yang larat pada saat
kapal berlabuh?
kapal.
penelitian.
BAB II
A. Deskripsi Teori
1. Kecepatan Angin
tertentu yang bisa menggerakkan benda dengan massa benda tersebut yang
yang terdapat pada angin semakin besar juga massa benda yang bisa
pemrukaan bumi tercipta dari beberapa formasi lapisan air dan tanah,
2022).
18
terjadi dikarenakan perbedaan tekanan udara dalam 2 lokasi yang berbeda.
Aliran angin asalnya melalui lokasi yang tekanan udaranya tinggi ke lokasi
yang sedang berlabuh jangkar. Pada hasil penelitian yang dilakukan, pada
km/jam. Dimana jika dilihat dalam beaufort wind scale 1 km/jam = 0,54
knot, bila kecepatan angin pada saat itu adalah 40 km/jam sehingga
kecepatan angin pada knots yaitu 21.5983 knots ataupun yang disimpuklan
oleh peneliti kurang lebih menjadi 21 knots. Dan jika dilihat dalam
beaufort wind scale kecepatan angin pada saat itu sudah memasuki dalam
kategori skala 5 (fresh breeze), pada saat itu kapal peneliti memiliki mean
draught 9,35 Meter yang dimana terpaan angin yang besar sangat
berbahaya pada keadaan kapal yang dimana keadaan draft kapal rendah.
kapal saat berlayar, karena angin yang berhembus di lautan itu berhembus
menabrak bagian kapal yang padat dan bisa menyebabkan suatu
perubahan. Dan untuk kapal yang sedang tidak berlayar tetapi masih
kecepatan tinggi. Yang dimana posisi kapal akan dipengaruhi oleh angin,
bagian kapal yang padat dan tidak bisa ditembus oleh angin. Angin dengan
kecepatan tinggi ini dapat membuat rantai jangkar tertarik kencang dan
2. Kecepatan Arus
perairan tergantung dengan berat massa dari benda tersebut dan kekuatan
selat dan dialiri arus laut. Arus laut adalah gerakan massa air laut ke arah
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan
gerakan mengalir suatu massa air yang disebabkan tiupan angin atau
2022).
Wangi Anchorage.
gerakan air yang memiliki suatu kecepatan dan arah, dan mengarah ke
suatu tempat yang disebut dengan arus tetap maupun arus tidak tetap. Pada
terhadap kapal, arus juga berpengaruh terhadap laju kapal saat kapal
berlayar, terhadap olah gerak kapal. Arus juga berpengaruh terhadap kapal
yang sedang tidak memiliki tenaga atau sedang berlabuh jangkar, arus juga
memiliki peran yang sama dengan angin yaitu bisa merubah haluan kapal
terdorong oleh arus, dan perpaduan dari angin dan arus bisa menyebabkan
terjadinya pasang surut air laut yang bisa mengakibatkannya rantai jangkar
kendur dan kencang. Arus dalam lautan juga bisa mengikis atau membawa
3. Cuaca
Kapal laut adalah salah satu moda transportasi laut yang sangatlah
ada dua faktor, yakni eksternal dan internal, faktor eksternal yaitu arus,
arah kapal disebabkan oleh angin, arus, cuaca yang menjadikan kapal
pada penelitian yang dilakukan oleh Ahmad, F., & Kurnianwan, A. (2020).
navigator yang sedang membawa kapal, karena jarak pandang yang kurang
dari 3nm. Keadaan itu disebut dengan jarak pandang terbatas atau bisa di
kategorikan masuk ke dalam Critical Navigation, karena jarak pandang
pada saat cuaca buruk itu akan disertai dengan angin yang kencang dan
buruk adalah salah satunya yang bisa menyebabkan laratnya jangkar kapal
yang berlabuh, karena cuaca buruk yang dating pasti disertai oleh angin
kencang dan ombak yang tinggi, yang bisa membuat jangkar terlepas
tidak ada rantai jangkar yang menimpa jangkar dan ombak masih bergerak
4. Berlabuh Jangkar
mengisi bahan bakar, mengisi air tawar, menjadi mother ship ketika kapal
bersandar ke pelabuhan.
Labuh jangkar ialah kondisi yang mana kapal pada kondisi berlabuh
jangkar laut yang akan digunakan untuk berlabuh bisa menggunakan dua
cara, yang pertama secara menurunkan jangkar 1 meter diatas air, lalu
kunci jangkar dan lepaskan gigi motor pada anchor winch, dan menunggu
jangkar akan melesat ke dalam air cara ini dinamakan dengan let go
jangkar. Ada cara ke dua yaitu dengan cara meng-area jangkar dengan
anchor winch.
Jangkar Larat
tanah di dalam lautan. Jangkar larat ini dapat terjadi oleh beberapa faktor
tempat berlabuh, dan cuaca lebih tepatnya pada saat cuaca buruk, dan ada
tubrukan antar kapal yang berlabuh, tubrukan dengan kapal yang sedang
B. Definisi Operasional
variabel yang akan di teliti. Variabel pada penelitian ada tiga variabel
independen (X) yakni, kecepatan angin (X1), arus (X2), cuaca (X3),
beserta satu variable terikat (Y) yaitu laratnya jangkar kapal. Dan harapan
titik tertinggi ke titik terendah. Angin yang bergerak itu semakin cepat,
angin di atas permukaan air yang lama kelamaan jika tiupan semakin
kencang maka arus juga akan semakin kencang, tetapi arus akan selalu
tempat tertentu.
Jangkar kapal adalah alat untuk penambat kapal atau penahan kapal
yang digunakan saat kapal tidak bergerak atau tidak ada laju terhadap air.
Jangkar digunakan oleh kapal pada saat sedang berlabuh untuk menahan
kapal terhadap lajunya arus dan angin yang bisa mempengaruhi kapal.
kapal.
C. Kerangka Berfikir
pembahasan apa yang akan dibahas agar penelitian lebih berfokus kepada
guna melaksanakan penelitian ini agar meraih hasil akhir penelitian. Pada
jangkar. Sehingga diharapkan kru kapal dapat memahami dan dapat mencegah
kapal yang tengah berlabuh jangkar. Berikut ini merupakan kerangka berfikir
Kecepatan Angin
(X1) H1
Kecepatan Arus
Larat Jangkar
H2
(X2)
(Y)
Cuaca
H3
(X3)
H4
Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Penelitian.
menemukan kebenaran, oleh sebab itu uji hipotesis ini haruslah berdasar pada
dasar dan teori yang kuat. Untuk memahami pengaruh kecepatan angin, arus,
dan cuaca terhadap laratnya jangkar. Hipotesis yang dirumuskan pada
(H4) Kecepatan angin, arus, dan cuaca berpengaruh terhadap laratnya jangkar
kapal.
BAB V
A. Simpulan
product moment semua variabel kecepatan angin, kecepatan arus, dan cuaca
0,05. Dan kecepatan angin, kecepatan arus, dan cuaca memiliki pengaruh
beda. Yang paling sangat berpengaruh adalah cuaca, karena di dalam cuaca
buruk bisa terdapat badai, angin kencang, arus kencang, gelombang yang
tinggi, dan lain-lain. Dapat ditarik sebuh kesimpulan bahawa secara individual
kecepatan angin dan cuaca memiliki nilai positif dan signifikan, dapat menjadi
faktor larat jangkar sebuah kapal yang sedang berlabuh, tetapi kecepatan arus
tidak menjadi faktor melaratkan kapal saat sedang berlabuh dan secara
positif dan signifikan, dapat membuat larat sebuah kapal yang sedang berlabuh
jangkar.
Cara mengatasi kapal yang mengalami larat jangkar ketika berlabuh yaitu
kembali rantai jangkar kapal dengan winch, dan dengan berpindah tempat
73
B. Keterbatasan Penelitian
C. Saran
saat kapal berlabuh dan cara mengatasi kejadian jangkar larat, peneliti
jangkar adalah pada saat cuaca buruk, dimana kondisi itu diisi dengan
angin dan arus yang kencang dan ombak yang tinggi, yang bisa
cengkramannya dan terdorong oleh angin dan terbawa oleh arus yang
kuat.
Jika terjadi seperti itu, maka hal yang harus dilakukan antara lain,
berlabuh dan seiring perkembangan waktu mungkin ada cara lain untuk
mengatasi jangkar yang larat selain yang sudah ditulis oleh peneliti pada
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, F., & Kurnianwan, A. (2020). Analisis Prosedur Olah Gerak Kapal Di
Mv. Spil Hayu Pada Saat Berlabuh Jangkar di Merauke Anchorage .
http://www.library.pip-semarang.ac.id
Ainurrohmah, D. (2022). Pengertian Angin, Proses Terjadi, Macam, dan 2
Contohnya. Dosengeografi.Com. https://dosengeografi.com/pengertian-
angin/
Akubeni1. (2022). Pengaruh Cuaca Terhadap Pelayaran.
https://www.mallardsgroups.com/pengaruh-cuaca-terhadap-pelayaran/
Amanda, L., Yanuar, F., & Devianto, D. (2019). Uji Validitas dan Reliabilitas
Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Kota Padang. Jurnal Matematika
UNAND, 8(1), 179. https://doi.org/10.25077/jmu.8.1.179-188.2019
Bahaa’uddin, & Kulsum, E. A. L. U. (2018). PENGARUH LAYANAN
PELENGKAP TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA TOKO
MEUBEL SYAKIRA DI TENGGARONG. 2(2), 213–232.
BMKG. (2022). Kecepatan angin. Badan Meteorologi, Klimatoligi, Dan
Geofisika. https://maritim.bmkg.go.id/glossaries/60/Kecepatan-angin
Chrisdiana, L. (2017). PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT DAN WORK
LIFE BALANCE TERHADAP TURN OVER INTENTION DI GENERASI
MILLENIAL. Jurnal Universitas Tarumanagara, 1–7.
Dewanto, A. M., & Email, S. N. (2015). KECERDASAN SPIRITUAL
TERHADAP SIKAP ETIS DAN PRESTASI MAHASISWA AKUNTANSI
( Studi Pada Perguruan Tinggi Di Kota Pekalongan ). Pena Jurnal Ilmu
Pengetahuan, 1.
Dr Manafi, Muh. Rasman, SP, M. S., Ibnusina, Firman, S.T., M. S., & Yanuar,
Yogi, S.T., M. S. (2021). Melabuh Jangkar Membangun Maritim.
https://maritim.go.id/konten/unggahan/2021/05/Buku-Melabuh-Jangkar.-
2021-03-15.pdf
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25
(9th ed.). Badan Penerbit Universitas Diponoegoro.
id.wikipedia.org. (2023). Samudra. https://id.wikipedia.org/wiki/Samudra
id.wikipedia.org. (2022). Angin. Id.Wikipedia.Org.
https://id.wikipedia.org/wiki/Angin
Indrawan, B., & Kaniawati Dewi, R. (2020). Pengaruh Net Interest Margin (NIM)
Terhadap Return on Asset (ROA) Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat Dan Banten Tbk Periode 2013-2017. Jurnal E-Bis (Ekonomi-Bisnis),
4(1), 78–87. https://doi.org/10.37339/e-bis.v4i1.239
Kevin, A. A. (2017). ANALISA PENGARUH ALUR PELAYARAN SEMPIT DI
SUNGAI MUSI PALEMBANG TERHADAP PENGENDALIAN OLAH
GERAK KAPAL MT.PEMATANG.
Pancu, U., Besar, A., Saputra, J., & Ismanto, A. (2015). STUDI POLA ARUS
DAN POTENSI ENERGI ARUS LAUT DI PERARIAN UJONG PANCU,
ACEH BESAR. Jurnal Ilmu Dan Penelitian Universitas Diponoegoro, 4,
492–498.
Prawira, R. (2019). Analisis Penyebab Laratnya Jangkar Mt. Olympus I Pada
Saat Berlabuh Di Tanjung Wangi Anchorage. http://repository.pip-
semarang.ac.id/id/eprint/2131
Sapti, M. (2019). Kemampuan Koneksi Matematis (Tinjauan Terhadap
PendekatanSapti, Mujiyem. 2019. ” Kemampuan Koneksi Matematis
(Tinjauan Terhadap Pendekatan Pembelajaran Savi) 53 (9): 1689–99.
Pembelajaran Savi). Kemampuan Koneksi Matematis (Tinjauan Terhadap
PendekatanSapti, Mujiyem. 2019. “Kemampuan Koneksi Matematis
(Tinjauan Terhadap Pendekatan Pembelajaran Savi) 53 (9): 1689–99.
Pembelajaran Savi), 53(9), 1689–1699.
Sudiyanto, T. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuasin
Totok Sudiyanto. 93–115.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
alfabeta. 2013.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
alfabeta, 2017.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: alfabeta. 2018
Utami, N. M. S. N., & Widiasavitri, P. N. (2013). Hubungan Antara Dukungan
Sosial Keluarga dengan Penerimaan Diri Individu yang Mengalami Asma.
Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 12–21.
https://doi.org/10.24843/jpu.2013.v01.i01.p02
LAMPIRAN
Lampiran 1
1. Karakteristik responden
Lampiran 2
Pernyataan Kuesioner
No Pernyataan STS TS S SS
berlabuh jangkar.
lainnya.
No Pernyataan STS TS S SS
terjadinya larat.
lainnya.
kapal.
No Pernyataan STS TS S SS
tinggi.
No Pernyataan STS TS S SS
5. Pertanyaan Terbuka
No Pertanyaan
jangkkar kapal?
kapal larat?
Lampiran 3
Hasil Kuesioner