Anda di halaman 1dari 89

ANALISA PERMASALAHAN DALAM

PELAKSANAAN DOCKING TUGBOAT KSA 50


di PT. NOGOPATMOLO

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Pelayaran pada

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Oleh
RAMA IRAWAN
NIT.561911337446 K

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


TATA LAKSANA ANGKUTAN LAUT DAN KEPELABUHAN
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN
SEMARANG
TAHUN 2023
ANALISA PERMASALAHAN DALAM
PELAKSANAAN DOCKING TUGBOAT KSA 50
di PT. NOGOPATMOLO

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Pelayaran pada

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Oleh
RAMA IRAWAN
NIT.561911337446 K

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


TATA LAKSANA ANGKUTAN LAUT DAN KEPELABUHAN
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN
SEMARANG
TAHUN 2023

i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. Doa dari kedua orang tua merupakan hal yang paling penting dalam hidup.

2. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras, tidak ada keberhasilan tanpa

kebersamaan, tidak ada kemudahan tanpa doa (Ridwan kamil).

3. "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling

pahit ialah berharap kepada manusia."Ali bin Abi Thalib”

Persembahan:

1. Kedua orang tua saya, Bapak Abidin dan Ibu

Suliati yang senantiasa mendoakan, mendukung

dan motivasi penulis.

2. Sodara dan keluarga yang senantiasa

mendukung dan memberikan semangat kepada

penulis.

3. Almamaterku. Politeknik Ilmu Pelayaran

Semarang.

4. Seluruh teman–teman angakatan LVI dan K

VIII Charlie yang selalu memberikan semangat

setiap hari.

5. Seluruh teman–teman Kasta Jabor Angkatan

LVI yang selalu membantu dan memberi

semangat kepada penulis setiap hari.

v
6. Seluruh staf dan karyawan di PT. Kartika

Samudra Adijaya.

7. Aliffiona Shilma Yuniar yang telah menemani

dan mendukung dalam penulisan ini.

vi
PRAKATA

Segala puji dan rasa syukur, yang penulis lakukan sebagai bentuk pujian kepada Allah,

Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat karunia dan rahmat-Nya, sehingga

penulis mampu menyelesaikan dan menuntaskan penulisan skripis yang berjudul “Analisa

Permasalahan Dalam Pelaksanaan Docking Tugboat KSA 50 di PT. Nogopatmolo’’.

Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam meraih dan memperoleh gelar

Sarjana Terapan Pelayaran (S. Tr. Pel) dalam bidang TALK (Tatalaksana Angkutan Laut

dan Kepelabuhan) program D.IV di Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan,dukungan dan

saran serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini

perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

8. Ayah, ibu dan kakak penulis yang senantiasa memberikan doa, dukungan, dan

motivasi kepada penulis selama penulisan ini selesai.

9. Bapak Dr. Capt. Tri Cahyadi, M.H., M.Mar., selaku Direktur Politeknik Ilmu

Pelayaran Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam menuntut ilmu di

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

10. Ibu Dr. Nur Rohmah, SE., M. M., selaku Ketua Program Studi Tata Laksana Angkutan

Laut dan Kepelabuhan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Serta Dosen

Pembimbing Materi Penulisan Skiripsi dengan sabar dan tanggung jawab telah

memberikan dukungan, bimbingan, dan pengarahan dalam penyusunan Skiripsi ini.

11. Bapak Drs. Suharto, M. T., selaku Dosen pembimbing II (Penulisan) Skripsi.

12. Ibu Irma Shinta Dewi, M.Pd., selaku Dosen Wali selama semester satu (I) sampai

delapan (VIII).

13. Bapak, ibu dan kakak penulis yang senantiasa memberikan doa, dukungan, dan

motivasi kepada penulis selama peraihan cita–cita yang hendak dicapai.

vii
14. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat

kepada penulis selama melaksanakan Pendidikan di Politeknik Ilmu Pelayaran

Semarang.

15. Seluruh staf, pegawai dan senior yang bekerja di perusahaan PT. Kartika Samudra

Adijaya yang telah membimbing dan membantu penulis dan telah memberikan banyak

ilmu pengetahuan serta kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktik darat.

16. Aliffiona Shilma Yuniar yang selalu memberikan dukungan dan menemani proses

kepada penulis.

17. Dan seluruh pihak yang telah membantu dan ikut andil dalam penyelesaian penulisan

skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Demikian prakata dari penulis dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari

bahwa masih banyak kekurangan sehingga penulisa mengharapkan adanya saran dan

masukan yang bersifat membangun guna kesempurnaan skripsi yang penulis susun ini.

Harapannya semoga isi skripsi ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca dan

dijadikan literasi Pustaka di Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

Semarang, 2023

Penulis

RAMA IRAWAN
NIT. 561911337446 K

viii
ABSTRAKSI

Irawan, Rama, NIT. 561911337446 K, 2023, “Analisa Permasalahan Dalam


Pelaksanaan Docking Tugboat KSA 50 di PT. Nopopatmolo”, Skripsi,
Program Diploma IV, Program Studi Tata Laksana Angkutan Laut dan
Kepelabuhan, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Dr.
Nur Rohmah, S.E., M.M., Pembimbing II: Drs. Suharto, M.T.

Pelaksanaan docking tugboat KSA 50 dilakukan oleh PT. Kartika Samudra


Adijaya untuk menunjang kelancaran operasional kapal. Pada saat pelaksanaan
docking terdapat ketidaksesuaian pemasangan pelat pada lambung kanan depan,
sehingga mengakibatkan pengulangan perbaikan pelat. Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan penyebab perbaikan tugboat KSA 50 tidak sesuai dengan yang
diminta PT. Kartika Samudra Adijaya, menganalisis dampak yang ditimbulkan
akibat perbaikan tugboat KSA 50 tidak sesuai dengan yang diminta PT. Kartika
Samudra Adijaya serta menjelaskan upaya yang dilakukan PT. Kartika Samudra
Adijaya agar perbaikan tugboat KSA 50 sesuai dengan permintaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif.
Sumber data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara.
Hasil penelitian diketahui bahwa penyebab perbaikan tugboat KSA 50
tidak sesuai dengan permintaan PT. Kartika Samudra Adijaya antara lain kurangnya
komunikasi antara pihak PT. Kartika Samudra Adijaya dengan pihak PT.
Nogopatmolo dan kurangnya pengecekan secara rutin dari pihak PT. Kartika
Samudra Adijaya. Dampak yang ditimbulkan akibat perbaikan tugboat KSA 50
tidak sesuai dengan permintaan PT. Kartika Samudra Adijaya adalah tidak terbitnya
Sertifikasi Klasifikasi dari Biro Klasifikasi Indonesia dan pengulangan perbaikan
plat lambung kanan. Upaya yang dilakukan PT. Kartika Samudra Adijaya agar
perbaikan tugboat KSA 50 sesuai dengan yang diminta adalah mengadakan meeting
antara pihak PT. Kartika Samudra Adijaya dengan pihak galangan PT.
Nogopatmolo, melakukan pengecekan docking secara rutin, melakukan komunikasi
yang baik dengan pihak PT. Nogopatmolo.

Kata Kunci: Docking, Tugboat. KSA 50

ix
ABSTRACT

Irawan, Rama, 2023, 561911337446 K, “Internal Problem Analysis KSA 50


Tugboat Docking Implementation at PT. Nopopatmol”, Thesis, Port and
Shipping Management Department , Merchant Marine Polytechnic of
Semarang, Advisor I: Dr. Nur Rohmah, S.E., M.M., Advisor II: Drs.
Suharto, M.T.

KSA 50 tugboat docking carried out by PT. Kartika Samudra Adijaya to


support the smooth operation of the ship. At the time of docking there was a discrepancy
in the installation of plates on the right front hull, resulting in repetition of plate repairs.
This study aims to explain the causes of the repair of the KSA 50 tugboat not in
accordance with what was requested by PT. Kartika Samudra Adijaya, analyzed the
impact caused by the repair of the KSA 50 tugboat not according to what was requested
by PT. Kartika Samudra Adijaya and explained the efforts made by PT. Kartika Samudra
Adijaya to repair the KSA 50 tugboat as requested..
The research method used is descriptive qualitative method. Sources of
research data obtained from primary data and secondary data. Data collection
techniques through observation, literature study, documentation, and interviews.
The results of the study revealed that the cause of the KSA 50 tugboat repair
was not in accordance with the request of PT. Kartika Samudra Adijaya, among others,
is the lack of communication between PT. Kartika Samudra Adijaya with PT.
Nogopatmolo and the lack of routine checks from PT. Kartika Samudra Adijaya. The
impact caused by the repair of the KSA 50 tugboat was not in accordance with PT.
Kartika Samudra Adijaya is the non-issuance of a Classification Certification from the
Indonesian Classification Bureau and the repeated repair of the right hull plate. Efforts
made by PT. Kartika Samudra Adijaya so that the repair of the KSA 50 tugboat is in
accordance with what was requested, is to hold a meeting between PT. Kartika Samudra
Adijaya with the shipyard PT. Nogopatmolo, performs routine docking checks,
communicates well with PT. Nogopatmolo.

Keywords: Docking, Tugboat. KSA 50

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. v

PRAKATA ....................................................................................................... vii

ABSTRAKSI ..………………………………………………………………..ix

ABSTRACT ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ..........................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Fokus Penelitian......................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9

BAB II. KAJIAN TEORI…...………………………………………….…10

A. Deskripsi Teori ......................................................................... 10

B. Kerangka Penelitian .................................................................. 24

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................... 24

xi
A. Metode Penelitian .................................................................... 24

B. Tempat Penelitian .................................................................... 25

C. Sampel Sumber Data Penelitian/Informan .............................. 26

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 26

E. Instrumen Penelitian ................................................................ 29

F. Teknik Analisis Data Kualitatif ............................................... 29

G. Pengujian Keabsahan Data ...................................................... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................ 34

A. Gambaran Konteks Penelitian ................................................. 34

B. Deskripsi Data ......................................................................... 37

C. Temuan .................................................................................... 47

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 50

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 55

A. Simpulan ................................................................................. 55

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 55

C. Saran ........................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Aset -aset PT. Kartika Samudra Adijaya .................................. 4

Tabel 3.1 Tabel 3.1 Kisi-kisi studi pustaka penelitian………………………...29

Tabel 3.2 Tabel 3.2 Kisi-kisi studi dokumentasi………………………………32


Tabel 4.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 36

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Syncrolift Dock ............................................................................ 13

Gambar 2.2 Floating Dock .............................................................................. 14

Gambar 2.3 Slipway Dock ............................................................................... 15

Gambar 2.4 Stan Tugboat ............................................................................... 17

Gambar 2.5 ASD Tugboat ............................................................................... 18

Gambar 2.6 ATG Tugboat ............................................................................... 19

Gambar 2.5 Voith Thruster ............................................................................. 19

Gambar 2.6 Tampak Depan Tugboat KSA 50 ................................................ 20

Gambar 2.7 Tampak Belakang Tugboat KSA 50 ........................................... 20

Gambar 2.8 Tampak Samping Tugboat KSA 50 ............................................ 20

Gambar 2.9 Tugboat Vessel Ship Particular................................................... 20

Gambar 2.10 Crew List Tugboat KSA 50 ......................................................... 22

Gambar 2.11 Kerangka Penelitian Pelaksanaan docking tugboat KSA 50 ....... 23

Gambar 3.1 Kantor PT. Kartika Samudra Adijaya ......................................... 25

Gambar 4.1 Tugboat KSA 50 sebelum pengerjaan plat lambung kanan ........ 41

Gambar 4.2 Tugboat KSA 50 proses pengerjaan plat lambung kanan ........... 41

Gambar 4.3 Tugboat KSA 50 setelah pengerjaan plat lambung kanan .......... 42

Gambar 4.4 Struktur Organisasi PT. Kartika Samudra Adijaya Cabang

Banjarmasin ................................................................................ 42

Gambar 4.5 Pemasangan Plat Lambung Kanan Tugboat KSA 50 .................. 51

Gambar 4.6 Sertifikat Klasifikasi Sementara Dari Biro Klasifikasi

Indonesia ..................................................................................... 52

xiv
Gambar 4.7 Tugboat KSA 50 Setelah Selesai Pengerjaan Plat Lambung

Kanan .......................................................................................... 51

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian

Lampiran 2 Pedoman Observasi

Lampiran 3 Surat Keterangan Docking Tugboar KSA 50

Lampiran 4 Berita Acara Serah Terima Kapal Tugboat KSA 50

Lampiran 5 Berita Acara Kapal Tugboat KSA 50 Naik Dock

Lampiran 6 Berita Acara Kapal Tugboat KSA 50 Selesai Perbaikan

Lampiran 7 Berita Acara Kapal Keluar (Selesai Perbaikan)

Lampiran 8 Sertifikat Klasifikasi Lambung

Lampiran 9 Construction Profil

Lampiran 10 Hasil Wawancara

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

KSA 50 merupakan salah satu kapal tugboat yang dimiliki oleh PT. Kartika

Samudra Adijaya yang secara rutin melaksanakan docking setiap 5 tahun.

Pelaksanaan docking tugboat KSA 50 merupakan kegiatan yang wajib dilakukan

oleh PT. Kartika Samudra Adijaya untuk menunjang kelancaran operasional kapal.

Pada saat pelaksanaan docking, ada perbaikan yang tidak sesuai dengan yang

diminta PT. Kartika Samudra Adijaya. Hal-hal yang tidak sesuai tersebut adalah

kesalahan pemasangan plat. Docking tugboat KSA 50 dilaksanakan dengan tujuan

untuk memperbaiki bagian luar tugboat seperti haluan, buritan, deck, lambung kiri,

lambung kanan dan bagian dalam tugboat, seperti mesin induk agar kembali pada

keadaan operasional standar tugboat. Keadaan standar operasional adalah sesuai

kondisi manual tugboat yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional

organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar (Sailendra, 2015).

Pada tanggal 11 Oktober 2022 tugboat KSA 50 melaksanakan docking di PT.

Nogopatmolo Banjarmasin. Persiapan pelaksanaan docking tugboat KSA 50 harus

dilakukan secara matang dan berhati-hati. Agar pelaksanaan docking berjalan

dengan lancar persiapan pengedokan ada 6 langkah yang harus diketahui, yaitu:

1. Persiapan administrasi yang meliputi surat permohonan dari pemilik kapal ke

pihak dock lengkap dengan daftar perbaikan (repair list).

2. Surat penawaran dari pihak dok setelah mengadakan survei pada kapal tugboat

KSA 50.

1
2

3. Pihak kapal menyerahkan gambar-gambar kapal, data-data, dan catatan-

catatan penting dari kapal, misalnya kondisi permesinan, sistem propulsi,

dan kondisi lambung.

4. Setelah itu pihak dok memberikan penawaran disertai biaya, kalender

kerja, dan kelengkapan administrasi lainnya untuk disetujui kedua belah

pihak dari pihak dok dan pihak pemilik kapal.

5. Dilaksanakan kontrak yang ditanda tangani kedua belah pihak dengan

disebutkan biaya total, kalender kerja, dan sanksi.

6. Pihak dok mempersiapkan peralatan penunjang dok, tenaga kerja, sumber

tenaga listrik, serta repair list kepada masing-masing kepala bagian

(bagian plat, bagian permesinan, bagian listrik, bagian lambung)

Dalam pelaksanaan docking perlu adanya izin dari Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Salah satu peran KSOP

adalah mengatur jadwal kegiatan docking setiap 5 tahun agar pelaksanaan

docking sesui dengan yang telah ditentukan. Pada pelaksanaan docking, pihak

PT. Kartika Samudra Adijaya menunjuk agen untuk mengurus permohonan

naik dan pengawasan dock, pembaharuan sertifikat, dan pelaksanaan survei

dock. Selain meminta perizinan ke kantor Syahbandar, PT. Kartika Samudra

Adijaya harus mengurus izin ke Biro Klasifikasi Indonesia yang berperan

menerbitkan sertifikat-sertifikat kapal setelah pelaksanaan docking.

Biro Klasifikasi Indonesia adalah badan klasifikasi nasional yang

secara resmi ditunjuk oleh Pemerintah RI untuk melakukan klasifikasi

terhadap kapal-kapal berbendera Indonesia ataupun kapal-kapal asing yang


3

beroperasi di wilayah NKRI, serta melakukan survei periodik untuk kapal

yang telah beroperasi guna mengevaluasi status laik laut kapal. Pada saat

mengurus izin ke Biro Klasifikasi Indonesia. PT. Kartika Samudra Adijaya

menunjuk seorang pegawai untuk mengurus dokumen dari sebelum naik

dok, proses pelaksanaan dok, dan selesai dok. Biro Klasifikasi Indonesia

mempunyai peran penting dalam pengedokan karena dapat menerbitkan

sertifikat antara lain sertifikat lambung timbul, surat ukur kapal, dan surat

tanda pendaftaran kapal. Sertifikat lambung timbul atau disebut juga dengan

load line certificate adalah sertifikat yang menyatakan bahwa lambung

kapal dapat timbul sesuai dengan aturan minimum dan maksimum. Surat

ukur kapal atau certificate of tonnage and measurement adalah sertifikat

kapal yang diberikan setelah diadakan pengukuran terhadap kapal oleh juru

ukur yang telah ditentukan, sertifikat ini merupakan pengesahan perihal

masalah ukuran dan tonase kapal menurut ketentuan yang berlaku. Surat

tanda pendaftaran atau surat tanda kebangsaan kapal adalah suatu dokumen

yang menyatakan bahwa kapal telah dicatat dalam register kapal-kapal

untuk memperoleh Bukti Kebangsaan Kapal.

Selama pelaksanaan docking, PT. Kartika Samudra Adijaya menunjuk

pegawai yang menjabat sebagai owner surveyor (OS). OS mempunyai tugas

memeriksa, mengawasi dan mengamati selama pelaksanaan dok

berlangsung. OS adalah seorang karyawan yang melaporkan segala kegiatan

dok yang ada di lapangan, memastikan apakah semua bahan dan pengerjaan

docking kapal sesuai yang disepakati didalam kontrak. OS juga bertanggung


4

jawab untuk melaporkan kepada pimpinan PT. Kartika Samudra Adijaya

tentang perkembangan pengedokan.

PT. Kartika Samudra Adijaya adalah salah satu perusahaan yang

bergerak di bidang pelayaran dan mempunyai beberapa aset diantaranya:

Tabel 1. 1 Aset-aset PT. Kartika Samudra Adijaya

No Nama Aset Jumlah


1 Tugboat 250
2 Barge 250
3 Floating crane 8
4 Kapal tanker 1

Aset-aset tersebut harus melakukan docking dengan rutin sesuai jadwal

yang telah diatur karena kapal akan dinyatakan layak berlayar apabila

mempunyai kemampuan untuk mengatasi semua bahaya yang kemungkinan

akan dialami sewaktu berlayar dengan tingkat keamanan yang memadai.

PT. Kartika Samudra Adijaya cabang Banjarmasin, Kalimantan

Selatan merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang

pengangkutan batu bara dan memberikan pelayanan distribusi tugboat dan

barge. PT. Kartika Samudra Adijaya merupakan perusahaan pemilik kapal

(owner), yang menyewakan kapalnya ke perusahaan batu bara. Armada dari

PT. Kartika Samudra Adijaya akan mengangkut muatan antar pulau dan

antara negara. Untuk antar pulau menggunakan tugboat dan tongkang

langsung ke tujuan yang sudah ditentukan, sedangkan antara negara tugboat

dan tongkang mengangkut batu bara dari jetty dipindahkan ke kapal besar

yang akan membawa batu bara ke negara tujuan.


5

PT. Kartika Samudra Adijaya yang didirikan pada tahun 1994, telah

mendukung pertumbuhan industri batu bara di Indonesia yang terdapat

dibeberapa daerah, salah satunya yang terbesar di Kalimantan Timur.

Kegiatan tongkang PT. Kartika Samudra Adijaya difokuskan pada

pengiriman batu bara ke kapal laut ataupun layanan untuk mengangkut

barang yang lain, seperti biji besi dan pasir silika ke negara-negara yang ada

di Asia Tenggara. PT. Kartika Samudra Adijaya sebagai salah satu

perusahaan pemilik kapal melayani pengiriman muatan batu baru dari

tambang melalui transhipment ke kapal besar.

PT. Kartika Samudra Adijaya juga menyediakan jasa pengangkutan

barang lain, seperti silica sand, iron ore, dan coral stone ke negara-negara

di Asia Tenggara dan menyediakan layanan logistik lainya, seperti bongkar

muat dan pemangkasan. PT. Kartika Samudra Adijaya berkomitmen untuk

terus memperbaharui armada-armada kapal tugboat dan barge untuk

melayani pelabuhan muat yang tidak bisa disinggahi kapal besar.

PT. Kartika Samudra Adijaya Banjarmasin selalu melakukan docking

untuk semua armada yang dimiliki agar dapat menunjang peningkatan

produktivitas kerja dengan perencanaan yang baik dan selalu memeriksa

secara seksama bagian kapal yang akan diperbaiki. Perkembangan ilmu dan

teknologi yang semakin pesat serta seiring dengan perubahan zaman

memacu perusahaan-perusahaan khususnya di bidang perkapalan untuk bisa

bersaing menjadi yang terbaik. Kelancaran pengiriman barang atau

penumpang akan tercapai apabila armada kapal dalam keadaan baik, sehingga
6

untuk mencapai kondisi yang baik perlu dilaksanakan perbaikan secara

berkala.

Kapal tugboat adalah kapal yang dapat digunakan untuk menarik atau

mendorong kapal tongkang melalui laut lepas atau melalui sungai yang

mengangkut batu bara. Batu bara merupakan salah satu barang ekspor

terbesar di Indonesia. Proses pemindahannya harus dilakukan dengan baik

dan seksama menggunakan transportasi laut sebagai pengakutnya. Sebagai

negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat memerlukan alat

transportasi laut seperti kapal. Kapal merupakan kendaraan air dengan

bentuk dan jenis tertentu yang memanfaatkan tenaga angin, tenaga mekanik,

dan energi lainnya, ditarik atau ditunda termasuk kendaraan yang daya

dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air serta alat apung dan

bangunan terapung yang dapat berpindah-pindah. Peran kapal sangat

penting di wilayah Indonesia karena memiliki kelebihan dibanding dengan

metode transportasi yang lain karena mempunyai daya angkut yang lebih

besar. Kapal merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk

kebutuhan akses dan konektivitas antar pulau yang ada di Indonesia.

Pada zaman modern di era globalisasi, perkembangan teknologi

khususnya di bidang transportasi berkembang begitu pesat. Transportasi di

era sekarang ini sangat memudahkan kehidupan manusia dalam

melaksanakan berbagai aktivitas. Hal ini membuat kehidupan serta

perekonomian lebih kompetitif sehingga dapat memberikan kontribusi bagi

wilayah daratan dan perairan di Indonesia. Negara Indonesia dikenal


7

memiliki letak geografis yang sangat strategis, diantara Benua Asia dan

Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia dijuluki sebagai negara

maritim atau negara yang memiliki perairan yang sangat besar dan luas.

Indonesia memiliki perairan seperti laut dan selat yang sering dijadikan jalur

transportasi nasional maupun internasional. Jalur perairan ini menghubungkan

Indonesia dengan negara sekitarnya dan negara di benua lain seperti Benua

Amerika dan Eropa.

Pelayaran merupakan bagian dari fasilitas transportasi laut yang sangat

strategis dalam dunia kemaritiman dan salah satu fasilitas yang dapat

mendukung tujuan persatuan dan kesatuan nasional serta dapat mewujudkan

cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia untuk mendukung sektor

perekonomian di Indonesia. Jika transportasi terganggu maka perekonomian

nasional juga terganggu sehingga transportasi laut harus dikembangkan dengan

baik dan benar untuk menunjang pertumbuhan perekonomian dengan

memperhatikan kondisi kapal agar selalu efektif dalam beroperasi. Keefektifan

operasional pelayaran akan menurunkan biaya operasional yang bisa

memberikan dampak yang baik bagi transnportasi laut.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan membahasnya

dalam skripsi dengan judul “Analisa Permasalahan Dalam Pelaksanaan

Docking Tugboat KSA 50 di PT. Nogopatmolo”.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan garis besar dari penelitian, sehingga proses

penelitian mulai dari observasi sampai analisis hasil penelitian bisa lebih
8

terarah dan sistematis. Selain itu fokus penelitian merupakan pengembangan

penelitian supaya penelitian yang dilakukan dapat tercapai. Fokus pada

penelitian ini mengenai masalah pelaksanaan docking tugboat KSA 50 di PT.

Nogopatmolo.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Mengapa perbaikan tugboat KSA 50 tidak sesuai dengan yang diminta PT.

Kartika Samudra Adijaya?

2. Apa dampak yang ditimbulkan akibat perbaikan tugboat KSA 50 tidak

sesuai dengan yang diminta PT. Kartika Samudra Adijaya?

3. Apakah upaya yang dilakukan PT. Kartika Samudra Adijaya agar

perbaikan tugboat KSA 50 sesuai dengan yang diminta?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian yang telah dilaksanakan diharapkan dapat mengetahui secara

objektif sejauh mana analisa permasalahan dalam pelaksanaan docking tugboat

KSA 50 di PT. Kartika Samudra Adijaya. Tujuan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan penyebab perbaikan tugboat KSA 50 tidak sesuai

dengan yang diminta PT. Kartika Samudra Adijaya

2. Untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat perbaikan tugboat

KSA 50 tidak sesuai dengan yang diminta PT. Kartika Samudra Adijaya.
9

3. Untuk menjelaskan upaya yang dilakukan PT. Kartika Samudra Adijaya

agar perbaikan tugboat KSA 50 sesuai dengan permintaan.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Suatu penelitian berguna untuk mencari dan mendapatkan informasi yang

tepat diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Penelitian ini

diharapkan mempunyai manfaat secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Secara Teoritis

a. Menambah informasi dan wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca

tentang pelaksanaan docking tugboat agar sesuai dengan yang diminta

perusahaan

b. Menambah pengetahuan Taruna maupun Taruni di kampus Politeknik

Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang yang akan melaksanakan praktek darat

mengenai pelaksanaan docking tugboat.

c. Menambah referensi pembelajaran di Politeknik Ilmu Pelayaran

Semarang mengenai pelaksanaan docking tugboat.

2. Manfaat secara Praktis

Bagi PT. Kartika Samudra Adijaya, sebagai bahan pertimbangan dalam

melakukan docking tugboat agar sesuai dengan yang diminta perusahaan.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

Deskripsi teori merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil -

hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti dan menjadi

acuan dalam pemecahan masalah untuk mempermudah pemahaman dan

pembahasan tentang analisa permasalahan dalam pelaksanaan docking

tugboat KSA 50 di PT. Kartika Samudra Adijaya.

1. Pelaksanaan

a. Pengertian Pelaksanaan

Pengertian pelaksanaan berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia yaitu proses, cara, perbuatan melaksanakan suatu

rancangan, keputusan, dan sebagainya. Pelaksanaan adalah suatu

tindakan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang

dan terperinci. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan

penerapan. Pelaksanaan adalah aktivitas atau usaha-usaha yang

dilakukan untuk melaksanakan semua rencana kebijaksanaan

yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala

kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan,

dimana tempat pelaksanaannya mulai, dan bagaimana cara yang

harus dilaksanakan, suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut

setelah program atau kebijaksanaan. Pelaksanaan ditetapkan atas

pengambilan keputusan, langkah yang strategis maupun

10
11

operasional atau kebijaksanaan agar menjadi kenyataan guna

mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula.

Pelaksanaan adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk

melaksanakan semua rencana dan kebijakan yang telah

dirumuskan dan ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan

alat-alat yang diperlukan, siapa yang akan melaksanakan, dimana

tempat pelaksanaannya, dan kapan waktu dimulainya (Wiestra,

2014). Pelaksanaan ialah proses dalam bentuk rangkaian kegiatan,

yaitu berawal dari kebijakan guna mencapai suatu tujuan maka

kebijakan itu diturunkan dalam suatu program dan proyek

(Tjokromidjojo, Bintoro;). Pelaksanaan merupakan keseluruhan

proses pemberian motivasi bekerja kepada para bawahan

sedemikian rupa, sehingga pada akhirnya mereka mau bekerja

secara ikhlas agar tercapai tujuan organisasi dengan efisien dan

ekonomis (P, Siagian Sondang;, 2015).

b. Fungsi Pelaksanaan

Beberapa fungsi pelaksanaan adalah sebagai berikut:

1) Mengimplementasikan kepemimpinan, pembimbingan, dan

pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja

secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

2) Memberikan tugas dan penjelasan secara rutin mengenai

pekerjaan.

3) Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.


12

4) Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh

seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar

semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya

dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

c. Tujuan Pelaksanaan

Tujuan pelaksanaan adalah sebagai berikut:

1) Menciptakan kerja sama yang lebih efisien

2) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan

3) Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.

2. Docking

Docking atau dok adalah sebuah kondisi dimana sebuah kapal

berada di atas dok untuk dilakukan perawatan ataupun perbaikan.

Proses docking atau pengedokan dibantu dengan fasilitas pendukung

yang biasa disebut dengan galangan. Docking kapal dilakukan

bertujuan untuk keperluan pemeliharaan kapal, seperti memeriksa dan

memperbaiki kerusakan, pengecatan badan kapal serta membersihkan

badan kapal dibawah garis air.

Docking adalah suatu proses memindahkan kapal dari air/laut ke

atas galangan dengan bantuan fasilitas pengedokan yang digunakan

untuk perbaikan kapal maupun pembangunan kapal baru (Wulan,

2015). Galangan kapal hanya berfungsi untuk perawatan kapal, tetapi

dalam pelaksanaannya dockyard atau galangan dapat untuk perbaikan

kapal dan dapat untuk pembangunan kapal baru.


13

Terdapat survey periodik di dunia perkapalan, salah satunya Docking

Survey (survey pengedokan) yang digunakan untuk pemeriksaan berkala

terhadap perlengkapan komponen bagian dari luar sistem penggerak,

kondisi lambung di bawah garis air dan perlengkapan penutup mesin.

a. Macam-macam docking

1) Syncrolift Dry Dock (Dok Angkat)

Syncrolift Dry Dock atau dok angkat merupakan sebuah

fasilitas pengedokan kapal dengan bantuan pengantar lift untuk

menurunkannya di dok. Persiapan untuk melakukan dok angkat

ini adalah dengan mempersiapkan ganjalan berupa dock lurus

ataupun balok samping untuk membuat peralatan mencapai

kedudukan tertentu sebelum kapal dimasukan tepat diatas

ganjalan.

Gambar 2.1 Syncrolift Dock


Sumber: dreamstim.com

2) Floating Dock (Dok Apung)

Floating Dock atau dok apung adalah fasilitas pengedokan

berupa bangunan konstruksi dengan poton-poton yang dilengkapi


14

dengan crane pengangkat, perlengkapan tambat, pompa-pompa

air serta perlengkapan reparasi kapal lainnya dimana kontruksi ini

dapat diapungkan dan ditenggelamkan dalam arah vertikal.

Gambar 2. 1 Floating Dock


Sumber: kaskus.co.id

3) Slipway Dock (Dok Tarik)

Slipway dock merupakan salah satu fasilitas pengedokan

kapal dengan cara menyiapkan bantalan berupa trolley sebagai

dudukan. Trolley tersebut dapat ditarik dari permukaan air dengan

mesin derek tali baja melalui suatu rel yang menjorok masuk

kedalam perairan dengan posisi yang condong ke arah tertentu

sampai ke tepi perairan.

Gambar 2.3 Slipway Dock


Sumber: in donesiare.co.id
15

b. Manfaat Docking

1) Pengedokan kapal dilakukan untuk mempertahankan kelas kapal,

dimana termaksud dari bagian survey periodik.

2) Memperbaiki bagian luar kapal seperti haluan, buritan, deck,

lambung kiri, lambung kanan dan bagian dalam kapal, seperti

mesin induk.

3. Tugboat

Menurut Henk Hansen tugboat adalah kapal yang dapat digunakan

untuk melakukan manuver atau pergerakan, utamanya menarik atau

mendorong kapal lainnya di pelabuhan laut lepas atau melalui sungai.

Tugboat digunakan untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan

lainnya. Kapal tugboat memiliki tenaga lebih besar bila dibandingkan

dengan ukurannya. Pada zaman dahulu, kapal tugboat menggunakan

mesin uap dan seiring dengan berjalannya waktu kapal tugboat

menggunakan mesin diesel. Mesin induk kapal tugboat biasanya

berkekuatan antara 750 sampai 3.000 tenaga atau setara dengan 500-

2.000 kW, tetapi kapal yang lebih besar digunakan dilaut lepas dapat

berkekuatan sampai 25.000 tenaga kuda atau setara dengan 20.000 kW.

Kapal tugboat memiliki kemampuan manuver yang tinggi,

tergantung dari unit penggerak. Kapal tugboat memiliki baling-baling

dibelakang yang efisien untuk menarik kapal dari pelabuhan satu ke

pelabuhan lainnya. Jenis penggerak lainnya sering disebut Schottel

Propulsion System. Baling-baling dibawah kapal dapat bergerak 360


16

atau sistem populasi Voith Schneider yang menggunakan semacam

pisau dibawah kapal.

Pada Pasal 3 PM 93 Tahun 2019 tentang Sarana Bantu Prasarana

Pemanduan Kapal terdapat tiga kategori kapal yang dibantu dengan

kapal tugboat 70-150 meter menggunakan satu kapal,150-250 meter

menggunakan dua kapal, 250 ke atas minimal menggunakan tiga kapal

tugboat.

a. Fungsi-fungsi Tugboat

1) Menarik atau mendorong kapal-kapal

Tugboat dianggap sebagai kapal yang akan menentukan arah

kapal lainnya, maka tugboat akan melakukan dorongan kepada

kapal-kapal yang ada di sekitarnya dimana kapal tersebut harus

dibantu untuk bersandar dan berada di pinggiran dermaga.

2) Membantu pelaksanaan mooring dan unmooring.

Tugboat juga berfungsi untuk memastikan terlaksananya

mooring dan unmooring, hal ini penting dilakukan ketika

penting dilakukan ketika terjadi proses pengangkutan batu bara

yang ada di dermaga.

3) Menanggulangi minyak tumpah (aspill).

Tugboat tidak hanya sebagai kapal pengangkut saja, melainkan

juga bisa untuk menanggulangi kejadian minyak tumpah, dimana

proses yang terjadi tersebut bisa meluas di area dermaga dan


17

sekitarnya

b. Jenis-jenis Tugboat

1) Tugboat konvensional atau Stan Tugboat

Tugboat ini sangat simpel dan paling murah dalam

pembuatannya, namun dalam teknologinya memiliki kemampuan

yang terbatas, sehingga tugboat ini hanya cocok untuk bekerja

dalam tingkat kesulitan rendah seperti tongkang. Tugboat jenis

ini hanya dibekali baling-baling fix biasa atau lebih canggih

menggunakan baling CPP (Contrlloable Pitch Propeller).

Gambar 2.2 Gambar 2. 2 Stan Tugboat


Sumber: https://modellobarru.wordpress.com/2016/08/23/jenis-
jenis-tug-boat-atau-kapal-tunda/

2) ASD Tug (Azimuth Stern Drive)

Tugboat dengan system ini penyaluran tenaganya dengan

baling-baling di bungkus nozzle tanpa kemudi, dimana baling-

baling ini dapat bergerak 360 sehingga penyaluran tenaga ke

segala arah sama dengan memiliki kemampuan gerak sangat baik.


18

Tugboat jenis ini sangat cocok untuk pekerjaan seperti assisting

atau menyandarkan kapal-kapal di pelabuhan.

Gambar 2. 3 ASD Tugboat


Sumber: https://modellobarru.wordpress.com/2016/08/23/jenis-
jenis-tug-boat-atau-kapal-tunda/

3) ATD Tug (Azimuth Tractor Drive)

Tugboat ini memiliki sistem penggerak sama dengan ASD

hanya saja yang membedakan yaitu posisi baling-baling ATD

berada didepan, sehingga dalam kondisi towing atau assisting

tidak perlu memindahkan tali towing ke depan atau ke belakang

hanya cukup memendekan tali towing.

Gambar 2. 4 ATG Tugboat


Sumber: https://modellobarru.wordpress.com/2016/08/23/jenis-
jenis-tug-boat-atau-kapal-tunda/
19

4) Voith Thruster

Tugboat jenis ini memiliki tipe baling yang unik. Di dalam

tugboat ini, baling-baling berupa buah papan panjang yang

menjulur kebawah kemudian beberapa papan itu berada dalam

satu roda sumbu yang berputar dimana sudut-sudut papan itu

dapat diubah sehingga memiliki fungsi seperti ketika kita

mendayung.

Gambar 2. 5 Voith Thruster


Sumber: https://modellobarru.wordpress.com/2016/08/23/jenis-
jenis-tug-boat-atau-kapal-tunda/

4. KSA 50

KSA 50 merupakan armada yang dimiliki PT. Kartika Samudra

Adijaya. Armada ini berfungsi menunda tongkang dari jetty muat ke

Taboneo. KSA 50 yang dimiliki oleh PT. Kartika Samudra

Adijayamerupakan jenis tugboat steel. Berikut adalah gambar tugboat


20

KSA 50:

Gambar 2. 6 Tampak Depan Tugboat KSA 50


Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 2.9 Tampak Belakang Tugboat KSA 50


Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 2.10 Tampak Samping Tugboat KSA 50


Sumber: Dokumen Pribadi
21

Tugboat KSA 50 dibuat pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2011

yang dirancang oleh PT. Dok Pendingin dan berlokasi di Samarinda.

Tugboat KSA 50 memiliki ship particular yang merupakan dokumen yang

berisi rincian data kapal mulai dari pendaftaran kapal, struktur bangunan

kapal, jenis dan kekuatan mesin, tahun pembuatan kapal, tahun selesai

pembuatan kapal, panjang kapal, lebar kapal, dan kedalaman kapal.

Dibawah ini ship particular tugboat KSA 50 :

Gambar 2. 11 Tugboat Vessel Ship Particular


Sumber: Dokumen PT. KSA
22

Selain ship particular, tugboat KSA 50 juga mempunyai crew list

kapal. Crew list adalah daftar nama dari seluruh anggota yang bekerja diatas

kapal.

Gambar 2. 12 Crew List Tugboat KSA 50


Sumber: Dokumen PT. KSA

B. Kerangka Penelitian

PT. Kartika Samudra Adijaya selalu melakukan docking untuk semua

armada yang dimiliki, salah satunya tugboat KSA 50. Pelaksanaan docking

tugboat KSA 50 berguna untuk menunjang peningkatan produktivitas kerja.


23

Dalam pelaksanaan docking tugboat KSA 50 ada perbaikan yang tidak sesuai

dengan yang diminta PT. Kartika Samudra Adijaya, sehingga perlu dianalisis

penyebab dan dampak yang ditimbulkan agar dapat dilakukan upaya perbaikan

sesuai dengan yang diminta PT. Kartika Samudra Adijaya dan kedepanya

pelaksanaan docking berjalan dengan baik.

Untuk mempermudah memahami skripsi ini, maka peneliti memaparkan

kerangka pikir penelitian dalam bentuk bagan sederhana dibawah ini:

Pelaksanaan Docking Tugboat KSA 50 tidak sesuai yang di minta PT.


Kartika Samudra Adijaya

Penyebab perbaikan tugboat Dampak yang ditimbulkan akibat


KSA 50 tidak sesuai dengan perbaikan tugboat KSA 50 tidak
yang diminta PT. Kartika sesuai dengan yang diminta PT.
Samudra Adijaya Kartika Samudra Adijaya

Upaya yang dilakukan PT Kartika Samudra Adijaya agar


perbaikan tugboat KSA 50 sesuai dengan yang diminta PT.
Kartika Samudra Adijaya

Pelaksanaan docking tugboat KSA 50 di PT. Nogopatmolo


sesuai yang diminta oleh PT. Kartika Adijaya Samudra

Gambar 2. 13 Kerangka Penelitian Analisa Perbaikan Dalam Pelaksanaan


docking tugboat KSA 50
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

"Metodologi penelitian” berasal dari kata “Metodos” yang artinya cara

yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau

pengetahuan. Jadi, metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan

menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

“Penelitian" adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan

menganalisis sampai menyusun laporannya (Achmadi, 2011).

Metode penelitian merupakan hal yang dilakukan dan dimiliki oleh

peneliti dalam mengumpulkan informasi atau data serta melakukan penelitian

pada data yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan

gambaran rancangan penelitian yang meliputi prosedur, langkah-langkah yang

harus ditempuh serta penelitian dari sumber data yang diperoleh melalui analisis.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif lebih

menekankan analisis pada pengumpulan data deduktif dan induktif secara

analisis terhadap dinamika hubungan antara fenomena yang diamati dengan

menggunakan logika ilmiah.

Menurut (Sugiyono, 2018) metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berdasarkan pada filsafat, yang digunakan untuk meneliti

pada kondisi ilmiah (eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen, teknik

pengumpulan data dan analisis yang bersifat kualitatif lebih menekan pada

makna. Penelitian ini merupakan suatu proses pengumpulan data secara

24
25

sistematis dan intensif untuk memperoleh data tentang “Analisa Perbaikan

Dalam Pelaksanaan Docking Tugboat KSA 50 di PT. Nogopatmolo”.

Penelitian kualitatif digunakan untuk mengungkapkan daya deskriptif

dan informasi tentang apa yang mereka lakukan dan yang mereka alami terhadap

fokus penelitian. Dapat diketahui bahwa penelitian kualitatif deskriptif yaitu

suatu penelitian yang disajikan dalam bentuk kalimat atau verbal bukan dalam

bentuk angka maupun perhitungan secara langsung. Data dapat diperoleh dengan

beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara atau tanya jawab dengan

narasumber, observasi dengan cara melakukan pengamatan terhadap obyek

penelitian secara langsung, dan dokumentasi sebagai data pelengkap dari teknik

wawancara dan dan teknik observasi sehingga dapat menunjang validititas suatu

penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

deskriptif kualitatif karena sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengungkap

fakta tentang permasalahan docking tugboat KSA 50 di PT. Nogopatmolo.

B. Tempat Penelitian

Tempat penelitian berkaitan dengan suatu penentuan titik yang

digunakan sebagai pedoman arah dan acuan terhadap suatu penelitian dalam

upaya memperoleh dan mencari informasi dan data yang berkaitan dengan

penelitian, serta sebagai pembahasan atau penganalisaan masalah sehingga

sesuai apa yang diharapkan. Peneliti mengadakan penelitian di PT. Kartika

Samudra Adijaya Banjarmasin yang berlokasi di Kertak Batu Ilir, Kec.

Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.


26

Gambar 3. 1 Kantor PT. Kartika Samudra Adijaya


Sumber: Dokumentasi Pribadi

C. Sampel Sumber Data Penelitian/Informan

Subjek penelitian akan menjadi informan yang akan memberikan

berbagai macam informasi yang diperlukan selama proses penelitian.

Informan pada penelitian ini meliputi dua macam, yaitu informan kunci

(subjek penelitian) dan informan tambahan. Informan kunci adalah mereka

yang mengetahui, memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan

dalam penelitian serta terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang

diteliti, sedangkan informan tambahan merupakan mereka yang dapat

memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi

sosial yang diteliti.

Informan kunci dalam penelitian ini adalah bapak Ade Tri Apriyono

A,md. Selaku OS (owner surveyor) PT. Kartika Samudra Adijaya.

Informan pendukung bapak Komang Ade Indrawan S.T. selaku OS (owner

surveyor) PT. Kartika Samudra Adijaya. Pemilihan informan didasari


27

pertimbangan bahwa informan dianggap paling mengetahui mengenai

permasalahan yang akan diteliti, yaitu tentang analisa permasalahan dalam

pelaksanaan docking tugboat KSA 50 di PT. Nogopatmolo.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data berdasarkan

informasi dan fakta-fakta yang diperoleh selama praktek serta

pengetahuan yang diperoleh dari publikasi mengenai permasalahan yang

akan dikaji. Data dan informasi yang bersifat komprehensif, objektif, dan

dapat dipertanggung jawabkan sangat diperlukan, sehingga dapat diolah

dan disajikan menjadi satu gambaran menyeluruh. Berikut teknik

pengumpulan data yang peneliti terapkan:

1. Observasi

Observasi yang digunakan adalah observasi berperan serta

(participan observation). Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan

kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

sebagai sumber data penelitian (Sugiyono, 2015). Selain melakukan

pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh

informan. Peneliti melakukan observasi selama melaksanakan praktek

di PT. Kartika Samudra Adijaya selama 12 bulan. Dalam masa praktek,

peneliti melakukan observasi tentang perbaikan tugboat KSA 50.

2. Wawancara

Wawancara adalah sebuah percakapan dengan satu orang atau

lebih yang bertujuan untuk mendapatkan suatu informasi. Pertanyaan-


28

pertanyaan diberikan kepada Owner Surveyor PT. Kartika Samudra

Adijaya dan Maintenance PT. Kartika Samudra Adijaya sebagai

narasumber yang memberikan informasi dan tanggapan yang berkaitan

dengan permasalahan yang dijadikan pembahasan dalam penulisan

skripsi ini. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara tidak

terstruktur dengan bapak Ade Tri Apriyono A,md. Sebagai Owner

Surveyor dan bapak Komang Ade Indrawan S.T. sebagai Maintenance

yang mengetahui permasalahan-permasalahan yang akan diteliti.

Menurut (Sugiyono, 2015) wawancara tidak terstruktur adalah

wawancara yang bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai

pengumpulan datanya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pencarian dan pengumpulan data dalam bentuk

tulisan atau foto yang kemudian disimpan agar suatu saat dapat

ditampilkan kembali ketika sedang diperlukan. Dokumentasi dilakukan

dengan membuat catatan-catatan kecil tentang kejadian-kejadian yang ada

di kapal serta membuka dan membaca dokumen yang ada di PT. Kartika

Samudra Adijaya seperti surat keterangan selama pelaksanaan docking

yang disimpan sebagai file baik berupa soft file maupun hard copy, dan

berbagai macam dokumen lainnya yang berkaitan dengan kegiatan KSA

50. Foto dalam penulisan penelitian ini bertujuan untuk memperkuat bukti

kegiatan di lapangan yang sebenarnya.


29

4. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengambil data tambahan berupa teori yang mendukung tentang analisa

permasalahan dalam pelaksanaan docking tugboat KSA 50. Teknik ini

dilakukan dari buku panduan yang ada di kapal ataupun dari sumber lain

seperti dari perpustakaan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Teknik ini

bertujuan untuk dijadikan sebagai pola pikir dalam merumuskan

pembahasan, agar hasil yang diperoleh dapat dibandingkan dengan

sumber bacaan atau panduan yang ada, kemudian dibandingkan

dengan situasi yang ada diatas kapal dan disusun secara sistematis dan

dijadikan sebagai bahan referensi. Selain mencari referensi dan data

dari buku, penulis juga mencari melalui internet yang data serta

informasinya valid dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga harus

diteliti dengan seksama tentang kebenaran data atau informasi

tersebut. Berikut adalah kisi-kisi studi pustaka penelitian ini:

Tabel 3.1 Kisi-kisi studi pustaka penelitian

No Judul artikel penelitian Informasi yang ingin didapatkan


yang sedang dikaji
1. Penanganan docking Permasalahan yang menghambat
kapal TB. Johan Jaya di docking karena keterlambatan
Dockyard PT. Samudra pihak agen dalam mendapatkan
Marine Indonesia 1 surat dockspace dari pihak
Serang dockyard.
2. Efesiensi biaya docking Permasalahan yang menghambat
MV. Sri Wandari Indah kegiatan docking karena
di PT. KYK Line. keterlambatan penerbitan sertifikat
30

karena terlambatnya docking report


dari pihak galangan kapal.
3. Proses docking kapal Permasalahan yang menghambat
tugboat Elion oleh kegiatan docking karena
perusahaan keagenan ditemukannya beberapa sertifikat
PT. Jasa Maritim dan dokumen kapal yang telah
Wawasan Nusantara habis masa berlakunya (expired)
cabang Banten di Merak. dan perlu di endorsement
(pengukuhan)

E. Instrumen Penelitian

Pada penelitian kualitatif instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu

sendiri. Menurut (Moleong, 2014) dalam sebuah penelitian dibutuhkan

instrumen penelitian untuk mendapatkan data yang valid. Dalam penelitian

kualitatif, pola deskriptif yang menjadi instrumen penelitian atau alat

penelitian yaitu peneliti itu sendiri sehingga peneliti bertindak sebagai

pengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam mengumpulkan data yang

ada di lapangan dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai

pendukung untuk mempermudah pengumpulan data. Agar penelitian ini lebih

terarah mengenai permasalahan docking tugboat KSA 50, maka peneliti

menyertakan pedoman wawancara serta pedoman studi dokumentasi untuk

penelitian ini.

1. Pedoman wawancara

Menurut Sandu Siyoto (2015) dalam bukunya yang berjudul “Dasar

Metodologi Penelitian”, Interviu adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan

oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari informan. Instrumennya


31

dinamakan pedoman wawancara atau interviu guide. Interviu dapat

dilakukan secara bebas yang artinya pewawancara bebas menanyakan apa

saja kepada terwawancara tanpa harus membawa lembar pedomannya.

Berbeda dengan interviu yang bersifat terpimpin, pewawancara

berpedoman pada pertanyaan lengkap dan terperinci, layaknya sebuah

kuesioner. Selain itu ada juga interviu yang bebas dengan terpimpin, dimana

pewawancara bebas melakukan interviu dengan hanya menggunakan

pedoman yang memuat garis besarnya saja.

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan beberapa pertanyaan yang

peneliti ajukan kepada para informan terkait dengan permasalahan yang

akan diteliti :

1) Wawancara dengan owner surveyor PT. Kartika Samudra Adijaya.

a. Apakah ada kesalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan

docking tugboat KSA 50?

b. Apa penyebab terjadinya kesalahan pada saat pelaksanaan

docking tugboat KSA 50?

c. Siapa saja penanggung jawab pelaksanaan docking tugboat KSA

50 dari pihak PT. Kartika Samudra Adijaya?

2) Wawancara dengan staff maintenance PT. Kartika Samudra Adijaya.

a. Apa dampak yang ditimbulkan akibat perbaikan tugboat KSA 50

tidak sesuai dengan yang diminta oleh PT. Kartika Samudra

Adijaya?
32

b. Bagaimana upaya yang dilakukan PT. Kartika Samudra Adijaya

dan PT.

2. Pedoman Observasi

Instrumen observasi merupakan pedoman peneliti dalam

mengadakan pengamatan dan pencarian sistematik terhadap fenomena

yang diteliti. Pedoman observasi pada penelitian ini adalah:

1) Apa kesalahan pada saat pelaksanaan docking tugboat KSA 50 di

PT. Nogopatmolo.

2) Apa dampak dari kesalahan docking tugboat KSA 50?

3) Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesalahan

docking tugboat KSA 50?

3. Pedoman Dokumentasi

Pedoman studi dokumentasi mengacu pada aturan, prinsip, dan

panduan yang digunakan dalam proses pengumpulan, penyimpanan,

pengolahan, dan pengelolaan dokumen atau informasi penting dalam

suatu organisasi atau lingkungan kerja. Pedoman ini membantu

memastikan bahwa dokumentasi yang dihasilkan konsisten, akurat, dan

dapat diakses dengan mudah oleh pihak yang berkepentingan.

Tabel 3.2 Kisi-kisi studi dokumentasi

No Nama dokumen Informasi yang ingin didaptkan


1 Surat Keterangan Untuk mengetahui waktu pelaksanaan
docking. docking dari tugboat masuk galangan,
naik docking, turun docking, selesai
pekerjaan, dan pada saat tugboat
keluar dari galangan.
33

2 Berita acara serah Untuk mengetahui bahwa benar PT.


terima. Kartika Samudra Adijaya
menyerahkan satu kapal tugboat KSA
50 kepada PT. Nogopatmolo untuk
dilaksanakan docking.
3 Berita acara kapal Mengetahui pada hari apa, tanggal
naik dock. berapa, bulan berapa dan tahun berapa
kapal tugboat KSA 50 naik dock.
4 Berita acara selesai Bahwa pihak galangan telah
perbaikan. melaksanakan semua perbaikan sesuai
dengan repair list termasuk perbaikan
yang rekomendasikan surveyor class
dan owner.
5 Berita acara kapal Bahwa Pihak PT. Nogopatmolo telah
keluar galangan. menyerahkan kembali satu kapal
tugboat KSA 50 kepada PT. Kartika
Samudra Adijaya
6 Sertifikat klasifikasi Tugboat KSA 50 yang telah
Lambung. melaksanakan survey pembaruan
kelas, berapa lama Berlakunya
sertifikat yang di keluarkan dari Biro
Klasifikasi Indonesia.

F. Teknik Analisis Data Kualitatif

Menurut (Sugiyono, 2019) analisis data dalam penelitian kualitatif

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti

sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Sugiyono

juga mengatakan bahwa analisis data kualitatif merupakan proses mencari,

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data

ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,


34

menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri dan orang lain.

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola mensisntesiskannya mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang paling dan apa yang dipelajari serta

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (M. B., Milles;

M, Hubberman;, 2012). Menurut Milles & Huberman (1984), analisis

terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah penyederhanaan, penggolongan, dan

membuang yang tidak perlu pada data sehingga dapat menghasilkan

informasi yang bermakna dan memudahkan dalam penarikan

kesimpulan.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan

laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan

dianalisis sesui dengan tujuan yang diinginkan.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi.

Penarikan kesimpulan/verifikasi adalah usaha untuk mencari atau

memahami makna atau arti, keteraturan, pola-pola, penjelasan alur sebab

akibat atau proposisi.


35

G. Pengujian Keabsahan Data

Pada proses pengembangan instrumen penelitian, perlu diterapkan

pengujian keabsahan data. Keabsahan adalah ketepatan antara data yang

menjadi objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti.

Pengujian keabsahan data merupakan tahap yang tidak dapat dipisahkan

dari penelitian kualitatif. Agar penelitian kualitatif ini dapat

dipertanggung jawabkan sebagai penelitian ilmiah dengan data konkrit

maka pengujian keabsahan data perlu dilakukan.

Menurut Lexy J Moleong (2016) uji kredibilitas ini memiliki dua

fungsi, fungsi pertama untuk melaksanakan pemeriksaan sedemikian rupa

tingkat kepercayaan penemuan kita dapat dicapai, dan fungsi kedua untuk

mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan

pembuktian terhadap kenyataan ganda yang sedang diteliti. Dalam

pengujian kredibilitas, peneliti menerapkan metode triangulasi dengan

teknik triangulasi sumber. (Moleong;, 2016) menjelaskan bahwa

triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan data,

atau sering disebut bahwa triangulasi sebagai pembanding data.

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan memverifikasi

data yang diperoleh melalui waktu dan instrumen penelitian kualitatif yang

berbeda (Patton, 2020:330). Triangulasi adalah teknik pengumpulan data dan

sumber yang ada. Saat peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik

triangulasi, peneliti mengumpulkan data dan juga menguji kredibilitasnya


36

(Sugiyono, 2018:327). Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan

data yang menggunakan sesuatu selain data tersebut untuk keperluan verifikasi

atau sebagai pembanding data. Peneliti menggunakan metode triangulasi

metode dan sumber data karena ini bertujuan untuk menguji kredibilitas data

yang dilakukan dengan cara mensinkronkan dari ketiga metode yang diambil

yaitu studi pustaka, studi dokumentasi, dan wawancara lalu mengecek data

yang telah diperoleh melalui beberapa informan yaitu surveyor dan staf

maintenance yang selanjutnya data dianalisis oleh peneliti sehingga

menghasilkan suatu kesimpulan yang selanjutnya dimintakan kesepakatan

dengan beberapa sumber lainnya.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Konteks Penelitian

Konteks penelitian adalah uraian a wal yang dirujuk kepada masalah

yang ada dalam penelitian. Konteks penelitian berasal dari konsep

penelitian dengan metode penelitian kualitatif yang memiliki sifat terbuka

dan dapat berubah (tentatif). Sifat yang dimaksud dengan tentatif adalah

apa yang dilakukan dalam penelitian masih berupa gambaran awal setelah

melihat fenomena dan gejala yang tidak seperti seharusnya.

Konteks penelitian berfungsi untuk menghindari adanya kesamaan

penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. Kesamaan

penelitian terdahulu dapat digunakan apabila konteks yang diteliti

memiliki persamaan tema namun terdapat pembahasan yang berbeda.

Penelitian terdahulu dalam penelitian ini digunakan sebagai bahan

pembanding dan digunakan sebagai bahan acuan penelitian. Berikut

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini:

1. Hasil penelitian Panji Waskito (2022)

Penelitian yang dilakukan oleh Panji Waskito (2022) berjudul

“Penanganan Docking Kapal TB. Johan Jaya di Dokyard PT. Samudra

Marine Indonesia 1 Serang” merupakan penelitian kualitatif deskriptif

yang bertujuan untuk mengetahui cara penanganan docking dan

bagaimana upaya yang dilakukan agar docking selesai tepat waktu.

Pada penelitian tersebut keterlambatan pihak agen dalam

37
38

mendapatkan surat dockspace dari pihak dokyard menyebabkan pihak

agen membuat pemberitahuan kedatangan kapal berlabuh terlebih

dahulu dan setelah mendapatkan surat dockspace merubah

pemberitahuan kedatangan kapal menjadi pemberitahuan kedatangan

kapal docking. Terbatasnya petugas kantor kesehatan pelabuhan dalam

menangani pengecekan kebersihan kapal dan swab antigen pada awak

kapal menyebabkan terlambatnya kapal masuk ke atas dockyard untuk

melaksanakan proses docking. Untuk memperlancar pelaksanaan

docking, agen yang berperan sebagai perantara petugas KKP dan

dockyard harus bisa melakukan koordinasi dengan baik, mengupayakan

agar tidak terjadi miskomunikasi, dan harus lebih tanggap dalam

mengurus segala keperluan kapal selama di pelabuhan.

2. Hasil penelitian Afif Surya Mahendra (2021)

Penelitian yang dilakukan oleh Afif Surya Mahendra (2021)

berjudul “Efesiensi Biaya Docking MV. Sri Wandari Indah di PT.

KYK Line” merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan

untuk mengetahui perhitungan biaya docking MV. Sri Wandari Indah

di PT. KYK Line dan untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan

agar biaya docking MV. Sri Wandari Indah di PT. KYK Line efesien.

Kesimpulannya adalah untuk melakukan penerbitan sertifikat docking

agen harus membuat permohonan pengawasan docking pada sistem SI

KSOP Kelas 1 Banten. Setelah itu agen harus menunggu disposisi

untuk marine inspector pada setiap sertifikat di sistem SI KSOP Kelas


39

1 Banten. Jika nama petugas marine inspector sudah terbit maka

dilakukan survey untuk kemudian dapat diterbitkannya sertifikat.

Supaya penerbitan sertifikat docking tidak terlambat maka diperlukan

peningkatkan koordinasi antara pihak galangan dan owner ship, serta

meningkatkan rasa tanggung jawab bagi crew kapal, meningkatkan

kinerja agen sebagai perantara antara pihak owner ship dan petugas

marine inspector.

Penelitian yang akan dilakukan sekarang berjudul “Analisis

Perrmasalahan Dalam Pelaksanaan Docking Tugboat KSA 50 di PT.

Nogopatmolo”. Penelitian ini menggunakan penelitian metode

kualitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan

penyebab perbaikan tugboat KSA 50 tidak sesuai dengan yang diminta

PT. Kartika Samudra Adijaya, untuk menganalisis dampak yang

ditimbulkan akibat perbaikan tugboat KSA 50 tidak sesuai dengan

yang diminta PT. Kartika Samudra Adijaya, dan untuk menjelaskan

upaya yang dilakukan PT. Kartika Samudra Adijaya agar perbaikan

tugboat KSA 50 sesuai dengan permintaan.

Tabel 4.1 Penelitian terdahulu

No Nama Peneliti, Tahun, Persamaan Perbedaan


dan Judul Penelitian

1. Panji Waskito, 2022, Memiliki Permasalahan yang


Penanganan docking persamaan menghambat
kapal TB. Johan Jaya mengenai kegiatan docking
di Docyard PT. strategi karena terjadinya
Samudra Marine untuk keterlambatan pihak
Indonesia 1 Serang. pelaksanaan agen dalam
40

docking.dan mendapatkan surat


metode dockspace dari
penelitian pihak dockyard.
2. Afif Surya Mahendra, yang Permasalahan
2021, Efisiensi biaya dipergunakan docking terdapat
docking MV. Sri adalah dalam keterlambatan
Wandari Indah di PT. metode penerbitan sertifikat
KYK Line kualitatif karena terlambatnya
deskriptif. docking report dari
pihak galangan
kapal.
3. Rama Irawan, 2023, Permasalahan yang
Pelaksanaan docking menghambat
tugboat di KSA 50 di kegiatan docking
PT. Nogopatmolo. karena pemasangan
plat pada lambung
kanan kapal tidak
sesuai dengan yang
diminta oleh PT.
Kartika Samudra
Adijaya.

B. Deskripsi Data

Deskripsi data adalah sebuah upaya yang menggambarkan atau

menjelaskan data penelitian, sehingga lebih mudah untuk dimengerti oleh

peneliti atau orang lain terkait penelitian yang dilakukan. Deskrisi data

dilakukan dengan cara mengklasifikasikan atau mengelompokkan data yang

diperoleh sehingga memberikan sebuah gambaran atau sebuah penjelasan yang

jelas bagi pembaca. Deskripsi data juga berfungsi menampilkan ringkasan

yang ada sehingga memudahkan pembaca untuk memahami makna atau isi dari

data yang ditampilkan.

1. Gambaran Umum PT. Kartika Samudra Adijaya

PT. Kartika Samudra Adijaya didirikan pada tahun 1994. PT.

Kartika Samudra Adijaya telah mendukung industri batu bara dalam negeri
41

dan berkembang menjadi salah satu kontaktor tongkang terbesar di

Indonesia. PT. Kartika Samudra Adijaya memiliki kantor pusat yang

berada di Jakarta, dalam kurun waktu yang sudah cukup lama berdiri

menjadi salah satu perusahaan ship owner khususnya kapal tugboat dan

tongkang yang paling diminati di Indonesia.

PT. Kartika Samudra Adijaya Cabang Banjarmasin terletak di

JL. Djok Mentaya, No. 27-28, Komplek Ruko Nagamas, Kertak Baru

Ilir, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

70231. PT. Kartika Samudra Adijaya merupakan salah satu

perusahaan ship owner di Indonesia yang menangani pengurusan sewa

kapal-kapal milik sendiri maupun perusahaan lain. PT. Kartika

Samudra Adijaya berfokus pada transhipment batu bara ke kapal laut,

selain berfokus pada transhipment.

a. Visi dan Misi PT. Kartika Samudra Adijaya

1) Visi PT. Kartika Samudra Adijaya adalah “Menjadi yang

terdepan dalam mengelola armada kapal di bagian industri

dan energi”

2) Misi PT. Kartika Samudra Adijaya adalah:

a. Memberikan pelayanan transportasi laut berkualitas

tinggi yang memiliki komitmen tinggi terhadap

keselamatan.

b. Mencapai standar profesional tertinggi melalui koordinasi,

kerjasama, dan efesiensi untuk kebaikan bersama.


42

b. Struktur organisasi PT. Kartika Samudra Adijaya Cabang

Banjarmasin

Gambar 4. 4 Struktur organisasi PT. Kartika Samudra Adijaya Cabang Banjarmasin


Sumber: Dokumen PT. KSA

c. Tugas dan Tanggung Jawab

1) General Manager

Bertugas mengatur jalannya perusahaan dan memantau

pekerjaan manajer operasional dan manajer maintenance.

2) Manager Operational

Bertugas mengatur dan mengawasi jalannya operasional

perusahaan yang membawahi crewing, agent, HSE, logistic

dan gudang, serta finance.

3) Supervisor Crewing

Sebagai pengawas dan pemantau pekerjaan administrasi


43

crewing dalam memantau pekerjaan awak kapal dan kinerja

awak kapal di perusahaan.

4) Operational

Mengatur jalannya pengoperasian kapal serta mengatur

jadwal berangkatnya kapal.

5) Agent

Mengurus dokumen-dokumen kapal, baik kapal yang akan

datang maupun kapal yang akan berangkat.

6) HSE (Health Safety and Environment)

Bertugas untuk melakukan identifikasi serta pemetaan dari

potensi bahaya yang berpeluang terjadi pada lingkungan kerja

awak kapal.

7) Logistik dan pergudangan

Membeli barang yang diminta oleh awak kapal kemudian

menyimpan barang yang dibeli tersebut untuk diberikan ke kapal

atau crew kapal.

8) Finance

Mengatur keuangan dan membuat laporan keuangan perusahaan

setiap bulan.

9) Manager Maintenance

Bertanggung jawab untuk pengawasan umum maintenance dan

mengawasi pelaksanaan pekerjaan perbaikan kapal, peralatan

kapal serta pemeliharaan kapal.


44

10) Supervisor Maintenance

Memantau produktivitas karyawan bagian maintenance dan

menetapkan sasaran kerja dan rencana sesuai arahan Manager

Maintenance. Supervisor membawahi Owner Surveyor dan

bagian Maintenance.

11) Owner Surveyor

Bertugas langsung ke lapangan untuk memonitor perbaikan kapal

maupun docking, berkoordinasi dengan pihak docking, membuat

laporan survey dan laporan perbaikan kapal, melaksanakan

survey dengan Surveyor Class.

12) Maintenance

Mengawasi perbaikan kapal yang rusak di bagian mesin maupun

anjungan.

d. Ketenagakerjaan

Karyawan pada PT. Kartika Samudra Adijaya Cabang

Banjarmasin sebanyak 29 orang. Jam kerja bagi karyawan mulai

pukul 08.30-17.00. Fasilitas yang disediakan PT. Kartika Samudra

Adijaya cabang Banjarmasin yaitu:

1) Mobil Operasional : 2

2) Sepeda Motor :2

3) Komputer : 11

4) Laptop :8

2. Gambaran umum PT. Nogopatolo


45

PT. Nogopatmolo merupakan perusahaan jasa yang bergerak di

bidang perbaikan kapal di Banjarmasin. Alamat PT. Nogopatmolo JI. P.

M. JI Pasirmas No.RT. 04, Kuin Cerucuk, Kec. Banjarmasin Bar., Kota

Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70128. PT. Nogopatmolo berada di

lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh para pelanggan serta calon

pelanggan. PT. Nogopatmolo fokus di bidang jasa perbaikan kapal pada

tahun 2011 dan terus berkembang untuk selalu menjadi lebih baik. Pada

tahun 2014 dibuka lokasi baru yang bernama PT. Nogopatmolo 2

merupakan salah satu bukti adanya kepercayaan pelanggan yang semakin

meningkat.

a. Jasa perbaikan yang dimiliki PT. Nogopatmolo

1) Perbaikan kapal jenis kapal barge, tugboat, floating crane, SPOB

2) Pekerjaan konstruksi pemotongan, pengelasan, dan penyetelan

3) Blasting dan Painting

4) Pekerjaan Propulsi, meliputi rekondisi as dan baling-baling

b. Fasilitas yang dimiliki PT. Nogopatmolo

1) Slipway yang dapat menampung kapal dengan beban 3000 ton

2) Sarana alat angkut dan mengangkut seperti forklift, crane

excavator

3) Sarana pekerjaan propulsi, seperti mesin bubut dan mesin bor

4) Suplai listrik PLN dan Generator set berkapasitas 345 KVA

c. Visi dan Misi PT. Nogopatmolo


46

1) Visi PT. Nogopatmolo adalah “Menjadi perusahaan galangan

kapal

nasional terkemuka dengan memberikan kualitas jasa pekerjaan

yang sesuai dengan standar marine yang diakui Dunia

Internasional.”

2) Misi PT. Nogopatmolo adalah “Memberikan pelayanan jasa

docking (repair dan bulding kapal) yang berorientasi kepada

kepuasan pelanggan dengan meningkatkan kualitas kerja secara

terus menerus, berinovasi, tepat waktu dan efisien.”

C. Temuan

Data dalam penelitian ini memiliki dua jenis, yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan dengan melakukan

pengamatan secara langsung dalam melakukan pengedokan tugboat KSA 50

di PT. Nogopatmolo. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara

dengan informan dan hasil observasi yang dilakukan secara langsung. Data

sekunder adalah data pendukung yang didapatkan oleh peneliti melalui

dokumentasi.

Temuan merupakan rangkaian dari suatu deskripsi masalah yang berasal

dari data-data yang telah diperoleh dengan teknik pengumpulan data dan

metode penelitian yang telah ditentukan sesuai dengan fokus penelitian yang

dilakukan. Temuan digunakan sebagai alat pendukung guna mempermudah

dalam pembahasan masalah penelitian. Temuan dalam penelitian ini kemudian


47

akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang didukung dengan

hasil dari wawancara, observasi, serta dokumentasi. Temuan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan tugboat tidak sesuai dengan yang diminta oleh PT. Kartika

Samudra Adijaya

Berdasarkan wawancara dan observasi, terdapat permasalahan pada

saat pelaksanaan docking tugboat KSA 50 yaitu adanya ketidaksesuaian

ukuran pelat lambung kanan yang diperkuat dengan keterangan dari owner

surveyor yang sudah memonitor langsung ke lapangan pada saat

pelaksanaan docking tugboat KSA 50 di PT. Nogopatmolo.

Ketidaksesuaian pemasangan pelat tersebut terdapat di ukuran tebal plat,

dimana pihak PT. Kartika Samudra Adijaya meminta tebal pelat 12mm

tetapi setelah owner surveyor melakukan pengecekan di PT. Nogopatmolo

ketebalan pelat hanya 10mm. Pada saat owner surveyor PT. Kartika

Samudra Adijaya bersama pihak Biro Klasifikasi Indonesia dan

didampingi oleh pihak galangan melakukan pengecekan apa saja yang

harus diperbaiki serta apa saja ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi

dalam perbaikan, salah satu ketentuan yang telah disepakati yaitu

ketebalan pelat yang ditentukan dari hasil survey langsung pada saat kapal

sudah berada di galangan oleh pihak BKI. Pihak BKI merekomendasikan

untuk ketebalan pelat 12mm maka dari itu pihak PT. Kartika Samudra

Adijaya harus mengikuti rekomendasi dari BKI.


48

2. Dampak yang ditimbulkan dari pemasangan plat lambung kanan yang tidak

sesuai.

Dampak dari pemasangan plat yang tidak sesuai maka

sertifikat klasifikasi dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) tidak dapat

diterbitkan. BKI adalah badan klasifikasi nasional yang secara resmi

ditunjuk oleh Pemerintah RI untuk melakukan klasifikasi terhadap

kapal-kapal berbendera Indonesia ataupun kapal-kapal asing yang

beroperasi di wilayah NKRI, serta melakukan survei periodik untuk

kapal yang telah beroperasi guna mengevaluasi status laik laut kapal.

Sertifikat klasifikasi yang dikeluarkan oleh BKI adalah dokumen

penting yang menegaskan bahwa kapal telah dibangun sesuai dengan

standar klasifikasi dan sesuai dengan tingkat kualitas internasional.

Sertifikat klasifikasi sangat penting agar kapal dapat beroperasi

dengan baik.

3. Upaya yang dilakukan PT. Kartika Samudra Adijaya dan PT.

Nogopatmolo agar perbaikan tugboat sesuai dengan yang diminta.

PT. Kartika Samudra Adijaya melakukan upaya dalam

menangani permasalahan tersebut dengan cara melakukan pertemuan

dengan penanggung jawab pengerjaan docking tugboat KSA 50 dari

PT. Nogopatmolo untuk membahas bahwa ada pengerjaan yang tidak

sesuai dengan yang diminta PT. Kartika Samudra Adijaya. Dari

pertemuan tersebut, pihak PT. Kartika Samudra Adijaya dan pihak PT.

Nogopatmolo mendapatkan kesepakatan untuk mengulang perbaikan


49

pelat lambung kanan yang tidak sesuai agar mendapatkan sertifikat

klasifikasi dari BKI.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Terdapat tiga (3) pembahasan pokok permasalahan yang akan dikaji pada

penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan proses

pengumpulan data menggabungkan hasil wawancara, dokumentasi, dan

observasi menjadi suatu kesatuan yang saling terhubung.

1. Faktor yang menyebabkan docking tugboat KSA 50 tidak sesuai yang

diminta oleh PT. Kartika Samudra Adijaya.

a. Kurangnya komunikasi antara pihak PT. Kartika Samudra Adijaya

dengan pihak PT. Nogopatmolo.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan owner surveyor

PT. Kartika Samudra Adijaya yaitu Bapak Ade Tri Apriyono,

permasalahan utama dalam perbaikan tugboat KSA 50 ini adalah

kurangnya komunikasi antara pihak PT. Kartika Samudra Adijaya

dengan pihak PT. Nogopatmolo sehingga terjadi ketidaksesuaian

pemasangan plat lambung kanan KSA 50. Komunikasi yang baik

yaitu dengan cara menyampaikan pesan dengan jelas sehingga selama

pengerjaan docking tidak ada kesalahpahaman.

b. Kurangnya pengecekan rutin dari pihak PT. Kartika Samudra Adijaya.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan staff

maintenance PT. Kartika Samudra Adijaya yaitu bapak Komang Ade,

permasalahan perbaikan tugboat KSA 50 terjadi karena kurangnya


50

pengecekan secara rutin selama proses docking. Pengecekan docking

harus dilakukan minimal 3 kali selama docking berlangsung sehingga

dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi. Selama proses

pengedokan, pihak PT. Kartika Samudra Adijaya melakukan

pengecekan tetapi tidak dilakukan secara rutin karena ada beberapa

armada lain yang melakukan docking pada waktu yang sama dan pada

saat pengecekan diketahui bahwa adanya ketidaksesuaian yaitu tebal

pelat lambung kanan.

Gambar 4.5 Pemasangan Plat Lambung kanan Tugboat KSA 50.


Sumber: Dokumentasi Pribadi

2. Dampak yang ditimbulkan akibat perbaikan tugboat KSA 50 tidak

sesuai dengan yang diminta oleh PT. Kartika Samudra Adijaya.

a. Tidak terbitnya sertifikat klasifikasi dari Biro Klasifikasi

Indonesia.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan owner

surveyor (Bapak Ade Tri Apriyanto) PT. Kartika Samudra

Adijaya, pemasangan plat yang tidak sesuai dengan yang


51

diminta PT. Kartika Samudra Adijaya mengakibatkan sertifikat

Klasifikasi dari Biro Klasifikasi Indonesia tidak akan

diterbitkan. Bila sertifikat Klasifikasi dari BKI tidak bisa

diterbitkan maka kapal tidak dapat beroperasi hal ini akan

merugikan pihak PT. Kartika Samudra Adijaya.

Gambar 4.6 Sertifikat Klasifikasi Sementara Dari Biro


Klasifikasi Indonesia
Sumber: Dokumen PT. KSA
52

b. Pengulangan perbaikan pelat lambung kanan.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan staff

maintenance (Bapak Komang Ade) PT. Kartika Samudra

Adijaya, pengedokan plat lambung kanan KSA 50 harus

dikerjakan ulang agar sesuai dengan permintaan dari PT.

Kartika Samudra Adijaya. Pengedokan ulang dilakukan agar

kapal mendapatkan sertifikat klasifikasi dan kapal bisa

beroperasi kembali.

3. Upaya yang dilakukan PT. Kartika Samudra Adijaya dan PT.

Nogopatmolo agar perbaikan tugboat sesuai dengan yang diminta.

Berdasarkan hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara

dengan owner surveyor PT. Kartika Samudra Adijaya, ada beberapa

upaya yang dilakukan oleh pihak PT. Nogopatmolo agar docking

tugboat sesuai dengan yang diminta PT. Kartika Samudra Adijaya

yaitu:

a. Melakukan meeting antara Pihak PT. Kartika Samudra Adijaya

dan pihak PT. Nogopatmolo

PT. Kartika Samudra Adijaya yang diwakilkan oleh

owner surveyor yaitu bapak Ade Tri Apriyono dan bapak

Komang Ade selaku penanggung jawab docking tugboat KSA

50 melakukan pertemuan dengan pihak PT. Nogopatmolo untuk

membahas bahwa ada pengerjaan yang tidak sesuai dengan

permintaan yang diajukan pihak PT. Kartika Samudra Adijaya.


53

Pertemuan tersebut kedua belah pihak mendapatkan

kesepakatan untuk mengulang pengerjaan plat lambung kanan.

b. Melakukan pengecekan docking secara rutin.

Dilakukannya pengecekan rutin selama docking

merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh PT.

Kartika Samudra Adijaya agar pengedokan selalu terpantau

perkembangannya dan tidak terjadi kesalahan sehingga

docking tugboat KSA 50 sesuai permintaan PT. Kartika

Samudra Adijaya. Pengecekan docking dilakukan langsung

oleh bapak Ade Tri Apriyono selaku owner surveyor PT.

Kartika Samudra Adijaya. Pengecekan docking dilakukan

minimal 5 kali selama perbaikan agar dapat terpantau

dengan baik dan mendapat hasil yang diinginkan.

c. Melakukan komunikasi yang baik dengan pihak PT.

Nogopatmolo

Pihak PT. Kartika Samudra Adijaya dan pihak PT.

Nogopatmolo melakukan komunikasi yang baik agar tidak

terjadi miskomunikasi sehingga perbaikan tugboat bisa berjalan

dengan lancar dan meminimalisir kesalahan. Pada masalah

ketidaksesuaian pemasangan lambung kanan tugboat KSA 50,

owner surveyor dari pihak PT. Kartika Samudra Adijaya

menghubungi langsung pihak PT. Nogopatmolo untuk

membicarakan apa saja yang perlu dilakukan agar pengedokan


54

sesuai dengan yang diminta PT. Kartika Samudra Adijaya. Hasil

dari meeting tersebut yaitu perlu dilakukannya pemasangan

ulang plat lambung kanan.

Gambar 4.7 Gambar Tugboat KSA 50 Setelah Selesai


Pengerjaan Plat Lambung kanan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Penyebab perbaikan tugboat KSA 50 tidak sesuai yang diminta oleh PT.

Kartika Samudra Adijaya yaitu:

a. Kurangnya komunikasi antara pihak PT. Kartika Samudra Adijaya

dengan pihak PT. Nogopatmolo

b. Kurangnya pengecekan secara rutin dari pihak PT. Kartika Samudra

Adijaya

2. Dampak yang ditimbulkan akibat perbaikan tugboat KSA 50 tidak sesuai

dengan yang diminta oleh PT. Kartika Samudra Adijaya yaitu:

a. Tidak terbitnya Sertifikat Klasifikasi dari Biro Klasifikasi Indonesia.

b. Pengulangan perbaikan pelat lambung kanan.

3. Upaya yang dilakukan PT. Kartika Samudra Adijaya agar perbaikan

tugboat KSA 50 sesuai dengan yang diminta yaitu:

a. Mengadakan meeting antara pihak PT. Kartika Samudra Adijaya

dengan pihak galangan PT. Nogopatmolo.

b. Melakukan pengecekan docking secara rutin.

c. Melakukan komunikasi yang baik dengan pihak PT. Nogopatmolo.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Kurangnya informasi yang diperoleh karena hanya dilakukan saat

melaksanakan praktek darat di PT. Kartika Samudra Adijaya Cabang

Banjarmasin, sedangkan objek tempat penelitian berada di PT.

55
56

Nogopatmolo.

2. Peneliti tidak dapat langsung terjun dalam proses mengatasi masalah

perbaikan yang tidak sesuai dengan yang diminta pihak PT. Kartika

Samudra Adijaya kepada pihak PT. Nogopatmolo.

3. Keterbatasan peneliti dalam mengumpulkan data disebabkan ada

beberapa data yang tidak boleh dilampirkan karena bersifat rahasia

sehingga tidak boleh disebarluaskan oleh pihak manapun.

C. Saran

1. Pada saat pelaksanaan docking tugboat sebaiknya PT. Kartika

Samudra Adijaya meminta informasi kepada pihak galangan apabila

memulai suatu perbaikan pada bagian luar ataupun dalam kapal agar

pihak PT. Kartika Samudra Adijaya dapat memantau setiap

perkembangan sehingga bila ada kesalahan dapat segera dikoreksi

sebelum memulai pengerjaan perbaikan.

2. PT. Kartika Samudra Adijaya harus meningkatkan koordinasi dengan

pihak galangan agar pada saat pelaksanaan docking tidak terjadi

misskomunikasi sehingga pengedokan dapat berjalan dengan lancar.

3. Owner surveyor yang bertugas sebagai penanggung jawab di lapangan

dalam pelaksanaan docking tugboat, hendaknya melakukan

pengecekan secara rutin serta memantau setiap perkembangan

pengerjaan docking agar mengetahui apakah pengerjaan sudah sesuai

dengan apa yang diinginkan sehingga dapat menghindari kesalahan

selama pengedokan.
DAFTAR PUSTAKA

A.M. Huberman & M.B Miles. 1984. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep
Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta : Universitas Indonesia

Andi Prastowo. 2012. Metode Penelitian Kualitatif: Dalam Perspektif Rancangan


Penelitian. Yogyakarta: Arr-Ruzz Media.

Andi Prastowo. 2019. Metode Penelitian Kualitatif: Dalam Perspektif Rancangan


Penelitian. Yogyakarta: Arr-Ruzz Media.

Bintoro, Tjokroamidjojo. 2006. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES

J.Moleong, Lexy.2014. Metode Penelitian Kualitatif , Edisi Revisi. PT Remaja


Rosdakarya, Bandung.

Moleong,Lexy J.2016.Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Sailendra, Annie. 2015. Langkah-langkah praktis Membuat SOP. Yogyakarta:


Trans Idea Publishing.

Siagian, Sondang P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi

Akarsa

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV

Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.

Bandung: ALFABETA.

Wiestra, (2014). Pelaksanaan kegiatan. Jakarta: PT. Gramedia.

Wulan, A,.N. 2015. Docking Dan Perawatan Kapal Perikanan. Universitas Brawijaya,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Malang.
Lampiran 1 : Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi yang terjadi

pada saat pelaksanaan docking tugboat KSA 50 di PT. Nogopatmolo.

A. Informasi Wawancara

1. Bapak Ade Tri Apriyanto A.Md. sebagai owner surveyor PT. Kartika

Samudra Adijaya

2. Bapak Komang Ade Indriawan S.T sebagai maintenance PT. Kartika

Samudra Adijaya

B. Materi Wawancara

1) Wawancara owner surveyor PT. Kartika Samudra Adijaya.

d. Apakah ada kesalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan docking

tugboat KSA 50?

e. Apa penyebab terjadinya kesalahan pada saat pelaksanaan docking

tugboat KSA 50?

f. Siapa saja penanggung jawab pelaksanaan docking tugboat KSA 50

dari pihak PT. Kartika Samudra Adijaya?

2) Wawancara staff maintenance PT. Kartika Samudra Adijaya.

c. Apa dampak yang ditimbulkan akibat perbaikan tugboat KSA 50

tidak sesuai dengan yang diminta oleh PT. Kartika Samudra Adijaya?

d. Bagaimana upaya yang dilakukan PT. Kartika Samudra Adijaya dan PT.
Nogopatmolo agar perbaikan tugboat KSA 50 sesuai dengan yang

diminta?
Lampiran 2:

PEDOMAN OBSERVASI

Pengamatan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan docking tugboat KSA 50 di PT. Nogopatmolo.

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui kesalahan pada saat pelaksanaan docking tugboat KSA

50 di PT. Nogopatmolo.

B. Aspek yang diminati


3) Apa kesalahan pada saat pelaksanaan docking tugboat KSA 50 di PT.

Nogopatmolo.

4) Apa dampak dari kesalahan docking tugboat KSA 50?

5) Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesalahan docking

tugboat KSA 50?


Lampiran 3 : Surat keterangan docking tugboat KSA 50
Lampiran 4 ; Berita acara serah terima kapal tugboat KSA 50 untuk

dilaksanakan docking.
Lampiran 5: Berita acara kapal tugboat KSA 50 naik dock.
Lampiran 6: Berita acara kapal tugboat KSA 50 selesai perbaikan.
Lampiran 7: Berita acara kapal keluar (selesai perbaikan).
Lampiran 8: Klasifikasi Lambung.
Lampiran 9: Construction Profil.
Lampiran 10 : Hasil Wawancara

WAWANCARA 1

Responden : Owner Surveyor PT. Kartika Samudra Adijaya

Bapak Ade Tri Apriyanto A.Md.

1. Apakah selama pelaksanaan docking tugboat KSA 50 terjadi kesalahan?

Jawab:

“Pada saat pelaksanaan docking tugboat KSA 50 di PT. Nogopatmolo ada

ketidak sesuaian dalam perbaikan yaitu mengenai ketebalan plat lambung

kanan. Plat lambung kanan yang diminta oleh PT. Kartika Samudra

Adijaya setebal 12mm tetapi setelah saya cek langsung ke galangan

ternyata ketebalan plat hanya 10mm. Hal tersebut tidak sesuai dengan

kesepakatan.”

2. Apa penyebab terjadinya kesalahan pada pelaksanaan docking tugboat KSA

50?

Jawab:

“Penyebab utamanya yaitu kurangnya komunikasi antara PT. Kartika

Samudra Adijaya dengan pihak PT. Nogopatmolo sehingga terjadi kesalah

pahaman informasi. Selain kurangnya komunikasi, kurangnya pengecekan

secara rutin juga menyebabkan kesalahan pemasangan plat lambung

kanan. Dari pihak PT. Kartika Samudra Adijaya kurang melakukan

pengecekan secara rutin karena banyak armada lain melakukan docking

secara bersamaan sehingga kurang mengontrol perkembangan docking

setiap armada.”
3. Siapa saja penanggung jawab pelaksanaan docking tugboat KSA 50?

Jawab :

“Untuk penanggung jawab pelaksanaan docking lapangan itu saya sendiri

dibantu oleh maintenance yaitu pak Komang, kemudian dari PT. Nogopatmolo

ada pak Agus Suparman selaku Asisten General Manager.”


WAWANCARA 2

Responden: Staff Maintenance PT. Kartika Samudra Adijaya

Bapak Komang Ade Indriawan S.T

1. Apa dampak yang ditimbulkan akibat perbaikan tugboat KSA 50 tidak sesuai

dengan yang diminta oleh PT. Kartika Samudra Adijaya?

Jawab:

“Dampak yang paling utama jika perbaikan tugboat KSA 50 tidak sesuai

dengan permintaan dari PT. Kartika Samudra Adijaya yaitu tidak

diterbitkannya Sertifikat Klasifikasi dari Biro Klasifikasi Indonesia. Bila

Sertifikat Klasifikasi dari BKI tidak bisa diterbitkan maka kapal tidak dapat

beroperasi hal ini akan merugikan pihak PT. Kartika Samudra Adijaya.

2. Bagaimana upaya yang dilakukan agar perbaikan tugboat KSA 50 sesuai

dengan yang diminta PT. Kartika Samudra Adijaya?

Jawab:

“PT. Kartika Samudra dan PT. Nogopatmolo melakukan upaya agar docking

tugboat KSA 50 sesuai dengan permintaan PT. Kartika Samudra Adijaya yaitu

dengan cara melakukan meeting untuk membahas bahwa ada pengerjaan yang

tidak sesuai dengan permintaan yang diajukan pihak PT. Kartika Samudra

Adijaya. Dengan adanya pertemuan tersebut mendapatkan kesepakatan untuk

mengulang pengerjaan plat lambung kanan agar sesuai dengan permintaan PT.

Kartika Samudra Adijaya dan mendapatkan Sertifikat Klasifikasi dari BKI”


RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Rama Irawan


2. Tempat, Tanggal Lahir : Kuala Jelai, 7 September 2000
3. NIT : 561911337446 K
4. Agama : Islam
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Golongan Darah :O
7. Alamat : Jl. Cemara Indah Rt 06, Desa Sungai
Damar, Pantai Lunci
8. Nama Orang Tua
Ayah : Abidin
Ibu : Suliati
9. Alamat : Jl. Cemara Indah Rt 06,Desa Sungai
Damar, Pantai Lunci
10. Riwayat Pendidikan
SD : SD Negeri Sungai Damar
SMP : SMP Negeri 2 Pantai Lunci
SMA : SMP Negeri 1 Paantai Lunci
Perguruan Tinggi : PIP Semarang
11. Praktek Darat
Perusahaan Pelayaran : PT. Kartika Samudra Adijaya
Divisi/Bagian : Logistik
Masa Praktek : 8 Agustus 2021 – 11 Agustus 2022

Anda mungkin juga menyukai