Anda di halaman 1dari 14

Adaptasi Fisiollogi & Psikologi Trimester 1, 2 ,3

Tentang Muskulos Skeletal

DOSEN PEMBIMBING

MARJANI

DISUSUN OLEH :

Dhika aprilla : 10621001

Wirda kamila : 10621009

Intan pratiwi : 106210

Lega mugni : 10621016

Rehanda : 106210

Fitriana sari : 10621029

PRODI KEBIDANAN TINGKAT 1 POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU

CIUMBULEUIT BANDUNG TAHUN 202


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb

Segala puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua hingga
terselesainya tugas makalah ini. Segala kerinduan dan penghambaan
marilah hanya kita tujukan kepada Allah SWT yang mencerdaskan hamba
yang memohon kepadaNya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Buku ini
disusun melalui berbagai sumber dan sejumlah referensi yang relevan.
Makalah yang berisi tentang latihan senam nifas dan senam nifas ini
insyaallah bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kekurangan pada


makalah ini, ataupun ada kata kata yang kurang pantas untuk dibaca saya
mohon maaf. Saran dan masukan yang positif tentu saja sangat diharapkan
demi penyempurnaan di masa mendatang. Terimakasih.

Wassalamualaikum Wr Wb
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................... 2

Daftar Isi .................................................................................. 3

BAB 1 Pendahuluan ................................................................. 4

A. Latar Belakang ......................................................... 4

B. Rumusan Masalah ......................................................... 4

BAB 2 Pembahasan .................................................................. 5

A. Pengertian muskulos skeletal ..................... 5

B. unsur muskulos skeletal .....6

C. faktor muskulos skeletal ...... 6

D. solusi muskulos skeletal........6

BAB 3 Kesimpulan ................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 12


BAB 1
LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang Masalah


Kehamilan adalah proses alami dan normal. Selama kehamilan, Ibu mengalami
perubahan fisik dan psikologis. Perubahan ini membuat Ibu hamil merasa tidak enak
badan ( Manuaba, 2010 ). Kehamilan adalah suatu kondisi dimana seorang wanita
hamil dan mengembangkan janin di dalam kandungan selama sembilan bulan atau
janin tersebut masih dalam kandungan Ibu ( World Health Organisation, 2014 ). Saat
wanita hamil akan terjadi perubahan yang besar di dalam tubuhnya.

Perubahan ini tidak hanya berhubungan dengan bentuk dan berat badan, tetapi
juga terjadi perubahan biokimia, fisiologis, bahkan psikologis yang merupakan
konsekuensi dari pertumbuhan janin di dalam rahim. Perubahan ini sebenarnya
bertujuan untuk menjaga metabolisme tubuh, mendukung pertumbuhan janin, serta
persiapan persalinan dan menyusui dengan tingkatan yang bervariasi disetiap
trimesternya ( Emilia & Freitag, 2010 ) selain itu proses kehamilan aka menimbulkan
berbagai perubahan pada seluruh sistem hormonal, sistem gastrointestinal, maupun
sistem muskuloskeletal ( Kemenkes RI, 2010 ).

Perubahan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal selama kehamilan


adalahperubahan tubuh secara bertahap. Pada masa kehamilan berat badanakan
mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan postur dan cara berjalan berubah secara
signifikan dan pusat gravitasi bergeser ke depan. Payudara yang besar dan posisi bahu
yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbar
menonjol. Perubahan - perubahan yang terkait sering kali menimbulkan rasa tidak
nyaman pada muskuloskeletal ( Bobak, 2005 ). Dengan membesarnya uterus dan
penambahan berat badan maka pusat gravitasi akan berpindah kearah depan, sehingga
Ibu hamil harus menyesuaikan posisi berdirinya dan hal ini terjadi pada trimester III.
Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan kelelahan pada
tubuh, terutama pada daerah punggung belakang ( Ahmad, 2012 ). Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya nyeri punggung bawah pada Ibu hamil. Nyeri ini dapat
menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup Ibu hamil karena terganggunya
aktifitas
Fisik sehari - hari. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester dengan prevalensi nyeri
punggung yang berbeda tiap trimesternya. Prevalensi nyeri punggung bawah
kehamilan pada trimester I = 16,7%, trimester II = 31,3% dan trimester III = 53%
( Ayanniyi, 2006 ) dan pada wanita hamil tercatat sekitar 50% wanita hamil
mengalami nyeri punggung bawah dan sekitar 10% dari wanita dengan nyeri
punggung bawah kronis dimulai ketika dia hamil. Sekitar 50 - 72% dari wanita
mengalami nyeri punggung bawah saat mereka hamil, nyeri ini akan meningkat
seiring bertambahnya usia kehamilannya ( Pain & Patrick, 2011 ).Bersamaan dengan
bertambahnya usia kehamilan, Ibu hamil trimester III seringkali mengalami keluhan
nyeri punggung. Nyeri punggung menjadi salah satu penyebab ketidaknyamanan
trimester III. Nyeri punggung merupakan nyeri yang terjadi pada area lumbosacral.
nyeri punggung biasanya

Bersamaan dengan bertambahnya usia kehamilan, Ibu hamil trimester III


seringkali mengalami keluhan nyeri punggung. Nyeri punggung menjadi salah satu
penyebab ketidaknyamanan trimester III. Nyeri punggung merupakan nyeri yang
terjadi pada area lumbosacral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat
intensitasnya seiring dengan pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan
akibat pergeseran pusat gravitasi dan perubahan postur tubuhnya ( Arsinah, 2010 ).
Perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar, membungkuk yang
berlebihan, berjalan tanpa istirahat dan angkat beban. Gejala nyeri punggung ini juga
disebabkan oleh hormone estrogen dan progesterone yang mengendurkan sendi,
ikatan tulang dan otot di pinggul ( Astuti, 2009 )

Rasa nyeri punggung saat hamil disebabkan oleh perubahan struktur anatomi
dan hormonal. Perubahan anatomi terjadi karena tulang belakang menjadi semakin
penting, menjaga keseimbangan tubuh dengan rahim dan janin yang membesar.
Alasan lainnya adalah peningkatan hormon relaxin membuat ligamen tulang
belakang tidak stabil dan membuat pembuluh darah dan serabut saraf mudah untuk
dijepit ( American Pregnancy Organisation, 2014 ). Ibu hamil yang mengalami nyeri
punggung mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari -
hari, yang bisa bertambah parah bila nyeri menyebar ke area panggul dan membuat
sulit berjalan. Selain itu, nyeri punggung dapat memicu stres dan perubahan emosi
pada Ibu hamil, yang selanjutnya dapat memperparah nyeri punggung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas, rumusan masalah
yang di dapatkan adalah bagaimana pengaruh terhadap adaptasi muskulos skeletal
secara fisiologis dan psikologis ibu hamil pada trimester 1,2, & 3

C. Tujuan Penilitian
Adapun tujuan pembuatan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh
muskulos skeletal bagi ibu hamil pada setiap trimesternya

D. Manfaat Penelitian
Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan dan ilmu
terhadap ibu hamil guna untuk mengetahui apa itu adaptasi muskullos skeletal dan
juga bagaimana cara menanganinya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Muskulo Skeletal


Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat, saraf,
serta tulang dan sendi. Sistem ini berperan penting dalam gerakan tubuh. Oleh karena
itu, bila sistem muskuloskeletal terganggu, kemampuan dalam bergerak dan
melakukan aktivitas pun bisa terganggu. Muskulo sebagian besar definisi muskulo
berasal dari kata muskuloskeletal yang berarti otot dan tulang. Hal yang membuat
muskulo dan skeletal dijadikan 1 kesatuan, karena organ otot dan tulang menjadi 1
kesatuan yang tidak bisa berjalan sendiri ketika bekerja Muskulo atau muskular
adalah jaringan otot-otot tubuh (ilmu = Myologi). Muskulo juga merupakan organ
yang berfungsi sebagai lokomotor, atau suatu organ berfungsi sebagai penggerak

Pada ibu hamil perubahan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal selama
kehamilan adalah perubahan tubuh secara bertahap. Pada masa kehamilan berat badan
akan mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan postur dan cara berjalan berubah
secara signifikan dan pusat gravitasi bergeser ke depan, dan menyebabkan rasa nyeri
pada bagian pinggang

Pertumbuhan uterus yang sejalan dengan perkembangan kehamilan


mengakibatkan teregangnya ligament penopang yang biasanya dirasakan Ibu sebagai
spasme menusuk yang sangat nyeri yang disebut dengan nyeri ligament. Hal inilah
yang menyebabkan nyeri punggung.

Sejalan dengan bertambahnya berat badan secara bertahan selama kehamilan


mengubah postur tubuh sehingga pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan. Ada
kecenderungan bagi otot punggung yang memendek jika otot abdomen meregang,
sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot disekitar pelvis dan tegangan
tambahan dapat dirasakan diatas ligament tersebut. Nyeri punggung saat hamil
disebabkan oleh perubahan struktur anatomi dan hormonal. Perubahan anatomi
terjadi karena tulang belakang menjadi semakin penting, menjaga keseimbangan
tubuh dengan rahim dan janin yang membesar. Alasan lainnya adalah peningkatan
hormon relaxin membuat ligamen tulang belakang tidak stabil dan membuat
pembuluh darah dan serabut saraf mudah untuk dijepit ( American Pregnancy
Organisation, 2014 ). Ibu hamil yang mengalami nyeri punggung mungkin akan
mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari - hari, yang bisa bertambah
parah bila nyeri menyebar ke area panggul dan membuat sulit berjalan. Selain itu,
nyeri punggung dapat memicu stres dan perubahan emosi pada Ibu hamil, yang
selanjutnya dapat memperparah nyeri punggung ( Asosiation Chartred
Physiotherapist for Woman Health, 2011 ).

B. Faktor - Faktor Adaptasi Muskulos Skeletal


Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester dengan prevalensi nyeri punggung yang
berbeda tiap trimesternya (Ayanniyi, 2006).

Trimester 1

Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal. Akibat


hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago
dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaa
tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadara
kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisi khususnya produk
terpenuhi.

Trimester 2

Tidak seperti pada trimester 1, selama trimester 2 ini mobilitas persendian


sedikit berkurang. Hal ini dipicu oleh peningkatan retensi cairan pada connective
tissue, terutama di daerah siku dan pergelangan tangan.

Trimester 3

Akibar pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita hamil memiliki


bentuk punggung cenderung lordosis. Sendi sacroiliaca, sacrococcigis, dan pubis
akan meningkat mobilitasnya diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas
tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap pada wanita hamil dan menimbulkan
perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung Ibu hamil trimester 3 seringkali
mengalami keluhan nyeri punggung. Nyeri punggung menjadi salah satu penyebab
ketidaknyamanan trimester 3. Nyeri punggung merupakan nyeri yang terjadi pada
area lumbosacral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat intensitasnya seiring
dengan pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran
pusat gravitasi dan perubahan postur tubuhnya ( Arsinah, 2010 ).
C. Solusi Untuk Mengurangi Efek Perubahan Adaptasi Muskulos Skeletal

Senam hamil yaitu gerakan senam yang dirancang khusus oleh guna mempermudah
proses persalinan nantinya. (Indiarti, 2008 : 36). Secara umum senam hamil memiliki
lima tujuan penting.

a. Senam hamil dilakukan supaya ibu hamil menguasai tekhnik

pernafasan dengan baik. Latihan pernafasan sangat bermanfaat untuk

memperlancar suplai oksigen bagi bayi.

b. Ibu mengandung yang rajin mengikuti senam hamil otot-otot dinding

perut akan semakin kuat

c. Diharapkan ibu hamil akan terlatih untuk melakukan relaksasi

sempurna.

d. Ibu mengandung yang rajin melakukan senam hamil diharapkan

akan menjadi terlatih ketika melakukan sikap tubuh yang baik dan

benar selama menjalani kehamilan.

e. Ibu hamil diharapkan dapat menjalani proses kelahirannya dengan

lancar dan aman tanpa berbagai kesulitan yang berarti. Sehingga ibu

dan bayi tetap sehat setelah persalinan. (Indiarti, 2008 : 33).

Senam hamil memiliki beberapa manfaat, antara lain :

a. Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar


panggul yang penting dalam proses persalinan.

b. Melatih sikap tubuh untuk menghindari atau memperingan keluhan sakit pinggang
atau punggung.

c. Membuat tubuh lebih rileks, serta membantu mengatasi stress setelah bersalin.

d. Melatih berbagai teknik pernapasan yang penting agar persalinan berjalan lancar.
(Indivara, 2008 : 51).
Olahraga dimasa kehamilan jika ibu hamil memenuhhi persyaratan

sebagai berikut ;

a. Olah raga yang dipilih untuk dilakukan tidak memiliki unsur loncatan dan
kekuatan yang ekstrim.

b. Ibu hamil dinyatakan sehat. Maksudnya ia tidak dideteksi mengidap penyulit atau
gangguan kehamilan yang membahayakan janin dan ibu hamil itu sendiri.

c. Usia kehamilan telah melampaui masa krisis pertamanya, yaitu lebih dari 3 bulan
dari kehamilan sampai usia 9 bulan kehamilan. Berdasarkan syarat-syarat diatas,
senam hamil merupakan jenis olahraga yang sangat dianjurkan untuk ibu hamil.
(Indiarti, 2008 : 34).

A. Senam Untuk Kaki

1. Duduklah dengan kaki diluruskan ke depan dengan tubuh bersandar tegak lurus
(rileks)

2. Tarik jari-jari kaki kea rah tubuh secara perlahan-lahan lalu lipat ke depan

3. Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungan sesuai gerakan

4. Tarik kedua telapak kaki kearah tubuh secara perlahan-lahan dan dorong ke

depan. Lakukan sebanyak 10 kali, perhitungan sesuai gerakan.

B. Cara Tidur Dengan Nyaman

1. Berbaringlah miring pada sebelah sisi dengan lutut ditekuk

2. Tidurlah dengan posisi yang nyaman!

C. Senam Duduk Bersila

1. Duduklah bersila

2. Letakkan kedua telapak tangan diatas lutut

3. Tekan lutut ke bawah dengan perlahan-lahan

4. Lakukanlah sebanyak 10 kali. Lakukan senam duduk bersila ini selama 10

menit sebanyak 3 kali sehari


D. Senam Untuk Pinggang
1. Senam Untuk Pinggang (Posisi Telentang)

a. Berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan kaki rata pada ranjang atau lantai.
Kepala disokong di atas satu atau dua bantal. Kencangkan otot-otot bokong dan
secara bersamaan tarik masuk dinding perut

bagian bawah. Tekankan punggung kuat-kuat pada lantai. Relaksasikan kedua


kelompok otot dengan hati-hati dan kontraksikan otot-otot pinggang bawah untuk
membuat saluran dibawahnya. Setelah mencoba melakukan latihan ini beberapa kali,
temukan tulang sebelah depan atas panggul. Kemudian lihat apakah tulang tersebut
mengarah ke bawah kearah kaki pada saat punggung Anda melengkung dan naik
kearah kepala pada saat punggung Anda rata. Jika ternyata memang demikian maka
panggul telah miring dengan tepat. Yang perlu Anda perhatikan dalam melakukan
gerakan senam ini adalah terutama dalam hal menarik nafas. Cobalah untuk menarik
dan mengeluarkan nafas secara alami selama Anda melakukan gerakan. Serta jaga
bahu dan panggul tetap rapat pada lantai. Senam ini dilakukan secara khusus jika tak
ada gerakan rutin sehari-hari yang sesuai. Waktu yang tepat untuk melakukannya
adalah sebelum waktu relaksasi.

2. Senam Untuk Pinggang (Posisi Merangkak)

a. Kemudian coba posisi kedua ini yaitu merangkak. Letakkan tangan tepat

dibawah bahu. Sedangkan lutut berada di bawah panggul. Jaga tulang

pinggang, lengan tangan dan kaki tetap tegak lurus.

E. Senam Dengan Lutut

1. Senam dengan satu lutut

a. Tidurlah telentang, tekuk lutut kanan

b. Lutut kanan digerakkan perlahan kea rah kanan lalu kembalikan

c. Lakukan sebanyak 10x

d. Lakukankah hal yang sama untuk lutut kiri


2. Senam Dengan Kedua Lutut

a. Tidurlah telentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lutut saling menempel

b. Kedua tumit dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling menempel

c. Kedua lutut digerakkan perlahan-lahan kea rah kiri dan kanan

d. Lakukan sebanyak 8x.

Definisi suhu tubuh

Sebagian besar manusia melakukan ak- tivitas pada lingkungan yang “normal”,
yaitu pada suhu sedang pada dataran yang tidak terlalu jauh di atas permukaan laut.1
Dibandingkan dengan primata lain, manusia mempunyai kemampuan yang jauh lebih
besar untuk mentoleransi suhu panas, kare- na banyaknya kelenjar keringat serta
tubuh yang hanya berambut halus. Efek suhu terhadap kinerja tubuh

A. Gerak terkoordinasi

Kecepatan impuls saraf dan sensitivitas reseptor dipengaruhi oleh suhu


jaringan. Pa- da suhu sekitar 5°C reseptor tekan dan raba tidak bereaksi terhadap
stimulasi, padahal eksekusi gerak terkoordinasi bergantung ke- pada masukan dari
reseptor tersebut. Rasa kebal pada suhu dingin merupakan akibat penurunan
sensitivitas reseptor kulit. Irving (1966) melaporkan bahwa pada suhu 20°C
sensitivitas kulit hanya seperenam kali di- bandingkan sensitivitasnya pada suhu
35°C, artinya dampak pada kulit harus 6 kali lebih besar agar dapat dirasakan pada
suhu rendah.

B. Kapasitas kerja mental

Evaluasi kinerja. Mental atau intelektu- al selama pemaparan terhadap panas atau
dingin menghadapi kendala berupa variasi subjektif dan kurangnya metoda uji
objektif yang cocok. Secara umum gangguan akan terjadi pada suhu ruang melebihi
30-35°C bila individu sudah beraklimatisasi terhadap panas, bagi individu yang
belum berakli- matisasi, batas atas untuk fungsi optimal adalah 25°C. Gangguan yang
tampak pada kemampuan kinerja mental yaitu pada ke- mampuan:
a. Manipulasi tepat yang membutuhkan ke- tangkasan dan koordinasi,

b. Mengamati isyarat optikal redup dan ire- guler,

c. Tetap siaga selama uji monoton yang berlangsung lama,

d. Membuat keputusan cepat.

D. Pengaruh suhu terhadap sel dan jaringan tubuh manusia

Penelitian garis-garis sel dan model hewan menunjukkan bahwa panas secara
langsung merangsang cedera jaringan. Beratnya trauma atau cedera bergantung pada
maksimum suhu kritis, suatu istilah yang mencoba untuk kadar dan lamanya
pemanasan yang dapat memulai atau mengawali suatu cedera jaringan. Maksimum
suhu kritis dapat melewati terjadinya suatu cedera ringan, bahkan pula mampu
melewati terjadinya cedera letal atau hampir letal yang dapat ditentukan pada
berbagai spesies mamalia tersebut. Observasi pada kelompok-kelompok terpilih
termasuk pelari-pelari maraton, sukarelawan normal, dan pasien-pasien kanker yang
ditangani dengan masalah hipertermia pada seluruh tubuh yang meliputi kegagalan
sirkulasi dan peningkatan kebutuhan metabolik menunjukkan bahwa maksimum suhu
kritis pada manusia adalah temperatur tubuh yang mencapai 41,6°C sampai dengan
42°C selama 45 menit sampai pada delapan jam
BAB III
BAGIAN PENUTUP
KESIMPULAN

Suhu tubuh didefinisikan sebagai salah satu tanda vital yang menggambarkan status
kesehatan seseorang. Energi panas dihasilkan di dalam tubuh kemudian
didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, namun suhu bagian-bagian
tubuh tidak merata. Sistem termoregulator tubuh harus dapat mencapai dua gradien
suhu yang sesuai, yaitu:

a) antara suhu inti dengan suhu permukaan,

b) antara suhu permukaan dengan suhu lingkungan. Dari keduanya, gradien suhu inti
dengan suhu permukaan adalah yang terpenting untuk kelangsungan fungsi tubuh
yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai