Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN (ANC)

ANEMIA PADA KEHAMILAN

Maurilla Andhara Savira Yuliandi

8121162

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

BIDAN FAKULTAS KEBIDANAN

INSTITUT KESEHATAN

RAJAWALI 2022
1. Sumarry Review Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
a. Idetifikasi teori Anemia selama kehamilan merupakan suatu masalah kesehatan
yang sering dijumpai pada ibu hamil yang dapat menyebabkan komplikasi pada
kehamilan nantinya. Menurut WHO Seorang ibu hamil dikatakan anemia jika
memiliki kadar Hemoglobin di bawah 11 g/dl (Stephen et al., 2018).
Menetapkan manajemen kebidanan pada asuhan kebidanan yang diberikan
ialah :
1) Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien
2) Menentukan diagnose
3) Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang di hadapi
4) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun
5) Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
6) Membuat rencana tindak lanjut kegiatan atau tindakan
7) Membuat catatan dan laporan kegiatan atau tindakan.
b. Identifikasi gejala anemia menurut Kondi et al, 2017 yang sering timbul ialah :
1) Ibu mengeluh cepat lelah
2) Sering pusing
3) Mata berkunang-kunang
4) Malaise
5) Lidah luka
6) Nafsu makan turun (anoreksia)
7) Konsentrasi hilang
8) Nafas pendek (pada anemia parah)
9) Mual muntah pada hamil muda
10) palpitasi
c. Identifikasi penyebab anemia pada kehamilan menurut Listianan, 2016 :
1) Meningkatknya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
2) Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
3) Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
4) Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
5) Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
d. Indikasi faktor resiko anemia pada kehamilan menurut Listiana, 2016 :
1) Umur < 20 tahun atau > 35 tahun
2) Perdarahan akut
3) Pekerja berat
4) Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi.

e. Identifikasi anemia pada kehamilan menurut Wariana, 2010 dapat dibagi


menjadi :
1) Anemia defisiensi besi (62,3%)
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat
kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang
masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan
penggunaan, atau karena terlapau banyaknya besi ke luar dari badan,
misalnya pada pendarahan. Keperluan akan besi bertambah dalam
kehamilan, terutama pada trisemester terakhir. Apabila masuknya besi tidak
bertambah dan kehamilan, maka mudah terjadi anemia defisiensi besi, lebih
– lebih pada kehamilan kembar.
2) Anemia megaloblastic (29,0%)
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena difisiensi asam
folat pteroylglutamic acid, jarang sekali karena difiesiensi vitamin B12
( cynocobalamin).
3) Anemia hipoblastik (8,0%)
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena gangguan sumsum
tulang kurang mampu membuat sel – sel darah baru, dinamakan anemia
hipoplastik dalam kehamilan. Darah tepi menunjukan gambara normositer
dan normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri defisiensi besi, asam folat, atau
vitamin B12. Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan hingga kini
belum diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar
Roentgen, racun atau obat – obatan.
4) Anemia hemolitik
Anemia hemolitik disebakan karena pengghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia
hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka anemianya akan
menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan
menyebabkan krisis henolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita
anemia. Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi dalam 2 golongan
besar, yakni :
 Golongan yang disebabkan oleh faktor intrakorpuskuler, seperti pada
sferositosis, eliptositosis, anemia hemolitik herediter, thalassemia,
anemia sel sabit, hemoglobinopatia C, D, G, H, I dan paroxysmal
nocturnal haemoglobinuria.
 Golongan yang disebabkan oleh faktor ekstrakorpuskular, seperti pada
infeksi (malaria, sepsis dsb) keracunan arsenikum, neoarsphenamin,
timah, sulfonamide, kinin, paraquin, pimaquin, nitrofurantoin
(furadantin), racun ular pada defisiensi G6PD, antagonismus rhesus atau
ABO, leukemia, penyakit Hodgkin, limfasarkoma, penyakit hati, dll.
( Ilmu Kebidanan, 451-457)
f. Komplikasi anemia pada kehamilan menurut Usma, 2017 :
1) Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan
abortus, missed abortus dan kelainan kongenital
2) Anemia pada kehamilan Trimester II dapat menyebabkan persalinan
premature, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam
rahim, asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah
terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian
3) Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun
sekunder, janin akan lahir dengan anemia dan persalinan dengan tindakan
yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat
menyebabkan atonia uteri, retensio placenta, perlukaan sukar sembur,
mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusi uteri.
2. Sumarry Riview Prosedur Klinis Manajemen Pelayanan Antenatal Care Pada
Ibu Hamil Dengan Anemia
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam
b. Perhatikan kondisi rambut kuku dan kulit
c. Dapatkan riwayat kesehatan, catat usia (khususnya kurang dari 17 tahun lebih
dari 35 tahun)
d. Partikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet
e. Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet prenatal dan
suplemen vitamin/zat besi setiap hari
f. Evaluasi motivasi atau sikapdengan mendengar keterangan klien dan meminta
umpan balik tentang informasi yang telah diberikan
g. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang
tabu selama kehamilan
h. Perhatikan adanya pika/ngidam kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk memakannya
i. Timbang berat badan klien, pastikan berat badan pregravid biasanya berikan
informasi tentang penambahan prenatal yang optimum
j. Tinjau ulang frekueni dan beratnya mual/muntah
k. Pantau kadar hemoglobin (Hb) atau hematocrit (Ht)
l. Ukur pembesaran uterus
m. Kolaborasi dokter spesialis.
Judul Riset, Peneliti Dan Tahun Link Jurnal Metode Pemilihan Rekomendasi Penelitian
Riwayat Anemia Pada Kehamilan https://stikes-nhm.e-journal.id/ Infeksi saluran kemih (ISK) akibat kateterisasi terjadi
Sebagai Prediktor Kejadian Stunting OBJ/index karena pemasangan kateter dalam jangka lama, tidak
Pada Anak sesuai indikasi dan kurangnya prosedur aseptik saat
Wa Ode Salma/Jurnal Ilmiah Obgyn- kateterisasi. Pemeriksaan kultur urin penting untuk
Vol.13.No.4, 2021 diagnosis dan terapi, spesimen untuk kultur urin harus
diambil dengan prosedur aseptik. 3. erapi utama ISK
akibat kateterisasi adalah melepas kateter atau
mengganti kateter dengan yang baru atau mengganti
engan kateter intermittent. Terapi empiris meliputi
antibiotik spektrum luas yang telah disesuaikan dengan
kondisi medis pasien dan tempat perawatan. Upaya
pencegahan ISK akibat kateterisasi dilakukan dengan
teknik pemasangan kateter
aseptik dan sesuai indikasi.
Surveillance Kejadian Phlebitis pada https:// penelitian Hal ini mungkin terjadi karena pada pasien perempuan
Pemasangan Kateter Intravena pada www.ejournal.almaata.ac.id/ observasional akan cenderung mobilisasi tinggi dibandingkan dengan
Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Ar. index.php/JNKI/article/download/ dengan pendekatan laki-laki. Hal inilah yang meningkatkan resiko
Bunda Prabumulih 24/23 descriptive analitik phlebitis lebih tinggi pada perempuan dibanding
Wahyu Rizky, Supriyatiningsih, 2014 non-eksperimental lakilaki. Selain itu disebabkan karena perempuan yang
JNKI, Vol. 2, No. 1, Tahun 2014, 42-49 menggunakan kontrasepsi kombinasi (mengandung
estrogen dan progesteron, oral, dan suntikan) mudah
untuk mengalami
phlebitis.
Hubungan Pemasangan Kateter Dengan https://jurnal.unimus.ac.id/ correlation study agar dapat meningkatkan teknik aseptik serta
Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada index.php/JKMB/article/ perawatan yang dilakukan pada
Pasien Di Ruang Rawat viewFile/939/991 kateterisasi sehingg dapat
Inap
Penyakit Dalam Rsudza Banda Aceh mencegah terjadinya kejadian infeksi saluran kemih
Tahun 2012 akibat pemasangan kateter.
Marlina, Roni A Samad, 2013
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah.
Volume 1, No. 1, Mei 2013; 35-47
Hubungan Pemasangan Kateter Urine https://ejournal.unsrat.ac.id/ penelitian cohort atau Hasil penelitian yang dilakukan di UGD dan Ruang
Dengan Kejadian Infeksi Saluran index.php/jkp/article/ disebut penelitian Rawat Inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
Kemih Di Rsu Gmim Pancaran Kasih download/17862/17383 prospektif bahwa terdapat hubungan antara pemasangan kateter
Manado Janasiska Kausuhe, 2017 dengan kejadian infeksi saluran kemih di RSU GMIM
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume Pancaran Kasih Manado
5, Nomor 2, November 2017
Nyeri, Ketidaknyaman dan Perasaan jurnal.aiska-university.ac.id/ metode Pemasangan kateter yang berulang tidak menurunkan
Malu sebagai Dampak dari index.php/gaster/article/ observasiona adanya ketidaknyaman pasien, nyeri yang dirasakan
Pemasangan Kateter Menetap pada download/536/267 antara pemasangan pertama dan kedua berbeda. Perlu
Pasien di Bangsal Perawatan adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh lama
Suyanto, Ahmad Ikhlasul Amal, 2020 pemasangan kateter menetap terhadap nyeri, rasa malu
GASTER Vol. 18 No. 2, Agustus 2020 dan rasa nyaman pasien.
REFERENSI

Bakta, I Made, Hematologi Klinik Ringkas, Jakarta: EGC, 2006.

Baston, Helen dan Jennifer Hall, Midwifery Esesential ANTENATAL,


Jakarta: EGC, 2013
Fatimah, Ernawati, Susi, Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan
dengan Anemia Pada Kehamilan Trisemester III, Yogyakarta, 2015
Hasswane Nadia, dkk. Prevelance and Factors Associated with Anemia
Pregnancy in a Group Of Moroccan Pregnant Women. journal of
Biosciences and Medicine, No. 3, 88-97, 11 august 2011.
Intan Parulian, “Strategi Dalam Penanggulangan Pencegahan Anemia pada
Kehamilan.” Jurnal Ilmiah Widya,Vol. 3 No. 3, januari-juli 2016.

Jannah, Nurul, Buku Ajar Asuhan Kebidanan-Kehamilan,Yogyakarta: C.V


Andi Offset, 2012.
Kefiyaew Fiagot, dkk. Anemia Among regnant Women in Southeast
Ethioia: revaance, saverity and Associated Risk Factors. BMC
Research Notes 2014, 7: 771
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan,edisi
pertama, 2013.

Lalita, Elisabeth, M. F. Asuhan Kebidanan Kehamilan , Jakarta: In Media,

2013. Luthfiyati, Yana. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Kejadian Anemia Pada


Ibu Hamil di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta tahun 2012.
Jurnal Medika Respati, Vol.X No. 2, April 2015.
Mandriwati, G.A. Asuhan Kebidanan Antenatal, Jakarta: EGC, 2012
Mangkuji Betty. Asuhan Kebidanan Tujuh Langkah Varney. Jakarta.
Penerbit buku kedokteran EGC. 2013.
Manuaba,Ida Ayu, dkk. 1lmu kebidanan, penyakit kandungan dan kb.
Edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2011
Nugroho, Taufan. Patologi Kebidanan. Yogyakarta:Nuha Medika, 2012.
Paendong, Florencia T. dkk. Pr0fil zat besi (Fe) pada ibu hamil dengan
anemia di Puskesmas Bahu Manado. Jurnal e-Clinic(eCl), Vol 4,
No. 1, januari-juni 2016.
Pranoto, Ibnu, dkk. Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya, 2013.
Prawihardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo, 2014.

Purwoatui, Endang. TH dan Elisabeth. Konsep Kebidanan. Yogyakarta:


Pustaka Baru Press, 2014.

Proverawati, Atikah. Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha


Medika , 2011.
Roboson, Elizabeth. S dan Jason Waugh, Patologi pada Kehamilan
Manjemen dan Asuhan Kebidanan, Jakarta: EGC, 2013.
Ratih, Rini Hariani. Pengaruh Pemberian Zat Besi (Fe) terhadap
Peningkatan Hemoglobin Ibu Hamil Anemia. Pekanbaru: Jomis(
journal of Midwifery Science), Vol 1. No.2, Juli 2017.
Rukiyah, Ai Yeyeh. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Jakarta: CV Trans
Info Medika. 2013.
Sunarti. Asuhan Kehamilan. Jakarta: In Media, 2013.

Anda mungkin juga menyukai