Anda di halaman 1dari 12

PERUBAHAN SISTEM GINJAL DAN

PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI


KESEJAHTERAAN DALAM PERSALINAN

Kelompok 2
LEGA MUGHNI (10621015)
NABILA JAMILA (10621016)

ANGGOTA CITRA FAUZIAH (10621017)


PUTRI KHAIRATUN
(10621018)
MITA MUSTIKA D
(10621019)
ELMA FERA F (10621020)
ELYA FARDHILA (10621021)
KONSEP DASAR PEMANTAUAN
KESEJAHTERAAN JANIN
merupakan bagian penting dalam
penatalaksanaan kehamilan dan
persalinan. merupakan bagian penting
dalam penatalaksanaan kehamilan
dan persalinan . Teknologi yang begitu
cepat berkembang memberikan
banyak harapan akan semakin
baiknya kualitas pelayanan kesehatan
bagi ibu hamil , melahirkan dan nifas .
Samudra terbesar di dunia yang terdapat titik
terdalam Bumi, yaitu Kedalaman ChallengerGinjal
mengalami perkembangan melalui tiga tahap
perkembangan : prenphros, para mesonefros, dan
metanephros. Para prenphros berkembang dalam
minggu ke-3 kehamilan sebagai kondensasi
PERUBAHAN mosedrm menengah di daerah toraks serviks dan

SISTEM GINJAL atas bawah memperluas ke kloaka, dan hampir


seluruhnya regresi dalam minggu k-4 kehamilan..
PADA JANIN
PERUBAHAN SISTEM GINJAL PADA JANIN

Pembentukan ginjal secara Pembentukan nefron pada


rinci metanefron
Sekitar minggu ke empat gestasi, sekelompok sel
Sejak minggu ke 5, metanefron
dimesoderm intermediate membentuk membentuk sel mesoderm intermedied
glomerulus-glomerulus yang sangat primitive pelvis. Tepat diatas pintu masuk duktus
pada region servikal. Glomerulus-glomerulus mesonefros ke kloaka, perkembangan
tersebut membentuk pronefros nonfungsional duktus yang disebut tonjolan ureter
yang kemudian mengalami regresi.Seiring
menginvasi jaringan metanefrik. Tonjolan
dengan regresi pronefron, mesoderm
ini berdilatasi membentuk pelvis ginjal,
intermediate dibawahnya membentuk
mesonefron. Struktur ini berfungsi sesaat,
membelah progersif membentuk kaliks,
mengalir ke ductus mesonefron, namun kemudian cabang kecilnya memanjang
mengalami regresi pada akhir bulan kedua. membentuk tubulus kolektifus.
PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI

Reproduksi adalah salah satu dari sekian banyak


ciri makhluk hidup. Ini adalah proses saat makhluk
hidup bisa menghasilkan keturunan dengan
tujuan supaya tetap dapat mempertahankan
kelangsungan hidup spesiesnya.
PENENTUAN JENIS pembentukan jenis kelamin anak hasil fertilisasi
tergantung ada atau tidak adanya determinan

KELAMIN ANAK HASIL maskulin selama periode kritis perkembangan


embrio. Perbedaan terbentuknya anak dengan
FERTILISASI jenis kelamin pria atau wanita dapat terjadi
setelah melalui 3 tahap, yaitu tahap genetik,
gonad, dan fenotip (anatomi) seks. Tahap genetik
tergantung kombinasi genetik pada tahap
konsepsi. Jika sperma yang membawa
kromosom Y bertemu dengan oosit, terbentuklah
anak laki-laki, sedangkan jika sperma yang
membawa kromosom X yang bertemu dengan
oosit, maka yang terbentuk anak perempuan.
Selanjutnya tahap gonad, yaitu perkembangan
testes atau ovarium. Selama bulan pertama
gestasi, semua embrio berpotensi untuk
menjadi pria atau wanita, karena
perkembangan jaringan reproduksi keduanya
identik dan tidak berbeda. Penampakan khusus
gonad terlihat selama usia 7 minggu di dalam
uterus, ketika jaringan gonad pria membentuk
testes di bawah pengaruh sex-determining
region kromosom Y (SRY), sebuah gen yang
bertanggung jawab pada seks determination. S
SRY menstimulasi produksi antigen H-Y
oleh sel kelenjar primitif. Antigen H-Y
adalah protein membran plasma
spesifik yang ditemukan hanya pada
pria yang secara langsung membentuk
testes dari gonad. Pada wanita tidak
terdapat SRY, sehingga tidak ada
antigen H-Y, sehingga jaringan gonad
baru mulai berkembang setelah 9
minggu kehamilan membentuk
ovarium.
SISTEM REPRODUKSI
Meskipun perkembangan genitalia berdegenerasi, sedangkan pada wanita
eksterna pria dan wanita tidak berbeda duktus Mullerian yang berkembang
pada jaringan embrio, tetapi tidak pada dan duktus Wolffian berdegenerasi.
saluran reproduksi. Dua sistem duktus Perkembangannya tergantung ada atau
primitif, yaitu duktus Wolffian dan tidak adanya dua hormon yang
Mullerian menentukan terbentuknya diproduksi oleh testes fetus yaitu
pria atau wanita. Pada pria duktus testosteron dan Mullerian-inhibiting
Wolffian berkembang dan duktus factor. Testosteron mengiduksi duktus
Mullerian Wolffian menjadi saluran reproduksi pria
(epididimis, duktus deference, duktus
ejakulatorius, dan vesika seminalis).
Testosteron diubah menjadi
dihydrotestosteron (DHT) yang
bertanggung jawab membentuk penis
dan skrotum. Pada wanita, duktus
Mullerian berkembang menjadi saluran
reproduksi wanita (oviduct, uterus, dan
vagina), dan genitalia eksterna
membentuk klitoris dan labia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai