Hernia didefinisikan sebagai protusi dari organ atau jaringan melalui pembukaan yang
abnormal pada dinding otot atau fascia abdomen. Hernia inguinalis lateralis berasal dari patent
prosesus vaginalis (PV), menyebabkan isi abdomen dan cairan keluar melalui cincin internal.
Hidrokel didefinisikan sebagai akumulasi cairan disekitar testis. Hidrokel komunikan berasal
dari patent PV dimana pintu pada cincin internalnya kecil, menyebabkan cairan dapat masuk
ke skrotum, namun usus tidak. Hidrokel nonkomunikan berasal dari patent PV dimana pintu
cincin internal tertutup namun sisa PV tidak berobliterasi secara komplit. Karena tidak terdapat
hubungan dengan peritoneum, cairan pada hidrokel nonkomunikan berasal dari mesotelial
tunika vaginalis sebagai akibat inflamasi testis atau epididimitis. Hidrokel komunikan biasa
terjadi pada anak-anak.
Pada janin laki-laki, pada kehamilan minggu ke-28, testis mulai bergerak dari dinding
posterior abdomen menuju cincin internal, sebagai hasil dari pertumbuhan trunk dan pelvis
fetus. PV membentuk saluran untuk turunnya testis ke scrotum. Adalah dipercayai bahwa
turunnya testis adalah dipimpin gubernakulum dengan dibantu oleh PV, menyebabkan terjadi
tranmisi tekanan abdomen pada testis fetus, mengakibatkannya turun melalui canalis
inguinalis. Pasase melalui canalis inguinalis memakan waktu kira-kira 3 hari, diatur oleh saraf
genitofemoral dan pelepasan calcitonin-gene related peptide (CGRP). Testis memasuki
scrotum antara kehamilan minggu ke-32 dan ke-38, pada beberapa pasien proses ini dapat
terlambat hingga minggu ke-40.
Setelah turunnya testis, pintu canalis inguinalis, cincin internal tertutup, dan lumen PV
berobliterasi. Obliterasi fibrous progresif dari PV muncul pada cephalad direction, dimulai
diatas epididimis. PV dari bayi mendemonstrasikan keberadaan reseptor CGRP pada fibroblas
mesenkimal, bukan pada sel epitelial. CGRP menginduksi fusi PV yang dilihat efeknya pada
fibroblas. Dapat diamati bahwa patensi PV sering berhubungan dengan abnormalitas
epididimal. Karena perkembangan epididimal bergantung pada stimulasi androgen, maka
penutupan PV juga diatur oleh androgen. Sugesti lain mengenai patentnya PV adalah kegagalan
dari regresi otot halus PV. Secara normal, otot ini menghilang setelah mengambil bagian dalam
turunnya testis, proses ini diatur oleh sistem autonom. Pada pasien hernia, otot ini gagal
berapoptosis dan menyebabkan patentnya PV.
Pada janin perempuan, ovarium turun mengikuti cara yang serupa namun proses
berhenti dipelvis. Cranial portion dari gubernakulum membentuk ligamentum ovarii, dan
caudal portion membentuk round ligament dari uterus hingga labia mayor. Nampak bahwa
gubernakulum juga memegang peranan dalam turunnya ovarium. Bila muncul perkembangan
rudimenter dari PV akan terbentuk kanalis Nuck.