Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS STRUKTUR 2

Rangka Batang Statis Tertentu


Metode GRAFIS
METODE RITTER DAN CULLMAN
Ir. ABDULLAH LUTHFI, SPd, ST, MT, IPM

8 Desember 2023

S1-TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Metode RITTER
Metode keseimbangan potongan (Ritter) adalah
metode yang mencari gaya batang dengan
potongan atau irisan analitis. Metode ini
umumnya hanya memotong tiga batang
mengingat hanya ada tiga persamaan statika
saja, yaitu : ΣM = 0, ΣH = 0, dan ΣV = 0.
Metode RITTER (lanjutan)

Perbedaan dengan metode keseimbangan titik


buhul adalah dalam peninjauan keseimbangan
rotasionalnya. Metode keseimbangan titik buhul
biasanya digunakan apabila ingin mengetahui
semua gaya batang, sedangkan metode
potongan biasanya digunakan apabila ingin
mengetahui hanya sejumlah terbatas gaya
batang.
Metode RITTER (lanjutan)

Langkah-langkah penyelesaian analisis struktur


dengan metode Ritter adalah sebagai berikut :
▪ Tentukan gaya-gaya reaksi tumpuan.
▪ Buat potongan yang melalui elemen yang
akan dicari besarnya gaya.
▪ Gambarkan diagram benda bebas (free body)
untuk tiap potongan.
▪ Meninjau setiap free body tersebut dalam
kondisi keseimbangannya (ΣM = 0, ΣH = 0,
dan ΣV = 0).
Metode RITTER (lanjutan)

▪ Pilihlah titik pusat momen sedemikian,


sehingga hanya sebuah gaya yang belum
diketahui besarnya tidak melewati pusat
momen tersebut
▪ Gaya batang dinyatakan tarik bila arah gaya
batangnya meninggalkan titik buhul. sedang
gaya batang dinyatakan tekan bila arah gaya
batang menuju pada titik buhulnya
Metode RITTER (lanjutan)
Contoh Soal :
Sebagai contoh, hitunglah gaya batang a2 DAN
b2 pada struktur rangka batang di bawah ini.
C a1 E a2 G a3 I

P1=200 N P5=200 N
d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8
2.00
ß b1
D
b2
F
b3
H
b4

A RA RB B

P2=400 N P3=400 N P4=400 N

3.00 3.00 3.00 3.00


Metode RITTER (lanjutan)
*). Menghitung Reaksi Tumpuan
Karena gaya yang bekerja pada konstruksi diatas simetris, maka RAv = RBv
RAv = P1 + P2 + P3 + P4 + P5
2,00
= 200,00 + 400,00 + 400,00 + 400,00 + 200,00
2,00
= 1.600,00
2,00
= 800,00 N

RBv = RAv
= 800,00 N
Metode RITTER (lanjutan)
Potongan sebelah kiri/Potongan I-I :
I
C a1 E a2 G I

P1=200 N P5=200 N
d1 d2 d3 d4
2.00
ß b1
D
b2
F H

A RA I RB B

P2=400 N P3=400 N P4=400 N

3.00 3.00 3.00 3.00

▪ Potongan seperti gambar di atas berada dalam


keadaan seimbang.
▪ Gaya-gaya batang yang dicari diasumsikan tekan.
Metode RITTER (lanjutan)
Batang a2 ƩMF = 0
RAv x 6,00 - P1 x 6,00 - P2 x 3,00 + a2 x 2,00 = 0
800,00 x 6,00 - 200,00 x 6,00 - 400,00 x 3,00 + a2 x 2,00 = 0
4.800,00 - 1200,00 - 1.200,00 + a2 x 2,00 = 0
2.400,00 + a2 x 2,00 = 0
a2 = -2400,00
2,00
a2 = -1200,00 N (TEKAN)

Batang b2 ƩME = 0
RAv x 4,50 - P1 x 4,50 - P2 x 1,50 - b2 x 2,00 = 0
800,00 x 4,50 - 200,00 x 4,50 - 400,00 x 1,50 - b2 x 2,00 = 0
3.600,00 - 900,00 - 600 - b2 x 2,00 = 0
2.100,00 - b2 x 2,00 = 0
b2 = -2100,00
-2,00
b2 = 1050,00 N (TARIK)
Metode CULLMAN
Perhitungan gaya batang dengan metode
Cullman adalah dengan cara memotong batang
yang akan dihitung gayanya seperti pada
metode Ritter. Metode ini lebih baik digunakan
jika gaya batang yang akan dihitung terbatas
jumlahnya.
Metode CULLMAN (lanjutan)
Contoh Soal :
Sebagai contoh, hitunglah gaya batang a2 dan b2
pada struktur rangka batang di bawah ini.
C a1 E a2 G a3 I

P1=200 N P5=200 N
d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8
2.00
ß b1
D
b2
F
b3
H
b4

A RA=800N RB=800N B

P2=400 N P3=400 N P4=400 N

3.00 3.00 3.00 3.00


Metode CULLMAN (lanjutan)
Perhatikan potongan sebelah kiri / Potongan I-I :
I
C a1 E a2 G

P1=200 N
d1 d2 d3 d4
2.00
ß b1
D
b2
F

A RA=800 N I

P2=400 N

3.00 3.00

▪ Potongan seperti gambar di atas berada


dalam keadaan seimbang.
▪ Gaya-gaya luar (200N, 800N, dan 400N)
mempunyai RL = 200N (arah ke atas).
Metode CULLMAN (lanjutan)
▪ Dengan demikian maka resultan dari gaya
batang a2, d4, dan b2 juga mempunyai RD
= 200N (arah ke bawah).
▪ Dengan bantuan grafis, letak RL dapat
diperoleh seperti gambar berikut :
Metode CULLMAN (lanjutan)
Langkah mencari a2 :
▪ Jumlah gaya di titik buhul A = 600N (arah ke
atas) dan gaya di titik simpul D = 400N (arah
ke bawah), perpanjang masing-masing garis
kerja gaya tersebut.
▪ Tentukan satu titik (titik a) pada garis kerja
gaya (600N) dan titik b dengan jarak 600N
dari titik a serta titik c dengan jarak (400N)
dari titik b.
Metode CULLMAN (lanjutan)
▪ Buat garis tegak lurus ac sampai
memotong garis kerja gaya (400N) di titik d,
hubungkan titik c dengan titik d.
▪ Buat garis sejajar ad melalui titik b,
perpanjang garis cd sampai memotong garis
yang melalui titik b.
▪ Perpotongan garis ini adalah letak garis kerja
resultan gaya-gaya luar (RL).
Metode CULLMAN (lanjutan)
RD dan RL sama besar (berlawanan arah) dan
terletak pada garis kerja yang sama (garis kerja
RD dan RL berhimpit). Untuk menentukan
besar gaya batang a2, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
1. Perpanjanglah garis kerja a2 sampai
memotong garis kerja RD di titik P.
2. Dari titik P ditarik garis lurus ke titik F (titik
gabung dari gaya b2 dan d4).
Metode CULLMAN (lanjutan)
3. Tariklah garis sejajar PF di ujung RD sampai
memotong garis kerja a2 di titik Q.
4. Panjang PQ adalah gaya batang a2.
Metode CULLMAN (lanjutan)
b) Mencari a2 dengan Metode Cullman

Q a2 = -6,0cm P C a1 E a2 G

P1=200 N
RD = 200 N d1 d2 d3 d4

6.00 D F
b1 b2

SKALA GAYA 1cm = 200 N


A RA=800 N
SKALA JARAK 1cm = 100cm

Gaya batang a2 adalah : P2=400 N


a2 = - 6,00cm x 200 N = -1.200 N (tekan)

RL = 200 N
b

400N
600N
c

a d
Metode CULLMAN (lanjutan)
Langkah mencari b2 :
▪ Jumlah gaya di titik buhul A = 600N (arah ke
atas) dan gaya di titik simpul D = 400N (arah
ke bawah), perpanjang masing-masing garis
kerja gaya tersebut.
▪ Tentukan satu titik (titik a) pada garis kerja
gaya (600N) dan titik b dengan jarak 600N
dari titik a serta titik c dengan jarak (400N)
dari titik b.
Metode CULLMAN (lanjutan)
▪ Buat garis tegak lurus ac sampai
memotong garis kerja gaya (400N) di titik d,
hubungkan titik c dengan titik d.
▪ Buat garis sejajar ad melalui titik b,
perpanjang garis cd sampai memotong garis
yang melalui titik b.
▪ Perpotongan garis ini adalah letak garis kerja
resultan gaya-gaya luar (RL).
Metode CULLMAN (lanjutan)
RD dan RL sama besar (berlawanan arah) dan
terletak pada garis kerja yang sama (garis kerja
RD dan RL berhimpit). Untuk menentukan
besar gaya batang b2, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
1. Perpanjanglah garis kerja b2 sampai
memotong garis kerja RD di titik P.
2. Dari titik P ditarik garis lurus ke titik E (titik
gabung dari gaya a2 dan d4).
Metode CULLMAN (lanjutan)
3. Tariklah garis sejajar PE di ujung RD sampai
memotong garis kerja b2 di titik S.
4. Panjang PS adalah gaya batang b2.
Metode CULLMAN (lanjutan)
b) Mencari b2 dengan Metode Cullman

C a1 E a2 G

P1=200 N
d1 d2 d3 d4

P b2 = +5,25cm S D F
b1 b2

RD = 200 N RA=800 N

5.25 P2=400 N

RL = 200 N
b

400N
SKALA GAYA 1cm = 200 N 600N
c
SKALA JARAK 1cm = 100cm

Gaya batang b2 adalah : a d


b2 = +5,25cm x 200 N = +1.050 N (tarik)

Anda mungkin juga menyukai