Anda di halaman 1dari 5

4.

1 Hasil dan Pembahasan

Tabel 1: Hasil Uji Korelasi Pearson antara nilai analisis unsur hara alat RSC terhadap nilai standar
analisis unsur hara di laboratorium

Pearson
Unsur hara Alat Status
Correlation
N RSC 1 0,225 Lemah
RSC 2 0,142 Lemah
RSC 3 0,155 Lemah
P-total RSC 1 0,179 Lemah
RSC 2 0,277 Sedang
RSC 3 0,229 Lemah
P-tersedia RSC 1 -0,118 Lemah
RSC 2 -0,056 Lemah
RSC 3 -0,137 Lemah
K-total RSC 1 -0,053 Lemah
RSC 2 -0,154 Lemah
RSC 3 0,134 Lemah
K-tersedia RSC 1 0,009 Lemah
RSC 2 0,062 Lemah
RSC 3 0,251 Lemah
pH RSC 1 -0,180 Lemah
RSC 2 0,027 Lemah
RSC 3 -0,308 Lemah

Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh nilai Pearson Correlation dari seluruh
percobaan alat adalah sedang – lemah, yaitu nilai Pearson Correlation <0,00 dan 0,00 – 0,50.
Hal ini menunjukkan bahwa antara nilai analisis unsur hara alat RSC 1, RSC 2, dan RSC 3
tidak memiliki korelasi yang baik dengan nilai analisis unsur hara di laboratorium. Nilai
korelasi menunjukkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat berupa hasil
(Suwardi dan Suwarti, 2020). Nilai korelasi yang positif dan lebih dari 0,5 mengindikasikan
korelasi yang kuat antar variabel pengamatan (Wardana, et al., 2015).
0,30 y = 0,0001x + 0,1476 2500

Nilai Laboratorium
R² = 0,0508 2000
Nilai Laboratorium

0,20
1500
y = -0,7273x + 398,98
0,10 1000 R² = 0,0452
500
0,00 0
0,00 100,00 200,00 300,00 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00
Nilai Nitrogen RSC 1 Nilai P-Total RSC 1
(a) (b)

800 150

Nilai Laboratorium
Nilai Laboratorium

600 y = -0,0102x + 75,658


y = -0,3392x + 125,14 100 R² = 0,0028
400 R² = 0,0548
50
200
0 0
0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 0,00 200,00 400,00 600,00 800,00
Nilai P-Tersedia RSC 1 Nilai K-Total RSC 1
(c) (d)

y = -0,1823x + 9,3994
3,0 9,0 R² = 0,0325
Nilai Laboratorium

Nilai Laboratorium

y = -4E-05x + 1,2796 8,5


2,0 R² = 0,0001
8,0
1,0
7,5
0,0 7,0
0,00 200,00 400,00 600,00 800,00 0,00 5,00 10,00
Nilai K-Tersedia RSC 1 Nilai pH RSC 1
(e) (f)

Gambar 1: Analisis Regresi Linear Sederhana RSC 1 (a) Nitrogen (b) Phospor Total (c) Phospor Tersedia (d) Kalium Total
(e) Kalium Tersedia (f) pH

Berdasarkan gambar 2 diketahui nilai R-square (R2) < 1 pada semua grafik. Hal ini
menunjukkan nilai analisis unsur hara menggunakan alat RSC 1 tidak berhubungan yang
signifikan dengan nilai standar unsur hara di laboratorium. Grafik (a) memiliki nilai R square
(R2) 0,0508 yang menunjukkan presentase pengaruh nilai analisis nitrogen alat RSC 1 terhadap
nilai standar nitrogen laboratorium sebesar 5,08%. Pada grafik (b) diketahui nilai R square (R2)
diperoleh 0,0452 yang menunjukkan presentase pengaruh nilai analisis P-total alat RSC 1
terhadap nilai standar P-total laboratorium sebesar 4,52%. Grafik (c) memiliki nilai R square
(R2) 0,0548 yang menunjukkan presentase pengaruh nilai analisis P-tersedia alat RSC 1
terhadap nilai standar P-tersedia laboratorium sebesar 5,48%.
Grafik (d) memiliki nilai R square (R2) 0,0028 yang menunjukkan presentase pengaruh
nilai analisis K-total alat RSC 1 terhadap nilai standar K-total laboratorium sebesar 0,28%.
Pada grafik (e) nilai R square (R2) diperoleh 0,0001 yang menunjukkan presentase pengaruh
nilai K-tersedia analisis alat RSC 1 terhadap nilai standar K-tersedia laboratorium sebesar
0,1%. Pada grafik (f) nilai R square (R2) diperoleh 0,0325 yang menunjukkan presentase
pengaruh nilai analisis pH alat RSC 1 terhadap nilai standar pH laboratorium sebesar 3,25%.
0,30 400 y = 0,3979x + 204,2

Nilai Laboratorium
y = 0,0001x + 0,1507 R² = 0,0766
Nilai Laboratorim

R² = 0,0203 300
0,20
200
0,10
100
0,00 0
0,0 50,0 100,0 150,0 200,0 0 100 200 300
Nilai Nitrogen RSC 1 Nilai P-Total RSC 2
(a) (b)

800 150

Nilai Laboratorium
600
Nilai Laboratorum

100 y = -0,02x + 78,121


R² = 0,0238
400
y = -0,2525x + 104,78 50
200 R² = 0,0463
0 0
0 200 400 600 0 500 1000 1500
-200
Nilai P-Tersedia RSC 2 Nilai K-Total RSC 2
(c) (d)

4,0 9,0 y = 0,0626x + 7,6455


y = 0,0002x + 1,3515
Nilai Laboratorium

Nilai Laboratorium

R² = 0,0007
3,0 R² = 0,0038 8,5
2,0 8,0
1,0 7,5
0,0 7,0
0 500 1000 1500 7 7,5 8
Nilai K-Tersedia RSC 2 Nilai pH RSC 2
(e) (f)

Gambar 2: Analisis Regresi Linear Sederhana RSC 2 (a) Nitrogen (b) Phospor Total (c) Phospor Tersedia (d) Kalium Total
(e) Kalium Tersedia (f) pH

Berdasarkan gambar 3 diketahui nilai r-square < 1 pada semua grafik. Hal ini
menunjukkan nilai analisis unsur hara menggunakan alat RSC 2 tidak berhubungan yang
signifikan dengan nilai standar unsur hara di laboratorium. Grafik (a) diketahui nilai R square
(R2) diperoleh 0,0203 yang menunjukkan presentase pengaruh dari nilai analisis nitrogen alat
RSC 2 terhadap nilai standar nitrogen laboratorium sebesar 2,03%. Pada grafik (b) diketahui
nilai R square (R2) diperoleh 0,0766 yang menunjukkan presentase pengaruh dari nilai analisis
P-total alat RSC 2 terhadap nilai standar P-total laboratorium sebesar 7,66%. Pada grafik (c)
nilai R square (R2) diperoleh 0,0463 yang menunjukkan presentase pengaruh dari nilai analisis
P-tersedia alat RSC 2 terhadap nilai standar P-tersedia laboratorium sebesar 4,63%.
Grafik (d) memiliki nilai R square (R2) diperoleh 0,0238 yang menunjukkan presentase
pengaruh nilai analisis K-total alat RSC 2 terhadap nilai standar K-total laboratorium sebesar
2,38%. Pada grafik (e) nilai R square (R2) diperoleh 0,0038 yang menunjukkan presentase
pengaruh nilai analisis K-tersedia alat RSC 2 terhadap nilai standar K-tersedia laboratorium
sebesar 0,38%. Pada grafik (f) nilai R square (R2) diperoleh 0,0007 yang menunjukkan
presentase pengaruh nilai analisis pH alat RSC 2 terhadap nilai standar pH laboratorium sebesar
0,07%.

0,30 400 y = 0,2057x + 215,92


y = 0,0001x + 0,1506
Nilai Laboratorium

Nilai Laboratorium
R² = 0,0524
R² = 0,0242 300
0,20
200
0,10
100
0,00 0
0 50 100 150 200 0 100 200 300
Nilai Nitrogen RSC 3 Nilai P-Total RSC 3
(a) (b)

150 150
Nilai Laboratorium

y = -0,0414x + 50,918 Nilai Laboratorium y = 0,0225x + 67,309


100 R² = 0,0187 100 R² = 0,018

50 50

0 0
0 100 200 300 0 500 1000 1500
Nilai P-Tersedia RSC 3 Nilai K-Total RSC 3
(c) (d)

4,0 9,0
Nilai Laboratorium

Nilai Laboratorium

y = -0,2922x + 10,042
3,0 y = 0,001x + 1,1654 8,5 R² = 0,0951
R² = 0,0629
2,0 8,0
1,0 7,5
0,0 7,0
0 500 1000 1500 0 2 4 6 8
Nilai K-Tersedia RSC 3 Nilai pH RSC 3
(e) (f)

Gambar 3: Analisis Regresi Linear Sederhana RSC 3 (a) Nitrogen (b) Phospor Total (c) Phospor Tersedia (d) Kalium Total
(e) Kalium Tersedia (f) pH

Berdasarkan gambar 4 diketahui nilai r-square < 1 pada semua grafik. Hal ini
menunjukkan nilai analisis unsur hara menggunakan alat RSC 3 tidak berhubungan yang
signifikan dengan nilai standar unsur hara di laboratorium. Grafik (a) diketahui nilai R square
(R2) diperoleh 0,0242 yang menunjukkan presentase pengaruh nilai analisis nitrogen alat RSC
3 terhadap nilai standar nitrogen laboratorium sebesar 2,42%. Pada grafik (b) diketahui nilai R
square (R2) diperoleh 0,0524 yang menunjukkan presentase pengaruh nilai analisis P-total alat
RSC 3 terhadap nilai standar P-total laboratorium sebesar 5,24%. Pada grafik (c) nilai R square
(R2) diperoleh 0,0187 yang menunjukkan presentase pengaruh nilai analisis P-tersedia alat
RSC 3 terhadap nilai standar P-tersedia laboratorium sebesar 1,87%.
Grafik (d) nilai R square (R2) diperoleh 0,018 yang menunjukkan presentase pengaruh
nilai analisis K-total alat RSC 3 terhadap nilai standar laboratorium sebesar 1,8%. Pada grafik
(e) nilai R square (R2) diperoleh 0,0629 yang menunjukkan presentase pengaruh nilai analisis
K-tersedia alat RSC 3 terhadap nilai standar K-tersedia laboratorium sebesar 6,29%. Pada
grafik (f) nilai R square (R2) diperoleh 0,0951 yang menunjukkan presentase pengaruh nilai
analisis pH alat RSC 3 terhadap nilai standar pH laboratorium sebesar 9,51%. Hasil
keseluruhan grafik diketahui bahwa pengaruh nilai analisis unsur hara alat RSC 1, RSC 2, dan
RSC 3 terhadap nilai standar analisis unsur hara di laboratorium ialah sangat rendah.
Rendahnya nilai R square pada semua grafik diduga karena pengaruh kondisi tanah.
Tiap sampel tanah memiliki kelembaban yang berbeda sehingga menghasilkan data yang
outlier. Selain itu tekstur tiap sampel tanah juga berbeda. Hal ini juga menyebabkan munculnya
data outlier. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat validitas alat ialah kondisi alat yang
kurang memadai. Semakin lama alat RSC digunakan maka daya baterai akan menurun,
sehingga pembacaan nilai unsur hara menjadi tidak optimal.
Unsur hara yang terserap oleh tanaman di dalam tanah berbentuk ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Akar tanaman menyerap nutrisi untuk pertumbuhannya dalam
bentuk kation (Ginting, 2019). Kondisi tanah yang memiliki pH >7 mengandung unsur hara N,
P, K, S, dan Ca. Namun, pada tanah dengan pH >7 jumlah air di dalam tanah sangat sedikit
karena kandungan garam yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap jumlah kation di dalam
tanah.
Pembacaan nilai hasil analisis unsur hara pada alat Rapid Soil Check (RSC) ialah
berdasarkan electrical conductivity (EC). Hasil pengukuran electrical conductivity (EC) dapat
dipengaruhi oleh kadar air tanah, tekstur tanah, KTK, kandungan bahan organik, salinitas, dan
kondisi sub soil tanah (Ariyanto, et al., 2016). Semakin lembab kondisi tanah maka jumlah ion
di dalam tanah akan banyak, sehingga nilai EC akan besar. Konduktivitas listrik dapat
terdeteksi bergantung pada jumlah ion total yang ada dalam tanah (Maison et al., 2022). Faktor
yang memengaruhi jumlah ion dalam tanah ialah tekstur tanah, jumlah koloid tanah, struktur
tanah, dan bahan organik tanah. Semakin banyak bahan organik tanah dan unsur hara tanah
maka jumlah ion total juga semakin banyak (Suryani, 2014).

Anda mungkin juga menyukai