Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Sekolah

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SDN RAWAMANGUN 02
2 NPSN : 20103354
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jl. Haji Ten No.4
RT / RW : 3 / 6
Kode Pos : 13220
Kelurahan : Rawamangun
5
Kecamatan : Kec. Pulo Gadung
Kabupaten/Kota : Kota Jakarta Timur
Provinsi : Prov. D.K.I. Jakarta
Negara : Indonesia
-6,1957 Lintang
6 Posisi Geografis :
106,885 Bujur
2. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 604/1984
8 Tanggal SK Pendirian : 1910-01-01
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
1
SK Izin Operasional : -
0
1
Tgl SK Izin Operasional : 1910-01-01
1
1
Kebutuhan Khusus Dilayani :
2
1
Nomor Rekening : 50112011541
3
1
Nama Bank : BPD DKI
4
1 BPD DKI CABANG KLENDER, JAKARTA
Cabang KCP/Unit :
5 TIMUR
1
Rekening Atas Nama : SDNRAWAMANGUN02-BOS
6
1
MBS : Ya
7
1
Memungut Iuran : Tidak
8
1
Nominal/peserta didik : 0
9
2
Nama Wajib Pajak : sdn rawamangun 03
0
2
NPWP : 004405767003000
1
3. Kontak Sekolah
2
Nomor Telepon : 0214897345
0
2
Nomor Fax : 0
1
2
Email : sdnrawanoga02@gmail.com
2
2
Website : http://
3
4. Data Periodik
2
Waktu Penyelenggaraan : Pagi/5 hari
4
2
Bersedia Menerima Bos? : Ya
5
2
Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
6
2
Sumber Listrik : PLN
7
2
Daya Listrik (watt) : 41500
8
2
Akses Internet : Tidak Ada
9
3
Akses Internet Alternatif : Tidak Ada
0
5. Sanitasi
Sustainable Development Goals (SDG)
3
Sumber air : Ledeng/PAM
1
3
Sumber air minum : Disediakan oleh sekolah
2
3
Kecukupan air bersih : Cukup sepanjang waktu
3
Sekolah menyediakan jamban
yang dilengkapi dengan
3
fasilitas pendukung untuk : Tidak
4
digunakan oleh peserta didik
berkebutuhan khusus
3 Tipe jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
5
3 Sekolah menyediakan
: Tidak ada
6 pembalut cadangan
Jumlah hari dalam seminggu
3 peserta didik mengikuti
: 1 hari
7 kegiatan cuci tangan
berkelompok
3
Jumlah tempat cuci tangan : 0
8
3 Jumlah tempat cuci tangan
: 0
9 rusak
Apakah sabun dan air
4
mengalir pada tempat cuci : Ya
0
tangan
Sekolah memiiki saluran
4 Ada saluran pembuangan air limbah ke tangki
pembuangan air limbah dari :
1 septik atau IPAL
jamban
Sekolah pernah menguras
4 tangki septik dalam 3 hingga
: Ya
2 5 tahun terakhir dengan
truk/motor sedot tinja
Stratifikasi UKS :
Sekolah memiliki selokan
4
untuk menghindari genangan : Ya
3
air
Sekolah menyediakan tempat
4 sampah di setiap ruang kelas
: Ya
4 (Sesuai permendikbud tentang
standar sarpras)
4
Sekolah menyediakan tempat : Ya
5
sampah tertutup di setiap unit
jamban perempuan
Sekolah menyediakan cermin
4
di setiap unit jamban : Ya
6
perempuan
Sekolah memiliki tempat
4
pembuangan sampah : Ya
7
sementara (TPS) yang tertutup
Sampah dari tempat
4 pembuangan sampah
: Ya
8 sementara diangkut secara
rutin
Ada perencanaan dan
4 penganggaran untuk kegiatan
: Ya
9 pemeliharaan dan perawatan
sanitasi sekolah
Ada kegiatan rutin untuk
melibatkan peserta didik
5
untuk memelihara dan : Ya
0
merawat fasilitas sanitasi di
sekolah

: Ada, dengan pemerintah daerah


5 Ada kemitraan dengan pihak Ada, dengan perusahaan swasta
1 luar untuk sanitasi sekolah
✓ Ada, dengan puskesmas
Ada, dengan lembaga non-pemerintah
5 Jumlah jamban dapat Jamban Jamban
:
2 digunakan Jamban laki-laki perempuan bersama
0 0 0
5 Jumlah jamban tidak dapat Jamban Jamban
:
3 digunakan Jamban laki-laki perempuan bersama
0 0 0
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang prinsip
penyelenggaraan pendidikan, tertulis bahwa pendidikan diselenggarakan
sebagai satu kesatuan yang sistemik. Dengan demikian, dalam
pelaksanaannya sekolah harus memiliki landasan yang memprakarsai arah
gerak yang akan diambil untuk mencapai cita-cita di masa depan. Oleh
karena itu, setiap sekolah memiliki visi dan misi yang berbeda dengan
sekolah lainnya. Visi merupakan tujuan atau arah utama yang ingin dicapai
oleh suatu lembaga atau instansi atau organisasi, sedangkan misi
merupakan suatu proses atau tahapan yang seharusnya dilalui oleh suatu
lembaga atau instansi atau organisasi dengan tujuan bisa mencapai visi
tersebut. Untuk menentukan visi dan misi sekolah yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat yang dilayani, maka dirumuskan
visi dan misi sekolah sebagai berikut:

Visi Misi dan Tujuan Pendidikan SDN Rawamangun 02


A. Visi SDN Rawamangun 02
Membentuk peserta didik yang unggul dalam prestasi, beriman,
bertaqwa, dan berbudaya.
B. Misi SDN Rawamangun 02
1. Melaksanakan belajar yang efektif, bermanfaat, dan
menyenangkan.
2. Membiasakan kegiatan keagaaman terhadap ajaran agama
yang dianut.
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah, tertib,
dan rapih.
C. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan Pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut.
Merujuk pada tujuan Pendidikan dasar tersebut, maka tujuan
SDN Rawamangun 02 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap
Tuhan YME.
2. Mengembangkan kepribadian yang sesuai dengan adat
istiadat, karakter budaya bangsa Indonesia.
3. Mencapai prestasi akademik dengan pencapaian prestasi
belajar minimal.
4. Meningkatkan prestasi non akademik dalam bidang agama,
kesenian, olahraga, dan kecakapan hidup.
5. Mewujudkan sikap peserta didik yang berkarakter.
6. Memberikan layanan Pendidikan secara adil kepada
masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial,
ekonomi, suku bangsa, dan agama.

Dalam pelaksanaan suatu organisasi, dibutuhkan struktur untuk


memudahkan alur hubungan birokrasi. Sekolah merupakan organisasi sehingga
dalam pelaksanaan kerjanya membutuhkan struktur. Struktur sekolah berfungsi
untuk mengatur hubungan antarkerja, melakukan plotting dan pengoordinasian
tugas, serta wewenang secara lebih efektif. Dalam struktur sekolah digambarkan
kerangka hubungan antarfungsi, bagian, posisi, wewenang, dan hierarki. Adapun
struktur SDN Rawamangun 02 adalah sebagai berikut:
Adapun daftar pendidik SDN Rawamangun 02 adalah sebagai berikut:

Kepala Sekolah Saprudin, S.Pd


Wakil Kepala Sekolah Hermawati, S.Pd
Guru Kelas Angga Tri Sutrisno, S.Pd
Guru Kelas Waty Aprista Malem, S.Pd
Guru Kelas Adithia Hafiidah B., S.Pd
Guru Kelas Yani Masri, S.Pd
Guru Kelas Ina Rusmiati, S.Pd
Guru Kelas Sholeha, S.Pd
Guru Kelas Basyir Latif, S.Pd
Guru Kelas Rosita Simangunsong, S.Pd
Guru Kelas Emilia Laras Permata, S.Pd
Guru Kelas Junaedi Nugraha, M.Pd
Guru Kelas Heni Nurhaeni, S.Pd
Guru Kelas Fitriah Choirunnisa, S.Pd
Guru Kelas Gilang Aditya Saputra, S.Pd
Guru PAI Muhammad Saepul Hamdi, S.Pd
Guru PAI Tuti Amalia, S.Pd
Guru PAK Rosenti Sinaga, S.PAK
Guru PJOK Topik Hidayat, S.Pd
Guru PJOK Lesmana, M.Pd
Tenaga Administrasi Ida Farida
Tenaga Administrasi Iyos Yosanti, S.E
Penjaga Sekolah Nuri
Penjaga Sekolah Bambang
Pada kegiatan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan, penulis memperoleh Rencana Kerja Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum SDN Rawamangun 02. Adapun rencana kerjanya sebagai berikut:

RENCANA KERJA
WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Jadwal Pelaksanaan
Semester 1 Semester 2
Program Kerja
Ags No
Juli Sept Okt Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni
t v
Pengaturan Program Kerja
Penyusunan Kalender Pendidikan √
Perencanaan dan pembagian kelas √
Pembagian tugas mengajar √
Pembagian tugas tambahan √
Penyusunan jadwal mengajar √
Penyusunan program dan perangkat pembelajaran √
a. Program tahunan √








Penyusunan jadwal piket Guru √
Program KBM
Menyusun buku kurikulum √
Menyusun keseragaman kerangka program
kurikulum √
Mengisi laporan nilai bulanan √ √ √ √ √ √ √ √
Pecapaian target kurikulum/daya serap peserta didik √ √
Pelaksanaan monitoring KBM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Mengumpulkan rekap kehadiran Guru √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Mengoptimalkan tugas Guru piket √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Perencanaan supervisi kelas √ √ √ √
a. Kelengkapan satuan program pendidikan √ √
b. Daftar nilai √ √
c. Agenda Guru √ √
Memberikan layanan bimbingan belajar/ pengayaan √ √ √ √ √ √ √ √
Membentuk tim pertandingan sekolah √ √ √ √ √ √ √ √
Penyusunan program assesmen sumatif sekolah √
Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
a. Ulangan harian √ √ √ √ √ √ √ √ √
b. Ulangan mingguan/tengah semester √ √
c. Ulangan semester √
d. Uji coba assesmen sumatif sekolah √
e. Ujian praktik √
f. Assesmen sumatif sekolah √
Laporan Pendidikan
Pengumpulan nilai
a. Bulanan √ √ √ √ √ √ √ √ √
b. Pertengahan semester √ √
c. Semester √ √
d. Ekstrakurikuler √ √
e. Ujian praktik
f. Assesmen sumatif sekolah √
g. Penyerahan raport √
h. Penyerahan STTB √ √
Laporan hasil belajar √
Persiapan Tahun Pelajaran Baru
Pembentukan panitia PPDB untuk peserta didik baru
masuk (kelas 1) √
Persiapan untuk pelaksanaan kurikulum Merdeka di
tahun ajaran 2023/2024 √
SDN Rawamangun 02 sebagai satuan pendidikan yang diminati
mayoritas penduduk di sekitar sekolah, dengan potensi wilayah/letak yang
strategis di tengah pemukiman penduduk memiliki beberapa kekuatan
diantaranya: 1) input peserta pendidik dari lingkungan sekitar; 2)
lingkungan perkampungan sebagian besar orang tua peserta pendidik yang
memudahkan sekolah untuk melakukan koordinasi dan komunikasi; 3)
kultur masyarakat di kelurahan Rawamangun ,yang sangat taat
menjalankan ibadah dan bekarja; 4) sarana pendukung layanan proses
pembelajaran yang memadai; 5) merupakan salah satu sekolah rujukan
yang terletak di lingkungan yang padat penduduk dengan lingkungan yang
asri ; dan 6) letak sekolah sangat strategis karena akses yang mudah.
Selain kekuatan/kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SDN
Rawamangun 02 juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu: 1)
laboratorium IPA yang kurang representatif; tetapi hal tersebut tidak
mengurangi semangat warga sekolah dalam belajar. Hal ini dibuktikan
dengan prestasi yang pernah diperoleh baik itu akademik maupun non-
akademik.
Masyarakat di SDN Rawamangun 02 sebagian besar adalah
pegawai swasta dan sebagian lain adalah buruh, pedagang, serta
wiraswasta. Sebagai sekolah yang berada pada lingkungan pemukiman
dan input peserta didik yang mayoritas dari menengah ke bawah,
masyarakat sekitas sekolah mempunyai budaya yang menjadi ciri khas
yaitu setiap bulan ramadhan peserta didik beserta bapak dan ibu guru
melakukan pawai mengelilingi lingkungan sekolah dengan berpakain
muslim dalam rangka menyambut bulan ramadhan dan syiar islam.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali potensi pendidik dan peserta
didik dalam pembentukan karakter.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SDN Rawamangun 02 yang
berjumlah 18 orang memiliki latar belakang rata rata pendidikan S1/D4,
yang rata-rata linier dengan tugas yang dilaksanakan sebagai pendidik
maupun tenaga kependidikan untuk mewujudkan pendidikan yang
bermutu, disamping itu pendidik di SDN Rawamangun 02 selalu berupaya
meningkatkan kompetensi dan pengembangan diri atas inisiatif diri serta
mendapat penugasan dari kepala sekolah, serta didesiminasikan didepan
teman sejawat maupun teman guru dalam lingkup KKG gugus.
Sebagaimana diatur dalam Permendikbud RI Nomor 62 tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, bentuk kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa:
1. Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan
Peserta didik (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera
(Paskibra), dan lainnya;
2. Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR),
kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik,
penelitian, dan lainnya;
3. Latihan olah-bakat dan olah-minat, misalnya: pengembangan
bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik,
teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan
lainnya;
4. Keagamaan, misalnya: Tahfiz QUR’AN, baca tulis
ALQUR’AN, marawis, retreat; atau
5. Bidang pengembangan lainnya, yang disesuaikan dengan
prioritas dan analisis potensi dan minat peserta didik di
sekolah.
Berdasarkan pernyataan berikut, maka SDN Rawamangun 02
mengadakan kegiatan Ekstrakurikuler sebagai berikut:

No Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Keterangan


1 Pramuka Wajib
2 Marawis Peminatan
3 Pencak Silat Peminatan
4 Karate Peminatan
5 Seni Tari Peminatan
6 Futsal Peminatan

Adapun daftar pendidik SDN Rawamangun 02 adalah sebagai


berikut:

Kepala Sekolah Saprudin, S.Pd

Wakil Kepala Sekolah Hermawati, S.Pd

Guru Kelas Angga Tri Sutrisno, S.Pd

Guru Kelas Waty Aprista Malem, S.Pd

Guru Kelas Adithia Hafiidah B., S.Pd

Guru Kelas Yani Masri, S.Pd

Guru Kelas Ina Rusmiati, S.Pd

Guru Kelas Sholeha, S.Pd

Guru Kelas Basyir Latif, S.Pd

Guru Kelas Rosita Simangunsong, S.Pd

Guru Kelas Emilia Laras Permata, S.Pd

Guru Kelas Junaedi Nugraha, M.Pd

Guru Kelas Heni Nurhaeni, S.Pd

Guru Kelas Fitriah Choirunnisa, S.Pd

Guru Kelas Gilang Aditya Saputra, S.Pd

Guru PAI Muhammad Saepul Hamdi, S.Pd

Guru PAI Tuti Amalia, S.Pd

Guru PAK Rosenti Sinaga, S.PAK


Guru PJOK Topik Hidayat, S.Pd

Guru PJOK Lesmana, M.Pd

Tenaga Administrasi Ida Farida

Tenaga Administrasi Iyos Yosanti, S.E

Penjaga Sekolah Nuri

Penjaga Sekolah Bambang

1.2 Tujuan Pelaksanaan PKM


2.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dilaksanakan PKM untuk mengaplikasikan materi
yang didapat selama perkuliahan ke dalam praktik langsung di
sekolah dasar dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan
dalam membuat RPP atau modul ajar, media pembelajaran untuk
menunjang proses pembelajaran di sekolah.
2.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus PKM ini untuk menghasilkan sarjana
pendidikan berkualitas, dapat mengelola proses pendidikan
(pembelajaran, sikap, dan berperan aktif dalam kemajuan
pendidikan.
1.3 Manfaat Pelaksanaan PKM
1.3.1 Manfaat untuk Mahasiswa
a. Melatih mahasiswa memiliki pengalaman tentang proses
pembelajaran (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan
kedisiplinan sebagai bekal untuk mengembangkan diri di
sekolah maupun masyarakat.
b. Melatih keterampilan peserta didik dalam pembuatan media
pembelajaran yang kreatif dan manajemen kelas saat mengajar.
c. Mengembangkan kemampuan diri dalam bersosialisasi dan
menanamkan sikap yang baik kepada peserta didik.
1.3.2 Manfaat untuk Sekolah
a. Meningkatkan kualitas pendidik dengan membantu
membimbing peserta didik dalam melakukan praktik
keterampilan mengajar.
b. Membangun hubungan kerjasama yang baik dengan
Universitas.
1.3.3 Manfaat untuk Universitas Negeri Jakarta
a. Memperluas jaringan kerjasama dengan stakeholder.
b. Memperoleh masukan tentang perkembangan proses
pendidikan di lapangan.
BAB II

PELAKSANAAN PKM

2.1 Peran Guru di Sekolah


Guru sebagai salah satu komponen di sekolah menempati profesi
yang penting dalam proses kegiatan pembelajaran. guru mempunyai
peranan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik nya
baik pengetahuan, keterampilan, kecerdasan dan sikap serta pandangan
hidup peserta didik. Oleh karena itu, sosok guru dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang diharapkan (Permana et al., 2021) . Dalam kegiatan
belajar mengajar, guru memiliki peran yang cukup penting untuk membuat
ilmu-ilmu yang diajarkan dapat diterima oleh peserta didik yang ada.
Peran guru di sekolah secara umum (Kiki Yestiani & Zahwa, 2020), antara
lain:
2.1.1 Guru sebagai Pendidik
Guru merupakan pendidik, tokoh, panutan bagi para murid
yang di didiknya serta lingkungannya. Oleh sebab itu, seorang guru
harus memiliki rasa tanggung jawab, mandiri, wibawa, serta
kedisiplinan yang dapat dijadikan contoh bagi peserta didik.
2.1.2 Guru sebagai Pengajar.
Seorang guru harus merencanakan program pengajaran,
melaksanakan program yang telah disusun, dan memberikan
penilaian setelah program itu dilaksanakan. Selain itu, guru harus
dapat membuat sesuatu hal menjadi jelas bagi murid, bahkan
terampil untuk memecahkan beragam masalah.
2.1.3 Guru sebagai Fasilitator.
Peran guru sebagai fasilitator adalah memberikan
pelayanan agar murid dapat dengan mudah menerima dan
memahami materi pelajaran. Sehingga proses pembelajaran akan
menjadi lebih efektif dan efisien.

2.1.4 Guru sebagai Pengelola (Managerial).


Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru memiliki
peran untuk memegang kendali dalam proses pembelajaran seperti
menciptakan suasana kelas menjadi kondusif dan nyaman. Serta
dapat memberikan pengarahan, pengawasan, pengorganisasian,
pengontrolan, partisipasi atas program yang dilakukan.

Selain itu guru juga sebagai pembimbing, demonstrator, penasehat,


innovator, motivator, pelatih, dan evaluator. Oleh karena itu, sebagai
seorang guru harus bisa menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, dan
dekat dengan peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru harus
menjadi kreatif dan inovatif agar apa yang dipelajari menarik minat
peserta didik untuk belajar. Dengan metode pembelajaran yang beragam,
tentu akan membuat peserta didik tertarik dan antusias untuk mengikuti
pembelajaran di kelas. Seorang guru juga harus menjadi pedoman dan
inspirasi peserta didiknya, dengan menerapkan nilai-nilai baik maka
peserta didik akan mengikuti apa yang dilakukan gurunya.

2.2 Kegiatan yang Dilaksanakan di Sekolah


2.2.1 Observasi
Observasi dilakukan untuk mengevaluasi proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mengamati strategi
pengajaran, interaksi antara guru dan peserta didik, penggunaan
sumber belajar, pengorganisasian kelas.
2.2.2 Latihan terbimbing
Latihan mengajar terbimbing merupakan kegiatan peserta
didik mengajar di dalam kelas yang diamati/diobservasi oleh guru
pamong dan dosen pembimbing.
2.2.3 Mengajar mandiri
Latihan mengajar mandiri dilakukan setelah kegiatan
latihan terbimbing dinyatakan berhasil oleh GP dan DP. Peserta
didik berlatih mengajar di kelas tanpa diobservasi oleh DP/GP dan
kemudian menerima umpan balik dan DP/GP.
2.2.4 Program Kerja
Program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa PKM di
SDN Rawamangun 02 adalah membuat mading kemerdekaan 17
agustus dan mading anti bullying.
2.2.5 UAS
UAS dilakukan 2 kali yaitu di kelas rendah dan di kelas
tinggi, penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing.
2.3 Cara Mengumpulkan Data
2.3.1 Wawancara dan Observasi
Dengan melakukan observasi di SDN Rawamangun 02,
kami dapat mengumpulkan data seperti cara pengkondisian kelas
dengan baik, cara menggunakan model serta metode yang
membuat peserta didik senang, dan cara berkomunikasi yang baik
antara guru dan peserta didik.
2.3.2 Praktek Mengajar
Dengan melaksanakan praktek mengajar secara langsung di
SDN Rawamangun 02, kami dapat mengumpulkan data seperti
mengetahui karakter peserta didik, mengetahui sejauh mana
kemampuan akademik atau non akademik peserta didik, cara
mengatasi peserta didik yang melakukan perselisihan/masalah
sehingga dapat menemukan solusi secara tepat dan cepat, cara
mengelola kelas yang baik supaya lebih kondusif.
2.4 Temuan Selama di Sekolah
PKM di SDN Rawamangun 02 dilakukan secara tatap muka,
walaupun DKI Jakarta sedang dilanda polusi udara, pembelajaran di
sekolah berjalan dengan baik dengan menghimbau para peserta didik
untuk menggunakan masker ketika di luar ruangan. Saat melakukan PKM
di SDN Rawamangun 02 setiap harinya diadakan pembiasaan pagi pukul
06.30. Pembiasaan upacara bendera dilakukan setiap hari senin, kegiatan
menyanyikan lagu nasional dan daerah dilakukan setiap hari selasa dan
rabu, kegiatan pramuka siaga dan penggalang dilakukan setiap hari rabu,
kegiatan senam dilakukan setiap hari kamis, dan pembiasaan bimbingan
rohani (bimroh) dilanjutkan dengan sholat dhuha dilakukan setiap hari
jum’at.
SDN Rawamangun 02 pagi berlokasikan di Jl. Haji Ten No.4,
Rawamangun, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur. Keadaan
sekolahnya bersih, luas, dan tertata rapi serta memiliki tanaman disekitar
sekolah yang rindang. Kepala sekolah dan para guru menerima peserta
didik sangat baik. Para guru banyak berbagi ilmu tentang mengenal
karakteristik peserta didik, mengkondisikan kelas dengan baik,
menggunakan model serta metode yang membuat peserta didik senang,
dan komunikasi yang baik dengan para guru dan peserta didik. Ketika
peserta didik ada kendala, para guru tidak sungkan untuk membantunya.
Keberadaan peserta didik PKM sangat membantu para guru dan peserta
didik untuk mewujudkan pembelajaran yang inovatif dengan
menggunakan media pembelajaran seperti games, video, dan menyanyikan
lagu.
Kegiatan pembelajaran di SDN Rawamangun 02 Pagi tentunya
berbeda di kelas rendah dan kelas tinggi. Dari segi waktu istirahat di kelas
rendah istirahat 1 kali pada pukul 08.50 - 09.05 WIB. Sedangkan di kelas
tinggi ada 2 kali waktu istirahat, istirahat pertama pukul 08.50 - 09.50
WIB dan untuk istirahat kedua dipukul 10.50 – 11.05 WIB. Lalu untuk
waktu pulang juga berbeda, di kelas rendah pulang pukul 10.50 WIB
sedangkan kelas tinggi pulang pukul 12.50 WIB. Kegiatan ekstrakurikuler
di SDN Rawamangun 02 terdiri dari ekstrakurikuler wajib dan
ekstrakurikuler peminatan. Untuk ekstrakurikuler wajib yaitu pramuka,
sedangkan untuk ekstrakurikuler peminatan yaitu pencak silat, karate, seni
tari, dan futsal.
SDN Rawamangun 02 Pagi merupakan salah satu sekolah dasar
yang menerapkan sekolah inklusi dimana sekolah tersebut menerima Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK). Mengacu pada Permendiknas No. 70 Tahun
2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi peserta didik yang memiliki
kelainan dan memiliki Potensi Kecerdasan atau Bakat Istimewa. Adanya
pendidikan inklusif ini bertujuan memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau
bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuannya serta mewujudkan
penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman dan tidak
diskriminatif (Nurfadhillah, 2021). Di sekolah inklusi anak bekebutuhan
khusus akan belajar bersama peserta didik lainnya yang tidak memiliki
keterbatasan. Pada saat di kelas kita bisa melihat bagaimana para peserta
didik berinteraksi dan bersosialisasi tanpa membedakan satu dengan
lainnya. Dengan demikian, para peserta didik akan terlatih dan terbiasa
untuk saling menghargai, menghormati, dan menerima satu sama lain.
2.5 Permasalahan dan Solusi di Sekolah
Selama kami mengamati pembelajaran di SDN Rawamangun 02
dalam keadaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ini adanya masalah yang
muncul saat di sekolah. Tetapi dengan adanya masalah yang dihadapi
tentunya para guru perlahan memiliki solusi, sehingga masalah tersebut
dapat teratasi. Berikut ini masalah dan solusi yang dihadapi selama
pembelajaran tatap muka di SDN Rawamangun 02 Pagi, antara lain:
2.5.1 Keterampilan Membaca dan Menulis
Keterampilan membaca dan menulis merupakan salah satu
kemampuan dasar dari berbahasa. Bahasa merupakan sebuah
sarana atau alat komunikasi untuk menyampaikan informasi.
Dalam proses pembelajaran guru dan peserta didik melakukan
interaksi dengan melakukan komunikasi agar tujuan pembelajaran
tercapai (Fitriyani. & Utama, 2019). membaca adalah suatu proses
yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis. Hal ini
berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi
teks bacaan (Saputro et al., 2021) . Sedangkan menulis merupakan
kemampuan berbahasa yang menghasilkan sebuah gagasan,
pikiran, dan perasaan (Fitriyani & Utama, 2019) . Keterampilan
menulis dan membaca merupakan kegiatan yang saling berkaitan.
Keterampilan membaca berpengaruh terhadap keterampilan
menulis, keterampilan menulis membutuhkan pengetahuan dan
ide-ide yang akan dituangkan melalui tulisan, sedangkan
pengetahuan dan ide-ide diperoleh dari kegiatan membaca.
Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, masih banyak
peserta didik terutama di kelas tinggi yang tulisannya belum bisa
terbaca. Selain itu kemampuan membaca atau pelafalan saat
membaca masih terbata-bata (speech delay). Hal ini membuat guru
sulit memahami ketika menilai atau mengoreksi tugas. Berdasarkan
faktanya masih rendahnya keterampilan membaca dan menulis,
membuat guru berusaha memberikan solusi untuk mengatasinya.
Solusi yang diterapkan guru di kelas yaitu dengan
menerapkan kegiatan literasi. Setiap kelas dijadwalkan untuk
kunjungan perpustakaan guna untuk meningkatkan literasi peserta
didik. Pada kelas rendah, guru meminta peserta didik maju secara
bergantian untuk belajar membaca dan menulis. Pada kelas tinggi,
guru akan meminta satu orang peserta didik membacakan buku
cerita yang dimilikinya. Kemudian peserta didik dan guru akan
melakukan tanya jawab dari cerita yang sudah dibacakan oleh salah
satu peserta didik. Serta meminta peserta didik menuliskan
informasi yang telah dibaca. Untuk saat ini solusi-solusi tersebut
dapat dilaksanakan oleh setiap guru dengan baik. Disela-sela
pembelajaran, guru meminta peserta didik maju secara bergantian
untuk membaca atau menulis.
2.5.2 Perbedaan Jam Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di SDN Rawamangun 02 Pagi
memiliki perbedaan pada jam pulang antara kelas rendah dan kelas
tinggi. Kelas rendah pulang pukul 10.50 WIB sedangkan kelas
tinggi pulang pukul 12.50 WIB. Khusus untuk kelas 1 dan 2
memiliki waktu pulang yang berbeda. Kelas 2 pagi pulang jam
11.00, sedangkan kelas 2 siang dari pukul 11.00 – 12.50. Kelas 1
pulang jam 09.40. Tentunya perbedaan jam pembelajaran ini
membuat peserta didik sangat bosan dan rendahnya minat belajar.
Melihat kenyataannya, setiap pembelajaran peserta didik selalu
menanyakan jam istirahat dan jam pulang. Karena jam istirahat
lebih cepat daripada jam belajar, peserta didik sering
mengeluhkannya. maka dari itu setiap guru memiliki solusi untuk
mengatasinya. Solusi yang biasa guru lakukan yaitu setelah
mengerjakan tugas biasanya para peserta didik dibolehkan
menggambar atau membaca buku sambil menunggu waktu
istirahat. Selain itu, ada juga guru yang mengajak peserta didik
bermain sambil belajar di dalam kelas agar peserta didik senang.
Biasanya guru juga mengisi waktu kosong dengan memberikan
video pembelajaran.
2.5.3 Bersosialisasi dengan Teman
Pada pembelajaran tatap muka, semua peserta didik
diharuskan beradaptasi kembali dengan lingkungan di sekolah baik
teman, guru, maupun masyarakat disekitar sekolah. Ada beberapa
peserta didik yang mudah bersosialiasi dengan peserta didik
lainnya, tetapi ada juga peserta didik yang susah untuk
bersosialiasi. Hal ini juga dirasakan di SDN Rawamangun 02 Pagi,
salah satunya yaitu memilah-milih teman. Di setiap kelas tentunya
ada anak berkebutuhan khusus (ABK). Ada beberapa peserta didik
yang belum menerima perbedaan satu sama lain, sehingga peserta
didik ABK ini menyendiri tidak punya teman. Lalu sebaliknya, ada
juga peserta didik ABK yang lebih memilih sendiri, karena peserta
didik tersebut merasa peserta didik lainnya tidak cocok bermain
dengannya. Hal ini sangat disayangkan oleh guru yang melihatnya.
Oleh karena itu, para guru memikirkan solusi agar hal itu bisa
teratasi. Solusi para guru biasanya diterapkan pada saat kegiatan
pembelajaran yaitu menjadikan satu kelompok. Guru sering
mengingatkan para peserta didik untuk saling menerima perbedaan
satu sama lain, terutama peserta didik berkebutuhan khusus. Lebih
tepatnya guru selalu mengingatkan peserta didik nya harus saling
menolong dan tidak mengejek satu sama lain. Hal itu selalu
dibiasakan guru ketika pembelajaran di kelas maupun saat kegiatan
ekstrakulikuler. Seiring berjalannya waktu, peserta didik mulai
menerima satu sama lain, terlihat mereka sudah mau bermain
dengan peserta didik lainnya terutama peserta didik berkebutuhan
khusus.
2.5.4 Perubahan Perilaku Dan Emosional Peserta Didik
Selama proses pembelajaran di SDN Rawamangun 02
berlangsung, kami menemukan masih terdapat peserta didik yang
berperilaku kasar terhadap peserta didik lainnya baik secara lisan
maupun fisik. Selama ini terdapat peserta didik jarang berineaksi
dengan temannya. Salah satu guru pernah mengajak peserta didik
tersebut berbicara. Hal itulah yang membuat perilakunya kasar. Di
kelas tinggi masih banyak peserta didik yang belum dapat
mengendalikan emosinya. Sehingga sering terjadi keributan hanya
karena hal kecil. Serta beberapa sikap disiplin belajar peserta didik
masih rendah ketika pembelajaran berlangsung.
Dari permasalahan-permasalahan di atas tentunya setiap
guru memiliki cara untuk mengatasinya. Guru sering menasihati
para peserta didik agar lebih disiplin dalam kegiatan pembelajaran.
Guru juga meminta bantuan orang tua, agar dapat bekerja sama
mengubah perilaku menjadi lebih baik. Untuk meredakan
keributan, biasanya guru memanggil peserta didik yang
bersangkutan untuk menjelaskan kejadiannya. Kemudian guru
akan menyuruh peserta didik untuk saling meminta maaf dan tidak
mengulanginya serta guru juga memberikan hukuman agar peserta
didik tersebut jera untuk mengulanginya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Fitriyani, & Utama, E. G. (2019). Model Pembelajaran dalam Meningkatkan


Kemampuan Membaca dan Menulis Peserta didik Sekolah Dasar. Journal Of
Educational Review And Research, 2(1), 77.

Kiki Yestiani, D., & Zahwa, N. (2020). Peran Guru Dalam Pembelajaran Pada
Peserta didik Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 41–47.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/fondatia
Nurfadhillah, S. (2021). Pendidikan Inklusi Pedoman bagi Penyelenggaraan
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jejak Publisher.
Permana, B. S., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021). Peranan Guru
Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Pendidikan Karakter
pada Peserta didik Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3),
8651–8659.
Saputro, K. A., Sari, C. K., & Winarsi, S. (2021). Peningkatan Keterampilan
Membaca Dengan Menggunakan Media Audio Visual Di Sekolah Dasar.
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 3(5), 1910–1917.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.69
LAMPIRAN

Lampiran ini berisi:

1. Hasil Analisis 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) di SDN


Rawamangun 02 Pagi
2. Link google drive dan barcode yang terdiri:
- Berita Acara
- Perangkat Pembelajaran (RPP Atau Modul Ajar)
- Rangkuman Tugas Mahasiswa
- Lembar Observasi
- Lembar Absen Dosen Pembimbing
- Lembar Absen Mahasiswa
- Penilaian Latihan Terbimbing
- Penilaian UAS
3. Dokumentasi
HASIL ANALISIS 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

DI SDN RAWAMANGUN 02 PAGI

4. Standar Isi (Kurikulum)


Jenis kurikulum yang digunakan di SDN Rawamangun 02 Pagi adalah
kurikulum merdeka dan kurikulum 2013. Kurikulum merdeka digunakan
dikelas I, II, IV, dan V. Sedangkan kurikulum 2013 hanya digunakan dikelas
III dan VI.
Struktur Kurikulum SD/Pengaturan Waktu Belajar di SDN
Rawamangun 02 pagi, beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap
minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD Kelas I,
II, IV dan V masing-masing 23, 25, dan 29 jam setiap minggu, sedangkan
kelas III dan VI masing-masing 34 dan 38 jam setiap minggu. Struktur
Kurikulum SDN Rawamangun 02 pagi adalah sebagai berikut:
1) Stuktur Kurikulum Merdeka Kelas I, II, IV, dan V

Kelas/JP/Projek penguatan Profil


Pelajar Pencasila
No MATA PELAJARAN Projek
I II IV V per
tahun
1 Pendidikan Agama Islam dan
3 3 3 3 36
Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan
3 3 3 3 36
Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katolik dan
3 3 3 3 36
Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan
3 3 3 3 36
Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan
3 3 3 3 36
Budi Pekerti
Pendidikan Agama Konghucu
3 3 3 3 36
dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 4 4 4 4 36
3 Bahasa Indonesia 6 7 6 6 36
4 Matematika 4 5 5 5 36
5 IPAS - - 5 5 36
6 PJOK 3 3 3 3 36
Seni Budaya dan Prakarya ⁎⁎
1. Seni Musik
7 3 3 3 3 36
2. Seni Rupa
3. Seni Teather
4. Seni Tari
8 Bahasa Inggris ⁎⁎⁎ 2 2 2 2 -
9 PLBJ ⁎⁎⁎ 2 2 2 2 -
JUMLAH ALOKASI WAKTU
23 25 29 29 252
PER MINGGU

2) Struktur Kurikulum 2013


Pendekatan : Tematik, Integratif, Mata pelajaran

Kelas/Jumlah Jam
NO MATA PELAJARAN Pelajaran
III VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 5


3 Bahasa Indonesia 10 7
4 Matematika 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4
3 PLBJ 2 2

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 34 38

3) TIM Pengembang kurikulum

5. Standar Proses

Komponen Catatan Lapangan Dokumen Keterangan


Pendukung
Program Secara Formal Kepala
Class Visit: Sekolah melakukan Class
Kepala Visit setiap hari
Sekolah dikarenakan kepala
sekolah juga merupakan
guru yang mengajar di
kelas.
Program Pengawas sekolah
Class Visit: melakukan class visit
Pengawas dengan cara masuk saat
Sekolah pembelajaran
berlangsung dan bertaya
kepada siswa pendapat
mengenai kegiatan
pembelajaran yang
berlangsung di sekolah.
Bukti
Supervisi
Kepala
Sekolah
Bukti
Supervisi
Pengawaas
Sekolah
Bukti Revisi
hasil
Supervisi

6. Standar Penilaian
 Perencanaan Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar
1) Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan
pendidikan dan ruang lingkup kelas.
a) Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan
seperti penyusunan capaian pembelajaran (telah ditetapkan oleh
pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan gambaran besar
asesmen, dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler
serta projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan perencanaan
program prioritas satuan pendidikan
b) Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti rencana
pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar, perangkat ajar. Untuk
dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan pendidikan cukup
melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana
kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian
lampiran pendekatan pembelajaran: mata pelajaran, tematik, integrasi,
dan blok. Terdapat empat (4) pendekatan yang dapat digunakan oleh
satuan pendidikan dalam mengorganisasikan muatan pembelajaran
yang perlu disesuaikan dengan kondisi dan tujuan masing-masing
satuan pendidikan:
2) Pendekatan Mata Pelajaran
Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dan
mapel lainnya. Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu,
dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan ketentuan minimal dari
pemerintah.
3) Pendekatan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi
kompetensi-kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai
mata pelajaran ke dalam berbagai tema. SD/MI dapat mengorganisasikan
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau
tematik.
4) Pendekatan Integrasi
Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran
diajarkan secara kolaboratif (team teaching). Pendidik berkolaborasi untuk
merencanakan dan melaksanakan asesmen dan pembelajaran secara
terpadu. Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) secara terintegrasi.
5) Pendekatan Secara Bergantian dalam Waktu Blok Terpisah
Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan
berbagai macam pengelompokkan. Sebagai contoh, mata pelajaran IPS,
Bahasa Indonesia dan IPAS akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam
semester 1. Contoh lain, mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam
atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang
terpisah
 Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan sesuai tujuan
penilaian secara berkeadilan, objektif, dan edukatif. Penilaian hasil belajar
secara berkeadilan merupakan penilaian yang tidak bisa oleh latar
belakang, identitas, atau kebutuhan khusus peserta didik, penilaian hasil
belajar secara objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada
informasi faktual atas pencapaian perkembangan atau hasil belajar peserta
didik. Penilaian hasil belajar secara edukatif merupakan penilaian yang
hasilnya digunakan sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan
orang tua untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar.
Prosedur penilaian hasil belajar peserta didik meliputi:
a) Perumusan tujuan penilaian;
b) Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen penilaian;
c) Pelaksanaan penilaian; pengolahan hasil penilaian; dan
d) Pelaporan hasil penilaian.
Penilaian hasil belajar peserta didik dengan prosedur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 sampai dengan Pasal 8 berbentuk:
a) Penilaian formatif.
b) Penilaian sumatif.
Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
Penilaian formatif sebagaimana dimaksud dilakukan dengan
mengumpulkan informasi mengenai:
a) Peserta didik yang mengalami hambatan atau kesulitan belajar;
b) Perkembangan belajar peserta didik.
Informasi sebagaimana dimaksud digunakan sebagai umpan balik
bagi:
a) Peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dalam memonitor
proses dan kemajuan belajar sebagai bagian dari keterampilan belajar
sepanjang hayat;
b) Dan pendidik untuk merefleksikan dan meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang
pendidikan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar
peserta didik sebagai dasar penentuan:
a) Kenaikan kelas.
b) Kelulusan dari satuan pendidikan.
Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan
membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) (Permendikbudristek 21
Tahun 2022 Pasal 9 ayat 8).
7. Standar Kompetensi Lulusan
 Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator
ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini dikembangkan saat pendidik
merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun
perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan
pembelajaran ataupun modul ajar.
Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan
dalam memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu
asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran. Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang
kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/ didemonstrasikan peserta didik
sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran. Pendidik
tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, atau
85 dan seterusnya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah
menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka pendidik
diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 -85; 85-
100).
Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik
telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan
menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:
 Pendekatan/cara 1: Menggunakan deskripsi kriteria
Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik
menetapkan kriteria ketuntasan: Laporan peserta didik
menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi, hasil
pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan
hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis
sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Tidak
Kriteria Memadai
Memadai
Laporan menunjukkan kemampuan penulisan √
teks eksplanasi dengan runtut
Laporan menunjukkan hasil pengamatan yang √
jelas
Laporan menceritakan pengalaman secara √
jelas
Laporan menjelaskan hubungan kausitas yang √
logis disertai dengan argument yang logis
sehingga dapat meyakinkan pembaca
Kesimpulan: Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika
mencapi 3 kreteria memadai, Jika ada 2 kreteria masuk kategori tidak
tuntas, maka perlu dilakukan intervensi agar pencapaian peserta didik
bisa diperbaiki

 Pendekatan / cara 2: menggunakan rubrik


Contoh, Tugas menulis laporan, pendidik menetapkan
kriteria ketuntasan yang terdiri atas dua bagian: Isi laporan dan
penulisan. Dalam rubrik terdapat empat tahap pencapaian,
dari baru berkembang, layak, cakap hingga mahir. Dalam setiap
tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik.
Pendidik menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan
yang dihasilkan oleh peserta didik.
Baru Layak Cakap Mahir
berkembang
Isi Belum Mampu Mampu Mampu
laporan mampu menulis teks menulis teks menulis teks
menulis teks eksplanasi eksplanasi eksplanasi
eksplanasi hasil hasil hasil
hasil pengamatan pengamatan pengamatan
pengamatan dan dan dan
dan pengalaman pengalaman pengalaman
pengalaman secara jelas secara jelas secara jelas
belum jelas laporan laporan laporan
tertuang menunjukkan menjelaskan menjelaskan
dalam tulisan hubungan hubungan hubungan
ide dan yang jelas di kausial yang kausial yang
informasi sebagian logis disertai logis disertai
dalam paragraf dengan dengan
laporan argument argument
tercampur yang logis yang logis
dan hubungan sehingga sehingga
antara dapat dapat
praragraf meyekinkan meyakinkan
tidak pembaca pembaca
berhubungan serta ada
fakta-fakta
pendukung
yang relevan
Penulisan Belum Sebagian Sebagian Semua tanda
tanda menggunakan tanda baca besar tanda baca dan
baca dan tanda baca dan huruf baca dan huruf kapital
huruf dan huruf kapital huruf kapital digunakan
kapital kapital atau digunakan digunakan secara tepat
sebagian secara tepat secara tepat
besar tidak
digunakan
secara tepat
Kesimpulan: Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan
pembelajaran jika kedua kriteria di atas mencapai minimal tahap cakap
dan mahir

 Pendekatan /cara 3: menggunakan interval nilai


Untuk menggunakan interval, pendidik dan/ atau satuan
pendidikan dapat menggunakan rubrik maupun nilai dari tes.
Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut
yang akan dilakukan untuk para peserta didik.
Contoh a.
Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian,
pendidik menentukan interval nilai. Setelah mendapatkan hasil tes,
pendidik dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik dan
menentukan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya.
0 – 40% Belum mencapai, remidila keseluruhan
41 - 65% Belum mencapai ketuntasan, remidial sebagian yang
diperlukan
66 – 85% Sudah mencapai ketuntasan tidak perlu remidial
86 – Sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan dan
100% tantangan lebih
Bila peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soa
(dengan bobot yang sama), maka ia mendapatkan nilai 80%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik tersebut
sudah mencapai ketuntasan dan tidak perlu remidial.
 Pendekatan/cara 4: Pendidik dapat menggunakan interval
nilai yang diolah dari rubrik.
Seperti dalam tugas menulis laporan, pendidik dapat
menetapkan empat kriteria ketuntasan:
 Menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan
runtut.
 Menunjukkan hasil pengamatan yang jelas.
 Menceritakan pengalaman secara jelas.
 Menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan
argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian
(1-4). Pendidik membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan
rubrik untuk menentukan ketercapaian peserta didik.

Diasumsikan untuk setiap kriteria memiliki bobot yang


sama sehingga pembagi merupakan total dari jumlah kriteria
(dalam hal ini 4 kriteria) dan nilai maksimum (dalam hal ini nilai
maksimumnya 4). Satuan pendidikan dan/atau guru dapat
memberikan bobot sehingga penghitungan disesuaikan dengan
bobot kriteria.
Setelah mendapatkan nilai (baik dari rubrik ataupun nilai
dari tes), pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat menentukan
interval nilai untuk menentukan ketuntasan dan tindak lanjut sesuai
dengan intervalnya. Skala Interval nilai diolah dari rubrik.
Perhitungannya:
Peserta didik memperoleh skor 2+6+4 = 12
Skor Maksimal =16
Nilai = (12/16) X 100 = 75
Kriteria 66 - 85 telah mencapai tujuan Pembelajaran
KKTP Interval = 66-85
 0 – 40% artinya belum mencapai, remedial di seluruh bagian.
 41 – 60% artinya belum mencapai ketuntasan, remedial di
bagian yang diperlukan.
 61 – 80% artinya sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu
remedial.
 81 – 100% artinya sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan
atau tantangan lebih
Pada contoh tersebut, pendidik hanya menggunakan rubrik
dan diambil kesimpulan bahwa peserta didik di atas sudah
menuntaskan tujuan pembelajaran, karena sebagian besar kriteria
sudah tercapai.

Contoh Penulisan KKTP


1. Deskripsi Kriteria
KKTP Kriteria
No Kategori Kriteria Tindakan
1. Tidak Jika hanya Minimal 2 dari 4 Dilakukan intervensi
Tuntas kriteria memenuhi
2. Tuntas Jika Minimal 3 dari 4 kriteria Tidak perlu intervensi
memenuhi
2. Rubrik
KKTP Rubrik
Peserta didik dinyatakan sudah mencapai tujuan pembelajaran, jika
kedua/ketiga/keempat kriteria mencapai tahap cakap atau mahir.
3. Skala Interval
KKTP Interval
Interval Kriteria Intervensi
66 -85% Sudah Tuntas Tidak Perlu Remidial
86 -100% Sudah tuntas Diberi pengayaan dan tantangan lebih

4. Skala Interval Nilai diolah dari rubrik


KKTP Interval diolah dari Rubrik
Interval Kriteria Intervensi
66 -85% Sudah Tuntas Tidak Perlu Remidial
86 -100% Sudah tuntas Diberi pengayaan dan tantangan lebih

Maka, SDN Rawamangun 02 menentukan KKTP dan KKM sebagai berikut:


1. KKTP
Fase A
Interval Kriteria Intervensi
0-69 Belum Tuntas Perlu remedial
70 -85 Sudah Tuntas Tidak Perlu Remidial
86 -100 Sudah tuntas Diberi pengayaan dan tantangan lebih

Fase B
Interval Kriteria intervensi
0-74 Belum Tuntas Perlu remedial
75 -85 Sudah Tuntas Tidak Perlu Remidial
86 -100 Sudah tuntas Diberi pengayaan dan tantangan lebih

Fase C
Interval Kriteria Intervensi
0-74 Belum Tuntas Perlu remedial
75 -85 Sudah Tuntas Tidak Perlu Remidial
86 -100 Sudah tuntas Diberi pengayaan dan tantangan lebih

2. KKM sebagai Standar Mutu Sekolah tiap Mata Pelajaran (Kelas III
dan VI)
Standar
Kelas
No. Mata Pelajaran Mutu
III VI Sekolah

1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 75 75 75


Pendidikan Pancasila dan
2 75 75 75
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 75 75 75

4 Matematika 75 75 75

5 Ilmu Pengetahuan Alam - 75 75

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - 75 75

7 PJOK 75 75 75

8 SBdP 75 75 75

9 Mulatan Lokal 75 75 75

3. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria Kenaikan Kelas:
1) Peserta didik dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh
program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
2) Tidak terdapat nilai di bawah KKM.
3) Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian pada
semester yang diikuti.
4) Tingkat kehadiran mencapai 90%.
5) Mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran.
6) Ekstrakurikuler.
7) Serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran.
b) Kriteria Kelulusan
1) Mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran dan
ekstrakurikuler serta prestasi lain pada kelas V dan VI untuk
sekolah dasar atau bentuk lain yang sederajat.
2) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di satuan pendidikan
yang dibuktikan dengan rapor tiap semester.
3) Mengikuti penilaian sumatif sekolah yang dilaksanakan oleh
satuan Pendidikan.
4) Memperoleh nilai sikap/perilaku (Profil Pelajar Pancasila) minimal
baik.
Memiliki nilai hasil penilaian sumatif sekolah untuk seluruh
mata pelajaran dengan ketentuan menggunakan inverval yang
dinyatakan LULUS jika mencapai interval 65-100%.
8. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Struktur SDN Rawamangun 02 adalah sebagai beriku
Adapun daftar pendidik SDN Rawamangun 02 adalah sebagai berikut:

Kepala Sekolah Saprudin, S.Pd


Wakil Kepala Sekolah Hermawati, S.Pd
Guru Kelas Angga Tri Sutrisno, S.Pd
Guru Kelas Waty Aprista Malem, S.Pd
Guru Kelas Adithia Hafiidah B., S.Pd
Guru Kelas Yani Masri, S.Pd
Guru Kelas Ina Rusmiati, S.Pd
Guru Kelas Sholeha, S.Pd
Guru Kelas Basyir Latif, S.Pd
Guru Kelas Rosita Simangunsong, S.Pd
Guru Kelas Emilia Laras Permata, S.Pd
Guru Kelas Junaedi Nugraha, M.Pd
Guru Kelas Heni Nurhaeni, S.Pd
Guru Kelas Fitriah Choirunnisa, S.Pd
Guru Kelas Gilang Aditya Saputra, S.Pd
Guru PAI Muhammad Saepul Hamdi, S.Pd
Guru PAI Tuti Amalia, S.Pd
Guru PAK Rosenti Sinaga, S.PAK
Guru PJOK Topik Hidayat, S.Pd
Guru PJOK Lesmana, M.Pd
Tenaga Administrasi Ida Farida
Tenaga Administrasi Iyos Yosanti, S.E
Penjaga Sekolah Nuri
Penjaga Sekolah Bambang
9. Standar Sarana dan Prasarana
10. Standar Pengelolaan

Komponen Catatan Lapangan Dokumen Keterangan


Pendukung
Peran Tim Kepala Sekolah :
Pimpinan  Memanajemen sekolah
sekolah agar tetap terlaksana
dengan baik, terarah
dan terstruktur.
Kurikulum :
 Memastikan
pembelajaran
terlakksanan sesuai
dengan kurikulum.
Kesiswaan :
 Memastikan peserta
didik melaksanakan
kegiatan pembelajaran
dengan nyaman dan
tertib.
Bendahara :
 Mengawasi kas keluar
dan masuk
Operator :
 Memastikan kegiatan
pembelajaran yang
melibatka teknologi
berjalan dengan lancar
Peran Pengawas melakukan
Pengawas monitoring terkait seluruh
kegiatan serta sarana prasarana
yang mempengaruhi kegiatan
pembelajaran.
Peran Komite sekolah berperan aktif
Komite dalam mendulung kegiatan
Sekolah pembelajaran siswa di sekolah,
seperti hari guru, perkemahan,
HUT RI, dll.
Penjamin
Mutu
Internal
Penjamin
Mutu
Eksternal

11. Standar Pembiayaan


Asal sumber pendanaan sekolah yaitu dari dana BOS dan Bantuan
Operasional Penyelenggaraan (BOP) sebesar ≤ Rp. 1.000.000.000,00 / tahun.
SDN Rawamangun 02 Pagi tidak memiliki biaya SPP atau gratis. Penggunaan
dana yang dikelola oleh sekolah didistribusikan untuk kegiatan pembelajaran,
sarana dan prasarana, ekstrakurikuler, dan kebutuhan lainnya. Penyusunan
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) melibatkan semua guru.
Mekanisme pertanggung jawaban penggunaan dana sekolah dilaporkan
kepada satuan pelaksana (satlak).
LINK GOOGLE DRIVE/BARCODE
DOKUMENTASI

1. Kegiatan Sehari-hari

Gambar 1 Serah terima peserta didik ke sekolah Gambar 5 Observasi guru kelas 4

Gambar 2 Penyambutan peserta didik setiap Gambar 6 Kegiatan jurnal membaca kelas 4
pagi

Gambar 7 Kegiatan life skills kelas 3


Gambar 3 MPLS Kelas 1

Gambar 4 Pelepasan MPLS Kelas 1


Gambar 8 Kegiatan penjurian hasil asinan
peserta didik

Gambar 12 Kegiatan Pramuka Penggalang

Gambar 9 Kegiatan battle matematika

Gambar 13 Kegiatan Upacara Bendera

Gambar 10 Kegiatan piket peserta didik

Gambar 14 Pembiasaan Senam

Gambar 11 Kegiatan Pramuka Siaga

Gambar 15 Pembiasaan menyanyikan lagu


nasional/daerah
Gambar 16 Poster Bullying

2. Kegiatan 17 Agustus

Gambar 19 Foto bersama guru pada 17


Gambar 17 Poster lomba 17 Agustus
Agustus

Gambar 18 Upacara 17 Agustus Gambar 20 Lomba 17 Agustus kelas rendah


Gambar 22 Pembagian hadiah lomba 17
Agustus
Gambar 21 Lomba 17 Agustus kelas tinggi

3. Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Gambar 23 Penampilan Maulid setiap kelas Gambar 25 Peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW

Gambar 24 Peringatan Maulid Nabi Muhammad


SAW Gambar 26 Peserta didik PKM kegiatan
Maulid

4. Perpisahan PKM
Gambar 27 Sambutan Bu Hermawati (Wakil Gambar 31 Sambutan perwakilan peserta didik
Kurikulum) PKM

Gambar 28 Sambutan Pak Angga (Guru Pamong


1) Gambar 32 Acara perpisahan

Gambar 29 Sambutan Prof. Dr. Herlina, M.Pd Gambar 33 Penyerahan cinderamata dari
(Dosen Pembimbing) peserta didik kepada sekolah

Gambar 30 Sambutan Bu Yani (Guru Pamong 2)

Gambar 34 Foto bersama Dosen dan Guru SDN


Rawamangun

Anda mungkin juga menyukai