SPI (Peradaban Islam Dinasti Umayyah Andalusia)
SPI (Peradaban Islam Dinasti Umayyah Andalusia)
SPANYOL
Abstrak
Di masa khilafah Bani Umayyah keberhasilan ekspansi ke berbagai daerah, baik di Timur
maupun di Barat dengan wilayah kekuasaan Islam yang benar-benar sangat luas. Pada zaman
khalifah al-Walid Ibn al-Malik, salah satu khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di
Damaskus, umat Islam mulai menaklukan semenanjung Iberia. Sejak awal abad 5 Masehi (tahun
406 M), wilayah tersebut dikuasai oleh bangsa Vandals, maka dinamakan Vandalusia. Namun,
sejak tahun 711 M, semenanjung Iberia dan wilayah selatan Perancis jatuh ke dalam kekuasaan
Islam, diperintah oleh pembesar-pembesar Arab dan Barbar. Sejak itulah, wilayah ini dikenal
dengan Andalusia. Spanyol merupakan tempat paling utama dan jembatan emas bagi Eropa
dalam menyerap peradaban Islam dan hasil-hasil kebudayaan Islam, baik dalam bentuk
hubungan politik, scial, perekonomian, maupun peradaban antarnegara. Orang-orang eropa
menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada dibawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan
negara-negara tetangga Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains. akan tetapi, sebuah
peradaban pasti mengalami pasang surut begitu juga dengan peradaban Islam di Spanyol, Ada
berbagai hal yang membuat peradaban Islam di Spanyol mengalami keruntuhan. Namun
keruntuhan Islam di Spanyol memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap kemajuan
Eropa.
Kata Kunci : Sejarah, Peradaban Islam, Spanyol Andalusia
Pendahuluan
Setelah berakhirnya periode klasik Islam, ketika Islam mulai memasuki masa kemunduran,
Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik
dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya,
tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, kemajuan dalam bidang
ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya
Kemajuan di Eropa ini tidak dapat dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol. Dari
Islam Spanyol, Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, Ketika Islam mencapai masa
sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen banyak
belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi guru bagi orang Eropa.
Karena itu, kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan. Untuk
mengetahui lebih lanjut, penulis berusaha untuk memahami proses penguasaan Islam atas
Spanyol, kemajuan peradaban Islam di Spanyol, perkembangan pemerintah islam andalusia,
serta kontribusi peradaban islam terhadap ilmu pengetahuan di eropa, dan faktor-faktor yang
mendukung terwujudnya poin tersebut.
1
Nur Dinah Fauziah dan Muhammad Mujtaba Mitra Zuana, “PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL)” 1, no.
1 (2016).
peradaban islam di Andalusia, perkembangan perekonomian, pendidikan serta sampai
pada penyebab kemunduran dan keruntuhan Andalusia ini sendiri.
Spanyol diduduki umat islam pada zaman khalifah Al Walid (705-715 M) Salah
seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan
Spanyol umat islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu
provinsi dari Dinasti Bani Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi
pada masa khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Al Malik mengangkat Hasan
Ibnu Nu'man Al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Di masa zaman Al Walid,
Musa Ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan
Maroko.
Kondisi Spanyol sebelum kedatangan islam sangat mengkhawatirkan, terutama
ketika masa pemerintahan Raja Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan
keras. Kondisi ini menyebabkan rakyat Spanyol menderita dan tertekan. Mereka sangat
merindukan datangnya kekuatan raja adil sebagai kekuatan yang dapat mengeluarkan
mereka dari tekanan masa itu. Kerinduan mereka akhirnya menemukan ujungnya saat
islam datang ke daerah Spanyol tersebut. Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga
pahlawan yang dapat dikatakan paling berjasa dalam penaklukan tersebut karena mereka
berhasil memeroleh kemenangan-kemenangan dan penaklukan terhadap wilayah
Spanyol. Mereka adalah Thariq Ibn Malik, Thariq Ibn Ziyad, dan Musa Ibn Nuzhair.2
Kemenangan yang pertama dicapai oleh Thariq Ibn Ziyad ia membuka jalan untuk
penaklukan wilayah yang lebih luas dengan jumlah pasukan yang besar pula. Satu persatu
kota yang dilewatinya berhasil pula ditaklukkannya, selain itu Musa juga berhasil
menaklukkan Idenia, Karmona, Seville, dan Merida serta mengalahkan Kerajaan Ghotic,
Theodeomir di Orihuela. Setelah itu barulah ia bergabung dengan Thariq di Todelo.
Kemudian mereka berhasil menguasai seluruh kota terpenting yang ada di Spanyol.
Kemenangan ini tentu saja tidak terlepas daripada faktor internal dan juga faktor
eksternal. Faktor internal yang dimaksud disini ialah suatu kondisi yang terdapat dalam
tubuh penguasa, tokoh-tokoh perjuangan dan para prajurit islam yang terlibat dalam
penaklukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpinnya adalah tokoh-tokoh
yang kuat, tentaranya kompak bersatu dan penuh percaya diri. Sedangkan faktor eksternal
yang adalah yaitu pada masa penaklukkan Spanyol oleh orang-orang islam. Kondisi
sosial politik dan ekonominya berada dalam keadaan yang menyedihkan. Wilayah
Spanyol terbagi menjadi beberapa negeri kecil. Rakyat pun dibagi-bagi kepada sistem
kelas sehingga tercipta kesenjangan dan rakyat pun hidup dalam kemelaratan.
Wilayah Andalusia yang sekarang disebut Spanyol di ujung selatan Benua Eropa,
masuk ke dalam kekuasaan dinasti Bani Umayyah semenjak Thariq bin Ziyad, bawahan
Musa bin Nushair mengalahkan pasukan Spanyol pimpinan Roderik Raja bangsa Ghotic
pada tahun 92 H/711 M. Kemenangan ini menjadi awal bagi Thariq untuk menaklukan
kota-kota lain di Andalusia tanpa banyak kesulitan.3
2
Rusniati Rusniati, “MASUKNYA ISLAM DI SPANYOL (Studi Naskah Sejarah Islam),” Al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial
Keagamaan 4, no. 1 (31 Desember 2019): 108–19, https://doi.org/10.35673/ajdsk.v5i2.591.
3
Listiawati Susanti, “MENGUPAS KEJAYAAN ISLAM SPANYOL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP EROPA” 27, no. 2
(t.t.).
Daulah Umayyah didirikan pada tahun 661 M didirikan oleh Mu'awiyah bin Abi
Sofya. Ia menjadi khalifah di bawah kepemimpinan Hassan bin Ali bin Abu Thalib. Saat
itu dikenal sebagai tahun 'Amul Jama'ah atau Persatuan karena pada tahun itu Hasan
berdamai dan kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada Mu'awiyah setelah
sebelumnya beberapa umat Islam telah mengambil sumpah jabatan Hasan. setelah
kematian ayahnya. Namun Hasan yang menyadari kelemahan dan kekurangannya sebagai
seorang pemimpin menyerahkan kekuasaannya kepada Mu'awiyah.
Pemerintahan dinasti Umayyah berasal dari nama Umaiyah ibn Abu Syam ibn Abdi
Manaf,21 pemerintahan ini berkuasa selama selama kurang lebih 91 tahun (41-132 atau
661-750 M) dengan 14 orang khalifah mereka adalah :
1. Muawiyah (41-60 H / 661-679 M)
2. Yazid I / (60-64 H / 680-683 M)
3. Muawiyah II (64H / 683 M)
4. Marwan (64-65 H / 683-684 M)22
5. Abdul Malik (65-86 H / 684-705 M)
6. Al Walid (86-98 H / 705-714 M)23
7. Sulaiman (96-99 H / 615-717 M)
8. Umar bin Abdul Aziz (99-101 H / 717-719 M)
9. Yazid II (101-105 H / 719-723 M)
10. Hisyam (105-125 H /723-742 M)
11. Al Walid II (125-126 H / 742-743 M)
12. Yazid III (126 H / 743 M)
13. Ibrahim (126-127 H / 743-744 M)
14. Marwan II (127-132 H / 744-749 M)
Dari sekian banyak khalifah yang berkuasa pada masa dinasti Umayyah hanya
beberapa khalifah saja yang dapat dikatakan khalifah besar yaitu Muawiyah ibn Abi
Soyan, Abd al Malik ibn Marwan, Al Walid ibn Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz dan
Hasyim ibn abd al Malik.
Pada awalnya pemerintahan Dinasti Umayyah bersifat demokrasi lalu berubah
menjadi feodal dan kerajaan. Pusat pemerintahannya bertempat di kota Damaskus, hal itu
hal ini dimaksudkan agar lebih mudah memerintah karena Muawiyah sudah begitu lama
memegang kekuasaan di wilayah tersebut serta ekspansi territorial sudah begitu luas.
4
Emi Hariyanti dan Kholid Mawardi, “Perkembangan Ekonomi Dan Administrasi Pemerintahan Masa Dinasti
Umayyah,” Journal on Education 6, no. 1 (3 Juni 2023): 1762–73, https://doi.org/10.31004/joe.v6i1.3147.
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat
oleh Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik
negeri Spanyol belum tercapai sempurna, berbagai gangguan masih terjadi baik yang
dating dari luar maupun dari dalam.
Gangguan yang datang dari dalam yaitu berupa perselisihan diantara elit penguasa.
Disamping itu, terdapat perbedaan pandangan antar khalifah di Damaskus dan
gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan, di mana masing-masing pihak
saling klaim bahwa mereka-lah yang menguasai Spanyol. Adapun gangguan yang
datang dari luar yaitu datangnya dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang tinggal di
daerah pegunungan. Periode para wali ini berakhir setelah datangnya ‘Abd Al-
Rahman Al-Dahil ke Spanyol pada tahun 755 M.
5
Ahmad Masrul Anwar, “Pertumbuhan dan Perkembangan Pendidikan Islam pada Masa Bani Ummayah” 1, no. 1
(2015).
6
Nuraini A Manan, “Kemajuan dan Kemunduran Peradaban Islam di Eropa (711M-1492M),” Jurnal Adabiya 21, no.
1 (17 Juli 2020): 54, https://doi.org/10.22373/adabiya.v21i1.6454.
Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis. Magnum
opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid.
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asy,
sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun
1185 M. Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya
filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
Akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristoteles yang
terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Ibnu Rusyd dari Cordova. la
lahir tahun 1126 M dan meninggal tahun 1198 M. Ciri khasnya adalah
kecermatan dalam menafsirkan naskah-naskah Aristoteles dan kehati- hatian
dalam menggeluti masalah-masalah menahun tentang keserasian filsafat dan
agama. Dia juga ahli fiqh dengan karyanya Bidayah al-Mujtahid. Ibnu Rusyd
memiliki sikap realisme, rasionalisme, positivisme ilmiah Aristotelian. Sikap
skeptis terhadap mistisisme adalah basis di mana ia menyerang filsafat Al
Ghazali.
b. Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia dan lain-lain juga
berkembang dengan baik. Abbas ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan
astronomi. Ialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.23
Ibrahim ibn Yahya Al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat
menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya.
la juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara
tata surya dan bintang-bintang. Ahmad ibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam
bidang obat-obatan. Umm Al-Hasan bint Abi Ja‟far dan saudara perempuan Al-
Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
Fisika. Kitab Mizanul Hikmah (The Scale of Wisdom), ditulis oleh Abdul
Rahman al-Khazini pada tahun 1121, adalah satu karya fundamental dalam ilmu
fisika di Abad Pertengahan, mewujudkan “tabel berat jenis benda cair dan padat
dan berbagai teori dan kenyataan yang berhubungan dengan fisika. Trigonometri
Pengantar kepada risalah astronomi dari Jabir ibnu Aflah, dari Seville, ditulis oleh
Islah al-Majisti pada pertengahan abad dua belas, berisi tentang teori-teori
trigonometrikal.
Hasan al-Marrakusyi telah melengkapi pada tahun 1229 di Maroko, suatu risalah
astronomi dengan informasi trigonometri. Karyanya tersebut berisi “tabel sinus
untuk setiap setengah derajat, juga tabel untuk mengenal benar-benar sinus, arc
sinus dan arc cotangen”.
Observatorium Maragha, berdiri pada tahun 1259 di Azerbaijan, Persia, menjadi
pusat studi astronomi dan alat-alat (baru) atau untuk memperbaiki alat-alat
astronomi, kreatif dan terkenal untuk suatu periode yang singkat. Pusat yang
menarik bagi ahli astronomi dan pembuat alat-alat astronomi dari Persia dan
mungkin Cina.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan
banyak pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang
negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn Batuthah dari Tangier
(1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan Cina. Ibn Al- Khatib (1317-1374
M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn Khaldun dari Tunis adalah
perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol,
yang kemudian pindah ke Afrika.
Geografi. Zamakhsyari (wafat 1144) seorang Persia, menulis Kitabul Amkina
waljibal wal Miyah (The Book of Places, Mountains and Waters). Yaqut menulis
Mu’jamul Buldan (The Persian Book of Places), tahun 1228, berupa suatu daftar
ekstensif data-data geografis menurut abjad termasuk fakta-fakta atas manusia
dan geografi alam, arkeologi, astronomi, fisika dan geografi sejarah. Aja’ib al-
Buldan (The Wonders of Lands), karya al-Qazwini, tahun 1262, ditulis dalam
tujuh bagian yang berkaitan dengan iklim. Muhammad ibnu Ali az-Zuhri dari
Spanyol, menulis satu risalah teori geografi setelah tahun 1140. Al-Idrisi dari
Sisilia, menulis untuk raja Normandia, Roger II, yang kemudian diketahui sebagai
sebuah deskripsi geografi yang paling teliti di dunia. Ia juga menggubah
ensiklopedia geografi antara tahun 1154 dan 1166 untuk William I. Al-Mazini di
Granada telah menulis geografi Islam Timur dan daerah Volga; keduanya
didasarkan atas perjalanannya.
b. Granada
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol. Di sana
berkumpul sisa- sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam. Posisi Cordova diambil
alih oleh Granada di masa-masa akhir kekuasaan Islam di Spanyol. Arsitektur-
arsitektur bangunannya terkenal di seluruh Eropa. Istana Al- Hamra yang indah
dan megah adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana
itu dikelilingi taman-taman yang tidak kalah indahnya. Kisah tentang kemajuan
pembangunan fisik ini masih bisa diperpanjang dengan kota dan istana Al-Zahra,
istana Al-Gazar, inenara Girilda, dan lain-lain.
SIMPULAN
Perkembangan Islam di Andalusia terbagi menjadi enam periode. Berawal dari
kepemimpinan Bani Umayyah di Damaskus, lalu periode ke-amiran (panglima tertinggi
bergelar Amir) Amir pertama ialah Abdurrahman Ad Dakhil yang masuk ke Andalusia
pada tahun 755 M, pada periode inilah awal kejayaan umat Islam di Andalusia, periode
selanjutnya muslim Andalusia terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil
dibawah pemerintahan raja-raja, golongan, atau Muluk al thawaif. periode dilanjutkan
oleh kekuatan dari muslim Afrika Utara, yakni Dinasti Murahbithun dan al
Muwahidun,periode terakhir Islam di Andalusia hanya berkuasa di daerah Granada
dibawah Dinasti Bani Ahmar. Periode Ketika Andalusia mencapai puncak kejayaannya
ialah pada masa keamiran Umayyah dimulai dari kepemimpinan Abdurrahman bin
Muawiyah.
Daulah Umayyah didirikan pada tahun 661 M didirikan oleh Mu'awiyah bin Abi
Sofya. Ia menjadi khalifah di bawah kepemimpinan Hassan bin Ali bin Abu Thalib. Saat
itu dikenal sebagai tahun 'Amul Jama'ah atau Persatuan karena pada tahun itu Hasan
berdamai dan kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada Mu'awiyah setelah
sebelumnya beberapa umat Islam telah mengambil sumpah jabatan Hasan. setelah
kematian ayahnya. Namun Hasan yang menyadari kelemahan dan kekurangannya sebagai
seorang pemimpin menyerahkan kekuasaannya kepada Mu'awiyah.
Ketika peradaban Islam mulai mundur, diikuti dengan cara pandang umatnya yang
sempit, dunia Barat (Eropa) mulai bangun dan beramai-ramai menerjemahkan karya-
karya ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin dan mengkajinya. Suatu hal yang ironis,
padahal penyebab kebangkitan dunia Barat itu berkat mengkaji kebudayaan muslim.
Dunia Barat yang menyadari keterbelakangan kebudayaanya datang belajar ke Timur.
Buku-buku yang ditulis dalam bahasa Arab (bahasa Al-quran) disalin kedalam bahasa
Latin (bahasa standar Injil) melalui masa penterjemahan.
Bersamaan dengan itu, di Eropa berkembang pemikiran-pemikiran filosof Islam
terutama Ibnu Rusyd, yang menyatakan bahwa agama sama sekali tidak bertentangan
dengan filsafat, ajaran agama dan inti filsafat sejalan. Berkembanglah kemudian di Eropa,
Averroisme dalam sejarah pemikirannya, meskipun Barat salah dalam memahami Ibn
Rusyd. Pemikiran Ibn Rusyd membawa balancing antara agama dan filsafat. Di Eropa,
Averroisme membawa kepada double truth (kebenaran ganda). Kebenaran yang dibawa
oleh agama adalah benar, demikian juga kebenaran ilmiah dan filsafat).
Tonggak awal kebangkitan Eropa yang dinamakan dengan Renaissance, sedikit
banyak lahir atas pengaruh Averroisme (Ar-Rusydiyyah) dan atas pengaruh
penerjemahan karya-karya ilmiah ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin Pemindahan
ilmu pengetahuan yang berkembang dalam Islam ke Eropa pada abad 12 M dan
seterusnya paling tidak melalui beberapa jalur.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Ahmad Masrul. “Pertumbuhan dan Perkembangan Pendidikan Islam pada Masa Bani
Ummayah” 1, no. 1 (2015).
Bakar, Abu. “Kontribusi Islam Terhadap Perkembangan Renaissance Di Eropa” 12, no. 2 (2022).
Fauziah, Nur Dinah, dan Muhammad Mujtaba Mitra Zuana. “Peradaban Islam Di Andalusia
(Spanyol)” 1, no. 1 (2016).
Hariyanti, Emi, dan Kholid Mawardi. “Perkembangan Ekonomi Dan Administrasi Pemerintahan
Masa Dinasti Umayyah.” Journal on Education 6, no. 1 (3 Juni 2023): 1762–73.
https://doi.org/10.31004/joe.v6i1.3147.
Huzain, Muh. “Pengaruh Peradaban Islam Terhadap Dunia Barat,” t.t.
Manan, Nuraini A. “Kemajuan dan Kemunduran Peradaban Islam di Eropa (711M-1492M).”
Jurnal Adabiya 21, no. 1 (17 Juli 2020): 54. https://doi.org/10.22373/adabiya.v21i1.6454.
Rusniati, Rusniati. “Masuknya Islam Di Spanyol (Studi Naskah Sejarah Islam).” Al-Din: Jurnal
Dakwah dan Sosial Keagamaan 4, no. 1 (31 Desember 2019): 108–19.
https://doi.org/10.35673/ajdsk.v5i2.591.
Susanti, Listiawati. “Mengupas Kejayaan Islam Spanyol dan Kontribusinya Terhadap Eropa” 27,
no. 2 (t.t.).