Panduan Sistem Rujukan
Panduan Sistem Rujukan
TENTANG PANDUAN
RUJUKAN
DI KLINIK UTAMA JANTUNG HASNA MEDIKA KEDAWUNG
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DIREKTUR KLINIK UTAMA JANTUNG HASNA MEDIKA KEDAWUNG
Ditetapkan di : Cirebon
1. Interval referral, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab pasien sepenuhnya kepada dokter
konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama jangka waktu tersebut dokter tersebut tidak ikut
menanganinya.
2. Collateral referral, menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan pasien hanya untuk
satu masalah kedokterankhusus saja.
3. Cross referral, menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan pasien sepenuhnya
kepada dokter lain untuk selamanya.
4. Split referral, menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan pasien sepenuhnya
kepada beberapa dokter konsultan, dan selama jangka waktu pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab tersebut dokter pemberi rujukan tidak ikut campur.
B. Syarat Rujukan
1. Rujukan harus dibuat oleh orang yang mempunyai kompetensi dan wewenang untuk merujuk,
mengetahui kompetensi sasaran/tujuan rujukan dan mengetahui kondisi serta kebutuhan objek
yang dirujuk.
2. Rujukan dan rujukan balik mengacu pada standar rujukan pelayanan medis.
3. Agar rujukan dapat diselenggarakan tepat dan memadai, maka suatu rujukan hendaknya memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
C. SistemInformasi Rujukan
Informasi kegiatan rujukan pasien dibuat oleh petugas kesehatan pengirim dan dicatat dalam surat
rujukan pasien yang dikirimkan ke dokter tujuan rujukan, yang berisikan antara lain: nomor surat, tanggal
dan jam pengiriman, status pasien keluarga miskin (gakin) atau non gakin termasuk umum, BPJS, ASKES,
tujuan rujukan penerima, nama dan identitas pasien, resume hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa,
tindakan dan obat yang telah diberikan, termasuk pemeriksaan penunjang, kemajuan pengobatan dan
keterangantambahanyang dipandang perlu.
Informasi balasan rujukan dibuat oleh dokter yang telah menerima pasien rujukan dan setelah selesai
merawat pasien tersebut mencatat informasi balasan rujukan di surat balasan rujukan yang dikirimkan
kepada pengirim pasien rujukan, yang berisikan antara lain: nomor surat, tanggal, status pasien keluarga
miskin (gakin) atau non gakin termasuk umum, BPJS, ASKES, tujuan rujukan penerima, nama dan
identitas pasien, hasil diagnosa setelah dirawat, kondisi pasien saat keluar dari perawatan dan follow up
yang dianjurkan kepada pihak pengirimpasien.
Informasi pengiriman spesimen dibuat oleh pihak pengirim dengan mengisi Surat Rujukan Spesimen,
yang berisikan antara lain : nomor surat, tanggal, status pasien keluarga miskin (gakin) atau non gakin
termasuk umum, ASKES, BPJS tujuan rujukan penerima, jenis/bahan spesimen dan nomor
spesimen yang dikirim, tanggal pengambilan spesimen, jenis pemeriksaan yang diminta, nama dan
identitas pasien asal spesimen dan diagnosis klinis.
RUANGLINGKUP
B. Jenis-jenisRujukan(menurut lingkuppelayanan)
1. Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan (kuratif)
dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk pasien dengan penyakit kronis (jantung koroner,
hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit yang lain.
2. Transfer Of Patient adalah penatalaksanaan pasien dari strata pelayanan kesehatan yang kurang
mampu ke strata pelayanan kesehatan yang lebih sempurna atau sebaliknya untuk pelayanan
tindak lanjut.
1. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi
tersebut.
2. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan
kesehatan, baik maupun vertical.
Tingkatanrujukan:
Mekanisme/alur rujukan
b. Pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan kesehatan
yang lebih rendah dan untuk alasan kemudahan, efisiensi danpelayanan jangka panjang.
c. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena
keterbatasan sarana, prasarana, peralatan atau ketenagaan.
Perujuk sebelummelakukanrujukan harus:
1. Melakukan pertolongan pertama atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai indikasi medis serta
sesuai dengan kemampuan untuk tujuan keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan.
2. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan bahwa penerima rujukan dapat
menerima pasien dalam hal keadaan pasien gawat darurat; dan membuat surat pengantar rujukan
untuk disampaikan kepadapenerima rujukan.
Surat pengantar rujukansekurang-kurangnyamemuat:
1. Identitas pasien
TATALAKSANA
TataCaraPelaksanaanSistemRujukan
A. Merujuk danMenerimaRujukanPasien
Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun kriteriapasienyang dirujuk
adalahbila memenuhi salahsatu dari:
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampudiatasi.
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampudiatasi.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai
pasien yang bersangkutan.
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatandan perawatan di
saranakesehatan yanglebih mampu.
Dalamprosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua pihak yang terlibat yaitupihak yang merujuk
dan pihak yang menerima rujukan dengan rincian beberapa prosedur sebagai berikut:
1. Prosedur standar merujuk pasien
2. Prosedur standar menerimarujukanpasien
3. Prosedur standar memberi rujukan balik pasien
4. Prosedur standar menerima rujukan balik pasien
b. Prosedur Administratif:
1) Meneliti isi surat balasan rujukan dan mencatat informasi tersebut di buku register pasien rujukan,
kemudian menyimpannya pada rekam medis pasien yang bersangkutan dan memberi tanda
tanggal/jamtelah ditindak lanjuti.
2) Segera memberi kabar kepada dokter pengirim bahwa surat balasan rujukan telah diterima.
1. Prosedur Klinis:
a. Menyiapkanpasien/spesimen untuk pemeriksaan lanjutan.
b. Untuk spesimen, perlu dikemas sesuai dengan kondisi bahan yang akan dikirim dengan
memperhatikan aspek sterilitas, kontaminasi penularan penyakit, keselamatan pasien dan orang
lain serta kelayakan untuk jenis pemeriksaan yangdiinginkan.
c. Memastikan bahwa pasien/spesimen yang dikirim tersebut sudah sesuai dengan kondisi yang
diinginkan danidentitas yang jelas.
2. Prosedur Administratif:
a. Mengisi format dan surat rujukan spesimen/penunjang diagnostic lainnya secara cermat dan jelas
termasuk nomor surat dan status ASKES/BPJS, informasi jenis spesimen/penunjang diagnostik
lainnya pemeriksaan yang diinginkan, identitas pasien dan diagnosa sementara serta identitas
pengirim.
b. Mencacat informasi yang diperlukan di buku register yang telah ditentukan masing- masing
intansinya.
1. Prosedur Klinis
a. Menerima dan memeriksa spesimen/penunjang diagnostic lainnya sesuai dengan kondisi
pasien/bahan yang diterima dengan memperhatikan aspek: sterilisasi, kontaminasi penularan
penyakit, keselamatan pasien, orang lain dan kelayakan untuk pemeriksaan.
b. Memastikan bahwa spesimen yang diterima tersebut layak untuk diperiksa sesuai dengan
permintaan yang diinginkan
c. Mengerjakan pemeriksaan laboratoris atau patologis dan penunjang diagnostik lainnya dengan mutu
standar dan sesuai dengan jenis dan cara pemeriksaan yangdiminta oleh pengirim.
2. Prosedur Administratif
a. Meneliti isi surat rujukan spesimen dan penunjang diagnostik lainnya yang diterima secara cermat
dan jelas termasuk nomor surat dan status ASKES/BPJS, informasipemeriksaan yang diinginkan,
identitas pasien dan diagnosa sementara serta identitas pengirim.
b. Mencacat informasi yang diperlukan di buku register/arsip yang telah ditentukan masing-masing
instansinya.
c. Memastikankerahasiaanpasienterjamin.
d. Mengirimkan hasil pemeriksaan tersebut secara tertulis dengan format standar masing-masing
sarana kepada pimpinan institusi pemilik.
Prosedur Standar Mengirim Balasan Rujukan Hasil Pemeriksaan Spesimen dan Penunjang
Diagnostik Lainnya.
1. Prosedur Klinis:
a. Memastikan bahwa permintaan pemeriksaan yang tertera di surat rujukan
specimen/penunjang diagnostik lainnya yang diterima, telah dilakukan sesuai dengan mutu
standar dan lengkap
b. Memastikan bahwa hasil pemeriksaan bisa dipertanggung jawabkan.
C. PencatatanDan Pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan ini merupakan bagian penting dalam sistem rujukan pelayanan
kesehatan meliputi:
1. Pencatatan
Pencatatan kasus rujukan menggunakan 1 (satu) Buku Register Rujukan, dimana setiap pasien rujukan
yang diterima dan yang akan dirujuk dicatat dalam buku register rujukan di 1 (satu) unit pelayanan. Alur
Registrasi Pasien Rujukan di sarana pelayanan kesehatan sebagai berikut:
a) Pasien datang dengan surat rujukan dari Poliklinik tetap dicatat pada buku registerrujukan.
b) Apabila pasien telah mendapatkan poliklinik yang diputuskan untuk dirujuk, maka langsung dicatat
pada bukuregister rujukanpasien,
c) Setelah menerima surat rujukan balasan maka dicatat tanggal rujukan balik diterima pada buku
register rujukan pasien (kolombalasan rujukan).
2. Pelaporan
Secara rutin sarana pelayanan kesehatan melaporkan kasus rujukan menggunakanformat.
Ditetapkan di : Cirebon
dr. PradithTeguhWijonarko