Anda di halaman 1dari 25

TENTARA NASIONAL INDONESIA

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT

BUKU PETUNJUK TEKNIS


UPACARA TRADISI PERNIKAHAN PRAJURIT
DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN LAUT

PUBLIKASI UMUM TNIAL


(PUM-6.06.024)

PENGESAHAN:
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN LAUT
NOMOR KEPI626IIVI2O14 TANGGAL 30 APRIL 2014
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT

W
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN LAUT
Nomor Kepl626llV12014

tentang

BUKU PETUNJUK TEKNIS


UPACARA TMDISI PERNIKAHAN PRAJURIT
DI LINGKUNGAN TNIAL
(PUM-6.06.024)

KEPALA STAF ANGKATAN LAUT,

Menimbang bahwadalamrangkamemberikanpenghormatandan
kebanggaan bagi prajurit lNt nl yang melalsqna[a1 pernikahan'
Teknis
fenu irlnetapt<in'Xeputusan Kasil tentang BukuPetunjuk
TNI AL'
Upr.rt, tradisi Pernii<ahan Prajurit di Lingkungan
Mengingat 1. Keputusan Pangab Nomor Kep/08A/ll/1997-tanggal 7 Juli
1gg7 tentang Peny6mpurnaan Pokok-Pokok Organisasi dan
Prosedur TNI AL;

2. Surat Keputusan Pangab Nomor skep/610/X/1985 tanggal


8 Oktober 1985 tentang Peraturan Penghormatan ABRI;

3. Surat Keputusan Pangab Nomor skep/611Du1985 tanggal


8 Oktober 1985 tentang Peraturan Baris Berbaris ABRI;

4. surat Keputusan Panglima TNI Nomor skep/292llKl2a04


tanggal 6 september 2004 tentang Peraturan Tata Upacara Militer
Tentara Nasional lndonesia (TUM TNI);

5. surat Keputusan Panglima TNI Nomor skep/346/X2004


tanggat 5 oktober 2004 tenlang pedoman Penggunaan Pakaian
Dinas Seragam Tentara Nasional lndonesia;

6. surat Keputusan Kasal Nomor skep/1636x112006 tanggal


gNovember2006tentangPeraturanDinasDalamKhasTNl
Angkatan Laut;
2

7. Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/1762lKll2}A6 tanggal


29 November 2006 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan
Pembinaan Prajurit Korps Waniti TNI Angkatan Laut (Kowal) (Pers-
001.012)

8. Peraturan Kasal Nomor Perkasal/26111112010 tanggal 10 Maret


2010 tentang Buku Petunjuk lnduk Pembinaan Stratifikasi Doktrin
TNI Angkatan Laut (PUM,1);

9. Peraturan Kasal Nomor Perkasal/34llVi2A10 tdnggal 23 April


2010 tentang Buku Petunjuk Administrasi Tata Cara Penyusunan
Doktrin dan Buku Petunjuk di
Lingkungan TNI Angkatan
Laut.(PUM-1.01); dan

10. Peraturan Kasal Nomor PerkasallS3lxlll2}l} tanggal 21


Desember 2010 tentang Petunjuk Administrasi Perawatan Prajurit
TNI Angkatan Laut.

Memperhatikan : 1. Surat Ketua Umurn PPAL Pusat Nomor B/19/PPA L.PllVlzO14


tanggal 7 April 2014 tentang Tradisi Pedang Pura; dan

2. Notulen rapat tentang pemakaian dan atribut pedang pura


pada tanggal 21 April 2014 di ruang rapat Wakasal.

MEMUTUST(AN

Menetapkan : 1. Buku Petunjuk Teknis Upacara Tradisi Pernikahan Prajurit di


Lingkungan TNI AL, yang merupakan Publikasi Umum TNI
Angkatan Laut dengan kode nomor PUM-6.06.024 dan berlaku
untuk seluruh jajaran TNI Angkatan Laut.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini, akan diatur


dalam ketentuan tersendiri.

3. Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka Peraturan Kasal


Nomor Perkasal/34N112011 tanggal 14 Juni 2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Upacara Tradisi Pernikahan Prajurit di Lingkungan
TNI AL, dinyatakan tidak berlaku lagi.

4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Ja.karta
pada tanggal 30 April 2AM

a.n. Kepala Staf Angkatan Laut


Asisten Personel,
tertanda
Djoko Teguh Wahojo, S.H., M.H.
M.Si Laksamana Muda TNI
nel Laut (S) NRP 8696/P
Lampiran KePutusan Kasal
TENTAM NASIONAL INDONESIA Nomor KeP/626/lV/2014
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Tanggal 30 APril 2414

BUKU PETUNJUK TEKNIS


UPACARA TRAD]SI PERNIKAHAN PRAJURIT DI LINGKUNGAN TNI AL
(PUM-6.06.024)

BAB I
PENDAHULUAN

1. Urnum.

a. Hakekat upacara tradisi pernikahan prajurit di


lingkungan TNI AL
merupakan penghormatan dan kebanggaan bagi seorang prajurit TNI AL yang
melaksanakan pernikahan pertama kali.

b. Upacara tradisi pernikahan prajurit TNI AL ada dua macam yaitu Upacara
Pedang Pura untuk perwira dan Upacara Hasta Pura untuk bintara dan tamtama
TNI Aa, yang diselenggarakan pada acara resepsi pernikahan atas permintaan
mempelai.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Buku petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi


para prajurit dalam melaksanakan upacara tradisi pernikahan prajurit TNIAL.

b, Tujuan. Buku petunjuk teknis ini bertujuan agar diperoleh


keseragaman dalam pelaksanaan upacara tradisi pernikahan prajurit di lingkungan
TNt AL sehingga bisa berjalan dengan lancar dan tertib.

3. Ruang Lingkup. Ruang lingkup buku petunjuk teknis ini meliputi ketentuan
tentang pelaksanaan upacara tradisi pernikahan prajurit di lingkungan TNI AL, dengan
\r tata urut sebagai berikut:

a. Bab I Pendahuluan.

b. Bab ll Ketentuan Umum.

c. Bab lll Pelaksanaan.

d. Bab lV PenutuP.

4. Kedudukan. Buku petuniuk teknis ini mengacu dan berkedudukan di bawah


Buku Petunjuk Administrasi Perawatan Personel TNI Angkatan Laut (PUM-6).

5. Dasar.

a. Keputusan Pangab Nomor Kep/084/1111997 tanggal 7 Juli 1997 tentang


Penyempurnaan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur TNI AL,
4

b. Surat Keputusan Pangab Nomor Skep/610DU1985 tanggal 8 Oktober 1985


tentang Peraturan Penghormatan ABRI;

c. Surat Keputusan Pangab Nomor Skep/611/X/1985 tanggal 8 Oktober 1985


tentang Peraturan Baris Berbaris ABRI;

d. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/292l1K12004 tanggal 6


September 2004 tentang Peraturan Tata Upacara Militer Tentara Nasional
lndonesia (TUM TNI);

e. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/346/X2004 tanggal 5


Oktober 2A04 tentang Pedoman Penggunaan Pakaian Dinas Seragdm Tentara
Nasional lndonesia;

f. Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/16361x112006 tanggal 9 November


2006 tentang Peraturan Dinas Dalam Khas TNI Angkatan Laut;

\/ g. Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/17621X120A6 tanggal 29 November


2006 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Prajurit Korps Wanita TNI
Angkatan Laut (Kowal) (Pers-Ofi .414;

h. Peraturan Kasal Nomor Perkasal/261'I/2A10 tanggal 10 Maret 2010 tentang


Buku Petunjuk Induk Pembinaan Stratifikasi Doktrin TNI Angkatan Laut (PUM-1);

i. Peraturan Kasal Nomor Perkasal/34llVnAfi tanggal 23 April 2010 tentang


Buku Petunjuk Administrasi Tata Cara Penyusunan Doktrin dan Buku Petunjuk di
Lingkungan TNI Angkatan Laut.(PUM-1.01 );

j. Peraturan Kasal Nomor Perkasal/83lxlllz}10 tanggal 21 Desember 2010


tentang Petunjuk Administrasi Perawatan Prajurit TNI Angkatan Laut;

k, Surat Ketua Umum PPAL Pusat Nomor B/19/PPAL.P||V12014 tanggal 7


April 2014 tentang Tradisi Pedang Pura; dan
v l. Notulen rapat tentang pemakaian pakaian dan atribut pedang pura pada
tanggal 2'1 April 2A14 di ruang rapatWakasal.

6. Pengertian. Pengertian-pengertian yang digunakan tercantum dalam


sublampiran A.

KErEN?0i,l,lr*r*
7. Prajurit TNI AL yang Berhak Melaksanakan Upacara Tradisi Pernikahan.
Prajurit TNIAL yang berhak melaksanakan upacara tradisi pernikahan adalah:

a. Perwira (pria/wanita) yang melaksanakan pernikahan hanya untuk yang


pertama kali, berhak mendapatkan penghormatan Upacara Pedang Pura.

b. Bintara (pria/wanita) yang melaksanakan pernikahan hanya untuk yang


pertama kali, berhak mendapatkan penghormatan Upacara Hasta Pura.
5

c. Tamtama yang melaksanakan pernikahan hanya untuk yang pertama kali,


berhak mendapatkan penghormatan Upacara Hasta Pura.

8. Pejabat Upacara. Pejabat upacara pada pelaksanaan Upacara Pedang Pura


dan Upacara Hasta Pura yaitu:

a. lnspektur Upacara. Ketentuan inspektur upacara sebagai berikut:

1) inspektur upacara adalah pejabat dalam upacara yang diberi


penghormatan dan dinyatakan sebagai yang tertua;

2) bertindak selaku inspektur upacara adalah Komandan Satuan


langsung, Komandan Satuan TNIAL atau penrira yang ditunjuk;

3) lnspektur Upacara Pedang Pura serendah-rendahnya perwira


menengah, dan untuk Upacara Hasta Pura serendah-rendahnya perwira
pertama; dan

4) inspektur upacara bertanggung jawab atas upacara yang


dilaksanakan.

b. Komandan Tim. Ketentuan komandan tim sebagai berikut:

1) Komandan Tim Upacara Pedang Pura adalah perwira yang ditunjuk


dari Tim Pedang Pura untuk memimpin upacara;

2) Komandan Tim Upacara Hasta Pura adalah bintara/tamtama yang


ditunjuk dariTim Pagar Kehormatan untuk memimpin upacara; dan

3) Komandan Tim Upacara Pedang Pura/Komandan Tim Upacara


Hasta Pura bertanggung jawab kepada lnspektur upacara.

c. Perwira Upacara. Ketentuan perwira upacara sebagai berikut:

1) penruira upacara adalah penruira yang bertugas menyusun renmna


pelaksanaan upacara dan melaporkan kepada inspektur upacara;

2) perwira upacara dibantu oleh pembawa acara dan pembaca sajak;


dan

3) perwira upacara bertanggung jawab kepadailnspektur upacara.

d. Tim Upacara Pedang Pura. Tim Upacara Pedang Pura ditunjuk


dengan surat perintah terdiri dari:

1't perwira berpangkat sama atau lebih rendah dari mempelai dan
diutamakan yang belum menikah; dan

2) berjumlah ganjil minimal sebelas orang sampai tiga belas orang


termasuk komandan tim (disesuaikan dengan kondisi setempat).
6

e. Tim Upacara Hasta Pura. Tim Upacara Hasta Pura ditunjuk dengan surat
perintah terdiri dari:

1) bintara/tamtama yang belum pernah menikah;

Z) bintara/tamtama yang pangkatnya sama atau Iebih rendah dari


mempelai; dan

3) berjumlah ganjil minimal sebelas orang sampai tiga belas orang


termasuk komandan tim (disesuaikan dengan kondisi setempat)'

BAB III
PELAKSANAAN

\r' g. Formasi Tim. Formasi Tim Upacara Pedang Pura/Hasta Pura terdiri dariformasi
bersaf/berderet dan lingkaran (tercantum pada sublampiran c).

10. Tempat Upacara. Tempat pelaksanaan Upacara Pedang PuralHasta Pura


adalah tempat diiaksanakannya resepsi pernikahan dengan memperhatikan situasi dan
kondisi setempat dengan tidak mengurangi kekhidrnatan pelaksanaan upacara.

11. Waktu Pelaksanaan. Upacara Pedang Pura/Upacara Hasta Pura dilaksanakan


tiga puluh menit sebelum acara pemberian ucapan selamat.

12. Pakaian.

a. lnspektur upacara:

1) Pria : PSL.

) Kowal : PSL.

b. PendamPing insPektur upacara:

1) Pria : PSL.
2) Wanita . Pakaian nasional.
c. Komandan upacara : PDU l.

d. Perwira upacara : PSL.

e. Tim Upacara Pedang Pura/Hasta Pura : PDU l.

f. Pembawa acara/Pembaca sajak:


1) Pria : PSL.
2) Wanita : Pakaian nasional.
7

g. Mempelai:

1) Penrvira Pria dengan Penryira Kowal.

a) Pria : PDU I (memakai atribut yang menjadi haknya


di kedinasan) dan kalung bunga.

b) Kowal : Pakaian Pengantin.

2) Perwira Pria dengan Bintara KowalArVanita Sipil.

a) Pria : PDU I (memakai atribut yang menjadi haknya


di kedinasan) dan kalung bunga.

b) Wanita : Pakaian pengantin.

3) Perwira Kowal dengan Pria Sipil.

a) Pria : PSL

b) Kowal : PDU I (memakai atribut yang menjadi haknya


di kedinasan) dan kalung bunga.

4) Bintara Pria dengan Bintara Kowal.

a) Pria : PDU I (memakai atribut yang menjadi haknya


di kedinasan) dan kalung bunga.

b) Kowal : Pakaian Pengantin.

5) Bintara Pria dengan Wanita Sipil.

a) Pria : PDU I (memakai atribut yang menjadi haknya


di kedinasan)dan kalung bunga

b) Wanita : Pakaian Pengantin.

6) Bintara Kowaldengan Pria Sipil.

a) Pria : PSL

b) Kowal : PDU I (memakai atribut yang menjadi haknya


di kedinasan) dan kalung bunga
7) Tamtama.

a) Pria : PDU I (memakai atribut yang menjadi haknya


di kedinasan) dan kalung bunga.

b) Wanita : Pakaian Pengantin.


I
h. Tim Upacara Pedang Pura terdiridari:

1) perwira pria untuk pernikahan penruira pria dengan perwira/bintara


Kowal atau dengan wanita sipil; dan

2) penrira pria untuk pernikahan perwira Kowal dengan pria sipil.

i. Tim Upacara Hasta Pura terdiridari:

1) bintara pria untuk pernikahan bintara pria dengan wanita sipil;

Zl bintara pria untuk pernikahan bintara Kowal dengan pria sipil; dan

3) tamtama untuk pernikahan tamtama.

13. Lagu Pengiring. Lagu pengiring untuk Upacara Pedang Pura/Hasta Pura
adalah:

a. instrumen Mars Ihe Wedding saat gapura pedang/gapura hasta;

b. instrumen Doa dan Restumu saat payung pura; dan

c. lagu Tiada Seindah Kini saat inspektur upacara mengantar mempelai ke


pelaminan.

14. Tata Urut Upacara.


a. Upacara Pedang Pura.
1) Acara Persiapan.
a) Persiapan Tim Upacara Pedang Pura.
b) Komandan Tim memimpin Tim Upacara Pedang Pura.
c) Kedua mempelai mempersiapkan diri.
2l Acara Pendahuluan.
a) Penrvira upacara laporan kepada inspektur upacara.
b) lnspektur upacara menuju tempat yang telah ditentukan.
3) Acara Pokok.
a) Komandan upacara laporan kepada inspektur upacara.
b) Tim Upacara Pedang Pura dalam formasi bersaf/berderet
kemudian membentuk gapura pedang.

c) Kedua mempelai berjalan melalui gapura pedang dan


melakukan penghormatan.
I
d) Tim Upacara Pedang pura mengiringi kedua memperai
menuju ke posisi pelaksanaan payung pura setelah metewati gapura
pedang.

e) Tim Pedang Pura dalam formasi lingkaran untuk. persiapan


membentuk payung pedang.

f) Mempelai perwira pria atau penrira Kowal laporan kepada


inspektur upacara.

g) Pelaksanaan gapura pedang, payung pura dan pengucapan


lkrar Wirasatya oleh kedua mempelai, diiringi musik instrumen,
pembacaan sajak secara simbolik oleh pembaca sajak.

h) Peresmian dan penerimaan mempelai wanita sebagai


anggota Jalasenastri dapat ditandai dengan penyerahan pakaian
seragam Jalasenastri oleh inspektur upacara kepada mempelai
wanita. (Tidak menyematkan Lencana Jalasenastri).

i) Mempelai menuju ke pelaminan diantar inspektur upacara.

j) Penyerahan mempelai dari inspektur upacara kepada orang


tua dilaksanakan setelah inspektur upacara dan mempelai foto
bersama.

4) Acara Penutup.

a) Komandan upacara laporan kepada inspektur upacara.

b) lnspektur upacara beserta pendamping kembali ke tempat.

c) Laporan penrira upacara kepada inspektur upacara.

5) Acara tambahan (bila ada) penyerahan tropi atau pemotongan kue


harus mendapatkan izin dari inspektur upacara. Dilaksanakan padl waktu
terpisah.

b. Upacara Hasta Pura.

1) Acara Persiapan.

a) Persiapan Tim Upacara Hasta pura.

b) Komandan Tim memimpin Tim Upacara Hasta pura.

c) Kedua mempelai mempersiapkan diri.

2) Acara Pendahuluan.

a) Perwira upacara laporan kepada inspektur upacara.

b) lnspektur upacara menuju tempat yang ditentukan.


10

3) Acara Pokok.

a) Komandan upacara laporan kepada inspektur upacara.

b) Tim Upacara Hasta Pura dalam formasi bersaf/berderet


kemudian membentuk gapura hasta.

c) Kedua mempelai berjalan melalui gapura hasta dan Tim


Upacara Hasta Pura melakukan penghormatan.

d) Tim Upacara Hasta Pura mengiringi kedua- mempelai,


menghadap inspektur upacara setelah melewati gapura hasta.

e) Tim Upacara Hasta Pura membentuk formasi lingkaran.

0 Mempelai pria/ba Kowal/tamtama laporan kepada inspektur


upacara.

g) Pelaksanaan gapura hasta, payung pura dan pengucapan


Janji Setia oleh kedua mempelai diiringi musik instrumen,
pembacaan sajak secara simbolik oleh pembaca sajak.

h) Peresmian dan penerimaan mempelai wanita sebagai


anggota Jalasenastri dapat ditandai dengan penyerahan pakaian
seragam Jatasenastri oleh inspektur upacara kepada mempelai
wanita. (Tidak menyematkan Lencana Jalasenastri)

i) Mempelai menuju ke pelaminan diantar lnspektur upacara.

j) Penyerahan mempelai dari inspektur upacara kepada orang


tua dilaksanakan setelah inspetur upacara dan mempelai foto
bersama.

4) Acara Penutup.

a) Komandan upacara laporan kepada inspektur upacara.

b) lnspektur upacara beserta pendamping kembali ke tempat.

c) Laporan perwira upacara kepada inspektur Llpacara.

5) Acara Tambahan (bila ada) penyerahan tropi atau pemotongan kue


harus mendapatkan izin dari inspektur upacara. Dilaksanakan pada waktu
terpisah.

15. Upacara Pedang Pura/Hasta Pura. Upacara Pedang Pura/Hasta Pura


dilengkapi dengan:

a. Pembacaan sajak sebagaimana tercantum dalam sublampiran E.


11

b. Musik instrumen pernikahan menggunakan Mars The Wedding saat gapura


pedang/gapura hasta, tagu Doa dan Restumu saat payung pura dan lagu Tiada
Seindah Kini saat inspektur upacara mengantar mempelai ke pelaminan.

16. Urutan Upacara. Urutan Upacara Pedang Pura/Hasta Pura sebagaimana


tercantum dalam sublampiran D lampiran keputusan ini.

BAB IV
PENUTUP

17. Demikian Keputusan Kasal tentang Buku Petunjuk Teknis Upacara Tradisi
Pernikahan Prajurit di Lingkungan TNI AL disusun untuk digunakan sebagai pedoman
bagi setiap prajurit di lingkungan TNI AL dalam melaksanakan pernikahan dengan
Uplcara Pedang Pura/Hasta Pura, sehingga dapat terlaksana sesuai ketentuan yang
berlaku.

a.n. Kepala Staf Angkatan Laut


Asisten Personel,
tertanda
Djoko Teguh Wahojo, S.H., M.H.
Laksamana Muda TNI
Autentikasi

odo, M.Si (Han)


(s) NRP 8696/P
SublamPiran A
TENTARA NASIONAL I N DONESIA Lampiran KePutusan Kasal
MARIGS BESAR ANGMTAN LAUT Nomor KePl626llVl2014
Tanggal 30 APril zAU

DAFTAR PENGERTIAN

1. Upacara Tradisi Pernikahan Prajurit TNI AL. Upacara tradisi pernikahan prajurit
TNI AL adalah upacara tradisi di lingkungan TNI AL untuk memberikan penghormatan
kepada seorang perwira/bintaraltamtama yang melaksanakan pernikahan pertama
kalinya. Upacara ini menggambarkan secara simbolik bahwa seorang
perwiralbintara/tamtama telah memasuki kehidupan berumah tangga secara. resmi yang
menuntut tanggung jawab lebih banyak sebagai seorang suami/istri. Upacara ini
merupakan upacara militer.

2. Upacara Pedang Pura. Upacara Pedang Pura adalah upacara tradisi


pernikahan perwira TNI AL yang akan memasuki jenjang kehidupan berumah tangga
sebagai wujud penghormatan dari sesama perwira.

3. Upacara Hasta Pura. Upacara Hasta Pura adalah upacara tradisi pernikahan
bintara/tamtama TNI AL yang akan memasuki jenjang kehidupan berumah tangga
sebagai wujud penghormatan dari sesama bintara/tamtama.

4. lkrar Wirasatya/Janji Setia. lkrar WirasatyalJanji Setia adalah janji setia yang
diucapkan oteh kedua mempelai (secara simbolik) dalam upacara tradisi pernikahan
prajurit TNI AL yang menggambarkan bahwa perwiralbintara/tamtama selaku suami/istri
dituntut tanggung jawabnya dalam menjalankan rumah tangga, demikian pula
suamilistr,i dituntut pengertiannya sebagai suami/istri prajurit dan bapak/ibu rumah
tangga untuk ikut serta mendorong kesuksesan tugas suamilistri dalam pengabdiannya
kepada TNIAL.

5. Pedang Pura. Pedang Pura adalah gapura yang terdiri dari barisan berpedang.

6. Gapura Pedang. Gapura Pedang adalah formasi bersaf/berderet saling


berhadapan berbentuk lorong pedang, merupakan lambang penghormatan kepada
kedua mempelai yang memasuki kehidupan berumah tangga dalam Upacara Pedang
Pura,

7. Gapura Hasta. Gapura Hasta adalah formasi bersaf/berderet saling berhadapan


membentuk lorong dengan melakukan penghormatan militer, merupakan lambang
kehormatan bagi kedua mempelai yang memasuki kehidupan berumah tangga dalam
Upacara Hasta Pura.

8. Payung Pura, Payung Pura adalah formasi lingkaran b.erbentuk payung


pedang/payung hasta, merupakan lambang penghormatan kepada kedua mempelai
yang rnemasuki kehidupan berumah tangga dalam Upacara Pedang Pura/Upacara
Hasta Pura.

Autentikasi a.n. Kepala Staf Angkatan Laut


Asisten Personel,
tertanda
Djoko Teguh Wahojo, S.H., M.H.
Si (Han) Laksamana Muda TNI
Sublampiran B
Lampiran Keputusan Kasal
TENTARA NASIONAL I NDONESIA Nomor Kep/626/lV/2A14
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Tanggal 30 April 20'14

RENCANA UPACARA PEDANG PURA/HASTA PURA


PERNIKAHAN: NAMA, PANGKAT/KORPS' NRP

1. Waktuffempat:

a. Hari

b. Tanggal

c. Waktu

d. Tempat

2. Pejabat Upacara:

a. lnspektur Upacara

b. Komandan Upacara

c. Penrvira Upacara

d. Pembawa Acara

3. Personel Upacara:

a. Tim Pedang Pura/Hasta Pura

b. Pembaca Sajak

1) Pria

2) Wanita

c. Pendamping Mempelai

1) Mempelai Pria

2) MempelaiWanita
14

4. Personel UPacara LainnYa:

a. Dokumentasi

b. Akomodasi

c.

d.

5. Pakaian dan PerlengkaPan:

a. upacara
lnspektur : Pakaian sipil lengkap.
b. Komandan Upacara : 1) PDU I (Upacara P.edang Pura).
2) PDU I (UPacara Hasta Pura)'

c. Upacara
Perwira : Pakaian sipil lengkap.
d. Pembawa Acara : 1) Pria pakaian sipil lengkap.
2) Wanita Pakaian nasional.

e. Tim Pedang Pura/Hasta Pura : PDU l'


f. dan
Pembaca sajak r 1) Pria pakaian sipil lengkap.
lrup
Pendamping | 2) Wanita pakaian nasional.
g. Mempelai Perwira : PDU I (memakai atribut yang menjadi
haknya di kedinasan) dan kalung bunga'

h. MempelaiWanita : Pakaian pengantin'

i. Mempelai Baffa Pria : PDU I (memakai atribut yanq menjadi


haknya di kedinasan) dan kalung bunga'

i. MempelaiWanita : Pakaian pengantin'

k. Penyerah Piala : PSL dan pakaian nasional.

6. Urutan Upacara:

a. Acara PersiaPan

b. Acara Pendahuluan'

c. Acara Pokok.

d. Acara PenutuP.

e. Acara Tambahan.
15

7. Lain-Lain:

a. Gladi kotor dilaksanakan pada tanggal

b. Gladi bersih dilaksanakan pada tanggal

c. Pejabat upacara yang harus hadir pada gladi bersih yaitu:

1) komandan upacara dan cadangannya;

2) perwira upacara;

3) pembawa acara',

4) Tim Pedang Puraffim Hasta Pura;

5) pembaca sajak; dan

6) pendamping mempelai.

Mengetahui
DanlKa Perwira Upacara

Mengetahui
lnspektur Upacara

a.n. Kepala Staf Angkatan Laut


Asisten Personel,
tertanda
Djoko Teguh Wahojo, S.H., M.H.
Laksamana Muda TNI
Autentikasi
Kepala Setumal,
TENTARA NASIONAL I NDONESIA Sublampiran C
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran Keputusan Kasal
Nomor Kep/626/lV/2014
Tanggal 30 April 2014

1. Formasi Tim Upacara Pedang PuralHasta Pura Saat Membentuk Pura


Pedang/Hasta Pura.

Keterangan:
1. lnspektur Upacara.
2. Mempelai.
3. Tim Payung Pura/Hasta Pura.
4. Pelaminan.
5. Komandan Tim Pedang Pura/Hasta Pura.

Mengetahui
DanlKa Perwira Upacara

Mengetahui
lnspektur Upacara
17

2. Formasi Tim Upacara Pedang Pura/Hasta Pura Saat Membentuk Lingkaran.

3
F^^*^ i+; ^+ ^1ei,5

Keterangan:

1. lnspektur Upacara.
2. Mempelai.
3. Pendamping lrup.
4. Tim Pedang Pura/Hasta Pura.
5. Komandan Tim Upacara Pedang Pura/ Hasta Pura.
6. Pelaminan.

Mengetahui
Dan/Ka Perwira Upacara

Mengetahui
lnspektur Upacara
18

3. FormasiTim Pedang Pura/Hasta Pura Saat lrup Mendampingi Mempelai.

>e+Go{

Keterangan:
1. lnspektur Upacara.
2. Mempelai.
3. Pendamping lrup.
4. Tim Pedang Pura/Hasta Pura.
5. Komandan Tim Upacara Pedang Pura/Hasta Pura.
6. Pelaminan.
Mengetahui
Dan/Ka......,. Perwira Upacara

Mengetahui
lnspektur Upacara

a.n. Kepala Staf Angkatan Laut


Asisten Personel,
tertanda
Djoko Teguh Wahojo, S.H., M.H.
rdb, M.Si (Han) Laksamana Muda TNI
(s) NRP 86e6/P
Sublampiran D
TENTARA NASIONAL lNDONESIA Lampiran Keputusan Kasal
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Nomor Kepl626llYl2AH
Tanggal 30 April zAM

URUTAN UPACAR,q PEDANG PURAIHASTA PURA

NO. JAM ACARA URAIAN PEMBAWA KEGIATAN KET


ACARA
I 2 3 4 5 6

Mengetahui
Dan/Ka.....,.. Perwira Upacara

Mengetahui
lnspektur Upacara

a.n. Kepala Staf Angkatan Laut


Asisten Personel,
tertanda
Djoko Teguh Wahojo, S.H., M.H.
Laksamana Muda TNI
Autentikasi

Teguh Widodo, M.Si (Han)


Kolonel Laut (S) NRP 8696/P
Sublampiran E
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran KePutusan Kasal
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Nomor KeP/626/lV/2014
Tanggal 30 APril 2014

SAJAK PEDANG PURA

Saat Mempelai Melalui Gapura Pedang.

Pria : Saat ini, syahdu bagidua hati

Saat ini, syahdu bagidua insan

Kami insan-insan Bahari berbaju putih

Berdiri tegak pandang seorang kawan lalu

Di tengah-tengah pedang bentuk gapura

Kawan, lihatlah kami ................

Kamiadalah kawanmu angkatan muda

Bersama kami berdiri tegak

Sanak keluarga dan handaitaulan

Disini pula berdiri insan

Yang pernah melahirkan engkau ......"Ayah Bunda"

Kami semua saat ini menjadi saksi

Yang engkau berdua mengikat janji sehidup semati

Wanita : Kawan ...... saat ini kami lepaskan engkau tulus ikhlas,

Saksikan engkau pergitinggalkan dunia kita yang usang

Tuju duniamu yang baru

Penuh kebulatan tekad sehati

Tersenyum tanda bahagia

Kami percaya ...... inilah wujud kisah kasih yang indah


21

IKRAR WIRASATYA

Saat Dalam Payung Pura/Pedang (Di Depan Pelaminan)'

Untuk Mempelai Perwira Pria.

Pria : Adik ... ... kita tandai dengan pedang ini

Pedang sakti Pusaka Wira Samudra

Berarti sejak saat ini hidupku adalah hidupmu

Tugasku adalah tugasmu jua

Dipundakku ku Pikul suatu tugas,

Tugas suci ...... Prajurit Samudra

Itu semua ... ... kini adalah milikmu jua

Wanita : Ya Tuhan

Limpahkanlah pada kamijalan hidup yang benar

Jadikanlahkehidupankamiinikehidupanyangberguna

Semoga berbahagialah hiduP kami

Amin ...... Amin ...... Amin.


Untuk Mempelai perwira Wanita.

Pria : Di bawah payung pedang ini ......

Aku ingin berjanji setia ... ...

Untuk membangun rumah tangga ......

Serta membantu menjalankan tugas mulia ......

Menjadikan kebanggaan bumi persada ......

Karena ... ... tugasmu adalah tugasku jua ... ...

\--/ Wanita : ya Tuhan

Limpahkanlah pada kamijalan hidup yang benar

Jadikanlah kehidupan kami ini kehidupan yang berguna

Semoga berbahagialah hidup kami

Amin ...... Amin ...... Amin.


23

SAJAK HASTA PURA

Untuk Mempelai Bintara/Tamtama.

Saat Mempelai Melalui Gapura Hasta

Pria : Detak awal langkahmu

Adalah awal mulanya kehidupan

Jangan kalian tengok kembali

Ayunan langkah yang telah berlalu


Tatap dan genggamlah masa depan

Yang indah nan penuh pesona serta wibawa

\-- Wanita : Kawan

Saat ini bukanlah alam mimpiyang kalian khayalkan

Akan tetapi kenyataan yang selalu kalian impikan

Pandanglah ......................

Tataplah

Gelombang kehidupan yang akan kalian arungi

Tanamkan pada kalian sifat keprajuritan

Dalam menghadapi hidup baru

Dayung dan rakitlah

Bahtera ini ke alam yang di Ridhoi Tuhan

Pria dan Wanita : Kawan ... ...

Lihatlah kami, kami adalah kawanmu angkatan muda

Bersama kami berdiritegak sanak saudara

Keluarga dan handai taulan

Disinijuga berdiri insan yang pernah melahirkan


Engkau "Ayah Bunda"

Kami saat ini menjadi saksi

Yang engkau mengikatkan janji sehidup semati

Selamat tinggal masa remaja

Kawan ... ...genggam doaku, tulus buatmu

Amin ... ... Amin ... ... Amin.


24

JANJI SETIA

Untuk MemPelai BintaralTamtama.

Saat Mempelai Dalam PaYung Pura

Pria : Adik...... dengan langkah lingkaran kehormatan ini

Berarti sejak saat ini hidupku adalah hidupmu

Tugasku adalah tugasmu jua

Dipundakku kuPikul suatu tugas

Tugas suci ... .,. Prajurit Samudra

lni semua ... ... kini milikmu jua

Wanita : Ya Tuhan

Limpahkan pada kamijalan hidup yang benar

Jadikanlah kehidupan kami ini kehidupan yang berguna

Semoga berbahagialah hiduP kami

Amin ...... Amin ...... Amin

Pria dan Wanita : Demikianlah janji setia kami

a.n. Kepala Staf Angkatan Laut


Asisten Personel,
tertanda
Djoko Teguh Wahojo, S.H., M.H.
Laksamana Muda TNI
Autentikasi
Kepala Setumal,

-..i t'T
t"i'-f r:
s ^.*{.;
ido, M.Si (Han)
(s) NRP 8696/P

Anda mungkin juga menyukai