Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VERTEBRATA

PERCOBAAN I
LOKASI DAN WAKTU SENSASI RESEPTOR PENGECAP

OLEH :

NAMA : MUH. AFDHAL SUJARTO


STAMBUK : F1D1 19 038
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN PEMBIMBING : MIFTAHUL JANNAH

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengecap merupakan istilah teknis indra rasa atau indera perasa yang

dimiliki manusia sehingga bisa merasakan rasa yang berbeda beda. Sehingga

manusia dapat merasakan perbedaan rasa pada saat memasukkan sesuatu ke

dalam mulut. Proses tersebut melibatkan saraf yang ada pada kelompok sel rasa

dalam pori pori di permukaan lidah serta bagian mulut, sedangkan proses

pengecapan akan dimulai pada saat ada sesuatu yang masuk ke mulut serta

ketika terjadi kontak dengan lidah atau pada area lain di mulut.

Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan

rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon

berbagai macam rasa seperti rasa manis, pahit, asam dan asin. Kita dapat

menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Pada

lidah juga terdapat beberapa bagian yang lebih peka terhadap rasa tertentu,

yaitu ujung lidah yang lebih peka terhadap rasa manis, bagian samping kanan

dan kiri setelah ujung lidah yang lebih peka terhadap rasa asin, bagian samping

kanan dan kiri sebelum pangkal lidah yang lebih peka terhadap rasa asam, dan

bagian pangkal lidah yang lebih peka terhadap rasa pahit.

Lidah terdiri dari sekumpulan otot tanpa tulang yang dilapisi oleh

jaringan berwarna merah mudah bernama mukosa. Satu-satunya tulang yang

berhubungan langsung dengan lidah adalah tulang hyoid. Tulang ini terletak di

antara leher dan dagu bagian dalam. Lidah juga memiliki bagian lain yang

disebut dengan frenulum. Bagian ini menghubungkan lidah dengan dasar


rongga mulut sekaligus berfungsi sebagai penyangga lidah. Berdasarkan latar

belakang di atas, maka akan dilaksanakan praktikum Lokasi Dan Waktu

Sensasi Pengecap Reseptor.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengetahui lokasi reseprot pengecap pada manusia ?

2. Bagaimana cara mengetahui variasi sensasi ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang akan di capai pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui lokasi reseptor paengecap pada manusia.

2. Untuk mengetahui variasi sensasi.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang di peroleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui lokasi reseptor paengecap pada manusia.

2. Dapat mengetahui variasi sensasi.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengecap

Pengecap merupakan fungsi utama taste buds dalam rongga mulut,

namun indera pembau juga sangat berperan pada persepsi pengecap. Selain itu,

tekstur makanan seperti yang dideteksi oleh indera pengecap taktil dari rongga

mulut dan keberadaan elemen dalam makanan seperti merica, yang

merangsang ujung saraf nyeri, juga berperan pada pengecap. Makna penting

dari indera pengecap adalah bahwa fungsi pengecap memungkinkan manusia

memilih makanan sesuai dengan keinginannnya dan mungkin juga sesuai

dengan kebutuhan jaringan akan substansi nutrisi tertentu (Sunariani, 2007).

B. Lidah

Lidah merupakan indera pengecapan yang memiliki peran penting

sebagai fungsi pengecap pada mulut. Lidah memiliki empat fungsi pengecapan

primer yaitu asam, asin, manis dan pahit.Indera pengecap juga dapat

mengalami penurunan fungsi pengecap. Terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi sensitivitas lidah seperti usia, suhu makanan, penyakit,

merokok dan menginang (Tunggala, dkk., 2016).

C. Fungsi Lidah

Lidah berfungsi dalam mastikasi, menelan, berbicara, dan sebagai organ

sensoris. Lidah manusia merupakan bagian penting dari tubuh dengan anatomi

yang kompleks. Gambaran atau klasifikasi lidah ditentukan dengan melihat


karakteristiknya karena karakteristik sangat diperlukan untuk informasi yang

penting dalam identifikasi manusia. Variasi lidah dapat diamati berdasarkan

bentuk lidah dan tekstur permukaannya dengan melihat fisura (Nurwadhini,

dkk., 2019).

D. Fisiologi Lidah

Empat tipe rasa dasar pada lidah yaitu asam, asin, manis dan pahit.

Seluruh rasa lidah yang asam, asin, manis dan pahit dapat dirasakan oleh

permukaan lidah. Rasa manis dan rasa asin dirasakan pada ujung lidah, asam

pada samping lidah dan rasa pahit pada sekitar daerah papilla sirkulavata.

Keempat rasa ini dikenal dengan istilah sensasi rasa primer. Penelitian awal

tentang rasa ditafsirkan dengan memetakan lidah berdasarkan kualitas rasa

makanan yang dapat dikecap di setiap daerah: ujung lidah paling peka zat

manis dan asin, sisi-sisi lidah paling mampu mendeteksi asam serta bagian

paling belakang untuk merasakan pahit (Jazuly, 2016).

E. Otot-otot pada Lidah

Otot pada lidah terbagi menjadi dua, yaitu otot ekstrinsik dan otot

intrinsik. Otot ekstrinsik terbagi menjadi otot genioglosus, otot hypoglosus,

otot styloglossus dan otot palatoglossus yang berfungsi mengaitkan lidah pada

bagian-bagian sekitarnya serta berperan dalam gerakan-gerakan kasar misalnya

pada proses penelanan dan pengunyahan. Otot intrinsik antara lain, yaitu: otot

superior longitudinal, otot inferior longitudinal, otot transvers dan otot vertikal
yang berperan dalam melakukan semua gerakan halus, misalnya saat

mengubah bentuk lidah (Basnawi, 2020).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 06 Juni 2022 pukul 13.00–

Selesai WITA. Bertempat di Laboratorium Unit Zoologi, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan kegunaan.


No. Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1. Jeruk nipis (Citrus sp.), Sebagai objek pengamatan
gula dan garam
2. Tissue Untuk membersihkan lidah

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan kegunaan.


No. Nama Alat Kegunaan
1 2 3
1. Alat tulis Menulis hasil pengamatan
2. Stopwatch Menghitung waktu sensor indra pengecap
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut

1. Berkumur menggunakan air, kemudian meletakkan gula, garam dan jeruk

pada bagian ujung lidah, pangkal dan tepi lidah secara bersama-sama

2. Merasakan bagian lidah yang memiliki kepekaan kuat, lemah dan sedang.

a. Metode Kering

1. Berkumur menggunakan air, kemudian keringkan lidah menggunakan

tissue.

2. Letakkan jeruk, gula, garam pada masing-masing bagian ujung lidah,

tengah dan tepi lidah secara bergantian

3. Hitung menggunakan stopwatch pada setiap perlakuan

b. Metode basah

1. Berkumur menggunakan air, kemudian letakkan jeruk, gula, garam pada

masing-masing bagian ujung lidah, tengah dan tepi lidah secara

bergantian

2. Hitung menggunakan stopwatch pada setiap perlakuan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 3, 4 dan 5

Tabel 3. Hasil Pengamatan


Perlakuan
Nama
No Nama Probandus Ujung Tepi Pangkal
Bahan
Lidah Lidah Lidah
1 2 3 4 5 6
Jeruk Sedang Kuat Lemah
1. Dwi Garam Sedang Lemah Kuat
Gula Kuat Lemah Sedang
Jeruk Kuat Sedang Lemah
2. Afdal Garam Lemah Sedang Kuat
Gula Kuat Sedang Lemah

B. Pembahasan

Pengecapan merupakan fungsi puting kecap pada mulut. Puting kecap

sering disebut juga reseptor pengecap yangterdapat di sepanjang lidah dan

rongga mulut. Puting kecap adalah sel epitel yang selalu diganti. pengamatan

ini menggunakan gula, garam dan jeruk nipis untuk di rasakan di ujung lidah,

tepi lidah dan pangkal lidah. Berdasarkan hasil pengamatan di atas maka dapat

diketahui bahwa pada probandus Dwi dan probandus Afdhal memiliki hasil

pengamatan yang berbeda seperti jika pada Dwi pada perlakuan pertama (ujung

lidah) itu sedang untuk jeruk, sesang untuk garam, kuat untuk gula dan

sedangkan pada probandus Afdhal perlakuan pertama itu kuat untuk jeruk,

lemah untuk garam dan kuat untuk gula begitu pula untuk perlakuan berikutnya

yang memiliki hasil berneda yang dimana dapat dilihat pada tabel pengamatan

diatas. Faktor yang membuat perbedaan hasil didapatkan anatara kedua


probandus tersebut karena faktor usia, suhu makanan, riwayat penyakit dan

lain-lain.

Tabel 4. Hasil Pengamatan Metode Kering


Perlakuan
Nama
No Nama Probandus Ujung Tepi Pangkal
Bahan
Lidah Lidah Lidah
1 2 3 4 5 6
Jeruk 24,6 detik 1,65 detik 3,81 detik
1. Dwi Garam 2 detik 4,32 detik 1,31 detik
Gula 1,20 detik 3,40 detik 2,37 detik
Jeruk 2,28 detik 4,14 detik 12,25 detik
2. Afdhal Garam 16,78 detik 9,24 detik 19,4 detik
Gula 6,39 detik 19,5 detik 13,19 detik

Sel-sel reseptor pengecap adalah sel-sel epithelium yang telah

termodifikasi yang terorganisir menjadi kuncup pengecap dan tersebar di

sejumlah bagian permukaan lidah atau mengalami penjuluran yang mirip

putting disebut papilla pada lidah. Empat persepsi pengecapan dasar yaitu rasa

manis, pahit, asam, dan asin yang masing-masing di deteksi pada bagian

tertentu atau muatan molekuler tertentu yang berkaitan dengan molekul

reseptor yang terpisah.

Hasil Pengamatan dengam metode kering dengan dua propandus yaitu

perempuan(Dwi) dan laki-laki(Afdhal). Pengamatan pada propandus

perempuan dengan bahan jeruk di bagian ujung lidah 24,6 detik, tepi lidah 1,65

detik dan pangkal lidah 3,81 detik. pengamatan pada propandus laki-laki

dengan bahan jeruk nipis pada bagian ujung lidah 2,28 detik, bagian tepi lidah

4,14 detik dan bagian pangkal lidah 12,24 detik. Berdasarkan hasil pengamatan

dengan waktu sensasi pengecap pada pengamatan propandus perempuan yang

paling cepat yaitu pada bagian tepi lidah dan pada pengamatan propandus laki-
laki yang paling cepat pada ujung lidah. Pengamatan pada propandus

perempuan dengan bahan garam di bagian ujung lidah 2 detik, bagian tepi lidah

4,32 detik dan bagian pangkal lidah 1,31 detik. Pengamatan pada propandus

laki-laki dengan bahan garam di bagian ujung lidah 16,78 detik, bagian tepi

lidah 9,24 detik dan pada bagian pangkal lidah 19,4 detik. Berdasarkan hasil

pengamatan propandus perempuan waktu sensasi pengecap dengan bahan

garam yang paling cepat yaitu bagian pangkal lidah, pengamatan pada

propandus laki-laki dengan waktu sensasi pengecap dengan bahan garam yaitu

yang paling cepat pada bagian tepi lidah.

Hasil pengamatan dengan bahan gula pada pengamatan perempuan

bagian ujung lidah 1,20 detik, bagian tepi lidah 3,40 detik dan bagian pangkal

lidah 2,37 detik. Pengamatan dengan bahan gula pada laki-laki bagian ujung

lidah 6,39 detik, bagian tepi lidah 19,5 detik dan bagian pangkal lidah 13,19

detik. Berdasarkan hasil pengamatan dengan bahan gula pada pengamatan

perempuan dan laki-laki dengan waktu sensasi pengecap yang paling cepat

yaitu pada bagian ujung lidah.

Tabel 5. Hasil Pengamatan Metode Basah


Perlakuan
Nama
No Nama Probandus Ujung Tepi Pangkal
Bahan
Lidah Lidah Lidah
1 2 3 4 5 6
Jeruk 1,39 detik 1 detik 3,5 detik
1. Dwi Garam 8,56 detik 11,96 detik 1,76 detik
Gula 2,17 detik 4,91 detik 2,31 detik
Jeruk 5,40 detik 3,54 detik 7,93 detik
2. Afdal Garam 10,53 detik 8,63 detik 22,13 detik
Gula 4,93 detik 11, 24 detik 29,41 detik
Hasil pengamatan metode basah yang menggunakan tiga bahan yaitu

jeruk nipis, gula dan garam pada probandus Dwi dan Afdhal. Pengamatan pada

bahan jeruk pada bagian ujung lidah 1,39 detik, bagian tepi lidah 1 detik dan

bagian pangkal lidah 3,5 detik. Bahan gula pada bagian ujung lidah 2,17 detik,

bagian tepi lidah 4,19 detik dan bagian pangkal lidah 2,31 detik, pengamatan

dengan bahan garam dengan bagian ujung lidah 8,56 detik, bagian tepi lidah

11,96 detik dan bagian pangkal lidah 1,76 detik ini adalah hasil dari probandus

Dwi, sedangkan pada probandus Afdhal pengamatan pada bahan jeruk pada

bagian ujung lidah 5,40 detik, bagian tepi lidah 3,54 detik dan bagian pangkal

lidah 7,93 detik. Bahan gula pada bagian ujung lidah 4,93 detik, bagian tepi

lidah 11,24 detik dan bagian pangkal lidah 29,41 detik, pengamatan dengan

bahan garam dengan bagian ujung lidah 10,53 detik, bagian tepi lidah 8,63

detik dan bagian pangkal lidah 22,13 detik.

Berdasakan data diatas maka dapat diketahui bahwa pada metode

kering pada bahan jeruk, garam dan gula yang memiliki waktu paling cepat

waktu sensasinya yaitu pada probandus Dwi dan probandus Afdhal secata

bergantian, sama halnya dengan metode basah.


V. PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Lokasi reseptor pengecap pada manusia yaitu terdapat pada bagian ujung

lidahyang peka terhadap rasa manis, bagian tepi lidah peka terhadap rasa

asin dan asam dan bagian pangkal lidah peka terhadap rasa pahit.

2. Hasil pengamatan metode basah yang menggunakan tiga bahan yaitu jeruk

nipis, gula dan garam pada probandus Dwi dan Afdhal. Pengamatan pada

bahan jeruk pada bagian ujung lidah 1,39 detik, bagian tepi lidah 1 detik

dan bagian pangkal lidah 3,5 detik. Bahan gula pada bagian ujung lidah

2,17 detik, bagian tepi lidah 4,19 detik dan bagian pangkal lidah 2,31 detik,

pengamatan dengan bahan garam dengan bagian ujung lidah 8,56 detik,

bagian tepi lidah 11,96 detik dan bagian pangkal lidah 1,76 detik ini adalah

hasil dari probandus Dwi, sedangkan pada probandus Afdhal pengamatan

pada bahan jeruk pada bagian ujung lidah 5,40 detik, bagian tepi lidah 3,54

detik dan bagian pangkal lidah 7,93 detik. Bahan gula pada bagian ujung

lidah 4,93 detik, bagian tepi lidah 11,24 detik dan bagian pangkal lidah

29,41 detik, pengamatan dengan bahan garam dengan bagian ujung lidah

10,53 detik, bagian tepi lidah 8,63 detik dan bagian pangkal lidah 22,13

detik.
B. Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini adalah

1. Untuk praktikan, agar bersikap lebih disiplin lagi ketika melakukan

praktikum

2. Untuk asisten, agar tetap berperilaku baik dan tegas kepada praktikan.
DAFTAR PUSTAKA

Basnawi, C., 2020, Kepekaan Lidah Terhadap Modalitas Rasa pada Wanita
Hamil, Skripsi; Departemen Oral Biologi Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Hasanuddin, Makasar.
Jazuly, A.T.A., 2016, Penujian Karakteristik dari 16 Array Sensor Lidah
Elektronika untuk Identifikasi Empat Rasa Dasar, Skripsi, Jurusan Fisika,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim, Malang
Nurmadhini, D.A., Yohana, W dan Maryam, M.S., 2019, Variasi Normal Lidah
Manusia pada Substrat Deutro Melayu. Jurnal Ked Gi Unpad. 31(1): 70-
71
Sunariani, J., Yuliati dan Afla, B., Perbedaan Persepsi Pengecap Rasa Asin Antara
Usia Subur dan Usia Lanjut. Jurnal Ilmu Faal Indonesia. 6(3): 182-183
Tunggala, S., Dewi, N dan Asnawati, 2016, Perbandingan Sensitivitas Lidah
Terhadap Rasa Manis dan Pahit pada Orang Menginang dan tidak
Menginang di Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin. Jurnal
Kedokteran Gigi. 1(2): 169-171

Anda mungkin juga menyukai