Anda di halaman 1dari 2

Sadio Mané (lahir 10 April 1992) adalah pemain sepak bola profesional

asal Senegal yang bermain sebagai gelandang sayap untuk klub Liga Profesional
Saudi Al Nassr FC dan tim nasional Senegal.

Mané memulai karier juniornya di Metz kemudian memulai karier seniornya di klub
tersebut pada tahun 2011. Sempat bergabung dengan Red Bull Salzburg sebelum pada
tahun 2014 pindah ke Southampton. Pada 2017, ia pindah ke Liverpool dan
menjadikannya pemain Afrika termahal saat itu, sebelum di pecahkan Mohamed
Salah pada musim berikutnya. Bersama Liverpool, ia menjuarai Liga Champions pada
tahun 2019, dan menjadi pemain Senegal pertama yang memenangkan kejuaraan
tertinggi di Eropa.[5][6]

Setelah itu, pada musim panas 2022-23 nanti, Mane akan meninggalkan Liverpool dan
memaksa untuk pergi ke Bayern Munchen.

Mohamed Salah Hamed Mahrous Ghaly (bahasa Arab: ‫محمد صالح حامد محروس‬
‫غالي‬, pelafalan dalam bahasa Egyptian Arabic: [mæˈħam.mæd sˤɑˈlɑːħ ˈɣæːli] lahir 15
Juni 1992) adalah seorang pemain sepak bola profesional asal Mesir yang bermain
sebagai penyerang untuk klub Liga Utama Inggris Liverpool dan tim nasional Mesir.
Dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di dunia dan salah satu pemain asal Afrika
terbaik sepanjang masa,[8][9] dia dikenal dengan kemampuan penyelesaian akhirnya,
dan kepiawaiannya serta kecepatannya dalam membawa bola.

Salah memulai karier seniornya di klub tempat lahirnya, El Mokawloon di Liga Utama
Mesir pada 2010, langsung bergabung dengan Basel untuk harga dirahasiakan. Di
Swiss, ia menjadi bintang ketika ia memenangkan titel liga di musim debutnya,
memenangkan SAFP Golden Player Award dalam proses. Performa Salah kemudian
menarik minat klub Liga Utama Inggris Chelsea, dan ia bergabung dengan harga
£11 juta pada tahun 2014. Namun, ia jarang dimainkan di musim pertamanya dan
diizinkan pergi sebagai pinjaman ke klub Serie A Fiorentina dan Roma, dengan yang
terakhir, membelinya secara permanen seharga €15 juta.
Menyusul performanya yang konsisten di Roma yang membawa mereka ke tempat
kedua di Serie A, pada tahun 2017, Salah kembali ke Premier League untuk bergabung
dengan Liverpool untuk rekor klub ketika itu, seharga £36.9 juta. Ketika masa keduanya
di Inggris, Salah mengadaptasi permainannya dari sayap murni
menjadi penyerang komplit dan dengan cepat menjadi titik fokus tim. Ia kemudian
memecahkan rekor klub dalam musim debutnya, menerima Premier League Golden
Boot setelah mencetak 32 gol dari 36 pertandingan. Ia juga menjadi pemain pertama
yang memenangkan 3 Premier League Player of the Month dalam musim yang sama.
Performanya yang luar biasa memberinya banyak penghargaan pada akhir musim
2017–18, termasuk PFA Players' Player of the Year, Football Writers' Player of the
Year dan PFA Fans' Player of the Year. Salah meraih tempat ketiga untuk the 2018
Best FIFA Men's Player.

Dalam level internasional, Salah mewakili Mesir pada level muda, memenangkan
medali perunggu dalam Africa U-20 Cup of Nations, dan berpartisipasi dalam Piala
Dunia U-20 FIFA 2011 dan Olimpiade Musim Panas 2012. Ia juga memenangkan CAF
Most Promising African Talent Tahun 2012.[10] Membuat debutnya dengan timnas
senior tahun 2011, ia membantu Mesir mencapai final Piala Afrika 2017, dan ia menjadi
top skorer ketika kualifikasi Piala Dunia zona CAF 2018 untuk membantu Mesir lolos
ke Piala Dunia FIFA 2018. Untuk performanya, Salah dinamai CAF African Footballer of
the Year dan BBC African Footballer of the Year.[11][12] Ia juga terpilih dalam CAF Team
of the Year dan Africa Cup of Nations Team of the Tournament.[13][14]

Hadirnya Salah di Liverpool ternyata mampu menipis pandangan negatif masyarakat


terkait Islam atau islamphobia. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Department of
Political Science di Stanford University Inggris di 2021 menunjukkan, tindak kejahatan
dan kebencian terhadap muslim di Liverpool menurun hingga 18,9 % sejak kedatangan
Salah di klub itu. Begitu pula dengan semakin sedikitnya unggahan anti-muslim di
internet.[15][16][17]

Anda mungkin juga menyukai