Makalah Seni Budaya
Makalah Seni Budaya
Realitas Eksternal
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelas : XI Ipa 6
SMAN 1 PASANGKAYU
TAPEL 2023/2024
i
Kata Pengantar
Amatul Zahra
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Untuk mengetahui apa saja Unsur yang terdapat pada karya Starry
Night.
B. Untuk mengetahui apa saja Prinsip terdapat pada karya Starry Night.
C. Untuk mengetahui apa saja Bahan dalam pembuatan karya Starry Night.
D. Untuk mengetahui apa saja Teknik yang digunakan dalam pembuatan
karya Starry Night.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
digunakan untuk menyoroti bintang di langit dan memberikan kontras
dengan langit malam yang berwarna biru.
e) Unsur Tekstur: Tekstur kuas yang tebal dengan goresan yang kasar
menciptakan efek tiga dimensi pada lukisan ini. Ini memberikan kesan
tekstur yang kaya dan menambah dimensi visual pada karya seni
tersebut.
f) Unsur Gelap Terang: Van Gogh menggunakan kontras gelap terang yang
kuat dengan menggunakan warna yang gelap untuk menggambarkan
elemen seperti gunung dan bangunan, sementara warna terang digunakan
untuk menyoroti bintang-bintang dan mencipakan efek cahaya di langit
malam
2.2 Adapun prinsip yang terdapat pada karya Starry Night
a) Prinsip Komposisi: Van Gogh menggunakan komposisi diagonal yang
kuat untuk menciptakan gerakan dan aliran visual dalam lukisan. Garis-
garis melengkung juga digunakan untuk membimbing mata melintasi
karya tersebut.
b) Prinsip Proporsi: Proporsi objek dalam lukisan ini tidak realistis, di mana
elemen bangunan dan pohon mungkin dikembangkan secara tidak
proporsional. Ini berkontribusi pada ekspresi emosional dan perasaan tak
terduga dalam karya tersebut.
c) Prinsip Kesatuan: Meskipun ada banyak elemen yang berbeda dalam
lukisan ini, seperti langit, bangunan, dan pohon, Van Gogh menciptakan
kesatuan visual dengan menggunakan palet warna yang berpadu dan
menggabungkan elemen-elemen tersebut menjadi satu komposisi yang
utuh.
d) Prinsip Keseimbangan: Meskipun ada ketidakseimbangan yang disengaja
dalam elemen komposisi, misalnya langit yang dominan dibandingkan
dengan bangunan di latar belakang, Van Gogh menciptakan
keseimbangan visual melalui penggunaan warna kontras dan penempatan
objek yang diperhatikan seperti pohon.
4
e) Prinsip Irama: Rhythm atau irama dalam karya ini dapat dilihat dalam
pengulangan motif dan garis-garis melengkung yang terlihat dalam langit
dan bintang-bintang. Titik-titik kuas yang digunakan oleh Van Gogh
untuk menggambarkan bintang-bintang juga memberikan irama visual
pada lukisan tersebut.
f) Prinsip Keseharasan: Meskipun ada ketegangan yang terlihat dalam
karya ini melalui penggunaan warna kontras dan garis yang bergerak, ada
keseimbangan dan keseharasan yang diciptakan melalui integrasi elemen-
elemen tersebut ke dalam keseluruhan komposisi yang koheren.
g) Prinsip Pendalaman: Melalui penggunaan goresan kuas yang tebal dan
teknik impasto yang khas, Van Gogh menciptakan efek pendalaman yang
memberikan dimensi dan tekstur pada objek dalam lukisan. Ini
membantu menciptakan kedalaman emosional dan fisik dalam karya
tersebut.
2.3 Adapun bahan yang digunakan pada pembuatan karya Starry Night
a) Cat Minyak: Vincent van Gogh menggunakan cat minyak untuk
menciptakan lukisan ini. Cat minyak terdiri dari pigmen warna yang
dicampur dengan minyak yang mengering secara lambat. Ini
memungkinkan seniman untuk menciptakan goresan yang tebal dan
memberikan dimensi pada kanvas.
b) Kuas: Van Gogh menggunakan berbagai jenis kuas dengan berbagai
bentuk dan ukuran. Kuas bertekstur kasar membantu menciptakan
goresan yang kasar dan tekstur pada kanvas, sementara kuas yang lebih
halus digunakan untuk detil yang lebih kecil.
c) Kanvas: Kain kanvas digunakan sebagai permukaan untuk melukis.
Kanvas ini bisa terbuat dari serat linen atau katun yang dipanaskan dan
dilapisi dengan lapisan primer untuk memperkuat permukaannya.
d) Pengencer: Van Gogh juga menggunakan pengencer seperti terpentin
untuk mengencerkan cat minyak, mempercepat waktu pengeringan, atau
menciptakan efek transparan dalam lukisan.
5
e) Pigmen: Pigmen adalah bahan warna yang digunakan dalam cat minyak
untuk menciptakan berbagai nuansa dan warna. Van Gogh menggunakan
pigmen warna seperti biru, kuning, hijau, putih, hitam, dan oranye dalam
“Starry Night.
2.4 Adapun teknik yang digunakan pada pembuatan karya Starry Night
a) Teknik Impasto: Van Gogh menggunakan teknik impasto yang khas
dalam karya-karyanya, termasuk “Starry Night”. Dengan teknik ini,
seniman mengaplikasikan cat dengan lapisan tebal dan kasar, sehingga
goresan kuas dan tekstur permukaan kanvas sangat terlihat. Ini
memberikan dimensi fisik pada lukisan dan menambahkan ketebalan
pada objek dalam karya tersebut.
b) Teknik Goresan Kuas: Van Gogh menggunakan goresan kuas yang
energik dan bertenaga dalam menggambar elemen-elemen dalam lukisan.
Goresan kuas yang kasar dan gelap digunakan untuk menciptakan
bayangan dan tekstur, sementara goresan yang lebih halus digunakan
untuk detail yang lebih kecil. Goresan kuasnya juga menciptakan gerakan
dan aliran visual dalam komposisi.
c) Teknik Spiral: Van Gogh sering menggunakan gerakan melingkar atau
spiral dalam goresan kuasnya. Ini terlihat dalam penggambarannya dari
bintang-bintang dan efek melingkar pada langit malam. Gerakan spiral
ini menambahkan dinamika dan perasaan energi dalam karya tersebut.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulan, terdapat beberapa poin penting yang dapat kita ambil
dari analisis ini:
3.2 Saran
Sebagai saran untuk analisis seni rupa lebih lanjut dan eksplorasi karya
seni seperti "Starry Night," berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
Eksplorasi Lebih Lanjut: Penelitian lebih lanjut tentang Vincent van Gogh,
gerakan seni pada masanya, dan pengaruhnya pada seni modern akan
memberikan wawasan yang lebih dalam tentang konteks karya ini.
7
karya mereka bisa memberikan pandangan yang menarik tentang relevansi
karya ini dalam seni masa kini.