Presentasi
Disusun Oleh :
Andri Herdiana 222620112007
Maman Suparman 22262011046
Rizki Hidayatulloh 22262011176
Dosen :
Erik Nurhadi, S.T.
Ergonomika Kognitif
( Human Information Processing, Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin ergos
Human Machine Interaction dan
Human Error ) (pekerjaan) dan nomos (hukum alam) dan
mengacu pada kinerja manusia dalam
Definisi Ergonomi kognitif lingkungan kerjanya yang ditinjau dari aspek
Menurut Asosiasi Internasional Ergonomi, anatomi, fisiologi, psikologi, teknologi,
definisi ergonomi kognitif adalah cabang manajemen, dan desain.Kognisi adalah aktivitas
ergonomi yang berkaitan dengan proses mental mental yang melibatkan proses penerimaan,
manusia, termasuk di dalamnya; persepsi, menyimpan, mengambil, dan menggunakan
ingatan, dan reaksi,sebagai akibat dari pengetahuan atau informasi.
interaksi manusia terhadap pemakaian elemen
sistem.
Berdasarkan pemahaman tentang Pada dasarnya penelitian kognitif
pengertian ergonomi dan kognitif, melibatkan studi atau eksperimen
maka ergonomi kognitif diartikan yang berkaitan dengan sikap
sebagai ilmu yang memanfaatkan manusia ketika dihadapkan pada
informasi tentang sifat, kemampuan, suatu pekerjaan yang meliputi
dan keterbatasan manusia dari sisi peneriman, pembelajaran, penilaian
kognitif untuk memperoleh sistem dan pengambilan keputusan atau
kerja yang optimal. mengingat sesuatu.
Sejarah Ergonomi Kognitif Menurut John Long, seorang profesor teknik kognitif di
UCLIC, ergonomi kognitif berbeda dengan ergonomi fisik,
yang mempelajari aspek fisik dari interaksi antara
Ergonomi kognitif merupakan cabang manusia dan teknologi.
ilmu ergonomi yang fokus pada aspek Ergonomi fisik berfokus pada hal-hal seperti desain
tempat kerja, peralatan, dan lingkungan kerja yang
kognitif dan psikologis untuk
sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan fisik
mempelajari interaksi antara manusia.
manusia dan teknologi. Bidang ini Ergonomi fisik berfokus pada hal-hal seperti desain
muncul pertama kali di tahun 70-an tempat kerja, peralatan, dan lingkungan kerja yang
dengan munculnya komputer pribadi sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan fisik
dan perkembangan baru dalam manusia.
Sedangkan ergonomi kognitif berfokus pada hal-hal
bidang psikologi kognitif.
seperti desain sistem dan antarmuka yang sesuai
dengan kemampuan dan keterbatasan kognitif
manusia.
Model ini terdiri dari 10 heuristik yang digunakan untuk
Pada tahun 80-an, seluruh dunia mengalami transisi
dalam pendekatan metodologis untuk desain ergonomis menilai kemudahan penggunaan teknologi, yaitu:
kognitif. Para ahli mulai mengembangkan metode Visibility of system status (status sistem yang
desain sistematis dari sudut pandang pengguna. Enid 1 mudah dibaca): Sistem harus memberikan
Mumford adalah salah satu pelopor dari rekayasa informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang
sistem interaktif, melalui pendekatan desain yang status sistem.
berfokus pada pengguna. Mumford mengembangkan
Match between system and the real world
metode desain yang melibatkan pengguna secara aktif 2
(Kesesuaian antara sistem dan dunia nyata):
dalam proses desain. Desain harus memberikan informasi yang mudah
Ada beberapa model yang berbeda yang menjelaskan dipahami oleh pengguna dan sesuai dengan dunia
kriteria untuk merancang teknologi yang user- nyata
friendly. Salah satu model yang paling umum
digunakan adalah model Nielsen Norman Group yang 3 User control and freedom (Kontrol dan kebebasan
dikembangkan oleh Jakob Nielsen dan Donald Norman pengguna): Pengguna harus diberikan kebebasan
pada tahun 1995. dan kontrol dalam menggunakan sistem.
Consistency and standards (Konsistensi dan Aesthetic and minimalist design (Desain yang
4 standar): Desain harus konsisten dan mengikuti 8
estetis dan minimalis): Desain harus menarik dan
standar yang telah ditetapkan.
minimalis
Error prevention (Pencegahan kesalahan): Desain Help users recognize, diagnose, and recover from
5 harus mencegah kesalahan pengguna sebanyak
9 errors (Membantu pengguna mengenali,
mungkin. mendiagnosis, dan memulihkan kesalahan): Desain
harus membantu pengguna mengenali, mendiagnosis,
Recognition rather than recall (Pengenalan dan memperbaiki kesalahan.
6 daripada mengingat): Desain harus memudahkan
Help and documentation (Bantuan dan dokumentasi):
pengguna untuk mengenali dan mengingat 10
informasi yang diperlukan Sistem harus memiliki dokumentasi yang relevan dan
fitur "help" yang baik, sehingga pengguna dapat
Flexibility and efficiency of use (Fleksibilitas dan
7 efisiensi penggunaan): Desain harus mempelajari segala sesuatu yang terkait dengan
memungkinkan pengguna untuk menggunakan sistem.
sistem dengan cepat dan efisien.
Terdapat tiga tahapan besar dalam memproses
informasi (Wickens dkk, 2004), yaitu:
Human Information Processing (HIP)
Memahami informasi apa yang diberikan oleh
Human Information Processing (HIP) atau proses 1
lingkungan. Dimulai dari penerimaan informasi oleh
pengolahan informasi manusia adalah proses yang indra kita seperti penglihatan, pendengaran, dan
kompleks yang melibatkan berbagai aspek kognitif, penciuman.
termasuk perhatian, memori, persepsi, pengambilan
Memproses informasi tersebut pada tingkatan yang
keputusan, dan pemecahan masalah. Pembahasan ini 2 lebih tinggi. Tahap ini melibatkan proses kognitif
memungkinkan kita memahami dan mengidentifikasi
seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, atau
bagaimana manusia memperoleh informasi, memilih,
mengambil keputusan.
memahami, menyimpan, dan merespon, serta proses
umpan balik yang terjadi. 1.Memberikan respon atas informasi tersebut. Hasil
3
dari proses kognitif tersebut, yaitu respon dan
tindakan kita terhadap informasi yang telah
diproses.
Model tahapan proses pengolahan Decision Making (Pengambilan keputusan). Tahapan di
informasi manusia, terdiri dari: 5 mana manusia menentukan tindakan yang akan diambil.
Pengambilan keputusan melibatkan berbagai faktor,
Input (Masukan). Tahapan di mana informasi diterima termasuk informasi yang tersedia, tujuan yang ingin
1 oleh manusia melalui panca indra.. Informasi yang dicapai, dan risiko yang dihadapi.
diterima kemudian disimpan dalam penyimpanan
sementara yang memiliki kapasitas terbatas. 1.Action (Tindakan). Tahapan di mana manusia
6 melakukan tindakan berdasarkan keputusan yang
Attention (Perhatian). Tahapan di mana manusia diambil. Tindakan dapat berupa gerakan fisik, seperti
2
memilih informasi yang relevan untuk diproses lebih berbicara atau mengoperasikan mesin, atau tindakan
lanjut mental, seperti berpikir atau memecahkan masalah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengolahan Pemahaman tentang proses pengolahan informasi manusia
informasi manusia, termasuk:
penting untuk mendesain sistem dan teknologi agar lebih mudah
digunakan (user friendly). Dengan memahami bagaimana
Faktor kognitif: Faktor-faktor kognitif, seperti
1 manusia memproses informasi, Proses pengolahan informasi
perhatian, memori, dan pengambilan keputusan,
dapat mempengaruhi kemampuan manusia untuk manusia menjadi kunci dalam memastikan pengaturan,
memproses informasi pemantauan, dan pengoperasian mesin secara efisien dan
ergonomis.
Faktor fisik: Faktor-faktor fisik, seperti usia,
2
kesehatan, dan kondisi lingkungan, juga dapat
mempengaruhi proses pengolahan informasi
manusia
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pengolahan
informasi manusia, termasuk: Memastikan mesin beroperasi dengan baik:
3 Ergonomi kognitif mempengaruhi kemampuan
Contoh proses pengolahan informasi manusia operator untuk memastikan mesin CNC
dalam berbagai aspek pada operator mesin beroperasi dengan baik dan normal, yang
CNC: melibatkan pemrosesan informasi terkait kondisi
mesin dan program komputer secara berkala
Pemahaman manual book dan spesifikasi:
1 Operator CNC perlu memahami manual book,
sketsa, gambar, dan spesifikasi untuk
mengatur mesin sesuai dengan kebutuhan
produksi
Pelatihan dan pemahaman program. Operator perlu dilatih dengan baik untuk
memahami program komputer dan setting mesin secara tepat.
Maintenece mesin secara berkala, meliputi perawatan mesin dan fungsi komponen mesin
CNC.
Memahami gambar teknik untuk menghindari kesalahan dalam memahami dimensi dan
toleransi produk jadi.
Pengoperasian mesin sesuai SOP.
Kesimpulan
Ergonomi kognitif berperan penting dalam desain sistem dan lingkungan kerja yang mendukung optimalisasi
kinerja manusia. Ergonomi kognitif mempelajari interaksi antara manusia dan sistem yang melibatkan
pemrosesan informasi kognitif. Sejarah ergonomi kognitif telah berkembang seiring dengan pemahaman tentang
cara manusia memproses informasi dan berinteraksi dengan mesin.
Pemahaman tentang human information processing membantu dalam merancang antarmuka yang lebih
sesuai dengan cara manusia memproses informasi. Human machine interaction menjadi fokus utama untuk
meningkatkan efisiensi dan keselamatan interaksi antara manusia dan mesin. Human error menjadi tantangan
dalam desain sistem, dan ergonomi kognitif berusaha mengurangi risiko kesalahan dengan memahami
keterbatasan kognitif manusia
Dengan fokus pada aspek-aspek humanistik dalam desain sistem dan lingkungan kerja dapat
meningkatkan kinerja, keamanan, dan kenyamanan manusia dalam interaksi dengan teknologi dan lingkungan
sekitarnya.
Semoga
Bermanfaat Terima Kasih