A2 - QCC Mahameru - Unisem
A2 - QCC Mahameru - Unisem
MENURUNKAN DEFECT DI AREA WIRE BOND 1. Dari data diatas dapat dilihat bahwa defect Tanggal dibentuk 14 Januari 2001
YAITU DEFECT LIFTED WEDGE DI PACKAGE Ketua : Angela Ninta WA
QFN YANG DI OVEN MENGGUNAKAN OVEN di FOL sebesar 1031 PPM pada area wire Sekretaris : Agus Susanto
BLUE M bond defect sebesar 508 PPM, yang harus di Anggota : M. Rois, Anhar R.
Abdurohmat K
JUDUL: tindak lanjuti. Fasilitator : Dian R.
2. Berdasarkan data rekapitulasi kembali
MENURUNKAN DEFECT DI AREA WIRE BOND Jumlah pertemuan : 20 kali
YAITU DEFECT LIFTED WEDGE DI PACKAGE defect di area wire bond sebesar 508 PPM Lama pertemuan : 120 menit
QFN PADA OVEN CURE BLUE M SEBESAR 80 dan defect tertinggi pada Lifted wedge 145 Kehadiran : 100%
% DALAM WAKTU 16 MINGGU Tempat pertemuan : Meeting Room PE
PPM. Umur rata-rata : 31 tahun
2
III Menguji dan Mentukan 1
penyebab utama 1
Membuat rencana perbaikan 5
DO
IV
dan Melaksanakan perbaikan 5
Meneliti hasil 4
CHECK
V
4
VI
Membuat standar baru 1
ACTION
1
VII
Mengumpulkan Data Baru dan 1
Menentukan rencana berikutnya 1
TOTAL 16 16
Keterangan : Rencana R : Rencana
Actual A : Actual Pertemuan
Diagram Pembagian Defect di Front Of Line Diagram Pembagian Defect di Area Wire bond
145
508 160
Jumlah Defect (PPM)
0 0
Lifted Wrong Damaged Damaged Broken Other (19
Wire Bond Wafer saw Die Attach
Wedge Bond Wire LF-WB Wire reject)
Pembagian Defect
Pembagian Defect
Analisa
1. Dari data diatas dapat dilihat bahwa defect di FOL sebesar 1031 PPM
pada area wire bond defect sebesar 508 PPM, yang harus di tinda lanjuti.
2. Berdasarkan data rekapitulasi kembali defect di area wire bond sebesar
508 PPM dan defect tertinggi pada Lifted wedge 145 PPM
3. MENENTUKAN JUDUL
Diagram batang defect Lifted wedge berdasarkan Diagram defect Lifted wedge di package QFN
faktor penyebab. Pengambilan data dalam PPM berdasar jenis proses Oven cure
dengan waktu 4 minggu.
38
Jumlah Defect (PPM)
40
35
30
25
20
10
15
10
5
0
Oven cure Blue M Oven snap cure
(CR#28)
Pembagian Defect
25 120%
PPM Tertinggi (20 PPM)
20 100%
80%
15
60%
10
40%
5 20%
PPM Tertinggi (1 PPM)
0 0%
ww10 ww11 ww12 ww13
LANGKAH II
MENGANALISA PENYEBAB
Periode waktu 18 April sampai dengan 01 May 2010
1. DIAGRAM ISHIKAWA
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil voting dan rumus NGT diatas maka faktor penyebab dominan adalah faktor penyebab pada peringkat 1
s.d 7, yaitu:
1. Jumlah mesin snap cure terbatas
2. Operator lupa ambil material karena jarak oven Blue M dan DA QFN jauh
3. Motor belt conveyor rusak dan spare lama datang
4. Belum adanya prosedur pemilihan prioritas oven
5. N2 kabinet tidak cukup simpan material
6. Jumlah conversion banyak sehingga setting parameter terburu-buru
7. Belum adanya OCAP repaired lifted wedge material QFN cure di blue M
LANGKAH III
MENGUJI DAN MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN
Periode waktu 2 Mei sampai dengan 08 Mei 2010
A. UJI HIPOTESA
A.1 Lembar Analisa Data Scatter diagram Akar Penyebab Jumlah mesin snap cure terbatas. Yang dibandingkan adalah
jumlah lot yang diproses di Blue M dengan reject lifted wedge(PPM).
r2 = 97% Kesimpulan
n =7 • Hasil dari perhitungan nilai korelasi
menunjukkan korelasi positif yang kuat
sebesar 0,984 sehingga faktor ini menjadi
dominan sebagai penyebab lifted wedge.
• Semakin banyak material yang diproses di
oven Blue M maka jumlah reject semakin
besar.
A.2 Lembar Analisa Data Scatter diagram Akar Penyebab Motor belt conveyor rusak dan spare lama datang. Yang
dibandingkan adalah jumlah lot yang diproses di ASM waktu motor rusak dengan reject lifted wedge (PPM).
r2 = 92% Kesimpulan
n =7 • Hasil dari perhitungan nilai korelasi
menunjukkan korelasi positif yang kuat
sebesar 0,957 sehingga faktor ini
menjadi dominan sebagai penyebab
lifted wedge.
• Semakin banyak material yang diproses
di oven Blue M sewaktu oven snap cure
ASM rusak, maka jumlah reject semakin
besar.
A.3. Lembar Analisa Data Scatter diagram Akar Penyebab belum ada prosedur pemilihan prioritas oven. Yang
dibandingkan adalah jumlah lot yg bisa dicure di ASM & Blue M dengan reject lifted wedge(PPM).
Kesimpulan
2 • Hasil dari perhitungan nilai korelasi
r =89%
n =7 menunjukkan korelasi positif yang kuat
sebesar 0,944 sehingga faktor ini
menjadi dominan sebagai penyebab
lifted wedge.
• Semakin banyak material yang dapat
diproses di oven Blue M dan ASM dan
operator memilih diproses di oven blue M
maka semakin banyak unit reject lifted
wedge
A.4. Lembar Analisa Data Scatter diagram Akar Penyebab Operator lupa ambil material karena jarak oven Blue M dan DA
QFN jauh. Yang dibandingkan adalah jumlah lot yang stagging lama dengan reject lifted wedge (PPM).
Kesimpulan
r2 = 94%
• Hasil dari perhitungan nilai korelasi
n =7
menunjukkan korelasi positif yang kuat
sebesar 0,970 sehingga faktor ini menjadi
dominan sebagai penyebab lifted wedge.
• Semakin banyak material yang mengalami
staging (menunggu untuk diproses
selanjutnya) semakin besar reject lifted
wedge.
A.5. Lembar Analisa Data Scatter Diagram Akar Penyebab N2 Cabinet tidak cukup. Yang dibandingkan adalah jumlah
kelebihan kapasitas lot per hari N2 cabinet dengan jumlah reject lifted wedge (PPM).
Kesimpulan
r2 = 88% • Hasil dari perhitungan nilai korelasi menunjukkan
n =7
korelasi positif yang kuat sebesar 0,939 sehingga
faktor ini menjadi dominan sebagai penyebab
lifted wedge.
• Semakin tinggi jumlah material yang tidak
dimasukkan ke N2 Cabinet (yang dikarenakan
kelebihan kapasitas Cabinet) maka semakin
banyak unit reject lifted wedge.
A.6. Lembar Analisa Data Scatter Diagram Akar Penyebab belum ada OCAP repaired lifted wedge material QFN cure di
Blue M. Yang dibandingkan adalah frekuensi repair lifted wedge dengan reject lifted wedge (PPM).
Kesimpulan
r2 = 81%
• Hasil dari perhitungan nilai korelasi menunjukkan
n =7
korelasi positif yang kuat sebesar 0,898 sehingga
faktor ini menjadi dominan sebagai penyebab
lifted wedge.
• Semakin sering repair lifted wedge di station Wire
Bond QFN maka semakin banyak unit reject lifted
wedge.
A.7. Lembar Analisa Data Scatter Diagram Akar Penyebab Jumlah conversion banyak sehingga setting parameter terburu-
buru. Yang dibandingkan adalah jumlah convertion per hari dengan reject lifted wedge (PPM).
r2 = 82% Kesimpulan
n =7
• Hasil dari perhitungan nilai korelasi
menunjukkan korelasi positif yang kuat sebesar
0,906 sehingga faktor ini menjadi dominan
sebagai penyebab lifted wedge.
• Semakin sering dilakukan conversion mesin Wire
Bond maka semakin banyak unit reject lifted
wedge.
B. MENENTUKAN URUTAN PENYEBAB DOMINAN
B.1. Tabel Urutan Penyebab Dominan berdasarkan Koofisien Akar Penyebab Dominan
Nilai %
No. Penyebab Dominan %r
r Kumulatif
Jumlah mesin snap cure 0.984 15% 15%
1
terbatas
Operator lupa ambil 0.970 15% 30%
2 material karena jarak oven
Blue M dan DA QFN jauh
Motor belt conveyor rusak
3 0.957 15% 44%
dan spare lama datang
Belum adanya prosedur
4 0.944 14% 58%
pemilihan prioritas oven
N2 kabinet tidak cukup
5 0.939 14% 73%
simpan material
Jumlah conversion banyak 0.906 14% 86%
6 sehingga setting parameter
terburu-buru
Belum adanya OCAP 0.898 14% 100%
7 repaired lifted wedge
material QFN cure di blue M
Total 6.597 100%
LANGKAH IV
MEMBUAT RENCANA DAN MELAKSANAKAN PERBAIKAN
Periode waktu 09 May sampai dengan 12 Juni 2010
1. MERENCANAKAN PERBAIKAN
A. Merencanakan Perbaikan
FAKTOR HOW
No WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW
PENYEBAB MUCH
DOMINAN
1 Jumlah Machine snap Menambah Area Oven 9 May’10- Agus 1. Merencanakan penambahan mesin 100%
mesin oven cure full load jumlah cure 12 June‘10 oven snap cure
snap cure untuk cure mesin oven 2. Mendesain bentuk mekanik,
terbatas material QFN snap cure. hardware yang digunakan baik
berupa rangkaian elektronika
maupun motor – motor yang nanti
akan digunakan, dan software.
3. Membuat mekanik mesin dengan
bantuan machine shop.
4. Membuat rangkaian elektronika,
merangkai motor – motor yang
digunakan, dan membuat software
sebagai pengontrolnya.
5. Melakukan evaluasi terhadap
kinerja mesin, dan melakukan
perbaikan jika belum sesuai.
6. Membuat instruksi kerja
Melakukan pengarahan dan
Operator Operator Meng-oven Area Die 9 May’10- Rois 1. Menambah kapasitas snap – cure
2
lupa ambil oven tidak material attach 12 June‘10 sehingga material dapat secara langsung
material melihat QFN di snap QFN diproses. 100 %
karena jarak material QFN cure yang 2. Menempatkan mesin snap cure
oven Blue M selesai jaraknya tambahan di dekat mesin die attach
dan DA QFN process DA berdekatan QFN.
jauh dengan 3. Membuat instruksi kerja
mesin die 4. Melakukan pengarahan dan pelatihan
attach QFN.
3 Motor belt Operator Memindah Area Oven 9 May’10- Anhar 1. Memindah material ke mesin oven snap
conveyor loading strip material ke cure 12 June‘10 cure lain dengan tujuan mengurangi
rusak dan ke snap cure mesin oven loading material yang menumpuk 100 %
spare lama manual lain selama sehingga mengurangi adanya
datang karena perbaikan kontaminasi material lain.
handler conveyor 2. Membuat instruksi kerja
problem atau 3. Melakukan pengarahan dan pelatihan
menunggu
spare
datang.
1. Mendata nama – nama customer yang
4 Belum Kesalahan Membuat Area Oven 16 May’10 Abdu mempunyai package QFN.
adanya pemilihan prosedur cure –29 May‘10 2. Mengajukan proposal ke customer 100 %
prosedur prioritas oven pemilihan untuk memproses material QFN di oven
pemilihan yang prioritas snap cure.
prioritas digunakan oven. 3. Memasukkan atau memperbarui proses
oven instruksi di dokumen material pada area
oven cure tentang prioritas penggunaan
oven.
4. Melakukan pengarahan dan pelatihan
7 Belum ada Teknisi Merencanak Area Wire 16 May’10 Agus S 1. Membuat suatu flow chart mengenenai 100 %
OCAP (Out melakukan an suatu Bond –22 May‘10 procedure perbaikan reject lifted
of Control perbaikan prosedur wedge pada material QFN yang di cure
Action Plan) dengan yang di oven blue M.
repaired percobaan digunakan 2. Membuat instruksi kerja mengenai
lifted wedge oleh teknisi procedure perbaikan reject lifted
material sewaktu wedge.
QFN cure di melakukan 3. Melakukan pengarahan dan pelatihan
Blue M perbaikan kepada semua teknisi wire bond.
problem
lifted wedge
pada
material
QFN yang di
cure di oven
Blue M
1. MELAKSANAKAN PERBAIKAN
1. Merencanakan penambahan mesin oven snap cure.
Jumlah Urutan kerja pembuatan mesin snap cure: a. Gambar bagian mesin oven snap cure Canon yang
1
mesin snap A. Mempelajari system kerja mesin snap cure dibuat oleh gugus.
cure B. Mendesign bagian bagian utama mesin snap cure
terbatas Adapun bagian utama dari mesin snap cure adalah:
1.1. Chamber (ruangan) tempat pemanasan
berlangsung (heater plate).
Untuk bagian heater plate ini, gugus
menggunakan heater plate bekas dari mesin snap
cure jenis Canon. Mesin ini sudah lama tidak
digunakan dari tahun 2007 dikarenakan:
- Original mesin bergabung dengan mesin die
attach (inline machine), oven snap cure ini
tidak berfungsi jika dipisah dengan die
attach.
- Mesin die attach pasangan oven snap cure ini
digunakan tanpa menggunakan snap cure
oven.
- Spare part machine sudah banyak yang hilang
dan rusak
- Material (lead frame) tidak dapat masuk ke
mesin secara otomatis karena pisah dengan
mesin die attachnya.
- Status mesin sudah Inactive.
- Bagian dari chamber heater plate, heater
control dan N2 control inilah yang kemudian
gugus susun kembali menjadi satu kesatuan
sehingga dapat berfungsi optimal.
1.2. Input dan out put magazine handler.
Input handler ini digunakan sebagai tempat
untuk proses masuknya material (lead frame)
dari magazine menuju ke ruang pemanas (ruang
cure). Untuk out put magazine handler mesin,
gugus menggunakan handler lama dari mesin
snap cure Canon.
1.2.1. Berikut bagian dari input magazine
handler dan cara untuk
mendapatkan bagian tersebut:
1.2.2. Modifikasi bagian dari input
magazine handler disesuaikan
dengan bagian heater oven. Berikut
bagian input magazine handler yang
perlu di modifikasi :
.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
3914999.1
3915000.1
3915001.1
3914998.1
3914997.1
3915003.1
3915002.1
3913870.1
3914573.1
3914419.1
Sub Lot#
3. Motor belt 1. Memindah material ke mesin oven snap cure lain dengan tujuan
conveyor mengurangi loading material yang menumpuk sehingga
rusak dan mengurangi adanya kontaminasi material lain.
spare lama 2. Pelaksanaan untuk menyelesaikan factor penyebab motor belt
datang conveyor rusak dan spare lama datang sama dengan
penyelesaian factorpenyebab jumlah oven snap cure terbatas
yaitu dengan menambah jumlah dari oven snap cure.
3. Membuat prosedur untuk memindahkan material ke oven snap
cure canon jika mesin snap cure ASM mengalami kerusakan
dalam suatu work instruksi.
4. Melakukan pengarahan dan pelatihan
5. Hasil Evaluasi
Setelah adanya penambahan mesin snap cure Canon maka Gambar operator Gambar material bisa
sewaktu mesin snap cure ASM mengalami kerusakan di motor meletakkan lead langsung di proses di
conveyor nya maka material tidak perlu menunggu lama untuk frame manual karena mesin snap cure Canon
memeperbaiki mesin. motor belt conveyor sewaktu snap cure ASM
rusak rusak
Analisa Grafik :
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa adanya PPM Lifted wedge
penambahan oven snap cure canon sangat effective digunakan 1
sewaktu oven cure snap cure ASM rusak. Material yang dicure di 0.8
3919224.1
3919227.1
3919228.1
3916578.1
3919229.1
3919230.1
3919733.1
3919734.1
3919735.1
3919729.1
7. Pengarahan dan Pelatihan
Sub lot#
material pada area oven cure tentang prioritas penggunaan oven. 0.8
3918879.1
3918880.1
3918881.1
3918890.1
3918891.1
3918892.1
3918893.1
3918882.1
3918883.1
4. Melakukan pengarahan dan pelatihan
5 N2 kabinet 1. Menentukan jumlah dan mencari N2 kabinet yang akan a. Gambar penambahan N2 kabinet menjadi 2 buah ,
tidak cukup digunakan.
semua material yang selesai epoxy cure dapat
simpan - Dalam menentukan jumlah N2 kabinet yang akan
material digunakan, gugus mengumpulkan data tentang maksimum dimasukkan semua ke N2 kabinet.
daya muat N2 kabinet untuk menyimpan materil QFN.
5. Hasil Evaluasi
Setelah adanya tambahan N2 kabinet maka penumpukan material
PPM Lifted wedge
di troly setelah epoxy cure untuk proses wire bond menjadi
1
proses wire bond di troly maka kontaminasi dilead frame dapat 0,6
berkurang. Hal ini akan mencegah terjadinya terjadinya reject 0,4
lifted wedge sewaktu proses di wire bond. Berikut hasil evaluasi 0,2
pada 10 lot setelah adanya penambahan N2 kabinet di area wire 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
bond,
3918536.1
3918537.1
3916572.1
3918538.1
3917890.1
3917891.1
3917892.1
3917893.1
3917894.1
3916756.1
3918539.1
3918540.1
3917895.1
3917896.1
3917897.1
3917898.1
3917899.1
3916754.1
3918541.1
3918542.1
Keterangan grafik:
Berdasarkan grafik diatas, setelah adanya penambahan N2 Sub lot#
kabinet diarea wire bond diperoleh data untuk 10 lot dengan
hasil tidak ditemukan reject lifted wedge.
0,8
PPM lifted wedge
0,6
0,4
0,2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
3914573.1
3914771.1
3914686.1
3916719.1
3916631.1
3914425.1
3916632.1
3917698.1
3916744.1
3918549.1
3918527.1
3916751.1
Sub lot#
Belum ada 1. Membuat suatu flow chart mengenai procedure perbaikan reject a. Gambar flow prosedur perbaikan reject lifted
7.
OCAP (Out lifted wedge pada material QFN yang di cure di oven blue M. wedge.
of Control 2. Membuat instruksi kerja mengenai procedure perbaikan reject
Action Plan) lifted wedge.
repaired Cara Pembuatan
lifted wedge b. Buat salinan kasar instruksi kerja langkah langkah perbaikan
material jika menemukan reject lifted wedge di mesin wire bond
QFN cure di c. Ajukan salinan kasar instruksi kerja ke pihak Engineering
Blue M untuk meminta perbaikan dan persetujuan.
d. Daftarkan ke departement doccon untuk di regristrasi .
3. Melakukan pengarahan dan pelatihan kepada semua teknisi wire
bond.
4. Hasil Evaluasi
Setelah adanya flow prosedur repaired lifted wedge
di mesin wire bond, maka sistem repaired secara
coba-coba dapat dihindarkan. Berikut hasil evaluasi
pada 10 lot setelah adanya flow repaired reject b. Gambar Instruksi Kerja prosedur perbaikan lifted
lifted wedge die area wire bond. Wedge.
Keterangan grafik:
Berdasarkan grafik diatas, setelah adanya flow prosedure lifted
wedge diperoleh data untuk 10 lot dengan hasil tidak ditemukan
reject lifted wedge.
PPM Lifted wedge
1
0,8
PPM Lifed wedge
0,6
0,4
0,2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
3912680.1
3913864.1
3910158.1
3911403.1
3911402.1
3911404.1
3911408.1
3911401.1
3914973.1
3911416.1
Sub lot#
LANGKAH V
MENELITI HASIL
Periode waktu 13 Juni sampai dengan 10 July 2010
material karena jarak oven 699 0 699 100% Faktor Penyebab Dominan
Blue M dan DA QFN jauh Sebelum tindakan perbaikan ( Reject lifted wedge - PPM)
N2 kabinet tidak cukup Setelah tindakan perbaikan (Reject lifted wedge - PPM)
446 3 443 99.3%
simpan material
Keterangan Faktor Penyebab Dominan
Belum ada OCAP repaired
lifted wedge material QFN 375 3 372 99.2% 1 : Jumlah mesin snap cure terbatas
cure di blue M 2 : Motor belt conveyor rusak dan spare lama datang
3 : Belum adanya prosedure pemilihan prioritas oven
Jumlah conversion banyak
4 : Operator lupa ambil material karena jarak oven Blue M dan DA QFN jauh.
sehingga setting parameter 255 6 249 97.7% 5 : N2 kabinet tidak cukup simpan material.
terburu-buru 6 : Belum ada OCAP repaired lifted wedge material QFN cure di blue M
7 : Jumlah conversion banyak sehingga setting parameter terburu-buru
Total 3186 18 3167 99.4%
100%
145
150 100%
88%
125
73% 80%
PPM Lifted WEdge
100 57%
76.3%
Kum (%)
60%
75
PPM Lifted Wedge
25 24
9 27% 50%
12 8 6 6 5 25%
0 0% 0 0%
lifted wedge lifted wedge lifted wedge lifted wedge lifted wedge lifted wedge lifted wedge lifted wedge lifted wedge lifted wedge
pada package pada package pada package pada package pada package pada package package pada package pada package pada package
QFN LQFP/PLCC SOIC SSOP/TSSOP PDIP LQFP/PLCC SSOP/TSSOP QFN SOIC PDIP
25
20
bawa hasil perbaikan yang dicapai telah melampaui
15 target yang ditetapkan menjadi sebesar 91%
10
5 7.6
3.6 PPM Defect lifted wedge package QFN yang
0
0
menggunakan oven Blue M telah berhasil dikurangi
Sebelum Initial Goal Intermediete Sesudah
Pencapaian
target menjadi 3.6 PPM selama 4 minggu.
1
Lembar data terlampir pada halaman 131
D.EVALUASI HASIL TERHADAP TEMA
SEBELUM PERBAIKAN SETELAH PERBAIKAN
PERIODE WAKTU: 7 Maret s.d. 21 April 2010 PERIODE WAKTU: 4 July s.d 1 Agustus 2010
Grafik Jenis Reject Di Area Wire Bond- PPM Grafik Jenis Reject Di Area Wire Bond- PPM
140 140
120 120
95 90 88 100
100 67 %
80 80 64
60 60 49
35 33 40 27
40 24
20 20 0
0 0
Lifted Wrong Damaged Damaged Broken Others Lifted Wrong Damaged Damaged Broken Others
wedge Bond Wire LF-WB Wire (19 reject) wedge Bond Wire LF-WB Wire (19 reject)
LANGKAH VI
MEMBUAT STANDAR BARU
Periode waktu 11 July sampai dengan 17 July 2010
A. STANDAR PROSES KERJA
A.1 Standarisasi penggunaan snap cure oven jenis Canon untuk package QFN
A.1.1 Pembuatan Instruksi Kerja (Work Instruction) A.1.2 Pembuatan specifikasi di oven cure mengenai
mengenai Prosedur proses cure material di prosedur proses cure material di mesin oven
mesin oven Snap Cure Canon. Snap Cure Canon.
A.3. Standarisasi Spesifikasi di wire bond mengenai OCAP (Out of Control Action Plan) sewaktu melakukan
perbaikan/repaired lifted wedge material QFN cure di blue M
A.3.1. Pembuatan Instruksi Kerja (work Instruction) A.3.2. Pembuatan Spesifikasi di wire bond
mengenai OCAP repaired lifted wedge di area wire tentang OCAP repaired lifted wedge di area
bond. wire bond
LANGKAH VII
MENGUMPULKAN DATA BARU DAN MENETAPKAN RENCANA BERIKUTNYA
Periode waktu 18 July sampai dengan24 July 2010
Setelah gugus Mahameru menyelesaikan tema. MENURUNKAN DEFECT DI AREA WIRE BOND YAITU DEFECT LIFTED
WEDGE DI PACKAGE QFN YANG DI OVEN MENGGUNAKAN OVEN BLUE M
dan didapat hasil yang memuaskan, kemudian gugus terus melakukan perbaikan untuk menyelesaikan permasalah
berikutnya.
Adapun tema permasalahan yang diambil untuk project berikutnya yaitu MENURUNKAN MASALAH DIAREA DIE ATTACH
MATRIX PACKAGE YAITU DEFECT INSUFFICIENT EPOXY UNTUK PACKAGE LQFX 48
2
III Menguji dan Mentukan 1
penyebab utama 1
Membuat rencana perbaikan 5
DO
IV
dan Melaksanakan perbaikan 5
Meneliti hasil 4
CHECK
V
3
VI
Membuat standar baru 1
0
ACTION