I-PROVE V-JAY
PT PHE ONWJ
PT PERTAMINA HULU ENERGI
2020
I-PROVE V-JAY
Direktorat : Hulu
2019
2019
Komplek anjungan Bravo Flow Station dan NUI (Normally Unmanned Installation) adalah komplek anjungan
dengan produksi minyak dan gas bumi sebesar 5.567 BOPD dan 38,4 MMSCFD pada tahun 2019 (Lampiran
1.A.1). Pipa produksi di komplek anjungan Bravo dipergunakan untuk menyalurkan minyak dan gas bumi
untuk dapat diproses lebih lanjut. Kondisi kehandalan dari komponen pipa produksi harus diperiksa dengan
inspeksi secara berkala sesuai dengan Inspection Planned Date hasil dari Risk Based Inspection (Lampiran
1.A.2). Setiap tahunnya jumlah pipa produksi yang memerlukan inspeksi di komplek anjungan Bravo cukup
banyak yaitu 335 unit pipa produksi dengan jumlah komponen pipa mencapai 6712 pada scope di tahun 2019
(Lampiran 1.A.3).
Banyaknya scope inspeksi di komplek anjungan Bravo setiap tahunnya menyebabkan lamanya proses
penyelesaian scope inspeksi pipa produksi di komplek anjungan Bravo.
Oleh karena itu, Manajemen PHE ONWJ menugaskan I-Prove V-JAY untuk mencari akar masalah, menemukan
solusi, dan melakukan perbaikan (Lampiran 1.A.5) Pada tahap awal, I-Prove V-JAY akan menyelesaikan
permasalahan pada Bravo Flow Station dengan jumlah scope inspeksi pipa produksi kritikal sebanyak 15 unit
dan komponen pipa sebanyak 200 bagian. Hal ini menjadi “PILOT PROJECT” penyelesaian permasalahan di
anjungan Bravo lainnya.
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, I-Prove V-JAY menentukan tema: “Meningkatkan Kecepatan
Inspeksi Pipa Produksi di Komplek Anjungan Bravo PHE ONWJ”
Tema di atas sejalan dengan:
1. 8 Prioritas World Class Pertamina terkait “HSSE & Sustainability”, “Human Capital Development”, dan
“Company Growth”
2. Visi Misi Perusahaan untuk “Menjadi Perusahaan Minyak & Gas Bumi Kelas Dunia dengan
Melaksanakan Pengelolaan Operasi & Portofolio Usaha Sektor Hulu Minyak & Gas Bumi Secara
Profesional & Berdaya Laba Tinggi Yang Serta Memberikan Nilai Tambah bagi Stakehoolders”
(Lampiran 1.B.1).
3. 12 Arahan Presiden Direktur PHE untuk “Efisiensi Di Segala Lini” dan “Continuous Improvement
Program” (Lampiran 1.B.2).
4. SWOT ANALYSIS RJPP 2015-2019 PHE untuk keberlangsungan bisnis PHE
5. Tata nilai (6C) Pertamina yakni Competitive, Customer Focus, dan Capable (Lampiran 1.B.3).
2019
Dari identifikasi risiko pada panca mutu, permasalahan yang teridentifikasi menimbulkan dampak paling besar
dengan risiko tertinggi adalah Safety, Cost dan Delivery yakni Terjadinya insiden process safety, Tingginya
biaya inspeksi, Ketepatan waktu penyampaian pelaporan inspeksi.
2019
Faktor-faktor yang menjadi penyebab permasalahan diidentifikasi menggunakan diagram tulang ikan (fish
bone) berikut.
Material Pipa
Lamanya proses penyelesaian
terbuat dari pekerjaan inspeksi Pipa Produksi
Peralatan NDT
Carbon Steel (CS) Kurang di komplek anjungan Bravo
konvensional (Potensi kehilangan produksi
Terdapat corrosion
Cakupan area
Training 5.567 BOPD dan 38.4 MMSCFD)
built up akibat
pada pipa korosi eksternal Personel tidak
sangat kecil kompeten
Permukaan pipa
produksi tidak rata
Jumlah pekerja
terbatas
Tidak adanya prioritisasi
inspeksi pada
komponen pipa Akomodasi POB
produksi terbatas
Lingkungan
pekerjaan di
offshore
2019
Tabel Failure Mode & Effect Analysis (FMEA) Diagram Pareto Penyebab Dominan
2019
Dari Grafik FMEA diatas, faktor metode tidak adanya priorotisasi inspeksi pada komponen pipa produksi
merupakan faktor utama penyebab permasalahan dengan nilai RPN sebesar 810 atau 68.1% dari total
keseluruhan.
PLAN LANGKAH 3 – ANALISA DAN DESAIN ALTERNATIF SOLUSI
3.A MENENTUKAN ALTERNATIF SOLUSI DARI FAKTOR AKAR PENYEBAB DOMINAN
Untuk mengatasi permasalahan utama sesuai hasil FMEA, I-Prove V-JAY mengajukan 3 solusi alternatif, yaitu:
1. Melakukan inspeksi dengan metode Acoustic Emision dan Ultrasonic Test + Radiographic Test
Dilakukan screening untuk mendeteksi area kritis komponen pipa produksi dengan menggunakan stress
wave. Area yang dinilai kritis (memiliki tingkat stress tinggi) ditindaklanjuti dengan pengujian kuantitatif
menggunakan Ultrasonic Test dan/atau Radiography Test.(Lampiran 3.A.1)
2. Melakukan inspeksi dengan metode Long Range Ultrasonic Test dan Ultrasonic Test +
Radiographic Test
Dilakukan screening komponen pipa produksi untuk mendeteksi bagian cross sectional material loss
dengan gelombang ultrasonic surface wave dan lamb wave. Area kritis (cross sectional loss >50%)
ditindaklanjuti dengan pengujian kuantitatif Ultrasonic Test dan/atau Radiography Test. (Lampiran 3.A.2)
3. Melakukan inspeksi dengan metode S-CREAM
Dilakukan screening komponen pipa produksi untuk mendeteksi area wall loss dengan Pulsed Eddy
Current. Area kritis (average wall thickness >50%) ditindaklanjuti dengan pengujian kuantitatif Ultrasonic
Test dan/atau Radiography Test. (Lampiran 3.A.3)
2019
Metode S-CREAM merupakan yang pertama diterapkan di PHE ONWJ dan AP PHE lainnya berdasarkan
penelurusan tema di KOMET terkait penggunaan screening inspeksi pipa produksi dengan menggunakan
pulsed eddy current dan anomaly kritis ditindaklanjuti dengan metode ultrasonic testing dan/atau radiography
testing.
Metode sebelumnya menggunakan pengujian NDT kuantitatif (yaitu Ultrasonic Test dan Radiography Test)
langsung terhadap terhadap seluruh scope tanpa prioritasi tingkat kritikal komponen pipa produksi yang
menyebabkan inspeksi tidak terfokus pada komponen pipa produksi yang terdapat anomaly. Oleh karena itu
diperlukan terobosan metode inspeksi untuk dapat menyelesaikan scope inspeksi tepat pada waktunya dengan
cepat dan akurat.
Berdasarkan analisa alternatif solusi diatas, maka I-Prove V-JAY memilih solusi meningkatkan kecepatan
inspeksi pada pipa produksi di komplek anjungan Bravo dengan metode S-CREAM.
Metode inspeksi S-CREAM menjadi solusi atas tantangan tersebut karena secara cepat dapat mengidentifikasi
pipa produksi mana dan khusus nya komponen mana dari pipa produksi tersebut yang terdapat anomaly atau
mengalami penipisan material. S-CREAM adalah kombinasi metode screening kualitatif dengan menggunakan
magnetic Pulsed Eddy Current Testing yang kemudian dikombinasikan (atau ditindaklanjuti) dengan metode
kuantifikasi Ultrasonic Test dan/atau Radiography Test.
Sebagai analogi, kombinasi antara screening kualitatif dan pengujian kuantitatif metode S-CREAM juga
dilakukan pada penanganan kasus Covid-19. Dimana untuk mendapatkan hasil yang cepat dan tepat guna,
pengujian dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama rapid test yang dilakukan pada jumlah orang yang
banyak untuk mengetahui secara cepat apakah ada yang hasil yang reaktif terhadap virus (tidak spesifik
terhadap virus Covid-19). Jika didapatkan hasil reaktif, maka dilakukan tahap berikut nya (sebagai tindak lanjut)
yaitu swab test (PCR). Hasil swab test sudah spesifik apakah orang yang bersangkutan positif atau negatif
terhadap virus Covid-19. Rapid test dipilih sebagai screening karena biaya nya murah dan hasil nya sangat
cepat, sehingga dapat dilakukan secara masif. Sementara swab test memerlukan waktu yang lebih lama untuk
mengetahui hasil nya dan biaya nya cukup mahal, sehingga dinilai tidak efisien jika digunakan sebagai alat
deteksi awal secara masal.
2019
Screening Electromagnetically
Pulsed Eddy Current Testing adalah metode screening secara electromagnet untuk mendapatkan
percentage wall loss dari ketebalan pipa. Pulsed Eddy Current dilengkapi dengan probe yang yang dapat
digunakan dengan dynamic scanning dan tidak harus kontak langsung dengan permukaan material uji
sehingga dapat menghasilkan data inspeksi secara cepat.
Gambar1. Prinsip Dasar Pulsed Eddy Current dan Tampilan Hasil Inspeksi Pulsed Eddy Current
Gambar2. Ilustrasi data hasil inspeksi Pulsed Eddy Current dengan teknik “Grid Mapping”
Data hasil Pulsed Eddy Current menampilkan gambar C-Scan yang menunjukkan penampang benda uji yang
dilengkapi percentage wall loss atau average remaining wall thickness dengan indikasi warna jika terdapat
anomali untuk meminimalisir kesalahan personil dalam interpretasi hasil inspeksi.
Selanjutnya bagian dari pipa produksi tersebut yang mengalami penipisan akan diukur dengan metode NDT
secara kuantitatif untuk mendapatkan data remaining wall thickness.
2019
Radiographic Test
Profile Radiography
Pengujian radiography umumnya digunakan
untuk mengetahui kondisi ketebalan pipa dan
dapat mendeteksi korosi secara internal
maupun eksternal dengan detail sebagai
berikut:
a. Dapat mengukur remaining wall
thickness tanpa pembersihan produk
korosi
b. Terbatas pada ukuran ≤ 8”
c. Jika dipergunakan untuk ukuran pipa
>8” dibutuhkan waktu expose yang
lebih lama dan dinding ketebalan pipa
tidak terlihat
Gambar 3. Prinsip Dasar Uji Radiography
Ultrasonic Test
Ultrasonic Test
Ultrasonic Test merupakan metode paling
umum yang dipergunakan untuk mendeteksi
sisa ketebalan dari material logam. Detail
kegunaan dari ultrasonic test adalah sebagai
berikut:
a. Dapat dipergunakan untuk mengukur
remaining wall thickness
b. Produk korosi akan terdapat celah
udara yang menghalangi sound wave
menembus base material
c. Produk korosi perlu dibersihkan,
namun permukaan harus diratakan
untuk menghindari effect scattering
sound wave yang akan masuk ke
Gambar 4. Prinsip Dasar Uji Ultrasonic Testing dalam material
2019
2019
Dapat terlihat pada gambar diatas, bahwa S-CREAM merupakan rapid test yang dilakukan terhadap
keseluruhan pipa produksi ditahap awal untuk mengetahui kondisi dengan cepat, massif dan biaya murah.
Selanjutnya hasil “reaktif” anomali (wall loss ≥ 50%) pada pipa produksi dikuantifikasi nilai remaining wall
thickness dengan menggunakan Radiography Testing atau Ultrasonic Testing. Dengan kombinasi kedua tahap
tersebut inspeksi menjadi tepat sasaran.
Pada saat sebelum perbaikan, inspeksi dilakukan tanpa prioritisasi komponen pipa yang kritis dimana
ultrasonic test dan radiography test langsung diaplikasikan terhadap semua komponen pipa.
2019
Internal
Metode S-CREAM telah divalidasi dan mendapatkan pengakuan dengan disetujui dengan bukti persetujuan
(Lampiran 3.D.1)
Eksternal
Metode S-CREAM telah diverifikasi secara independent oleh tenaga ahli inspeksi ASNT NDT Level-III (Lampiran
3.D.2) berupa approval diskusi dan hasil uji coba pada skala kelas dan wokshop sebelum diimplementasikan di
lapangan.
Gambar 5. Diskusi dan ujicoba skala workshop dengan principle engineer dan ekspertise ASNT NDT-III
Referensi yang dijadikan rujukan dalam mencari alternatif solusi atas permasalahan “Lamanya Proses
Pengambilan data Inspeksi Pipa Produksi di Komplek Anjungan Bravo” adalah:
2019
Untuk kebutuhan kegiatan tersebut telah dianggarkan pada RKAP tahun 2019 dari Departement Facility Integrity
yang masuk dalam ruang lingkup inspeksi pipa produksi tahunan.
Kegiatan perencanaan perbaikan meliputi 3 tahapan utama yang dimulai dari bulan April 2019 dengan target
selesai di bulan Desember tahun 2019:
1. Penentuan metode inspeksi
2. Uji coba di workshop
3. Pelaksanaan inspeksi
4. Evaluasi dan monitoring
2019
Untuk mengimplementasikan metode S-CREAM, I-Prove V-JAY melakukan mitigasi risiko dengan membuat
Management of Change (MoC) dengan nomor register @MOC-PER-0620-0002 yang telah disetujui oleh
pejabat fungsi terkait untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang mungkin terjadi akibat penerapan metode S-
CREAM dapat dicegah dan dimitigasi (Lampiran 3.B.2)
2019
5.A REALISASI DARI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN BIAYA (5W + 2H)
Mode Menidentifikasi
kerusakan mode
Melakukan piping di kerusakan dan
Menentukan studi PHE ONWJ aplikasi
26
spesifikasi dan keefektifan Kantor bervariasi NDTyang
5% Mar - AW
1 kebutuhan metode PHE Rp. 0,- sudah ada
5 Apr VHL
Metode inspeksi inspeksi saat ONWJ
2019 Lampiran 5.A.1
S-CREAM ini, limitasi,
dan kelebihan Rapat
pembahasan
strategy Inspeksi
Literatur Mencari
yang ada di resource untuk
Mengumpulkan Mencari website tidak melakukan
literatur dan literature dan Kantor menjeaskan meeting
referensi untuk mendatangkan PHE secara presentasi
8-19 komprehensif agar lebih jelas
aplikasi narasumber AW ONWJ
2 10% Apr Rp. 0,- untuk
kombinasi yang ahli di VHL Pranacitra
2019 berdiskusi
metode inspeksi bidang Training
screening yang inspeksi Service Lampiran 5.A.2
efektif untuk terbaru Melakukan
piping diskusi dengan
expertise
Tidak ada Mencari test
benda uji yang piece spool
sesuai dengan dari Marunda
Uji coba aktual Junk Yard
dengan pipe
Melakukan uji spool yang 17-26
AW
3 coba aplikasi S- terkorosi untuk 15% Apr
VHL
Workshop Rp. 0,-
CREAM menentukan 2019
tingkat
akurasinya
Lampiran 5.A.3
Uji coba PEC dan
verifikasi hasil
Procurement
Kontrak yang Memberikan
ada tidak masukan ke
secara khusus kontraktor
menspesifikasi untuk
Melakukan peralatan yang menyesuaikan
Penyusunan verifikasi pada sesuai degan peralatan
25
kebutuhan alat, kontrak yang kebutuhan sesuai
Apr - Kantor
personil, dan ada untuk AW kebutuhan
4 biaya untuk mensupport
10 % 15
VHL
PHE Rp. 0,-
aplikasi
Mei ONWJ
aplikasi S- pekerjaan Lampiran 5.A.4
2019
CREAM PEC, UT, dan Penelusuran item
RT list di kontrak
untuk
penggunaan
metode S-
CREAM
2019
2019
Proses pemantauan pelaksanaan proyek ini dilakukan tiap 2 minggu untuk meihat progress aktual pekerjaan
dibandingkan rencana. Dari grafik datas terlihat bahwa hampir setiap tahap dapat dilakukan ahead 1-2 minggu
dari perencanaan.
Pengujian trial & error dilakukan sebanyak dua tahap sebagai berikut:
Gambar 6. Uji coba Aplikasi Pulsed Eddy Current dan Follow up Finding dengan Ultrasonic Testing
Gambar 7. Uji Coba Aplikasi S-CREAM untuk dengan Rope Access Technique untuk menentukan tingkat kesulitan sesuai kondisi di
lapangan
2019
I-Prove V-JAY melakukan monitoring secara langsung pada setiap tahapan, yaitu:
1. Desain & Engineering, direncanakan pada W1 Apr–W1 Mei 2020 dengan aktual pelaksanaan lebih awal
rata-rata 1 minggu.
2. Procurement, direncanakan pada W2 – W4 Mei 2020 dengan aktual pelaksanan lebih awal sekitar 2
minggu.
3. Construction & Installation, direncanakan pada W4 Mei – W4 Jul 2020 dengan aktual pelaksanaan lebih
awal 2 minggu
4. Monitoring & Evaluation, direncanakan pada W1 Agustus – Desember 2020 dengan aktual pelaksanaan
lebih awal 2 minggu
Selain itu monitoring juga dilakukan setelah perbaikan selama 3 bulan (Juli – Oktober 2019) dengan hasil sebagai
berikut:
Hasil keseluruhan menunjukkan penyelesaian scope inspeksi menjadi lebih cepat 2x daripada
menggunakan metode sebelum perbaikan
Tidak terjadinya kebocoran pipa produksi di Komplek Anjungan Bravo setelah aplikasi dari S-CREAM
2019
TURUN 95,7 %
Faktor penyebab tidak dapat diturunkan 100% karena secara desain pipa produksi tetap menggunakan material
carbon steel yang dinilai paling ekonomis, metode inspeksi yang bersifat manual kuantitatif tetap dipergunakan
secara terbatas dan lebih proporsional untuk memverifikasi hasil screening yang dilakukan sebelumnya dengan
pulsed eddy current.
I-Prove V-JAY dengan metode S-CREAM berhasil memberikan dampak improvement yang melebihi ruang
lingkup yang dikerjakan. Hal ini dibuktikan dengan penurunan RPN akar penyebab lainnya selain akar penyebab
utama tidak ada prioritisasi inspeksi.
Dari diagram pareto diatas menunjukkan faktor penyebab utama turun sebesar 95,7%
Risiko Awal/Inherent Risiko Akhir/Residual
2019
Lebih cepat 2 X
Dapat terlihat pada grafik diatas bahwa metode S-CREAM berhasil meningkatkan kecepatan inspeksi pipa
produksi di komplek anjungan Bravo PHE ONWJ yaitu dua kali lebih cepat dibandingkan metode konvensional.
Dengan pelaksanaan inspeksi yang lebih cepat tersebut, maka kebocoran pipa produksi karena terlambat
melakukan inspeksi dapat dicegah dibuktikan dengan tidak ada nya record kebocoran di komplek anjungan
Bravo pada tahun 2019 (Lampiran 6.A.2)
6.B PERBANDINGAN HASIL PERBAIKAN TERHADAP SASARAN AWAL SESUAI VALUE CREATION
BERBASIS PANCA MUTU
2019
Penanggulangan
No. Dampak Positif Dampak Negatif Hasil Penanggulangan
Dampak Negatif
Dapat diaplikasikan pada Hasil screening tidak Melakukan uji Korosi internal dapat
ukuran pipa yang besar (tidak dapat diaplikasikan pada radiography pada terdeteksi dengan uji
1
ada limitasi diameter pipa sambungan flange sambungan flange radiography
produksi)
Pekerjaan inspeksi dengan Hasil screening bersifat Menggunakan tools Akurasi menggunakan
metode S-CREAM dapat kualitatif average wall Compensated Wall CWT ±10%
diselesaikan dalam waktu thickness Thickness (CWT)
2
yang lebih cepat untuk analisa lebih
detail remaining wall
loss
Tidak perlu melakukan surface Permukaan pipa yang Melapisi permukaan Scanning dapat
preparation pada permukaan tidak rata dapat pipa dengan dilakukan dengan lancar
tidak rata akibat produk korosi menghambat laju menggunakan lapisan sehingga dan tidak
3
scanning plastic agar licin terganggu oleh
permukaan pipa yang
tidak beraturan
2019
Standar input, proses, dan output telah disosialisasikan kepada tim sebagai acuan agar implementasi metode
inspeksi S-CREAM dapat akurat, cepat dan data yang dihasilkan reproducible.
2019
7.F TESTIMONI
Nama-Jabatan-
TESTIMONI
Perusahaan
Internal :
HERMANTO SUTJIPTO
(Facility Integrity Manager PHE ONWJ)
Inovasi metode inspeksi S-CREAM terbukti efektif dengan focus pada area yang terkorosi
sehingga waktu yang diperlukan jadi lebih cepat dan biaya inspeksi yang efisien.
(Lampiran 7.C.1)
Eksternal :
HALOMOAN GULTOM
(QA/QC MANAGER PERTAMINA EP CEPU)
Ide brilliant dengan cara menggabungkan metode inspeksi screening dan prove up pada
area piping yang mengalami korosi saja, jadi tidak membuang waktu dan biaya inspeksi.
Dan juga inspeksi lebih terfokus.
(Lampiran 7.C.2)
2019
I-Prove V-JAY dengan inovasi metode inspeksi S-CREAM berhasil mendapatkan penghargaan kategori Gold
dalam forum sharing CIP PHE ONWJ yang diselenggarakan pada bulan Agustus 2020, bahkan mendapatkan
nominasi best I-PROVE. (Lampiran 7.G.1)
8.A KESIMPULAN
Inovasi S-CREAM (SCReening Electromagnetically and quAntitative Measurement) ini terbukti efektif
mempercepat penyelesaian inspeksi pada pipa produksi dengan mengkombinasikan metode screening
electromagnetic dan metode kuantitatif yang tepat sasaran.
Kedepannya metode inspeksi S-CREAM akan diaplikasikan pada pipa produksi dan bejana tekan dengan kondisi
yang terpasang insulasi. Kondisi pipa produksi dan bejana tekan yang terinsulasi memerlukan terobosan inspeksi
tanpa membuka insulasi. TION
2019
LAMPIRAN-LAMPIRAN WAJIB
A. AUDIT PDCA I
2019
B. AUDIT PDCA II
2019
2019
2019
2019
2019
Untuk Tools Failure Mode & Effect Analysis (FMEA), skala SOD yang dipakai adalah dengan kriteria sbb
2019
2019
H. DATA PENDUKUNG
(Design/Drawing/Formula/Kalkulasi/Referensi/Standar/Bukti-BuktiI Otentik/dll)
2019
2019