Anda di halaman 1dari 23

SAFETY PLAN PADA PROYEK

PEMBANGUNAN BENDUNGAN
Mengapa Safety Plan itu perlu?

1. Untuk melakukan analisis mengenai dampak tidak dipenuhinya


standar dan ketentuan pengoperasian.
2. Untuk mendapatkan alternatif pemecahan masalah dalam rangka
menjamin tingkat operasi.
3. Untuk memperkirakan efektivitas masing-masing alternative
pemecahan masalah keselamatan
4. Untuk membuat rekomendasi perubahan atau pembatasan prosedur
operasi atau pembatasan kapasitas atau hal lain lain terkait dengan tidak
dipenuhinya standar dan ketentuan pengoperasian.
5. Mengidentifikasi target keselamatan yang harus dipenuhi untuk
memastikan keselamatan operasi.
Safety Plan meliputi…
Identifikasi Bahaya
Penilaian dan
(hazard identification)
Pengendalian resiko

Program Kerja Secara Umum


Dan Penentuan Tujuan
Program Kerja Secara Khusus Dan Sasaran

Pemenuhan Terhadap Peraturan


Perundangan dan Persyaratan Lainnya
• Tujuan : merupakan tujuan dari pembuatan program pengelolaan
keselamatan (safety plan)
• Latar belakang : berisi latar belakang dibuatnya safety plans
berdasarkan keadaan saat ini.
• Penilaian resiko (risk assessment) : merupakan proses identifikasi
hazard, analisa, dan eliminasi dan/ atau mitigasi pada tingkat yang
dapat diterima terhadap risiko yang mengancam operasional
pengerjaan bendungan.Penilaian resiko bertujuan untuk mencari
keseimbangan alokasi sumber daya terhadap segala resiko dan
pengendalian serta mitigasinya.
• Mitigasi : adalah suatu tidakan untuk menghilangkan potensi bahaya
atau mengurangi probabilitas atau tingkat resiko. Ada 3 strategi dalam
melaksanakan mitigasi, yaitu: yang pertama penghindaran, adalah
operasi atau kegiatan pada area tersebut dibatalkan karena resikonya
lebih besar daripada keuntungannya. Yang kedua pengurangan, yaitu
frekuensi dari operasi atau kegiatan dikurangi, atau diambil tindakan
untuk mengurangi tingkat konsekuensi dari risiko yang dapat
diterima. Sedangkan yang terakhir pemisahan, merupakan tindakan
yang diambil untuk mengisolasi efek resiko atau menerapkan
perlindungan berlapis untuk mengurangi tingkat resiko.
• Pemantauan (monitoring) : Ketika perubahan dilakukan dengan
menempatkan defences tersebut, maka harus dipastikan bahwa
perubahan tersebut tidak membawa hazard baru, dan defences
bekerja sebagaimana mestinya. Monitoring dan reviewing dilakukan
untuk melihat apakah defences sudah benar-benar dapat berjalan
sehingga probabilitas menjadi berkurang.
• Kesimpulan
MULAI

RESIKO BHY KECELAKAAN

PEK. PERSIAPAN P1

Tidak
Q1

Ya

P4 P2 P3
PEK. M E P PEK. STRUKTUR PEK. ARSITEKTUR
1. Pek. Retaining Wall 1. Pedeatrian Stair Hand
Tidak Tidak Tidak
1. Pek. Plumbing 2. Embankment Railling
2. Penerangan Jalan 3. Rigid Pavement 2. Landscaping.
Umum 4. Main Structure

Ya Ya Ya
Q4 Q2 Q3

KECELAKAAN

K1 K2 K3

RINGAN BERAT MENINGGAL


1. Pertolongan pertama P3K 1. Ke RS / rawat inap 1. Dibawa ke RS/ di visum
2. Dibawa ke RS / Rawat jalan 2. Pengobatan Rutin 2. Dibawa ke keluarga korban
3. Asuransi

P5
REKAMAN DATA KECELAKAAN
Tidak
PPD PROYEK RBFO

Ya Q5

SELESAI
PROYEK BENDUNGAN TUGU KABUPATEN
TRENGGALEK
Pembangunan Bendungan Tugu di Kabupaten
Trenggalek berada didesa Nglinggis kecamatan
Tugu, Kabupaten Trenggalek Propinsi Jawa Timur.
Daerah genangan pada Bendungan Tugu meliputi 2
wilayah Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten
Ponorogo, untuk genangan daerah Ponorogo adalah
desa Tumpuk Kecamatan Sawo luas 119.568,11 m²

dan Kabupaten Trenggalek di desa Nglinggis Kecamatan


Tugu luas 353.636,73m² (, Luas lahan Perhutani di
Sabuk Hijau 23,26 Ha, Perhutani wilayah Desa Tumpuk
(Ponorogo) luas 8,9 Ha sedang Perhutani wilayah
Trenggalek luas 14,36 Ha. Luas total 59,06 Ha Proyek
pembangunan waduk ini menghabiskan dana sekitar 600
M dengan sumber dana berasal dari APBN PU pusat.
Tujuannya dan manfaat
pembangunan Bendungan Tugu
adalah sebagai penampungan air
untuk mengatasi kebutuhan air irigasi
dan air baku, optimalkan
ketersediaan air kali keser untuk
dimanfaatkan sebagai sarana
kebutuhan masyarakat
sekitar,antisipasi/menanggulangi
terjadinya banjir tahunan di
kabupaten Trenggalek, untuk
konservasi air disekitar waduk
Perusahaan kontraktor yang menangani proyek pembangunan Bendungan Tugu
kabupaten Trenggalek adalah PT. Wijaya Karya (PERSERO) yang merupakan
salah satu perusahaan perseroan yang bergerak dibidang jasa konstruksi.
Uraian Pekerjaan :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Konduit Pengelak
3. Pekerjaan Bendungan Pengelak (Cofferdam)
4. Pekerjaan Bendungan Utama
5. Pekerjaan Bangunan Pelimpah
6. Pekerjaan Bangunan Pengambilan
7. Pekerjaan Jalan
1. Pekerjaan Persiapan

Tingkat Resiko: Peluang: Akibat:


E = Ekstrim A= Hampir pasti akan terjadi 1= Tidak ada cedera, kerugian material yang kecil
H = High Risk B = Cenderung utk terjadi 2= Cidera ringan, kerugian material sedang
M = Moderate C= Mungkin dapat terjadi 3= Hilang hari kerja, kerugian material cukup besar
L = Low Risk D= Kecil kemungkinan terjadi 4 = Cacat, kerugian material besar
E = Jarang terjadi 5= Kematian, kerugian material sangat besar
2. Pekerjaan Konduit Pengelak

Tingkat Resiko: Peluang: Akibat:


E = Ekstrim A= Hampir pasti akan terjadi 1= Tidak ada cedera, kerugian material yang kecil
H = High Risk B = Cenderung utk terjadi 2= Cidera ringan, kerugian material sedang
M = Moderate C= Mungkin dapat terjadi 3= Hilang hari kerja, kerugian material cukup besar
L = Low Risk D= Kecil kemungkinan terjadi 4 = Cacat, kerugian material besar
E = Jarang terjadi 5= Kematian, kerugian material sangat besar
3. Pekerjaan Bendungan Pengelak (Cofferdam)

Tingkat Resiko: Peluang: Akibat:


E = Ekstrim A= Hampir pasti akan terjadi 1= Tidak ada cedera, kerugian material yang kecil
H = High Risk B = Cenderung utk terjadi 2= Cidera ringan, kerugian material sedang
M = Moderate C= Mungkin dapat terjadi 3= Hilang hari kerja, kerugian material cukup besar
L = Low Risk D= Kecil kemungkinan terjadi 4 = Cacat, kerugian material besar
E = Jarang terjadi 5= Kematian, kerugian material sangat besar
4. Pekerjaan Bendungan Utama

Tingkat Resiko: Peluang: Akibat:


E = Ekstrim A= Hampir pasti akan terjadi 1= Tidak ada cedera, kerugian material yang kecil
H = High Risk B = Cenderung utk terjadi 2= Cidera ringan, kerugian material sedang
M = Moderate C= Mungkin dapat terjadi 3= Hilang hari kerja, kerugian material cukup besar
L = Low Risk D= Kecil kemungkinan terjadi 4 = Cacat, kerugian material besar
E = Jarang terjadi 5= Kematian, kerugian material sangat besar
5. Pekerjaan Bangunan Pelimpah

Tingkat Resiko: Peluang: Akibat:


E = Ekstrim A= Hampir pasti akan terjadi 1= Tidak ada cedera, kerugian material yang kecil
H = High Risk B = Cenderung utk terjadi 2= Cidera ringan, kerugian material sedang
M = Moderate C= Mungkin dapat terjadi 3= Hilang hari kerja, kerugian material cukup besar
L = Low Risk D= Kecil kemungkinan terjadi 4 = Cacat, kerugian material besar
E = Jarang terjadi 5= Kematian, kerugian material sangat besar
6. Pekerjaan Bangunan Pengambilan

Tingkat Resiko: Peluang: Akibat:


E = Ekstrim A= Hampir pasti akan terjadi 1= Tidak ada cedera, kerugian material yang kecil
H = High Risk B = Cenderung utk terjadi 2= Cidera ringan, kerugian material sedang
M = Moderate C= Mungkin dapat terjadi 3= Hilang hari kerja, kerugian material cukup besar
L = Low Risk D= Kecil kemungkinan terjadi 4 = Cacat, kerugian material besar
E = Jarang terjadi 5= Kematian, kerugian material sangat besar
7. Pekerjaan Jalan

Tingkat Resiko: Peluang: Akibat:


E = Ekstrim A= Hampir pasti akan terjadi 1= Tidak ada cedera, kerugian material yang kecil
H = High Risk B = Cenderung utk terjadi 2= Cidera ringan, kerugian material sedang
M = Moderate C= Mungkin dapat terjadi 3= Hilang hari kerja, kerugian material cukup besar
L = Low Risk D= Kecil kemungkinan terjadi 4 = Cacat, kerugian material besar
E = Jarang terjadi 5= Kematian, kerugian material sangat besar
STRUKTUR ORGANISASI UNIT K3
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai