Anda di halaman 1dari 8

“THE LEGEND OF RORO JONGGRANG”

PENTAS DRAMA
KELAS XI MIPA 4
SMAT KRIDA NUSANTARA
PENYAJI

Pimpinan Produksi : Nazriel Rizky

Wakil Pimpinan Produksi : Jeanly Andarson

Sutradara : Agatha Aflaf

Asisten Sutradara : Ratu Dewisri

Sekretaris : Chania Pasya

Tim Penulis Naskah : Dewa Agus

Dini Bara

Penata Properti : M. Athahillah

Raffa Ardra

M. Eldi

Penata Musik : M. Rafif Haryono

Penata Kostum : Saghinaa Tri

Nayla Ansharia

Penata Rias : Yemima Wulandari

Chianda Kayla
PENOKOHAN

Raden Bandung Bondowoso : M. Farhel Putra

Roro Jonggrang : Nayla Ansharia

Raja Pengging : Naufal

Dayang : Chianda Kayla

Yemima Wulandari

Saghinaa

Dini Bara

Chania Pasya

Nasywa Hanifah

Para Jin : Wahyu Nugraha

Dewangga Arya

I Made Dimas

Farrand Nahampun

Pengawal : Syahrul Gilang

Raditya Nur
SINOPSIS

Sebuah Legenda yang telah berkembang pesat di daerah candi prambanan yang
masihdipercaya oleh masayarakat sekitar. Alkisah pada zaman dahulu kala di Prambanan
JawaTengah, berdiri dua buah kerajaan Hindu yaitu Kerajaan Pengging dan Kraton Boko.
KerajaanPengging dipimpin oleh raja yang bijaksana yaitu Prabu Damar Moyo. Dan
mempunyaiseorang anak putra yang bernama Raden Bandung Bondowoso. KratonBoko
berada padawilayah kekuasaan kerajaan Pengging yangdi perintah oleh raja yang tidak
berwujud manusiayaitu raja Prabu Boko yang memiliki seorang putri yang cantik jelita
bernama putri RoroJonggrang.

Roro Jonggrang sangat menyanyangi Ayahnya yaitu Prabu Boko, namun sang ayah
harus tewas ditangan Raden Bandung Bondowoso kala di medan perang. Setelah melihat
Roro Jonggrang, Raden Bandung Bondowoso jatuh cinta dan ingin mempersuntingnya
menjadi istri dan sebagai penyesalan atas perbuatannya dahulu. Roro Jonggrang
memanfaatkan kesempatan ini untuk membalas dendam kematian ayahnya. Dia meminta
untuk dibuatkan 1000 candi dalam satu malam dan Raden Bandung Bondowoso pun
menyanggupinya.

Namun ketika Raden Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan candi ke 1000,


Roro Jonggrang berbuat curang dan akhirnya candi yang ke 1000 tidak berhasil dibuat.
Mengetahui bahwa Roro Jonggrang curang, Raden Bandung Bondowoso kemudian
megututuk Roro Jonggrang menjadi candi yang ke 1000!.
THE LEGEND OF RORO JONGGRANG

Narator :

Alkisah pada zaman dahulu kala di Prambanan Jawa Tengah, Berdiri dua buah
kerajaan Hindu yaitu kerajaan Pengging dan Kraton Boko. Kerajaan pengging dipimpin oleh
Raja yang bijaksana yaitu Prabu Damar Moyo. Dan mempunyai seorang anak putra yang
bernama Raden Bandung Bondowoso. Kraton Boko berada pada wilayah kekuasaan
Kerajaan Pengging yang diperintah oleh Raja yang tak berwujud manusia yaitu Raja Prabu
Boko yang memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama Roro Jonggrang.

Scene 1
Tarian Pembuka Roro Jonggrang dan Para Dayang

Roro Jonggrang : “Mau apa kau kemari, Raden Bondowoso?”

Bandung Bondowoso : “Wahai Roro Jonggrang, kecantikanmu melebihi separuh nirwana.

Diriku teringin memilikimu seutuhnya. Maukah dikau menjadi


permaisuriku, Adinda?”

Pengawal memrovokasi Roro Jonggrang untuk menerima


Dayang memrovokasi Roro Jonggrang untuk menolak

Roro Jonggrang : “Setelah apa yang kau perbuat terhadap ayahku, Dan kau ingin aku
menjadi permaisuri mu?!”

Roro Jonggrang Berbalik Menuju Para Dayang

Roro Jonggrang : “Dayang... apa yang harus aku lakukan? Aku sudah muak mendengar
pertanyaan itu”

Dayang : “Tuan Putri... kalau boleh saya beri saran, sebaiknya tuan putri memberi syarat
yang mustahil dipenuhi, kalau dia gagal dia tidak dapat menikahi tuan putri”

Roro Jonggrang : “Kira kira apa syarat yang harus saya berikan?”

Dayang : “Lebih baik ikuti kata hati tuan putri”

Roro Jonggrang Berbalik Menemui Bondowoso

Bandung Bondowoso : “Bagaimana putri? Bersediakah kau menjadi permaisuriku?”

Roro Jonggrang : “Baiklah, namun kuberi kau satu syarat.”


Bandung Bondowoso : “Syarat?, Apa syaratnya tuan putri?... Apa Kau mau kubelikan warsis
dan seisinya?, atau fast track OMI?, atau mungkin kau ingin menjadi
anak asuhnya Bu Dyah???”

Roro Jonggrang : “Cuih, Tidak semudah itu ferguso, cukup buatkan aku 1000 candi
dalam satu malam!”

Raden Bondowoso : “Hohohoho!, Tidak sulit!, akan kupenuhi persyaratanmu! Akan


kubuktikan besarnya cintaku padamu”

Narator :

Setelah menyetujui persyaratan yang diberikan oleh Roro Jonggrang, Raden


Bondowoso segera menghampiri ayahnya di ruanganya, sang ayah memiliki kekuatan magis
dan dapat memanggil jin. Bondowoso akan meminta bantuan ayahnya untuk memanggil jin
jin agar membantunya memenuhi persyaratan yang diberikan oleh roro jonggrang.

Scene 2
Raden Bondowoso : “Wahai Gusti.. Bolehkah saya meminta bantuanmu?”

Raja Pengging : “Bantuan apa anakku?”

Raden Bondowoso : “Bisakah gusti memanggilkan beberapa jin untukku?”

Raja Pengging : “Untuk apa jin-jin itu?”

Raden Bondowoso : “Untuk membantuku membangun 1000 candi. Aku harus memenuhi
persyaratan itu untuk dapat menikahi Roro Jonggrang.”

Raja Pengging : “Baiklah... akan kupanggilkan untukmu”

Raja Pengging melakukan ritual (Hamburkan tepung sbg efect asap)


Para Jin Berdatangan

Scene 3

Jin 1 : Ada apa engkau memanggilku?

Raden Bondowoso : Bisakah kau membantuku?

Jin 1 : Kuberi satu permintaan untukmu?


Raden Bondowoso : Tolong buatkan 1000 candi dalam waktu semalam dan harus sudah
selesai ketika matahari terbit

Jin 1 : Wani pirooo?

Raden Bondowoso : Aku serius dengan permintaanku jin

Jin 1 : Baiklah akan kulaksanakan!

Tarian Jin dan Pembuatan Candi

Narator (Dibacakan saat tarian jin dan pembuatan candi)

Jin-jin itu melakukan pekerjaanya dengan sangat cepat. Hingga tengah malam sudah
setengah jumlah candi yang sudah selesai dibuat. Dayang yang mengetahui pembuatan
candi hampir selesai, segera melapor kepada Putri Roro Jonggrang.

Tarian Jin dan Pembuatan Candi Berhenti (Musik Berhenti)


Datang Roro Jonggrang dengan Para Dayang (Ekspresi Panik)

Scene 4
Dayang : Tuan Putri... pembuatan 1000 candi sudah hampir selesai.

Roro Jonggrang : Apa?! Aku harus mencegahnya agar ia tak berhasil menyelesaikanya!

Dayang : Tenang Tuan Putri... Pasti ada jalan keluarnya

Roro Jonggrang : Baiklah Dayang, Bangunkan dayang-dayang yang lain sebelum fajar. Dan
suruh mereka membakar jerami dan menumbuk padi dilesung, serta
taburkan bunga-bunga yang harum baunya!

Dayang : Baiklah Tuan Putri!

Roro Jonggrang Meninggalkan Panggung


Tarian Lesung dan Suara ayam berkokok

Scene 5
Jin 1 : Kawan! Sepertinya matahari sudah mau terbit. Lihatlah para gadis-gadis juga sudah

mulai menumbuk padi dilesung. Mari kita pergi!

Jin 2 : Benar, ditambah lagi ayam sudah berkokok. Ayo semuanya kita pergi!
Para Jin Meninggalakan Panggung

Narator :

Para jin pun pergi meninggalkan pekerjaan mereka. Candi-candi sedikit lagi selesai
dibuat. Roro Jonggrang tampak senang karena rencananya berhasil, dan Raden Bondowoso
tidak dapat memenuhi persyaratanya. Dilain pihak, Bondowoso sangat kecewa karna tidak
dapat menjadikan Roro Jonggrang sebagai permaisurinya. Tetapi Bondowoso menjadi
sangat marah setelah mengetahui bahwa Roro Jonggranglah yang sengaja menggagalkan
usahanya.

Scene 6
Roro Jonggrang : Bagaimana? Apakah permintaanku sudah terpenuhi?

Raden Bondowoso : Wahai Roro Jonggrang! Mengapa kau sangat licik? Kau telah
menggagalkan usahaku untuk mewujudkan 100 candi yang tinggal
kurang 1 candi lagi karena kelicikanmu dan dayang-dayangmu! Jadilah
kau sebagai arca dalah candi yang ke-1000 dan Dayang-dayangmu tidak
akan menikah hingga mereka tua!

Roro Jonggrang berteriak saat ia berubah menjadi sebuah arca

Narator :

Akhirnya Roro Jonggrang pun menjadi arca dan menggenapi candi yang keseribu,
atas akibat janji yang diucapkan dan kelicikan yang dilakukan Roro Jonggrang. Begitulah
akhir dari Drama The Legend Of Roro Jonggrang, Konon katanya legenda Roro Jonggrang
merupakan asal muasal terbentuknya Candi Prambanan.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai