dan Jenisnya
Contoh : obat batuk, obat influenza, obat-obat antiseptic dan tetes mata
Contoh Obatnya
Disebut obat keras karena jika
pemakai tidak memperhatikan dosis,
aturan pakai, dan peringatan yang
diberikan, dapat menimbulkan efek
OBAT KERAS
yang tidak diinginkan.
FitoFarmaka
FitoFarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara secara alamiah dengan uji klinik dan uji praklinik, bahan baku dan produk
jadinya sudah distandarisasi.
Contoh Obatnya
Bila terjadi efek yang
Minum obat sesuai waktunya tidak nyaman, segera
(tiap berapa jam, sesudah/sebelum makan) hubungi apoteker
untuk meminta saran
Perhatikan tanggal
kadaluarsa obat, dan
masa penggunaan
obat
SIMPAN OBAT
DENGAN
BAIK DAN BENAR
Sebelum Membuang Obat “Perhatikan”
1. Identifikasi jenis dan jumlah obat, tidak semua obat dapat dibuang di rumah
2. Obat yang tidak dapat dibuang di rumah, di kemas dan di kemballikan ke
farmasi
3. Sebelum membuang obat, lepaskan label pada kemasan
4. Obat yang harus dibuang adalah obat yang sudah tidak digunakan, obat yang
sudah tidak dapat diidentifikasi nama tanggal kadaluarsa, berubah
bentuk/warna/rasa dan obat yang sudah melewati masa pakai
CARA MEMBUANG OBAT
Terlebih dahulu lepaskan etiket dan tutup botal kemudian botol dapat dihancurkan supaya wadah
tidak disalahgunakan. Untuk kemasan box, dus dan tube digunting terlebih dahulu untuk selanjutnya
dibuang
Segera buang sisa obat yang sudah rusak agar tidak disalahgunakan oleh orang lain
Untuk obat padat (kapsul, tablet dan suppositoria), hancurkan obat dan timbun,
Untuk sediaan air (emulsi, suspense dan sirup), diencerkan terlebih dahulu dengan air atau dapat
ditambahkan pasir dan tanah kemudian buang bersamaan dengan sampah lain
Untuk cairan (obat kumur, infus, pembersih mata) buang pada closet kecuali antibiotic yang harus
dibuang dengan wadahnya namun dengan menghilangkan lebel obat pada kemasan