Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN ke-5

IMAN KEPADA ALLAH

Pendidikan Agama Islam


Iman kepada Allah
Definisi Iman Kepada Allah
Maksud Iman Kepada Allah adalah Percaya bahwa Allah itu ada dan menciptakan
seluruh alam raya ini.
Mengimani adanya Allah ini harus ditunjukkan dengan empat perbuatan atau perilaku,
yaitu.

1. Iman atau percaya bahwa Allah itu ada 3. Iman atau percaya bahwa tidak ada
yang disembah selain Allah

2. Iman atau percaya bahwa semua yang 4. Iman atau percaya bahwa Allah
menciptakan, mengatur, dan menguasai mempunyai sifat-sifat wajib, mustahil
alam semesta adalah Allah serta jaiz bagi Allah
SIFAT BAGI ALLAH
SIFAT JAIZ

SIFAT WAJIB
SIFAT MUSTAHIL

Content Here
Konsep sifat wajib, mustahil, dan jaiz berangkat dari kenyataan,
bahwa untuk membuktikan eksistensi mayoritas sifat tersebut
meskipun terdapat dalil naqli berupa Al-Qur’an dan hadits yang
merupakan sumber akidah, tetap membutuhkan penalaran akal
sehat, yang dalam konteks ini dikenal hukum 'aqli yang ada tiga,
yaitu wajib, mustahil, dan jaiz 'aqli. Terlebih bagi orang yang
sama sekali belum percaya terhadap eksistensi Allah sebagai
Tuhan maupun eksistensi para Rasul. Bagaimana mungkin
orang bisa menyakini kebenaran Al-Qur’an dan hadits sebagai
dalil eksistensi Allah, sementara ia bahkan belum meyakini
eksistensi Allah sebagai Tuhan dan para Rasul-Nya? Tentu ia
tidak menerima Al-Qur’an dan hadits sebagai dalil
pembuktiannya.

Sumber: https://islam.nu.or.id
SIFAT WAJIB BAGI ALLAH

Sifat wajib bagi Allah adalah :


sifat yang harus ada pada Zat Allah SWT.
sebagai bentuk kesempurnaan bagi-Nya.
Sifat-sifat wajib tersebut hanya ada pada Zat Allah dan tidak ada satu pun yang menyamai dan
menyerupai-Nya.

Ada 20 sifat Wajib bagi Allah

https://www.youtube.com/watch
?v=Hxvly844Ozw
20 SIFAT WAJIB ALLAH

1. Wujud - ‫ﻭﺟﻮﺩ‬ 6. Wahdaniyyah - 11. Sama’ - ‫ﺳﻤﻊ‬ 16. Kaunuhu ‘Alimun -


. (Ada) ‫ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ‬ (Mendengar) ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﻟﻤﺎ‬
(Tunggal/Esa) (maha Mengetahui)
2. Qidam - ‫ﻗﺪﻡ‬ 12. Basar - ‫ﺑﺼﺮ‬
(Dahulu/Awal) 7. Qudrat - ‫ﻗﺪﺭﺓ‬ ( Melihat ) 17. Kaunuhu Hayyun -
(Berkuasa) ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ‬
3. Baqa’ - ‫ﺑﻘﺎﺀ‬ 13. Kalam - ‫ﻛﻼ ﻡ‬ (maha Hidup )
(Kekal) 8. Iradah - ‫ﺇﺭﺍﺩﺓ‬ (Berbicara /
(berkehendak) Berfirman) 18. Kaunuhu Sami’un -
4. Mukhalafatuhu ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ‬
Lilhawadith - ‫ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ‬ 9. Ilmu - ‫ﻋﻠﻢ‬ 14. Kaunuhu (maha Mendengar)
‫ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ‬ (Mengetahui) Qadirun - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ‬
(berbeda dengan ( bekuasa) 19. Kaunuhu Basirun -
Ciptaannya) 10. Hayat - ‫ﺣﻴﺎﺓ‬ ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺑﺼﻴﺭﺍ‬
(Hidup) 15. Kaunuhu (maha Melihat )
5. Qiyamuhu Binafsihi - Muridun - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ‬
‫ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ‬ (berkehendak) 20. Kaunuhu
(Berdiri Sendiri) Mutakallimun - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ‬
(maha Berkata-kata)
KLASIFIKASI
SIFAT WAJIB ALLAH

NAFSIYAH SALBIYAH MA’ANI MA’NAWIYAH


Sifat yang Sifat-sifat yang meniadakan sifat- Sifat-sifat yang berhubungan Sifat-sifat ma’nawiyah tidak dapat berdiri
berhubungan sifat yang berlawanan dengan sifat dengan perbuatan Allah. sendiri karena setiap ada sifat ma’ani
dengan Zat Allah wajib bagi Allah Yaitu : pasti ada sifat ma’nawiyah.
yaitu : Yaitu : 1. Qudrat, Yaitu :
1. Wujud 1. Qidam, 2. Iradat, 1. Qadiran,
2. Baqa, 3. Ilmu, 2. Muridan,
3. Mukhalafatu lil Hawaditsi, 4. Hayat, 3. ‘Aliman,
4. Qiyamuhu bi Nafsihi, 5. Sama’, 4. Hayyan,
5. Wahdaniyat. 6. Bashar, 5. Sami’an,
7. Kalam.. 6. Bashiran,
7. Mutakalliman.
SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH

sifat mustahil adalah kebalikan dari sifat wajib Allah yakni sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh
Allah.

Ada 20 sifat Mustahil bagi Allah


20 SIFAT MUSTAHIL ALLAH
1. ‘Adam - ‫ﻋﺪﻡ‬ 6. Ta’addud - ‫ﺗﻌﺪﺩ‬ 11. Syamam - ‫ﺍﻟﺻمم‬ 16. Kaunuhu
artinya tiada (bisa artinya berbilang – artinya tuli. Jahilan - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺟﺎﻫﻼ‬
mati) bilang / banyak 12. ‘Umyu - ‫ﺍﻟﻌﻤﻲ‬ artinya Keadaannya
2. Huduth - ‫ﺣﺪﻭﺙ‬ (lebih dari satu). artinya buta. yang Bodoh.
artinya baharu (bisa 7. ‘Ajz - ‫ﻋﺟﺰ‬ 13. Bukmu - ‫ﺍﻟﺑﻜﻢ‬ 17. Kaunuhu
di perbaharui) artinya lemah (tidak artinya bisu. Mayyitan - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻣﻴﺘﺎ‬
3. Fana’ - ‫ﻓﻨﺎﺀ‬ kuat). 14. Kaunuhu artinya Keadaannya
artinya binasa (tidak 8. Karahah - ‫ﻛﺮﺍﻫﻪ‬ ‘Ajizan - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﺟﺰﺍ‬ yang Mati.
kekal / bisa mati) artinya terpaksa artinya Keadaannya 18. Kaunuhu Asam
4. Mumathalatuhu (bisa di paksa) yang Lemah. - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺻﻢ‬
Lilhawadith - / Tertegah (tidak 15. Kaunuhu artinya Keadaanya
‫ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ‬ bisa menentukan). Karihan - ‫ﻛﻮﻧﻪ مكرها‬ yang Tuli.
artinya menyerupai 9. Jahlun - ‫ﺟﻬﻞ‬ artinya Keadaannya 19. Kaunuhu A’ma
akan makhlukNya. artinya jahil (bodoh). yang Terpaksa. - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺃﻋﻤﻰ‬
5. Qiyamuhu 10. Maut - ‫ﺍﻟﻤﻮﺕ‬ artinya Keadaannya
Bighayrih - ‫ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ‬ artinya mati (bisa yang Buta.
artinya berdiri mati).a. 20. Kaunuhu
dengan yang lain Abkam - ‫ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺑﻜﻢ‬
(ada kerjasama) artinya Keadaannya
yang Bisu.
SIFAT JAIZ BAGI ALLAH

sifat jaiz bagi Allah adalah “melakukan hal-hal yang mungkin dan (atau) meninggalkannya, seperti
dijadikannya manusia itu kaya atau miskin, sehat atau sakit, dan lain sebagainya”.
Syekh Thahir Al-Jazairi dalam kitab Al Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil A’qidah Al Islamiyyah

Sifat jaiz Allah hanya ada satu, yakni fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu yang artinya Allah mungkin
mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.
Allah SWT menciptakan segala sesuatu tanpa paksaan, sebab Ia memiliki sifat Qudrat (kuasa)
dan Iradath (kehendak). Maka boleh-boleh saja bagi Allah untuk meniadakan sesuatu sesuai
kehendak-Nya.
Muroqabtullah
(Menanamkan Sikap
Selalu Diawasi Allah)
Dalil

Pendapat ahli Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

Murâqabah ini merupakan hasil ْ َ‫َّللا يَ ْعلَ ُم َما فِي أ َ ْنفُ ِس ُك ْم ف‬


ُ‫احذَ ُروه‬ َ َّ ‫َوا ْعلَ ُموا أ َ َّن‬
dari pengetahuan seseorang yang
dengannya dia meyakini bahwa Dan ketahuilah sesungguhnya Allâh
pengertian Allâh Subhanahu wa Ta’ala Maha mengetahui apa yang
senantiasa mengawasi, melihat, tersembunyi di dalam dirimu, maka
Murâqabah, artinya apabila seorang manusia mendengar dan mengetahui berhati-hatilah. [Al-Baqarah/2:235]
memahami dan meyakini bahwa Allâh semua sepak terjangnya setiap
Subhanahu wa Ta’ala selalu mengawasi saat, setiap tarikan nafas dan
ْ ‫علَ ٰى ُك ِل ش‬ َّ َ‫َو َكان‬
segala gerak lahir dan batinnya. Prilaku ‫َيء َرِِيًاا‬
seorang hamba yang senantiasa memahami
setiap kejapan mata. َ ُ‫َّللا‬
dan meyakini dirinya selalu diawasi Referensi:Madârij as-Sâlikîn, Ibnu Dan Allâh Maha mengawasi segala
al-Qayyim, taqdîm : Muhammad sesuatu. [Al-Ahzâb/33:52]
Referensi: https://almanhaj.or.id/8577-membentuk-
Abdur Rahmân al-Mura’syili, Dâr
sikap-anak-merasa-diawasi-oleh-allah-azza-wa-
jalla.html Ihyâˈ at-Turâts al-‘Arabi, Beirut,
cet. II, tanpa tahun, II/49.
FUNGSI IMAN KEPADA ALLAH

Dapat menyelamatkan seseorang dari segala sesuatu yang menimpa


dirinya karena orang yang beriman akan ditolong Allah.Hati menjadi
tenang, tidak gelisah.

Dapat mendatangkan keuntungan. Karena orang yang tidak beriman akan


selalu berada dlam kerugian.

Sebagai pengendali perilaku yang dilarang Allah.Untuk mendorong


seseorang dalam beribadah kepada Allah.

Sebagai penyesuai diri bahwa pada hakikatnya manusia adalah lemah dan
tidak berkekuatan jika dibandingkan dengan Allah.

Dapat mempertebal keyakinan akan kekuasaan dan ke-Esaan Allah.


IMPLEMENTASI IMAN KEPADA ALLAH
A. Problematika, tantangan, dan resiko
dalam kehidupan modern.
Problematika kehidupan modern adalah terjadinya masalah
sosial budaya yang sudah established (sudah terbangun dan
Sudah menjadi terus menjadi kecenderungan), sehingga sulit untuk dirubah
ketentuan dan janji
Allah bahwa dengan
iman dan taqwa yang
teguh pasti akan
dapat mengatasi
segala fenomena
negatif sosial, budaya, Masalah-masalah sosial budaya itu berkaitan dengan pola pikir,
ekonomi, yang terjadi. sikap, dan perilaku manusia yang dipengaruhi oleh terjadinya
Ini merupakan kemajuan atau modernisasi dalam berbagai bidang kehidupan
keadilan dan (transportasi, komunikasi, mesin-mesin industri, peralatan rumah
kebijaksanaan tuhan tangga, persenjataan, konstruksi dan bahan bangunan, dll.)
2. Berbuat baik kepada orang tua
B. Implementasi Iman Kepada Allah SWT Mematuhi semua perintahnya,
selama tidak bertentangan dengan
ajaran agama.
1. Takwa kepada Allah SWT Tidak menyakiti hatinya dan tidak
Mendirikan Sholat. membentak
Menafkahkan sebagian rezeki Menshalatkan dan mendoakan.
Beriman Kepada Kitab Allah 01
Memohon ampun kepada Allah atas
Menafkahkan sebagian hartanya dosa dan kesalahannya.
baik disaat waktu lapang Melanjutkan silaturrahmi yang telah
ataupun sempit terbiasa dilakukannya
Selalu berbuat kebajikan.
02
Mampu menahan amarah.
Mampu memaafkan kesalahan
orang lain
03 3. Berbuat baik kepada sesama
Melaksanakan perintah Allah
dari segi ibadah manusia.
Berhenti dari perbuatan keji dan Tolong menolong dalam hal baik
tidak mengulanginya lagi dan taqwa, dan tidak tolong
04 menolong dalam dosa dan
Mempercayai dengan benar
rukun iman.. permusuhan
Mendamaikan mereka yang
05 berselisih
Tidak saling mengolok-ngolok atau
menghina.

06
Hikmah yang Terkandung dalam
Beriman Kepada Allah SWT

Kita tahu bahwa Allah


SWT lah yang
menciptakan segala
sesuatunya dan
membuat kita masih Dengan beriman
hidup sampai sekarang. kepada Allah dapat
Jadi kita harus semakin menjadikan acuan
yakin dan bersyukur
untuk taat menjalani
kepada Allah perintah Allah dan orang-orang beriman
menjauhi laranganya selalu mengingat Allah,
sehingga hati kita Allah SWT yang menciptakan
dan membuat hati segalanya, memberi nikmat yang
akan selalu ingat mereka tentram
kepada Allah besar kepada kita. Sudah sanngat
karenanya. sepantasnya jika kita terus dan
semakin bersyukur atas segala
karunia yang telah Allah berikan
Pengingat
01 Iman merupakan pokok- 02
pokok kepercayaan dalam Untuk mempercayai tentang
Islam yang harus dikerjakan keberadaan Allah, wajib bagi
orang yang beriman dan setiap hamba-Nya mengenal
dituangkan dalam diri, sifat wajib, sifat Mustahill dan
diyakini dalam hati, diikrarkan sifat Jaiz bagi Allah yang
dengan lisan, dan diamalkan wajib kita Imani.
dengan aggota badan. Yaitu : 20 sifat wajib, 20 sifat
Mustahill dan 1 sifat Jaiz

03 Hikmah Beriman Kepada Allah :


1. Merealisasikan tauhid kepada
Allah sehingga tidak ada
kebergantungan dalam
mengharapkan sesuatu dari selain
Allah,tidak takut dan tidak
menyembah Tuhan selain Allah.
2. Kecintaan yang sempurna kepada
Allah dan mengagungkan Nya
sesuai dengan kandungan makna
nama-namaNya yang indah dan
sifat-sifatNya yang agung.
3. Merealisasikan pengabdian
kepada Allah dengan sempurna
dengan melaksanakan perintahNya
dan menjauhi laranganNya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai