Anda di halaman 1dari 67

DAMPAK PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK TERHADAP

PERKEMBANGAN AKHLAK REMAJA DI SMP NEGERI 4 SEMENDE


DARAT LAUT

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar S1 Sarjana Sosial (S.Sos)
Dalam ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Oleh:
Yunisah Epriani
NPM. 1841010510
Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H/2022 M
DAMPAK PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK TERHADAP
PERKEMBANGAN AKHLAK REMAJA DI SMP NEGERI 4 SEMENDE
DARAT LAUT

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Dalam Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Oleh:
Yunisah Epriani
NPM: 1841010510

Jurusan: Komunikasi Dan Penyiaran Islam

Pembimbing 1: Prof.Dr.H.M. Nasor, M.Si.


Pembimbing II: Bambang Budiwiranto, M.Ag., (AS)., PH.D

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1443 H/2022 M

i
ABSTRA

Berkembangnya media komunikasi yang telah berkembang pesat. Aplikasi TikTok


memberikan pengaruh terhadap perilaku remaja, beberapa dari remaja sering berkata kasar
seperti perkataan yang tidak pantas diucapkan. karena mengikuti trend yang ada di TikTok
yang mereka anggap gaul. Kasus ini terjadi pada remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP)
di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dampak
Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perkembangan Akhlak Remaja di SMP Negeri 4
Semende Darat Laut.
Metode penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif dan berjenis
penelitian lapangan. Teknik pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling
sumber data yang diperoleh yaitu dari sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber
data primer dihasilkan dari 10 responden yaitu remaja pengguna aplikasi TikTok di SMP
Negeri 4 Semende Darat dan beberapa informan yaitu orang tua siswa dan guru, sumber data
sekunder diperoleh dari buku, jurnal, dan dokumen lainnya. Metode pengumpulan data pada
penelitian ini dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap
Perkembangan Akhlak Remaja di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut mempengaruhi remaja
baik dampak positif maupun dampak negatif beberapa responden mengungkapkan dampak
positif dari aplikasi TikTok ialah menghibur, sebagai tempat mengembangkan kreatifitas, dan
menambah wawasan serta mengedukasi. Dari segi positif terdapat pengaruh negatif seperti;
lupa waktu, malas belajar, kurangnya interaksi sosial. Adanya aplikasi TikTok tersebut
membuat penggunanya meniru trend yang ada di TikTok seperti challenge joget yang marak
diikuti oleh remaja di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut. Aplikasi TikTok mempengaruhi
perkembangan akhlak remaja di SMP Negeri 4 Semende Darat laut seperti remaja sering
membangkang perkataan orang tua, tidak memiliki rasa malu, dan berkata kasar terhadap
sesama teman maupun orang lain.

Kata Kunci: Aplikasi TikTok, Perkembangan Akhlak, Remaja

i
ABSTRA

The development of communication media that has developed rapidly. The TikTok
application has an influence on teenage behavior, some of the teenagers often say harsh
words such as words that are inappropriate to say. because they follow the trends in TikTok
which they consider slang. This case occurred in junior high school adolescents at SMP
Negeri 4 Semende Darat Laut. This study aims to determine the impact of using the TikTok
application on the development of adolescent morals at SMP Negeri 4 Semende Darat Laut.
This research method is descriptive using a qualitative approach and is a type of field
research. The data collection technique uses purposive sampling technique, the data sources
obtained are from primary data sources and secondary data sources, primary data sources are
generated from 10 respondents, namely teenagers who use the TikTok application at SMP
Negeri 4 Semende Darat and several informants, namely parents of students and teachers,
secondary data sources obtained from books, journals, and other documents. Data collection
methods in this study using interviews, observation, and documentation.
The results showed that the impact of using the TikTok application on the development of
adolescent morals at SMP Negeri 4 Semende Darat Laut affected adolescents both positive
and negative impacts. Some respondents revealed the positive impact of the TikTok
application, namely entertaining, as a place to develop creativity, and add insight and educate.
From a positive point of view, there are negative influences such as; forgetting time, lazy
learning, lack of social interaction. The existence of the TikTok application makes its users
imitate trends in TikTok such as dance challenges that are widely followed by teenagers at
SMP Negeri 4 Semende Darat Laut. The TikTok application affects the moral development of
adolescents at SMP Negeri 4 Semende Darat laut such as adolescents often disobeying
parents' words, not having a sense of shame, and speaking harshly to fellow friends and other
people.

Keywords: TikTok Application, Moral Development, Teenagers

i
SURAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Yunisah Epriani

NPM 1841010510

Jurusan/Prodi : Komunikasi Dan Penyiaran

Islam Fakultas : Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap
Perkembangan Akhlak Remaja di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut” adalah benar-benar
merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukan duplikasi ataupun saduran dari karya orang
lain kecuali pada bagian yang telah dirujuk dan disebut dalam footnote atau daftar rujukan.
Apabila dilain waktu ada penyimpangan dalam karya ini, maka tanggung jawab sepenuhnya
ada pada penyusun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Bandar Lampung
Penulis

Yunisah Epriani
1841010510

i
MOTTO

‫َي ْر ج ّ وا ْلَي ْو َم ا َ ذ ّ ْي ر ۗا‬ ْ ‫حسى‬ ‫س‬ ِ‫رس ّّلال‬ ‫َلَق ْد كان لَ ُك ْن‬
٢١ ‫َكر ل ك‬ ‫كان وا ل‬ ‫ة ه‬ ٌ َ
‫وة‬ ُ ‫ْو ل ا‬ ‫ِفي‬
‫ْهلخر‬
‫و ال ِث‬ ‫َال‬ ‫َم‬
َ
Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan
yang banyak mengingat Allah.

(Q.S Al Ahzab 33:21)

‫ِلّ صل ّلالُ علَ وسله َن‬ ‫ل‬ :‫ق“ع ْه أ ريرة ل‬ َ َ‫ص ا ِْل‬ ‫ت ِلُت‬ ‫ِ إوه َما ُب ِعث‬
‫ْي‬ ‫ال ه‬ ‫قَا َقا رسول‬ ‫ِبي ه‬ ‫ا ح‬ ‫ِّم َن‬
‫ِه‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ِل‬

‫خ‬
“Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik”.

(HR. Ahmad 2/381)

v
PERSEMBAHA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang mana Allah lah yang mengatur segala

kehidupan dibumi ini dengan sebaik-baiknya, sholawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada

suri tauladan yaitu baginda Nabi Muhammad Saw. Dengan penuh rasa syukur dan tulus serta

ikhlas maka skripsi ini kupersembahkan:

1. Kedua Orang tua tercinta Ayahanda Sahroni dan Ibunda tercinta Siti Yuli Khairiah yang

senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi dan selalu mendoakan demi tercapainya

cita-cita dan keberhasilanku, bimbingan dan nasihat yang begitu luar biasa, untuk

kebaikan hidupku, dan kebahagianku, Do‟a tulus yang selalu kupersembahkan atas

ketulusan, jasa, pengorbanan, mendidik, dan membesarkan dengan penuh kasih sayang.

Tidak pernah Lelah dalam mencari rezeki baik dalam keadaan terik maupun hujan.

Semoga Allah senantiasa melindungi serta menjaga kedua orang tuaku, dan melimpahkan

rezeki yang halal dan berlimpah. Semoga Allah senantiasa melindungi dan memberikan

kebahagiaan dalam setiap waktunya.

2. Adik ku tersayang Halimatul Aspiah dan Anika Ramadhani, terimakasih telah

memberikan doa, motivasi, dukungan dan kecerian canda serta tawa bersama sehingga

memberikan Ayunda semangat untuk berjuang.

v
RIWAYAT

Penulis bernama Yunisah Epriani, lahir di Desa Muara Danau 08 Juni


2000. Penulis Skripsi dengan judul “Dampak Penggunaan Aplikasi
Tiktok Terhadap Perkembangan Akhlak Remaja Di SMP Negeri
4 Semende Darat Laut”. Penulis melakukan penelitian di SMP
Negeri 4 kecamatan Semende Darat Laut kabupaten Muara Enim
Sumatera Selatan. Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara
yang dilahirkan dari keluarga sederhana bapak Sahroni dan ibu Siti
Yuli Khairiah yang bekerja sebagai petani. Seluruh keluarga penulis
bertempat tinggal di Desa Muara Danau Kecamatan Semende Darat
Laut Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.
Riwayat Pendidikan formal penulis yaitu SD Negeri 07 Semende Darat Laut tahun 2005-2011,
SMP Negeri 04 Semende Darat Laut tahun 2012-2014, SMA Negeri 01 Semende Darat Laut
tahun 2015-2017, dan melanjutkan Pendidikan di Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi 2018-
2022. Selanjutnya penulis berharap setelah lulus dari kampus UIN Raden Intan Lampung ini
penulis segera bekerja dan melanjutkan Pendidikan ke jenjang S2 dengan usaha dan hasil
sendiri.

i
KATA

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan rahmat,
nikmat, dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat beserta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Shalallahu‟alaihi Wa
Sallamyang telah membimbing umatnya hingga ke jalan yang terang dan diridhoi oleh Allah SWT
dengan risalah islam dan yang selalu kita nantikan pertolongan atau Syafa‟atnya di akhirat nanti.
Semoga kita selaku umatnya dapat meneruskan perjuangan dakwah Rasulullah hingga akhir zaman.
Skripsi dengan judul DAMPAK PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK TERHADAP
PERKEMBANGAN AKHLAK REMAJA DI SMP NEGERI 4 SEMENDE DARAT LAUT
disusun dengan maksud sebagai tugas akhir dan untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari banyak
pihak. Maka dari itu, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Abdul Syukur, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Raden Intan Lampung.
2. Bapak Dr. Khairullah, S.Ag., MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
(KPI) UIN Raden Intan Lampung. Ibu Ade Nur Istiani, M.I.Kom selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Raden Intan Lampung.
3. Bapak Prof. Dr. H. M. Nasor, M.Si sebagai pembimbing utama yang telah meluangkan waktu
dan sabar dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Dan Bapak Bambang
Budiwiranto, M.AG,. (AS),. PH.D sebagai pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu
untuk mengarahkan penulis dan menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung
(Khususnya Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam). Terimakasih telah mendidik dan
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu diperkuliahan.
5. Seluruh staff karyawan Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung,
terimakasih untuk kesediaanya membantu penulis dalam menyelesaikan syarat-syarat
administrasi.
6. Pimpinan dan seluruh staff Perpustakaan Pusat UIN Raden Intan Lampung dan Staf
Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung.
7. Kedua Orang tuaku Ayahanda Sahroni dan Ibunda Siti Yuli Khairiah yang telah melahirkan
dan membesarkanku serta mendidik hingga bisa seperti sekarang ini. Serta selalu
menyemangati, do‟a yang tidak pernah putus yang selalu kau berikan padaku dan kasih
sayang yang tulus.
8. Kepada Ndisku Yanti dan Cik Yusuf orang tua kedua, terima kasih yang telah membersamai
selama 3 tahun sudah dianggap seperti anak kandung sendiri.
9. Adik-adikku Halimatul Aspiah, Anika Ramadhani, serta ndis cik Yetti, ncik Ardi, nenekku,
dan keluarga besarku di Babatan (Tanjung Laut), sepupu-sepupu yang tidak bisa disebutkan
satu persatu, terima kasih atas do‟a serta dukungan kepada penulis.
10. Sahabatku sedari SD hingga sekarang Welan Tika Citra Purnama terima kasih selalu
memberikan do‟a, semangat, dukungan kepada penulis.

x
11. Terima kasih untuk sahabatku Hidayati, selama kuliah telah menemaniku susah maupun
senang, memberikan dukungan, hingga sering aku repotkan.
12. Teman-teman seperjuangan KPI Horrendous, Atika, Devi, Via, Arum, Evi, Leni, Mitha,
Monik, Lena, Nestia, Nindy, Nova, Rahma, Sela, Sherly, Tiara, Elyo, Taul, Zikri, Abdi,
Ahlun, Ardi, Awang, Dika, Imam, Nurdin, Pandu, Ridho, Rifki, Frans, Amin, Rian, Luky,
yang telah memberi semangat, dukungan, dan mewarnai selama di bangku perkuliahan.
13. Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Semende Darat Laut, Sinurhayati, S.Pd., dewan guru serta
seluruh tenaga kerja pendidik dan kependidikan di SMP N 4 Semende Darat Laut.
14. Adik-adik Siswa-siswi SMP Negeri 4 Semende Darat Laut yang memberi bantuan dan
meluangkan waktu menjawab pertanyaan-pertanyaan guna membantu peneliti untuk
pengumpulan data penelitian skripsi.
15. Pimpinan Wartalampung.id Bang Adian Saputra, S.E, terima kasih untuk pengalaman dan
ilmunya selama menjadi reporter di wartalampung.id. serta temanku Indra Nur Ikhsan dan Evi
Anita Aprilia terima kasih telah membersamai susah senang mecari berita, tempat curhat,
berkeluh kesah.
16. Teman-teman Kost Putri Selamet Ana, Ani, Yuk Ilpa, Fiza, yang telah memberikan dukungan
dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
17. Teman-teman jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan 2018 yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu, terima kasih telah memberikan banyak pembelajaran selama ini.
18. Almamater tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang sudah mengajarkan
banyak pengalaman.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
membawa manfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 03 Juli 2022


Penulis

Yunisah Epriani
1841010510

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
ABSTRAK.......................................................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN................................................................................................iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................................v
PENGESAHAN..............................................................................................................vi
MOTTO...........................................................................................................................vii
PERSEMBAHAN...........................................................................................................viii
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR....................................................................................................x
DAFTAR ISI...................................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................xvi

BAB l PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul...................................................................................................1
B. Latar Belakang Masalah......................................................................................2
C. Fokus Dan Sub-fokus Penelitian.........................................................................7
D. Rumusan Masalah................................................................................................7
E. Tujuan Penelitian.................................................................................................7
F. Manfaat Penelitian...............................................................................................7
G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan........................................................8
H. Metode Penelitian................................................................................................9
I. Sistematika Pembahasan......................................................................................11
BAB II DAMPAK APLIKASI TIKTOK PERKEMBANGAN AKHLAK REMAJA
A. Dampak................................................................................................................12
1. Pengertian Dampak.........................................................................................12
2. Macam-macam Dampak.................................................................................12
B. Media Sosial TikTok...........................................................................................13
1. Pengertian Media Sosial.................................................................................13
2. Karakteristik Media Sosial.............................................................................14
3. Jenis-jenis Media Sosial.................................................................................15
4. Asal Usul Aplikasi TikTok.............................................................................16
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Aplikasi TikTok...............18
6. Dampak Aplikasi TikTok...............................................................................19
C. Perkembangan Akhlak Remaja...........................................................................20
1. Akhlak............................................................................................................20
a. Pengertian Akhlak......................................................................................20
b.Macam-Macam Akhlak.............................................................................21
c. Ruang Lingkup Akhlak..............................................................................21
d.Pembentukan Akhlak.................................................................................26
e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak.......................28
f. Kedudukan Akhlak....................................................................................29
g.Pendidikan Akhlak.....................................................................................29
h.Landasan Hukum Tentang Akhlak............................................................30
2. Remaja...........................................................................................................31

BAB lll DAMPAK PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK TERHADAP


PERKEMBANGAN AKHLAK REMAJA DI SMP NEGERI 4 SEMENDE DARAT
LAUT
A. Gambaran Umum SMP Negeri 4 Semende Darat Laut.......................................39
1. Sejarah dan Profil SMP Negeri 4 Semende Darat Laut................................39

2. Visi dan Misi SMP Negeri 4 Semende Darat Laut.......................................40


x
3. Struktur Kepengurusan.................................................................................41
4. Keadaan Siswa..............................................................................................43
B. Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perkembangan Akhlak Remaja Di
SMP Negeri 4 Semende Darat Laut....................................................................45
C. Perkembangan Akhlak Remaja di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut.............53

BAB lV ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK TERHADAP


PERKEMBANGAN AKHLAK REMAJA DI SMP NEGERI 4 SEMENDE DARAT
LAUT
A. Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut 57
B. Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perkembangan Akhlak Remaja di SMP
Negeri 4 Semende Darat Laut.............................................................................60

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................62
B. Rekomendasi.......................................................................................................62
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN

x
DAFTAR
TABEL

3.1 Data Siswa 2019-2022


......................................................................................................................................................
42
3.5 Sarana dan Prasarana.............................................................................................................44
3.6 Peralatan.................................................................................................................................44
3.7 Data Diri Responden Remaja Pengguna Aplikasi TikTok....................................................45
3.8 Jenis Konten Yang Diakses Oleh Responden........................................................................46
3.9 Data Diri Informan.................................................................................................................55

x
DAFTAR
GAMBAR

1.1 Jumlah Penggunaan Aktif Bulanan Tiktok Global 2020-2022


......................................................................................................................................................
3

x
DAFTAR

Lampiran 1 Surat Keputusan (SK) Judul

Lampiran 2 Surat Penelitian

Lampiran 3 Surat Rekomendasi Penelitian

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian

Lampiran 5 Pedoman Observasi, Wawancara, Dokumentasi

Lampiran 6 Foto-foto

Lampiran 7 Surat Keterangan Bebas Plagiat

x
1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
Penegasan judul ini untuk memudahkan sekaligus menghindari kekeliruan dalam
memahami pengertian judul skripsi yang penulis ajukan, maka perlu penulis jelaskan
beberapa pengertian yang terdapat dalam judul proposal skripsi ini. Judul proposal skripsi ini
adalah sebagai berikut: “DAMPAK PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK TERHADAP
PERKEMBANGAN AKHLAK REMAJA DI SMP NEGERI 4 SEMENDE DARAT
LAUT”.
Untuk itu perlu diuraikan pengertian dan istilah judul diatas sebagai berikut:
Dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah benturan, pengaruh yang
mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul
dari sesuatu dari orang yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 1
Jadi, dampak merupakan pengaruh yang menyebabkan perubahan pada individu, kelompok
maupun masyarakat yang dilakukan oleh suatu kegiatan atau program dengan mengakibatkan
positif maupun negatif.2
Dampak yang dimaksud oleh peneliti ialah sesuatu yang berbentuk watak yang
memberikan pengaruh terhadap remaja yang mengakibatkan dampak positif maupun negatif.
Dalam penelitian ini penulis menulis pengaruh dari penggunaan aplikasi TikTok yang dapat
menimbulkan perubahan terhadap akhlak remaja.
Aplikasi TikTok adalah sebuah aplikasi jejaring sosial dan platform video musik dimana
pengguna bisa membuat, mengedit, dan berbagi klip video pendek lengkap dengan filter dan
disertai musik sebagai pendukung. Aplikasi ini pengguna dapat membuat video pendek yang
unik dengan cepat dan juga mudah untuk dibagikan dengan teman dan keseluruh Indonesia. 3
Selain itu TikTok didukung oleh musik yang banyak sehingga penggunaanya dapat
melakukan performnya dengan tarian, gaya bebas, dan masih banyak lagi serta mendorong
kreatifitas penggunaanya menjadi konten kreator.4
Akhlak secara etimologi berasal dari bahasa arab jama‟ dari bentuk mufradnya khuluqun
yang menurut bahasa diartikan: pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi‟at. 5 Akhlak adalah
sifat yang tertanam di dalam diri seseorang manusia.6 Sedangkan menurut terminologi,
Abudin Nata mengutip pendapat Ibnu Miskawaih, yang mengatakan bahwa akhlak adalah
daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan, tanpa
dipikir dan direnungkan lagi.7 Jadi, akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa oleh manusia sejak
lahir dan tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa
perbuatan baik atau buruk sesuai dengan pembinaanya. 8 Akhlak yang dimaksud oleh penulis
dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana penggunaan aplikasi TikTok terhadap

1
Suharno dan Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Semarang: Widya Karya).h. 243
2
Ratu Kurnia Sari, "Dampak Industri Kecil Tahu Terhadap Masyarakat Di Rt01 Rw 10 Kelurahan Pondok Labu
Cilandak Jakarta Selatan" (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016). h. 19
3
Bambang Winarso, "Apa Itu TikTok Dan Apa Saja Fitur-Fiturnya", 2021, Diakses Melalui,
<https://trikinet.com/post/apa-itu-tik-tok/ >. , Pada Tanggal 03 September 2021, Pukul 12.02 WIB.
4
Susilowati, "Pemanfaatan Aplikasi TikTok Sebagai Personal Branding Di Instagram", Jurnal Komunikasi, Vol.
9.No. 2 (2018), h. 117.
5
Fitri Fatimatuzzahroh, "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Memalui Metode Lectures Vary", Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, Vol.7, No.1 (2019), 39.
6
Erika Dwi Handayani, "Akhlak Remaja Di Masa Kin"‟, Pada Tanggal 03 September 2021, Diakses melalui
<https://rahma.id/akhlak-remaja-di-masa-kini/>.
7
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006).Cet. Ke-1, h.3
8
AS Asman, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: CV Rajawali, 1992). Cet.Ke-1, h. 1
2

akhlak remaja seperti apa ruang lingkup akhlak remaja di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut
dan bagaimana akhlak kepada yang maha kuasa dan akhlak sesama, yang akan penulis teliti.
Remaja ialah bagian dari sebuah masyarakat yang dimana remaja disini masuk dalam
kategori yaitu tahapan menuju dewasa, remaja berkisar mulai dari umur 13-22 tahun. Dimasa
remaja ini seringkali memiliki sifat yang begitu labil, sehingga sesuatu hal baru yang masuk
atau yang sedang jadi trend diterima begitu saja. Hal ini disebabkan karena, memang sebuah
proses transformasi dalam diri remaja untuk menemuka jati diri mereka yang sesungguhnya.9
SMP Negeri 4 Semende Darat Laut yang penulis maksud adalah sebuah nama lengkap
sekolah menengah pertama yang nantinya akan dilakukan tempat observasi serta penelitian
untuk memenuhi kelengkapan data-data yang dibutuhkan. Jadi, diperoleh kesimpulan bahwa
peneliti memfokuskan bagaimana dampak aplikasi TikTok terhadap akhlak remaja di SMP
Negeri 4 Semende Darat Laut sehingga subfokus penelitian ini seperti apa pengaruh sebuah
aplikasi yang mengakibatkan suatu sikap baik dan buruk remaja, yang mengakibatkan
dampak positif maupun negatif bagi remaja di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut.

B. Latar Belakang Masalah


Di era teknologi saat ini, perkembangan media komunikasi telah berkembang pesat.
Beragamnya media dalam memudahkan proses pertukaran informasi sehingga mudah
didapatkan, dan kegiatan komunikasi menjadi lebih efisien dan efektif. Salah satunya ialah
media sosial atau lebih sering disebut sosial media ialah suatu media untuk bersosialisasi satu
sama lain yang dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling
berkomunikasi atau membagikan konten berupa tulisan, foto, video, yang dilakukan melalui
aktivitas sosial. Seiring dengan kemajuan teknologi, maka banyaknya media yang dapat
digunakan manusia untuk di jadikan alat dalam berkomunikasi, demikian pula dengan media
sosial yang dapat dengan mudah diakses melalui jaringan internet. 10 Di era modern pada saat
ini internet sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Kehadiran internet menjadi
teknologi berkembang menjadi serba digital. Dengan adanya internet manusia bisa
mendapatkan segala informasi dengan mudah. Kemudahan yang diberikan menjadi internet
sebagai kebutuhan manusia sehari-hari yang tidak bisa lepas dari kehidupan saat ini. Internet
sendiri ialah suatu network (jaringan) yang menghubungkan setiap komputer yang ada
didunia dan membentuk suatu komunitas maya yang dikenal sebagai global village (desa
global).11
Salah satu bentuk keberadaan internet yaitu munculnya media sosial. Di dalam media
sosial kita dapat menggunakannya sebagai sarana berkomunikasi, membuat status,
membagikan foto atau video, dan masih banyak lagi fitur yang dapat digunakan seiring
perkembangan media sosial tersebut. Media sosial menjadi sangat diminati oleh berbagai
kalangan dikarenakan karakteristiknya yang praktis, yakni dapat diakses melalui ponsel atau
komputer yang berhubungan dengan koneksi internet. Selain itu media sosial juga
memberikan keuntungan untuk mempermudah manusia dalam berkomunikasi dan
memperoleh informasi melalui lisan, tulisan, audio atau visual dengan cepat. 12 ada banyak
jenis media sosial seperti faccebook, twitter, Instagram, whatsapp, TikTok dan sebagainya.

9
and Ni Luh Nyomah Kebayantin Hidayat, Tri Bagoes Wisnu, I. Nengah Punia, „Peran Media Sosial Terhadap
Perilaku Konsumtif Kaum Remaja Di Desa Tegal Kerta, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar‟, Jurnal Ilmiah
Sosiologi (SOROT) 1.1, 2018.
10
Susilowati, Loc. Cit, 176.
1
Apriadi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa (Jakarta: PT
Persada,
12
Thea Rahmani, "Penggunaan Media Sosial Sebagai Penguasaan Dasar-Dasar Fotografi Ponsel" (UIN
Kalijaga Yogyakarta,
3

Salah satu media sosial yang popular saat ini adalah TikTok. Platform media sosial TikTok
merupakan media sosial yang memberikan banyak kebebasan pada penggunanya untuk
berkreasi dengan membuat video pendek dimana pengguna dapat menari dan bergaya bebas
dengan aplikasi ini, mendorong para konten untuk dapat meningkatkan imajinasi agar
meningkatkan kreatifitas dan membebaskan ekspresi mereka. 13
Aplikasi TikTok adalah salah satu aplikasi yang paling terpopuler dan diminati di dunia.
Yang memungkinkan penggunanya membuat video berdurasi 15 detik disertai musik, filter,
dan beberapa fitur kreatif lainnya. Aplikasi ini diluncurkan oleh perusahaan yang berasal dari
tiongkok, china, ByteDance pertama kali meluncurkan aplikasi yang memiliki durasi pendek
yang bernama Douyin. Hanya dalam waktu satu tahun, Douyin memiliki 100 juta pengguna
dan 1 miliar tayangan video setiap hari. Popularitas Douyin yang tinggi membuatnya
melakukan perluasan ke luar China dengan nama TikTok. Menurut laporan dari Sensor
Tower, aplikasi ini diunduh 700 juta kali di sepanjang tahun 2019. Hal ini membuat TikTok
dapat mengungguli sebagian aplikasi yang berada dibawah naungan Facebook Inc. aplikasi
ini menempati peringkat ke dua setelah Whatsapp yang memiliki 1,5 miliar pengunduh.
Di Indonesia pada tahun 2018 aplikasi TikTok ini dinobatkan sebagai aplikasi terbaik di
play store yang dimiliki oleh Google. Tidak hanya itu, TikTok juga menjadi kategori aplikasi
paling menghibur. Pada Juli lalu Aplikasi buatan China itu sempat di blokir oleh Kementrian
Komuniksi dan Informatika (Kominfo) di pertengahan 2018, alasannya karena adanya
konten-konten yang negatif, terutama bagi anak-anak. Pemblokiran pada aplikasi ini hanya
berlangsung seminggu, mulai 3-10 Juli 2018, hingga akhirnya TikTok dapat diakses Kembali.
Hal ini dikarenakan TikTok bersedia memenuhi syarat yaitu membersihkan dan menjaga
kontennya.14

Gambar 1.1 Jumlah penggunaan aktif bulanan TikTok Global 2020-2022

13
Sukma Buton, "Dampak Aplikasi TikTok Terhadap Perilaku Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Dan
Dakwah Prodi Jurnalistik Islami IAIN Ambon" (Disertai, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, 2021). h. 1-2
14
Dwi Putri Robiatul Adawiyah, "Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Kepercayaan Diri
Remaja Di Kabupaten Sampan, Jurnal Komunikasi, vol.14.No. 2 (2021), h.135
4

Aplikasi TikTok sudah memiliki 1,39 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia
hingga kuartal 1 pada 2022 jumlah tersebut melonjak hingga 72,17% dibanding tahun
sebelumnya, pada kuartal 1 2021 tercatat jumlah pengguna aktif bulanannya masih 812 juta.
Pengguna TikTok di seluruh dunia juga cenderung terus mengalami peningkatan sejak awal
2020 hingga awal 2022, meskipun angkanya sempat sedikit menurun pada kuartal III 2020
seperti terlihat pada grafik. Aplikasi TikTok tercatat telah diunduh sebanyak 188 juta kali
pada kuartal I 2022. Jumlah ini naik 8,7% dari kuartal IV 2021 dan naik 6,2% dari kuartal I
2021.15
TikTok dibuat untuk menjadi media kreatifitas anak muda yang ingin menjadi bagian dari
revolusi konten. Tapi, banyak juga kalangan anak muda yang menggunakan aplikasi TikTok
untuk konten negatif. Banyak anak muda yang berpakaian tidak sopan dan sampai
melecehkan symbol agama.

Allah telah berfirman pada Qs. Al Ahzab, 33

                   


     
g

              


    
 

       

“Hendaklah kalian (para wanita) tetap dirumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dan
seperti tabarruj orang-orang jahiliyah yang dahulu” (QS. Al-Ahzab: 33).

Ayat ini menjelaskan menampakkan anggota tubuh kepada yang bukan mahrom,
memperlihatkan perhiasan, berlenggak lenggok ketika berjalan, ketika berbicara berdayu-
dayu, ayat ini berkaitan sejalan dengan pengguna aplikasi TikTok saat ini. Dimana banyak
wanita yang berjoget, menggoyangkan anggota tubuhnya dan menjadi tontonan para lelaki.
Hal ini memicu dampak pembunuhan, dan hal negatif lainnya yang terjadi bagi para
pengguna aplikasi TikTok. Maka larangan tabarruj saat menggunakan aplikasi TikTok juga
memberikan hikmah supaya seorang perempuan terjaga dari syahwat laki-laki yang
melihatnya.16
Perilaku dapat menyebabkan permasalahan yang akan menimbulkan dampak, baik itu
internal dan eksternal. Permasalahan yang terjadi di kalangan remaja berkaitan dengan
tumbuh kembang yaitu lingkungan, kondisi fisik, emosi atau suasana hati, penyesuaian sosial,
nilai-nilai moral dan masalah yang berhubungan dengan lawan jenis. Contohnya seperti
kehidupan bebas remaja yang membuat was-was orang tua, seperti berpacaran dengan mesra
didepan umum, menunjukan perilaku yang tidak baik dan lain-lain. Menurut remaja jaman
<https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/19/pengguna-tiktok-terus-bertambah-sampai-kuartal-i-2022>
[accessed 5 September 2022].
16
Sukma Buton, Loc. Cit, 5-6
17
Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi Dengan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001).hal. 158
5
sekarang di anggap menjadi kebiasaan, namun kebiasaan itu telah di campur tangankan
dengan pergaulan di negara lain yang pergaulan di luar menganut pergaulan bebas.17
Aplikasi TikTok menjadi perbincangan hangat pada saat ini. Aplikasi ini nyatanya dinilai
banyak orang membawa hal-hal negatif. Untuk mengejar jumlah like yang banyak, para

15
Vika Azkiya Dihni, „Pengguna TikTok Terus Bertambah Sampai Kuartal I 2022‟, 2022

<https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/19/pengguna-tiktok-terus-bertambah-sampai-kuartal-i-2022>
[accessed 5 September 2022].
16
Sukma Buton, Loc. Cit, 5-6
17
Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi Dengan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001).hal. 158
6

remaja ini bukannya melakukan kreativitas malah melakukan sebuah aksi yang membuat
geleng-geleng kepala. Salah satu contoh tren di TikTok, dalam aplikasi ini pengguna TikTok
mencampurkan deterjen bubuk, cairan pencuci piring, bahkan mencampur ketiganya.
Deterjen dalam gelas ini lantas seolah-olah seperti diminum lantarkan isinya berkurang saat
direkam. Tapi diakhir video para pembuat video menunjukkan bahwa sebenarnya gelas yang
digunakan sudah dibolongi, sehingga mereka tidak benar-benar meminumnya. Namun hal ini
menimbulkan kekhawatiran bahkan pengguna yang lebih muda malah menyalah artikan aksi
ini dan benar-benar meminum deterjen tersebut. Tak hanya itu baru-baru ini juga terdapat
video viral di media sosial yang memperlihatkan dua bidan yang bermain aplikasi TikTok
sambil menggendong bayi. Tak hanya itu, mereka bahkan mempermainkan wajah baik itu
mengikuti irama musik TikTok. Mereka diduga bekerja di salah satu klinik rumah sakit di
Kawasan Tambun, Bekasi. Tak jarang pengguna TikTok juga menggunakan baju minim yang
memamerkan aurat sembari berjoget eksotis mengikuti irama. Akar masalahnya sama dengan
bigo, untuk mengejar jumlah penonton. 18 tak jarang hal-hal tersebut ditiru oleh remaja agar
mengikuti tren dan merasa dirinya ingin menarik perhatian. Dalam hal itu orang tua berperan
penting dalam hal ini.
Ust. Adi Hidayat menjelaskan bahwa segala sesuatu yang tidak memberi manfaat dan
hal-hal positif hukumnya makruh. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hal yang dikerjakan lebih
cenderung maksiat, maka diharamkan oleh agama islam. Misalnya tampilan-tampilan yang
erotis, Gerakan-gerakan yang mengundang syahwat, atau hal-hal yang bertentangan dengan
nilai agama hukumnya haram.
“Segala yang menyebabkan atau menunjukkan kepada yang haram, maka perangkat
itupun bisa haram hukumnya untuk di mainkan,” ujar Ustadz Adi Hidayat. Ustadz Adi
Hidayat menyarankan untuk selalu hati-hati dalam menggunakan hal-hal yang bisa
menimbulkan fitnah dan berdampak butuk bagi agama. “saran saya sebaiknya dijauhi, kalau
tidak suka oleh agama jatuhnya bisa haram.”
Ustadz Adi Hidayat menekankan untuk memanfaatkan TikTok dengan baik dan melihat
yang baik, hindari hal-hal yang memicu timbulnya maksiat karena hukumnya bisa haram.
Lakukan dengan apa yang digunakan agar bermanfaat sehingga membawa kebaikan. Filter
konten-konten yang sekiranya bisa membawa hal baik. Banyak konten TikTok yang berisi
tentang edukasi dan ceramah-ceramah agama yang tentunya bermanfaat.19
Melihat realita diatas disatu sisi sebenarnya para remaja itu memiliki kecerdasan yang
luar biasa yang bisa dikembangkan tetapi mereka terpengaruh oleh lingkungan pergaulan
yang kurang mendukung untuk melakukan hal-hal yang baik maka kecerdasan itu mereka
tuangkan pada hal-hal yang tidak bermanfaat sehingga dapat merusak akhlak mereka, dari
semua prilaku itu dapat terjadi karena melihat usia remaja merupakan masa yang masih
rawan, emosi mereka masih labil serta belum mempunyai pegangan agama yang cukup kuat
sehingga mudah mengalami kegoncangan jiwa yang menyebabkan mereka kebingungan
untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
Jadi, akhlak mempunyai pengaruh besar terhadap individu manusia dan terhadap suatu
bangsa ajaran-ajaran akhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasullullah saw dalam

18
Eks, "Deretan Video TikTok Yang Resahkan Netizen", CNN Indonesia, 2018
<https://www.cnnindonesia.com/Teknologi/20180703185549-185-311191/Deretan-Video-Tik-Tok-Yang-Resahkan-
Netizen> [accessed 11 April 2022].
19
Siti maghfiroh, "Hukum Main TikTok Dalam Pandangan Islam Menurut Ustadz Adi Hidayat, Jangan Lakukan
Ini Agar Tidak Haram", JatimNetwork.Com, 2021 <https://www.jatimnetwork.com/khazanah/pr-432073506/hukum-main-

TikTok-dalam-pandangan-islam-menurut-ustadz-adi-hidayat-jangan-lakukan-ini-agar-tidak-
7

kehidupan sehari-hari. Seperti yang terdapat di beberapa ayat Al-Qur‟an yang menjelaskan
tentang ahlak mulia Rasulullah saw.

                  


     


  

“Sesungguhnya, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah” (QS. Al-Ahzab: 21)

Dari ayat tersebut menjelaskan perlu adanya akhlak mulia baik dikehidupan agama
maupun dikehidupan beragama. Sebagaimana dalam beragama dan pengikut rasullullah saw
Dalam upaya meningkatkan akhlak mulia bagi remaja sangatlah penting. Karena salah satu
faktor penyebab gagalnya Pendidikan agama islam selama ini adalah rendahnya akhlak mulia
peserta didik.20
Dari fenomena diatas yang saya lihat remaja-remaja banyak membuat video-video di
aplikasi TikTok. Video-video tersebut banyak berdampak tidak baik dari pada manfaat yang
baik untuk mereka. Banyak membuat video joget baik laki-laki maupun perempuan karena
meniru adegan-adegan atau trend yang ada di aplikasi TikTok tersebut. Ketika kepribadian
manusia terbentuk dan tingkah laku terdiri dari hati, akal dan nafsu. Maka akan membuat
manusia merasa dirinya mampu sebagai salah satu cerminan atas tingkah laku yang ia
tunjukan. Jika, ketiga hal tersebut digunakan dengan baik maka tingkah laku yang akan
ditimbulkan akan mengikuti. Dampak yang terlihat pun juga pasti baik, namun, jika seseorang
salah dalam menggunakan tiga aspek tersebut maka ia akan mencerminkan tingkah laku yang
buruk dan dampak yang ditimbulkan pastilah kerusakan.
Dari hasil observasi awal dari penulis lihat dan Berdasarkan fenomena yang dilihat oleh
peneliti di lingkungan, Dampak dari penggunaan aplikasi TikTok itu mempengaruhi
perkembangan akhlak remaja di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut. Berdasarkan data
pendukung yang diperoleh dari wawancara dengan orang tua siswa, mereka menghabiskan
waktunya menonton konten-konten video di TikTok dengan jangka waktu berkisar 5 jam
bahkan lebih. Ini menandakan bahwa setiap harinya remaja tersebut selalu update dan tau apa
saja membuat mereka terasa terhibur bahkan bisa dijadikan sebagai inspirasi. 21 Salah satu
contoh dari remaja tersebut berani melawan atau membantah perkataan guru saat di tegur atau
diberi nasehat oleh guru dan contoh kasus yang sering terjadi Salah satu siswa SMP Negeri 4
remaja laki-laki maupun perempuan menerapkan kebiasaan bebas dalam berpacaran sehingga
kebiasaan tersebut berdampak buruk bagi siswa tersebut.22
Dari pengamatan yang peneliti lakukan remaja banyak menggunakan Bahasa-bahasa
gaul yang ditujukan dengan seseorang yang berbicara dengannya seperti perkataan yang tidak
pantas diucapkan (anjing, asu, kampang, dll). Sebelum anak-anak mengenal aplikasi TikTok
akhlak remaja dulu dan sekarang berbeda, dikarenakan adanya trend yang ada sehingga
mempengaruhi akhlak seperti membuat video berjoget diiringgi musik dijadikan konten
hingga di tonton orang banyak. hal tersebut menggambarkan bahwa seseorang tersebut haus

7 Observasi, April 17,


8

20
M Basyiruddin Usman Syafruddin Nurdin, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum (Ciputat Pers,
2003).h.8
21
Sunarsih, “Dampak Penggunaan Aplikasi Tik-tok”, April 18, 2022.

8 Observasi, April 17,


9

akan pujian dan trend yang ada dianggap gaul dan keren. dari pengamatan diatas banyak
manfaat yang tidak baik ketimbang manfaat baik bagi mereka.23
Maka dari itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai dampak yang
ditimbulkan dari aplikasi TikTok. Fenomena tersebut berpengaruh terhadap moral dan
perilaku siswa bahkan berkemungkinan besar perilaku akhlak remaja berpengaruh terhadap
apa yang mereka lihat baik yang positif maupun yang negatif. Untuk itu penulis memberikan
judul ini dengan “Dampak penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perkembangan Akhlak
Remaja Di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut.”

C. Fokus Dan Sub-Fokus Penelitian


Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas maka fokus penelitian ini
adalah bagaimana dampak penggunaan aplikasi tok tok bagi remaja. Dan Sub-Fokus Penelitian
ini adalah bagaimana penggunaa aplikasi TikTok terhadap perkembangan akhlak remaja.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa saja dampak dari penggunaan aplikasi TikTok di SMP N 4 Semende Darat Laut?
2. Bagaimana penggunaan aplikasi TikTok terhadap perkembangan akhlak remaja di SMP
N 4 Semende Darat Laut?

E. Tujuan Penelitian
Penulis melakukan penelitian skripsi ini dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui dampak dari penggunaan aplikasi TikTok di SMP N 4 Semende Darat
Laut.
2. Untuk mengetahui penggunaan aplikasi TikTok terhadap perkembangan akhlak remaja di
SMP N 4 Semende Darat Laut.

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini memiliki dua manfaat penelitian, yaitu
sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Yang mana penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, supaya
berguna untuk pembelajaran mengenai penggunaan aplikasi TikTok terhadap
perkembangan akhlak khususnya kaum remaja.
2. Secara Praktis
Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dan mengembangkan studi dan
memperluas wawasan remaja di SMP N 4 Semende Darat Laut.

G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan (Studi Pustaka)

23
Observasi, April 18,
1

Upaya untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil penelitian yang membahas


memecahkan persoalan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk buku, jurnal, serta
tulisan dalam bentuk lainnya. Maka dari itu, peneliti akan memaparkan beberapa karya ilmiah
yang merupakan satu tujuan menjelaskan terkait mengenai dampak penggunaan aplikasi
TikTok terhadapa perkembangan akhlak remaja di SMP N 4 Semende Darat Laut.
1. Karya ilmiah yang ditulis oleh: Dini Dwi Cahyani, Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran
Islam. UIN Raden Intan Lampung 2020 yang berjudul “Dampak Penggunaan Aplikasi
TikTok Dalam Interaksi Sosial”. Skripsi ini meneliti bagaimana pengaruh dan interaksi
sosial penggunaan aplikasi TikTok di kalangan siswi SMA. Fokus penelitian ini dampak
yang ditimbulkan akibat penggunaan aplikasi TikTok terhadap kehidupan sosial siswa.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini pertama, penggunaan
aplikasi TikTok dapat menghambat dan juga dapat mempermudah proses interaksi sosial.
Kedua, dampak positif yang peneliti temukan yaitu dapat memperluas jaringan
pertemanan, memudahkan mencari berita, memudahkan komunikasi jauh dan dapat
memperoleh informasi dengan cepat. Persaamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti
dampak penggunaan aplikasi TikTok. Letak perbedaan penelitian ini dengan yang peneliti
lakukan adalah terletak pada sub focus penelitian, peneliti megkaji tentang dampak
penggunaan aplikasi TikTok terhadap perkembangan akhlak remaja.
2. Karya ilmiah yang ditulis oleh: Hidayah, Jurusan Pendidikan Agama Islam. UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi 2021 yang berjudul “Dampak Penggunaan Sosial Media TikTok
Terhadap Akhlak Anak Di Desa Pemusiran Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Provinsi Jambi”. Skripsi ini meneliti bagaimana Perkembangan Media
Sosial TikTok Di Kalangan Anak Di Desa Pemusiran Kecamatan Nipah Panjang
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Metode penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini dalam observasi wawancara perkembangan media
sosial TikTok di kalangan anak di tunjang karena adanya gadget pada setiap anak, hal
tersebut cepat berkembang sosial media TikTok di kalangan anak di Desa pemusiran.
Dampak aplikasi TikTok sudah memberikan sedikit dampak negatif terhadap anak.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti lakukan adalah sama-sama meneliti dampak
penggunaan aplikasi TikTok. Letak perbedaan penelitian ini dengan yang peneliti lakukan
ialah terletak pada sub fokus penelitian, dimana peneliti mengkaji dampak penggunaan
aplikasi TikTok terhadap perkembangan akhlak remaja.
3. Karya ilmiah yang ditulis oleh: Assiyfa Fauziah, Jurusan komunikasi penyiaran islam. UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta 2021 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Sosial Media
TikTok Terhadap Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Siswi Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 10 Kota Bekasi”. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh media sosial TikTok (X) terhadap
pengungkapan diri (self disclosure) adalah sebesar 76% sedangkan sisahnya 24%
dipengaruhi oleh variabel dari luar. Persamaan penelitian ini dengan peneliti lakukan ialah
terletak pada penggunaan aplikasi TikTok, letak perbedaan penelitian ini dengan yang
peneliti lakukan terletak pada metode penelitian, sehingga pengumpulan datanyapun
berbeda.
4. Penelitian yang disusun oleh Debi Pratama, Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam,
UIN Raden Intan Lampung 2021 yang berjudul “Komunikasi Sosial Remaja Pengguna
TikTok Di Kelurahan Kaliawi Kecamatan Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung.”
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi sosial yang terjadi dalam remaja di
kelurahan kaliawi tidak terjadi. Fakta lapangan, menunjukan para remaja berkumpul di
satu tempat, tetapi masing-masing remaja sibuk dengan diri sendiri dengan bermain
1

TikTok, proses komunikasi sosial diantara mereka tidak terjadi secara intens. Persamaan
penelitian ini dengan yang peneliti lakukan ialah pada penggunaan aplikasi TikTok dan
letak perbedaan penelitian ini dengan yang peneliti lakukan ialah pada fokus penelitian
yaitu dampak penggunaan aplikasi TikTok terhadap perkembangan akhlak.

H. Metode Penelitian
Metode adalah salah satu cara yang tepat upaya untuk melakukan sesuatu untuk
mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik serta alat tertentu.24 Maka dari itu,
untuk memperoleh data yang diperlukan dalam mendukung penelitian ini. Penulis
menggunakan metode sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yaitu “Suatu penelitian
yang dilakukan secara sistematis dengan mengangkat data yang ada dilapangan”.25
Dilihat dari tujuan yang kehendak dicapai, penelitian kualitatif dilakukan untuk
memahami fenomena empiris, khususnya mencari gambaran yang sebanyak-banyaknya
tentang fenomena tersebut tanpa memerincinya dalam hubungan antar variable yang
saling terkait. Tujuan akhir yang dihasilkan adalah sebuah teori. 26 Supaya penelitian ini
lebih sempurna serta sesuai dengan tujuan dari penelitiannya, maka peneliti melakukan
kegiatan penelitian lapangan. kegiatan penelitian ini dilakukan di kehidupan yang
sebenarnya. Dalam hal ini remaja yang ada di SMP Negeri 4 Semende Darat Laut.

2. Sifat Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif, sehingga penelitian yang
menggunakan pendekatan kualitatif ini atas dasar teori fenomenologi, interaksi simbolik,
serta konstruksionisme.27 Penelitian inipun berusaha menganalisis dari rangkaian gambar
kehidupan sehari-hari para remaja disekolah dimana penelitian tersebut dilakukan di
lingkungan siswa siswi SMP.

3. Sumber Data
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan atas dua data primer dan data sekunder.
a) Data primer
Data primer ialah data yang diperoleh dari sumber data yang pertama atau tangan
pertama di lapangan. Data primer pula merupakan jenis data yang didapatkan untuk
kepentingan penelitian. Data primer diperoleh dari siswa kelas VII SMP Negeri 4
Semende Darat Laut yang terdiri dari dua kelas yaitu Kelas VII A dan kelas VII B
yang berjumlah 40 Siswa. Dalam penelitian ini penulis menetapkan 10 siswa sebagai
sample. Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel ini, data yang
utama ialah pengguna aplikasi TikTok yaitu Remaja yang aktif menggunakan aplikasi
TikTok, remaja berusia 13-14 tahun yang menggunakan aplikasi TikTok, dan
beberapa informan seperti waka kesiswaan, guru, dan orangtua.
b) Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder. Data sekunder ini sifatnya dapat melengkapi dari sumber data yang

24
Colid Narbuko, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2010). h.1
25
Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Research (Bandung: Tarsoto, 1995).h.58
26
Sonny Eli Zaluchu, "Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama",
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, Vol.4.No. 1 (2020), h. 33.
27
Jonathan Sarwono, Strategi Melakukan Riset Kuantitatif, Kualitatif, Dan Gabungan 1 ed, (Yogyakarta:
Hak cipta, 2013). h.3
1

ada sehingga data ini diperoleh dari bentuk tabel, grafik, diagram, gambar sehingga
menjadi informal bagi pihak lain. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
instrument wawancara dan dokumentasi. Dalam hal ini wawancara, peneliti
menggunakan alat perekam berupa handphone dan alat tulis berupa catatan dan juga
menggunakan kamera sebagai alat dokumentasi.

4. Metode Pengumpulan Data


Dari sedemikian tahapan-tahapan penelitian untuk memperoleh data, peneliti
selanjutnya menggumpulkan data, tidak semua bentuk data menggunakan seluruh
Teknik yang ada, semua harus disesuaikan dengan situasi yang menjadi objek
penelitian. Dalam usaha untuk mencapai data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Peneliti memperoleh melalui tiga cara, yaitu:
a. Observasi
Metode observasi merupakan cara pengumpulan data melalui proses
pencatatan perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik
tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu yang teliti. Observasi
meliputi segala hal yang menyangkut pengamatan aktivitas atau kondisi perilaku
maupun non prilaku. Observasi yang dilakukan penulis ialah melakukan penelitian
dan mengamati secara langsung di SMP Negeri 4 Semende darat laut.
b. Wawancara/Interview
Wawancara merupakan salah satu dari beberapa Teknik dalam mengumpulkan
informasi atau data. wawancara adalah proses percakapan yang dilakukan oleh
interviewer dan interviewee dengan tujuan tertentu, dengan pedoman, dan bisa
bertatap muka maupun melalui alat komunikasi tertentu.28 Wawancara dibagi
menjadi dua, yaitu wawancara tak testruktur dan waawancara terstruktur.
Wawancara tak terstruktur biasa disebut wawancara mendalam, wawancara intensif,
wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka. Sedangkan wawancara terstruktur
sering juga disebut wawancara baku atau formal yang biasanya menggunakan
pedoman untuk wawancaranya.
Adapun wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan terlebih dahulu membuat
daftar pertanyaan dan disertai jawaban-jawaban alternatif dari responden dengan
maksud agar pengumpulan data dapat lebih terarah kepada masalah, tujuan dan
hipotetis penelitian.29 Metode wawancara ini ditunjukan untuk memperoleh
informasi yang akurat dan tepat kepada setiap sample yang sudah dipilih dan agar
data yang diperoleh sesuai yang diinginkan peneliti. Dalam menentukan informan
untuk wawancara sebagai sumber data adalah remaja yang aktif menggunakan
aplikasi TikTok, orang tua siswa, dan guru-guru.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah sebuah teknik untuk mencari dan mendapatkan
data atau informasi yang di dokumentasikan baik berupa gambar, suara, tulisan,
rekaman. 30 berdasarkan dari penjelasan maka penulis mencari sumber data berupa
foto-foto, video, karya-karya, dan dokumentasi-dokumentasi lainnya.

28
Fandi Rosi Sarwo Edi, Teori Wawancara Psikodiagnostik, 1 ed, (Yogyakarta: LeutikaPrio, 2016). h. 1
29
Rangga Villadika, "Membangun Minat Fotography Dalam Berdakwah (Studi Komunitas Tustelers Di
Bandar Lampung)", (UIN Raden Intan Lampung, 2022), h.14
30
Kartini Kartono, Pengantar Metode Riset Sosial, (bandung: Mandar Maju, 1990).h. 65
1

I. Sistematika Pembahasan

BAB I: Pendahuluan

Bab pertama ini merupakan bagian pendahuluan yang berisi penegasan judul, latar
belakang masalah, focus dan subfokus penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kajian penelitian terdahulu yang relevan dan metode
penelitian.

BAB II: Landasan Teori

Bab kedua ini merupakan bab yang memuat uraian tentang tinjauan Pustaka atau
buku-buku yang berisi tentang teori yaitu teori yang membahas dampak aplikasi
TikTok dan teori akhlak.

BAB III: Deskripsi Objek Penelitian

Meliputi deskripsi objek penelitian, tentang gambaran umum objek dan penyajian
fakta dan data penelitian. Menjelaskan metode penelitian yang dipakai oleh peneliti,
sumber data, pengecakan keabsahan temuan dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV: Analisis Penelitian

Bab keempat ini berisi mengenai analisis penelitian yang berupa analisis data
penelitian dan temuan penelitian. Analisis data peneliti berisi analisa penulis
terhadap fakta-fakta dan data-data yang ditemukan dalam penelitian sebagaimana
yang telah disajikan pada bab III. Temuan penelitian ini berisi menjawab rumusan
masalah dan tujuan penelitian yang berdasarkan landasan teoritik yang digunakan.
BAB V: Penutup

Bab kelima bagian terakhir dari penelitian ini yang berisi penutup yang berupa
simpulan hasil penelitian dan rekomendasi. Simpulan berisi pernyataan singkat
peneliti tentang hasil penelitian berdasarkan pada analisis data dan temuan
penelitian rekomendasi merupakan saran-saran praktis dan teoritis.
1

BAB II

DAMPAK PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK DAN AKHLAK REMAJA

A. Dampak
1. Pengertian Dampak
Dampak adalah hasil yang terjadi atau akibat dari sesuatu yang dilakukan. Dampak
memiliki pengaruh positif dan negatif. Pengaruh adalah kekuatan dan kepemimpinan yang
ada pada dari semua orang untuk mempengaruhi sesuatu yang ada disekitarnya, satu atau
lebih dampak dari setiap keputusan yang dibuat oleh seseorang adalah efek sederhana, efek
terpisah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu efek dampak negatif dan efek dampak positif.
Dampak juga dapat berupa kelanjutan dari pengendalian internal atas kepemimpin yang
dapat diandalkan, dan sudah sepantasnya untuk dapat memprediksi jenis dampak yang
akan terjadi dalam keputusan yang akan diambil.31
Dampak menurut Gorys Keraf dalam Otto Soemarwoto adalah pengaruh yang kuat
dari seseorang atau kelompok orang di dalam menjalankan tugas dan kedudukannya sesuai
dengan statusnya dalam masyarakat, sehingga akan membawa akibat terhadap perubahan
baik positif maupun negatif. Sedangkan menurut Otto Suemarwoto, dampak adalah suatu
perubahan yang terjadi akibat suatu aktifitas. Aktifitas tersebut dapat bersifat alamiah baik
kimia, fisik maupun biologis dan aktivitas dapat pula dilakukan oleh manusia. Dampak
menurut JE. Hosio adalah perubahan nyata pada tingkah laku atau sikap yang dihasilkan
oleh keluaran kebijakan. Berdasarkan pengertian tersebut maka dampak merupakan suatu
perubahan yang nyata akibat dari keluarnya kebijakan terhadap sikap dan tingkah laku.
Sedangkan menurut Irfan Islamy, dampak kebijakan adalah akibat-akibat dan konsekuensi-
konsekuensi yang ditimbulkan dengan dilaksanakan kebijakan. 32
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka penulis menyimpulkan bahwa dampak
ialah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat dari suatu aktivitas atau Tindakan yang
dilaksanakan sebelumnya yang merupakan konsekuensi dari dilaksanakannya suatu
kebijakan sehingga akan membawa perubahan baik positif maupun negatif.

2. Macam-macam Dampak
Berdasarkan uraian diatas, kita dapat membagi dampak menjadi dua definisi, yaitu:
a. Dampak Positif
Pengaruh dalam kegiatan bersifat positif, dapat membujuk orang lain dan memberi
kesan kepada orang lain, tujuannya agar mereka mengikuti atau mendukung kegiatan
sendiri, dan yang positif adalah kepastian pikiran atau tugas dan kenyataan, terutama
memperhatikan hal-hal yang baik. Prioritaskan aktivitas positif dan aktivitas untuk
mencari kegembiraan dari pada kesedihan dan optimism daripada pesimisme. Bersikap
positif merupakan aktivitas jiwa seseorang dan perlu dilakukan melalui upaya sadar.
Jika terjadi sesuatu agar tidak mengalihkan perhatiannya ke hal negatif, mereka yang
berfikir positif bahwa dirinya tidk dalam keadaan baik akan segera pulih. Oleh karena
itu, memahami pengaruh positif adalah kegiatan membujuk orang lain untuk

3
Fauzan Ahmad, "Dampak Aplikasi TikTok Pada Interaksi Sosial Remaja Studi Di Kecamatan
Kabupaten Banjar" (Doctoral dissertation, universitas islam Kalimantan MAB, 2021),
32
Kasumadyar Arina Ratu, "Dampak Psikologis Hikikomori Pada Kalangan Remaja Di Jepang",
Darma Persada,
1

mempengaruhi orang lain atau mengesankan orang lain, tujuannya adalah agar orang
lain mengikuti atau mendukung kegiatan yang baik.

b. Dampak Negatif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak negatif adalah pengaruh kuat yang
mendatang akibat negatif. Dampak adalah kegiatan untuk membujuk menyakinkan
mempengaruhi dan memberikan kesan kepada orang lain dengan tujuan agar mereka
mengetahui atau mendukung keinginannya. Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah
kesimpulan bahwa negatif adalah pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan
dengan dampak positifnya. Jadi dapat disimpulkan pengertian dampak negatif adlah
kegiatan untuk membujuk, menyakinkan, mempengaruhi atau memberikan kesan
kepada orang lain dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginan
yang buruk dan menimbulkan akibat tertentu.33

B. Media Sosial TikTok


1. Pengertian Media Sosial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa arti “media” yaitu alat
(sarana) komunikasi, seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Kata
“media” menyiratkan arti “mediasi” atau “perantara”, karena mereka hadir di antara para
audiensi dan dunia luar.34 Media juga dapat diartikan sebagai alat atau sarana yang
dipergunakan untuk menyampaikan pesan seseorang (komunikator) kepada orang lain
(khalayak).35 Media biasanya “bertujuan memfasilitasi komunikasi antar tempat (jarak)
tanpa harus disaksikan langsung secara fisik”.
Sedangkan menurut Heidi Cohen yang dikutip melalui Alo Liliweri dalam bukunya
Komunikasi antar personal media sosial adalah media online yang terus menerus
berkembang seiring perkembangan media sosial itu sendiri. 36 Dimana media sosial yang
dimaksud ialah media dengan para penggunannya bisa ikut berpartisipasi ,berbagi dan
mencipatkan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,forum dan dunia virtual blog.
Media sosial adalah salah satu teknologi internet yang paling banyak penggunanya.
Disebut media sosial karena dengan teknologi ini anda dapat bersosialisasi dengan banyak
orang dikenal bahkan yang belum dikenal dengan hanya berkenalan di dunia maya. Media
inipun dapat memudahkan berkomunikasi dengan teman bahkan saudara yang jaraknya
jauh.37
Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast,maka media
sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapapun yang tertarik untuk
berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka ,melalui komentar.
Serta memberi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet
dan hp semakin maju maka media sosial pun ikut tumbuh pesat. Kini untuk mengakses
twitter atau tiktok misalnya bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan hanphone. Semudah itu orang mengakses media sosial. Karena kecepatannya
media sosial juga mulai menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita berita. Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua
orang mempunyai media sendiri, Jika untuk mempunyai media tradisional seperti televisi

33
Fauzan Ahmad, Loc. Cit, 4.
34
Hasrullah, Beragam Perspektif Ilmu Komunikasi (Jakarta: Prenada Media Grup,
2013). 35 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008). 36 M.S Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal (Jakarta: Kencana,
2015).
1

,radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain
halnya dengan media sosial.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan sosial media dengan
jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat
mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna sosial media dengan
bebas mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan,gambar, video, grafis, dan
berbagai model konten lainnya.
Semakin maju perkembangan media sosial kini menyebabkan banyak orang dapat
berekspresi dengan bebas dengan mempunyai media sendiri (media sosial). Perubahan
sosial budaya saat ini terjadi begitu cepat karena cepat arus informasi melalui media.
Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin
mengadakan perubahan, dibantu dengan efisiensi waktu dan tempat yang disediakan oleh
media sosial.

2. Karakteristik Media Sosial


Karakteristik media sosial tidak jauh berbeda dengan media siber (cyber) dikarenakan
media sosial merupakan salah satu platform dari media siber. Ada ciri khusus yang hanya
dimiliki oleh media sosial dibanding media lainnya. Salah satunya adalah media sosial
beranjak dari pemahaman bagaimana media tersebut digunakan sebagai sarana sosial di
dunia virtual. Adapun karakteristik media sosial, yaitu:
a. Jaringan (Network)
Jaringan adalah infrasturktur yang menghubungkan antara komputer dengan
perangkat keras lainnya. Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk
didalam jaringan atau internet. Internet juga memberikan kontribusi terhadap
muinculnya ikatan sosial di internet, nilai-nilai dalam masyarakat virtual, sampai pada
struktur sosial secara online.
b. Informasi (informations)
Informasi menjadi identitas penting di media sosial karena pengguna media sosial
mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan
interaksi berdasarkan informasi. Dari kegiatan konsusmsi inilah pengguna dan
pengguna lain membentuk sebuah jaringan yang pada ahirnya secara sadar atau tidak
bermuara pada institusi masyarakat berjejaring (network society).
c. Arsip (Archive)
Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang menjelaskan
bahwa informasi telah tersimpan dan bias diakses kapanpun dan melalui perangkat
apapun.
d. Interaksi (Interactivity)
Secara sederhana interaksi yang terjadi di media sosial minimal berbentuk saling
mengomentari atau memberikan tanda, seperti jempol di Facebook atau hati di
Instagram. Interaksi dalam kajian media merupakan salah satu pembeda antara media
lama (old media) dengan media baru (new media).
e. Simulasi Sosial (simulation of society)
Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya masyarakat
(society) di dunia virtual. Pengguna media sosial bisa diakatakan sebagai warga negara
digital yang berlandaskan keterbukaan tanpa adanya batasan-batasan. Layaknya
masyarakat atau Negara, di media sosial juga terdapat aturan dan etika yang mengikat
penggunanya.
f. Konten oleh pengguna (user-generated content)
1

Di Media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi pengguna


atau pemilik akun. Konten oleh pengguna ini adalah sebagai penanda bahwa di media
sosial khalayak tidak hanya memproduksi konten, tetapi juga mengkonsumsi konten
yang di produksi oleh orang lain.38

3. Jenis-jenis Media Sosial


Rulii Nasrullah mengelompokkan media sosial kedalam enam kategori besar,
yaitu:39
1. Media Jejaring Sosial (Social networking)
Social Networking atau jaringan sosial merupakan medium yang paling populer
dalam kategori media sosial. “Situs jejaring sosial adalah media sosial yang paling
populer, media sosial tersebut memungkinkan anggota untuk berinteraksi satu sama
lain. Interaksi terjadi tidak hanya pada pesan teks, tetapi juga termasuk foto dan video
yang mungkin menarik perhatian pengguna lain. Karakter utama dari situs jejaring
sosial adalah setiap pengguna membentuk jaringan pertemanan, baik terhadap
pengguna yang sudah diketahuinya dan kemungkinan saling bertemu di dunia nyata
(offline) maupu membentuk jaringan pertemanan baru.
2. Jurnal Online (Blog)
Blog merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk
mengunggah aktifitas keseharian, saling mengomentari dan berbagi, baik tautan web
lain, informasi dan sebagainya. Secara mekanis, jenis media sosial ini bisa dibagi
menjadi dua, yaitu kategori personal homepage, yaitu pemilik menggunakan nama
domain sendiri seperti .com atau.net dan yang kedua dengan menggunakan fasilitas
penyedia halaman weblog gratis, seperti wordpress atau blogspot.
3. Mini blog (Micro-blogging)
Tidak berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging merupakan jenis media
sosial yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan memublikasikan aktifitas serta
atau pendapatnya. Contoh microblogging yang paling banyak digunakan adalah
Twitter.
4. Media berbagi (media sharing)
Situs berbagi media (media sharing) merupakan jenis media sosial yang
memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari dokumen (file), video,
audio, gambar, dan sebagainya. Kebanyakan dari media sosial jenis ini adalah gratisan
meskipun beberapa juga mengenakan biaya keanggotaan, berdasarkan fitur dan
layanan yang meraka berikan. Beberapa contoh dari media berbagi ini adalah youtube,
flickr, snapfish.
5. Penanda sosial (social bookmarking)
Penanda sosial merupakan media sosial yang bekerja untuk mengorganisasi,
menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau berita tertentu secara online.
Beberapa situs sosial bookmarking yang popular adalah delicious.com,
stumbleUpon.com, Digg.com, Reddit.com, dan untuk di Indonesia ada LintasMe.
6. Wiki
Mirip dengan kamus atau ensiklopedia, wiki menghadirkan kepada pengguna
pengertian, sejarah hingga rujukan buku atau tautan tentang satu kata. Wiki merupakan
media atau situs web yang secara program memungkinkan para penggunanya

38
Hafied Cangara, Op.Cit, 123.
39
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, Dan Sosioteknologi (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2015).
1

berkolaborasi untuk membangun konten secara bersama.


Media sosial ialah media baru (New Media) atau lebih sering disebut media konvergensi.
Keberadaan media sosial sebagai media baru, maka dalam penelitian ini teori yang digunakan
sebagai alat ukur atau pendukung adalah teori baru. 40 Peneliti menganggap teori ini relevan
dengan keberadaan media sosial yang merupakan pendatang baru dalam ranah media.
Media baru ialah istilah yang dimaksud untuk mencakup kemunculan digital, komputer,
atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar
teknologi yang digambarkan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki
karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, interaktif, dan tidak memihak.
Beberapa contoh seperti internet, website, dan lain-lain. Teori media baru merupakan sebuah
teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa media baru
merupakan teori yang membahas mengenai perkembangan media. Dalam media baru terdapat
dua pandangan, pertama pandangan interaksi sosial, yang membedakan media menurut
kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Salah satu media sosial ialah aplikasi TikTok.
Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan printah-
printah dari penggunaan aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat
sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunya arti yaitu pemecahan
masalah yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya
berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data
aplikasi yang diharapkan. Secara umum aplikasi adalah alat terapan yang di fungsikan secara
khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya aplikasi merupakan suatu perangkat
komputer yang siap pakai bagi user.
Aplikasi menurut kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penerapan dari rancangan
sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman
tertentu. Aplikasi adalah suatu program computer yang dibuat untuk mengerjakan dan
melaksanakan tugas khusus dari pengguna.41 Media ini mendorong dan memungkinkan
penggunaanya untuk saling terhubung dengan siapa saja di seluruh dunia. Media sosial juga
merupakan sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun atas ideologi dan
teknologi Web 2.0 yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang di buat
pengguna.42

4. Asal Usul Aplikasi TikTok

Gambar 2.1 Logo Aplikasi TikTok

40
Subria Mamis, "Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai Media Baru Dalam Komponen
Pembelajara"‟, Al-Munzir, Vol.13, No.2, (2020): 216.
4
Hasan Abdurahman, "Aplikasi Pinjaman Pembayaran Secara Kredit Pada BANK Yudha Bhakti",
Computech&Bisnis,Vol.8,No.2,(2014),61–
<https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian++aplikasi&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D6B VQHom9D0cJ> [accessed 9 March 2022].
4
„Https://Eprints.Undip.Ac.Id/75079/3/Bab_Ii.Pdf, Diakses, Pada Tanggal 19 Februari 2022,..,Pukul
W
1

Aplikasi TikTok merupakan salah satu platform musik dan video yang saat ini
banyak digunakan oleh berbagai kalangan khususnya adalah para mahasiswi, baik itu
hanya sebagai penikmat hiburan atau konsumen saja maupun sebagai konten kreator. Pada
saat kemunculan awal TikTok yaitu berkisar tahun 2016 dengan sebutan Dounyin
mengikuti Bahasa asalnya China, kemudian saat peluncurannya ke seluruh dunia pada
tahun 2017 berubah nama menjadi TikTok. Proses terbentuknya TikTok sendiri karena
banyaknya perspektif konstruksionis sosial, yang artinya berasal dari hasil interaksi-
interaksisosial sehingga membentuk sense of self terhadap para pengguna dan penontonnya
yang tertarik pada suatu konten tertentu yang diminati di TikTok.43
Hal yang membuat TikTok semakin dilirik oleh para pesaing teknologi industry
lainnya adalah karena aplikasi hiburan ini memungkinkan semua orang untuk biasa
menjadi konten kreator tanpa memandang kalangan, jabatan, kepopuleran, dan ini hanya
bergantung pada skill kreatif dalam mengekspresikan konten yang hendak dibagikan.
Kehadiran aplikasi TikTok juga sebagai salah satu bentuk kemajuan komunikasi dalam
teknologi modern, dimana dapat saling membagi berita atau suatu informasi ke belahan
dunia tanpa bertemu secara tatap muka dan dan didukung oleh akses dengan bantuan
internet menambah kecepatan informasi yang diterima sehingga telah mampu membuat
dunia menjadi semakin mudah digenggam dan dicapai. 44 Dari awal mula ia dikembangkan
hingga kini berbagai informasi dapat dengan cepat dan mudah didapatkan di TikTok dan
ini bahwa semakin diakui bahwa teknologi modern kini semakin berkembang sangat
pesat.45
Aplikasi TikTok menyediakan layanan yang memungkinkan penggunanya membuat
video pendek yang disertai dengan lagu, membuat video lipsync lalu mengunggahnya. Bisa
juga, pengguna sekadar menggunakan aplikasi ini. Setidaknya ada beberapa manfaat
TikTok, pertama sebagai media penayangan showcase kreativitas pengguna yang unik dan
spesifik baik dari kreator media sosial profesiona maupun orang bisa. Kedua, TikTok
sebagai media sosial pencari bakat talent dan kreator atau pencipta. Ketiga, sebagai ajang
mencari popularitas.
Pencarian popularitas inilah yang bisa membuat banyak remaja terpacu untuk
mendapatkan jumlah tayangan video, karena jumlah tayang video tentu menjadi standar
popularitas dalam komunitas TikTok. Semakin banyak tayang jumlah video dan tanda
suka, maka secara tidak langsung sudah dapat menggambarkan kepada publik bahwasanya
pemilik akun adalah seseorang yang populer. Prioritas untuk mendapatkan popularitas
inilah yang menimbulkan sisi positif dan negatif yang dapat menimpa mahasiswa. Proses
pembuatan konten yang hanya mempertimbangkan jumlah tayang dan tanda suka bisa saja
tidak mempertimbangkan aspek norma dan etika yang dapat menjerumuskan mahasiswa
pada pembuatan konten-konten yang tidak berkualitas dan cenderung mengarah pada
konten yang tidak baik.46
Adapun konten yang ada didalam aplikasi TikTok adalah sebagai berikut:
1) Pengenalan wajah, yakni menangkap gambar dengan kecepatan tinggi dan fitur
pengenalan yang sempurna sesuai untuk semua ekspresi imut, keren, konyol, lucu, dan
berlebihan anda.

4
Nurul Ikhsan Shaleh, Luluk Makrifatul Madhani, Indah Nur Bella Sari, M, "Dampak Aplikasi
Terhadap Perilaku Islami Mahasiswa Di Yogyakarta", Jurnal Mahasiswa FIAI-UII, at-Thullab, Vol. 3.No. 1 (2021), h.
610- 611.
44
Ibid, 611
45
Ibid, 612
46
Dila Mayang Sari, „Penggunaan Aplikasi TikTok Sebagai Ajang Eksistensi Diri (Fenomenologi Penggunaan
TikTok Pada Mahasiswa UIN Shultan Thaha Saifuddin Jambi‟ (Disertai, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
2021).h.14- 15
2

2) Kualitas tajam dan nyata. Dimuat dengan instan, antarmuka yang mulus, dan bebas
macet. Setiap detail ditampilkan dalam kualitas yang sempurna.
3) Studio seluler. Penggabungan yang sempurna antara kecerdasan buatan dan jepretan
gambar. Menyempurnakan daya saing produk melalui sinkronisasi ritme, efek spesial,
dan teknologi canggih. Ubah telepon anda menjadi studio kreatif yang menakjubkan.
4) Pustaka musik yang sangat lengkap. Bawa potensi kreatif anda ke tingkat selanjutnya
dan masuki dunia yang terbatas.47
Perkembangan suatu budaya populer saat ini di Indonesia sangat besar peran generasi
millennial, karena pada millennial sangat aktif dan intens dengan teknologi baru, salah
satunya adalah aplikasi TikTok yang banyak digunakan generasi millennial di Indonesia
dan menjadikannya budaya populer di Indonesia.48 Kehadiran aplikasi TikTok ini
membuat karakter anak terganggu, yaitu dengan tingkah laku dan sikap yang tidak sesuai
dengan Pendidikan karakter yang diharapkan. Sering sekali ditemukan penggunaan
aplikasi TikTok menjadi salah satu jalan pintas untuk mencari jenjang ketenaran melalui
video-videonya demi mendapatkan respon dari orang lain. Sehingga mereka tidak mampu
menilai mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Dalam hal ini diperlukan peran
keluarga dan peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya dengan memberikan
pengarahan pada anak yang kecanduan tik-tok.49

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Aplikasi TikTok


Dalam membentuk sebuah persepsi maka setiap individu dapat dipengaruhi oleh dua
faktor yang sangat berperan yaitu internal dari dalam diri individu tersebut maupun
eksternal dari luar atau lingkungan individu penggunanya. Dua faktor yang memengaruhi
persepsi yaitu internal seperti perasaan, sikap, dan karakteristik individu, prasangka,
keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, nilai dan kebutuhan
juga minat, dan motivasi. Faktor eksternal seperti latar belakang keluarga, informasi yang
diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, hal-hal
baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek.50
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap penggunaan
aplikasi TikTok dari dalam diri seseorang atau perasaan. Berarti apabila seseorang suka
menggunakan aplikasi TikTok maka dia menggunakanya dan sebaliknya apabila ia
tidak suka maka ia tidak menggunakannya. Seseorang yang ikut menggunakan aplikasi
TikTok karena keinginan pada dirinya sendiri bukan di pengaruhi oleh orang lain.

b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang berasal dari
lingkungan masyarakat. Aplikasi TikTok mempengaruhi seseorang yaitu faktor dari
luar yaitu contohnya dari tetangga, teman sebaya yang menggunakan aplikasi TikTok
membuat seseorang ikut menggunakan aplikasi TikTok. Dampak dari media sosial yang

47
Fredrick Gerhad Sitorus, „Penggaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perilaku Anak (Studi Pada

Pengguna Aplikasi TikTok Pada Remaja Di Kota Medan‟ (Disertai, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Medan, 2018).h. 8
48
Togi Prima Hasiholan, "Pemanfaatan Media Sosial TikTok Sebagai Media Kampanye Gerakan Cuci
Tangan Di Indonesia Untuk Pencegahan Covid-19", Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.5, No. 2, (2020), h.71-72.
49
Sarah Fazilla Lia Valiana, Suriana, "Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perkembangan
Karakter Siswa Kelas VI Min 1 Aceh Utara", (2020), h. 77.
5
Fathul Qorib Demmy Deriyanto, "Persepsi Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Terhadap Penggunaan Aplikasi TikTok", JISIP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Vol. 7,.No. 2 (2018), h.
2

merupakan bagian dari media informasi adalah dapat mempengaruhi pengetahuan


seseorang. Apabila seseorang tidak mendapatkan informasi tentang TikTok otomatis
mahasiswa mungkin tidak mengenal aplikasi TikTok sehingga menjadi pengguna. Jadi
dengan informasi yang mereka dapat bisa terpengaruh dengan aplikasi TikTok.51

6. Dampak Aplikasi TikTok


Aplikasi TikTok memang sedang populer di masyarakat, yang berdominan para
generasi milenial. Dalam pengaplikasian TikTok ini ada dua yaitu pembuatan video
lipsync maupun modal scroll video orang. Dari yang terlihat dampak penggunaan dari
aplikasi TikTok ialah dampak positif dan negatif, yaitu sebagai berikut:
Dari segi positif sendiri aplikasi TikTok memiliki beberapa manfaat untuk remaja
salah satunya yaitu:
1) Sebagai salah satu aplikasi yang dapat mendorong kreativitas seseorang dalam
membuat suatu karya.
2) Aplikasi untuk mengekspresikan kreatifitas khususnya dalam pembuatan video,
aplikasi TikTok sendiri merupakan platform untuk membuat video dengan efek
spesial dan unik dengan mudah. TikTok juga menyuguhkan berbagai macam musik
untuk latar video, sehingga penggunaanya dapat menciptakan video yang lebih
menarik.
3) Aplikasi TikTok ini juga berbasis video musik, dan dapat melatih diri remaja atau
anak-anak untuk mengasah skill editing video, untuk konten-konten yang
bermanfaat.52

Tetapi dari beberapa point positif dari TikTok sendiri, terdapat banyak dampak
negatif untuk remaja, sudah banyak artikel yang membahas tentang dampak negatif dari
TikTok sendiri sampai kominfo harus memblokir aplikasi TikTok di Indonesia. Salah
satunya segi negatif dari TikTok sendiri adalah:
1. Syndrome
Dimana seseorang tidak dapat mengontrol tubuhnya setiap kali mendengar lagu-
lagu yang sedang viral di TikTok. Bahkan bisa saja bergerak sendiri seperti menari
di alam halusinasi tanpa music. Akibat dari ini mereka harus mengonsumsi obat
penenang secara rutin agar menghilangkan syndrome tersebut.
2. Pelecehan Seksual
Pelecehan ini sudah banyak sekali tersebar di aplikasi TikTok seperti dengan orang-
orang yang memakai baju yang tidak pantas, melakukan Gerakan-gerakan yang
tidak pantas, menceritakan dengan bangga aib nya sendiri, sound yang meresahkan
dan lain sebagainnya. Disini terjadi pelecehan pada mata, pikiran, serta tubuh
mereka yang berlomba-lomba demi masuk fyp melakukan gerakan yang tidak
pantas.
3. Tutorial Dalam Belajar
Di dalam aplikasi ini banyak video mengajarkan para peserta didik untuk bermalas-
malasan seperti contoh tidak perlu lagi mengerjakan tugas di kertas double polio
ternyata dari aplikasi telegram bisa mengerjakan secara otomatis, kemudian
mengajarkan kita untuk tidak perlu menghafal tugas yang diberikan guru
51
Meri Zaputri, "Dampak Kecanduan Media Sosial TikTok Terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa
Bimbingan Dan Konseling IAIN Batusangka" (Disertai, IAIN Batusangkar, 2021). h. 14-15
52
Feny Aprilia, "Dampak Negatif Dan Positif Dari Fenomena Aplikasi TikTok Bagi Remaja",
20 <https://www.kompasiana.com/fenyaprilia3947/5b4ee4306ddcae02aa20ad58/dampak-negatif-dan-positif-
fenomena-tik-tok-saat-ini-bagi-remaja
2

51
Meri Zaputri, "Dampak Kecanduan Media Sosial TikTok Terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa
Bimbingan Dan Konseling IAIN Batusangka" (Disertai, IAIN Batusangkar, 2021). h. 14-15
52
Feny Aprilia, "Dampak Negatif Dan Positif Dari Fenomena Aplikasi TikTok Bagi Remaja",
20 <https://www.kompasiana.com/fenyaprilia3947/5b4ee4306ddcae02aa20ad58/dampak-negatif-dan-positif-
fenomena-tik-tok-saat-ini-bagi-remaja
2

dikarenakan ada tutorial menepel kertas di area kamera depan gadget dan masih
banyak lagi yang bisa merusak mental bagi para peserta didik.
4. Kurangnya Pergaulan Terhadap Orang Sekitar
Kalangan remaja pada saat ini menjadi ketagihan dalam menggunakan gadget
sampai lupa dengan waktu. Yang paling parahnya lagi jarang keluar rumah atau
dikategorikan dengan pribadi yang tertutup karena asik dengan dunia maya. Tercatat
di tahun 2019, jumlah pengguna TikTok mencapai 700 juta pengguna. Jumlah itu
meroket jauh dibandingkan tahunsebelumnya, dimana pengguna TikTok di
Indonesia masih sekitar 10 juta pengguna. 53

C. Perkembangan Akhlak Remaja


Perkembangan akhlak adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan mengenai apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Anak-anak
ketika dilahirkan tidak memiliki akhlak. Tetapi dalam dirinya terdapat potensi akhlak yang
siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan orang lain
(orang tua, saudara, teman sebaya, guru), anak akan belajar memahami tentang perilaku mana
yang baik, yang boleh dikerjakan dan mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.54
Menurut J.P. Chaplin, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang
berkesinambungan dengan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati. 55 Menurut F.J.
Monks, pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses kearah yang lebih sempurna
dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap
dan tidak dapat diputar kembali.” Perkembangan juga dapat diartikan sebagai “proses yang
kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi,
berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar.”56
1. Akhlak
Seseorang anak-anak sangat ditentukan oleh Pendidikan yang mereka peroleh sejak
kecil yang dimula dari lingkungan keluarga. Oleh karena orang tua bertanggung jawab
penuh terhadap pelaksanaan Pendidikan anak. Kemampuan seorang anak dalam
mengembangkan potensi dasar yang kelak akan sangat berguna di masyarakat. Bangsa
negara dan agama sangat dipengaruhi peran orang tua dalam mengasuh dan mendidik
anaknya. Disamping peran Pendidikan yang menjadi dasar dalam pembentukan kepribadian
anak. Orang tua juga memegang peran yang penting membentuk kepribadian anak-anak
yang salah satunya melalui Pendidikan agama dan bimbingan orang tuanya. Pendidikan
yang diberikan di lingkungan keluarga berbeda dengan Pendidikan yang di berikan di
sekolah, karena Pendidikan dilingkungan keluarga bersifat informal. Maka dari itu, hak
anak untuk memperoleh Pendidikan akhlak harus ditanamkan dari sejak usia kandungan. 57

a. Pengertian Akhlak
Akhlak (akhlaq) Secara etimologi adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti
menciptakan. Seakar dengan kata Khaliq (pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq
(penciptaan). Menurut Abdullah Daraz, perbuatan-perbuatan manusia dapat dianggap

53
Tota Dorada Oktavia Sihotang, “Dampak Negatif Aplikasi TikTok”, Diakses melalui:
https://osf.io/f264a/download#:~:text=Aplikasi%20TikTok%20ini%20sangat%20banyak,kurangnya%20pergaulan%20terha
dap%20orang%20sekitar. Pada tanggal 23 februari 2022, Pukul 21:22 WIB
54
Epah Susanti, "Perkembangan Akhlak Pada Anak Usia Dini", (universitas Muhammadiyah purwokerto,

2012),
55
J.P. Chaplin, "Kamus Lengkap Psikologi", (Jakarta: Raja Grafindo, 2006) h. 381.
56
Desmita, "Psikologi Perkembangan", (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013), h.4
57
Partono, "Pendidikan Akhlak Remaja Keluarga Muslim Di Era Industry 4.0", Dirasah, Vol.3,No.1,
7
2

sebagai akhlak apabila memenuhi dua syarat sebaga berikut: pertama, perbuatan-
perbuatan itu dilakukan berulang kali sehingga perbuatan-perbuatan itu menjadi
kebiasaan; kedua, perbuatan-perbuatan itu dilakukan dengan kehendak sendiri bukan
karena adanya tekanan-tekanan yang datang dari luar seperti ancaman dan paksaan atau
sebaliknya melalui bujukan atau rayuan.
Menurut Al-Ghazali memaknai akhlak dengan sebuah tantangan yang tertananm
kuat dalam jiwa yang darinya muncul beragam perbuatan dengan mudah dan ringan,
tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Sebagian lagi mendefinisikan akhlak
dengan sekumpulan nilai-nilai dan sifat yang menetap di dalam jiwa, yang dengan
petunjuk dan standarnya sebuah perbuatan dinila baik atau buruk seseorang, yang untuk
kemudian dia melakukan perbuatan tersebut atau mengurungkannya. Dalam konteks ini,
akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-
macam perbuatan, baik dan buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Ini
juga bisa diartikan bahwa akhlak adalah tabiat atau pola interaksi seseorang hamba
terhadap tuhan dan manusia yang dikenal dengan nama ihsan.58
Definisi yang digagas Imam al-Ghazali ini, menunjukan, bahwa akhlak sebagai
kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan terpatri dalam hati, akhlak itu suatu
kebiasaan, kesadaran, mudah melakukan tidak ada unsur pemaksaan dan faktor ekstern.
Misalnya seseorang yang mendermakan hartanya dengan jarang dilakukan, maka
seseorang itu tidak disebut dermawan sebagai pantulan dari kepribadiannya. Suatu
perbuatan yang dapat dinilai baik, jika munculnya perbuatan itu dengan mudah sebagai
suatu kebiasaan tanpa memaksakan dirinya untuk mendermakan hartanya, atau memaksa
batinnya sehingga terpaksa untuk bederma, maka orang yang semacam ini tidak dapat
disebut sebagai dermawan. Pendek kata, seseorang yang berakhlak baik atau buruk tidak
dengan pemikiran dan pertimbangan, tetapi ia lakukan dengan kesadaran kejiwaan yang
terpatri dalam hatinya lalu melakukannya, sehingga perilaku akhlak disebut sifat
kepribadian yang berakhlak. 59

b. Macam-macam Akhlak
Akhlak terbagi menjadi 2 macam berdasarkan jenisnya, yaitu akhlak terpuji
(Akhlakul Mahmudah) dan akhlak tercela (Akhlakul Madzmumah). Akhlak terpuji
merupakan perbuatan yang sesuai dengan Syariah islam dan melahirkan perbuatan baik
maka itu termasuk akhlak terpuji, diantaranya yaitu, sikap sederhana, tidak berlebih-
lebihan, baik perilakunya, rendah hati, berilmu, jujur, tepat janji, beramal, istiqamah,
berani, sabar, syukur, lemah lembut, dan sebagainya. 60 Sedangkan akhlak tercela adalah
suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat islam dan justru melahirkan perbuatan
yang buruk, dan tentu sangat dilarang dan dibenci oleh Allah karena perbuatannya
dikendalikan oleh hawa nafsu setan. Adapun akhlak tercela diantaranya yaitu seperti
berbohong, sombong, serakah, pemarah, malas, khianat, kasar prilakunya, dengki, riya‟,
dan lain sebagainya.61 Oleh karena itu, akhlak yang ingin diteliti oleh penulis di dalam
skripsi ini adalah bagaimana akhlak remaja semenjak sudah mengenal aplikasi TikTok.

c. Ruang Lingkup Akhlak


Akhlak memiliki ruang lingkup yang berbeda, ada akhlak kepada Allah SWT.
Akhlak kepada sesama ciptaan Allah SWT (manusia, hewan, tumbuhan, dan lain
sebagainya). Dengan memperbaiki akhlak dapat menjaga hubungan kita terhadap tuhan,
sesama manusia, dan dengan alam ciptaan Allah. Agama islam sendiri pun telah menyeru

58
Ibid, 75-76
59
Nasharuddin, Akhlak (Ciri Manusia Paripurna), 1 ed, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015), h.208-209
60
Dkk Aminuddin, Membangun Karakter Dan Kepribadian Melalui Pendidikan Agama Islam (Jakarta:
Graha Ilmu, 2006). H. 96
61
Ibid, 96
2

umatnya untuk berbuat baik pada semua dengan prinsip hablumminallah (hubungan
dengan Allah), hablumminannas (hubungan dengan sesama manusia), dan
hablumminalalam (hubungan dengan alam ciptaan Allah).62
Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga setiap aspek
dari ajaran agama Islam itu selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak
yang mulia, yang disebut al-akhlaq al- karimah. Akhlakiyah (moralisme) menjadi
karakter Islam karena akhlakiyah merasuk kedalam semua eksistensi Islam dan dalam
semua ajarannya, sampai kepada akidah, ibadah, dan mu'amalah, serta masuk ke dalam
politik dan ekonomi.
1. Akhlak terhadap Allah dan Rasullnya
a. Beriman dan bertaqwa kepada-Nya
Beriman itu mempercayai dalam hati dan pikiran dengan bersungguh-sungguh
memahami wujud-Nya, kesmpurnaan, keperkasaan, keagungan, keindahan,
perbuatan ilmu dan kebijaksanaan, nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Kemudian iman
itu terimplementasikan dalam perbuatan dan semua aktivitas, sikap dan tindakannya
dengan memelihara dan melaksanakan hak-hak Nya yang absolut, yakni
mengesakan-Nya. Sebagaimana dalam firman-Nya, QS Al-Hujurat 49:13

                   


            

          


 

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. al-Hujurat
49:13).

b. Merendahkan diri dihadapan Allah SWT


Merendahkan diri dihadapan Allah suatu akhlak yang terpuji, merendahkan diri
adalah menghilangkan sifat-sifat sombong, takabur, merasa benar, merasa mulia,
karena harta dan status sosial yang disandangnya. Sikap ini harus harus lenyap dari
dalam hati, tidak ada sedikitpun adanya rasa ujub dan membanggakan diri. Sikap
merendah diri sudah termaktub dalam rangkaian ibadah shalat, ada ruku, sujud dan
qawaliyah merupakan sikap merendahkan diri kepada Allah. Ada juga sikap
merendah diri yang lain yang terdapat dalam al-Quran. Firman Allah Swt QS. al-
Furqon 25:63

       g        


    

6
Dkk Hamidullah Ibda, "Modul Dan Panduan Teknis Gerakan Literasi Ma‟arif", (Semarang:
Pustaka,
2
        

  

Dan hamba-hamba Tuhan yang maha Penyayang itu ialah orang-orangyang


berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa

6
Dkk Hamidullah Ibda, "Modul Dan Panduan Teknis Gerakan Literasi Ma‟arif", (Semarang:
Pustaka,
2

mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (QS. al-


Furqon 25:63)

Pertama-tama wajib bagi setiap hambanya mencintai Allah SWT, dan ini
merupakan bentuk ibadah yang paling agung. Karena dialah Rabb yang memberi
anugerah kepada segenap hamba-Nya dengan berbagai nikmat, baik lahir maupun
batin. Selanjutnya, setelah mencintai Allah SWT, kita wajib pula mencintai Rasul-
Nya, Muhammad sallallahu alaihi wa sallam; sebab beliau adalah orang yang
menyeru Kepada Allah, yang mengenalkan kepadaNya, menyampaikan syari‟atNya
dan yang menjelaskan hukum-hukumNya. Karena itu, kebaikannya yang diperoleh
kaum mukmuin, baik dunia maupun akhirat, adalah dari usaha Rasulullahu alaihi
wa sallam. “Dan tidaklah seseorang masuk surga kecuali mentaati dan
mengikutinya Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam. Dalam suatu hadits
disebutkan bahwa ada tiga (3) perkara yang jika seseorang memilikinya akan
merasakan manisnya iman, yaitu bila Allah dan RasulNya lebih ia cinta daripada
selainnya. keduanya, dan tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah serta benci
kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya daripadanya,
sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke Neraka.” (Muttafakun Alaih). Maka
mencintai Rasul berarti mencintai Allah, bahkan suatu keharusan dalam mencintai
Allah serta ia memiliki kedudukan kedua setelah mencintai-Nya. Dan Nabi setelah
menyampaikan perlunya kecintaan secara khusus kepada beliau dan wajibnya
mendahulukan kecintaan kepadanya dari pada kecintaan kepada yang lain selain
Allah.63
Nabi Muhammad al-Mushthafa sebagai utusan Allah yang terakhir, dialah iman
anbiya dan rasul. Pada dirinya melekat sumber keteladanan bagi umat manusia,
dialah yang pantas disebut induk akhlak islami. Dari berbagai tokoh dunia yang
dilatarbelakangi dengan keilmuan, menempatkan nabi Muhammad sebagai manusia
yang paripurna. Kesempurnaan tidak saja sebagai manusia biasa, melainkan juga
sebagai pemimpin, kepala negara, ahli militer, poliyikus, pendidik, ekonom, ahli
medis, dan sebagainya. dia sebagai sayidul al-Alamin wa al-Anbiya wa al-Mursalin,
ia memiliki nama yang istimewa yang diberikan oleh para sahabatnya dan kaum
muslimin semasa dia hidup. Demikian pula Allah memanggilnya dengan panggilan
kasih sayang. Dalam al-Quran, tidak terdapat Allah secara langsung memanggil
dengan nama Muhammad, tetapi Allah menggunakan kata: (Wahai Nabi, wahai
Rasul, wahai orang yang berkemul, wahai orang yang berselimut). Demikian pula
para sahabat yang memanggil Nabi dengan kata pujian dan menyenangkan Nabi dan
memuaskan batin yang memanggil dan menyebut Namanya yang baik, elok dan
indah bila didengar, misalnya kata al-Badar, al-Mushthafa, dan sebagainya.64
Makna mengimani ajaran Rasulullah SAW adalah menjalankan ajarannya,
mentaati perintahnya dan berhukum dengannya. Ahlus sunnah mencintai Rasulullah
SAW dan mengagungkannya sebagaimana para sahabat beliau mencintai beliau
lebih dari kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka,
sebagaimana sabda Rasulullah saw, yang artinya “Tidak beriman salah seorang
diantara kamu, sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada dirinya sendiri, orang
tuanya, anaknya dan manusia semuanya,” (HR. Bukhari Muslim).

63
Akiah Mahmud, "Akhlak Islami Menurut Ibnu Miskawaih", Jurnal Aqidah-Ta, Vol.6, No.1 (2020), h. 92–
95.
2

Kemudian dalam ajaran Islam yang bersifat universal harus bisa


diaktualisasikan dalam kehidupan individu, masyarakat, berbangsa dan bernegara
secara maksimal. Aktualisasi tersebut tentu terkait dengan pelaksanaan hak dan
kewajibannya kepada Tuhan, Rasul-Nya, sesama manusia dan lingkungannya.
Khusus pada aktualisasi akhlak (hak dan kewjiban) seorang hamba kepada
Tuhannya terlihat dari pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup yang dipenuhi
dengan kesadaran tauhid kepada Allah SWT, Hal itu bisa dibuktikan dengan
berbagai perbuatan amal shaleh, ketaqwaan, ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT
secara ikhlas

2. Akhlak terhadap sesama


1. Akhlak kepada diri sendiri, yaitu bagaimana seseorang bersikap dan berbuat yang
terbaik untuk dirinya terlebih dahulu, karena dari sinilah seseorang akan
menentukan sikap dan perbuatannya yang terbaik untuk orang lain, sebagaimana
sudah dipesankan oleh Nabi Muhammad saw bahwa mulailah sesuatu itu dari diri
sendri (ibda‟binafsih). Begitu juga ayat dalam al-Qur‟an, yang telah
memerintahkan untuk memperhatikan diri terlebih dahulu baru orang lain, “Hai
orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan kluargamu dari api neraka”,
(QS. al- Tahrim: 6). Bentuk aktualisasi akhlak manusia terhadap diri sendiri
berdasarkan sumber ajaran Islam adalah menjaga harga diri, menjaga makanan
dan minuman dari hal-hal yang diharamkan dan merusak, menjaga kehormatan
seksual, mengembangkan sikap berani dalam kebenaran serta bijaksana dalam
mengambil keputusan.
2. Akhlak dalam keluarga, yaitu akhlak yang pada prinsipnya terbagi kepada
beberapa bentuk. Pertama, akhlak kepada orang tua. Kedua, akhlak kepada anak
sebagai keturunan dari orang tua yang merupakan bagian dari darah daging orang
tuanya, sehingga apa yang dirasakan oleh anaknya juga cenderung dirasakan oleh
orang tua, begitu sebaliknya, apa yang dirasakan oleh orang tua juga cenderung
dirasakan oleh anaknya, orang tua khususnya ibu, karena dia telah mengandumg
selama sembilan bulan (9) dalam keadaan lemah.
3. Akhlak kepada orang lain, yaitu akhlak terhadap tetangga. Walaupun memang
harus diakui bahwa dimensi akhlak kepada orang lain, bukan saja tetangga tetapi
juga manusia lain yang tidak seagama, seperti akhlak pemerintah kepada
rakyatnya dan akhlak rakyat kepada pemimpinnya.
4. Akhlak baik pada saudara, agama Islam memrintahkan agar berbuat baik pada
sanak saudara atau kaum kerabat, sesudah menunaikan kewajiban kepada Allah
SWT, dan ibu bapak. Hidup rukun dan damai dengan saudara-saudara dapat
tercapai apabila hubungan tetap terjalin dengan saling pengertian dan saling
menolong.65
5. Akhlak berpakaian, islam menganjurkan agar anggota badannya harus dihiasi dan
didandani dengan benar tanpa menimbulkan pertentangan dengan syariat islam.
Umar bin Khattab berkata, “hati-hatilah kalian kalian terhadap dua pakaian:
pakaian kemasyhuran dan pakaian kehinaan”. Sebagian ahli hikmah mengatakan,
“pakailah pakaian yang tidak membuat anda dihina oleh para pembesar dan tidak
dicelah oleh orang-orang bijak”. Dan demikian juga untuk makanan; Orang

65
Akiah Mahmud, Loc.Cit, 95-
2

mengatakan, “Adapun makanan, makanlah mana yang engkau sukai, dan


pakailah pakaian yang disukai oleh orang lain”.
Dalam islam diatur bagaimana akhlak berpakaian sesuai menurut syariat
islam. Untuk kaum lelaki batas aurat mulai pusat hiingga lutut. Ini berlaku baik
ketika shalat atau di luar shalat. Sedangkan untuk kaum wanita wajib menutup
aurat mulai dari ujung rambut hingga ke ujung kaki, kecuali wajah dan kedua
telapak tangan. Menutup aurat tidak sama dengan membalut tubuh ialah dua
terminologi yang berbeda. Orang boleh saja berpakaian tetapi auratnya tampak
dan inilah yang sekarang lebih banyak dipertontonkan oleh anak-anak gadis kita
sekarang ini. Mereka berpakaian tetapi telanjang dan ini sesuai dengan makna
sabda Nabi Saw: Bahwa “pada akhir zaman nanti kaum wanita berpakaian tetapi
telanjang”. Artinya pakaian wanita itu ada tetapi kainnya tipis sehingga semua
lekuk tubuh tampak dilihat, demikian juga kadang-kadang wanita berpakaian
tetapi ketat dan membentuk tubuh sehingga tidak ada yang tersembunyi, ini sama
saja dengan tidak berpakaian dan inilah yang dimaksudkan oleh Rasulullah Saw.
Kriterian berpakaian dalam islam adalah sebgai berikut:
1) Pakaian itu dapat menutupi seluruh anggota badannya (tampa menampakkan
lekuk-lekuk tubuhnya) kecuali apa yang dibolehkan oleh agama, yaitu telapak
tangan dan wajah untuk wanita.
2) Pakaian yang dipakai sebaiknya tebal dan tidak tembus pandang.
3) Pakaian yang dipakai harus lebar dan tidak ketat agar tidak tampak bentuk
tubuh.
4) Pakaian antara lelaki dan wanita tidak serupa (harus dapat membedakan mana
pakaian lelaki dan mana pakaian wanita).
5) Tidak menyerupai orang kafir.
6) Pakaian yang digunakan tidak menyolok mata dan tidak untuk menunjukkan
popularitas sehingga menarik perhatian orang.
7) Wanita dilarang menggunakan parfum kecuali untuk kepentingan suaminya
dirumah.
8) Pakaian itu berfungsi sebagai alat untuk menutup aurat bukan sebagai
perhiasan yang menunjukkan kemewahan.66
6. Akhlak baik terhadap masyarakat lingkungan, akhlak bertetangga, menjadi
penting dalam pandangan islam. Saling membantu dan saling tolong-menolong,
menciptakan hidup berorganisasi, hidup berjamaah, keharmonisan, dan keamanan
menjadi penting dalam mencapai masyarakat madani. Itu sebabnya, Nabi
menganjurkan kehidupan sesama muslim itu laksanakan kehidupan bersaudara.
Dalam al-Qur‟an disebutkan, bahwa kaum muslimin itu adalah bersaudara.
Akhlak antar sesama, merupakan bagian dari ketakwaan seseorang. Dalam hadis
ini, ada tiga perintah, yaitu bertakwa kepada Allah, ikuti yang buruk itu dengan
yang baik dan berperilaku baik antar sesama manusia.67
7. Akhlak yang berhubungan dengan alam, Alam ini diciptakan oleh Allah SWT
bukan tanpa tujuan, melainkan untuk kepentingan manusia. Oleh karena itu,
diantara ciptaaan Allah SWT manusialah makhluk tertinggi, manusialah yang
ditunjuk oleh Allah sebagai khalifak atau penguasa di permukaan bumi ini.

66
Muhammad Abdurrahman, "Akhlak Menjadi Seorang Muslim Berakhlak Mulia", (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2016), h.225-230.

67
Nasharuddin, Op.Cit,
3

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang sempurna diserahi Amanah
untuk mengelola lingkungan hidup untuk memenuhi kebutuhannya.68

d. Pembentukan Akhlak
1. Akhlak Tidak Perlu Dibentuk
Dengan alasan, karena akhlak adalah instinc yang dibawa manusia sejak terlahir.
Aliran ini berpendapat, bahwa akhlak adalah pembawaan dari manusia sendiri, yaitu
kecenderungan kepada kebaikan yang ada dalam diri manusia dan dapat juga berupa
kata hati atau intuisi yang selalu cenderung kepada kebaikan dan kebenaran.
Pandangan seperti ini, maka akhlak akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya,
meskipun tanpa dibentuk oleh siapa pun.
Argument yang disampaikan yang menyatakan akhlak tidak perlu dibentuk ini,
didasarkan bahwa banyak manusia yang tidak dibentuk akhlaknya. Namun, akhlaknya
ada yang baik dan adapula yang buruk. Sebab, akhlak sudah dimilikinya sejak terlahir
yang didasarkan fithrah yang melekat pada dirinya. Dengan modal fithrah yang
dibawanya itulah, manusia akan cenderung kepada kebaikan dan cenderung pula
kepada keburukan, lagi pula banyak manusia yang dididik akhlaknya. Namun hasilnya
tidak sesuai dengan hasil didikan itu. Diajarkan akhlak baik, malah menghasilkan
akhlak buruk atau sebaliknya. Persfektif Ibnu Thufail, jika manusia terlahir tanpa
dipengaruhi oleh lingkungannya, manusia itu pasti bertuhan kepada Allah, dan akan
cenderung kepada kebaikan dan kebenaran.
Jika akal tidak dipengaruhi oleh lingkungannya, niscaya akal akan mengesakan
Tuhan dan akan menjalankan syariat Islam, akal akan mengetahui mana yang baik dan
mana yang buruk, akal akan mengetahui mana yang haq dan mana yang batil. Semua
manusia akan menjadi baik, yang dibentuk oleh fithrah yang dibawanya sejak lahir dan
akalnya akan menjadi baik sebagai potensi untuk mengesakan Tuhan, dan akan
mampu berakhlak mulia. Inilah alasan, bahwa akhlak tidak perlu dibentuk, karena ia
sudak terbawa sejak lahir. Tabiat yang baik, akan menjadi baik, hanya lingkunganlah
yang mengubah tabiat tersebut, sehingga yang baik menjadi buruk, dan yang buruk
menjadi baik. Itulah akibat pengaruh lingkungan dan selalu mengubah cara akal dan
cara pandang manusia.

2. Akhlak Perlu Dibentuk


Alasannya, adalah bahwa misi Nabi dan Rasul membentuk akhlak manusia, mulai
dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad, misi mereka adalah membina dan
membentuk akhlak akhlak umat manusia. Perilaku Nabi dan Rasul, manusia
diperintahkan untuk dijadikan sebagai model (al-Qudwah) dalam semua aspek
kehidupan, sebagaimana yang disampaikan al-Qur‟an (QS Al-Ahzab 33: 21). Bahwa,
orang-orang yang menjadikan Rasulullah sebagai uswah hasanah itu adalah orang-
orang yang selalu berharap rahmat Allah, dan selalu berharap pada hari pembalasan
serta mereka banyak mengingat Allah. Sebaliknya orang-orang yang tidak berharap
rahmat Allah, tidak menyakini hari akhirat, sedikit mengingat Allah.
Adapun yang membentuk dan menbina akhlak seseorag adalah orang tua dan
lingkungannya, tanpa binaan akhlak dari orang tua dan lingkungan seseorang anak,
perilaku anak tersebut akan tidak terarah kepada yang baik. Demikian pula

68
Yustika Sari, "Dampak Tayangan Drama Korea My Secret Romance Terhadap Akhlakul Karimah",

(Universitas islam negeri raden intan lampung, 2019), h.26-


3

lingkungannya, jika lingkungan anak tersebut tidak baik, maka akan cenderung pula
kepada hal-hal yang buruk atau sebaliknya. Mucul pertanyaan, kapankah seseorang
itu akan menjadikan Nabi Muhammad sebagai model dalam kehidupannya?
Jawabannya, mesti melalui Pendidikan, sebab perilaku anak akan bisa dibentuk
melalui Pendidikan, dari tidak tahu akan menjadi tahu. Akhlak dari hasil Pendidikan,
Latihan, pembinaan dan perjuangan yang sungguh akan dapat dimiliki oleh semua
orang. Meskipun, rekrumennya buruk, akan tetapi bila diproses secara baik, akan
melahirkan output yang baik pula. Kelompok yang mendukung pendapat kedua in,
umumnya dari para ulama muslim. Misalnya, Ibnu Miskawaih, Ibnu Sina, al-Ghazali,
dan lain-lain termasuk kepada kelompok yang mengatakan bahwa akhlak adalah hasil
usaha manusia. Sebagian dari usaha itu adalah Pendidikan yang memproses
perkembangan jiwa anak untuk diarahkan kepada hal-hal positif.
Pembentukan akhlak anak, dapat diartikan sebagai usaha yang sungguh-sungguh
untuk membentuk perilaku dengan menggunakan sarana Pendidikan dan pembinaan
yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan
konsisten. Jadi semua potensi yang dimiliki anak, seperti fithrah, akal, hati Nurani,
perasaan, nafsu, kemauan, dan sebagainya diperlukan mendapat bimbingan,
konseling, pembinaan dan pembentukan dari orang tua, pendidik dan lingkungannya.
Persfektif al-Qur‟an, bahwa orang tua diharuskan mendidik generasinya, jangan
sampai generasi itu lemah iman dan buruknya akhlaknya, firman Allah „Azza wa
Jalla:

 
           
 
     
g 
 

      


Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya mereka


meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. (QS al-Nisa,
4:9).

Pentingnya generasi memperoleh akhlak yang baik, al-Qur‟an mengharuskan


generasi berbuat baik kepada Allah dan kepada orang tuanya, firman Allah „Azza wa
Jallah:

              


          
    

   g            


      
3
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah
engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang
baik. (QS al-Isra, 17:23)
3

Dari berbagai pernyataan dan informasi yang disampaikan al-Qur‟an, bahwa


akhlak itu perlu dibentuk, dibina, dididik dan diarahkan. Tanpa itu, materi akhlak
tidak akan pernah ditemui akal manusia. Allah menginformasikan kepada manusia
melalui Rasul-Nya, bahwa akhlak yang baik ditentukan yang bersesuaian dengan
ridha dan kehendak Tuhan, bukan kehendak manusia. Manusia ditentukan takdirnya,
terlahir ke dunia dalam keadaan siap, menerima apa adanya. Kemudian Tuhan
mengajarkan kepada manusia, bagaimanna cara berakhlak kepada-Nya, antarsesama
dan lingkungan. Bahkan cara menyembah-Nya pun, ditunjukkan dan ditentukan. Oleh
sebab itulah manusia diciptakan supaya mempelajari akhlak mahmudah dan
meninggalkan akhlak mazmunah.69

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak


Berikut faktor yang mempengaruhi pembentukan
akhlak:
1. Aliran nativisme
Menurut aliran nativisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap
pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawaan dari dalam yang bentuknya
dapat berupa kecenderungan, bakat, akal, dan lain-lain. Jika seseorang sudah
memiliki pembawaan atau kecenderugan kepada yang baik, maka dengan sendirinya
orang tersebut menjadi baik. Aliran ini tampaknya begitu yakin terhadap potensi batin
yang ada dalam diri manusia, dan hal ini kelihatanya erat kaitannya dengan pendapat
aliran intuisisme dalam hal penentuan baik dan buruk sebagaimana telah diuraikan
diatas. Aliran ini tampak kurang menghargai atau kurang memperhitungkan peranan
pembinaan dan Pendidikan.
2. Aliran empirisme
Menurut aliran empirisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap
pembentukan diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk
pembinaan dan Pendidikan yang diberikan. Jika Pendidikan dan pembinaan yang
diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak itu. Demikian jika sebaliknya.
aliran ini tampak lebih begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia
Pendidikan dan pengajaran.
3. Aliran konvergensi
Aliran konvergensi berpendapat pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor
internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luar yaitu Pendidikan dan
pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial.
Fithrah dan kecenderungan kea rah yang baik yang ada di dalam diri manusia dibina
secara intensif melalui berbagai metode. Aliran konvergensi tampak sesuai dengan
ajaran islam. Hal ini dapat dipahami dari ayat dan hadist di bawah ini:

          g     


 

         




69
Nasharuddin ,Op.Cit, 289-
3
 

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar
kamu bersyukur. (QS. Al-Nahl, 16:78)

69
Nasharuddin ,Op.Cit, 289-
3

Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa manusia memiliki potensi untuk didik,
yaitu penglihatan, pendengaran dan hati sanubari. Potensi tersebut harus disyukuri
dengan cara mengisinya dengan ajaran dan Pendidikan. Kesesuian teori konvergensi
tersebut diatas, juga sejalan dengan hadis nabi yang berbunyi:

‫َن َِّصرانِو َْأو َُُي‬.ُ‫ه ِوَدانِو َْأو ي‬ ِ ٍ


ّ .َُ ‫ واُه ي‬.َ ‫ُ ك ُّل َْم وُلود ُيوَل ُد َ عَلى اْل فَْطرِة فَأَب‬
‫ِّج َسانِو‬
Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan (membawa) fithrah (rasa ketuhanan dan
kecenderungan kepada kebenaran), maka kedua orang tuanyalah yang membentuk
anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Bukhari).

Ayat dan hadist tersebut di atas selain menggambarkan adanya teori konvergensi
juga menunjukkan dengan jelas bahwa pelaksana utama dalam Pendidikan adalah
kedua orang tua. Itulah sebabnya orang tua, khususnya ibu mendapat gelar sebagai
madrasah, yakni tempat berlangsungnya kegiatan Pendidikan.70

f. Kedudukan Akhlak
Islam sangat menjunjung tinggi akhlak dan menyeru seluruh manusia kepadanya.
Demikian tingginya kedudukan akhlak dalam islam hingga ia menjadi barometer
keimanan. Jika akhlak yang baik menyebabkan seseorang hamba meraih kedudukan
yang tinggi di sisi Allah dan derajat yang tinggi di surga, maka sebaliknya, akhlak yang
buruk menyebabkan seseorang hamba ditimpa kemurkaan Allah dan terjauhkan dari
surga-Nya.71

g. Pendidikan akhlak remaja


Pendidikan akhlak ialah suatu usaha sadar membiasakan diri dari suatu kehendak
dalam wujud perbuatan yang mengarahkan seseorang kearah kesempurnaan dalam
berprilaku baik.72 Usaha dengan membentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik tersebut
diharapkan seseorang mampu melakukan kebiasaan-kebiasaan yang positif yang timbul
dalam dirinya tanpa adanya paksaan atau tekanan dari orang lain, akan tetapi,
kebiasaan-kebiasaan positif yang timbul tersebut atas dasar kesadaran, kemauan, pilihan
dan keputusan yang dibuatnya sendiri. Dasar Pendidikan akhlak yaitu Al-Qur‟an, As-
Sunnah, dan Ijtihad.
Pendidikan Akhlak Remaja bertujuan untuk terwujudnya sikap batin yang mampu
mendorong melakukan perbuatan yang bernilai baik atau pribadi Susila, sehingga akan
memperoleh kebahagiaan di sisi Allah di akhirat kelak dan hidup dengan perilaku yang
bak di dunia. Dengan begitu diharapkan akan diperoleh kebahagiaan (al-sa‟adah).
Dalam mewujudkan sikap batin yang mampu mendorong perbuatan yang bernilai baik.
Ibn „Arabi mengemukakan bahwa penanaman dan pembentukan akhlak dalam diri
manusia bisa terjadi, karena di dalam bentuk manusia (al-sunah al-insaniyah) telah
terdapat nama-nama tuhan (al-asma‟ al-ilahiyah) dan hubungan-hubungan tuhan (al-
nisab al-rabbaniyah). Itulah mengapa di dalam diri manusia terdapat akhlak yang sudah
terpateri di dalamnya. Mengambil dan menetapkan akhlak tuhan, yakni nama-nama

70
Abuddin Nata, Op.Cit, 166-
7
Ibrahim Bafadhol, "Pendidikan Akhlak Dalam Persfektif Islam", Jurnal Edukasi Islami Jurnal
Islam, Vol.9, No.2 (2020),
72
Ahmad Amin, "Etika: Ilmu Akhlak ", (Jakarta: Bulan Bintang, 1995). h.
3

tuhan, akan menghasilkan pengetahuan-pengetahuan tentang tuhan (al-ma‟arif al-


ilahiyah).73
Salah satu tugas perkembangan yang harus dikuasai remaja (terutama remaja yang
berada pada fase perkembangan tengah dan akhir) adalah mencapai kemampuan sosial
atau social skills untuk melakukan penyesuaian dengan kehidupan sehari-hari. Dalam
kehidupan remaja terdapat 8 aspek yang menuntut social skills yaitu: (1) keluarga, (2)
lingkungan, (3) kepribadian dan penampilan, (4) rekreasi, (5) pergaulan dengan lawan
jenis, (6) sekolah, (7) persahabatan dan solidaritas kelompok, dan (8) lapangan kerja.74

h. Landasan Hukum Tentang Akhlak


1. Al-Qur‟an
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S al-Nisa 4:36

 
               

            
     

                     


       
 

     

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutu-Nya dengan sesuatupun. Dan


berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil
dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
dan membangga-banggakan diri.

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa, dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan
dengan tempat, hubungan keluarga, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan
Muslim. Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma‟shiat yang
kehabisan bekal. Termasuk juga anak tidak diketahui ibu bapaknya. Ayat lain juga
menjelaskan dalam Q.S Ali Imran 3:104

                   


        
g  

   

73
Try Sa‟adurrahman HM Kafrawi, Op. Cit, 77
74
Payiz Zawahir Muntaha, "Pendidikan Akhlak Remaja Bagi Keluarga Kelas Menengah Perkotaan",
Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, Vol. 15, No. 2 (2017), h. 259.
3

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang
yang beruntung.

2. Hadist

73
Try Sa‟adurrahman HM Kafrawi, Op. Cit, 77
74
Payiz Zawahir Muntaha, "Pendidikan Akhlak Remaja Bagi Keluarga Kelas Menengah Perkotaan",
Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, Vol. 15, No. 2 (2017), h. 259.
3

‫ مل يكن النيب صلى اهلل عليو وسلم َفا ِحشًا َوَال‬: ‫عن عبد اهلل بن عمرو رضي اهلل عنهما قال‬
‫ إِ َّن ِم ْن ِ خَيُا ُرك ْم َأ ْح َسُن ُك ْم ًأ ْخالَقًا‬: ‫َُ ْق وُ ل‬.‫َ ف ِّحشًا ََوكا َن ي‬.‫ُ مت‬
‫رواه البخاري‬
Artinya: Dari Abdullah bin Amru berkata: Nabi tidak pernah berbuat keji sendiri tidak
pula berbuat keji kepada orang lain. Beliau bersabda: “Sesungguhnya termasuk sebaik-
baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya” (HR Bukhari).

‫ع ن َأ كثِ ر ما ي د ِخ َ س ا ْلنََّ ة‬
ْ َْ ْ َ ‫َ ع ْن َِأِب َ قا ِ َل َ ر ُسوُ ل ا لَِّ و َ صلَّى َ عَلْيِ و َو‬
‫َ ُ ُل النَّا‬ ‫َسَّل َم‬ ‫ا لَُّو‬ ‫ََرة ُسئ َل‬.‫َُىرْي‬

.‫ قا َل َ وا َْل ْف رُ ج‬.‫و ا ْلُلِ ق و سِئ ل ع ما ي د ِخ س اّلَنا ر ف‬ ِ


َ َ َ ُْ َ َ َ ُ َ َ ‫ْ َق وى ا َّل و‬.‫َ قا َل َت‬.‫ف‬
‫ا َْل ف ُم‬ ‫ُل النَّا‬ ‫ْن َأ ْكَثِ ر‬ ‫ُ ح ْس‬
‫ُن‬
‫رواه الرتميذي‬
Artinya:
“Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah saw ditanya tentang hal yang paling banyak
memasukan manusia ke dalam surga? Rasulullah saw menjawab: Taqwa kepada Allah,
akhlak yang baik. Kemudian Rasulullah SAW ditanya kembali tentang hal yang paling
banyak memasukan manusia kedalam neraka? Rasulullah saw menjawab: mulut dan
farji‟ (kemaluan). (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hiban dalam sahihnya dan Baihaqi dalam Bab
zuhud dan selainnya, dan Tirmidzi berkata: hadis ini hasan sahih gharib).75

2. Remaja
a. Siapakah remaja?
Sering kali dengan gampang orang mendefinisikan remaja sebagai periode transisi
antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang
menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaanya dan
sebagainya. tetapi, mendefinisikan remaja ternyata tidak semudah itu. Masalahnya
sekarang, kita tidak dapat berhenti dengan hanya menyatakan bahwa mendefinisikan
remaja itu sulit. Sulit atau mudah, masalah-masalah yang menyangkut kelompok remaja
kian hari kian bertambah. Masalah remaja sudah menjadi kenyataan sosial dalam
masyarakat kita. Remaja sebagai generasi penerus ialah yang akan mengisi berbagai posisi
dalam masyarakat di masa yang akan datang, yang akan meneruskan kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara di masa depan, maka pembahasan mengenai masalah
remaja secara tuntas dan mendalam tidak dapat dihindari lagi.76
Pada 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual.
Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kreteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial
75
Try Sa‟adurrahman HM Kafrawi, "Akhlakul Karimah", Academia.Edu,
2019,<https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0,5&qsp=2&q=pembagian+akhlak+ruang+lingkup&qst=ib#d=gs_q abs&u=%23p%3Dmc2CRnSeW28J>.
76
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Ed. 13, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 2-5.
3
ekonomi. Sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut.
Remaja adalah suatu masa dimana:

1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual


sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak
menjadi dewasa.

75
Try Sa‟adurrahman HM Kafrawi, "Akhlakul Karimah", Academia.Edu,
2019,<https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0,5&qsp=2&q=pembagian+akhlak+ruang+lingkup&qst=ib#d=gs_q abs&u=%23p%3Dmc2CRnSeW28J>.
76
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Ed. 13, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 2-5.
4

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan


yang relatif lebih mandiri. 77

Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to
grow maturity. Banyak tokoh yang mendefinisikan tentang remaja, seperti DeBrun,
mendefinisikan “remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan
masa dewasa”. Banyak pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan dewasaPapila dan Olds,
tidak memberikan pengertiaan remaja secara eksplisit melainkan secara implisit melalui
pengertian masa remaja. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa
kanak-kanak dan dewasa pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir
usia akhir belasan atau 20 tahun. Sedangkan Anna Freud berpendapat bahwa pada masa
remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan
dengan perkembangan psikoseksual dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan
orang tua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses
pembentukan orientasi masa depan.78
Masa remaja adalah masa yang penuh emosi secara psikologis, masa ini ditandai
dengan kondisi jiwa yang labil, tidak menentu dan biasanya susah mengendalikan diri
sehingga pengaruh-pengaruh negatif seperti perilaku-perilaku menyimpang akibat dari
pergeseran nilai mudah mempengaruhi jiwa remaja dan menimbulkan gejala baru berupa
krisis akhlak di kalangan generasi remaja. Perkembangan global dan kemajuan iptek yang
diimbangi dengan kemajuan moral akhlak menjadi salah satu faktor pesatnya kemerosotan
akhlak yang dialami para remaja. Indikator ini dapat dilihat diantaranya sikap dan perilaku
remaja yang cenderung lekas marah, kurang hormat terhadap orang tua, bersikap kasar,
kurang disiplin dalam beribadah, menjadi pemakai obat-obatan, pemakaian narkoba dan
seks bebas. Kemerosotan/krisis akhlak ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua kalangan.
Baik dan buruknya remaja dimasa yang akan datang akan sangat ditentukan oleh generasi
saat ini yang menjadi pembimbing dan pendidik mereka. Sebagaimana dikatakan dalam
teori yang menjelaskan pada dasarnya seorang anak lahir ke dunia itu suci bagaikan kertas
putih yang belum tertulis tinta, dan akan menjadi apakah bayi dikemudian hari, tergantung
kepada apa dan siapa yang akan menuliskan.79
a. Masa Remaja Awal
Masa remaja ini berada pada usia 10 sampai 15 tahun. Pada usia ini masa remaja
ditandai dengan sifat-sifat negatif pada si remaja sehingga sering kali masa ini disebut
masa negatif dengan gejalanya seperti tidak tenang, pesimistik, agresif, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini remaja yang memenuhi kriteria ialah remaja awal (adolesen) yaitu
masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa yang mencakup perubahan
biologis, kongnitif, dan sosial emosional, yang dimana remaja masih mencari jati
dirinya.
b. Masa Remaja Pertengahan
Masa ini berada pada usia 15 sampai 18 tahun. Pada masa ini dalam diri remaja
mulai tumbuh dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat
merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini remaja mulai mencari sesuatu yang
dipandang bernilai, pantas dijunjung, dan dipuja-puja seperti mencari idola atau orang
yang mereka kagumi, sehingga masa ini juga disebut masa merindu puja (mendewa-
dewakan) sebagai gejala remaja.

77
Ibid. 11-12
78
Partono, Loc.Cit, 76
79
Payiz Zawahir Muntaha, Loc.Cit,
4

c. Masa Remaja Akhir


Masa ini berlangsung antara usia 18 sampai 21 tahun. Setelah remaja bias
menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan
telah terpenuhi tugas-tugas perkembangan masa remaja, yakni menentukan pendirian
hidup dan sampailah individu ke masa dewasa. 80 Masa remaja bertepatan dengan tahapan
Pendidikan yang sedang menempuh jenjang Pendidikan sekolah menengah. Adapun
peran sekolah dalam mengembangkan tugas-tugas perkembangan siswa remaja adalah
sebagai Lembaga formal yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan,
pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa dalam mengembangkan
potensinya, baik menyangkut intelektual, spiritual, emosional, moral, maupun sosial.81
Saat remaja pengalaman mengenai alam dewasa masih belum banyak, oleh karena
itu pada remaja sering terlihat ciri-ciri berikut:
1) Adanya kegelisahan. Remaja mempunyai banyak keinginan yang tidak selalu dapat
dipenuhi. Di satu pihak remaja ingin mencari pengalaman, di lain pihak merasa diri
belum mampu melakukan berbagai hal. Remaja ingin tahu segala peristiwa yang
terjadi di lingkungan luas, akan tetapi tidak berani mengambil tindakan untuk mencari
pengalaman dan pengetahuan yang langsung dari sumber-sumbernya. Akhirnya remaja
banyak dikuasai oleh perasaan gelisah karena keinginan-keinginan yang tidak
tersalurkan.
2) Adanya pertentangan yang menimbulkan kebingungan baik bagi diri sendiri maupun
orang lain. Pada umumnya timbul pertentangan dan perselisihan pendapat maupun
pandangan antara remaja dan orang tua. Di satu sisi remaja memiliki keinginan hebat
untuk melepaskan diri dari orang tua, di sisi lain mereka tidak berani mengambil
resiko dari tindakan meninggalkan lingkungan yang aman dalam keluarga.
3) Berkeinginan besar mencoba segala hal yang belum diketahuinya. Remaja ingin
mencoba apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Keinginan mencoba diarahkan pada
diri sendiri maupun terhadap orang lain. Keinginan untuk menjelajahi alam sekitar
yang lebih luas. Bukan hanya lingkungan dekat yang ingin diselidiki, remaja ingin
mengetahui lingkungan yang lebih luas lagi.
4) Mengkhayal dan berfantasi.
5) Aktivitas Berkelompok.82

Dalam Islam usia remaja adalah usia yang paling dibanggakan, bukan hanya
memperhatikan pertumbuhan, perkembangan serta perubahan biologis remaja saja, namun
yang lebih penting mempersiapkan remaja menjadi generasi yang paham dalam
mengintegrasikan nilai-nilai akhlak, iman, dan pengetahuan. Remaja harus sadar bahwa
ketika terjadi perubahan hormon dan fisik bukan berarti mereka boleh melakukan apa yang
orang dewasa lakukan. Memperkenalkan alat kontrasepsi pada remaja adalah salah besar
jika tidak diberi pengetahuan bahwa alat tersebut hanya untuk pasangan yang sudah
menikah. Berbeda dengan beberapa teori perkembangan remaja dari non muslim yang
mengajarkan bahwa tugas perkembangan remaja salah satunya adalah memperkenalkan
bagaimana etika dalam berhubungan seks dengan menggunakan alat kontrasepsi, seolah-
olah ketika anak beranjak usia remaja mereka boleh melakukan hubungan seks bebas.
Sekarang konsep ini mulai meracuni remaja kita di Indonesia dan Aceh pada khususnya.

8
Muhammad Jauhar Lailatul Fitriyah, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta: Prestasi Pustaka Raya, 2014).h.
81
Ibid.,
82
Triana Rosalina Noor, "Remaja Dan Pemahaman Agama", Jurnal Pendidikan Islam, 3.2 (2018), 60–
4

Islam sangat memperhatikan remaja, ada hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak,
misalnya remaja tidak boleh lagi meninggalkan shalat, tidur terpisah dengan orang tua,
meminta izin kalau masuk ke kamar orang tua, menjaga aurat meskipun di dalam rumah
dan ketika keluar dari kamar mandi tidak boleh telanjang, menjaga pergaulan bebas laki-
laki dan perempuan, mengenal akibat dan bahaya menonton pornografi. Remaja
dianjurkan dekat dengan Allah dalam melaksanakan rutinitas keagamaan seperti shalat
berjamaah, mengaji, berkumpul dengan teman sebaya (peer group) dalam hal-hal positif
dalam mengembangkan kreatifitas dan keterampilan yang mereka miliki, menumbuhkan
sikap peduli dan empathy kepada orang lain. Remaja harus selalu dalam kontrol dan
bimbingan dari orang tua mereka, karena masih sangat labil dan cepat terpengaruh dengan
hal-hal yang belum mereka pahami dan kenali.
Remaja harus sadar bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna, dan
seluruh ciptaan Allah di dunia ini adalah wujud kebesaran Allah Swt dan seliruh isi bumi
dipersembahkan hanya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusia, (Al Baqarah:29).
Remaja harus memiliki jiwa-jiwa yang sempurna dengan menggunakan seluruh potensi
kebaikan yang ada dalam diri ke arah yang positif, (as-Syams 8-10). Remaja harus
memiliki pengetahuan bahwa ciptaan Allah yang paling bernilai di dunia ini adalah
mereka, yang mampu menjaga dan melindungi seluruh isi jagad raya yang ada di bumi,
dan pada akhirnya hanya untuk mengabdi kepada Allah Swt.83

3. Perkembangan Fisik Remaja


Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam
artian psikologis tetapi juga fisik. Bahkan perubahan-perubahan fisik yang terjadi itulah
yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubahan-
perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan
psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik itu. Diantara
perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruh pada perkembangan jiwa remaja
adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin Panjang dan tinggi), mulai berfungsi
alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada Wanita dan mimpi basah pada laki-laki)
dan tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh.84

4. Karakteristik Masa Remaja


Sebagaimana halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan,
masa remaja mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan
periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut ialah sebagai berikut:
a. Masa Remaja sebagai Masa Peralihan
Suatu peralihan tidak terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi
sebelumnya, akan tetapi lebih merupakan sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan
ke tahap berikutnya. Hal ini berarti bahwa apa yang telah terjadi sebelumnya akan
meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan waktu yang akan datang,
yang mempengaruhi pola prilaku dan sikap baru. Osterrieth mengatakan bahwa struktur
psikis anak remaja berasal dari masa kanak-kanak, dan banyak ciri yang umumnya
dianggap sebagai ciri yang khas remaja sudah ada pada akhir masa kanak-kanak.
Perubahan fisik yang terjadi selama tahun awal masa remaja menpengaruhi tingkat
perilaku individu. Dalam setiap periode peralihan, status individu tidak jelas dan terdapat

83
Miftahul Jannah, "Remaja Dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam", Jurnal Psikoislamedia,
Vol1.
No.1, (2016), h.247.
4

keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang
anak dan juga bukan orang dewasa. Dalam situasi seperti pada masa ini akan menberi
keuntungan bagi remaja, karena status memberi waktu padanya untuk mencoba gaya
hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi
dirinya.
b. Masa Remaja sebagai Masa Perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan
tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan
pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung dengan pesat. Ada empat
perubahan yang sama yang hampir bersifat universal, yakni: pertama, meningginya
emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologi yang
terjadi. Perubahan informasinya biasanya berlangsung lebih cepat selama awal masa
remaja, maka meningginya emosi lebih menonjol pada masa awal periode akhir masa
remaja, Kedua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial
untuk diperankan, menimbulkan masalah baru. Bagi remaja muda masalah baru yang
timbul tampaknya lebih banyak dan sulit diselesaikan dibandingkan dengan masalah
sebelumnya. Remaja akan tetap merasa ditimbuni masalah, sampai ia sendiri dapat
menyelesaikannya menurut kepuasannya, Ketiga, dengan berubahnya minat dan pola
prilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Sesuatu yang pada masa kanak-kanak dianggap
penting, sekarang setelah hampir dewasa tidak penting lagi. Misalnya, sebagian remaja
tidak lagi menganggap bahwa banyaknya teman merupakan merupakan petunjuk
popularitas yang lebih penting daripada sifat-sifat yang dikagumi dan dihargai oleh
teman-teman sebaya. Sekarang mereka mengerti bahwa bahwa kualitas lebih penting dari
kuantitas, Keempat, sebagian besar remaja bersifat ambivalen terhadap setiap perubahan.
mereka menginginkan dan menuntut kebebasan, tetap mereka sering takut bertanggung
jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi
tanggung jawab tersebut.
c. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah
Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, akan tetapi masalah remaja
sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak
perempuan. Terdapat dua alasan bagi kehidupan tersebut. Pertama, sepanjang masa
kanak-kanak, masalah anak-anak sebagian besar diselesaikan oleh orang tua dan guru-
guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah.
Kedua karena para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi
masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru.
d. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan
Banyak anggapan populer tentang remaja yang mempunyai arti yang bernilai,
namun sayang banyak diantaranya yang bersifat negatif. Anggapan stereotip budaya
bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat di percaya cenderung
merusak dan berpilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing
dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak
simpatik terhadap perilaku remaja yang normal. Stereotip cukup dikenal juga
mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri. Berkaitan dengan
masalah stereotip budaya remaja, Antony menjelaskan bahwa, “stereotip juga berfungsi
sebagai cermin yang ditegakkan masyarakat bagi remaja, yang menggambarkan citra diri
remaja sendiri yang lambat laun dianggap sebagai gambaran yang asli dan remaja
membentuk perilakunya sesuai dengan gambaran ini”. Menerima stereotip ini dan adanya
keyakinan bahwa orang dewasa mempunyai pandangan buruk terhadap remaja,
4

peralihan mereka ke masa dewasa menjadi sulit. Hal ini menimbulkan banyak
pertentangan dengan orang tua, dan antara orang dengan anak terjadi jarak yang
menghalangi anak untuk meminta bantuan orang tua untuk mengatasi masalahnya.
e. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis
Remaja cenderung memandang kehidupan sesuai dengan keinginannya. Remaja
melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan
sebagaimana adanya, terutama dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistis bukan
hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga berlaku untuk keluarga dan teman-temannya, yang
menyebabkan meningginya emosi sebagai ciri awal masa remaja. Semakin tidak realistis
cita-citanya menjadi marah. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain
mengecewakanya, atau apabila tujuan yang ditetapkanya tidak tercapai. Dengan
bertambahnya pengalaman pribadi dan pengalaman sosial, dan meningkatnya
kemampuan untuk berpikir rasional, remaja yang lebih besar memandang diri sendiri,
keluarga, teman-teman dan kehidupan pada umumnya secara realistis.
f. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi
gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun, untuk memberikan kesan bahwa
mereka sudah hampir dewasa. Namun berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa
ternyata belum cukup. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang
dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum-minuman keras,
mengkonsumsi narkoba, dan melakukan perbuatan seks. Remaja menganggap bahwa
perilaku tersebut akan memberikan citra sesuai yang mereka inginkan. 85

5.Tugas-tugas Perkembangan Remaja


Masa ini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan
individu, dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa
remaja yang sehat. Masa remaja ditandai dengan (1) berkembangnya sikap dependen
kepada orangtua ke arah independent, (2) minat seksualitas; dan (3) kecenderungan untuk
merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral.
Erikson Adam & Gullota berpendapat bahwa remaja meupakan masa berkembangnya
identity. Identity merupakan merupakan vocal point dari pengalaman remaja, karena krisis
normatif yang sebelumnya telah memberikan kontribusi kepada perkembangan identitas
ini. Erikson memandang pengalaman hidup remaja berada dalam keadaan moratorium,
yaitu suatu periode saat remaja diharapkan mampu mempersiapkan dirinya untuk masa
depan, dan mampu menjawab pertanyaan siapa saya? (who am I) Dia mengingatkan
bahwa kegagalan remaja untuk mengisi atau menuntaskan tugas ini akan berdampak tidak
baik bagi perkembangan dirinya.
Apabila remaja gagal dalam mengembangkan tasa identitasnya, maka remaja akan
kehilangan arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas. Dampaknya, mereka
mungkinakan mengembangkan perilaku yang menyimpang (delinquent), melakukan
kriminalitas, atau menutup diri (mengisolasi diri) dari masyarakat. Wiliam Kay
mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut:
a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kreatifitasnya.
b.Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mempunyai
otoritas.

85
Miftahul Jannah, Loc.Cit, 250-
4

c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan


teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok.
d.Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.
f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai,
prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung).
g.Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan.86

6.Perkembangan Masa Remaja Dalam Islam


Islam mengajarkan manusia hidup secara berkesinambungan dan semua ajaran Islam
harus diperkenalkan mulai sejak dini, agar ketika anak beranjak dewasa tidak berat untuk
melaksanakannya. Semua punya proses dalam hidup ini, misalnya Islam menyuruh anak
shalat mulai usia tujuh tahun dan usia sepuluh tahun sudah boleh diberi pelajaran, Hadits
Rasulullah SAW dari Al-Hakim dan Abu Daud dari Ibnu Amr bin Al-Ash ra, Perintahkan
anak-anakmu menjalankan ibadah shalat jika mereka sudah berusia tujuh tahun. Dan jika
mereka sudah berusia sepuluh tahun, maka pukullah mereka jika tidak mau
melaksanakannya dan pisahkanlah tempat tidur mereka (HR Hakim). Memukul yang
dimaksud dalam hadits ini adalah memukul dalam bingkai mendidik dan tidak menyiksa
anak, anak masih mudah untuk dibentuk hanya dengan pukulan dan hukuman ringan
asalkan orang tua mampu menjadi uswah hasanah bagi anak-anaknya.
Beberapa riwayat yang tertera di dalam buku-buku sejarah dan kesusasteraan, bahwa
Al Fadhlal bin Zaid pernah melihat putra seorang wanita Arabi, dan ia sangat
mengaguminya, wanita Arab itu bercerita cara mendidik anaknya. Ketika ia sudah berumur
lima tahun, maka aku menyerahkannya kepada seorang pendidik. Pendidik itu mengajari
membaca dan menghafal al-Quran, syair serta meriwayatkannya. Ia juga dihibur dengan
kejayaan kaumnya, serta diajari meneladani perbuatan terpuji bapak dan kakeknya. Setelah
ia menginjak masa remaja, maka aku mengajaknya naik ke punggung kuda, agar ia berlatih
menjadi penunggang kuda, menanggul senjata, berkelana ke berbagai wilayah dan mau
mendengarkan perintah. (Abdullah Nashih Ulwan hal 169). Imam al Ghazali dalam
syairnya, Pemuda-pemuda akan tumbuh sesuai dengan dengan apa yang telah dibiasakan
oleh bapaknya, pemuda itu tidak hidup dengan daya nalarnya, tetapi dengan agamanya,
maka dekatkanlah ia kepada agama.
Menurut Havighurst menyatakan bahwa tugas-tugas perkembangan adalah “tugas
yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dalam kehidupan tertentu dalam
kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke
arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi gagal
menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan remaja berkaitan dengan tuntutan terhadap perubahan yang
dialaminya, dimana perubahan tersebut ada hubunnganya dengan sikap dan perilaku
sebagai persiapan memasuki usia dewasa. Menurut Havighurts mengemukakan bahwa
tugas-tugas perkembangan remaja adalah: 1) Perkembangan aspek-aspek biologis; 2)
Menerima peranan orang dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat sendiri; 3)
Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa yang lain; 4)

86
Syamsul Yusuf, "Psikologi Perkembangan Anak & Remaja", (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 71-
8

DAFTAR RUJUKAN

Buku
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006)
Ahmad Amin, Etika: Ilmu Akhlak (Jakarta: Bulan Bintang, 1995)
Aminuddin, dkk, Membangun Karakter Dan Kepribadian Melalui Pendidikan Agama Islam
(Jakarta: Graha Ilmu, 2006)
Andi offset dan Madcoms, Menggenggam Dunia Dengan Internet (Yogyakarta, 2010)

Apriadi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa (Jakarta: PT
Rajagapindo Persada, 2013)
Arikunto, Suharismi, Dasar-Dasar Research (bandung: tarsoto, 1995)
Asman, AS, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: CV Rajawali, 1992)
Colid Narbuko, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
Desmita, Psikologi Perkembangan (bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013)
Fandi Rosi Sarwo Edi, Teori Wawancara Psikodiagnostik (Yogyakarta: LeutikaPrio, 2016)
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), 123.
Hamidullah Ibda, dkk, Modul Dan Panduan Teknis Gerakan Literasi Ma‟arif (Semarang: CV.
Asna Pustaka, 2019)
Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi Dengan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2001)
Hasrullah, Beragam Perspektif Ilmu Komunikasi (Jakarta: Prenada Media Grup, 2013).
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: Raja Grafindo, 2006)
Jonathan Sarwono, Strategi Melakukan Riset Kuantitatif, Kualitatif, Dan Gabungan
(Yogyakarta: Hak cipta, 2013)
Kartini Kartono, Pengantar Metode Riset Sosial (bandung: Mandar Maju, 1990)
Lailatul Fitriyah, Dan Muhammad Jauhar, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta: Prestasi Pustaka
Raya, 2014)
Muhammad Abdurrahman, Akhlak Menjadi Seorang Muslim Berakhlak Mulia (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2016)
M.S Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal (Jakarta: Kencana, 2015), h.288.

Nasharuddin, Akhlak (Ciri Manusia Paripurna), 1st edn (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015)
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, Dan Sosioteknologi (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2015).
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, revisi, Ce (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010)
Suharno dan Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Semarang: Widya Karya)

Susiadi AS, Metodologi Penelitian (Bandar Lampung: IAIN Raden Intan Lampung,
8

Syafruddin Nurdin, M Basyiruddin Usman, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum


(Ciputat Pers, 2003)
Syamsul Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005)

Internet
Bambang Winarso, „Apa Itu Tiktok Dan Apa Saja Fitur-Fiturnya‟, 2021
<https://trikinet.com/post/apa-itu-tik-tok/>
Eks, „Deretan Video Tik Tok Yang Resahkan Netizen‟, CNN Indonesia, 2018
<https://www.cnnindonesia.com/Teknologi/20180703185549-185-311191/Deretan-Video-
Tik-Tok-Yang-Resahkan-Netizen> [accessed 11 April 2022]
Erika Dwi Handayani, „Akhlak Remaja Di Masa Kini‟, Pada Tanggal 03 September 2021, 2021
<https://rahma.id/akhlak-remaja-di-masa-kini/>
Feny Aprilia, „Dampak Negatif Dan Positif Dari Fenomena Aplikasi Tik Tok Bagi Remaja‟,
Kompasiana.Com, 2018
<https://www.kompasiana.com/fenyaprilia3947/5b4ee4306ddcae02aa20ad58/dampak-
negatif-dan-positif-dari-fenomena-tik-tok-saat-ini-bagi-remaja>
„Https://Eprints.Undip.Ac.Id/75079/3/BAB_II.Pdf‟, Diakses, Pada Tanggal 19 Februari 2022
<https://eprints.undip.ac.id/75079/3/BAB_II.pdf,>
Siti maghfiroh, „Hukum Main Tiktok Dalam Pandangan Islam Menurut Ustadz Adi Hidayat,
Jangan Lakukan Ini Agar Tidak Haram‟, JatimNetwork.Com, 2021
<https://www.jatimnetwork.com/khazanah/pr-432073506/hukum-main-tiktok-dalam-
pandangan-islam-menurut-ustadz-adi-hidayat-jangan-lakukan-ini-agar-tidak-haram>

Jurnal
Akiah Mahmud, „Akhlak Islami Menurut Ibnu Miskawaih‟, Jurnal Aqidah-Ta. 2020
Demmy Deriyanto, Fathul Qorib, „Persepsi Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Malang Terhadap Penggunaan Aplikasi Tik Tok‟, JISIP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik. 2018
Dwi Putri Robiatul Adawiyah, „Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tiktok Terhadap Kepercayaan
Diri Remaja Di Kabupaten Sampan‟, Jurnal Komunikasi. 2021
Fitri Fatimatuzzahroh, „Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
Akidah Akhlak Memalui Metode Lectures Vary‟, Jurnal Penelitian Pendidikan Islam.
2019
Hasan Abdurahman, „Aplikasi Pinjaman Pembayaran Secara Kredit Pada BANK Yudha Bhakti‟,
Jurnal Computech & Bisnis. 2014
Hidayat, Tri Bagoes Wisnu, I. Nengah Punia, and Ni Luh Nyomah Kebayantin, „Peran Media
Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif Kaum Remaja Di Desa Tegal Kerta, Kecamatan
Denpasar Barat, Kota Denpasar‟, Jurnal Ilmiah Sosiologi (SOROT). 2018
Ibrahim Bafadhol, „Pendidikan Akhlak Dalam Persfektif Islam‟, Jurnal Edukasi Islami Jurnal
Pendidikan Islam. 2020)

Lia Valiana, Suriana, Sarah Fazilla, „Dampak Penggunaan Aplikasi Tik Tok Terhadap
Perkembangan Karakter Siswa Kelas VI Min 1 Aceh Utara‟. 2020
8

Luluk Makrifatul Madhani, Indah Nur Bella Sari, M, Nurul Ikhsan Shaleh, „Dampak Aplikasi
Tik Tok Terhadap Perilaku Islami Mahasiswa Di Yogyakarta‟, Jurnal Mahasiswa FIAI-
UII, at-Thullab. 2021
Miftahul Jannah, „Remaja Dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam‟, Jurnal
Psikoislamedia. 2016
Partono, „Pendidikan Akhlak Remaja Keluarga Muslim Di Era Industry 4.0‟. 2020
Payiz Zawahir Muntaha, „Pendidikan Akhlak Remaja Bagi Keluarga Kelas Menengah
Perkotaan‟, Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan. 2017
Sonny Eli Zaluchu, „Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama‟,
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat. 2020
Subria Mamis, „Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai Media Baru Dalam Komponen
Pembelajaran‟, Al-Munzir. 2020
Susilowati, „Pemanfaatan Aplikasi Tiktok Sebagai Personal Branding Di Instagram‟, Jurnal
Komunikasi. 2018
Togi Prima Hasiholan, „Pemanfaatan Media Sosial Tik Tok Sebagai Media Kampanye Gerakan
Cuci Tangan Di Indonesia Untuk Pencegahan Covid-19‟, Jurnal Ilmu Komunikasi. 2020
Triana Rosalina Noor, „Remaja Dan Pemahaman Agama‟, Jurnal Pendidikan Islam.
2018 Try Sa‟adurrahman HM Kafrawi, „Akhlakul Karimah‟, Academia.Edu, 2019

Skripsi
Dila Mayang Sari, "Penggunaan Aplikasi Tik Tok Sebagai Ajang Eksistensi Diri (Fenomenologi
Penggunaan Tik Tok Pada Mahasiswa UIN Shultan Thaha Saifuddin Jambi", (Disertai,
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021)
Epah Susanti, "Perkembangan Akhlak Pada Anak Usia Dini", (universitas Muhammadiyah
purwokerto, 2012)
Fauzan Ahmad, „Dampak Aplikasi Tik Tok Pada Interaksi Sosial Remaja Studi Di Kecamatan
Gambut Kabupaten Banjar‟ (Doctoral dissertation, universitas islam Kalimantan MAB,
2021)
Fredrick Gerhad Sitorus, „Penggaruh Penggunaan Aplikasi Tik Tok Terhadap Perilaku Anak
(Studi Pada Pengguna Aplikasi Tiktok Pada Remaja Di Kota Medan‟ (Disertai, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara Medan, 2018)
Kasumadyar Arina Ratu, „Dampak Psikologis Hikikomori Pada Kalangan Remaja Di Jepang‟
(universitas darma persada, 2018)
Meri Zaputri, „Dampak Kecanduan Media Sosial Tik Tok Terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa
Bimbingan Dan Konseling IAIN Batusangkar‟ (Disertai, IAIN Batusangkar, 2021)
Rangga Villadika, "Membangun Minat Fotography Dalam Berdakwah (Studi Komunitas
Tustelers Di Bandar Lampung)", (UIN Raden Intan Lampung, 2022)
Ratu Kurnia Sari, „Dampak Industri Kecil Tahu Terhadap Masyarakat Di Rt01 Rw 10
Kelurahan Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan", (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2016)

Dan Dakwah Prodi Jurnalistik Islami IAIN Ambon‟ (Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Ambon, 2021)
8
Sukma Buton, „Dampak Aplikasi Tik Tok Terhadap Perilaku Mahasiswa Fakultas Ushuluddin

Dan Dakwah Prodi Jurnalistik Islami IAIN Ambon‟ (Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Ambon, 2021)
8

Thea Rahmani, „Penggunaan Media Sosial Sebagai Penguasaan Dasar-Dasar Fotografi Ponsel‟
(UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016)
Yustika Sari, „Dampak Tayangan Drama Korea My Secret Romance Terhadap Akhlakul
Karimah‟ (Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019)

Wawancara

Ahmad Alridho, “Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok”, Wawancara, Mei 12, 2022.
Desvi Erha Utami, “Dampak Negatif Penggunaan Aplikasi TikTok”, Wawancara, Mei 12, 2022.
Diego Tamara Arizona, “Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok, Wawancara, Mei 12, 2022.
Dimas Reno Cahya, “Dampak Negatif Penggunaan Aplikasi TikTok”, Wawancara, Mei 12,
2022.
Eka Oktaviasari, “Dampak aplikasi TikTok terhadap perkembangan akhlak temaja”,
Wawancara, May 12, 2022.
Guruh Samudra, “Dampak Negatif Penggunaan Aplikasi TikTok”, Wawancara, Mei 12, 2022.
Jaswadi, “Sejarah Berdiri SMP Negeri 4 Semende Darat Laut”, Wawancara, Mei 16, 2022.
Karisa Putri, “Dampak Positif Penggunaan Aplikasi TikTok”, Wawancara, Mei 12, 2022.
Kenti Mutia, “Dampak Positif Penggunaan Aplikasi TikTok”, Wawancara, Mei 12, 2022.
Muhammad Revan Pratama, “Dampak penggunaan Aplikasi TikTok”, Wawancara, Mei 12,
2022.
Mutia Lestari, “Dampak Negatif Aplikasi TikTok”, Wawancara, Mei 12, 2022.
Nora Valensia, “Dampak Aplikasi TikTok Terhadap Akhlak Remaja”, Wawancara, June 17,
2022
Riska Ayu Lestari, “Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok”, Wawancara, Mei 12, 2022.
Seharpa, “Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Akhlak Remaja”, Wawancara, May
12, 2022.
Sunarsih,” Dampak penggunaan aplikasi TikTok”, Wawancara April 18,2022.

Anda mungkin juga menyukai