Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEORI ATOM MODERN

Disusun Oleh :

NANDANG APRIYADI
NENI LESTARI
NURJANAH
NURHAYATI
SUBENI
WALID NURAHMAN

SMK NEGERI PADANGCERMIN


KEC. WAY RATAI KAB. PESAWARAN
2015
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Padangcermin, September 2015

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Maksud Dan Tujuan.......................................................................................... 1
C. Permasalahan..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan teori atom .................................................................................. 2
B. Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang................................................. 3
C. Model Atom Mekanika Kuantum-Model Atom Modern Yang
Dipakai Sampai Saat Ini..................................................................................... 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 6
B. Saran.................................................................................................................. 6
Daftar Pustaka............................................................................................................ 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam sehari-hari kita sering mendengar kata ‘atom’. Istilah atom berasal dari Bahasa
Yunani (τομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi disebut juga dengan partikel terkecil yang tidak dapat dibelah
lagi. Dalam ilmu Kimia dan Fisika, atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas
inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas
proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral.
Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan
oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan
dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi
lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di
dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip
mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.

B. PERMASALAHAN
Dari latar belakang yang disebutkan di atas, Penulis menemukan permasalahan yang
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan teori dasar atom?
2. Apa yang dimaksud dengan proton, neutron, dan elektron sebagai partikel dasar atom?
3. Bagaimana perkembangan model atom Modern (mekanika kuantum)

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Makalah ini diharapkan dapat membantu para pembaca untuk mengetahui lebih mengenai :
1. Perkembangan teori dasar atom modern
2. Proton, neutron, dan elektron sebagai partikel dasar atom
3. Model atom modern (mekanika kuantum)

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teori Atom


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum
Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang
dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti
atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger

x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi


Y = Fungsi gelombang
m = massa
ђ = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E = Energi total
V = Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Model atom mutakhir atau


model atom mekanika
gelombang

2
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau
hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk
kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa
orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

B. Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang


1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang
yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya
elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum
tersebut)
3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar di temukannya

Percobaan chadwick

C. Model Atom Mekanika Kuantum-Model Atom Modern Yang Dipakai Sampai Saat
Ini
Kelemahan Model Atom Modern Salah satu kelemahan model atom Bohr hanya bisa
dipakai untuk menjelaskan model atom hydrogen dan atom atau ion yang memiliki
konfigurasi elektron seperti atom hydrogen, dan tidak bisa menjelaskan untuk atom yang
memiliki banyak elektron. Werner heinsberg (1901-1976), Louis de Broglie (1892-1987), dan
Erwin Schrödinger (1887-1961) merupakan para ilmuwan yang menyumbang berkembangnya
model atom modern atau yang disebut sebagai model atom mekanika kuantum .

3
Pernyataan de Broglie yang menyatakan bahwa partikel dapat bersifat seperti gelombang
telah menginspirasi Schrödinger untuk menyusun model atomnya dengan memperhatikan
sifat elektron bukan hanya sebagai partikel tapi juga sebagai gelombang, artinya dia
menggunakan dualisme sifat elektron. Menurut Schrödinger elektron yang terikat pada inti
atom dapat dianggap memiliki sifat sama seperti “standing wave”, anda bisa membayangkan
gelombang standing wave ini seperti senar pada gitar (lihat gambar). Ciri standing wave ini
ujung-ujungnya harus memiliki simpul sehingga ½ gelombang yang dihasilkan berjumlah
bilangan bulat.
Hal yang sama dapat diterapkan apabila kita menganggap elektron dalam atom hydrogen
sebagai “standing wave”. Hanya orbit dengan dengan jumlah ½ gelombang tertentu saja yang
diijinkan, orbit dengan jumlah ½ gelombang yang bukan merupakan bilangan bulat tidak
diijinkam. Hal inilah penjelasan yang rasional mengapa energi dalam atom hydrogen
terkuantisasi. (lihat gambar)
Schrödinger kemudian mengajukan persamaan yang kemudian dikenal dengan nama
“persamaan gelombang Schrödinger” yaitu :
H? = E?
? disebut sebagai fungsi gelombang, H adalah satu set intruksi persamaan matematika
yang disebut sebagai operator, dan E menunjukan total energi dari atom. Penyelesaian
persamaan ini menghasilkan berbagai bentuk penyelesaian dimana setiap penyelesain ini
melibatkan fungsi gelombang ? yang dikarakteristikkan oleh sejumlah nilai E. Fungsi
gelombang ? yang spesisfik dari penyelesaian persamaan gelombang Schrödinger disebut
sebagai “orbital”
Apakah orbital itu? Orbital adalah daerah kebolehjadian kita menemukan elektron dalam
suatu atom atau bisa dikatakan daerah dimana kemungkinan besar kita dapat menemukan
elektron dalam suatu atom.

4
Bedakan dengan istilah orbit yang dipakai di model atom Bohr. Orbit berupa lintasan
dimana kita bisa tahu lintasan dimana elektron mengelilingi inti, tapi pada orbital kita tidak
tahu bagaimana bentuk lintasan elektron yang sedang mengelilingi inti. Yang dapat kita
ketahui adalah dibagian mana kemungkinan besar kita dapat menemukan elektron dalam
atom. Werner Heisenberg menjelaskan secara gamblang tentang sifat alami dari orbital,
analisis matematika yang dihasilkannya menyatakan bahwa kita tidak bisa secara pasti
menentukan posisi serta momentum suatu partikel pada kisaran waktu tertentu. Secara
matematis azas ketidakpastian Heisenberg ditulis sebagai berikut:
?x . ?(mv) ? h/4?
?x adalah ketidakpastian menentukan posisi dan ?(mv) adalah ketidakpastian
momentum dan h adalah konstanta Plank. Arti persamaan diatas adalah semakin akurat kita
menentukan posisi suatu partikel maka semakin tidak akurat nilai momentum yang kita
dapatkan, dan sebaliknya. Pembatasan ini sangat penting bila kita memmpelajari partikel yang
sangat kecil seperti elektron, oleh sebab itulah kita tidak bisa menentukan secara pasti posisi
elektron yang sedang mengelilingi inti atom seperti yang ditunjukan oleh model atom Bohr,
dimana elektron bergerak dalam orbit yang berbentuk lingkaran. Disinilah mulai diterimanya
model atom mekanika kuantum yang diajukan oleh Schrödinger.
Sesuai dengan azaz Heisenberg ini maka fungsi gelombang tidak dapat menjelaskan
secara detail pergerakan elektron dalam atom, kecuali fungsi gelombang kuadrat (?2) yang
dapat diartikan sebagai probabilitas distribusi elektron dalam orbital. Hal ini bisa dipakai
unutk menggambarkan bentuk orbital dalam bentuk distribusi elektron, atau dikenal sebagai
peta densitas.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak
mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak
tertentu dari inti atom”.

B. Saran
Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena saya
memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat saya pungkiri,untuk itu saya harapkan
kritik dan saran yang membangun dari guru maupun para pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://princesugeng06biologi.blogspot.com/2010/10/makalah-kimia-teory-atom.html
http://contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/makalah-atom.pdf
http://lathifarulia.blogspot.com/2011/07/perkembangan-teori-atom-dalton-sampai.html

Anda mungkin juga menyukai