Makalah 1 Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Kel. 2
Makalah 1 Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Kel. 2
OLEH
KELOMPOK II
EDELBERTA YUNIATI KURDIN
FLORENTIANA S. PANDA
I GEDE MADE ARYA RISKY SAPUTRA
HESRON A. BALUKH
YOHANES GADUR
YULIANA TAENA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
Berkat dan Rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat
waktu. Makalah yang berjudul “Teori, Konsep Dan Prinsip Dasar Kepemimpinan
Manajemen Keperawatan” ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Tahun Akademik 2023/2024 Mahasiswa
Alih Jenjang STIKES Maranaha Kupang Semester III (Tiga)
Penyusunan makalah ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya mahasiswa dan masyarakat umum.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dengan
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak demi perbaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................6
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................25
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................25
3.2 Saran..........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................26
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui teori kepemimpinan manajemen keperawatan
2. Untuk mengetahui konsep kepemimpinan manajemen keperawatan
3. Untuk mengetahui prinsip dasar kepemimpinan manajemen keperawatan
1.4 Manfaat
pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif. Teori sifat
b. Perilaku
Teori ini menjelaskan perilaku pemimpin yang membuat seseorang
menjadi pemimpin yang efektif. Dasar pemikiran teori ini adalah
kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan
kegiatan pengarahan suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Dalam
hal ini, pimpinan mempunyai deskripsi perilaku:
1. Konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan
bawahan memiliki cirri ramah tamah, mau berkonsultasi,
mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan
memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya
setingkat dirinya. Disamping itu terdapat pula kecenderungan
perilaku pemimpin yang lebih meningkatkan tugas organisasi.
2. Berorientasi kepada bawahan dan produksi
Perilaku pemimpin yang berorientasi kepada baawahan ditandai
oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi
pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima
perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan.
Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi
memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan,
pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta
pencapaian tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model
leadership continum pada dasasrnya ada dua yaitu berorientasi
pada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model
grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur
melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan
terhadap bawahan atau hubungan kerja. Kecenderungan perilaku
pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah
fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF. Soner, 1978: 442-443).
Tingkah laku pemimpin lebih terkait dengan proses
kepemimpinan. Karena itu, ada dua dimensi utama
kepemimpinan yang dikenal dengan nama konsiderasi dan
struktur inisiasi. Dua macam kecenderungan perilaku
kepemimpinan tersebut pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan
dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan.
Teori Gaya Keperilakuan
(Sumber: Diadaptasi dari Chapter Seventeen, Leadership,
2001, The McGraw-Hill Company, Inc.)
Studi Ohio State University mengidentifikasi dua dimensi
penting perilaku pemimpin
(1) Konsiderasi: menciptakan respek dan kepercayaan
timbal-balik dengan bawahan
(2) Inisiasi struktur: mengorganisir dan meredefinisi apa-apa
yang akan dikerjakan oleh anggota kelompok
Studi Michigan University mengidentifikasi dua gaya
kepemimpinan yang sama dengan studi yang dilakukan oleh
Ohio State University.
= salah satu gaya terfokus pada pekerja dan gaya yang
satunya terfokus pada pekerjaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu gaya
kepemimpinan yang terbaik. Efektivitas gaya kepemimpinan
tertentu tergantung pada situasi di mana gaya tersebut
diterapkan.
Berdasarkan tabel di atas dapat dipahami bahwa perilaku
pemimpin yang efektif melakukan konsiderasi tergantung pada
aspek berikut:
1. Kepuasan pengikut terhadap pemimpin tergantung pada
derajat konsiderasi yang ditunjukkan oleh pemimpin.
2. Konsiderasi pemimpin lebih berpengaruh terhadap
pengikut ketika pekerjaan tidak menyenangkan dan
mendesak, dari pada ketika pekerjaan menyenangkan dan
tidak mendesak.
3. Pemimpin yang menunjukkan konsiderasi dapat melakukan
inisiasi struktur yang lebih banyak tanpa mengurangi
kepuasan pengikutnya.
4. Konsiderasi yang diberikan sebagai respons terhadap
kinerja yang baik akan meningkatkan kemungkinan kinerja
yang baik di masa depan.
Sedangkan perilaku pemimpin yang efektif melakukan inisiasi
struktur adalah:
1. Inisiasi struktur yang memperjelas peran tambahan akan
meningkatkan kepuasan.
2. Inisiasi struktur akan menyurutkan kepuasan pengikut
ketika struktur tersebut sudah tersedia.
3. Inisiasi struktur akan meningkatkan kinerja ketika tugas
tidak jelas.
4. Inisiasi struktur tidak akan mempengaruhi kinerja ketika
tugas jelas(Leadership, 2001: 2).
Uraian di atas memperjelas bahwa teori kepemimpinan perilaku
mencoba menjelaskan keunikan gaya yang digunakan oleh pemimpin
yang efektif, atau memahami sifat-sifat pekerjaan pemimpin. Sepuluh
peran manajerial dari Henry Minzberg merupakan salah satu contoh teori
kepemimpinan perilaku. Peneliti perilaku menekankan pada penemuan
cara mengklasifikasikan perilaku yang dapat memberikan pemahanan
mengenai kepemimpinan.
c. Situasi
Pendekatan ini membahas hubungan antara pemimpin dan situasi,
diantaranya hubungan atasan dengan bawahan, struktur tugas yang harus
dikerjakan dan posisi kewenangan seseorang.
Kepemimpinan situasional didasarkan pada saling pengaruh anatar
et al., 2015).
Situasi
a. Otoriter
karyawan untuk bekerja lebih baik, karena pandangan dan pendapat mereka
dihargai.
c. Partisipatif
meminta kritik dan saran kepada staf serta mempertimbangkan respon staf
kelompok.
d. Bebas tindak
a. Gaya Direktif
membatasi peranan bawahan: apa saja yang dikerjakan, kapan pekerjaan itu
keputusan dan tindakan yang sesuai dengan perspektif pemimpin. Hal ini
b. Gaya participating
c. Gaya konsultatif
pada pemimpin.
d. Gaya Delegating
kreativitas di tempat kerja, dan memperkuat hubungan yang lebih baik antara
dalam suatu organisasi dibedakan menjadi dua kutup utama, yaitu Teori X dan
kurang ambisi, menolak perubahan, tidak bertanggung jawab dan lebih suka
empat macam.
pelaksanaan Teori X.
Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang
sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta
bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui
serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.
Perencanaan
Pengoranisasian
Kepemimpinan
Pengendalian
Puncak
Menengah
Bawah
Berdasarkan beberapa prinsip diatas maka para manajer, administrator dan bawahan
seyogyanya berkerja bersama-sama dalam merencanakan dan penorganisasian fungsi-
fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja dalam memberikan
pelayanan keperawatan melalui upaya anggota staf, memberikan pengobatan dan
bantuan kepada pasien. Pemberian pelayanan yang baik dipengaruhi oleh faktor
SDM salah satunya adalah perawat yang akan memberikan pelayanan dibidang
keperawatan. Pemahaman dan kemampuan manajer perawat mempunyai peranan
penting dalam memberikan fasilitas yang mendukung perawat assosiate/ perawat
pelaksana dalam bekerja yang meliputi : dalam melaksanakan asuhan keperawatan
selalu menggunakan proses keperawatan, memberikan intervensi/ tindakan
keperawatan sesuai dengan hasil diagnosa yang telah dibuat, menjaga akuntabilitas
atau rasa tanggungjawab setiap kegiatan keperawatan yang telah dilaksanakan.
Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian.
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-
aktivitas suatu kelompok kearah tujuan yan hendak di capai bersama.
3.2 Saran
Demikian penyusunan makalah ” Teori, Konsep Dan Prinsip Dasar Kepemimpinan
Manajemen Keperawatan”. Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis. Dengan demikian kritik maupun
saran sangat dibutuhkan demi kemajuan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Tanda tangan
fasilitator
(………………………)
BORANG PENILAIAN PRESENTASE DAN HANDOUT
Topik: Teori, Konsep, dan Prinsip Dasar Kepemimpinan Manajemen Keperawatan
Tanggal: 09 Oktober 2023
Kelas: Alih Jenjang
Kelompok :2
1. EDELBERTA Y. KURDIN 4. HESRON A. BALUKH
2. FLORENTIANA S. PANDA 5. YOHANES GADUR
3. I GEDE ARYA RISKY PUTRA 6. YULIANA TAENA
Tanda tangan
fasilitator
(………………………)