Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN KEBIJAKAN FISKAL

DAN
22 s.d 28 Januari 2024
Highlight Minggu Ini
• Mayoritas indeks saham bergerak menguat didukung oleh kinerja 26 Januari Perubahan (%)
Indikator
emiten, indikator ekonomi utama, dan optimisme terhadap stimulus 2024 WoW YoY Ytd
Pemerintah Tiongkok. T1 ---- Nilai Tukar/USD ----
Euro 0,92 (0,41) (0,36) (1,71)
• Yield US Treasury dan indeks Dolar AS mengalami sedikit kenaikan di Yen 148,15 (0,02) (13,77) (5,04)
tengah sikap wait and see investor terhadap arah kebijakan moneter GBP 0,79 0,00 2,32 (0,22)
Rupiah 15.820,00 (1,31) (5,83) (2,75)
the Fed. Yuan 7,18 0,22 (5,79) (1,09)
SGD 1,34 (0,02) (2,22) (1,58)
• Harga minyak mentah dan CPO menguat, sementara harga batu bara Ringgit 4,73 (0,24) (11,41) (2,96)
melemah dalam sepekan. Baht 35,63 (0,30) (8,75) (4,36)
T2 ----- Pasar Modal ------
• Dari pasar keuangan domestik, IHSG melemah 1,25 (wow), dengan
DJIA 38.109,43 0,65 12,25 1,11
yield SUN seri benchmark bergerak naik antara 5 hingga 12 bps S&P500 4.890,97 1,06 20,45 2,54
apabila dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, nilai tukar FTSE 100 7.635,09 2,32 (1,62) (1,27)
Rupiah melemah sebesar 1,31%. DAX 16.961,39 2,45 12,08 1,25
KOSPI 2.478,56 0,24 0,40 (6,66)
• Pertumbuhan ekonomi di beberapa negara ekonomi besar Nikkei 35.751,07 (0,59) 30,66 6,83
mengalami ekspansi pada penghujung kuartal tahun 2023. Dari JCI 7.137,09 (1,25) 3,97 (1,87)
dalam negeri, likuiditas perekonomian masih tumbuh positif, yang Hangseng 15.952,23 4,20 (29,31) (6,42)
Shanghai 2.910,22 2,75 (10,86) (2,18)
tecermin dari tren uang beredar (M2) yang terus tumbuh. STI 3.159,53 0,23 (6,45) (2,49)
FTSE KLCI 1.506,28 1,34 0,53 3,55
T3 ------ Surat Berharga Negara ------
I. Pasar Global Yield 5 th, (FR101) 6,56 12 (n/a) 10
Yield 10 th, (FR100) 662 5 (n/a) 12
Pasar Saham. Indeks saham di Amerika Serikat (AS) meningkat di tengah T4 ------ Komoditas ------
Brent Oil 83,55 6,35 (4,48) 8,45
penguatan sejumlah indikator ekonomi. Ekonomi AS tumbuh sebesar 3,3% CPO 849,68 1,20 (4,75) 6,50
(yoy) pada triwulan IV 2023, lebih tinggi dari prakiraan pasar yang sebesar 2%. Gold 2.018,52 (0,54) 4,63 (2,16)
Sementara itu, inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) mereda ke 2,6 Coal 127,10 (0,70) (64,26) (13,18)
Nickel 16.785,00 4,67 (42,96) 1,10
% (yoy) pada bulan Desember 2023. Personal spending dan income juga
meningkat masing-masing sebesar 0,7% (mom) dan 0,3 % (mom) pada bulan Gambar 1. Saham Global Bergerak Menguat
Desember 2023. PMI (flash) untuk services, manufacturing, dan composite
masing-masing naik ke 52,9; 50,3; dan 52,3. Dengan demikian, seluruh PMI AS
sudah kembali berada dalam zona ekspansi pada bulan Januari 2024. Adapun
klaim pengangguran berada di atas ekspektasi pasar, yaitu sebesar 214 ribu
pada pekan yang berakhir pada 20 Januari 2024. Kondisi ini memperlihatkan
bahwa perekonomian dan aktivitas bisnis AS pada awal tahun 2024 cukup baik.
Di sisi lain, harapan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Mei 2024
semakin membesar.
Indeks saham yang diamati di kawasan Eropa ditutup menguat didorong
kinerja emiten teknologi. Penguatan didukung oleh saham sektor teknologi
setelah perusahaan perangkat lunak SAP dan produsen chip ASML Holding
membukukan laba yang melampaui ekspektasi pasar. Selain itu, bank sentral
Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga pada rekor tertinggi pada pertemuan
pertama tahun 2024. Suku bunga operasi refinancing utama pada angka 4,5%
dan suku bunga fasilitas simpanan berada pada level 4%. Hal ini dilakukan ECB
Gambar 2. Yield UST Tenor 10 Tahun Naik
untuk mengembalikan inflasi ke target 2%. Namun demikian, penguatan indeks
saham tertahan oleh penurunan indeks kepercayaan konsumen Zona Euro yang
turun 1,0 poin menjadi -16,1 pada bulan Januari 2024. Hal ini serupa dengan
Jerman, yang indeks iklim berbisnis dan konsumennya mengalami penurunan.
Indeks saham Asia mayoritas bergerak menguat dipengaruhi oleh
optimisme terhadap stimulus yang dikeluarkan oleh Pemerintah Tiongkok.
Bank sentral Tiongkok (PBoC) mengumumkan akan mengurangi rasio reserve
requirement sebesar 50 basis poin pada bulan Februari 2024 mendatang.
Sementara itu, tingkat inflasi tahunan Hong Kong turun ke 2,4% ( yoy) pada
bulan Desember 2023. Hal ini serupa dengan inflasi Jepang yang turun ke 2,6%
(yoy) pada bulan Desember 2023. Bank of Japan (BoJ) mempertahankan
kebijakan moneternya yang longgar, sesuai dengan ekspektasi pasar. Selain itu,
indeks harga konsumen inti Tokyo di Jepang naik 1,6% (yoy) pada bulan Januari
2024, melambat dari bulan sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi pasar.
Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report 1
KEMENTERIAN KEUANGAN
BADAN KEBIJAKAN FISKAL

Gambar 3. US Fed Balance Sheet Dari Korea Selatan, Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut naik 2,2% (yoy) pada
Q4 2023, Selain itu, Indeks Survei Bisnis sektor manufaktur di Korea Selatan naik tipis
menjadi 71 pada bulan Januari 2024.
Pasar Obligasi. Yield US Treasury tenor 10 tahun naik tipis sebesar 1 bps pada
akhir pekan lalu (26/1) dan ditutup pada level 4,13%, di tengah perhatian investor
terhadap beberapa rilis data indikator ekonomi di AS yang menjadi petunjuk tentang
waktu dan tingkat penurunan suku bunga yang mungkin akan dilakukan oleh the Fed
pada tahun ini. Sementara itu, yield obligasi Pemerintah Jerman tenor 10 tahun,
bertahan pada level 2,2%, di tengah rilis sejumlah data yang menggambarkan
pelemahan di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa ini.
Pasar Uang. Indeks Dolar AS naik sebesar 0,14% dalam sepekan terhadap enam
mata uang utama dunia, dan ditutup pada level 103,43 pada akhir perdagangan
Gambar 4. Slope US Yield Curve dan Resesi pekan lalu (26/1). Investor merespons data inflasi PCE serta pertumbuhan ekonomi
AS, yang dapat memberikan petunjuk tentang arah suku bunga AS. The Fed
diprakirakan akan mempertahankan suku bunga saat bertemu minggu ini. Para
investor akan memperhatikan pernyataan Jerome Powell terkait petunjuk tentang
dimulainya siklus pelonggaran. Di sisi lain, Euro melemah setelah bank sentral Eropa
(ECB) mempertahankan suku bunga stabil seperti yang diperkirakan secara luas.
Namun, para investor meyakini ECB akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan
April mendatang.
Pasar Komoditas. Harga minyak mentah acuan global kembali menguat dalam
sepekan karena faktor fundamental pasar yang mendukung prospek
pertumbuhan yang bullish. Harga minyak terangkat oleh data persediaan minyak
mentah AS yang turun sebesar 9,2 juta barel pada pekan lalu, melampaui ekspektasi
pasar dan menandai penurunan paling signifikan sejak bulan Agustus 2023. Di sisi lain,
Gambar 5. Harga Minyak Mentah dan Batu Bara permintaan minyak diperkirakan meningkat seiring dengan data pertumbuhan
ekonomi AS yang lebih cepat dari perkiraan pada Q4 2023. Sementara itu,
kekhawatiran pasokan yang terus berlanjut di tengah konflik Timur Tengah juga
mendorong kenaikan harga minyak pada pekan lalu.
Harga CPO Malaysia Derivative Exchange kembali menguat untuk minggu ketiga
berturut-turut di tengah masih adanya kekhawatiran akan penurunan produksi
pada bulan Januari 2024 akibat cuaca buruk. Data produksi minyak sawit Malaysia dari
Malaysian Palm Oil Association pada 1-20 Januari 2024 menunjukkan penurunan di
bawah 16%. Di sisi lain, permintaan CPO diprakirakan meningkat, terutama dari
Tiongkok, karena persediaan minyak sawitnya yang menurun. Sementara itu, data
surveyor kargo, Intertek Testing Services, menunjukkan ekspor produk minyak sawit
Malaysia untuk 1-25 Januari 2024 naik 0,64% menjadi 1.064.778 ton.
Gambar 6. Harga Hard Commodities Harga komoditas batu bara ICE Newcastle kembali melemah dalam sepekan dan
menandai pelemahan mingguan selama tujuh kali berturut-turut. Penurunan
harga batu bara dipengaruhi oleh sejumlah faktor global yang signifikan, termasuk
keputusan Jerman untuk mengeluarkan pembangkit listrik tenaga batu bara dari pasar
demi keamanan pasokan, serta kendala transportasi pada terminal batu bara terbesar
di Afrika Selatan. Selain itu, musim dingin Eropa yang lebih hangat masih menjadi
sentimen negatif mengingat permintaan akan sumber energi bisa berkurang sehingga
harga energi melemah.
II. Pasar Domestik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar 1,25% secara mingguan
ke level 7.137,09 pada Jumat (26/1) dan diperdagangkan di kisaran 7.099,08 –
Gambar 7. Harga Soft Commodities 7.271,96 pada pekan lalu. Investor non-residen mencatatkan net sell pada
perdagangan pekan lalu dengan total nilai mencapai Rp0,54 triliun. Namun demikian,
secara mtd dan ytd investor non-residen tercatat melakukan net buy sebesar Rp6,66
triliun. Sementara itu, nilai rata-rata transaksi perdagangan harian selama sepekan
terpantau naik dari Rp10,69 triliun menjadi Rp11,38 triliun pada pekan lalu.
Dari pasar SBN, yield SUN seri benchmark pada Jumat pekan lalu (26/1) bergerak
naik antara 5 hingga 12 bps apabila dibandingkan pekan sebelumnya. Secara
rinci, yield SUN tenor 5, 10, 15, dan 20 tahun masing-masing naik sebesar 12, 5, 7, dan
7 bps. Berdasarkan data settlement BI tanggal 25 Januari 2024, kepemilikan non-
residen mengalami kenaikan sebesar Rp1,66 triliun secara mingguan, dari Rp847,51

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report 2


KEMENTERIAN KEUANGAN
BADAN KEBIJAKAN FISKAL

triliun (14,89%) menjadi Rp849,17 triliun (14,89%). Kepemilikan non-residen naik Gambar 8. Pasar Keuangan Indonesia Sepekan
sebesar Rp7,12 triliun secara ytd dan mtd.
Nilai tukar Rupiah pada akhir pekan lalu (26/1) berada pada level Rp15.820 per
USD atau melemah sebesar 1,31% dibandingkan Jumat (19/1). Namun demikian,
tekanan terhadap nilai tukar Rupiah naik selama sepekan lalu, tecermin dari
perkembangan rata-rata spread harian antara nilai spot dan non-deliverable forward
1 bulan yang bergerak dalam rentang Rp-23 sampai Rp93 per USD atau lebih tinggi
dibandingkan spread Rp-3 sampai Rp44 per USD pada pekan sebelumnya. Rupiah
diperdagangkan di kisaran Rp15.608 – 15.843 per USD. Secara ytd, rata-rata penutupan
harian Rupiah berada pada level Rp15.595 per USD.
III. Perekonomian Internasional
Pertumbuhan ekonomi di beberapa negara mengalami ekspansi pada Gambar 9. Tekanan Terhadap Rupiah Naik
penghujung kuartal tahun 2023. Ekonomi AS pada Q4 2023 mengalami ekspansi ke
tingkat 3,1% (yoy), melanjutkan pertumbuhan pada Q3 2023 yang sebesar 2,9% (yoy)
dan merupakan pertumbuhan tertinggi selama dua tahun terakhir. Perbaikan ekonomi
di antaranya terjadi pada investasi sektor peralatan, properti intelektual, dan
residensial. Sebagai tambahan, belanja pemerintah dan ekspor yang tumbuh lebih
tinggi juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Selain AS, Korea Selatan pada
Q4 2023 juga mengalami ekspansi pertumbuhan ekonomi ke 2,2% (yoy) dari 1,4% (yoy)
pada kuartal sebelumnya. Menguatnya kondisi ekonomi Korea Selatan didorong oleh
meningkatnya belanja pemerintah, investasi di bidang transportasi, serta tingginya
ekspor semikonduktor. Pertumbuhan ekonomi yang menguat pada Q4 2023 juga
dialami oleh Tiongkok yang tumbuh sebesar 5,2% (yoy) dibanding Q3 2023 yang
sebesar 4,9% (yoy). Perbaikan ekonomi ini didorong oleh meningkatnya produksi
industri serta penjualan retail yang mampu mengangkat kondisi pada sektor properti Gambar 10. Mata Uang Kawasan Asia
yang membebani pertumbuhan. Secara tahunan, pada tahun 2023, Tiongkok tumbuh
5,2% (yoy) atau di atas target acuan sebesar 5,0%.
IV. Perekonomian Domestik
Likuiditas perekonomian masih tumbuh positif, yang tecermin dari tren uang
beredar (M2) yang terus tumbuh sebesar 3,5% (yoy) pada bulan Desember 2023
(vs Nov: 3,3% yoy). Pertumbuhan M2 bulan Desember 2023 terutama ditopang oleh
masih tumbuh positifnya M1 dan uang kuasi yang berturut-turut tumbuh sebesar 2,1%
(yoy) dan 5,2% (yoy). Di sisi lain, kondisi perbankan nasional terpantau tetap terjaga
dan fungsi intermediasi masih melanjutkan perbaikan. Bank Indonesia (BI) mencatat
penyaluran kredit tetap tumbuh positif sebesar 10,3% (yoy) pada bulan Desember
2023, meningkat dari level pertumbuhan kredit sebesar 9,7% (yoy) pada bulan
sebelumnya. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh korporasi dan perorangan yang Gambar 11. Pertumbuhan Ekonomi (% yoy)
masing-masing tumbuh 11,6% dan 9,0%. Selain itu, berdasarkan jenis penggunaannya,
penyaluran kredit modal kerja dan kredit investasi terus tumbuh positif pada bulan AS Tiongkok Korsel
Desember 2023 sedangkan kredit konsumsi cenderung stabil apabila dibandingkan
25
dengan bulan November 2023. Selain itu, BI juga mencatat simpanan masyarakat/DPK 20
pada bulan Desember 2023 tumbuh stabil pada level 3,8% (yoy), didorong oleh 15
pertumbuhan giro dan simpanan berjangka. Pertumbuhan positif kredit serta 10 5,2
3,1 2,2
5
simpanan masyarakat diharapkan terus berlanjut sejalan dengan membaiknya 0
perekonomian domestik. -5
-10
Kementerian Investasi (BKPM) mencatatkan peningkatan realisasi investasi Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Total realisasi investasi 2020 2021 2022 2023

sepanjang bulan Januari hingga Desember 2023 tercatat sebesar Rp1.418,9 triliun atau
naik 17,5% dibandingkan dengan tahun 2022. Realisasi tersebut telah mencapai Gambar 12. Likuiditas Dalam Negeri
101,3% dari target investasi tahun 2023 yang sebesar Rp1.400 triliun. Realisasi investasi M2 M1
ini terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp674,9 triliun dan 30% Uang Kuasi DPK
Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp744 triliun. Dalam rangka Kredit
mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan hilirisasi sumber daya alam
20%
dan peningkatan nilai tambah di dalam negeri, nilai realisasi investasi untuk hilirisasi
pada tahun 2023 mencapai Rp375,4 triliun. Porsi investasi untuk hilirisasi ini tercatat
sebesar 26,5% dari keseluruhan realisasi investasi sepanjang tahun 2023. Selain itu, 10%
proporsi nilai realisasi investasi di luar Pulau Jawa juga selalu lebih besar dibandingkan
dengan investasi di Pulau Jawa dalam 14 triwulan terakhir. Hal ini dilakukan untuk 0%
mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif agar dapat memberikan manfaat
M
S
N

J
S

J
M

S
N

J
M
M

S
N
2021-J

2022-J

2023-J

kepada semua kelompok masyarakat serta didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia


untuk mewujudkan prinsip keadilan ekonomi. -10%
Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report
Gambar 12. Neraca Perdagangan (Miliar USD)
3
KEMENTERIAN KEUANGAN
BADAN KEBIJAKAN FISKAL

Tajuk Minggu Ini:


Penguatan Industri Reksadana Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
Saat ini perekonomian global berada dalam kondisi yang sudah lebih Sentimen global antara lain suku bunga dan geopolitik, sedangkan
baik dibandingkan tahun lalu. Namun, walaupun risiko resesi global sentimen domestik berasal dari gejolak politik dan ekonomi dalam
berangsur menipis, ketegangan geopolitik masih meningkat di negeri, termasuk perubahan lanskap industri reksadana.
beberapa kawasan dunia. Hal ini dikhawatirkan dapat bereskalasi
Penguatan industri reksadana memerlukan strategi yang
menjadi ancaman lebih besar dalam waktu dekat bagi perekonomian
komprehensif dan melibatkan multipihak. Strategi tersebut juga
global. Sementara itu, kondisi sektor keuangan akhir-akhir ini cukup
perlu mencakup sisi supply dan demand. Dari sisi supply, ada
ketat di tengah masih tingginya suku bunga global. Hal tersebut
beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, variasi instrumen
menimbulkan risiko pada tingginya biaya pinjaman, terutama pada
reksadana berhubungan erat dengan instrumen-instrumen yang
negara-negara dengan peringkat kredit yang buruk.
menjadi underlying asset-nya. Oleh sebab itu, pengembangan
Suku bunga acuan the Fed saat ini masih bertahan tinggi pada level instrumen yang lebih banyak dan beragam, baik instrumen ekuitas,
5,5%, sementara suku bunga European Central Bank dan Bank of instrumen Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (EBUS), instrumen
England masing-masing berada pada level 4,5% dan 5,25%. Bank pasar uang, maupun instrumen investasi lainnya, tentu akan
Indonesia sendiri menahan BI-Rate pada level 6%. Kondisi ini mendorong produk-produk reksadana yang lebih beragam. Kedua,
diperkirakan masih akan bertahan sampai dengan akhir kuartal tata kelola manajer investasi perlu diperkuat. Bisnis keuangan
pertama, bahkan diperkirakan dapat berlanjut sepanjang semester adalah bisnis kepercayaan. Oleh sebab itu, apabila manajer investasi
satu tahun 2024. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi global tidak memiliki tata kelola perusahaan yang baik, investor tentu tidak
diperkirakan masih akan melambat. Global Economic Prospect edisi akan percaya dan berpaling dari menggunakan produk dan jasanya.
Januari tahun 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi global
Dari sisi demand, strategi penguatan harus dilakukan pada terhadap
pada tahun 2023 akan mencapai 2,6%, kemudian turun menjadi 2,4%
semua jenis investor, yakni investor institusional dan investor
pada tahun 2024, dan baru kembali naik menjadi 2,7% pada tahun
individu. Pertama, investasi investor institusional, khususnya dari
2025.
kalangan industri perasuransian dan industri dana pensiun, pada
Meskipun risiko ekonomi global masih relatif tinggi, saat ini instrumen reksadana perlu ditingkatkan. Dalam hal ini, kebijakan
merupakan momentum yang tepat bagi negara berkembang untuk yang mengatur alokasi investasi setiap industri keuangan perlu
melakukan transformasi ekonomi, mempercepat transisi energi fosil direviu dan diharmonisasi, sehingga instrumen reksadana menjadi
ke energi bersih terbarukan dan mencapai beragam agenda salah satu instrumen investasi utama para investor institusional.
pembangunan. Menurut Ayhan Kose, Wakil Kepala Ekonom Bank Kedua, untuk mendorong investasi investor individu pada
Dunia dan Direktur Prospect Group, salah satu persyaratan untuk instrumen reksadana, tingkat literasi keuangan masyarakat masih
merealisasikan potensi tersebut antara lain membuat paket perlu ditingkatkan. Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia
kebijakan yang komprehensif untuk meningkatkan kerangka fiskal masih relatif rendah, baru sekitar 49.68%, tetapi tingkat literasi pasar
dan moneter, memperluas perdagangan lintas negara dan arus modal masyarakat bahkan jauh lebih rendah, hanya sekitar 4%. Hal
keuangan, memperbaiki iklim investasi, dan memperkuat kualitas ini menunjukkan bahwa upaya-upaya peningkatan literasi
kelembagaan. Hal-hal ini diharapkan dapat memitigasi potensi keuangan, khususnya literasi pasar modal, harus lebih digencarkan.
perlambatan pertumbuhan ekonomi ke depan.
Industri reksadana memiliki potensi yang besar, sebab instrumen
Di tengah upaya transformasi ekonomi yang dilakukan, Indonesia reksadana sejatinya merupakan instrumen investasi yang cocok
masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain kurangnya bagi siapapun dalam mengembangkan nilai kekayaannya, baik
likuiditas pasar keuangan, peraturan yang relatif rumit, dan investor instistusional maupun investor individu, baik investor
ketidakpastian politik. Hal ini belum memperhitungkan tingkat pemula, berpengalaman, dengan dana terbatas, maupun investor
literasi keuangan Indonesia, yang pada tahun 2022 masing-masing kaya.
baru mencapai 49,68.
Oleh sebab itu, penguatan koordinasi pengembangan sektor
Pendalaman pasar keuangan menjadi salah satu pekerjaan besar. keuangan, termasuk di industri pasar modal, harus lebih digiatkan.
Sebut saja salah satu instrumen investasi di Indonesia, yaitu Semua pihak terkait harus terlibat aktif, baik pemerintah, otoritas
reksadana, yang pertama kali hadir pada tahun 1997. Setelah sektor keuangan, maupun para pelaku industri. Hal tersebut
meningkat lebih dari satu dekade, reksadana mengalami penurunan merupakan urgensi dari reformasi sektor keuangan yang dimotori
Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada tahun 2022 dan 2023, masing-masing UU P2SK untuk mewujudkan sektor keuangan yang dalam, inovatif,
menjadi Rp508,2 triliun dan Rp504,9 triliun, dari Rp580,0 triliun pada tahun
efisien, inklusif, dapat dipercaya, serta kuat dan stabil. (BA & DD)
2021. Penurunan NAB ini salah satunya disebabkan oleh pergerakan harga
underlying asset reksadana, baik saham maupun obligasi, yang terimbas oleh
sentimen global dan domestik.

Pengarah: Kepala Badan Kebijakan Fiskal


Penanggung Jawab: Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan dan Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
Penyusun: Ilham Rahmansyah, Bara Ampera, Risyaf Fahreza, Dwika D, Indah Kurnia JE, Zerah A. Pasimbong, Gunung Pambudi, Egis Dhara T., Afif H, Widiani P, Innes C. Sinta.
Sumber Data: Bloomberg, Reuters, CNBC, The Street, Investing, WSJ, CNN Money, Channel News Asia, BBC, New York Times, BPS, Kontan, Kompas, Media Indonesia, Tempo, Antara News, Tradingeconomics.
Dokumen ini disusun hanya sebatas sebagai informasi. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut akurat dan lengkap serta tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi atas
tindakan yang dilakukan dengan mendasarkan pada laporan ini. Hak cipta Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuang Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report 4

Anda mungkin juga menyukai