Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN KEBIJAKAN FISKAL

DAN
19 s.d. 25 September 2022
Highlight Minggu Ini
23 September Perubahan (%)
• Mayoritas bursa saham global melemah. Agresivitas kebijakan Indikator 2022 WoW YoY Ytd
moneter bank sentral menjadi sumber kecemasan investor dan T1 ---- Nilai Tukar/USD ----
memicu aksi jual di pasar saham. Euro 1,03 (3,40) (21,18) (17,40)
Yen 143,31 (0,27) (29,89) (24,53)
• Indeks Dolar AS dan yield US Treasury meningkat setelah the Fed GBP 0,92 (26,97) (26,36) (24,58)
kembali menaikkan suku bunga acuan. Rupiah 15.038,00 (0,57) (5,58) (5,51)
Yuan 7,13 (2,02) (10,36) (12,15)
• Harga komoditas melemah dipengaruhi oleh turunnya prospek SGD 1,43 (1,70) (6,10) (6,07)
Ringgit 4,58 (0,93) (9,48) (9,88)
permintaan karena risiko perlambatan ekonomi global. Baht 37,47 (1,08) (12,69) (12,15)
• Dari pasar keuangan domestik, IHSG menguat 0,14% dengan yield T2 ----- Pasar Modal ------
SUN seri benchmark bergerak naik antara 7 bps hingga 16 bps DJIA 29.590,41 (4,00) (14,88) (18,57)
S&P500 3.693,23 (4,65) (16,99) (22,51)
dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, nilai tukar Rupiah FTSE 100 7.018,60 (3,01) (0,84) (4,96)
melemah sebesar 0,57%. DAX 12.284,19 (3,59) (21,48) (22,67)
KOSPI 2.290,00 (3,89) (26,78) (23,09)
• Berbagai negara masih melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga di Nikkei 27.153,83 (1,50) (8,39) (5,69)
tengah inflasi yang masih tinggi. Dari dalam negeri, Bank Indonesia JCI 7.178,58 0,14 16,86 9,07
Hangseng 17.933,27 (4,42) (26,84) (23,35)
(BI) memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7- Shanghai 3.088,37 (1,22) (15,21) (15,15)
Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%. STI 3.227,10 (1,26) 4,90 3,31
FTSE KLCI 1.424,98 (2,88) (7,43) (9,09)
T3 ------ Surat Berharga Negara ------
Yield 5 th, (FR90) 6,83 16 n/a 191
Yield 10 th, (FR91) 7,27 7 n/a 101
I. Pasar Global T4 ------ Komoditas ------
Brent Oil 86,15 (5,69) 11,52 10,76
Pasar Saham. Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali mengalami CPO 802,30 (1,67) (28,02) (35,34)
Gold 1.643,94 (1,86) (5,67) (10,13)
pelemahan tajam dalam sepekan. Aksi jual besar-besaran kembali Coal 435,20 (0,87) 134,10 156,60
melanda bursa saham AS yang mendorong pelemahan indeks saham ke Nickel 23.411,00 (3,46) 20,98 12,79
level terendah sejak November 2020. Secara ytd, indeks saham Dow Jones Gambar 1. Mayoritas Pasar Saham Global Melemah
(DJIA) melemah sebesar 18,57% dan indeks saham S&P 500 melemah
sebesar 22,51%. Tekanan jual yang terjadi di bursa saham AS disebabkan
oleh agresivitas kebijakan moneter the Fed. Pada pekan lalu, the Fed kembali
menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps ke level 3,25%. Investor
khawatir kebijakan moneter tersebut dapat mendorong perekonomian AS
ke dalam resesi dan menurunkan kinerja emiten ke depan.
Dari kawasan Eropa, indeks saham FTSE di Inggris dan indeks saham
DAX di Jerman juga melemah tajam didorong kekhawatiran agresivitas
kebijakan moneter bank sentral. Di samping adanya kekhawatiran
terhadap pengetatan kebijakan moneter di AS, bursa saham di kawasan
Eropa juga menghadapi risiko dari agresivitas kebijakan moneter Bank of
England (BoE) dalam rangka mengendalikan inflasi. Pada pekan lalu, BoE
kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps ke level 2,25%.
Kenaikan tersebut merupakan yang ketujuh berturut-turut dan Gambar 2. Yield UST Tenor 10 Tahun Naik
dikhawatirkan dapat mendorong perekonomian Inggris masuk ke resesi.
Sentimen lain yang cukup berpengaruh terhadap pelemahan indeks saham
di kawasan Eropa adalah meningkatnya tensi ketegangan konflik di Ukraina-
Rusia.
Dari kawasan Asia, bursa saham melemah dipengaruhi oleh pelemahan
bursa saham global dan data ekonomi yang mengkhawatirkan investor.
Kenaikan suku bunga di sejumlah negara maju memberikan tekanan kuat
pada bursa saham di kawasan Asia. Investor khawatir akan adanya capital
outflow besar-besaran karena semakin tipisnya interest rate differential
dengan negara maju, terutama AS. Selain itu, rilis data ekonomi yang kurang
menggembirakan juga memberikan tekanan pada bursa saham Asia dalam
sepekan lalu. Dari Jepang, inflasi bulan Agustus 2022 tercatat sebesar 3%,
level inflasi tertinggi sejak September 2014.
Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report 1
KEMENTERIAN KEUANGAN
BADAN KEBIJAKAN FISKAL

Gambar 3. US Fed Balance Sheet Pasar Obligasi. Yield US Treasury tenor 10 tahun pada akhir pekan lalu
(23/9) ditutup pada level 3,68% atau naik 23 bps dibandingkan
penutupan pekan sebelumnya. Imbal hasil naik setelah the Fed menaikkan
suku bunga sebear 75 bps selama tiga bulan berturut-turut. Kondisi ini
mendorong ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi sehingga mengurangi
selera investor untuk membeli surat utang pemerintah. Sementara itu, imbal
hasil US treasury tenor 2 tahun dan 5 tahun naik hingga masing-masing
menyentuh level 4,2% dan 4,1%, yang merupakan level tertinggi sejak tahun
2007.
Pasar Uang. Indeks Dolar AS menguat 3,12% dalam sepekan terhadap
enam mata uang utama dunia menjadi 113,19 pada akhir perdagangan
pekan lalu (23/9). Indeks Dolar AS meroket hingga mencapai level tertinggi
Gambar 4. Slope US Yield Curve dan Resesi sejak bulan Mei 2002. Apresiasi Dolar AS didorong oleh ekspektasi bahwa the
Fed akan tetap agresif menaikkan suku bunga untuk menurunkan inflasi. Dolar
juga diuntungkan dari permintaan safe-haven assets di tengah meningkatnya
ketegangan geopolitik di Ukraina dan prospek perlambatan ekonomi global.
Pasar Komoditas. Harga minyak mentah acuan global ditutup melemah
karena kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga the Fed yang dapat
menekan prospek permintaan. Pengetatan kebijakan moneter oleh the Fed
diperkirakan akan diikuti bank-bank sentral di seluruh dunia sehingga
meningkatkan risiko perlambatan ekonomi global bahkan resesi. Kondisi
tersebut selanjutnya dapat menyebabkan pelemahan permintaan atas
komoditas minyak. Namun demikian, pelemahan harga minyak tertahan oleh
beberapa isu, antara lain pelonggaran pembatasan Covid-19 di Chengdu
Gambar 5. Harga Minyak Mentah dan Batu Bara Tiongkok, OPEC+ yang gagal mencapai target produksi sebesar 3,583 juta
barel per hari, terhentinya pembicaraan kesepakatan nuklir Iran,
kekhawatiran pasokan minyak Rusia, dan meningkatnya permintaan minyak
dari Tiongkok.
Harga CPO Malaysia Derivative Exchange mengalami pelemahan
didorong meningkatnya pasokan CPO dari Malaysia. Stok minyak sawit
Malaysia diperkirakan melebihi dua juta ton untuk pertama kalinya dalam dua
tahun terakhir. Peningkatan stok ini semakin melemahkan harga minyak sawit,
yang sebelumnya telah turun lebih dari 35% (ytd). Indonesia sebagai produsen
CPO utama dunia sudah menerapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan
perdagangannya, termasuk pembebasan bea ekspor yang telah diperpanjang
hingga akhir Oktober.
Gambar 6. Harga Hard Commodities Harga komoditas batu bara ICE Newcastle mengalami penurunan di
tengah upaya Tiongkok memperbesar produksi untuk memenuhi
kebutuhan domestiknya. Tiongkok berencana menambah kapasitas produksi
batu bara pada tahun 2022 sebesar 300 juta ton. Saat ini, produksi harian dari
tambang batu bara Tiongkok diperkirakan akan menembus 11,5 juta ton sejak
pertengahan tahun hingga akhir Oktober 2022 mendatang. Angka tersebut
lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi produksi pada triwulan II-2022.
Tiongkok menambah produksi batu bara untuk mencegah adanya krisis listrik
di negara tersebut, terutama menjelang kondisi musim dingin yang ekstrim.
II. Pasar Domestik
IHSG tercatat menguat 0,14% secara mingguan ke level 7.178,58 pada
Gambar 7. Harga Soft Commodities Jumat (23/9) dan diperdagangkan di kisaran 7.127,46 – 7.252,19 pada
pekan lalu. Secara mtd, IHSG relatif tidak berubah, sementara secara ytd IHSG
menguat sebesar 9,07%. Investor non-residen mencatatkan net sell pada
perdagangan pekan lalu dengan total mencapai Rp494,22 miliar. Dengan
demikian, secara mtd investor non-residen tercatat melakukan net buy sebesar
Rp5,91 triliun dan secara ytd tercatat net buy sebesar Rp72,33 triliun.
Sementara itu, nilai rata-rata transaksi perdagangan harian selama sepekan
terpantau turun dari Rp17,44 triliun menjadi Rp14,17 triliun pada pekan lalu.

Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report 2


KEMENTERIAN KEUANGAN
BADAN KEBIJAKAN FISKAL

Dari pasar SBN, yield SUN seri benchmark pada Jumat pekan lalu (23/9) Gambar 8. Pasar Keuangan Indonesia Sepekan
bergerak naik antara 7 bps hingga 16 bps apabila dibandingkan pekan
sebelumnya. Secara rinci, yield SUN tenor 5 tahun mengalami kenaikan tertinggi
yaitu sebesar 16 bps dalam sepekan. Sementara itu, yield SUN tenor 10 tahun naik
sebesar 7 bps dan yield SUN tenor 15 dan 20 tahun masing-masing naik sebesar 12
bps dan 13 bps. Berdasarkan data setelmen BI tanggal 23 September 2022,
kepemilikan investor non residen turun sebesar Rp5,73 triliun dibandingkan posisi
Jumat (16/9), dari posisi Rp747,39 triliun (14,87%) ke posisi Rp741,66 triliun (14,67%).
Secara mtd, kepemilikan non residen turun sebesar Rp9,58 triliun, sementara secara
ytd turun Rp149,68 triliun.
Nilai tukar Rupiah pada akhir pekan lalu (23/9) berada pada level Rp15.038 per
USD atau melemah sebesar 0,57% dibandingkan Jumat (16/9). Secara ytd, Gambar 9. Tekanan Terhadap Rupiah Menurun
Rupiah tercatat melemah sebesar 5,50% terhadap USD. Namun, tekanan terhadap
nilai tukar Rupiah mulai menurun selama sepekan lalu, tercermin dari perkembangan
spread harian antara nilai spot dan non-deliverable forward 1 bulan yang bergerak
dalam rentang Rp36 sampai 104 per USD atau lebih rendah dibandingkan spread
Rp12 sampai Rp136 per USD pada pekan sebelumnya. Rupiah diperdagangkan di
kisaran Rp14.961 – 15.043 per USD. Secara ytd, rata-rata penutupan harian Rupiah
berada pada level Rp14.606 per USD.
III. Perekonomian Internasionalhan
Berbagai negara melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga di tengah inflasi
yang masih tinggi. The Fed dan BoE menaikkan suku bunga masing-masing sebesar
75 bps dan 50 bps ke tingkat 3,25% dan 2,25%. Keduanya mengambil langkah
Gambar 10. Mata Uang Kawasan Asia
tersebut untuk menekan inflasi yang masih tinggi pada level 8,3% yoy (AS) dan 9,9%
yoy (Inggris). Untuk AS, ini merupakan kenaikan suku bunga kelima sepanjang tahun
2022, dengan total 300 bps. Sementara itu, Inggris sudah tujuh kali melakukan
kenaikan suku bunga dengan total 200 bps. Di sisi lain, Bank of Japan memutuskan
untuk mempertahankan suku bunga di tingkat -0,1%.
IV. Perekonomian Domestik
Dalam rangka menjaga stabilitas di tengah tingginya ketidakpastian global,
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan
BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%. BI juga
menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility sebesar 50 bps, masing-
masing menjadi 3,50% dan 5,00%. Kebijakan kenaikan suku bunga dilakukan untuk
menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,01%.
Gambar 11. Suku Bunga Bank Sentral (%)
Langkah ini juga diambil sebagai bagian dari bauran kebijakan moneter yang
AS Inggris Indonesia Japan
diperlukan, baik melalui stabilisasi nilai tukar rupiah, operasi moneter, dan kebijakan
4,50 4,25
suku bunga. Selain melalui suku bunga, BI juga telah melakukan kebijakan
normalisasi likuiditas melalui peningkatan Giro Wajib Minimum Rupiah (GWM 3,50 3,25

menjadi 9%), yang sejak 1 Maret hingga 15 September 2022 telah menyerap likuiditas 2,50 2,25

perbankan sekitar Rp269,3 triliun. Penyerapan likuiditas perbankan tersebut tidak 1,50
mengurangi kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan kepada 0,50
dunia usaha maupun partisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN. (0,10)
Jan-20
Mar-20

Sep-20

Jan-21
Mar-21

Sep-21

Jan-22
Mar-22

Sep-22
May-20

Nov-20

May-21

Nov-21

May-22
Jul-20

Jul-21

Jul-22

(0,50)
Namun, suku bunga PUAB juga mengalami peningkatan mengikuti BI7DRR.
Likuiditas dalam perekonomian tercatat masih longgar dan memadai, meski
tren uang beredar melambat. Pada bulan Agustus 2022, M2 tumbuh 9,5% (yoy), Gambar 12. Likuiditas Perekonomian
kembali melambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,6% (yoy). Perlambatan ini BI-7DRR (rhs) M2
terjadi pada semua komponennya, terutama terus melambatnya pertumbuhan uang 25% M1 Uang Kuasi 5%
DPK Kredit 4,25%
beredar dalam arti sempit (M1) dari 14,9% (yoy) pada bulan Juli menjadi sebesar
20% 4%
13,7% (yoy) pada Agustus. Perkembangan ini juga dipengaruhi terutama faktor
penyaluran kredit, kontraksi keuangan Pemerintah Pusat yang semakin dalam, dan 15% 13,7%3%

aktiva luar negeri bersih juga mengalami kontraksi. Dalam Statistik Uang Beredar BI, 10%
10,3%
2%
9,5%
penyaluran kredit pada Agustus 2022 tercatat tumbuh 10,3% (yoy), dipengaruhi oleh 8,2%
5% 1%
meningkatnya kredit investasi dan konsumsi. Simpanan masyarakat/DPK
melanjutkan penurunan menjadi sebesar 8,2% (yoy) pada bulan Agustus. Penurunan 0% 0%

simpanan ini terutama terjadi pada komponen tabungan baik pada nasabah -5% -1%
korporasi maupun perorangan. Sementara itu, kondisi perbankan nasional terpantau Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report 3
tetap aman dengan rasio kredit bermasalah/NPL terjaga di level 2,90%.
KEMENTERIAN KEUANGAN
BADAN KEBIJAKAN FISKAL

Tajuk Minggu Ini:


Perluasan Pelayanan Jasa Keuangan untuk Masyarakat Difabel
Secara umum, akses pelayanan jasa keuangan di Indonesia masih Equity Act 2010, lembaga-lembaga perbankan di Inggris harus
rendah. Menurut data Susenas tahun 2020, baru sekitar 80,27 juta menyediakan akses yang setara terhadap produk dan jasanya. Hal ini
penduduk Indonesia yang memiliki akun atau rekening di lembaga termasuk merubah kebijakan, prosedur dan praktek kerja yang
keuangan formal (bank). Meskipun relatif rendah, angka ini telah naik menghambat akses bagi penyandang disabilitas, seperti menghapus
dua kali lipat sejak 2014. Selain itu, angka Susenas tahun 2020 juga larangan membawa anjing bagi penyandang tuna netra yang
mencatat hanya 1 dari 4 rumah tangga di Indonesia yang pernah membawa anjing pemandu atau menyediakan kursi bila nasabah
mengakses pinjaman dari lembaga keuangan formal. Sebanyak 25% diminta untuk antri. Lebih jauh, lembaga perbankan juga diharapkan
memiliki kredit di perbankan, 6% meminjam melalui program Kredit menyediakan laporan (statements) dan korespondensi dalam huruf
Usaha Rakyat (KUR) dan 5% meminjam melalui program Non-KUR serta Braille dan menyediakan pula “talking ATMs”.
4% meminjam dari koperasi. Di kawasan Asia, State Bank of Pakistan telah mengumumkan kerangka
Beralih pada komunitas difabel, data PBB mencatat bahwa 15% kebijakan yang komprehensif dalam rangka mempromosikan inklusi
penduduk dunia mengalami kecacatan yang membuat mereka keuangan kepada para penyandang disabilitas. Kerangka kebijakan ini
berpotensi dikucilkan secara finansial. Lebih jauh laporan PBB tahun mendorong lembaga perbankan untuk memastikan adanya
2019 mencatat pula bahwa para penyandang cacat menganggap 28% infrastruktur dan fasilitas pendukung aksesibilitas seperti: peralatan
lembaga perbankan di negara maju dan antara 8% s.d 64% bank di tulis, formulir dan dokumen dalam huruf Braille, jasa penerjemahan
beberapa negara berkembang sebagai lembaga yang tidak dapat dengan bahasa isyarat baik melalui media digital maupun virtual serta
diakses (inaccessible). Pada kasus Indonesia, WHO memperkirakan 10% adanya jalur untuk kursi roda pada pintu masuk kantor cabang maupun
penduduk Indonesia menyandang disabilitas. Sedang berdasarkan data mesin ATM.
dari Badan Pusat Statistik tahun 2022, sekitar 17 juta penyandang Terdapat berbagai kendala dan masalah aksesibilitas jasa keuangan
disabilitas masuk pada usia produktif, namun hanya 7,6 juta saja yang baik di sisi permintaan maupun penawaran. Strategi yang disarankan
bekerja. Sementara itu, hasil kajian PRAKARSA menggunakan data untuk mengatasi keterbatasan akses bagi penyandang disabilitas ke
Sakernas tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar 21% pekerja layanan jasa keuangan adalah sebagai berikut. Pada sisi permintaan,
dengan disabilitas yang bekerja di sektor formal sehingga tingkat Pemerintah dan kalangan swasta perlu bekerjasama membangun
partisipasi penyandang disabilitas pada sektor formal masih sangat program pemberdayaan masyakarat difabel yang komprehensif.
rendah Program ini tidak cukup ditawarkan pada masyarakat difabel pada usia
Rendahnya partisipasi penyandang disabilitas pada pasar tenaga kerja produktif (usia kerja) saja, namun harus dibangun sejak usia dini. Anak-
dan sektor formal merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya anak penyandang disabilitas harus bisa terekspos dengan program
akses para penyandang disabilitas terhadap jasa keuangan. Hal ini pemberdayaan komprehensif ini dimana pada usia dini, program
ditunjukkan oleh hasil penelitian Universitas Brawijaya pada tahun 2013 difokuskan pada upaya penguatan gizi, kesehatan, pendidikan dan
yang menunjukkan bahwa 60% para penyandang disabilitas di keterampilan dasar dan menengah.
Indonesia tidak memiliki akses terhadap layanan perbankan. Hal lain yang tidak kalah pentingya dalam upaya pemberdayaan
Pertanyaan yang timbul dari keterbatasan akses penyandang disabilitas penyandang disabilitas dalam rangka penguatan sisi permintaan
dalam memanfaatkan instrumen jasa keuangan adalah sejauh mana adalah mendukung terciptanya daya saing yang tinggi dikalangan
urgensi manfaat yang bisa diambil dari peningkatan akses tersebut. pengusaha dan pekerja dengan disabilitas. Hal ini dapat dicapai bila
Beberapa manfaat yang dapat diidentifikasikan antara lain: Pemerintah dan lembaga swasta yang berkompeten dapat
Pertama, mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas dan bekerjasama bahu membahu dalam memberikan pendampingan teknis
meningkatkan kemampuan usaha serta kontribusinya terhadap bahkan dukungan pemasaran dan promosi bagi produk-produk dan
perekonomian. Dengan semakin banyaknya pengusaha dan pekerja jasa yang dihasilkan oleh pengusaha dan pekerja dengan disabilitas.
disabilitas yang terbantu semakin besar pula kontribusi penyandang Adanya program-program kemitraan, dukungan teknis dan pemasaran
disabilitas bagi perekonomian dan semakin berkurang beban sosial dan ini diharapkan dapat meningkatkan posisi tawar dan nilai pengusaha
ekonomi masyarakat untuk mendukung kehidupan penyandang dan pekerja penyandang disabilitas dimata lembaga perbankan.
disabilitas. Kedua, melalui pembiayaan yang memadai terbuka peluang Pada sisi penawaran, strategi peningkatan akses jasa keuangan dapat
bagi pengusaha dan pekerja disabilitas memperoleh peralatan ditempuh melalui dua cara. Pertama, penyediaan infrastruktur serta
produksi dan bimbingan teknis dan pelatihan ketrampilan yang fasilitas dukungan bagi nasabah penyandang disabilitas seperti jalur
diperlukan dalam menghasilkan karya-karya yang berkualitas. kursi roda, petugas bank yang memahami bahasa isyarat, dokumen dan
Ketersediaan modal ini juga memungkinkan pengusaha dan pekerja formulir dengan huruf Braille, ATM yang memiliki fitur suara, dan
disabilitas untuk berinovasi dan melakukan pengembangan produk aplikasi mobile banking yang memiliki fitur suara. Cara lain yang juga
dan karyanya sehingga dapat berkompetisi dengan lebih baik dengan penting namun masih relatif kurang diatur adalah pengadaan
pesaingnya. instrumen pembiayaan usaha yang terintegrasi dengan dukungan
Ketiga, pembiayaan usaha bukan satu-satunya manfaat yang dapat teknis dan pendampingan usaha. Dengan adanya instrumen ini
diperoleh dari peningkatan akses penyandang disabilitas terhadap jasa pengusaha dengan disabilitas yang telah memiliki mitra dan
keuangan. Dengan memiliki rekening dan akun di lembaga keuangan, pendamping usaha memiliki peluang lebih besar dalam mengakses
penyandang disabilitas dapat lebih mudah memperoleh bantuan dan pembiayaan tambahan.
dukungan dari pemerintah baik berupa penawaran kredit program Sebagai penutup, perluasan akses layanan jasa keuangan untuk
seperti (program KUR dan pembiayaan UMI) maupun berupa bantuan masyarakat difabel perlu dilakukan, karena hal tersebut tidak hanya
sosial. Faktor-faktor pendorong ini telah menciptakan tren di seluruh menciptakan sektor keuangan yang inklusif namun juga akan
dunia, di mana sejumlah otoritas keuangan telah mulai membuka akses mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata. (AC)
luas kepada para penyandang disabilitas. Sebagai contoh, di bawah
Pengarah: Kepala Badan Kebijakan Fiskal
Penanggung Jawab: Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan dan Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
Penyusun: Subkhan, Adi Cahyadi, Risyaf Fahreza, Masyitha Mutiara, Indah Kurnia JE, Zerah A. Pasimbong, Dwika D., M. Afdi Nizar, Afif H, Dedy S, Dwi Anggi N., Widiani P., Galuh C.
Wibowo, Ika K.
Sumber Data: Bloomberg, Reuters, CNBC, The Street, Investing, WSJ, CNN Money, Channel News Asia, BBC, New York Times, BPS, Kontan, Kompas, Media Indonesia, Tempo, Antara News
Dokumen ini disusun hanya sebatas sebagai informasi. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut akurat dan lengkap serta tidak ada
kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi atas tindakan yang dilakukan dengan mendasarkan pada laporan ini. Hak cipta Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan.
Laporan Ekonomi Keuangan Mingguan / Weekly Report 4

Anda mungkin juga menyukai