Anda di halaman 1dari 28

ARAHAN PRAKTIKUM

Desain Arsitektur 5
EAH67266

Program Studi S1 Arsitektur


Jurusan Teknik Arsitektur
Universitas Negeri Gorontalo
IIALAtt PENGESAIIAN
ARAⅡ AN PRAKTIKItrM BERBASIS PROJECT BASE LEARNING

l Judul : DESAIN ARSITEKTLIR V


2 ,Pcnulis : Ir. Vierta R. Tallei, S.T., M.T.
3.Editor . 1. Kalih Trumansyahjaya, S.T., fuf.l'.
2. Zuhriati A. Dtailani, S.T., M.T.
3. Dr. Heryati, S.T., M.T.
4. lVahyu Saputra, S.Pd., M.Arch.

5. Dara Fitriani, S.T., M.Sc., M.Eng.


4. Jangka Waktu Kegiatan : I (satu) Semester
5. Sifat Kegiatan : Arahan Praktikum Berbasis Project Base Learning

6. Sumber Dana :Mandiri

Gorontalo,28 Febrtlari 2023

Ketua Jurusan Teknik Arsitektur Pcllulis Arahan Pr ikllm

Elvic FヽLokodOngan,ST,,卜 4T
NIP 19800602 200501 2 001 NIP 19671220 200312 1 001

Mengetahui,

詰高≦s鳳 ,MP冷軸
NIP.196807051997021001
Daftar Isi
di
Arahan Praktikum 1: Penelusuran Pustaka mengenai Tema rancangan

Arahan Praktikum 2: Pemrograman dan Organisasi Ruang

Arahan Praktikum 3: Penyusunan Kriteria Pemilihan Site dan Pengajuan Site-site


Alternatif

Arahan Praktikum 4: Gubahan Massa Bangunan, Aksesibilitas dan Sirkulasi

Arahan Praktikum 5: Super-structure dan sub-structure (1)

Arahan Praktikum 6: Super-structure dan sub-structure (2)

Arahan Praktikum 7: Desain Skematik

Arahan Praktikum 8: Pengembangan Desain (Design Development) Site Plan dan


Denah

Arahan Praktikum 9: Pengembangan Desain (Design Development) Tampak

Arahan Praktikum 10: Pengembangan Desain (Design Development) Potongan

Arahan Praktikum 11: Pengembangan Desain (Design Development) Struktur dan


Konstruksi

Arahan Praktikum 12: Pengembangan Desain (Design Development) Arsitektural dan


MEP

Arahan Praktikum 13: Pengolahan Presentasi Grafis dan Pelaporan


PRAKTIKUM 1
STUDIO DESAIN ARSITEKTUR 5
Prodi S1 Arsitektur
Semester Genap 2022-2023

Penelusuran Pustaka: Tema rancangan

Tugas praktikum ini dikerjakan secara berkelompok pada jam studio. Untuk mengerjakan
tugas ini kelompok anda perlu melakukan penelusuran pustaka baik melalui buku,
majalah, internet untuk mendapatkan data-data mengenai tema terkait rancangan
gedung bertingkat tinggi (High-rise) sesuai dengan tema yang telah ditentukan untuk
kelompok anda. Tema yang telah ditentukan adalah salah satu di antara tema-tema
berikut (atau yang sesuai dengan arahan pembimbing kelompok), yaitu:

• Ekspresi struktur;
• Bioklimatik;
• Regionalisme;
• Metafora;
• Smart building.

Hasil penelusuran dibuat dalam format presentasi (Prezi/PPT) dan dipresentasikan oleh
masing-masing kelompok (setiap anggota kelompok bergiliran mempresentasikan) dalam
kelas/studio mulai jam 14.00. Hasil penelusuran ini juga dibuat dalam bentuk makalah
sebagai laporan praktikum dengan ketentuan-ketentuan berikut:

1. Substansi yang dipresentasikan minimum memuat aspek-aspek sebagai berikut:

a. Penjelasan mengenai terminologi tema yang ditentukan;


b. Time-line perkembangan arsitektur terkait tema tersebut;
c. Prinsip-prinsip, ciri, konsep, gagasan atau pemikiran yang berkaitan dengan
tema tersebut, lengkapi dengan foto-foto atau gambar terkait;
d. Kelebihan dan kekurangan tema tersebut apabila digunakan sebagai
pendekatan rancangan bangunan;
e. Contoh penerapan prinsip-prinsip tema tersebut pada rancangan bangunan,
diutamakan pada bangunan High-rise (masing-masing anggota kelompok
harus mengajukan satu preseden), baik yang sudah ada maupun ide terbaru
yang muncul saat membuat makalah ini. Buatlah analisis terkait persamaan
dan perbedaan penerapan tema pada bangunan-bangunan tersebut. Lengkapi
dengan foto-foto atau gambar terkait;
f. Simpulan pembahasan.

2. Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan mengikuti sistematika


penulisan karya ilmiah pada umumnya (pengantar, daftar isi, pendahuluan, dan
seterusnya);
3. Format laporan praktikum:

a. Maksimum 20 halaman, dijilid rapi menggunakan Cover (warna dasar putih


yang dilengkapi dengan ilustrasi gambar/foto warna sesuai judul tugas) dilapisi
plastik bening dengan mencantumkan Nama Mata Kuliah, Kode Mata Kuliah,
Judul Tugas (sesuai judul di atas), Nama Mahasiswa, NIM, Kelas, Jurusan,
Program Studi, Fakultas, Universitas dan Tahun;
b. Hardcopy menggunakan kertas HVS Ukuran A3 diprint warna;
c. Softcopy dalam bentuk PDF (semua halaman harus digabung dalam 1 file).
Ukuran file maksimum 10 MB (10240 KB). Format nama file adalah DA5-
Laporan-Praktikum1-Kelompok. Contoh: DA5-Laporan-Praktikum1-
Kelompok1.pdf.
d. Format nama file link Prezi/PPT adalah DA5-Presentasi-Kelompok1-NIM.
Contoh: DA5-Presentasi-Praktikum1-Kelompok1.pptx (atau file text/pdf bila
link Prezi).

4. Waktu Pemasukan tugas :

a. Hardcopy sebanyak 1 rangkap untuk masing-masing kelompok diserahkan


kepada Asdos paling lambat sehari setelah pelaksanaan praktikum. Bila tidak
ada hardcopy maka tugas ini tidak akan dinilai;
b. Softcopy diunggah melalui SPADA atau di platform lain yang ditentukan oleh
pembimbing kelompok:
• Link prezi/file PPT presentasi diunggah paling lambat hari ini jam 14.00.
• Laporan diunggah paling lambat sehari setelah pelaksanaan praktikum
pada waktu yang telah ditentukan.
• Softcopy diunggah oleh masing-masing anggota kelompok. Bila tidak ada
softcopy maka tugas ini tidak akan dinilai.

5. Lain-lain:

a. Plagiarisme tidak diberi toleransi;


b. Semua ketentuan dalam tugas ini harus dipenuhi agar terhindar dari
pengurangan nilai.
c. Cantumkan nama-nama dan NIM anggota kelompok yang penjadi penyusun
untuk setiap bagian yang dikerjakannya.

SELAMAT BEKERJA!
PRAKTIKUM 7
STUDIO DESAIN ARSITEKTUR 5

Prodi S1 Arsitektur
Semester Genap 2022-2023

Tugas Praktikum: Desain Skematik

Desain skematik merupakan tahapan awal dalam mendesain sebuah rancangan. Desain skematik dibuat
melalui sketsa dasar, grafik, dan skema rancangan yang menjadi landasan dalam tahapan desain
selanjutnya. Desain skematik terbentuk dari konsep desain yang telah dibuat pada pertemuan-pertemuan
sebelumnya dalam Tugas Besar. Oleh karena itu setiap mahasiswa diharapkan memahami konsep-konsep
tapak, gubahan massa, sirkulasi, dll. yang sudah dipelajari sebelumnya. Pada tahap ini, mahasiswa diminta:

1. Melakukan transformasi program ruang, zoning dan konsep-konsep sesuai Tugas Besar yang telah di
buat sebelumnya menjadi:
a. Perancangan skematik site plan (perhatikan skematik akses masuk/keluar, pola sirkulasi dan
parkir, ruang terbuka, area service);

b. Perancangan denah skematik (layout/ground plan, tipikal, roof plan);

c. Perancangan tampak skematik (komposisi bukaan/opening fasad);

d. Perancangan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam skematik desain, berdasarkan
program ruang, zoning vertikal dan horisontal, dan konteks lingkungannya.

Desain skematik ini dibuat dengan memperhatikan nilai fungsional bangunan, perkiraan luasan lantai,
penggunaan bahan, sistem konstruksi dll. Pendekatan Tema menjadi bagian yang HARUS diperhatikan
dalam setiap tahapan proses pada setiap rancangan skematik yang dibuat.

2. Tugas praktikum ini dikerjakan secara perorangan, dikerjakan di studio pada jam kuliah, dibuat secara
manual/digital (silahkan memilih atau mix juga boleh) dalam format A3 lengkap dengan blok title yang
mencantumkan Nama/Nim; Nama Tugas (Desain Skematik); Tanggal Penugasan; Dosen pembimbing.

3. Tugas ini juga dibuatkan softcopy dalam bentuk PDF, beri nama sesuai format DA5-Praktikum7-NIM,
lalu diunggah di SPADA UNG (atau platform lain sesuai arahan dosen koordinator kelas) paling
lambat hari ini jam 16.00.
PRAKTIKUM 8
STUDIO DESAIN ARSITEKTUR 5
Prodi S1 Arsitektur
Semester Genap 2022-2023

Tugas Praktikum: Pengembangan Desain (Design Development)


Tahapan design development adalah tahapan setelah desain skematik dilakukan. Design
development dapat dilakukan jika hanya desain skematik diperiksa dan mendapat persetujuan
dari klien. Pada tahap ini, desain skematik menjadi desain akhir keseluruhan dan desain ini
menggambarkan detil rancangan bangunan.
Pada tahap pengembangan desain ini mahasiswa akan mengembangkan gambar- gambar yang
sifatnya masih grafis diterjemahkan kedalam bentuk gambar kerja yang sifatnya teknis. Dimensi
garis dibuat untuk menunjukkan penempatan dinding dan elemen lainnya. Design
development juga mengukur ukuran furniture dan barang lainnya yang dicantumkan di dalam
desain.
Sebagai rangkaian tahapan pengerjaan Tugas Besar yang sudah dikerjakan dipertemuan
sebelumnya yakni berupa Desain Skematik, maka dipertemuan ini mahasiswa diminta untuk
membuat:
1. Pengembangan rancangan (design development) Site plan dan denah lantai dasar
(layout/ground plan).
2. Pengembangan rancangan (design development) denah tipikal dan denah detail (core,
unit fungsional, dan lain-lain).

* Tugas ini mrupakan tugas perorangan dibuat secara digital. File beri nama sesuai format DA5-
Praktikum 8-NIM, lalu diunggah di SPADA UNG (atau platform lain sesuai arahan dosen
koordinator kelas) paling lambat hari ini jam 16.00.
Arahan Praktikum Desain Arsitektur V, Minggu Ke-XIII
Minggu Hari/
Sub CP-MK Materi Praktikum Lingkup dan Produk Praktikum Desain Struktur dan Konstruksi
Ke- Tanggal
XIII 10 Mei Mampu melakukan 9.1 Pengembangan rancangan (design development) Struktur dan Konstruksi
2023 pengembangan rancangan
(design development) struktur
dan konstruksi, arsitektural
9.1. Rencana dan Detail  Membuat gambar Rencana Pondasi skala 1:200.
Pondasi, tie beam  Membuat gambar Rencana Tie beam skala 1:200.

Pemilihan skala memiliki fleksibilitas berdasarkan luas area


perencanaan
 Membuat gambar Detail Pondasi skala 1:20 dan 1:10
 Membuat gambar Detail tie beam skala 1:20 dan 1:10

Notasi dan Kelengkapannya :


- Nama Jenis Pondasi
- Notasi Gambar Rencana Pondasi
- Notasi Gambar Detail Pondasi
- Ukuran-ukuran
- Judul Gambar
- Skala angka dan/atau batang

9.2. Rencana dan detail balok  Membuat gambar Rencana Kolom, Balok dan Plat Lantai Skala
dan pelat lantai (beton 1:200, 1:100
bertulang, rangka baja, Pemilihan skala memiliki fleksibilitas berdasarkan luas area
gabungan/komposit) perencanaan
 Membuat gambar Detail Kolom, Balok dan Plat Lantai 1:20 dan
1:10
Notasi dan Kelengkapannya :
- Nama Jenis Kolom, Balok dan pelat lantai (beton bertulang,
rangka baja, gabungan/komposit)
- Notasi Gambar Rencana Kolom, Balok dan pelat lantai
- Notasi Gambar Detail Kolom, Balok dan pelat lantai
- Ukuran-ukuran
- Judul Gambar
- Skala angka dan/atau batang
Minggu Hari/
Sub CP-MK Materi Praktikum Lingkup dan Produk Praktikum Desain Struktur dan Konstruksi
Ke- Tanggal
9.3. Rencana dan detail struktur  Membuat gambar Rencana struktur core skala 1:200.
core, Shear wall Denah dan potongan area lift yang memperlihatkan posisi lift, shaft
mekanis, lobby lift, toilet, tangga dan lainnya
 Membuat gambar Rencana Shear wall skala 1:200.

Pemilihan skala memiliki fleksibilitas berdasarkan luas area


perencanaan
 Membuat gambar Detail struktur core skala 1:50 dan 1:20
 Membuat gambar Detail Shear wall skala 1:50 dan 1:20

Notasi dan Kelengkapannya :


- Ukuran/ dimensi
- Judul Gambar
- Nama Ruang
- Material/komponen penyusun
- Skala angka dan/atau batang

9.4. Rencana dan detail Tangga  Membuat Gambar Rencana Tangga Darurat skala 1:200, 1 :100.
Darurat Bagian dan Persyaratan Gambar :
- Gambar tampak atas Tangga Darurat
 Membuat Gambar Detail Tangga Darurat skala 1:20, 1 :10, 1:5
Bagian dan Persyaratan Gambar :
- Potongan melintang tangga/ramp
- Detail potongan tangga
- Ukuran anak tangga (lebar pijakan dan tinggi serta area
bersih anak tangga)
- Kemiringan tangga
Notasi dan Kelengkapannya :
- Keterangan peil/ elevasi/ ketinggian
- Notasi potongan
- Notasi gambar detail
- Jarak dan ukuran(termasuk dimensi tanjakan dan injakan
anak tangga serta kemiringan ramp)
- Panjang dan lebar bersih anak tangga
- Jumlah injakan anak tangga
- Keterangan bahan dan struktur
- Judul gambar
Minggu Hari/
Sub CP-MK Materi Praktikum Lingkup dan Produk Praktikum Desain Struktur dan Konstruksi
Ke- Tanggal
9.5. Rencana dan detail  Membuat Gambar Rencana Atap/roof plan (plat beton, rangka atap
atap/roof plan (plat beton, baja dan material lainnya) skala 1:200, 1 :100, 1:50
rangka atap baja, dll) Bagian dan Persyaratan Gambar :
- Gambar tampak atas atap bangunan
- Menampilkan talang air beserta roofdrain
- Potongan atap untuk lebih detailnya

Pemilihan skala memiliki fleksibilitas berdasarkan luas area


perencanaan

Notasi dan Kelengkapannya :


- Ukuran/ dimensi
- Judul Gambar
- Jenis material
- Roof drain
- Arah aliran air
- Skala angka dan/atau batang

 Membuat gambar Detail Atap/roof plan (plat beton, rangka atap


baja dan material lainnya) skala 1:50 dan 1:20
PRAKTIKUM 12
STUDIO DESAIN ARSITEKTUR 5
Prodi S1 Arsitektur
Semester Genap 2022-2023

Tugas Praktikum: Pengembangan Desain (Design Development)

Pada tahap pengembangan desain ini mahasiswa akan mengembangkan gambar- gambar yang
sifatnya masih grafis diterjemahkan kedalam bentuk gambar kerja yang sifatnya teknis pada
elemen struktur dan konstruksi serta MEP.
Sebagai rangkaian tahapan pengerjaan Tugas Besar yang sudah dikerjakan dipertemuan
sebelumnya, maka dipertemuan ini mahasiswa diminta untuk membuat:
1. Pengembangan rancangan (design development) arsitektural:
• Rencana dan detail kusen pintu dan jendela;
• Rencana dan detail rangka dan penutup plafon.

2. Pengembangan rancangan (design development) MEP:


• Rencana mekanikal;
• Rencana elektrikal;
• Rencana plumbing.

* Tugas ini mrupakan tugas perorangan dibuat secara digital. File beri nama sesuai format DA5-
Praktikum 12-NIM, lalu diunggah di SPADA UNG (atau platform lain sesuai arahan dosen
koordinator kelas) paling lambat hari ini jam 17.00.
STUDIO DESAIN ARSITEKTUR 5 - 2023
ARAHAN PRAKTIKUM – 13

Pengolahan Presentasi Grafis serta Pelaporan

A. Presentasi Grafis

Presentasi grafis dalam arsitektur merujuk pada penggunaan berbagai teknik dan alat grafis
untuk menyampaikan ide, konsep, dan desain arsitektur kepada klien, tim proyek, atau pihak
terkait lainnya. Presentasi grafis memiliki peran penting dalam komunikasi visual yang efektif
dalam arsitektur. Berikut adalah beberapa aspek penting tentang presentasi grafis dalam
arsitektur:

• Sketsa Tangan: Sketsa tangan merupakan alat yang kuat dalam presentasi grafis.
Sketsa tangan memberikan kesan spontanitas dan ekspresivitas, memperlihatkan
gagasan arsitektur dalam bentuk yang kasar namun bisa dengan cepat meng-
komunikasikan konsep secara visual. Sketsa tangan sering digunakan dalam tahap
awal desain untuk menggambarkan ide-ide awal dan memberikan gambaran umum
tentang desain, misalnya dengan membuat gambar-gambar skematik. Melalui
gambar skematik, ide-ide dan konsep-konsep desain dapat dijelaskan secara
sederhana dan ringkas. Gambar skematik menyoroti informasi yang paling penting
dan relevan dalam desain arsitektur tanpa terlalu banyak detail teknis.

Sumber: Leaf, 2022


• Visualisasi 3D: Menggunakan teknologi komputer, presentasi grafis dalam bentuk
visualisasi 3D memungkinkan penciptaan gambar-gambar yang realistis dari desain
arsitektur. Visualisasi 3D memungkinkan pemodelan digital bangunan dan lingkungan
sekitarnya, memberikan pandangan yang jelas dan nyata tentang bagaimana desain
akan terlihat di dunia nyata. Ini membantu klien dan tim proyek untuk memahami
dan memvisualisasikan desain dengan lebih baik.

Sumber: Render Vision, 2021

• Animasi: Animasi arsitektur adalah metode presentasi grafis yang melibatkan per-
gerakan dan perubahan visual secara dinamis. Dalam animasi arsitektur, model 3D
dari desain digunakan untuk membuat rangkaian adegan yang diatur dengan waktu
dan gerakan. Animasi memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan me-
mungkinkan penjelajahan virtual dalam ruang dan lingkungan desain, memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang desain arsitektur.

Sumber: PGBS, 2023


• Presentasi Digital: Dalam era digital, presentasi grafis dapat disampaikan melalui
media digital seperti slide presentasi, presentasi video, atau platform interaktif. Ini
memungkinkan penyajian yang lebih dinamis, inklusif, dan menarik melalui
penggunaan gambar, grafik, animasi, dan penjelasan suara.

Presentasi grafis dalam arsitektur adalah alat penting untuk mengkomunikasikan gagasan
dan desain arsitektur kepada klien dan pihak terkait. Ini membantu memvisualisasikan
desain, menggambarkan detail dan hubungan ruang, serta memastikan pemahaman yang
jelas tentang desain arsitektur sebelum proses pembangunan dimulai.

Pada praktikum presentasi grafis ini anda diberi tugas untuk membuat Visualisasi 3D
(perspektif, detail arsitektural), Animasi dan Banner berdasarkan desain bangunan yang
telah anda buat pada praktikum-praktikum sebelumnya :

1. Perspektif Eksterior

Perspektif eksterior dalam konteks arsitektur merujuk pada representasi visual dari luar
bangunan atau tampilan eksterior suatu proyek arsitektur. Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk memberikan gambaran yang jelas dan realistis tentang bagaimana bangunan akan
terlihat dari sudut pandang pengamat eksternal.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dijelaskan dalam perspektif
eksterior:

a. Bentuk dan Tampilan Bangunan: Perspektif eksterior mencoba menangkap dan


menggambarkan bentuk bangunan secara keseluruhan, termasuk proporsi, garis-
garis, dan elemen-elemen arsitektur yang menonjol. Ini mencakup penampilan fasad,
atap, jendela, pintu, detail ornamen, dan elemen lainnya yang memberikan identitas
visual pada bangunan.
b. Material dan tekstur: Perspektif eksterior harus mencerminkan bahan-bahan yang
akan digunakan pada bangunan, seperti batu, kayu, kaca, logam, atau bahan lainnya.
Ini melibatkan penggambaran tekstur, pola, dan karakteristik visual dari masing-
masing material tersebut.
c. Pencahayaan dan bayangan: Pencahayaan adalah aspek penting dalam perspektif
eksterior karena dapat memberikan nuansa dan suasana pada bangunan. Perspektif
eksterior harus mencerminkan bagaimana sinar matahari atau pencahayaan buatan
mempengaruhi tampilan bangunan dan menciptakan bayangan yang tepat.
d. Lingkungan sekitar: Perspektif eksterior juga mencakup visualisasi lingkungan sekitar
bangunan, seperti halaman, taman, jalan, pohon, dan elemen-elemen lain yang ada
di sekitarnya. Ini membantu memberikan konteks bagi bangunan dan memper-
lihatkan bagaimana bangunan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
e. Skala dan Proporsi: Perspektif eksterior harus menggambarkan skala dan proporsi
yang akurat dari bangunan dalam konteks lingkungan. Ini memberikan pemahaman
tentang dimensi dan ukuran bangunan, serta hubungannya dengan bangunan
sekitarnya.
f. Pemandangan dan Sudut Pandang: Perspektif eksterior dapat menampilkan
pemandangan penting yang terlihat dari luar bangunan, seperti pemandangan alam,
kota, atau elemen arsitektur lain yang menarik. Pemilihan sudut pandang yang tepat
juga penting untuk menggambarkan karakter dan keindahan bangunan dengan cara
yang paling menguntungkan.
Pengolahan perspektif eksterior menggunakan software aplikasi grafis seperti AutoCAD,
Revit, Sketchup, Enscape 3D, Lumion, dan sebagainya.

2. Perspektif Interior

Perspektif interior dalam konteks arsitektur merujuk pada representasi visual dari dalam
bangunan atau ruangan yang menyoroti tampilan dan suasana interior yang dihasilkan oleh
desain arsitektur. Perspektif interior digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas dan
realistis tentang bagaimana ruangan akan terlihat dan dirasakan dari perspektif pengamat di
dalam ruangan.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dijelaskan dalam perspektif
interior:

a. Tata Letak dan Penataan Ruangan: Perspektif interior mencoba menangkap dan
menggambarkan tata letak dan penataan ruangan secara keseluruhan. Ini meliputi
posisi dan ukuran elemen penting seperti dinding, langit-langit, lantai, pintu, jendela,
tangga, dan elemen furnitur lainnya yang membentuk ruang.
b. Pencahayaan dan Suasana: Perspektif interior mencerminkan pencahayaan alami
atau buatan dalam ruangan dan bagaimana pencahayaan tersebut mempengaruhi
suasana dan mood ruangan. Pencahayaan dapat memberikan efek visual yang kuat,
seperti sorotan pada elemen desain tertentu, penekanan pada tekstur, atau
penciptaan bayangan yang menarik.
c. Material dan Finishing: Perspektif interior harus menggambarkan material dan
finishing yang akan digunakan dalam ruangan, seperti dinding, lantai, langit-langit,
furnitur, permukaan keramik, kayu, atau kaca. Detail tekstur, pola, dan karakteristik
visual dari setiap material dan finishing harus ditampilkan dengan jelas.
d. Warna dan Skema Warna: Perspektif interior mencerminkan skema warna yang
diusulkan untuk ruangan tersebut. Ini termasuk pemilihan warna dinding, furnitur,
aksesori, dan elemen dekoratif lainnya. Perspektif interior membantu untuk
memvisualisasikan bagaimana kombinasi warna dan kontras antara elemen interior
akan memberikan dampak visual.
e. Mobilitas: Perspektif interior dapat menunjukkan mobilitas dalam ruangan, termasuk
jalur pergerakan orang, penempatan furnitur, dan ruang-ruang yang diperlukan untuk
kenyamanan dan fungsionalitas ruangan.
f. Dekorasi dan Detail Interior: Perspektif interior dapat menyoroti detail dan dekorasi
interior yang mencerminkan gaya dan konsep desain yang diinginkan. Ini meliputi
pemilihan furnitur, perabotan, tekstil, karya seni, aksesori, dan elemen dekoratif
lainnya yang memperkaya tampilan ruangan..
Pengolahan perspektif interior menggunakan software aplikasi grafis seperti AutoCAD, Revit,
Sketchup, Enscape 3D, Lumion, dan sebagainya.

3. Detail Arsitektural

Detail arsitektural merujuk pada elemen-elemen kecil dan spesifik dalam desain arsitektur
yang menunjukkan hubungan, dimensi, proporsi, dan konstruksi bangunan secara rinci.
Detail arsitektural menggambarkan bagaimana berbagai elemen bangunan, seperti dinding,
jendela, pintu, tangga, atap, dan fasad, saling berhubungan dan terintegrasi untuk
menciptakan keseluruhan desain yang koheren.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dijelaskan dalam detail
arsitektural:

a. Dimensi dan Proporsi: Detail arsitektural harus menyajikan dimensi yang akurat dan
proporsi yang sesuai dari setiap elemen bangunan. Hal ini melibatkan penentuan
ukuran panjang, lebar, dan tinggi yang tepat untuk mencapai harmoni visual dan
fungsionalitas yang baik.
b. Material dan Tekstur: Detail arsitektural harus menjelaskan penggunaan material
dan tekstur yang diterapkan pada setiap elemen bangunan. Misalnya, jika dinding
menggunakan batu, kayu, atau beton, detail arsitektural akan menunjukkan jenis
material, tata letak, dan pola yang digunakan. Demikian pula, jika jendela
menggunakan kaca atau logam, detail arsitektural akan menjelaskan profil, bingkai,
dan sambungan yang relevan.
c. Konstruksi dan Struktur: Detail arsitektural juga berfokus pada aspek konstruksi dan
struktur bangunan. Ini mencakup penyusunan batu bata, metode penahanan,
penggunaan kolom, balok, dan sistem struktural lainnya. Detail arsitektural harus
menjelaskan bagaimana elemen-elemen tersebut saling terkait dan memberikan
dukungan yang memadai.
d. Pengaturan dan Penempatan: Detail arsitektural menjelaskan pengaturan dan
penempatan elemen-elemen bangunan dalam konteks keseluruhan. Hal ini termasuk
penempatan pintu, jendela, tangga, dan fasilitas lainnya dengan mempertimbangkan
fungsionalitas, kenyamanan, dan keamanan pengguna bangunan.
e. Koneksi dan Sambungan: Detail arsitektural menyajikan informasi tentang koneksi
dan sambungan antara elemen-elemen bangunan. Misalnya, bagaimana jendela
terhubung dengan dinding, bagaimana atap bertemu dengan dinding, atau
bagaimana balok menghubungkan dua dinding. Hal ini penting untuk memastikan
kekokohan dan integritas struktur bangunan.
f. Detail Ornamen dan Dekoratif: Beberapa detail arsitektural juga mencakup elemen
ornamen dan dekoratif yang mengacu pada elemen-elemen detail yang ditambahkan
pada bangunan untuk meningkatkan keindahan, karakter, dan identitas visualnya.
Ornamen dan dekorasi ini dapat terlihat pada fasad, interior, atau bahkan elemen
struktural bangunan.
Berikut adalah beberapa contoh detail arsitektural yang sering diolah dalam desain
bangunan:
• Detail Fasad: Detail fasad mencakup elemen-elemen seperti jendela, pintu, penutup
dinding, ornamen, dan dekorasi eksterior lainnya. Detail fasad bisa berupa desain
atap, panel dinding, kisi-kisi, balustrade, atau ornamen ukiran yang memberikan
identitas visual pada bangunan.
• Detail Interior: Detail interior mencakup elemen-elemen seperti langit-langit,
dinding, lantai, dan perabotan yang memberikan karakter dan estetika pada ruang
dalam bangunan. Ini mencakup juga detail seperti panel dinding, pencahayaan
tersembunyi, trim kayu, tata letak furnitur, dan detail dekoratif lainnya.
• Detail Penutup: Detail penutup melibatkan pemilihan dan aplikasi material penutup
yang meliputi bahan seperti keramik, batu, kayu, kaca, logam, atau bahan lainnya.
Detail penutup mencakup teknik dan pola pemasangan, jahitan, dan pemeliharaan
untuk menciptakan tampilan yang menarik dan tahan lama.
• Detail Aksesibilitas: Detail aksesibilitas melibatkan perencanaan dan integrasi
elemen-elemen yang memastikan bangunan dapat diakses dan digunakan oleh
semua orang, termasuk orang dengan kebutuhan khusus. Ini mencakup rampa, lift,
tangga yang ramah pengguna, lebar pintu yang memadai, dan penandaan taktis.
• Detail Lanskap: Detail lanskap mencakup elemen-elemen di sekitar bangunan seperti
pekarangan, taman, jalur pejalan kaki, pencahayaan luar ruangan, elemen air, dan
elemen lanskap lainnya. Detail lanskap berkontribusi pada estetika keseluruhan
bangunan dan menciptakan hubungan yang harmonis antara bangunan dan
lingkungannya.
Pengolahan detail arsitektural menggunakan software aplikasi grafis seperti AutoCAD, Revit,
Sketchup, Enscape 3D, Lumion, dan sebagainya.

4. Animasi

Dalam membuat animasi dari desain bangunan yang telah anda buat sebelumnya, berikut
adalah beberapa arahan yang dapat diikuti:

a. Rencanakan Konsep dan Cerita: Tentukan konsep animasi arsitektur Anda, termasuk
cerita yang ingin Anda sampaikan. Apakah itu tentang perjalanan melalui ruang
interior, visualisasi eksterior, atau demonstrasi desain bangunan secara keseluruhan.
Buatlah rencana yang jelas mengenai alur cerita, elemen-elemen yang akan
ditampilkan, dan pesan yang ingin anda sampaikan kepada pihak lain. Durasi untuk
animasi ini sebaiknya antara 2 – 3 menit.
b. Sumber Daya: Siapkan semua sumber daya yang diperlukan, seperti desain arsitektur
dalam bentuk model 3D atau file CAD dari desain anda, gambar konseptual, material
referensi, dan sumber suara atau musik jika diperlukan.
c. Tentukan Rute Perjalanan Kamera: Rencanakan rute perjalanan kamera yang akan
menggambarkan perjalanan melalui ruang atau eksterior bangunan. Pertimbangkan
sudut pandang yang menarik, titik fokus yang ingin ditekankan, dan perubahan sudut
kamera yang menarik perhatian penonton.
d. Animasikan Objek dan Elemen: Berikan animasi pada objek dan elemen dalam
model 3D. Ini mungkin termasuk pergerakan pintu, jendela yang terbuka, perubahan
pencahayaan, atau pergerakan orang atau objek di sekitar bangunan.
e. Terapkan Pencahayaan dan Material: Berikan pencahayaan yang sesuai dan material
pada model 3D. Anda dapat menggunakan pencahayaan alami atau buatan,
menambahkan tekstur dan warna yang realistis pada elemen bangunan, dan
menentukan suasana yang diinginkan melalui pencahayaan dan material.
f. Buat Efek Visual dan Transisi: Tambahkan efek visual seperti efek cuaca, efek cahaya,
efek partikel, atau efek visual lainnya untuk meningkatkan pengalaman visual
animasi. Buat juga transisi yang mulus antara adegan atau antara perubahan waktu
atau suasana.
g. Pilih Musik dan Suara: Pilih musik atau suara latar yang sesuai dengan konsep dan
suasana yang ingin Anda sampaikan. Musik dan suara bisa memberikan nuansa
emosional dan meningkatkan kesan keseluruhan dari animasi arsitektur.

5. Y-Banner

Y-Banner merupakan salah satu metode populer dalam memamerkan desain bangunan atau
proyek arsitektur. Y-Banner adalah sebuah display berbentuk Y yang terbuat dari bahan
fleksibel, biasanya kain atau vinyl, yang didukung oleh rangkaian batang atau tiang di bagian
belakangnya. Desain Y-Banner dirancang untuk menjadi portabel, mudah dipasang, dan
memungkinkan desain bangunan atau gambar visual lainnya terlihat dengan jelas.

Sumber: Indo Trading, 2023

Berikut adalah beberapa poin penting dalam desain Y-Banner untuk menampilkan desain
bangunan anda:
a. Ukuran dan Skala: Pertimbangkan ukuran dan skala yang sesuai untuk Y-Banner,
yang dapat menampung gambar atau desain bangunan dengan jelas. Pastikan
ukurannya cukup besar untuk menarik perhatian dan memungkinkan detail-desain
terlihat dengan baik, tetapi juga tidak terlalu besar sehingga sulit dipindahkan atau
dipasang. Sebaiknya ukuran Y-Banner ini adalah 60x160 cm.
b. Kualitas Gambar: Pastikan gambar atau desain bangunan yang ditampilkan pada Y-
Banner memiliki kualitas yang tinggi dan resolusi yang cukup. Gunakan gambar
dengan resolusi tinggi untuk memastikan detail-desain terlihat jelas dan tidak kabur
atau pecah.
c. Komposisi Visual: Buat komposisi visual yang menarik untuk Y-Banner. Gunakan
prinsip-prinsip desain seperti keseimbangan, proporsi, dan perpaduan warna yang
harmonis untuk menciptakan tampilan yang menarik dan estetis. Atur elemen-
elemen desain bangunan secara proporsional dan perhatikan penempatan teks atau
informasi tambahan.
d. Informasi yang Relevan: Sertakan informasi yang relevan pada Y-Banner, seperti
nama MK, nama tugas, nama mahasiswa, nama pembimbing kelompok, atau detail
lain yang dapat membantu mengkomunikasikan pesan Anda dengan jelas. Pastikan
informasi tersebut terlihat dengan jelas dan mudah dibaca oleh orang lain.
e. Portabilitas dan Kemudahan Pemasangan: Pastikan Y-Banner dirancang dengan
kemudahan portabilitas dan pemasangan yang praktis. Pilih bahan yang ringan,
mudah dilipat atau dibongkar, dan mudah dipindahkan. Perhatikan juga sistem
rangkaian batang atau tiang di bagian belakang Y-Banner yang memungkinkan
pemasangan yang cepat dan mudah.

B. Laporan Perancangan

Laporan perancangan dalam konteks arsitektur adalah dokumen tertulis yang memuat
informasi rinci tentang konsep, analisis, dan rencana desain suatu proyek arsitektur. Laporan
ini merupakan hasil dari proses perancangan yang melibatkan berbagai aspek seperti
pemahaman lokasi, kebutuhan klien, analisis site, desain konseptual, hingga desain teknis.

Sumber: Amazon, 2023


Fungsi laporan perancangan adalah sebagai berikut:

• Komunikasi dan Presentasi: Laporan perancangan digunakan untuk menyampaikan


dan mengkomunikasikan ide dan konsep desain kepada klien, tim proyek, pemangku
kepentingan, dan pihak terkait lainnya. Laporan ini memberikan penjelasan tentang
tujuan desain, visi arsitektur, dan solusi desain yang diusulkan. Dalam laporan
perancangan, akan disajikan gambar-gambar, diagram, dan teks yang menjelaskan
secara detail tentang desain arsitektur.
• Dokumentasi dan Referensi: Laporan perancangan berfungsi sebagai dokumen yang
mencatat semua aspek desain dan keputusan yang diambil selama proses
perancangan. Ini menjadi referensi penting bagi tim proyek dan pihak terkait dalam
menjalankan dan melaksanakan desain arsitektur. Laporan ini juga dapat digunakan
sebagai arsip untuk masa depan, termasuk perubahan desain yang dilakukan selama
proses pembangunan.
• Rujukan untuk Izin dan Persetujuan: Dalam beberapa kasus, laporan perancangan
diperlukan untuk memperoleh izin dan persetujuan dari badan regulasi dan otoritas
terkait. Laporan ini akan memuat informasi tentang kepatuhan desain terhadap
peraturan dan regulasi yang berlaku, termasuk aspek keamanan, struktural, dan
lingkungan. Laporan perancangan juga akan memberikan gambaran tentang dampak
desain terhadap lingkungan sekitar.
• Panduan Konstruksi: Laporan perancangan berfungsi sebagai panduan bagi tim
konstruksi dalam melaksanakan desain arsitektur. Laporan ini akan memuat detail
teknis seperti spesifikasi material, struktur bangunan, sistem mekanikal, dan tata
letak ruangan. Informasi ini akan membantu dalam proses pembangunan dan
memastikan bahwa desain diimplementasikan sesuai dengan rencana.
• Evaluasi dan Analisis: Laporan perancangan juga dapat digunakan sebagai alat
evaluasi dan analisis terhadap desain arsitektur. Pihak terkait, termasuk klien dan tim
proyek, dapat mempelajari dan menganalisis laporan perancangan untuk
mengevaluasi kelayakan, efektivitas, dan kesesuaian desain dengan tujuan proyek.
Dengan demikian, laporan perancangan dapat menjadi dasar untuk memperbaiki dan
mengoptimalkan desain yang telah ada.:
Dalam keseluruhan, laporan perancangan merupakan dokumen penting yang merangkum
proses perancangan arsitektur dan memberikan panduan serta informasi yang diperlukan
selama proses pembangunan. Laporan ini berfungsi sebagai sarana komunikasi, referensi,
panduan, dan evaluasi untuk semua pihak yang terlibat dalam proyek arsitektur.

Untuk tugas anda ini buatlah Laporan Perancangan dengan layout yang semenarik mungkin
sesuai dengan kreativitas anda. Setting ukuran halaman adalah A3 landscape 2 kolom. Cover
Laporan dilengkapi dengan ilustrasi gambar/foto warna sesuai judul tugas) dengan
mencantumkan Nama Mata Kuliah, Kode Mata Kuliah, Judul Tugas (sesuai judul di atas),
Nama Mahasiswa, NIM, Kelas, Nama Pembimbing Kelompok, Jurusan, Program Studi,
Fakultas, Universitas dan Tahun.
Sistematika Laporan Perancangan ini meliputi:

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran Perancangan
1.3 Metode Pembahasan Laporan
1.4 Sistematika Pembahasan Laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terminologi / Definisi


2.2 Tinjauan pustaka tentang tema rancangan
2.3 Tinjauan pustaka tentang obyek atau lingkungan binaan yang dirancang

BAB III ANALISIS FUNGSI DAN PROGRAM RUANG

3.1 Identifikasi Fungsi Bangunan


3.2 Identifikasi Jenis Pengguna dan Aktivitasnya
3.3 Program Ruang, Pengelompokan dan Hubungan Ruang

BAB IV PEMILIHAN LOKASI DAN ANALISIS TAPAK

4.1 Pemilihan Lokasi Tapak


4.2 Analisis Tapak

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL RANCANGAN

5.1 Konsep Perancangan


5.2 Hasil Rancangan

BAB VI SIMPULAN DAN PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Arahan lebih detail dapat dibaca dalam panduan sistematika Laporan Perancangan di Tugas
Besar.

Tugas ini dibuat softcopy dalam bentuk PDF, beri nama sesuai format DA5-Praktikum13-
NIM, lalu diunggah di SPADA UNG (atau platform lain sesuai arahan dosen koordinator kelas)
paling lambat jam 17.00.

Anda mungkin juga menyukai