Anda di halaman 1dari 7

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Huruf Braille

Huruf Braille adalah sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan

oleh tuna netra. Sistem ini diciptakan oleh seorang berkebangsaan Perancis

yang bernama Louis Braille. Louis Braille lahir di Coupvray, 4 Januari 1809

dan meninggal 6 Januari 1852 yang kebutaannya diakibatkan matanya

tertusuk jarum. Ketika bersekolah khusus untuk penderita tuna netra,

seorang prajurit bernama Charles Barbier mengunjungi sekolah tersebut dan

menunjukkan suatu kode yang telah ditemukannya. Sistem tersebut

dikatakan sebagai "tulisan malam" (night writing) yang dirancang khusus

untuk tentara perang dengan menggunakan kombinasi duabelas titik. Louis

Braille akhirnya menyadari manfaat sistem ini kemudian mengembangkan

sistem yang lebih sederhana dengan menggunakan enam titik.

2.2 Sistem Huruf Braille

Sistem tulisan Braille mencapai taraf kesempurnaan di tahun 1834.

Huruf-huruf Braille menggunakan kerangka penulisan seperti kartu domino.

Satuan dasar dari sistem tulisan ini disebut sel Braille, di mana tiap sel

terdiri dari enam titik timbul yaitu tiga baris dengan dua titik. Keenam titik

tersebut dapat disusun sedemikian rupa hingga menciptakan 64 macam

6
7

kombinasi. Huruf Braille dibaca dari kiri ke kanan dan dapat melambangkan

abjad, tanda baca, angka, tanda musik, simbol matematika dan lainnya.

2.3 Abjad Braille

Berikut dibawah ini adalah abjad dan angka Braille :

Gambar 2.1 Abjad Braille

2.4 Perkins Braille dan Mesin Cetak huruf Braille

2.4.1 Perkins Brailler

Perkins Brailler adalah sebuah mesin rancangan David

Abraham di tahun 1952 yang digunakan untuk mengetik huruf

Braille. Sistem pemakaiannya sangat mirip dengan mesin ketik

biasa. Setiap abjad direpresentasikan oleh keenam titik-titik timbul


8

Braille sehingga jika dirangkai dapat membentuk kata-kata. Selain

kombinasi titik timbul huruf Braille, Perkins Brailler juga memiliki

tombol spasi, tombol backspace untuk menghapus dan tombol spasi

per baris. Layaknya mesin ketik manual, Perkins Brailler memiliki

dua sisi alat putar untuk memasukkan dan mengeluarkan kertas.

2.4.2 Mesin Cetak Huruf Braille

Untuk mencetak buku maupun bahan bacaan dengan huruf

Braille, dapat menggunakan seperangkat komputer dan mesin

pencetak relief huruf Braille yang dihubungkan melalui paralel port

yakni LPTI. Cara kerja komputer ini adalah mengetikkan abjad biasa

ke dalam suatu program yang kelak akan mengubahnya menjadi

huruf Braille. Hasil konversi kemudian tampil di layar dan siap

untuk dicetak melalui sebuah mesin pencetak khusus relief Braille

yang dilengkapi dengan mikrokontroler MCS 51. Kecepatan

mencetak menggunakan mesin tersebut kira-kira 30 menit per

halaman dengan 552 karakter.

2.5 Teknologi Berbasis Braille

Beberapa mengenai teknologi yang berbasis Braille diantaranya :

2.5.1 Jaws

JAWS (Job Access With Speech) adalah software untuk

membantu tuna netra dan low vision dalam menggunakan komputer

terutama Microsoft Windows. Diproduksi oleh sebuah perusahaan di


9

Florida, USA bernama The Blind and Low Vision Group. Pertama

kali dirilis 1989 oleh Ted Hunter bersama rekannya Rex Skipper

mengkoding kode asli JAWS. Versi aslinya dibuat untuk sistem

operasi MS-DOS yang memudahkan tuna netra dalam menggunakan

program berbasis teks. Aplikasi ini dilengkapi juga dengan

kemampuan untuk melafalkan teks dan braille display. Keyboard

memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan layar monitor.

Jumlah dan tipe informasi bisa diubah kedalam banyak aplikasi

dengan menggunakan JAWS Scripting Language. Cara kerjanya,

semua tulisan yang muncul pada layar akan dibaca kata per kata

dengan logat Inggris. Kelemahannya adalah tidak mampu membaca

grafik, gambar dan program flash.

2.5.2 MLM For The Blind

MLM for the blind adalah alat baca untuk penyandang cacat

mata, memiliki kemampuan untuk mengkonversi huruf latin ke huruf

braille serta didukung dengan referensi ratusan ebook. Mesin

menggunakan sumber energi baterai 6 x 1,5 Volt. dengan dimensi

berat kurang dari 3 kilogram ini merupakan hasil pengembangan

Universitas Bina Nusantara. Pengembangannya didasari ide bahwa

pencetakan teks dengan huruf braille menghabiskan banyak kertas.

MLM for The Blind memiliki titik-titik yang lebih menonjol jadi

mudah diraba dan panel berisi 20 sel Braille. Selain itu dilengkapi
10

kartu MMC atau Micro SD sebagai tempat penyimpanan ebook,

maksimal 2 gigabite.

2.5.3 Nuance Talks and Zoom

Nuance Talks and Zoom adalah program khusus handphone

yang ditujukan untuk membantu tuna netra agar bisa berkomunikasi

baik melalui telepon atau sms tanpa bantuan orang lain. Program ini

tidak hanya digunakan pada handphone Symbian. Nuance Talks and

Zoom bekerja dengan mengkonversi teks yang ditampilkan di layar

ke dalam bentuk suara yang dapat dipahami. Nuance Talks and

Zoom memberdayakan masyarakat yang memiliki penglihatan

rendah (low) maupun buta (blind) dengan menyediakan akses fitur

seperti home screen information, contact directories, caller ID,

calendar, text messages, email - via the phone, dan navigation via

Nokia maps software.

2.6 Jenis-jenis Huruf Braille

Huruf Braille diciptakan dalam kultur budaya barat, terutama Perancis

sehingga dalam penggunaannya merepresentasikan alphabet latin. Maka

dalam perkembangan selanjutnya, huruf braille mengalami berbagai

modifikasi dalam penerapannya kedalam berbagai bahasa, terutama bahasa

yang mempunyai aksara-aksara tertentu, maka tidak heran jika terdapat

berbagai versi huruf Braille, diantaranya :


11

2.6.1 Braille Jepang

Braille Jepang adalah kode Braille untuk menulis dalam

bahasa Jepang dan tetap berdasarkan sistem Braille yang asli. Sistem

ini disebut tenji yang secara bahasa berarti dot karakter. Braille

jepang adalah vokal yang berbasis abiguda. Vokal ditulis disudut kiri

atas (poin 1,2,4) dan bisa digunakan sendiri. Sedangkan konsonan

ditulis dipojok kanan bawah (poin 3,5,6) dan tidak dapat berdiri

sendiri. Huruf semivokal ditandai dengan 4 titik, yaitu titik vokal dan

simbol vokal yang terdapat dibawah blok. Untuk tanda baca sama

dengan sistem Braille yang asli meskipun terdapat beberapa

tambahan dalam penerapannya di dalam bahasa Jepang.

2.6.2 Braille Korea

Sistem ini dikembangkan oleh Dr. Rosetta Sherwood Hall

tahun 1894 menggunakan 4 titik. Namun karena tidak mudah

digunakan maka dibuatlah sistem dengan 6 titik oleh Park Du-Seong

tahun 1926, sedangkan bentuk yang berlaku di Korea saat ini adalah

hasil revisi tahun1994. Braille Korea tidak berhubungan dengan

sistem grafis lainnya di dunia karena khusus mencerminkan pola

huruf Hanggul. Sistem ini merupakan kombinasi dari konsonan

awal, vokal, dan konsonan akhir. Untuk karakter angka dan tanda

baca sama dengan sistem Braille yang asli.


12

2.6.3 Braille ASCII

Braille ASCII menggunakan 64 karakter ASCII untuk

mewakili semua kemungkinan kombinasi titik dari enam dot-Braille.

Penggunaan sistem ini meskipun dulunya dipakai di Amerika Utara

sekarang sudah digunakan secara internasional. Semua huruf dalam

ASCII sesuai dengan Braille Inggris. Namun, hanya ada satu Braille

simbol untuk setiap huruf abjad. Pada dasarnya, sistem Braille

ASCII lebih dekat dengan Nemeth Braille yaitu kode matematik

karena jika dilihat lebih jauh akan terlihat seperti campuran dari

huruf, angka dan tanda baca. Braille ASCII dirancang untuk menjadi

sarana penyimpanan dan pengiriman data dalam format digital

karena menggunakan karakter standar maka dapat dengan mudah

diolah dengan pengolah kata standar. Dan hampir semua perangkat

lunak terjemahan Braille dapat mengimpor dan mengekspor format

ini.

Anda mungkin juga menyukai