PEDOMAN-SKRIPSI September New 2022
PEDOMAN-SKRIPSI September New 2022
Penyusun :
Pedoman Penulisan Skripsi ini disusun bertujuan untuk agar adanya keseragaman atau
standar format dalam penulisan Skripsi, baik bagi mahasiswa sebagai peneliti maupun bagi dosen
pembimbing dalam mengarahkan dan memberikan arahan berkaitan dengan penulisan Skripsi di
lingkungan Fakultas Bisnis Universitas Buddhi Dharma Tangerang. Pedoman ini memuat ketentuan-
ketentuan tentang usulan penelitian, penulisan Skripsi, teknik penulisan serta beberapa contoh lampiran
yang dianggap perlu. Pedoman penulisan ini berlaku untuk mahasiswa Fakultas Bisnis Universitas Buddhi
Dharma Tangerang untuk mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak.), Ilmu Administrasi Niaga (S.A.B.)
dan Sarjana Manajemen (S.M).
Dengan adanya pedoman penulian ini, diharapkan penyelenggaraan proses penulisan dan
pembimbinghan Skripsi dapat mencapai hasil yang optimal. Untuk itu, sudah merupakan kewajiban
bersama semua pihak terkait melaksanakan ketentuan - ketentuan yang tercakup dalam buku pedoman
penulaian skripsi ini.
Sebagai akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi -tingginya
kepada tim penyusun dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan pedoman penulisan Skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang memberikan hidayahNya kepada kita semua.
Amin.
Rr.Dian Anggraeni,S.E.,M.Si..
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………… 3
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………. 4
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 5
A. Pengertian Skripsi…………………………………………………………………......… 5
B. Kriteria Skripsi……………………………………………………………………………. 5
C. Hak dan Kewajiban mahasiswa………………………………………………………... 5
D. Perlindungan Hak Cipta………………………………………….……………………… 5
BAB II SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI…………………………………………….……….. 6
A. Sistematika Penulisan Skripsi………………………….…………………….…..…….. 7
B. Deskripsi Sistematika Penulisan Skripsi ……………………………………..…….... 8
BAB III PROSEDUR DAN PERSYARATAN SKRIPSI…………………………………….…….... 19
A. Pelaksanaan Pengujian Skripsi…………………..……………………………………. 19
B. Persyaratan Bagi Mahasiswa Yang Mengikuti Ujian Skripsi………………………... 19
C. Ketentuan Dalam Pelaksanaan Ujian Skripsi………………………………………… 19
D. Tata Tertib Ujian Skripsi………………………………………………………………… 20
E. Tatakrama Mahasiswa………………………………………………………………….. 20
BAB IV TEKNIK PENULISAN SKRIPSI……………………………………………………………... 21
A. Bahan dan Teknik Pengetikan…………………………………………………………. 21
B. Penomoran Halaman……………………………………………………………………. 22
C. Kutipan……………………………………………………………………………………. 22
D. Daftar Pustaka………………………………………………………………………….... 23
Dosen Pembimbing………………………………………………………………………………………. 26
Wewenang dan Tanggung Jawab Pembimbing………………………………………………………. 26
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………… 27
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Skripsi
Skripsi merupakan Karya Ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa jenjang Strata 1 pada akhir studi
dengan dibimbing dosen pembimbing sesuai usulan dari mahasiswa dan disetujui Ketua Jurusan dan
Skripsi memiliki bobot 6 SKS. Mahasiswa yang menyusun Skripsi harus memenuhi syarat antara lain:
menyelesaikan perkuliahan minimal sebanyak 130 SKS dan telah lulus mata kuliah Statistika Bisnis,
Metode Penelitian dan Riset (sesuai konsentrasi) dengan nilai minimal C.
Penyusunan Skripsi bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan akhir mendapatkan gelar
Sarjana pada Fakultas Bisnis Universitas Buddhi Dharma Tangerang. Untuk itu, sehingga mahasiswa
yang telah menyelesaikan penyusunan Skripsi, diwajibkan mengikuti sidang dan komprehensif
dihadapan penguji Skripsi yang telah ditugaskan oleh Ketua Jurusan
B. Kriteria Skripsi
Skripsi harus memenuhi standar penelitian ilmiah dan mampu mengungkap hal-hal sebagai berikut :
1. Mengamati fenomena empiris, mengindentifikasi, merumuskan, memiliki tujuan dan mampu
menjawab suatu permasalahan dalam penelitian.
2. Melakukan prosedur dan standar penelitian ilmiah yang tepat dan benar dalam rangka menjawab
permasalahan penelitian yang telah dirumuskan.
3. Membuat laporan hasil penelitian sesuai dengan standar penulisan ilmiah secara sistematis.
4. Menggunakan jurnal ilmiah nasional atau internasional yang relevan dan Buku minimal
5 (lima) tahun terakhir sebagai landasan teoritis dan referensi penulisan skripisi.
5
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Penulisan Skripsi sebagai sebuah produk penelitian dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan
atau metode. Pendekatan yang dimaksud adalah kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif
merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada falsafah positivisme. Falsafah Positivisme
memandang bahwa realita/gejala/fenomena dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati,
terukur dan hubungan gelaja bersifat sebab akibat. Penelitian ini umumnya dilakukan pada populasi
atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian lebih bersifat deduktif, dimana untuk menjawab
rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut
selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan dengan menggunakan instrumen. Selanjutnya, data
dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis tersebut
terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif ini umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara
random sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana
pengambilan sampel dilakukan.
Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Peneliti adalah elemen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara non probability sampling. Instrumen penelitian ini adalah orang
yaitu peneliti sendiri dengan unit analisis dapat berupa perusahaan, karyawan atau masyarakat. Untuk
itu peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisis,
memotret, menginterpretasikan dan mengkonstruksi fenomena dalam situasi sosial yang diteliti menjadi
jelas dan bermakna.
Salah satu model Penelitian Kualitatif adalah Penelitian Tindakan (Action Research). Penelitian Tindakan
adalah suatu proses yang dilalui oleh perseorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam
situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan dan kemudian
setelah sampai pada tahap kesimpulan hasil penelitian ini dapat dipertanggung-jawabkan.
6
A. Sistematika Penulisan Skripsi
Penelitian harus dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah. Salah satunya adalah disusun sesuai
dengan mekanisme dan sistematika yang berlaku dalam suatu lembaga. Secara garis besar,
sistematika penulisan penelitian sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
SURAT KETERANGAN RISET
LAMPIRAN-LAMPIRAN
7
B. Deskripsi Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan kerangka awal bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Hal ini terutama
dikaitkan dengan permasalahan-permasalahan yang akan diungkapkan dalam penelitian. Ada
beberapa langkah dalam membuat pendahuluan sebagai berikut:
Pola penyusunan latar belakang masalah mengikuti metode berpikir secara deduktif, yaitu
mengungkap fenomena secara umum kemudian dipersempit ke aspek khusus sehingga mampu
mengarahkan permasalahan penelitian dan alasan logis tentang pentingnya penelitian dilakukan.
Dengan demikian, peneliti harus dapat menggambarkan atau mengungkapkan permasalahan
variabel terikat yang didukung dengan data atau fakta serta menggambarkan pentingnya variabel
terikat menjadi variabel dalam penelitian. Disamping itu juga perlu dijelaskan permasalahan pada
faktor-faktor yang mempengaruhi variabel terikat yang akan menjadi dasar atau sumber dalam
melakukan identifikasi masalah. Ini berarti, latar belakang masalah harus menjelaskan antara lain
:
(a) Pentingnya variabel terikat menjadi variabel penelitian
(b) Masalah-masalah yang mempengaruhi variabel terikat
(c) Masalah pada obyek penelitian yang terkait dengan judul penelitian, yang didukung dengan
data/fakta
B. Identifikasi Masalah
Pada dasarnya, masalah merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dan apa yang
senyatanya. Terkait dengan itu, pengidentifikasian masalah harus dilakukan dengan menyajikan apa
yang seharusnya dan apa yang senyatanya. Kedua hal itu harus disertai dengan sumber
bacaannya. Kemudian, penulis menunjukkan secara eksplisit masalahnya. Masalah-masalah
mengenai suatu topik tentu saja banyak. Namun demikian, penulis cukup mengidentifikasi
masalah-masalah yang penting, yang menonjol, termasuk yang akan diteliti.
Cara yang mudah untuk mengidentifikasi masalah mengenai suatu topik adalah melalui saran-
saran untuk penelitian yang akan datang yang lazim disajikan pada bagian akhir suatu laporan
penelitian. Hal itu dapat ditemukan dengan mudah, antara lain, pada jurnal-jurnal internasional
maupun skripsi, tesis dan disertasi.
Selain melalui saran dari peneliti sebelumnya, ada lima cara lain untuk mengidentifikasi masalah
penelitian :
1. Kesenjangan antara teori dan praktik. Misalnya, pada Teori X mengenai motivasi dinyatakan bahwa
pada dasarnya orang suka untuk bekerja (McGregor, 1960) tapi dalam kenyataan banyak pekerja
di Indonesia yang malas bekerja. Dari kesenjangan itu dapat diidentifikasi beberapa masalah,
seperti (1) apakah penghasilan pekerja sudah mencukupi menurut pekerja? (2) apakah tersedia
insentif cukup besar untuk pekerja yang rajin bekerja? (3) apakah tindakan pendisiplinan sudah
diterapkan dengan cukup berat, segera, dan konsisten? (3) apakah pekerja yang malas berkaitan
dengan senioritas? (3) apakah kemalasan kerja itu berkaitan dengan variabel demografi?
8
2. Kesenjangan antarteori. Asumsi yang digunakan pada teori keuangan adalah bahwa
pelaku ekonomi berperilaku rasional (Rubeinsten, 2001) sedangkan menurut teori keuangan
keperilakuan dinyatakan bahwa pelaku ekonomi berperilaku tidak rasional (Thaler, 1997).
Berdasarkan kesenjangan antara kedua teori itu dapat diidentifikasi masalah penelitian, seperti (1)
variabel-variabel lingkungan apa yang membedakan perilaku pada kedua teori itu? dan (2) variabel-
variabel kepribadian apa saja yang dominan membedakan kedua teori itu?
3. Kesenjangan antara temuan-temuan empiris mengenai hal yang sama. Misalnya, pada suatu hasil
penelitian empiris yang dilakukan oleh Sharpe (1964) diketahui bahwa faktor utama yang
menentukan pengembalian saham adalah pasar. Model yang digunakan oleh Sharpe pada
penelitian itu dikenal sebagai Model Indeks Tunggal. Pada perkembangan berikutnya, Fama
dan French (1992) menemukan hasil penelitian empiris yang menunjukkan bahwa ada tiga faktor
penentu pengembalian saham. Atas dasar itu, model penelitian mereka itu dikenal sebagai
Model Tiga Faktor. Selanjutnya, berdasarkan perbedaan kedua hasil penelitian empiris itu
akan dapat diidentifikasi berbagai masalah.
4. Gejala (fenomena) atau peristiwa yang sedang menjadi trend di masyarakat. Akhir-akhir ini,
misalnya, laporan keuangan tidak lagi cukup didasarkan pada laporan laba-rugi dan neraca.
Masyarakat memiliki kecenderungan untuk melengkapi laporan itu dengan laporan yang bersifat
kualitatif, seperti Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG).
Dari gejala itu dapat diidentifikasi berbagai masalah, misalnya, (1) apakah ada perbedaan
laba perusahaan berdasarkan CSR dan GCG? (2) apakah ada perbedaan kualitas laporan
keuangan perusahaan berdasarkan CSR dan GCG? serta (3) apakah ada perbedaan kinerja
manajemen perusahaan berdasarkan CSR dan GCG?
5. Replikasi penelitian terdahulu. Replikasi penelitian boleh dilakukan dengan mengganti datanya,
metodenya atau periodenya. Misalnya, temuan penelitian pada butir empat di atas dilakukan
di Amerika Serikat dengan hasil bahwa laba perusahaan berbeda secara signifikan antara
perusahaan yang menyertakan dan yang tidak menyertakan CSR dan GCG untuk melengkapi
laporan keuangan perusahaan tersebut. Masalah yang akan diteliti dalam bentuk skripsi dapat
diidentifikasi dari temuan itu dengan menggunakan perusahaan yang ada di Indonesia. Pada
periode 1999-2010, hasil yang sama juga ditemukan di Indonesia. Terkait dengan itu, penelitian itu
dapat direplikasi lagi dengan menggunakan data pada periode 2011-2013. Replikasi itu, tentu
saja, seharusnya didasarkan pada alasan yang obyektif dan disertai dengan sumber bacaannya.
C. Rumusan Masalah
Masalah merupakan penyimpangan-penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang
terjadi sesungguhnya. Penyimpangan ini menyangkut antara aturan dengan pelaksanaan, teori dengan
praktik, perencanaan dengan pelaksanaan.
Rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian bagi peneliti yang dirumuskan berdasarkan latar
belakang penelitian yang harus ditemukan jawabannya melalui penelitian yang sistematis dan
berdasarkan pada metodologi penelitian yang baik dan benar.
Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan dengan memperhatikan hal-hal berikut pada
rumusan masalah itu:
a. menggunakan kata tanya,
b. menuliskan secara eksplisit variabel-variabel,
c. menuliskan secara eksplisit kaitan antara variabel-variabel,
d. kaitan antara variabel-variabel dinyatakan sesuai dengan analisis atau uji yang akan digunakan,
dan diakhiri dengan tanda tanya.
9
D. Tujuan Penelitian
Merupakan sesuatu yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian atau jawaban mengenai
mengapa penelitian tersebut dilaksanakan.
Tujuan penelitian berkaitan langsung dengan rumusan masalah sehingga jumlah tujuan
penelitian mestinya sama dengan jumlah rumusan masalah. Beberapa contohnya disajikan sebagai
berikut:
a. Untuk menguji seberapa besar pengaruh besaran biaya iklan dengan volume penjualan, dan
b. Untuk menguji seberapa besar pengaruh harga saham antara perusahaan-perusahaan pada
industri manufaktur dan industri jasa.
E. M a n f a a t Penelitian
Manfaat penelitian adalah manfaat dari hasil penelitian bagi berbagai pihak yang terkait. Bentuk
kegunaan penelitian meliputi :
a. Manfaat teoritis, berupa penambahan pengetahuan baru.
b. Manfaat praktis, berupa pemecahan masalah yang digunakan untuk pemecahan masalah bagi
berbagai pihak.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB V PENUTUP
Berisi Kesimpulan dan saran
Konsep yang dikutip dari sumber bacaan yang menjadi rujukan harus memenuhi tiga kriteria yaitu:
(1) Relevan berkenaan dengan kecocokan antara variabel penelitian,
10
(2) Kelengkapan, berkenaan dengan banyaknya sumber yang menjadi referensi dalam penelitian,
dan (3) Kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu.
Adapun sumber referensi dalam bentuk buku minimal terbitan 7 (tujuh) tahun terakhir dan jurnal ilmiah.
Definisi per variabel 3 definisi dan ditambahkan kesimpulan. (gunakan buku wajib yang digunakan dalam
perkuliahan)
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran cara berpikir peneliti dalam menjelaskan argumentasi secara logis keterkaitan antar
variabel yang akan diteliti didasarkan pada teori-teori yang menjadi rujukan. Ini berarti, secara teoritis
perlu adanya penjelasan hubungan antara variabel terikat (independen) dan variabel bebas (dependen).
Apabila ada variabel lain seperti variabel moderator dan intervening, maka perlu dijelaskan mengapa
variabel tersebut terlibat dalam penelitian. Ini berarti, peneliti harus dapat mengkaitkan antara variabel
terikat dengan variabel bebas. Kerangka teoritis akan menjadi acuan dalam penyusunan hipotesis
konseptual. Kerangka teoritis selain didasarkan pada teori, juga dapat didasarkan pada hasil -hasil
penelitian yang relevan, dan argumentasi logis yang mendukung hipotesis yang akan dirumuskan.
Banyaknya subjudul kerangka teoritis sama dengan banyaknya butir pada perumusan masalah.
11
Gambar contoh Kerangka Pemikiran :
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian yang didasarkan pada
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atau teori.
Fakta Ilmiah sebagai acuan perumusan hipotesis dapat diperoleh dengan berbagai cara, misalnya :
1. Memperoleh dari sumber aslinya
2. Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan dan menafsirkannya dari sumber yang asli.
3. Fakta yang diperoleh dari orang mengidentifikasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk abstract
reasoning (penalaran abstrak).
Selain teori dan fakta ilmiah, hipotesis dapat pula dirumuskan berdasarkan beberapa sumber lain, yakni:
1. Kebudayaan dimana ilmu atau teori yang relevan dibentuk
2. Ilmu yang menghasilkan teori yang relevan
3. Analogi
4. Reaksi individu terhadap sesuatu dan pengalaman
12
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan Skripsi, peneliti harus merancang metodologi penelitian khususnya menyangkut
metode, populasi, maupun teknik pengambilan data yang paling cocok. Metode dalam penelitian harus
sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian.
Pertimbangan lain adalah efisiensi dengan memperhatikan dana, waktu dan tenaga serta kemampuan
peneliti. Metodologi yang baik adalah yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid dan
dilakukan secara cepat sehingga dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga. Penyusunan Metodologi
Penelitian mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian
B. Objek Penelitian
Peneliti harus menyatakan tentang dimana dan kapan dilakukan penelitian. Penentuan tempat
harus memperhatikan karakteristik dari obyek penelitian. Penentuan waktu, harus dirancang yang
memungkinkan peneliti mendapatkan informasi secara cepat. Peneliti dalam menentukan tempat
penelitian harus memiliki dasar misalkan dilakukan survey awal terlebih dahulu sesuai dengan
karakteristik obyek penelitian dan memberikan alasan mengapa memilih tempat dan waktu
tersebut serta mendeskripsikan secara singkat tempat penelitian.
Apabila dalam penelitian tidak memungkinkan untuk menjelaskan tempat dan waktu penelitian,
misalnya data makro yang disediakan lembaga pemerintah maka dapat menggunakan Objek dan
Ruang Lingkup Penelitian. Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliabel tentang suatu hal
(variable tertentu) menurut pendapat Sugiono (2012 : 13). Sedangkan ruang lingkup penelitian
13
bertujuan membatasi materi pembahasan yang berkaitan dengan kajian penelitian dan memberikan
penjelasan mengenai batasan wilayah penelitian yang berkaitan pada wilayah penelitian yang dikaji
sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk perusahaan yang dijadikan objek penelitian harus berbentuk
PT,CV dan lainnya dengan memiliki minimal jumalh karyawan 100 orang kecuali penelitian di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Sedangkan sumber data dalam penelitian kualitatif, posisi narasumber sangat penting, b ukan hanya
sekedar memberi respon melainkan juga sebagai pemilik informasi. Karena itu informan (orang yang
memberi informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut subjek yang diteliti, karena ia bukan
saja sebagai sumber data, melainkan juga aktor yang ikut menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian
berdasarkan informasi yang diberikan.
Imam Suprayogo mengemukakan bahwa, Jenis dan sumber data terutama dalam penelitian kualitatif
dapat diklasifikasi sebagai berikut.
1. Narasumber (Informan)
Narasumber dalam hal ini yaitu orang yang bisa memberikan informasi lisan tentang sesuatu
yang ingin kita ketahui. Seorang informan bisa saja menyembunyikan informasi penting yang dimiliki
oleh karena itu peneliti harus pandai-pandai menggali data dengan cara membangun kepercayaan,
keakraban dan kerjasama dengan subjek yang dieteliti di samping tetap kritis dan analitis. Peneliti
harus mengenal lebih mendalam informannya, dan memilih informan yang benar-benar bisa
diharapkan memberikan informasi yang akurat.
4. Dokumen
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktifitas
tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip, database, surat-surat,
rekaman, gambar, benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa. Banyak
peristiwa yang telah lama terjadi bisa diteliti dan dipahami atas dasar dokumen atau arsip.
Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data dalam penelitian, maka diklasifiksikan menjadi
tiga bagian yang disingkat dengan 3P yaitu : person, place, dan paper. Person adalah sumber data yang
bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
Place adalah sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan gerak. Place yang diam
misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna dan lain-lain, sedangkan place yang bergerak
misalnya aktifitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyanyian, gerak tari, sajian sinetron, serta kegiatan
pembelajaran. Paper adalah data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau
simbol-simbol lain. Dengan pengertian ini maka paper bukan terbatas hanya pada kertas sebagaimana
terjemahan dari kata paper dalam bahasa Inggris, tetapi bisa berwujud batu, kayu, tulang, daun
lontar serta yang lainnya, yang cocok untuk dokumentasi.
Jika dilihat dari mana sumber data berasal, maka sumber data dapat dibagi menjadi sumber data primer
dan sumber data sekunder. Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber aslinya atau tanpa perantara. Adapun data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh
secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Penelitian
kuantitatif menempatkan sumber data sebagai objek sedangkan penelitian kualitatif menempatkan
sumber data sebagai subjek yang memiliki kedudukan yang penting.
14
D. Populasi dan Sampel
Di mana obyek (variabel) penelitian terdapat atau melekat disebut subyek penelitian. Contohnya adalah
kompetensi auditor eksternal. Pada contoh itu, variabelnya adalah kompetensi dan subyeknya adalah
auditor eksternal. Subyek penelitian dapat berupa orang maupun benda lainnya.
Keseluruhan subyek yang menjadi perhatian pada suatu penelitian merupakan populasi, dan
bagian dari populasi itu adalah sampel. Terkait dengan itu, penulis harus menyajikan secara teoritis
definisi populasi penelitian dengan mengutip dari sumber atau buku literatur tertentu. Atas dasar
itu, kemudian, penulis harus mendefinisikan populasi yang menjadi subyek penelitiannya.
Dalam praktik, penelitian umumnya dilakukan terhadap sampel. Terkait dengan itu, penulis harus
menyajikan metode dan teknik pemilihan sampel yang akan digunakannya. Untuk generalisasi hasil
penelitian sampel, termasuk pada penggunaan uji signifikansi, metode pemilihan sampel harus
bersifat acak, kecuali ada alasan tertentu (lihat pada Aritonang R., 2007). Terkait dengan itu, penulis
harus berusaha menggunakan metode pemilihan sampel secara acak, yang bersifat probabilistik. Perlu
diketahui bahwa metode pemilihan sampel secara tidak acak seharusnya hanya digunakan pada
penelitian kualitatif, yang menggunakan desain penelitian eksploratif.
Teknik pemilihan sampel yang digunakan harus didasarkan pada kesesuaian ciri-ciri teknik itu dan
subyek yang akan diteliti. Ciri-ciri itu diidentifikasi dari sumber bacaan atau literatur tertentu. Selain itu,
tahap-tahap penggunaan teknik itu perlu disajikan secara rinci dan operasional. Jika teknik itu
diterapkan dengan bantuan program komputer, maka penggunaannya harus dijelaskan secara rinci
dan bertahap, termasuk nama dan versi perangkat lunak yang akan digunakan.
Teknik pemilihan sampel tak acak berdasarkan tujuan (purposive/judgmental nonrandom sampling)
sering digunakan oleh mahasiswi/a pada penelitian tetapi tidak jarang dengan cara yang salah.
Orang yang kompeten menggunakan teknik ini adalah orang yang telah berpengalaman, memiliki
pengetahuan yang komprehensif mengenai obyek dan subyek yang akan diteliti sehingga dapat
digolongkan sebagai ahli mengenai ciri-ciri yang dituntut untuk menjadi unsur sampel. Orang itu,
karena telah berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang memadai, diharapkan dapat memilih
unsur-unsur populasi mana yang harus dijadikan menjadi unsur sampel sedemikian sehingga unsur-
unsur sampel itu menjadi lebih merepresentasikan populasi dari mana unsur-unsur sampel itu dipilih
secara tidak acak.
Selain itu, teknik pensampelan ini digunakan dalam kondisi tertentu. Misalnya, untuk menghitung
indeks harga konsumen. Penentuan atau pemilihan barang maupun jasa yang akan dijadikan unsur
sampel dilakukan oleh ahli yang telah berpengalaman mengenai hal itu. Dari contoh itu dapat
diketahui bahwa variasi barang maupun jasa di suatu negara sangat banyak sehingga hanya
sebagian kecil yang digunakan untuk menghitung indeks harga konsumen tersebut.
Alasan penggunaan pensampelan berdasarkan tujuan adalah kebutuhan untuk memperoleh hasil
secara cepat. Contohnya adalah penggunaan quick count (hitung cepat) pada pemilihan umum
presiden. Terkait dengan itu, para ahli telah mengidentifikasi daerah mana saja yang akan dijadikan
sebagai sampel tetapi tetap masih dapat dan lebih merepresentasikan seluruh pemilih.
Penulis perlu juga memperhatikan bahwa metode pemilihan sampel tidak acak (tidak berdasarkan
probabilitas untuk terpilih) sebenarnya tidak sesuai digunakan pada penelitian yang dimaksudkan untuk
menguji hipotesis penelitian (desain penelitian konklusif yang terdiri atas desain penelitian deskriptif
dan kausal/eksperimental) tapi untuk desain penelitian eksploratif (kualitatif). Jadi, teknik
pemilihan sampel purposive (judgmental atau berdasarkan tujuan) – yang merupakan bagian
dari metode pemilihan sampel tidak acak – seharusnya digunakan untuk penelitian kualitatif, yang
menggunakan desain penelitian eksploratif.
Perlu ditambahkan bahwa uji signifikansi seharusnya hanya layak digunakan jika penelitian dilakukan
terhadap sampel dan unsur sampel itu dipilih secara acak. Penyebut untuk menghitung statistik uji
pada uji signifikansi adalah hasil estimasi atas eror standar statistik uji yang terkait. Estimasi atas
eror standar itu sendiri didasarkan pada teori probabilitas. Dengan demikian, jika unsur
sampelnya tidak dipilih secara acak (berdasarkan teori probabilitas), maka uji signifikansi yang
dilakukan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
15
Ukuran sampel yang akan diteliti harus dituliskan disertai dengan alasannya. Alasan itu harus
didasarkan pada sumber bacaan atau buku literartur tertentu. Penggunaan rumus pada penentuan
ukuran sampel harus dilakukan dengan hati-hati karena tiap teknik pemilihan sampel secara acak
menggunakan rumus yang berbeda. Selain itu, salah satu unsur pada rumus-rumus untuk menentukan
ukuran sampel adalah deviasi standar populasi, yang seringkali tidak diketahui, sehingga rumus itu sulit
atau tidak mungkin untuk digunakan. Selain itu, sampai sekarang, tidak ada satu rumus untuk
penentuan ukuran sampel yang sesuai untuk semua penelitian. Dalam praktik, para peneliti seringkali
menggunakan rumus Slovin untuk penelitian apa saja padahal rumus itu belum jelas keabsahannya.
Hal itu dapat diketahui, antara lain, dari buku-buku yang khusus mengenai pensampelan maupun
metode statistika dan metode penelitian, yakni hampir tidak ada buku yang menggunakan rumus itu.
Perlu ditambahkan, pada buku- buku teks mengenai pensampelan, rumus untuk penghitungan
ukuran sampel tersedia untuk tiap teknik pensampelan acak, dan tidak ada rumus untuk teknik
pensampelan tak acak. Konsekuensi logisnya adalah bahwa tidak ada satu rumus yang dapat
digunakan untuk semua teknik pensampelan. Jadi, sebaiknya dicari sumber bacaan lain. Misalnya,
untuk analisis regresi ada penulis yang menyarankan ukuran sampelnya (lihat antara lain Aritonang
R., 2007).
Kategori subyek penelitian dapat lebih daripada satu sehingga metode, teknik maupun ukuran untuk
tiap kategori itu harus ditulis. Misalnya, populasi suatu penelitian adalah konsumen bank di DKI
Jakarta selama beberapa tahun. Pada contoh itu, ada tiga kategori subyeknya, yaitu bank, tahun dan
konsumen. Metode dan teknik pemilihan sampel konsumen harus dijelaskan. Hal yang sama harus
dilakukan juga untuk pemilihan sampel bank dan tahun.
Instrumen penelitian sebelum dipergunakan untuk menjaring data, harus valid dan reliabel (Pengujian
ini tidak berlaku untuk data sekunder). Apabila data sudah disediakan oleh pihak lain (data sekunder)
maka dalam sub ini menggunakan Operasionalisasi Variabel yang berisi definisi konseptual dan
operasional.
Beberapa teknik analisis yang dapat digunakan untuk melakukan uji perbedaan antara lain : uji t
sampel independent, uji t sampel dependen dan uji ANOVA. Sedangkan teknik analisis yang dapat
digunakan untuk melakukan uji hubungan antara lain : uji Chi-Square, uji Tranformasi Gamma, uji
regresi, korelasi sederhana, korelasi ganda dan analisis Path. Pengujian hipotesis dilengkapi
dengan hipotesis statistik.
16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian merupakan proses pembuktian atas pengkajian teoretis yang dilakukan dalam Bab. II
dapat dilakukan sebagai berikut :
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Deskripsi data atau penggambaran variabel penelitian yang merupakan hasil dari pengolahan data
dengan menggunakan statistik deskriptif seperti antara lain gejala pemusatan (rata-rata), penyebaran
(deviasi standar dan varians), modus dan varian.
B. Analisis Hasil Penelitian
Analisis ialah proses untuk mengetahui informasi yang ditelah dikumpulkan. Analisis termasuk mengolah
data yang telah dikumpulkan untuk menentukan kesimpulan yang telah didukung data tersebut,
seberapa banyak ia mendukung dan seberapa banyak ia tidak mendukung. Tujuan dari analisis ialah
membuat singkatan dari data dan menyimpulkan pesan-pesan yang ada di dalamnya sebagai informasi
yang dapat dipakai sebagai dasar yang tentatif untuk mengambil suatu keputusan (farida yusuf:112).
C. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis didahului dengan uji persyaratan analisis data, selanjutnya peneliti
menyajikan hasil perhitungan pengujian hipotesis statistika. Banyaknya subjudul sebagai penjelasan
hasil pengujian hipotesis disesuaikan dengan banyaknya hipotesis penelitian.
D. Pembahasan
Peneliti membahas hipotesis yang tidak teruji dengan mengemukakan argumentasi, mengapa
hipotesis tidak teruji termasuk keterbatasan penelitian. Hipotesis yang teruji dibahas berdasarkan
teori dan/atau hasil-hasil penelitian yang relevan untuk menunjukkan apakah hasil penelitian
mendukung atau menolak teori dan/atau hasil-hasil penelitian yang relevan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan deskripsi hasil penelitian yang menjawab rumusan masalah atau tujuan
penelitian. Kesimpulan penelitian tidak lagi memuat deskripsi pengujian secara statistik yang telah
dideskripsikan pada interpretasi hasil penelitian, misalnya H0 ditolak dan H1 diterima.
B. Saran
Saran penelitian berisi rekomendasi tindakan konkrit yang dapat dilakukan oleh pengambil
kebijakan untuk merealisasikan tindak lanjut yang diuraikan pada implikasi penelitian. Saran
penelitian tidak memuat rekomendasi tindakan yang telah dilakukan oleh pengambil kebijakan.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan inventarisasi seluruh publikasi ilmiah maupun non-ilmiah yang digunakan
sebagai dasar bagi pengkajian penelitian. Daftar pustaka yang dapat dimasukkan adalah sumber-
sumber yang dikutip baik langsung maupun tidak langsung dalam tubuh tulisan.
Ringkasan (Abstrak)
Ringkasan (abstrak) merupakan ringkasan penelitian berupa essay yang utuh, tanpa mempunyai sub
judul, dan dibuat maksimal satu halaman dengan jarak baris satu spasi. Ringkasan memuat bagian-bagian
17
penting meliputi : tujuan penelitian, objek dan tempat penelitian, metodologi penelitian, analisis dan hasil
penelitian. Masing- masing bagian dituangkan dalam paragraf tersendiri. Abstrak ditulis dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris.
Riwayat Hidup
Riwayat hidup mendeskripsikan latar belakang pendidikan dan pekerjaan (bila ada), maksimal 2 (dua
halaman), pas photo 4 x 6.
18
BAB III
PROSEDUR DAN PERSYARATAN SKRIPSI
Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Bisnis yang akan menyelesaikan studi sesuai peraturan
Universitas Buddhi Dharma Tangerang diwajibkan untuk menulis Skripsi. Skripsi harus merupakan
penulisan karya mahasiswa melalui pendekatan ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
Pertanggungjawaban harus mengikuti kaidah-kaidah dalam penulisan Skripsi sesuai dengan peraturan di
lingkungan Fakultas Bisnis.
Dalam penyelesaian penulisan Skripsi, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti Ujian Sidang Skripsi, Ujian
Sidang Skripsi merupakan salah satu bentuk pertanggung-jawaban penelitian yang telah dilakukan
mahasiswa.
B. Persyaratan bagi mahasiswa yang mengikuti Ujian Skripsi adalah sebagai berikut :
1. Sudah lulus semua mata kuliah yang dipersyaratkan Ketua Jurusan melalui transkrip
akademik terakhir yang ditanda-tangani oleh Ketua Jurusani.
2. Menyerahkan bukti KRS dan KHS kepada Ketua Program Jurusan.
3. Skripsi harus mendapat persetujuan dan ditandatangani dosen pembimbing dan diketahui
Ketua Jurusan.
4. Telah terdaftar di KTU Fakultas Bisnis dengan melengkapi semua persyaratan administrasi
yang ditentukan Fakultas.
5. Batas waktu penyerahan skripsi kepada Tim Penguji maksimal 21 hari kerja sebelum
pelaksanaan ujian.
6. Jumlah halaman Skripsi Bab I sampai dengan Bab V minimal sebanyak 50 halaman
19
7. Perbaikan skripsi yang tidak dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditetapkan, maka
mahasiswa akan dikenakan sanksi akademik dan ujian harus diulang kembali atas biaya
20
mahasiswa yang bersangkutan.
E. Tatakrama mahasiswa dalam ujian skripsi/tugas akhir untuk Program Studi Strata 1 (S-1) dan
Diploma (A.Md.) sebagai berikut :
1. Berpenampilan dan berpakaian sesuai dengan peraturan yang berlaku
2. Sikap sopan dan santun dalam berbicara
3. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar
4. Membawa skripsi, laptop dan data pendukung lainnya
5. Menonaktifkan alat komunikasi
6. Peserta sidang wajib hadir satu jam sebelum jadwal yang ditentukan.
7. Menyelesaikan revisi sesuai dengan waktu yang ditentukan penguji.
21
BAB IV
TEKNIK PENULISAN SKRIPSI
b. Jenis Huruf
• Naskah karya akhir menggunakan jenis huruf yang sama, dari awal sampai akhir, yaitu Times
New Roman, ukuran font 12, dan judul bab digunakan ukuran font 12 (Bolt).
• Huruf tebal digunakan untuk judul bab, sub bab, tabel, gambar dan lampiran
• Huruf miring dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya istilah/kata dalam bahasa asing,
atau kata yang ingin ditekankan.
c. Margin
Batas pengetikan dari tepi kertas untuk naskah Skripsi adalah sebagai berikut :
• Tepi atas 4 cm
• Tepi bawah 3 cm
• Tepi kiri 4 cm
• Tepi kanan 3 cm
d. Format
• Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik dengan huruf kapital
diletakkan di tengah (centering) bagian atas halaman.
• Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan huruf kecil tebal kecuali huruf
pertama pada setiap kata diketik dengan huruf kapital.
• Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah ketukan ketujuh atau mulai
pada ketukan delapan (1 Tabulasi).
• Tabel dalam teks disertai nomor tabel dan judul tabel diketik dengan huruf ―T‖ kapital seperti
Tabel II.1, berarti tabel Bab II yang pertama dan seterusnya serta penempatannya di atas tabel.
• Gambar dalam teks disertai nomor gambar dan judul gambar diketik dengan huruf ―G‖ kapital
seperti Gambar III.1, berarti gambar Bab III yang pertama dan seterusnya serta ditempatkan di
bawah gambar.
• Penulisan lambang atau simbol menggunakan fasilitas program perangkat lunak komputer.
Sedangkan satuan dan singkatan yang digunakan hanya yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu
masing-masing seperti: 100 C; kg; 12 ppm; ml; dan sebagainya.
• Istilah asing yang dalam teks dicetak miring (Italic) misalnya: et al.; ibid; supply; centring; dan
sebagainya.
• Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi spasi.
• Pemutusan kata harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar.
e. Spasi
• Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi, kecuali kalimat judul, sub judul, sub bab, judul
tabel, dan judul gambar serta judul lampiran adalah satu setengah spasi.
• Jarak antara judul bab dengan teks pertama isi naskah atau antara judul bab dengan sub bab
adalah empat spasi.
• Abstrak/abstract diketik dengan jarak satu spasi; judul abstract dan seluruh teksnya diketik
dengan huruf miring (Italic).
21
• Jarak spasi sumber referensi dalam Daftar Pustaka satu spasi kecuali jarak spasi antara
sumber pustaka.
• Jarak baris pada kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel maupun gambar 2 (dua) spasi.
B. Penomoran Halaman
a. Halaman Bagian awal:
Bagian awal Skripsi diberi nomor halaman dengan menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan
seterusnya) ditempatkan pada posisi tengah bawah halaman yang dimulai dari judul dalam (sesudah
sampul). Halaman judul dan halaman persetujuan tidak diberi nomor, tetapi diperhitungkan sebagai
halaman i dan ii yang tidak perlu diketik.
b. Halaman Utama:
Penomoran mulai dari Bab Pendahuluan sampai dengan Bab Penutup menggunakan angka Arab
(1, 2, 3 dst.) dan setiap judul bab nomor diletakkan pada bagian tengah bawah dan halaman
berikutnya diletakkan sudut kanan atas dengan jarak tiga spasi. Penomoran bukan bab dan sub bab
menggunakan angka Arab dengan tanda kurung misalnya: 1), 2) atau (1), (2), dst.
C. Kutipan
Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung adalah peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber aslinya. Kutipan yang tidak
lebih dari tiga baris diketik dua spasi dengan cara memberikan tanda petik diantara teks yang dikutip.
Kutipan yang menggunakan istilah atau bahasa asing dicetak miring. Menggunakan Microsoft Office
pada menu References, Insert Citation, mengacu pada APA Style (American Psychological
Association). Ini dapat dilihat pada contoh berikut :
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk
memengaruhi sikap, perilaku, dan kinerja karyawan agar mampu memberikan kontribusi yang
Sedangkan kutipan lebih dari tiga baris diketik satu spasi dan ditempatkan dalam alinea tersendiri.
Adapun ketukan baris pertama dan seterusnya sebanyak 7 ketukan. Hal Ini dapat dilihat pada contoh
berikut :
Manajemen sumber daya manusia adalah kombinasi kegiatan yang berdampak biaya atas
adanya pengelolaan sumber daya manusia. Akan tetapi, dampak biaya tersebut tidak seharusnya
dilihat sebagai biaya, manajemen sumber daya manusia. Organisasi sebagai asset yang perlu
dirawat, ditingkatkan kemampuan, keterampilan, dan menjaga komitmennya dalam bekerja. Hal-
hal tersebut akan berdampak pada peningkatan daya saing yang unggul‖.
22
Kutipan dalam Bahasa inggris harus dicetak miring, contoh sebagai berikut :
“Marketing Management is the process of increasing the effectiveness and or efficiency by which
Sedangkan kutipan tidak langsung adalah kutipan dari sumber asli, yang sudah dimodifikasi oleh
peneliti sesuai dengan tujuan penelitiannya.
D. Daftar Pustaka
a. Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya. Untuk dua atau
tiga pengarang, nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu dibalik.
b. Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya (tempat, penerbit dan
tahun)
c. Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga huruf kedua
dan seterusnya.
d. Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua spasi.
e. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis tepi kiri tanpa
ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.
f. Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya (tidak
diindeks).
g. Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar pustaka disusun
menurut urutan waktu (tahun)
h. Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis terputus-putus sebanyak 14 ketukan.
i. Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca dan tidak
boleh mencantumkan gelar.
j. Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah yang
diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama majalah/korannya yang menerbitkan.
1) Buku
a. Satu Pengarang
Nasoetion, Andi Hakim. Metode Statstika. Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1980
Turabian, Kate L. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations. Chicago:
University of Chicago Press, 1980.
b. Dua Pengarang
Kennedy, Ralph Dale dan Stewart Y. McMullen. Financial Statement: Form, Análisis and
Interpretation. Petaling Jaya: Irwin Book Company, 1973
c. Tiga Pengarang
Heidirachman R., Sukanto R., dan Irawan. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Bagian Penerbitan
Facultas Bisnis Universitas Gajah Mada, 1980.
Jahoda, Marie, Morton Deutsch, dan Stuart W. Cook. Research Methods in Social Relation. New
Cork: Dryden Press, 1951.
e. Pengarang Sama
Newman, William H. The Process of Management. London: Prentice Hall. Inc.,1961.
f. Tanpa Pengarang
Author’s Guide. Englewood, Cliffs, N.J.: Prentice Hall. Inc., 1975.
Scientific Method in Business. Collage Park: University of Maryland, 1973.
. Administratif Action. London: Prentice Hall. Inc., 1963.
2) Buku Berjilid/Berseri
Edwards, James D., et al. Accounting: A Program Text. Vol. I. Homewood, Lilinois: Richards D. Irwin,
Inc., 1967.
3) Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan
Kotler, Philips. Marketing Management. Saduran Karyadi dan Sri Suwarsi. Surakarta: Facultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret, 1978.
Booth, Anne, dan Meter McCawley. Ekonomi Orde Baru. Suntingan Sujarwadi. Jakarta: LP3ES,
1982.
5) Bab yang ditulis bukan oleh Pengarang atau Penyunting Buku yang Bersangkutan:
Ahluwaila, M. “Income Inequality: Some Dimension of the Problem”, In H. Chenery, et al.
Redistribution With Growth. London: Oxford University Press, 1974.
Soelistyo, Sudarsono, dan Ari Sudarman. “Prospek Kesempatan Kerja dan Pemerataan
Pendapatan Dalam Repelita III”, Dalam The Kian Wie (Penyuntingan).
Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan: Beberapa Pendekatan Alternatif.
Jakarta: LP3ES, 1981.
Terman, Lewis M., dan Melita H. Olden. The Gifted Child Grows Up. Vol. 4 of the ―Genetic Studies of
Genius Series‖, Lewis M. Terman (ed.). Standford: Stanford University Press, 1974.
7) Surat Kabar:
Salim, Emil. ―Forest Sustainability Management‖, The Jakarta Post. Februari 6, 1977.
Karlina. ―Sebuah Tanggapan: Hipotesa dan Setengah Ilmuan‖. Kompas. 12 Desember 1981.
8) Jurnal/Peberbitan Berkala:
Rahardjo, M. Dawam. ―Dunia Bisnis di Persimpangan Jalan‖, Prisma. Juli 1983, 7, hal. 1-12.
Dharmawan, Johan. ―Uruea dan TPS di Indonesia dalam Analisis Permintaan Kuantitatif‖, Jurnal Argo
Bisnis. Mei 1982, 2, hal. 1 – 27.
24
dan Penyerapan Tenaga Kerja: Kasus di Empat Desa di Jawa Barat. Bogor: Studi
Dinamika Pedesaan, 1981.
Nganji, Kalikit, et al. Regional Studi Daerah Kedu dan Surakarta. Salatiga: Fakultas Bisnis Universitas
Kristen Satyawacana, 1976.
Suranggadjiwa, L.M. Harris. ―Pengelolaan Daerah Aliran Sungai‖. Kereta Kerja pada Seminar Nasional
Pengembangan Lingkungan Hidup, Jakarta, 5 – 6 Juni 1978.
13) Skripsi/Tesis/Disertasi:
Budiarto. Sebab-sebab dan Cara Pencegahan Labour Turnover di Pabrik Rokok Menara Sala.
Skirpsi Sarjana (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Bisnis Universitas Gadjah Mada,
1972.
Swenson, Geoffrey C. The Effect of Increases in Rice Production on Employment and Income
Distribution in Thanjavur District, South India. Unpublished Ph.D. Disertation.
Minchigan: Minchigan University, 1973.
Morris, Edward Parmelle. ―The Latin Language‖, The Encyclopedia Americana (1936 ed.), vol. 17,
pp. 47 – 48.
15) Internet:
Spiszer, John M. Leadership and Combat Motivation: The Critical Task. 1999.
http://www.cgsc.army.mil /milrev/english/MayJun99/Spiszer.htm. (Diakses tanggal 12
September 1999).
25
BAB V
SISTEM PENILAIAN UJIAN SIDANG SKRIPSI/TUGAS AKHIR DAN KOPREHENSIF
Adapun komponen dalam sistem penilaian ujian siding skripsi dan koprehensif serta sidang tugas akhir untuk
mahasiswa Fakultas Bisnis juruan Manajemen,akuntansi dan Admnistrasi Niaga yang akan di uji dalam
sidang skripsi oleh apra penguji adalah sebagai berikut :
A. Penulisan Skripsi/Tugas Akhir :
- Kesesuaian Skripsi/Tugas Akhir (bobot 20%)meliputi :
• Tatacara penulisan skripsi/tugas akhir
• Kesesuaian antara masalah,metodologi,analisis pembahasan dan kesimpulan
26
Lampiran 1
Skema/ Alur Skripsi
29
Lampiran 2
Lembar Persetujuan Usulan Skripsi (Jenis Huruf Time New Roman)
TANGERANG
NIM : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Konsentrasi : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jurusan : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Fakultas : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Usulan skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam pembuatan Skripsi.
Menyetujui, Mengetahui,
30
Lampiran 3
Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing (Jenis Huruf Time New Roman)
TANGERANG
Disusun oleh,
NIM : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Konsentrasi : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jurusan : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Fakultas : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Skripsi ini kami setujui untuk dipertahankan di depan Tim Penguji Universitas Buddhi Dharma sebagai salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Xxxxxxxxxxx (S.M).
Menyetujui, Mengetahui,
31
Lampiran 4
Rekomendasi Kelayakan Mengikuti Sidang Skripsi (Jenis Huruf Time New Roman)
TANGERANG
Menyatakan bahwa,
Nama Mahasiswa : Xxzxx Xxxxxxxxx
NIM : 23456567888
Konsentrasi : Xxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxx
Jurusan : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Fakultas : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Judul Skripsi : Xxxxxxxxxxxxx Xcccccccccccccccc Bbbbbbbbb Dccccccccccccc
Ddddddddddddddddddd Hdddddddddddd Ndddddddddddd.
32
Lampiran 5
Lembar Pengesan Lembar Pengesahan Untuk IPK 2.00 s.d. 2.75 (Jenis Huruf Time New Roman)
TANGERANG
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Konsentrasi : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jurusan : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Fakultas : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Telah dipertahankan dan dinyatakan LULUS dalam Yudisium oleh Tim Penguji pada hari xxxxx, tanggal
xx xxxxx 20xx.
Nama Penguji Tanda Tangan
Penguji I : Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIDN : 0315056002
Penguji II : Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIDN : 0315056002
Xxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIDN : 0421077402
33
Lembar 6
Lembar Pengesahan Untuk IPK 2.76 s.d. 4.00 (Jenis Huruf Time New Roman)
TANGERANG
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Konsentrasi : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jurusan : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Fakultas : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Telah dipertahankan dan dinyatakan LULUS pada Yudisium dalam Predikat “DENGAN PUJIAN” oleh
Tim Penguji pada hari xxxxx, tanggal xx xxxxx 20xx.
Nama Penguji Tanda Tangan
Penguji I : Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIDN : 0315056002
Penguji II : Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIDN : 0315056002
Xxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIDN : 0421077402
34
Lampiran 7
Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah
35
Lampiran 8
Format Daftar Riwayat Hidup
36
Lampiran 9
Contoh Sampul Dalam
Huruf
Kapital
Time New
Roman 14
Bolt Warna
Hitam
Huruf Kapital
Time New Roman
12 Bolt Warna
Hitam
Huruf Kapital
Time New Roman
12 Bolt Warna
Hitam
Logo Ukuran 5 Cm
37
Lampiran 1 0
Contoh Judul Luar
Logo Ukuran 5 Cm
38
Penulisan Abstrak dengan isi sebagai berikut :
Banyaknya kata dalam abstrak maksimal 200 kata, abstrak dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris, ada bagian-bagian pada penulisan abstrak sebagai berikut :
ABSTRAK
1. Latar Belakang
Kaidah pertama yang harus dipenuhi saat akan membuat abstrak adalah dengan memasukkan latar
belakang dari permasalahan serta latar belakang yang dihadapi oleh peneliti. Dengan adanya latar
belakang peneliti akan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalah yang menjadi latar belakang
penelitian yang dilakukan.
2. Tujuan Penelitian
Merupakan sesuatu yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian atau jawaban mengenai
mengapa penelitian tersebut dilaksanakan.
4. Hasil Penelitan
Menjabarkan hasil penelitian yang dilakukan pun menjadi kaidah yang harus dijabarkan terkait dengan
penelitian yang dilakukan. Hal ini akan menjadi salah satu rujukan yang akan diperhatikan oleh
pembaca terkait penelitian yang dilakukan terkait latar belakang yang dihadapi dengan menggunakan
metode yang dupakai apakah dapat menyelesaikan permasalahan yang diteliti.
5. Kesimpulan
Kesimpulan mejadi penutup didalam kaidah cara membuat abstrak yang baik. Dengan melampirkan
kesimpulan akan dapat diketahui bahwasanya penelitian yang telah dilakukan apakah dapat
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
39
Lampiran 11
Contoh Abstrak
Abstrak
Penyakit kulit infeksi cenderung ditemukan di daerah beriklim tropis dengan tingkat sosial ekonomi
penduduk yang rendah. Kecamatan Kubu di Kabupaten Karangasem , Provinsi bali merupakan daerah
beriklim tropis dengan tingkat sosial ekonomi penduduk yang rendah. Penyakit kulit menempati peringkat
kelima dari 10 besar penyakit yang ada di daerah ini.
Mengetahui karakteristik penderita penyakit kulit infeksi pada penduduk Kecamatan Kubu Karangasem
Bali pada bulan Februari tahun 2009.
Dilakukan penelitian descriptive crossectional pada penduduk Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem
Bali pada bulan Februari 2009. Diagnosis berdasarkan ananmesis dan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan
penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan KOH.
Dari 178 orang penderita penyakit kulit di Kecamatan Kubu, 91 orang (51,1%) menderita penyakit kulit infeksi
yang terdiri dari mikosis (49,5), skabies (32,9), folikulitis (2,2%), impetigo (5,5%) dan ektima (9,9%).
Perbandingan antara pria : wanita = 2 : 1, didominasi kelompok usia 25 — 44 tahun (30, 8%) dan
terbanyak dibidang pekerjaan pertanian dan peternakan (28,3%).
Dan seluruh kasus didapatkan bahwa penderita penyakit kulit infeksi terbanyak adalah laki-laki pada
kelompok umur 25 — 44 tahun dan bekerja dibidang pertanian
40
Lampiran 12
Contoh Surat Pernyataan
41
Lampiran 13
Penulisan gelar perlu memperhatikan beberapa aturan yang telah ditetapkan sesuai EYD. Aturan
tersebut antara lain:
42
Lampiran 14
Yudisium Kelulusan
43
Lampiran 15
Contoh Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Armida S. Alisjahbana. Bisnis Indonesia Pasca IMF. Makalah Seminar Rancang Bangun Bisnis
Indonesia Pasca IMF. Bandung: Fakultas Bisnis Universitas Padjadjaran. 2003.
Basu Swastha Dharmesta, Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi
Peneliti. Jurnal Bisnis dan Bisnis Indonesia, vol 14 No.3. Universitas Gadjah Mada. 1999.
Davis, Mark M and Janelle Heineke, Managing Services: Using Technology to Create Value.
International Edition, New York: McGraw-Hill Companies, Inc. 2003.
Gatot Widhyanto, Profil Airlines: Bouraq Airlines Memberi Kemudahan Bagi Pelanggan. Angkasa
No.10 Juli, Tahun XIV. 2004.
Handi Irawan D, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Best Seller, Cetakan Keempat, Jakarta: Elex Media
Komputindo-Gramedia. 2003.
Kandampully and Dwi Suhartanto, Customer Loyalty in the Hotel Industry : the role of image and
customer satisfaction. International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 12,
no. 6. 2000.
Kreitner, Robert and Angelo Kinicki, Organizational Behavior. Fifth Edition, New Delhi: Irwin McGraw-
Hill. 2001.
Lovelock, Christopher, Services Marketing: People Technology, Strategy. Fourth Edition, USA: Prentice-
Hall International. 2001.
Mohammed Rafiq dan Pervaiz K. Ahmed, Advances in the Internal Marketing Concept: Definition,
Synthesis and Extension. Journal of Services Marketing, vol. 14, no. 6. 2000.
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Edisi Pertama, Jakarta :
Salemba Empat. 2001.
Robbins, Stephen P., Organizational Behavior. Ninth Edition, Upper Saddle River. New Jersey, USA:
Prentice-Hall International, Inc. 2001.
Sekaran, Uma.,. Research Methods For Business: A Skill-Building Approach. Third Edition, USA :
John Wiley & Sons, Inc. 2000.
Singgih Santoso, SPSS Versi 10: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex Media
Computindo-Gramedia. 2001.
44
Lampiran 16
45