Anda di halaman 1dari 81

Lampiran Juknis Nomor 1

KATEGORI RISIKO

NO KATEGORI DEFINISI
1 Risiko Bencana Risiko yang berkaitan dengan potensi terjadinya peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non
alam maupun faktor manusia.

2 Risiko Kebijakan Risiko yang berkaitan dengan perumusan dan penetapan kebijakan
internal maupun eksternal.
3 Risiko Reputasi Risiko yang berkaitan dengan persepsi atau tingkat kepercayaan
pemangku kepentingan eksternal terhadap organisasi.

4 Risiko Risiko yang berkaitan dengan perbuatan yang mengandung unsur


Fraud/Kecurangan kesengajaan, niat, menguntungkan diri sendiri atau orang lain, penipuan,
penyembunyian atau penggelapan, dan penyalahgunaan kepercayaan
yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah yang
dapat berupa uang, barang/harta, jasa, dan tidak membayar jasa, yang
dilakukan oleh satu individu atau lebih atau unit kerja.

5 Risiko Hukum Risiko yang berkaitan dengan tuntutan/gugatan hukum dan upaya
hukum lainnya kepada organisasi atau jabatan.
6 Risiko Kepatuhan Risiko yang berkaitan dengan ketidakpatuhan organisasi atau unit kerja
terhadap peraturan perundang-undangan, kesepakatan internasional,
atau ketentuan lain yang berlaku.

7 Risiko Operasional Risiko yang berkaitan dengan tidak berfungsinya proses bisnis BKKBN,
sistem informasi, atau keselamatan kerja individu.
DAFTAR KODE RISIKO DAN PENYEBAB

A. KODE RISIKO
NO URAIAN KODE PENJELASAN KETERANGAN
1 Pemilik Risiko Menunjukkan unit kerja yang bertanggung jawab A
melaksanakan manajemen risiko B
B1
B2
B3
B4
B5
C
C1
C2
C3
D
D1
D2
D3
D4
E
E1
E2
E3
E4
F
F1
F2
F3
F4
G
G1
G2
G3
G4
G5
H
H1
H2
H3
H4
J11
J12
J13
J14
J15
J16
J17
J18
J19
J21
J32
J33
J34
J35
J36
J51
J52
J53
J61
J62
J63
J64
J65
J71
J72
J73
J74
J75
J76
J81

J82
J91
J92
2 Kategori Risiko Menunjukkan jenis risiko yang diklasifikasikan 1
berdasarkan aktivitas, bukan berdasarkan dampak 2
risiko. Masing-masing kategori risiko dapat dimasukkan 3
ke dalam lingkup risiko strategis instansi/risiko
strategis unit kerja/risiko operasional unit kerja.
2 Kategori Risiko Menunjukkan jenis risiko yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas, bukan berdasarkan dampak
risiko. Masing-masing kategori risiko dapat dimasukkan
ke dalam lingkup risiko strategis instansi/risiko
4
strategis unit kerja/risiko operasional unit kerja.

5
6
7
3 Nomor Urut Menunjukkan nomor urut risiko dalam bagan risiko 1
Risiko BKKBN 2

Contoh pemberian kode risiko :


1. A.2.1
Penjelasan :
A = Pemilik Risikonya adalah Kepala BKKBN
2 = Risiko merupakan kategori kebijakan
1 = Nomor urut risiko pada bagan risiko BKKBN adalah nomor urut 1 pada kategori kebijakan
2. B.3.2
Penjelasan :
B = Pemilik Risikonya adalah Sestama
3 = Risiko merupakan kategori reputasi
2 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 2 pada kategori reputasi
3 B1.7.3
Penjelasan :
B1 = Pemilik Risikonya adalah Biren
7 = Risiko merupakan kategori operasional
3 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 3 pada kategori operasional
4 J32.6.4
Penjelasan :
J32 = Pemilik Risikonya adalah Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat
6 = Risiko merupakan kategori kepatuhan
4 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 4 pada kategori kepatuhan

B. KODE PENYEBAB
Kode diisi dengan kombinasi kode risiko, 5M, dan nomor urut penyebab :
Kode 5M sebagai berikut:
• Sumber Daya Manusia (Man) = MN
• Anggaran (Money) = MY
• Metode (Method) = MD
• Bahan (Material) = MR
• Mesin (Machine) = MC
• Lingkungan (Milieu) = MU Fishbone Ichikawa

Contoh pemberian kode penyebab :


1. A.2.1.MN.1
Penjelasan :
A = Pemilik Risikonya adalah Kepala BKKBN
2 = Risiko merupakan kategori kebijakan
1 = Nomor urut risiko pada bagan risiko BKKBN adalah nomor urut 1 pada kategori kebijakan
MN = Kategori penyebab "sumber daya manusia (man)"
1 = Merupakan penyebab terkait sumber daya manusia nomor urut pertama teridentifikasi oleh pemilik risiko
2. B.3.2.MY.2
Penjelasan :
B = Pemilik Risikonya adalah Sestama
3 = Risiko merupakan kategori reputasi
2 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 2 pada kategori reputasi
MY = Kategori penyebab "anggaran (money)"
2 = Merupakan penyebab terkait anggaran nomor urut 2 teridentifikasi oleh pemilik risiko
3 B1.7.3
Penjelasan :
B1 = Pemilik Risikonya adalah Biren
7 = Risiko merupakan kategori operasional
3 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 3 pada kategori operasional
MY = Kategori penyebab "metode (method)"
3 = Merupakan penyebab terkait metode nomor urut 3 teridentifikasi oleh pemilik risiko
4 J32.6.4
Penjelasan :
J32 = Pemilik Risikonya adalah Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat
6 = Risiko merupakan kategori kepatuhan
4 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 4 pada kategori kepatuhan
MR = Kategori penyebab "bahan (material)"
4 = Merupakan penyebab terkait bahan nomor urut 4 teridentifikasi oleh pemilik risiko
Lampiran Juknis Nomor 2

KETERANGAN
untuk Kepala BKKBN
untuk Sestama
untuk Biren
untuk BSDM
untuk Bikub
untuk Bihukor
untuk Birumas
untuk Irtama
untuk Itwil I
untuk Itwil II
untuk Itwill III
untuk Deputi Dalduk
untuk Ditjakduk
untuk Ditrenduk
untuk Ditpenduk
untuk Ditdamduk
untuk Deputi KBKR
untuk Ditsesyan
untuk Dittas
untuk Dityansus
untuk Ditkespro
untuk Deputi KSPK
untuk Ditbalnak
untuk Dithanrem
untuk Dithanlan
untuk Ditpemkon
untuk Deputi Adpin
untuk Ditvokkom
untuk Ditvoga
untuk Ditlinlap
untuk Ditlaptik
untuk Dittekda
untuk Deputi Latbang
untuk Pusdiklat
untuk Pulin
untuk Pusdu
untuk Pusna
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Aceh
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Sumut BKKBN
Perwakilan
Provinsi
untuk Sumbar BKKBN
Perwakilan
Provinsi
untuk Riau
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Jambi
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Sumsel BKKBN
Perwakilan
Provinsi Bengkulu
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Lampung BKKBN
Perwakilan
Provinsi
untuk Babel
Perwakilan BKKBN
Provinsi Kepri
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Jabar
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Jateng
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi DIY
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Jatim
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Banten BKKBN
untuk Perwakilan
Provinsi
untuk Bali
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk NTB
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk NTT
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Kalbar
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Kalteng BKKBN
Perwakilan
Provinsi
untuk Kalsel
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Kaltim
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Kaltara BKKBN
Perwakilan
Provinsi
untuk Sulut
Perwakilan BKKBN
Provinsi Sulteng
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Sulsel
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Sultra
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi GorontaloBKKBN
untuk Perwakilan
Provinsi Sulbar
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Maluku
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Malut
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Papua
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Papua
Risiko Barat
Bencana
untuk Risiko Kebijakan
untuk Risiko Reputasi
untuk Risiko
Fraud/Kecurangan
untuk Risiko Hukum
untuk Risiko Kepatuhan
untuk Risiko Operasional
untuk nomor urut yang
pertama
untuk nomor urut yang
kedua
dan seterusnya

ijakan

putasi

erasional
patuhan

Fishbone Ichikawa

ijakan

asi oleh pemilik risiko

putasi

ko
erasional

patuhan
6

DAFTAR KODE RISIKO DAN PENYEBAB

A. KODE RISIKO
NO URAIAN KODE PENJELASAN KETERANGAN
1 Pemilik Risiko Menunjukkan unit kerja yang bertanggung jawab A
melaksanakan manajemen risiko B
B1
B2
B3
B4
B5
C
C1
C2
C3
D
D1
D2
D3
D4
E
E1
E2
E3
E4
F
F1
F2
F3
F4
G
G1
G2
G3
G4
G5
H
H1
H2
H3
H4
J11
J12
J13
J14
J15
J16
J17
J18
J19
J21
J32
J33
J34
J35
J36
J51
J52
J53
J61
J62
J63
J64
J65
J71
J72
J73
J74
J75
J76
J81

J82
J91
J92
2 Kategori Risiko Menunjukkan jenis risiko yang diklasifikasikan 1
berdasarkan aktivitas, bukan berdasarkan dampak 2
risiko. Masing-masing kategori risiko dapat dimasukkan 3
ke dalam lingkup risiko strategis instansi/risiko
strategis unit kerja/risiko operasional unit kerja.
2 Kategori Risiko Menunjukkan jenis risiko yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas, bukan berdasarkan dampak
risiko. Masing-masing kategori risiko dapat dimasukkan
ke dalam lingkup risiko strategis instansi/risiko
4
strategis unit kerja/risiko operasional unit kerja.

5
6
7
3 Nomor Urut Menunjukkan nomor urut risiko dalam bagan risiko 1
Risiko BKKBN 2

Contoh pemberian kode risiko :


1. A.2.1
Penjelasan :
A = Pemilik Risikonya adalah Kepala BKKBN
2 = Risiko merupakan kategori kebijakan
1 = Nomor urut risiko pada bagan risiko BKKBN adalah nomor urut 1 pada kategori kebijakan
2. B.3.2
Penjelasan :
B = Pemilik Risikonya adalah Sestama
3 = Risiko merupakan kategori reputasi
2 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 2 pada kategori reputasi
3 B1.7.3
Penjelasan :
B1 = Pemilik Risikonya adalah Biren
7 = Risiko merupakan kategori operasional
3 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 3 pada kategori operasional
4 J32.6.4
Penjelasan :
J32 = Pemilik Risikonya adalah Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat
6 = Risiko merupakan kategori kepatuhan
4 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 4 pada kategori kepatuhan

B. KODE PENYEBAB
Kode diisi dengan kombinasi kode risiko, 5M, dan nomor urut penyebab :
Kode 5M sebagai berikut:
• Sumber Daya Manusia (Man) = MN
• Anggaran (Money) = MY
• Metode (Method) = MD
• Bahan (Material) = MR
• Mesin (Machine) = MC
• Lingkungan (Milieu) = MU Fishbone Ichikawa

Contoh pemberian kode penyebab :


1. A.2.1.MN.1
Penjelasan :
A = Pemilik Risikonya adalah Kepala BKKBN
2 = Risiko merupakan kategori kebijakan
1 = Nomor urut risiko pada bagan risiko BKKBN adalah nomor urut 1 pada kategori kebijakan
MN = Kategori penyebab "sumber daya manusia (man)"
1 = Merupakan penyebab terkait sumber daya manusia nomor urut pertama teridentifikasi oleh pemilik risiko
2. B.3.2.MY.2
Penjelasan :
B = Pemilik Risikonya adalah Sestama
3 = Risiko merupakan kategori reputasi
2 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 2 pada kategori reputasi
MY = Kategori penyebab "anggaran (money)"
2 = Merupakan penyebab terkait anggaran nomor urut 2 teridentifikasi oleh pemilik risiko
3 B1.7.3
Penjelasan :
B1 = Pemilik Risikonya adalah Biren
7 = Risiko merupakan kategori operasional
3 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 3 pada kategori operasional
MY = Kategori penyebab "metode (method)"
3 = Merupakan penyebab terkait metode nomor urut 3 teridentifikasi oleh pemilik risiko
4 J32.6.4
Penjelasan :
J32 = Pemilik Risikonya adalah Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat
6 = Risiko merupakan kategori kepatuhan
4 = Nomor urut risiko pada bagan risiko Sestama adalah nomor urut 4 pada kategori kepatuhan
MR = Kategori penyebab "bahan (material)"
4 = Merupakan penyebab terkait bahan nomor urut 4 teridentifikasi oleh pemilik risiko
Lampiran Juknis Nomor 2

KETERANGAN
untuk Kepala BKKBN
untuk Sestama
untuk Biren
untuk BSDM
untuk Bikub
untuk Bihukor
untuk Birumas
untuk Irtama
untuk Itwil I
untuk Itwil II
untuk Itwill III
untuk Deputi Dalduk
untuk Ditjakduk
untuk Ditrenduk
untuk Ditpenduk
untuk Ditdamduk
untuk Deputi KBKR
untuk Ditsesyan
untuk Dittas
untuk Dityansus
untuk Ditkespro
untuk Deputi KSPK
untuk Ditbalnak
untuk Dithanrem
untuk Dithanlan
untuk Ditpemkon
untuk Deputi Adpin
untuk Ditvokkom
untuk Ditvoga
untuk Ditlinlap
untuk Ditlaptik
untuk Dittekda
untuk Deputi Latbang
untuk Pusdiklat
untuk Pulin
untuk Pusdu
untuk Pusna
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Aceh
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Sumut BKKBN
Perwakilan
Provinsi
untuk Sumbar BKKBN
Perwakilan
Provinsi
untuk Riau
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Jambi
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Sumsel BKKBN
Perwakilan
Provinsi Bengkulu
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Lampung BKKBN
Perwakilan
Provinsi
untuk Babel
Perwakilan BKKBN
Provinsi Kepri
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Jabar
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Jateng
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi DIY
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Jatim
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Banten BKKBN
untuk Perwakilan
Provinsi
untuk Bali
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk NTB
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk NTT
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Kalbar
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Kalteng BKKBN
Perwakilan
Provinsi
untuk Kalsel
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Kaltim
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Kaltara BKKBN
Perwakilan
Provinsi
untuk Sulut
Perwakilan BKKBN
Provinsi Sulteng
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Sulsel
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Sultra
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi GorontaloBKKBN
untuk Perwakilan
Provinsi Sulbar
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi Maluku
untuk Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Malut
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Papua
Perwakilan BKKBN
Provinsi
untuk Papua
Risiko Barat
Bencana
untuk Risiko Kebijakan
untuk Risiko Reputasi
untuk Risiko
Fraud/Kecurangan
untuk Risiko Hukum
untuk Risiko Kepatuhan
untuk Risiko Operasional
untuk nomor urut yang
pertama
untuk nomor urut yang
kedua
dan seterusnya

ijakan

putasi

erasional
patuhan

Fishbone Ichikawa

ijakan

asi oleh pemilik risiko

putasi

ko
erasional

patuhan
: BKKBN/PTM/PTP PUSAT/PTP Perwakilan BKKBN IDENTIFIKASI RISIKO STRATEGIS
Pemilik Risiko
Provinsi
Unit Kerja Pemilik Risiko : BKKBN/UKE I/UKE II Pusat/Perwakilan BKKBN Provinsi
Pimpinan Unit Pengelola : PTP yang ditunjuk PTM/Pejabat Administrator Perwakilan
Risiko BKKBN Provinsi
Periode : 2024
No Sasaran Kinerja Indikator dan Proses Bisnis Identifikasi Pemangku Kepentingan
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya kapasitas Jumlah institusi pendidikan yang Penyusunan Penghitungan 1. BPS
dan kapabilitas institusi mengintegrasikan materi pendidikan Indeks Kepeduliaan
Penyusunan Isudi
kebijakan 1. Sekolah siaga kependudukan
bidang kerjasama 2. KEMENDIKBUD (DITJEN DIKDASMEN)
pendidikan kependudukan 3. KEMENAG (Ditjen Pendidikan Islam)

Sosialisasi kebijakan di 1. BKKBN Perwakilan


bidang kerjasama
Fasilitasi dan pembinaan 1. BKKBN Perwakilan
pendidikan dengan
Kerjasama kependudukan 1. Sekolah siaga kependudukan
stakeholderdan
Monitoring terkait
Evaluasi 1. BKKBN Perwakilan
jumlah berpredikat wbk Kerjasama
pembinaan Pendidikan
unit kerja unit kerja binaan wilayah 3, auditor

Keterangan :
Poin 1 : Nomor Urut
Poin 2 : Sasaran Kinerja (sasaran strategis) dalam Perjanjian Kinerja, serta sasaran outcome/sasaran output penugasan tambahan dan atau hal ya
Poin 3 : Indikator Kinerja (strategis) dalam Perjanjian Kinerja dan/atau indikator outcome/output penugasan tambahan disertai dengan target kine
Poin 4 : serangkaian aktivitas utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan kinerja/Keluaran. Mengacu kepada ketentuan yang berlaku terkait pro
Poin 5 : Identifikasi mencakup identitas pihak internal dan/atau eksternal BKKBN yang berinteraksi/terkait dengan suatu proses bisnis dan berkep
Poin 6 : Hasil analisis berupa: self-asessment atau dengan berdasar pada masukan/keluhan stakeholder dan atau temuan hasil pemeriksaan intern
Poin 7 : Diisi pernyataan risiko.
Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak pada ketidakpastian pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Risiko dapat diidentifikasi dari kejadian/peristiwa yang berdampak pada tujuan.

Poin 8 : Diisi nama Kategori Risiko sebagaimana Lampiran Juknis Nomor 1


Poin 9 : Diisi uraian potensi dampak atas pernyataan risiko (akibat resiko, jika resiko demikian maka akan berdampak pada...)

Dampak risiko adalah akibat langsung yang timbul dan dirasakan setelah risiko terjadi

Poin 10 : Diisi kode Risiko sebagaimana Lampiran Juknis Nomor 2


RISIKO STRATEGIS Lampiran Juknis Nomor 3a

Analisis Kelemahan SPI Pernyataan Risiko Kategori Risiko Uraian Dampak Kode Risiko
6 7 8 9 10
Stakeholder belum maksimal Risiko Kebijakan sosialisasi pemahaman metode D.
dalam memahami
Kurangnya metode
dukungan mitra Risiko Kebijakan penghitungan
Kebijakan belumkerjasama
di bidang maksimal D3.2.1
kerja, pendidikan kependudukan belum
mengakomodir masukan dari mitra
kerja
Ketidaksesuaian indikator SSK Risiko Kebijakan Pedoman di bidang kerjasama D3.2.2
pada pedoman dengan pendidikan kependudukan kurang

pemberian hadiah saat reputasi, tidak menindaklanjuti ,


penugasan tidak ada perbaikan

n tambahan dan atau hal yang mengancam eksistensi unit kerja


n disertai dengan target kinerjanya
uan yang berlaku terkait proses bisnis, dokumen Balanced Scorecard, dokumen reviu/analisis yang terkait dengan perencanaan atau tata kelola organi
atu proses bisnis dan berkepentingan
uan hasil pemeriksaan internal/eksternal

dan sasaran organisasi.


pada...)
Ijin masukan utk menjadi bahan diskusi:
Dampak: Pedoman di bidang kerjasama pendidikan
kependudukan belum mengakomodir masukan dari mitra
kerja
Ijin masukan utk menjadi bahan diskusi:
: BKKBN/PTM/PTP PUSAT/PTP Perwakilan BKKBN
Pemilik Risiko : BKKBN/UKE I/UKE II Pusat/Perwakilan BKKBN
Unit Kerja Pemilik Risiko :Provinsi
PTP yang ditunjuk PTM/Pejabat Administrator
Pimpinan Unit Pengelola Risiko Provinsi
Periode Perwakilan BKKBN
: ...diisi periode Provinsi
tahun anggaran…

Indikator dan Identifikasi Pemangku


Indikator dan
No Sasaran Kinerja Sub Komponen RKAKL Target Proses Bisnis Kepentingan/Stakehold
Target Kinerja
Keluaran/Output er
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya kapasitas dan Jumlah institusi pendidikan yang
kapabilitas institusi pendidikan mengintegrasikan materi
kependudukan pendidikan kependudukan dengan
kriteria paripurna (170 Sekolah
Siaga Kependudukan)

Jumlah Pedoman di bidang


Kebijakan Pengendalian
penduduk yang tersedia (3 NSPK)

Jumlah Dokumen Penguatan


Kebijakan dan Strategi Kerjasama
Pendidikan Kependudukan (3
Dokumen)

Pengembangan Petunjuk Jumlah Dokumen


Pelaksanaan Pendidikan Pengembangan
Kependudukan Petunjuk Pelaksanaan
Pendidikan
Kependudukan
(....dokumen)

Penyusunan Kebijakan Jumlah dokumen


Operasional Pendidikan Kebijakan Operasional
Kependudukan Pendidikan
Kependudukan
(.....dokumen)

Jumlah Laporan Pelaksanaan


pemantauan dan evaluasi di
bidang kerja sama pendidikan
kependudukan (3 Laporan)
Monitoring dan Evaluasi
Pendidikan Kependudukan
(Formal, Nonformal dan
Informal)
Jumlah Monitoring dan
Evaluasi Pendidikan
Kependudukan (Formal,
Nonformal dan Informal)
(........Laporan)

Administrasi Pengelola
Keuangan dan BMN
Jumlah laporan
Administrasi Pengelola
Keuangan dan BMN (12
laporan)

Jumlah Provinsi yang


mendapatkan fasilitasi pembinaan
pendidikan kependudukan Daerah
(26 Prov/Kab/Kota)

Jumlah Dokumen Pengembangan


Materi Pendidikan Kependudukan
(1 dokumen)

Pengembangan Materi Jumlah Dokumen


Pendidikan Kependudukan Pengembangan Materi
Jalur Formal, Nonformal & Pendidikan
Informal Kependudukan Jalur
Formal, Nonformal &
Informal (3 Dokumen)
Pengembangan Teknologi
Materi Pendidikan
Kependudukan Jalur Formal,
Jumlah dokumen
Nonformal & Informal
Pengembangan
Teknologi Materi
Pendidikan
Kependudukan Jalur
Formal, Nonformal &
Informal (3 Dokumen)

Jumlah dokumen Pengembangan


dukungan kemitraan pendidikan
kependudukan (1 dokumen)

Pengembangan Kerjasama
dalam mendukung jumlah dokumen
penyelenggaraan pendidikan kerjasama dalam
kependudukan dan kerjasama mendukung Pengembangan
Tridharma Perguruan Tinggi penyelenggaraan 1. Perguruan Tinggi
dalam penurunan angka
Kerjasama dalam
pendidikan 2. Perwakilan BKKBN
Stunting (1 dokumen) kependudukan dan
program Dana
Provinsi
kerjasama Tridharma Padanan (PDP) tahun
3. MItra Kerja Industri
Perguruan Tinggi dalam 2024
penurunan angka
Stunting (1 dokumen)

Jumlah dokumen Implementasi


Pendidikan Kependudukan
(desiminasi/publikasi) (5
dokumen)

Orientasi kerjasama pendidikan


kependudukan

Publikasi Pendidikan
Kependudukan dalam Event
Nasional & Tertentu Program
Bangga Kencana
Pencetakan dan pengadaan
Pedoman/Juklak, materi,
laporan pendidikan
kependudukan Jalur Formal,
Nonformal dan Informal

Jumlah Daerah (Prov/Kab/kota)


yang mendapatkan Pembinaan di
bidang Kerjasama Pendidikan
Kependudukan (34 Prov/kab/kot)

Pembinaan Penerapan
Pendidikan Kependudukan

Pengelolaan Jabatan
Fungsional Penata KKB
Pembinaan
Jumlah laporan Pejabat fungsional Penata
pengembangan karier
pengelolaan Jabatan KKB BKKBN dan Instansi
jabatan fungsional Penata
Fungsional Penata KKB Daerah
KKB

1. Penata KKB Instansi daerah


Penghitungan kebutuhan
2. Kepegawaian Dinas (unit
formasi Penata KKB di
pengguna)
Instansi Daerah
3. BKD Provinsi/Kab/Kota

Pelaksanaan uji Pejabat fungsional Penata


kompetensi Instansi Daerah

Jumlah Dokumen Penyusunan


Pedoman pendampingan
perguruan tinggi kepada pemda
provinsi dan kab/kota (1 NSPK)
Penyusunan Pedoman
Pedampingan Perguruan
Tinggi kepada Pemda Provinsi,
Kabupaten dan Kota

Jumlah Laporan Pemantauan dan


Evaluasi Pendampingan
Perguruan Tinggi Kepada Pemda
Provinsi dan kab/kota (2 Laporan)

Jumlah Pendampingan Perguruan


Tinggi Kepada 12 Provinsi
Prioritas Pencegahan Stunting

Monitoring dan Evaluasi Jumlah Laporan Monitoring dan Evaluasi


Pendampingan Perguruan Monitoring dan Evaluasi Pendampingan
Tinggi Kepada 12 Provinsi Pendampingan Perguruan Tinggi Kepada
Prioritas Pencegahan Stunting Perguruan Tinggi 12 Provinsi Prioritas 1. Perguruan Tinggi
Kepada 12 Provinsi Pencegahan Stunting
2. Perwakilan BKKBN
Prioritas Pencegahan
Stunting Provinsi

Lembaga Pendidikan yang


mendapatkan Fasilitasi dan
Pembinaan Pendidikan
Kependudukan dalam Rangka
Percepatan Penurunan Stunting

Jumlah Laporan Pemantauan dan


Evaluasi Pendampingan
Perguruan Tinggi Kepada Pemda
Provinsi dan kab/kota

Fasilitasi dan Pembinaan


Pendidikan Kependudukan dalam
Rangka Percepatan Penurunan
Stunting
Pembekalan KKN Tematik PPS
dan Program MBKM

Bimbingan Teknis dan


Pendampingan KKN Tematik
PPS dan MBKM

Keterangan :
Poin 1 : Nomor Urut
Poin 2 : Sasaran Kinerja Kegiatan dalam Perjanjian Kinerja, serta outcome/output penugasan tambahan
Poin 3 : Indikator Kinerja Kegiatan dalam Perjanjian Kinerja dan/atau indikator outcome/output penugasan tambahan disertai dengan targe
Poin 4 : Seluruh Sub Komponen RKAKL Unit Kerja
Poin 5 : Indikator dan target keluaran/output yang ditentukan untuk seluruh sub komponen RKAKL
Poin 6 : Uraian aktivitas utama (sesuai SOP) untuk menghasilkan kinerja kegiatan sesuai dengan sub komponen dalam RKAKL dan atau ura
(diuraikan per proses bisnis dalam satu baris)
Poin 7 : Identifikasi pemangku kepentingan yang terkait (level stakeholder, Eselon II/UPT/Tim Kerja)
Poin 8 : Hasil analisis berupa: self-asessment atau dengan berdasar pada masukan/keluhan stakeholder dan atau temuan hasil pemeriksaan
Poin 9 : Diisi pernyataan risiko.
Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak pada ketidakpastian pencapaian tujuan dan sasaran organis
Poin 10 : Risiko dapatKategori
Diisi nama diidentifikasi
Risiko dari kejadian/peristiwa
sebagaimana Lampiranyang berdampak
Juknis Nomor 1 pada tujuan.
--> Risiko Operasional pada kategori risiko
Poin 11 : Diisi uraian potensi dampak atas pernyataan risiko
Dampak risiko adalah akibat langsung yang timbul dan dirasakan setelah risiko terjadi
Poin 12 : Diisi kode Risiko sebagaimana Lampiran Juknis Nomor 2
Lampiran Juknis Nomor 3b

Analisis Kelemahan SPI Pernyataan Risiko Kategori Risiko Uraian Dampak Kode Risiko

8 9 10 11 12
Terbatasnya pemahaman
SDM karena tingginya
Penyusunan proposal kerjasama
tingkat mutasi SDM bidang
Risiko Reputasi program Dana Padanan kurang D3.3.1
kerjasama pendidikan
optimal
kependudukan di Perwakilan
BKKBN Provinsi
kurang optimalnya pelaksanaan
pembinaan dikarenakan
Masih banyak Penata KKB yang
diselenggarakan secara daring
reputasi berkonsultasi secara japri terkait materi D3.7.
sehingga pemahaman Penata KKB
pembinaan yang telah di sosialisasikan
terkait materi pembinaan masih
rendah

sebagian besar unit pengguna di


instansi daerah belum memahami baru sebagian kecil instansi pengguna
urgensi penghitungan kebutuhan reputasi yang telah melakukan pengusulan D3.2.
formasi Penata KKB di unit rekomendasi
kerjanya
proses pengusulan dokumen dan
pelaksanaan ujian kompetensi
yang telah tersedia hanya dapat
Penata KKB instansi daerah belum
digunakan oleh Pegawai BKKBN operasional
dapat mengikuti uji kompetensi
D3.7.
(Penata KKB BKKBN) namun
belum dapat mengakomodir
Penata KKB Instansi daerah
belum semua
kabupaten/kota ada Ada beberapa kabupaten dan
perguruan tinggi yang Risiko Operasional kota yang belum terdampingi D3.7.1
melaksanakan KKN/MBKM oleh perguruan tinggi
tematik stunting
ertai dengan target kinerjanya

KAKL dan atau uraian aktivitas utama lainnya terkait pencapaian target keluaran/output unit kerja

hasil pemeriksaan internal/eksternal

an sasaran organisasi.
Lampiran Juknis Nomor 4

KRITERIA KEMUNGKINAN DAN DAMPAK TERJADINYA RISIKO

A. KRITERIA KEMUNGKINAN

KRITERIA KEMUNGKINAN

LEVEL KEMUNGKINAN JUMLAH FREKUENSI DALAM 1


PERSENTASE DALAM 1 TAHUN KEJADIAN TOLERANSI RENDAH
TAHUN

Hampir tidak terjadi (1) 0% < x ≤ 5% Sangat jarang: < 2 kali 1 kejadian dalam 5 tahun terakhir

Jarang terjadi (2) 5% < x ≤ 10% Jarang: 2 s.d. 5 kali 1 kejadian dalam 4 tahun terakhir

Kadang terjadi (3) 10% < x ≤ 20% Cukup sering: 6 s.d. 9 kali 1 kejadian dalam 3 tahun terakhir

Sering terjadi (4) 20% < x ≤ 50% Sering: 10 s.d. 12 kali 1 kejadian dalam 2 tahun terakhir

Hampir pasti terjadi (5) 50% < x < 100% Sangat sering: > 12 kali 1 kejadian dalam 1 tahun terakhir

Keterangan:

1. Untuk menilai tingkat terjadinya risiko (level kemungkinan/frekuensi), diserahkan kepada UPR berdasarkan data historis pengalaman/kasus sebelumnya
dan/atau estimasi/proyeksi di masa yang akan datang. Perhitungan level kemungkinan didokumentasikan dalam kertas kerja bantu (lampiran 5a).

2. Untuk memudahkan kuantifikasi level, dapat menggunakan persentase terjadinya (jumlah kemungkinan dibagi dengan total aktivitas/transaksi) atau jumlah
berapa kali (frekuensi) dalam 1 tahun sebagaimana tabel di atas. Dalam hal kejadian risiko toleransinya rendah serta memiliki intensitas yang sangat rendah
dalam rentang waktu lebih dari 1 tahun misalnya korupsi, kecelakaan kerja, bencana alam, dan kebakaran gedung, maka UPR dapat menggunakan kriteria
kejadian toleransi rendah sebagaimana tabel di atas.

B. KRITERIA DAMPAK

Level Dampak
NO Area Dampak
Tidak Signifikan (1) Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4) Sangat Signifikan (5)
1 Beban Keuangan Negara: ≤0,01% dari total anggaran non belanja >0,01% - 0,1% dari total anggaran non >0,1% - 1% dari total anggaran non >1% - 5% dari total anggaran non > 5% dari total anggaran non belanja
Risiko yang berkaitan dengan pegawai pada unit belanja pegawai pada unit pemilik belanja pegawai pada unit pemilik belanja pegawai pada unit pemilik pegawai pada unit
kondisi fiskal pemerintah pusat pemilik risiko risiko risiko risiko pemilik risiko
yang meliputi kerangka
ekonomi makro, penganggaran,
perpajakan, kepabeanan,
perbendaharaan, dan
berkaitan dengan kekayaan
negara yang meliputi Barang
Milik Negara (BMN), kekayaan
negara yang dipisahkan,
investasi pemerintah, dan
kekayaan negara lainya

2 Penurunan Reputasi: Jumlah keluhan pemangku Jumlah keluhan pemangku Jumlah keluhan pemangku Pemberitaan negatif di media lokal Pemberitaan negatif di media massa
Risiko yang berkaitan dengan kepentingan (atau persentase kepentingan (atau persentase kepentingan (atau persentase nasional dan atau media massa
persepsi atau tingkat stakeholder yang menyampaikan stakeholder yang menyampaikan stakeholder yang menyampaikan internasional
kepercayaan pemangku keluhan) ≤ 10 keluhan) 10 s.d 20 keluhan) > 20
kepentingan eksternal
terhadap organisasi
2 Penurunan Reputasi:
Risiko yang berkaitan dengan
persepsi atau tingkat
kepercayaan pemangku
kepentingan eksternal
terhadap organisasi

Pemberitaan negatif di media sosial Pemberitaan negatif di media sosial


yang sesuai fakta menjadi trending topic nasional dan
atau internasional

3 Kesehatan dan keselamatan Tidak berbahaya Gangguan kesehatan fisik ringan Gangguan kesehatan fisik dan atau Gangguan kesehatan fisik dan atau Kejadian fatal/kematian
kerja: (mampu bekerja pada hari yang sama) mental sedang (tidak mampu mental berat (tidak mampu
Risiko yang berkaitan dengan melaksanakan tugas >1 hari s/d 3 melaksanakan tugas >3 minggu atau
potensi terjadinya peristiwa minggu) mengakibatkan cacat tetap atau
atau rangkaian peristiwa yang gangguan jiwa permanen)
mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor
manusia.

4 Realisasi Capaian IKU Capaian IKU > 97% 97% > Capaian IKU > 92% 92% > Capaian IKU > 87% 87% > Capaian IKU > 80% Capaian IKU ≤ 80%

5 Sanksi pidana, perdata, Administratif: tergugat merupakan ASN Administratif: tergugat merupakan
dan/atau administratif: BKKBN subordinat/bawahan Pejabat Pejabat Eselon II dan atau yang lebih
Risiko yang berkaitan dengan Eselon II, termasuk para pejabat tinggi
ketidakpatuhan BKKBN atau fungsional
unit kerja terhadap peraturan
perundangundangan, Perdata ≤ 100juta Perdata 100juta < x ≤ 1M Perdata x > 1M
kesepakatan internasional,
atau ketentuan lain yang Pidana ≤ 1 tahun, dengan Pidana > 1 tahun, dengan
berlaku. tersangka/terdakwa ASN BKKBN tersangka/terdakwa Pejabat Eselon II
subordinat/bawahan Pejabat Eselon II, dan atau yang lebih tinggi
termasuk para pejabat fungsional

6 Gangguan terhadap layanan x ≤ 5% dari jam operasional 5% < x ≤ 15% dari jam operasional 15% < x ≤ 35% dari jam operasional 35% < x ≤ 50% dari jam operasional x ≥ 50% dari jam operasional
organisasi

Keterangan:

1. Perhitungan level Dampak didokumentasikan dalam kertas kerja bantu (lampiran 5b)
ANALISIS RISIKO

Pemilik Risiko : BKKBN/PTM/PTP Perwakilan BKKBN Provinsi


Unit Kerja Pemilik Risiko : BKKBN/UKE I/Perwakilan BKKBN Provinsi
Pimpinan Unit Pengelola Risiko : PTP yang ditunjuk PTM/Pejabat Administrator Perwakilan BKKBN Provinsi
Periode : ...diisi periode tahun anggaran…

Skor/Nilai Risiko yang Melekat Existing Control/ Pengendalia

Kode Risiko Pernyataan Risiko


Skor Besaran Level Kategori Level Ada/
Skor Dampak
Kemungkinan Risiko Risiko Belum Ada

1 2 3 4 5 6 7
D3.2.1 Kurangnya dukungan mitra 5 1 9 rendah Ada
kerja,

D3.2.2 Ketidaksesuaian indikator SSK 1 1 1 sangat rendah Ada


pada pedoman dengan kebijakan
kurikulum terbaru

D3.3.1 Terbatasnya pemahaman SDM 5 1 9 rendah Ada


karena tingginya tingkat mutasi
SDM bidang kerjasama
pendidikan kependudukan di
Perwakilan BKKBN Provinsi
D3.7.1 belum semua kabupaten/kota 5 1 9 rendah Ada
ada perguruan tinggi yang
melaksanakan KKN/MBKM
tematik stunting
5 1 9 rendah ada
kurang optimalnya pelaksanaan
pembinaan dikarenakan
D3.7. diselenggarakan secara daring sehingga
pemahaman Penata KKB terkait materi
pembinaan masih rendah

sebagian besar unit pengguna di 5 1 9 rendah ada


instansi daerah belum memahami
D3.2. urgensi penghitungan kebutuhan formasi
Penata KKB di unit kerjanya
proses pengusulan dokumen dan
pelaksanaan ujian kompetensi yang 5 1 9 rendah ada
telah tersedia hanya dapat digunakan
D3.7. oleh Pegawai BKKBN (Penata KKB
BKKBN) namun belum dapat
mengakomodir Penata KKB Instansi
daerah
Keterangan :
Poin 1 : Diisi kode Risiko sebagaimana Lampiran Juknis Nomor 2
Poin 2 : Diisi pernyataan risiko.
: Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak pada ketidakpastian pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Risiko dapat diidentifikasi dar
Poin 3 : Diisi skor Kemungkinan (skala 1 s.d 5) sesuai dengan tabel kriteria Kemungkinan.
Poin 4 : Diisi skor dampak (skala 1 s.d 5) sesuai dengan kriteria dampak pada tabel area dampak.
Poin 5 : Diisi skor besaran risiko (skala 1 s.d 25) sesuai dengan matriks analisis risiko pada peta risiko.
Poin 6 : Diisi level risiko sesuai dengan kriteria skor pada peta risiko.
Poin 7 : Diisi "ada" jika telah ada existing control atau diisi "belum ada" jika belum ada existing control
Poin 8 : Diisi uraian kegiatan pengendalian yang sudah ada/terpasang.
Poin 9 : Diisi hasil analisis, apakah pengendalian yang sudah ada/terpasang telah memadai/belum memadai
Poin 10 : Diisi dengan kondisi aktual implementasi atas pengendalian yang sudah ada/terpasang, Sudah Dijalankan/Sebagian, Dijalankan/Belum Dijalankan (Skala 1%-100%),,
Poin 11 : Diisi skor Kemungkinan sisa/residu setelah adanya pengendalian
Poin 12 : Diisi skor dampak sisa/residu setelah adanya existing control
Poin 13 : Diisi skor besaran risiko (skala 1 s.d 25) sesuai dengan matriks analisis risiko pada peta risiko setelah adanya existing control
Poin 14 : Diisi level risiko setelah adanya existing control
Lampiran Juknis Nomor 5
ANALISIS RISIKO

Skor/Nilai Risiko Residual Setelah


Existing Control/ Pengendalian
Adanya Existing Control
Seluruhnya/
Memadai/ Sebagian/ Skor Besaran Level Kategori Level
Uraian Skor Dampak
Belum Memadai Belum Kemungkinan Risiko Risiko
Dijalankan
8 9 10 11 12 13 14
1. Audiensi ke mitra kerja namun tidak memadai seluruhnya 1 1 1 sangat rendah
direspon secara optimal
2. Pembaharuan PKS
3. Mengirimkan surat resmi
4. Melaksanakan VM
1. audiensi memadai seluruhnya 1 1 1 sangat rendah
2. pengembangan kebijakan

Coaching Clinic memadai seluruhnya 1 1 1 sangat rendah

VM berkala dengan pemangku kepentingan memadai seluruhnya 1 1 1 sangat rendah


terkait
Sosialisasi dilaksanakan membedakan memadai seluruhnya 5 1 9 rendah
sasaran yaitu Penata KKB di BKKBN dan
Instansi Daerah

sosialisasi Pedoman penyusunan kebutuhan memadai seluruhnya 5 1 9 rendah


atau formasi Penata KKB Instansi Daerah

berkoordinasi dengan stakeholder terkait memadai seluruhnya 5 1 9 rendah


(BSDM, Pusdiklat dan Dittekda BKKBN)
terkait pengembangan sistem yang dapat
mengakomodir Penata KKB Instansi Daerah

n dan sasaran organisasi. Risiko dapat diidentifikasi dari kejadian/peristiwa yang berdampak pada tujuan.

bagian, Dijalankan/Belum Dijalankan (Skala 1%-100%),,evidence based

existing control
ANALISIS SKOR

: BKKBN/PTM/PTP PUSAT/PTP
Pemilik Risiko
:Perwakilan
BKKBN/UKE BKKBN Provinsi
I/UKE II
Unit Kerja Pemilik Risiko :Pusat/Perwakilan
PTP yang ditunjuk PTM/Pejabat
BKKBN Provinsi
Pimpinan Unit Pengelola Risiko Administrator Perwakilan BKKBN
Periode Provinsi
: ...diisi periode tahun anggaran…

LEVEL KEMUNGKINAN

Kode Risiko Pernyataan Risiko Skor


Kemungkinan

1 2 3
D3.2.1 Kurangnya dukungan mitra kerja, 5

D3.3.1 Terbatasnya pemahaman SDM karena 5


tingginya tingkat mutasi SDM bidang
kerjasama pendidikan kependudukan di
Perwakilan BKKBN Provinsi

D3.7.1 belum semua


pembinaan kabupaten/kota
dikarenakan ada
diselenggarakan 1
perguruan tinggi yang melaksanakan
secara daring sehingga pemahaman 5
daerah
Penata belum memahami
KKB terkait materi urgensi
pembinaan 5
penghitungan kebutuhan formasioleh
tersedia hanya dapat digunakan Penata
5
Pegawai BKKBN (Penata KKB BKKBN)

Keterangan :
Poin 1 : Diisi Kode Risiko
Poin 2 : Diisi pernyataan risiko.
: Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak pada k
sasaran organisasi. Risiko dapat diidentifikasi dari kejadian/peristiwa yang ber
Poin 3 : Diisi skor Kemungkinan (skala 1 s.d 5) sesuai dengan tabel kriteria Kemungkin
Poin 4 : Diisi dokumen sumber penetapan skor kemungkinan berdasarkan bukti
Poin 5 : Diisi uraian penetapan kemungkinan
Poin 6 : Diisi skor dampak (skala 1 s.d 5) sesuai dengan kriteria dampak pada tabel are
Poin 7 : Diisi dokumen sumber penetapan skor dampak berdasarkan bukti
Poin 8 : Diisi uraian penetapan skor dampak
Lampiran Jukn
ANALISIS SKOR RISIKO MELEKAT

PTM/PTP PUSAT/PTP
n BKKBN
UKE I/UKEProvinsi
II
gwakilan
ditunjuk PTM/Pejabat
BKKBN Provinsi
ator Perwakilan BKKBN
eriode tahun anggaran…

LEVEL KEMUNGKINAN LEVEL DAMPAK

Uraian Perhitungan
Dokumen Sumber Skor Dampak
Skor Kemungkinan

4 5 6
karena setiap tahun PKS 1
dilaksanakan
pengembangan kebijakan
karena persentase SK Tim Kerja perwakilan 1
kemungkinan terjadi antara BKKBN Provinsi
50% -100% dari jumlah 33
perwakilan BKKBN
Provinsi

karena persentase
maka dilakukan secara Notula VM 1
kemungkinan
daring terjadi ≤ 5% laporan pembinaan 1
data rekap unit pengguna 1
yang sudah
Laporan mengusulkan
pelaksanaan uji 1
kompetensi

u peristiwa yang berdampak pada ketidakpastian pencapaian tujuan dan


si dari kejadian/peristiwa yang berdampak pada tujuan.
ai dengan tabel kriteria Kemungkinan.
ungkinan berdasarkan bukti

gan kriteria dampak pada tabel area dampak.


pak berdasarkan bukti
Lampiran Juknis Nomor 5a

LEVEL DAMPAK

Uraian Perhitungan
Dokumen Sumber
Skor Dampak

7 8
karena realisasi IKU lebih simonev penduk
dari 100%

Jumlah keluhan pemangku Notula VM


kepentingan (atau
persentase stakeholder
yang menyampaikan
keluhan) ≤ 10

karena realisasi IKU lebih simonev penduk


dari 97%
karena Jumlah keluhan daftar hadir konsultasi
pemangku
karena kepentingan
Jumlah keluhan dan media
data rekap sosial
unit (wa
operasional ≤ 5% dari jam
pemangku
operasionalkepentingan pengguna yang sudah
Laporan pelaksanaan
uji kompetensi

an dan
ANALISI

Pemilik Risiko : BKKBN/PTM/PTP Perwakilan BKKBN Provinsi


Unit Kerja
Pimpinan Unit : BKKBN/UKE I/Perwakilan BKKBN Provinsi
Pemilik Risiko
Pengelola : PTP yang ditunjuk PTM/Pejabat Administrator Perwakilan BKKBN Provinsi
Risiko
Periode : ...diisi periode tahun anggaran…

LEVEL KEMUNG
Kode Risiko Pernyataan Risiko Skor
Kemungkinan
1 2 3
D3.2.1 Kurangnya dukungan mitra kerja, 1
D3.3.1 Terbatasnya pemahaman SDM 1
D3.7.1 belum semua kabupaten/kota ada 1

Keterangan :
Poin 1 : Diisi Kode Risiko
Poin 2 : Diisi pernyataan risiko.
: Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak pada k
sasaran organisasi. Risiko dapat diidentifikasi dari kejadian/peristiwa yang ber
Poin 3 : Diisi skor Kemungkinan (skala 1 s.d 5) sesuai dengan tabel kriteria Kemungkin
Poin 4 : Diisi dokumen sumber penetapan skor kemungkinan berdasarkan bukti
Poin 5 : Diisi uraian penetapan kemungkinan
Poin 6 : Diisi skor dampak (skala 1 s.d 5) sesuai dengan kriteria dampak pada tabel are
Poin 7 : Diisi dokumen sumber penetapan skor dampak berdasarkan bukti
Poin 8 : Diisi uraian penetapan skor dampak
La
ANALISIS SKOR RISIKO RESIDU

nsi

tor Perwakilan BKKBN Provinsi

LEVEL KEMUNGKINAN LEVEL DAM


Uraian Perhitungan Skor
Dokumen Sumber Skor Dampak
Kemungkinan
4 5 6
kurangnya dukungan mitra kerja PKS 1
karena persentase kemungkinan Jumlah proposal 1
karena persentase kemungkinan Laporan pendampingan 1

u peristiwa yang berdampak pada ketidakpastian pencapaian tujuan dan


si dari kejadian/peristiwa yang berdampak pada tujuan.
ai dengan tabel kriteria Kemungkinan.
ungkinan berdasarkan bukti

gan kriteria dampak pada tabel area dampak.


pak berdasarkan bukti
Lampiran Juknis Nomor 5b

LEVEL DAMPAK
Uraian Perhitungan
Dokumen Sumber
Skor Dampak
7 8
IKU sudah mencapai simonev penduk
Jumlah keluhan Notula VM
karena realisasi IKU simonev penduk
Lampiran Juknis

A. MATRIKS ANALISIS RISIKO


Tingkat Dampak
Matriks Analisis Risiko 5 x 5 1 2 3 4
Tidak Signifikan Minor Moderat Signifikan
5 Hampir pasti terjadi 9 15 18 23
Kemungkinan

4 Sering terjadi 6 12 16 19
Tingkat

3 Kadang terjadi 4 10 14 17
2 Jarang terjadi 2 7 11 13
1 Hampir tidak terjadi 1 3 5 8

B. PETA RISIKO
Tingkat Dampak
Matriks Analisis Risiko 5 x 5 1 2 3 4
Tidak Signifikan Minor Moderat Signifikan

9:
5 Hampir pasti terjadi 15 18 23
Tingkat Kemungkinan

32 risiko

6:
4 Sering terjadi 12 16 19
13 risiko

4: 10:
3 Kadang terjadi 14 17
42 risiko 13 risiko
Tingkat K
2: 7:
2 Jarang terjadi 11 13
25 risiko
1: 7 risiko
3:
1 Hampir tidak terjadi 5 8
31 risiko 8 risiko

Keterangan :
1. 1. UPR mencantumkan kode risiko masing-masing pada Bagian Peta Risiko huruf B yang merupakan skor peta risiko (inheren,
harapan, dan aktual) tepat pada perpotongan frekuensi dan dampak yang merupakan besaran level risiko. Penyusunan peta risiko y
ditetapkan oleh Pemilik Risiko sebagaimana contoh pada Gambar 4 Contoh Matriks Analisis Risiko dan Garis Selera Risiko dan Gam
Contoh Peta Risiko (inheren, residual harapan, dan aktual)
2. Selera risiko menggambarkan toleransi risiko, yakni batasan besaran kuantitatif level kemungkinan dan level dampak. Selera ris
3. Kebijakan selera risiko pada masing-masing unit kerja ditentukan oleh masing-masing Pemilik Risiko. Maka batas besaran risiko
risiko huruf B menyesuaikan kebijakan tersebut.

C. LEVEL RISIKO

Interval Skor/
Kategori Level Risiko Warna
Besaran Level Risiko

Sangat Tinggi (5) 20 s.d 25 Merah


Tinggi (4) 16 s.d 19 Orange
Sedang (3) 12 s.d 15 Kuning
Rendah (2) 6 s.d 11 Hijau
Sangat Rendah (1) 1 s.d 5 Biru
Lampiran Juknis Nomor 6

5
Sangat Signifikan
25
24
22
21
20

5
Sangat Signifikan

25

24

22
21
20
2 risiko

eta risiko (inheren, residual


usunan peta risiko yang akan
era Risiko dan Gambar 5

dampak. Selera risiko level


atas besaran risiko pada peta
Lampiran Juknis N
DAFTAR PERINGKAT RISIKO PRIORITAS UNIT KERJA

Pemilik Risiko : BKKBN/PTM/PTP Perwakilan BKKBN Provinsi


Unit Kerja Pemilik Risiko : BKKBN/UKE I/Perwakilan BKKBN Provinsi
Pimpinan Unit Pengelola Risiko : PTP yang ditunjuk PTM/Pejabat Administrator Perwakilan BKKBN Provinsi
Periode : ...diisi periode tahun anggaran…
Selera Risiko Pemilik Risiko : … KEBIJAKAN SELERA RISIKO MASING-MASING UNIT KERJA….

Skor/Nilai Risiko Residual Setelah


Adanya Existing Control

Kode Risiko Pernyataan Risiko


Skor Kemungkinan Skor Dampak Besaran Level Risiko Kategori Level Risiko

1 2 3 4 5 6

Keterangan :
Poin 1 : Diisi kode pernyataan risiko
Poin 2
: Diisi seluruh pernyataan risiko beserta “Skor/Nilai Risiko Residu setelah Adanya Pengendalian Existing” secara berurutan dimulai dari pernyataan
pernyataan risiko yang paling rendah.

Poin 3 : Diisi skor kemungkinan (skala 1 s.d 5) setelah adanya Existing Control sesuai dengan tabel kriteria Kemungkinan.
Poin 4 : Diisi skor dampak (skala 1 s.d 5) setelah adanya Existing Control sesuai dengan kriteria dampak pada tabel area dampak.
Poin 5 : Diisi skor besaran risiko (skala 1 s.d 25) setelah adanya Existing Control sesuai dengan matriks analisis risiko pada peta risiko.
Poin 6 : Diisi level risiko sesuai dengan kriteria skor pada peta risiko.
Poin 7 : Diisi salah satu dari jenis respon risiko (diterima, dikurangi, dihindari, dibagi)
Lampiran Juknis Nomor 7

Respon Risiko

tan dimulai dari pernyataan risiko yang memiliki level risiko paling tinggi sampai dengan

pak.
a risiko.
ANALISIS AKAR MASALAH - ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)

Pemilik Risiko : BKKBN/PTM/PTP Perwakilan BKKBN Provinsi


Unit Kerja
: BKKBN/UKE I/Perwakilan BKKBN Provinsi
Pemilik Risiko
Pimpinan Unit
: PTP yang ditunjuk PTM/Pejabat Administrator Perwakilan BKKBN Provinsi
Pengelola Risiko
Periode : ...diisi periode tahun anggaran…

Kode Risiko Pernyataan Risiko Why 1 Why 2 Why 3 Why 4


1 2 3 4 5 6
D3.2.1 Kurangnya dukungan kurang koordinasi monitoring tidak
mitra kerja, dengan mitra kerja optimal

- -

Keterangan :
Poin 1 : Diisi kode pernyataan risiko
Poin 2 : Diisi pernyataan risiko terpilih yang menjadi prioritas unit kerja.
Pernyataan risiko diurutkan sesuai besaran level risiko dan prioritas respons.
Poin 3 : Diisi penyebab langsung dari suatu pernyataan risiko, (jika lebih dari satu, diisi berurutan mulai dari yang dominan)
Poin 4 : Diisi alasan terjadinya penyebab (why 1) pada kolom 3
Poin 5 : Diisi alasan terjadinya penyebab (why 2) pada kolom 4 - jika diperlukan
Poin 6 : Diisi alasan terjadinya penyebab (why 3) pada kolom 5 - jika diperlukan
Poin 7 : Diisi alasan terjadinya penyebab (why 4) pada kolom 6 - jika diperlukan
Poin 8 : Diisi pernyataan akar penyebab (diambil dari pernyataan penyebab terakhir, misal dari Why 2/3/4/5/dst)
Pernyataan akar penyebab bisa diisi lebih dari satu (suatu pernyataan risiko bisa disebabkan lebih dari satu akar penyebab)
Poin 9 : Diisi kode penyebab sesuai lampiran juknis nomor 2
Catatan : Analis akar masalah minimal diisi sampai dengan Why 2, maksimal Why 5
Lampiran Juknis Nomor 8
S (RCA)

Why 5 Pernyataan Akar Penyebab Kode Penyebab


7 8 9
tidak adanya evaluasi D3.2.1.MN.1
berkala terhadap
pelaksanaan PKS
-

n)

penyebab)
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN

Pemilik Risiko : BKKBN/PTM/PTP Perwakilan BKKBN Provinsi


Unit Kerja
Pimpinan Unit :
Pemilik Risiko
BKKBN/UKE I/Perwakilan BKKBN Provinsi
Pengelola : PTP yang ditunjuk PTM/Pejabat Administrator Perwakilan BKKBN Provinsi
Risiko
Periode : ...diisi periode tahun anggaran…

Keluaran
Indikator Risiko Utama (IRU)
Rencana Kegiatan
Pernyataan Akar Sumber
Kode Risiko Pernyataan Risiko Tindak Pengendalian / Tindak
Penyebab Risiko
Uraian Target Mitigasi Pengendalian
/ Mitigasi
1 2 3 4 5 6 7 8
D3.2.1 Kurangnya dukungan tidak adanya evaluasi
mitra kerja, berkala terhadap melakukan koordinasi
pelaksanaan PKS jumlah evaluasi PKS dengan lintas
internal 1 3
dalam 1 tahun komponendan
stakeholder terkait

Keterangan :
Poin 1 : Diisi kode pernyataan risiko
Poin 2 : Diisi pernyataan risiko terpilih yang menjadi prioritas unit kerja
Poin 3 : Diisi pernyataan akar penyebab
Poin 4 : Diisi asal sumber risiko yaitu internal atau eksternal
Poin 5 : Diisi uraian indikator risiko utama yang dapat diterima oleh pemilik risiko (batas aman). Penentuan IRU mempertimbangkan akar penyebab risiko.
Hal yang mengindikasikan risiko kemungkinan terjadi.
Poin 6 : Diisi target IRU, merupakan kuantifikasi batas aman suatu toleransi risiko. Pengisian uraian target lengkap beserta satuannya.
: Diisi uraian kegiatan Rencana Tindak Pengendalian/ Mitigasi.
Poin 7
Kriteria: dapat mengatasi sebab dan meminimalisir dampak, relevan dengan IRU
: Diisi output/keluaran kegiatan Tindak Pengendalian / Mitigasi.
Poin 8 Misal: berupa dokumen/ laporan/ aplikasi/ bentuk lainnya.
Pengisian uraian target lengkap beserta satuannya.
Poin 9 : Diisi dengan target waktu kegiatan Tindak Pengendalian/ Mitigasi
Poin 10 : Diisi pihak/pejabat yang bertanggungjawab secara langsung terhadap realisasi Rencana Tindak Pengendalian/ Mitigasi
Poin 11 : Diisi skor Kemungkinan setelah/apabila Rencana Tindak Pengendalian/ Mitigasi dilaksanakan
Poin 12 : Diisi skor dampak setelah/apabila Rencana Tindak Pengendalian/ Mitigasi dilaksanakan
Poin 13 : Diisi besaran level risiko setelah/apabila Rencana Tindak Pengendalian/ Mitigasi dilaksanakan
Poin 14 : Diisi skor level risiko setelah/apabila Rencana Tindak Pengendalian/ Mitigasi dilaksanakan
Penilaian Residu Harapan dapat menggunakan hasil FGD
Lampiran Juknis Nomor 9

Skor/ Nilai Risiko Residual Harapan


Target
Penanggung
Waktu/
Jawab Skor Besaran Kategori
Timeline Skor Dampak
Kemungkinan Level Risiko Level Risiko
9 10 11 12 13 14

tim kerja
1 tahun 1 1 1 sangat rendah
formal

penyebab risiko.
ANALISIS SKOR R

Pemilik Risiko : BKKBN/PTM/PTP Perwakilan BKKBN Provinsi


Unit Kerja
Pimpinan Unit : BKKBN/UKE I/Perwakilan BKKBN Provinsi
Pemilik Risiko
Pengelola : PTP yang ditunjuk PTM/Pejabat Administrator Perwakilan BKKBN Provinsi
Risiko
Periode : ...diisi periode tahun anggaran…

LEVEL KEMUNGKINAN
Kode Risiko Pernyataan Risiko Skor
Kemungkinan
1 2 3
Kurangnya dukungan mitra kerja, 1

D3.2.1

Keterangan :
Poin 1 : Diisi Kode Risiko
Poin 2 : Diisi pernyataan risiko.
: Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak pada k
sasaran organisasi. Risiko dapat diidentifikasi dari kejadian/peristiwa yang ber
Poin 3 : Diisi skor Kemungkinan (skala 1 s.d 5) sesuai dengan tabel kriteria Kemungkin
Poin 4 : Diisi dokumen sumber penetapan skor kemungkinan berdasarkan bukti
Poin 5 : Diisi uraian penetapan kemungkinan
Poin 6 : Diisi skor dampak (skala 1 s.d 5) sesuai dengan kriteria dampak pada tabel are
Poin 7 : Diisi dokumen sumber penetapan skor dampak berdasarkan bukti
Poin 8 : Diisi uraian penetapan skor dampak
Lampi
ANALISIS SKOR RISIKO RESIDUAL HARAPAN

nsi

tor Perwakilan BKKBN Provinsi

LEVEL KEMUNGKINAN
Dokumen Sumber LEVEL DAMPAK
Uraian Penetapan Skor
Penetapan Skor Skor Dampak
Kemungkinan
Kemungkinan
4 5 6
dokumen hasil mendapatkan dukungan dari 1
evaluasi PKS mitra kerja

u peristiwa yang berdampak pada ketidakpastian pencapaian tujuan dan


si dari kejadian/peristiwa yang berdampak pada tujuan.
ai dengan tabel kriteria Kemungkinan.
ungkinan berdasarkan bukti

gan kriteria dampak pada tabel area dampak.


pak berdasarkan bukti
Lampiran Juknis Nomor 9a

LEVEL
Dokumen DAMPAK
Sumber
Uraian Penetapan Skor
Penetapan Skor
Dampak
Dampak
7 8
dokumen hasil karena telah dilakukan
evaluasi PKS evaluasi dan koordinasi
lintas komponen diharapkan
dukungan mitra kerja lebih

an dan
Pemilik Risiko : BKKBN/PTM/PTP Perwakilan BKKBN Provinsi
Unit Kerja Pemilik Risiko : BKKBN/UKE I/Perwakilan BKKBN Provinsi
Pimpinan Unit Pengelola Risiko : PTP yang ditunjuk PTM/Pejabat Administrator Perwakilan BKKBN Provinsi
Periode : ...diisi periode triwulan dan tahun anggaran…

KEGIATAN PENGENDALIAN

Keluaran Kegiatan
Pengendalian
Uraian
Kode Pernyataan Risiko
Kegiatan Pengendalian
Rencana /
Target

1 2 3 4
D3.2.1 Kurangnya dukungan mitra melaksanakan koordinasi 1
kerja, lintas komponen dan
stakholder dengan
melaksanakan evaluasi
secara berkala

Keterangan :
Poin 1 : Diisi kode pernyataan risiko
Poin 2 : Diisi pernyataan risiko terpilih yang menjadi prioritas unit kerja
Poin 3 : Diisi uraian kegiatan Pengendalian / Mitigasi
Poin 4 : Diisi rencana / target keluaran. Pengisian uraian target lengkap beserta satuannya.

Poin 5 : Diisi realisasi rencana / target keluaran


Poin 6 : Diisi rencana / target waktu kegiatan pengendalian. Pengisian uraian target lengkap bese
Poin 7 : Disii realisasi rencana / target waktu kegiatan pengendalian
Poin 8 : Diisi uraian hambatan/kendala ketika melaksanakan kegiatan pengendalian / mitigasi, A
diisi uraian hambatan/kendala/penyebab jika kegiatan pengendalian belum direalisasika
Poin 9 : Diisi uraian peristiwa/keterjadian risiko aktual
Poin 10 : Diisi skor probabilitas sesuai risiko residual yang diharapkan
Poin 11 : Diisi skor dampak sesuai risiko residual yang diharapkan
Poin 12 : Diisi besaran risiko residual sesuai yang diharapkan
Poin 13 : Diisi skor level risiko sesuai yang diharapkan
Poin 14 : Diisi skor probabilitas sesuai kondisi aktual setelah mitigasi
Poin 15 : Diisi skor dampak sesuai kondisi aktual setelah mitigasi
Poin 16 : Diisi skor besaran level risiko sesuai kondisi aktual setelah mitigasi
Poin 17 : Diisi skor level risiko sesuai kondisi aktual setelah mitigasi
Poin 18 : Diisi selisih angka antara level risiko residual harapan dengan level risiko aktual setelah m
Poin 19 : 1) Diisi efektif jika: a) deviasi dengan skor positif; atau b) deviasi skor minus tetapi risiko
2) Diisi tidak efektif jika deviasi skor minus dan level risiko berada di atas risk tolerance, A
Poin 20 : Diisi uraian indikator risiko minimal yang dapat diterima oleh pemilik risiko, mempertimb
Poin 21 : Diisi target IRU.
Poin 22 Pengisian uraian
: Diisi kondisi target
aktual IRUlengkap beserta satuannya.
Poin 23 : Diisi rekomendasi berupa menambah/modifikasi pengendalian jika terdapat sisa risiko, a
Poin 24 : Diisi pernyataan risiko baru yang sebelumnya tidak teridentifikasi
Poin 25 : Diisi uraian penyebab kemungkinan terjadinya risiko baru
Poin 26 : Diisi salah satu dari jenis respon risiko (accept, avoid, reduce, share/transfer)
DAFT

vinsi

DALIAN

Keluaran Kegiatan
Waktu
Pengendalian
Uraian
Hambatan / Kendala
Realisasi Keterjadian Risiko Aktual
Rencana / Rencana / Target Realisasi Target
Target
5 6 7 8 9
1 maret-desember November 2024 pelaksanaan kerjasama
2024 pendidikan
kependudukan tidak
optimal yang
berdampak pada tidak
tercapainya IKU

a satuannya.
arget lengkap beserta satuannya.

dalian / mitigasi, ATAU


belum direalisasikan sesuai rencana keluaran dan/atau target waktu

iko aktual setelah mitigasi.


minus tetapi risiko aktual setelah mitigasi masih berada di bawah risk tolerance
tas risk tolerance, ATAU ketika IRU aktual tidak dalam batas aman
risiko, mempertimbangkan akar penyebab risiko

dapat sisa risiko, atau berupa usulan identifikasi risiko baru

ansfer)
DAFTAR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGENDALIAN / MITIGASI DAN RISIKO

PERISTIWA / KETERJADIAN RISIKO


Skor/Nilai
Skor/Nilai
Risiko Aktual
Risiko Residual Harapan
(Setelah Pengendalian)

Skor Skor Besaran Kategori Skor Besaran


Skor Dampak
Kemungkinan Dampak Level Risiko Level Risiko Kemungkinan Level Risiko

10 11 12 13 14 15 16
KONDISI AKTUAL IRU
Efektivitas
Pengendalian /
lian) Deviasi Mitigasi
(Efektif atau Tidak Indikator Target Aktual
Level Risiko
Kategori Efektif)
Level Risiko

17 18 19 20 21 22
Lampiran Juknis Nomor 10

IDENTIFIKASI USULAN RISIKO BARU

Rekomendasi
Pernyataan Risiko Baru Penyebab Risiko Baru Respon Risiko

23 24 25 26

Anda mungkin juga menyukai