Perhitungan debit andalan bertujuan untuk keperluan irigasi dalam menentukan areal
persawahan yang dapat diairi. Perhitungan ini menggunakan cara analisis water- balance dari
Dr.F.J. Mock. Metode ini digunakan untuk menghitung harga debit bulanan, evapotranspirasi,
kelembaban air tanah, dan tampungan air tanah. Metode ini dihitung berdasarkan data curah
hujan bulanan, jumlah hari hujan, evapotranspirasi dan karakteristik hidrologi daerah
pengaliran.
Dalam dedit andalan yang diterapkan di lapangan, untuk menghitung debit andalan
biasanya memakai semua stasiun yang mempengaruhi suatu daerah aliran sungai. Tetapi dalam
penyusunan laporan ini penulis hanya memakai satu stasiun yang memiliki wilayah pengaruh
paling besar terhadap daerah aliran sungai, yakni stasiun A, B dan Stasiun C
Untuk perhitungan debit andalan digunakan data curah hujan bulanan setiap tahun.
Dalam penyusunan laporan ini diharuskan untuk melakukan perhitungan debit andalan
setiap tahun berdasarkan data curah hujan pada stasiun A yakni dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2018.
Data curah hujan bulanan pada stasiun A,B & C dapat ditunjukan pada Tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Curah Hujan Bulanan Satu Tahun Sta. A (mm)
STA. A
CH Bulanan dalam Satu Tahun (mm)
No. Tahun Rh tot (mm)
Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2009 353 440 65 0 0 0 0 0 0 0 85 545
1 1488
HH 13 8 4 0 0 0 0 0 0 0 5 14
2010 362 384 140 0 0 0 0 5 0 80 60 695
2 1726
HH 11 12 8 0 0 0 0 1 0 3 5 15
2011 500 516 90 0 0 0 0 0 0 10 75 565
3 1756
HH 13 13 5 0 0 0 0 0 0 1 6 13
2012 320 475 120 0 0 0 0 0 0 10 85 595
4 1605
HH 11 10 5 0 0 0 0 0 0 2 4 15
2013 715 285 110 0 0 0 0 0 0 75 180 525
5 1890
HH 12 11 6 0 0 0 0 0 0 3 7 14
2014 300 345 70 0 0 0 0 0 0 30 110 425
6 1280
HH 10 10 5 0 0 0 0 0 0 4 6 11
2015 460 245 160 0 0 0 0 0 10 25 85 580
7 1565
HH 14 11 7 0 0 0 0 0 1 3 5 12
2016 285 110 185 0 30 0 0 10 0 10 120 470
8 1220
HH 9 5 8 0 1 0 0 1 0 1 6 15
2017 565 340 130 13 0 0 5 0 10 47 328 950
9 2388
HH 13 13 3 3 0 0 1 0 1 5 9 17
2018 617 718 82 50 0 0 0 0 10 21 51 626
10 2175
HH 13 14 4 1 0 0 0 0 1 3 4 14
4 Kec. Angin (U) (m/detik) 1,06 1,40 0,78 1,60 0,69 0,78 0,80 1,20 2,13 1,10 1,50 1,20
(Https://Www.Slideshare.Net/Juliamaidar1/Evaporasi-Transpirasi-Evapotranspirasi)
9. f(ed) = (0,34-(0,044*ed^0,5))
= 0,111 mbar
10. f(n/N) = 0,1+(0,9*(n/N))
= 0,479
11. f(u) = 0,27*(1+(0,864*U))
= 0,517 m/det
12. Rn1 = f(t) * f(ed) * f(n/N)
= 0,822 mm/hari
13. Rn = (0,75*Rs)-Rn1
= 4,093 mm/hari
14. C (koevisien bulanan penman)
Koevisien penman dapat di lihat di tabel 4.8
C = 1,1
TABEL 4.8 NILAI KOEFISIEN C BULANAN
m (%) Keterangan
0 Lahan dengan hutan lebat
Untuk perhitungan selanjutnya pada sampel data bulan februari sampai desember
menggunakan cara yang sama pada perhitungan sampel bulan Januari akan di lampirkan pada
tabel 4.10
Tabel 4.10 Rekapitulasi Perhitungan Evapotransporasi
BULAN
NO URAIAN SATUAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
I DATA
1 Temperatur (t) C 24,10 24,20 25,20 24,80 26,20 26,10 26,70 24,77 28,20 29,00 29,00 24,75
2 Kelembapan Udara (RH) % 90,10 90,20 90,20 88,10 86,20 82,47 80,10 79,60 76,20 76,80 84,07 76,10
3 Penyinaran Matahari (n/N) % 42,10 42,20 44,20 44,20 62,67 63,40 66,10 75,47 74,10 76,10 70,80 51,73
4 Kec. Angin (U) (m/detik) 1,06 1,40 0,78 1,60 0,69 0,78 0,80 1,20 2,13 1,10 1,50 1,20
II ANALISA DATA
1 Tekana Uap (ea) (tabel) mbar 29,99 30,18 32,08 31,32 34,02 33,81 35,07 31,263 38,26 40,10 40,10 31,225
2 Efek Radiasi (W) (tabel) 0,741 0,742 0,752 0,748 0,762 0,761 0,774 0,755 0,781 0,785 0,785 0,755
3 (1-W) 0,259 0,258 0,248 0,252 0,238 0,239 0,226 0,245 0,219 0,215 0,215 0,245
4 Fungsi Suhu f(t) (tabel) 15,425 15,45 15,70 15,60 15,94 15,92 16,04 15,593 16,34 16,50 16,50 15,588
5 ed = ea *RH mbar 27,021 27,222 28,936 27,593 29,325 27,883 28,091 24,885 29,154 30,797 33,712 23,762
6 (ea-ed) mbar 2,969 2,958 3,144 3,727 4,695 5,927 6,979 6,378 9,106 9,303 6,388 7,463
7 Ra mm/hari 16,1 16,1 15,5 14,4 13,1 12,4 12,7 13,7 14,9 15,8 16,0 16,0
8 Rs = (0,25+(0,54*n/N))*Ra mm/hari 6,553 6,553 6,318 5,888 5,379 5,105 5,222 5,614 6,083 6,436 6,514 6,514
9 f(ed) = (0,34-(0,044*ed^0,5)) mbar 0,111 0,110 0,103 0,109 0,102 0,108 0,107 0,121 0,102 0,096 0,085 0,126
10 f(n/N) = 0,1+(0,9*(n/N)) 0,479 0,480 0,498 0,498 0,664 0,671 0,695 0,779 0,767 0,785 0,737 0,566
11 f(u) = 0,27*(1+(0,864*U)) m/det 0,517 0,597 0,452 0,643 0,431 0,452 0,457 0,550 0,767 0,527 0,620 0,550
12 Rn1 = f(t) * f(ed) * f(n/N) mm/hari 0,822 0,819 0,807 0,845 1,077 1,149 1,190 1,464 1,283 1,241 1,028 1,107
Rn = (0,75*Rs)-Rn1 mm/hari 4,093 4,096 3,931 3,570 2,957 2,679 2,726 2,746 3,279 3,586 3,857 3,779
13
C (koevisien bulanan
1,1 1,1 1,0 0,9 0,9 0,9 0,9 1,0 1,1 1,1 1,1 1,1
14 penman)
Et0 = C * ((W*Rn)+(1-W) *
15 f(U) * (ea-ed)) mm/hari 3,774 3,844 3,640 3,602 3,008 2,947 3,113 3,225 4,499 4,255 4,267 4,244
Banyaknya hari dalam 1
16 bulan hari 31 29 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
17 Evaporasi potensial penman mm/bulan 116,982 111,480 112,826 108,065 93,262 88,407 96,512 99,989 134,978 131,904 128,020 131,579
18 Evaporasi potensial penman mm/tahun 1403,785 1337,758 1353,910 1296,776 1119,142 1060,878 1158,144 1199,865 1619,732 1582,851 1536,245 1578,948
Debit andalan adalah besarnya debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air
dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungkan. Dalam perencanaan proyek-proyek
penyediaan air terlebih dahulu harus dicari debit andalan (dependable discharge), yang
tujuannya adalah untuk menentukan debit perencanaan yang diharapkan selalu tersedia di
sungai (Soemarto, 1987).
Debit adalah merupakan debit minimum sungai, kemungkinan debit dapat dipenuhi
ditetapkan 80%, sehingga kemungkinan debit sungai lebih rendah dari debit andalan
sebesar 20%. Untuk mendapatkan debit andalan sungai, maka nilai debit, yang dianalisis
adalah dengan Metode MOCK, menurut tahun pengamatan yang diperoleh, harus diurut
dari yang terbesar sampai yang terkecil. Kemudian dihitung tingkat keandalan debit
tersebut dapat terjadi, berdasarkan probabilitas kejadian mengikuti rumus Weibull
(Soemarto, 1995).
Perhitungan debit andalan bertujuan untuk menentukan areal persawahan yang dapat
diairi. Perhitungan ini menggunakan cara analisis water balance dari Dr. F. J. Mock
berdasarkan data curah hujan bulanan, jumlah hari hujan, evapotranspirasi dan karakteristik
hidrologidaerah pengaliran.
Hasil perhitungan di bawah dapat didefinisikan sebagai debit andalan, bahwa debit
andalan adalah debit minimum sungai untuk kemungkinan terpenuhi yang sudah
ditentukan yang dapat dipakai untuk irigasi. Kemungkinan terpenuhi ditetapkan 80%, atau
dengan kata lain kemungkinan bahwa debit sungai lebih rendah 20%, debit ini biasa disebut
sebagai debit dengan peluang 80% atau Q80%. Untuk menentukan kemungkinan tepenuhi
atau tidak, data debit disusun dengan urutan besar ke kecil.
Catatan mencakup jumlah tahun (n) sehingga nomor tingkatan (m) debit dengan peluang
80% dapat dihitung m = 0,80 x n. Sehingga dengan data debit 10 tahun akan didapat nomor
tingkatan
(m) = 0,80 x 10 = 8
Perhitungan debit andalan dalam prakteknya, seperti penggunaanan untuk irigasi,
industry, ataupun keperluan air baku dapat menggunakan dengan metode rangking dan
metode statistic.
1. Metode Rangking
Perhitungan metode rangking dilakukan dengan data pencatatan debit seri jangka
panjang, selanjutnya data tersebut akan diurut dari terkecil sampai terbesar. Setelah
data diurut terlebih dahulu ditetapkan prosentase debit andalan yang diharapkan.
Keperluan irigasi biasanya ditetapkan debit tersedia 20%, maka rumusnya :
M = 0.8 x N
Keperluan air baku , biasanya ditetapkan debit 99%, maka rumusnya :
M = 0.01 x N
Untuk industry biasanya ditetapkan debit tersedia 95%, maka rumusnya:
M = 0.05 x N
Dimana :
Maka perthitungan untuk debit Q80 dengan dapat dihitung dengan persamaan :
M x n = 0,80 x 10
=8
Dengan demikian Q80 berada pada tingkatan ke 8, namun yang kita cari adalah
debit andalan bulanan dengan probabilitas 80% sehingga Q80 kita cari dengan
interpolasi nilai dari tingkatan ke 8 dan 9 karna nilai Q80 berada diantara 72,727 dan
81,818.
Interpolasi untuk bulan januari : x = 81,818 – 72,727 = 9,091
z = 80 – 72,727 = 7,273
Maka Q80 = x
,
( . ) ,
= x
,
a = (-0.061 x 7,273)/9,091
a = -0,048
= 3.654
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel perhitungan debit andalan dengan probabilitas
80% dengan data yang sudah diurutkan dari besar ke kecil.
Tabel 4.11 Debit Andalan Tahun 2009
Sumber:Hasil Analisa
Tabel 4.21 Rekapitulasi Debit Andalan
BULAN
Tahun jan feb mar apr mei jun jul agus sep okt nov des
2009 0,619 0,805 -0,054 0,093 0,063 0,046 0,031 0,022 0,016 0,011 0,249 1,632
2010 0,565 0,937 0,161 0,122 0,082 0,060 0,040 0,028 0,020 0,233 0,203 1,677
2011 0,921 0,941 0,048 0,124 0,084 0,061 0,041 0,029 0,021 0,042 0,226 1,809
2012 0,457 0,776 0,084 0,099 0,067 0,049 0,033 0,023 0,017 0,039 0,252 1,793
2013 1,218 0,635 0,093 0,123 0,083 0,060 0,041 0,028 0,021 0,220 0,542 1,733
2014 0,405 0,716 -0,062 0,078 0,053 0,038 0,026 0,018 0,013 0,210 0,340 1,404
2015 0,818 0,549 0,195 0,112 0,076 0,055 0,037 0,026 0,019 0,081 0,258 1,499
2016 0,154 0,022 0,184 0,062 0,042 0,030 0,020 0,014 0,010 0,034 0,348 1,425
2017 1,089 0,781 0,153 0,133 0,090 0,065 0,058 0,032 0,023 0,145 0,955 2,538
2018 1,256 2,346 0,584 0,284 0,192 0,139 0,094 0,066 0,048 0,090 0,174 1,753
Rerata 0,750 0,851 0,139 0,123 0,083 0,060 0,042 0,029 0,021 0,110 0,355 1,726
Hasil perhitungan di atas dapat didefinisikan sebagai debit andalan, bahwa debit andalan
adalah debit minimum sungai untuk kemungkinan terpenuhi yang sudah ditentukan yang dapat
dipakai untuk irigasi. Kemungkinan terpenuhi ditetapkan 80%, atau dengan kata lain
kemungkinan bahwa debit sungai lebih rendah 20%, debit ini biasa disebut sebagai debit dengan
peluang 80% atau Q80%.
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang ada dalam tugas Hidrologi Terapan ini
dapat disimpulkan :
1. Debit banjir (QT) yang terjadi pada DAS menggunakan metode Rasional untuk
periode ulang 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun.
Q5 = 12,627 m3/det, Q10 = 14,199 m3/det, Q20 = 16,360 m3/det,
Q25 = 16,360 m3/det, Q50 = 18,091 m3/det, Q100 = 19,929 m3/det.
2. Debit banjir (QT) yang terjadi pada DAS menggunakan metode Nakayasu untuk
periode ulang 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun,25 tahun, 50 tahun, 100 tahun.
Q5 = 2.256,055m3/det, Q10 = 2.534,799 m3/det, Q20 = 2.918,145 m3/det, Q25 =
2.918,145 m3/det, Q50 = 3.225,162 m3/det, Q100 = 3.551,102 m3/det.
3. Debit andalan Q80 yang terjadi setiap bulan januari = 2,575m3/det,
februari = 2,735m3/det, maret = 1,897m3/det, april = 0,509 m3/det, mei
=0,345m3/det, juni = 0,249m3/det, juli = 0,175m3/det, agustus = 0,119m3/det,
September = 0,086m3/det, oktober = 0,186m3/det, November 2,907= m3/det, dan
desember = 2,887m3/det.
4. Setelah menyelesaikan laporan Hidrologi Terapan ini kami dapat mengetahui
bagaimana cara menganalisis data mulai dari menyusun, menguraikan dan
menyimpulkan data yang telah diperoleh sehingga dapat dipublikasikan khususnya
data cara menghitung curah hujan rerata, hujan rancangan, kemudian menghitung
distribusi hujan jam – jaman, menganalisa curah hujan netto jam – jaman ,
menghitung debit rancangan dan debit andalan berdasarkan data yang diperoleh dari
BMKG.
5.2 SARAN
Setelah melakukan penyusunan Laporan Analisis Hidrologi dan Klimatologi ini
kami (penulis) menyarankan :