Anda di halaman 1dari 14

BAB III

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

Capaian Pembelajaran :
Setelah membaca dan mengkaji bab ini, pembaca akan mampu:
 Memahami karakteristik kewirausahaan
 Mengidentifikasi ciri-ciri umum kewirausahaan
 Melakukan pengukuran karakteristik wirausaha mereka sendiri

4.1. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN


Wirausaha memiliki karakteristik yang membedakan dirinya dengan masyarakat umum.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa karakteristik wirausaha merupakan bawaan dari lahir,
sedangkan yang lain menyatakan bahwa karakteristik wirausaha dapat diciptakan. Istilah wirausaha
biasanya dipakai untuk menggambarkan seseorang yang mempekerjakan diri sendiri. Menjadi
seorang wirausaha tidak sekedar pekerjaan atau karir, melainkan merupakan suatu gaya hidup.
Seorang wirausahawan/wati sangat menentukan keberhasilan usahanya. Dalam mengelola
usahanya, ia harus fleksibel dan imaginatif, kreatif dan inovatif, mampu membuat rencana bisnis,
berani menanggung risiko, mengambil keputusan dan mengimplementasikan tindakan-tindakan
untuk mencapai tujuan. Selain itu ia juga harus bersedia bekerja dalam kondisi konflik, perubahan
dan ketidak-pastian.

 Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan


Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian, seperti jiwa,
watak, sikap, dan perilaku seseorang. Ciri-ciri kewirausahaan meliputi enam komponen
penting yaitu : dapat dpercaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa depan. Ciri-ciri tersebut dapat
dilihat dari beberapa indicator sebagai berikut :
1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen,
disiplin, bertanggung jawab.
2. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif.

15
3. Memiliki motif berprestasi, indikatornya berprestasi pada hasil dan wawasan ke depan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya,
dan tangguh dalam bertindak.
5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan, dan oleh karena itu menyukai
tantangan.

Selain ciri-ciri tersebut, masih banyak ciri khas lainnya yang bergantung dari sudut pandang
dan konteks penerapannya. Para ahli masih mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan
konsep yang berbeda-beda, akan tetapi pada umumnya memiliki makna yang hampir sama.
Misalnya, Geoffrey G. Meredith (1996: 5-6) mengemukakan enam ciri dan watak kewirausahaan
yang dijelaskan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan

Karakteristik Watak
1. Percaya diri dan optimis Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidakbergantungan terhadap orang lain, dan
individualitas.

2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
mempunyai dorongan yang kuat, energik, tekun
dan tabah, bertekad kerja keras serta inisiatif.

3. Berani mengambil resiko dan menyukai Mampu mengambil risiko yang wajar.
tantangan

4. Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi


dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran
serta kritik

5. Keorisnalitasan Inovatif, kreatif, dan fleksibel.

6. Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa


depan.

Sumber: Geoffrey G. Meredith dkk, Kewirausahaan: Teori dan Praktik Ed. 5, (1996),hlm.5-6.

16
Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:6-7), terdapat delapan
karakteristik kewirausahaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Rasa tanggung jawab (desire for responsibility), yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya. Seseorang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu berkomitmen
dan wawas diri.
2. Memiliki resiko yang moderat (preference for moderate risk), yaitu lebih memiliki risiko yang
moderet, artinya selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
3. Percaya diri terhadap kemampuan sendiri (confidence in their ability to succes), yaitu memiliki
kemampuan diri atas kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh kesuksesan.
4. Menghendaki umpan balik dengan segera (desire for immediate feedback), yaitu selalu
menghendaki adanya umpan balik dengan segera, ingin cepat berhasil.
5. Semangat dan kerja keras (high level of energy), yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Berorientasi ke depan (future orientation), yaitu berorientasi masa depan dan memiliki
perspektif dan wawasan jauh ke depan.
7. Memiliki keterampilan berorganisasi (skill at organizing), yaitu memiliki keterampilan dalam
mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Menghargai prestasi (value of achievement over money), yaitu lebih menghargai prestasi
daripada uang.

Arthur Kuriloff dan John M. Mempil (1993: 20), mengemukakan karakteristik


kewirausahaan dalam bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan seperti yang diuraikan pada
tabel 3.2.

Tabel 3.2 Nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan


Nilai-Nilai Perilaku

1. Komitmen  Menyelesaikan tugas hinga selesai.

2. Risiko moderat  Tidak melakukan tindakan spekulatif, melainkan


berdasarkan pada perhitungan yang matang.

3. Melihat peluang  Memanfaatkan pelung yang ada sebik mungkin.

17
4. Objektivitas  Melakukan pengamatan secara nyata untuk
memperoleh kejelasan.

5. Umpan balik  Menganalisi data kinerja waktu untuk memandu


kegiatan.

6. Optimisme  Menunjukkan kepercayaan diri yang besar walaupun


berada dalam situasi berat.

7. Uang  Melihat uang sebagai suatu sumber daya, bukan tujuan


akhir

8. Manajemen proaktif  Mengelola berdasarkan pada perencanaan masa depan.

Sumber: Arthur Kuriloff dan John M. Mempil, Fundamental Small Business Management, (1993), hlm.20.

Seseorang wirausahaan selalu berkomitmen dalam melakukan tugasnya hingga memperoleh


hasil yang diharapkan. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaan karena itu ia selalu
tekun, ulet, dan pantang menyerah. Tindakannya tidak disadari oleh spekulasi, melainkan
perhitungan yang matang. Ia berani menghadapi resiko terhadap pekerjaannya karena sudah
melakukan perhitungan yang matang. Oleh sebab itu, sorang wirausahawan selalu berani
mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil dengan penuh perhitungan agar risiko
yang dihadapi tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang yang
didukung oleh komitmen yang kuat mendorong seorang wirausahawan untuk terus berjuang
mencari peluang hingga memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata, jelas, dan objektif serta
merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatan. Dengan semangat optimisme yang tinggi karena
ada hasil yang diharapkan, seorang wirausahawan selalu mengelola uang secara proaktif dan
dipandang sebagai sumber daya, bukan tujuan akhir.

Menurut Ahmad Sanusi (1994), ada 17 kecenderungan profil pribadi wirausahawan yang
dapat diangkat dari kegiatan sehari-hari, di antaranya yaitu sebagai berikut.

1. Tidak menyenangi lagi hal-hal yang sudah terbiasa, tetap, sudah diatur dan jelas. Wirausahawan
selalu bosan dengan kegiatan rutin sehinga timbul harapan-harapan dan keinginan untuk selalu
berubah, ada tambahan, pengayaan, atau perbaikan mutu (nilai tambah yang berbeda).
2. Suka memandang ke luar, berorientasi pada aspek-aspek yang lebih luas dari persoalan yang
dihadapi untuk memperoleh peluang baru.

18
3. Semakin berani karena merasa perlu untuk menunjukkan sikap kemandirian atau prakarsa atas
nama sendiri.
4. Suka berimajinasi dan mencoba menyatakan daya kreativitas serta memperkenalkan hasil-
hasilnya kepada pihak lain.
5. Karena sendiri, ada keinginan berbeda atau maju, dan toleransi terhadap perbedaan pihak lain.
6. Menyatakan suatu prakarsa setelah gagasan awalnya diterima dan dikembangkan serta dapat
dipertanggungjawabkan dari beberapa sudut. Prakarsa dianggap tidak final, bahkan terbuka
untuk memodifikasi dan perubahan.
7. Dengan kerja keras dan kemajuan tahap demi tahap yang tercapai, timbul rasa percaya diri dan
sikap optimisme yang lebih mendasar.
8. Sikap dan perilaku kewirausahaan tersebut kemudian dikombinasikan dengan keterampilan
manajemen usaha dalam bentuk perencanaan dan pengembangan produk,
penetrasi/pengembangan pasar, organisasi dan komunikasi perusahaan, keuangan, dan lain-lain.
9. Meskipun asasnya bekerja keras, cermat, dan sungguh-sungguh, namun aspek risiko tidak bisa
dilepaskan sampai batas yang dapat diterima.
10. Dengan risiko tersebut, dibulatkanlah tekad, komitmen, dan kekukuhan hati terhadap alternatif
yang dipilih.
11. Berhubung yang dituju ada kemajuan yang terus-menerus, maka ruang lingkup memandang pun
jauh dan beberapa juang tinggi karena sukses tidak datang tanpa sadar atau secara tiba-tiba.
12. Adanya perluasan pasar dan persaingan dengan pihak lain sehingga mendorong kemauan keras
untuk membuat perencanaan, usaha, dan hasil yang lebih baik, bahkan terbaik dan berbeda.
13. Sikap berhati-hati dan cermat mendorong kesiapan bekerja sama dengan pihak lain yang sama-
sama mencari kemajuan dan keuntungan. Akan tetapi, jika perlu, wirausahawan harus memiliki
kesiapan yang matang.
14. Ujian, godaan, hambatan, dan hal-hal yang tidak terduga dianggap tantangan untuk melakukan
berbagai usaha.
15. Memiliki toleransi terhadap kesalahan operasioanal atau penilaian. Ada intropeksi dan
kesediaan serta sikap responsif dan arif terhadap umpan balik, kritis, dan saran.
16. Memiliki kemampuan intensif dan seimbang dalam memperhatikan dan menyimak informasi
dari pihak lain dengan meletakkan posisi dan sikap sendiri, dan mengendalikan diri sendiri
terhadap suatu persoalan yang dianggap belum jelas.

19
17. Menjaga dan memajukan nilai dan perilaku yang telah menjadi keyakinan diri, integritas pribadi
yang mengandung citra dan harga diri, selalu bersikap adil, dan sangat menjaga kepercayaan
yang telah diberikan oleh orang lain.

Dalam konteks tersebut, Menurut Ahmad Sanusi (1994), para wirausahawan tidak memiliki
profil yang sama karena setiap orang memiliki profilnya masing-masing.
Dengan menggabungkan beberapa ciri kewirausahaan tersebut, Vernon A. Musselman
(1989: 155), Wasty Sumanto (1989), dan Geoffrey Meredith (1989:5), mengemukakan ciri-ciri
kewirausahaan dilihat dari kepribadian, jiwa, watak, sikap, dan perilakunya dapat dilihat dari
ciri-ciri sebagai berikut.
1. Memiliki keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri.
2. Memiliki kemauan untuk mengambil risiko.
3. Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman.
4. Mampu memotivasi diri sendiri.
5. Memiliki semangat untuk bersaing.
6. Memiliki orientasi terhadap kerja keras.
7. Memiliki kepercayaan diri yang besar.
8. Memiliki dorongan untuk berprestasi.
9. Tingkat energi yang tinggi.
10. Tegas .
11. Yakin terhadap kemampuan diri sendiri.
Wasty Sumanto (1989:5) menambah ciri-ciri yang ke-12 dan ke-13, yaitu sebagai berikut.
12. Tidak suka uluran tangan dari pemerintah/pihak lain dalam masyarakat.
13. Tidak bergantung pada alam dan berusaha untuk tidak mudah menyerah.
Geoffrey Meredith (1989:5) menambahkan ciri yang ke-14 sampai dengan ke-16, yaitu
sebagai berikut.
14. Kepemimpinan.
15. Keorisinalitasan.
16. Berorientasi ke masa depan dan penuh gagasan.

4.2. Karakteristik Umum Wirausahawan yang Berhasil

20
Anda ingin menjadi wirausahawan yang berhasil? M.Scarborough dan Thomas
W.Zimmerer (1993:5), dalam karyanya Enterpreneurship and Small Enterprise Development
Report mengemukakan tiga karakteristik umum wirausahawan yang berhasil, meliputi hal-hal
sebagai berikut.

1. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas.


2. Berorientasi pada prestasi, tercermin dalam pandangan dan tindakan terhadap peluang,
orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan
pengawasan.
3. Memiliki komitmen yang kuat kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan
hubungan bisnis.

Sementara itu, Dun Steinhoff dan John F.Burgess (1993:38) mengemukakan enam
karakteristik yang diperlukan untuk menjadi wirausahawan yang berhasil, yaitu sebagai berikut.

1. Memiliki visi dan tujuan usaha yang jelas.


2. Bersedia menanggung risiko waktu dan uang.
3. Memiliki perencanaan yang matang dan mampu mengorganisasikannya.
4. Bekerja keras sesuai dengan tingkat kepentingannya.
5. Mengembangkan hubungan dengan pelanggan, pemasok, pekerja, dan pihak lain.
6. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan.

The officer of Advocacy of Small Business Administrasion (1989) yang dikutip oleh
Dun Steinhoff dan John F.Burgess (1993:37) mengemukakan empat ciri wirausahawan yang
berhasil yang tercermin pada sifat-sifat kepribadiannya sebagai berikut.

1. Memiliki kepercayaan diri untuk dapat bekerja keras secara independen dan berani.
2. Memiliki kemampuan berorganisasi, dapat mengatur tujuan, berorientasi hasil, dan
tanggung jawab terhadap kerja keras.
3. Kreatif dan mampu melihat peluang yang ada dalam kewirausahaan.
4. Menikmati tantangan dan mencari kepuasan pribadi dalam memperoleh ide.

21
Dilihat dari dimensi sikap dan perilakunya, wirausahawan yang sukses menurut
Timmons dan McClelland (1961) yang dimuat dalam karya Thomas W.Zimmerer (1996:6-
8) memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Komitmen dan tekad yang kuat (commitment and determination), yaitu memiliki
komitmen dan tekad yang bulat untuk mencurahkan semua perhatian terhadap usaha. Sikap
yang setengah hati mengakibatkan besarnya kemungkinan untuk gagal dalam berwirausaha.
2. Bertanggung jawab (desire for responsibility), yaitu memiliki rasa tanggung jawab dalam
mengendalikan sumber daya yang digunakan dan keberhasilan berwirausaha, oleh karena itu
wirausahawan akan wawas diri secara internal.
3. Berobsesi untuk mencari peluang (opportunity obsession), yaitu berambisi untuk selalu
mencari peluang. Keberhasilan wirausahawan selalu diukur dengan keberhasilan untuk
mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila terdapat peluang.
4. Toleransi terhadap risiko dan ketidakpastian (tolerance for risk, ambiguity, and
uncertainly). Wirausahawan harus belajar mengelola risiko dengan cara mentransfernya
kepada pihak lain, seperti bank,investor,konsumen,pemasok dan lain-lain. Wirausahawan
yang berhasil biasanya memiliki toleransi terhadap pandangan yang berbeda dan
ketidakpastian.
5. Percaya diri (self confidence). Wirausahawan cenderung optimis dan memiliki keyakinan
yang kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil.
6. Kreatif dan fleksibel (creativity and flexibility), yaitu berdaya cipta dan luwes. Salah satu
kunci penting adalah kemudahan untuk menghadapi perubahan permintaan. Kekakuan
dalam menghadapi perubahan ekonomi dunia yang serba cepat sering kali membawa
kegagalan. Kemampuan untuk menanggapi perubahan yang cepat dan fleksibel tentu saja
memerlukan kretivitas yang tinggi.
7. Selalu menginginkan umpan balik yang segera (desire for immediate feedback).
Wirausahawan selalu ingin mengetahui hasil dari apa yang telah dikerjakannya. Oleh karena
itu, dalam memperbaiki kinerjanya, wirausahawan selalu memiliki kemauan untuk
menggunakan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya dan belajar dari kegagalan.
8. Memiliki tingkat energi yang tinggi (high level of energy). Wirausahawan yang berhasil
biasanya memiliki daya juang yang lebih tinggi dibanding kebanyakan orang sehingga ia
lebih suka bekerja keras walaupun dalam waktu yang relatif lama.

22
9. Dorongan untuk selalu unggul (motivation to excel). Wirausahawan selalu ingin lebih
unggul dan berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya dengan melebihi dari
standar yang ada, tidak mengerjakan sesuatu sama dengan standar yang ada. Motivasi ini
muncul dari dalam diri (internal) dan jarang dari faktor eksternal.
10. Berorientasi ke masa depan (orientation to the future). Untuk tumbuh dan berkembang,
wirausahawan selalu berpandangan jauh ke masa depan yang lebih baik.
11. Selalu belajar dari kegagalan (willingness to learn from failure). Wirausahawan yang
berhasil tidak pernah takut akan kegagalan. Ia selalu memfokuskan kemampuannya pada
keberhasilan.
12. Memiliki kemampuan dalam kepemimpinan (laedership ability). Wirausahawan yang
berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan serta harus
memiliki taktik mediator dan negosiator daripada diktator.

3.2. MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PRIBADI WIRAUSAHA (PERSONAL


ENTREPRENEURIAL CHARACTERISTICS = PEC)

Dalam tabel berikut ini, ada 16 pernyataan yang harus anda baca untuk mengidentifikasi personal
entrepreneurial characteristics (PECs) yang menurut anda sangat sesuai untuk N (teman belajar kita
yang ingin mempekerjakan dirinya sendiri dalam waktu dekat).
Tulis jawaban anda (”Ya” bila perilaku itu PEC dan ”Tidak” bila perilaku itu bukan PEC) pada kolom
sebelah kiri.
Untuk setiap jawaban yang benar nilainya + 2, sedangkan setiap jawaban yang salah didenda – 5.

Kasus N
PERNYATAAN JAWABAN

23
1. N tahu apa yang ingin dia lakukan dalam hidupnya.
2. N biasanya mencari informasi terlebih dahulu sebelum memulai sesuatu yang
baru.
3. N selalu ragu-ragu sebelum memutuskan sesuatu.
4. N sangat yakin pada dirinya sendiri.
5. N sering menunda pertemuan yang telah disepakatinya.
6. N tahu bahwa berusaha berarti memperoleh keuntungan.
7. N tidak mendalami segala sesuatu yang dia tidak yakin akan
memenangkannya.
8. N selalu berusaha memperbaiki apapun yang dia lakukan.
9. N memanfaatkan semua peluang, jika dia bisa meraihnya.
10. N terkejut oleh peluang yang mungkin terjadi.
11. N tahu bagaimana meyakinkan dan membujuk orang lain.
12. N berusaha memperluas jaringan profesionalnya.
13. N jarang frustrasi dan selalu siap untuk mencoba lagi.
14. N merencanakan kerja hariannya dengan cermat.
15. N ingin memenuhi semua janji yang dibuatnya.
16. N sering mencari bantuan untuk meyakinkan orang lain.

3.3. MENGUKUR PERSONAL ENTREPRENEURIAL CHARACTERISTICS (PEC)


SENDIRI

Petunjuk
Latihan ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengukur potensi mereka sendiri untuk menjadi
wirausahawan/wati di masa mendatang.
Tes diri sendiri ini akan membantu mahasiswa memahami ciri-ciri pribadi mereka dalam
kaitannya dengan sifat-sifat wirausaha. Atas dasar jawaban mereka, mahasiswa dapat
mengidentifikasi sifat-sifat mana yang perlu mereka perbaiki atau kembangkan jika mereka ingin
menjadi wirausahawan/wati di masa mendatang.
Waktu mengerjakan 15 menit, minta mahasiswa menuliskan jawabannya untuk setiap pasangan
pernyataan, pernyataan A atau pernyataan B yang paling sesuai atau mencerminkan pandangan

24
pribadinya. Tes ini memaksa mahasiswa untuk menentukan pilihan yang akan menunjukkan
seberapa jauh mahasiswa memiliki kecenderungan kepada kewirausahaan

Petunjuk penilaian memungkinkan mahasiswa menilai jawaban mereka sendiri; dan setelah
menjumlahkan nilai-nilai mereka, mahasiswa dapat menilai diri mereka sendiri atas dasar skala
berikut ini:

0 - 25 = TIDAK MEMILIKI BAKAT KEWIRAUSAHAAN

26 - 36 = NETRAL

37 - 47 = MEMILIKI BAKAT KEWIRAUSAHAAN YANG CUKUP

48 + = MEMILIKI BAKAT KEWIRAUSAHAAN YANG TINGGI

Mahasiswa harus memahami bahwa nilai itu semata-mata mencerminkan kecenderungan mereka
kepada kewirausahaan.

Bakat Pribadi
Dari 32 pasang kalimat berikut, pilihlah salah satu A atau B tergantung pada pernyataan mana yang
paling mencerminkan pandangan pribadi anda. Tandai jawaban anda (A atau B) untuk masing pasang
kalimat pada lembaran terpisah.

1. A) Pekerjaan perlu dilakukan.


B) Saya senang bekerja dengan teman – teman yang baik dan pantas sehingga
memperoleh pendapat mereka mengenai pekerjaan saya.

2. A) Saya merasa lebih senang jika tanggung jawab saya bertambah.


B) Saya akan menduduki tempat yang tepat, dan membiarkan apapun terjadi.

3. A) Saya tidak pernah melakukan apapun yang mengakibatkan kerugian.


B) Pemahaman tentang cara mendapat uang adalah langkah pertama dalam bisnis.

4. A) Saya tidak mengupayakan apapun bagaimanapun baiknya, jika kegagalan akan


mengakibatkan saya diperolokkan.
B) Selain melakukan pekerjaan saya, saya juga akan memikirkan kesejahteraan orang
lain.

5. A) Saya akan mengupayakan kemajuan dalam usaha apapun yang saya mulai.

25
B) Saya hanya akan melakukan tindakan yang akan membuat saya senang dan aman.

6. A) Orang-orang akan memperolok saya jika saya gagal.


B) Saya memerlukan nasihat orang lain, meskipun saya percaya pada diri sendiri.

7. A) Saya akan menemukan solusi bagi kesulitan saat kesulitan datang.


B) Jika saya gagal dalam usaha baru ini, saya akan melanjutkan pekerjaan saya yang
sekarang

8. A) Saya melaksanakan ide baru, jika saya merasa ide itu benar.
B) Saya dapat melakukan lebih baik dari apa yang saya lakukan saat ini.

9. A) Sambil bekerja, saya akan ingat bahwa hubungan pribadi tidak harus tegang.
B) Apapun yang terjadi, saya mempunyai kesempatan untuk belajar dari pengalaman.

10. A) Meskipun saya gagal dalam usaha saya, saya telah belajar sesuatu.
B) Saya ingin memiliki hidup yang enak dan nyaman.

11. A) Saya hanya akan berinvestasi dalam balapan/lotre dan suatu saat keberuntungan
akan memihak saya.
B) Jika saya gagal dalam pekerjaan, saya akan mencoba mencari apa penyebabnya.

12. A) Saya akan menganggap pegawai saya sebagai teman dan memperlakukan mereka
setara saya.
B) Jika saya mendapat pekerjaan yang lebih baik, akan saya tinggalkan pekerjaan
yang sekarang.

13. A) Saya akan berpikir dengan hati-hati sebelum melaksanakan ide baru.
B) Saya tidak peduli pekerjaan saya tidak berhasil demi kebaikan orang lain.

14. A) Saya hanya dapat mengembangkan bisnis bila memiliki modal.


B) Saya ingin dapat membuat keputusan penting sendiri.

15. A) Saya tidak akan berdiam diri bila kebaikan dan kepercayaan orang dikhianati.
B) Jika sesuatu tidak terwujud sesuai keinginan saya, saya akan mencari alternatif
lain.

16. A) Saya akan membuat kesalahan-kesalahan.


B) Saya senang sekali mengobrol dengan teman.

26
17. A) Saya ingin uang saya dapat disimpan dengan aman di bank.
B) Saya percaya sepenuhnya pada pekerjaan saya dan menyadari pro dan kontranya.

18. A) Saya ingin memiliki banyak uang agar dapat hidup dengan nyaman.
B) Saya ingin mendapat bantuan seseorang dalam membuat keputusan.

19. A) Orang harus pertama-tama mengurusi saudara dan kenalan sendiri.


B) Saya suka memecahkan masalah yang sulit.

20. A) Meskipun saya harus menderita, saya tidak akan berlaku yang membuat orang lain
merasa tidak enak.
B) Uang adalah suatu keharusan untuk perkembangan bisnis.

21. A) Saya ingin usaha saya cepat tumbuh sehingga saya tidak mempunyai masalah
keuangan.
B) Saya akan berhati-hati agar tidak disalahkan atas ketidakberhasilan saya.

22. A) Saya harus dibiarkan bertindak bebas sesuai pikiran saya sendiri.
B) Kebahagiaan saya terletak pada keberhasilan saya mengumpulkan uang yang
banyak untuk masa depan saya.

23. A) Jika saya gagal, ini terutama akibat kesalahan orang lain.
B) Saya hanya akan melakukan hal-hal yang saya rasa baik dan memuaskan.

24. A) Sebelum mengambil pekerjaan saya akan berhati-hati agar pekerjaan itu tidak
merusak reputasi saya di masyarakat.
B) Saya ingin seperti orang lain yang mampu membeli barang-barang mahal.

25. A) Saya ingin memiliki rumah tinggal yang nyaman.


B) Saya akan belajar dari kegagalan saya.

26. A) Sebelum melakukan pekerjaan apapun, saya memikirkan akibat jangka


panjangnya.
B) Saya ingin agar segala sesuatu dapat terjadi sesuai instruksi saya.

27. A) Uang mendatangkan semua kenyamanan, jadi tujuan utama saya adalah untuk
mencari uang.
B) Saya senang bekerja di mana teman saya sering berkumpul.

28. A) Saya tahu apa yang saya lakukan dan tidak takut dikritik orang lain.
B) Jika saya gagal, saya merasa tidak enak pada diri saya sendiri.

27
29. A) Saya sadar sering terjadi kesulitan. Saya harus mendapat pekerjaan baru yang baik.
B) Sebelum memulai pekerjaan saya, saya akan menerima nasehat teman saya.

30. A) Semua pengalaman saya akan memotivasi saya.


B) Saya berhadap saya memiliki banyak uang.

31. A) Saya senang menjalani hari-hari saya dengan santai , berhasil tanpa kekhawatiran.
B) Jika saya gagal, saya akan berusaha mengetahui mengapa hal itu terjadi.

32. A) Saya tidak suka jika orang lain turut campur dengan apa yang saya lakukan.
B) Saya akan melakukan apa saja untuk menghasilkan uang.

Pertanyaan untuk diskusi :

1. Kerjakan Kasus N

2. isi Angket menilai Bakat Kewirausahaan...pilih jawaban A atau B yg paling sesuai dg kepribadian anda

28

Anda mungkin juga menyukai