DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ACHMAD YANI
Jln. Lintas Pulau Ende – Desa Rendoraterua
Hotline: 082268311001, Email: pkmachmadyani11@gmail.com
TENTANG
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Puskesmas serta
dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, antisipasi situasi
kondisi yang sangat dinamis baik internal maupun eksternal maka
diperlukan kebijakan manajemen fasilitas dan keselamatan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Achmad Yani
Kecamatan Pulau Ende:
b. bahwa sebagaimana disebutkan dalam huruf a maka perlu dibentuk
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di Puskesmas Achmad Yani
Kecamatan Pulau Ende;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Achmad Yani Kecamatan Pulau Ende
tentang Manajemen Fasilitas dan Keselamatan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
(Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1970 Nomor 1, tambahan
Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 2918); 2.
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5309);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5942);
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.56/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1335);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022
Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di Puskesmas
Achmad Yani Kecamatan Pulau Ende dengan rincian sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : Menetapkan Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini menggantikan keputusan Kepala Puskesmas Nomor:
15/SK.01/Pusk-ay/I/2017 tentang Manajemen Fasilitas dan Kesehatan
(MFK), berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya
KETIGA : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.
Aminah D.S
LAMPIRAN 1
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS NOMOR: 10 / SK.05/PKM-
AY/ 11/I / 2023 TENTANG MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESEHATAN (MFK) PUSKESMAS ACHMAD YANI TAHUN 2023
Aminah D.S
LAMPIRAN 1
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS NOMOR: 10 / SK.05/PKM-
AY/ 11/I / 2023 TENTANG MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESEHATAN (MFK) PUSKESMAS ACHMAD YANI TAHUN 2023
V. PENGAMANAN KEBAKARAN
1. Puskesmas melaksanakan program untuk memastikan bahwa seluruh penghuni di
Puskesmas aman dari kebakaran, asap dan kedaruratan lainnya
2. Puskesmas menjamin penghuni Puskesmas tetap aman sekalipun terjadi kebakaran atau
asap dengan melaksanakan program antara lain :
- Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko kebakaran, seperti penyimpanan
dan penanganan secara aman bahan mudah terbakar, termasuk gas medik, seperti
oksigen
- Bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan didalam atau berdekatan dengan
bangunan yang dihuni pasien
- Jalan keluar yang aman dan tidak terhalang bila terjadi kebakaran
- Sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti, deteksi asap (smoke detector),
alarm kebakaran, dan patroli kebakaran.
- Mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti selang air, supresan kimia
(chemical suppressants) atau sistem penyeburan (spinkler).
3. Puskesmas secara teratur melakukan uji coba pengamanan kebakaran dan asap, meliputi
setiap peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan penghentian (suppression) dan
mendokumentasikan hasilnya.
4. Rencana pengamanan kebakaran Puskesmas mengidentifikasi :
- Frekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan sistem perlindungan dan
pengamanan kebakaran, sesuai ketentuan
- Rencana evakuasi yang aman dari fasilitas bila terjadi kebakaran atau ada asap.
- Proses untuk melakukan uji coba semua bagian dari rencana, dalam jangka waktu 12
bulan
- Pendidikan yang perlu bagi staf untuk dapat melindungi secara efektif dan
mengevakuasi pasien bila terjadi kedaruratan.
- Partisipasi semua staf dalam uji coba pengamanan kebakaran sekurang-kurangnya
setahun sekali.
5. Seluruh pemeriksaan, uji coba dan pemeriksaan didokumentasikan Larangan Merokok
- Puskesmas membuat larangan merokok dengan menggunakan stiker – stiker disetiap
lantai dan membuat larangan merokok diperaturan Puskesmas
- Puskesmas menyusun dan mengimplenmentasikan kebijakan larangan merokok
terhadap pasien, keluarga, staf dan pengunjung tanpa terkecuali
- Puskesmas secara teratur melakukan monitoring larangan merokok kepada setiap
pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan merokok disekitar lingkungan
Puskesmas. Lingkungan Puskesmas adalah semua Ruang Unit Kerja yang ada didalam
batas Pagar Puskesmas
- Bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan merokok akan diberikan
pengarahan dan masukan oleh bagian security Puskesmas
- Puskesmas Melindungi kesehatan masyarakat, sudah seharusnya bebas dari asap rokok
karena asap rokok dapat menimbulkan penyakit yang fatal dan penyakit yang dapat
menurunkan kualitas hidup akibat penggunaan rokok
- Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya.
C. STAF MEDIS
1. Menetapkan Keanggotaan Staf Medis
- Puskesmas mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi, mengevaluasi kredesial/bukti-bukti keahlian/kelulusan
(izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman).
- Staf Medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien tanpa supervisi. Staf
medis memberikan pelayanan preventif, kuratif, restorative, bedah, rehabilitatif
atau pelayanan medis lain atau pelayanan gigi kepada pasien atau yang
memberikan pelayanan interpretative kepada pasien seperti patologi, radiologi,
atau pelayanan laboratorium tanpa memandang klasifikasi penugasan oleh
Puskesmas.
- Puskesmas membuat status kepegawaian, kontrak atau kerjasama lain dengan
individu untuk memberikan pelayanan asuhan pasien.
2. Penetapan Kewenangan Klinis Keputusan tentang pemberian kewenangan tersebut
ditetapkan sebagai berikut :
- Puskesmas memilih proses yang di standardisir untuk mengidentifikasi
pelayanan klinis bagi setiap individu.
- Pemberian kewenangan / privilege terhadap staf medis juga
mempertimbangkan surat / berkas dari tempat praktek atau kerja sebelumnya,
dari sejawat seprofesi, penghargaan dan sumber informasi lainnya.
- Setiap tiga tahun, Puskesmas mencari dan menggunakan informasi tentang area
kompetensi umum dari praktisi klinis berikut: asuhan pasien, pengetahuan
medis/klinis, pembelajaran dan peningkatan berbasis praktek, Keterampilan
hubungan antar manusia/interpersonal dan komunikasi, profesionallisme,
praktek berbasis sistem
3. Monitoring Berkelanjutan (Ongoing Monitoring) dan Evaluasi Anggota Staf Medis
- Puskesmas menetapkan proses berkelanjutan terstandardisir (ongoing) untuk
mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan pelayanan pasien yang diberikan
oleh setiap staf medis.
- Puskesmas menetapkan kriteria yang digunakan dalam melakukan evaluasi
terhadap praktek professional secara berkelanjutan meliputi : review terhadap
prosedur-prosedur operatif dan klinis lain serta hasilnya, pola penggunaan
darah dan obat-obatan/kefarmasian, permintaan untuk pemeriksaan /tes dan
prosedur/tindakan, pola lama dirawat (length-of-stay), data morbiditas dan
mortalitas, pemanfaatan praktisi terhadap konsultasi dan spesialis, kriteria lain
yang relevan sebagaimana ditentukan oleh Puskesmas.
D. STAF KEPERAWATAN
- Puskesmas merekrut tenaga keperawatan yang kompeten untuk memberikan asuhan
keperawatan secara profesional, bermutu yang menerapkan standar keselamatan pasien.
- Puskesmas mengumpulkan & memferifikasi semua kredensial tenaga keperawatan sekurang –
kurangnya meliputi : berkas pendidikan & pelatihan, surat tanda registrasi (STR), surat izin
kerja (SIK), bukti kompetensi terbaru, sertifikat pelatihan & pendidikan spesialisasi atau
pendidikan lanjutan.
Aminah D.S