Anda di halaman 1dari 20

BAB IV PEMBAHASAN

 Yogyakarta

4.1 Fakultas Teknik Universitas Gadja Mada (UGM)

Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah perguruan tinggi negeri di Daerah


Istimewah Yogyakarta, Indonesia. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan
perguruan tinggi pertama yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia setelah Indonesia
Merdeka. Universitas Gadjah Mada (UGM) berdiri pada tanggal 19 Desember 1994
dengan mengukuhkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan
Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit pada tanggal 16
Desember 1949.

Gambar 4.1 Gedung Utama Universitas Gadja Mada (UGM)


Sumber: https://ugm.ac.id/id/tentang-ugm/

Universitas Gadjah Mada (UGM) menawarkan program sarjana (S1), megister


(S2), dan doctor (S3). Universitas Gadjah Mada (UGM) terdiri dari 18 fakultas yaitu
beberapa diantaranya: Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian dan
15 fakultas lainnya, dan 2 (dua) sekolah yaitu Sekolah Vokasi dan Sekolah
Pascasarjana. Dari fakultas-fakultas lalu dibagi menjadi dapartemen-dapartemen,
yang kemudian membawahi program-program studi.

Salah satu fakultas yang ada yaitu Fakultas Teknik Universitas Gadja Mada
(UGM), yang memiliki sejarah panjang sejak pendirian UGM pada tahun 1949.
Sebelum dinamakan Fakultas Teknik dahulu bangunan ini diberi nama Sekolah
Tinggi Teknik (STT) Bandoeng. Secara resmi, STT Bandoeng di Yogjakarta dibuka
pada tanggal 17 Februari 1946, yang merupakan kelanjutan dari Koo Gyoo Dai Gaku
pada masa pendudukan Jepang dan Technische Hoogeschool pada masa pendudukan
belanda.

Gambar 4.2 Peta Lokasi Universitas Gadja Mada


Sumber: https://ugm.ac.id/id/385-peta-universitas-gadjah-mada/

Fakultas Teknik Universitas Gadja Mada (UGM) memiliki ikon yaitu Tugu
Teknik yang berada di area masuk Fakultas Teknik, dibangun pada perayaan 50
Tahun Pendidikan Tinggi Teknik, 17 Februari 1996. Desain tugu ini merupakan karya
Gatot Suprihadi, mahasiswa jurusan Arsitektur UGM.

Gambar 4.3 Tugu FT Universitas Gadja Mada


Sumber: Dokumentasi Kelompok

Tugu Teknik memiliki filosifi tersendiri. 5 anak tangga mencerminkan


Pendidikan Tinggi Teknik sivitas akademik & alumni FT UGM dalam kehidupan
selalu berpedoman pada Pancasila. Bagian penopang yang menyerupai Candi Bentar
melambangkan Pendidikan Tinggi Teknik sivitas akademik & alumni FT UGM
senantiasa mesti berpijak pada akar kebudayaan asli Indonesia. Adapun jumlah 3 buah
penopang tersebut mencerminkan 3 kelompok/rumpun keilmuan teknik FT UGM
yaitu Kelompok Sipil & Perencanaan (meliputi Arsitektur, Teknik Geodesi dan
Teknik Sipil), Kelompok Indsutri (meliputi Teknik Kimia, Teknik Mesin dan Teknik
Elektro) dan Kelompok Energi (meliputi Teknik Nuklir dan Teknik Geologi). Pada
bagian atas yang terdiri dari 8 kubus stainless steel melambangkan 8
Jurusan/Dapartemen di Fakultas Teknik UGM dengan sistwm molekuler yang
bermakna kesolidan tiap sivitas akademika dan alumni Fakultas Teknik UGM dalam
implementasi misi pengembangan ilmu pengetahuan.

Fakultas Teknik Universitas Gadja Mada (UGM) merupakan salah satu


fakultas yang memiliki program studi unggulan dalam bidang teknik seperti Teknik
Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Kimia, serta Teknik
Nuklir dan beberapa jurusan teknik lainnya yang didukung oleh kurikulum yang
komprehensif dan berorientasi pada industri dan dunia kerja.

Gambar 4.4 Lokasi Gedung Fakultas Teknik UGM


Sumber: https://ft.ugm.ac.id/tentang-ft/peta-ft/

Fakultas Teknik UGM, memiliki fasilitas yang lengkap dan modern termasuk
laboratorium, pusat riset, perpustakaan, serta ruang kuliah yang mendukung kegiatan
akademik dan penelitian. Penelitian yang dilakukan mulai dari pengembangan
material baru, teknologi energi terbarukan, pengembangan infrastruktur berkelanjutan,
hingga teknologi informatika.

Bangunan Fakultas Teknik Universitas Gadja Mada (UGM) mencerminkan


keunggulan dan inovasi dalam bidang teknik. Teknologi dan inovasi yang diterapkan
dalam kostruksi seperti pemeliharaan bangunan, termasuk sistem keamanan, efisiensi
energi, dan keberlanjutan lingkungan. Fakultas Teknik UGM, terletak di Yogyakarta,
lebih tepatnya berokasi di Jl. Grafika No.2, Senolowo, Sinduadi, Kec.Mlati,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewah Yogyakarta, sebuah kota yang terkenal sebagai
pusat pendidikan dan budaya Indonesia.

Gambar 4.5 Titik lokasi Fakultas Teknik UGM


Sumber: https://tsipil.ugm.ac.id/id/profil/lokasi-kampus/

4.2 Gedung Smart and Green Learing Center (SGCL)

Gambar 4.6 Gedung Smart and Green Learing Center FT UGM


Sumber: Dokumentasi Kelompok

Dalam lingkup area Fakultas Teknik UGM terdapat bangunan gedung tahan
gempa yaitu, Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) dan Engineering
Research and Innovation Center (ERIC) yang dibangun pada 1 Desember 2020.
Bangunan gedung SGLC terdiri dari 11 lantai dan sebuah ruangan bawah tanah
dengan fasilitas ruang kelas, general office, learning space, meeting room, open
public area, dan co-working space. Sedangkan gedung ERIC terdiri dari 5 lantai
dengan fasilitas laboratorium penelitian, ruang penunjang penelitian, management
room, LKFT, research group, meeting room, training room, dan workshop room.

Konsep pembangunan gedung SGLC yaitu green building, sebuah konsep


bangunan hijau yang dirancang untuk menjadi bangunan yang efisien dan ramah
lingkungan. Gedung ERIC sebagai pusat riset dan inovasi bidang rekayasa yang
bertujuan untuk menghilirkan hasil-hasil penelitian terutama dalam menghadapi era
revolusi industri.
Riset dan hilirisasi riset yang dikembangkan melalui ERIC meliputi:

 Green energy Sustainable  Green and smart


building & infrastructure transportation
 Smart system & automation  Green advanced materials
 Hazard and risk  Sustainable manufacturing
management  Sustainable Environment

Teknologi populer yang sering digunakan pada gedung bertingkat di Indonesia


yaitu penggunaan shear wall atau dinding geser adalah struktur beton bertulang
berbentuk slab yang dipasang secara vertikal. Pemasagan share wall biasanya
ditempatkan sebagai dinding terluar bangunan, fungsi utama shear wall menjaga
kestabilan bangunan tinggi dalam merespon gaya lateral untuk mencegah mencegah
goncangan berlebih akibar gempa bumi dan angin. Seiring meningkatnya keilmuan
dan kemampuan manusia, tercipta teknologi baru yaitu viscoelastic damper dengan
material karet dengan fungsi yang sama dengan shear wall.

Gambar 4.7 Penerapan Teknologi Shear Wall pada Bangunan


Sumber: https://gravel.co.id/blog/struktur-shear-wall

Teknologi viscoelastic damper memiliki sifat viscous dan elastis sehingga


dapat meredam gaya atau getaran yang diterima bangunan. Penggunaan viscoelastic
damper dilakukan pada pembangunan gedung SGLC Fakultas Teknik UGM yang
direncanakan sebagai Kantor Pusat Fakultas Teknik dan pusat kegiatan mahasiswa.
Selain penggunaan teknologi viscoelastic damper terdapat juga teknologi detektor
gempa dan panel surya. SGLC terdiri dari dua bangunan, yaitu area auditorium dan
area tower. Viscoelastic damper digunakan pada area tower yang memiliki 11 lantai.

Gambar 4.8 Pemasangan Viscoelastic Damper pada Gedung SGLC


Sumber: https://www.clapeyronmedia.com/blog/2022/01/03/penggunaan-viscoelastic-
damper-pertama-di-indonesia-pada-gedung-smart-and-green-learning-center-ft-ugm/

Dalam bangunan SGLC, terdapat enam titik perletakan viscoelastic damper pada
satiap lantai. Lantai satu hingga tujuh menggunakan dua damper pada setiap titik, lantai
selanjutnya menggunakan satu damper pada setiap titik, hal ini dilakukan karena makin
ke atas, gaya yang terjadi makin kecil. Pada gedung SGLC, pemasangan viscoelastic
damper mencapai 2 mm di cetak menggunakan teodolit dan waterpas. Letak damper
ditentukan dengan trial and error menggunakan software SAP yang disesuaikan dengan
kondisi gempa di Kota Yogyakarta.
4.3 Mesjd AL-Mustadam Fakultas Teknik UGM

Gambar 4.9 Mesjid Al-Mustadam


Sumber: Dokumentasi Kelompok

Mesjid Al-Mustadam merupakan hasil renovasi dari Musholla Teknik yang


dibangun pada tahun 1999. Proses renovasi masjid dilakukan pada Oktober 2019.
Bangunan masjid memiliki 3 (tiga) lantai dengan konsep bangunan yang ramah
lingkungan. Desain masjid ini memiliki konsep terbuka, tidak ada utilitas pendukung
seperti AC sehingga memanfaatkan pencahayaan serta angin alami. Sistem saluran
perairan yang diterapkan juga ramah lingkungan, aliran air wudhu akan digunakan
kembali untuk sistem siram tanaman di taman sekitar masjid.

4.4 Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL)


Gambar 4.10 Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM
Sumber: Dokumentasi Kelompok

Salah satu Fakultas Teknik yang ada yaitu Fakultas Teknik Sipil, dan
Lingkungan atau yang disebut Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL).
Program Studi yang ada pada Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) ada
3 (tiga) yaitu: Teknik Sipil, Teknik Infrastruktur Lingkungan dan Teknik Sumber
Daya Air. Kurikulum program studi yang ada di DTSL mencakup dengan bidang
teknik sipil dan lingkungan, seperti struktur bangunan, teknik transportasi, rekayasa
geoteknik, hidrologi, sanitasi lingkungan, dan manajemen proyek konstruksi.

Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan dilengkapi dengan fasilitas dan


laboratorium yang mendukung pembelajaran dan penelitian, seperti laboratorium
struktur, laboratorium bahan bangunan, laboratorium tanah, laboratorium hidrologi,
laboratorium lingkungan, dan fasilitas komputasi.

Sistem Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) memastikan


pengendalian mutu bangunan gedung melalui perencanaan dan desain yang sesuai
dengan standar teknis dan peraturan yang mempertimbangkan aspek keamanan dan
kekuatan bangunan, yang mengarah pada pemelihan bahan bangunan, pengawasan
pada pelaksanaan konstruksi, pengujian berkala terhadap kualitas bangunan dan
pemeliharaan serta perawatan bangunan.

4.4.1 Laboratorium Hidraulika

Gambar 4.11 Kolam Pantai Buatan Lab. Hidraulika DTSL


Sumber: Dokumentasi Kelompok

Laboratorium Hidraulika dan Hidrologi memfokuskan penelitian pada sumber


daya air dengan prinsip “sustainable development”, termasuk pengelolaan daerah
pantai terpadu yang berkelanjutan (integrated coastal zone for sustainable
development). Laboratorium Hidraulika dan Hidrologi ini mempunyai track record
yang baik terutama dibidang pantai dan kelautan, teknik sungai, dan teknik sumber
daya air.
Penelitian yang pernah dilakukan pada laboratorium ini diantaranya:

1. Penelitian teknik fluidisasi untuk mencegah pendangkalan muara sungai,


2. Penelitian energi gelombang laut,
3. Penelitian peredaman gelombang oleh hutan bakau,
4. Penelitian peredaman gelombang oleh artificial reef breakwater,
5. Penelitian mitigasi bencana tsunami,
6. Penelitian pantai pasir buatan, dan
7. Penilitian bangkitan gelombang oleh kapal.

Fasilitas dan Peralatan Utama yang digunakan dalam penelitian terkait dengan
Teknik Pantai dan gelombang buatan sebagai berikut:

(1) Flume

(2) Satu Unit Alat Bernouli (3) Demonstrasi F1-20 Reynolds

Gambar 4.12 Alat Pengujian Lab. Hidraulika DTSL


Sumber: Dokumentasi Kelompok

1. Flume
Flume adalah alat konstruksi saluran tebuka buatan yang dapat menampung
jumlah air yang dibutuhkan dan digunakan untuk observasi, pengukuran atau
pengujian dengan aliran air. Adapun permodelan yang dapat dilakukan yaitu:
 Permodelan aliran di atas pelimpah / spillway
 Permodelan aliran di atas bending
 Permodelan aliran di pintu air
2. Satu Unit Alat Uji Teori Bernouli
Alat ini digunakan untuk pembuktian teori Bernoulli. Mengukur static dan
total head di sepanjang tabung venturi. Menentukan koefisien venturi pada
berbagai flow-rate (laju aliran).

3. Peralatan Demonstrasi F1-20 Reynolds


Alat ini digunakan untuk mengilustrasikan aliran laminar, transisi, dan
turbulen penuh dalam sebuah pipa, dan untuk menentukan kondisi rezim aliran
(pola aliran) fluida terjadi.

4.4.2 Laboratorium Struktur

Gambar 4.13 Ruang Praktik Lab. Struktur DTSL


Sumber: Dokumentasi Kelompok

Laboratorium struktur merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki


Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM. Laboratorium ini digunakan untuk
melakukan pengujian terkait kekuatan, kestabilan dan perilaku struktur bangunan.
Laboratorium Struktur DTSL dilengkapi dengan peralatan dan instrument untuk
melakukan pengujian pada struktur bangunan seperti: mesin uji tarik, mesin uji tekan,
mesin uji lentur, alat ukur deformasi, dan alat ukur regangan. Praktikum yang
dilakukan pada laboratorium ini terbagi atas 2 (dua) program, yaitu:

 Program S1
1. Analisis Tegangan, Regangan dan Deformasi
2. Analisis Struktur Statis Tertentu
 Program S2
1. Analisis Dinamic Struktur
2. Struktur Beton Lanjut
3. Metode Experiment Struktur
4. Teknologi Bambu
5. Metode Penelitian
6. Metode Pengujian

Material konstruksi yang diuji pada laboratorium struktur, seperti beton, baja
dan kayu, untuk mengevaluasi kekuatan, kekakuan, dan karateristik mekanikanya.
Pengujian yang dilakukan pada struktur bangunan yang berskala besar maupun skala
kecil, meliput pengujian terhadap komponen struktural seperti kolom, balok, dan
pelat, serta pengujian pada struktur keselurahan seperti jembatan, gedung dan
bangunan lainnya.

Pada Laboratorium Struktur Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM


berbagai penelitian telah dilakukan, diantaranya:

1. Pengaruh Letak Sambungan Jari (Finger Joint) terhadap Kuat Lentur Balok Mindi
Laminasi Lima Lapis
2. Beton Ringan Styrofoam
3. Evaluasi Kolom Pendek menggunakan metode Nakamura (Teori & Eksperiment)
4. Perilaku, Desain dan Analisis Coupling Beam dengan Baja Castellated
5. Perancangan Geser pada Balok dengan Penambahan Rangka Baja pada Daerah Sendi
Plastis Lentur.
6. Pengembangan Metode Perkuatan yang relevan pada Bangunan Sederhana (Non
engineered Building) di Daerah rawan gempa.
7. Perilaku Panel Dinding Sandwich Beton expanded Polystryrene (EPS) dab Papan
Kalsiboard dengan Penyambung Geser Baut.

Berbagai jenis Pengujian serta Metode Pengujian yang dilakukan pada


Laboratorium Struktur DTSL, diantaranya:

No Nama Pengujian Maksud/Tujuan Metode Pengujian


.
 Mengukur elemen
struktur
 Mengukur kekerasan
permukaan balok
 Mengukur lebar retak
beton dengan ketelitian
0.01 mm.
1. NDT (Non Pengujian yang sifatnya tidak  Mengukur tebal penutup
Decstructive Test) merusak objek/benda yang di beton, posisi dan
uji tulangan diameter.
 Mengetahui kepadatan
beton
 Mengetahui tingkat
kororsi baja di dalam
tulangan.
 Sensor regangan
baja/beton/kayu.
 Mengetahui mutu baja

 Mengambil sampel
2. Alat uji merusak Pengujian yang sifatnya silinder pada
(destructive merusak objek/benda yang kolom/balok/plat.
apparatus) diuji  Mengambil sampel
silinder khusus pada
plat/jalan.
3. Uji Lentur Untuk mengetahui momen  Flexural Apparatus
(balok/beton/kayu) lentur pada objek  Datalogger
 LVDT
 Strain Gauge
 Strain Indicator
 Compression Machine
4. Uji Tekan / pressure Untuk mengetahui nilai kuat  Modulus elastisitas
test tekan dari objek frame test
 Dialbgauge
 Frame Uji
5. Uji Siklik, Pengujian yang sifatnya  Hidrolik jack
Monotonik, dam merusak objek untuk  Loadcell
Statik mengetahui beban maksimal  Datalogger
dari objek yang di uji  LVDT
 Strain Indicator
 Diam gauge
 Accelerometer +
6. Loading Test Pengujian untuk mengetahui Amplifer
(jembatan/gedung) perilaku objek terhadap  LVDT
beban yang diberikan  Strain gauge
 Datalogger
 Strain Indicator
 Meja getar
7. Shaking Table Alat Simulasi Gempa  Actuator meja getar
 Controller

Tabel 4.1 Tabel Pengujian Laboratorium Struktur DTSL UGM


Sumber: https://tsipil.ugm.ac.id/id/fasilitas/lab-struktur/
Gambar 4.14 Alat Bridge Crane/Overhead Crane
Sumber: Dokumentasi Kelompok

Bridge Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah


dengan rangka untuk mengangkat sekaligus memindahkan barang/muatan.

Gambar 4.15 Mesin Aquator Hidrolik


Sumber: Dokumentasi Kelompok

Aquator Hidrolik merupakan mesin uji tarik lentur material baja.


4.4.3 Laboratorium Bahan Bangunan

Gambar 4.16 Tampak depan Lab. Bahan Bangunan DTSL


Sumber: Dokumentasi Kelompok

Gedung Laboratorium Bahan Bangunan DTSL FT UGM dibangun


dengan 6 lantai dan 1 basement yang digunakan sebagai parking area mahasiswa.
Laboratorium Bahan Bangunan merupakan salah satu fasilitas yang pada pada
Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM, yang dilengkapi dengan peralatan
serta material pengujian terhadap bahan bangunan. Laboratorium Bahan Bangunan
DTSL menguji berbagai jenis material konstruksi, seperti beton, kayu, batu bata,
paving block, pipa, dan baja. Laboratorium bahan bangunan DTSL digunakan pada
beberapa pengujian diantaranya:

 Pengujian kuat tarik mortar


 Pengujian paving block
 Pengujian lentur balok beton
 Pengujian pembebanan pipa pvc
 Pengujian tarik baja
 Pengujian los angeles gradasi A,B,C,D,
 Pengujian hammer test
 Pengujian kuat tekan beton
 Pengujian kuat geser kayu
 Pengujian kekerasan logam
Beberapa kegiatan praktikum mahasiswa di Laboratorium Bahan Bangunan DTSL
antara lain:

 Pemeriksaan kadar air Agregat Kasar & Agregat Halus


 Pemeriksaan berat jenis Agregat Kasar & Agregat Halus
 Pemeriksaan berat satuan Agregat Kasar & Agregat Halus
 Pemeriksaan slum beton segar
 Uji kuat tekan beton menggunakan hammer
 Uji kuat tarik belah silinder beton
 Uji kekedapan air pada beton
 Pemeriksaan bleeding beton segar

Mesin pengujian yang ada pada Laboratorium Bahan Bangunan DTSL FT UGM :

Gambar 4.17 Mesin Uji Tarik Kapasitas 2000KN


Sumber: Dokumentasi Kelompok
Gambar 4.18 Mesin Uji Tarik Manual
Sumber: Dokumentasi KelompoK

Gambar 4.19 Mesin Uji Tekan


Sumber:Dokumentasi Kelompok

Gambar 4.20 Mesin Uji Tarik Baut


Sumber: Dokumentasi Kelompok
Gambar 4.21 Hasil Uji Kuat Tekan Beton Silinder dari berbagai material
Sumber: Dokumentasi Kelompok

Dalam Laboratorium terdapat peralatan serta material berbahaya yang


dapat memicu kecelakaan dalam proses pengujian. Pada Laboratorium
Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) UGM,Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium telah diimplementasikan dalam untuk
mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh
aktivitas pengujian.

Gambar 4.22 Peralatan K3 Laboratorium DTSL


Sumber: Dokumentasi Kelompok
4.4.4 Gedung KMTS (Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil)

Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) memiliki organisasi


yang dibentuk oleh mahasiswa yaitu Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil
(KMTS) untuk mengelola dan mengkoordinasi kegiatan mahasiswa di bidang
teknik sipil. Dalam Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) sendiri
memiliki gedung yang merupakan pusat kegiatan mahasiswa yang tergabung
dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS).

Gambar 4.23 Tampak Samping Gedung KMTS DTSL


Sumber:Dokumentasi Kelompok

Gedung KMTS dibangun menggunakan teknologi beton


pracetak/prekes. Penggunaan teknologi ini mendukung program-program
pemerintah untuk mengejar pembangunan infrastruktur dalam waktu yang
relative lebih cepat. Penggunaan beton pracetak lebih ramah lingkungan
disbanding dengan pembangunan secara konvensional.

4.4.5 RISBA (Rumah Struktur Instan Baja)

Salah seorang Pengajar Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan


UGM, Ir. Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D, mendesain Rumah Struktur Instan
Baja (RISBA) sebagai alternatif rumah masyarakat yang aman gempa. Struktur
bangunan RISBA melalui tahapan penelitian dan pengujian analisis struktur,
desain, dan pengujian untuk mengetahui kinerja ketahaan gempa sehingga dapat
mencegah kerusakan besar yang terjadi.

Proses pembangunan RISBA membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam,


dikarenakan semua material yang digunakan berasal dari Baja yang sifatnya ulet
dan fleksibel sehingga dapat mempercepat proses pembangunan. Konstruksi
yang penggunaanya material baja lebih mudah dirangkai, struktur bangunan
lebih kuat dan tahan lama terlebih material baja tidak mudah patah akibat beban
yang ditimbulkan dari getaran gempa.
Gambar 4.24 Tampak Depan RISBA
Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.4.6 Monumen Baja (Steel Sclupture)

Dalam lingkup Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan terdapat,


sebuah monumen baja atau disebut dengan Steel Sculpture, letaknya berada di
pelataran Laboratorium Bahan Bangunan, yang digunakan untuk menunjukkan
berbagai profil dan metode sambungan struktur baja. Desain steel sculpture
dikembangkan oleh American Institute of Steel Construction (AISC). Steel
Sculpture di UGM merupakan monument pertama yang dimiliki oleh sebuah
Universitas Negeri di Indonesia.

Gambar 4.25 Monumen Baja / Stell Sclupture


Sumber: Dokuemntasi Kelompok
DAFTAR GAMBAR

 Gambar 4.1 (Gedung Utama Universitas Gadja Mada (UGM))


 Gambar 4.2 (Peta Lokasi Universitas Gadja Mada
 Gambar 4.3 (Tugu FT Universitas Gadja Mada)
 Gambar 4.4 (Lokasi Gedung Fakultas Teknik UGM)
 Gambar 4.5 (Titik lokasi Fakultas Teknik UGM)
 Gambar 4.6 (Gedung Smart and Green Learing Center FT UGM)
 Gambar 4.7 ( Penerapan Teknologi Shear Wall pada Bangunan)
 Gambar 4.8 (Pemasangan Viscoelastic Damper pada Gedung SGLC)
 Gambar 4.9 (Mesjid Al-Mustadam)
 Gambar 4.10 (Dapartemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM)
 Gambar 4.11 (Kolam Pantai Buatan Lab. Hidraulika DTSL
 Gambar 4.12 (Alat Pengujian Lab. Hidraulika DTSL)
 Gambar 4.13 (Ruang Praktik Lab. Struktur DTSL)
 Gambar 4. 14 (Alat Bridge Crane/Overhead Crane)
 Gambar 4.15 (Mesin Aquator Hidrolik)
 Gambar 4.16 (Tampak depan Lab. Bahan Bangunan DTSL)
 Gambar 4.17 ( Mesin Uji Tarik Kapasitas 2000KN)
 Gambar 4.18 ( Mesin Uji Tarik Manual)
 Gambar 4.19 (Mesin Uji Tekan
 Gambar 4.20 (Mesin Uji Tarik Baut)
 Gambar 4.21 ( Hasil Uji Kuat Tekan Beton Silinder dari berbagai material)
 Gambar 4.22 (Peralatan K3 Laboratorium DTSL)
 Gambar 4.23 (Tampak Samping Gedung KMTS DTSL )
 Gambar 4.24 (Tampak Depan RISBA)
 Gambar 4.25 (Monumen Baja / Stell Sclupture)

Anda mungkin juga menyukai