Anda di halaman 1dari 67

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK

BUKU PANDUAN AKADEMIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
2013

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penyusunan buku Panduan Akademik Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik
Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (Prodi TS JTSL FT
UGM).
Buku panduan ini disusun dalam upaya untuk memberikan pedoman bagi pelayanan
administrasi di bidang akademik baik untuk para staf maupun bagi para mahasiswa
Prodi TS JTSL FT UGM.
Tujuan utama dari buku ini adalah untuk memberikan pegangan bagi seluruh civitas
akademika di lingkungan Prodi TS JTSL FT UGM untuk mewujudkan suasana
kondusif di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Semoga buku Panduan Akademik ini dapat bermanfaat, dan kepada tim penyusun
buku ini kami ucapkan terima kasih dan penghargaan atas pengabdiannya selama
ini.

Yogyakarta, Mei 2013


Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

Prof. Ir. Bambang Suhendro, M.Sc., Ph.D.

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


DAFTAR ISI

PRAKATA ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 INFORMASI UMUM ................................................................................... 5
1.1 Sejarah Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil dan
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada .................... 5
1.2 Ilmu Teknik Sipil................................................................................ 6
1.3 Tugas Mahasiswa ............................................................................. 8
BAB 2 PRODI TEKNIK SIPIL JTSL FT UGM ...................................................... 10
2.1 Visi dan Misi.................................................................................... 10
2.2 Program Pendidikan ....................................................................... 11
2.3 Dosen dan Mahasiswa ................................................................... 11
2.4 Laboratorium................................................................................... 12
2.5 Kelompok Bidang Keahlian ............................................................. 15
2.6 Struktur Organisasi ......................................................................... 15
2.7 Akreditasi dan Hibah Kompetisi ...................................................... 18
2.8 Kerjasama internasional ................................................................. 18
BAB 3 KURIKULUM............................................................................................ 21
3.1 Tujuan Pendidikan .......................................................................... 21
3.2 Kurikulum pendidikan ..................................................................... 22
3.3 Kompetensi Pendidikan .................................................................. 31
3.4 Tatacara Ekivalensi dan Transfer Kredit ......................................... 32
BAB 4 KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ......................................................... 34
4.1 Penerimaan Mahasiswa Baru ......................................................... 34
4.2 Her registrasi Mahasiswa................................................................ 35
4.3 Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) ........................................... 37
4.4 Pelaksanaan Perkuliahan ............................................................... 38
4.5 Pelaksanaan Praktikum dan Tugas Besar ...................................... 40
4.6 Ujian ............................................................................................... 44
4.7. Penilaian ......................................................................................... 47
4.8 Pengetahuan Praktek Lapangan (PPL) .......................................... 48
4.9 Ujian Komprehensif ........................................................................ 50
4.10 Kuliah Kerja Nyata (KKN) ............................................................... 51
4.11 Tugas Akhir..................................................................................... 52
4.12 Yudisium ......................................................................................... 55
iii

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


4.13 Predikat Kelulusan .......................................................................... 55
4.14 Wisuda ............................................................................................ 56
4.15 Cuti Akademik................................................................................. 56
BAB 5 SANKSI.................................................................................................... 58
BAB 6 SARANA PRASARANA ........................................................................... 61
6.1 Gedung ........................................................................................... 61
6.2 Ruang Referensi ............................................................................. 62
6.3 Fasilitas Internet ............................................................................. 64
BAB 7 KEGIATAN MAHASISWA ........................................................................ 65
7.1 Bidang Kerohanian, Minat dan Bakat ............................................. 65
7.2 Bidang Pendidikan dan Penelitian .................................................. 66
7.3 Bidang Organisasi dan Kemahasiswaan ........................................ 66
7.4 Bidang Pengembangan Profesi dan Pengabdian Masyarakat ........ 66

iv

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

BAB 1
INFORMASI UMUM
1.1 Sejarah Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil dan
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Prodi TS JTSL FT UGM lahir bersama-sama dengan Fakultas Teknik UGM
dalam kancah revolusi perjuangan pendirian Negara Indonesia. Riwayat Jurusan
Teknik Sipil dapat dirunut ke masa kolonial Hindia Belanda. Saat itu, terdapat
institusi pendidikan tinggi di bidang teknik Technische Hoogeschool yang berada
di Bandung. Pada masa pendudukan Jepang, Technische Hoogeschool berganti
nama menjadi Koo Gyoo Dai Gaku. Segera setelah Indonesia merdeka, Koo
Gyoo Dai Gaku berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Teknik Bandoeng, yang
selanjutnya dikenal sebagai STT Bandoeng.
Dengan penyerbuan tentara Sekutu ke kota-kota besar di Indonesia, termasuk
kota Bandung, Sekolah Tinggi Teknik Bandoeng berhijrah ke Yogyakarta, yang
pada waktu itu berstatus sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia. Secara
resmi, STT Bandoeng di Jogjakarta dibuka pada tanggal 17 Februari 1945. Sama
dengan saat masih di Bandung, STT Bandoeng di Jogjakarta memiliki tiga
jurusan, yaitu Bagian Teknik Sipil, Bagian Teknik Mesin-Listrik, dan Bagian
Teknik Kimia. Pada awal kegiatannya di Yogyakarta, STT ini menempati ruangruang di gedung olah raga Sekolah Menengah Tinggi (SMT) di kawasan Kota
Baru. Kegiatan kuliah diselenggarakan pada sore hari.
Tidak lama kemudian, masih pada 1946, STT Bandoeng di Jogjakarta berganti
nama menjadi Sekolah Tinggi Teknik Jogjakarta atau disingkat STT Jogjakarta.
Kampus pun pindah ke kawasan Jetis. Dalam perkembangannya, STT
Jogjakarta memiliki laboratorium yang berlokasi terpisah dari kampus Jl. AM.
Sangaji Jetis , yaitu di kawasan Jl. Krasak Kotabaru dan Jl. Tentara Rakyat
Mataram Pingit.
Pada masa yang hampir bersamaan, pada bulan Januari 1946 di Yogyakarta
dibentuk Universitas atau Balai Perguruan Tinggi (BPT) Swasta Gadjah Mada.
Namun STT Jogjakarta tidak menjadi bagian dari Perguruan Tinggi Swasta

Bab 1. Informasi Umum | 5

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


tersebut, karena STT Jogjakarta adalah lembaga pemerintah (negeri). Jadi
merupakan perguruan tinggi negeri yang pertama di Yogyakarta.
Selama perang kemerdekaan, Desember 1948 sampai dengan Oktober 1949,
STT Jogjakarta terpaksa ditutup. Pasca pengakuan kedaulatan Republik
Indonesia oleh Pemerintah Belanda, pada 19 Desember 1949, STT Jogjakarta
digabungkan dengan Sekolah Tinggi Kedokteran dan Balai Perguruan Tinggi
Gadjah Mada (perguruan tinggi swasta) menjadi Universiteit Negeri Gadjah
Mada atau dikenal sebagai UGM. Ex-STT Jogjakarta menjadi Fakulteit Teknik
Universiteit Gadjah Mada, yang sering disingkat menjadi FT UGM, dan tetap
memiliki tiga jurusan: Teknik Sipil, Teknik Mesin-Listrik, dan Teknik Kimia.
Dalam perkembangan selanjutnya, kampus FT UGM pernah berpindah beberapa
kali. Kampus Jurusan Teknik Sipil FT UGM berpindah dari kawasan Jetis ke
kawasan Pogung (di lingkungan kampus UGM Bulaksumur) pada 1974,
sedangkan Laboratorium Pengaliran tetap di Pingit sampai 1995. Perkembangan
terakhir, kampus Jurusan Teknik Sipil FT UGM berpindah secara bertahap sejak
1994 sampai 1998 ke Jl. Grafika, yang merupakan kampus terpadu FT UGM saat
ini. Pada tahun 2006 Jurusan Teknik Sipil FT UGM berubah nama menjadi
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
(JTSL FT UGM).
1.2 Ilmu Teknik Sipil
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, merenovasi, operasi dan pemeliharaan
suatu bangunan/infrastruktur, yang juga mencakup lingkungan untuk
kemaslahatan hidup manusia. Profesi ini memerlukan pemahaman yang luas
tentang ilmu matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga
komputer. Pembangunan infrastruktur tidak lepas dari masalah lingkungan yang
ditimbulkan oleh pembangunan tersebut. Oleh karena itu bidang teknik sipil tidak
bisa lepas dari masalah lingkungan. Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang
luas, dan perkembangannya sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan
pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan
menjadi kota besar.
Ilmu teknik sipil dapat dikelompokkan menjadi beberapa cabang yaitu teknik
struktur, teknik hidro, teknik transportasi, geoteknik, dan manajemen konstruksi.
Meskipun dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang, namun masing-masing
bidang tersebut saling mendukung. Sebagai contoh ilmu geoteknik yang
mempelajari sifat-sifat tanah seperti daya dukung tanah, digunakan mendukung
perencanaan bangunan-bangunan struktur, hidro dan transportasi. Demikian juga
untuk cabang ilmu yang lain. Selain itu, setiap bidang kelompok tersebut harus
mempunyai visi yang jelas tentang lingkungan (berwawasan lingkungan).
Cabang-cabang ilmu teknik sipil adalah sebagai berikut ini.
Bab 1. Informasi Umum | 6

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


a. Teknik Struktur: Cabang yang mempelajari masalah analisis struktur dan
bahan bangunan. Analisis struktur banyak mempelajari perilaku struktur
terhadap beban-beban yang bekerja padanya; sedang teknik bahan
bangunan mempelajari sifat-sifat material yang digunakan untuk pembuatan
bangunan. Beberapa contoh bangunan yang termasuk bidang teknik struktur
adalah bangunan gedung, perumahan, jembatan, jalan layang, terowongan,
menara saluran transmisi, struktur fasilitas pelabuhan (dermaga, gudang,
pemecah gelombang), struktur badan bendungan, dan sebagainya.
b. Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam
tanah dalam mendukung suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya.
Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan
penyelidikan sifat-sifat tanah dan penyelidikan di labortorium, analisis
stabilitas tanah terhadap longsoran, perkuatan tanah, dan sebagainya.
c. Teknik Hidro: Cabang yang mempelajari air baik mengenai keberadaannya,
pemanfaatannya, perilakunya, permasalahan dan pengendaliannya. Teknik
hidro dapat dikelompokkan dalam ilmu hidrologi (cuaca, curah hujan, debit air
sebuah sungai, dan sebagainya), hidraulika (sifat-sifat air, tekanan air, aliran
air melalui saluran tertutup dan terbuka, dan gaya yang ditimbulkan aliran air,
dan sebagainya), pengembangan sumberdaya air, teknik pantai, dan teknik
penyehatan. Beberapa contoh penerapan ilmu teknik hidro adalah irigasi,
pengendalian banjir, bendungan, bendung, pelabuhan, pembangkit listrik
tenaga air, saluran air, pengelolaan limbang, bangunan pelindung pantai, dan
sebagainya.
d. Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam
perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain
konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal,
stasiun dan manajemennya.
e. Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek
konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadualan pekerjaan,
pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan
hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di
lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
f. Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan
komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek
pembangunan atau penelitian. Saat ini sudah banyak software yang
dikembangkan untuk mendukung pekerjaan-pekerjaan teknik sipil, di
antaranya adalah: Autocad, ARC/INFO, WaterCAD, WaterNet, SMS,
Dambrk, HEC-HMS, HEC RAS, AnFrek, HAVARA, Beton 2000, SAP 2000,
Sanspro, SLOPE/W, ETAB, Plaxis, Aimsun, TFTP, dan sebagainya.
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia
kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: survei,
perancangan, pelaksana pembangunan, operasi dan pemeliharaan infrastruktur
seperti jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat,
Bab 1. Informasi Umum | 7

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung,
minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih,
konsep finansial dari proyek, dan manajemen proyek. Semua aspek kehidupan
tercakup dalam muatan ilmu teknik sipil.
1.3 Tugas Mahasiswa
Mahasiswa baru ketika memulai hari pertama di Universitas Gadjah Mada secara
resmi telah memasuki dunia baru dengan tanggung jawab baru. Proses belajar
mengajar di SMA berbeda dengan di perguruan tinggi. Saat belajar di SMA,
semua jadwal belajar diatur oleh sekolah dengan sangat ketat mulai dari jam
masuk sekolah hingga jam pulang sekolah dan itu berlaku sama untuk seluruh
siswa sekolah. Di universitas, setiap mahasiswa membuat rencana studi di setiap
awal semester disesuaikan dengan prestasi akademiknya dan pertimbanganpertimbangan lain yang bisa bersifat sangat individual untuk tiap mahasiswa.
Tiap mahasiswa akan mempunyai jadwal kuliah yang bisa sangat berbeda
dengan mahasiswa lain. Tiap mahasiswa bisa menentukan sendiri beban
akademik (jumlah matakuliah atau satuan kredit semester (sks)) yang akan
diambil sesuai dengan prestasi akademik (Indeks Prestasi/IP) yang telah diraih
pada semester sebelumnya.
Ketika di SMA, bapak/ibu guru secara berkala memberikan pekerjaan rumah
(PR) dan setiap siswa harus berusaha mengerjakan di rumah karena biasanya
ada "hukuman" bagi yang tidak mengerjakan PR. Pekerjaan rumah, tugas,
praktikum merupakan bagian penting dari pembelajaran di perguruan tinggi dan
merupakan salah satu komponen dari penilaian akhir dari suatu matakuliah dan
bahkan kadang merupakan prasyarat untuk bisa mengikuti ujian. Mahasiswa
yang tidak mengumpulkan PR, tugas atau laporan praktikum pada waktu yang
ditentukan bisa mengalami keterlambatan penyelesaian studinya. Mahasiswa
mengerjakan PR, tugas atau laporan bukan untuk menghindari "hukuman" tetapi
untuk mencapai target studi yang telah dibuatnya sendiri.
Dari pengalaman, bahwa untuk meraih sukses dalam pembelajaran di universitas
dan nanti pada saat lulusan baru memasuki dunia kerja sangat ditentukan oleh
kemandirian, ketekunan dan kerja keras. Ada yang mengatakan bahwa
keberhasilan ditentukan 75% oleh kemandirian, ketekunan dan kerja keras dan
hanya 25% oleh kecerdasan otak. Banyak yang beranggapan bahwa
kemandirian dalam pembelajaran di perguruan tinggi diartikan bahwa mahasiswa
tidak harus mengerjakan PR, belajar, mengerjakan soal-latihan, dan tugas-tugas
lainnya. Banyak mahasiswa yang santai, melakukan kegiatan yang tidak
bermanfaat, belajar hanya ketika akan ujian; karena dosen tidak seperti guru
SMA yang selalu memantau tugas-tugas siswa. Akibatnya prestasi mahasiswa
buruk; bukan karena kemampuan intelegensia yang rendah akan tetapi karena
tidak mempunyai kemandirian, kurang tekun dan semangat belajar yang rendah.
Dengan belajar selama 10 jam tiap hari secara rutin (termasuk kuliah),
Bab 1. Informasi Umum | 8

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


diharapkan mahasiswa akan bisa menyelesaikan studi di perguruan tinggi tepat
waktu. Oleh karena itu mahasiswa harus bisa menggunakan waktu sebaikbaiknya, karena tugas mahasiswa adalah belajar.

Bab 1. Informasi Umum | 9

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

BAB 2
PRODI TEKNIK SIPIL
JTSL FT UGM
2.1 Visi dan Misi
Visi dan misi Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan
Universitas Gadjah Mada (Prodi TS JTSL FT UGM) disusun berdasarkan visi,
misi, tujuan dan sasaran Universitas Gadjah Mada dan Fakultas Teknik,
sehingga terdapat kesinambungan dan konsistensi dari tingkat universitas
sampai dengan program studi.
Penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran dilakukan secara bertahap, diawali
dengan penyusunan konsep oleh tim yang terdiri dari Pengurus JTSL bersama
Ketua Kelompok Bidang Keahlian (KBK). Selanjutnya konsep dibahas dan dan
disahkan dalam rapat jurusan yang dihadiri oleh tenaga pendidik. Dalam
pembahasan tersebut juga melibatkan stakeholder lainnya, yaitu alumni dan
masyarakat (profesi dan pengguna).
Visi Prodi TS menjadi institusi pendidikan tinggi di bidang teknik sipil yang
bertaraf internasional dan menghasilkan lulusan yang andal dan bermoral,
profesional, berkompeten, inovatif, dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Visi tersebut diterjemahkan ke dalam 4 misi yang terdiri dari 3 misi bidang
tridharma peguruan tinggi dan 1 misi pengembangan Prodi TS. Misi dari Prodi TS
adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga ahli dalam bidang
teknik sipil yang andal, bermoral, kompeten, dan profesional.
2. Menyelenggarakan penelitian yang menopang pendidikan dan kemajuan ilmu,
teknologi bidang infrastruktur, terutama pada tingkatan perencanaan,
perancangan, pelaksanaan, pengoperasian, dan perawatan.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan
melibatkan segenap unsur sivitas akademika dengan memberdayakan peran
serta pemangku kepentingan (stakeholders).

Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 10

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


4. Meningkatkan manajemen program studi yang transparan, akuntabel, dan
mampu mendorong kinerja sivitas akademika program studi serta menjalin
kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, lembaga
penelitian, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menuju institusi unggul
dan bertaraf internasional.
2.2 Program Pendidikan
JTSL FT UGM menaungi dan menyelenggarakan program-program pendidikan
berikut:
1. Program Studi Sarjana Teknik Sipil (S1)
2. Program Studi Pascasarjana Ilmu-ilmu Teknik (Sipil)
a. Program Pascasarjana Teknik Sipil (S2)
b. Magister Sistem dan Teknik Transportasi (MSTT)
c. Magister Pengelolaan Sumberdaya Air (MPSA)
d. Magister Pengelolaan Bencana Alam (MPBA)
e. Magister Pengelolaan Sarana Prasarana (MPSP)
f. Magister Teknologi Bahan Bangunan (MTBB)
g. Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah (MPA2L)
3. Program Doktor (S3)
Program-program pendidikan sarjana (S1) dan pascasarjana (S2 dan S3)
diselenggarakan oleh JTSL FT UGM. Seluruh staf akademik (dosen) pada
program pendidikan sarjana mengajar pada program-program pendidikan
pascasarjana tersebut. Hal ini tidak lepas dari pendirian program-program
tersebut yang merupakan inisiatif para staf akademik Program Studi Sarjana
Teknik Sipil.
Paparan dalam profil Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM ini
difokuskan pada Program Studi Sarjana Teknik Sipil (S1).
2.3 Dosen dan Mahasiswa
Staf akademik (dosen) pada Program Studi Sarjana Teknik Sipil di JTSL FT UGM
saat ini berjumlah 57 orang, yang terdiri dari 41 dosen berderajad S3 (72%), 16
dosen berderajad S2 (28%) yang 8 di antaranya sedang studi lanjut S3. Sebaran
dosen ditinjau dari pendidikan dan jabatan fungsional dapat dilihat dalam Tabel
2.1.
Jumlah mahasiswa di Prodi TS - JTSL FT UGM untuk masing-masing program
terhitung pada bulan Mei 2013 dapat dilihat dalam Tabel 2.2 di bawah. Program
pendidikan S2 di JTSL FT UGM menyediakan beasiswa kepada para lulusan
program S1 yang berprestasi, yaitu dengan melalui program fast-track yang
dibiayai oleh pemerintah dan melalui keringanan biaya pendidikan sebesar 50%
dari biaya normal.
Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 11

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Tabel 2.1 Sebaran Pendidikan dan Jabatan Fungsional Dosen Prodi TS - JTSL
FT UGM
Gelar /
Pendidikan
Guru Besar
Lektor Kepala
Lektor
Asisten Ahli
Tenaga
Pengajar
Orang
Total
Persen

S1
-

S2
4
2
2

S3
21
7
7
5

16
28%

41
72%

Total
Orang Persen
21
37%
11
19%
9
16%
7
12%
9

16%

Tabel 2.2 Jumlah Mahasiswa Prodi TS JTSL FT UGM


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Program Studi/ Minat Studi

Jumlah Mahasiswa
S1
703
S2
196
Magister Sistem dan Teknik Transportasi (MSTT)
125
Magister Pengelolaan Sumberdaya Air (MPSA)
27
Magister Pengelolaan Bencana Alam (MPBA)
56
Magister Pengelolaan Sarana Prasarana (MPSP)
3
Magister Teknologi Bahan Bangunan (MTBB)
40
Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah (MPA2L)
17
S3
46

2.4 Laboratorium
Laboratorium merupakan unsur vital dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Laboratorium berperan dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa, penelitian
dosen dan mahasiswa, serta pelayanan kepada masyarakat. Di Prodi TS - JTSL
FT UGM, terdapat tujuh laboratorium:
1. Laboratorium Bahan Bangunan
2. Laboratorium Hidraulika
3. Laboratorium Komputasi
4. Laboratorium Mekanika Tanah
5. Laboratorium Struktur
6. Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan
7. Laboratorium Transportasi
Beberapa informasi mengenai laboratorium diberikan berikut ini.

Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 12

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Laboratorium Bahan Bangunan
Kegiatan laboratorium ini terutama untuk melayani praktikum mahasiswa dalam
matakuliah Bahan Bangunan, yang merupakan dasar berpijaknya matakuliah
struktur baja, struktur beton bertulang, struktur kayu dan bambu, dan komposit.
Berbagai penelitian (termasuk mengkaji alternatif pemakaian bahan lokal baru)
dan pengabdian kepada masyarakat juga dilaksanakan di laboratorium ini. Alat
standar untuk pengujian tarik, tekan, lentur, geser berbagai bahan, resapan,
porositas, abrasi, luas permukaan butiran, gradasi, dsb. tersedia di laboratorium
ini. Laboratorium ini dilengkapi pula alat bantu pembuatan beton, mortar.
Laboratorium Hidraulika
Laboratorium ini menunjang matakuliah Hidrologi, Mekanika Fluida, Hidraulika
Terapan, Managemen Sumber Daya Air, dan matakuliah Teknik Hidro lainnya.
Percobaan-percobaan yang bisa dilakukan diantaranya: hidrometri, tes infiltrasi,
pencatatan hujan, pengenalan sifat-sifat hidrologi, penelitian bangunan air dan
karakteristik lainnya, penelitian scouring, angkutan sedimen, dan lain-lain.
Mahasiswa S1 wajib melakukan praktikum mekanika fluida. Laboratorium ini
memiliki kolam gelombang untuk pembuatan model fisik bangunan pantai dan
pelabuhan, seperti model ketenangan di kolam pelabuhan. Beberapa model fisik
sungai, banjir kanal, bangunan sabo dan angkutan debris (lahar dingin) juga
dapat dilakukan di laboratorium ini. Juga terdapat saluran terbuka (flume) yang
dapat digunakan untuk model bangunan air seperti bendung, groundsill,
penelitian scouring, angkutan sedimen, dan lain-lain. Dibantu oleh beberapa
software antara lain: HEC-HMS, HEC-RAS, GMS dan Waternet. Mahasiswa
dapat melakukan penelitian bidang hidrolika, hidrologi dan aliran air dalam pipa,
selain itu masih banyak program milik bersama lainnya (public domain) yang ada
di laboratorium ini. Penelitian mahasiswa S1 dan S2 juga didukung oleh
Laboratorium Pusat Studi Ilmu Teknik yang memiliki saluran yang lebih besar.
Sensor untuk melihat kecepatan 3D serta alat pengukur kecepatan di lapangan
tersedia di laboratorium ini.
Laboratorium Komputasi
Laboratorium ini dilengkapi sejumlah komputer yang lengkap dengan plotter dan
digitizer. Fasilitas perangkat lunak (software) yang tersedia adalah beberapa
program analisis berlisensi, maupun program-program terapan kinerja dosendosen yang telah teruji. Secara teratur laboratorium ini menyelenggarakan
kursus-kursus singkat untuk peningkatan sumber daya manusia yang dapat
diikuti dari lingkungan luar.
Laboratorium Mekanika Tanah
Kegiatan utama laboratorium ini adalah untuk melayani pendidikan, penelitian
dan pengembangan dan pelayanan publik sebagai tujuan utama. Laboratorium
Mekanika Tanah memimpin di garis depan bidang Rekayasa Geoteknik yang

Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 13

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


memiliki peran penting dalam desain, konstruksi, pemeliharaan dan teknik
forensik.
Laboratorium Mekanika Tanah memiliki berbagai fasilitas, yang terdiri dari uji
laboratorium, uji in-situ, pemodelan numerik dan laporan ahli yang berhubungan
dengan Rekayasa Geoteknik.
Laboratorium Struktur
Laboratorium ini, yang dilengkapi dengan fasilitas fondasi plat kaku (rigid floor)
dengan angker-angker pada setiap jarak 50 cm dengan kapasitas cabut 7,5 ton,
memungkinkan untuk dilakukan pengujian benda uji berskala 1:1. Laboratorium
ini dilengkapi pula oleh crane dengan kapasitas 5 ton, dan loading frame
berkapasitas 100 ton serta alat-alat sensor beban, regangan dan sensor
simpangan yang masing-masing jumlahnya memadahi. Disamping itu alat-alat
standar untuk menunjang penelitian bidang beton, kayu, baja serta komposit
tersedia. Di laboratorium ini tersedia pula alat-alat peragaan untuk memberikan
pengetahuan dasar tentang gaya geser, lentur, momen berupa banyak model
struktur. Alat peraga getaran dinamik serta alat-alat uji non-destruktif tersedia di
laboratorium ini. Dibantu oleh software SAP2000.v.11.08 dan ATENA yang
secara legal dimiliki oleh Jurusan. Mahasiswa dapat melakukan berbagai
kegiatan penelitian numerik. Laboratorium ini terutama berfungsi untuk
mendukung penelitian dosen, penulisan tugas akhir mahasiswa program sarjana,
dan tesis/disertasi mahasiswa program pascasarjana.
Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan
Laboratorium Penyehatan Lingkungan terdiri dari Laboratorium Indoor dan
Outdoor. Laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas untuk kegiatan teknis dan
praktis dalam bidang pengajaran dan pelatihan. Laboratorium dapat digunakan
untuk menganalisis parameter fisik dan kimia dalam air dan kualitas air limbah.
Ruangan Laboratorium dapat digunakan dalam pengajaran dan penelitian untuk
tesis (bagi mahasiswa sarjana dan pascasarjana) dan proyek-proyek disponsori
untuk penelitian. Laboratorium dilengkapi dengan alat canggih seperti
spektrometer serapan atom untuk mengukur konsentrasi logam dalam air,
evaporator vakum putar, pemurnian atau penyulingan fraksional sampel air, dan
model instalasi pengolahan air.
Laboratorium Transportasi
Laboratorium ini terdiri atas tiga sublaboratorium: (1). sub laboratorium bahan
jalan, (2). Sistem dan teknik lalulintas, dan (3). perancangan dan manajemen
prasarana jalan. Laboratorium ini sangat menunjang matakuliah Bandar Udara,
Jalan Raya dan matakuliah lainnya pada minat studi Teknik Transportasi
khususnya untuk praktikum matakuliah Perancangan Bahan Perkerasan.
Laboratorium merupakan basis kerja bagi setiap dosen JTSL FT UGM. Setiap
dosen berafiliasi dan menjadi anggota salah satu laboratorium. Di
laboratoriumlah, seorang dosen idealnya mencurahkan sebagian besar waktu
Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 14

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


kerjanya untuk berkiprah di luar tugasnya dalam proses pembelajaran
mahasiswa, khususnya dalam melakukan penelitian dan pengembangan ilmu
sesuai bidang yang ditekuninya. Dari ketujuh laboratorium, Laboratorium
Komputasi merupakan satu-satunya laboratorium yang anggotanya bersifat
terbuka. Laboratorium ini tidak memiliki anggota tetap seperti halnya enam
laboratorium yang lain.
2.5 Kelompok Bidang Keahlian
Dosen JTSL FT UGM memiliki forum yang menyatukan mereka berdasarkan
bidang ilmu yang diminati dan ditekuninya. Forum ini disebut Kelompok Bidang
Keahlian (KBK), yang saat ini terdiri dari lima kelompok yaitu:
1. KBK Geoteknik
2. KBK Hidro
3. KBK Struktur
4. KBK Transportasi
5. KBK Lingkungan
Forum ini lebih bersifat non-formal dan berfungsi sebagai forum komunikasi antar
dosen. Beberapa hal yang dibahas di dalam forum KBK antara lain adalah materi
kuliah, tugas mengajar, serta diskusi yang berkaitan dengan bidang ilmu.
2.6 Struktur Organisasi
Penyelenggaraan pendidikan (administrasi akademik serta administrasi
pendukung) pada program-program pendidikan di JTSL FT UGM hampir
sepenuhnya ditangani di tingkat jurusan, bukan di tingkat fakultas. Perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan di
tingkat jurusan. Kenyataan tersebut, dan ditambah dengan faktor jumlah program
pendidikan yang ditangani cukup banyak, menyebabkan organisasi JTSL FT
UGM menjadi mirip dengan organisasi di tingkat fakultas. Hanya saja, tidak ada
senat akademik di tingkat jurusan. Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM
dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan dan seorang Sekretaris Jurusan yang
dibantu oleh tiga orang Pembantu Pengurus Jurusan (Sekretaris Bidang),
masing-masing untuk bidang akademik dan kemahasiswaan, bidang administrasi
dan keuangan, serta bidang Pengelolaan Aset, Pengembangan Tridharma,
Alumni dan Kerjasama. Mereka ini dikenal sebagai Pengurus Jurusan. Untuk
penyelenggaraan pendidikan sehari-hari, Pengurus Jurusan didukung oleh
sejumlah karyawan non-akademik yang dipimpin oleh seorang Kepala Urusan
Tata Usaha. Struktur Organisasi Pengurus JTSL FT UGM dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 15

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Pengurus Jurusan Periode 2011-2015
Ketua Jurusan

: Prof. Ir. Bambang Suhendro,


M.Sc., Ph.D.
: Prof. Ir. Joko Sujono, M.Eng.,
Ph.D.

Sekretaris Jurusan

Pembantu Pengurus Jurusan /Sekretaris Bidang


Akademik dan Kemahasiswaan
Administrasi dan Keuangan
Pengelolaan Aset, Pengembangan
Tridharma, Alumni dan Kerjasama
Alamat
Telepon
Fax
Email
Website

: Dr.Eng. M. Zudhy Irawan, S.T.,


M.T.
: Ashar Saputra, S.T., M.T., Ph.D.
: Prof. Ir. Harry Cristady H.,
M.Eng., DEA.
: Jl. Grafika No 2 Kampus UGM
Yogyakarta
: (0274) 545675
: (0274) 545676
: jurusan@tsipil.ugm.ac.id
: www.tsipil.ugm.ac.id

Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 16

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Ketua Jurusan
Sekretaris Jurusan

Ketua Pengelola
MSTT

Ketua Pengelola
S2/S3 JTSL

Ketua Program
Studi S1

Sekretaris Bidang
Akademik &
Kemahasiswaan

Sekretaris Bidang
Keuangan dan
SDM

Sekretaris Bidang
Pengelolaan Aset,
Pengembangan
Tridharma, Kerjasama
& Alumni

Ketua
Panitia/Tim
Pelaksana
Kerjasama
Panitia Ad-Hoc

Ketua KBK :

Ketua Lab :

Geoteknik

Geoteknik

Hidro

Hidro

Struktur

Struktur

Transportasi

Transportasi

Lingkungan

Lingkungan

Kepala Urusan
Tata Usaha

Bahan Bangunan
Komputasi

Biro Jurusan

Urusan
Akademik

Urusan
Keuangan

Urusan
Perlengkapan

Urusan Rumah Tangga &


Keamanan

Urusan
Referensi

Urusan
Umum

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pengurus JTSL FT UGM

Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 17

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


2.7 Akreditasi dan Hibah Kompetisi
Akreditasi A telah didapatkan oleh Program Studi S1 sejak berlakunya aturan
akreditasi program studi. Pada periode 1998-2003, program studi S1 JTSL FT
UGM memperoleh Akreditasi A (Pembina) dari BAN Perguruan Tinggi Ditjen Dikti
Depdiknas. Pada periode selanjutnya, 2003-2008, juga memperoleh Akreditasi A
dengan nilai 393 dari nilai maksimum 400. Pada periode 2008 2013 juga
memperoleh Akreditasi A dengan nilai 389 dari nilai maksimum 400. Pada tahun
2011, Prodi TS mendapat pengakuan Quality Assessment (QA) dari ASEAN
University Network (AUN).
Untuk program pascasarjana, kedua program studi yang dimiliki, yaitu Program
Studi Pascasarjana (S2) Teknik Sipil dan Program Pascasarjana Magister Sistem
dan Teknik Transportasi (MSTT), juga memiliki Akreditasi A. Program S2 dan
MSTT memperoleh Akreditasi Unggul (2000-2005), Akreditasi A (2005-2010),
dan Akreditasi A (2010-2015).
Tingkat pengakuan yang diberikan oleh BAN dan AUN di atas membuktikan
bahwa JTSL FT UGM merupakan institusi pendidikan tinggi teknik sipil yang
terbaik di tingkat nasional dan internasional.
Sejak dikenalkannya program hibah kompetisi oleh Ditjen Dikti Depdiknas, JTSL
FT UGM selalu memenangi salah satu hibah yang dikompetisikan; yaitu hibah
Quality for Undergraduate Education (QUE) Project pada periode 1999-2004
(Batch II). dan memperoleh Program Hibah Kompetisi (PHK) B pada periode
2005-2007. Di bidang teknik sipil, pada periode tersebut JTSL merupakan satusatunya program studi di Indonesia yang memperoleh PHK-B. JTSL FT UGM
juga menerima hibah World Class Research University (WCRU) pada tahun
2009.
Implementasi program-program yang dilaksanakan pada kedua hibah tersebut
dinilai berhasil, bahkan telah mendapatkan apresiasi dari para reviewer.
2.8 Kerjasama internasional
JTSL FT UGM memiliki sejumlah kegiatan yang merupakan kerjasama
internasional, baik di bidang pendidikan maupun di bidang penelitian dan
pengabdian masyarakat. Hal ini menunjukkan adanya pengakuan internasional
terhadap program pendidikan yang diselenggarakan.
Di bidang pendidikan, kerjasama yang berlangsung saat ini dipaparkan pada
paragraf-paragraf di bawah ini.
Pendidikan sarjana S1 dengan Program EXISTENTE Belanda. Dalam rangka
pelaksanaan Jalur C Kurikulum 2006 dan 2011, telah dijalin kerjasama dengan
Program EXISTENTE, suatu program pemberian beasiswa parsial oleh
Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 18

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Pemerintah Belanda. Mahasiswa JTSL FT UGM yang telah memperoleh 120 sks
dapat melanjutkan pendidikannya ke universitas tertentu di Belanda. Saat lulus,
mahasiswa peserta program akan memperoleh gelar sarjana dari universitas di
Belanda tersebut dan juga dari UGM. Program ini dapat dipandang sebagai
twinning program. Pada tahun 2006-2007, ada 2 mahasiswa yang mengikuti
program tersebut di Hogeschool Utrecht. Pada Tahun Akademi 2007-2008,
kerjasama ini telah dikembangkan lebih lanjut dengan tambahan dua universitas
lagi, yaitu Saxion Universities of Applied Sciences (Deventer) dan Hanze
University of Applied Science (Groningen). Hingga saat ini sudah ada 30
mahasiswa mengikuti Program Double Degree dengan Hogeschool Utrecht,
Saxion Universities of Applied Sciences (Deventer) dan Hanze University of
Applied Science (Groningen). Untuk tahun akademik 2013 2014 terdapat 3
mahasiswa yang akan mengikuti program serupa ke Hanze University of Applied
Science (Groningen).
Pendidikan sarjana S1 dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Sejumlah
kerjasama telah dijalin dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri yang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa JTSL FT UGM untuk menempuh
pendidikannya di perguruan tinggi luar negeri tersebut. Pada Tahun Akademik
2006-2007, seorang mahasiswa memperoleh beasiswa untuk menempuh kuliah
di NUS (Singapura). Jalinan kerjasama telah disetujui dengan perguruan tinggi
yang lain, antara lain Kyoto University, University of Malaya, Nanyang
Technological University, Osaka University, Tokyo Institute of Technology dan
Chulalongkorn University. Untuk tahun akademik 2013 2014 terdapat 2
mahasiswa yang akan mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Tokyo
Institute of Technology selama 1 tahun dengan beasiswa dari universitas
tersebut. Mulai tahun 2013, JTSL FT UGM juga mengirim dan menerima
mahasiswa student exchange dengan University of Tsukuba dan Ehime
University, Jepang.
Pendidikan pascasarjana S2 dengan perguruan tinggi luar negeri dan lembaga
internasional. Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGMtelah menjalin
kerjasama pendidikan pascasarjana dengan Asian Institute of Technology (AIT)
Bangkok; Lund University, Sweden; Linkoping University, Sweden; Karlstad
University, Sweden; The University of Birmingham, UK; University of Leeds, UK;
dan Curtin University, Australia. Pada tahun 2001-2005 pernah diselenggarakan
pendidikan pascasarjana bidang integrated sediment-related disaster
management, bekerja sama dengan JICA. Mulai dari 2013, untuk 5 tahu
kedepan, JTSL FT UGM ditunjuk oleh AUN-SEED net menjadi host institution
untuk bidang natural disaster.
Kerjasama dengan lembaga internasional di bidang penelitian dan pengabdian
masyarakat yang telah dan sedang dilaksanakan oleh Jurusan Teknik Sipil dan
Lingkungan FT UGM dipaparkan berikut ini.
Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 19

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Kerjasama dalam rangka penanganan gempa Mei di Yogyakarta. JTSL FT UGM
aktif dalam kegiatan pasca gempa Mei di Yogyakarta, bekerjasama dengan
lembaga internasional dan nasional. Segera setelah gempa, JTSL telah
membentuk satuan kerja Pos Pelayanan Teknis (Posyanis). JTSL FT UGM telah
menjadi pusat koordinasi tim bantuan yang berasal dari berbagai perguruan
tinggi, baik nasional seperti UI, ITB, ITS, UNDIP, USAKTI, UNPAR, Universitas
Petra, UAJY, STTNAS, UII, maupun internasional seperti Kobe University,
University of Taiwan, University of Karlsruhe, dan Monash University.
Kerjasama dalam rangka rekonstruksi pasca gempa Mei di Yogyakarta. Aktivitas
penanganan gempa Yogyakarta berlanjut dengan program rekonstruksi yang
berlangsung sampai saat ini. Program ini bekerjasama erat dengan lembaga
internasional, antara lain IFRC, JICA, IOM, UNDP, USAID, AUSAID, GTZ, IBRI,
Exxon, dan Total Indonesie. Total dana kerjasama di bidang community
development dan research dalam rangka rekonstruksi ini mencapai lebih
daripada Rp 5M.
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM cukup aktif dalam
penyelenggaraan seminar tingkat internasional, antara lain Earthquake
Engineering and Retrofitting (Juli 2006), Non-engineering Buildings (November
2006), Bamboo Summit (Januari 2007), Sustainable Development (Februari
2007), International Conference on Sustainable Development, dan The 4th
ASEAN Civil Engineering Conference (Oktober 2011)
Visiting scholars JTSL FT UGM sangat banyak dan sering menerima kedatangan
scholars dari luar negeri. JTSL FT UGM menerima banyak scholars dengan
berbagai keperluan, dari pemberian kuliah (seri kuliah dengan topik tertentu),
maupun penjajagan kerjasama di bidang pendidikan dan penelitian.

Bab 2. Program Studi Teknik Sipil JTSL FT UGM | 20

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

BAB 3
KURIKULUM
3.1 Tujuan Pendidikan
Seiring dengan era global, pembangunan di segala bidang memerlukan tenaga
ahli yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan pengguna, baik di lingkup
nasional maupun internasional. Diperkirakan dalam kisaran waktu satu dekade
ke depan, pembangunan di Indonesia tidak hanya bersifat penyiapan
infrastruktur yang baru, namun juga bersifat peningkatan kinerja infrastruktur
yang telah ada (dalam bentuk pengoperasian dan perawatan).
Sistem pendidikan strata 1 (S1) di JTSL FT UGM diarahkan untuk dapat
memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para mahasiswa dalam
mengembangkan kemampuan dirinya serta mengaktualisasikan ilmu
pengetahuan yang diperolehnya dalam dunia kerja, baik di bidang teknik sipil dan
lingkungan, maupun yang terkait dengan bidang tersebut. Pendidikan tinggi yang
diselenggarakan diharapkan dapat mengarahkan mahasiswa mempunyai
kemampuan sebagai berikut ini.
1. Mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk melakukan riset yang
berkualitas.
2. Membangun motivasi, kepercayaan diri, dan kemantapan mahasiswa dalam
mempelajari ilmunya.
3. Menghilangkan pembatas antar ilmu sehingga kemampuan memadukan
berbagai disiplin ilmu lebih baik.
4. Mengembangkan mahasiswa agar mampu berkomunikasi dengan baik,
terutama yang terkait dengan kegiatan riil (praktek lapangan).
5. Mengembangkan mahasiswa agar mampu menggunakan teknologi informasi.
6. Mengembangkan mahasiswa agar mampu membangun pengalaman secara
utuh.
7. Mengembangkan mahasiswa agar mempunyai jiwa kepemimpinan serta
mampu mentransfer ilmunya ke orang lain.
8. Mengembangkan mahasiswa agar mampu melakukan pelayanan yang baik
ke masyarakat.

Bab 3. Kurikulum | 21

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


3.2 Kurikulum pendidikan
Mulai tahun ajaran baru 2011, JTSL FT UGM telah menerapkan Kurikulum 2011,
yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2006. Kurikulum Program Studi
Teknik Sipil 2011, seperti halnya semangat kurikulum 2006 mengantar
mahasiswa ke gerbang kompetensi sesuai dengan minat mahasiswa.
Kurikulum Program Studi Teknik Sipil 2011 memberikan keleluasaan kepada
mahasiswa untuk memilih kompetensi yang diinginkan dan tetap dalam koridor
Teknik Sipil dan Lingkungan. Kurikulum yang dikembangakan di Program Studi
Teknik Sipil adalah kurikulum 3+1. Kurikulum 3+1 terdiri dari dua bagian utama di
mana pada 3 tahun pertama (semester I s.d. VI), mahasiswa dibekali ilmu
dengan kompetensi teknik sipil, sedang pada 1 tahun terakhir (semester VII dan
VIII) berisi pengkayaan keilmuan teknik sipil. Mahasiswa dapat memilih salah
satu dari 5 (lima) jalur yang ditawarkan, yaitu:
1. Reguler: mahasiswa dapat mengambil matakuliah dalam disiplin teknik sipil
dan/atau memperkaya wacana dalam disiplin ilmu di luar teknik sipil.
2. Interdisipliner: transfer kredit dalam negeri, mahasiswa dapat mengambil
matakuliah dalam disiplin teknik sipil dan/atau memperkaya wacana dalam
disiplin ilmu di luar teknik sipil.
3. Internasional: transfer kredit luar negeri, mahasiswa dapat melanjutkan
kuliah di luar negeri, sekaligus untuk menumbuhkan kepercayaan diri dalam
pergaulan internasional.
4. Magang: mahasiswa dapat memperkaya pengalaman di bidang praktek
usaha jasa konstruksi, baik konsultan perencana, kontraktor pelaksana,
konsultan supervisi, atau di instansi terkait.
5. Percepatan Studi (fast track): mahasiswa pada semester VII dimungkinkan
untuk menempuh matakuliah di Prodi S2 di Lingkungan JTSL, diharapkan
dalam waktu 4 tahun mahasiswa lulus Program Studi S1, dan dalam waktu 5
tahun sudah lulus S2.
Kompetensi program studi dan lulusan yang dihasilkan dengan adanya program
3 + 1 tersebut diharapkan dapat bersaing secara global.
Perkembangan jaman saat ini mendorong seseorang untuk dapat tampil
menonjol dalam suatu bidang tertentu tetapi tetap harus mampu bekerja sebagai
generalis dalam berbagai situasi. Semester I sampai semester VI dalam
Kurikulum Program Studi Teknik Sipil 2011 dirancang sedemikian rupa sehingga
seorang mahasiswa mampu melakukan kompetensi kurikulum baik inti maupun
pengkayaannya.
Semester VII dan VIII dirancang untuk memberikan kompetensi khusus. Pada
Kurikulum 2011 Prodi TS, pilihan kompetensi khusus yang lebih terkait dengan
Lingkungan atau Penyehatan disediakan dengan porsi yang lebih banyak dari
kurikulum sebelumnya. Hal ini untuk menampung para mahasiswa yang memilih
Bab 3. Kurikulum | 22

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


kompetensi Teknik sipil dengan pengkayaan Teknik Lingkungan atau Teknik
Penyehatan lingkungan.
Mahasiswa yang mengambil kompetensi tersebut akan mengambil misalnya
matakuliah Teknik Penyediaan Air Minum (2 SKS), Manajemen dan Pengolahan
Air Limbah (2 SKS), Manajemen Kualitas Air (2 SKS), Aliran air tanah (2 SKS)
dan Hidrologi terapan (2 SKS) yang sangat mendukung Teknik Penyehatan
Lingkungan. Ditambahkan dengan kompetensi umum yang dimiliki oleh setiap
lulusan (diambil dari semester I sampai VI) maka mahasiswa peminat Teknik
Sipil dengan kompetensi tambahan penyehatan lingkungan diharapkan mampu
berperan sebagai insinyur Teknik Sipil yang berkompeten dalam perancangan,
perawatan, dan operasional infrastruktur sipil dalam bidang Penyehatan
Lingkungan.
3.2.1 Semester I sampai semester VI
Daftar matakuliah yang untuk semester I VI dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Daftar matakuliah Kurikulum 2011
Semester I
No.

Kode

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

UN1101
UN1102
TKS1103
TKS1104
TKS1105
TKS1106
TKS1107
TKS1108
TKS1109
TKS1110

Matakuliah
Pancasila
Kewarganegaraan
Fisika Dasar
Kimia Dasar
Matematika I
Pemrograman Komputer
Struktur Bangunan
Gambar Teknik
Pengantar Teknik Transportasi
Analisis Struktur Statis Tertentu I
TOTAL

SKS
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
21

Praktikum/
Tugas

Tugas
Tugas
Tugas

Semester II
No.

Kode

1
2
3
4
5

UN1201
TKS1202
TKS1203
TKS1204
TKS1205

Matakuliah
Agama
Statistika dan Probabilitas
Pengantar Geologi Teknik
Geomatika
Matematika II

SKS

Praktikum/
Tugas

2
2
2
2
3
Bab 3. Kurikulum | 23

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

No.

Kode

Matakuliah

6
7
8
9

TKS1206
TKS1207
TKS1208
TKS1209

SKS

Mekanika Fluida
Ilmu Lingkungan
Teknik Lalu Lintas
Analisis Struktur Statis Tertentu II
TOTAL

3
2
2
2
20

Praktikum/
Tugas
Praktikum

Praktikum

Semester III
No

Kode

Matakuliah

SKS

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

TKS2101
TKS2102
TKS2103
TKS2104
TKS2105
TKS2106
TKS2107
TKS2108
TKS2109
TKS2110

Matematika Teknik
Ekonomi Teknik
Hidrologi
Hidraulika Saluran Terbuka
Mekanika Tanah I
Pengantar Perencanaan Transportasi
Perancangan Geometrik Jalan
AnalisisTegangan, Regangan, dan Deformasi
Struktur Kayu dan Bambu
Teknologi Bahan Bangunan
TOTAL

2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
21

Praktikum
/Tugas

Praktikum
Tugas

Praktikum

Semester IV
No.

Kode

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

TKS2201
TKS2202
TKS2203
TKS2204
TKS2205
TKS2206
TKS2207
TKS2208
TKS2209
TKS2210

Matakuliah
Manajemen Sumberdaya Air
Drainase dan Sanitasi Lingkungan
Mekanika Tanah II
Fondasi Dangkal
Jalan Rel
Perancangan Bahan Perkerasan
Analisis Struktur Statis Tak Tentu
Struktur Baja I
Struktur Beton Bertulang I
Teknologi Beton
TOTAL

SKS
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20

Praktikum/
Tugas

Praktikum

Praktikum

Praktikum

Bab 3. Kurikulum | 24

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Semester V
No.

Kode

Matakuliah

SKS

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

TKS3101
TKS3102
TKS3103
TKS3104
TKS3105
TKS3106
TKS3107
TKS3108
TKS3109
TKS3110

Pengetahuan Praktek Lapangan


Pengantar Teknik Pantai dan Lepas Pantai
Irigasi dan Bangunan Air
Teknik Penyehatan dan Lingkungan
Pemindahan Tanah Mekanis
Fondasi Dalam
Perancangan Perkerasan Jalan
Analisis Struktur Metode Matriks
Struktur Baja II
Struktur Beton Bertulang II
TOTAL

1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
21

Praktikum/
Tugas

Tugas
Praktikum
Tugas
Tugas

Semester VI
No.

Kode

TKS3201

2
3
4
5
6
7
8

TKS3202
TKS3203
TKS3204
TKS3205
TKS3206
TKS3207
TKS3208

TKS3209

10

TKS3210

Matakuliah
Metodologi Penelitian, Teknik Penulisan
dan Presentasi
Perancangan Bangunan Teknik Sipil
Pelabuhan
Teknik Sungai
Mekanika Batuan
Penyelidikan Lokasi
Bandar Udara
Manajemen Lalu Lintas
Analisis Dinamik Struktur dan Teknik
Gempa
Pengantar Manajemen Konstruksi
TOTAL

SKS

Praktikum/
Tugas

2
2
2
2
2
2
2
2

Tugas

2
2
20

Pada tabel matakuliah terdapat Praktikum dan tugas. Definisi dari dua hal itu
adalah sebagai berikut :

Praktikum: Kegiatan yang direncanakan oleh dosen pengampu dan


dilakukan oleh mahasiswa untuk memberikan pemahaman yang lebih atas
matakuliah melalui serangkaian percobaan di laboratorium/lapangan,
membuat laporan dan menempuh responsi. Beban kegiatan menyesuaikan
SKS matakuliah yang bersangkutan.

Bab 3. Kurikulum | 25

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

Tugas: Kegiatan yang direncanakan oleh dosen pengampu dan dilakukan


oleh mahasiswa melalui serangkaian kegiatan prencanaan, perancangan dan
analisis sesuai dengan sks matakuliah yang bersangkutan sampai
memperoleh persetuajuan dosen pengampu. Bobot tugas menyesuaikan
matakuliah yang bersangkutan

Matakuliah yang tidak mempunyai praktikum dan tugas akan diberikan PR dan
demo sesuai dengan bobot SKS matakuliah tersebut untuk memberikan
pemahaman lebih mendalam pada matakuliah yang diberikan. Pengertian demo
adalah serangkaian kegiatan di laboratorium/di kelas untuk lebih memberikan
pemahaman atas suatu matakuliah.
Kuliah Lapangan diberikan pada beberapa matakuliah sesuai dengan silabus.
Pengertian kuliah lapangan adalah kegiatan lapangan yang terkait dengan
pemahaman dari suatu matakuliah. Dilaksanakan disekitar jogja dan
dimunculkan secara resmi dalam silabus dan RPKPS, Semua KBK dialokasikan
delapan kali kuliah lapangan.
3.2.2 Semester VII sampai semester VIII
Pada semester VII dan VIII mahasiswa diperkenankan memilih jalur yang paling
diminati. Pemilihan ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan pada
mahasiswa untuk memilih bekal ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengembangan
diri, serta softskill yang paling relevan dengan kebutuhan setiap mahasiswa,
sesuai dengan tujuan setelah selesai kuliah di tingkat program sarjana dan yang
paling sesuai dengan bakat mahasiswa. Pada semester VII dan VIII tersebut
mahasiswa diwajibkan mengambil minimal 11 sks dari 48 sks matakuliah pilihan
yang ditawarkan. Selain itu, mahasiswa juga diwajibkan mengambil 3 matakuliah
dengan beban 10 SKS yang merupakan beban wajib yaitu Ujian Komprehensif (1
SKS), Kuliah Kerja Nyata (3 SKS) dan Tugas Akhir (6 SKS).
Daftar matakuliah yang dapat diambil pada semester VII VIII dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Daftar Matakuliah Kurikulum 2011
Semester VII
No.
Kode
Matakuliah Wajib
1
TKS4101

Matakuliah
Ujian Komprehensif
Total

Matakuliah Pilihan
1
TKS4102
Bahasa Asing
2
TKS4103
Hidrologi Terapan

sks
1
1
2
3
Bab 3. Kurikulum | 26

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


No.
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kode
TKS4104
TKS4105
TKS4106
TKS4107
TKS4108
TKS4109
TKS4110
TKS4111
TKS4112
TKS4113

Matakuliah
Hidraulika Terapan
Aliran Air Tanah
Bangunan Tenaga Air
Teknik Penyediaan Air Minum
Manajemen dan Pengolahan Air Limbah
Perbaikan Tanah
Metode Elemen Hingga
Struktur Jembatan
Perencanaan dan Penjadwalan Proyek
Topik Spesial
Total

sks
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
27

Semester VIII
No.
Kode
Matakuliah Wajib
1
UN4201
2
TKS4202
Matakuliah Pilihan
No.
Kode
1
TKS4203
2
TKS4204
3
TKS4205
4
TKS4206
5
TKS4207
6
TKS4208
7
TKS4209
9
TKS4210
10
TKS4213

Matakuliah
Kuliah Kerja Nyata
Tugas Akhir
Total
Matakuliah
Mitigasi Bencana Alam
Transpor Sedimen
Manajemen Kualitas Air
Pelaksanaan Perkerasan
Struktur Beton Bertulang III
Struktur Baja III
Metode Pelaksanaan Konstruksi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Topik Spesial
Total

sks
3
6
9
sks
3
3
3
2
2
2
2
2
2
21

Topik Spesial (TKS4113 dan TKS 4213) merupakan matakuliah yang dapat
berubah setiap tahunnya tergantung permasalahan yang penting untuk diajarkan
pada saat itu dan keberadaanya (judul dan silabusnya) diputuskan oleh rapat
JTSL. Topik Spesial dapat berupa satu matakuliah dari satu KBK atau sinergi
dari beberapa KBK.
3.2.3 Sistem Perkuliahan Semester VII-VIII
Reguler
Mahasiswa menempuh Semester VII-VIII di lingkungan Prodi TS tanpa
pengkayaan di luar Prodi TS JTSL FT UGM. Beban matakuliah yang wajib
Bab 3. Kurikulum | 27

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


ditempuh mahasiswa pada 2 semester ini adalah: (1) Matakuliah wajib: Ujian
Komprehensif, Tugas Akhir dan Kuliah Kerja Nyata (2) Matakuliah pilihan:
minimal 11 sks.
Interdisipliner: transfer kredit dalam negeri
Mahasiswa menempuh Semester VII-VIII di universitas mitra dalam negeri untuk
pengkayaan materi yang sudah diambil mulai dari semester I sampai dengan
semester VI di Prodi TS JTSL FT UGM. Persyaratannya adalah sebagai berikut:
1. Ujian Komprehensif dan Kuliah Kerja Nyata adalah matakuliah wajib yang
harus ditempuh di Prodi TS JTSL FT UGM.
2. Pengetahuan Praktek Lapangan dan Tugas Akhir adalah matakuliah wajib
yang harus ditempuh oleh mahasiswa di Prodi TS JTSL FT UGM atau
perguruan tinggi mitra dalam negeri.
3. Minimal 11 sks matakuliah pilihan yang harus diambil dapat ditempuh di
perguruan tinggi mitra dalam negeri dan atau Prodi TS JTSL FT UGM
4. Matakuliah yang ditempuh di Semester VII dan VIII di perguruan tinggi
mitra di dalam negeri ditetapkan sesuai dengan matakuliah yang
ditawarkan oleh perguruan tinggi mitra dan persetujuan JTSL FT UGM.
Internasional: transfer kredit luar negeri
Pada Semester VII-VIII mahasiswa menempuh perkuliahan di universitas mitra
luar negeri. Dalam Jalur ini dimungkinkan mahasiswa mengambil double degree.
Persyaratannya adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa lolos seleksi yang diadakan oleh perguruan tinggi mitra luar
negeri.
2. Ujian Komprehensif dan Kuliah Kerja Nyata adalah matakuliah wajib yang
harus ditempuh di Prodi TS JTSL FT UGM.
3. Pengetahuan Praktek Lapangan dan Tugas Akhir adalah matakuliah wajib
yang harus ditempuh oleh mahasiswa di Prodi TS JTSL FT UGM atau
perguruan tinggi mitra luar negeri.
4. Minimal 11 sks matakuliah pilihan yang harus diambil dapat ditempuh di
perguruan tinggi mitra luar negeri dan atau Prodi TS JTSL FT UGM
5. Matakuliah yang ditempuh di Semester VII dan VIII di perguruan tinggi
mitra di luar negeri ditetapkan sesuai dengan matakuliah yang ditawarkan
oleh perguruan tinggi mitra dan persetujuan JTSL FT UGM.
Magang
Pada Semester VII-VIII mahasiswa melaksanakan Praktek Kuliah Lapangan
sekaligus menyusun Tugas Akhir di perusahaan yang berkaitan dengan bidang
keteknik sipilan. Persyaratannya adalah sebagai berikut:
1. Ujian Komprehensif dan Kuliah Kerja Nyata adalah matakuliah wajib yang
harus ditempuh oleh mahasiswa.
2. Lokasi tempat magang harus mendapat persetujuan Prodi TS JTSL,
3. Wajib menempuh minimal 11 SKS matakuliah pilihan di Prodi TS JTSL.
Bab 3. Kurikulum | 28

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Percepatan Studi (fast track)
Mahasiswa menempuh perkuliahan pada semester VII-VIII di Prodi TS dan S2
secara bersamaan. Persyaratannya adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dengan IPK (semester I s/d VI) minimal 3,25.
2. Mahasiswa wajib menempuh Ujian Komprehensif, Tugas Akhir, Kuliah
Kerja Nyata, dan minimal 11 sks matakuliah pilihan di Semester VII-VIII.
3. Jumlah total sks yang dapat diambil pada Semester VII adalah 24 SKS
(sudah termasuk mata kuliah di S1 dan S2).
Sistem perkulihan tersebut di atas secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 3.3,
sedangkan diagram alur hubungan setiap matakuliah dapat dilihat pada Gambar
3.1. Diagram alir ini bukan merupakan urutan matakuliah prasyarat tetapi hanya
sebagai gambaran hubungan antar matakuliah.

Tabel 3.3 Ringkasan Sistem Perkuliahan di Prodi TS JTSL FT UGM


Jalur
Semester
Reguler

Interdisipliner Internasional

Magang

Percepatan Studi

Matakuliah Wajib (122 sks)


I - VI
PPL (1 sks) di JTSL

PPL (1 sks) di
JTSL atau PT
Mitra

PPL (1 sks) di
JTSL atau PT
Mitra

PPL (1
sks) di
JTSL

PPL (1 sks) di
JTSL

Ujian Komprehensif (1sks) dan KKN (3 sks) di JTSL

VII - VIII

Minimal 11 sks
matakuliah pilihan
di JTSL

Minimal 11 sks
matakuliah
pilihan di JTSL
dan atau PT
Mitra

Minimal 11
sks
matakuliah
pilihan di
JTSL dan
atau PT Mitra

Minimal 11
sks
matakuliah
pilihan di
JTSL

Minimal 11 sks
matakuliah pilihan
di JTSL

TA di JTSL

TA di JTSL
atau PT Mitra

TA di JTSL
atau PT Mitra

TA di
JTSL

TA di JTSL

Bab 3. Kurikulum | 29

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

Gambar 3.1 Diagram Alur Hubungan Setiap Matakuliah

Bab 3. Kurikulum | 30

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


3.3 Kompetensi Pendidikan
Berikut adalah jenis kompetensi yang menjadi target Kurikulum Program Studi
Teknik Sipil 2011 Program Studi Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.
Ketrampilan Intelektual (Intellectual Skill)
1. Mampu menerapkan sains dasar (matematika, fisika dan statistik) untuk
merancang, mengevaluasi, dan kegiatan manajemenen ketekniksipilan pada
umumnya termasuk efisiensi sumberdaya dan penentuan resiko.
2. Mampu merancang suatu sistem dan komponennya terkait dengan peraturan,
norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) serta pelaksanaannya di
bidang teknik sipil
3. Mampu menyesuaikan rancangan teknik dan sistem dalam bidang teknik sipil
terkait dengan kebutuhan masyarakat saat ini serta masa yang akan datang
4. Mampu mengidentifikasi, merumuskan, dan menyelesaikan masalah-masalah
di bidang teknik sipil
Ketrampilan Praktis (Practical Skill)
1. Mampu menerapkan teknologi dan melaksanakan pembangunan
ketekniksipilan (bangungan gedung, keairan, transportasi) secara efektif dan
efisien, berkelanjutan dengan dampak negatif seminimal mungkin
2. Mampu menggunakan berbagai perangkat lunak pendukung yang digunakan
dalam perancangan bangunan ketekniksipilan serta mampu melakukan
analisis atau interpretasi keluaran perangkat lunak dengan baik
3. Mampu memadukan berbagai aspek ilmu keteknik-sipilan untuk mewujudkan
bangunan keteknik-sipilan secara utuh dan berdaya guna, tanpa
meninggalkan kaidah efisiensi, efektivitas, serta nilai keberlanjutan.
4. Mampu menyusun laporan atau tulisan ilmiah, serta mengkomunikasikannya
dengan pihak lain secara profesional menggunakan teknologi informasi, baik
dengan Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Inggris.
Ketrampilan Managerial dan Sikap (Managerial Skill and Attitude)
1. Mampu bertindak dan bertanggungjawab profesional dengan menjunjung
tinggi norma, etika, tata nilai, moral, dan agama
2. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan bahasa Indonesia maupun
bahasa asing.
3. Dapat memprediksi dampak yang timbul terkait dengan berbagai
pembangunan keteknik-sipilan.
4. Mampu menjelaskan isu-isu lingkungan baik pada skala global (internasional),
regional, nasional, maupun lokal serta menggunakannya dalam aspek
perencanaan, pengelolaan serta perawatan bangunan teknik sipil
5. Mampu memanfaatkan dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
(ICT) serta trampil menggunakan alat-alat modern dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan perawatan konstruksi bangunan teknik sipil.
Bab 3. Kurikulum | 31

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


6. Mampu mengembangkan diri dan mampu berfikir secara logis dan analitis
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi secara profesional dan
kreatif
7. Mampu bekerjasama dalam suatu tim (baik mono maupun multi disiplin) dan
menyesuaikan diri dengan cepat di lingkungan kerja serta mampu
meningkatkan jaringan kerja.
8. Menyadari adanya kebutuhan untuk memiliki sifat kepemimpinan dan
kewirausahaan serta mampu mempraktekkan kewirausahaan sederhana.
9. Mempunyai kemampuan yang dapat bersaing dengan era globalisasi, baik
untuk mendukung kegiatan pembangunan keteknik-sipilan maupun untuk
mendukung keberhasilan pendidikan lanjut.
Ketrampilan Spesifik (Specific Skill)
1. Mempunyai ketrampilan yang dapat beradaptasi cukup baik dengan berbagai
bidang keilmuan selain ilmu ketekniksipilan
2. Mempunyai ketrampilan khusus dalam bidang Lingkungan dan Teknik
penyehatan
3. Secara khusus mempunyai ketrampilan dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan teknik sipil, pelaksanaan survei dan perencanaan, atau pekerjaan
sipil lainnya
4. Mempunyai ketrampilan yang dapat beradaptasi cukup baik dalam bidang
kegiatan usaha jasa konstruksi
5. Mempunyai tambahan kemampuan dan ketrampilan yang dapat bersaing
dalam era globalisasi, baik untuk mendukung kegiatan secara umum maupun
pembangunan ketekniksipilan serta untuk mendukung keberhasilan
pendidikan lanjut
6. Mampu beradaptasi dan bersaing dalam lingkungan internasional dengan
cepat
7. Mempunyai ketrampilan yang dapat langsung beradaptasi dengan kondisi
lingkungan serta mendukung kegiatan peningkatan kesejahteraan
masyarakat
8. Mampu berkomunikasi dengan masyarakat dan berperan dalam
pembangunan terkait dengan teknik sipil dan lingkungan di dalam masyarakat
3.4 Tatacara Ekivalensi dan Transfer Kredit
Sejalan dengan hal-hal yang diuraikan dalam konsep dasar, telah disusun suatu
tatacara ekuivalensi dan transfer nilai yang pada prinsipnya memuat urutan
proses seperti berikut:
1. Dilakukan perhitungan ekuivalensi semua matakuliah di Semester I s.d. VIII
pada Kurikulum 2006 yang bernilai sekurangnya D ke matakuliah di Semester
I s.d. VIII pada Kurikulum 2011.
2. Dilakukan transfer status mahasiswa, didasarkan pada jumlah perolehan SKS
tersebut pada Butir 1).
Bab 3. Kurikulum | 32

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


3. Apabila jumlah perolehan SKS tersebut pada Butir 2) lebih kecil daripada 110
SKS, maka mahasiswa diwajibkan mengikuti Kurikulum Program Studi Teknik
Sipil 2011 secara penuh, di mana seluruh matakuliah wajib di Semester I s.d.
VI pada Kurikulum Program Studi Teknik Sipil 2011 harus diselesaikan.
4. Apabila perolehan SKS tersebut pada Butir 2) sama atau lebih besar daripada
110 SKS, maka mahasiswa dapat meneruskan studinya sampai memperoleh
144 SKS, serta boleh memperhitungkan matakuliah tabungan (apabila ada),
dan memenuhi persyaratan yudisium.
Tatacara ekivalensi matakuliah dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum 2011 adalah
mengikuti atau sesuai dengan Tabel 3.4. Kegiatan-kegiatan ekuivalensi dan
transfer nilai akan diselenggarakan selama bulan Agustus 2011.
Tabel 3.4. Pengelompokan Kasus (perbandingan matakuliah Kurikulum 2006
terhadap matakuliah Kurikulum 2001)
No. Kasus
Deskripsi
Contoh
1
K1 Nama matakuliah sama berubah bobot SKS nya ASST ke ASST I
Nama matakuliah sama/berbeda, SKS sama,
Hidraulika Saluran
2
K2
ada tambahan Tugas/Praktikum
Terbuka
KKA Risiko >
3
K3 Nama matakuliah dihapus/diganti
ASST II +
Matematika II
Nama matakuliah sama/berbeda, SKS sama,
4
K4
Hidrologi
ada tambahan Kuliah Lapangan
Pengetahuan
5
K5 Matakuliah baru
Praktek Lapangan
Nama matakuliah sama/berbeda, SKS turun atau
6
K6
Matematika II
naik
Penambahan/Pengurangan/Perubahan nama
Bangunan Tenaga
7
K7
matakuliah Pilihan semester VII dan VIII
AIr

Bab 3. Kurikulum | 33

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

BAB 4
KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR
4.1 Penerimaan Mahasiswa Baru
Penerimaan calon mahasiswa Program Studi Teknik Sipil JTSL FT tidak dapat
terlepas dari seleksi penerimaan pada tingkat universitas. Universitas Gadjah
Mada mempunyai beberapa program penerimaan calon mahasiswa baru, yaitu:
1. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
SNMPTN merupakan pola seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi
akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi lainnya.
Pemerintah membiayai biaya pendaftaran pola penerimaan ini.
2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
SBMPTN merupakan pola penerimaan yang didasarkan pada hasil ujian
tertulis yang dilaksanakan secara nasional. Biaya pendaftaran dibebankan
pada pendaftar.
3. Seleksi Mandiri
Pola Penerimaan ini terdiri atas:
a. Penelusuran Bibit Unggul
Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM)
Pola penerimaan ini diperuntukkan bagi siswa tidak mampu secara
ekonomi yang memiliki prestasi akademik unggul.
Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB)
Pola penerimaan ini diperuntukkan bagi siswa pemenang atau finalis
olimpiade bidang ilmu pengetahuan tingkat internasional maupun
pemenang tingkat nasional.
Penelusuran Bakat Olahraga dan Seni (PBOS)
Pola penerimaan ini diperuntukkan bagi siswa pemenang atau finalis
kejuaraan di bidang olahraga atau seni tingkat internasional maupun
pemenang di tingkat provinsi atau nasional
Penelusuran Bibit Unggul Kemitraan (PBUK)
Pola penerimaan ini diperuntukkan bagi siswa dengan kemampuan
akademik unggul yang diusulkan dan dibiayai oleh Pemda, institusi,
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 34

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


dan/atau perusahaan yang kredibel. Pola ini juga ditujukan untuk daerah
T3 (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
b. Ujian Tulis
Pola penerimaan ini didasarkan pada hasil ujian tertulis yang dilaksanakan
oleh UGM.
Informasi terkini mengenai penerimaan calon mahasiswa Universitas Gadjah
Mada dapat dilihat selengkapnya pada website Ujian Masuk UGM yaitu pada
www.um.ugm.ac.id.
Prosedur administrasi data mahasiswa yang diterima dari seleksi masuk tersebut
akan dimulai di tingkat universitas, kemudian dilanjutkan ke tingkat fakultas, dan
terakhir data mahasiswa baru dari fakultas akan diolah di tingkat prodi.
Rincian prosedur dan tanggung jawab di tingkat prodi adalah sebagai berikut:
1. Menerima berkas formulir registrasi mahasiswa dari Fakultas oleh Bagian
Akademik Jurusan (Bagian Pengajaran).
2. Bagian Akademik Jurusan (Bagian Pengajaran) menginput data awal berupa
nama mahasiswa baru dan nomor mahasiswanya.
3. Berdasarkan data mahasiswa tersebut, Bagian Akademik dapat melakukan
pembagian kelas dan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).
Bagi calon mahasiswa yang telah diterima wajib mengikuti kegiatan inisiasi dan
orientasi kampus yang diadakan oleh universitas dan fakultas.
4.2 Her registrasi Mahasiswa
Setelah calon mahasiswa yang mengikuti salah satu dari jalur masuk penerimaan
tersebut dinyatakan diterima sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada,
maka mahasiwa diharuskan untuk melakukan registrasi mahasiswa. Registrasi
mahasiswa ini pada dasarnya dilaksanakan setiap semester. Registrasi ini terdiri
dari dua macam registrasi, yaitu:
1. Registrasi Administrasi, yaitu proses kegiatan pendaftaran diri dengan
persyaratan tertentu yang wajib dilaksanakan mahasiswa dengan tujuan
mendapatkan status terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
2. Registrasi Akademik, yaitu proses kegiatan melaporkan diri kepada fakultas
setelah registrasi administrasi dilaksanakan, yang wajib dilakukan oleh
mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan akademiknya pada semester yang
bersangkutan.
Dari segi subyeknya, registrasi yang dilakukan oleh mahasiswa baru disebut
registrasi, sedangkan yang dilakukan oleh mahasiswa lama disebut herregistrasi.

Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 35

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Registrasi
Registrasi dapat dilayani apabila memenuhi/membawa persyaratan seperti yang
tercantum di dalam situs resmi UGM, seperti bukti telah diterima sebagai calon
mahasiswa, tes kesehatan, dan sebagainya.
Bagi mahasiswa baru atau mahasiswa semester satu, proses registrasi diuraikan
sebagai berikut:
1. Registrasi administrasi dengan cara membayar SPP dan BOP pada bank
yang ditunjuk. Jumlah BOP yang dibayarkan merupakan jumlah paket dari
mata kuliah yang harus diambil. Pembayaran untuk mahasiswa semester satu
dengan memasukkan nomor pendaftaran ujian masuk sebagai mahasiswa.
2. Registrasi akademik dengan menyerahkan bukti pembayaran SPP dan BOP
ke bagian akademik di Prodi TS untuk mendapatkan formulir pengisian Kartu
Rencana Studi (KRS) dan KRS online.
Herregistrasi
Herregistrasi wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa lama yang akan mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar pada semester bersangkutan, dengan syarat
dan prosedur:
1. Bagi mahasiswa semester dua:
a. Registrasi administrasi dengan cara membayar SPP dan BOP pada bank
yang ditunjuk. Jumlah BOP yang dibayarkan merupakan jumlah paket dari
matakuliah yang harus diambil. Pembayaran untuk mahasiswa semester
dua dengan memasukkan nomor Nomor Induk Universitas (NIU).
b. Registrasi akademik dengan menyerahkan bukti pembayaran SPP dan
BOP ke bagian akademik di prodi untuk mendapatkan formulir pengisian
Kartu Rencana Studi (KRS) dan KRS online.
2. Bagi mahasiswa semester tiga dan selanjutnya (yang tidak terputus masa
studinya):
a. Registrasi administrasi dengan cara mahasiswa membayar SPP pada
bank yang ditunjuk. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara
pembayaran melalui ATM, melalui internet banking, atau melalui cabang
terdekat dengan memasukkan nomor NIU.
b. Registrasi akademik dengan membawa bukti pembayaran SPP ke bagian
akademik prodi untuk mendapatkan formulir pengisian Kartu Rencana
Studi (KRS) dan KRS online.
c. BOP akan dibayarkan mahasiswa pada bank yang ditunjuk setelah
dilakukan perubahan KRS pada minggu 2 perkuliahan. BOP dibayarkan
sesuai jumlah SKS matakuliah yang diambil. Bukti pembayaran BOP
diberikan ke bagian akademik prodi.
3. Bagi mahasiswa yang terputus studinya baik karena cuti dengan izin maupun
cuti tidak izin (mangkir) harus melakukan konfirmasi ke Direktorat Keuangan
UGM untuk menentukan biaya yang harus dibayarkan, dengan:
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 36

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

4.

5.

6.

7.

a. Membawa kartu mahasiswa terakhir,


b. Menunjukkan surat izin aktif kuliah kembali dari Dekan. Untuk
mendapatkan surat izin dari Dekan ini harus mengajukan surat pengantar
dari Prodi Teknik Sipil dilengkapi dengan traskrip nilai,
c. Menunjukkan surat izin cuti (bagi yang berizin).
Bagi mahasiswa perpanjangan studi harus melakukan konfirmasi ke
Direktorat Keuangan UGM untuk menentukan biaya yang harus dibayarkan,
dengan:
a. Membawa kartu mahasiswa terakhir,
b. Menunjukkan surat izin perpanjangan studi dari Dekan. Untuk
mendapatkan surat izin dari Dekan ini harus mengajukan surat pengantar
dari Prodi Teknik Sipil dilengkapi dengan transkrip nilai.
Biaya pendidikan akan disesuaikan dengan kategori SPP mahasiswa
angkatan terbaru.
Bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sampai dengan akhir semester
berjalan dan akan mengikuti wisuda periode semester berikutnya dibebaskan
dari kewajiban membayar SPP, dengan menunjukkan surat keterangan lulus
dari fakultasnya.
Bagi mahasiswa yang telah lulus tetapi belum mengikuti wisuda, maka
mahasiswa yang telah lulus dan sudah melakukan yudisium dibebaskan dari
pembayaran pendaftaran ulang semester yang bersangkutan. Bagi
mahasiswa asing perlu menunjukkan bukti lunas pembayaran SPP dan
rekomendasi dari Kantor Urusan Internasional (Bagian Kerjasama Kantor
Pusat UGM) ke fakultas masing-masing.
Bagi mahasiswa BIDIK MISI hanya membayar asuransi kesehatan.

4.3 Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)


4.3.1 Kartu Rencana Studi
Untuk dapat mengikuti perkuliahan dan kegiatan akademik lain seperti praktikum,
Ujian Komprehensif, Tugas Akhir, Pengetahuan Praktek Lapangan, KKN, dan
sebagainya, mahasiswa harus mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) yang sudah
disetujui oleh pembimbing akademik. Bagi mahasiswa semester kedua atau
lebih, jumlah SKS yang dapat diambil pada setiap semester didasarkan atas
prestasi yang diperoleh pada semester sebelumnya.
Bagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan Tugas Akhir dan Pengetahuan
Praktek Lapangan, atau belum lulus Ujian Komprehensif pada suatu semester
tertentu, maka mahasiswa tersebut wajib untuk melakukan pengisian KRS ulang
pada semester selanjutnya.

Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 37

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


4.3.2 Sistem SKS
Beban akademik mahasiswa diukur dengan sistem satuan kredit semester
(SKS). Satu SKS perkuliahan setara dengan 3 jam kerja perminggu selama 1
semester dengan perincian:
1. Satu jam kuliah tatap muka
2. Satu jam kegiatan terencana tetapi tidak terjadwal (misalnya: pekerjaan
rumah, penulisan laporan, dll.)
3. Satu jam kegiatan mandiri.
Bagi mahasiswa tahun pertama (Semester I dan II), beban studi yang diijinkan
diatur sebagai berikut ini:
1. KRS Semester I berisi paket matakuliah Semester I.
2. KRS Semester II berisi paket matakuliah Semester II. Namun, jika Indeks
Prestasi (IP) Semester I lebih atau sama dengan 2,75 dapat mengambil
beban studi sesuai Tabel 4.1.
Sedangkan untuk mahasiswa pada tahun ke 2 (Semester III ke atas), beban studi
maksimum yang dapat ditempuh berdasar pada Kartu Hasil Sementara semester
sebelumnya (X-1) sebagaimana yang diatur pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Beban Studi Maksimum
IP semester (x-1)

Beban Studi Maksimum

IP 1,25
1,25 IP 1,75
1,75 IP 2,25
2,25 IP 2,75
2,75 IP 3,00
IP 3,00

14 sks
16 sks
18 sks
20 sks
22 sks
24 sks

Bagi mahasiswa yang belum mencapai 30 sks dan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) kurang dari 2, maka mahasiswa tersebut belum diijinkan menempuh
matakuliah Semester V ke atas. Matakuliah semester I dan II yang masih bernilai
D dan E harus ditempuh pada KRS tahun kedua.
4.4 Pelaksanaan Perkuliahan
Kuliah adalah kegiatan akademik tatap muka antara dosen dan mahasiswa
dalam rangka transformasi ilmu pengetahuan, diskusi dan sebagainya yang
dilaksanakan di dalam ruang maupun di luar ruang kuliah.
Pembelajaran di Prodi TS JTSL FT UGM dilakukan dengan mengacu pada
sistem penjaminan mutu akademik yang telah digariskan oleh UGM. Sistem
pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran berbasis penyelesaian masalah
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 38

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


(problem-based learning) sangat banyak diadopsi oleh para dosen, khususnya
matakuliah yang sarat dengan bobot engineering. Di samping itu, teknik
pemberian materi kuliah telah banyak mengacu pada pembelajaran yang
mendorong partisipasi aktif para mahasiswa (student-centered learning). Setiap
matakuliah diampu oleh team-teaching yang terdiri dari beberapa dosen.
Umumnya, satu matakuliah diampu oleh dua orang dosen.
Dalam satu semester, setiap matakuliah diberikan dalam 14 kali pertemuan yang
diatur dengan jadwal sebagai berikut:
Minggu ke-1 s.d. ke-7
: 7 kali kuliah tatap muka
Minggu ke-8 dan ke-9
: Ujian Tengah Semester (UTS)
Minggu ke-10 s.d. ke-16
: 7 kali kuliah tatap muka
Minggu ke-17
: Minggu tenang
Minggu ke-18 dan ke-19
: Ujian Akhir Semester (UAS)
Di samping kuliah tatap muka, diselenggarakan pula bimbingan oleh asisten
dalam forum tutorial dan asistensi tugas besar/praktikum. Juga, beberapa
matakuliah khususnya yang sarat dengan bobot engineering menyelenggarakan
kunjungan ke obyek infrastruktur teknik sipil yang dikemas dalam kegiatan kuliah
lapangan.
4.4.1 Tata Tertib Peserta Kuliah
Dalam mengikuti kuliah, mahasiswa wajib mentaati tata tertib perkuliahan berikut
ini:
1. Mahasiswa wajib untuk menjaga suasana kuliah tetap tertib.
2. Mahasiswa harus sudah hadir sebelum kuliah dimulai.
3. Bagi mahasiswa yang terlambat, tidak diperkenankan terlambat lebih dari 15
(lima belas) menit setelah kuliah dimulai.
4. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruangan sebelum perkuliahan
selesai.
5. Mahasiswa diwajibkan menonaktifkan alat komunikasi dan sejenisnya.
6. Mahasiswa wajib memakai kemeja atau kaos berkerah dan bersepatu
dengan cara yang seharusnya.
7. Mahasiswa tidak dibenarkan membuat coretan-coretan di kursi/meja dan
tindakan vandalisme yang lain.
8. Mahasiswa dilarang menandatangani presensi atau bukti kehadiran yang
bukan miliknya.
9. Mahasiswa wajib mengikuti proses belajar mengajar minimal atau sama
dengan 70% (tujuh puluh persen) dari seluruh rangkaian kegiatan
perkuliahan pada suatu matakuliah.

Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 39

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


4.4.2 Daftar Hadir
Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir setiap mengikuti kuliah. Setiap
ada kegiatan kuliah, petugas Bagian Akademik menyerahkan daftar hadir pada
dosen pemberi kuliah, guna ditandatangani oleh mahasiswa yang mengikuti
kuliah dan disahkan oleh dosen tersebut. Apabila ujian akhir semester akan
dimulai, Bagian Akademik memeriksa daftar hadir mahasiswa untuk menentukan
boleh tidaknya seorang mahasiswa mengikuti ujian dalam matakuliah yang
bersangkutan. Seorang mahasiswa dapat mengikuti ujian apabila telah mengikuti
paling tidak 70% dari kuliah yang diberikan. Apabila terdapat dua matakuliah
(kuliah terjadwal dan kuliah pengganti) diselenggarakan pada waktu yang sama,
maka mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan terjadwal, sedangkan presensi
untuk matakuliah pengganti tersebut, mahasiswa tetap dianggap hadir (tanpa
perlu mendatangani daftar kehadiran) dengan melapor terlebih dahulu ke Bagian
Akademik Prodi TS JTSL-FT UGM sehingga akan diberikan keterangan khusus
oleh Bagian Akademik.
4.4.3 Ijin Kuliah
Ijin kuliah dapat diberikan kepada:
1. Mahasiswa yang sedang sakit yang dilampiri dengan surat keterangan dokter
yang di dalamnya menyatakan bahwa mahasiswa yang bersangkutan
dimohonkan untuk tidak mengikuti perkuliahan selama periode waktu
tertentu.
2. Terdapat keluarga yang meninggal dunia yang dilampiri dengan surat
kematian
3. Mahasiswa yang sedang menjalankan tugas dari UGM, disertai surat tugas
yang ditandatangani oleh Kajur/Sekjur atau Pejabat yang lebih tinggi di UGM.
Ijin kuliah dapat diberikan apabila mahasiswa tersebut mengurusnya ke bagian
akademik paling lambat 1 (satu) minggu terhitung dari waktu/hari tidak masuk
kuliah.
4.5 Pelaksanaan Praktikum dan Tugas Besar
4.5.1 Penerimaan asisten praktikum dan tugas besar
Asisten praktikum dan tugas adalah mahasiswa yang diberi tugas untuk
membantu dosen pengampu matakuliah yang memberikan praktikum maupun
tugas.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi asisten praktikum dan tugas ini
adalah:
1. Telah menempuh matakuliah yang akan diberikan asistensi praktikum
maupun tugas;
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 40

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


2. Memiliki nilai minimum B untuk matakuliah yang akan diberikan asistensi
praktikum maupun tugas;
3. Memiliki IPK minimal 3,00.
Selanjutnya, setelah mahasiswa yang akan mendaftar sebagai asisten praktikum
dan tugas memenuhi syarat sebagai asisten praktikum dan tugas, maka
mahasiswa harus menempuh prosedur penerimaan asisten praktikum dan tugas
sebagai berikut:
1. Koordinator asisten (ko-as) baru dipilih oleh ko-as lama dengan persetujuan
dosen pembimbing
2. Pembukaan pendaftaran asisten matakuliah oleh Korps Asisten Teknik Sipil
(KATS) secara online maupun dengan formulir manual. Pendaftaran dilayani
oleh KATS pada durasi waktu yang ditentukan (diluar tanggal tidak dilayani);
3. Mahasiswa mendaftarkan diri ke KATS dan mengumpulkan berkas
kelengkapan ke KATS
4. Pengurus KATS akan menyeleksi daftar mahasiswa yang memenuhi syarat
yang telah ditetapkan
5. Daftar mahasiswa yang mendaftar sebagai asisten praktikum atau tugas dan
memenuhi syarat yang ditetapkan, diserahkan kepada dosen koordinator
tugas dan praktikum matakuliah yang bersangkutan oleh ko-as
6. Dosen koordinator praktikum atau tugas akan menyeleksi mahasiswa calon
asisten praktikum atau tugas
7. Dosen koordinator tiap-tiap praktikum atau tugas besar menentukan waktu
pelaksanaan wawancara dengan calon asisten dan menyerahkannya ke
pengurus KATS
8. Pengurus KATS mengumumkan waktu pelaksanaan tes wawancara kepada
calon asisten
9. Calon asisten melaksanakan tes wawancara dengan dosen koordinator
praktikum atau tugas besar
10. KATS memberikan format resmi hasil seleksi asisten kepada ko-as
11. Format tersebut oleh ko-as diserahkan kembali ke KATS dengan dimintakan
tanda tangan dosen pembimbing terlebih dahulu
12. KATS melaporkan dan meminta persetujuan kepada Sekretaris Jurusan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan supaya tim asisten baru yang telah
terbentuk dapat diumumkan.
13. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dari seleksi akan melaksanakan
tugas sebagai asisten praktikum atau tugas.
Bagi asisten lama dapat melakukan daftar ulang sebagai asisten matakuliah
yang dulu diasisteni. Asisten dari mahasiswa S-2 juga dapat langsung bertugas
tanpa melewati jalur seleksi. Asistensi dari mahasiswa S-2 ini membantu
memberikan asistensi dalam bidang yang sesuai dengan program S-2 yang
diambil.

Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 41

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


4.5.2 Pelaksanaan praktikum
Praktikum merupakan kegiatan yang direncanakan oleh dosen pengampu dan
dilakukan oleh mahasiswa untuk memberikan pemahaman yang lebih atas
matakuliah melalui serangkaian percobaan di laboratorium/lapangan, membuat
laporan dan menempuh responsi. Beban kegiatan menyesuaikan SKS
matakuliah yang bersangkutan.
Dalam kegiatan praktikum ini terdapat berbagai istilah yang perlu diketahui, yaitu:
1. Koordinator Praktikum
Dosen pengampu MK yang bersangkutan dengan praktikum
2. Asisten Praktikum
Mahasiswa yang telah menempuh MK dan Praktikum bersangkutan untuk
membantu tugas koordinator pratikum/tugas besar
3. Surat Puas
Surat keterangan telah mengikuti praktikum yang dibuktikan dengan
mendapatkan nilai dan tanda tangan dari dosen penguji/pembimbing
praktikum.
4. Pre-Test
Ujian tertulis untuk dapat mengikuti praktikum.
5. Post-Test
Ujian tertulis hasil praktikum mahasiswa.
6. Responsi Praktikum
Ujian wawancara hasil praktikum mahasiswa.
Prosedur yang harus dilalui dalam melaksanakan praktikum adalah:
1.
Mahasiswa dalam kelompok praktikum mendaftarkan diri ke bagian
pengajaran untuk mengikuti praktikum.
2.
Bagian pengajaran menyerahkan daftar calon peserta dalam kelompok
praktikum ke pengelola laboratorium.
3.
Pengelola laboratorium menetapkan rentang waktu praktikum dan
menyerahkan daftar calon peserta praktikum ke koordinator asisten
praktikum.
4.
Koordinator asisten praktikum membagi jadwal praktikum tiap-tiap
kelompok, asisten untuk masing-masing kelompok, menentukan batas akhir
pengumpulan praktikum dan waktu ujian praktikum (pre tes, post tes atau
responsi)
5.
Koordinator asisten praktikum berkoordinasi dengan dosen koordinator
praktikum untuk melakukan asistensi umum pelaksanaan praktikum.
6.
Asisten praktikum melaksanakan asistensi umum dan mengumumkan
jadwal praktikum beserta waktu ujian praktikum (pre-test, post-test atau
responsi).
7.
Calon peserta praktikum melaksanakan pre test atau tugas pengganti pre
test.
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 42

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


8.

9.

10.

11.
12.

13.
14.

a. Apabila berdasarkan hasil tes mahasiswa dinyatakan lulus, maka


mahasiswa calon peserta praktikum berhak untuk mengikuti praktikum
sesuai jadwal dan diawasi oleh asisten jaga.
b. Jika tidak, maka calon peserta praktikum harus mengulangi pre-test
atau mendapat ujian tambahan.
Setelah praktikum, mahasiswa mengerjakan laporan sesuai waktu yang
ditentukan. Selama waktu pengerjaan, mahasiswa akan didampingi oleh
asisten praktikum.
a. Apabila laporan praktikum telah disetujui oleh asisten praktikum, maka
asisten praktikum menandatangai laporan praktikum dan surat puas
sebagai bukti bahwa laporan peserta praktikum telah disetujui oleh
asisten praktikum.
b. Jika tidak, maka mahasiswa harus memperbaiki laporannya sampai
disetujui dan mendapatkan tanda tangan asisten praktikum.
Peserta praktikum mengumpulkan laporannya di laboratorium yang
digunakan untuk praktikum.
a. Apabila dosen koordinator menginginkan adanya responsi praktikum,
maka mahasiswa wajib mengikuti responsi praktikum.
b. Jika tidak, maka mahasiswa wajib mengikuti post test sebagai ujian
hasil praktikum.
Dosen praktikum memberikan tanda tangan di laporan praktikum dan surat
puas beserta nilai peserta praktikum.
Koordinator asisten praktikum membuat daftar mahasiswa yang lulus
praktikum yang ditandatangi oleh koordinator asisten praktikum dan dosen
penguji/pembimbing praktikum, kemudian diserahkan ke bagian akademik.

4.5.3 Pelaksanaan tugas besar


Tugas besar adalah kegiatan yang direncanakan oleh dosen pengampu dan
dilakukan oleh mahasiswa melalui serangkaian kegiatan perencanaan,
perancangan dan analisis sesuai dengan sks matakuliah yang bersangkutan
sampai memperoleh persetujuan dosen pengampu. Bobot tugas menyesuaikan
matakuliah yang bersangkutan.
Beberapa istilah yang perlu dalam pelaksanaan tugas besar adalah:
1. Dosen Koordinator Tugas
Dosen pengampu MK yang bersangkutan dengan tugas.
2. Asisten Tugas
Mahasiswa yang telah menempuh MK dan tugas bersangkutan untuk
membantu tugas dosen koordinator.
3. Surat Puas
Surat keterangan telah menyelesaikan tugas besar yang dibuktikan dengan
mendapatkan nilai dan tanda tangan dari dosen penguji/pembimbing tugas
besar.
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 43

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


4. Responsi Tugas
Ujian wawancara hasil tugas besar mahasiswa.
Prosedur yang harus dilalui dalam melaksanakan tugas besar adalah:
1. Mahasiswa dalam kelompok atau individu mendaftarkan diri ke bagian
akademik untuk dapat mengikuti pengerjaan tugas besar.
2. Bagian akademik menyerahkan daftar calon peserta tugas besar dalam
kelompok atau individu ke koordinator asisten tugas besar.
3. Koordinator asisten tugas besar melakukan koordinasi dengan dosen
koordinator matakuliah yang bersangkutan, antara lain: jenis tugas dan
waktu penyelesaian tugas.
4. Asisten tugas besar melaksanakan asistensi umum, berupa penjelasan
tugas dan waktu pengerjaan tugas.
5. Peserta tugas besar melaksanakan pengerjaan tugas besar dan
berkonsultasi dengan asisten tugas besar dalam penyusunan laporan.
6. a. Apabila laporan tugas besar telah disetujui oleh asisten tugas besar,
maka asisten menandatangai laporan tugas besar dan surat puas
sebagai bukti bahwa laporan peserta tugas besar telah disetujui oleh
asisten.
b. Jika tidak, maka peserta tugas besar harus memperbaiki laporannya
sampai disetujui dan mendapatkan tanda tangan asisten.
7. a. Apabila dosen koordinator menginginkan adanya responsi tugas besar,
maka mahasiswa wajib mengikuti responsi.
b. Jika tidak, maka mahasiswa dapat langsung mengumpulkan hasil
laporan tugas besar.
c. Dosen pada matakuliah yang bersangkutan memberikan tanda tangan di
laporan tugas besar dan surat puas beserta nilai peserta tugas besar.
8.

Koordinator asisten tugas besar membuat daftar mahasiswa yang lulus tugas
besar yang ditandatangi oleh koordinator asisten tugas besar dan dosen
penguji/pembimbing tugas besar, kemudian diserahkan ke bagian akademik.

4.6 Ujian
Maksud penyelenggaraan ujian ialah untuk menilai apakah mahasiswa telah
memahami atau menguasai bahan yang disajikan dalam suatu matakuliah. Ujian
dapat dilaksanakan dalam berbagai macam cara, seperti ujian tertulis, ujian lisan,
ujian dalam bentuk pemberian tugas, dan kombinasi dari berbagai cara tersebut.
Cara ujian yang digunakan perlu disesuaikan dengan jenis matakuliah, tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional. Agar ujian betul-betul mempunyai nilai
validitas yang tinggi dalam mengukur kemampuan mahasiswa, maka perlu
diadakan ujian lebih dari satu kali. Kumpulan nilai-nilai dari beberapa ujian
tersebut digabung menjadi satu sebagai nilai ujian semester untuk satu
matakuliah.
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 44

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


4.6.1 Penyelenggaraan Ujian
Penyelenggaraan ujian untuk setiap matakuliah terdiri atas Ujian Tengah
Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Perbandingan bobot penilaian
kedua ujian tersebut untuk setiap matakuliah diserahkan pada kebijaksanaan
dosen atau tim dosen yang bersangkutan. Untuk matakuliah yang didalamnya
terdapat tugas besar atau praktikum, mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian
apabila tugas besar/praktikumnya telah selesai dilaksanakan yang dibuktikan
dengan Surat Keterangan Lulus (Surat Puas). Surat puas tersebut harus dibawa
pada saat ujian matakuliah terkait.
4.6.2 Peraturan Ujian
Pada saat Ujian Tengah Semester (UTS) atau Ujian Akhir Semester (UAS),
peserta ujian harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Mahasiswa peserta ujian mutlak harus menunjukkan Kartu Mahasiswa dan
Kartu Ujian.
2. Mahasiswa peserta ujian yang terlambat kurang dari 5 menit, masih
diperkenankan mengikuti ujian tanpa ijin dosen piket
3. Mahasiswa peserta ujian yang terlambat 5 30 menit, diperkenankan untuk
mengikuti ujian dengan ijin dosen piket
4. Mahasiswa peserta ujian tidak diperkenankan terlambat lebih dari 30 menit
setelah ujian dimulai
5. Mahasiswa peserta ujian tidak diperkenankan pinjam meminjam alat tulis,
buku, catatan dan sebagainya selama ujian berlangsung
6. Semua jenis alat komunikasi (handphone, personal data assistance dll.)
harus di nonaktifkan pada waktu ujian berlangsung.
7. Mahasiswa peserta ujian dapat meninggalkan ruang ujian paling cepat 30
menit sesudah ujian dimulai.
8. Selama ujian berlangsung, mahasiswa dilarang meninggalkan ruangan ujian.
9. Bila waktu ujian sudah habis, peserta harus segera meninggalkan ruangan
dengan tenang.
10. Mahasiswa peserta ujian diharuskan berpakaian rapi (menggunakan kemeja
dan sepatu dengan cara yang seharusnya) dan tidak diperkenankan
memakai kaos oblong, jaket, celana berlubang di lutut, sepatu sandal atau
sandal.
11. Mahasiswa peserta ujian yang diketahui melakukan kecurangan dalam suatu
ujian tidak akan ditegur, namun akan dicatat/dilaporkan dalam berita acara
pelaksanaan ujian untuk diberikan sanksi.
12. Apabila dalam matakuliah yang diujikan terdapat tugas besar/praktikum,
maka mahasiswa wajib membawa Surat Puas pada saat ujian berlangsung.

Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 45

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


4.6.3 Ujian Susulan
Ujian Susulan UTS/UAS hanya diijinkan apabila mahasiswa yang bersangkutan:
1. Menjalankan tugas dari UGM, disertai surat tugas yang ditandatangani oleh
Kajur/Sekjur atau Pejabat yang lebih tinggi di UGM.
2. Sakit dan dirawat inap di Rumah Sakit, disertai dengan Surat Keterangan
dari Rumah Sakit
3. Keluarga meninggal, disertai dengan Surat Kematian.
Untuk diijinkan mengikuti ujian susulan, paling lambat 1 minggu dari jadual
UTS/UAS pada matakuliah terkait, mahasiswa wajib menemui Sekretaris Jurusan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dengan membuat surat permohonan
mengikuti ujian susulan yang dilampiri dengan surat keterangan tugas/rawat
inap/kematian.
4.6.4 Ujian Perbaikan/Remediasi
Ujian perbaikan dilaksanakan setiap antar semester untuk meningkatkan efisiensi
internal (memperpendek masa studi dan memperbaiki IPK) dengan tetap
memperhatikan kualitas akademik lulusan. Tidak semua matakuliah terdapat
ujian perbaikan dan nilai maksimumnya adalah B. Juga, nilai hasil ujian
perbaikan tidak mempengaruhi pengambilan SKS pada semester berikutnya.
Syarat mahasiswa mengikuti ujian perbaikan adalah:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa UGM pada semester ganjil atau semester
genap di tahun akademik yang bersangkutan.
2. Telah menempuh ujian akhir semester (Ganjil dan Genap) pada Tahun
Akademik yang bersangkutan, dengan menyerahkan fotokopi KHS/KRS.
3. Ujian remidiasi hanya diperbolehkan untuk matakuliah-matakuliah yang
tercantum dalam KHS/KRS pada Tahun Akademik yang bersangkutan.
4. Mengisi KRS remidiasi (maksimum 10 SKS).
5. Belum yudisium atau belum diterbitkan surat keterangan lulus bagi
mahasiswa yang bersangkutan.
Prosedur ujian perbaikan adalah sebagai berikut:
1. Pengurus Jurusan menawarkan kepada dosen pengampu MK untuk
melaksanakan ujian perbaikan.
2. Bagian akademik mengumumkan daftar dan jadual ujian perbaikan.
3. Mahasiwa mendaftar ujian perbaikan ke bagian akademik dengan
menunjukkan Kartu Ujian pada semester yang sedang berjalan
4. a. Apabila jumlah mahasiswa yang akan mengikuti ujian perbaikan pada
suatu matakuliah tertentu kurang dari 20 mahasiswa, maka ujian
perbaikan dibatalkan.
b. Apabila tidak, ujian perbaikan tetap dilaksanakan.
5. Mahasiswa mengikuti 2 kali kuliah penyegaran.
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 46

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


6. Mahasiswa mengikuti ujian perbaikan.
4.7. Penilaian
Setiap matakuliah atau tugas akademik yang diambil mahasiswa akan
mendapatkan penilaian dari dosen pengampu pada akhir semester. Hasil studi
mahasiswa dikelompokkan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Daftar Nilai
Nilai Huruf
A
B
C
D
E
K
T

Nilai Bobot
4
3
2
1
0
0
0

Keterangan
Amat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Jelek
Kurang Lengkap
Tidak Hadir

Selain nilai A sampai nilai E, digunakan juga nilai K dan T. Nilai K berarti Kurang
Lengkap, yakni terdapat komponen penilaian yang kurang/tidak lengkap.
Komponen tersebut dapat berasal dari tidak selesainya tugas besar/praktikum
ataupun jumlah kehadiran kuliah mahasiswa kurang dari 70%. Sedangkan nilai T,
berarti Tidak Hadir, yakni mahasiswa tidak datang pada waktu Ujian Akhir
Semester tanpa alasan khusus sehingga mahasiswa tidak berhak mendapatkan
nilai A sampai nilai E.
4.7.1 Kartu Hasil Studi
Kartu Hasil Studi (KHS) ialah kartu yang antara lain berisi kumpulan matakuliah
yang telah diambil oleh seorang mahasiswa beserta nilai yang diperolehnya.
Pengisian KHS dilakukan oleh Bagian Akademik berdasarkan nilai hasil ujian dari
para dosen. KHS merupakan bahan untuk membuat transkrip dan sebagai dasar
untuk menentukan apakah seorang mahasiswa telah memenuhi syarat untuk
mengikuti proses berikutnya, seperti KKN, Ujian Komprehensif, Pengetahuan
Praktek Lapangan, Tugas Akhir, Seminar, bahkan Yudisium.
Di dalam KHS, terdapat IP Semester dan IP Kumulatif yang di dalam
perhitungannya digunakan rumus pada Tabel 4.3 berikut.

Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 47

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Tabel 4.3 Rumus Penentuan IP Semester dan IP Kumulatif
Jenis IP
IP Semester

Rumus

IPS

IP Kumulatif

sks mata kuliah Nilai bobot


Jumlah SKS yang diambil dalam semester

IPK

sks mata kuliah Nilai terbaik mata kuliah


Jumlah SKS yang yang pernah diambil

Dari tabel di atas perlu dicatat bahwa nilai K & T, tetap diperhitungkan sebagai
matakualiah atau jumlah SKS pembagi dalam penghitungan nilai Indek Prestasi
(IP).
4.7.2 Pengumuman Nilai
Nilai akhir masing-masing matakuliah dikirimkan kepada Pengurus Jurusan atau
Bagian Akademik oleh masing-masing dosen. Nilai-nilai tersebut dimasukkan ke
dalam daftar nilai buku induk dan komputer. Oleh Bagian Pengajaran, satu daftar
nilai disimpan sebagai arsip, dan satunya diumumkan kepada mahasiswa di
papan pengumuman. Formulir daftar nilai disediakan oleh Bagian Akademik.
Bagian Akademik memindahkan nilai tersebut ke dalam kartu hasil studi (KHS)
dan daftar induk mahasiswa. Bagian Akademik mengirimkan fotocopy KHS
kepada pengelola sebelum kuliah semester berikutnya dimulai.
Penyerahan nilai ujian mengacu pada SK Rektor No 237/P/SK/HT/2004 tentang
Nilai Hasil Ujian Bagi Mahasiswa Universitas Gadah Mada. Pengiriman nilai hasil
ujian dari dosen penguji paling lambat 12 hari setelah ujian selesai.
Pengumuman nilai hasil ujian paling lambat 2 hari setelah nilai ujian diterima.
Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan dosen penguji tidak
menyerahkan hasil ujian, yang bersangkutan akan diperingatkan supaya
memasukkan nilai paling lambat 3 hari. Apabila sampai batas waktu tersebut
dosen penguji tidak menyerahkan nilai hasil ujian, akan diselenggarakan koreksi
bersama paling lama 3 hari oleh Ketua Jurusan dan Penanggungjawab Program
Studi, atau ditunjuk korektor pengganti. Apabila koreksi bersama atau korektor
pengganti tidak bisa dilaksanakan maka mahasiswa peserta ujian diberi nilai B.
Mahasiswa yang merasa dirugikan dengan nilai B tersebut, dapat mengajukan
keberatan kepada Penanggungjawab Program Studi, dengan syarat pada mata
ujian lainnya pada semester berjalan yang bersangkutan mendapat nilai A.
4.8 Pengetahuan Praktek Lapangan (PPL)
Pengetahuan Praktek Lapangan bertujuan agar mahasiswa mengerti aplikasi
ilmu ketekniksipilan dalam kondisi nyata (di lapangan). Syarat untuk
melaksanakan pengetahuan praktek lapangan adalah mahasiswa harus sudah
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 48

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


menempuh matakuliah (yang sudah mempunyai nilai) minimal 75 SKS dengan
IPK minimal 2,50 dan nilai D < 25%.
PPL yang dilaksanakan oleh mahasiswa harus selesai dalam kurun waktu 1
semester. Apabila tidak, maka mahasiswa wajib mengajukan Formulir
Perpanjangan Waktu PPL yang disetujui baik oleh Dosen Pembimbing maupun
Pengurus Jurusan Bidang Akademik.
4.8.1 PPL Magang
Pada PPL jenis ini, mahasiswa diwajibkan untuk magang pada suatu perusahaan
konstruksi, konsultan, atau instansi tertentu di Bidang Teknik Sipil dengan durasi
waktu sekurang-kurangnya selama 1 bulan dan minimal memenuhi 70 jam.
PPL ini dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan di bidang teknik sipil seperti gedung,
jalan raya, bendungan, dll. yang memiliki nilai kontrak minimal sebesar 3 (Tiga)
Milyar Rupiah dan belum mencapai 70% dari selesainya pekerjaan. PPL ini juga
dapat dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan yang bersifat khusus di bidang
ketekniksipilan dengan sepengetahuan dan persetujuan dari dosen pembimbing
PPL.
Di dalam proses pelaksanaan PPL Jalur A, mahasiswa diwajibkan untuk melalui
prosedur yang sudah ditentukan, yaitu:
1. Mengajukan Surat Permohonan PPL, dengan mengisi Formulir PPL-01
2. Mengajukan Surat Keterangan untuk mencari lokasi praktek lapangan yang
disetujui oleh Sekretaris Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, sesuai
dengan standar yang terdapat pada Formulir PPL-02. Masa berlaku Formulir
PPL-02 hanyalah 3 bulan, jika lebih maka mahasiswa wajib mengajurkan
kembali Formulir PPL-02.
3. Mengajukan Surat Ijin Praktek Lapangan yang disetujui oleh dosen
pembimbing, dengan mencantumkan Nama Proyek/Instansi, Lokasi, dan
Periode Pelaksanaan seperti yang sudah ditentukan di dalam Formulir PPL03.
4. Mencatat kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan praktek lapangan
pada Formulir Monitoring PPL (Formulir PPL-04) yang ditandatangi oleh
Pembimbing PPL.
5. Melaporkan kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan PPL kepada
dosen pembimbing dan membuat laporan PPL di bawah arahan dosen
pembimbing minimal 5 kali terhitung sejak mulai PPL sampai disetujuinya
Laporan PPL oleh dosen pembimbing (Formulir PPL-05)
6. Apabila waktu PPL telah terpenuhi, mahasiswa mengajukan permohonan
nilai PPL kepada instansi atau pembimbing lapangan (Formulir PPL-06)
7. Apabila dosen pembimbing telah menyetujui laporan PPL, mahasiswa
tersebut dapat mempresentasikan laporannya dengan terlebih dahulu
mengajukan permohonan responsi PPL (Formulir PPL-07).
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 49

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


8. Dosen pembimbing memberikan nilai Pengetahuan Praktek Lapangan
(Formulir PPL-08).
Kriteria penilaian PPL Magang ini ditentukan dari Pihak Proyek/Lapangan dan
dari Dosen Pembimbing Praktek Lapangan. Meskipun demikian, nilai dari pihak
proyek/lapangan hanya digunakan sebagai dasar/acuan dosen pembimbing
untuk menentukan nilai setelah mahasiswa mempresentasikan hasil praktek
lapangan yang telah dilakukan dihadapan dosen pembimbing
4.8.2 PPL Kunjungan Lapangan dan Kuliah Umum
PPL jenis ini dapat ditempuh dengan:
1. Mengikuti studi lapangan yang diadakan oleh Prodi TS JTSL FT UGM dengan
minimal 6 lokasi proyek yang dikunjungi.
2. Mengikuti minimal 5 (lima) kuliah umum di bidang ketekniksipilan baik yang
diselenggarakan oleh/selain Prodi TS JTSL FT UGM yang dibuktikan dengan
sertifikat dan laporan
Prosedur yang harus dilalui oleh mahasiswa pada PPL ini adalah:
1. Mengajukan Surat Permohonan PPL, dengan mengisi Formulir PPL-01
2. Mencari seminar atau kuliah umum di bidang ketekniksipilan dengan
sepengetahuan dan persetujuan dari dosen pembimbing (Formulir PPL-03B)
3. Membuat laporan studi lapangan dan kuliah umum di bawah arahan dari
dosen pembimbing, yang dimonitoring dengan Formulir PPL-05 (Minimal 5
kali bimbingan)
4. Apabila dosen pembimbing telah menyetujui laporan PPL, mahasiswa
tersebut dapat mempresentasikan laporannya dengan terlebih dahulu
mengajukan permohonan responsi PPL (Formulir PPL-07).
5. Dosen pembimbing memberikan nilai Pengetahuan Praktek Lapangan
(Formulir PPL-08).
Terkait dengan prosedur yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa baik pada
PPL Magang maupun PPL Kunjungan Lapangan dan Kuliah Umum, apabila
terdapat mahasiswa yang melaksanakan praktek lapangan tanpa melalui
prosedur yang sudah dijelaskan di atas, maka mahasiswa yang bersangkutan
dianggap belum melaksanakan pengetahuan praktek lapangan dan harus
menempuh kembali sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
4.9 Ujian Komprehensif
Ujian Komprehensif dilaksanakan sebagai referensi bahwa mahasiswa telah
menguasai ilmu ketekniksipilan. Mahasiswa baru diperbolehkan mengikuti ujian
komprehensif apabila telah menempuh minimal 100 SKS (yang sudah memiliki
nilai) dan telah menempuh Pengetahuan Praktek Lapangan (PPL). Materi yang
diujikan pada saat ujian ini antara lain terdiri dari:
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 50

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


1. Pengetahuan Ketekniksipilan yang telah ditempuh oleh mahasiswa dari
Semester 1 sampai Semester 6
2. Aplikasi ilmu-ilmu teknik sipil di lapangan
3. Kemampuan mahasiswa dalam Berbahasa Inggris
4. Kemampuan mahasiswa dalam penggunaan teknologi informasi
5. Kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi
6. Kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama dalam suatu tim
Sifat ujian komprehensif adalah oral test (tes wawancara) yang dilaksanakan
kurang lebih selama 1 jam. Mahasiswa diuji oleh dosen prodi TS JTSL dari 2
bidang keahlian yang berbeda.
4.9.1 Waktu Ujian Komprehensif
Ujian komprehensif dilaksanakan 2 kali dalam 1 semester, yaitu sebelum ujian
mid semester (UTS) dan sebelum ujian akhir semester (UAS). Ujian
komprehensif sebelum UAS hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak
lulus pada ujian komprehensif sebelum UTS. Bobot dari ujian komprehensif ini
adalah 1 SKS.
4.9.2 Nilai Ujian Komprehensif
Nilai dari ujian komprehensif ini terdiri dari: Lulus dengan Nilai A, Lulus dengan
Nilai B, dan Tidak Lulus (Nilai E). Mahasiswa mengulang hanya jika nilainya
Tidak Lulus (E). Sedangkan Lulus dengan Nilai B tidak dapat diulang. Nilai
maksimal untuk mahasiswa yang mengulang adalah B.
4.9.3 Prosedur Ujian Komprehensif
Mahasiswa yang akan melaksanakan ujian komprehensif wajib membawa berita
acara ujian komprehensif dan transkrip nilai sementara dari Bagian Akademik.
Mahasiswa tidak diperbolehkan terlambat lebih dari 15 (lima belas) menit dari
dimulainya ujian komprehensif. Mahasiswa juga diwajibkan menandatangi daftar
kehadiran ujian komprehensif sesaat setelah ujian komprehensif dimulai.
4.10 Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Kuliah kerja nyata merupakan kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan di luar
ruangan kuliah dalam bentuk program kegiatan interdisiplin ilmu. Secara
kelembagaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ditangani oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada.
Pendaftaran KKN dilaksanakan di Bagian Akademik, dengan menunjukkan KTM
dan Bagian Akademik mengecek apakah mahasiswa telah memenuhi
persyaratan. Persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh calon peserta
KKN, antara lain:
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 51

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


1. Mahasiswa yang bersangkutan terdaftar sebagai mahasiswa aktif
2. Mahasiswa telah mengambil minimal 100 sks tanpa nilai E
3. Mahasiswa tidak diperbolehkan mengambil mata kuliah, kecuali tugas akhir,
ujian komprehensif, pengetahuan praktek lapangan.
KKN dilaksanakan pada tiap semester dan antar semester dengan lama KKN
ditentukan oleh LPPM berdasarkan jenis program KKN yang akan diikuti oleh
mahasiswa.
4.11 Tugas Akhir
Tugas Akhir adalah karya ilmiah yang ditulis oleh seorang mahasiswa untuk
mengakhiri materi kurikulum program kesarjanaan pada Pendidikan Tinggi.
Hakekat dari tugas akhir adalah melatih mahasiswa untuk membuat suatu
kesimpulan dari berbagai analisa antara teori dan kenyataan di lapangan.
Jenis tugas akhir dari JTSL dapat berupa perencanaan, analisis dan
perancangan, pemrograman dan pemodelan serta optimasi. Tugas akhir tersebut
dapat dibedakan menjadi:
1. In campus: Laboratory work, studi literatur dan survei lapangan
2. Out of Campus: Magang (konsultan, kontraktor dan instansi ketekniksipilan)
4.11.1 Kriteria Bentuk Tugas Akhir
Pelaksanaan tugas akhir di Prodi TS JTSL FT UGM dapat ditempuh dengan
berbagai macam cara, yaitu:
1. TA Reguler
Dilaksanakan di lingkungan Prodi TS JTSL FT UGM, yaitu berupa kajian
akademik terhadap suatu topik teknik sipil, yang diwujudkan dalam bentuk
kegiatan penelitian, perencanaan, atau pengembangan dan dibahas dengan
sudut pandang berbagai disiplin ilmu.
2. TA di PT Mitra dalam Negeri
Tugas Akhir yang dilakukan di lingkungan UGM di luar JTSL atau di Perguruan
Tinggi (PT) mitra dalam negeri.
3. TA di PT Mitra luar Negeri
Tugas Akhir yang dilakukan pada perguruan tinggi (PT) mitra di luar negeri.
4. TA Magang
Dilaksanakan dengan magang/praktek kerja di perusahaan jasa konstruksi,
lembaga pemerintah, atau lembaga swasta yang sedang melaksanakan
pekerjaan jasa konstruksi.
5. TA Fast track
Tugas Akhir yang ditempuh oleh mahasiswa yang mengambil jalur percepatan
studi (Fast Track) ke Jenjang S2.

Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 52

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


4.11.2 Syarat-syarat Pengambilan Tugas Akhir
Persyaratan bagi mahasiswa untuk mengambil Tugas Akhir adalah sebagai
berikut ini.
1. Administrasi
Mahasiswa aktif (tercatat sebagai mahasiswa pada semester berjalan), dan
Tugas Akhir tertulis di dalam KRS pada semester yang berjalan.
2. Akademik
a. TA Reguler dan TA di PT Mitra Luar Negeri
Sekurang-kurangnya telah mencapai 120 SKS (sudah ada nilai), IPK
2,00 dan jumlah nilai D 25%
b. TA di PT Mitra Dalam Negeri dan TA Magang
Sekurang-kurangnya telah mencapai 132 SKS, IPK 2,00 dan jumlah
nilai D 25%
c. TA Fast Track
Sekurang-kurangnya telah mencapai 120 SKS (sudah ada nilai), IPK
3,25
4.11.3 Waktu Pelaksanaan Tugas Akhir
Waktu pelaksanaan tugas akhir diatur sebagai berikut:
1. Tugas Akhir harus sudah dapat diselesaikan paling lama 1 (satu) semester.
2. Jika dalam waktu 1 (satu) semester Tugas Akhir belum dapat diselesaikan,
maka:
a. Mahasiswa dapat meneruskan tugas akhir dengan tema dan dosen
pembimbing yang sama, dengan cara mengajukan surat perpanjangan
waktu tugas akhir yang disetujui oleh dosen pembimbing dan pengurus
jurusan bidang akademik.
b. Mahasiswa dapat melakukan alih dosen pembimbing dengan tema yang
sama/berbeda, dengan cara mengajukan surat permohonan alih dosen
pembimbing yang disetujui oleh dosen pembimbing sebelumnya, calon
dosen pembimbing, dan pengurus jurusan bidang akademik.
4.11.4 Laporan Tugas Akhir
Laporan Tugas Akhir terdiri atas Buku Laporan Tugas Akhir dan Naskah Seminar
Tugas Akhir, yang disusun berdasarkan format yang berlaku.
Jumlah Buku Laporan Tugas Akhir (hardcopy dan softcopy) paling tidak terdiri
atas 5 (lima) eksemplar, yaitu untuk mahasiswa yang bersangkutan, Dosen
Pembimbing, 2 Dosen Penguji, dan Prodi TS JTSL FT UGM sebagai
kelengkapan nilai Tugas Akhir.

Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 53

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


4.11.5 Pembimbing Tugas Akhir
Semua dosen Prodi TS JTSL FT UGM berkewajiban untuk membimbing tugas
akhir maksimal 5 mahasiswa per tahun. Mahasiswa berhak memilih calon dosen
pembimbing selama disetujui oleh calon dosen pembimbing yang bersangkutan
dan Pengurus Jurusan Bidang Akademik.
Untuk tugas akhir magang dan tugas akhir di PT Mitra dalam/luar negeri,
pembimbing tugas akhir terdiri dari dosen Prodi TS JTSL FT UGM dan
seseorang yang ditunjuk menjadi pembimbing oleh pimpinan PT/lembaga mitra
atas persetujuan pengurus jurusan.
4.11.6 Seminar Tugas Akhir
Setelah menyelesaikan laporan tugas akhir dan mendapat persetujuan oleh
dosen pembimbing, mahasiswa dapat melaksanakan seminar tugas akhir.
Seminar tugas akhir dilakukan dengan maksud untuk menyebarluaskan hasil
penelitian mahasiswa kepada pihak lain, dan sebagai prasyarat sebelum
mahasiswa yang bersangkutan dapat mengikuti ujian pendadaran. Dalam
seminar tersebut, minimal harus dihadiri oleh 15 mahasiswa dan dosen
pembimbing tugas akhir yang bertindak sebagai moderator.
Persyaratan bagi mahasiswa untuk bisa melaksanakan seminar tugas akhir
adalah :
1. Terdaftar aktif pada semester berjalan.
2. Sekurang-kurangnya telah mencapai 138 SKS, IPK 2,00 dan jumlah nilai D
25 %
3. Memenuhi persyaratan administrasi akademik.
4. Telah lulus ujian komprehensif.
5. Naskah Buku Laporan Tugas Akhir dan Naskah Seminar Tugas Akhir telah
disetujui oleh Dosen Pembimbing.
6. Dosen Penguji telah ditentukan oleh Pengurus Jurusan Bidang Akademik.
7. Jarak waktu minimal antara permohonan tugas akhir dengan seminar adalah
minimal 3 bulan.
8. Telah mengikuti seminar Tugas Akhir di lingkungan Prodi TS dan atau
seminar nasional minimal 5 (lima) kali yang dibuktikan dengan fotokopi daftar
hadir atau sertifikat.
4.11.7 Pendadaran/Penilaian Tugas Akhir
Pendadaran tugas akhir dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan
penelitian yang telah dilakukan di hadapan dosen penguji, melalui tes lisan (oral
test), dengan waktu minimal adalah 2 jam.
Penguji tugas akhir pada saat pendadaran terdiri dari 3 dosen, yaitu:
1. Dosen pembimbing sekaligus sebagai koordinator penguji
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 54

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


2. Dosen penguji dari KBK yang bersangkutan (sesuai dengan kompetensi),
yang diusulkan oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir dan mendapat
persetujuan dari Pengurus Jurusan bidang akademik, ataupun langsung
ditentukan oleh Pengurus Jurusan.
3. Dosen penguji dari KBK yang tidak bersangkutan, yang ditentukan oleh
Pengurus Jurusan bidang akademik.
Persyaratan bagi mahasiswa untuk bisa melaksanakan ujian pendadaran adalah:
1. Telah melaksanakan seminar tugas akhir.
2. Dosen pembimbing dan penguji tugas akhir telah menerima naskah buku
laporan tugas akhir minimal 3 (tiga) hari dari waktu dilaksanakannya
pendadaran tugas akhir.
Penilaian tugas akhir didasarkan atas kualitas naskah tugas akhir dan atas
kemampuan mahasiswa dalam mempertahankan tugas akhirnya saat ujian
pendadaran. Aspek-aspek penilaian kedua hal tersebut di atas adalah sebagai
berikut :
1. Kualitas tugas akhir, meliputi: materi, metodologi, sistematika penulisan dan
bahasa.
2. Penampilan waktu ujian, meliputi: penguasaan materi dan penguasaan
metodologi.
4.12 Yudisium
Untuk lulus yudisium, mahasiswa Prodi TS JTSL FT UGM harus memenuhi
persyaratan akademik sebagai berikut:
1. Telah lulus matakuliah sejumlah minimum 144 sks yang terdiri atas 133 sks
matakuliah wajib dan 11 sks matakuliah pilihan dengan Indeks Prestasi (IP)
minimum 2,0.
2. Tidak memiliki matakuliah dengan nilai E.
3. Jumlah sks matakuliah dengan nilai D maksimum 25% dari seluruh sks
matakuliah yang diajukan dalam yudisium.
4. Telah menyelesaikan seluruh tugas besar dan praktikum yang terkait dengan
matakuliah yang diajukan dalam yudisium.
5. Nilai matakuliah Pendidikan Pancasila, Agama, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
minimum C.
4.13 Predikat Kelulusan
Mahasiswa yang dinyatakan lulus Program Sarjana menerima predikat kelulusan
sebagai berikut :
IP 3,51
: dengan pujian (Cumlaude)
2,76 IP 3,50 : sangat memuaskan
2,00 IP 2,75 : memuaskan

Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 55

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


dengan catatan bahwa lulus dengan pujian (Cumlaude) hanya diberikan kepada
mahasiswa yang dapat menyelesaikan studi dalam waktu paling lama 5 tahun.
4.14 Wisuda
Wisuda merupakan upacara seremonial setelah mahasiswa menyelesaikan
kewajiban-kewajiban akademik yang ditentukan oleh universitas. Pelaksanaan
wisuda dilakukan oleh universitas. Upacara wisuda dilaksanakan sebanyak 4
(empat) kali dalam satu tahun, yaitu pada tanggal 19 Februari, 19 Mei, 19
Agustus dan 19 November. Kecuali apabila tanggal tersebut merupakan hari libur
atau hari Jum'at. Informasi tentang ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi
para calon wisudawan dan rangkaian acaranya, dapat diperoleh di fakultas.
4.15 Cuti Akademik
4.15.1

Pengusulan cuti akademik

Cuti Akademik adalah keadaan tidak terdaftar sebagai mahasiswa UGM pada
satu semester atau lebih atas ijin pejabat yang berwenang. Cuti akademik dapat
dilakukan setelah mahasiswa lolos evaluasi 2 tahun pertama.
Secara umum, persyaratan pengusulan cuti akademik diatur sebagai berikut:
1. Cuti Akademik wajib mendapat ijin tertulis dari dekan atau rektor.
2. Mahasiswa yang telah habis masa studinya tidak diperkenankan lagi
mengajukan cuti akademik.
3. Selama dua tahun pertama sejak terdaftar sebagai mahasiswa baru, seorang
mahasiswa tidak diperbolehkan cuti akademik.
4. Mahasiswa yang karena alasan tertentu dan dapat disetujui oleh rektor dapat
diberi ijin cuti akademik, namun masa studinya tetap diperhitungkan sebagai
masa studi aktif, dan dipakai sebagai dasar perhitungan evaluasi.
5. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang atau sedang cuti
akademik pada semester yang bersangkutan, status kemahasiswaannya
menjadi batal dan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik maupun
menggunakan fasilitas yang tersedia.
Untuk mahasiswa yang akan mengajukan Cuti Akademik Maksimum Dua Tahun,
persyaratannya adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang akan cuti akademik sampai dengan dua tahun, baik
berurutan maupun tidak, harus mengajukan surat permohonan kepada
dekan. Demikian pula apabila akan aktif kembali setelah cuti akademik,
mahasiswa harus mengajukan surat permohonan ijin aktif kembali kepada
dekan.
2. Cuti akademik seijin dekan tidak diperhitungkan sebagai masa aktif dalam
kaitannya dengan batas waktu studi, dan selama cuti akademik tersebut
mahasiswa tidak perlu membayar SPP.
Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 56

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


3. Mahasiswa yang tidak aktif kuliah (mangkir) sampai dengan maksimum (dua
tahun) apabila akan aktif kembali dan diijinkan oleh dekan, dikenai ketentuan:
a. Masa studi tetap diperhitungkan sebagai masa aktif dalam kaitannya
dengan batas waktu studi;
b. Harus membayar SPP selama tidak aktif kuliah.
Sedangkan untuk Cuti Akademik Lebih dari Dua Tahun, persyaratan yang harus
dipenuhi adalah:
1. Mahasiswa yang akan cuti akademik lebih dari dua tahun, baik berturutan
maupun tidak, harus mengajukan surat permohonan ijin cuti akademik
kepada rektor dengan tembusan kepada dekan. Demikian pula apabila akan
aktif kembali setelah cuti akademik, mahasiswa harus mengajukan surat
permohonan aktif kembali kepada rektor dengan tembusan kepada dekan.
2. Cuti akademik seijin rektor tidak diperhitungkan sebagai masa aktif dalam
kaitannya dengan batas masa studi, dan selama cuti akademik tersebut
mahasiswa tidak perlu membayar SPP.
3. Mahasiswa yang tidak aktif kuliah(mangkir) lebih dari dua tahun apabila akan
aktif kembali dan diijinkan oleh rektor, dikenai ketentuan:
a. Masa studi tetap diperhitungkan sebagai masa aktif dalam kaitannya
dengan batas studi;
b. Besamya SPP yang harus dibayar ditetapkan sama dengan SPP
mahasiswa baru.
4.14.2

Syarat Her registrasi Setelah Cuti

Syarat dan prosedur herregistrasi mahasiswa setelah cuti sama dengan syarat
dan prosedur Herregistrasi Mahasiswa sebagaimana yang telah diterangkan
pada sub bab sebelumnya.

Bab 4. Kegiatan Belajar Mengajar | 57

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

BAB 5
SANKSI
Sangsi pendidikan adalah ancaman hukuman yang dapat dikenakan kepada
mahasiswa yang melanggar ketentuan dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar di Prodi TS JTSL FT UGM. Tujuan dari sanksi ini adalah menegakkan
disiplin kepatuhan agar tujuan pendidikan yang telah terpogram dapat
diwujudkan. Juga, untuk menjaga terpeliharanya mutu pendidikan dan
mendorong mahasiswa mencapai prestasi optimal sehingga balance antara
masukan dan keluaran dapat direalisasi.
Sesuai dengan bentuk kegiatan proses belajar mengajar, maka jenis-jenis sangsi
yang dapat diterapkan adalah:
1. Memalsukan tandatangan, diskors selama 1 semester.
2. KRS
a. Terlambat melakukan pengisian KRS dalam kurun waktu yang telah
ditentukan karena kesalahannya sendiri dikenakan sangsi pengurangan
jumlah SKS yang boleh diambil maksimal sebanyak 14 SKS.
b. Mengubah KRS tanpa izin dosen pembimbing akademik, KRS nya ditolak
dan yang berlaku adalah KRS yang telah disetujui oleh dosen pembimbing
akademik
3. Perkuliahan
a. Tidak memenuhi kehadiran kuliah tatap muka minimum 70% dalam setiap
matakuliah yang diambil, tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir
semester untuk matakuliah bersangkutan.
b. Terlambat lebih dari 15 menit setelah kuliah dimulai, dosen pengampu
matakuliah berhak untuk tidak mengijinkan mahasiswa tersebut masuk
kelas.
c. Tidak berpakaian sopan seperti memakai anting bagi mahasiswa putra,
memakai sandal, sepatu sandal, kaos oblong, celana berlubang di lutut,
atau bahkan memakai kemeja dan sepatu dengan cara yang tidak
seharusnya, dosen pengampu matakuliah berhak untuk tidak mengijinkan
mahasiswa tersebut mengikuti perkuliahan.
Bab 5. Sanksi | 58

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


d. Meninggalkan kelas pada saat kegiatan perkuliahan berlangsung dan
tidak kembali lagi dikarenakan sakit, mengikuti praktikum, urusan
keluarga, kegiatan kemahasiswaan, dan lain-lain, maka dinyatakan tidak
hadir pada waktu perkuliahan tersebut.
e. Mahasiswa yang tidak hadir namun di dalam presensinya terdapat bukti
kehadiran, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak hadir
dalam perkuliahan tersebut.
6. Ujian
a. Terlambat lebih dari 5 menit dari waktu ujian dimulai, wajib meminta ijin
untuk mengikuti ujian kepada dosen piket dan baru diperbolehkan
mengikuti ujian 30 menit dari waktu ujian dimulai.
b. Terlambat lebih dari 30 menit dari waktu ujian dimulai, tidak diperbolehkan
untuk mengikuti ujian.
c. Tidak membawa kartu ujian dan atau kartu tanda mahasiswa, wajib
meminta ijin untuk mengikuti ujian kepada dosen piket dan dikenakan 30
menit pengurangan waktu ujian
d. Melakukan 1 kali perbuatan curang saat ujian tengah/akhir semester
dalam suatu semester tertentu, untuk matakuliah yang bersangkutan
dinyatakan gugur (Nilai E).
e. Melakukan 2 kali perbuatan curang saat ujian tengah/akhir semester
dalam semester tertentu, semua matakuliah di semester tersebut
dinyatakan gugur (Nilai E).
f. Tidak berpakaian sopan seperti memakai anting bagi mahasiswa putra,
memakai sandal, sepatu sandal, kaos oblong, celana berlubang dilutut,
atau bahkan memakai kemeja dan sepatu dengan cara yang tidak
seharusnya, tidak diperkenankan mengikuti ujian.
g. Tidak membawa Surat Puas saat ujian pada matakuliah yang di dalamnya
terdapat praktikum/tugas besar, mahasiswa tidak diinjinkan mengikuti
ujian pada matakuliah tersebut.
7. Ujian Komprehensif
a. Terlambat hadir lebih dari 15 (lima belas) menit dari dimulainya ujian
komprehensif, tidak diperkenankan mengikuti ujian komprehensif dan
dinyatakan tidak lulus.
b. Tidak berada di tempat pada saat mendapatkan panggilan untuk
melaksanakan oral test, dinyatakan tidak lulus ujian komprehensif.
c. Belum lulus ujian komprehensif tidak diperbolehkan untuk melaksanakan
Seminar Tugas Akhir.
d. Tidak lulus ujian komprehensif pada semester yang berjalan (semester x),
namun tidak melakukan KRS ujian komprehensif pada semester
selanjutnya (semester x+1), maka tidak berhak untuk mengikuti ujian
komprehensif pada semester selanjutnya (Semester x+1)

Bab 5. Sanksi | 59

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


8. Pengetahuan Praktek Lapangan (PPL)
a. Melakukan plagiat laporan PPL dengan rekan mahasiswanya yang lokasi
kerja prakteknya sama, wajib mengganti laporannya.
b. Melaksanakan PPL tidak sesuai prosedur yang sudah ditentukan, wajib
mengulang PPL nya mulai dari tidak sesuainya pelaksanaan dengan
prosedur PPL
c. Menempuh PPL lebih dari 1 semester dan tidak mengajukan surat
perpanjangan waktu PPL, dikenakan sanksi mengulang proses PPL dari
awal (mengajukan kembali surat permohonan PPL).
9. Tugas Akhir
a. Melakukan plagiat tugas akhir, dinyatakan gugur dan wajib mengganti
tugas akhirnya dengan judul yang baru.
b. Menempuh tugas akhir lebih dari 1 semester dan tidak mengajukan surat
perpanjangan waktu tugas akhir, dikenakan sanksi mengulang proses
tugas akhir dari awal (mengajukan kembali surat permohonan tugas akhir
dan dosen pembimbing).
c. Nilai tugas akhir = C, laporan tugas akhir tidak dipublikasikan di ruang
referensi Prodi TS JTSL FT UGM.
d. Dosen penguji belum menerima laporan tugas akhir minimal 3 (tiga) hari
sebelum waktu ujian pendararan, maka koordinator penguji berhak untuk
menjadual ulang waktu pendadaran tugas akhir.
10. Waktu dan Hasil Studi
a. Telah menempuh 4 semester namun masih kurang dari 30 SKS dan IPK
kurang dari 2,00, dinyatakan mengundurkan diri (drop out) dengan terlebih
dahulu diberi Surat Peringatan 1 di Semester 3 dan Surat Peringatan 2 di
Semester 4.
b. Telah menempuh 8 semester dengan IPK 2,00 dan jumlah SKS yang
telah ditempuh < 80 SKS, maka diberikan Surat Peringatan Keras
c. Melebihi 5 tahun masa studi, membayar biaya tambahan yang besarnya
ditentukan oleh Pengurus Prodi TS JTSL FT UGM.
d. Melebihi 7 tahun masa studi, dinyatakan mengundurkan diri (drop out)
dengan terlebih dahulu diberikan Surat Peringatan 1 di Semester 12 dan
Surat Peringatan 2 di Semester 13.

Bab 5. Sanksi | 60

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

BAB 6
SARANA PRASARANA
6.1 Gedung
JTSL FT UGM menempati areal seluas 14.000 m 2 dengan luas lantai 11.000 m2,
terbagi dalam 8 buah gedung. Peruntukan masing-masing gedung, jumlah lantai
dan luasnya dapat dilihat pada Tabel 6.1. Selain enam gedung utama tersebut
juga terdapat mushola dan kantin. Pengelolaan seluruh gedung, tempat parkir,
halaman dan taman dilakukan oleh Jurusan secara sharing antar program.
Fasilitas umum seperti jalan dan plaza dikelola oleh Fakultas Teknik, sedang
fasilitas lainnya di lingkungan kampus dikelola oleh universitas.
Ruang kelas, ruang referensi dan semua ruangan dilengkapi dengan perabot,
telepon (PABX), komputer, AC, dan LAN. Ada 7 titik komunikasi nirkabel
(hotspot) dipasang secara merata. Mahasiswa dapat mengakses internet dan
intranet melalui berbagai cara, yaitu melalui jalur kabel disetiap kelas atau
melalui hotspot yang ada disekitarnya. Penyelenggaraan kuliah (kelas), seminar
dan pendadaran dapat dilakukan melalui fasilitas yang ada yaitu white board,
OHP, LCD portable dan permanen, mikrofon dan komputer. Di luar itu masih
tedapat fasilitas yang berada pada masing-masing ruang dosen dan
laboratorium.
Setiap awal semester mahasiswa melakukan registrasi matakuliah melalui akses
langsung (bagi yang memiliki IP semester > 2,5) sedang bagi yang memiliki IP
dibawahnya masih harus mendapatkan arahan dari dosen pendamping (advisor).
Sistem penyelenggaraaan administrasi pendidikan sudah dilengkapi dengan
sistem komputer yang dapat diakses oleh masing-masing mahasiswa lewat jaring
intranet maupun internet. Oleh karenanya kemajuan dan prestasi belajar
mahasiswa dapat dimonitor oleh orang tua atau wali mahasiswa disamping hasil
studi mahasiswa setiap semester (KHS) yang dikirimkan kepada orangtua/wali
mahasiswa.

Bab 6. Sarana dan Prasarana | 61

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Tabel 6. 1. Fasilitas gedung di JTSL FT UGM
No Gedung

Lantai
Peruntukan
Luas
Jumlah
Lantai
Fungsi
(m2)
1
Ruang Pengurus S2, MSTT, MPSA, dan
Ruang kuliah S2
3
2071
2
Pengurus S1 dan administrasi S1
3
Ruang sidang dan kerjasama
1
Ruang Referensi, Laboratorium Teknik
Penyehatan Lingkungan, R. Dosen, seminar
dan pendadaran
3
2346
2
Ruang kuliah, 4 kelas kapasitas 50-140
kursi.
3
Ruang kuliah, 4 kelas kapasitas 50-140
kursi.
1
Laboratorium Hidraulika (mekanika fluida,
1
1886
sungai, pantai), R. Dosen, R. Kuliah dan R.
administrasi MPBA
1
Laboratorium Geoteknik, R dosen
Geoteknik.
2
Laboratorium Transportasi, R. Dosen, R.
3
2668
kuliah MSTT, dan Lab. Komputasi.
3
R Dosen Transportasi, R. Komputer dan
Sidang MSTT
1
Laboratorium Struktur
2
Ruang kuliah dan seminar MPSA dan
3
1944
MTBB
3
Ruang dosen KBK Struktur, ruang kuliah,
seminar dan administrasi MPSA dan MTBB
1
Laboratorium Bahan Bangunan, R. Dosen,
1
1180
gudang
1
261
1
Kemahasiswaan (KMTS)
1
Ruang pompa dan genset
2
207
2
Kantin

6.2 Ruang Referensi


Ruang Referensi (Perpustakaan di tingkat jurusan) terletak di lantai 1 Gedung II
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM. Ruang Referensi dilengkapi
dengan berbagai jenis buku-buku keteknisipilan, keteknikan dan pengetahuan
umum. Ruang Referensi juga dilengkapi dengan jurnal, laporan penelitian,
laporan tugas akhir. Administrasi di ruang Referensi dilayani dengan sistem
online. Koleksi buku, jurnal dan laporan penelitian yang ada di ruang Referensi
pada tahun 2008 adalah 7.762 buku dengan 2.708 judul, 435 jurnal, 1.967
laporan Tugas Akhir / Skripsi, dan 312 Tesis S2. kira-kira 70% dari 2.708 judul
buku ditulis dalam bahasa asing dan 30% sisanya ditulis dalam bahasa
Bab 6. Sarana dan Prasarana | 62

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Indonesia. Jenis dan Ketersediaan Pustaka di Jurusan Teknik Sipil dan
Lingkungan T UGM diberikan dalam tabel di bawah.
Koleksi jurnal hampir semua ditulis dalam bahasa Asing. Beberapa tahun
terakhir, banyak sekali bantuan pembelian buku-buku baru yang berasal dari
program QUE project, Hibah B, Hi-Link project dan sumber dana lain.
Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM melayani anggota
maupun non anggota perpustakaan dengan baik. Untuk menjadi anggota, syarat
utamanya adalah terdaftar menjadi mahasiswa, pegawai atau staf pengajar di
Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM.
Waktu buka ruang Referensi adalah Senin s/d Kamis dari pukul 8.00 16.00,
Jumat 8.00 - 15.00. Ruang Referensi memiliki ruang baca ber AC. Selain itu
mahasiswa dapat mengakses buku-buku atau jurnal dengan topik yang lebih
beragam di perpustakaan masing masing laboratorium, perpustakaan Fakultas
Teknik UGM, Perpustakaan Pasca Sarjana UGM, dan Unit Pelayanan Teknis
(UPT) UGM, bahkan juga ke perpustakaan Pusat Studi yang menjadi mitra PS.
Ruang referensi ini terbuka untuk mahasiswa dari luar UGM. Jenis dan
ketersediaan pustaka di JTSL FT UGM dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2. Jenis dan Ketersediaan Pustaka di JTSL FT UGM
Jenis Pustaka yang Tersedia di
Perpustakaan
Buku Teks (textbooks)/CD-ROM
Jurnal Ilmiah Nasional
Jurnal Ilmiah Internasional
Buletin/Majalah Ilmiah Lokal
Disertasi/Tesis/Skripsi
Lainnya (bulltin/artikel ; kamus)
Total

Jumlah Judul
2.708 ; 12
12
26
2;7
- ; 312 ; 1967
124 ; 9
5179

Selain memanfaatkan fasilitas yang ada di Ruang Referensi, mahasiswa juga


dapat menggunakan referensi yang ada di Perpustakaan Fakultas Teknik,
Perpustakaan UGM.
5.2.1

Perpustakaan Pusat UGM

Perpustakaan ini terletak di sebelah selatan gedung pusat administrasi UGM dan
di Sekip Unit V yang menempati bangunan berlantai tiga. Kepustakaan yang
tersedia meliputi buku-buku, journal, majalah, harian, dan terbitan-terbitan
lainnya, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Koleksi buku yang ada di
perpustakaan pusat kurang lebih ada 75.000 eksemplar. Perpustakaan Pusat
melayani dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan peserta umum
yang telah menjadi anggota. Peminjam buku dilayani setiap hari kerja.
Bab 6. Sarana dan Prasarana | 63

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


Perpustakaan juga dilengkapi dengan ruang baca yang berkapasitas lebih dari
340 tempat duduk.
5.2.2

Perpustakaan Fakultas Teknik UGM

Perpustakaan ini terletak di sebelah selatan gedung Kantor Pusat Tata Usaha
(KPTU) Fakultas Teknik UGM. Perpustakaan ini melayani dosen dan mahasiswa
setiap hari kerja. Perpustakaan ini dilengkapi dengan ruang-ruang referensi, baca
dan pengelola. Ruang baca berkapasitas lebih dari 50 tempat duduk. Koleksi
perpustakaan meliputi buku sejumlah 23.402 eksemplar yang terdiri dari 9.834
judul, dan 15.039 eksemplar majalah jurnal ilmiah terdiri atas 1.139 judul.
6.3 Fasilitas Internet
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM telah menyediakan access point di
beberapa posisi sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengakses jaringan
internet dengan baik dan lancar di seluruh area Jurusan Teknik Sipil dan
Lingkungan FT UGM, Selain itu Jurusan juga menyediakan banyak komputer
yang terhubung dengan internet, sehingga mahasiswa yang tidak mempunyai
laptop tetap bisa memanfaatkan jaringan internet.
Penyampaian informasi berbasis IT telah dilakukan di banyak hal seperti: katalog
komputer di ruang Referensi, KRS on line, serta informasi akademik melalui
website www.akd.tsipil.ugm.ac.id yang dapat diakses oleh siapapun dari
manapun juga. Disamping itu, seluruh komputernya telah terhubungkan dengan
LAN yang memungkinkan informasi dapat diperoleh secara praktis dan cepat.
Website Prodi www.akd.tsipil.ugm.ac.id berisi informasi: kalender akademik,
nama-nama dosen pengampu dari matakuliah yang diselenggarakan pada
semester yang sedang berlangsung, katalog buku, dan ruang chating. Fasilitas IT
dikelola oleh Laboratorium Komputasi yang didukung oleh tenaga khusus yang
dikontrak dan bertanggung jawab penuh pada pengurus jurusan.
Selain itu informasi tentang beasiswa, tawaran seminar/kursus, tawaran sebagai
dosen tamu, tawaran riset dan lain sebagainya disampaikan juga melalui media
ini di samping disampaikan juga pada kesempatan rapat jurusan.

Bab 6. Sarana dan Prasarana | 64

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM

BAB 7
KEGIATAN MAHASISWA
Dunia mahasiswa akan menjadi lebih berarti dengan berbagai kegiatan
kemahasiswaan baik melalui lembaga kemahasiswaan intra kampus seperti
Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS) dengan berbagai Badan Semi Otonom
(BSO), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau berbagai kegiatan di Program
Studi (Prodi) Teknik Sipil. Melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan tersebut
mahasiswa akan memperoleh berbagai manfaat yang diharapkan bisa
menunjang kemampuan akademisnya.
Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS) merupakan induk organisasi
kemahasiswaan di tingkat Prodi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dan merupakan organisasi yang
bergerak di bidang sosial dengan berasaskan kekeluargaan. KMTS berdiri pada
tanggal 26 April 1969. Tujuan pendirian KMTS adalah sebagai wadah
pengembangan kepemimpinan dan kepribadian untuk menjadi mahasiswa yang
siap bersaing sesuai dengan minat dan bakatnya.
Dalam perkembangannya, saat ini KMTS dalam melaksanakan program-program
kerjanya didukung dengan adanya 4 bidang yang ada di KMTS yaitu 1) Bidang
Kerohanian, Minat dan Bakat, 2) Bidang Pendidikan dan Penelitian, 3) Bidang
Organisasi dan Kemahasiswaan, 4) Bidang Pengembangan Profesi dan
Pengabdian Masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan masing-masing bidang antara lain:
7.1 Bidang Kerohanian, Minat dan Bakat
Bidang Kerohanian, Minat dan Bakat mempunyai program kerja yang
berhubungan dengan kegiatan Rohani, Kesenian dan Olahraga; antara lain
Pentas Aksi Sipil, Peringatan Hari Besar Agama, Civil Game, Koordinasi atlet
yang nantinya akan bertanding dalam acara TEKNIKSIADE (Pentas Olahraga
Fakultas Teknik). Bidang Kerohanian, Minat dan Bakat juga mempunyai
beberapa sub bidang yaitu Sie Kerohanian Islam (SKI), Sie Kerohanian Kristen
(SKK) yang semua kegiatannya masih dalam koordinasi Ketua Bidang
Kerohanian, Minat dan Bakat. Selain SKI dan SKK masih ada satu sub bidang
Bab 7. Kegiatan Mahasiswa | 65

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


lagi yaitu Pecinta Alam Sipil Gadjahmada (PALASIGMA), Bermula dari vakumnya
CIVIL SCOUT, para mahasiswa pencinta alam sipil kehilangan wadah untuk
menyalurkan hobi berpetualang. Maka pada tanggal 26 April 1998 terbentuklah
PALASIGMA sebagai organisasi pencinta alam mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
dan Lingkungan FT UGM.
7.2 Bidang Pendidikan dan Penelitian
Bidang Pendidikan dan Penelitian mempunyai program kerja seperti Career
Workshop, Kuliah Lapangan, Kuliah Umum, Studi Lapangan serta fasilitator bagi
mahasiswa yang akan mengikuti perlombaan.
7.3 Bidang Organisasi dan Kemahasiswaan
Bidang Organisasi Kemahasiswaan mempunyai program kerja yang langsung
berhubungan dengan mahasiswa/i yang ada di JTSL; antara lain memberikan
informasi kepada mahasiswa/i yang berkaitan dengan masalah perkuliahan
ataupun informasi lainnya seperti informasi beasiswa dan lowongan kerja.
Kegiatan lain dari bidang Organisasi dan Kemahasiswaan adalah Open
Recruitment pengurus baru, Suksesi Kepengurusan dan mengadakan Seminar
Nasional.
7.4 Bidang Pengembangan Profesi dan Pengabdian Masyarakat
Bidang Pengembangan Profesi dan Pengabdian Masyarakat mempunyai
program kerja bakti sosial, donor darah, short course dan kegiatan yang
berkaitan dengan peningkatan kualitas lingkungan antara lain pengelolaan
sampah yang terpadu, dan mensosialisasikan penggunan sumur resapan.
Dalam struktur organisasi KMTS yang sekarang, KMTS mempunyai Badan Semi
Otonom (BSO) yang memiliki bidang kerja khusus dan terspesialisasi seperti
Pelayanan Komputer Teknik Sipil (PKTS), Clapeyron, Biro Penerbit Teknik Sipil
(BPTS), dan Kesejahteraan Mahasiswa (KESMA). Adapun kegiatan-kegiatan
yang dilakukan masing-masing BSO adalah sebagai berikut ini.
7.4.1

Pelayanan Komputer Teknik Sipil (PKTS)

Badan Semi Otonom (BSO) yang mempunyai kegiatan antara lain mengadakan
kursus AutoCAD dan SAP pada mahasiswa/i JTSL FT UGM. Mengadakan
Workshop/Shortcourse tentang software ketekniksipilan, penjualan software
ketekniksipilan, servis computer; dan yang terakhir bekerjasama dengan BPTS
mengadakan pameran komputer JOCEX (Jogja Computer Expo).

Bab 7. Kegiatan Mahasiswa | 66

Buku Panduan Akademik Prodi TS, JTSL FT UGM


7.4.2

Clapeyron

Clapeyron merupakan sebuah badan pers mahasiswa. Produk utama Clapeyron


merupakan majalah dengan tema ketekniksipilan yang tersaji dalam bentuk
ilmiah. Majalah Clapeyron sendiri terbit sebanyak dua kali dalam setahun.
7.4.3

Biro Penerbit Teknik Sipil (BPTS)

BPTS merupakan salah satu Badan Semi Otonom (BSO) yang berada di bawah
naungan KMTS, yang bergelut di bidang penerbitan dan pemasaran buku-buku
teknik sipil. BPTS mempunyai tujuan membantu mahasiswa di lingkungan JTSL
FT UGM dalam penyediaan bahan kuliah disiplin ilmu teknik sipil dan
mengembangkan kemampuan dan melatih mahasiswa dalam hal menulis karya
ilmiah.
7.4.4

Kesejahteraan Mahasiswa (KESMA)

Kesma adalah salah satu Badan Semi Otonom (BSO) yang bergerak di bidang
usaha dagang pure bisnis. Dunia teknik sipil membutuhkan kemampuan
manajemen dan efisiensi keuangan. Bersama KESMA, jiwa enterpreneurship,
management dan marketing akan tumbuh dan itu yang dibutuhkan waktu kerja.

Bab 7. Kegiatan Mahasiswa | 67

Anda mungkin juga menyukai