Anda di halaman 1dari 54

1

DOKU
MEN I

TIM PENGEMBANG KURIKULUM


KURIKULUM SEKOLAH 2013
MASA PANDEMI COVID-19
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SMP NEGERI 2 AMANUBAN TENGAH


Kecamatan ................ - Kabupaten ................
2

2021
3

LEMBAR PENGESAHAN

Berdasar kepada hasil rapat dan musyawarah bersama TimPengembang Kurikulum


tanggal ................ diSD Negeri ................Kecamatan ................serta memperhatikan usulan dan
saran dari pengurus sesuai dengan tugasnya, maka dengan ini Kurikulum Sekolah 2013 Masa
Pendemi Covid-19SD Negeri ................ disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran
20../20...

....................., ................

Ketua Komite
Kepala SMP Negeri ................
SMP Negeri ................

.........................................
.........................................
NIP. ..............................

Mengetahui,

Korwil Dinas Pendidikan Pengawas SMP


Kecamatan ................ Kecamatan ................

......................................... .........................................
NIP. .............................. NIP. ..............................
4

PEMERINTAH KABUPATEN ................


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI ................
Alamat: Jalan Raya ................Desa ................Kecamatan ................Kode Pos: ................
NSS: ................ NPSN: ................

KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI ................


NOMOR: ................

TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 20../20..
Menimbang : a. Dalam rangka memperlancar pelaksanaan Proses Pelaksanaan Kurikulum di
Sekolah Dasar Negeri ................, perlu dibentuk Tim Pengembang Kurikulum.
b. Bahwa untuk menjamin terpeliharanya tata tertib serta mementingkan kelancaran
tugas Tim Pengembang Kurikulum perlu diatur dalam Surat Keputusan Kepala
Sekolah.
Memperhatikan : 1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Perpres 87 Tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan Berkarakter;
4. Permendikbud RI No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
5. Permendikbud No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
6. Permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
7. Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
8. Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
9. Permendikbud No 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD.
Mengingat : Saran dan usul peserta rapat Tim Pengembang Kurikulum SD
Negeri ................Kecamatan ................tanggal .................

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI ................TENTANG TIM PENGEMBANG


KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 20../20...
Pertama : Mengangangkat Tim Pengembang Kurikulum.
Kedua : Menyusun dan menugaskan Tim Pengembang Kurikulum seperti tersebut pada
Lampiran I.
Ketiga : Tim pengembang malaporkan hasil kajian kepada kepala sekolah.
Keempat : Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada anggaran
yang sesuai.
Kelima : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dibetulkan sebagaiamana
mestinya.
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sesuai dengan Tahun
Pelajaran 20../20...

Ditetapkan di:................
Pada tanggal:................
Kepala Sekolah

........................................
NIP. ................................
Tembusan:
1. Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan ................
2. Arsip.
5

Lampiran I : Surat Keputusan Kepala SMP Negeri ................


Nomor : ................
Tanggal : ................

SUSUNAN KEPENGURUSAN
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SMP NEGERI ................

NO NAMA/NIP JABATAN PENUGASAN KET

.........................
1 NIP. ................
Pengawas Sekolah Konselor

......................... Penanggung Jawab/ Budaya


2 NIP. ................
Kepala Sekolah
Sekolah
......................... Penanggung Jawab/ Budaya
3 NIP. ................
Komite Sekolah
Sekolah
.........................
4 NIP. ................
Orang Tua Siswa Pengembang Karakter Sekolah

.........................
5 NIP. ................
Orang Tua Siswa Pengembang Karakter Sekolah

.........................
6 NIP. ................
GURU Pengembang Kelas

.........................
7 NIP. ................
GURU Pengembang Kelas

.........................
9 NIP. ................
GURU Pengembang PJOK

.........................
9 NIP. ................
GURU Pengembang Kelas

.........................
10 NIP. ................
GURU Pengembang Kelas

.........................
11 NIP. ................
GURU Pengembang Kelas

.........................
12 NIP. ................
GURU Pengembang PAI

.........................
13 NIP. ................
GURU Pengembang Kelas

.........................
14 NIP. ................
GURU Pengembang Bahasa Inggris

Ditetapkan di : ................
Pada Tanggal : ................
Kepala Sekolah

.......................................
NIP. ..............................
6

PEMERINTAH KABUPATEN ................


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI ................
Alamat: Jalan Raya ................Desa ................Kecamatan ................Kode Pos: ................
NSS: ................ NPSN: ................

KEPUTUSANKEPALA SMP NEGERI ................


NOMOR: ................

TENTANG
KURIKULUM SEKOLAH 2013 MASA PANDEMI COVID-19
SD NEGERI ................
TAHUN PELAJARAN 20../20..

Menimbang : a. Bahwa Dalam Rangka Melaksanakan Permendikbud No. 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
b. Sehububungan yang pada masa saat ini adalah masa pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) yang perlu diantisipasi dampak penyebarannya,
maka Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 yang
dikembangkan pada SD Negeri ................dilaksanakan secara Dalam
Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring).
c. Berdasarkan butir a dan b diatas dan untuk menjamin terpeliharanya dan
demi kelancaran Kurikulum Sekolah perlu diatur dan ditetapkan dalam
Surat Keputusan Kepala Sekolah.
Memperhatikan : 1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Perpres 87 Tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan Berkarakter;
4. Permendikbud RI No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
5. Permendikbud No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
6. Permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
7. Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
8. Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
9. Permendikbud N0 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD.
10.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016,
Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah.
11.Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020
tentang Pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pada Satuan
Pendidikan.
12.Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
13.Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran pada Tahun Ajaran 20../20..dan Tahun Akademik 20../20.. di
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
7

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Menerbitkan,Mengesahkan dan Memberlakukan Kurikulum Sekolah 2013 Masa
Pandemi Covid-19SD Negeri ................untuk Tahun Pelajaran 20../20...
Kedua : Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19SD Negeri ................termuat
dalam Dokumen I.
Ketiga : Upaya perbaikan dalam rangka penyempurnaan Kurikulum Sekolah 2013 Masa
Pandemi Covid-19SD Negeri ................ dilakukan secara terus menerus yang
sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, kondisi pembangunan
nasional, serta kemajuan ilmu pembangunan dan teknologi.
Keempat : Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan pada
anggaran yang sesuai.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir sesuai dengan
Tahun Pelajaran 20../20...

Ditetapkan di : ................
Pada Tanggal : ................
Kepala Sekolah

....................................
NIP. ...........................

Tembusan:
1. Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan ................
2. Arsip.
8

REKOMENDASI
KURIKULUM SEKOLAH 2013 MASA PANDEMI COVID-19
KOORDINATOR WILAYAH BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN ................
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ................
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah memeriksa dokumen Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19yang


ditetapkan/disahkan oleh,
Satuan Pendidikan : SMP Negeri ................
Alamat : Jalan Raya ................
Desa ................ Kec................. Kab. ................
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Masa Pandemi Covid-19, bersama ini :
Nama :................
NIP :................
Jabatan : Pengawas SMP Kecamatan ................
Memberikan pertimbangan dan atau rekomendasi untuk melaksanakan Kurikulum Sekolah 2013
Masa Pandemi Covid-19di SMP Negeri ................ tersebut:

 Dapat direkomendasikan tanpa syarat.

 Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan.

 Belum dapat direkomendasikan.

Dengan alasan:
 Semua unsur Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 terpenuhi dengan
lengkap.

 Unsur Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 terpenuhi tetapi kurang
lengkap.

 Unsur Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 tidak lengkap.

Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan dan atau rekomendasi ditetapkannya
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 SMP Negeri .................

................, ................
Pengawas SD Kecamatan ................

.........................................
NIP. ................................
9
10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat izinnya-lah kami telah
selesai menyusun Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pendemi Covid-19 SMP Negeri .................
Kurikulum ini disusun berdasarkan Peratutan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Pendidikan Nasional (SPN) Pasal 17 Ayat 1 “ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat
dikembangkan sesuia dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial
budaya masyarakat setempat dan peserta didik “serta Perturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Kami menyadari bahwa penyusunan kurikulum ini masih banyak kekurangan, baik isi
maupun redaksi, semuanya semata mata karena keterbatasan pemikiran dan wawasan kami, oleh
karenanya kami mengharapkan tanggapan berupa saran atau kritik yang konstruktif untuk perbaikan
selanjutnya.
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pendemi Covid-19 ini disusun untuk dijadikan bahan acuan,
khususnya bagi para tenaga pendidik dan kependidikan, dilingkungan SMP Negeri ................ dalam
rangka mengembangkan sekolah ke arah yang lebih baik.
Akhir kata penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terwujudnya kurikulum ini, semoga Allah Swt membalas amal bakti kita semua. Amin.

................, ................
Tim Penyusun Kurikulum 2013
11

DAFTAR ISI
Hal
SAMPULDOKUMEN I.......................................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................2
SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM 2013.................................................................................3
SK KURIKULUM SEKOLAH 2013 MASA PANDEMI COVID-19................................................6
SURAT REKOMENDASI PENGAWAS............................................................................................8
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................9
DAFTAR ISI......................................................................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................11
A. Latar Belakang..............................................................................................................11
B. Landasan Penyusunan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19.................14
C. Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19......................................................16
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013.......................................................................16
E. Konsep Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19........................................19
BAB II TUJUAN PENDIDIKANVISI MISI DAN TUJUAN SEKOLAH.......................................21
A. Tujuan Pendidikan.........................................................................................................21
B. Visi Sekolah..................................................................................................................21
C. Misi Sekolah..................................................................................................................21
D. Tujuan Sekolah..............................................................................................................21
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM...................................................................23
A. Struktur Kurikulum.......................................................................................................23
B. Muatan Kurikulum........................................................................................................24
1. Mata Pelajaran..........................................................................................................25
2. Pengembangan Diri..................................................................................................28
3. Beban Belajar...........................................................................................................31
4. Penilaian...................................................................................................................32
5. Ketuntasan Belajar....................................................................................................32
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan.................................................................................33
7. Pendidikan Kecakapan Hidup..................................................................................34
8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global....................................................34
BAB IV KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR.........................................................35
A. Komptensi Inti...............................................................................................................35
B. Kompetensi Dasar.........................................................................................................36
BAB V PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF....................................................................38
A. Pembelajaran Tematik Integrated (Terpadu).................................................................38
B. Pendekatan Saintifik (Ilmiah)........................................................................................39
C. Penilaian Autentic (Responsif)......................................................................................40
BAB VI KALENDER PENDIDIKAN..............................................................................................42
BAB VII PEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT COVID-19.............................................44
A. Pengaturan Beban Belajar Pada Masa Darurat Covid-19.............................................44
B. Pembelajaran Masa Darurat Covid-19..........................................................................44
C. Model Pembelajaran Pada Masa Darurat Covid-19......................................................46
BAB VIII LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT COVID-19. 48
A. Perencanaan Pembelajaran Masa Darurat Covid-19.....................................................48
B. Pelaksanaan Pembelajaran Masa Darurat Covid-19.....................................................48
BAB IX PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENILAIAN MASA DARURAT COVID-19.....50
A. Penilaian Hasil Belajar Pada Masa Covid-19...............................................................50
B. Evaluasi dan Supervisi..................................................................................................50
BAB X PENUTUP.............................................................................................................................52
LAMPIRAN.......................................................................................................................................53
12

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang
dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, peserta didik dituntut untuk
paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin
yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan pendidikan memerlukan strategi
tertentu, dan salah satu strategi pem-bangunan pendidikan nasional ini adalahpengembangan
dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.”
Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa Standar
nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di dalam penjelasan Pasal 35
dinyatakan bahwa “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yanga
telahdisepakati.”
Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengem-bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut diperlukan
suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam
Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
13

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum


Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Dunia Pendidikan kini dihadapkan pada suatu persoalan baru yaitu hadirnya wabah
Corona Virus Disease(Covid-19) yang pertama kali terdeteksi muncul di cina tepatnya di kota
Wuhan Tiongkok pada akhir tahun 2019, mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat
dunia, terutama setelah merenggut nyawa ratusan orang dalam waktu yang relatif singkat.
Hampir kurang lebih 200 negara di dunia terjangkit virus korona termasuk Indonesia.
Berbagai upayapun telah dikerahkan yang menguras energi bangsa dalam rangka
pencegahan, pengobatan dan sebagainyapun telah dilakukan dalam memotong mata rantai
penyebaran virus corona, dari pembuatan regulasi kebijakan oleh pemerintah muali dari
Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB), penggunaan masker, membiasakan cuci tangan
dengan sabun di air mengalir/Hansanitizer, menjaga imunnnitas tubuh, jaga jarak (Psychal
distancing), menghindari kerumunan banyak oarang dalam satu tempat (social distancing),
Isolasi mandiri hingga lockdown di beberapa wilayah termasuk kota-kota besar di negera kita
sudah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus korona.
Kehadiran pandemi Corona Virus Disease (Covid-2019), menyingkapkan sejumlah
persoalan genting yang menghantui bangsa ini, meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan
bangsa hingga melahirkan problem socio-cultural multi dimensi baik politik, sosial, budaya,
ekonomi hingga ketahan mental baik fisik maupun sprirtual yang harus segera diatasi karena
menyangkut keberlangsungan hidup dan kemandirian jati diri bangsa termasuk didalamnya
layanan pendidikan pada sekolah secara khusus.
Bahwa saat ini seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terdampak
penyebaran Covid-19. Selain itu di beberapa daerah di wilayah Indonesia terdapat juga yang
terdampak musibah atau bencana lain walaupun bersifat lokal. Dalam kondisi apapun, negara
berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu negara
berkewajiban mencarikan jalan keluar keberlangsungan pendidikan di sekolah. Menyadari letak
geografis wilayah Indonesia sebagai daerah kepulauan dengan keadaan yang berbeda-beda,
perlu dirumuskan regulasi yang dapat menjadi solusi agar kegiatan pembelajaran tetap dapat
dilaksanakan dengan baik di tengah kondisi darurat apapun. Sebab Belajar tidak pernah
mengenal kata berhenti, dalam kondisi apapaun tanpa menganal ruang dan waktu. Namun
dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti
14

biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan
pembelajaran.
Pada masa darurat Covid-19, sekolah telah menyiapkan sejumlah strategi dan program
guna mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan
kondisi dan kreatifitas serta kemampuan sekolah. Mulai menugaskan peserta didik belajar dari
rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua hingga bentuk-bentuk lain yang membuat
keberadaan peserta didik tetap terlayanan pada kebutuhan belajaranya sesuai dengan batas
kemampuan yang ada. Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan sepenuhnya di sekolah,
tetapi peserta didik dapat belajar dari rumah. Kegiatan pembelajaran yang semula lebih banyak
dilaksanakan secara tatap muka antara guru dengan peserta didik di kelas, kini berubah menjadi
pembelajaran jarak jauh secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Upaya-upaya
tersebut dalam rangka mengoptimalkan layanan pendidikan di sekolah di masa darurat
Dari hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, diketahui bahwa belum semua
sekolah dapat menjalankan kegiatan pembelajaran jarak jauh secara online/daring (dalam
jaringan) secara penuh, dan sebagian besar menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara
luring (luar jaringan). Beberapa kendala ditemukan antara lain; keterbatasan SDM,
keterbatasan sarana berupa laptop atau HP yang dimiliki peserta didik, kesulitan akses internet
dan keterbatasan kuota internet peserta didik yang disediakan orang tuanya, dan sebagainya.
Selain itu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama masa darurat Covid-19 antara satu
sekolah dengan sekolah yang lainnya sangat bervariasi, sesuai dengan persepsi dan kesiapan
masing-masing sekolah.
Implementasi Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 pada Sekolah, terutama
jenjang Sekolah Dasar menuntut adanya perubahan paradigma pada perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Kegiatan pembelajaran tidak hanya
dilaksanakan sepenuhnya di sekolah, tetapi peserta didik dapat belajar dari rumah. Kegiatan
pembelajaran yang semula lebih banyak dilaksanakan secara tatap muka antara guru dengan
peserta didik di kelas, kini berubah menjadi pembelajaran jarak jauh secara daring (dalam
jaringan) dan luring (luar jaringan). Kegiatan belajar dari rumah menuntut adanya kolaborasi,
partisipasi dan komunikasi aktif antara guru, orang tua dan peserta didik menjadi satu kesatuan
yang saling mendukung, dengan prinsip bahwa semua kita adalah guru, semua kita adalah
murid dan semua tempat adalah kelas, nampaknya menjadi oase ditengah dahaga akan prestasi
anak bangsa.
Belajar dari rumah tidak sekedar memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada kurikulum,
tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, ubudiyah dan kemandirian
15

peserta didik. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran dan
memberi tugas kepada peserta didik, agar terwujud pembelajaran yang bermakna, inspiratif dan
menyenangkan agar peserta didik tidak mengalami kebosanan belajar dari rumah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, agar kegiatan pembelajaran pada masa darurat
berjalan dengan baik dan optimal, maka SD Negeri ................ telah menyusun Kurikulum
Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19, sebagai acuan sekolah dalam menyelenggarakan
pembelajaran di masa darurat pada Tahun Pelajaran 20../20...
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 pada SD Negeri ................ini disusun
oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah dengan melibatkan unsur; guru, konselor,
komite sekolah, Kepala Sekolah, praktisi pendidikan, pengawas pembina dan unsur stakeholder
lainnya.

B. Landasan Penyusunan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19


1. Landasan Filosofis
Secara filosfis Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 yang dikembangkan pada
SD Negeri ................dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kurikulum sekolah merupakan kerangka pembudayaan keberagamaan nasional dan
daerah sebagai ciri khas pendidikan sekolah;
b. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dapat mewariskan budaya melalui
penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam bentuk mata pelajaran. Karenya
kurikulum memberikan rambu-rambu perencanaan dan pengaturan pendidikan di
sekolah dalam penguasaan disiplin ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama secara
integratif;
c. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism);
d. Negara menjamin seluruh lapisan masyarakat untuk mendapat layanan pendidikan dan
pembelajaran yang berkualitas, termasuk pada Masa Darurat Covid-19;
Dalam rangka menjamin terselenggaranya pendidikan dan pembelajaran di sekolah pada
Masa Darurat Covid-19 perlu disusun Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19
agar proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien.
2. Landasan Yuridis Kurikulum 2013
16

Secara Yuridis pengembangan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19pada SD


Negeri ................ antara lain:
1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP No 23 tahun 2014 tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan
4. PP No 13Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Standar Nasional Pendidikan
5. Perpres 87 Tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan Berkarakter
6. Permendikbud RI No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
7. Permendikbud No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
8. Permendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
9. Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
10. Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
12. Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada
Dikdasmen
13. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Dikdasmen
14. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib
15. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
16. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Dikdasmen
Permendikbud N0 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Pada Dikdasmen
17. Permendikbud No 195 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum 2013
18. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006
dan Kurikulum 2013
19. Permendikbud N0 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No 24 Tahun 2016 Tentang KI dan KD Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
20. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pada Satuan Pendidikan.
21. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
17

22. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran


pada Tahun Ajaran 20../20..dan Tahun Akademik 20../20.. di Masa Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19).
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 disusun sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran pada masa darurat pandemi untuk mencapai tujuan pendidikan di
dengan mempertimbangkan antara lain:
1. Pada masa darurat pandemi, seluruh peserta didik harus tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran dari sekolah. Kegiatan pembelajaran tidak hanya
mengandalkan tatap muka antara guru dengan peserta didik, tetapi peserta didik dapat
melakukan belajar dari rumah dengan bimbingan/pemantauan oleh guru dan orang tua;
2. Kegiatan pembelajaran wajib mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan,dan
keselamatan civitas akademika baik pada aspek fisik maupun psikologi;
3. Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 hanya diterapkan pada masa darurat.
Bila kondisi sudah normal, maka kegiatan pembelajaran harus kembali dilaksanakan secara
normal seperti biasanya.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang
berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang
diharapkan, maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.
Ada pun 14 prinsip itu adalah:
1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
Pembelajaran mendorong peserta didik menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran
guru tidak berusaha untuk meberitahu peserta didik karena itu materi pembelajaran tidak
disajikan dalam bentuk final.Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu
peserta didik terhadap suatu fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan
ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan.Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai
dengan penyampaian informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan peserta didik mengamati fenomena atau fakta
tertentu. Oleh karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran
untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik dan dengan alat bantu itu guru
membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik dengan bertanya.
18

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber;
Pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang
kepada peserta didik sumber belajar seperti informasi dari buku peserta didik, internet,
koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek,
pemecahan masalah, atau inkuiri peserta didik dapat memanfaatkan sumber belajar di luar
kelas.Dianjurkan pula untuk materi tertentu peserta didik memanfaatkan sumber belajar di
sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran tidak cukup
dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah;
Pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai
satu-satunya sumber belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik hanya dalam
bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping,
gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu
yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
Pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses
belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
Mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang
terpadu.
Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan
kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama,
menentukan karya peserta didik bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap
mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar peserta didik dapat diatur sehingga tugas
yang banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi
beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan peserta didik.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
Di sini peserta didik belajar menerima kebenaran tidak tunggul.Peserta didik melihat awan
yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada
sejumlah peserta didik yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat
19

yangberjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu,
benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
Pada waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam
bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang peserta didik
harus lihat faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat peserta
didik melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Peserta didik belajar tidak hanya
dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
Hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya,
tetapi menyajikan informasi menyangku perkembangan sikapnya dan keterampilannya.
Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar
yang mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk
aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang
santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
Ini memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan
norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang
lebih luas peserta didik perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi
sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan dengan
kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan membaca, menulis,
menggunakan teknologi, bicara yang santun merupakan aktivitas yang tidak hanya
diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang
lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
Di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, meberi
contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama dan prilaku baik
lain. Guru di depan jadi teladan, di tengah peserta didik menjadi teman belajar, di belakang
20

selalu mendorong semangat peserta didik tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara
optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
Karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan
memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan
waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar peserta didik tidak hanya dibatasi dengan
dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk peserta didik
belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya dapat
mengembangkan sistem yang terbuka.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
Di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan peserta didik untuk memanfaatkan TIK.
Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni peserta didik dapat belajar dari siapa
pun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan
pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak peserta didik tetap akan menghadapi tantangan
dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti daya
kompetisi peserta didik akan jomplang daripada peserta didik yang memeroleh pelajaran
menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik;
Cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara pandang, cara
belajar, cara berpikir, keyakinan peserta didik berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran
harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan
menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua peserta didik,
kembangkan kolaborasi, dan biarkan peserta didik tumbuh menurut potensinya masing-
masing dalam kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi pelatihan
implementasi Kurikulum 2013.

E. Konsep Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19


Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 adalah kurikulum yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat pandemi. Oleh karena itu semua aspek
21

yang berkenaan dengan perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil
belajar disesuaikan dengan kondisi darurat yang terdapat dan dirasakan oleh setiap satuan
pendidikan sekolah. Mempertimbangkan kondisi darurat pandemi setiap daerah dan sekolah
berbeda, maka implementasi Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 setiap satuan
pendidikan bisa berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Dalam menyusun Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19, satuan pendidikan
dapat melakukan modifikasi dan inovasi, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
sekolahnya. Sekolah dapat melakukan modifikasi dan inovasi dalam bentuk struktur kurikulum,
beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya. Misalnya
dalam satu hari dibatasi hanya ada dua atau tiga mata pelajaran yang diajarkan, terutama pada
mata pelajaran utama, peminatan dan sebagainya.
Pada masa darurat pandemi Covid-19, seluruh peserta didik harus tetap mendapatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah. Kegiatan pembelajaran tidak hanya
mengandalkan tatap muka antara guru dengan peserta didik, tetapi peserta didik dapat
melakukan belajar dari rumah dengan bimbingan ataupemantauan oleh guru dan orang tua.
Belajar dari rumah tidak harus memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada kurikulum,
tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, kedisiplinan, kemandirian
dan aspek sosial lainnya.
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 hanya diterapkan pada masa darurat
pandemi Covid-19. Bila kondisi sudah normal kembali, maka kegiatan pembelajaran harus
kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya.
22

BAB II

TUJUAN PENDIDIKANVISI MISI


DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,


akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah

".......................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
........................................................ "

C. Misi Sekolah
Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
4. ......................................................................................
5. ......................................................................................
6. ......................................................................................

D. Tujuan Sekolah
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yaitu
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SD
Negeri ................ adalah sebagai berikut :
1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
23

3. ......................................................................................
4. ......................................................................................
5. ......................................................................................
24

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi dalam bentuk mata pelajaran, posisi
konten atau mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten atau mata pelajaran dalam
semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam
sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan
datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran, apakah mereka
harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan.Struktur kurikulum terdiri
atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar.
Tabel 1
Struktur Kurikulum
Alokasi Waktu Belajar
No Mata Pelajaran Perminggu
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
3 Bahasa Daerah
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 30 32 34 36 36 36

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
25

permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga
terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia
perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki
Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan
IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai
tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata
pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan
intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler SD Negeri ................ antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah,
Seni Tari, dan Bahasa Inggris.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan
peserta didik pada satuan pendidikan tersebut

B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SD Negeri ................ meliputi sejumlah mata pelajaran yang
kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Muatan
Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan
diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan
26

dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional
Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta
didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada
mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat
satuan pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas
dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang
tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan
pilihan pada setiap satuan pendidikan.
1. Pendidikan Agama Islam
Tujuan:
a. Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT;
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
27

3. Bahasa Indonesia
Tujuan:
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
b. Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa negara.
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.
4. Matematika
Tujuan:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
c. Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
28

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
5. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memacahkan masalah dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
7. Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan:
29

a. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.


b. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
c. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
d. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37
Tahun 2018.
8. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan
Tujuan:
a. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih.
b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
d. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis.
f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,bakat,dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,guru,atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
30

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang


berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan
karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatiftidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran. Tahapan kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara:
1. Identifikasi
a. Daya dukung dan potensi.
b. Bakat dan minat peserta didik.
2. Pemetaan
a. Jenis layanan pengembangan diri.
b. Petugas yang melayani.
c. Peserta didik yang dilayani
3. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar
kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator,
Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
a.Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b. Monitoring Pelaksanan
c.Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
d. Analisis hasil penilaian (berbasis data, profesional, realitis, valid, transparan dan
akuntable)
PelaporanUmum dalam format raport rincian dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam
kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, terdiri atas:
a. Pramuka
b. Unit Kesehatan Sekolah
c. Seni Tari
d. Bahasa Inggris
e.
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan
bernegara pembentukan karakter peserta didik dilakukan melalui:
31

a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di
sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SD
Negeri ................ adalah sebagai berikut:
1) Sholat berjamaah
2) Upacara bendera setiap hari senin
3) Berdoa sebelum dan sesudah belajar
4) Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al
Qur’an
5) Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas.
6) Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
7) Membaca buku di perpustakaan.
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas
maupun tingkat sekolah.
8 (delapan) Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
1) Pekan Kreatifitas dan olahraga
2) Peringatan Hari Besar Nasional
3) Karyawisata, darmawisata, study tour
4) Pekan Olahraga antar kelas
5) Bina Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
1) Membiasakan memberi salam.
2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
3) Membiasakan antri.
4) Membiasakan membantu teman yang kena musibah.
5) Berdiskusi dengan baik dan benar.
6) Kerja bakti.
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada peserta didiknya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
32

b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah


c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja peserta didik yang baik.
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
d. Upacara
e. Seminar Pendidikan
5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SD
Negeri ................ adalah keterampilan dalam melaksanakan kegiatan ulangan dengan
computer atau handphone atau kegiatan pembelajaran interaktif.

3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester. Beban belajar di SD Negeri ................ kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32,
34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu.
Jam belajar SD Negeri ................adalah 35 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar
dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi peserta didik aktif. Proses
pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati,
menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi.
Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik
peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa
yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.
Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan
hasil belajar.
33

Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SD Negeri ................
Satu jam Minggu
Jumlah jam
Kela pembelajaran Efektif
pembelajaran Waktu pembelajaran Per Tahun
s tatap persemester
Per Minggu
muka/menit Tahun Ajaran
1140 jam pembelajaran
1 35 30 38
(39900 menit)
1216 jam pembelajaran
2 35 32 38
(41230 menit)
1292 jam pembelajaran
3 35 34 38
(42560 menit)
1368 jam pembelajaran
4 35 36 38
(47880 menit)
1368 jam pembelajaran
5 35 36 38
(47880 menit)
1368 jam pembelajaran
6 35 36 38
(47880 menit)
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum
40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %.
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi
untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam
tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang di pilih.

4. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujiannasional, dan ujian sekolah/sekolah.

5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan
belajar untuk masing-masing indikator adalah 65%.
34

Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan


tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung
dalam menyelenggarakan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial intake
peserta didik, dan saran prasarana.
Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SD Negeri ................ Tahun Pelajaran 20../20..
adalah sebagai berikut:
Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM
SKBM
No Mata Pelajaran
Angka Huruf
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 65 Tujuh Puluh
2 Pendidikan Kewarga negaraan 65 Tujuh Puluh
3 Bahasa Indonesia 65 Tujuh Puluh
4. Matematika 65 Tujuh Puluh
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 Tujuh Puluh
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 65 Tujuh Puluh
Kelompok B
7. Seni Budaya dan Keterampilan 70 Tujuh Puluh
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 70 Tujuh Puluh Lima

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


1) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas
SD Negeri ................ sebagai berikut:
1. Peserta didik sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua StandarKompetensi Dasar dan indikator.
2. Kehadiran peserta didik minimal 75%
3. Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik.

2) Kelulusan
35

Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan dasar setelah:
1. Peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD)Kompetensi Inti
(KI) dan Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarga negaraan
dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani olahraga dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus Ujian Sekolah.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup


1) Kurikulum untuk SD Negeri ................, memasukkan pendidikan kecakapan hidup,
yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau
kecakapan vokasional.
2) Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
3) Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global


1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
2) Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global.
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua
mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
36

BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkankualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi
dasar. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yangberkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara
tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
(Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).

Tabel 4 :
Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III
KOMPETENSI INTIKELAS I DAN
KOMPETENSI INTIKELAS III
KELAS II
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1. Menerima dan menjalankan ajaran
yang dianutnya. agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


jawab, santun, peduli, dan percaya diri tanggung jawab, santun, peduli, dan
dalam berinteraksi dengan keluarga, percaya diri dalam berinteraksi dengan
teman, dan guru keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati [mendengar, melihat, cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa membaca] dan menanya berdasarkan
ingin tahu tentang dirinya, makhluk rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah benda-benda yang dijumpainya di
dan di sekolah rumah, sekolah, dan tempat bermain.
37

KOMPETENSI INTIKELAS I DAN


KOMPETENSI INTIKELAS III
KELAS II
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya bahasa yang jelas, logis, dan sistematis,
yang estetis, dalam gerakan yang dalam karya yang estetis dalam gerakan
mencerminkan anak sehat, dan dalam yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku dalam tindakan yang mencerminkan
anak beriman dan berakhlak mulia. perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

Tabel 5:
Kompetensi Inti Kelas IV,V, danVI
KOMPETENSI INTIKELAS IV KOMPETENSI INTIKELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan 1. Menerima, menghargai, dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya. ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
jawab, santun, peduli, dan percaya diri tanggung jawab, santun, peduli, percaya
dalam berinteraksi dengan keluarga, diri, dan cinta tanah air dalam
teman, tetangga, dan guru. berinteraksi dengan keluarga, teman,
tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dan
cara mengamati [mendengar, melihat, konseptual dengan cara mengamati dan
membaca] dan menanya berdasarkan rasa mencoba [mendengar, melihat,
ingin tahu tentang dirinya, makhluk membaca] serta menanya berdasarkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan rasa ingin tahu secara kritis tentang
benda-benda yang dijumpainya di rumah, dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
sekolah, dan tempat bermain. kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, konseptual dalam bahasa yang jelas,
dalam karya yang estetis dalam gerakan logis, dan sistematis, dalam karya yang
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam estetis dalam gerakan yang
tindakan yang mencerminkan perilaku mencerminkan anak sehat, dan dalam
anak beriman dan berakhlak mulia. tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri
atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik.
Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari
konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan
38

berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
perenialisme.
Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai
disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial,
progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik
seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata
pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi
esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
tercantum pada Lampiran Permendikbud Nomor 37 tahun 2018 yang mencakup: Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan
Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi
Waktunya.
39
BAB V
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU,
PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATED (TERPADU)


Kurikulum SD Negeri ................ menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif
dari kelas 1 sampai kelas 6. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi berbagai mata pelajaran ke
dalamtema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan
pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar
secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada
peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan
kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang
substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan
Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari
IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai
pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk
memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V,dan VI sudah mulai
mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang
kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari
sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat
tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar
kelas I, II,IV,V,dan VI pada Kurikulum 2013.
Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS I KELAS IV
1. Diriku 1. Indahnya Kebersamaan
2. Kegemaranku 2. Selalu Berhemat Energi
3. Kegiatanku 3. Peduli Terhadap Makhluk Hidup
4. Keluargaku 4. Berbagai Pekerjaan.
5. Pengalamanku 5. Pahlawanku
6. Lingkungan Bersih dan Sehat 6. Indahnya Negeriku
7. Benda, Binatang dan Tanaman di Sekitar 7. Cita-citaku
8. Peristiwa alam 8. Tempat Tinggalku
40
9. Makanan Sehat dan Bergizi
KELAS II KELAS V
1. Benda-benda di Lingkungan Sekitarku
1. Hidup Rukun
2. Peristiwa dalam Kehidupan
2. Bermain di Lingkunganku
3. Kerukunan dalam bermasyarakat
3. Tugasku Sehari-hari
4. Sehat itu Penting
4. Aku dan Sekolahku
5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
5. Hidup Bersih dan Sehat
6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
6. Air, Bumi, dan Matahari
7. Sejarah Peradaban Indonesia
7. Merawat Hewan dan Tumbuhan
8. Ekosistem
8. Keselamatan di Rumah dan Perjalanan
9. Lingkungan Sahabat Kita
KELAS III KELAS VI
1. Perkembangbiakan Hewan Dan 1. Selamatkan Mahluk Hidup
Tumbuhan 2. Persatuan Dalam Perbedaan
2. Perkembangan Teknologi 3. Tokoh dan Penemuan
3. Perubahan Di Alam 4. Globalisasi
4. Peduli Lingkungan Sosial 5. Wirausaha
5. Permainan Tradisional 6. Menuju Masyarakat Sehat
6. Indahnya Persahabatan 7. Kepemimpinan
7. Energi Dan Perubahanya 8. Bumiku
8. Bumi dan Alam Semesta 9. Menjelajah Angkasa Luar

B. PENDEKATAN SAINTIFIK (ILMIAH)


Menurut Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018, proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu:
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
5. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 7:
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih
melihat (tanpa atau dengan alat) kesungguhan,ketelitian,
mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreativitas,
informasi yang tidak dipahami dari apa rasa ingin tahu, kemampuan
yang diamati atau pertanyaan untuk merumuskan pertanyaan
mendapatkan informasi tambahan untuk membentuk pikiran
tentang apa yang diamati (dimulai dari kritis yang perlu untuk hidup
41
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan cerdas dan belajar sepanjang
yang bersifat hipotetik) hayat
Mengumpulkan  Melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/  Membaca sumber lain selain buku teliti, jujur,sopan,
eksperimen teks menghargai pendapat orang
 Mengamati objek/ lain, kemampuan
kejadian/aktivitaswawancara dengan berkomunikasi, menerapkan
narasumber kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai
cara yang
dipelajari,mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/  Mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
mengolah
kegiatan mengumpulkan/eksperimen aturan, kerja keras,
informasi
mau pun hasil dari kegiatan kemampuan menerapkan
mengamati dan kegiatanprosedur dan kemampuan
mengumpulkan informasi. berpikir induktif serta
deduktif dalam
 Pengolahan informasi yang
menyimpulkan.
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasik Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
an kesimpulan berdasarkan hasil analisis jujur, teliti, toleransi,
secara lisan, tertulis, atau media lainnya kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.

C. PENILAIAN AUTENTIK (RESPONSIF)


Dalam melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan
yang ingin dicapai. Guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1)
sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan,
misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan
apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Bentuk-bentuk Penilaian
Autentik yang di kembangkan:
42

1. Penilaian Sikap
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antarteman
d. Jurnal Catatan Guru
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portofolio
43
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/sekolah mengacu kepada
Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/sekolah, kebutuhan
perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan
sebagai berikut:
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari lbur sekolah/sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala
Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
44
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota

Kalender Pendidikan SD Negeri ................ disusun dengan berpedoman kepada Keputusan Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi ................ Nomor: ................ tentang Hari Efektif, Hari Efektif
Fakultatif, dan Hari Libur Bagi Satuan Pendidikan di Provinsi ................Tahun
20../20..maupunKalender Pendidikan Lingkup Wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten yang
disesuaikan dengan program sekolah.
Tabel 8:
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II
Hari
Semester Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Juli 2020 5 13 13 31
Agustus 2020 4 5 22 31
September 2020 5 4 21 30
I
Oktober 2020 4 4 23 31
November 2020 4 5 21 30
Desember 2020 5 11 15 31
Jumlah 27 42 115 184

Hari
Semester Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Januari 2021 4 7 20 31
Februari 2021 4 5 20 29
Maret 2021 5 5 21 31
II April 2021 4 5 21 30
Mei 2021 4 17 10 31
Juni 2021 4 12 14 30

Jumlah 25 51 106 182


45
BAB VII
PEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT COVID-19

A. PENGATURAN PEMBELAJARAN MASA DARURAT COVID-19


1. Beban belajar di SD Negeri ................ dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
Beban belajar satu minggu kelas 1 sampai dengan 6 adalah … jam pembelajaran. Durasi
setiap satu jam pembelajaran adalah 20 menit.
2. Beban belajar di kelas 1 sampai dengan 6 adalah dalam satu semester paling sedikit …
minggu dan paling banyak …… minggu.
3. Beban belajar di kelas 1 sampai dengan 6 pada semester ganjil paling sedikit …. minggu
dan paling banyak …… minggu.
4. Beban belajar di kelas 1 sampai dengan 6 pada semester genap paling sedikit …… minggu
dan paling banyak ….. minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit …… minggu dan paling banyak
…….. minggu.
6. Alokasi Waktu Jam Pembelajaran disesuaikan dengan proses pelaksanaan masa pandemi
Corona Virus Disease (Covid-19)sesuai kesepakatan bersama antara guru, peserta didik,
dan orang tua atau wali dari jumlah peserta didik satu rombongan belajar.
7. 1 jam pembelajaranmengunakan durasi 20 menit.
8. Pelaksanaan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
menggunakan sistem daring sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 4 Manteri.
9. Pelaksanaan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
untuk SD Negeri ................akan melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk dan arahan teknis
dari Dinas Pendidikan setempat.
10. Kegiatan pembelajaran tidak hanya mengandalkan tatap muka antara guru dengan peserta
didik, tetapi peserta didik dapat melakukan belajar dari rumah dengan
bimbingan/pemantauan oleh guru dan orang tua;
11. Tidak harus memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada kurikulum, tetapi lebih
ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, kemandirian dan kedisiplinan
ataupun yang lainnya.

B. PEMBELAJARAN MASA DARURAT COVID-19


1. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran SD Negeri ................ pada masa darurat tetap berpedoman
pada Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran20../20.. berjalan yang ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
46
Bila kondisi darurat sedang berlangsung dan ditetapkan sebagai masa darurat oleh
pemerintah maka proses pembelajaran di sekolah mengikuti mekanisme kurikulum darurat
yang ditetapkan pada Dinas Pendidikan setempat. Kegiatan pembelajaran bukan untuk
mencapai ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum semata, namum lebih
menititikberatkan pada penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada lingkungan dan
kesalehan sosial lainnya.
Kegiatan pembelajaran masa darurat melibatkan guru, orang tua, peserta didik dan
lingkungan sekitar.Kegiatan pembelajaran harus dapat mengembangkan kompetensi
peserta didik pada aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
Kegiatan pembelajaran di SD Negeri ................ selama masa kedaruratan diarahkan
pada budaya menumbuhkembangkan kompetensi literasi bahasa, literasi matematik, literasi
sains, literasi media, literasi teknologi dan literasi visual.Kegiatan pembelajaran yang
dirancang guru harus dapat merangsang tumbuhnya 4C (Critical thinking, Collaborative,
Creativity dan Communicative) pada diri peserta didik.
Kegiatan pembelajaran pada masa kedaruratan wajib mempertimbangkan terjaganya
kesehatan, keamanan, dan keselamatan civitas akademika baik pada aspek fisik maupun
psikologi warga sekolah.
2. Prinsip Pembelajaran Pada Masa Darurat
a. Pembelajaran dilakukan dengan Daring (dalam jaringan) secara online.
b. Pembelajaran berlangsung di rumah dan di lingkungan sekitar sesuai dengan kondisi
masing-masing peserta didik.
c. Prosespembelajaranmenggunakanpendekatan ilmiah, berbasis kompetensi,
keterampilan aplikatif, dan terpadu.
d. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam mengoptimalkan
tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif peserta didik;
e. Pembelajaran menekankan nilai guna aktivitas belajarnya untuk kehidupan riil peserta
didik, orang lain atau masyarakat sekitar, serta alam lingkungan tempat peserta didik
hidup.
f. Pembelajaran yang berlangsung agar mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
g. Pembelajaran yang berlangsung agar menerapkan nilai-nilai, yaitu memberi
keteladanan yang perilaku belajar positif, beretika, dan berakhlakul karimah (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan dan motivasi dalam belajar dan bekerja
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran (tutwuri handayani).
47
h. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
i. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untukmeningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran.
j. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik menjadi
acuan penting dalam pelaksanaan pembelajaran.
k. Proses pembelajaran diarahkan untuk menggerakan pada tiga ranah aspek, yaitu:
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang tersaji pada tabel sebagai berikut:
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- - Mencipta

Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah


tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan
dengan ranah lainnya. Dengan demikian walau pada masa darurat Covid-19 proses
pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi meliputi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Adapun pembelajaran yang dilaksanakan di SD Negeri ................berdasarkan
informasi dari gugus tugas Covid-19 Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan
Kecamatan ................ dan Dinas Pendidikan Kabupaten ................ yang menyatakan
bahwa letak wilayah berada pada zonamerahsehingga proses pembelajaran dilakukan
secaradaring.
Apabila dalam pelaksanaan yang secara kondisi mengarah ke masa transisi untuk
menuju New Normal, maka proses Pendidikan pada jenjang satuan akan mengikuti arahan
dan petunjuk dari gugus tugas Covid-19 sesuai kewenangannya.

C. MODEL PEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT COVID-19


1. Pengembangan Materi Ajar.
Guru dapat memilih materi pelajaran esensi untuk menjadi prioritas dalam pembelajaran.
Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara mandiri. Materi pembelajaran
ditemukan dan dikumpulkan serta dikembangkan dari:
48
a. Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru, maupun buku atau
literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan benar;
b. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan fenomena sosial
yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan pandemi Covid-19 atau hal lain
yang sedang terjadi di sekitar peserta didik.
2. Model dan Metode Pembelajaran.
a. Model pembelajaran dapat berbentuk model-model pembelajaran, seperti model
Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning) model Pembelajaran Berbasis
Penelitian (Inquiry learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan
model pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar secara aktif
dan kreatif.
b. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan pembelajaran pada
kondisi darurat;
c. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang disesuaikan
dengan karakteristik materi/tema.
3. Media dan Sumber Belajar.
Pada prinsipnya segala benda yang sesuai dapat dijadikan media pembelajaran di sekitar
lingkungan (rumah, tempat ibadah, dll), terdapat banyak benda yang dapat dijadikan
sebagai media pembelajaran sederhana. Guru diharapkan kreatif dan inovatif untuk
memanfaatkan benda tersebut menjadi media agar dapat membantu tercapainya tujuan
pembelajaran.
Media pembelajaran dapat berupa antara lain: Gambar, Peta dan Globe, Grafik, Papan
Tulis, Papan Flanel, Display, Poster, Bagan (Chart), dan sebagainya. Pemilihan media
disesuaikan dengan materi/tema yang diajarkan dan tagihan sesuai indikator dan tetap
mempertimbangkan kondisi kedaruratan.
49
BAB VIII
LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT COVID-19

A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT COVID-19


1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang tersusun secara
simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal pokok saja;
2. Penyusunan RPP, merujuk pada SKL, KI-KD dan Indikator Pencapaian yang diturunkan
dari KD;
3. Membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di ajarkan kepada peserta
didik pada masa darurat;
4. RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir
pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.

B. PELAKSANAANPEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT COVID-19


1. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring, semi daring, dan non-digital.
2. Aktivitas belajar memperhatikan kondisi peserta didik untuk menjalankan pembelajaran
secara daring, semi daring, maupun non-digital;
3. Aktifitas pembelajaran mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan.
1) Guru menyiapkan kondisi pisik dan psikhis peserta didik.
2) Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum mulai pembelajaran.
3) Guru menyapa dengan menanyakan kondisi peserta didik dan keluarganya.
4) Guru melakukan Pretest secara lisan.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6) Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran.
b. Kegiatan Inti.
1) Guru mengorganisirpeserta didik dalam pembelajaran.
2) Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan bersama peserta didik.
3) Peserta didik melakukan kegiatan saintifik yang meliputi: mengamati, menanya,
mencari informasi,menalar/mengasosiasi,danmengomunikasikan/
menyajikan/mempresentasikan.
4) Guru menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan karakteristik
materi di masa darurat.
5) Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi, portofolio, proyek,
produk, gambar, keterampilan, puisi, cerpen dan lain sebagainya yang
memungkinkan dilaksanakan peserta didik di masa darurat.
50
6) Guru memberi apresiasi terhadap hasil karya peserta didik.
7) Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta didik belajar melalui
pengamatan dan/atau menanyakan kepada orang tua peserta didik.
c. Kegiatan Penutup.
1) Post test, dapat dilakukan dengan tes dan non tes.
2) Guru danpeserta didik melakukan refleksi dengan mengevaluasi seluruh aktivitas
pembelajaranserta menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi
kepada peserta didik tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
3) Penugasan atau pekerjaan rumah jika diperlukan dapat secara individu maupun
kelompok. Dalam memberi tugas pekerjaan rumah, sedapat mungkin tidak
menyita banyak waktu, tenaga dan biaya.
4) Doa penutup dan salam.
51
BAB IX
PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENILAIAN MASA DARURAT COVID-19

A. PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MASA DARURAT


Sistem penilaian pembelajaran pada masa darurat, yaituguru dapat merancang penilaian hasil
belajar dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/juknis penilaian hasil belajar susuai masa
darurat;
b. Penilaian hasil belajar dapat mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan;
c. Penilaian hasil belajar dapat berbentuk portofolio, penugasan, proyek, praktek, tulis dan
bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang
memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan tetap memperhatikan protokol kesehatan
danatau keamanan;
d. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian
akhir tahun (PAT);
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna dan tidak perlu
dipaksakan mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;
f. Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar pada masa Belajar dari
Rumah dapat bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
Pemberian tugas perlu proporsional atau tidak berlebihan, agar perlindungan kesehatan,
keamanan, dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap terjaga;
g. Hasil belajar anak dikirim ke guru bisa berupa foto, gambar, video, animasi, karya seni dan
bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di masa
darurat;
h. Dari hasil belajar tersebut, guru dapat melakukan penilaian baik dengan teknik skala
capaian perkembangan maupun hasil karya.
i. Hasil penilaian dianalisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang muncul lalu
dilakukan skoring.

B. EVALUASI DAN SUPERVISI


1. Evaluasi Keterlaksanaan Kurikulum Masa Darurat
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran
dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas.
52
a. Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan mutu
secara berkelanjutan.
b. Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan dinas
pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
c. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan
pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
d. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi
akademik dan supervise manajerial.

2. Proses Pengawasan
a. Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara lain, diskusi
kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
b. Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh
pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
c. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran disusun dalam
bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan
pendidik secara berkelanjutan.
d. Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
1. Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar; dan
2. Pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan.
53
BAB VII
PENUTUP

Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 ini disusun sebagai acuan bagi Kepala
Sekolah, Guru, Peserta didik, Orang Tua dan seluruh stekholders dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran pada masa darurat Covid-19.
Pimpinan Ssekolah,Pengawas, serta Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan wajib
memfasilitasi, memotivasi, dan mendampingi guru untuk optimal mewujudkan kreativitas dan
inovasinya dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang bermakna pada kehidupan peserta didik.
Komitmen seluruh stekholders sekolah menjadi prasyarat yang wajib diwujudkan dalam
mengimplementasikan kurikulum masa darurat Covid-19 di masing-masing sekolah agar
menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik
Dalam implementasinya, menyadari akan banyak hal kekurangan, oleh karenanya efektifitas
keterlaksanaan kurikulum ini sangat membutuhkan dukungan berbagai pihak yang terlibat,
diharapkan semua pihak yang terlibat di dalam implementasinya dapat bekerja sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Akhirnya semoga segala usaha baik kita mendapat bimbingan dan Ridho Allah SWT. Amiin

Ditetapkan di:................
Pada tanggal:................
Kepala Sekolah

...................................
NIP. .........................
54

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai