Data outlier adalah data yang secara statistik menyimpang jauh dari kumpulan
datanya. Penyimpangan biasanya diakibatkan oleh kesalahan pada saat pembacaan. Uji data
outlier bertujuan untuk mencari data curah hujan yang menyimpang dari kumpulan datanya
serta mengkoreksi data tersebut ke batas tertinggi ataupun terendahnya. Berikut ini adalah
syarat serta cara pengujian data outlier berdasarkan Koefisien Skewness (Cslog).
Sumber: Chow, V.T. et al. (1988), Applied Hydrology, New York: McGraw-Hill, Inc.
STA 1
ᇹ
NO TAHUN Xi log Xi ሺࡸࢍ ࢄ െ ࡸࢍ ࢄ ሻ ሺࡸࢍ ࢄ െ ࡸࢍ ࢄ ሻ
1 1996 97 1.9868 0.000119793 -0.00000131
2 1997 98 1.9912 4.2837E-05 -0.00000028
3 1998 95 1.9777 0.000401802 -0.00000805
4 1999 99 1.9956 4.60103E-06 -0.00000001
5 2000 101 2.0043 4.2968E-05 0.00000028
6 2001 103 2.0128 0.000226653 0.00000341
7 2002 89 1.9493 0.002346918 -0.00011370
8 2003 93 1.9684 0.000861129 -0.00002527
9 2004 92 1.9638 0.001152263 -0.00003911
10 2005 96 1.9823 0.000238548 -0.00000368
11 2006 98 1.9912 4.2837E-05 -0.00000028
12 2007 100 2 5.08502E-06 0.00000001
13 2008 101 2.0043 4.2968E-05 0.00000028
14 2009 97 1.9868 0.000119793 -0.00000131
15 2010 103 2.0128 0.000226653 0.00000341
16 2011 105 2.0212 0.000550137 0.00001290
17 2012 102 2.0086 0.000117831 0.00000128
18 2013 106 2.023 0.000637815 0.00001611
19 2014 110 2.0414 0.001905759 0.00008320
20 2015 108 2.0334 0.001271279 0.00004533
Ʃ= 1993 39.9549 0.01035767 0.00002680
1.997745
√
n
1
∑
√
2
slog =
n−1 i=1
( log X i −log X ) 1
= 0,0233¿ ( 0,01035767 )
20−1
n
n ∑ ( log X i−log X )
3
20 X ( 0,00002680 )
i=1 ¿ = 0,1288
Cslog = ( 20−1 ) ( 20−2 )( 0,0233 )3
Log Xh X + Kn
= log( n−1 . S log) ( slo g )3
) ( n−2
= 2,041955+(2,385)(0,1288) = 2.3492
Xh = 223.445 mm
Karena nilai Xmax < Xh , maka tidak ada data outlier tinggi.
Karena nilai Xmin > Xl , maka tidak ada data outlier rendah.
STA 2
ᇹ
NO TAHUN Xi log Xi ሺࢍࡸࢄ െ ࢍࡸ ࢄ ሻ ሺࢍࡸࢄ െ ࢍࡸ ࢄ ሻ
1 1996 91 1.959 0.00288745 -0.00015516
2 1997 97 1.9868 0.000672624 -0.00001744
3 1998 100 2 0.00016218 -0.00000207
4 1999 112 2.0492 0.001329696 0.00004849
5 2000 104 2.017 1.81902E-05 0.00000008
6 2001 117 2.0682 0.003076366 0.00017063
7 2002 92 1.9638 0.002394634 -0.00011718
8 2003 97 1.9868 0.000672624 -0.00001744
9 2004 96 1.9823 0.000926289 -0.00002819
10 2005 99 1.9956 0.000293608 -0.00000503
11 2006 97 1.9868 0.000672624 -0.00001744
12 2007 106 2.0253 0.000157879 0.00000198
13 2008 107 2.0294 0.000277722 0.00000463
14 2009 104 2.017 1.81902E-05 0.00000008
15 2010 109 2.0374 0.000608362 0.00001501
16 2011 103 2.0128 4.225E-09 0.00000000
17 2012 106 2.0253 0.000157879 0.00000198
18 2013 107 2.0294 0.000277722 0.00000463
19 2014 108 2.0334 0.000427042 0.00000882
20 2015 112 2.0492 0.001329696 0.00004849
Ʃ= 2064 40.2547 0.016360786 0.00005515
2.012735
√
n
1
slog = ∑ ( log X i −log X )
2
n−1 i=1 = 0,02934¿
√ 1
20−1
( 0,016360786 )
n
n ∑ ( log X i−log X )
3 20 X ( 0,00005515)
¿ = 0,1277
Cslog = i=1 ( 20−1 ) ( 20−2 )( 0,02934 )3
( n−1 )( n−2 ) ( s log )3
Ujiout lier tinggi:
log Xh=log X + k n s log = 2,012735+ (2,385 *0,02934) = 2,0827
Xh = 120.979
Karena nilai Xmax < Xh , maka tidak ada data outlier tinggi.
Karena nilai Xmin > Xl , maka tidak ada data outlier rendah.
STA 3
ᇹ
NO TAHUN Xi log Xi ሺࢍࡸࢄ െ ࢍࡸ ࢄ ሻ ሺࢍࡸࢄ െ ࢍࡸ ࢄ ሻ
1 1996 93 1.9684 0.001280924 -0.00004584
2 1997 97 1.9868 0.000302412 -0.00000526
3 1998 98 1.9912 0.00016874 -0.00000219
4 1999 100 2 1.75561E-05 -0.00000007
5 2000 102 2.0086 1.94481E-05 0.00000009
6 2001 110 2.0414 0.001384584 0.00005152
7 2002 91 1.959 0.002042136 -0.00009228
8 2003 95 1.9777 0.00070172 -0.00001859
9 2004 94 1.9731 0.000966588 -0.00003005
10 2005 98 1.9912 0.00016874 -0.00000219
11 2006 100 2 1.75561E-05 -0.00000007
12 2007 103 2.0184 0.000201924 0.00000287
13 2008 106 2.0253 0.000445632 0.00000941
14 2009 102 2.0086 1.94481E-05 0.00000009
15 2010 105 2.0212 0.00028934 0.00000492
16 2011 100 2 1.75561E-05 -0.00000007
17 2012 104 2.017 0.000164096 0.00000210
18 2013 105 2.0212 0.00028934 0.00000492
19 2014 107 2.0294 0.000635544 0.00001602
20 2015 111 2.0453 0.001690032 0.00006948
Ʃ= 2021 40.0838 0.010823318 0.00003522
2.00419
√
n
1
slog = ∑ ( log X i−log X )
2
n i=1 = 0,02387¿
√ 1
20−1
( 0,010823318 )
n
n ∑ ( log X i−log X ) 20 ( 0,00003522 )
3
¿ = 0,151438
Cslog = i=1
3
( 20−1 ) ( 20−2 )( 0.02387 )3
( n−1 )( n−2 ) ( s log )
Dari hasil pengujian data outlier, tidak ada data yang outlier tinggi maupun outlier rendah
jadi data siap digunakan
ANALISIS HIDROLOGI
R1 . A 1+ R 2 . A2 +…+ R n . A n
R=
A 1+ A 2+ …+ An
CURAH HUJAN
STA 1 STA 2 STA 3
RATA-RATA
NO TAHUN
A = 9 km2 A = 7,375 km2 A = 12.375 km2 DAS
mm mm mm mm
1 1996 97 91 93 93.73913043
2 1997 98 97 97 97.31304348
3 1998 95 100 98 97.57391304
4 1999 99 112 100 102.7652174
5 2000 101 104 102 102.2
6 2001 103 117 110 109.6043478
7 2002 89 92 91 90.63043478
8 2003 93 97 95 94.88695652
9 2004 92 96 94 93.88695652
10 2005 96 99 98 97.63043478
11 2006 98 97 100 98.60434783
12 2007 100 106 103 102.8304348
13 2008 101 107 106 104.6913043
14 2009 97 104 102 100.9478261
15 2010 103 109 105 105.4
16 2011 105 103 100 102.3347826
17 2012 102 106 104 103.8869565
18 2013 106 107 105 105.826087
19 2014 110 108 107 108.1956522
20 2015 112 112 111 110.3173913
Ʃ= 1993 2064 2021 2023.265217
Rata-rata 99.65 103.2 101.05 101.1632609
Tujuan dari analisis frekuensi curah hujan ini adalah untuk memperoleh curah hujan
rancangan untuk beberapa perioda ulang menurut beberapa jenis distribusi. Dari berbagai
sebaran distribusi yang ada, berdasarkan hasil berbagai studi terdahulu yang pernah
dilakukan, maka jenis sebaran distribusi yang cocok untuk daerah Sulawesi Utara adalah:
a. Distribusi Normal
b. Distribusi Gumbel Tipe I
c. Distribusi Log Normal 2 Parameter
d. Distribusi Log Pearson Type III
NO X ࢄ െࢄ ᇹ ሺࢄ െ ࢄ ሻ ࢄ െ ࢄ ሻ ࢄ െ ࢄ ሻ
1 93.73913 -7.42413 55.11771 -409.20109 3037.96226
2 97.31304 -3.85022 14.82417 -57.07629 219.75613
3 97.57391 -3.58935 12.88342 -46.24307 165.98246
4 102.76522 1.60196 2.56626 4.11104 6.58571
5 102.20000 1.03674 1.07483 1.11432 1.15526
6 109.60435 8.44109 71.25195 601.44389 5076.84018
7 90.63043 -10.53283 110.94043 -1168.51621 12307.77799
8 94.88696 -6.27630 39.39200 -247.23616 1551.72937
9 93.88696 -7.27630 52.94460 -385.24106 2803.13120
10 97.63043 -3.53283 12.48086 -44.09271 155.77187
11 98.60435 -2.55891 6.54804 -16.75585 42.87677
12 102.83043 1.66717 2.77947 4.63386 7.72545
13 104.69130 3.52804 12.44709 43.91388 154.93006
14 100.94783 -0.21543 0.04641 -0.01000 0.00215
15 105.40000 4.23674 17.94996 76.04929 322.20101
16 102.33478 1.17152 1.37246 1.60787 1.88366
17 103.88696 2.72370 7.41852 20.20578 55.03441
18 105.82609 4.66283 21.74195 101.37892 472.71228
19 108.19565 7.03239 49.45453 347.78359 2445.75032
20 110.31739 9.15413 83.79810 767.09877 7022.12223
Ʃ= 2023.26522 0.00000 577.03276 -405.03121 35851.93077
ࢄ ᇹ 101.16326
√
n
n Yn Sn
10 0.4952 0.9496
11 0.4996 0.9676
12 0.5035 0.9833
13 0.5070 0.9971
14 0.5100 1.0095
15 0.5128 1.0206
16 0.5157 1.0316
17 0.5181 1.0411
18 0.5202 1.0493
19 0.5220 1.0565
20 0.5236 1.0628
Hasil perhitungan curah hujan rancangan 50 tahun untuk Distribusi Gumbel Tipe 1
diberikan pada Tabel berikut ini.
T YT K X (mm)
50 2.9702 2.3021 103.4652
√ √
n
1 1
S= ∑ ( X −X )2
n−1 i=1 i
=
15−1
∗16546,547 = 10,871
S 10,871
CV= = =0,093
X 116 , 55
n
n ∑ ( X i −X )
3
i=1 15∗−561,865
C S= 3
= =−0 , 325
( n−1 ) ( n−2 ) S (15−1 )∗(15−2 )∗(10,8713 )
n
n2 ∑ ( X i − X )
4
i =1
C k=
15 2∗(369080,799)
(n−1)(n−2)(n−3)(S ¿¿ 4 )= 4
=1,762 ¿
10,871
KONTROL :
Dari Perhitungan yang sudah dilakukan, didapat nilai
Cv = 0,093
Cs = -0,325
Ck = 1,762
Jadi ,dari hasil yang diperoleh diatas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan Cs,Cv,Ck
tidak memenuhi untuk ketiga tipe distribusi (Normal,Log normal, Gumbel).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tipe sebaran yang cocok adalah:
Tipe Distribusi Log Pearson-III
pe distribusi Gumbel
pe distribusi ini umumnya digunakan untuk analisis data maksimum.
__
1. Tipe distribusi Gumbel
Tipe distribusi ini umumnya XCURAH
XANALISIS untuk
TR digunakan TR ----------------------------------16
S .Kanalisis
HUJAN RENCANA
data maksimum.
ngan :
__
X TR X S .K TR ----------------------------------16
dengan :
Distribusi
Analisis Frekuensi Tipe Log 1
Pearson-III
K TR 0.78K 0.ln78ln
ln
1
1
lnsuatu
1
mencari
untuk 0,45 --------------------17
0,45 --------------------17
Analisis Frekuensi adalah
TR
analisis
TR harga besaran dengan
TR
suatu return period tertentu,karena parameter-parameter Cv,Cs,Ckmengikuti jenis
2. Tipe Distribusi Log Pearson Tipe III
Distribusi ini merupakan hasil transformasi dari distribusi Pearson tipe III
pe Distribusi Log
sebaran Pearson
Normal denganTipe
rumus. III
dengan merubah variant x menjadi nilai log variant x dengan rumus
stribusi ini merupakan hasil transformasi dari distribusi Pearson tipe III
___
LogX LogX S log .K ---------------------------18
TR TR ,Cs
ngan merubah variant x menjadi nilai log variant x dengan rumus
__ ___
dengan : X = curah hujan rata-rata (mm),
X TR LogX curahhujan
= Nilai TR LogX S ulang
pada periode logyang
.K TR ,Cs ---------------------------18
diharapkan,
S = Standart Deviasi,
K = Faktor frekuensi untuk distribusi normal yang tergantung
__ pada Tr (tabel distribusi normal),
ngan : X = curahKTRhujan rata-rata
= Faktor (mm),
frekuensi Gumbel,
Dimana:
X TR = Nilai curah
K TR ,Cs = hujan pada
Faktor Frekuensi Pearson periode ulang
yang dapat dilihat dari tabelyang diharapkan,
pearson dengan memperhitungkan nilai Cs
S = Standart
LogX TR Deviasi,
= Curah hujan tergantung pada TR dalam log.
K = Faktor frekuensi untuk distribusi normal yang tergantung
S (tabel
pada Tr = Standar Deviasi
distribusi normal),
K TR = FaktorK frekuensi Gumbel,
= Faktor Frekuensi
Jadi curah hujan untuk kala ulang 100 tahun adalah 140,285 mm
3
m
QP = qp * A = (0,2953 * 12,0625) = 3,5621
det
Menentukan ordinat grafik HSS Snyder (persamaan Alexejev)
H = 1 mm (tinggi hujan)
Qp∗Tp 3,5621∗11,44555
- λ= = = 3,3799
h∗A 1∗12,0625
- a = 1.32*λ2 + 0.15λ + 0.045 = 1.32*(3,37992) + 0.15*3,3799 + 0.045 = 15,631
2
(1−x)
- y = 10−a x
- Q = y * Qp
(1-
(t) x=(t/Tp) (1-x)^2 x)^2/x a a(1-x)^2/x y Q
1 0,087 0,833 9,533 15,631 -149,012 9,73E-150 3,47E-149
2 0,175 0,681 3,898 15,631 -60,923 1,193E-61 4,25E-61
3 0,262 0,544 2,077 15,631 -32,471 3,382E-33 1,20E-32
4 0,349 0,423 1,211 15,631 -18,927 1,182E-19 0,000
5 0,437 0,317 0,726 15,631 -11,348 4,49E-12 0,000
6 0,524 0,226 0,432 15,631 -6,750 1,779E-07 0,000
0,000139
7 0,612 0,151 0,247 15,631 -3,856 4 0,000
0,009404
8 0,699 0,091 0,130 15,631 -2,027 1 0,03350
0,123723
9 0,786 0,046 0,058 15,631 -0,908 8 0,44072
0,518345
10 0,874 0,016 0,018 15,631 -0,285 4 1,84640
0,944829
11 0,961 0,002 0,002 15,631 -0,025 2 3,36558
11,4455
5 1,000 0,000 0,000 15,631 0,000 1 3,56210
0,922599
12 1,048 0,002 0,002 15,631 -0,035 9 3,29E+00
0,557384
13 1,136 0,018 0,016 15,631 -0,254 6 1,99E+00
0,230919
14 1,223 0,050 0,041 15,631 -0,637 5 8,23E-01
0,070745
15 1,311 0,096 0,074 15,631 -1,150 3 2,52E-01
0,016960
16 1,398 0,158 0,113 15,631 -1,771 6 6,04E-02
0,003322
17 1,485 0,236 0,159 15,631 -2,479 6 1,18E-02
0,000550
18 1,573 0,328 0,209 15,631 -3,260 1 1,96E-03
19 1,660 0,436 0,262 15,631 -4,102 7,904E-05 2,82E-04
Jam ke 1 2 3 4 5
Hujan jam-jaman (mm) 35,07125 49,09975 37,87695 14,0285 3,20855
Hujan Efektif (mm) 24,58225 38,61075 27,38795 3,5395 0
= 0.015
BnB
n
h
1
h
m
b
b
Dengan b = 20 m dan m = 1.
Untuk penampang trapezium :
A=( b+mh ) h= (20 +h ) h
P=b+2 h √ 1+ m2=20 +2 h √ 2
A
R=
P
h = 2,50062 m = 2,5 m
Dari tabel diperoleh tinggi muka air maksimum di sungai sebelum di bendung = 2,5 m
Menentukan tinggi elevasi mercu bendung, oleh beberapa faktor ,sebagai patokan
dapat digunakan angka-angka sebagai berikut:
- Elevasi sawah tertinggi = 294 m
- Tinggi muka air sawah = 0,10 m
- Kehilangan tekanan air dari saluran tersier ke sawah = 0,10 m
- Kehilangan tekanan air dari saluran sekunder ke saluran tersier = 0,10 m
- Kehilangan tekanan air dari saluran primer ke saluran sekunder = 0,10 m
- Kehilagan tekanan air akibat kemiringan = 0,15 m
- Kehilangan air dari sungai ke saluran primer = 0,20 m
- Kehilangan Tekanan air akibat Eksploitasi = 0,10 m
- Kehilangan tekanan air pada alat-alat ukur = 0,40 m
- Kehilangan tekanan untuk Bangunan-bangunan lain = 0,25 m
- Elevasi mercu bendung = 295.5 m
Be = B – 2(nKp + Ka) H1
= 20 – 2 (2 * 0.01 + 0.2) H1
Be = 20 – 0.44H0
Harga-harga koefisien Ka dan Kp diberikan pada tabel 4.1 (KP 02 Bab 4), sebagai
berikut:
2
Q=Cd x x
3 (√ 23 ) x g x Be x H 1
1 ,5
Dimana :
Q = Debit (m3/det)
Cd = Koefisien debit ( Cd = C0 x C1 x C2 )
g = Gravitasi (m/det2)
Be = Lebar efektif mercu (m)
H1 = Tinggi Energi (m)
Cd = C0 x C1 x C2
Cd = 1,48 x 0.99 x 0.992
Cd = 1,453
2
Q=Cd x x
3 (√ 23 ) x g x Be x H 1
1 ,5
Q=1,453 x
2
3
x (√ 23 ) x 9 ,8 x 18,33988 x 3,773 1 ,5
= 320,65 m3/det
S = 0,015
K = 35 (dari table koeff)
m =1
H A P ⱴ Q
R (m2/
(m) (m2) (m) (m3/det)
det)
25,6568 1,71494 6,14157
2 44 270,23
5 1 6
26,2225 6,48904
2,2 48,84 1,86252 316,93
4 7
26,2508 1,86981 6,50597
2,21 49,0841 319,34
2 2 3
49,2062 26,2649 1,87345 6,51442
2,215 320,55
3 7 5 1
2,2151 49,2089 26,2652 1,87353 6,51460
320,58
1 1 8 5 7
1,87374 6,51509
2,2154 49,216 26,2661 320,65
6 6
t = h2 = 4,381m
√
2
hc = kedalaman kritis = ❑ q
g
hc =
√
❑ 17,483 2
9 , 81
hc = 5,5 m
z 7,0576
hc = 5 ,5 =1,2832¿
¿
a = 0.28hc
√ Hc
z
a = 0.28 * 5.5
√ 5.5
7 ,0576
a = 1, 359 m ≈ 1,5 m
Besarnya perbedaan tekanan sebanding dengan panjang jalannya air (creep line)
L
c
∆H =
L¿ 4 , 919∗6
L¿ 29,514 m
b. Teori Lane
Teori ini merupakan perupakan pengembangan dari teori Bligh. Lane memberikan
koreksi terhadap teori Bligh dan mengatakan bahwa energi yang dibutuhkan untuk
melewati jalan horizontal lebih kecil dari pada vertical dengan perbangdingan 1 : 3
Jadi dianggap 1LV = 3LH
∆H = LV + 1/3 LH
L = LV + 1/3 LH ¿ ΔH⋅c
Dimana :
c = creep ration dari lane
L = creep line
LV = panjang creep line vertical
LH = panjang creep line horizontal
∆H = perbedaan tekanan
∆Hmax
Untuk perhitungan :
c=6
LV = 7,2m
LH = 32,7 m
∆Hmax = R = 4,919m
L = LV + 1/3 LH ¿ ΔH⋅c
Panjang lantai muka diambil nilai yang terbesar, yaitu nilai dari teori Bligh :
Lm = 29,514 – 18,1 = 11,414 * 0,3 = 3,42
0.776 m
5.5 m
P2
P h
P1
γ w (J1-p) Kw
A B
J1 = 5.549m
p = 5.5 m
C D E
Lumpur γ wJ1KwAir
- Tekanan Air
AB = γW (J1 – p) KW
15.4 t/m
3933.33 = 5b2
b2 = 786.666
b = 28.047 cm ≈ 30 cm
Kontrol:
M maks 590000
= =131.11
σlt = Wy 1 2 kg/cm2 < 150 kg/cm2 . . . OK
∗30 ∗30
6
maka ukuran balok pintu penguras = (30 x 30) cm
STABILITAS BENDUNG
- Tekananhidrostatis
Untukmempermudahperhitungan,
tubuhbendungdibagiatasbeberapabagian.Berikutperhitungangaya-gaya yang bekerja.
1. Gaya beratsendiritubuhbendung
Bendungdirencanakanterbuatdaribetonsiklopdenganγ = 2.4 t/m3
c
Dimana :
F = Luasbagian yang ditinjau (m2)
= Beratjenisbeton = 2.4 t/m3
c
x=
∑ Mx = −922 ,88 =−8 , 826 m
∑ W 104 , 56
y=
∑ M y =212 ,24 =2 ,029 m
∑ W 104 , 56
2. Gaya gempa
Gaya gempa yang diperhitungakanadalahgempa horizontal yang bekerjapadatitikberatbendung,
yaitu y = 2.029 m.
Rumus :
FG = K x ƩW
Dimana:
K = KoefisienGempa
ΣW = Total beratsendiritubuhbendung
ad
K = ad = n (Ac . z)m
g
dengan:
ad = percepatangempa (cm/det2)
n = koef. untukjenistanah (tabeljenistanah) = 1,56
m = koef. untukjenistanah (tabeljenistanah) = 0,89
Ac = percepatankejutdasar (160 cm/det2) (untuhkalaulang 100 tahun)
K = koef. gempa
g = percepatangravitasi (980 cm/det2)
z = faktor yang tergantungpadaletakgeografis = 1,56 (daerahSulut)
212,164
K = =0,216
980
Wh
5.5 m
γs h
1 2 1 2
Wh = γ s h = x 0.6 x 5.5 =9.075 t
2 2
MG = Wh x16,316 = 9.075 x 10.5 = 95.29 tm
4. Tekanan hidrostatis
γw = 1 t/m3
a. Keadaan air normal (h = 5.5 m)
1 2 1 2
Wh1 = γ h = x 1.0 x 5.5 =15.125 t
2 w 2
F x Y MT MG
ƩH = 222,9356 t ( ← )
ƩV = 197,6175 t( ↓ )
5. Gaya angkat (up-lift)
lX × H W
U X =H X −
Lw
LW
C W=
Hw
di mana:
UX = tekanan air pada titik X, (t/m2)
HX = jarak vertikal dari muka air ke titik yang ditinjau, (m)
lX = jarak jalur rembesan pada titik yang ditinjau, (m)
LW = panjang creep line, (m)
HW = besar tinggi energi, (m)
LX
U X =H X −
Cw
I-J 0,75
17, 3,277 7,57
J 9,6 2,929 10,5
7 8 1
J-K 8,1 2,700
17, 17, 3,277 5,10
K 5,400 10,5
7 7 8 0
beratsendiritubuhbending
2 Gaya gempa 22,584 45,822
3 Tekananlumpur 9.075 95.29
197,617
4 Tekananhidrostatis 39,015
5
5 Gaya Up-lift 34.67 20.10 66.56 79.95
105.34 418.679
Ʃ 124.66 989.44
4 5
Syarat:
∑ M T >1 , 5
∑ MG
a. Kondisi air normal
Dik: ƩMT = 89.12 tm
ƩMG = 610.912 tm
89.12
=0.145>1 , 5 . . . OK
610.912
b. Kondisi air banjir
Dik: ƩMT = 989.44 tm
ƩMG = 418.6795 tm
989.44
=2.363> 1, 5 . . . OK
418.6795
2. Kontrol terhadap geser
Ø = 30o
Syarat:
∑ V x tg Ø >1 ,5
∑H
a. Kondisi air normal
Dik: ƩV = 132.9 t
ƩH = 83.564 t
o
132.9 x tg30
=0.918>1 ,5 . . . OK
83.564
b. Kondisi air banjir
Dik: ƩV = 124.66 t
ƩH = 105.344 t
o
124.66 x tg 30
=1.52>1 ,5 . . . OK
105.344
Syarat: ( B2 )−a<e
a=
∑ M T −∑ M G
∑V
B 24
e= = = 4
6 6
a. Kondisi air normal
Dik: ƩMT = 89.12 t
ƩMG = 610.912 t
ƩV = 132.9 t
σ 1=
24( )
368.06
1+
6x4
24
=30.672 t/m2<σ t= 365.51 t/m2 …OK
24 ( 24 )
368.06 6 x4
σ =
2 1− =0t/m <σ = 365.51t/m
2
t
2
…OK
σ 1=
24( )
559.82
1+
6x4
24
=46.65 t/m2<σ t= 365.51 t/m2 … OK
σ =
2
559.82
24 ( 1−
24 )
6x4
=¿ 0 t/m <σ = 365.51 t/m
2
t
2
… OK