LINAN
BUPATI LAMONGAN
PROVINS! JAWA TIMUR
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAY AH KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN 2020-2039
BUPATI LAMONGAN 1
·- 83.
Permuklman;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun
2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana,
Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman
di Daerah;
84. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/
PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau di
Wilayah Perkotaan/Kawasan Perkotaan;
85. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 10
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan
dan Kawasan Permukiman dengan Hunian
Berirnbang;
86. Peraturan Menten Dalam Negeri Nomor 47 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi dan Kabupaten/ Kota;
87. Peraturan .Menteri Pertania.n Nomor 07 /
Permentan/OT.140/2/2012 tentang Pedoman
Teknis Kriteria dan Persyaratan Kawasan, Laban,
dan Laban Cadangan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 205);
88. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
03 /PRT/M/20 12 Tentang Pedoman Penetapan
Fungsi Jalan Dan Status Jalan (Serita Negara
Republik Indonesia Tahun 20 12 Nomor 137);
89. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015
tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai
14
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
PasaI 1
- 75.
dimanfaatkan kembali melalui pipa pembuangan.
Instalasi Pengolahan Air Limbah yang selanjutnya
disingkat IPAL adalah sebuah struktur yang
dirancang untuk membuang limbah biologis dan
kin.1.iawi dari air sehingga memungkinkan air
tersebut untuk d.igunakan pada aktivitas yang
lain.
76. Sistem Jaringan Persampahan adalah kegiatan
yang sistematis dan menyeluruh dalam rangka
pengurangan sampah melalui kegiatan
pengumpulan, pengangkut.an, pengolahan dan
pemrosesan akhir.
77. Sistem Pengelolaan Lim bah Bahan Berbahaya dan
Beracun (83) adalah seluruh rangkruan kegiatan
yang mencakup penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan dan pengelolaan limbah 83
termasuk penimbunan basil pengolahannya.
78. Sistem Jaringan Evah.-uasi Bencana adalah jalur
dan ruang evakuasi sebagai tempat pengungsian
dari ancaman bencana.
79. Jalur Evakuasi Bencana adalah jaringan jalan
yang dimanfaatkan menjadi jalur evakuasi
bencana.
80. Ruang Evakuasi Bencana adalah tempat evakuasi
atau penampungan sementara yang berada di luar
kawasan rawan bencana.
81. Kawasan adaJah wi1ayah. yang memillkl tungs1
utama lindung atau budi daya.
82. Kawasan Peruntukan Lindung adalah kawasan
lindung yang secara ekologis merupakan satu
27
- 96.
hutan.
Kawasan Pertanian adalah kawasan yang
diperuntu kkan bagi kegiatan pertanian yang
m eliputi kawasan tanaman pangan, kawasan
hortikultura , k awasan perkebunan, dan kawasan
petema kan.
97. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang
selanjutnya disingkat KP2B adalah adalah wilayah
budi daya pertanian terutama pada wilayah
perdesaan yang memilila hamparan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan dan/atau
hamparan Lahan Cadangan Pertanian Pangan
Berkelanjutan serta unsur penunjangnya dengan
tun gs1 utama untuk mendukung kemand1nan,
ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional.
98. Kawasan Perikanan adalah kawasan yang
diperuntukkan bagi kegiatan perikanan yang
29
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
BAB Ill
VISI, MIS!, TUJUAN, FUNGSl DAN KEOUDUKAN
PENATAAN RUANG WILAYAH KABUPATEN
Bagian Kesatu
Visi, Misi dan Tujuan Penataan Ruang Wilayah
Pasal 3
Pasa14
Pasal5
Bagian Kedua
Fungsi dan Kedudukan Penataan Ruang Wilayah
Pasal 6
BAB IV
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN
RUANG WILAYAH
Bagian Kesatu
Kebijakan Penataan Ruang Wilayah
Pasal 7
Bagian Kedua
S trategi Penataan Ruang Wi layah
Pasal 8
BABV
RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9
Bagian Kedua
Sistem Perkotaan
Pasal 10
- Gerbangkertosu sila;
b. PKL mehpuh :
1. Perkotaan Paciran - Brondong;
2. Perkotaan Babat;
3. Perkotaan Sukodadi; dan
4. rerkotaan Ngimbang.
c . PPK meliputi :
1. Perkotaan Su korame;
2. Perkotaan Bluluk;
3 . Perkotaan Sambeng;
4. Perkotaan Mantup;
5. Perkotaan Kembangbahu;
6. Perkotaan Sugio;
7. Perkotaan Kedungpring;
8 . Perkotaan Modo;
9. Perkotaan Pucuk;
10. Perkotaan Tikung;
41
Bagian Ketiga
Sistem Jaringan Prasarana
Pasal 11
Paragraf 1
Sistem Jaringa.7 Tra.7sportasi
Pasal 12
- Pasal 13
- Pasal 14
Pasa1 15
- Pasal 16
Pasal 17
- Kecamatan Paciran;
b. Pelabuhan Pengumpan Regional Brondong di
Kecamatan Brondong; dan
c. Terminal khusus berada di Kecamatan Paciran
dan Kecamatan Brondong.
(2) Alur pelayaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (3) huruf b, berupa alur pelayaran
umum dan perlintasan.
(3) Alur pelayaran umum dan perlintasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya
di bidang transportasi laut.
47
Pasal 18
Paragraf 2
Sistem Jaringan Energi
Pasal 19
Paragraf 3
Pasal 20
Paragraf 4
Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Pasal 21
- e.
Kabupaten Bojonegoro;
Kali Semarmendem di Kabupaten Lamongan -
Kabupaten Bojonegoro; dan
f Kali Lohgung di Kabu paten Lamongan -
Kabupaten Tuban.
(4) Sistem Jaringan Sumber Daya Air Kabupaten
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf c,
meliputi:
a. sumber air; dan
b. prasarana sumber daya air.
(5) Sumber air sebagaimana dimaksud a yat (4) huruf
a, meliputi :
a. air permukaan pada sungai di seluruh Daerah;
b. air permukaan pada waduk dan rawa di
seluruh Daerah;
c. air tanah pada Cekungan Air Tanah (CAT),
meliputi:
50
-
Paragraf 5
Sistem Janngan Prasarana Lainnya
Pasal 22
Pasal 23
- t. Kecamatan Laren;
g. Kecamatan Maduran;
h. Kecamatan Karanggeneng;
1. Kecamatan Kalitengah;
j. Kecarnatan Karangbinangu n;
k. Kecamatan Glagah; dan
1. Kecamatan Deket.
m. Kecamatan Turi.
(5) Jaringan Perpipaan yang dikelola HIPPAM
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c,
merupakan unit distribusi yang melayani masing-
masing kec~atan di Daerah.
(6) Jaringan Perpipaan yang dikelola secara bersama
oleh kabupaten sebagaimana dimaksud pacta ayat
(2) huruf d , adalah rencana SPAM Regional,
meliputi:
54
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
- S. Kecamatan Mantup;
6. Kecan1atan Kembangbahu;
7. Kecamatan Sugio;
8. Kecamatan Kedungpring;
9. Kecamatan Laren;
10. Kecamatan Solokuro;
11 . Kecamatan Paciran; dan
12. Kecamatan Brondong.
d. Jalur evakuasi bencana gelombang pasang
memanfaatkan jalan jalan kolektor primer satu
(J KP-1 ), jalan kolektor primer tiga (J KP-3 L
jalan lokal primer dan jalan desa yang berada
di sekitar lokasi bencana di:
1. Kecamatan Paciran; dan
- 2. Kecainatan Drondong.
(3) Ruang Evakuasi Bencana sebagaimana dirnaksud
pada ayat (1) huruf b , melipu ti:
a. Kantor Desa;
b. Kantor Kecamatan;
c. Alun Alun; dan
d. Stadion/Lapangan olah raga.
Pasal 28
5. Kali Malang;
6. Kali Polaman;
7. Sungai Bengawan Sofo;
8. Kali Garung;
9. Saluran Irigasi Jabung;
10. Kali Lamong;
11. Floodway;
12. Kali Cendoro;
13. Kali Semarmendem;
14. Kali Corong;
15. Kali Wangen;
16. Kali Blawi;
17. Kali Bajul;
18. Kali Keyongan;
19. Kali Patih ;
~o. Kab Lanang;
2 1. Kali Wotan;
22. Kali Pulekidul;
23. Kali Ampel;
24. Kali Puter;
25. Kali Dukun;
26. Kali Jero;
27. Kali Corong;
28. Kali Dunguni;
29. Kali Peresan;
30. Kali Jabung;
31. Kali Keber;
32. Kali Tunggul;
50 . Kali Tanjung;
51 . Kali Gondang;
52. Kali Gayaran ;
53. Kali Gesing;
54. Kali Kesongo ·
55. Kali Besur;
56. Kali Tlebung·
57. Kali Kare·
58. Kali Pateguhan
59. Kali Garung
60. Kali Pelang
6 1. Kali Mengkuli
62. Kali Pengaron
63. Kali Dapur
64. Kali Cawak
65. Kali Batong
66. Kali Rapah
67. Kali Sambong
68. Kali Mantup
69 . KaH Bogo
70. Kali Maor
71. Kali Cendri
72. Kali Randubener
73. Kali Wolu
74. Kali Wiyu
7 5. Kali Bucu
76. Kali Gauman
77. Kali Asinan
78. Kali Gempol
79 . Kali Ngrayong
80 . Kali Blungkan
81. Kali Gesing; dan
82. Kali rengaron.
b. Jaringan Sekunder berada di seluruh kecamatan.
BAB VI
RENCANA POLA RUANO WILAYAH KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 29
- - - -- -- -
59
Bagian Kedua
Kawasan Peruntukan Lindung
Pasal 30
Paragraf 1
Kawasan yang Memberikan Perlindungan
Terbadap Kawasan Bawahannya
Pasal 31
.Paragraf 2
Ka;vasan Perlin.duI1gar1 Setcmpat
Pasal 32
Paragraf 3
Kawasan Lindung Geologi
Pasal 33
- Keca.rnatan Paciran.
(4) Kawasan yang Memberikan Perlindungan
Terhadap Air Tanah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b, berupa kawasan irnbuhan air
tanah seluas kurang lebih 63.131 (enam puluh
tiga ribu seratus tiga puluh satu) hektar berada
di:
a. Kecamatan Kem bangbahu;
b. Kecamatan Sugio;
C. Kecamatan Kedungpring;
d . Kecamatan Modo;
e. Kecamatan Babat;
f. Kecamatan Pucuk;
g. Kecamatan Sukodadi;
h. Kecamatan Lamongan:
l. Kecamatan Tikung;
J. Kecamatan Sarirejo;
k. Kecamatan Deket;
1. Kecamatan G lagah;
m. Kecamatan Karangbinangun;
n. Kecamatan Kalitengah;
o. Kecamatan Karanggeneng:
p. Kecarnatan Sekaran;
q . Kecamatan Maduran;
r. Kecamatan Laren;
$. Kecamatan Selokuro;
t. Kecamatan Paciran: dan
u. Kecamatan Brondong.
62
Paragraf 4
Kawasan Cagar Budaya
Pasal 34
Paragraf 5
Kawasan Ekosistem Mangrove
Pasal 35
Bagian Ketiga
Kawasan Peruntukan Budidaya
Pasal 36
d. Kawasan Pertambangan;
e. Kawasan Peruntukan Industri;
f. Kawasan Pariwisata;
g. Kawasan Permukiman;
h. Kawasan Pertahanan dan Keamanan; dan
1. Kawasan Transporasi.
Paragraf 1
Kawasan Rutan Produksi
Pasal 37
Paragraf 2
Kawasan Pertanian.
Pasal 38
Paragraf 3
Kawasan Perikanan
Pasal 39
Paragraf 4
Kawasan Pertambangan
Pasal 40
Paragraf 5
Kawasan Peruntukan Industri
Pasa1 41
4. Kecamatan Sambeng;
5. Kecamatan Kedungpring;
6. Kecamatan Ivlantup; dan
7. Kecamatan Modo.
(3) Kawasan Sentra Industri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), huruf b, berupa industri rumah
h~nncrr.,
'--'-"'-.._ bbu..'
di,.,,.ahlran
a.... ,.,.
d;.
-"' •
Paragraf 6
Kawasan Pariwisata
Pasal 42
Paragraf 7
Kawasan Permukiman
Pasal 43
Paragraf 8
Kawasan Pertahanan dan Keamanan
Pasal 44
- Paragraf 9
Kawasan Transportasi
Pasal 45
BAB Vil
KAWASAN RAW AN BENCANA
Pasal 46
- f. Kecamatan Kembangbahu;
g. Kecamatan Kedungpring;
h. Kecamatan Modo;
l. Kecamatan Laren;
j. Kecamatan Solokuro;
k. Kecamatan Paciran; dan
1. Kecamatan Brondong.
(5) Kawasan Rawan Bencana Kekeringan
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf d,
berada di seluruh kecamatan.
(6) Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e,
meliputi:
a. Kecamatan Babat;
b. Kecamatan Sekaran;
c. Kecamatan. Laren;
d. Kecamatan Maduran;
71
e. Kecamatan Karanggeneng
f. Kecamatan Kalitengah;
g. Kecamatan Karangbinangun; dan
h. Kecamatan Glagah
(7) Kawasan Rawan Gempa sebagaim ana dimaksud
pada ayat (1) huruf f, meliputi:
a. Ka,vasan Ra,.var.. Gempa Sa..'1.gat Renda.½,
meliputi:
1. Kecamatan Lamongan;
2. Kecamatan Tiku ng;
3. Kecamatan Sarirejo;
4. Kecamatan Deket;
5. Kecamatan Glagah;
6. Kecamatan Karangbinangun;
7. Kecamatan Laren;
8. Kecamatan So1okuro;
9. Kecamatan Paciran; dan
10. Kecamatan Brondong.
b. Kawasan Rawan Gempa Rendah 1 meliputi
selU1-uh kecamata.i1 di Kabupaten Lainongan;
dan
c. Kawasan Rawan Gempa Menengah, meliputi:
1. Kecamatan Sukorame;
2. Kecamatan Bluluk;
3. Kecamatan Ngimbang;
4. Kecamatan Sambeng;
5. Kecamatan Mantup;
6. Kecamatan Ked ungpring
7. Kecamatan Modo;
8 . Kecamatan Babat;
9. Kecamatan Pucuk;
10. Kecamatan Deket;
11. Kecamatan Glagah;
12. Kecamatan Karangbinangun;
13. Kecamatan Turi;
14. Kecamatan Sekaran;
15. Kecamatan Maduran;
16. Kecamatan Laren; dan
17. Kecamatan Brondong.
72
BAB VIII
PENETAPAN KAWASAN STRATEGI S KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 47
Bagian Kedua
Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan
Pertumbuhan Ekonomi
Pasal 48
Bagian Ketiga
Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan
Sosial Budaya
-- Pasal 49
Bagian Keempat
Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi
dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Pasal 50
BAB IX
ARAHAN PEMANFAATAN RUANO WlLAYAH
KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 51
Bagian Ked ua
Perwujudan Rencana Struktur Ruang
Pasal 52
Bagian Ketiga
Perwujudan Rencana Pola Ruang
Pasal 53
Bagian Keempat
Perwujudan Kawasan Rawan Bencana
Pasal 54
Perwujudan kawasan rawan bencana dilakukan
melalui pengelolaan dan pengendalian kawasan
rawan bencana
Bagian Kelima
Perwujudan Kawasan Strategis
Pasal 55
BABX
KETENTUAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 56
Bagian Kedua
Ketentuan Umum Peraturan Zonas1
Paragraf 1
Umum
- Pasal 57
Paragraf 2
Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Struktur Ruang
Pasa.158
Pasal 59
Pasal 60
Pasal 61
Pasal 62
Pasal 63
Pasal 64
Pasal 65
Pasal 66
- undangan; dan
e . dilarang kegiatan selain yang disebutkan pada
huruf a , huruf b 1 huruf c dan huruf d .
Pasal 67
Pasal 68
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
Pasal 72
- meliputi:
a. diizinkan bangunan pengambilan air minum,
bangunan kantor, pemasangan pipa distribusi,
kolam penampungan dan pengolahan air
mi.num., bangunan kon trol air mi.num 1
penghijauan; dan areal parkir;
b. diizinkan bersyarat bangunan penunjang
spam dan kegiatan yang tidak mengganggu
keberlanjutan penyediaan air minum; dan
c. dilarang kegiatan yang mengganggu
keberlanjutan penyediaan air minum, kegiatan
yang menyebabkan pencemaran air minum
dan kegiatan yang mengakibatkan kerusakan
prasarana dan sarana penyediaan air minum.
(3) Ketentuan umum peraturan zonas1 SPAL
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h uruf b,
meliputi:
93
Paragraf 3
Ketentuan Umum Peraturan Zonas1 Pola Ruang
Pasal 73
-
L kawasan transportasi
Pasal 74
Pasal 75
- Pasal 76
Pasal 77
- dan pariwisata;
b. dilarang kegiatan yang mengubah bentukan
cagar budaya tertentu yang mempunyai manfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan;
c. dilarang kegiatan yang mengganggu atau merusak
k ekayaan budaya dan upaya pelestariannya; dan
d. dflarang kegiatan yang mengganggu kelestarian
lingkungan di sekitar cagar budaya.
Pasal 78
Pasal 79
- kebutanan;
d. diizinkan dengan syarat pembangunan industri
pengolah hasil hutan dan fasilitas pendukungnya;
e. diizinkan terbatas kegiatan wisata alam berbasis
ekowisata, penelitian dan pendidikan;
f. diizinkan secara terbatas pengembangan usaha
kebutanan untuk menunjang kegiatan
pemanfaatan basil hutan;
g. dilarang pengembangan kegiatan budi daya yang
mengurangi luas hutan;
h. dilarang pemanfaatan selain peruntukan hutan
produksi/butan rakyat yang berpotensi
mengganggu produktivitas basil hutan; dan
berdampak pada
penurunan daya dukung lingkungan hidup dan
menimbulkan bencana.
Pasal 80
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan
pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasa1 73
ayat (3) huruf b , meJiputi:
a. Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan
tanaman pangan;
b. Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan
bortikultura;
c . Kelenluan UlllUI11 peraluran zonasi kawa san
perkebunan; dan
d. Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan
peternakan.
101
Pasal 81
- Ketentuan
Pasal 82
Pasal 83
Pasal 84
Pasal 85
Pasal 86
Pasal 87
Paragraf 4
Ketentuan Urnum Peraturan Zonasi Kawasan Rawan
Bencana
Pasal 88
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan rawan
bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat
(1) huruf c, meliputi:
a. diizinkan pemanfaatan ruang dengan
mempertimbartgkan karakteristik, jenis, dan
ancaman bencana (berbasis mitigasi bencana);
b. diizinkan pembangunan sarana dan prasarana
untuk kepentingan pemantauan bencana dan
kepentingan mitigasi bencana;
c. diizinkan bersyarat kegiatan budidaya dengan
syarat teknis rekayasa teknologi yang sesuai
dengan karak:teristik bencana;
108
Paragraf 5
Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Kawasan Strategis
Pasal 89
Bagian Ketiga
Ke ten tuan Perizinan
Paragraf 1
Umum
Pasal 90
Pasal 91
Pasal 92
Pasal 93
Pasal 94
Paragraf 2
Prosedur Pemberian lzin
PasaJ 95
Bagian Keempat
Ketentuan Insentif dan Disinsentif
Pasal 96
Pasal 97
Pasal 98
Pasal 99
- Bagian Kelima
Arahan Sanksi
Pasal 100
BAB XI
KELEMBAGMN
Pasal 101
( 1) Dalam rangka mengoordinasikan penataan ruang
dan kerjasama antar sektor/ daerah di bidang
penataan ruang dibentuk TKPRD.
(2) Untuk membantu pelaksanaan tugas TKPRD
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dibentuk
Sekretariat dan Kelompok Kerja yang terbagi atas
Kelompok Kerja Perencanaan Tata Ruang dan
Kelompok Kerja Pemanfaatan dan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, susunan
organisasi, dan tata kerja TKPRD sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam
Keputusan Bupati.
BAB XII
HAK, KEWAJlBAN DAN PERAN MASYARAKAT
Bagian Kesatu
Hak Masyarakat
Pasal 102
Bagian Kedua
Kewajiban Masyarakat
Pasal 103
Bagian Ketiga
Peran Masyarakat
Pasal 104
BAB XIII
PENGAWASAN PENATAAN RUANG
Pasal 105
Pasal 106
Pasal 107
BAB XIV
SANKS[ ADMINISTRATIF
Pasal 108
BAB XV
PENYELESAIAN SENGKETA
- Pasal 109
BAB XVI
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 110
BAB XVII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 111
BAB XVIII
KETENTUAN LAIN-LAJN
Pasal 112
BAB XD<
KETENTU AN PERALIHAN
Pasal 113
-
disesuaikan dengan fungsi kawasan
berdasarkan Peraturan Daerah iru;
2. Untuk yang sudah dilaksanakan
pembangunannya , dilakukan penyesuaian
dengan masa transisi berdasarkan
ketentua.7. perundang-undangan;
3. Untuk yang sudah dilaksanakan
pembangunannya dan tidak
memungkinkan untuk dilakukan
penyesuaian dengan fungsi kawasan
berdasarkan Peraturan Daerah :ini, izin
yang telah diterbitkan dapat dibatalkan
dan terhadap kerugian yang timbul sebagai
akibat pembatalan izin tersebut dapat
diberikan penggantian yang laya.k dengan
bentuk sesuai peraturan perundang-
undangan; dan
124
BAB XX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 114
Pasal 115
PasaJ 116
Ditetapkan di Lamongan
pada tanggal 10 Febn1ari 2021
BUPATI LAMONGAN,
ttd.
FADELI
Diundangkan di Lamongan
pada tanggal 10 Februari 2021
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LAMONGAN,
ttd.
ARIS MUKTYONO
NOMOR 13-3/2021
L UMUM
Bahwa sesuai ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten merupakan pedoman untuk penyusunan rencana
pembangunan jangka panjang daerah, penyusunan rencana
pembangunan Jangka menengah daerah, pemanfaatan ruang ctan
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasa1 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cuku p jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
3
Pasal 9
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "rencana struktur ruang wilayah
kabupaten" adalah rencana susunan pusat-pusat
permukiman (sistem perkotaan wilayah kabupaten yang
berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah
pelayanannya) dan sistem jaringan prasarana '.vilaya.11
kabupaten yang dikembangkan untuk melayani kegiatan
skala kabupaten, dan mengintegrasikan wilayah
kabupaten. Sistem perkotaan wilayah dapat berupa pusat
perekonomian, rencana kota baru, simpul ekonomi baru,
dan/ atau koridor ekonomi baru yang dibutuhkan untuk
menjaga keseimbangan ruang, keberlanju tan
pembangunan, dan ketahanan masyarakat. Kawasan
perdesaan dalam wilayah pelayanannya adalah wilayah
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Sistem Janngan prasarana dikembangkan untuk
mengintegrasikan wilayah kabupaten dan untuk melayani
kegiatan yang memiliki cakupan wilayah layanan prasarana
skala kabupaten yang meliputi: I) sistem jaringan
transportasi, 2) sistem jaringan energi, 3) sistem jaringan
telekomunikasi, 4) sistern jaringan sumberdaya air, 5) sistem
jaringan prasarana lainnya
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan
rencana paling rendah 60 (enam puluh) kilometer per jam
4
- Ayat (2)
Jalan kolektor primer didesain berdasarkankecepatan
rencana paling rendah 40 (empat puluh) kilometer per jam
dengan lebar badan jalan paling sedikit 9 (sembilan)
meter. Jalan kolek"tor plimer mempunyai kapasitas yang
lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata. Jumlah jalan
masuk dibatasi dan direncanakan sehingga ketentuan
masih tetap terpenuhi. Persimpangan sebidang pada jalan
kolektor primer dengan pengaturan tertentu harus tetap
memenuhi ketentuan. Jalan kolektor primer yang
memasuki kawasan perkotaan dan/atau kawasan
pengernbangan perkotaan tidak boleh terputus. Ruang
milik jalan paling sedikit memiliki lebar 25 (dua puluh
Lima) meter. Lebar ruang pengawasan jalan ditentukan
dari tepi badan jalan pabng sedikit dengan ukuran 10
(sepuluh) meter.
Ayat (3)
J alan lokal primer didesa.in berdasarkan kecepatan
rencana paling rendah 20 (dua puluh) kilometer per jam
dengan lebar badan jalan paling sedikit 7,5 (tujuh koma
lima) meter. Jalan lokal primer yang memasuki kawasan
perdesaan tidak boleh terputus. Ruang milik jalan paling
sedikit memiliki lebar 15 (lima belas) meter. Lebar ruang
pengawasan jalan ditentukan dari tepi badan jalan paling
sedikit dengan ukuran 7 (tujuh) meter.
Ayat (4)
Cukup jelas.
5
Ayat (5)
Huruf a
Yang dimaksud dengan ''terminal penumpang tipe B''"
berlungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota
dan/atau angkutan pedesaan.
huruf b
Yang dimaksud dengan "terminal penumpang tipe C,,
berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan pedesaan.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
- Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Ayat ( 1)
Cukup Jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "jaringan infrastruktur minyak
dan gas bumi" adalah jaringan yang terdiri atas pipa
transmisi dan distribusi minyak dan gas bumi yang
dikembangkan untuk menyalurkan minyak dan gas bumi
dari fasilitas produksi ke kilang pengolahan dan/ a tau
penyimpanan, atau dari kilang pengolahan atau
penyimpanan ke konsumen sebagai fasilitas produksi 1
kilang pengolahan, dan tempat penyimpanan min.yak dan
gas bumi.
Ayat (3)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "transmjsi tenaga listrik''
adalah jaringan yang menyalurkan tenaga listrik
untuk kepentingan umum yang dapat berupa
6
Pasal 20
Ayat (1)
Yang dirnaksud dengan "jaringan tetap" adalah suatu
jaringan telepon yang melalui sebuah medium padat, baik
melalui kabel logam atau serat optis.
Yang dimaksud dengan "jaringan bergerak" adalah
jaringan untuk layanan telekomunikasi bergerak.
- Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Yan g dimaksud d engan "jaringan bergerak terestrial"
adalah jaringan yang melayani pelanggan bergerak
tertentu meliputi antara lain jasa radio trunking dan
jasa radio panggil untuk umum.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "jaringan bergerak selular"
adalah jaringan yang melayani telekomunikasi
bergerak dengan teknologi seluler dipermukaan bumi.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "jaringan bergerak satelit"
-. adalah jaringan yang melayani telekomunikasi
bergeral{ melalui satelit.
Ayat (4)
Cukup jelas .
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "Menara Telekomunikasi
(BTS)" adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi
yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti
komunikasi dan jaringan operator.
Hurut b
Cukup jelas.
Pasal 2 1
Cukup jelas.
8
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Ayat ( 1)
Sistem penyediaan air minum yang selanjutnya disebut
SPAM merupakan sat'.1 kesatua...11 sistem fisik (teknik) da...11
non fisik dari prasarana dan sarana air minum.
Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui
proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan
dan/ atau bukan jaringan perpipaan.
SPAM dengan jaringan perpipaan dapat meliputi : unit air
- baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan 1 dan
unit pengelolaan.
SPAM bukan jaringan perpipaan dapat meliputi : sumur
dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air
hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air
kemasan, atau bangunan perlindungan mata air.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cuh.-up jelas.
Pasal 24
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "lnstalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) atau Wastewater Treatment Plant,
(WWTP)" adalah sebuah struktur yang dirancang untuk
membuang limbah biologis dan kimiawi dari air
sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan
pada aktivitas yang Iain
Huruf b
Cukup jelas.
9
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Yang dimaksud dengan rencana "sistem sanitasi
setempat" merupakan sistem pengolahan dimana
fasi1itas instalasi pengolahan berada di dalam persil
atau batas tanah yang dimiliki.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "sistem sanitasi komunal"
adalah adalah penggabungan sistem-sistem pribadi
menjadi satu dan terpusat. Contoh dalam pengelolaan
air buangan (domestik/rumah tangga) adalah
menyatukan semua sistem air buangan dari setiap
rumah, yang biasanya individu, menjadi dikelola
bersama, da1am satu tempat yang terpusat, dengan
harapan menjadi lebih "mudah" mengontrol
"operasional"nya.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "lnstalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT)" adalah instalasi pengolahan air limbah
yang dirancang hanya menerima dan mengolah lumpur
tinja yang berasal dari su b-sistem pengolahan
setempat.
Pasal 25
Cukup jelas.
-- Pasal 26
Huruf a
Yang dimaksud dengan rencana "Tempat Penampungan
Sampah Sementara11 adalah tempat sebelum sampah
diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan,
dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu.
Huruf b
Yang dimaksud dengan rencana "Tempat Pengelolaan
Sampah 3R" adalah tempat dilaksanakannya kegiatan
pengumpula..1, pemilahan, penggunaan ular1g, da..7.
pendauran ulang skala kawasan.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "Tempat Pengolahan Sampah
Terpadu (TPST)" adalah tempat dilaksanakannya kegiatan
pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran
ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir.
10
Huruf d
Yang dimaksud dengan "Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Sampah~ adalah tempat untuk memproses dan
mengembalikan sampah ke media lingkungan.
Pasal 27
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "Jalur Evakuasi Bencana" adalah
jaringan jalan yang dimanfaatkan menjadi jalur evakuasi
bencana.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "Ruang Evakuasi Bencana" adalah
tempat evakuasi atau penampungan sementara yang
berada di luar kawasan rawan bencana.
Ay at (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 28
Huruf a
Yang dimaksud dengan "jaringan primer" adalah saluran
drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan
menyalurkannya ke badan air pene1ima.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "jaringan sekunder" adalah saluran
drainase yang menerima air dari saluran tersier dan
menyalurkannya ke saluran primer.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
11
Pasal 33
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "Kawasan Cagar Alam Geologi11
adalah kawasan batu gamping yang telah mengalami
proses pelapukan (pelarutan) sehingga membentuk goa
dengan memperlihatk:an kenampakan stalagmit dan
stalagtit.
Hurufb
Yang dimaksud dengan "Kawasan Yang Memberikan
Perlindungan Terhadap Air Tanah" adalah kawasan
resapan air yang mampu rnenambah air tanah secara
alamiah pada cekungan air tanah.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Yang dimaksu d dengan "Kawasan Peruntukan Budidaya"
adalah kawasan yang dimaksudkan untuk memudahkan
pengelolaan kegiatan termasuk dalam penyediaan prasarana
dan sarana penunjang, penanganandampak lingkungan,
penerapan mekanisme insentif, dan sebagainya. Hal ini
didasarka.n pada pertimbangan bahwa penyediaan prasarana
dan sarana penunjang kegiatan akan lebih efisien apabila
kegiatan yang ditunjangnya memiliki besaran yang
memungkinkan tercapainya skala ekonomi dalam penyediaan
prasarana dan sarana. Peruntukan kawasan budidaya
disesuaikan dengan kebijakan pembangunan yang ada.
Pasal 37
Yang dimaksud dengan "Kawasan Hutan Produksi" adalah
kawasan yang dimaksudkan untuk menyed1akan komoditas
hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan untuk keperluan
industri, sekaligus untuk melindungi kawasan hutan yang
ditetapkan sebagai hutan lindung dan hutan konservasi dari
12
Pasal 38
Ayat(l)
Yang dimaksud dengan "Kawasan Pertanian" adalah lahan
yang digunakan untuk tanaman pangan, tanaman
perkebunan, dan holtikultura sesuru dengan pola
tanamnya yang perairannya dapat d1peroleh secara
alamiah maupun teknis dan menghasilkan bahan pangan
serta bahan baku industli .
Penerapan !criteria kawasan peruntukan pertanian secara
tepat diharapkan akai7 mendoron g ter-w-u.j udnya kawasan
pertanian yang dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a. memelihara dan meningkatkan ketahanan pangan
nasional;
b. meningkatkan daya dukung lahan melalui pembukaan
lahan baru untuk pertanian tanaman pangan (padi
sawah, padi gogo, palawija, kacang-kacangan, dan
umbi- umbian) ► perkebunan, peternakan, hortikultura,
dan pendayagunaan investas1;
13
Pasal 39
Ayat (1)
Yang dirnaksud dengan "Kawasan Perikanan ' adalah
kawasan yang digunakan sebagai perikanan tangkap dan
budidaya.
Penerapan kriteria kawasan peruntukan perikanan secara
tepat diharapkan akan mendorong terwujudnya kawasan
perikanan yang dapat 1n m b rikan manfaat sebagai
berikut:
a. meningkatkan produksi perikanan dan
mendayagunakan investasi;
b. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas
sektor dan sub sektor serta kegiatan. ekonomi
sekitarnya·
c. meningkatkan fungsi lindung;
d. meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumber
daya alam;
e . meningkatkan pendapatan masyarakat·
f. meningkatkan pendapatan nasional dan daerah ·
g. meningkatkan kesempatan kerja;
14
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 41
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "Kawasan Peruntukan lndustri"
adalah kawasan yan.g diJnaksudkan untuk mengarahkan
agar kegiatan industri dapat berlangsung secara efisien
dan produktif, rnendorong pemanfaatan sumber daya
setempat, pengendalian dampak lingkungan, dan
sebagainya.
Kawasan peruntukan industri di Kabupaten Lamongan
diarahkan di Kecamatan Paciran, Brondong, Solokuro,
koridor jalan arteri primer dan koridor jalan kolektor
primer. Untuk peruntukan industri pada koridor jalan
dialokasikan pada bebeberapa lokasi (t.Idak se1uruh
koridor jalan). Di dalam Kawasan peruntukan industri
dapat dibangun kawasan industri jika sesuai dengan
persyaratan sebgaimana yang tercantum di dalam
peraturan tentang pembangunan Kawasan Industri.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 42
Yang dimaksud dengan "Kawasan Pariwisata" adalah kawasan
yang didominasi oleh fungsi kepariwisataan dapat mencakup
Pasal 43
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "Kawasan Permukiman'' adalah
kawasan yang harus dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan, serta tempat kerja yang memberikan
pelayanan dan kesempatan kerja terbatas untuk
mendukung perikehidupan da..-ri penghidupa..-ri sehingga
fungsi permukiman tersebut dapat berdaya guna dan
berhasil guna.
Kawasan permukiman merupakan bagian dari lingkungan
hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan.
Penerapan kritena kawasan permukiman secara tepat
diharapkan akan mendorong terwujudnya kawasan
permukiman yang diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
a. meningkatkan ketersediaan permukiman dan
mendayagunakan prasarana dan sarana permukiman;
b. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas
sektor dan sub sektor serta kegiatan ekonomi
sekitamya;
C. tidak mengganggu fungsi lindung;
d. tidak mengganggu upaya pelestarian kemampuan
sumber daya alam;
e. meningkatkan pendapatan masyarakat;
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
18
Pasal 46
Ayat ( 1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "kawasan rawan bencana banjir"
adalah kawasan yang potensial untuk dilanda banjir yang
diindikasikan dengan frekuensi terjadinya banjir (pernah
a.tau berulaJ1g kali). K~nvasan rmvan banjir di Kabupaten
Lamongan terjadi diseluruh kecamatan namun pada
beberapa kecamatan hanya terjadi pada lokasi lokasi
tertentu yang berada di sekitar sungai/kali.
Hurufb
Yang dimaksud dengan "kawasan rawan bencana
gelombang pasang" adalah kawasan yang potensial dilanda
gelombang tinggi yang ditimbu lkan karena efek terjadinya
siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi
kuat menimbuJkan bencana alam. Jndones1a bukan
daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon
tropis akan memberikan pengaruh kuat terjadinya angin
kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras. Kawasan
rawan gelombang pa.sang te1jadi pada kawasan pesjsir di
Kabupaten Lamongan terutama desa desa yang
berbatasan langsung dengan laut yang berada di
Kecamatan Paciran dan Kecamatan Brondong.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "kawasan rawan bencana
kebakaran hutan dan lahan" adalah suatu keadaan di
mana hutan dan lahan dilanda api, sehingga
mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang
Huruf e
Yang dimaksud dengan "kawasan rawan bencana tanah
longsor·' adalah kawasan yang potensial dilanda jenis
gerakan massa tanah atau batuan, maupun percampuran
keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat
terganggunya kestabilan tanah atau batuan peny usun
lereng. Kawasa..'1 rawan bencana ta.'1a..½. !ongsor di
Kabupaten Lamongan terjadi pada desa desa yang berada
disepanjang Sungai Bengawan Solo.
Huruf f
Yang dimaksud dengan "kawasan rawan bencana gempa
bumi" adalah kawasan yang potensial terjadi peristiwa
pelepasan energi yang diakibatkan oleh
pergeseran/pergerakan pada bagian dalam burni (kerak
bumi) secara tiba-tiba.
Ayat (~)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayal (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Pasal 47
Ayat ( 1)
Yang dimaksud dengan "Kawasan Strategis" adalah
kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang
mempunyai pengaruh besar terhadap :
a. tata ruang di wilayab sekltarnya;
b. kegiatan lain dibidang yang sejenis dan kegiatan di
bidang lainnya; dan
c. peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Huruf a
Yang dimaksud dengan "Kawasan Strategis dari Sudut
Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi" adalah kawasan
yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi kota yaitu meru pakan aglomerasi berbagai
kegiatan ekonomi yang memiliki:
20
Pasal 48
Cukup jelas.
Pasal 49
Cukup jelas.
Pasal 50
Cukup jelas.
Pasal 51
Cukup jelas.
Pasal 52
Cu ku p jelas.
- Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Cukup jelas.
Pasal 55
Cukup jelas.
Pasal56
Cukup jelas.
22
Pasal 57
Ayat (1)
Ketentuan peratu:ran zonas1 adalah ketentucL-i. y ang
mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan
ketentuan pengendaliannya.
1. Pemanfaatan diizinkan adalah pemanfaatan lahan yang
memiliki sifat sesuai dengan peruntukan yang
direncanakan;
2. Pemanfaatan terbatas bermakna adalah pemanfaatan
lahan dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut:
Pembatasan pengoperasian, pembatasan luas dan
pembatr.1.san jumlah pemanfaatan;
3. Pemanfaatan bersyarat bermakna bahwa untuk
mendapatkan izin atas pemanfaatan lahan diperlukan
persyaratan persyaratan tertentu yang dapat berupa
persyaratan umum dan persyaratan khusus, dapat
dipenuhi dalam Lenluk inovasi al.au rekayasa leknoiogi.
Persyaratan dimaksud diperlukan mengingat
pemanfaatan ruang tersebut memiliki dampak yang
besar bagi lingkungan sekitamya. Contoh persyaratan
umum antara lain : Dokumen AMDAL, Dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL), Dokumen Analisis Dampak Lalu
Lintas (ANDALIN), pengenaaan disinsentif seperti biaya
dampak pembangunan. Contoh persyaratan khusus
misalnya diwajibkan menyediakan tempat parkir,
menambah luas RTH, memperbesar pedestrian.
Ayat (2)
Cukup jelas.
- Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59
Cukup jelas.
Pasa160
Cukup jelas.
Pasal 61
Cukup jelas.
Pasal 62
Cukup jelas.
Pasal 63
Cukup jelas.
23
Pasal64
Cukup jelas.
Pasal 65
Cukup jelas.
Pasal 66
Cukup jelas.
Pasal 67
Cukup jelas.
Pasal 68
Cukup jelas.
- Pasal 69
Cukup jelas.
Pasal 70
Cukup jelas.
Pasal 71
Cukup jelas.
Pasal 72
Cukup jelas.
Pasal 73
Cukup jelas.
Pasal 74
Cukup jelas.
Pasal 75
Cukup jelas.
Pasal 76
Cukup jelas.
Pasal 77
Cukup jelas.
Pasal 78
Cukup jelas.
24
Pasal 79
Cukup jelas.
Pasal 80
Cukup jelas.
Pasal 81
Cukup jelas.
Pasal 82
Cukup jelas.
Pasal 83
Cukup jelas.
Pasal 84
Cukup jelas.
Pasal 85
Cukup jelas.
Pasal 86
Cukup jelas.
Pasal 87
Cukup jelas.
Pasal 88
- Cukup jelas.
Pasal 89
Cukup jelas.
Pasal 90
C u kup jelas.
Pasal 91
Cukup jelas.
Pasal 92
Cukup jelas.
Pasal 93
Cukup jelas.
25
Pasal94
Cukup jelas.
Pasal 95
Cukup jelas.
Pasal 96
Cuku p jelas.
Pasal 97
Cukup jelas.
Pasal 98
Cukup jelas.
Pasal 99
Cukup jelas.
Pasal 100
Cukup jelas.
Pasal 101
Cukup jelas.
Pasal 102
Cukup jelas.
Pasal 103
- Cukup jelas.
Pasal 104
Cukup jelas.
Pasal 105
Cukup jelas.
Pasal 106
Cukup jelas.
Pasal 107
Cukup jelas.
Pasal 108
Cukup jelas.
26
Pasal 109
Cukup jelas.
Pasal 110
Cukup jelas.
Pasal 111
Cukup jelas.
Pasal 112
Cukup jelas.
Pasal 113
Cukup jelas.
Pasal 114
Cukup jelas.
Pasal 115
Cukup jelas.
Pasal 116
Cukup jelas.
LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN
NOMOR 3 TAHUN 202 1
TE NTANG
RENCANA TATA RUANO WILAYAH KABUPATEN
LAM ONGAN TAHUN 20 20 -2 0 39
- -. .. ·- - --- - . - .. "·~:
,.
-~•~-~-=-.- • - ~ ·,- - - = - ~ - -~-~ - -- - - - - . - -- ., -- - - •. ·-. ·i:- ..... - -- -- ' . . - .•
·,,·· ~-," _-., .· ...
:;'
'. :' _ _
'1
\
I
I
I 0 .. ~I . ..
'I
'.
', :'f9 ,·,
- -
.. - - - . . ,1. ;:;..·/'
. .... - ~•·H''"'•-- LL!..\ I . .. . -
Kembangbahu - APBD Kab Permukiman
I
6. Perkotaan Sugio
7. Perkotaan '
Kedungpring
) 8. Perkotaan Modo
9. Perkotaan Pucuk
10. Perkotaan Tikung
11. Perkotaan Sarirejo :1
)
3
f"
. d.
I
,I
I
I
. •v
C
..
..
,
~-
.
-
.-
..
.. -~
.
~ -.- -.,. - -
...
-
I'
.
.. -
- ..
.,.
-
.
'
'
. . l"---
-
- - , . - - - ..1
'
.
-,
I
- -,~
.....
.-,
;
. ,-
,:, -- :.
.
~
.
.: · ~- ·.v •~--~ ~ "· '·, "; .·,
. . '.
~
I
--
: ..
- . --
'I -
'··· -
,~
II
t
I
r .
I
~:
.. . .
'
1'
I
I
I
-. ~ - · - r
-
•'1~---· 'I
~--.-
' -
... - - ..
'
- --
. ..
-
. '
..
I
. '
... .,;:.~ ,.
. .
I
,
:......
=~-f~
··Hi&
,
..
,.,..,,,;,
-- -
..
'-. • /'•·/ -~•,••~ -:!1 ~~ - ~~'l'
,, :
'
.
,#
.:- :'":
•
·- ........,
•
I ' ~
•
'~
,I
,,.
• •
••
•\.
..
• .. ~
' I
I
1
..
..
--
>
- .
I
. .
------·, ,-. . .-,1
·1
11 . Perkotaan Sarirejo I
-
I
2 1. Perkotaan Solokuro -
2. Perw,tjudu Slatem Juuapa Pruaruaa
Sistem Jarin1an Tnuuiportaal
Siatem Jarin1u Tranaportasl Darat
a. Rencana 1. BatasKabu paten. 36 ,57 km - APBN - KementerianPe
Pemantapan Jalan Tuban -Widang; I kerjaan Umum
Nasional sebagai 2. Widang/Bedahan - dan
5
r-...
r
)
>
~ ' - - -.._ .. , -
-
-
-_..,_,_- --=--- -- I
--- - '. ........ - - - - . -
,
,-F,
'i~
'
',: .: ._.=-:'. I :I
.
',
._. ~
·-r,~--~' >:!,/; ~-
-
-
. ~ .
. ,I
':
/
I
·-· - -
. .
..
...
- C
. .
1
~.
I
I
I
- -
,
-··-
-
..
'
- --
.
-
-
- - -- -- -- - - -
-------
-
-1
-' -;-,~
,,J
. :· .; ~_, ~~:, ~:~--~~ ~ ~: \:~~
,
.
·.
' .
: .
: -_. . ' '
- .
- - ,. - - - ~-~ -· .. - '·•:-•,I I ~
I Perhubungan
I
I I
- Dinas
I I Perhubungan
I
•
I
I Provinsi J awa
) JC
Timur
e. Rencana 1. Babat - batas 56,35 km - APBD - DPU Bina
Pemantapan Jalan Kabupaten Jombang; Provinsi Marga Provinsi
Provinsi sebagai 2. Jalan Lamongrejo; ' ' Jawa Jawa Timur
r
Jalan Kolektor 3. Jalan Achmad Dahlan; I
Timur - Dinas
IJ I
Primer Dua (JKP2) 4. Jalan Sunan Drajad; ·- Perhubungan
5. Jalan Raya Mantup; Provinsi Jawa
II
6. Lamongan - batas I
Timur
I
Kabupaten Mojokerto. '
)
g. Rencana Menghubungkan Jalan 6,60 km I r , - KPBU - DPU Bina
Pengem bangan Pahlawan - Jalan I• Marga Kab
J alan Lingkar Sumargo ,. - DPU Bina
Selatan Lamongan " 111 Marga Provinsi
I I
Jawa Timur
i
I
- BPN Kab
- Bappeda Kab
7
·- .. - -
-
-
-
.. - - - - - - - ~- -
;
-
-7' -
-
: ...~.·- -.~_--;.,'
·:,
' .
-. -:
.; __,:_.
.
' I
-
•'
,,,
-
:
,J
. -qr,.; ,,
I
- - - - -~ _., - ,. ,. I
7
_,, I
- Dinas
I
Ii
II
I
f Perhu bungan
Kah
l I
'
i
I - Dinas
) I
I
'
Perhubungan
Provinsi J awa
Timur
h. Rencana Menghu bungkan 5 ,46 km - APBN - DPU Bina
Pengembangan Kecamatan Babat - - APBDProvi Marga Kah
J alan Lingkar Kabupaten Bojonegoro nsi Jawa - DPU Bina
Selatan Babat Timur Marga Provinsi
I
- APBD Kah Jawa Timur
I
I - BPN Kab
- Bappeda Kab
I
,.
- Dinas
I
I Perhubungan
I
Kab
1 - Dinas
I
Perhubungan
Provinsi Jawa
•, I
Timur
- -
Y· Rencana
Pengembangan
Menghubungkan
Kecamatan Paciran -
20 ,04 km
II
I
- APBN
- APBD
- DPU Bina
Marga
I
J alan Lingkar Kecamatan Solokuro -
I
: 11 t Provinsi - DPU Bina
Selatan Pantura Kecamatan Brondong I
1 ,, Jawa Marga Provinsi
r J
'
- APBD Kab - BPN
- Bappeda
I
- Dinas
8
~ .- .- - . . - - -- . - . - .. . - .
·11 • --• .. -
I :
·.,-T'"'=""
. __ .... _:•-.;,,
...,..
\
'
'•
:
-
... '
:
'
- _2J.
I
I
-
• -
.. .,~
.. ;1-
·-
1
I
Perhu bungan
' ·~
- Dinas
Perhubungan
Provinsi Jawa
) 11 !
I
Timur
'
1, I
11 I
Marga Provinsi
I I! I
Jawa Timur
II
- BPN Kab
- Bappeda Kab
9
. .. P'" ,=-, - - . -
• • • •11·1-- . -- . .
- -. --;• .-. -.. •. ,1 -
-·, ·~,: ~"':·---~r .-. .- . 11,"
1
'
' 1·.:: .. ~- ---, ,:-· .·. ' .. ,,
'
.. '' ..,
:- -- - : . - ' - . -
- -- '
- ·- • r -. I •'
_., '.
.... -;:~~
" I . I'•
- ' - . - ;__.~ - -
I C
- Dinas
I
I Perhubungan
'\
II Kab
- Dinas
) ll Perhubungan
Provinsi Jawa
Timur
I. Rencana Jalan yang 37 ,93 km - APBD Kab - DPU Bina
Pengembangan menghubungkan Babat - ,, Marga Kah
I~
Jalan Lokal Primer Sekaran - Maduran - ,, - BPN Kab
Karanggeneng - I' I 1, - Bappeda Kab
Kali tengah - - Dinas
Karangbinangun Perhubungan
I I Kah
m. Rencana Jalan yang 26 ,51 km - APBD Kah - DPU Bina
Pengemhangan menghubungkan Pucuk - Marga Kab
J alan Lokal Primer Sekaran - Maduran - - BPN Kab
Laren - Solokuro - II - Ba ppeda Kab
Brondong - Paciran - Dinas
11 Perhubungan
~
Kah
)1· Rencana Jalan yang 15,26 - APBD Kah - DPU Bina
Pengembangan menghubungkan Deket- Marga Kab
Jalan Lokal Primer Karanghinangun - Dukun I
- BPN Kah
I
,
\
I
• ----., ~ I ---. •
.
-
'
,,
-
- .. -
..
- '
.- . "
I
. ,
~ -
; .
-
;
,- ;,\ 1';:
.,
:;-;-·~·
.. ·- ..........~~.;r.-:- ?,-~.,...
·,.
. ..
'.
_y,, ..
•-,'1
., -- .
~u~:r~-~;-:--·
I • ·.·-'
·-
I . '•
.
I - , ..
.
r: . r
I
'.
... -
' -
..
t
l - . i
- .- ~ - .. ... ~ .......,L. I
-
'
'
Pengem bangan menghubungkan Marga Kab
Jalan Lokal Primer Solokuro - Laren - I
I
· BPN Kab
Dukun (Gresik) - Bappeda Kab
I
- Dinas
) '
I Perhubungan.
Kab
p. Rencana Jalan yang 9 ,59km - APBD Kab - DPV Bina
Pengem bangan menghubungkan Glagah I
I
Marga Kab
Jalan Lokal Primer - Manyar (Gresik) ' II
- BPN Kab
' : ;,
II - Bappeda Kab
~
- Dinas
I Perhubungan
Kab
q. Rencana Jalan yang 12,70 km - APBD Kab - DPV Bina
Pengembangan menghubungkan Tikung Marga Kab
I
Jalan Lokal Primer - Sarirejo - Kabupaten - BPN Kab
Gresik: - Bappeda Kab
- Dinas
I
I.
1 Perhubungan
Kab
'
r. Ren cana Jalan yang 10 ,78 km - APBD Kab - DPU Bina
) Pengem bangan menghubungkan II " Marga Kab
J alan Lokal Primer Solokuro - Paciran; I I - BPN Kab
I:
- Bappeda Ka b
i
I - Dinas
Perhubungan
- Kab
s. Rencana Jalan y ang 12 ,57 km - APBD Kab - DPU Bina
Pengem bangan m enghubungkan Tikung Marga Kab
11
~::--
_,
I
--~-.
I .· - - . '. - - I .1, - -- - - - . ::- ' - ; , "'> .,. •
--, ";~.--
.., -~:~'---~•---:,-- .-,-..,,-.f-: ~--; ~;.-..
, •
' ..
< , ,
,
-
-
..
.
-
-
'
-":
I ~
.. .
- •-
.
'
..
. ..
' '
.. ~
'
" - - -
-
... ---~~~ C
" . • I
-
Jalan Lokal Primer - Sarirejo - Benjeng I I - BPN Kab
II 'll
(Gresik) I
- Bappeda Kab
ii
11 " I - Dinas
I I' I 11 Perhubungan
) Kab
t Rencana Jalan yang menghungkan 5 ,36 km - APBD Kab - DPU Bina
Pengembangan Lamongan - Sukodadi Marga Kab
'
Jalan Lokal Primer I
- BPN Kab
I - Bappeda Kab
I
- Dinas
11 Perhu bungan
Kab
u Rencana Jalan yang 24,24 km - APBD Kab - DPU Bina
Pengem bangan menghubungkan ,, I MargaKab
J alan Lokal Primer Lamongan - Sukodadj - : - BPN Kab
Sugio - Kedungpring; \I
"
I
I
I
- Bappeda Kah
- Dinas
L
:1 Perhubungan
Kab
V Rencana Jalan yang 4,53 km - APBD Kah - DPU Bina
Pengembangan menghubungkan Tikung - II I: Marga Kab
11
II
) Jalan Lokal Primer Kembangbahu - Mantup
I!
- BPN Kab
- Bappeda Kab
- Dinas
1 J
I I Perhubungan
Kab
w Rencana Jalan yang 14,36 km - APBD Kab - DPU Bina
Pengem bangan menghubungkan Tikung ,I Marga Kab
J alan Lokal Primer - Kembangbahu - Sugio - BPN Kab
-
12
r,r-~..r-.:~.~- =----=------...--- -. - ~. - -- -- -
- . ~ ~- '~ ~~ ~ ,1·. ~~ ~:;._~:✓::: ,J l~~·~,:~ -~ ,;·'? - ' I -
l
-___..,..-:;-1~~
.. --'I,~ ~
·1-~--- - ' ,_, ! ,, , ' I
I ·' ..
~ . ~· ..
• • ""., I ' • ~
'. . I : c-' ~"":.~~. • ' , ... ~ • • •
. '
I
- : . -·· • I l -·r·· :
l L"-- -
- - - - - . - - - -
' ' ,,
I
=;"'~..'
,✓
--_:L..-_
,· ,-,:•,1,. _. ,I ,r
t
' I - I
- Bappeda Kab
I - Dinas
Perhuhungan
,_ Kah
\
Ix Rencana Jalan yang 24 ,37 km - APBD Kab - DPU Bina
Pengembangan menghu bungkan Til<:ung I
Marga Ka b
Jalan Lokal Primer - Mant up - Sugio - ,, - BPN Kah
Kedungpring; - Bappeda Kab
I
I
: - Dinas
Perhubungan
~
Ka b
y Ren cana Jalan yang 2 0 ,41 km - APBD Kah - DPU Bina
Penge mhangan menghuhungkan Modo - Marga Kab
J alan Lokal Primer Kedungpring - Modo - - BPN Kah
Bluluk - Sukorame - Bappeda Kab
1 .
I - Dinas
Perhuhungan
Kah
z Ren cana Jalan yang 7 ,07 km - APBD Kah - DPU Bina
Pengembangan m enghubungkan Marga Kah
J alan Lokal Primer Sukorame - J omhang I - BPN Kah
) I I
- Bappeda Kah
I
I
- Dinas
I '
I Per h ubungan
Ka b
aa Rencana Jalan y ang 13 ,80 km - APBD Kah - DPU Bina
Pengembangan menghuhungkan Bluluk - Marga Kab
J alan Lokal Pr imer Sukorame - Bojonegoro I 11 - BPN Kab
- Bapped a Kah
13
r· =-----=-: ..-
I
----...:-~ -:::,o""""'.'~
- -;·r --- - ~-
I
"-~~-~ . -
I
-
'
- _, -.- -- - - -- - . --- - -
-- ---, r·\y •~-
. . '
~,~-t~t,).-p,
- ..
..
~ • .•
. ...
,,;-.~rv--••.,-.- - .
..
.- ~
- -
l_. .
....
;::
,
,· L, -··'
4' '\. ;,~?"1
- - - __::re~ -- .,_ 1 _- =·=. -_ -
1, - Dinas
11
: 11 Perhuhungan
Kab
tb Rencana
Pengembangan
Jal.an yang
menghubungkan
9,76 km
1,
l
- APBD Kab - DPU Bina
Marga Kab
J alan Lokal Primer Ngimhang - Bluluk I - BPN Kab
- Bappeda Kab
I I
- Dinas
Perhubungan
I Kab
"
cc Rencana Rencana Pengembangan 18,01 km - APBD Kah - DPU Bina
Pengemhangan Jalan Lokal Primer 1, Marga Kah
Jalan Lokal Primer I I
- BPN Kah
- Bappeda Kah
- Dinas
I
Perhuhungan
- Kab
dd. Rencana Seluruh desa di 3.227,03 - APBD Kah - DPU Bina
Pemantapan Dan Kabupaten Lamongan km l Marga Kab
Pengem hangan - BPN Kah
Jalan Desa I - Bappeda Kah
) 11
I!
- Dinas
I I~
I Perhubungan
Kah
ee. Rencana Kecamatan Lamongan 1 terminal - APBD - Dinas
Pemantapan ' Provinsi Perhuhungan
Terminal Tipe B ' Jawa Provinsi Jawa
Timur Timur
14
~~-~~
I ,. . ,.
I
:; U•
.
•-
--~-.. .-,.~~--:--~-=---,.- -
--
1
I
'
.
..
'
- f .....
i
4;- - ',
'
'
...
''
:
.- -· -- -
- ..
-- - - ~-'
-
- --
. :
..
-,r
--·-c-=:'r
-
~--~. \~:~~~ - :, :-~I'\' -r,-i=~~ ·: -:. - -.: · -
-
-....
-~
,..:;..
- ·- . ' I
. ~-- -
~ ....;.
- .
--;.
. -
-- ' ....... '
'
_.-/ I
,,
ff. Rencana
-- ·- - - - - -- ,,
8 terminal
J_··~..:· --· ·- _, : ·-~~ - - _=c -=~--~=-'·~ 1- - -
- Dinas
-
I
6. Kecarnatan Sugio; I
I
I I I
7. Kecamatan Mantup; 11
dan '
8. Kecamatan SukoraII1e. ·- ,
gg. Rencana K camatan Lamongan 1 terminal ' - APBD - Dinas
Pemantapan Fungsi Provinsi Perhubungan
area parkir Jawa Provinsi Jawa
I I I I
angku tan barang i Timur Timur
- ~
\:•· ~:,~- ~~.,~ ~--,--. .. -c. - -·~ ---~-_- I - . r ' "" ·: -· " s:• '! ?S??f :' .. ·- C
',,
' - ~ - ,. ~ - a -
I
- -· .. ~ - - - -
- : - - -
I
-
r-~
.~ ~ .~If"'"" •"'
., J
. _,.- .... ~ - .
I
·c,,7:•~-, ~
·.. ' ''
- - - .
' . '' ' -- ,,
' . - ..- ~
.
,'
·,
- . -; .. • . ~ - '
. '
' . ·:·.~
I
~- 'p •
'
·::'.:
- - -- -- ---
>
-· > .. -
- ' -,~- /::~ .. ' - -~. '- . - -
Perhu bungan
Provinsi Jawa
Timur
-
"
Rencana 1. Stasiun Gembong di 4 stasiun - APBN - PT KAT
)°o Pengembangan Kecamatan Babat - BUMN - Kementerian
Sta siun Penumpang 2 . Stasiun Sumlaran di II Perhubungan
Kecamatan Sukodadi 1,
- Dinas
3, Stasiun Pucuk di Perhubungan
II
Kecamatan Pucuk dan Provinsi Jawa
4 . Stasiun Surabayan di Timur
Kecamatan Sukodadi.
pp Rencana Kecamatan Paciran 1 - APBN - Kementerian
Pengembangan pelabuhan ,,,, II II - BUMN Perhubungan
Ir
Pelabuhan I '• - Dinas
Penyeberangan Kelas Perhu bungan
I
,,
II Provinsi Jawa
1,
I Timur
' - Dinas
II
II
Perhubungan
,, I
11 Kab
' ! - Swasta
Sistem Jarinean Transportul Laut
) Rencana Kecamatan Paciran 1 I
- APBN - Kementerian
Pengem bangan pelabuhan - BUMN Perhu bungan
Pelabuhan Utama I - Din a s
Tanjung Pakis (LIS) Perhubungan
Provinsi Jawa
Timur
'
- Dina.s
17
Perhubungan
Kah
- Swasta
Rencana Kecamatan Brondong 1 - APBN - Kementerian
) Pengembangan pelahuhan ·, - - BUMN Perhuhungan
Pelahuhan - Dinas
Pengumpan Regional Perhuhungan
II
Brondong Provinsi Jawa
1
I
Timur
- Dinas
I
Perhubungan
,. Kah
- - Swasta
Rencana Kecamatan Paciran 2 - APBN - Kementerian
Pengembangan Kecamatan Brondong kecamatan - APBD Perhuhungan,
1, r
Terminal Khusus - Provinsi - Dinas
Jawa Perhubungan
I
Timur Provinsi Jawa
~ ' 11
J - APBD Kah Timur
' - Swasta - Dinas
I
Perhuhungan
- Kah
) - Swasta
Siatem jarinpn Tr11D9portui Udara
Rencana Kecamatan Sugio 1 Bandar - APBN - Kementerian
Pengem bangan Udara - KPBU Perhubungan,
Bandar Udara - Dinas
Pengumpul Skala I Perhu bungan
Pelayanan Tersier Provinsi Jawa
18
I
. '•
.c:-~~
\. .
I: . "!" ~-- .. I~~-
'
; ''
-- -
i
- .' -
Timur
I - Dinas
'
Perhubungan
. I - Swasta
) Sistem Jarinpn Energi
Rencana Pulau Jawa-Bali - BUMN - PT. PLN
Pengembangan
Sistem Interconected
Jawa - Bali ,
Rencana - Lamongan - Babat 127,21km - APBN , - Kementerian
Pengembangan - Paciran - Brondong I I
- APBD ESDM
Jaringan - Lamongan - Mantup Provinsi - Dinas ESDM
I
Infrastruktur - Babat - Ngimbang Jawa Provinsi Jawa
Minyak dan Gas Timur Timur
Bumi (Kilang Ke I I - APED Kab - Bappeda
Konsumen) I - Swata - Bagian
' Perekonoroian
I
,, - Dinas
Penanaman
I Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Rencana 1. Ngimbang - Babat - 50,47 km - BUMN - PT. PLN
Pemantapan dan Tanjung Awar Awar ; 1, I i I
IJ
Pengembangan 2. Gresik - Ngimbang. r'
SUTETdari GITET
Ngimbang
'
Rencana 1. Lamongan - Babat; 82,48 km I - BUMN - PT. PLN
19
r~, , - ~=--~-~~,r_~-=------:--~--:=-~ -
I ' ,, ·. ' • '- ' C '
-~----
- -
- . ::
. ::i: ;--.
..-w.,..
'
• I
< -·• •
..
-.
J • _. -~
I ''
:-'";'··r1 "'"t~~1/
I__..:.-..,,,,~
I
' --:-
'
I
f'\'. -~ ~, \
=·.·~:- _~__:..
I - .
-
. •r
,I
- . -:- ... •'
- .
;I
1·
•
I
:, ' , ._
-
._l.
"';.(!'--l.... •':-
• • • .1 •• '. ,' IJ . ;,,:--·' ..
. ' - - .. -- - - ...
:-x.-~
-
I I
GITET PLN -
Rencana Kecamatan Paciran dan 2 GI - BUMN - PT. PLN
Pemantapan Gardu Lamongan ,, ,,
Induk PLN
Rencana Seluru.h kecamatan 27 kec - APBN - Kementerian
Pengembangan 1, - APBD ESDM
energi lainnya 11 I: Provinsi - Dinas ESDM
'
(energi biogas dan Jawa Provinsi Jawa
biomassa)
' ' Timur Timur
'
- APBD - Bappeda
- Swata Bagian
I
Perekonomian
) - Dinas
1 Penanaman
'' ~
u Modal dan
I '
rr-D'l";'"'l-"--
- I, ---~~~--
- . .' ~-,...=..;"'-=-----"'
. , .
. ~ . 1c:--- -
I
. - -
'.
r ' ,. •; ~ ~ ,-
- - ., . -,~y
0
'
L
.
- ..
I
•
• r • ; ' ; ~ .... f
I '
,·
'\-
-· .
.;.. ;:..:
·.,·;, ... ·. ·-
:
•'
,.
t· .. ._::·•1~'\" , I '
I_ ---- - . - - ' ' ,· --~ •pi;. . -~,l -:'. ':.-=--~,._j_~_i_!....".i.- . . - --· . . - ~
- ·- .
Rencana Kabupaten Lamongan 122,28 km ·~ - BUMN - PT. Telkom
Pengembangan - APED - Dinas Kominfo
11
J aringan Bergerak - Swasta - Swasta
Terestrial
) Rencana Kabupaten Lamongan 209,22 km - - BUMN - PT. Telkom
Pengembangan I - APBD - Dinas Kominfo
Jaringan Bergerak - Swasta - Swasta
Selu ler - -
Ren ana Kabupaten Lamongan 27 · BUMN - PT. Telkom
Pengem bangan k camatan I - APBD - Dinas Korn.info
I
- Rencana
Pengembangan
' 11
Menara I
I
Telokumunikasi
(BTS) ..
Sistem Jaringa.n Sumberda:,a Air
Rencana Sungai Bengawan Solo 1 sungai - APBN - Kementerian
Pemantapan Sistem - PUdan
Jaringan Perumahan
Sumberdaya Air I Rakyat
) Lintas Provinsi Jawa - Dinas PU
Timur l
Sumberdaya
I
I Air Provinsi
Jawa Timur
7 I
- Dinas PU
Sumber Daya
Air
21
~
-
'9'11"'T"'"".T" - - : - - ~ ~ - · · ·
' '
~ ~ ~ 1 - ---- .. : ,--;---=._
' •~.•-. _' -~~:.-:~ :~•, •~•."~•?r/ .,. _ :~:-'• Tt•• - ,
7
- J .. ' -
,. .- - ..
~- .'.
" ·-- -- . ~ -. r • ..' 1
.... -
..
L.. . .
I
.... ... -
I ~ ... - ~-
-
◄--·
'-"-4
....... -.
.· "'
j
'
r· ''
--;.,,,...---=--...=-.,.......
'
J ' •
•
---,..~,.----,=-,~=-=- -~- '-'.
•
t
•••
•
..
,I
•
- - - -
'
--- - -
- .. -?
I :-'..
...
-
I ,r-~ ~••r-
•: •
-
,• • ,
I •
I
l~
r
..,
#
~~(,"....,_.-.,1..,
,, "~
'
.. -~·.-. - .....~
~ ~
.' •
•
' . '
--
' ,
- -
-
..
-
,
~ - ' ·'
; _: ;;_J_ -·· . 1,'.
I•
-
,. - - - - -
- Air Provinsi
Jawa Timur
.I
I
I : - Dinas PU
I
; Sumber Daya
) .. - Air Kab
Pelestarian dan 1. Cekungan Air Tanah 3 CAT - APBN - Kementerian
Pengendalian (CAT) Surabaya - I
- APBD PUdan
I
Cekungan Air Tanah Lamongan Provinsi Perumahan
{Kabupaten Toban , I
Jawa Rakyat
Kabupaten I Timur - Dinas PU
Lamongan, - APBD Kah Sumberdaya
I
Kabupaten Gresik, Air Provinsi
Kabupaten Surabaya) ; Jawa Timur
2. Cekungan Air Tan.ah - Dinas PU
{CAT) Tuban (Kab. I Sumber Daya
Tuban, Kah. Air Kah
Lamongan) ; dan
3. Cekungan Air Tanah
(CAT) Panceng I
(Kab.Lamongan, I
Kab.Gresik) -
Pelestarian dan 1. Kecamatan 21 - APBN - Kementerian
) Pengendalian Kembangbahu k ecamatan I
- APBD PU dan
lmbuhan Air Tan.ah 2. Kecamatan Sugio Provinsi Perurnahan
I
3. Kecamatan I Jawa Rakyat
Kedungpring Timur - Dinas PU
4. Kecamatan Modo I
- APBD Kab Sumberdaya
5. Kecamatan Babat Air Provinsi
6. Kecamatan Pucuk Jawa Timur
7. Kecamatan Sukodadi - Dinas PU
36
r,-~~ ,~ ,,.
--==-~~"'~
--, -,,--.~J~~--.. ,..
.
--
. .
-- .. - - ~- - -
•
- - ~- '--- -
1{•.••
~ ,
, .
- = -
.'-·7 -
.... , ,~t·~·!•": ~ \_~~:.,. .-_ .·
--, . ,,. . .
,, ..
'
- . . '
Kecamatan Turi; I
,11,
,I
I 7
8. Makam Ronggo Abu : ·' -
'" I 11
) Amin di Kecamatan
,
Lamongan; ll
9. Monumen Van Der
Wijck, di Kecamatan "
Brondong; l
Kecarnatan
) produksi Sukorame ha Kehutanan
2. Kecamatan Blu luk - Perhutani
3. Kecaroatan
Ngimbang
4. Kecamatan Sambeng
5. Kecamatan Mantup
6. Kecamatan
Kembangbahu
7. Kecamatan Sugio
8. Kecamatan
Kedungpring
9. Kecamatan Modo
10. Kecamatan Laren
11. Kecamatan Solokuro
12 . Kecamatan Paciran
13. Kecamatan Brondong
Reboisasi dan 1. Kecarnatan 13 kec - APBN - Kementerian
rehabilitasi lahan Sukorame Kehutanan
) pada bekas tebangan 2. Kecamatan Bluluk - Perhutani
3. Kecamatan
Ngimbang
4. Kecamatan Sam beng
5. Keca.matan Man tu p
6. Kecamatan
Kembangbahu
7. Kecamatan Sugio
41
rj'~~--~,-.y~~~ I
I
, ,• • •• 1 • 0
1
,
•,-,.-::-••. - i
!" -~ • - - ---=- - -- - ------ -_ -
~
~
= -,-- J
-
-·· - , · - :--.
...... -
: , •.....;:,- - --=
=-,,
- '
·_ -,~---; -'. ;,.-~;;t:;~::::-=_-.- - --.-
,. -- ...
... I •
-
✓
........
'
- --- -
- - -
.
..
-,
;
.~ ..
. ··,,::
~, - ,:L
;r .
,, -
-
. ~-
.-.!'-.~=
! __: ,xi-al
'
I
I!
I _. _ _1 _ • _ • _ _ ...._
' -- - .. - ·-
,\
--
8. Kecamatan
Kedungpring
9. Kecamatan Modo
r·
10. Kecamatan Laren
) 11. Kecamatan Solokuro
12. Kecamatan Paciran
13. Kecamatan Brondong
Pemantauan dan 1. Kecamatan 13 kec - - APBN - Kementerian
pengendalian Sukorame Kehutanan
kegiatan 2. Kecamatan Bluluk I
- Perhutani
pengusahaan hutan 3. Kecamatan
dan gangguan Ngimbang
keamanan hutan 4. Kecamatan Sambeng
lainnya 5. Kecamatan Mantup
6. Kecamatan I
Kembangbahu
7. Kecamatan Sugio
8. Kecamatan '
Kedungpring
9. Kecamatan Modo
10. Kecamatan Laren I
.. ... .
• . I
.-:"i::.: - ;-
, •.
. -
-
. .
.. .,,
-
- . ~ ~ .;: ,
.. ' ~
' ... j - . '1 ., ' . .
-~~-
I. -. a
- :
- -
• I
-·
~
~~-
~ • ;-):
-
- ~, :_.·.~ -
,I
5. Kecamatan Mantup
6. Kecamatan 1
11
Kembangbahu I
u
7. Kecamatan Sugio 11
) 8. Kecamatan
Kedungpring II
9. Kecamatan Modo
10. Kecamatan Laren
11. Kecamatan Solokuro
12. Kecamatan Paciran
13. Kecamatan Brondong
Kawuau Pertanian
Penetapan Kawasan Kabupaten Lamongan 53.384 ha - APBD Kab - Dinas
Pertanian Pangan Tanaman
Berkelanjutan II Pangan,
'.
(KP2B) Hortikultura
I
dan
I Perkebunan
Kab
Penetapan dan 1. Kecamatan 45.841 ha - APBD Kab - Dinas
Pengendalian Kembangbahu Tanaman
1,
Kawasan Lah.an 2. Kecamatan Sugio Pangan,
) Pertanian Pangan 3. Kecamatan I HortikuJtura
Berkelanjutan Kedungpring
: dan
-. II I
Lamongan
43
r~~-:-
'
~ ...
'
. ·"
.
.
' ·- .
.-· .,
- - . I
-~. ..----.,~.--
I
..::. ',.•
. ~- ·-.' ...
I
.. -
.,
i> ...._ . . . .
-<""""1~--~~--
'I
',
II
..
,.
- - . _. -
-· ·-•--
I
- -=---;----... - -
'
-
.-..
- . ~
-.
• , ·;-:•• """!::. -
•--? •-:.;~
- • ,, • ·_:. ,.'~f-..
.. -·=-""
,,
..
,,n--~,~..,..;,..--
-- .·, j
1
"-i
),11
f.t.' -,. . .
-.- .·.·._ . P::·-~:(;: ._~,_·-:·. .- '. -_· - ;
• ?''
I' . •
r- ••-,.,-1 11
.
'
-
'
• .
'
,,. f.
J' II
\
--
.-.
' ' - .--1
.
~ /. - - - - - - . - -- - .. - - • J •
,,
'
-
-
- -· ... '·--- -· ' 1li:,( ,_ ·- - -~ ~
9. Kecamatan Tikung
10, Kecamatan Sarirejo "
I ll
Karangbinangun
14. Kecamatan Turi
11
15, Kecamatan
Kalitengah
16. Kecamatan
Karanggeneng 11
1 7. Kecamatan S ekaran
18. Kecamatan Maduran
19. Kecamatan Laren I
ll
Kembangbahu
7. Kecamatan
I
Kedungpring -
8. Kecamatan Modo I
11 :
9. Kecamatan 11 ~
I
Lamongan 1
I
16. Kecamatan Solokuro
•I I
17. Kecamatan Paciran
18. Kecamatan Brondong -
Peningkatan Kabupaten Lamongan 53 .384 ha - APBN - Dinas
produksi, .," - APBD Tanaman
produktivitas, nilai Provinsi Pangan,
tambah dan daya Jawa Hortikultura
'
saing sub sektor Timur clan
tanaman pangan - APBD Kab Perkebunan
- Swasta Kab
-
Peningkatan Kabupaten Lamongan 29.618ha - APBN - Dinas
produksi, - APBD Tanaman
produktivitas, nilai Provinsi Pangan,
tambah dan daya L
Jawa Hortikultura
I
IL I
'
It,
saing sub sektor I Timur clan
tanaman - APBD Kah Perkebunan
) perkehunan - Swasta Kab
,,
Peningkatan Kabupaten Lamongan 10.509ha - APBN - Dinas
produksi, : - APBD Tanaman
produktivitas, nilai ., I Provinsi Pangan,
tambah clan claya Jawa Hortikultura
saing sub sektor I Timur dan
tanaman - APBD Kab Perkebunan
hortikultura - - Swasta Kah
45
r·.
I - I
I'
·i
'
•:: • · · ..... _ :
I 11.
• :
,
, • ·-'
• '
.:( ···t:.·.- ~-
.. ' - -
- ,": ~,-..:J';
-·
I
· '
--
·. ,.
-
I
'11
... , ~· •
-;
-,
I .! ·'· .
r
~•·..- . .
I
-.
I
IJ
. - ·, - -
.. . ,. . .
.- -. - '•
~!~1...,~~ -~-:..~.__--~--I=-
I. -
- - - - a •• .
ii Jawa Hortikultura
Timur dan
- APBD Kab Perkebunan
:: - Swasta Kab
Pengembangan Kabupaten Lamongan 27 - APBN - Dinas
Produksi ternak kecamatan - APBD Petemakan
unggulan untuk Provinsi Kab
ternak besar, ternak " Jawa - Dinas
kecil dan ternak Timur Peternakan
unggas I - APBD Provinsi Jawa
- Swasta Timur
Pengembangan Kabupaten Lamongan 27 - APBN - Dinas
) kecamatan - APBD Peternakan
produk hasil olahan
I
petemakan Provinsi Kab
I•
Jawa - Dinas
L
Timur Peternakan
I
- APBD Provinsi Jawa
- Swasta Timur
46
r~~-.. -. -·--~~---=t-~1-,~~
I
'
-
..r~~-;"":- .. _
-- -.=.. - - -- - - :
~ - ,. ' . •yr
I
-
- -~ . .
I
- .r--: ..r.:_-·
.- :
•
I
I
":,
-
►-..
..
""1F ._
.--
..
c ; . - '
..
.. ·-·
-- --·~-
·..:: : .. ,
~
- -
I
. .~.~-g ..
Peningkatan Tersebar pada 27 27 - APBN - Dinas
Kualitas Rumah Kecamatan kecamatan - APBD Petemakan
Potong Hewan Provinsi Kah
Jawa - Dinas
) I
Timur Petemakan
- APBD Kab Provinsi Jawa
- Swasta Timur
Ka.-...an perlkanan
Pengembangan Kecamatan Paciran dan 43 ha "' - APBN - Dinas
kawasan Perikanan Kecamatan Brondong - APBD Perikanan Kab
tangkap Provinsi - Dinas
Jawa Perikanan dan
L
Timur Kelautan
- APBD Kab Provinsi Jawa
- Swasta Timur
Pengembangan 1. Kecamatan Pucuk; 6.407ha - APBN - Dinas
Perika.nan budidaya 2. Kecamatan Deket; - APBD Perikanan Kab
air payau dan /atau 3. Kecamatan Glagah; Provinsi - Dinas
tambak 4. Kecamatan Jawa Perikanan dan
Karangbinangun; ' Timur Kelautan
5. Kecam.atan Turi; - APBD Kab Provinsi Jawa
:,
6. Kecamatan La.mongan; Timur
) 7. Kecamatan Kalitengah ; '
- Swasta
--
8. Kecamatan
Karanggeneng;
9. Kecamatan Paciran;
dan
I
I '
10.Kecamatan Brondong.
47
f ', '
'
' - ·-·
'
- ·-:-'; . ,.,,.,,.
,' .
---~
✓
'
- ' - ' - -
I
- . . .. r -~ ~ .
,.I
- •
- I !
I
''~"'~, . ',". 'l
.- - -
Pengem bangan
.. . . -
Seluruh kecamatan
·-'
27
;
'..:..'!·.d _1 '[• .. I
- APBN
- -·
- Dinas
Perikanan budidaya kecamatan , - APBD Perikanan Kab
air tawar Provinsi - Dinas
Jawa Perikanan dan
) Timur Kelautan
~ - APBD Kab Provinsi Jawa
- Swasta Timur
Pengembangan Seluruh kecamatan 27 - APBN - Dinas
sarana dan kecamatan - APBD Perikanan Kab
prasarana Provinsi - Dinas
pendukung Jawa Perikanan dan
perikanan Timur Kelautan
- APBD Kab Provinsi Jawa
- Swasta Timur
Peningkatan Seluruh k camatan 27 - APBN - Dinas
pengolahan dan kecamatan - APBD Perikanan Kah
I
pemasaran basil Provinsi - Dinas
perikanan Jawa Perikanan dan
r
J
' Timur Kelautan
- APBD Kab Provinsi Jawa
- Swasta Timur
) Pengem bangan 1. Kecamatan Brondong 2 - APBN - Dinas
Kawasan 2. Kecamatan Paciran kecamatan - APBD Perikanan Kab
Minapolitan Tangkap I Provinsi - Dinas
I
Jawa Perikanan dan
I Timur Kelautan
- APBD Kab Provinsi Jawa
- Swasta Timur
Pengembangan 1. Kecamatan Pucuk; 10 - APBN - Dinas
48
, - ~I-=--~~=---- - ~ r ~ ,--~~-- - - - -. -
----· I - -- .- - - '. - - -Tr-~, ·:-~_:,: 1'"'. :_:· -~~~q;~:. .;··:_~.:. 1·· -- ........
.. ·-, I ' ,
.;
I
......
,,.__,._ . , .. ,
-;c
-
I I r, ,_
-; -· ,, •T
L
~· '. - . - -- ~ -
- -- - -
'
..
J
- -~~~~J·_ - '_'_I..!.. ,' )i.~ ..
11
~ ~ ; r - ~ ,,_._....7""1:""-, ~
I
I
• J - • .. ,I I
.
',": .. · --~ .---- .:.:.
·. ,-·
r ,_
-· -~......- .. -- -
--r.r-- _ . _ _ . __ I
>
--'····-·" ..
'
__
.- - - - - .· .'?. "•. --.! " ~. - ' ·:1 -<-~~i-~•-;:~~r,~- ~:~.;./ ·~'-~\:-~ -~-: ~~- :~-~~ -·:·/>~-~-~<~-~-
I '•' - ••I• ,· I -
. - -
I
'
• ' ' I
,·,:.,;~-.,.•,
.... l~ : I
. I
•
,.-,,
/, ' ~ ,, '
,. '.
I
~- . _, - ' c'. ·:____, -- • -
- I 1 --
,_ . .• :='•' . .
., - .- . ~
- . , .;:'.' - '•
I
. -·
~
- . ,
- ~-
- .,. \"'""FJ
·_v;:.,-.·:-_ ·, ·, -~ 1.
?1_ - ..........!. •- _
' _ .
. 1',
,t - - - -
'
)
kawasan
pertam bangan
d. Kecamatan Ngimhang;
e. Kecarnatan Sugio;
'~
1 Ir
I
I I
'
I
Provinsi
Jawa
Timur
- BappedaKah
- Bagian
I II ;
Mineral f. Kecamatan Mantup; - APBD Kab Perekonomian
g. Kecamatan Modo; r - Swasta Kah
h. Kecamatan Bluluk; I
- Swasta
1. Kecamatan Sukorame;
j. Kecamatan 11
I r
Kemhanghahu; dan
k . Kecamatan Samheng. l I
3. Kecamatan
Sukodacli '
~
4. KecamatanPucuk u I
I
5. Kecamatan Babat
) e. Koridor jalan kolektor
.1
I
primer, meliputi:
1. Kecamatan Tikung
\
2. Kecamatan II L
Kembangbahu
3. Kecamatan
Ngimbang 11
4. Kecamatan
Sambeng IJ
1,.
5. Kecamatan I
11
Kedungpring
6 . Kecamatan Mantup
7. Kecamatan Modo
Pengem bangan Seluruh kecamatan 27 - APBN - Dinas
kawasan sentra ke amatan - APBD Perindustrian
industri Provi.nsi dan
Jawa Perdagangan
) Timur Kah
- APBD Kah - Swasta
- Swasta
'
Kawuan Pariwiaata
Pengembangan Seluruh kecamatan 27 - - APBN - Dinas
kawasa.n pariwisata : kecamatan
I
- APBD Kebudayaan
a. Pengem bangan n ' Provinsi dan Pariwisata
obyek wisata , Jawa Provinsi Jawa
51
Kawuan Permuldmua
a. Pengembangan Kabupaten Lamongan 13.898ha ·..- - - - BN - Dinas
Kawasan - PBD Perumahan
I
Perrnukiman Provinsi Rakya dan
) Perkotaan I J wa Kawasan
Timur Pennulciman
- APBD Kab
- Swasta - Swasta
b. Pengembangan Kabupaten Lamongan 16.365ha - PBN - Dina
Kawasan - APBD Perumahan
Permuk:iman Provinsi Rakyat dan
Perdesaan Jawa Kawasan
Timur Permukiman
: - PBD Kab
- Swasta - Swasta
C. Penyediaan Kabupaten Lamongan 27 - APBN - Dinas
P rumaban kecamatan - APBD Perumahan
b rim bang yang r
Provinsi Rakyat dan
I
terjangkau Jawa Kawasan
mua lapisan Timur Permukiman
mas arakat - PBD Kab
) - Swasta - Swasta
d. Perbaikan Kabupaten Lamongan 27 - APBN - Dinas
lingkungan bagi kecamatan - APBD Perumahan
kawasan kumub Provinsi Rakyat dan
bail< di perkotaan I, Jawa Kawasan
maupun ' I: Timur Permukiman
11 l
pedesaan - APBD Kah
; - wasta - Swasta
53
w. Kecamatan Mantup;
x. Kecamatan Sambeng;
y. Kecamatan Paciran;
dan
z. Kecamatan Brondong
55
Kedungpring
h. Kecamatan Modo
1. Kecamatan Laren 111
' 17
I
J· Kecamatan Solokuro I
k . Keca.matan Paciran I 11
I ,!
\ I. Kecamatan Brondong
Pengelolaan dan Seluruh kecamatan 27 - APBN - BPBD Provinsi
Pengendalian kecamatan - APBD Jawa Timur
kawasan rawan J Provinsi - BPBD Kab
bencana kekeringan !
11 Jawa
,l '
Timur
- APBD Kab
-
Rencana pengelolaan a. Kecamatan Babat; 8 - APBN - BPBD Provinsi
dan pengendalian kecamatan I 1, ~
56
,r
I
It·,.
=
" f p ~ ~ T : ~ l i ~ = - - j - - - --
I
I
..
1 -
\1' ,,
'I, .
,,• .
,' l
e -
---- ~ -
1
.. ••j;--a· . -· - --~-~,
~- ~-, '~,:'7:ff ~ ':" -.··: · .
-
rr
.
'
. '
·-1~·
... I -,
I
J 1
'I
. .. -.. -~.t ..... ,_ -. I I •-, .. -· \ •• • r 1 , ...... :.. ·~ l
. .. .
•. . . - , .,~.::'\.~•-- I
I • J I -
.
.. ' -~- . .. - . - - - • I - - --· - -
0
-1.-'. --.:;:t'¾~_ , ' 1.~~--:~ - ~~-~;~ - ~- - - -
- . -
Perindustrian
dan
I
Perdagangan
11
II Kah
)
Pengembangan a. Kecamatan Mantup 8 - APBN - Dinas
Kawasan Agropolitan b. Kecamatan kecamatan I
- APBD Tanaman
,I '
Kembangbahu : I
Provinsi Pangan,
c. Kecamatan Jawa Hortikultura
it
Sukorame 1, I Timur dan
d. Kecamatan Bluluk - APBD Kah Perkebunan
e. Kecamatan Sambeng 11
- Swasta Kab
f. Kecamatan Modo - Swasta
-~ 1:
g. Kecamatan Sugio 1,
h. Kecaroatan
Ke dungpring
Pengem bangan Kecamatan Paciran, 2 - APBN - Dinas
Kawasan Kecamatan Brondong kecamatan - APBD Perikanan dan
Minapolitan Tangkap Provinsi Kelautan
II : Jawa Provinsi Jawa
II
II Timur Timur
) · APBD Kab - Dinas
- Swasta Perikanan Kab
- j
Pengem bangan 1. Kecamatan Pucuk; 10 - APBN - Dinas
Minapolitan 2. Kecamatan Deket; Kecamatan II
- APBD Perikanan Kab
Budidaya 3. Kecamatan Glagah; Provinsi
4 . Kecamatan I
Jawa
Karangbinangun; ' Timur
5. Kecarnat an Turi; '
~
- APBD Kab
58
Kecamatan Lamongan;
Kecamatan Kalitengah;
8. Kecamatan
Karanggeneng;
) 9. Kecamatan Paciran;
10.Kecamatan Brondong.
Penetapan Kawasan Strategis dari Sudut kepentingan sosial - budaya
Pemeliharaan Kabupaten Lamongan 1 lokasi - APBN - Dinas
Makam Sunan - APBD Kebudayaan
Drajat dan kawasan Provinsi dan Pariwisata
cagar budaya Jawa Provinsi J awa
lainnya Timur Timur
- APBD Kab - Dinas
Kebudayaan
dan Pariwisata
Kab
- Bappeda Kab
)
59
Pemantapan Kawasan Yang Memiliki Nilai Str~ tegi. Sumber Daya Air dari Sudut Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup __.JJ 1,-
I r7. - Jawa
Timur
Rakyat
- Dinas PU
- APBD Kab Sumberdaya
I~ Air Provinsi
) '
Jawa Timur
- Dinas PU
Sumberdaya
Air Kab
BUPATI LAMONGAN,
ttd.
FADELI
)
JOKO NURSIYANTO
NIP. 19680114 198801 1 001
24
i.-. •-.. ~ - - -.. --.. --,.----,-~;---==~--.:--.----=----- .. -- - -~ ----- -- .- . - - - :•, .' ;" .- - . f --..,,-r,iJ < -t-, -~ ·':-!""'---;-.-:;_:,- -..~~-•-~-;~;-• ... ,- .. : .. I • .~ (-~;
.: .
8. Kecamatan Lamongan Sumber Daya
9. Kecamatan Ti.kung Air
10. Kecamatan Sarirejo
11. Kecamatan Deket
) 12. Kecamatan Glagah
13. Kecamatan
Karangbinangun
14. Kecamatan Kalitengah
15. Kecamatan
Karanggeneng
16. Kecamatan Sekaran
17. Kecamatan Maduran
18. Kecamatan Laren
19. Kecamatan Solokuro
20. Kecamatan Paciran
dan
2 1. Kecamatan Brondong
Rencana DI Kewenangan Pusat: 23.331 ha - APBN - Kementerian
Pemeliharaan 1. DI Bengawan Jero; PU dan
Daerah Irigasi (DI) 2. DI Waduk Prijetan; Perumahan
Kewenangan Pusat, dan Rakyat
3. DI Waduk Gondang. - Dinas PU
) Sumberdaya
Air Provinsi
Jawa Timur
- Dinas PU
Sumber Daya
Air Kab
Rencana DI dalam wilayah 12.001 ha - APBD - Kementerian
Pemeliharaan Kabupaten terdiri dari : Provinsi PUdan
25
:;:-:- r,1~ . . .-·.-1·.---: 7;:,,---?--~~--:----~-.. -;~ .. -= --,i.•.:::;r- 7 .-· -- ---T~.,_"_ , _ :-· .- • • --~-f-.-.. •1·1-: . ?"·~1':r-:l;. . . .,~ .. ~.,. . ._. . '"""'. ,- ~ ·..- .• •• ·~ ....... ---~
~ L., . , . t ,. . ~ ·- :-- , . 1
. . . , . -. . . . . ...
t
7,::• ~
..
" ..· ... ! • ·
~
;,.- . . , •, . • '• -
.
[ .
•
-~~ ../ •,, ,-•::· <~~->• ,•. ,.. , : l ,. , ,· ·
~ : • I -- ... - I _:_ •I/ • -..._._, - - ·- , ~. ,_' .• - _._ ' ~ -~:_ ~ -...._ ·,_·. -. __ .,:;;.~~ . • • - .·.--=· -=.~,J~-. - - .♦ • '. .. •,-- -
Makamsan tri;
19. DI Waduk Maduran;
20. DI Waduk Pading;
21. DI Waduk Palangan;
) 22. DI Waduk Paprit;
23. DI Wadu k Sepanji;
24. DI Wadu k
Sumurgung;
25. DI Waduk Takeran;
26. DI Waduk Canggah;
27. DI Waduk Delikguno;
28. DI Waduk
Kedungdowo;
29. DI Waduk Lembeyan;
dan
30. DI Waduk Tuwiri.
Rencana 1. Babat Barrage; 5 lokasi - APBN - Kementerian
Pengembangan 2. Kuro Barrage - APBD PU clan
Pengendali Banjir 3. Pintu Darurat Banjir Provinsi Perumahan
Floodway Pelangwot - Jawa Rakyat
Sedayu ; Timur - Dinas PU
4. Perkuatan Tanggul - APBD Kab Sumberdaya
) Dan Jabung Air Provinsi
Retarding Basin; dan Jawa Timur
5. Revitalisasi Sungai - Dinas PU
Lintas Provinsi, Lintas Sumber Daya
Kabupaten clan Air Kab
Sungai di Dalam
Wilayah Kabupaten
Siatem Jarinp.n Prua.raa.a Lainnya
27
I Timur Permukiman
) - APBD Kah Kah
Rencana Kawasan Padat Penduduk 27 I
- APBN - Dinas
pengem bangan kecamatan I - APBD Perumahan
sanitasi Komunal ' Provinsi Rakyat dan
Jawa Kawasan
J
- : Timur Permukiman
- APBD Kab Kah
' I
~ I _ • _ ~'. ___ •- ._ _ - ______ : ;~- ~•.-_.,: " . ,-•-_• ' . ·-,'. _, •. __ : .' __: \;~=;)~ _ ... •_,~---_,I:~:: -~~ ___ - , ! ,;___ ._ _ .. I
Pengembangan IPLT - APBD Perumahan
Provinsi Rakyat dan
Jawa Kawasan
Timur Permukiman
) - APBD Kah Kab
- Dinas
Lingkungan
Hidup Kab
fr -. .
~ tI · ~ ~ - ----=--.r.-- r·-- -"~ ~- - - -
I
'f
- .-;:~r~
-
--.- ~"
I I -
~ ... --~ - --- -
... ,
,"'I, -
t, I •
•
.
. ...._,!,.-----.--~·yr·
'I
,. 1'
..... ,. I:,•. t· ~•"""'l"1Jilf-• ' ,~·. :,,,,~-.,"ll;,-..., -j~..-
. . , ' .~l I. ..
. " ..
..
- - .. -
. .
-~ ·,- ...
~
'.
'""t
I_
.,
: .:•·
..' ..
!l. > l1• ,-- .•" ':-,. . ·: _· ( '., \ ·, .: ;, , '~, ,' ,. :_ ,•. I ·-'
·','\
'I
.
'' . 7·.
' ..
. ~ . -/'
.
, '
I
,
Rencana Seluruh Kecamatan 27 '" .i ' - APBD Kab - Dinas
Pengembangan, dan k eca.matan I Perumahan
I I,' Ir
Pemeliharaan II Rakyat dan
) Tempat 1, Kawasan
,-' I
,~
Penampungan
Sampah Sementara ,I
: Permukiman
Kab
' - Dinas
.•
I Lingkungan
II
·, 11 Hidup Kab
Rencana Seluruh kecamatan 27 I
- APBD Kab - Dinas
Pengembangan,dan kecamatan I< 1, Perurnahan
'• I
Pemeliharaan I
I
Rakyat dan
1, I
Tempat Pengelolaan Kawasan
I
Sampah 3R Permukiman
'
I ' Kah
'
- Dinas
I . Lingkungan
- l I
Hidup Kab
Rencana Seluruh Kecama tan 27 ' - APBD Kab - Dinas
I ,_
p engembangan kecamat an I r 11 11 ' Perumahan
11
) Ternpat Pengelolaan Cl I
I
I Rakyat dan
Sampah Terpadu 11 Kawasan
rrPST) j Permukiman
l ; " Kab
- Dinas
I
Lingkungan
Hidup Kab
-
Rencana 1. Wilay ah Utara 3 lokasi - APBD Kah - Dinas
32
30.Kali Jabung;
31.Kali Keber;
32.Kali Tunggul;
33.Kali Asemcino;
) 34.Kali Gladakkapal;
35.Kali Sendang;
36.Kali Wungu;
37.Kali Wangun ;
38.Kali Lohgung;
39.Kali Gondang;
40.Kali Sumput;
41.Kali Kebet;
42 .Kali Palangan;
43.Kali Balun;
44.Kali Ngujung;
45.Kali Lorn;
46.Kali Suwuk;
47.Kali Ganjaran;
48.Kali Gundeng;
49.Kali Etan;
SO.Kali Tanjung;
51. Kali Gondang;
,
)
52 .Kali Gayaran;
53.Kali Gesing;
54.Kali Kesongo; .'
55.Kali Besur;
56.Kali Tlebung;
57.Kali Kare;
58.Kali Pateguhan
59.Kali Garung
35
• ,.- •
n~~: . !-,.
-- .-
f . ,:",~)IT;Mr'.,( t·'. ~· ~<, , :~;
--,·"-·"-··r · , ~., fr,,. · 1
60.Kali Pelang
61 . Kali Mengkuli
62 .Kali Pengaron
63.Kali Dapur
) 64.Kali Cawak
65.Kali Balong
66.Kali Rapah
67.Kali Sambong
68. Kali Mantup
69.Kali Bogo
70.Kali Maor
71. Kali Cendri
72.Kali Randubener
73.Kali Wolu
74.Kali Wiyu
75.Kali Bucu
76.KaJi Gauman
77.Kali Asinan
78.Kali Gempol
79.Kali Ngrayong
BO.Kali Blungkan